Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

10
Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Oleh : Sindy Septiawan

Transcript of Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Page 1: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Pancasila Dalam Konteks

KetatanegaraanOleh :

Sindy Septiawan

Page 2: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan

Pembukaan UUD 1945

6. Nilai-nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat dan Hukum Etis yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

7. Pokok-pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Page 3: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Nilai-nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat dan Hukum Etis yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Dalam pembukaan UUD 1945 alinea I, II dan III terkandung nilai-nilai hukum kodrat (alinea I) Yang konsekuensinya direalisasikan dalam alinea II, dan hukum tuhan dan hukum etis (alinea III), yang kemudian dalam alinea IV yang merupakan dasar bagi pelaksanaan dan penjabaran hukum positif indonesia.

Hukum berdasarkan kedudukan maka urutan-urutannya adalah hukum tuhan, hukum kodrat, hukum etis. Kemudian bagaimana kita ketahui dilanjutkan pada alinea IV terdapat asas kerokhanian Negara (pancasila) dan dalam hal ini sebagai hukum filosofis. Kemudian di atas dasar filsafat pancasila di dirikan Negara Indonesia dan selanjutnya realisasi pelaksanaan dalam Negara Indonesia dikongritasikan kedalam hukum positif Indonesia.

Page 4: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Hubungan keempat hukum tersebut adalah adalah bahwa hukum tuhan, hukum kodrat, hukum etis berturut-turut merupakan sumber bahan dan sumber nilai bagi Negara dan hukum positif Indonesia, sedangkan hukum filosofis (hukum filsafat pancasila) adalah merupakan pedoman dasar dalam bentuk dan sifat tertentu yang disimpulkan dari hukum tuhan, hukum kodrat, dan hukum etis. Adapun pancasila sebagai hukum filosofis adalah merupan sumber bentuk dn sifat.

Kerangka hukum sebagaimana tersebut diatas dalam kaitannya dengan Negara Indonesia adalah memiliki hubungan sebagai berikut : bahwa Negara Indonesia terhadap nilai-nilai hukum tuhan, hukum kodrat, hukum etis dan hukum filosofis yaitu mengambilnya sebagai materi, nilai, bentuk dan sifat dari unsur-unsur nilai-nilai hukum tersebut. Kemudian dalam pelaksanaannya secara aktif yaitu memberikan dan mewujudkan nilai-nilai hukum tersebut untuk menjabarkannya dalam hukum positif Indonesia dengan menyesuaikan berdasarkan keadaan, kebutuhan, kepentingan, tempat, waktu, dan kebijaksanaan

Page 5: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Nilai-nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat, Hukum Etis, Hukum Filosofis yang Terkandung dalam Pembukaan UUD.

Alinea I Hukum kodrat

Hukum etis

Alinea II cita-citakemerdekaan

Alinea III Hukum tuhanHukum etis

Alinea IV Hukum filosofis(pancasila )

Pelaksanaan Negara Indonesia

Hukum Positif dan Pelaksanaan

SUMBER BAHAN DAN SUMBER NILAI

SUMBER BRNTUK DAN FILSAFAT

PELAKSANAAN NEGARA INDONESIA

Page 6: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Pokok-pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945

Menurut penjelasan resmi dari pembukaan UUD 1945 yang termuat dal;am berita republic Indonesia tahun II No 7, dijelaskan bahwa pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum ( rechtsidee) yang menguasai hukum dasar Negara baik hukum dasar tertulis (UUD) maupun hukum dasar tidak tertulis(convensi).

Berdasarkan darinpenjelasan resmi pembukaan UUD 1945 tersebut bahwa dengan pokok-pokok pikiran tersebut nilai-nilai terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan atau dijabarkan secara normatif dalam pasal-pasal UUD 1945. Pokok-pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut :

Page 7: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Pokok pikiran pertama : negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan engan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pokok pikiran ini menegaskan bahwa dalam “pembukaan” diterima aliran pengertian negara persatuan. Negara yang melindungi segenap bangsa dan wilayah seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala faham golongan, mengatasi segala faham perorangan, negara menurut pengertian pembukaan UUD 1945 tersebut menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Hal ini menun jukkan pokok pikiran persatuan. Dengan pengertian yang lazim, negara penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan golongan ataupun perorangan. Pokokpikiran ini merupakan penjabaran sila ketiga pancasila.

Pokok pikiran kedua : negara hendak mewujudkan keadila sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai dalam pembukaan, dan merupakan suatu kausa finalis ( sebab tujuan ), sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus di laksanakan dalam undang-undang dasar untuk sampai tujuan itu yang di dasarkan pada kesadaran bahwa manusia mem[punyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. pokok pikiran ini merupakan penjabaran sila kelima pancasila.

Page 8: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Pokok pikiran ketiga : negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan /perwakilan.Pokok pikiran ini dalam “ pembukaan ” mengandung konsekuensi logis bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan permusyawaratan/perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat. Sebelum amandemen pokok pikiran ini merupakan penjabaran sila keempat pancasila.

Pokok pikiran keempat : negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokok pikiran keempat dalam “ pembukaan” ini mengandung konsekuensi logis bahwa Undang Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggaraan negara. Untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran Tuhan Yang Maha Esa, dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab yang mengandung pengertian menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia atau nilai kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat ini merupakan dasar moral negara yang pada hakikatnya merupakan suatu penjabaran dari sila pertama dan sila kedua pancasila.

Page 9: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Empat pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, menurut penjelasan UUD ini, merupakan penjelasan logis dari inti alinea keempat pembukaan UUD 1945, atau dengan lain perkataan bahwa keempat pokok pikiran tersebut tidak lain adalah merupakan penjabaran dari dasar filsafat negara, pancasila.

Dalam kehidupan kenegaraan mendasarkan pada suatu dasar moral yaitu negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab ( pokok pikiran IV ). Sebagai suatu bangsa yang hidup dalam suatu negara sudah semestinya memiliki suatu cita-cita yang ingin dicapai yaitu suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia sehingga pokok pikiran ini merupakan suatu dasar cita-cita negara. Maka untuk mencapai cita-cita kenegaraan yaitu suatu keadila dalam hidup bersama ( keadilan sosial ), negara mewujudkan dalam suatu dasar tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (pokok pikiran 1), adapun sarana untuk mencapai tujuan dan ciat-cita tersebut adalah bentuk negara persatuan sebagaimana termuat dalam ( Pokok pikiran I ) dan republik yang berkedaulatan rakyat ( pokok pikiran III ), serta harus mendasarkan pada dasar moral negara yaitu negara berdasarkan atas “ ketuhanan yang maha esa “ dan menurut dasar “ kemanusiaan yang adil dan beradab”. Dengan kata lain perkataan untuk mewujudkan tujuan negara serta cita-cita pada dasar moral negara.

Prinsip negara sebagaimana terkandung dalam pokok-pokok pikiran tersebut menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan bernegara walaupun didasarkan pada peraturan hukum, juga harus didasarkan pada moralitas negara Indonesia mendasarkan pada suatu komitmen moral religius serta moral kemanusiaan yang beradab, karena dalam kehidupan bernegara pada hakikatnya untuk mencapai tujuan kemanusiaan yang bermatabat luhur.

Page 10: Pancasila dalam konteks ketatanegaraan

Sekian dan

Terimakasih

Kelompok 3