Makalah Pendidikan Pancasila "Pancasila dan pergerakan pemuda 1928"
Pancasila
-
Upload
annisa-anandita -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Pancasila
Hubungan Pancasila, Agama, dan Aliran
Kepercayaan
Pancasila adalah pedoman luhur yang wajib di ta’ati dan
dijalankan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menuju
kehidupan yang sejahtera tentram,adil,aman,sentosa.
Agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada
Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia an
manusia serta lingkungan
Pengertian Pancasila dan Agama
Hubungan negara dengan agama menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah sebagai berikut (Kaelan, 2012: 215-216):Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa.Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berKetuhanan yang Maha Esa. Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masingmasing.Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil paksaan bagi siapapun juga.Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.
Makna Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama dalam Pancasila ”Ketuhanan Yang Maha Esa” menjadi faktor penting untuk
mempererat persatuan dan persaudaraan, karena sejarah bangsa Indonesia penuh dengan
penghormatan terhadap nilai-nilai ”Ketuhanan Yang Maha Esa.”
“Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa” juga harus dimaknai bahwa negara melarang
ajaran atau paham yang secara terang-terangan menolak Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti
komunisme dan atheisme.
Implikasi Agama dalam Kehidupan Berdasarkan
Pancasila
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan saling mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai Pancasila, begitu pula Pancasila memberikan ruang gerak
yang seluas-luasnya terhadap usaha-usaha peningkatan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan agama (Eksan, 2000).
Penerimaan Pancasila oleh hampir seluruh kekuatan
bangsa, sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk
mempertentangkan nilai-nilai Pancasila dengan agama mana
pun di Indonesia.
Diharapkan sebagai bangsa indonesia yang rakyatnya
memiliki berbagai macam suku, budaya dan agama, harus
saling menghormati, manghargai dan menyayangi antara satu
suku dan suku lainnya dan antara satu agama dan agama lainnya.
Agar timbul kedamaian dan kerukunan di negara ini.
Dasar Hukum Aliran Kepercayaan
Di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 29 (1-2) dikatakan “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Kemudian dalam penjelasan pasal 29 (1) dikatakan bahwa “ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa”.
Dengan berdasarkan pasal 29 (UUD) 1945 tersebut, maka pada dasarnya orang boleh menganut aliran kepercayaan apa saja, boleh menjadi pendiri dan pembawa ajaran kepercayaan, boleh menjadi dukun atau kyai apa saja, dan boleh beribadat cara bagaimana saja, di dalam Negara Republik Indonesia, sepanjang sikap tindaknya, sepak terjangnya, perilaku kegiatannya, tidak bertentangan dengan Negara Pancasila, tidak mengganggu ketertiban, dan keamanan masyarakat dan tidak berusaha melakukan kekacauan masyarakat atau melakukan pemberontakan terhadap Negara Pancasila.
Pengawasan dan kebijaksanaan
Berdasarkan Surat Menteri Kehakiman tertanggal 18 November 1960 maka dibentuklah Biro Pakem, kemudian dibentuk lagi suatu Badan Koordinasi Pakem dengan suatu panitia yang bersifat interdepartemental dengan anggota-anggota yang terdiri dari para wakil instansi, yaitu: Departemen Agama, Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Kepolisian, Pusat Jawatan Rohani MiliterPanitia tersebut merupakan lembaga pemerintah yang bertugas mengawasi dan menertibkan berbagai kepercayaan yang ada, terutama untuk kepentingan keamanan/ketentraman umum dan membantu pemerintah untuk bertindak tegas dan tepat.