Panas Jenis Zat Padat

4
PANAS JENIS ZAT PADAT (F-1) I. Tujuan Percobaan Menetukan panas janis dari zat padat II. Alat-alat percobaan dan fungsinya 1. Kalorimeter dengan pengaduk Berfungsi untuk mengukur kalor pada percobaan ini 2. termometer berfungsi untuk mengukur suhu benda dan zat cair 3. Tabung takaran Berfungsi untuk mengambil air dalam jumlah tertentu 4. Silinder alumunium Berfungsi sebagai logam yang akan diukur kalor jenisnya 5. balok kuningan berfungsi sebagai logam yang akan diukur kalor jenisnya 6. benang berfungsi untuk mengikat logam dan mengikatnya dari air mendidih III. Tinjauan Pustaka Dalam suatu eksperimen, jika terdapat sistem A dan sistem B dimana sistem A temperaturnya lebih tinggi

Transcript of Panas Jenis Zat Padat

Page 1: Panas Jenis Zat Padat

PANAS JENIS ZAT PADAT

(F-1)

I. Tujuan Percobaan

Menetukan panas janis dari zat padat

II. Alat-alat percobaan dan fungsinya

1. Kalorimeter dengan pengaduk

Berfungsi untuk mengukur kalor pada percobaan ini

2. termometer

berfungsi untuk mengukur suhu benda dan zat cair

3. Tabung takaran

Berfungsi untuk mengambil air dalam jumlah tertentu

4. Silinder alumunium

Berfungsi sebagai logam yang akan diukur kalor jenisnya

5. balok kuningan

berfungsi sebagai logam yang akan diukur kalor jenisnya

6. benang

berfungsi untuk mengikat logam dan mengikatnya dari air

mendidih

III. Tinjauan Pustaka

Dalam suatu eksperimen, jika terdapat sistem A dan sistem B dimana

sistem A temperaturnya lebih tinggi dari sistem B. ketika kedua sistem tersebut

disatukan, maka akan diperoleh suatu kesetimbangan termal diman suhu A turun

dan suhu B naik. Para ahli menyimpulkan bahwa sistem A kehilangan panas yang

mengalir ke sistem B. peristiwa ini disebut dengan aliran panas atau perpindahan

panas dari A ke B. pada mulanya, yang dianggap berpindah disebut dengan

kalorik yaitu sesuatu zat alir yang tidak berbobot dqan tidak dapat dilihat. Setelah

abad ke 18 dan 19, teori ini digantikan dengan teori bahwa aliran panas tersebut

berupa perpindahan energi.

Logam yang dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu. Energi panas

(kalor) yang diperlukan untuk menaikan suatu massa logam disebut dengan panas

jenis yang dilambangkan dengan cz.

Page 2: Panas Jenis Zat Padat

Besarnya energi panas dapat diukur dengan kalorimeter dan kalorimeter

ideal tidak menyerap panas dari lingkungan. Akan tetapi, pada kenyataannya,

kalorimeter menyerap sejumlah energi panas dari lingkungan. Sehingga kapasitas

kalorimeter harus diperhitungkan. Apabila kalorimeter diisi air dengan massa ma

dan suhu T1 yang sama dengan suhu kalorimeter. Kemudian di dalamnya

dimasukkan logam bermassa mz dengan suhu T2, maka akan terjadi

kesetimbangan termal pada suhu T3. Perpindahan panas ke lingkungan bernilai

kecil sehingga dapat diabaikan. Dalam kasus ini dianggap T2 > T1, sehingga logam

melepaskan kalor ke air dan kalorimeter. Berdasarkan asas black diperoleh

persamaan :

Qlepas = Qditerima

mz cz ( T2 - T3 ) = ma c ( T3 – T1 ) + C ( T3 – T1)

mz cz ( T2 – T3 ) = ( ma c + C ) ( T3 – T1 )

cz = ( ma c + C ) ( T3 – T1 )

mz ( T2 – T3 )

keterangan :

c = Panas jenis zat padat ( Kal / g ºC )

C = Kapasitas panas Kalorimeter ( Kal / ºC )

cz = Panas jenis zat padat ( Kal / g ºC )

Proses perpindahan panas dapat terjadi dengan 3 cara yaitu ; secara

konduksi, konveksi, dan radiasi.

1. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas dari suatu titik ke titik yang lain dari

suatu benda

IV. Prosedur Percobaan

1. menimbang massa balok alumunium dengan neraca O’hauss

2. mengisi kalorimeter dengan 100 cm3 air dengan menggunakan

tabung takaran. Biarkan sesaat. Kemudian mengukur suhunya.

3. memanaskan balok alumunium dengan mencelupkannya