palatoskisis

18
Presentasi Kasus Subdivisi Bedah Plastik

Transcript of palatoskisis

Page 1: palatoskisis

Presentasi KasusSubdivisi Bedah Plastik

Page 2: palatoskisis

Palatoschisis merupakan kelainan kongenital dimana atap/langitan dari mulut yaitu palatum tidak berkembang secara normal selama masa kehamilanPalatoschisis mengakibatkan terbukanya (cleft) palatum yang tidak menyatu sampai ke daerah cavitas nasalis, sehingga terdapat hubungan antara rongga hidung dan mulut.

Page 3: palatoskisis

Pertumbuhan palatum dimulai hari ke-35 kehamilan atau minggu ke-4 kehamilan

Ditandai dengan pembentukan processus fasialis. Penyatuan processus nasalis medialis dengan processus maxillaris, dilanjutkan dengan penyatuan processus nasalis lateralis dengan processus nasalis medialis

Kegagalan atau kerusakan yang terjadi pada proses penyatuan processus ini menyebabkan terbentuknya celah pada palatum primer

Page 4: palatoskisis

Pembentukan palatum sekunder dimulai setelah palatum primer terbentuk sempurna, kira-kira minggu ke-9 kehamilan.

Palatum sekunder terbentuk dari sisi bilateral yang berkembang dari bagian medial dari processus maxillaris. Kemudian kedua sisi ini akan bertemu di midline dengan terangkatnya sisi ini.

Ketika sisi tersebut berkembang kearah superior, proses penyatuan dimulai.

Kegagalan penyatuan ini akan menyebabkan terbentuknya celah pada palatum sekunder.3

Page 5: palatoskisis
Page 6: palatoskisis
Page 7: palatoskisis

Insiden palatoschisis sekitar 1 dalam 1000 kelahiranDimana laki-laki>perempuanPeningkatan resiko palatoschisis bertambah pada usia maternal tua dan adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit bawaan yang sama.

Page 8: palatoskisis

Pasien dengan palatoschisis mengalami gangguan perkembangan wajah, inkompetensi velopharyngeal, perkembangan bicara yang abnormal, dan gangguan fungsi tuba eustachi.

kesulitan dalam intake makanan dan nutrisi, infeksi telinga tengah yang rekuren, ketulian, perkembangan bicara yang abnormal, dan gangguan pada pertumbuhan wajahberkurangnya kemampuan untuk mengisap dan menelan pada bayi.

Adanya hubungan antara rongga mulut dan hidung

Insersi yang abnormal dari m.tensor veli palatine menyebabkan tidak sempurnanya pengosongan pada telinga tengah.

Infeksi telinga yang rekuren yang menyebabkan ketulian sehingga memperburuk cara bicara pada pasien

Page 9: palatoskisis

Terapi Non-bedahtidak ada terapi medis khusus untuk keadaan ini. komplikasi dari palatoschisis yakni permasalahan intake makanan, obstruksi jalan napas, dan otitis media membutuhkan penanganan medis terlebih dulu sebelum diperbaiki

Terapi Bedah Dilakukan pada usia antara 6-12 bulan karena akan memberikan hasil fungsi bicara yang optimal dan memberi kesempatan jaringan pasca operasi sampai matang pada proses penyembuhan luka sehingga sebelum penderita mulai bicara dengan demikian soft palate dapat berfungsi dengan baik. Waktu pembedahan yang tepat dikenal sebagai rule of ten.

Page 10: palatoskisis

Cleft of back of soft palate

Complete cleft of soft palate

Cleft of soft and hard palate

Complete cleft of lip and palate

Page 11: palatoskisis

• Teknik von LangenbeckTeknik ini pertama kali diperkenalkan oleh von

Langenbeck yang merupakan teknik operasi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Teknik ini menggunakan flap bipedikel mukoperiosteal pada palatum durum dan palatum molle. Untuk memperbaiki kelainan yang ada, dasar flap ini disebelah anterior dan posterior diperluas ke medial untuk menutup celah palatum.

Page 12: palatoskisis

• Teknik V-Y push-backTeknik V-Y push-back mencakup dua plap unipedikel

dengan satu atau dua flap palatum unipedikel dengan dasarnya disebelah anterior. Flap anterior dimajukan dan diputar ke medial sedangkan flap posterior dipindahkan ke belakang dengan teknik V to Y akan menambah panjang palatum yang diperbaiki.

Page 13: palatoskisis

• Teknik double oppsing Z-plastyTeknik ini diperkenalkan oleh Furlow untuk

memperpanjang palatum molle dan membuat suatu fungsi dari m.levator.

Page 14: palatoskisis

• Teknik Velar ClosureTeknik ini diperkenalkan oleh Schweckendiek, dimana

palatum molle ditutup (pada umur 6-8 bulan) dan palatum durum dibiarkan terbuka dan kemudian akan ditutup pada umur 12-15 tahun.

Page 15: palatoskisis

• Teknik palatoplasty two-flapDiperkenalkan oleh Bardach dan Salyer (1984). Teknik ini

mencakup pembuatan dua flap pedikel dengan dasarnya di posterior yang meluas sampai keseluruh bagian celah alveolar. Falp ini kemudian diputar dan dimajukan ke medial untuk memperbaiki kelainan yang ada.

Page 16: palatoskisis

• Speech terapi diperlukan setelah operasi palatoplasty melatih bicara benar dan meminimalkan timbulnya suara sengau.

• Bila setelah palatoplasty dan speech terapi masih didapatkan suara sengau maka dilakukan pharyngoplasty untuk memperkecil suara nasal (nasal escape) biasanya dilakukan pada usia 5-6 tahun.

• Pada usia anak 8-9 tahun ahli ortodonti memperbaiki lengkung alveolus sebagai persiapan tindakan alveolar bone graft dan usia 9-10 tahun spesialis bedah plastik melakukan operasi bone graft pada celah tulang alveolus seiring pertumbuhan gigi caninus.

• Perawatan setelah dilakukan operasi, segera setelah sadar penderita diperbolehkan minum dan makanan cair sampai 3 minggu dan selanjutnya dianjurkan makan makanan biasa. Jaga higiene oral bila anak sudah mengerti. Bagi anak yang masih kecil biasakan setelah makan makanan cair dilanjutkan dengan minum air putih. Berikan antibiotik selama 3 hari.

Page 17: palatoskisis

Anak dengan palatoskisis berpotensi untuk menderita flu, otitis media, tuli, gangguan bicara, dan kelainan pertumbuhan gigi. Selain itu dapat menyebabkan gangguan psikososial.

Meskipun telah dilakukan koreksi anatomis, anak tetap menderita gangguan berbicara sehingga diperlukan terapi bicara yang bisa diperoleh disekolah. Tetapi jika anak berbicara lambat atau hati-hati maka akan terdengar seperti anak normal

Page 18: palatoskisis

Terima kasih