paku keling

7
Paku keling MODUL XI SAMBUNGAN Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara satu benda dengan lainnya. Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja. Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya. Makanya benda yang dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui proses pengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung. Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang disambung mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat merusak. di Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum : 1. Sambungan tetap (permanent joint). Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contohnya : sambungan paku keling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint). 2. Sambungan tidak tetap (semi permanent). Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar- pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dan sambungan pasak (keys joint). SAMBUNGAN PAKU KELING (Rivet Joint) Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas, silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling pada PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 1

Transcript of paku keling

Page 1: paku keling

Paku keling

MODUL XI

SAMBUNGAN

Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda

dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan

antara satu benda dengan lainnya.

Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu

dalam sekali kerja. Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani

prosesnya. Makanya benda yang dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai

komponen, yang dibuat melalui proses pengerjaan dan perlakuan yang berbeda.

Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi sebuah benda utuh, dibutuhkanlah

elemen penyambung.

Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami

pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil

dari elemen yang disambung mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek

konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat merancang sambungan, karena

sudah tentu akan bersifat merusak.

di Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum :

1. Sambungan tetap (permanent joint).

Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas

selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.

Contohnya : sambungan paku keling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint).

2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).

Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar-

pasang selagi masih dalam kondisi normal.

Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dan sambungan pasak

(keys joint).

SAMBUNGAN PAKU KELING (Rivet Joint)

Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian

atas, silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut

terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan ekor

(tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling pada

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 1

Page 2: paku keling

posisinya. Badan (body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan

beban kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi.

Gambar :

Digunakan untuk membuat sambungan permanen antara pelat-pelat, mulai dari

konstruksi ringan sampai konstruksi berat. Biasanya terbuat dari bahan baja, kuningan,

alumunium atau tembaga sesuai dengan bahan benda yang disambung.

Gambar :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 2

Page 3: paku keling

Bahan Paku Keling

Bahan yang biasanya digunakan untuk pemakaian ringan adalah alumunium,

untuk pemakaian sedang adalah baja klasifikasi IS : 1148 – 1957 dan IS : 1149 – 1957

untuk struktur konstruksi dengan gaya tarik tinggi. Sedangkan untuk pemakaian berat

termasuk yang kedap cairan dan gas adalah baja klasifikasi IS : 1990 – 1962 seperti

pada boiler.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 3

Page 4: paku keling

Metode Pengelingan

Metode pengelingan (penyambungan paku keling) yang dilakukan pada

umumnya tergantung dari jenis pemakaian. Yakni :

a. Pemakaian ringan

b. Pemakaian sedang

Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan sambungan. Setelah pasangan pelat

dilobangi dan paku keling dipasangkan pada lobang, ekor paku dipanaskan

dibawah suhu kritis dan ditekan dengan pukulan palu tangan pada cetakan

ekor. Sehingga ekor tercetak seperti bentuk kepala.

Gambar :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 4

Page 5: paku keling

c. Pemakaian berat dan kedap air, ditujukan untuk mendapatkan kekuatan dan

kerapatan sambungan. Lobang kedudukan paku keling dibuat lebih besar 1,5 mm

dari ukuran diameter paku, agar saat ekor paku ditekan oleh mesin pencetak

kepala, bahan logam paku yang mulai luluh karena sebelumnya dipanaskan

sampai membara pada suhu kritis (600 – 800 oC), mengisi ruang antara tersebut.

Logam luluh yang tertekan tentu saja akan mengisi sampai ke celah-celah terkecil

yang terdapat diantara kedua pelat. Sehingga akhirnya diperoleh sambungan yang

kedap fluida.

Gambar :

Tipe Paku Keling Berdasarkan Bentuk Kepala

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 5

Page 6: paku keling

Lembaga standarisasi India menetapkan ada beberapa bentuk kepala paku

keling yang dapat digunakan berdasarkan pada jenis pemakaiannya :

1. Kepala bulat/payung 5. Kepala rata terbenam 90o

2. Kepala panci. 6. Kepala rata terbenam 60o

3. Kepala jamur 7. Kepala bulat terbenam 60o

4. Kepala rata terbenam 120o 8. Kepala datar

Gambar :

Pemakaiannya :

• Kepala bulat dan jamur digunakan untuk mengeling konstruksi mesin mulai dari

pemakaian ringan sampai berat, seperti pemakaian rumah tangga, jembatan, kereta

api, bangunan tingkat tinggi dan lain-lain.

• Kepala rata terbenam digunakan untuk bangunan kedap air dengan permukaan

rata, seperti : kapal (laut / terbang).

• Kepala bulat terbenam digunakan untuk bangunan-bangunan kedap dan tahan

tekanan tinggi fluida, seperti : ketel, tangki dan lain-lain.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 6

Page 7: paku keling

• Kepala panci digunakan untuk pemasangan dengan palu tangan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang S.Permana ELEMEN MESIN I 7