PAKET PENYULUHAN baru

25
PAKET PENYULUHAN PENYAKIT DAN PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Transcript of PAKET PENYULUHAN baru

PAKET PENYULUHANPENYAKIT DAN PERAWATAN GIGI DAN MULUT

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) IRNA IVRSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANGMALANG2015LEMBAR PENGESAHANSATUAN ACARA PENYULUHANPENCEGAHAN PENYAKIT GIGI DAN MULUTRSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANGTanggal 2 April 2015

Oleh :PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)IRNA IV

MENGETAHUI

KA IRNA IV KA SMF IKA

( dr. Harjoedi Adji Tjahyono, Sp. A (K) ) ( dr. Masdar Muid Sp. A (K) ) NIP. 19680426200011001 NIP. 195103061982101001

LEMBAR PENGESAHANSATUAN ACARA PENYULUHANPENCEGAHAN PENYAKIT GIGI DAN MULUTRSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANGTanggal 2 April 2015

Oleh :PSIK UB Kelompok 51. Arum Desi Pratiwi2. Dianita Ayu Retnani3. Farida Agustiningrum

Telah disahkan pada hari/tanggal : ...........................................

MENGETAHUI

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Rinik Eko K, S.Kep., M.Kep Ns. Khoiril Nisah, S.Kep Tanggal:Tanggal:

PAKET PENYULUHAN

Pokok bahasan: Penyakit dan Perawatan Gigi dan MulutSasaran: Pasien, Keluarga pasien, dan Pengunjung IRNA IVTempat: Ruang Penyuluhan IRNA IVHari/Tanggal: Kamis, 2 April 2015Alokasi Waktu: 30 menitPenceramah: PSIK UB Kelompok 5

A. LATAR BELAKANGGigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi.Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan Zein, 2005).Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi berlubang atau karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan gigi atau enamel menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah factor di dalam mulut yang berinteraksi satu sama lain. Masyarakat umumnya cenderung beranggapan bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi tetap. Sehingga, hal ini menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik sudah parah dan anak berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam komplikasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.Pada masa sekarang, kasus kerusakan gigi pada anak telah meningkat secara dramatis di dunia. Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari penyakit asma. Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-anak dan sekitar 29%-59% orang dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun mengalami karies.Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi. Menurut data terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dari riskesdas (riset kesehatan dasar) tahun 2007, sekitar 72 persen penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies (gigi berlubang) dan 46,5 diantaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat. Dalam hal kebiasaan menggosok gigi, sebanyak 91 persen penduduk usia 10 tahun ke atas telah melakukannya setiap hari, namun hanya tujuh persen yang menggosok gigi dua kali di waktu yang benar, yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam. Hasil riset juga menunjukkan hanya 7,3 % penduduk yang dinilai telah menggosok gigi dengan benar. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 juga memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak 89% anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang. Dengan kata lain hanya 11% anak Indonesia yang terbebas dari karies. Secara rata-rata penduduk Indonesia memiliki angka PTI (besarnya keinginan seseorang untuk menambal giginya dalam usaha mempertahankan gigi tetap) sangat rendah, yaitu hanya sebesar 1,6%.Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi. Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan pada abad terakhir tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinik yang signifikan. Karies gigi masih perlu mendapat perhatian karena hingga dewasa ini penyakit tersebut masih menduduki urutan tertinggi dalam masalah penyakit gigi dan mulut termasuk pada anak.Faktor di dalam mulut (faktor dalam) yang berhubungan langsung dengan terjadinya proses karies atau gigi berlubang antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan dari gigi geligi di rahang, derajat keasaman air ludah (saliva), kebersihan mulut dan frekuensi makan makanan manis. Faktor tersebut berinteraksi, berkaitan dan mempunyai urutan besar peranan tertentu. Selain itu ada beberapa faktor luar sebagai faktor penyebab dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya gigi berlubang (karies), antara lain usia, jenis kelamin, suku bangsa, letak geografis, tingkat ekonomi, kultur sosial serta pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi.Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut pada umumnya karena faktor perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang belum merata. Selain itu penyebab utama terjadinya kerusakan gigi berawal dari bagaimana pola hidup manusia itu sendiri. Sebab, tanpa adanya perawatan dan perhatian khusus kepada gigi memperbesar kemungkinan kerusakan gigi sejak dini. Pola hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi rokok, teh, atau kopi, juga menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi.Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan cara yang tepat untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat itu, serta dapat membantu dalam masalah perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Dengan adanya penyuluhan ini dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta memberikan motivasi kepada masyarakat tentang merawat dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Disamping sebagai upaya promotif dan preventif bagi masyarakat yang terkena maupun yang belum.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL1. Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti dan memahami tentang penyakit dan perawatan gigi dan mulut.2. Tujuan KhususSetelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:a. Menjelaskan pengertian merawat gigi dan mulut dengan benar.b. Menjelaskan pengertian penyakit gigi dan mulut dengan benar.c. Menjelaskan penyebab gigi dan mulut.d. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit gigi dan mulut.e. Menjelaskan jenis penyakit gigi dan mulut.f. Menjelaskan cara pencegahan penyakit gigi dan mulut.

C. MEDIA/SARANA1. Laptop 2. LCD3. Leaflet4. Sikat gigi5. Pasta gigi

D. METODECeramah, Memperagakan, dan Tanya Jawab

E. MATERI PENYULUHANTerlampir

F. KEGIATAN PENYULUHANTahapKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

Pendahuluan(5 menit)

1. Salam pembuka2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan4. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disampaikan 0. Menjawab salam0. Memperhatikan0. mendengarkan penyaji

0. Menjawab

Penyajian(15 menit)Penyampaian materi:1. Menjelaskan : Definisi merawat gigi dan mulut Penyakit gigi dan mulut Penyebab penyakit gigi dan mulut Tanda dan gejala penyakit gigi dan mulut Jenis penyakit gigi dan mulut Cara pencegahan penyakit gigi dan mulut2. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.3. Memberi kesempatan kepada audiens untuk memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.4. Memperagakan cara berkumur-kumur dengan benar.5. Memberi kesempatan kepada audiens untuk memperagakan cara berkumur-kumur dengan benar.6. Memberikan kesempatan bertanya.

1. Mendengar dan memperhatikan.

2. Mendengar dan memperhatikan.3. Mendemonstrasikan

4. Mendengar dan memperhatikan.5. Mendemonstrasikan

6. Bertanya, mendengar dan memperhatikan.

Penutup(10 menit)1. Menggali pengetahuan peserta tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan1. Menyimpulkan hasil dari kegiatan penyuluhan1. Menutup kegiatan penyuluhan dengan Ucapan terima kasih dan salam penutup

2. Menjawab pertanyaan yang diajukan

2. Memperhatikan

2. Menjawab salam

G. EVALUASI1. Evaluasi Prosesa. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 orang.b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan.c. Pembicara menguasai materi penyuluhan.d. Waktu penyuluhan sesuai dengan kontrak waktu.e. Tempat penyuluhan dilakukan di Ruang Penyuluhan IRNA IV RSUD dr. Saiful Anwar Malang.f. Diharapkan peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.g. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatan penyuluhan berlangsung.2. Evaluasi Hasila. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengerti dan memahami materi penyuluhan mulai dari pengertian menggosok gigi, pengertian penyakit gigi dan mulut, penyebab penyakit gigi dan mulut, tanda dan gejala penyakit gigi dan mulut, jenis penyakit gigi dan mulut, dan cara mencegah penyakit gigi dan mulut.b. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan perilaku kesehatan, misal : menggosok gigi 2 kali sehari dan menjelang tidur.

LAMPIRAN : MATERI

PENYAKIT DAN PERAWATAN GIGI DAN MULUT

A. Pengertian Kesehatan Gigi dan MulutPendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik.Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.

B. Penyakit GigiPenyakit gigi merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi, hal ini tergantung pada saat terjadinya gangguan yang dihubungkan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sedang berlangsung. (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid I ; 144)

C. PenyebabPenyebabnya bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab utama, yaitu :2. Kuman yang ada di dalam gigi, kuman ini sebenarnya secara normal ada dan diperlukan di rongga mulut, tetapi apabila terdapat sisa makanan yang melekat terus di gigi dapat menjadi penyebab terjadinya lubang gigi.2. Sisa makanan terutama karbohidrat seperti gula, roti atau makanan lemak lainnya yang lengket pada gigi. Sisa makanan yang melekat terus pada gigidapat diubah oleh kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehinggaterjadi lubang gigi.2. Gigi dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara sempurna dapat mempercepat proses lubang gigi.2. Gigi bisa rusak bila dipakai untuk menggigit benda-benda yang keras (membuka tutup botol, dan sebagainya).

D. Tanda dan GejalaPenyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya lubang/keropos pada gigi, plak pada gigi, dan sakit pada gusi.

E. KlasifikasiPenyakit gigi dapat diklasifikasikan, meliputi : 3. Gigi Berlubang (Caries)Lubang gigi, disebut juga karies gigi, disebabkan karena infeksi bakteri. Jika tidak dirawat, lubang gigi akan semakin besar dan dalam hingga akhirnya infeksi mencapai persyarafan gigi. Lama kelamaan gigi menjadi mati (non-vital). Jika ada gigi yang berlubang, anak pun akan mengalami kesulitan mengunyah makanan. Apabila kejadian ini berlanjut, bisa berujung pada penurunan nafsu makan dan dalam jangka panjang anak dapat mengalami kurang gizi. Selain itu infeksi gigi yang berlanjut ke jaringan lunak dapat menyebabkan terjadinya abses (seperti bisul berisi nanah).3. Gigi Tidak RataGigi bisa menjadi tidak rata jika ada gigi susu yang tanggal secara dini sebelum waktunya, dan mengakibatkan gigi tetap/permanen yang menggantikannya kehilangan panduan untuk tumbuh. Akhirnya gigi tumbuh diluar posisi yang normal. Selain itu bisa juga terjadi gigi tetap tumbuh di belakang/depan gigi susu yang seharusnya sudah tanggal. Gigi menjadi berjejal dan makanan yang terjebak sulit dibersihkan. Jika tidak dibersihkan dengan baik, daerah ini beresiko mengalami karies gigi.3. Gigi Susu Tinggal AkarAnak yang terbiasa minum susu botol, terutama sebagai pengantar tidur, umumnya mengalami karies yang disebut karies rampan. Ciri khasnya adalah hampir seluruh mahkota gigi depan rusak dan tinggal akarnya saja. Akar gigi rusak tersebut sebaiknya dicabut, sebab berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kuman penyebab infeksi yang menyebabkan terjadinya pembengkakan atau tonjolan seperti bisul di gusi (abses). Abses ini berisi nanah penuh kuman yang sangat mungkin menyebar lewat pembuluh darah menuju organ-organ vital seperti ginjal, jantung, hingga ke otak (focal infection).3. Gigi Maju (Tonggos)Anak dengan kebiasaan buruk tertentu seperti menghisap jari, bibir bawah atau dot lebih beresiko untuk memiliki gigi tonggos. Pada saat anak melakukan gerakan menghisap, jari akan memberi tekanan pada langit-langit mulut serta menyebabkan gigi terdorong ke depan. Namun tingkat keparahannya sangat bergantung pada durasi (berapa lama kebiasaan dilakukan setiap harinya), posisi jari, dan jangka waktunya apakah dilakukan secara terus menerus. Jika kebiasaan buruk ini cepat dihentikan, masih ada kemungkinan posisi gigi akan baik dengan sendirinya (self-correction). Makin lama kebiasaan ini dilakukan, makin sulit untuk baik dengan sendirinya dan mungkin membutuhkan perawatan khusus.2. Plak GigiSesaat setelah selesai menggosok gigi, akan tampak suatu lapisan tipis. Lapisan ini dinamakan plak dan berisi berbagai macam bakteri. Makanan manis yang kita konsumsi akan membuat semacam plak di sela-sela gigi, berubah menjadi asam, sehingga merusak gigi.2. Sakit GusiPenyakit gusi biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri. Pada awalnya sering disebut gingivitis dan pada keadaan ini masih dapat diperbaiki dengan baik. Tetapi bila terjadi pendarahan yang terus menerus biasanya gigi akan menonjol dan akhirnya dapat tanggal dengan sendirinya.

Tanda-tanda dari penyakit gusi :-Rasa yang tidak enak pada gigi disertai bau mulut.-Gusi yang memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi pendarahan.-Kehilangan gigi bahkan gigi akan menjadi nyeri dan sensitif dan terasa sakit pada waktu mengunyah.-Terjadinya penimbunan karang gigi yang berwarna coklat, dan mengeras pada permukaan gigi.

F. PencegahanPencegahan dapat dilakukan dengan cara :1. Hindari makanan yang manis. Makanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gihgi dengan cepat. Jangan membiasakan anak-anak dengan makanan dan minuman yang manis secara berlebihan, jika Anda menghendaki mereka memiliki gigi yang baik.2. Menyikat gigi dengan baik setiap hari. Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis. Mulailah menyikat gigi anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari mereka untuk menyikat gigi secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka menyikatnya dengan benar.3. Membubuhkan Fluoride di dalam air minum atau langsung pada gigi akan membantu mencegah lubang pada gigi.4. Jangan memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar. Mengisap susu dari botol akan membuat gigi bayi mengalami pembusukan.5. Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol tidak dianjurkan karena dapat merusak gigi dan gusi.

G. Perawatan dan PengobatanPerawatan dan pengobatan, meliputi :1. Memeriksa gigi secara rutinKunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.2. Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepatPagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada gigi tanpa menyikatnya. Air liur berguna untuk memlinfungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang.3. Menyikat gigi dengan cara yang benara. Sebaiknya pilih sikat dengan bulu sikat yang soft, bulu sikat yang keras akan melukai gigi dan mengkikis gigi. Tak perlu penekanan yang berlebihan pada saat menyikat gigi.b. Seluruh permukaan gigi harus tersikat tanpa kecuali. Gerakkan sikat gigi dengan arah vertikal dengan sedikit memutar pada bagian permukaan gigi bagian depan. Jika anda kesulitan untuk melakukan gerakan ini berarti mungkin sikat gigi anda terlalu besar, gantilah sikat gigi anda dengan kepala sikat yang lebih kecil sehingga bisa menjangkau bagian gigi paling belakang.c. Menurut literatur yang ada dibutuhkan waktu kurang lebih 3 menit untuk membersihkan gigi dan menyikat semua bakteri yang merugikan.d. Sikat gigi anda minimal 2 kali sehari, pagi dan malam hari sebelum tidur.e. Selain gigi, lidahpun perlu disikat. Bisa menggunakan sikat gigi biasa atau produk sikat gigi yang memiliki bagian khusus untuk menyikat lidah.f. Anda bisa menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi.g. Periksalah secara rutin gigi anda ke dokter gigi untuk mendeteksi dini apabila ditemukan kondisi yang memerlukan perawatan sehingga tidak terlanjur parah.h. Kumur setelah makanMenyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.i. Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makananSisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.j. Pilih pasta gigi yang mengandung fluorideMenggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.k. Makan makanan yang berseratMengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.l. Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepungMakanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.

LAMPIRAN : QUESIONER (POST TEST)

Nama:Umur:Jenis Kelamin:Alamat:

Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang anda anggap benar.Soal!!!1. Cara merawat gigi dan mulut yang benar adalah...a. Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepatb. Banyak makan yang mengandung gula dan makanan yang lengket

2. Apa yang dimaksud dengan penyakit gigi...a. Adanya gangguan pada pertumbuhan gigib. Gigi tumbuh sehat

3. Apa saja yang menyebabkan timbulnya penyakit gigi dan mulut ?a. Banyak makan yang mengandung gula dan makanan yang lengketb. Sikat gigi anda 2 kali sehari

4. Apa saja tanda dan gejala penyakit gigi dan mulut ?a. Gigi berlubang dan sakit pada gusib. Gigi yang sehat dan bersih

5. Sebutkan jenis penyakit gigi !a. Gigi berlubang (caries)b. Gigi yang rata

6. Bagaimana cara mencegah penyakit gigi dan mulut ?a. Menyikat gigi secara teratur dalam seharib. Makan makan makanan yang manis

DAFTAR PUSTAKA

BA, A. Udiyanto, dkk. 2006. Seri Anatomi Mulut. Jakarta : MutiaraBesford, John. 2003. Mengenal Gigi Anda, Petunjuk Bagi Orang Tua, Edisi 2. Jakarta :ArcanMoestopo.2007. Pemeliharaan Gigi Dimulai Sejak Dari Kandungan Sang Ibu.Jakarta Timur : Ghalia Indonesiahttp://keluargasehat.wordpress.com/2008/10/20/deteksi-dini-penyakit-dan-kelainan-gigi-pada-anak-anak