Paket Pelatihan OK

107
Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Gedung D lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta Bahan Belajar Mandiri BERMUTU Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading PAKET PELATIHAN BIDANG ILMU

description

Paket Pelatihan KKG/MGMP

Transcript of Paket Pelatihan OK

Page 1: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN i

Direktorat Pembinaan Pendidikan dan PelatihanDirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga KependidikanDepartemen Pendidikan NasionalGedung D lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan JakartaTelp./fax. (021) 57974128, 5794129, 5794130, 5794131, 5794132, 5794133,[email protected]

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU

Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading

PAKET PELATIHAN

BIDANG ILMU

Page 2: Paket Pelatihan OK

KATA PENGANTAR

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANii

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU

Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading

Page 3: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) melaksanakan Program Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) yang dimulai pada tahun 2008 sampai tahun 2013 yang dilaksanakan di 75 Kabupaten/Kota di 16 provinsi. Program BERMUTU bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran sebagai dampak peningkatan kompetensi, kualifikasi, dan kinerja guru. Salah satu komponen strategis Program BERMUTU untuk mencapai tujuan tersebut adalah penguatan peningkatan mutu dan profesional guru secara berkelanjutan.

Besarnya jumlah guru yang belum memenuhi kualifikasi minimal S1/D4 menjadi dasar pemikiran untuk memberdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang mewadahi guru SD dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang mewadahi guru bidang studi di SMP. Dalam Program BERMUTU, peningkatan kompetensi guru akan ditingkatkan dengan memberdayakan KKG dan MGMP sehingga mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan profesional guru termasuk pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi bagi guru yang belum memiliki Ijazah S1/D4.

Bahan Belajar Mandiri Model BERMUTU telah dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai perangkat utama dalam proses pendidikan dan pelatihan terakreditasi bagi guru di KKG/MGMP. Bahan Belajar Mandiri Model BERMUTU yang dirancang dengan mengintegrasikan pendekatan penelitian tindakan kelas, lesson study, dan studi kasus, diharapkan dapat memandu guru-guru untuk melakukan kajian kritis terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan, memperbaiki dan mengembangkan kurikulum pembelajarannya, serta mempraktekkan pembelajaran yang baik berdasarkan metode PAKEM dan strategi pembelajaran inovatif lainnya.

Bahan Belajar Mandiri Model BERMUTU dikembangkan dengan melibatkan sejumlah widyaiswara dari P4TK, dosen LPTK, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah, serta mengintegrasikan berbagai masukan dari praktisi lapangan dan nara sumber ahli dari LPTK. Dengan Bahan Belajar Mandiri Model BERMUTU, beragam kegiatan pengembangan profesional guru di KKG/MGMP dapat dilaksanakan secara aktif.

Penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya disampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pengembangan Bahan Belajar Mandiri Model BERMUTU ini yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan Diklat, Ditjen PMPTK. Semoga Bahan Belajar Mandiri Model BERMUTU ini dapat bermanfaat bagi guru-guru dan komunitas pendidikan pada umumnya, sehingga pada akhirnya dapat tercapai cita-cita luhur peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

Jakarta, 20 November 2008Direktur Pembinaan Pendidikan dan

Pelatihan

KATA PENGANTAR

Page 4: Paket Pelatihan OK

KATA PENGANTAR

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANii

Sumarna Surapranata, Ph.DNIP. 131 470 163

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................. iDaftar Isi............................................................................................

iiPendahuluan ..................................................................................... ivPengenalan Bahan Belajar Mandiri Bermutu...................................... vi

TOPIK 1. STRUKTUR PROGRAM........................................................... 11.Pengantar.................................................................................... 12.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 13.Persiapan.................................................................................... 14.Kegiatan Belajar.......................................................................... 2Lampiaran...................................................................................... 3

TOPIK 2. PEMAHAMAN MODEL BELAJAR BERMUTU............................. 51.Pengantar.................................................................................... 52.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 53.Persiapan.................................................................................... 54.Kegiatan Belajar.......................................................................... 6Lampiaran...................................................................................... 8

TOPIK 3. CARA UNTUK PENGAMATAN/OBSERVASI MASALAH DALAM PEMBELAJARAN...................................................................... 13

1.Pengantar.................................................................................... 132.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 133.Persiapan.................................................................................... 144.Kegiatan Belajar.......................................................................... 14Lampiaran...................................................................................... 16

TOPIK 4. CARA MEMBACA STUDI KASUS............................................. 231.Pengantar.................................................................................... 232.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 243.Persiapan.................................................................................... 244.Kegiatan Belajar.......................................................................... 25Lampiaran...................................................................................... 27

DAFTAR ISI

Page 5: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN i

TOPIK 5. CARA MENULIS STUDI KASUS............................................... 331.Pengantar.................................................................................... 332.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 333.Persiapan.................................................................................... 344.Kegiatan Belajar.......................................................................... 34Lampiaran...................................................................................... 35

TOPIK 6. CARA MEMANDU DISKUSI UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN MASALAH............................................................................................ 36

1.Pengantar.................................................................................... 362.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 373.Persiapan.................................................................................... 374.Kegiatan Belajar.......................................................................... 38

TOPIK 7. CARA MEMANDU KEGIATAN PERENCANAAN TINDAKAN....... 391.Pengantar.................................................................................... 392.Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................... 403.Persiapan.................................................................................... 404.Kegiatan Belajar.......................................................................... 41

Lampiran............................................................................................ 42

LAMPIRAN KHUSUS............................................................................. 44

DAFTAR ISI

Page 6: Paket Pelatihan OK

KATA PENGANTAR

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANii

PENDAHULUAN

Program Belajar BERMUTU yang dilengkapi dengan seperangkat Bahan Belajar Mandiri BERMUTU merupakan program untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran yang dilaksanakan melalui kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas. Program Belajar BERMUTU dilaksanakan di 76 kabupaten/kota di Indonesia, dengan harapan bahwa pada akhirnya program ini dapat menjadi model pengembangan profesional yang sistematis bagi KKG dan MGMP di seluruh Indonesia.

Program Belajar BERMUTU menawarkan pendekatan inovatif dalam pelatihan guru. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa kunci peningkatan kinerja yang menyeluruh dan berkelanjutan tergantung pada kapasitas dan motivas guru untuk meningkatkan kemampuannya. Program Belajar BERMUTU membekali guru dengan keterampilan dan strategi belajar yang berkelanjutan berdasarkan pengalaman mereka sendiri dan dari berbagai sumber yang tersedia di lingkungan mereka.

Paket pelatihan ini ditulis untuk digunakan dalam pelatihan pelatih (training of trainers) Paket Belajar BERMUTU di tingkat nasional, propinsi kabupaten/ kotamadya, maupun gugus. Dengan Paket Pelatihan ini, diharapkan agar pelatih yang berada di gugus depan (yang melakukan pelatihan) memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membimbing serta memberikan arahan kepada peserta pelatihan (terutama guru pemandu) yang akan menggunakan Bahan Belajar Mandiri BERMUTU dalam melaksanakan Program Belajar BERMUTU di tingkat KKG dan MGMP. Para pelatih atau fasilitator ini diharapkan setidaknya memiliki kesamaan persepsi dan keterampilan tentang Paket Belajar BERMUTU. Akan sangat mendukung jika para pelatih memiliki keterampilan yang lebih dari guru-guru yang akan dilatih, serta sudah pernah melakukan inovasi-inovasi di lingkungan sekolah/gugus mereka. Paket ini mengakomodasi pelatih dari segala tingkatan, sampai ke pelatih guru pemandu di tingkat gugus.

Paket ini difokuskan pada 2 aspek:

1. Orientasi/pengenalan keseluruhan Bahan Belajar Mandiri BERMUTU/Bidang Ilmu

2. Keterampilan khusus yang diperlukan pelatih sehingga mereka mampu membimbing para guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk mengambil langkah strategis guna peningkatan proses dan pengelolaan pembelajaran dalam Paket Pembelajar-an BERMUTU.

Paket Pelatihan ini menyatukan beragam aspek praktek fasilitasi yang yang telah tersebar di Indonesia, terutama fasilitasi bagi guru dalam pembelajaran aktif. Fasilitasi partisipatif yang menghargai pengalaman praktisi di lapangan merupakan prinsip di balik rancangan kegiatan pembelajaran. Kerja kelompok dan latihan–latihan seperti penulisan jurnal serta ulasan tim di akhir pelatihan setiap harinya diadopsi dari program-program pelatihan guru yang telah berhasil dilaksanakan di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu strategi yang dipilih untuk

PENDAHULUAN

Page 7: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN i

membangun kelompok pelatih yang handal dalam Program Belajar BERMUTU, yang diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Page 8: Paket Pelatihan OK

PENGENALAN PAKET

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN v

PENDAHULUAN

Peserta Pelatihan Pelatih Program Belajar BERMUTU diharapkan dapat diseleksi dari guru/praktisi/widyaiswara/fasilitator yang terbaik pada tingkat kota/ kabupaten dengan bimbingan dari LPMP didasarkan pada kepemilikikan pengalaman dalam melaksanakan model-model pembelajaran aktif dan bekerja sama dalam kemitraan dengan sekolah-sekolah.

Page 9: Paket Pelatihan OK

PENGENALAN BAHAN BELAJAR MANDIRI

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANii

KATA PENGANTAR

PENGENALAN BAHAN BELAJAR BERMUTU BERMUTU

Program Belajar BERMUTU yang dilengkapi dengan seperangkat Bahan Belajar Mandiri BERMUTU merupakan program untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran yang dilaksanakan melalui kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas. Program Belajar BERMUTU dilaksanakan di 76 kabupaten/kota di Indonesia, dengan harapan bahwa pada akhirnya program ini dapat menjadi model pengembangan profesional yang sistematis bagi KKG dan MGMP di seluruh Indonesia.

Ada dua Bahan Belajar Mandiri BERMUTU yang dapat digunakan dalam Program Belajar BERMUTU, yaitu Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu untuk guru SD dan SMP, serta Bahan Belajar Mandiri Manajemen untuk kepala sekolah dan pengawas.

a. Tujuan

Program Belajar BERMUTU memiliki 3 tujuan utama, yaitu.

1. meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk memperbaiki kualitas pembe-lajaran.

2. memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kualifikasi peserta melalui pemberian angka kredit kepada yang berhasil menyelesaikan program ini.

3. memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas sistem pengembangan tenaga profesional program kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas yang sistematis dan berkelanjutan.

b. Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu

Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu akan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru dalam pembelajaran bidang ilmu secara profesional, serta diarahkan untuk mencapai peningkatan keterampilan guru dalam:

1. melakukan kajian sistematis terhadap proses belajar mengajar dari beberapa aspek, yaitu aspek kurikulum, aspek bidang ilmu, dan aspek praktek mengajar;

2. merancang tindakan perbaikan secara cermat dan sistematis;

3. melaksanakan tindakan perbaikan, dan

4. melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan, menganalisis dampak perbaikan yang dijalankan, serta merangkum hasil-nya untuk menjadi acuan untuk proses belajar mengajar berikutnya.

c. Struktur Paket

Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu terdiri atas beberapa komponen:

Page 10: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN i

1. Bahan Belajar Mandiri Generik yang memperkenalkan strategi belajar yang diutamakan dalam Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu;

2. Bahan Belajar Mandiri Bidang Studi per jenjang (4 mata pelajaran per SD Kelas Tinggi dan SMP; satu-tematik-untuk Kelas Awal)

Page 11: Paket Pelatihan OK

PEKET PELATIHAN

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN ix

PENGENALAN BAHAN BELAJAR MANDIRI

3. Bahan Belajar Mandiri TIK (ICT) dalam pembelajaran;

4. Halaman (Website) Cakrawala guru sebagai media penyimpan (repository) sumber belajar pendukung dan fasilitas interaksi, dan

5. Bahan Belajar Mandiri Pengelolaan Program Belajar BERMUTU, yang ditujukan bagi Dinas setempat dan pengurus program BERMUTU di tingkat KKG/MGMP.

Ruang Lingkup Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1: Ruang Lingkup Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu

Jenjang TIKKajian

PembelajaranBidang Ilmu

Bahan Belajar Mandiri SD/MI Kelas Awal

Bahan Belajar Mandiri TIK dalam Pembelajaran

Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas (Generik)

Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas untuk PembelajaranTematik

Bahan Belajar Mandiri SD/MI Kelas tinggi

Bahan Belajar Mandiri TIK dalam Pembelajaran

Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas (Generik)

Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas untuk Pembelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia

Bahan Belajar Mandiri SMP/MTs

Bahan Belajar Mandiri TIK dalam Pembelajaran

Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas (Generik)

Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas untuk Pembelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

Bahan Belajar Mandiri Generik mengembangkan tiga jenis strategi yang terfokus pada peningkatan kompetensi guru dalam mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan mengajar, serta pengembangan kompetensi guru untuk menggunakan strategi tersebut. Ketiga strategi tersebut sebagai berikut:

1. menggunakan dan menuliskan studi kasus pribadi sebagai catatan pengalaman mengajar;

Page 12: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHAN

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

2. menggunakan beberapa strategi dalam Studi Pelajaran (Lesson Study), terutama pengamatan dan pemodelan pembelajaran di kelas terbuka, refleksi kelompok dan perencanaan, serta pengembangan dan evaluasi pembelajaran secara terbuka bersama kelompok sejawat

3. menggunakan keterampilan PTK guna meningkat-kan pembelajaran.

Bahan Belajar Mandiri Program BERMUTU bertujuan memantapkan pengetahuan, dan kapasitas guru dalam mengembangkan kurikulum, dan praktik mengajar. Tiap-tiap aspek digali melalui keterampilan yang dipelajari dalam Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat generik, tetapi diterapkan secara khusus pada bidang ilmu tertentu.

Page 13: Paket Pelatihan OK

PENGENALAN BAHAN BELAJAR MANDIRI

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN ix

PEKET PELATIHAN

Bahan Belajar Mandiri TIK dalam Pembelajaran menyediakan strategi pengembangan kompetensi dasar komputer yang relevan bagi para guru, meliputi: dasar pengolah kata, dasar lembar sebar untuk merekam kemajuan para siswa, dan penggunaan internet untuk pencarian informasi.

d. Model Belajar BERMUTU

Para guru menggunakan Bahan Belajar Mandiri BERMUTU secara kolaboratif di dalam pertemuan KKG/MGMP. Di dalam pertemuan tersebut terjadi pembelajaran sesama/sejawat yang dipandu oleh guru pemandu. Sesi tatap muka dari bahan belajar mandiri dirancang berdasarkan asumsi bahwa pertemuan KKG/MGMP biasanya berlangsung selama 4 jam untuk setiap pertemuan.

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU ditujukan bagi guru pemandu yang akan memandu dan memfasilitasi proses pembelajaran guru dalam Program Belajar BERMUTU yang diselenggarakan di tingkat KKG/MGMP. Bahan Belajar Mandiri dimaksudkan pula agar dapat digunakan oleh para peserta KKG/MGMP sebagai Bahan Belajar mandiri untuk memeriksa kembali hal-hal yang telah mereka pelajari dalam sesi tatap muka; untuk mengerjakan tugas-tugas yang terdapat di dalam paket; dan untuk menggunakan bahan-bahan yang terdapat di dalamnya sebagai sumber belajar dalam meningkatkan cara mereka mengajar.

Kegiatan tatap muka di KKG/MGMP kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan pembelajaran terstruktur (Tugas Terstruktur) dan kegiatan pembelajaran mandiri (Tugas Mandiri). Dalam Tugas Terstruktur setiap peserta pelatihan (guru) berlatih untuk menerapkan hal-hal yang telah dipelajari dari pelatihan di dalam kelas atau sekolah masing-masing. Hasil tugas terstruktur dari masing-masing peserta akan menjadi dasar untuk belajar pada pertemuan KKG/MGMP berikutnya.

Tugas mandiri dimaksudkan untuk memantapkan, memperluas, dan memperdalam pemahaman guru. Tugas mandiri dilaksanakan pada setiap tahap kegiatan. Uraian tugas terstruktur dan mandiri terdapat di dalam setiap Bahan Belajar Mandiri.

Guru yang menyelesaikan Bahan Belajar Mandiri BERMUTU akan menghasilkan portofolio belajar yang minimal terdiri dari satu rancangan atau proposal PTK, satu laporan PTK, dan 3 buah hasil kajian kritis bidang ilmu.

e. Kerjasama dengan LPTK

Program Pembelajaran BERMUTU dirancang untuk membantu peningkatan kualifikasi para guru. Sesuai dengan Undang-Undang No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, kesempatan pengakuan hasil belajar sebelumnya (PHBS/Recognition of Prior Learning) dikembangkan melalui program studi yang sesuai dengan kegiatan pengembangan profesional KKG dan MGMP. Bahan Belajar Mandiri PHBS telah dikembangkan agar para guru dapat memperoleh pengakuan angka

Page 14: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

kredit dari hasil belajar mereka dalam Program Belajar BERMUTU di KKG dan MGMP. Perhitungan jumlah jam tatap muka dan jumlah jam tugas belajar mandiri didasarkan pada jumlah jam yang diwajibkan pada alokasi SKS.

Page 15: Paket Pelatihan OK

PENGENALAN BAHAN BELAJAR MANDIRI

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN ix

PEKET PELATIHAN

Selain itu, LPTK berpartisipasi dalam pembimbingan yang diberikan kepada guru khususnya dalam aspek pelatihan keterampilan PTK. Guna memenuhi persyaratan penjaminan mutu untuk pengakuan angka kredit guru oleh LPTK, dosen LPTK diharapkan memberikan pembimbingan setidaknya dua kali dalam 16 (enam belas) kali pertemuan yang dirancang (lihat Tabel 2 berikut ini). Sangat direkomendasikan agar dosen LPTK dapat mengikuti dan menyelia beberapa titik dalam proses PTK, untuk membantu para guru menganalisis temuan mereka. Para dosen juga akan menjadi asesor portofolio guru di LPTKnya masing-masing.

f. Jadwal Program BERMUTU

Setiap Bahan Belajar Mandiri BERMUTU memiliki bobot untuk dipelajari selama 16 kali dalam waktu 1 semester sampai satu tahun. Namun proses pertemuan di KKG/MGMP diatur untuk mengakomodasikan peserta mempelajari beberapa Bahan Belajar Mandiri selama 16 kali pertemuan, sehingga diperoleh pola pertemuan sebagai berikut.

Bahan Belajar Mandiri Bidang Studi

16 x

pert

em

uan

dala

m w

akt

u 1

tahu

n

1 Pendahuluan (Model BERMUTU)

2

Generik

Identifikasi Masalah

3 Perencanaan Tindakan

4 Pelaksanaan Tindakan

5 Analisis dan Interpretasi

6 Refleksi dan Tindak Lanjut

7TIK/ICT Keterampilan TIK/ICT 1 & 2

8

9

Bidang Ilmu

Identifikasi Masalah

10 Perencanaan Tindakan

11 Penyusunan Proposal

12 Pelaksanaan Tindakan

13 Analisis dan Interpretasi

14Refleksi dan Perencanaan Siklus 2

15Laporan Penyusunan Laporan

16

Page 16: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

TOPIK 1STRUKTUR PROGRAM(total waktu: 2 jam)

1.PENGANTARTujuan yang ingin dicapai

1. Mengenal dan dapat mendeskripsikan isi dari Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu, Bahan Belajar Mandiri Pengelolaan dan Website Cakrawala Guru.

2. Mengidentifikasi contoh program yang berkelanjut-an untuk KKG/MGMP.

2.KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pada topik identifikasi masalah adalah sebagai berikut.

3.PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

1. mempelajari topik dan sumber belajar yang disarankan dan relevan;

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Pelatih mampu:

menjelaskan tujuan dan pendekatan Program Belajar BERMUTU

Pelatih mampu:

mengidentifikasi ciri-ciri utama dan hubungan keterkaitan antarkomponen Program Belajar BERMUTU

Page 17: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

2. menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis /kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan),

3. menyiapkan Bahan Ajar dan Sumber Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan topik ini, yaitu

Kegiatan 1: (20 menit)

tujuan, pendekatandan tujuan, pendekatan, dankomponen program

Kegiatan 2: (65 menit)

Pengkajian Bahan belajar mandiri Bermutu melalui kasus kegiatan.

Kegiatan 3: (20 menit)

Presentasi tiap kelompok

tentang ciri khas Program ajaran yang diajukan, kemudian lajar BERMUTUs, untuk mencapai peningkatan kualitas yang diharapkan. atihan ini secara khususBelajar BERMUTU.

Pendahuluan Paket Pelatihan

Lembaran yang discan/dicopy untuk para peserta (dilampirkan)

Dokumen untuk setiap kelompok meliputi:

Bahan Belajar Mandiri Pembelajaran Bidang Ilmu

Bahan Belajar Mandiri TIK

Bahan Belajar Mandiri Pengelolaan

Kegiatan 4: (10 menit)

Penguatan dari Fasilitator tentang strategi yang digunakan.

Page 18: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

4.KEGIATAN BELAJARKegiatan 1 : Penjelasan tentang program (20’)

Dalam kegiatan ini, 4 orang pelatih yang memiliki kompetensi dalam Bahan Belajar Mandiri Bidang Studi, Bahan Belajar Mandiri Pengelolaan, dan Laman (website) bersama-sama memaparkan Powerpoint Prinsip Program BERMUTU (Lampiran 1)

Kegiatan 2 : Pengkajian Bahan Belajar Mandiri BERMUTU (35’)

Dalam kegiatan ini, pelatih menyusun kegiatan Jigsaw. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4 orang. Nama kelompok ini adalah “Home Group”. Tiap anggota diberi nomer 1 sampai dengan 4. Kemudian peserta membentuk kelompok berikutnya berdasarkan nomor yang telah dimilikinya. Kelompok dengan anggota-anggota yang bernomor sama ini diberi nama “Expert Group”. Setiap Expert Group kemudian diberi nama sebagai berikut.

Kelompok 1 = Bahan Belajar Mandiri Bidang IlmuKelompok 2 = Bahan Belajar Mandiri TIKKelompok 3 = Bahan Belajar Mandiri PengelolaanKelompok 4 = Laman (website)

LAMPIRAN 1PRINSIP DAN PENDEKATAN PROGRAM BERMUTU

2 fungsi bahan belajar mandiri dalam Program Belajar BERMUTU :

Untuk peningkatan kualifikasi guru/kepala sekolah/ pengawas melalui Program Belajar BERMUTU

Untuk pengembangan profesional berkelanjutan guru/ kepala sekolah/pengawas (CPD)

Pendekatan dalam Model Belajar BERMUTU

Proses belajar terstruktur dan mandiri di KKG/MGMP selama 16 minggu, dengan bimbingan guru pemandu dan dosen LPTK (2x)

Dirancang untuk menggunakan semua bahan belajar mandiri yang sudah ada dan sudah dikembangkan oleh Pemerintah maupun Lembaga Donor (Lesson Study, CLCC, DBE2, NTTPEP, MBE, UT, HYLITE, dll.) secara terintegrasi untuk meningkatkan kompetensi guru

Dirancang untuk menggunakan tiga pendekatan secara terkombinasi: lesson study, penelitian tindakan kelas, dan case study.

Diwadahi oleh website sebagai tempat repositori materi berbentuk digital dan forum diskusi virtual antar guru, dan dengan tutor/guru pamong.

Page 19: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN 2HANDOUT: EVALUASI DOKUMEN

Untuk melakukan pengamatan (scanning) atau evaluasi terhadap suatu dokumen, pertama-tama perlu dibaca dahulu pertanyaan yang akan dijawab. Kemudian baca pokok tulisan, paragraf pembuka dari setiap bab/bagian, kalimat utama dalam tiap paragraf, dan paragraph penutup dalam tiap bab/bagian.

Untuk Bahan Belajar Mandiri

Apa pendekatan utama?

Bagaimana pendekatan ini menyampaikan tujuan dan maksud dari paket?

Apa langkah-langkahnya?

Apa keunikan PTK dalam Model Belajar BERMUTU?

Untuk Bahan Belajar Mandiri Pengelolaan

Bagaimana sebaiknya program diimplementasikan?

Apa tugas dari pengurus? Komponen Laman (website) dan Bahan Belajar Mandiri TIK (ICT)

Apa yang diperlukan dalam mengakses Laman (website)?

Apa saja yang terdapat dalam Laman (website)

Bagaimana cara mengakses Laman (website) dengan mudah?

Siapa yang bertanggungjawab dalam pengadaan akses ke Laman (website)?

Page 20: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

TOPIK 2PEMAHAMAN MODEL BELAJAR

BERMUTU(total waktu: 3 jam)

1. PENGANTARTujuan dari sesi ini adalah agar pelatih memahami model belajar BERMUTU, terutama alasan pemilihan PTK sebagai strategi dalam meningkatkan kinerja guru bidang studi.

2. KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator yang ingin dicapai pada topik identifikasi masalah adalah sebagai berikut.

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Pelatih mampu:

Memfasilitasi pemahaman peserta terhadap gagasan pokok Model Belajar BERMUTU

Pelatih mampu:

Mengidentifikasi cara memfasilitasi kapasitas peserta untuk mengomunikasikan informasi kunci secara ringkas.

3. PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

1. mempelajari topik dan sumber belajar yang disarankan dan relevan;

2. menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan);

3. menyiapkan Bahan Ajar dan Sumber Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan topik ini.

Page 21: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

4. KEGIATAN BELAJARKegiatan 1: Penjelasan Model Belajar

BERMUTU (30’)Dalam kegiatan ini fasilitator mempresentasikan powerpoint tentang Model Belajar BERMUTU dan mendistribusikan Handout Model Belajar BERMUTU: Relasi di antara PTK, Lesson Study dan Case Study (Lampiran 2). Kedua sumber ini memaparkan langkah-langkah sederhana yang menjadi landasan Model Belajar BERMUTU, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru. Presentasi ini juga me-nunjukkan perbedaan Model Belajar BERMUTU dengan model belajar klasik. Di akhir presentasi, fasilitator memberi kesempatan peserta untuk bertanya. Pada akhirnya, fasilitator meminta salah seorang peserta untuk meringkas pokok pemikiran dan proses Model Belajar BERMUTU (Lampiran 1).

Kegiatan 2 : Diskusi tentang PTK dalam Model Belajar BERMUTU (60’)

Dalam kegiatan ini, pelatih membimbing peserta dalam melakukan peninjauan Pendahuluan Bahan Belajar Mandiri PTK. Di sini peserta

Powerpoint 1 Model Belajar BERMUTU

Model Belajar BERMUTU: Relasi di antara PTK, Lesson Study dan Case Study

Pendahuluan dari Bahan Belajar Mandiri PTK

Kegiatan dalam Pembelajaran BERMUTU (dilampirkan pada Lampiran 3 Bahan Belajar Mandiri Pelatihan ini)

Bagian Kegiatan Belajar dari Bahan Belajar Mandiri PTK tentang Open Class dan Refleksi

Lembar Observasi Open Class

Page 22: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

diperkenalkan pada pengertian, maksud, dan proses dari PTK dalam model BERMUTU. Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok kecil dan meminta mereka untuk membaca kegiatan pada program Bahan Belajar Mandiri PTK selama 15 menit.

Dengan menggunakan Kegiatan Dalam Pembelajaran BERMUTU (Lampiran 3 dari Bahan Belajar Mandiri Pelatihan ini), fasilitator meminta kelompok untuk mendiskusikan pemahaman mereka tentang Bahan Belajar Mandiri, kemudian menulis respon, dan menempelkannya di dinding. Waktu yang ditentukan adalah 20 menit.

Fasilitator meminta peserta untuk “shopping”, yaitu berjalan-jalan mengitari ruangan untuk membaca respon dari kelompok yang berbeda. Waktu yang ditentukan adalah 10 menit.

Fasilitator menunjuk satu atau dua peserta untuk mengumpulkan dan meringkas pemahaman secara keseluruhan dari presentasi yang telah diberikan oleh tiap kelompok mengenai model PTK.

Pada akhirnya, fasilitator menanyakan pendapat peserta tentang manfaat dari kegiatan “shopping” sebagai cara untuk mengumpulkan laporan dari kelompok yang berbeda. Peserta kemudian menuliskan respon dalam jurnal.

Kegiatan 3: Penjelasan elemen lesson study dalam Pembelajaran BERMUTU (30)

Fasilitator membagikan Lampiran 5 Kegiatan Belajar dari Bahan Belajar Mandiri Generik tentang “Open Class dan Refleksi” dan meminta peserta membaca.

Fasilitator menginformasikan kepada peserta bahwa dihari berikutnya mereka akan melakukan implement-tasi dari kegiatan ini, untuk mempelajari strategi dan teknik observasi, pemodelan, dan refleksi di dalam model Lesson Study.

Page 23: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Kegiatan 4: Diskusi lembar observasi kelas dari lesson study; penguatan (30’)

Fasilitator membagikan Lampiran 6 Lembar Observasi dan menjelaskan prinsip utama yang mendasarinya, menunjukkan serta menjelaskan alasan adanya dua penekanan fokus, yaitu pada guru dan perilaku siswa.

Fasilitator membagi peserta ke dalam 3 kelompok. Kelompok 1 = Kegiatan awal; Kelompok 2= Kegiatan inti dan Kelompok 3 = Kegiatan penutup. Setiap kelompok diminta memberikan contoh macam-macam fenomena yang dapat muncul sejalan dengan tiap pertanyaan yang diberikan, sehingga dapat membimbing peserta untuk mengenal apa yang perlu dicari pada saat observasi kelas. (10)

Fasilitator mengumpulkan contoh dari tiap pertanyaan di lembar kerja kelompok.

Fasilitator mengakhiri sesi ini dengan melakukan persiapan untuk hari berikutnya, yaitu:

1) Mengingatkan peserta tentang kegiatan yang diselenggarakan di tempat lain, yaitu di sekolah yang memfasilitasi “Open Class”.

2) Mengingatkan peserta untuk membawa lembar observasi.

3) Mengingatkan peserta untuk membawa jurnal belajar (learning journal).

4) Meminta peserta untuk membaca protokol untuk observasi dan refleksi sebelum pertemuan.

LAMPIRAN 1POWERPOINT: MODEL BELAJAR BERMUTU

Tujuan Model Belajar BERMUTU adalah mengkaji pembelajaran secara seksama untuk membuka pengertian guru tentang proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dengan menggunakan pendekatan PTK, Case Study dan Lesson Study sebagai metode utama.

Tujuan PTK pada umumnya adalah menghasilkan suatu penelitian yang berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pendidikan. PTK dalam Model Belajar BERMUTU diarahkan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Hubungan PTK dengan Lesson Study dan Case Study

Pendekatan kerja guru yang kolaboratif dalam berbagai tahap perencanaan, pembaharuan/perbaikan pembelajaran, dan refleksi dalam model lesson study diintegrasikan ke dalam Model Belajar BERMUTU.

Teknik Studi Kasus (Case Study) digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam observasi dan melakukan refleksi.

Teknik Refleksi dari model Lesson Study digunakan sebagai alat untuk membantu menarik kesimpulan dari pelaksanaan tindakan.

Page 24: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN 2MODEL BELAJAR BERMUTU: HUBUNGAN ANTARA PTK, LESSON STUDY DAN CASE STUDY

LESSON STUDY PTK MOBEL BERMUTU

SIKLUS PERTAMA STUDI KASUSSATU SIKLUS

Pembentukan Kelompok Lesson Study Berbasis MGMP/KKG

Observasi Awal:

Kurikulum, Penguasaan materi ajar, strategi pembelajaran

Menuangkan hasil observasi dalam tulisan narasi tentang

kondisi pembelajaran 1. PLAN: 1. Identifikasi dan

Page 25: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LESSON STUDY PTK MOBEL BERMUTU

SIKLUS PERTAMA STUDI KASUSSATU SIKLUS

Perencanaan pembelajaran (skenario) berdasarkan kondisi kelas dan fokus kompetensi yang ingin capai secara kolaboratif.

Skenario (RPP)

Perangkat (LKS, media, sumber belajar, instrument)

Perumusan Masalah

Kurikulum, Penguasaan Materi Ajar, Strategi pembelajaran.

Menuliskan proposal singkat

(siswa, guru, kurikulum, materi, startegi, dll)

2. Penyusunan Rencana Tindakan:

menyusun skenario pembelajaran (RPP)

menyiapkan perangkat pembelajaran (LKS, media, sumber belajar, instrument)

2. DO:

Pelaksanaan pembelajaran oleh “guru model”dengan skenario yang telah dikembangkan bersama

Observasi pembelajaran oleh anggota kelompok (tim LS) yang difokuskan pada kegiatan belajar siswa, dan merekan fakta/fenomena belajar yang menarik (kapan siswa konsentrasi, kapan tidak konsentrasi, interaksi siswa-siswa-guru-media)

3. Melaksanakan Tindakan (KBM di kelas)

Dilaksanakan oleh guru kelas dengan skenario atau rencana tindakan yang telah dirancang dan dipersiapkan

Selama mengajar pengajar menyadari tentang hal yang berhasil, kurang berhasil, respons siswa dan perasaan diri sendiri untuk dicatat pada saat dia mulai menyusun case study

4. Observasi dan Pengambilan Data

Keterlaksanaan rencana tindakan (lembar observasi)

Kegiatan relajar siswa (lembar observasi)

Penguasaan hasil relajar (kognitif, psikomotorik, dan afektif?) Nilai hasil tes, observasi dengan rubrik

Catatan anekdotal (hasil pengamatan yang tidak termuat dalam lebar observasi

Menuangkan hasil pengamatan atau poin-poin temuan dalam catatan anekdotal

Page 26: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

LESSON STUDY PTK MOBEL BERMUTU

SIKLUS PERTAMA STUDI KASUSSATU SIKLUS

SEE:

Refleksi melalui kegiatan diskusi (forma)

refleksi diri guru model

komentar semua pengamat (fokus pada kegiatan relajar siswa, sedikit ttg langkah guru)

komentar pengamat ahli (pakar) jira ada (Dosen, Pengawas, KS, yg lain)

Revisi skenario berdasarkan masukan dari refleksi (jika diperlukan)

5. Analisis dan Interpretasi Data

Kompilasi dan pengelolaan data

Analisis data kuantitatif (secara deskriptif atau statistik)

Analisis data kualitatif secara deskriptif

Menginterpretasi data (membaca/mencermati, menghubung-hubungkan, menarik simpulan)

Menyusun kembali data-data hasil pengamatan dan hasil interpretasi ke dalam narsasi yang lebih sistematis

6. Refleksi dan Tindak Lanjut

Dilakukan dengan diskusi antara anggota kelompok MGMP/tim peneliti

Uraian refleksi dituliskan dalam narasi ilmiah

Dipikirkan kemungkinan alternatif/rencana tindak lanjut

Menuliskan uraian refleksi dan rencana tindak lanjt dalam narasi ilmiah

SIKLUS LS BERIKUTNYA

(tergantung waktu dan kebutuhan)

Melanjutkan ke siklus berikutnya (jumlah siklus sesuai yang diperlukan atau sesuai dengan waktu yang tersedia)

7. Penyusunan Laporan PTK

Menyusun hasil PTK ke dalam bagian-bagian (Pendahuluan, Kajian Pustaka (jika diperlukan), Metode/Langkah-langkah PTK, Data – Analisis-Pembahasan, Kesimpulan dan Saran)

Kemampuan menulis dari hasil melaksanakan Case Study diperlukan untuk

menuliskan hasil-hasil PTK dalam narasi ilmiah

Page 27: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN 3LEMBAR OBSERVASI

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARANModel Belajar BERMUTU

Mata Pelajaran/Topik:

/

Kelas/Sekolah: /

Nama Pengajar:

TAHAP/ASPEK

INDIKATOR HASIL OBSERVASI

KEGIATAN AWAL

Apersepsi dan motivasi

1. Apa yang dilakukan guru untuk menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa?

2. Bagaimana respons siswa? Apakah siswa bertanya tentang sesuatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal?

KEGIATAN INTI

Materi ajar:

3. Apakah guru memberikan penjelasan umum tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa?

4. Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dengan realita kehidupan, lingkungan dan pengetahuan lainnya?

Pengelolaan sumber belajar/ media

5. Apakah guru terampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi media pembelajaran?

6. Bagaimana interaksi siswa dengan sumber belajar/media?

Strategi pembelajaran

7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar?

8. Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?

Page 28: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

TAHAP/ASPEK

INDIKATOR HASIL OBSERVASI

9. Bagaimana cara guru memberikan arahan yang mendorong siswa untuk bertanya, berpikir dan berkegiatan?

10. Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental (berpikir)? Berapa banyak siswa yang aktif belajar?

KEGIATAN PENUTUP

Penguatan/ konsolidasi

11. Bagaimana cara guru memberikan penguatan, dengan mereviu, merangkum atau menyimpulkan?

12. Apakah guru memberi tugas rumah untuk remidi atau penguatan?

Evaluasi 13. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?

14. Bagaimana ketuntasan belajar siswa?

KOMENTAR PENGAMAT

Keterlaksanaan skenario pembelajaran (berdasarkan RPP):

Pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh pengamat:

Lain-lain:

.....,....................

Observer,

Jabatan/Posisi:

Page 29: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

TOPIK 3CARA UNTUK PENGAMATAN/OBSERVASI MASALAH DALAM PEMBELAJARANTotal waktu: 3 jam(tidak termasuk waktu perjalanan ke sekolah untuk pengamatan)

1. PENGANTARTujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini adalah membangun pemahaman peserta tentang implementasi dan keterampilan yang dibutuhkan, yaitu observasi pembelajaran yang:

1. berfokus pada aspek mengajar yang mempengaruhi proses belajar siswa;

2. dapat mengidentifikasi hasil (outcome) pelajaran pada siswa yang berbeda di dalam kelas;

3. dapat memberikan umpan balik yang berdasarkan pada bukti nyata kepada guru tentang bagian-bagian pengajaran yang berhasil/sukses dan kurang berhasil/kurang sukses,

4. dilaksanakan tanpa mengganggu proses pembela-jaran.

2. KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pada topik identifikasi masalah adalah sebagai berikut.

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Pelatih mampu:

Memfasilitasi secara sistematis proses observasi pembelajaran yang berfokus pada hasil akhir.

Pelatih mampu:

Mengidentifikasi topik utama dan hubungan antarkomponen Program Belajar BERMUTU

Page 30: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

3. PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

a. mempelajari topik dan sumber belajar relevan yang disarankan.

b. menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan).

c. menyiapkan Bahan Ajar dan Sumber Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan topik ini, yaitu:

1 Bahan Ajar: Protokol untuk Observasi (Lampiran 1)

2Lembar Observasi dari Bahan Belajar Mandiri PTK Langkah Pelaksanaan (sama dengan Topik 2, Bagian 1)

3 Rambu-Rambu Observasi Open Class

4 Rambu-Rambu Melakukan Refleksi

4. KEGIATAN BELAJARCatatan: Tekankan pentingnya berada di tempat pertemuan sekolah sedikitnya 15 menit sebelum bertemu dengan guru.

Kegiatan 1: Berbagi protokol untuk observasi, periksa (review) lembar observasi, dan pengaturan untuk pelaksanaan observasi. (30’)

Dalam kegiatan ini, fasilitator memandu seluruh peserta ke dalam ruangan yang telah disiapkan

Kegiatan 1(30 menit)

Berbagi protokol dan pengaturan dengan guru dan kepala sekolah

Kegiatan 2(90 menit)

Observasi dan pencatatan model

Kegiatan 3(60 menit)

Refleksi catatan

Page 31: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

untuk pertemuan observasi guru, di mana telah menunggu guru model dan kepala sekolah model.

Selanjutnya, fasilitator melaksanakan hal-hal berikut ini.

Meminta guru untuk menjelaskan tujuan dan kunci utama kegiatan dari pelajaran yang diajukan, kemudian mendistribusikan Rencana Pembelajar-an, LKS, dan peta tempat duduk siswa.

Mengatur peserta sesuai dengan petunjuk yang ada dalam peta, dan meminta mereka untuk memfokuskan observasi pada siswa yang ada di sekitarnya.

Membaca secara keseluruhan Bahan Ajar Protokol untuk Observasi (Lampiran 1) dengan kelompok dan guru.

Mengingatkan semua peserta tentang diskusi sebelumnya tentang apa yang ingin dicari dan digali dari pertanyaan-pertanyaan; menekankan pentingnya pencatatan yang akurat (teliti, seksama, cermat) dan memadai.

Kegiatan 2: Observasi Pembelajaran dan Penulisan Observasi (90’)

Dalam kegiatan ini para peserta secara langsung melakukan observasi pemodelan sesuai dengan penga-turan dan protokol yang telah didiskusikan pada Kegiat-an 1. Adalah penting untuk menyaksikan keseluruhan pembelajaran dari pembukaan hingga penutupan. Secara khusus para peserta diharapkan fokus pada guru dan kelompok kecil siswa yang telah ditunjuk sambil memperhatikan interaksi guru dengan siswa. Catatan yang dibuat diharapkan cukup untuk melakukan peker-jaan dan memungkinkan pengamat untuk mengingat inti observasi; namun penulisan yang lengkap dilakukan setelah observasi, dan sebelum refleksi.

Fasilitator mengantar para peserta kembali ke ruang pertemuan. Kemudian menjelaskan bahwa dalam model BERMUTU, catatan dari observasi guru adalah sumber data utama. Oleh karena itu harus ditulis secara adekuat, karena akan dibaca dan digunakan oleh guru yang akan

Page 32: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

menggunakan sebagai yang didapat dari pelaksanaan.

Fasilitator membagikan lembaran observasi yang baru dan meminta para peserta untuk mentransfer (menulis kembali) dan menjelaskan catatannya ke dalam lembaran ini. (20’)

Fasilitator kemudian meminta para peserta untuk menulis apa yang telah dipelajari dari teknik observasi ini di dalam journal pembelajaran mereka; kemudian meminta satu atau dua orang peserta dengan sukarela mengutarakan komentar mereka. (10’)

Kegiatan 3: Refleksi bersamaFasilitator mendampingi peserta di ruang diskusi untuk mendiskusikan pembelajaran yang baru diamati. Sebelum memulai diskusi, fasilitator meminta salah satu peserta membaca rambu-rambu diskusi dalam tahap refleksi ini. Fasilitator menunjukkan khususnya (a) tata tertib diskusi; (b) peran moderator; (c) prioritas yang diberikan kepada gagasan dari pengajar; (d) pentingnya diskusi bersifat positif dan berfokus kepada kegiatan dan perilaku siswa.

Sangat penting memastikan bahwa orang yang menjadi moderator telah berpengalaman dalam perannya, karena diperlukan keterampilan dan keahlian khusus untuk menjalankan diskusi sehingga mencapai pemecahan masalah secara inklusif.

Setelah diskusi refleksi, ada penjelasan singkat dari peserta tentang pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mereka dalam memberikan masukan serta memimpin diskusi. Fasilitator meminta mereka mencatat hal-hal tersebut dalam jurnal masing masing.

LAMPIRAN 1PROTOKOL OBSERVASI KELAS

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan observasi pembelajaran dimulai.

Page 33: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Jumlah pengamat dalam kegiatan open class pada dasarnya tidak dibatasi, Namurn harus tetap disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia. Dengan jumlah siswa sekitar 40 orang dalam ruang kelas rata-rata di Indonesia, masih mungkin menampung pengamat sebanyak 15-20 orang.

Meja belajar siswa hendaknya diatur terlebih dulu agar ada ruang yang cukup untuk mobilitas pengamat di sisi kiri, kanan, atau belakang kelas, serta untuk mobilitas guru model.

Pengamat hendaknya datang atau masuk kelas sebelum pembelajaran dimulai, karena pengamat harus menempatkan diri pada posisi yang paling mungkin untuk mengamati semua siswa.

Kedatangan tamu atau guru di sekolah hendaknya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas yang lain. Oleh karena itu tamu hendaknya tenang dan tidak berbicara keras yang dapat menimbulkan keributan di sekolah.

Siapkan lembar observasi atau buku catatan dan pena sebelum pengamatan. Jika memungkinkan setiap pengamat memperoleh RPP, LKS, atau perangkat pembelajaran lainnya, serta denah tempat duduk siswa (contoh terlampir).

Jika Anda membawa HP, setel ke profil silent atau getar agar nada panggil tidak berbunyi. Perlu dihindari mengirim atau menerima telepon kecuali untuk hal-hal terpaksa, dan sebaiknya Anda keluar dulu dari ruang kelas.

Usahakan untuk tidak merokok, membawa makanan dan minuman di dalam ruangan/kelas selama proses pengamatan.

Pastikan agar pada waktu pengamatan tidak terganggu perasaan ingin buang hajat. Oleh karena itu, jika perlu, silakan buang air kecil/besar sebelum pembelajaran dimulai.

Berikut daftar periksa (checklist) untuk mengendali-kan kesiapan open class.

Page 34: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

No Persiapan Ada Tidak Keterangan

1.Kesiapan kelas dan pengaturannya

2.RPP dan Perangkat Pembelajaran (LKS)

3.Media dan peralatan pembelajaran yang diperlukan

4.Instrumen observasi/pengambilan data

5. Denah tempat duduk siswa

Page 35: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN 2RAMBU-RAMBU PADA SAAT OBSERVASI PEMBELAJARAN

Tujuan observasi pembelajaran adalah untuk memperoleh informasi, data, dan rekaman hal-hal penting dalam pembelajaran yang dapat dijadikan bahan untuk mengidentifikasi masalah PTK. Selain itu hasil observasi merupakan data bagi guru model/ pengajar untuk dianalisis dan dijadikan bahan refleksi untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran. Berikut rambu-rambu observasi yang disarankan untuk dipatuhi.

Setelah memasuki ruangan kelas dengan tertib, semua pengamat hendaknya tidak lagi keluar masuk kelas, dan bersiap mengamati pembelajaran dengan menempatkan diri pada posisi yang paling tepat untuk mengamati siswa. Posisi yang tepat adalah di depan atau di samping siswa, sehingga pengamat dapat memperhatikan gerak-gerik dan raut wajah siswa ketika belajar.

Pengamat dapat berpindah posisi pengamatan jika perlu, misalnya mendekat ke siswa dalam kelompok, namun jangan sampai mengalihkan perhatian siswa dari belajar atau menghalangi pandangan siswa.

Pada awalnya, disarankan agar setiap pengamat berlatih mengamati satu kelompok atau beberapa siswa saja. Namun jika sudah merasa lebih mahir, pengamat dapat mengamati beberapa kelompok lain atau mengamati siswa dalam kelas secara keseluruhan.

Selain mengamati kegiatan belajar siswa, pengamat juga harus memperhatikan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara proporsional. Karena jika semua pandangan pengamat mengarah pada guru, dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman pada guru model.

Pengamat tidak diperkenankan membantu guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS, menenangkan siswa, dan lain-lain. Biarkan guru melakukan tugasnya secara mandiri dan

Page 36: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

terbebas dari intervensi siapapun. Pengamat bukan bagian dari ”team teaching”.

Pengamat tidak diperkenankan membantu siswa dalam proses pembelajaran, misalnya mengarahkan pekerjaan siswa atau bertanya sesuatu kepada siswa yang sedang belajar. Jika siswa bertanya kepada pengamat, pengamat harus mengatakan agar siswa bertanya langsung pada guru.

Pengamat tidak boleh mengganggu pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika pengamat sedang mendekati siswa dalam kelompok atau berada di tengah-tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal, maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan siswa.

Pengamat tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar, misalnya berbicara dengan pengamat lain, keluar masuk ruangan, dll.

Jika pengamat menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar (guru/siswa), lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengganggu atau menghentikan konsentrasi belajar siswa.

Pengamat diharapkan menggunakan lembar pengamatan yang tersedia untuk mencatat hasil pengamatan Anda. Jika fenomena yang diamati tidak tercantum dalam bagian lembar observasi, pengamat dapat menambahkannya sebagai catatan tambahan.

Pengamat harus melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran.

Selain mengamati kegiatan siswa dalam belajar, pengamat juga perlu memperhatikan:

Teknik pengelolaan kelas yang dirancang oleh guru.

Bagaimana guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran?

Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajar-an sederhana dari lingkungan?

Bagaimana upaya guru membuat siswa lebih aktif dan kreatif?

Page 37: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Bagaimana guru memberikan penguatan terhadapa pemahaman yang diperoleh siswa?

LAMPIRAN 3RAMBU-RAMBU DISKUSI-REFLEKSI

Diskusi refleksi dimaksudkan untuk membahas, mengklarifikasi, mencari alterantif solusi terhadap berbagai temuan pengamatan dalam pelasanaan pembelajaran. Hal ini sangat berguna untuk menemu-kan masalah pembelajaran, serta memverifikasi dan melengkapi data hasil pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran dalam konteks pelaksanaan PTK.

Pada dasarnya forum refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi formal, artinya ada yang bertindak sebagai moderator yang mengatur jalannya diskusi, dan kalau perlu juga ada`notulis. Agar diskusi dapat berjalan secara tertib, interaktif, dan efektif, diperlukan rambu-rambu tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan refleksi.

1. Rambu-rambu untuk Moderator

a. Setelah membuka sidang diskusi-refleksi, moderator memperkenalkan guru model/pengajar, peserta atau observer, dan dirinya sendiri.

b. Setelah itu moderator membacakan tata tertib refleksi (khususnya untuk pengalaman awal diskusi refleksi)

c. Tata tertib yang perlu disampaikan antara lain:

1) Refleksi hendaknya terfokus pada proses belajar siswa, dan hindarkan penyampaian kritik kepada guru model.

2) Masalah yang diungkapkan dalam komentar hendaknya masalah nyata berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran, bukan permasalahan lain yang terjadi pada pembelajaran di tempat lain.

3) Masalah yang sudah disampaikan oleh pengamat sebelumnya tidak perlu diulang-ulang. Masalah yang disampaikan oleh pengamat terdahulu perlu dibahas untuk

Page 38: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

memperdalam kemungkinan penyebab dan alternatif solusinya.

4) Moderator dapat mempersilakan guru model untuk mengklarifikasi permasalahan yang disampaikan oleh pengamat setelah ada beberapa permasalahan yang dibahas.

5) Pada akhir diskusi akan disampaikan refleksi akhir oleh pakar (pakar pendidikan, dosen, widyaiswara, pengawas, atau pejabat Dinas Pendidikan), jika ada.

d. Setelah membacakan tata tertib, moderator memulai diskusi refleksi dengan mengucapkan terima kasih kepada guru model/pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dan meminta peserta bertepuk tangan.

e. Mempersilakan guru pengajar untuk melakukan refleksi diri terlebih dahulu. Refleksi diri dapat berupa perasaan sebelum, pada saat, dan setelah mengajar, ketercapaian skenario pembelajaran yang telah dirancang, kondisi-kondisi khusus yang terjadi beberapa siswa saat pembelajaran, dll.

f. Mempersilakan para pengamat menyampaikan komentar berdasarkan pada hasil pengamatannya secara bergantian.

g. Setelah satu orang menyampaikan komentarnya, moderator mempersilakan pengamatan lain atau juga moderator sendiri menyampaikan tanggapan terhadap komentar tersebut. Pendapat dan komentar lain dapat berupa fenomena yang sama yang ditemukan yang bersangkutan, kemungkinan penyebab munculnya masalah, atau mungkin juga alternatif solusinya.

h. Setelah satu masalah tuntas didiskusikan, moderator mempersilakan pengamatan yang lain.

i. Setelah semua pengamat menyampaikan komentar, akhirnya moderator mempersilakan pakar untuk melakukan refleksi akhir.

j. Moderator tidak perlu membuat kesimpulan atau ringkasan dari diskusi refleksi, semua hasil diskusi diharapkan sudah terekam dalam catatan notulis.

Page 39: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

2. Rambu-rambu Bagi Pengamat dalam Menyampai-kan Komentar

a. Komentar yang disampaikan sebaiknya terfokus pada masalah proses belajar siswa, bukan hanya pada aktivitas guru dalam mengajar.

b. Apabila terkait dengan kinerja guru, saran yang disampaikan sebaiknya dengan memperbanyak pujian positif dan sesedikit mungkin kritik negatif.

c. Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data pengamatan saat observasi, bukan bagaimana seharusnya berdasar keinginan pengamat. Artinya jauhkan dari komentar yang ”menggurui” guru model.

d. Gunakanlah nada yang lembut pilihan kata yang halus, serta gaya penyampaian yang positif.

e. Komentar yang disampaikan sebaiknya jauh dari sifat “menggurui” atau menurut pandangannya sendiri

f. Jika menyampaikan data tentang siswa belajar, kemukakan mengapa hal itu terjadi (ini merupakan interpretasi) dan bagaimana jalan keluarnya (ini merupakan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya).

g. Observer dapat juga menyampaikan pelajaran apa yang dapat dipetik dari kegiatan observasi pembelajaran tersebut.

Page 40: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

TOPIK 4CARA MEMBACA STUDI KASUS Total waktu: 1,5 jam

Catatan penting: Pilihlah seorang peserta, jelaskan secara singkat tentang membaca ekspresif dari studi kasus sehari sebelum pelaksanaan untuk memastikan bahwa ia telah membacanya sebelum sesi dimulai.

1.PENGANTARDalam sesi ini dan sesi berikutnya diperkenalkan studi kasus kepada para peserta. Studi kasus dalam Model Belajar BERMUTU merupakan teknik menulis narasi kejadian yang dialami guru dalam proses mengajar dan ditulis sendiri oleh guru yang bersangkutan. Studi kasus merupakan cara sederhana di mana guru dapat mendiskusikan pemikiran mereka terhadap pembelajar-an, di samping dapat membantu menumbuhkan ke-mampuan guru dalam mengekspresikan pemikiran ke dalam bentuk tulisan secara lebih ekstensif. Diskusi dan menulis tentang pembelajaran yang semakin bertambah baik adalah esensial bagi PTK, terutama untuk meningkatkan pengembangan professional yang kolaboratif dalam KKG/MGMP.

Penggunaan studi kasus yang efektif dalam Model Belajar BERMUTU tergantung pada keterampilan peng-gunaannya sebagai fokus diskusi tentang pembelajaran; dan keterampilan menulis untuk membantu guru fokus ke masalah penting dalam mengajar. Keahlian ini dapat dibentuk dalam kegiatan ini dan berikutnya.

Hal yang menarik, studi kasus ini merupakan ekspresi cerita di mana guru dapat berempati. Oleh karena itu, perlu dibaca sebagai sebuah cerita. Diskusi tentang kasus dimulai dengan pertanyaan yang mengangkat minat dan empati guru. Kemudian fasilitator membimbing guru untuk menganalisis masalah yang mendasari kasus tersebut. Proses ini mengembangkan keterampilan para guru dalam mengidentifikasi masalah, terutama yang terkait dengan pengalamannya sendiri dalam mengajar.

Page 41: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

2.KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pada topik identifikasi masalah adalah sebagai berikut.

3.PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.

1. Mempelajari topik dan sumber belajar yang disarankan dan relevan.

2. Menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini, misalnya: papan tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD, dan laptop (jika memungkinkan).

3. Menyiapkan Bahan Ajar dan Sumber Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan topik ini seperti berikut.

1 Powerpoint 1: Peran studi kasus dalam BERMUTU

2Memperkenalkan studi kasus sebagai alat kajian pengajaran. Kegiatan 3 dalam Langkah Pengenalan Model BERMUTU, Panuan Belajar PTK

3 Lembaran yang berisikan studi kasus

4 Perencanaan diskusi

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Pelatih mampu:Mengomunikasikan ide dalam berbagai cara

Pelatih mampu:Memotivasi dan menggerakkan setiap peserta memberikan konstribusi terhadap masalah yang dibahas yang memperluas pemahaman umum

Page 42: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

4.KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Penjelasan tentang studi kasus (30’)

Dalam kegiatan ini, fasilitator memulai dengan menjelaskan peran studi kasus dalam Model Belajar BERMUTU, menggunakan Powerpoint 1: Peran studi kasus dalam Model Belajar BERMUTU. Di dalamnya dijelaskan studi kasusnya, perannya dalam langkah PTK: identifikasi masalah, dan bagaimana ini dipelajari dalam Tugas Terstruktur dan pertemuan KKG/MGMP (10’).

Fasilitator kemudian meminta para peserta untuk meninjau Kegiatan 3: Memperkenalkan case study sebagai alat kajian pembelajaran, dalam Langkah Pengenalan Model BERMUTU, Bahan Belajar Mandiri PTK (Generik); dan Kegiatan 2, menggunakan studi kasus untuk mengidentifikasi masalah dalam Langkah Identifikasi Masalah, Bahan Belajar Mandiri PTK (Generik). Teks ini menyediakan ringkasan karakteristik dari studi kasus dalam BERMUTU, dan bagaimana penggunaannya. (20’).

Fasilitator kemudian melakukan tanya-jawab yang bertujuan mengklarifikasi aspek dari studi kasus yang sudah dibahas. (10’).

Kegiatan 2 : Cara membaca studi kasus (30’)Fasilitator menjelaskan bahwa penggunaan studi kasus dalam pertemuan KKG/MGMP dimulai

Kegiatan 1: (30 menit)

Penjelasan tentang studi kasus.

Kegiatan 2: (30 menit)

membaca studi kasus

Kegiatan 3: (30 menit)

Diskusi mengenai studi kasus

Kegiatan 3: (30 menit)

Tanya jawab mengenai studi kasus

Page 43: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

dengan membacanya bersama-sama dengan satu orang yang membaca dengan keras. Dijelaskan bahwa proses membaca bersama-sama diperlukan untuk meningkat-kan minat guru, dan kegiatan membaca seharusnya memiliki apek berikut ini:

1) Pembaca harus sudah membaca kasusnya SEBELUM membacanya dalam kelompok, sehingga proses membacanya lancar dan jelas

2) Kelompok harus duduk dalam Reading Circle — termasuk fasilitator— untuk meningkatkan interaksi dan kontak mata — tidak di belakang meja; dan tiap orang harus memegang lembaran studi kasus sehingga dapat memperhatikan kasusnya.

3) Pembaca harus membaca kasus seperti sebuah cerita — secara ekspresif, dan tidak terlalu cepat.

4) Kemudian fasilitator meminta salah seorang peserta untuk membacakan studi kasus yang telah dipilih untuk sesi tersebut.

Setelah proses membaca, fasilitator memimpin diskusi kelompok menggunakan Rencana Diskusi. Lihat Sumber Belajar 3 Rencana Diskusi. Sebelumnya, fasilitator mengingatkan para peserta akan prinsip dari diskusi inklusif yang sudah dilakukan di awal hari ini dalam Diskusi Refleksi. Selama diskusi, fasilitator berpedoman pada Rencana Diskusi sehingga tujuan dari diskusi, yaitu identifikasi masalah tercapai.

Kegiatan 4: Tanya-jawab diskusi studi kasus 30’

Fasilitator meminta para peserta berdiskusi dalam kelompok kecil untuk membahas beberapa pertanyaan:

1) Apa pendapat mereka tentang diskusi?

2) Menurut pendapat mereka, apa yang telah dicapai dalam diskusi?

3) Bagaimana (menurut pendapat mereka) diskusi dapat mencapai hasilnya? (15)

4) Kemudian fasilitator meminta para peserta untuk memberikan laporan singkat, tidak mengulang apa yang sudah dikatakan sebelumnya. (5’)

Page 44: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

5) Kemudian fasilitator mendistribusikan rencana diskusi dan menyediakan penguatan dengan mengutarakan:

6) Peran dari tiap pertanyaan dalam diskusi

7) Sifat dasar dari pertanyaan yang progresif; dan pentingnya menanyakan dalam rangkaian urutan penulisan

8) Pentingnya fasilitator menggunakan rencana diskusi untuk organisasi diskusi, tidak mengganti-kan pertanyaan dengan pertanyaannya sendiri. (5’)

9) Para peserta diminta menulis refleksi dalam jurnal tentang teknik membaca dan pelaksanaan diskusi studi kasus. (5’)

LAMPIRAN 1PERAN STUDI KASUS DALAM MODEL BELAJAR BERMUTU

Definisi Studi Kasus di BERMUTU

Studi kasus BERMUTU merupakan teknik penulisan narasi dari episode mengajar yang ditulis oleh guru pemerhati.

Karakteristik dari studi kasus BERMUTU

Narasi studi kasus adalah:

"satu episode yang diingat, ditulis sebagai sebuah cerita, sebuah naratif. Hal ini harus sangat khusus, sangat bersifat lokal. Harus menyertakan unsur manusia: minat guru, aksi dan kesalahan, frustrasi dan kesenangan, atau kekecewaan, yang dirasakan pada akhir sesi". (William Louden, ”Case studies in teacher education” (1995)

Ciri personal dari studi kasus memancing minat dan empati guru.

Mengapa studi kasus digunakan di BERMUTU

Studi kasus merupakancara mudah untuk meningkatkan kapasitas guru dalam:

menemukan masalah dalam mengajar;diskusi masalah pengajaran sesama guru;pengekspresian diri dalam menulis;mengumpulkan data tentang cara mengajar mereka.

Bagaimana studi kasus digunakan dalam Model Belajar BERMUTU?

Sebuah studi kasus menjadi wahana guru dalam melaksanakan langkah-langkah identifikasi masalah dalam kegiatan PTK dalam Model Belajar BERMUTU. Hal ini dilakukan melalui tugas terstruktur untuk langkah-langkah tersebut.

Langkah-langkah dalam studi kasus

Guru melaksanakan pembelajaran dan pengamatan secara berpasangan & bergiliran.

Penyusunan narasi pembelajaran (pengajar) dan komentar (pengamatan) — dapat juga dari pihak lain.

Penyusunan refleksi (pengajar).Penulisan komentar dari guru mitra dan pihak lain.

Studi kasus (kumpulan semua tulisan) dijadikan bahan diskusi pada rapat KKG/MGMP guru atau calon guru.

Page 45: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN 2ANAK KELIHATAN ANTUSIAS, TETAPI TIDAK ADA MAKNA YANG DIPEROLEH

Oleh: Darmayanti

Saya adalah seorang guru di SD Negri 6 Bireuen dan telah bertugas selama 18 tahun. Pernah mengajar di kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Selama ini saya sering mengajar di kelas 6. Saya selalu membimbing, memotivasi siswa-siswa saya yang mengalami hambatan dalam belajar dan tetap memberikan pengayaan kepada siswa yang memiliki motivasi dan intelegensi lebih dari siswa lain untuk memacu ke arah yang lebih baik, dengan harapan agar semua sasaran didik saya dapat mencapai target seperti diharapkan. Saya merasa sangat terbebani dan kecewa apabila setelah proses belajar-mengajar masih terdapat siswa saya yang belum memenuhi target yang ingin dicapai.

Berdasarkan pengalaman saya mengajar di kelas VI tahun yang lalu, konsep tentang listrik saya ajarkan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Kenyataannya siswa-siswa sangat sulit memahami konsep tentang listrik. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pemahaman konsep yang belum memuaskan. Anak kurang memahami nama-nama alat yang berhubungan dengan listrik. Anak kesulitan membedakan mana stop kontak, steker, sekring, saklar, dan yang lainnya. Padahal, bila dipikir-pikir alat-alat tersebut selalu berhubungan dengan kehidupannya sehari-hari yang selalu didapatkan di rumah mereka masing-masing.

Saya lalu berdiskusi dengan teman satu tim. Saya menanyakan bagaimana cara kita mengajar agar anak dapat menerima yang kita ajarkan. Kolega saya, menyarankan agar saya mengajar dengan menggunakan TTS supaya ada variasinya. Saya setuju dan berusaha mencari dan membaca buku yang bisa saya pedomani. Kebetulan dari buku Active Learning saya mendapat inspirasi itu.

Untuk itu, saya mempersiapkan RPP dan LK yang berupa teka-teki silang (TTS). Baru pertama kali hal ini saya lakukan. Setelah LK-nya selesai, saya perlihatkan lagi pada teman saya yang satu tim. Adapun langkah-langkah untuk dapat membuat

Page 46: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

teka-teki silang adalah menyusun kata-kata yang berhubungan dengan kelistrikan, seperti sekring, steker, korsleting, ampere, daya, arus, paralel, seri, lalu memadukan huruf secara mendatar dan menurun menjadi sebuah kata, sehingga diperoleh suatu padan kata yang sesuai. Namun, ada hal yang saya khawatirkan, apakah saya bisa menerapkan pada anak didik saya, dan apakah siswa bisa menerima pembelajaran yang seperti ini. Ketika memasuki kelas, saya melihat anak duduk dengan tenang. Saya tidak tahu apakah karena saya masuk ke kelas dengan beberapa orang guru dan dosen yang tidak mereka kenal sama sekali. Saya jadi bertanya sendiri, ”Mengapa siswa saya bersikap pasif?”.

Saya memulai pelajaran dengan memberi salam. Sebagai kegiatan awalnya saya menghidupkan tape recorder.

Saya bertanya

Apa yang kalian dengar?”

“Suara musik, Bu.”

“Mengapa tape ini bersuara?”

Karena ada listrik, Bu.

“Iya bagus, anak-anak sekalian, di rumah kalian ada listrik tidak?”.

“Untuk apa saja listrik itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari?”.

“Untuk menghidupkan AC, pompa air, TV, dan lain-lain, Bu”.

Karena di kelas ada listrik, saya bertanya kepada anak-anak, sambil memegang benda-benda listrik yang ada di kelas, seperti stop kontak, sekering, steker, dan saklar. Anak-anak diam tidak menjawab. Yang terlihat adalah suasana anak-anak yang tidak tahu dengan nama alat yang saya tanyakan. Anak-anak hanya mengenal yang namanya bola lampu saja. Dalam hati saya bertanya, ”Mengapa anak tidak tahu ya? “Baiklah anak-anak, ini namanya saklar, stop kontak, dan ini steker”. Saya menjelaskan juga fungsinya.

Karena jumlah siswa 43 orang yang terdiri atas 23 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki, saya membentuk kelas menjadi beberapa kelompok. Kalau duduk secara kelompok, anak-anak saya lihat tidak kesulitan. Setelah anak duduk dalam

Page 47: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

kelompoknya masing-masing, saya membagikan LK yang berupa Teka-Teki Silang (TTS). Saya juga memajangkan di papan tulis. Anak memperhatikannya, dan saya bertanya, “Apakah kalian pernah melihatnya”, “Pernah, Bu, ini TTS”.

Saya menjelaskan cara mengisi TTS, yaitu menetapkan satu kata yang merupakan kunci, lalu menuliskan kata dalam dalam bentuk mendatar. Contoh soal nomor 1 mendatar alat yang mencegah terjadinya arus pendek. Hal yang harus diperhatikan adalah ada berapa kolom yang akan diisi, gunakan juga kata yang menunjukkan bagian-bagian lain dan cocokkan juga secara menurun agar dapat membentuk kata kunci. “Bagaimana anak-anak, mengerti?”. Soal yang saya berikan berjumlah 18 buah, yaitu alat untuk mencegah terjadinya arus pendek, satuan tegangan listrik, besarnya aliran listrik per satuan waktu, kawat, alat pemutus listrik, penghantar arus listrik, dudukan lampu, hubungan pendek, penemu tiori listrik, satuan energi listrik, perusahaan listrik negara, aliran listrik satuan daya, dan pembangkit listrik.

“Mengerti cara mengisinya?”, “Mengerti, Bu!”. Saya meminta siswa untuk membuka buku paket Sains terbitan Erlangga halaman 124 tentang energi listrik dan meminta mereka untuk membaca dan menemukan konsep-konsep yang berhubungan dengan kelistrikan. Ketika anak mulai bekerja menjawab TTS, ada seorang anak bertanya tentang soal nomor 5 menurun yang bunyi soalnya adalah lawan positif karena pada kolom TTS lupa tertulis angka. Pada kelompok I, II, IV, V, dan VI kelihatan mereka sangat antusias mencari, tetapi pada kelompok III ada yang anggotanya hanya duduk-duduk tenang, tanpa berniat mencari tahu untuk membantu teman dalam kelompok.

Mungkin saya sedikit lupa mengingatkan agar setiap anggota dalam kelompok tersebut saling membagi tugas. Dengan demikian, setiap kelompok mempunyai tanggung jawab yang harus diselesaikan. Saya memberikan arahan kembali agar seluruh kelompok dapat bekerja sama dalam mengisi TTS tersebut. Kelihatannya anak-anak sudah mulai dapat bekerja dengan baik. Ketika semua kelompok telah selesai berdiskusi, hasil kerja kelompok saling ditukar dengan kelompok lain untuk mengoreksi jawaban

Page 48: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

yang dikerjakan oleh kelompok. Berikutnya, saya meminta anak-anak maju ke depan dan menulis jawaban pada TTS yang sudah saya pajang di papan tulis.

Masing-masing kelompok mengoreksi jawaban yang telah dijawab oleh temannya di papan tulis. Saya melihat anak-anak begitu berkeinginan untuk menulis di papan tulis sehingga membuat suasana kelas sedikit gaduh karena banyak yang berebut ingin tampil ke papan tulis. Ketika pertanyaan tersisa satu lagi, masih terbayang dalam ingatan saya, ada guratan kekecewaan dari wajah seorang anak yang ingin menulis di papan untuk kedua kalinya karena tidak mendapat kesempatan. Semua jawaban pada TTS telah terisi dan setiap kelompok saya minta untuk menjumlahkan berapa banyak jawaban yang benar dan salah.

Selanjutnya, saya mengumpulkan LK dengan mengoreksi kembali dan menyimpulkan kembali tentang apa yang telah dipelajari. Selain itu, saya juga mengumumkan kelompok yang mendapat peringkat I, yaitu kelompok V, peringkat II kelompok IV, dan peringkat III kelompok VII. Setiap saya mengumumkan juara, anak bertepuk tangan sebagai ungkapan rasa senang, dan tidak lupa juga saya memberikan hadiah. Pancaran kebahagiaan terlihat pada wajah anak-anak ketika mereka menerima kado (berupa kacang) yang saya bungkus dengan rapi.

Berdasarkan pengalaman yang saya tuliskan di atas, saya menyimpulkan bahwa anak merasa senang dan dapat menemukan sendiri tentang konsep listrik, tetapi waktu yang saya gunakan terpaksa lebih dari yang dialokasikan. Ini menjadi kurang efektif karena tidak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Saya juga tidak sempat memberikan evaluasi tentang konsep yang telah diajarkan.

Pada akhir pembelajaran saya mengingatkan kembali pada anak-anak bahwa kita perlu menghemat pemakaian listrik dalam kehidupan kita sehari-hari dengan cara mematikan lampu yang tidak dipakai. Saya mengakhiri pembelajaran dengan memberi salam.

Refleksi

Page 49: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Setelah membaca narasi ini, saya mengomentari narasi tentang pembelajaran listrik di kelas VI, bahwa tidak setiap pembelajaran berjalan sebaik yang kita rencanakan, dan sepertinya penerapan pembelajaran dengan cara mengisi Teka-Teki Silang, saya rasa kurang optimal bagi anak karena tidak dapat mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran ini dapat tercapai. Alasannya adalah karena anak hanya mengenal tentang alat-alat listrik. Pemahaman dan ukuran ketercapaian anak tidak terlihat karena tidak ada soal yang diberikan oleh guru. Walaupun anak kelihatan antusias dan bersemangat dalam mengisi TTS, tidak ada makna yang diperoleh anak. Walaupun ketika anak mengerjakan Teka-Teki Silang anak terlihat aktif, kreatif, dan menyenangkan, namun tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya interaksi antara guru dan siswa. Menurut saya, pembelajaran lebih efektif untuk menerapkan konsep listrik adalah dengan cara percobaan agar pembelajaran lebih bermakna.

LAMPIRAN 3Rencana Diskusi

Pertanyaan Tujuan/maksud pertanyaan

1. Apakah Anda pernah mengalami masalah seperti ini? Dapatkah Anda mengingat sebuah kejadian yang membuat Anda prihatin pada saat mengajar? (satu atau dua orang peserta diminta untuk menceritakannya)

Untuk meningkatkan minat dan empati guru dalam mengeksplo-rasi kasus.

2. Gejala atau fenomena apakah yang muncul pada suasana belajar pada studi kasus: (misal suasana kelas, keadaan siswa, perilaku siswa, kejadian di kelas)?

Untuk membantu guru melihat berbagai persoalan yang dapat timbul dalam dalam proses peng-ajaran

3. Dari yang tertulis dalam studi kasus, apa yang menjadi masalah utama/esensial guru?

Untuk membantu guru dalam menangkap tingkat pentingnya suatu masalah: bahwa satu masalah mungkin lebih penting dari masalah lain

4. Hal-hal apakah yang menyebabkan timbulnya fenomena belajar dalam studi kasus tersebut?

Untuk membantu guru membuat hubungan antara masalah dan kemungkinan

Page 50: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

penyebabnya.

5. Bagaimanakah Anda mengubah masalah ini menjadi pertanyaan dalam kajian PTK?

Memungkinkan guru mengguna-kan diskusi sebagai proses mengidentifikasi masalah dalam studi kasus PTK.

Page 51: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

TOPIK 5CARA MENULIS STUDI KASUSTotal waktu: 2 jam

1. PENGANTARTopik ini memberikan pengalaman menulis studi kasus bagi para peserta. Pengalaman ini penting bagi pelatih untuk merasakan sendiri apa yang terlibat dalam penyusunan sebuah studi kasus. Studi kasus merupakan salah satu teknik utama bagi guru untuk mengidentifikasi, merekam, dan mendiskusikan masalah mereka untuk PTK dalam Model Belajar BERMUTU, dan pelatih diharapkan dapat memandu mereka dalam mengkomposisi studi kasus dan diskusi.

Studi kasus dibuat berdasarkan pengalaman yang terekam, maka tidak dibutuhkan latar belakang teori dalam kegiatan ini. Namun, studi kasus yang ditulis untuk tujuan pengembangan professional memiliki karakteristik khusus dan penting bagi pelatih untuk dapat membaca tulisan dengan karakteristik ini serta dapat memberikan acuan dalam menghasilkannya dalam studi kasus. Sesi ini memfokuskan pada pemahaman cara menulis studi kasus yang dibuat untuk pemgembangan professional.

2. KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pada topik identifikasi masalah adalah sebagai berikut.

KompetensiIndikator Pencapaian

Kompetensi

Pelatih mampu:mengkomunikasikan ide dengan berbagai cara.

Pelatih mampu:memotivasi dan menggerakkan setiap peserta memberikan konstribusi terhadap masalah yang dibahas yang memperluas pemahaman umum.

Page 52: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

3. PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.

1. Mempelajari topik dan sumber belajar yang disarankan dan relevan.

2. Menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan).

3. Menyiapkan Bahan Ajar dan Sumber Belajar (Powerpoint 1: Cara menulis studi kasus) yang akan digunakan dalam kegiatan pembahasan topik ini.

4. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Penjelasan tentang studi kasus (20’)

Pada kegiatan ini fasilitator bertanya kepada para peserta tentang apa yang mereka tangkap berkenaan dengan penulisan kasus Anak kelihatan Antusias. (Jawaban memperhatikan gaya pribadi, gaya naratif, kejujuran, pengunnaan pembicaraan langsung, detil). (5’)

Kemudian fasilitator memperlihatkan Bahan 1: Bagaimana menulis studi kasus. Dalam bahan ini diungkap karakteristik yang harus dimiliki suatu kasus untuk dapat menarik minat guru dan dapat membangkitkan diskusi tentang masalah pengajaran. (10’)

Kegiatan 1: (20 menit)

Penjelasan tentang cara menulis studi kasus BERMUTU

Kegiatan 2: (45 menit)

Penulisan studi kasus

Page 53: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Kegiatan 2: Penulisan studi kasus (45’)Fasilitator meminta para peserta untuk mulai menulis sebuah kasus singkat berdasarkan pengalaman mengajar masing-masing. Perlu ditekankan bahwa kasus tidak harus selesai dalam 45 menit, namun setidaknya sudah harus selesai sebelum sesi berikutnya, di mana kasus akan digunakan.

Kalau peserta adalah kepala sekolah atau pengawas, kasus tidak harus merupakan pengalaman mengajar, tapi harus merupakan pengalaman profesional di bidangnya, yang diharapkan peserta lain dapat belajar sesuatu dari kasus tersebut.

Sesudah kegiatan ini selesai fasilitator meminta peserta menukar pendapat secara pleno tentang pengalaman penggunaan studi kasus dari langkah pembacaannya, diskusi, serta menulis sendiri; dan bagaimana pendapat mereka tentang sejauhmana pengkajian atau proses menulis studi kasus akan meningkatkan kesadaran guru tentang proses pengajaran dan pembelajaran.

LAMPIRAN 1PETUNJUK UNTUK PENULISAN STUDI KASUS

Petunjuk untuk Penulisan Studi Kasus

Studi Kasus harus mendeskripsikan kejadian yang ril. Studi kasus bukan dongeng yang menceritakan perilaku atau hasil yang ideal; melainkan situasi yang nyata, dengan segala kekurangannya dan kekurangkeberhasilannya. Penulis perlu jujur

Ditulis dengan gaya informal dan alami sehingga mudah menarik rasa empati dari para pendengar kepada si penulis

Narasi kegiatan pembelajaran perlu cukup lengkap sehingga pengalaman dapat dibayangkan oleh pembaca

Sangat faktual dan kontekstual: ada nama siswa; kata-kata riiel dari siswa perlu diingat

Didalamnya perlu ada problematika yang dirasakan oleh guru pengajar sehingga dapat membuka interpretasi yang bervariasi pada saat diskusi tentang masalah inti. Hal ini perlu agar semua peserta tertarik mengikuti diskusi

Perlu ada satu paragraf terakhir yang bersifat reflektif dimana penulis mencari tahu tentang masalah didalamnya dan mempertanyakan tentang solusi terhadap masalah

Studi kasus dibuat cukup pendek, sekitar dua halaman.

Page 54: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

TOPIK 6CARA MEMANDU DISKUSI UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN MASALAHTotal waktu: 2 jam

Kegiatan ini memerlukan perubahan penataan ruangan yang dilakukan sebelum pelaksanaan. Dimaksudkan agar diskusi kelompok kecil dengan jumlah yang banyak dapat dilakukan bersamaan. Ada kemungkinan diperlukan lebih dari satu ruangan. Perlu diinformasi-kan kepada para peserta bahwa akan ada penilaian dalam sesi ini.

1.PENGANTARSesi ini memiliki 2 tujuan, yaitu:

1) Memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengasah kemampuan dalam memimpin suatu diskusi yang terfokus, melalui simulasi. Kegiatan (simulasi) ini akan dimonitor oleh fasilitator.

2) Untuk melatih kemampuan mengidentifikasi inti permasalahan dalam sebuah kasus. Keterampilan ini penting bagi pelatih agar dapat membantu guru dalam tahap perumusan masalah dalam proses PTK. Pelatih harus mampu membantu para peserta lain untuk menggali satu episode pengajaran baik dalam bentuk studi kasus, atau pada saat refleksi sesudah pembelajaran diamati. Berapa contoh pertanyaan pengarah adalah:

Mengapa ini dianggap masalah yang penting?

Apa saja yang dapat menyebabkan hal ini terjadi?

Pertanyaan apa yang sebaiknya dimunculkan agar dapat membuat masalah ini menjadi fokus dalam pengembangan melalui PTK.

Pelatih sebaiknya menggunakan kasus yang sudah mereka tulis sebagai dasar acuan diskusi.

Page 55: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

2.KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pada topik identifikasi masalah adalah sebagai berikut.

3.PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal hal sebagai berikut:

Menyiapkan ruang agar dapat digunakan oleh kelompok kecil (3 orang per kelompok); yang akan membaca lisan; menyiakan peserta untuk membagi studi kasus yang terpilih untuk dibaca lisan dalam kelompok.

1. menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan).

2. menyiapkan Bahan Ajar dan Sumber Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan topik ini, yaitu

1 Case study terpilih

2 Rencana diskusi

3 Lembar penilaian (Appraisal sheet)

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Pelatih mampu:mengkomunikasikan ide dengan berbagai cara

Pelatih mampu:

Memberikan kontribusi pada diskusi terfokus

Page 56: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

4.KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1-4: Membaca dan diskusi studi kasus 1 (30’)

Fasilitator membagi para peserta ke dalam kelompok (3 orang) berdasarkan peran mereka: guru dengan guru, kepala sekolah dengan kepala sekolah, dan pengawas dengan pengawas.

Fasilitator menginformasikan bahwa tiap anggota kelompok memiliki waktu 30 menit untuk membaca kasus mereka dan mendiskusikannya dengan 2 orang lainnya, berdasarkan format rencana diskusi. Fasilitator mengingatkan kelompok bahwa mereka akan dipantau untuk

Kegiatan 1:(10 menit)

Penjelasan and persiapan dari fasilitator

Kegiatan 2:(30 menit)

Membaca dan diskusi studi kasus 1

Kegiatan 3:(30 menit)

Membaca dan diskusi studi kasus 2

Kegiatan 4: (30 menit)

Membaca dan diskusi studi kasus 3

Kegiatan 5: (30 menit)Umpan balik dari fasilitator kepada peserta

Page 57: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

diberikan umpan balik tentang kekuatan dan kelemahan masing masing dalam memimpin diskusi. Umpan balik akan diberikan secara langsung dan bersifat pribadi. Kegiatan membaca kemudian dimulai dengan kasus pertama dari 3 kasus yang ada.

Page 58: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

TOPIK 7CARA MEMANDU KEGIATAN PERENCANAAN TINDAKANTotal waktu: 3 jam

1.PENGANTARTujuan akhir dari topik 7 adalah membangun kemampuan pelatih untuk membantu guru dalam tahap ke-2 dalam PTK: Perencanaan Tindakan Perbaikan. Tahap ini berfokus pada pengembangan sebuah rencana pelajaran (lesson plan) sebagai strategi pemecahan masalah yang telah diidentifikasi dalam tahap Identifikasi Masalah.

Dalam paket BERMUTU, tahap Perencanaan juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi guru guna mengekplorasi perencanaan pembelajaran, dan strategi penilaian yang baik, yang terdapat dalam paket pelatihan yang tersedia melalui CD dan Laman BERMUTU.

Terdapat tiga syarat yang harus dimiliki pelatih agar dapat membantu guru dalam tahap ini, yaitu:

kompeten dalam perencanaan kurikulum;

mengetahui dan akrab dengan sumber belajar yang dapat mengembangkan kemampuan guru dalam proses mengajar;

mampu bekerja secara kolaboratif.

Kemampuan ini sangat penting, terutama dalam proses perencanaan sebagai kegiatan dalam KKG/ MGMP yang mempersyaratkan kemampuan bekerja sama; dan dimaksudkan menjadi cara untuk memberikan peer assistance (bantuan kepada rekan sejawat) kepada guru sehingga dapat mengasah kemampuan perencanaan.

Page 59: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

2.KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

3.PERSIAPANPelatih perlu mempersiapkan hal hal sebagai berikut:

1. mempelajari topik dan sumber belajar yang disarankan dan relevan.

2. menyiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis /kertas plano, kapur/spidol, LCD dan laptop (bila memungkinkan).

3. menyiapkan Bahan Belajar Mandiri Bidang Studi yang akan digunakan dalam kegiatan topik ini, yaitu

1Sumber Belajar 1: Bagian Perencanaan Tindakan dari setiap Bahan Belajar Mandiri Bidang Studi

2 Sumber Belajar 2: Tugas Perencanaan (Planning task)

3

CD Sumber (atau sumber dalam bentuk hard copy) yang relevan untuk masing-masing bidang studi. (Daftar judul sumber ini dilampirkan pada akhir Bahan Belajar Mandiri Pelatihan Ini)

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Pelatih mampu:

Membuat perencanaan tindakan perbaikan pembelajaran

Pelatih mampu:

Mengimplementasikan alat dasar perencanaan (basic planning tools) untuk pembelajaran di sekolah.

Page 60: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

4.KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Penjelasan tentang tujuan topik (20’)

Fasilitator memberikan penjelasan singkat tentang tujuan ingin dicapai dari sesi ini, yaitu memastikan bahwa semua peserta mampu dalam keterampilan dasar perencanaan tindakan. Hal ini sangat penting karena berhubungan erat dengan tupoksi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan juga dengan penyelesaian proses PTK dalam Model Belajar BERMUTU.

Fasilitator mengumumkan bahwa dalam waktu 100 menit peserta secara kolaboratif akan merancang RPP tindakan perbaikan untuk memecahkan masalah terkait dengan bidang studi yang dipilih dalam proses Model Belajar BERMUTU. Fasilitator meminta kepada peserta menyelesaikan tugas dalam urutan sebagai berikut:

membaca bagian Perencanaan Tindakan pada Bahan Belajar Mandiri Bidang Ilmu yang terkait

memilih satu masalah dari salah satu studi kasus yang dikaji, atau dari pengamatan open class di hari sebelumnya.

menterjemahkan masalah menjadi pertanyaan PTK - pernyataan masalah diubah menjadi

Kegiatan 1:(20 menit)

Peninjauan topik

Kegiatan 2:(120 menit)

Pengembangan perencanaan oleh kelompok

Kegiatan 3:(40 menit)

Presentasi hasil kerja (40)

Page 61: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

pertanyaan yang solusinya akan dicari melalui penyusunan RPP tindakan perbaikan sebagai strategi pemecahan-nya.

Kemudian Fasilitator membagi para peserta ke dalam kelompok berdasarkan bidang studi, dan membagi spesifikasi (Lampiran 1) untuk pelaksanaan proses perencanaan tindakan itu.

Kegiatan 2: Pengembangan Perencanaan oleh anggota kelompok (120’)

Kelompok melaksanakan tugas perencanaan sesuai spesifikasinya.

Kegiatan 3: Presentasi kelompok dan diskusi (40’)

Tiap kelompok melakukan presentasi melalui tampilan-tampilan yang menjelaskan:

Hubungan antara RPP tindakan perbaikan dengan masalah PTK

Indikator dan tingkat kompetensi

Program semester

LAMPIRAN 1SPESIFIKASI TUGAS PERENCANAAN TINDAKAN

Page 62: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

Tugas Perencanaan Tindakan

Membaca bersama-sama Langkah Perencanaan dalam Bahan Belajar Mandiri sesuai dengan bidang masing-masing.

Pilihlah masalah baru (bukan contoh yang sudah ada di dalam Bahan Belajar Mandiri) dari salah satu Bahan Belajar Mandiri bidang studi

Ubahlah masalah menjadi pertanyaan riset (research question) untuk PTK

Melakukan curah pendapat (brainstorm) untuk menemukan strategi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan peningkatan kemampuan belajar-mengajar di bidang ini.

Amati paket sumber belajar dalam CD BERMUTU untuk mengidentifikasi strategi atau ide inovatif yang berhubungan dengan masalah (lihat Sumber 3: Daftar Sumber Belajar)

Mengidentifikasi kompetensi yang berhubungan dengan topik (pilih masalah yang relevan dengan kurikulum pada tahun tertentu).

Membuat indikator, strategi mengajar, dan instrumen penilaian yang dapat membantu siswa menguasai sebuah topik/keterampilan dan dapat didemonstrasikan keberhasilannya.

Masukkan aspek-aspek tersebut (masalah, indikator, strategi mengajar, dan strategi penilaian) ke dalam program semester, dengan memperlihatkan hubungannya dengan pengalaman belajar masa lalu dan masa akan datang

Menyusun RPP, LKS, dan instrumen penilaian secara rinci yang dapat digunakan/diterapkan sebagai tindakan perbaikan di dalam kelas atau oleh guru lain.

Tugas Perencanaan Tindakan (lanjutan)

Merencanakan suatu presentasi yang inovatif, meliputi:

Pernyataan/rumusan permasalahan yang dibahas.

Suatu peta (map) yang menjelaskan hubungan antara RPP dengan program semester.

RPP tindakan perbaikan

LKS

Instrumen Penilaian.

Daftar pustaka, termasuk di dalamnya daftar sumber belajar yang digunakan dalam perencanaan dan strategi penggunaannya.

Page 63: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN KHUSUSLAMPIRAN KHUSUS 1URAIAN POLA PERTEMUAN BAHAN BELAJAR BERMUTU BIDANG STUDI

Pertemuan

Topik Kegiatan Pokok

1 Pendahuluan (Pengenalan Program BERMUTU dan Pendekatan-nya)

Pejelasan umum tentang Program Bermutu dan Pendekatan/Model Belajarnya (PTK untuk guru, Lesson Study (plan, open class dan observasi), dan Case Study)

Latihan Kajian Pebelajaran (identifikasi aspek kurikulum, materi ajar, strategi)

Penjelasan dan latihan menyusun Case Study

Menyusun refleksi diri tentang hasil pembelajaran hari itu (Kegiatan no 4 ini diulang untuk setiap tahapan/pertemuan KKG/MGMP)

2 Identifikasi Masalah

Membahas hasil observasi dari lembar observasi/Case Study untuk mengidentifikasi dan analisis masalah untuk PTK, dilanjutkan penyusunan kalimat rumusan masalah (dari salah satu peserta terpilih sebagai contoh, pleno dan dipandu Guru Pemandu)

Latihan identifikasi dan analisis masalah berdasarkan hasil observasi pembelajaran (lembar observasi/Case Study).

Latihan perumusan kalimat masalah dari masing-masing guru.

3 Perencanaan Tindakan

Diskusi hasil penyusunan kalimat rumusan masalah dari masing-masing guru (berkelompok/berpasangan)

Latihan bersama menyusun rencana tindakan dan instrumennya dari salah satu masalah terpilih (untuk persiapan open class).

Latihan menyusun rencana tindakan dan instrumennya berdasarkan masalah dari masing-masing guru.

4 Pelaksanaan Tindakan

Persiapan open class di sekolah tempat kegiatan (penjelasan skenario dan penggunaan instrumen)

Melaksanakan tindakan (open class) oleh guru model, peserta yang lain mengobservasi

Diskusi refleksi berdasarkan hasil observasi (pleno, dipimpin guru pemandu)

Diskusi tentang rencana tindakan dari masing-masing guru (kelompok/berpasangan)

5 Analisis dan

Mendiskusikan hasil pelaksanaan tindakan (Case Study) dari kelas masing-masing

Page 64: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

Pertemuan

Topik Kegiatan Pokok

Interpretasi (kelompok/berpasangan).

Latihan mengalisis dan interpretasi data dari hasil open class (pleno)

Setiap peserta berlatih melakukan analisis dan interpretasi data (berdasarkan data hasil pelaksanaan tindakan masing-masing)

6 Refleksi dan Tindak Lanjut

Diskusi tentang hasil analisis dan interpretasi data dari masing-masing guru (kelompok/ berpasangan).

Latihan merefleksi hasil pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data dan menyusun rencana tindakan lanjut (pleno, dari data open class).

Setiap peserta berlatih melakukan refleksi dan penyusunan rencana tindak lanjut (berdasarkan data/hasil tindakan yang telah dilakukan oleh masing-masing peserta).

Penjelasan tentang format penyusunan proposal dan laporan PTK

7 & 8

ICT-1 & 2 Keterampilan ICT dalam Pembelajar-an

Penjelasan tentang peran dan fungsi ICT dalam Pembelajaran

Latihan praktis keterampilan ICT dalam Pembelajaran

9 Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah dari contoh Case Study

Setiap peserta menyampaikan masalah-masalah dari hasil obsrvasi pembelajaran di sekolahnya (bahan lembar observasi dan Case Study)

Latihan menganalisis dan merumuskan masalah (penyebab dan alternatif solusi) dari salah satu peserta (sebagai contoh, sebagai bahan perencanaan open class)

Setiap peserta berlatih analisis masalah dan membuat rumusan masalah masing-masing.

10 Perencanaan Tindakan

Diskusi rumusan masalah dari masing-masing guru (kelompok/ berpasangan)

Latihan menyusun rencana tindakan dan instrumennya (pleno, satu masalah terpilih)

Setiap peserta berlatih menyusun rencana tindakan dan instrumen (berdasarkan rumusan masalah masing-masing)

11 Penyusunan Proposal

Diskusi tentang rencana tindakan dari masing-masing guru (kelompok/berpasangan)

Latihan menyusun proposal (pleno, dari satu masalah terpilih)

Setiap peserta berlatih menyusun proposal (berdasarkan rumusan masalah masing-masing)

Page 65: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Pertemuan

Topik Kegiatan Pokok

Diskusi tentang draf proposal dari masing-masing guru (kelompok/berpasangan)

12 Pelaksanaan Tindakan

Persiapan open class di sekolah tempat kegiatan (penjelasan skenario dan penggunaan instrumen)

Melaksanakan tindakan (open class) oleh guru model, peserta yang lain mengobservasi

Diskusi refleksi berdasarkan hasil observasi (pleno, dipimpin guru pemandu)

13 Analisis dan Interpretasi Data

Latihan mengalisis dan interpretasi data hasil observasi dan hasil tes (pleno, dari salah satu peserta)

Setiap peserta berlatih melakukan analisis dan interpretasi data (berdasarkan data masing-masing)

14 Refleksi dan Perencanaan Siklus 2

Diskusi tentang hasil analisis dan interpretasi data dari masing-masing guru (kelompok/berpasangan)

Latihan merefleksi hasil pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data dan menyusun rencana tindakan siklus 2 (pleno, dari salah satu hasil terpilih)

Setiap peserta berlatih melakukan refleksi dan penyusunan rencana tindakan untuk siklus 2 (berdasarkan data/hasil tindakan masing-masing peserta)

Diskusi tentang hasil rencana tindakan untuk siklus 2 dari masing-masing peserta

15 Penyusunan Laporan

Diskusi tentang hasil pelaksanaan tindakan siklus 2 yang sudah dianalisis, diinterpretasi dan direfleksikan dari masing-masing guru (kelompok/berpasangan)

Latihan menyusun laporan (pleno, dari satu hasil PTK terpilih)

Setiap peserta berlatih menyusun laporan PTK (berdasarkan hasil PTK dalam dua siklus dari masing-masing peserta

16 Penyusunan Laporan

Diskusi kelas (pleno) untuk membahas contoh hasil penulisan laporan draf-1 dari salah satu guru (kelompok/berpasangan)

Diskusi kelompok/berpasangan untuk membahas hasil penulisan laporan draf-1 dari masing-masing guru

Melanjutkan penyelesaian penulisan laporan PTK oleh masing-masing guru

Setelah Kegiatan 16 kali pertemuan

Penyerahan laporan akhir ke Guru Pemandu ( 1 bulan setelah pertemuan 16)

Penyerahan kumpulan laporan dari Guru Pemandu ke koordinator tingkat Kabupaten, untuk

Page 66: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

Pertemuan

Topik Kegiatan Pokok

pengurusan sertifikat dan pengakuan nilai sks

Page 67: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN KHUSUS 2PUSTAKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAHAN BELAJAR BERMUTU

STRATEGI UMUM PEMBELAJARAN

DEPDIKNAS - PAKET PELATIHAN 1-4

Unit 5: Perencanaan Berdasar Kurikulum

Unit 6: Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Baik

Unit 6: Asesmen Dan Evaluasi

USAID DBE 2 - PAKET PENGENALAN PEMBELAJARAN EFEKTIF

Penilaian Siswa

Portofolio

Rencana Tindak Lanjut

USAID DBE 2 - Paket Pelatihan Tim Sekolah (PAKEM)

Pembelajaran Tematik dan Pemetaan Kompetensi Tematik

Pengembangan Silabus Kelas Awal dan Tinggi

Pengamatan Pembelajaran

Penilaian Siswa

Penilaian Portofolio Guru

KELAS AWAL

DEPDIKNAS - PAKET PELATIHAN 1-4

Unit 4: Unit Khusus Mata Pelajaran

Bagian A: Struktur Kurikulum dan Penjadwalan

CLCC PAKET PELATIHAN KELAS AWAL

Bab VI - Bagaimana Membelajarkan Anak Berhitung Permulaan

Bagaimana Membelajarkan Anak Berbicara Dan Mendengarkan

Bab VII - Bagaimana Membelajarkan Anak Membaca Pemahaman

Bab X - Pembelajaran Tematik

Page 68: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

Bahasa Indonesia SD

USAID MBE - ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM: BAHASA INDONESIA

A. Gagasan/Ide Pembelajaran berupa ide singkat untuk pembelajaran dan permainan.

Rencana dan Skenario Pembelajaran berupa contoh rencana pembelajaran yang telah dipraktekkan di lapangan.

Pengembangan Tema berupa perencanaan program pembelajaran secara tematik.

Serba-Serbi berupa ide singkat untuk pembelajaran.

B. Pengembangan Pengalaman Belajar

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Sumber Belajar.

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Rumusan Kompetensi Dasar.

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Kegiatan Lain-Lain.

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Peningkatan Keterampilan Menulis.

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Peningkatan Keterampilan Mendeskripsikan.

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Peningkatan Bermain Peran.

Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Kegiatan Lintas Kurikulum.

C. RENCANA PEMBELAJARAN

Mengikuti Petunjuk

Membuat Ringkasan Cerita

Membuat Sinopsis

Membaca Sekilas Untuk Menulis Ringkasan Berita

Membuat Poster

Berbagai Cara Halal dalam Mencari Nafkah

Menulis Rencana Kegiatan (Proposal)

Menulis Surat Resmi

Berwawancara dengan Narasumber dari Berbagai Kalangan

Menulis Petunjuk Cara Melakukan Suatu Pekerjaan

Menulis Puisi Bebas

Page 69: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

D. PENGEMBANGAN TEMA

1. Tema Lingkungan

2. Tema Komunikasi

3. Tema Budaya

Mengelola Siswa Yang Kurang Memperhatikan Guru

Menghadapi SiswaYang Tidak Mau mengarang

Membuat Pantun Bersama

Mengejek Lawan dan Memuji Diri/Membuat Pantun

Membuat Prosa Deskripsi

Menemukan Padan Kata

Menyusun Paragraf

IPS

MBE: Asyik Belajar dengan PAKEM: IPS

A. Pengalaman Pembelajaran

1. Kenampakan Alam

2. Penggunaan Lahan

3. Kebangsaan

4. Wawasan Nusantara

5. Hak dan Kewajiban

6. Migrasi

7. Koperasi

B. Gagasan Pembelajaran

1. Pengembangan Ide Berdasar Tema

a) Makanan

b) Pasar

c) Harga

d) Makanan

2. Pengembangan Ide berdasar Variasi Sumber Belajar

a) Keluarga

b) Fenomena Alam dan Lingkungan

Page 70: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

c) Masjid Demak

d) Kegiatan Ekonomi

e) Pergerakan Nasional (R.A. Kartini)

f) Iklan (sebagai sumber/alat belajar)

g) Keragaman Suku Bangsa

h) Borobudur

3. Pengembangan Ide melalui Keterampilan Informasi

a) Sumber belajar:VCD, Internet,TV,koran, majalah,buku, manusia

b) Keterampilan Informasi di Kelas Awal

c) Keterampilan informasi di Kelas 3 – 6

d) Keterampilan Informasi di Kelas 7 – 9

e) Stabilitas Nasional

f) Zaman Jepang

C. Contoh Pembelajaran Pakem - CTL

1. Persen, Permil, dan Bunga

2. Membuat Grafik Dan Menggambarkan Persebaran Obyek Geografi

3. Peristiwa Dalam Keluarga

4. Keluarga

5. Keragaman Budaya di Indonesia

6. Indonesia Tercinta

7. Konflik Sosial/Keragaman Suku Bangsa

D. Pengembangan Tema

1. Ragam Budaya Setempat

2. Bentuk Muka Bumi

3. Keragaman Bentuk Muka Bumi

4. Pasar

5. Cuaca dan Iklim

E. Serba-Serbi

1. Kata Berkait Tentang Alam dan Ekonomi

Page 71: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

2. Belajar Migrasi Melalui Tokoh

3. Pengelolaan Siswa Inovatif

4. Menggunakan Buku Pelajaran dengan Cara yang Lebih Baik

5. Metode Bermain Peran

6. Kampanye Pilkada

7. Permainan Berantai dan Bermain Peran

8. Penyimpangan Sosial

9. Manusia dan Lingkungan

10. Belajar Banyak Melalui Kursi

11. Peristiwa

12. Barang-Barang yang Diperjualbelikan

13. Kegiatan Guru di KKG/MGMP

14. Lembar Kerja (Bahan Diskusi di KKG/MGMP)

15. Contoh-Contoh Lembar Kerja

a) Harga BBM (untuk kelas 3 SD/MI)

b) Perbedaan Pengembangan Negara (untuk kelas 4 SD/MI)

c) Sultan Agung Menyerang Batavia (untuk kelas 5 SD/MI)

d) Perlawanan Indonesia Terhadap Penjajah (untuk kelas 6 SD/MI)

e) Honduras (untuk kelas 7 SMP/MTs)

f) Kayu Sebagai Sumber Kekayaan (untuk kelas 8 SMP/MTs)

g) Pelestarian Kekayaan Alam (untuk kelas 9 SMP/MTs)

h) Sultan Agung Menyerang Batavia (untuk kelas 9 SMP/MTs)

Matematika SD

UNIT 4: UNIT KHUSUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA, DEPDIKNAS

MBE: Asyik Belajar dengan PAKEM: Matematika

A. Cerita Pembelajaran

B. Bermain Pasar-Pasaran

C. Menghitung Kebutuhan

D. Menjadi Arsitek Kecil

Page 72: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

E. Pembelajaran Pecahan Senilai dengan Teka Teki

F. Menghitung Jaring-Jaring Kubus Secara Lebih Sistematis

G. Membuat, Membaca, dan Menginterpretasikan Grafik

H. Permainan Kocok-Kocok

I. Menggunakan Blok Aljabar

J. Pemfaktoran yang koefisien b danc - nya negatif

K. Mencari Bilangan Prima Dengan Mudah

L. Ide-Ide Pembelajaran

M.Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

N. Koordinat dan Luas Bangun Datar

O. Luas dan Keliling Bangun Datar Gabungan

P. Perkalian, Pembagian, Penjumlahan, dan Pengurangan

Q. Volume dan Luas Permukaan

R. Pemecahan Masalah Matematika

S. Skenario Pembelajaran

T. Geometri dari Undangan Ulang Tahun

U. Berkemah

V. Urutan Satuan Berat

W.Mengubah pecahan biasa

X. Operasi Hitung Bilangan

Y. Sifat-Sifat Operasi

Z. Pengukuran dalam Pemecahan Masalah (1)

AA. Pengukuran dalam Pemecahan Masalah (2)

BB. Operasi Bilangan Bulat

CC. Serba-Serbi

DD.Satu Pengalaman Belajar Bisa Mengembangkan Beberapa Kompetensi Dasar Sekaligus

EE. Satu Pengalaman Belajar Untuk Membelajarkan Beberapa Kompetensi Dasar

FF. Beternak

GG.Ayoo… Makan

HH.Stand EXPO 17-an

II. Sekolahku

JJ. Strategi Pemecahan Masalah

KK. Membuat Tabel

LL. Membuat gambar

Page 73: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

MM. Menyuarakan Proses Berpikir

NN.Lakukan! Ungkapkan! (Act it out)

OO.Menemukan Pola

PP. Duga dan Periksa

QQ.Bekerja Mundur

RR. Mengidentifikasi Informasi Yang Tak Diperlukan

SS. Menggunakan Contoh Yang Lebih Sederhana

TT. Mengidentifikasi Alternatif Lain

UU.Membuat Generalisasi

VV. Memeriksa Ulang Jawaban

Page 74: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

LAMPIRAN KHUSUS 3BAHAN-BAHAN MENURUT BIDANG STUDI

STRATEGI UMUM PENGAJARAN

UNIT 5: PERENCANAAN BERDASAR KURIKULUM, PAKET PELATIHAN 2 DEPDIKNAS

UNIT 6: MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK, PAKET PELATIHAN 2 DEPDIKNAS

UNIT 6: ASESMEN DAN EVALUASI

DBE 2 - PENGENALAN PEMBELAJARAN EFEKTIF

Pendahuluan 1

Sesi 2.1 Penilaian Siswa 3

Sesi 2.2 Portofolio 19

Sesi 2.3 Rencana Tindak Lanjut 22

Pelatihan Tim Sekolah (DBE 2)

1. Materi Pelatihan dan bahan bacaan

PAKEM

Pembelajaran Tematik dan Pemetaan Kompetensi Tematik

Pengembangan Silabus Kelas Awal dan Lanjut

Pengamatan Pembelajaran

Penilaian Siswa

Penilaian Portofolio Guru

Pendahuluan Paket Pelatihan 3

Pelatihan Tim Sekolah

Pendahuluan 13

Sesi 1.1 Pembukaan 16

Sesi 1.2Tujuan, Harapan Pelatihan, dan Kontrak Belajar

18

Sesi 1.3 & Apa dan Mengapa PAKEM 21

Page 75: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

1.4

Sesi 1.5 Pembelajaran Tematik 48

Sesi 1.6 Pemetaan Kompetensi Tematik 55

Sesi 2.1 Penilaian Berbasis Kelas 76

Sesi 2.2 Kelas Bernuansa PAKEM 89

Sesi 2.3.A Pengembangan Silabus Kelas Awal 93

Sesi 2.3.B Pengembangan Silabus Kelas Lanjut 99

Sesi 2.4.A Pengembangan RPP Kelas Awal 100

Sesi 2.4.B Pengembangan RPP Kelas Lanjut 120

Sesi 3.1Lingkungan sebagai Media dan Sumber Belajar

129

Sesi 3.2 Simulasi Pembelajaran PAKEM 132

Sesi 3.3 Analisis Kesenjangan Pelaksanaan PAKEM 136

Sesi 3.4 Rencana Tindak Lanjut 138

Pelatihan KKKS I

Pendahuluan 3

Sesi 1.1 Pembukaan 5

Sesi 1.2 Mengelola Kelas PAKEM 7

Sesi 1.3 Menilai Pembelajaran PAKEM 17

Sesi 1.4 Pendampingan Efektif 26

Sesi 1.5 Rencana Tindak Lanjut 33

Pelatihan KKG I

Pendahuluan 3

Sesi 1.1 Menata Ruang Kelas 5

Sesi 1.2 Mengelola Pajangan 15

Sesi 1.3 Menyusun Silabus dan RPP 23

Sesi 1.4 Rencana Tindak Lanjut 27

Pendampingan Sekolah I

Pengantar 3

Petunjuk Pelaksanaan 8

Lembar Pengamatan Pembelajaran 13

Lembar Pertemuan Pengurus Sekolah 17

Page 76: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

Daftar Daftar Periksa (Checklist) Kunjungan Sekolah 18

Lembar Kehadiran 19

Page 77: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Pelatihan KKKS I

Pendahuluan 1

Sesi 2.1 Refleksi terhadap pendampingan sekolah I 4

Sesi 2.2 Penilaian Siswa 6

Sesi 2.3 Portofolio 21

Sesi 2.4 Rencana Tindak Lanjut 24

Pelatihan KKG II

Pendahuluan 1

Sesi 2.1 Penilaian Siswa 3

Sesi 2.2 Portofolio 19

Sesi 2.3 Rencana Tindak Lanjut 22

Pendampingan Sekolah II

Pengantar 1

Petunjuk Pelaksanaan 3

Lembar Penilaian Portofolio – Guru 7

Lembar Penilaian Portofolio – Kepala Sekolah 11

Bagan Alur Pemberian Nilai Portofolio 15

Lembar Kehadiran 17

Permohonan Pengajuan Kredit Universitas 19

Page 78: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

UNIT 4: UNIT KHUSUS MATA PELAJARANKELAS AWAL UNIT 4: UNIT KHUSUS MATA PELAJARAN

Bagian A : Struktur Kurikulum dan Penjadwalan

CLCC BAB VI - BAGAIMANA MEMBELAJARKAN BERHITUNG PERMULAAN

CLCC BAB IV - BAGAIMANA MEMBELAJARKAN BERBICARA DAN MENDENGARKAN

CLCC BAB VII - BAGAIMANA MEMBELAJARKANMEMBACA PEMAHAMAN

CLCC BAB X - PEMBELAJARAN TEMATIK

SD BI: Strategi Pengajaran

Sumber: Asyik Belajar dengan PAKEM: Bahasa Indonesia

A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN......................................................1

1. Menulis Laporan setelah Bermain............................................3

2. Mencetak Calon Pengulas/Komentator Andal...........................4

3. Menjadi Wartawan Junior, SiapaTakut?....................................5

4. Mengembangkan Minat Baca ..................................................7

Bentuk bahan ajar

Pengalaman Pembelajaran berupa cerita pengalaman, foto, karya siswa yang ditulis guru dan pelatih/fasilitator sekolah-sekolah binaan MBE

Gagasan/Ide Pembelajaran berupa ide singkat untuk pembelajaran dan permainan

Rencana dan Skenario Pembelajaran berupa contoh rencana pembelajar-an yang telah dipraktekkan di lapangan

Pengembangan Tema berupa perencanaan program pembelajaran secara tematik

Serba-Serbi berupa ide singkat untuk pembelajaran

Page 79: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

5. Pemandu Wisata sebagai Sumber Belajar................................10

6. Buletin Sekolah sebagai Wahana Berlatih Menulis ..................11

7. Siswa Mau Belajar Jika Gurunya PAKEM ..................................12

8. Kegiatan Upacara sebagai Bahan Membuat Teks ...................14

9. Pemilihan Ketua OSIS, Sumber Belajar Menulis Berita.............15

10.Video Klip Peterpan sebagai Sumber Belajar ..........................16

11.Berkirim Surat Antarsiswa........................................................17

12.Berwawancara Pemicu Pembelajaran Yang Menarik ...............18

13.Contoh Karya Siswa ................................................................20

B. GAGASAN PEMBELAJARAN.............................................................251. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Sumber Belajar .25

2. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Rumusan KompetensiDasar ...................................................................................... 29

3. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Kegiatan Lain-Lain 31

4. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui PeningkatanKeterampilan Menulis .............................................................34

5. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui PeningkatanKeterampilan Mendeskripsikan ...............................................37

6. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Peningkatan BermainPeran........................................................................................38

7. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Kegiatan Lintas

Kurikulum.................................................................................40

C. RENCANA PEMBELAJARAN ............................................................451. Mengikuti Petunjuk..................................................................45

2. Membuat Ringkasan Cerita .....................................................46

3. Membuat Sinopsis ...................................................................48

4. Membaca Sekilas Untuk Menulis Ringkasan Berita .................49

5. Membuat Poster ......................................................................50

6. Berbagai Cara Halal dalam Mencari Nafkah ............................51

7. Menulis Rencana Kegiatan (Proposal) .....................................52

8. Menulis Surat Resmi ...............................................................53

9. Berwawancara dengan Narasumber dari Berbagai Kalangan . 54

10.Menulis Petunjuk Cara Melakukan Suatu Pekerjaan ................55

Page 80: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

11.Menulis Puisi Bebas .................................................................56

D. PENGEMBANGAN TEMA.................................................................59

1. Tema Lingkungan ...................................................................59

2. Tema Komunikasi ....................................................................60

3. Tema Budaya ..........................................................................61E. SERBA-SERBI ................................................................................65

1. Mengelola Siswa Yang Kurang Memperhatikan Guru ..............65

2. Menghadapi SiswaYang Tidak Mau mengarang ......................66

3. Membuat Pantun Bersama ......................................................67

4. Mengejek Lawan dan Memuji Diri/Membuat Pantun ...............68

5. Membuat Prosa Deskripsi ........................................................69

6. Menemukan Padan Kata .........................................................70

7. Menyusun Paragraf .................................................................70

Page 81: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

SMP BI: Strategi Pengajaran

Sumber: Asyik Belajar dengan PAKEM: Bahasa Indonesia

A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN .....................................................1

1. Menulis Laporan setelah Bermain ...........................................3

2. Mencetak Calon Komentator Andal .........................................4

3. Menjadi Wartawan Junior, SiapaTakut? ...................................5

4. Mengembangkan Minat Baca ..................................................7

5. Pemandu Wisata sebagai Sumber Belajar ...............................10

6. Buletin Sekolah sebagai Wahana Berlatih Menulis ..................11

7. Siswa Mau Belajar Bila Gurunya PAKEM ..................................12

8. Kegiatan Upacara sebagai Bahan Membuat Teks ...................14

9. Pemilihan Ketua OSIS, Sumber Belajar Menulis Berita ............15

10. Klip Video Peterpan sebagai Sumber Belajar ..........................16

11. Berkirim Surat Antarsis............................................................17

12. Berwawancara Pemicu Pembelajaran Yang Menarik ...............18

13. Contoh Karya Siswa ................................................................20

B. GAGASAN PEMBELAJARAN.............................................................25

1. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Sumber Belajar .25

2. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Rumusan Kompetensi..............................................................................29

3. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Kegiatan Lain-Lain31

4. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui PeningkatanKeterampilan Menulis...............................................................34

Bentuk bahan ajar

Pengalaman Pembelajaran berupa cerita pengalaman, foto, karya siswa yang ditulis guru dan pelatih/fasilitator sekolah-sekolah binaan MBE

Gagasan/Ide Pembelajaran berupa ide singkat untuk pembelajaran dan permainan

Rencana dan Skenario Pembelajaran berupa contoh rencana pembelajaran yang telah dipraktekkan di lapangan

Pengembangan Tema berupa perencanaan program pembelajaran secara tematik

Serba-Serbi berupa ide singkat untuk pembelajaranPengalaman Pembelajaran berupa cerita pengalaman, foto, karya siswa yang ditulis guru dan pelatih/fasilitator sekolah-sekolah binaan MBE

Gagasan/Ide Pembelajaran berupa ide singkat untuk pembelajaran dan permainan

Rencana dan Skenario Pembelajaran berupa contoh rencana pembelajaran yang telah dipraktekkan di lapangan

Pengembangan Tema berupa perencanaan program pembelajaran secara tematik

Serba-Serbi berupa ide singkat untuk pembelajaran

Page 82: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

5. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui PeningkatanKeterampilan Mendeskripsikan................................................37

6. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Peningkatan BermainPeran........................................................................................38

7. Pengembangan Pengalaman Belajar melalui Kegiatan LintasKurikulum.................................................................................40

C. RENCANA PEMBELAJARAN ............................................................45

1. Mengikuti Petunjuk .................................................................45

2. Membuat Ringkasan Cerita .....................................................46

3. Membuat Sinopsis ...................................................................48

4. Membaca Sekilas Untuk Menulis Ringkasan Berita .................49

5. Membuat..................................................................................50

6. Berbagai Cara Halal dalam Mencari Nafkah ............................51

7. Menulis Rencana Kegiatan (Proposal) .....................................52

8. Menulis Surat Resmi ...............................................................53

9. Berwawancara dengan Narasumber dari Berbagai Kalangan . 54

10.Menulis Petunjuk Cara Melakukan Suatu Pekerjaan ................55

11.Menulis Puisi Bebas .................................................................56D. PENGEMBANGAN TEMA ................................................................59

1. Tema Lingkungan ...................................................................59

2. Tema Komunikasi ....................................................................60

3. Tema Budaya ..........................................................................61E. SERBA-SERBI ................................................................................65

1. Mengelola Siswa Yang Kurang Memperhatikan Guru............... 65

2. Menghadapi SiswaYang Tidak Mau mengarang ......................66

3. Membuat Pantun Bersama ......................................................67

4. Mengejek Lawan dan Memuji Diri/Membuat Pantun ...............68

5. Membuat Prosa Deskripsi ........................................................69

6. Menemukan Padan Kata .........................................................70

7. Menyusun Paragraf .................................................................70

Page 83: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Bahasa Indonesia

SD BI: Strategi Pengajaran

Sumber: Pelatihan Tim Sekolah (DBE 2)

Materi Pelatihan dan bahan bacaan

Pendampingan Sekolah I 3

Pengantar 8

Petunjuk Pelaksanaan 13

Lembar Pengamatan Pembelajaran 17

Lembar Pertemuan Pengurus Sekolah 18

Daftar Daftar Periksa (Checklist) Kunjungan Sekolah 19

Lembar Kehadiran 3

Pelatihan KKKS I

Pendahuluan 1

Sesi 2.1 Refleksi terhadap pendampingan sekolah I 4

Sesi 2.2 Penilaian Siswa 6

Sesi 2.3 Portofolio 21

Sesi 2.4 Rencana Tindak Lanjut 24

Pelatihan KKG II

Pendahuluan 1

Sesi 2.1 Penilaian Siswa 3

Sesi 2.2 Portofolio 19

Sesi 2.3 Rencana Tindak Lanjut 22

Pendampingan Sekolah II

Pengantar 1

Petunjuk Pelaksanaan 3

Lembar Penilaian Portofolio – Guru 7

Lembar Penilaian Portofolio – Kepala Sekolah 11

Bagan Alur Pemberian Nilai Portofolio 15

Lembar Kehadiran 17

Permohonan Pengajuan Kredit Universitas 19

Page 84: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

IPS

SD IPS: Strategi PengajaranSumber: Asyik Belajar dengan PAKEM: IPS

Bentuk bahan ajar

A. PENGALAMAN PEMBELAJARAN.....................................................1

1.Kenampakan Alam ..................................................................3

2.Penggunaan Lahan..................................................................5

3.Kebangsaan ............................................................................7

4.Wawasan Nusantara ...............................................................9

5..................................................................................................Hak dan Kewajiban ............................................................................10

6.Migrasi ....................................................................................11

7.Koperasi .................................................................................13

B. GAGASAN PEMBELAJARAN ..........................................................15

1. Pengembangan Ide Berdasar Tema ................................18

a. Makanan ...........................................................................18

b. Pasar .................................................................................19

c. Harga ................................................................................20

d. Makanan............................................................................21

2. Pengembangan Ide berdasar Variasi Sumber Belajar ...........22

a. Keluarga ............................................................................22

b. Fenomena Alam dan Lingkungan ......................................23

c. Masjid Demak ...................................................................24

d. Kegiatan Ekonomi .............................................................25

e. Pergerakan Nasional (R.A. Kartini) ....................................26

f. Iklan (sebagai sumber/alat belajar) ...................................27

g. Keragaman Suku Bangsa .................................................28

g. Borobudur ..........................................................................29

3. Pengembangan Ide melalui Keterampilan................................31

a. Sumber belajar: VCD, Internet, TV,

Page 85: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

koran, majalah, buku, manusia ..........................................31

b. Keterampilan Informasi di Kelas Awal.................................32

c. Keterampilan informasi di Kelas 3 – 6 ................................33

d. Keterampilan Informasi di Kelas 7 – 9 ................................34

e. Stabilitas Nasional .............................................................34

f. Zaman Jepang ....................................................................35

C. CONTOH PEMBELAJARAN PAKEM – CTL .........................................37

1. .................................................................................................39

2. Persen, Permil, dan Bunga.......................................................41

3. Membuat Grafik Dan Menggambarkan Persebaran Obyek Geografi........................................................................................43

4. Peristiwa Dalam Keluarga .......................................................45

5. Keluarga ..................................................................................46

6. Keragaman Budaya di Indonesia .............................................47

7. Indonesia Tercinta ...................................................................48

8. Konflik Sosial/Keragaman Suku Bangsa ..................................50

D. PENGEMBANGAN TEMA ................................................................53

1. Ragam Budaya Setempat .......................................................56

2. Bentuk Muka Bumi ..................................................................59

3. Keragaman Bentuk Muka Bumi ...............................................60

4. Pasar .......................................................................................62

5. Cuaca dan Iklim ......................................................................64

E. SERBA-SERBI ................................................................................67

1. Kata Berkait Tentang Alam dan Ekonomi ................................69

2. Belajar Migrasi Melalui Tokoh ..................................................70

3. Pengelolaan Siswa Inovatif ......................................................71

4. Menggunakan Buku Pelajaran dengan Cara Lebih Baik ..........73

5. Metode Bermain Peran ............................................................74

6. Kampanye Pemilihan Pilkada ..................................................76

7. Permainan Berantai dan Bermain Peran .................................77

8. Penyimpangan Sosial 80

9. Manusia dan Lingkungan ........................................................81

10.Belajar Banyak Melalui Kursi ...................................................83

11.Peristiwa .................................................................................84

12.Barang-Barang yang Diperjualbelikan .....................................85

Page 86: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

13.Kegiatan Guru di KKG/MGMP ...................................................86

14.Lembar Kerja (Bahan Diskusi di KKG/MGMP) ...........................87

15.Contoh-Contoh Lembar Kerja ..................................................88

a. Harga BBM (untuk kelas 3 SD/MI) .......................................88

b. Berbedaan Pengembangan Negara (untuk kelas 4 SD/MI) ..88

c. Sultan Agung Menyerang Batavia (untuk kelas 5 SD/MI) ....89

d. Perlawanan Indonesia Terhadap Penjajah (untuk kelas 6 SD/MI) 89

e. Honduras (untuk kelas 7 SMP/MTs) .....................................89

f. Kayu Sebagai Sumber Kekayaan (untuk kelas 8 SMP/MTs) .90

g. Pelestarian Kekayaan Alam (untuk kelas III SMP/MTs) ........90

h. Sultan Agung Menyerang Batavia (untuk kelas 9 SMP/MTs) 90

Page 87: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHANlxxvi

PAKET PELATIHAN

Matematika

UNIT 4 :UNIT KHUSUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA, DEPDIKNAS

Matematika SD: Strategi Pengajaran

Sumber: Asyik Belajar dengan PAKEM: Matematika Bentuk bahan ajar

A. CERITA PEMBELAJARAN berupa cerita pengalaman, foto, karya siswa yang ditulis guru dan fasilitator (pelatih) sekolah-sekolah binaan MBE.

B. IDE-IDE PEMBELAJARAN berupa ide singkat untuk pembelajaran dan permainan.

C. SKENARIO PEMBELAJARAN - Rencana dan Skenario Pembelajaran berupa contoh rencana pembelajaran yang telah dipraktekkan di lapangan.

D. SERBA-SERBI berupa ide singkat untuk pembelajaran.

E. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

A. CERITA PEMBELAJARAN...............................................................1

1. Bermain Pasar-Pasaran .........................................................3

2. Menghitung Kebutuhan .........................................................5

3. Menjadi Arsitek Kecil .............................................................6

4. Pembelajaran Pecahan Senilaidengan Teka Teki ..................8

5. Menghitung Jaring-Jaring Kubus Secara Lebih Sistematis .....10

6. Membuat, Membaca, dan Menginterpretasikan Grafik ..........12

7. Permainan Kocok-Kocok ........................................................13

8. Menggunakan blok Aljabar ....................................................16

9. Pemfaktoran yang koefisien b dan c - nya negatif ................18

10.Mencari Bilangan Prima Dengan Mudah ................................19B. IDE-IDE PEMBELAJARAN ..............................................................23

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat ....................23

2. Koordinat dan Luas Bangun Datar ........................................23

3. Luas dan Keliling Bangun Datar Gabungan ...........................24

4. Perkalian, Pembagian, Penjumlahan, dan Pengurangan .......24

5. Volume dan Luas Permukaan ................................................24

6. Pemecahan Masalah Matematika...........................................25C. SKENARIO PEMBELAJARAN ...........................................................33

Page 88: Paket Pelatihan OK

PAKET PELATIHANPAKET PELATIHAN lxxvii

PAKET PELATIHAN

1. Geometri dari Undangan Ulang Tahun.....................................33

2. Berkemah ................................................................................34

3. Urutan Satuan Berat ...............................................................35

4. Mengubah pecahan biasa .......................................................36

5. Operasi Hitung Bilangan .........................................................37

6. Sifat-Sifat Operasi ...................................................................38

7. Pengukuran dalam Pemecahan Masalah (1) ...........................39

8. Pengukuran dalam Pemecahan Masalah (2) ...........................40

9. Operasi Bilangan Bulat ............................................................41D. SERBA-SERBI .................................................................................45

1. Satu Pengalaman Belajar Bisa Mengembangkan BeberapaKompetensi Dasar Sekaligus ...................................................45

2. Satu Pengalaman Belajar Untuk Membelajarkan BeberapaKompetensi Dasar ...................................................................46

3. Beternak 47

4. Ayoo… Makan 49

5. Stand EXPO 17-an ...................................................................50

6. Sekolahku 52

E. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH.................................................55

1. Membuat Tabel........................................................................ 56

2. Membuat gambar ....................................................................58

3. Menyuarakan Proses Berpikir ..................................................59

4. Lakukan! Ungkapkan! (Act it out) ...........................................60

5. Menemukan Pola .....................................................................61

6. Duga dan Periksa ....................................................................62

7. Bekerja Mundur .......................................................................63

8. Mengidentifikasi Informasi Yang Tak Diperlukan .....................64

9. Menggunakan Contoh Yang Lebih Sederhana .........................65

10. Mengidentifikasi Alternatif Lain ...............................................66

11. Membuat Generalisasi ............................................................67Memeriksa Ulang Jawaban 6.