Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

21
Pajak Pertambahan Nilai: Introduction • Perhitungan Pajak: – Tax base X Tax rate – Apa Tax base untuk PPN? – Mengapa pertambahan nilai dikenakan pajak?

description

Pajak Pertambahan Nilai: Introduction. Perhitungan Pajak: Tax base X Tax rate Apa Tax base untuk PPN? Mengapa pertambahan nilai dikenakan pajak?. Ad Valorem: Objek pajak. Awal : 1954 di Perancis Hampir sama di seluruh dunia Termasuk Pajak yang dikenakan terhadap nilai suatu objek pajak - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Page 1: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

• Perhitungan Pajak:– Tax base X Tax rate– Apa Tax base untuk PPN?– Mengapa pertambahan nilai dikenakan pajak?

Page 2: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Ad Valorem: Objek pajak

• Awal: 1954 di Perancis• Hampir sama di seluruh dunia • Termasuk Pajak yang dikenakan terhadap nilai

suatu objek pajak– Pajak Pertambahan Nilai (PPN, VAT, BTW) dihitung

berdasarkan nilai tambah yang didapat setiap terjadi transaksi.

– Sales Tax dihitung berdasarkan total nilai barang, dikenakan di sebagian USA

Page 3: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

PPN & Sales Tax: Subjek pajak

Pembeli, bukan penjual. Sehingga dinamakan juga Pajak tidak langsung (Indirect Tax)

• Wajib pajak: penjual• Penanggung pajak: pembeli

Page 4: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Trivia

• VAT ini juga dikategorikan sebagai pajak atas konsumsi. – Barang ekspor konsumsinya di luar negeri =

bukan objek pajak, VAT biasanya 0%. Toko Duty Free

– Destination principle– Eropa : EU VAT Area: Impor/Ekspor kalau keluar

masuk EU. Negara member EU: pada umumnya VAT dibayar di negara penjual.

Page 5: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Apa beda Sales Tax & Value Added Tax?

• Administrasi:– Sertifikat – Kesederhanaan– Kemungkinan melakukan Tax Evasion

Page 6: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Contoh Hitungan VAT– VAT/PPN 10%:

• Material belum diproses = Rp 1000• Pabrik beli Rp1100 = (Rp1000 + [Rp1000x10%]), penjual

material bayar ke kantor pajak Rp100• Pabrik menetapkan material yang sudah diproses seharga

Rp. 1200 (sudah termasuk profit). Harga utk retailer adalah Rp1320 = (Rp1200 + [Rp1200x10%]), bayar PPN Rp(120-100) =Rp20 ke kantor pajak

• Retailer menetapkan harga jual kembali Rp. 1500 sudah termasuk profit. Barang dijual ke konsumen Rp1650 = (Rp1500 + Rp[1500x10%]), bayar Rp(150-120) = Rp30 ke kantor pajak

• Total VAT/PPN dibayarkan ke pemerintah: Rp. 150

Page 7: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Contoh hitungan Sales Tax

• Sales Tax 10%– Pabrik beli material Rp1000 dengan pembuktian

bukan konsumen akhir, tax free– Pabrik jual ke retailer Rp1200 dengan pembuktian

bukan konsumen akhir, tax free– Retailer jual ke konsumen akhir barang dihargai

Rp1500. tapi konsumen beli barang seharga Rp. 1650 = Rp1500+ (Rp 1500x10%). Bayar Rp150 ke kantor pajak

Page 8: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Praktek di Indonesia

– Pajak keluaran: pajak yang dipungut dari pembeli– Pajak masukan: pajak yang dibayar kepada penjual– Contoh:

• A adalah pedagang perantara. Beli barang dari B untuk dijual lagi. Bayar ke B, sekaligus PPN. A membayar pajak masukan pada B.

• A menjual ke distributor retail C. A menerima pembayaran dari C sekaligus PPN. A memungut pajak keluaran dari C

• Pembayaran ke pemerintah oleh A: pajak masukan – pajak keluaran

– Pencatatan!

Page 9: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Praktek di Indonesia

– A mencatat seluruh pajak masukan dan keluarannya untuk diperhitungkan pada akhir bulan

– Pajak keluaran>Pajak masukan, maka selisihnya harus dibayarkan oleh A ke kas negara

– Pajak masukan>Pajak keluaran, selisihnya dapat digunakan A untuk diperhitungkan/ditambahkan pada pajak masukan bulan berikutnya.

Page 10: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Pertanyaan

• Selain perhitungan dan pembayaran, apa beda VAT dan Sales Tax?

Page 11: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Hukum Pajak Indonesia: PPN & PPn BM (Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Atas

Barang Mewah)

11

.

Diatur dalam UU No. 8 tahun 1983 tentang PPN dan PPn BM sebagaimana diubah terakhir de-ngan UU no. 18 tahun 2000)

Page 12: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Subyek Pajak

12

.

• Pengusaha Kena Pajak (PKP) ialah pengusaha yang melakukan penyerahan:

• Barang Kena Pajak (BKP) dan• Jasa Kena Pajak (JKP)

• Tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditentukan oleh Menteri Keuangan.

Page 13: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

13

.

• Barang Kena PajakBarang yang dikenakan PPN berdasarkan UU

• Jasa Kena PajakJasa yang dikenakan PPN berdasarkan UU

Page 14: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Yang tidak termasuk pengertian pengenaan BKP

14

• Penyerahan BKP pada makelar

• Penyerahan BKP untuk jaminan utang piutang

Page 15: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Termasuk pengertian penyerahan Barang Kena Pajak

15

.

• Penyerahan hak atas BKP krn suatu perjanjian

• Pengalihan BKP, karena Perj. sewa beli/leasing

• Penyerahan BKP kpd pedagang perantara• Pemakaian sendiri dan/atau pemberian

cuma2• Persediaan BKP dan aktiva yg semula tidak

dijual belikan yg masih tersisa saat pembubaran perush

• Penyerahan BKP ke cabang atau sebaliknya• Penyerahan BKP secara konsinyasi.

Page 16: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Objek Pajak

16

.

• Penyerahan BKP dan JKP di daerah pabean• Impor BKP• Pemanfaatan BKP tidak berwujud dan JKP

dari luar daerah pabean di dalam daerah

pabean.• Expor BKP oleh PKP

Page 17: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Jenis Barang yang tidak dikenakan PPN

17

.

• Barang hasil pertambangan / pengeboran• Barang-barang kebutuhan pokok• Makanan minuman yang disajikan di hotel

dan restoran• Uang, emas batangan dan surat berharga

pemerintah

Page 18: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Jasa yang tidak dikenakan PPN

18

.Adalah jasa di bidang:• Pelayanan Kesehatan• Pelayanan Sosial• Pengiriman surat dengan perangko• Perbankan, asuransi usaha dengan hak opsi• Keagamaan• Pendidikan• Kesenian / hiburan• Penyiaran yang bukan iklan• Angkutan umum di darat dan di air• Tenaga kerja• Perhotelan• Pemerintahan umum

Page 19: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Tarif Pajak

19

.

• Tarif PPN atas ekspor BKP – 0 %

• Tarif PPN – 10 %

• Dengan PP tarif dapat diubah menjadi : - serendah-rendahnya 5 % - setinggi-tingginya 15 %

Page 20: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)

20

.

• Disamping pengenaan PPN , dikenakan juga PPn BM terhadap :

- Penyerahan BKP yang tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha yang menghasilkan BKP yang tergolong mewah, di derah pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya

- Impor BKP yang tergolong mewah• PPn BM hanya dikenakan satu kali pada

waktu penyerahan oleh Pengusaha yang menghasilkan atau waktu impor

Page 21: Pajak Pertambahan Nilai: Introduction

Tarif PPn BM

21

• Tarif PPn BM paling rendah – 10 %, dan

Paling tinggi – 75 %

• Jenis Barang Mewah dan tarif ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

• Atas ekspor BKP Barang Mewah, tarif = 0 %