Pajak Penghasilan

04/19/2023 1created by cxa

Pajak Penghasilan UU No 36 tahun 2009

04/19/2023 created by cxa 2

PAJAK PENGHASILAN(PPh)

Adalah

Pajak yang dikenakan terhadapSujek pajak atas penghasilan

Yang diterima atau diperolehnyaDalam tahun pajak


SUBJEK PAJAK PAJAK PENGHASILAN

-ORANG PRIBADI-WARISAN YANG BELUM TERBAGI SEBAGAI SATU KESATUAN-BADAN-BENTUK USAHA TETAP (BUT)


Subjek Pajak Orang Pribadi

Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia


Subjek Pajak Warisan Yang Belum Terbagi

Sebagai satu kesatuan

Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris


Subjek Pajak Badan

Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi: perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya termasuk reksadana


Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap

Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh

Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia

Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan

Dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia

Untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia


SUBJEK PAJAKPajak Penghasilan

Dalam Negeri

Luar Negeri


SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI

1. Orang Pribadi - Orang pribadi yang bertempat tinggal di

Indonesia - Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12 bulan - atau orang pribadi dalam suatu tahun

pajak berada di indonesia dan mempunyai

niat untuk bertempat tinggal di Indonesia2. Badan Yang didirikan atau bertempat

kedudukan di Indonesia3.Warisan yang belum terbagi sebagai satu

kesatuan menggantikan yang berhak


SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI

Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari

183 hari dalam 12 bulan Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat

kedudukan di Indonesia

1. Yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di

Indonesia.

2. Yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan

kegiatan melalui BUT


Yang dikecualikan sebagai Subjek PPh

1. Kantor perwakilan negara asing2. Pejabat-pejabat perwakilan Diplomatik

dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan Di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan timbal balik.


Yang dikecualikan sebagai Subjek PPh

3. Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:

- Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut. - tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran anggota4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi

internasional sebagaimana dimaksud pada angka 3.


Objek PajakPajak Penghasilan

Apa yang dikenakan pajak

Penghasilan


Penghasilan

Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diperoleh Wajib Pajak

Dalam bentuk apapun, Baik yang berasal dari Indonesia maupun

dari luar Indonesia, yang dapat digunakan untuk konsumsi

dan menambah kekayaan Wajib Pajak


Penghasilan

Objek Pajak

Bukan Final{Pasal 4 ayat

1}

Final{Pasal 4 ayat

2}

Bukan Objek{Pasal 4 ayat

3}


Penghasilan Bukan Objek


Contoh Penghasilan Bukan Objek

Pasal 4 ayat 3- Bantuan, Sumbangan, Hibah - Warisan- Bagian Laba Anggota Pesekutuan,

Perkumpulan, Firma, Kongsi, & Perseroan Komanditer tidak atas Saham.

- Klaim Asuransi (Kesehatan, Kecelakaan, Jiwa, Dwiguna, Beasiswa)

- Natura : Kenikmatan bukan dalam bentuk uang


Penghasilan Final


Karakteristik PPh Final Penghasilan yang bersifat Final tidak

digabung dalam menghitung PPh di akhir tahun

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan yang bersifat Final tidak boleh dikurangkan terhadap penghasilan

Pajak yang bersifat Final tak boleh dikreditkan (bukan sebagai kredit pajak)


Contoh PPh Final Bunga Deposito, Tabungan, & Diskonto SBI ( Tarif

20%) Bunga / Diskonto Obligasi yang dilaporkan

perdagangannya di Bursa Efek (Tarif 20%) Penjualan Saham di Bursa Efek (Tarif 0,1%) Hadiah Undian (Tarif 25%) * Pesangon, THT, & Tebusan Pensiun yang Dibayar

Sekaligus * Honorarium atas Beban APBN / APBD (Tarif 15%) Pengalihan Hak atas Tanah dan / atau Bangunan

(Tarif 5%) * Sewa atas Tanah dan / atau Bangunan (Tarif 10%) * Usaha jasa konstruksi (kontraktor kecil)


Penghasilan Bukan Final


Penghasilan Bukan Final1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan

atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji,upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratiikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam UU PPh

2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan

3. Laba Usaha4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah

dibebankan sebagai biaya6. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena

jaminan pengembalian utang7. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk

dividen dari perusahaan asuransi kepada pemengang polis dan pembagian SHU koperasi


Penghasilan Bukan Final8. Royalti9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan

harta10.Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala11.Keuntungan karena pembebasan utang12.Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing13.Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva14.Premi Asuransi15.Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari

anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

16.Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak


PTKP


Besarnya PTKP

Keterangan 2013

u/ WPOPu/ WP kawintanggungan

@/max 3 0rang

24.300.0002.025.0002.025.000

* Khusus karyawati kawin status PTKP = TK/0


Yang boleh menjadi tanggungan :

Ortu Mertua Anak yang belum dewasa

Yang tidak punya penghasilan & biaya hidup ditanggung seluruhnya oleh WPOP

o Kandungo Tirio Angkat

Catatan :Maksimal tanggungan adalah 3 orang


Penghasilan Tidak Kena Pajak

- PTKP ditentukan berdasarkan status WP awal tahun (per 1 Jan)

- Dalam hal wajib pajak adalah wanita kawin dan suami menerima atau memperoleh penghasilan, PTKP setahun hanya untuk dirinya sendiri

- Dalam hal wajib pajak adalah wanita kawin yang menunjukkan keterangan tertulis dari pemerintah daerah setempat (serendah-rendahnya kecamatan) bahwa suaminya tidak memperoleh penghasilan maka PTKP ditambahkan untuk kawin dan tanggungan.

- Dalam hal wajib pajak tidak kawin maka besarnya PTKP selain untuk dirinya sendiri juga ditambah dengan Tanggungan Max 3 orang


KOMPENSASIKERUGIAN


Kompensasi Kerugian

Kerugian secara fiskal dalam suatu tahun dapat mengurangi laba (kompensasi) 5 tahun berturut-turut dimulai sejak tahun berikutnya sesudah tahun didapatinya kerugian tersebut (Pasal 6 ayat (2) UU PPh


Contoh• Prayogi dalam menghitung PKP

menggunakan pembukuan. Dalam tahun 2003 menderita kerugian fiskal sebesar Rp 1,5 milyar. Periode tahun berikutnya laba rugi fiskal Prayogi sbb:

• Tahun 2004 Laba fiskal 350.000.000• Tahun 2005, rugi fiskal (450.000.000)• Tahun 2006, laba fiskal 650.000.000• Tahun 2007, Rugi fiskal (50.000.000) • Tahun 2008, laba fiskal 750.000.000• Tahun 2009, laba fiskal 250.000.000


Jawab• Kompensasi Kerugian• Rugi Fiskal 2003 (1.500.000.000) • Laba fiskal 2004 350.000.000 • Sisa Rugi 2003 (1.150.000.000) • Rugi Fiskal 2005 ( 450.000.000) • Laba Fiskal 2006 650.000.000 • Sisa Rugi Fiskal 2003 (500.000.000) • Sisa Rugi Fiskal 2005 (450.000.000) • Rugi Fiskal 2007 ( 50.000.000) • Laba Fiskal 2008 750.000.000 • Sisa Rugi fiskal 2003 0 • Sisa Rugi fiskal 2005 (200.000.000) • Sisa Rugi fiskal 2007 (50.000.000) • Laba fiskal 2009 250.000.000 • Sisa kerugian 2005 Nihil • Sisa Kerugian 2007 Nihil


PENGHASILAN KENA PAJAK (PKP)

Cara Menghitung PKP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

menggunakan Norma Penghitungan Dasar Pengenaan

PKP = Penghasilan Neto - PTKP

PN = (% Norma Penghitungan Penghasilan Neto x

peredaran usaha



Syarat-syarat OP yang boleh Pake Norma :

Peredaran usaha (omset) dalan 1 tahun < 600jt (mulai 2007 1,8 M), dan tahun pajak 2009 penerimaan brutonya kurang dari 4.800.000.000

Mengajukan permohonan menggunakan Norma kepada KPP terdaftar paling lambat 3 bulan pertama tahun buku

Membuat pencatatan omset (rekapitulasi peredaran atau penerimaan bruto setiap bulan

Cara Menghitung PKP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

menggunakan Pembukuan

PKP = Penghasilan Neto - Kompensasi kerugian - PTKP

PN = (Penghasilan Bruto – pengurangan/biaya

diperkenankan sesuai UU PPh)


Cara Menghitung PKP bagi Wajib Pajak Badan

PKP = Penghasilan Neto - Kompensasi Kerugian

PN = Penghasilan Bruto – pengurangan/biaya diperkenankan

sesuai UU PPh)



PAJAK PENGHASILAN


PPh Terutang Wajib Pajak OP

PPh terutang = PKP (dibulatkan) X Tarif Ps. 17 UU PPh

Lapisan PKP Tarif

s/d – 50jt>50jt – 250jt

>250jt – 500jt>500 juta

5%15%25%30%

Tarif Pasal 17 UU PPh


PPh Terutang Wajib Pajak Badan Jika peredaran brutonya

s/d Rp 4,8M

PPh terutang = PKP (dibulatkan) x 25%

Contoh WP OP menggunakan Norma

Tuan Ahmad (K/3), anak ke-3 lahir tanggal 3 Januari dan tinggal bersamanya ibu mertua tn Ahmad, membuka toko keperluan RT dengan peredaran usaha setahun 1,5 M. Penghasilan neto lainnya Rp 60.000.000. Norma jenis usaha Toko di Jakarta 30%.1. Hitunglah PKP dan PPh terutang


Contoh WP OP menggunakan pembukuan

PD “Angin Ribut” dimiliki oleh Tuan Amir (K/2) tinggal bersamanya adik kandung yang masih sekolah. Peredaran bruto setahun Rp 650.000.000. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan Rp 225.000.000. Penghasilan lainnya Rp 85.000.000. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan lainnya Rp 10.000.0001. Hitunglah PKP dan PPh terutang2. Hitunglah PKP dan PPh terutang jika terdapat sisa kerugian tahun sebelumnya Rp 45.000.000


Contoh WP Badan

Peredaran bruto PT “Tiga Raksa” setahun Rp 2.300.000.000. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan Rp 425.000.000. Penghasilan lainnya Rp 750.000.000. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan lainnya Rp 30.000.0001. Hitunglah PKP dan PPh terutang2.Hitunglah PKP dan PPh terutang jika terdapat sisa kerugian tahun sebelumnya Rp 80.000.000


Pajak Penghasilan

Documents

Transcript of Pajak Penghasilan