Pajak Internasional

13
PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA 1. Nissa Arisanty Pratita 2. Sri Ratna Komala Sari 3. Khurin’in Kurnia Putri 4. Zulfi Arsad

Transcript of Pajak Internasional

Page 1: Pajak Internasional

PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA

1.Nissa Arisanty Pratita

2. Sri Ratna Komala Sari

3. Khurin’in Kurnia Putri

4. Zulfi Arsad

Page 2: Pajak Internasional

Pengertian P3B

Penghindaran Pajak

BergandaPersetujuan antara

dua negara yg berisi

kesepakatan

membagi hak untuk

mengenakan pajak

atas suatu

penghasilan yg

berasal dari suatu

negara yg diperoleh

penduduk negara lain.

tujuan

Menghindari pengenaan

pajak berganda dan

mencegah penghindaran dan

pengelakan pajak tercermin

dengan adanya ketentuan.

Page 3: Pajak Internasional

Kedudukan P3B

Penjelasan Pasal 32A UU PPh P3B adalah lex

specialis dari UU PPh

Apabila ada konflik antara P3B dengan hukum

domestik, maka P3B yg akan berlaku (tax treaty

superceeding domestic tax laws).

P3B tidak memberikan hak pemajakan baru kepada

negara yang mengadakan P3B. Pengenakan pajak

suatu negara atas suatu jenis penghasilan di dasarkanatas ketentuan domestik negara tersebut.

Page 4: Pajak Internasional

Penerapan ketentuan P3B dan UU Domestik dapat

digambarkan dalam tabel berikut ini:

Ketentuan UU

Domestik

Ketentuan P3B Ketentuan yg

diterapkan

Mengatur Mengatur P3B

Mengatur Tidak mengatur UU Domestik

Tidak mengatur Mengatur -

Tidak mengatur Tidak mengatur -

Untuk kepentingan penerapan P3B, prosedur

pemajakan termasuk administrasinya tetap harus

memperhatikan ketentuan UU Domestik, karena P3B

umumnya tidak mengatur mengeanai tatacara

pemajakan termasuk prosedur administrasinya.

Page 5: Pajak Internasional

a. Hak pemajakan penuh (exclusive taxing rights)

Hak untuk mengenakan pajak atas

suatu penghasilan penduduk negara

lainnya yang bersumber dari

negaranya sepenuhnya sesuai

dengan UU Domestik negara

tersebut tanpa adanya pembatasan.

Pasal 6 ayat 1 P3B Indonesia – Singapura mengatur

bahwa “penghasilan yg diperoleh seorang penduduk

dari suatu Negara pihak pada Persetujuan dari harta

tak bergerak yang berada di pihak Negara lainnya

pada Persetujuan dapat dikenakan Pajak di Negara

lain tersebut”.

Page 6: Pajak Internasional

b. Pemberian hak pemajakan terbatas (limited taxing rights)

Negara sumber diberikan hak untuk

mengenakan pajak atas suatu

penghasilan penduduk negara lainnya

yg bersumber dari negara tersebut,

namun dengan pembatasan tarif.

Ketentuan pasal 11 ayat 1 P3B Indonesia – Singapura

yg selanjutnya disebutkan dalam pasal 11 ayat 2

Page 7: Pajak Internasional

c. Pelepasan hak pemajakan (relinquishedtaxing rights)

Suatu negara melepaskan hak

pemajakan atas penghasilan yg

bersumber dari negara tersebut dan

merelakan penghasilan tersebut

dipajaki negara lainnya.

Model P3B

OECD Model: model P3B yg

digunakan sebagai acuan

negara-negara yg tergabung

dalam organisasiOECD.

UN Model: model P3B

yg dikembangkan oleh

organisasi

Perserikatan Bangsa

Bangsa.

Page 8: Pajak Internasional

Ruang Lingkup P3B

1. Orang dan Badan yang Tercakup Dalam Persetujuan

2. Pajak-pajak yang Dicakup Dalam Persetujuan

Jenis-jenis pajak yang dicakup dalam P3B adalah

pajak penghasilan dan pajak kekayaan yg meliputi

baik pajak yg dipungut oleh pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah..

Pembuktian secara

formal

Memenuhi persyaratan

administrasi.

Adanya kewajiban orang/badan

tersebut menunjukkan SKD

Orang/badan tersebut tidak

bertujuan untukmenyalahgunakan P3B

Pembuktian secara

material

Page 9: Pajak Internasional

Interpretasi peristilahan yang digunakan dalam P3B

tujuan tidak terjadi perbedaan interpretasi

dalam penggunaan istilah tersebut

ketika P3B diterapkan.

Prisip umum Apabila di dalam P3B tersebut

sudah diatur mengenai definisi

dari suatu peristilahan, maka

yang harus digunakan adalah

definisi yang diberikan oleh

P3B tersebut.

Page 10: Pajak Internasional

Definisi umum yang diatur dalam Model P3B

Person

National

(warganegara)company

International

traffic

Pejabat yang

berwenang

Enterprise of a

contracting state

Pembuatan, Pemberlakuan dan Penghentian P3B

Pembuatan Tahapan pembuatan:

a. Tahap penjajakan

b. Tahap perundingan

c. Perumusan naskah

d. Tahap penerimaan

e. Tahap penandatanganan

Page 11: Pajak Internasional

PemberlakuanP3B berlaku efektif:

a. Dalam hal pajak

dipotong pada sumber

penghasilan yg

diperoleh pada atau

setelah 1 Januari,

adalah ditahun

berikutnya sesudah P3B

mulai berlaku

b. Dalam hal pajak atas

penghasilan lainnya

ditahun pajak yag

dimulai pada atau

setealah 1Januari,

adalah ditahun

berikutnya sesudah P3B

diberlakukan.

Berdasarkan P3B

Indonesia , P3B akan

berlaku pada hari

berikutnya setelah tanggal

dimana masing-masing

Pemerintah saling

memberitahukan secara

tertulis melalui saluran

diplomatik,bahwa

formalitas yang diperlukan

di masing-masing Negara

pihak pada Persetujuan

untuk berlakunya P3B

telah dipenuhi.

Page 12: Pajak Internasional

Penghentian

P3BJika P3B dihentikan maka P3B akan secara efektif

tidak berlaku lagi:

a. Dalam hal pajak yg dipotong pada sumber

penghasilan yg diperoleh pada atau setelah 1 Januari

adalah ditahun berikutnya sesudah tahun

pemberitahuan berakhirnya P3B diberikan.

b. Mengenai pajak lainnya atas penghasilan untuk

tahun pajak yang dimulai pada atau setelah 1

Januariadalah ditahun berikutnya sesudah tahun

pemberitahuan berakhirnya P3B diberikan.