paitan

11
 MODEL SINKRONISASI NITROGEN PADA BUDIDAYA SELADA (Lactuca sativa)  DENGAN PUPUK HIJAU PAITAN (Tithonia diversifolia ) MODEL OF NITROGEN SYNCHRONIZATION ON CRESS CULTIVATION ( Lactuca sativa ) WITH PAITAN( Tithonia diversifolia ) GREEN MANURE  Yuni Agung Nugroho Fakultas Pertanian Univ. Widyagama Malang  ABSTRAK Selada ( Lactuca sativa) merupakan tanaman sayur yang dikonsumsi bagian daunnya dan dipanen pada masa vegetatif. Nitrogen berperan penting dalam pertumbuhan pada fase vegetatif. Peningkatan produksi selada dapat d ilakukan dengan cara meningkatkan sinkro nisasi nitrogen, yaitu tepatnya saat penggunaan dengan saat penyediaan N dalam waktu d an jumlahnya.  Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pola kebutuhan nitrogen selada, pola penyediaan nitrogen oleh paitan ( Tithonia diversifolia  ) dan mendesain model sinkronisasi nitrogen antara tanaman selada dengan pupuk hijau  paitan. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu : Penelitian 1 : Penyediaan data untuk menyusun model pelepasan hara N dan penyerapan N o leh tanaman selada. Penelitian 2 : Penyusunan model sinkronisasi dan simulasi model. Hasil penelitian berup a model kebutuhan N o leh tanaman selada, disain model pelepasan N oleh paitan dan model sinkro nisasi N antara kebutu han N selada dengan penyed iaan N oleh paitan . Dari model dinamik dan simulasi model menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau Tithonia 10 ton/ha yang diberikan 2 minggu sebelum pindah tanam pada tanaman selada mampu mendukung pertumbuhan dan hasil yang tinggi karena terjadi tingkat sinkronisasi yang baik. Kata Kunci : model, sinkronisasi, pupuk hijau  ABSTRAC T Lettuce ( Lactuca sativa  ) is vegetable crop, we consume it s leaves and harvested at a phase of vegetatif. Nitrogen play important role in gro wth at p hase of vegetativ. Product increase of lettuce can be done by improving Nitrogen synchr onization, that is precisely usage moment with r eady moment of N during and amount of its. Research goals are the pattern requirement nitrogen of lettuce crop, ready pattern of nitrogen by paitan ( Tithonia diversifolia  ) and design nitrogen synchroniz ation model between lettuce crop with green manure of paitan. Research executed in two phase tha t are : Research 1 : Data collecting to compile model release of N and ab sorbtion of N by lettuce crop. Research 2 : Compilation of Nitrogen Syn chronization Model and Simulation Model.  The result of research indicate that : requirement model of N by lettuce cro p, release and availability model of N by paitan  and synchronization model of N between requirement of N lettuce with release and availability of N by paitan. The dynamik model and model simulation indicate that giving 10 ton / ha of  paitan  which given 2 week before tra nsplanting at lettuce crop can support high result and growth because happened good synchronization of N.  Key words : model, sinkronisation, green manure

Transcript of paitan

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 1/11

MODEL SINKRONISASI NITROGENPADA BUDIDAYA SELADA (Lactuca sativa)  

DENGAN PUPUK HIJAU PAITAN (Tithonia diversifolia )

MODEL OF NITROGEN SYNCHRONIZATION ON

CRESS CULTIVATION ( Lactuca sativa ) WITH PAITAN(Tithonia diversifolia )GREEN MANURE

 Yuni Agung NugrohoFakultas Pertanian Univ. Widyagama Malang

 ABSTRAK Selada ( Lactuca  sativa) merupakan tanaman sayur yang dikonsumsi bagian daunnya dan dipanen padamasa vegetatif. Nitrogen berperan penting dalam pertumbuhan pada fase vegetatif. Peningkatanproduksi selada dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sinkronisasi nitrogen, yaitu tepatnya saatpenggunaan dengan saat penyediaan N dalam waktu dan jumlahnya.

 Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pola kebutuhan nitrogen selada, pola penyediaan nitrogenoleh paitan ( Tithonia diversifolia  ) dan mendesain model sinkronisasi nitrogen antara tanaman seladadengan pupuk hijau paitan.Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu : Penelitian 1 : Penyediaan data untuk menyusun modelpelepasan hara N dan penyerapan N oleh tanaman selada. Penelitian 2 : Penyusunan modelsinkronisasi dan simulasi model.Hasil penelitian berupa model kebutuhan N oleh tanaman selada, disain model pelepasan N olehpaitan dan model sinkronisasi N antara kebutuhan N selada dengan penyediaan N oleh paitan. Darimodel dinamik dan simulasi model menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau Tithonia 10 ton/hayang diberikan 2 minggu sebelum pindah tanam pada tanaman selada mampu mendukung pertumbuhan dan hasil yang tinggi karena terjadi tingkat sinkronisasi yang baik.

Kata Kunci : model, sinkronisasi, pupuk hijau

 ABSTRACTLettuce ( Lactuca sativa  ) is vegetable crop, we consume its leaves and harvested at a phase of vegetatif.Nitrogen play important role in growth at phase of vegetativ. Product increase of lettuce can bedone by improving Nitrogen synchronization, that is precisely usage moment with ready moment of N during and amount of its.Research goals are the pattern requirement nitrogen of lettuce crop, ready pattern of nitrogen by paitan( Tithonia diversifolia  ) and design nitrogen synchronization model between lettuce crop with greenmanure of paitan. Research executed in two phase that are : Research 1 : Data collecting to compile model release of Nand absorbtion of N by lettuce crop. Research 2 : Compilation of Nitrogen Synchronization Model

and Simulation Model. The result of research indicate that : requirement model of N by lettuce crop, release and availability model of N by paitan  and synchronization model of N between requirement of N lettuce withrelease and availability of N by paitan. The dynamik model and model simulation indicate thatgiving 10 ton / ha of   paitan  which given 2 week before transplanting at lettuce crop can support highresult and growth because happened good synchronization of N. 

Key words : model, sinkronisation, green manure

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 2/11

PENDAHULUAN

Selada merupakan sayuran yang 

dipanen pada masa vegetatif, sehingga

kebutuhan unsur nitrogen harus

terpenuhi, agar mendapat hasil yang 

baik. Sarief (1986) menjelaskan bahwa

nitrogen merupakan unsur hara utama

bagi pertumbuhan tanaman.

Kekurangan nitrogen akan

menyebabkan hambatan pertumbuhan

tanaman yang berakibat pada

rendahnya hasil tanaman.

Pembatas dalam pemupukan

organik adalah ketersediaan pupuk organik pada sentra-sentra produksi

tanaman sayur, sehingga perlu

dilakukan penambahan bahan organik 

dalam bentuk lain yang didukung oleh

potensi bahan organik tersebut di

daerah. Pemanfaatan sisa tanaman

potensial asli daerah sebagai pupuk 

hijau merupakan salah satu alternatif 

untuk mensuplai bahan organik tanah

dan unsur hara N. Pratikno (2001)

melaporkan bahwa paitan ( Tithonia 

diversifolia  ) merupakan salah satu

pupuk hijau potensial sebagai sumber

N dan P di daerah Malang dan

sekitarnya.

Pemanfaatan sisa tanaman

potensial asli daerah sebagai pupuk 

hijau merupakan salah satu alternatif 

untuk mensuplai unsur hara, namunseringkali tidak tepat karena tidak 

cocok antara saat dan jumlah

kebutuhan oleh tanaman selada

dengan saat dan jumlah pelepasan

hara oleh pupuk hijau. Hal ini

selanjutnya disebut sebagai

sinkronisasi rendah.

Untuk itu perlu pendeskripsian

pola pelepasan unsur hara nitrogen

dari biomasa paitan dan pola

kebutuhan unsur hara nitrogen oleh

tanaman selada, sehingga dapat

disusun model sinkronisasi nitrogen.

Simulasi pada model sinkronisasi

dilakukan untuk mendapatkan

pemanfaatan pupuk hijau yang optimal

untuk meningkatkan pertumbuhan

dan hasil tanaman selada.

METODE

Penelitian dilaksanakan pada

bulan Maret 2006 sampai dengan

bulan September 2006 di Kebun

Percobaan, Laboratorium Biologi, dankomputer di Fakultas Pertanian

Universitas Widyagama Malang.

Penelitian dilaksanakan dalam

dua tahap yaitu :

Penelitian Tahap I :

Penyediaan Data untuk menyusun

model pelepasan hara N dan

 penyerapan N oleh tanamanselada.

a. Data pelepasan hara nitrogen oleh

paitan cukup tersedia sehingga

tambahan data berkaitan dinamika

N dari paitan  diupayakan dari

studi literatur dan penelusuran

internet berupa data hasil

penelitian terdahulu atau

penelitian sejenis.

b. Penyediaan data penyerapan hara Noleh tanaman selada dilakukan

dengan mengadakan percobaan.

Percobaan ini disusun

menggunakan Rancangan Acak 

Lengkap (RAL), dengan

perlakuan pemupukan N dan

setiap perlakuan diulang 4 kali.

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 3/11

 

 Adapun perlakuan tersebut

adalah :

 A.  Tanpa dipupuk N

B.  Pupuk Urea 100 kg/ha

C.  Pupuk Urea 200 kg/ha

D.  Pupuk Hijau paitan 10 ton/ha

E.  Pupuk Hijau paitan 20 ton/ha

Dosis perlakuan mengacu pada

beberapa hasil penelitian baik yang 

berasal dari pemupukan anorganik dan

pupuk organik, yaitu pupuk Urea

berkisar 100-200 kg/ha, sedangkan

pupuk hijau paitan  dosis 10-20ton/ha.

Pengamatan dilakuan sejak 

tanaman berumur 7 hari setelah

tumbuh dengan interval 4 hari sekali,

adapun peubah yang diamati adalah:

  Bobot segar tanaman selada

  Bobot kering selada

Data hasil pengamatan diolah lebih

lanjut untuk menentukan nilai :

  Indek Luas Daun

  Laju Pertumbuhan Tanaman

 Analisa data dilakukan dengan

analisa ragam untuk mengetahui

perlakuan yang memberikan pengaruh

nyata tertinggi terhadap pertumbuhan

dan hasil selada. Perlakuan yang 

terpilih tersebut selanjutnya dijadikanbahan untuk penyusunan model.

Penelitian Tahap II :Penyusunan  Model Sinkronisasidan Simulasi model a.  Penyusunan model pelepasan

N oleh paitan dan model penyerapan N oleh tanamanselada

Model pelepasan N oleh paitan 

disusun dalam sektor yang terpisah

dari model penyerapan atau kebutuhan

N oleh tanaman selada. Jadi akan

diperoleh dua sektor model. Kedua

model disusun mendasarkan data

penelitian tahap I dan data dari

penelusuran pustaka secara manual

maupun internet. Sektor N selada

menggambarkan pertumbuhan bobot

kering tanaman selada yang 

selanjutnya menjadi dasar dalam

menyusun tingkat kebutuhan N

tanaman selada dari waktu ke waktu

selama pertumbuhannya sampai

dengan panen. Sektor N paitanmenggambarkan pelepasan N oleh

pupuk hijau paitan selama pemupukan

dalam budidaya selada, pelepasan N

tersebut diolah lebih lanjut untuk 

menentukan N tersedia dari pupuk 

hijau paitan  yang dapat dimanfaatkan

oleh tanaman selada.

b.  Disain model sinkronisasi dan

simulasi model

Disain model sinkronisasi

dilakukan dengan menggabungkan

sektor N selada dengan sektor N

paitan , atau menghubungkan sektor

kebutuhan N tanaman selada dengan

penyediaan N oleh pupuk hijau paitan.

Simulasi model dilakukan untuk 

mendapatkan ketepatan kebutuhan N

oleh tanaman selada dengan ketepatanpenyediaan N oleh pupuk hijau

paitan. Hal ini dimaksudkan untuk 

mendapatkan tingat sinkronisasi

tertinggi sehingga tercapai efisiensi

penyediaan Nitrogen melalui

pemupukan organik (pupuk hijau

paitan).

Model sinkronisasi N

merupakan model dinamik sehingga

perlu alat bantu berupa software dynamic 

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 4/11

modelling . Peneliti memilih

menggunakan software Stella  untuk 

mengkonstruksi model sinkronisasi

N. Simulasi model sinkronisasi

dilakukan dengan mencoba beberapa

nilai masukan pada model dengan

mendasarkan pada data, asumsi dan

referensi yang berlaku sesuai dengan

topik penelitian, sehingga didapat

model yang memberikan nilai

sinkronisasi tertinggi.

Rancangan Model Sinkronisasi N

Model Sinkronisasi dipilahdalam dua bagian atau sektor. Sektor

1 adalah sektor penyerapan atau

kebutuhan N oleh tanaman selada

sampai dengan saat panen. Sektor 2

adalah pelepasan N atau penyediaan N

oleh pupuk hijau paitan. Kemudian

kedua sektor dihubungkan untuk 

dapat berinteraksi sehingga dapat

diketahui tingkat sinkronisasi N.

Simulasi model penyediaan N

dilakukan dengan merubah masukan

yang berkaitan dengan pemanfaatan

paitan  sebagai pupuk hijau, dapat

berupa nilai dosis yang dipakai, saat

pemupukan atau gabungan keduanya.

Simulasi penyerapan N atau

kebutuhan N oleh tanaman selada

dilakukan dengan masukan cara tanam

yaitu: tanam langsung atau pindah

tanam setelah pembibitan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian lapang memberikandata untuk bahan penyusunan model.

Data penelitian lapang juga digunakan

sebagai pengendali model dan

simulasinya. Hasil model dan simulasi

selalu diverifikasi dengan kondisi nyata

di lapang. Adapun data dari penelitian

lapang seperti ditunjukkan pada Tabel

1.

 Tabel 1. Data hasil penelitian lapang 

Penelusuran pustaka secara

konvensional dan internet  

menghasilkan data-data yang 

digunakan sebagai data pelengkap

dalam penyusunan model. Data hasil

penelusuran pustaka ditunjukkan pada

 Tabel 2.

Kebutuhan Nitrogen Tanaman

Selada

Model kebutuhan N selada

dikontrol dari hasil penelitian di lapang 

yang menunjukkan bobot kering 

selada yang dipupuk dengan paitan 10

ton/ha akan mempunyai bobot

sebesar 13-15 g/tanaman.

Pemanfaatan produksi selada dari

pemupukan paitan  dengan dosis 10

No Peubah Nilai

1. Bobot segar selada saat panen 113,5 g/tanaman

2. Bobot kering selada saat panen 13,62 g/tanaman

3. Laju pertumbuhan tanaman selada grafik 

4. Kandungan N selada 1,2 s/d 1,6 %

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 5/11

ton/ha dijadikan standar dalam

pembuatan model. Hal ini karena hasil

budidaya dari perlakuan tersebut

mampu menghasilkan produksi diatas

hasil produksi rata-rata petani selada di

Malang.

 Tabel 2. Data hasil penelusuran pustaka

Model dinamik kebutuhan N

tanaman selada dimulai dari

pertumbuhannya yang divisualisasikan

berdasarkan perubahan bobot kering 

tanaman selada. Model dinamik 

kebutuhan N tanaman selada

selanjutnya dijadikan sektor 1 yang 

dibuat secara terpisah dari sektor 2

(penyediaan N oleh paitan). Modeldinamik kebutuhan N slada seperti

ditunjukkan pada Gambar 3.

Kebutuhan N tanaman selada

mengikuti bentuk kurva sigmoid.

Namun karena selada dipanen

sebelum masuk pada fase vegetatif 

akhir maka grafik yang ditunjukkan

belum sampai terjadi pelandaian atau

penurunan tingkat kebutuhan N.

Dinamika kebutuhan Nitrogen olehtanaman selada hasil model dinamik 

ditunjukkan pada gambar 4. Bobot

kering tanaman selada hasil model

dinamik harus berada pada kisaran

bobot kering selada pada budidaya

selada. Pertumbuhan tanaman selada

mengikuti bentuk kurva sigmoid.

pada fase awal pertumbuhan terjadi

pertumbuhan yang lambat kemudian

akan semakin bertambah kecepatan

tumbuhnya, kemudian akan surut lagi

kecepatannya pada fase vegetatif akhir.

Hasil model pertumbuhan selada

sudah menunjukkan bentuk sigmoid,

namun karena masa panen pada umur

50 hari setelah sebar, maka bentuknyabelum sempurna karena masih terjadi

pertumbuhan yang semakin lama

semakin menurun.

Hasil budidaya selada

menunjukkan bahwa bobot kering 

selada yang diberi pupuk paitan 10

ton/ha pada saat panen berkisar 13  –  

15 gram/tanaman, sedangkan hasil

model dinamik menunjukkan bobot

kering selada sebesar 14,3 g/tanaman.Hal ini dipandang cukup sesuai antara

modeling dinamik dengan kondisi

nyata budidaya tanaman selada. Hal

ini berarti model N selada dapat

dipakai untuk keperluan selanjutnya

dalam melihat sinkronisasi N.

No Peubah Nilai

1. Kandungan N paitan  5,14%

2. Bobot kering dari 10 ton paitan segar 1420 kg/ha setara11,83 g/tnm selada

3. Kecepatan mineralisasi N paitan 0,04

4. Fraksi fiksasi N dari mineralisasi Npaitan

0,3

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 6/11

 

Gambar 3. Model dinamik kebutuhan N

Gambar 4. Grafik kebutuhan N selada.

Ketersediaan Nitrogen oleh paitan 

Model N paitan  disusun daribiomasa paitan sebesar 10 ton/ha atau

setara dengan 11,83 gram/tanaman

selada. Pemanfaatan pemupukan 10

ton/ha paitan  tersebut dijadikan

standar model dinamik, yang 

selanjutnya dapat disimulasikan

dengan mendasarkan pada perlakuan

tersebut.

Model dinamik pelepasan dan

penyediaan N oleh pupuk hijau paitan

dimulai dengan jumlah pupuk hijau 10

ton/ha atau 11,83 gram/tanamanselada. Model pelepasan N oleh pupuk 

hijau paitan merupakan sektor 2 yang 

dibuat secara terpisah pada awalnya

dari sektor 1

Kebutuhan N selada bersumber

dari jumlah 10 ton/ha paitan tersebut

kemudian diproses pelapukannya

dengan mengikuti kecepatan

pelapukan bahan organik paitan. Hasil

pelapukan dan mineralisasi N pupuk 

4:55 AM

0.0  12.5  25.0  37.5  50.0 Day 

0.0 

4.0 

8.0 

0.0 

10.0 

20.0 1: Kebutuhan N 2: BIOMAS KERING

1 1 

2 2 

2 2 

Graph 1 (Untitled

PTB

BIOMAS SELADA 

Rasio N

N Selada 

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 7/11

hijau paitan selanjutnya masuk pada

proses selanjutnya yaitu adanya

aktivitas fiksasi atau penambatan N di

dalam tanah.

Gambar 5. Model dinamik penyediaan N

Hasil pelepasan N setelah

dikurangi penambatan N di dalam

tanah adalah N yang tersedia dari

pemupukan organik tanaman paitan.

Model dinamik penyediaan N oleh

pupuk hijau paitan  ditunjukkan pada

gambar 5.

Pelepasan N dari tanaman

paitan meningkat dengan cepat dari

saat pembenaman pupuk hijau

tersebut ke dalam tanah sampai

dengan minggu ke dua setelah

pembenaman, kemudian melandai dan

akhirnya terjadi penurunan pelepasanN seiring dengan semakin

berkurangnya stok N dalam bahan

organik paitan seiring dengan waktu

yang berjalan.

Pelepasan N oleh paitan

dengan dosis 10 ton/ha meningkat

dengan pesat pada 2 minggu setelah

pembenaman, hal ini sesuai dengan

(Pratikno, 2001; Nugroho, 2004)

bahwa pelepasan N oleh paitan

meningkat cepat dalam 2 minggu

setelah inkubasi kemudian terjadi

penurunan dengan semakin

berkurangnya sisa N dalam bahan

organik. Hal ini diperkuat Ayuke et.

al. 2002 yang melaporkan bahwa

penyediaan N dari paitan  akan

meningkat sejak 2 minggu setelah

diberikan, kemudia menurun setelah

minggu ke 4.

Berdasarkan pola pelepasan N

antara model dinamik yang sudah

mendekati pola pelepasan N daribeberapa hasil penelitian sebelumnya,

maka model dinamik untuk pelepasan

N oleh pupuk hijau paitan dapat

diterima dan selanjutnya dapat dipakai

untuk melihat sinkronisasi N.

Dinamika ketersediaan

Nitrogen dari pupuk hijau paitan hasil

modeling dinamik ditunjukkan pada

gambar 6.

Biomas 

N Biomas 

Mineralisasi N Dari 

Rasio N 

Laju 

Fiksasi

Fraksi jerap 

N Tithonia 

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 8/11

 

Gambar 6. Grafik pelepasan dan penyediaan N oleh pupuk hijau paitan 

Sinkronisasi N

Model dinamik antara

kebutuhan selada dengan penyediaan

oleh pupuk hijau paitan dibentuk 

dengan menghubungkan dua sektor

yang dibangun secara terpisah, yaitu

sektor kebutuhan N tanaman selada

dengan sektor penyediaan N oleh

paitan  disebut model sinkronisasi N.

Sinkronisasi Nitrogen tanaman

selada dengan pupuk hijau paitan

ditunjukkan pada model sinkronisasi

N pada gambar 7.

Gambar 7. Model dinamik sinkronisasi N

PTB 

BIOMAS 

~ LP

Rasio N 

Sinkronisasi

Biomas

N Biomas 

Mineralisasi 

N Dari

Rasio N 

N

Laju 

N

Fiksasi

Fraksi jerap 

Kandungan N 

Kebutuhan N

N N 

4:59 AM

0.0  12.5  25.0  37.5  50.0 Day 

0.0 

0.3 

0.7 

0.0 

4.0 

8.0 1: N

2: N tersedia 

1 1 

2 2 

Graph 1 (Untitled

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 9/11

 

Gambar 8. Grafik sinkronisasi N

Gambar 8 menunjukan bahwa

grafik N tersedia dari pupuk paitan

(Tithonia) sebagian besar berada diatas

grafik kebutuhan N selada. Hanya

pada awal pertumbuhnnya terjadi

kondisi ketersediaan N lebih rendah

dari kebutuhan N selada. Sinkronisasi

Kebutuhan Nitogen selada dengan

Penyediaan Nitrogen oleh pupuk hijau

paitan ( Tithonia diversifolia  ) ditunjukkan

pada gambar 8.

Sinkronisasi N = N tersedia :

Kebutuhan N selada. Apabila Nilai

Sinkronisasi N = 1 maka terjadi

sinkronisasi sempurna, sedangkan jika

nilainya < 1 berarti terjadi kekurangan

N untuk kebutuhan selada, dan apabilanilai sinkronisasi N > 1 maka terjadi

kelebihan N yang disediakan oleh

pupuk hijau Tithonia diversifolia.

Nilai sinkronisasi N semakin

mendekati 1 berarti mempunyai

sinkronisasi N tinggi, apabila nilainya

menjauhi nilai 1 maka sinkronisasinya

rendah.

Dari gambar 8 menunjukkan

bahwa sebagian besar dalam fase

pertumbuhan selada dapat dicukupi

kebutuhan Nitrogennya dari pupuk 

hijau paitan ( Tithonia diversifolia).

Kekurangan N terjadi pada fase awal

pertumbuhan selada. Hal ini terjadi

pada budidaya selada yang 

menggunakan sistem sebar langsung.

Pada sistem budidaya selada dengan

cara pembibitan dan pindah tanam

pada umur 2 minggu setelah tanam

maka kekurangan N dapat diberikan

pada.

bedengan pembibitan,

sedangkan pada saat pindah tanam

sampai dengan panen sudah dapat

dicukupi oleh pupuk hijau paitan

( Tithonia diversifolia).Kecukupan N selada oleh

penyediaan N dari pupuk hijau paitan

dapat dilihat dari gambar 8 yang 

menunjukkan bahwa grafik 

penyediaan N oleh paitan sebagian

besar berada diatas grafik kebutuhan

N selada. Untuk lebih jelasnya dapat

dibuktikan dari nilai sinkronisasi N

pada tabel 1 yang menunjukkan

4:41 AM

0.0  12.5  25.0  37.5  50.0 Day 

0.0 

4.0 

8.0 1: Kebutuhan N 2: N 

1 1 

2 2 

Graph 1 (Untitled

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 10/11

sebagian besar nilainya berada diantara

1 atau lebih sedikit dari 1.

Hasil penelitian pada berbagai

pemupukan dengan dosis yang 

bertingkat menunjukkan bahwa

pemupukan N dengan Tithonia 

diversifolia  10 ton/ha mampu

menghasilkan bobot segar 113,5 gram

atau setara dengan 13,62 ton/ha.

Hasil ini berada pada kisaran potensi

produksi selada (12  – 16 ton/ha), dan

berada diatas hasil petani yang masih

dibawah 10 ton/ha (Nugroho, 2004).

Mendasarkan pada hasil panenselada yang melebihi hasil budidaya

petani da berada pada kisaran potensi

produksinya maka pemupukan

Tithonia diversifolia sebesar  10 ton/ha

dapat mencukupi kebutuhan tanaman

selada untuk kehidupannya. Hal ini

sesuai dengan prinsip sinkronisasi

menurut Myers. et al . (1995) yaitu pada

saat tanaman membutuhkan maka

dapat dicukupi dari pupuk yang 

diberikan, sehingga kehilangan hara

adalah sedikit, dan tidak terjadi

kekurangan hara yang dibutuhkan

tanaman sebagaimana ditunjukkan

pada gambar 1.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1.  Model kebutuhan nitrogentanaman selada dapat

didiskripsikan dengan baik,

 walaupun masih perlu

penyempurnaan model untuk lebih

mendekati sistem nyata yang 

berada dalam budidaya tanaman

selada.

2.  Model penyediaan nitrogen oleh

pupuk hijau paitan ( Tithonia 

diversifolia  ) dapat didiskripsikan

dengan baik.

3.  Model sinkronisasi nitrogen antara

tanaman selada dengan pupuk 

hijau paitan ( Tithoniua diversifolia  )

dapat dijalankan, sehingga tingkat

singkronisasi nitrogen dapat

disimulasikan sesuai kebutuhan.

Saran

1.  Model kebutuhan selada masih

perlu penyempurnaan dalam hal

inisiasi pertumbuhannya, sehingga

lebih mendekati pertumbuhan

yang sebenarny, untuk itu masih

perlu penelitian untuk 

mendiskripsikan pertumbuhan

tanaman selada yang dengan

model dinamik.

2.  Model penyediaan nitrogen dapat

disempurnakan dengan

memasukkan input yang lebih

akurat dengan meminimalkan

asumsi, sehingga perlu penelitian

lebih lanjut untuk mencermati

pelepasan N oleh pupuk hijau

paitan ( Tithonia diversifolia  ).

3.  Model sinkronisasi N perludisempurnakan dengan

berdasarkan penyempurnaan

model kebutuhan N dan

penyediaan N.

5/16/2018 paitan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paitan 11/11

DAFTAR RUJUKAN

Handayanto, E., dan Ismunandar, 1998, Seleksi Bahan Organik untuk Meneingkatkan Sinkronisasi Nitrogen pada Ultisol Lampung, Habitat 11.109

: 37-47.

Hannon, B., and Ruth, M., 1994, Dynamic Modelling, Springer-Verlag New York Inc. New York.

Haryanto, E., Rahayu, E., dan Suhartini (1995) Sawi dan Selada. PT. PenebarSwadaya. Jakarta.

Karam, F., O. Mounzer, F, Sarkis, and R. Lahoud. 2002. Yield and NitrogenRecovery of Lettuce Under Different Irrigation Regimes. 2002. Journal

 Apllied Horticultural, 4(2) 70-76.

Myers, R. J. K., M. van Noordwijk and P. Vityakon. 1997. Synchrony of NutrientRelease and Plant Demand: Plant Litter Quality, Soil Environment andFarmer Management Options in Driven by Nature : Plant Litter Quality andDecomposition. (Eds G. Cadish and K..E. Giller). Cab International.London. P: 215-130

Nugroho, Y.A., 2004, Kajian Penambahan Dosis Beberapa Pupuk Hijau danPengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada ( Lactuca sativa  ). Thesis S-2. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Nugroho, Y.A., 2004,  Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada ( Lactuca Sativa) 

 Akibat Pemberian Bahan Organik Dari Biomassa Tanaman Dan Pupuk Kandang Yang Ditanam Pada Masa Tanam Kedua. Laporan PenelitianLPPM Universitas Widyagama, Malang.

Pompea, S. M., 2001. Using Biological Models and Simulations Effectively. Wheeling Jesuit University. USA.

Pratikno, H, 2002, Studi Pemanfaatan berbagai Biomasa Flora untuk PeningkatanKetersediaan P dan bahan Organik Tanah Berkapur di DAS Brantas Malang Selatan. Thesis S-2. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Rukmana, R (1994) Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius. Yogyakarta.

Sitompul, S.M., 2001, Konsep Dasar Model Simulasi, Diktat Pelatihan ModelSimulasi Sistem Agroforestri WaNulCAS, Universitas Brawijaya Malang danICRAF Bogor.

Sunaryo, Prayogo, D., Lusiana, B., dan Mulia, R., 2001, Stella dan Model WaNuLCAS, Diktat Pelatihan Model Simulasi Sistem Agroforestri WaNulCAS, Universitas Brawijaya Malang dan ICRAF Bogor.