PADANAN ISTILAH HUKUM DALAM KAMUS...
Click here to load reader
Transcript of PADANAN ISTILAH HUKUM DALAM KAMUS...
PADANAN ISTILAH HUKUM DALAM KAMUS AKBAR BAHASA ARAB
KARYA A. THOHA HUSEIN AL-MUJAHID DAN A. ATHO’ILLAH
FATHONI AL-KHALIL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh
Nur Fazriah
1113024000016
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2017
i
ABSTRAK
Nur Fazriah, NIM (1113024000016), Padanan Istilah Hukum dalam Kamus
Akbar Bahasa Arab Karya A. Thoha Husein Al-Mujahid dan A. Atho’illah
Fathoni Al-Khalil: Sebuah Pertanggungjawaban Akademik, Skripsi
Program Studi Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan istilah hukum dalam Kamus
Akbar Bahasa Arab dan mengetahui padanan istilah hukum yang ada di kamus
Akbar Bahasa Arab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif yang berlandaskan pada
penelitian terhadap Kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab) sebagai objek
penelitian. Teknis analisis data dalam penelitian ini melalui 3 tahap, yaitu
mengumpulkan istilah hukum setelah itu membuka Kamus Akbar Bahasa Arab
untuk mencari padanannya dalam kamus tersebut, agar data lebih valid peneliti
membandingkan dengan kamus-kamus lainnya. Hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa istilah hukum dalam kamus tersebut sebanyak 150 istilah
dan di analisis sebanyak 40 istilah. Padanan hal yang sangat penting untuk
diketahui, karena adanya padanan kata untuk memberitahukan antara bahasa
sendiri dan bahasa lainnya. Dalam kamus tidak hanya istilah di bidang hukum
melainkan banyak istilah-istilah lainnya. Menerjemahkan sebuah teks, maka harus
menggunakan kamus, karena kamus tersebut sangat cocok digunakan dan
didalamnya terdapat banyak sekali istilah-istilah dan kosakata umum dan itu
sangat membantu dalam proses menerjemahkan. Meskipun tidak semua istilah
dipadankan dalam istilah hukum.
Kata kunci : Padanan, Istilah Hukum, Kamus Akbar Bahasa Arab
ii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat
dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw yang
membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan sekarang ini.
Adapun tujuan penelitian skripsi yang berjudul“Padanan Istilah Hukum
Dalam Kamus Akbar Bahasa Arab Karya A. Hoha Husein AL-Mujahid & A.
Atho’illah Fathoni AL-Khalil” diajukan untuk mendapat gelar sarjana
Humaniora. Dalam menyususn skripsi ini, tentunya peneliti tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril
maupun materil. Serta perkenankan penulis dengan rasa hormat untuk
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Moch Syarif Hidayatullah, M.Hum selaku Ketua Prodi Tarjamah
yang selalu memberikan semangat dan perhatiannya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. (C) Rizqi Handayani, M.Ag, selaku Sektretaris Prodi Tarjamah
yang selalu memotivasi dan memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
iii
4. Dr. Akhmad Saehudin, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran dan motivasi serta tak henti juga untuk
memberikan bimbingan dalam menyelsaikan skripsi ini.
5. Dosen Penguji Drs. Nawawi, M.Ag dan Dr. Zamzam Nurhuda,
M.Hum yang telah memberikan saran dan masukan untuk skripsi ini,
agar menjadi lebih baik.
6. Seluruh dosen jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bekal ilmu
pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan.
7. Bapak dan Mamah (Baridi dan Hamdah) yang tak pernah lelah
medo‟akan putra-putrinya selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materil dan memberikan semangat yang tiada henti serta
nasihat dan kasih sayang.
8. Seluruh teman-teman juruasan Tarjamah 2013 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa dan dukungan
serta menghibur. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan
yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi memperbaiki skripsi ini.
Jakarta, 12 Desember 2017
Penelit
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN……………………………...vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………....…4
D. Manfaat Penelitian………………………………………………….….4
E. Tinjauan Pustaka……………………………………………………….4
F. Metodologi Penelitian………………………………………………….7
G. Sistematika Penulisan …………………………………………………9
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pemadanan Kata Dalam Bahasa Indonesia………………………….10
1. Pengertian Padanan……………………………………………...10
2. Cara Pemadanan Kata Dalam Bahasa Indonesia……………..…11
B. Istilah dan Pembentukannya………………………………………..14
1. Kata dan Istilah……………………………………….…………14
2. Pembentukan Istilah.......................................................................14
v
a. Konsep Ilmu Pengetahuan dan Peristilahan...................................15
b. Bahan Baku Istilah.........................................................................15
c. Pemantapan Istilah Nusantara........................................................15
d. Pemadanan Istilah..........................................................................16
1. Penerjemahan...........................................................................16
2. Penyerapan...............................................................................18
e. Perekaciptaan Istilah......................................................................20
f. Pembakuan dan Kodifikasi Istilah.................................................20
BAB III WAWASAN TENTANG KAMUS AKBAR BAHASA ARAB
A. Biografi Penyusun Kamus………………………………………...22
1.Ahmad Thoha Husein Al Mujahid…………………….……22
2. Achmad Atho‟illah Fathoni Alkhal.......................................25
3. Gambaran Umum Kamus Akbar Bahasa Arab.....................29
BAB IV HASIL PENELITIAN PADANAN ISTILAH HUKUM DALAM
KAMUS AKBAR BAHASA ARAB
A Identifikasi Istilah…………………………………………….…..31
B. Analisis Terhadap Padanan Istilah Hukum…………………….....37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….……..91
B. Saran-saran…………………………………………………………..92
vi
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................93
LAMPIRAN
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain.
Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.
Berikut ini adalah Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543b/u/1997
tentang Transliterasi Arab-Latin yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi
ini.
A. Konsonan
ARAB NAMA Latin KETERANGAN
- - Alif ا
Ba‟ B Be ب
Ta‟ T Te ت
Ṡa‟ Ṡ Es dengan titk di atas ث
Jim J Je ج
Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح
Kha Kh Ka dan ha خ
Dal D De د
Żal Ż Zet dengan titik di atas ذ
Ra‟ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
viii
Syin Sy Es dan ye ش
Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص
Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah ض
Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط
Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ
Ain „ Koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge غ
Fa F Fa ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W We و
Ha‟ H Ha ه
Hamzah ‟ Apostrof ء
Ya‟ Y Ye ي
ix
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥah A A ــــــــ
Kasrah I I ــــــــ
Ḍammah U U ــــــــ
2. Vokal Rangkap
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ــــــــ
أي
Fatḥah dan
ya‟ sukun
Ai A dan I
ـــــــ
أو
Fatḥah dan
wau sukun
Au A dan U
3. Vokal Panjang
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas ـــــــ ا
x
Kasrah dan ya‟ Ī I dengan garis di atas ــــــــ ي
Ḍammah dan ــــــــ و
wau
Ū U dengan garis di atas
C. Ta’ Marbuṭah
1. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah hidup
Ta‟marbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah, dan
Ḍammah, transliterasinya adalah“T/t”.
2. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah mati
Ta‟marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya
adalah“h”
3. Transliterasi untuk ta‟marbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan
kata sandang “al-”dan bacaannya terpisah maka ta‟marbuṭah
ditransliterasikan dengan“h”.
D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)
Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan tanda tasydīd (ـــ), dalam transliterasi dilambangkan
dengan huruf yang sama (konsonan ganda).
E. Kata sandang alif-lam“ال”
Kata sandang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif-
lam ma„rifah“ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas
kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariyah.
xi
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyi yaitu“ال”diganti huruf yang sama dengan huruf yang mengikuti
kata sandang tersebut.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
Huruf sandang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya dan
dihubungkan dengan tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariyah.
F. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (‟) hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak ditengah danakhir kata. Bila hamzah
terletak diawal kata, hamzah tidak dilambangkan karenadalam tulisan Arab ia
berupa alif.
G. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital,tetapi dalam
transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan
sebagainya seperti keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang
pada nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal
kalimat.
H. Lafẓ al-Jalālah(هللا)
Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf
lainnya, atau berkedudukan sebagai muḍāfilaih (frasa nomina), ditransliterasi
tanpa huruf hamzah. Adapun ta‟marbuṭah di akhir kata yang bertemu dengan
lafẓal-jalālah,ditransliterasikan dengan huruf “t”.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting, tanpa
bahasa maka tidak ada komunikasi dan interaksi. Bahasa berfungsi
sebagai alat mempererat hubungan manusia dalam komunitasnya. Mulai
dari yang kecil seperti keluarga, sampai komunitas besar seperti
masyarakat.1 Pada masa sekarang ini bahasa terus berkembang begitu
dinamis. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan untuk terus berkomunikasi.
Kosakata merupakan salah satu unsur penting bahasa. Tanpa
kosakata, tidak akan terjadi ungkapan, kalimat, dan wacana. Kosakata
ini berfungsi sebagai pembentuk kalimat dan wacana.
Berbicara kosakata maka ada kajiannnya tersendiri. Dalam ilmu
linguistik ada linguistik mikro dan makro. Salah satu linguistik mikro
ialah leksikologi.2 Leksikologi ialah ilmu yang mengambil leksikon
sebagai objek kajiannya. Leksikologi mengkaji mulai dari butir-butir
leksikal, asal-usul, bentuk dan pembentukannya, maknanya,
penggunaannya, aspek bunyi dan ejaan serta berbagai apek lainnya. 3
1 Darsita Suparno, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta : Adabia Pres, 2012), h 5 2 Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), h 15 3 Abdul Chaer,Leksikologi dan Leksikografi Indonesai, h 3
2
Leksikologi bisa dikatakan ilmu yang mempelajari seluk-beluk kata,
sedangkan leksikografi bersifat kajian praktik.4
Leksikologi dan leksikografi dua hal yang saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Leksikologi bersifat kajian ilmiah teoretis
leksikologi tanpa leksikografi tidak akan menghasilkan sebuah produk
yang baik. Sebaliknya, leksikografi tanpa leksikologi hanya dapat
melahirkan kamus-kamus yang tidak sempurna dalam mengungkap
makna kosakata.5
Kata adalah unit terkecil bahasa yang mempunyai makna dan
menjadi titk awal untuk memahami seluruh makna dalam suatu teks
bahasa sumber.6 Semua itu berawal dari kata. Dalam kegiatan
penerjemahan, penerjemah akan selalu berusaha mengalihkan semua
makna bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran7dan dituntut
menerjemahkan kata atau kalimat. Dalam menerjemahkan kata, harus
dengan tepat untuk memperoleh terjemahan dalam memilih padanannya
meskipun hanya satu kata, karena satu kata pun mempunyai makna.
Ketika menerjemahkan suatu kata maka ia harus pandai dalam memilih
padanannya, juga harus memeperhatikan yang lebih baik penerjemah
dituntut untuk menemukan padanan kata bahasa sumber dalam bahasa
sasaran agar padanannya tepat.
4 Abdul Chaer, Leksikologi &Leksikografi Indonesia, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h 1 5 H.R Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab,(Yogyakarta : Uin Malang Pres, 2008)
hal 6 6 M.Rudolf Nababan, Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2008)hal 95 7 M.Rudolf Nababan, Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris, hal 9
3
Padanan merupakan bagian inti dalam dalam penerjemahan. Kata
ini sepadan atau tidak kita bisa mengetahuinya dengan cara membuka
kamus. Dalam menerjemahkan perlu adanya padanan sendiri harus pas
dalam penerjemahan Arab-Indonesia atau sebaliknya. Sudah menjadi
rahasia umum seorang penerjemah untuk menguasai di berbagai bidang
tidak terkecuali di bidang hukum. Padanan istilah hukum sangat penting,
karena di Jurusan Tarjamah sendiri mempelajari penerjemahan teks
hukum baik itu Arab-Indonesia atau sebaliknya. Peneliti hanya meneliti
dalam istilah hukum dan berupaya memberikan informasi padanan istilah
hukum yang ada di Kamus Akbar bahasa Arab. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata padanan ialah memiliki arti, keadaan,
seimbang(sebanding, senilai, sederajat, sepadan, searti).8 Seperti pada
Istilah dispensasi ini dalam Kamus Akbar Bahasa Arab padanannya اعفاء
dalam إجازة , براءة , ادن, ترخيص : رخصة sedangkan kata ,9 , تزخيص
Kamus Al-Ashri berpadanan dengan keringanan, izin, lisensi,
dispensasi.10 Pada contoh tersebut merupakan padanan istilah hukum
yang digunakan dalam KABA dan Al-Ashri berbeda padanan tapi
maknanya sama.
8 Linda Puspita Sari. Sinonim Antonim dan Padanan Kata, (Depok : Infra Pustaka,
2013), hal 267 9 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 313 10 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri, hal 64
4
berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengangkat
judul “ Padanan Istilah Hukum dalam Kamus Akbar Bahasa Arab Karya
Ahmad Thoha Husein dan Achmad Atho’illah Fathoni Al Khalil”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang akan dikaji
dalam penelitian adalah :
1. Bagaimana penggunaan padanan istilah hukum dalam Kamus Akbar
Bahasa Arab ( Indonesia-Arab) ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi para akademisi dan khususunya mahasiswa Tarjamah tujuan peneliti
ini adalah: Mengetahui penggunaan padanan istilah hukum dalam Kamus
Akbar Bahasa Arab (KABA)
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini berharap mengetahui padanan istilah
hukum dalam Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA)
1. Mengetahui padanan istilah hukum dalam bahasa Arab.
2. Memberikan wawasan mengenai istilah hukum dan padanannya.
3. Memberikan kontribusi kepada mahasiswa Tarjamah agar dapat
memakai kamus yang tepat dalam menerjemahkan sebuah teks.
E. Tinjauan Pustaka
Pada tinjauan pustaka ini peneliti fokus pada penelitian-penelitian
yang terdahulu yang masih berkaitan dalam penelitian ini. Kajian pustaka
5
ini juga bisa berupa buku-buku teks, hasil laporan, peneliti, tesis, dan
disertasi. Dalam kajian pustaka ini peneliti membuat depeneliti secara
sistematis hasil penelitian oleh peneliti sebelumnya, yang sejalan dengan
topik penelitian yang sedang dilakukan peneliti.11
Pertama, Rumsari Marjatsari dengan judul peneliti “Analisis
Semantik Leksikal pada Padanan Arab-Indonesia Dalam Kamus Al-
Munawwir Dan Al-‘Ashri “ Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Tarjamah tahun 2010.
Penelitian ini menjelaskan padanan antara kamus Al-Munawwir dan Al-
Ashri memberikan padanan pada kata istilah tertentu dan menggunakan
ketepatan pemadanan maknanya yang dilihat dari sisi analisis semantik
leksikal, sementara penelitian ini melihat ketepatan padanan kata yang
tepat dan teknik menerjemahkan istilah hukum yang digunakan dalam
penerjemahan kamus hukum. Sementara dalam penelitian ini
mendepenelitikan padanan kata istilah hukum dalam Kamus Akbar Bahasa
Arab (KABA)
Kedua, Syukron Nurul Fajri dengan judul peneliti “Akurasi
Padanan Politik dan Ekonomi Arab-Indonesia” Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Penelitian ini menjelaskan, peneliti
mengumpulkan kata-kata istilah ekonomi dan politik, menerjemahkan dan
membanding kata tersebut untuk mendapatkan padanan yang sesuai dan
11 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Depok : Ar-Ruzz Media, 2011 ) ,
h108
6
akurat. Sementara peneliti ini mendeskripsikan ketepatan padanan kata
dalam istilah hukum pada Kamus Besar bahasa Arab (KABA)
Ketiga, Hairiyah dengan judul peneliti “Peristilahan Fitur Telepon
Seluler Dalam Bahasa Arab dan Padanannya Dalam Bahasa Indonesia”
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Penelitian ini
menjelaskan bahwa menganalisis peristilahan fitur telepon dalam Bahasa
Arab dan padananya, dan peneliti membandingkan antara telepon sony dan
Nokia dan teknik penerjemahannya juga. Sementara peneliti ini
menjelaskan padanan kata dalam istilah kamus hukum pada Kamus Akbar
Bahasa Arab (KABA).
Keempat, Ummi Salamah dengan judul peneliti “ Padanan
Preposisi من Dalam Bahasa Indonesia” Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2002. Penelitian ini menjelaskan padanan من dalam
Alqur’an departemen Agama lalu menganalisis kata من yang berpadanan
dilihat pada berbagai ayat. Sementara dalam peneliti ini dijelaskan
padanan istilah hukum dalam Kamus Akbar Bahasa Arab.
Kelima, Luki Nurdiansyah dengan judul peneliti “Hal Dalam
Bahasa Arab dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia (Ananlisis terhadap
Buku Terjemahan Bulugh al-Maram Oleh Drs.Muhammad Machfudin
Aladip pada Bab Taharah” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta 2008. Penelitian ini menjelaskan hal dalam padanan bahasa
Indonesia dalam kitab Bulugh al Maram. Penelitian ini juga menjelaskan
bentuk macam hal yang ada dalam kitab tersebut. Sementara dalam
7
peneliti ini dijelaskan padanan istilah hukum dalam kamus Akbar Bahasa
Arab. Perbedaan dengan peneliti tersebut terutama dalam korpusnya, yakni
dalam kitab Bulugh al Maram sedangkan peneliti ini dalam Kamus Akbar
Bahasa Arab.
F. Metodologi Penelitian
Pada metode ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif,
dengan pendekatan deskriptif yang berlandaskan pada penelitian terhadap
Kamus Akbar Bahasa Arab Karya A. Thoha Husein Al-Mujahid dan A.
Atho’illah Fathoni Al-Khalil sebagai objek penelitian. Pada metode ini
peneliti hanya mendeskripsikan memberitahukan bagaimana cara
mengidentifikasikan padanan dalam istilah hukum pada Kamus Akbar
Bahasa Arab (KABA).
Metodologi penelitian ini akan membahas sumber data, adapun
metode pengumpulan data dan metode analisis data pemaparannya
sebagai berikut:
1. Sumber Data
Peneliti menggunakan metode kepustakaan (library searching) yaitu
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian serta
menghasilkan penelitian yang akurat. Kemudian, agar hasil lebih
maksimal peneliti menggunakan dua macam data yaitu:
Pertama, data primer yaitu peneliti merujuk pada“ Kamus Akbar
Bahasa Arab ( Indonesia-Arab) karya A.Thoha Husein Al Mujahid, A.
8
Atho’llah Fathoni Al-Khalil. Kamus Istilah Hukum Popuker Karya
Jonaedi Efendi dkk
Kedua, data sekunder peneliti menggunakan Kamus Hukum karya
Subrata Kubung, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Kamus Hukum
Inggris-Arab, internet, ensiklopedia, dan buku-buku yang berkaitan
dengan padanan dan peristilahan hukum.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, tahap yang dilakukan untuk mengumpulkan data
yaitu dengan membaca dan mencari istilah hukum dengan seksama
dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dan fokus mencari padanan dalam
kamus tersebut.
3. Analisis Data
Dalam metode ini peneliti menjelaskan secara detail tahap-tahap
menganalisis istilah hukum dalam Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA).
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis istilah hukum sebagai
berikut :
1) Mengumpulkan istilah-istilah hukum yang ada dalam kamus hukum
Indonesia.
2) Membuka Kamus Akbar Bahasa Arab ( Indonesia-Arab) untuk mengetahui
padanan yang ada dalam kamus tersebut. Kemudian untuk melihat
keakuratan padanan maka peneliti membandingkan dengan kamus lainnya.
a. Teknik Penelitian
9
Secara teknis peneliti ini berpedoman pada buku pedoman penelitian
Karya Ilmiah (Peneliti,Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDa
(Central for QualitybDevelopment and Assurance) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007
G. Sistematika Penelitian
Hasil penelitian ini terdiri dari lima bab, agar peneliti tidak keluar dari
pembahasan yang dicantumkan, oleh karena itu peneliti memaparkan sebagai
berikut
:Bab I adalah pendahuluan, meliputi, latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu,
metodologi penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II adalah kerangka teori. Bab ini merupakan landasan teori. Dalam
baba ini menggunakan teori padanan dan teori peristilahan
Bab III adalah wawasan tentang kamus yaitu didalamnya meliputi,
Biografi Pengarang Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA) dan Gambaran
Umum Kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab)
Bab IV adalah analisis padanan istilah hukum dalam Kamus Akbar Bahasa
Arab (KABA). A. Identifikasi Istilah Hukum dalam Kamus Akbar Bahasa
Arab. B. Analisis terhadap padanan istilah
Bab V : Penutup berupa kesimpulan dan saran.
10
BAB II
KERANGKA TEORI
Pada bab ini yang berisikan kerangka teori. Peneliti menggunakan teori
padanan dan teori peristilahan, karena dalam peneliti ini peneliti membahas
padanan istilah hukum dalam Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA).
A. Pemadanan Kata Dalam Bahasa Indonesia
1. Pengertian Padanan
Padanan merupakan bagian yang sangat penting dalam penerjemahan. Menurut
New Mark dalam Syihabuddin menyatakan “Bahwa istilah padanan mengacu pada
prosedur penerjemahan kosakata kebudayaan”. Padanan yang dikatakan oleh New
Mark padanan meliputi kosakata yang berada dibawah kategori kebudayaan. Kosakata
kebudayaan sangat luas cakupannya terutama apabila istilah kebudayaan dipandang
secara universal yang juga meliputi peradaban. Istilah kebudayaan bisa saja meliputi
masalah agama, seni, hukum, ekonomi, dan sebagainya.12
Dalam kamus linguistik disebutkan bahwa arti padanan ialah kata atau frase yang
sama atau bersamaan dengan kata atau frase dalam bahasa lain.13 Seperti contoh
acceleration merupakan padanan dari percepatan. Padanan merupakan suatu kata atau
frase yang bersamaan dalam bahasa lain. Sebenarnya banyak istilah asing yang sudah
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Namun, belum banyak yang populer
12 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek), (Bandung :
Humaniora, 2005), h. 117 13 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama : 2008),
h 170
11
dikalangan masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata padana di
antaranya 1. keadaan seimbang (sebanding, senilai, seharga, sederajat, sepadan), 2.
Katau atau frasa dalam sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata
atau frasa dalam bahasa lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa padanan ialah kata atau
frasa yang memliki kesejajaran makna antara kata atau frasa dalam bahasa masing-
masing.14
4. Cara Pemadanan Kata Dalam Bahasa Indonesia
Proses pemadanan kata dalam bahasa Indonesia melalu beberapa cara. Para ahli
yang membaginya menjadi beberapa cara tersebut. Perbendaharaan bahasa Indonesia
diperkaya oleh kata serapan dari berbagai bahasa asing seperti dari bahasa Inggris,
bahasa Jerman, bahasa Belanda, bahasa Prancis, dan bahasa Arab. Menurut Soedjito
kata umum unsur serapan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Adopsi
Adopsi ialah pungutan secara utuh tanpa perubahan dan penyesuaian. Adopsi
ini mengambil kata secara utuh tanpa adanya perubahan. Contoh pada kata
fase-fase, fasal-fasal.
b. Adaptasi
Adaptasi ialah penyerapan yang disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa
Indonesia. Adaptasi ini penyerapan sesuai kaidah-kaidah bahasa Indonesia
mulai kata-kata asing dan ejaannya tidak berbeda dengan ejaan asingnya.
14 Linda Puspitasari, Sinonim Antonim dan Padanan Kata, (Jakarta : Infra Pustaka,
2013), h. 267-268
12
Perubahan hanya seperlunya saja sehingga bentuk indonesianya masih dapat
dibandingkan dengan ejaan asingnya. Seperti contoh: congres-kongres.
c. Pungutan
Pungutan terjemahan merupakan pungutan yang dihasilkan dengan
menerjemahkan kata atau istilah tanpa mengubah makna konsep gagasan (makna
konsep harus sama atau sepadan. Bentuk terjemahan yang dihasilkan ada dua
macam ialah: a.sama, contoh: batasan-definisi. B: tidak sama, contoh makalah-
working paper.
Sementara, beberapa ahli menyimpulkan hal hampir sama dengan pendapat
di atas. Ada empat cara teknik penyerapan kata dari bahasa asing: a) adopsi, b)
adaptasi, c) penerjemahan, dan d) kreasi.15
1. Adopsi
Cara ini digunakan apabila kata dipadanankan mengambil bentuk dan makna
kata yang sama secara keseluruhan dari bahasa sumber atau bahasa asal. Cara
adopsi ini benar-benar mengambil kata secara utuh tanpa adanya perubahan
sedikitpu. Seperti contoh pada kata modern, plaza, hotdog, burger, dan status quo.
2. Adaptasi
Cara ini digunakan apabila pemakai bahasa hanya makna kata asing yang
diserap dan ejaan atau cara penelitiannya disesuaikan ejaaan bahasa indonesia.
pada cara ini hanya mengambil makna yang diserap dan ejaan atau cara
penelitiannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia, seperti kata pluralisasi,
akseptabilitas, dan maksimal dari kata tersebut merupakan contoh kata serapan
15 Linda Puspitasari, Sinonim Antonim dan Padanan Kata, h. 269
13
adaptasi. Kata-kata tersebut mengalami perubahan ejaan dari bahasa asalnya
(pluralization dan acceptability dari bahasa Inggris, maximal dari bahasa
Belanda.16
3. Penerjemahan
Cara ini digunakan apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang
terkandung dalam kata bahasa asing kemudian mencari padanannya dalam bahasa
Indonesia. Pada cara ini adanya proses penerjemahan dari bahasa asing kedalam
bahasa Indonesia sehingga untuk mendapatkan padanan bahasa Indonesia melalui
proses penerjemahan, seperti kata tumpang-tindih, percepatan, proyek rintisan, dan uji
coba adalah kata-kata yang lahir karena proses penerjemahan dari bahasa Inggris
overlap, acceleration, pilot project, dan try out.
4. Kreasi
Cara ini digunakan hampir mirip dengan penerjemahan, tetapi bersifat lebih
bebas tanpa mengubah konsep yang terkandung di dalam kata dalam bahasa sumber.
Cara ini hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya kemudian
mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Cara kreasi ini tidak menuntut fisik
yang mirip seperti pada penerjemahan. Kata dalam bahasa aslinya ditulis dua atau tiga
kata dalam bahasa Indonesianya boleh hanya satu kata atau sebaliknya. Seperti contoh
dibawah ini:
Effective- berhasil guna
Shuttle- ulang alik
Spare part- suku cadang
16 Linda Puspitasari, Sinonim Antonim dan Padanan Kata, h. 269-270
14
Shuttle (Inggris) – ulang alik
Rijsttafel (Belanda) – santapan nasi17
B. Istilah dan Pembentukannya
1. Kata dan Istilah.
Kata sering kali kita dengar dan digunakan dalam sehari-hari. Dalam
berinteraksi pun pasti menggunakan kata. Menurut para tata bahasawan
tradisional, kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian atau kata
adalah deretan dua huruf yang diapit oleh dua spasi, dan mempunyai satu arti.
Dalam kajian bahasa Arab bahwa kata-kata bahasa Arab terdiri dari tiga huruf
contohnya sepertiكتب. Para tata bahasawan terutama penganut aliran Bloomfield,
ia tidak lagi membicarakan kata sebagai satuan lingual dan menggantinya dengan
satuan morfem. Menurut Bloomfield kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal
free from) bahwa kata ini sudah tidak bisa diulas dan dikomentari dan batasan ini
sudah final. 18
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang
mengungkapkan makna proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu
pengetahuan. Tata istilah (terminologi) adalah perangkat asas dan ketentuan
pembentukan istilah yang dihasilkan. 19
2. Pembentukan Istilah
Dalam pembentukan istilah melalui beberapa prosesnya di antaranya
17
Linda Puspitasari, Sinonim Antonim Dan Padanan Kata, h 268-271 18 Abdul Chaer, Linguistik Umum, h 162-163 19 Gantarmitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Penggunaan EYD, (Banjar sari :
Genta smart, 2016), hal 89
15
a. Konsep ilmu pengetahuan dan peristilahan
Para cendikiaan ilmuwan berupaya terus untuk menghasilkan konsep
ilmiah yang pengungkapannya dituang dalam perangkat peristilahan. Ada istilah
yang sudah mapan ada juga istilah yang perlu diciptakan. Konsep ilmiah yang
sudah dihasilkan oleh para ilmuwan dengan sendirinya mempunyai istilah yang
mapan. Tetapi, sebagian besar konsep ilmu pengetahuan modern yang dipelajari,
digunakan, dan dikembangkan oleh pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia datang dari luar negri dan sudah dilambangkan dengan istilah bahasa
asing. Disamping itu juga ada kemungkinan bahwa kegiatan ilmuwan dan pandit
Indonesia akan mencetuskan konsep ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
sama sekali baru sehingga akan diperlukan penciptaan istilah baru.20
b. Bahan Baku Istilah Indonesia
Setiap bahasa pasti sudah memiliki kosakata yang lengkap dan tidak
memerlukan ungkapan untuk gagasan, temuan, atau reka cipta yang baru.
Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional utama bahasa Inggris juga
pernah menyerap kata dan ungkapan dari bahasa Yunani, Latin, Prancis, dan
bahasa lain. Seiring berjalannya waktu bahasa Indonesia juga diambil dari
berbagai sumber, terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yakni 1)
bahasa Indonesia, termasuk unsur serapan bahasa melayu, 2) bahasa nusantara
yang serumpun, termasuk bahasa Jawa kuno, dan 3) bahasa asing, seperti bahasa
Inggris dan bahasa Arab.21
c. Pemantapan Istilah Nusantara
20 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h.91 21 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 91
16
Pemantapan istilah nusantara ini istilah yang mengungkapkan konsep hasil
galian ilmuwan dan pandit Indonesia, seperti bhinneka tunggal ika, batik, banjar,
sawer, gunungan, dan pamor. Istilah ini telah lama diterima secara luas sehingga
dapat dimantapkan dan dihasilkan kodifikasinya.22
d. Pemadanan Istilah
Pada proses pemadanan ini apabila pemadanan istilah asing ke dalam
bahasa Indonesia jika perlu ke salah satu bahasa serumpun itu dilakukan melalui
proses penerjemahan, penyerapan atau gabungan penerjemahan dan penyerapan.
Demi keseragaman sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah Inggris yang
pemakainya bersifat Internasional karena sudah dilazimkan oleh para ahli dalam
bidangnya. Dalam penelitian istilah serapan dilakukan dengan atau tanpa
penyesuaiaan ejaannya berdasarkan kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan
bunyi yang diizinkan dalam bahasa Indonesia. Untuk mengetahui pemadanan
istilah dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia melalui beberapa proses di
antaranya:
a) Penerjemahan
1. Penerjemahan Langsung
Istilah Indonesia dapat dibentuk lewat penerjemahan berdasarkan kesesuaian
makna, tetapi bentuknya tidak sepadan. Misalnya
Supermarket- pasar swalayan- ي كز ر سوق م
Merger- gabungan usaha- جامعات المحل
22 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 91
17
Penerjemahandapat juga dilakukan kesesuaian bentuk dan makna. misalnya :
Bonded – kawasan berikat – منطقة لھ ربطة
Skyscraper- pencakar langit- خالب السماء
Penerjemahan istilah asing ini memiliki beberapa keuntungan. Selain
memperkaya kosakata Indonesia dengan sinonim, istilah terjemah juga
meningkatkan daya ungkap bahasa Indonesia. Penerjemahan merupakan jalan
keluar terbaik. Dalam pembentukan istilah lewat penerjemahan perlu diperhatikan
pedoman berikut:
a. Penerjemahan tidak harus berasas satu kata diterjemahkan dengan satu kata.
Misalnya : Psychologist- ahli psikologi -علم النفس
b. Istilah asing dalam bentuk positif diterjemahkan juga dalam bentuk positif,
sedangkan istilah dalam bentuk negatif diterjemahkan ke dalam istilah
Indonesia bentuk negatif pula. Misalnya : Bound form – bentuk terikat
(bukan bentuk tak bebas)
Illiterate – niraksar مي -أ
Inorganic- takorganik
c. Kelas kata istilah asing dalam penerjemahan sedapat-dapatnya
dipertahankan pada istilah terjemahannya. Misalnya :
Merger (nomina) – gabungan usaha (nomina
Transparent ( adjektiva) – bening (adjektiva)
(to) filter (verba) – menapis (verba)
18
d. Penerjemahan istilah asing dalam bentu plural, pemarkah kejamakannya
ditanggalkan dalam bahasa Indonesia. Misalnya :
Alumni- lulusan- ج ار خ
Master of ceremonies – pengatur acara- رئیس الجلسة
Charge d’affaires – kuasa hukum- 23.المحامى
2. Penerjemahan dengan perekaan
Upaya dalam pemadanan istilah asing perlu adanya dilakukan dengan
menciptakan istilah baru. Misalnya, istilah factoring kata ini sulit diterjemahkan
atau diserap secara utuh. Dalam kosakata bahasa Indonesia atau melayu terdapat
bentuk anjak dan piutang yang menggambarkan pengalihan hak mmenagih
utang. Lalu, di reka istilah anjak piutang padananya istilah factoring. Begitu pula
dalam pemadanan kata catering menjadi jasa boga dan invention menjadi reka
cipta diperoleh lewat perekaan. Dalam penerjemahan dengan perekaan ini ada
juga melaui proses penyerapan. 24
b) Penyerapan
1. Penyerapan istilah
Penyerapan istilah asing untuk menjadi istilah Indonesia dilakukan berdasarkan
hal berikut:
a. Istilah asing yang akan diserap ke dalam istilah Indonesia akan meningkkatkan
ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal balik
(intertranslatability) mengingat keperluan masa depan.
23 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h 91-93 24 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 93
19
b. Istilah asing yang diserap akan mempermudah pemahaman teks asing oleh
pembaca Indonesia karena dikenal lebih dahulu.
c. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya.
e. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika
padanan terjemahannya terlalu banyak.
f. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak mengandung
konotasi buruk.25
Pada proses penyerapan istilah asing dengan mengutamakan bentuk
visualnya bisa dilakukan dengan cara berikut:
a. Penyerapan dengan penyesuaiaan ejaan dan lafal. Misalnya : Camera- kamera-
كامیرا
b. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan tanpa penyesuaiaan lafal. Misalnya :
Design – desain.
c. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan penyesuaiaan lafal. Misalnya
:Bias- bias.
d. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal. Dalam penyerapan tanpa
penyesuaiaan ejaan dan lafal terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Penyerapan istilah asing tanpa penyesuaiaan ejaan dan lafal dilakukan jika
ejaan dan lafal istilah asing itu tidak berubah dalam banyak bahasa
25 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 94
20
modern. Istilah asing itu dicetak dengan huruf miring. Misalnya :
Aufkklarung
Status quo
Allergo Moderato
2. Penyerapan istilah tanpa penyesuaian ejaan dan lafal apabila istilah itu
dipakai secara luas dalam kosakata umum. Istilah ini tidak ditulis dengan
huruf miring. Misalnya golf- golf, Internet- internet.26
Gabungan penerjemahan dan penyerapan
Bahwa istilah bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan adanya
menerjemahkan dan menyerap istilah asing sekaligus. Misalnya : Bound
morpheme – morfem - مرفیم
Clay colloid – koloid lempung- مادة غروانیة
Subdivision – subbagian – 27.قسم فرعي
e. Perekaciptaan Istilah
Kegiatan ilmuwan, budayawan, dan seniman yang bergerak di baris ilmu
teknologi dan seni mencetuskan konsep yang belum ada selama ini. Untuk
mengungkapkan konsep itu dapat direka cipta sesuai lingkungan dan corak bidang
kegiatannya. Misalnya, reka cipta istilah pondasi cakar ayam, penyangga sosro
bahu, plasma inti rakyat, dan tebang pilih Indonesia telah masuk ke dalam
khazanah peristilahan.28
f. Pembakuan dan Kodifikasi Istilah
26 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 95 27. Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 109 28 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 109
21
Istilah yang diseleksi lewat pemantapan, penerjemahan, penyerapan, dan
perekaciptaan dibakukan lewat kodifikasi yang mengusahakan keteraturan bentuk
seturut kaidah dan adat pemakaian bahasa. Kodifikasi itu tercapai dengan
tersusunnya sistem ejaan buku tata bahasa, dan kamus yang merekam dan
memantapkan bentuk bakunya.29
29 Gantamitreka dan Shokha, Kesalahan Berbahasa Pengguna EYD, h. 109
22
BAB III
WAWASAN TENTANG KAMUS AKBAR BAHASA ARAB (KABA)
Pada Bab III ini peneliti mencoba menelusuri biografi pengarang Kamus
Akbar Bahasa Arab ( KABA) yang disusun oleh A. Thoha Husein Al Mujahid dan
Ahmad Athoillah Fathoni AL Khalil. Dalam bab III ini sedikit gambaran tentang
Kamus Akbar Bahasa Arab.
A. Biografi Penyusun Kamus
1. Ahmad Thoha Husein Al- Mujahid
Ahmad Thoha Husein Al-Mujahid dilahirkan di Kedungjenar Blora Jawa
Tengah, tanggal 24 Mei 1996. Ayah beliau bernama K.H Mujahid bin K.H
Abdussalam bin K. Abdul Ghafur yang berasal dari Lasem Rembang dan
Ibunda beliau beliau bernama Fathonah binti K. Achmad Khalil bin K.H
Sirojuddin yang berasal dari Rembang dan dari keluarga penghafal Alqur’an.
Ketika Achmad Thoha kecil ia dibesarkan dalam keluarga yang mencintai
ilmu. Achmad Thoha di asuh oleh ibunya yang penghafal Alqur’an ketika
Achmad Thoha masih umur belia ia sudah mampu membaca Alqur’an dengan
fasih dan menghafal beberapa juz. Ketika Achmad Thoha lulus kelas 6 SD
beliau sudah mampu menghafal Am¤ilah Ta¢r´fiyah baik yang lughawi
maupun yang istilahi. Pada tahun yang sama Achmad Thoha dipercaya oleh
ayahanda untuk mengajar Am¤ilah Ta¢r´fiyah dan kitab lainnya mengajarkan
kepada adik-adik dan santri sebaya. Setelah itu beliau melanjutkan sekolah di
SMPN Blora. Pada saat beliau kelas 3 SMP beliau sangat giat mengikuti
23
kajian Pesantren Ramadhan di Ma’had ‘Ilmi Asy-Syar’i (MIS) Sarang-
Rembang.
Setelah beliau lulus SMP, tepatnya pada bulan Agustus 1982 sampai Juli
1991 beliau memutuskan untuk memperdalam kitab kuning di pesantren Al-
Anwar Sarang Rembang. Kurang lebih 9 tahun beliau sekolah di Madrasah
Ghozaliyyah Syafi’iyyah (MGS) Sarang-Rembang. Selain di MGS beliau juga
mengikuti Takhashshus Syariah di PP Al-Anwar di Sarang-Rembang. Beliau
lulus pada tingkat I, II, III , dan IV. Beliau juga sangat aktif mengikuti
program Takhashsus sintaksis dan morfologi bahasa Arab pada tingkat I dan
II. Dalam kurun waktu tersebut ( 1982-1991) beliau sudah banyak menghafal
kitab yang berisi puluhan ratusan bait nadzam maupun syair, di antaranya
nadzam Alfiyah ibnu m±lik sebanyak seribu bait dan masih banyak kitab lain
yang beliau sudah hafal.
Beliau lulus tingkat ibtidaiyah pada tahun 1983 setelah itu lulus tingkat
Tsanawiyah pada tahun 1986 dan lulus Aliyah pada tahun 1989. Dalam kurun
waktu yang begitu cepat beliau dapat mengkhatamkan dan mengkaji puluhan
kitab berbahasa Arab baik yang besar maupun yang kecil. Beliau sangat rajin
mengikuti kajian harian dan kajian intensif pada bulan Ramadhan. Sudah
banyak sekali kitab-kitab yang sudah dikaji dengan beliau. Ketika beliau
berada di Pare beliau sempat berdiskusi dengan tokoh besar PERSIS Ustadz
Yazid PP Pare Kediri dan beliau juga belajar bahasa Inggris selama sebulan
setengah bersama Mr. Kallend di BEC. Beliau ini sangat haus akan ilmu dan
terus ingin mencari ilmu dan mendorongnya belajar secara mandiri kurang
24
lebih selama satu bulan di Maktabah LIPIA Jakarta pada tahun 1989. Setelah
dari LIPIA beliau balik ke kampung halamannya. Ketika dikampung
halamannya beliau sempat mengajar seperi fat¦u al Qar´b al-MJ´b dan kitab
lainnya.
Beliau pun sempat menjadi agen Majalah Suara Masjid, Media Dakwah,
dan Sabili untuk daerah Blora kurang lebih selama 3 tahun, tepatnya pada
tanggal 5 bulan Dzulhijjah beliau pergi ke tanah Suci untuk menunaikan ibadah
haji sekaligus belajar ilmu agama. Beliau pun disana belajar, berdiskusi, dan
berdebat dengan beberapa tokoh. Ketika di mekkah banyak sekali kitab-kitab
yang beliau pelajari bersama para tokoh-tok terkenal. Selain belajar beliau
menghafal Alqur’an tepatnya di Ma’had al- Haram al- Makkiy di Masjidil
Haram bersama Syekh Siraj Ahmad. Selama di sana beliau sangat aktif sekali
dalam menghadiri halaqoh- halaqoh yang berada disana. Banyak waktu yang
telah ia habiskan untuk menuntut ilmu, tak hanya itu ketika menjelang
kepulangannya ke tanah air semua yang beliau miliki di kuras untuk membeli
kitab-kitab dari berbagai cabang ilmu dan mengirimkannya ke tanah air kurang
lebih sebanyak 7 kwintal.
Hal ini ia lakukan karena kecintaannya pada ilmu. Pada bulan september
1997 akhirnya ia kembali ke tanah air. Sekembalinya dari tanah suci ini
kemudian ia mulai mengawali penyusunan kamus Indonesia-Arab. Tak lama
kemudian belia menikahi seorang gadis Purbalingga dan dikaruniai seorang
anak. Banyak sekali karya-karya beliau yang di antaranya Ta`liQat `aLa
aLFiYaH IBNU M²LIK, Risalah tentang Haid, Taisirv AL ¦IW±r AL`arab³
25
dan masih banyak karya beliau yang lainnya. Selain karya-karya tersebut
beliau juga aktif dalam menulis artikel di majalah pendidikan Adzkia
Indonesia. Di antara artikel yang pernah dipublikasi ialah Otentisitas Al-
qur’an, Ramadhan Melejitkan Intuitional Quotient dan masih banyak artikel-
artikel yang sudah beliau tulis dan dipublikasikan.30
Dari biografi yang sudah dijelaskan bahwa beliau dalah orang yang
mempunyai semangat tinggi untuk mencari ilmu. Banyak kitab-kitab yang sudah
beliau kaji dan nadhzam-nadzham yang sudah beliau hafal. Selain itu juga beliau
aktif dalam menulis dan banyak menghasilkan karya.
2. Achmad Atho’illah Fathoni Alkhalil
Achmad Atho’illah Fathoni Alkhalil lahir di Pamotan Rembang Jawa Tengah
pada tanggal 9 Mei 1980. Ayahnya bernama K. H Achmad Fathoni dan ibunnya
bernama Aisyah. Achmad Atho’illah beliau dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang religius dan mencintai ilmu. Ketika beliau berusia 4 tahun beliau
dimasukkan oleh ayahandanya di sekolah sore Madrasah Diniyah Al- Fatimiyah
Pamotan Rembang kelas i’dan dan beliau sekaligus sekolah TK umum pada pagi
harinya. Pada tahun 1986 ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Pamotan II
hingga tamat pada tahun 1992. Selama menempuh sekolah dasar beliau juga aktif
sekolah sore kelas Ibtidaiyyah. Ketika ia kelas 2 ayahnya menyerahkan beliau
kepada K. Rosyid untuk membimbing bacaan Al-qur’an secara fasih hingga
akhirnya beliau dapat menghatamkannya di usianya yang 9 tahun. Di usia yang
sangat belia ini beliau dibimbing oleh beberapa para ustaz untuk belajar kitab
30A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho’illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa Arab. (Jakarta : Gema Insani, 2013), h. 1562
26
klasik baik itu karya ulama timur tengah maupun ulama jawa telah beliau pelajari
seperti kitab AM¤lLAH Ta¢R´FIYAH AW²MIL AL JURJ²NI, fat¦u al Qar´b
dan Al Jurmiyah.
Pada masa kecil beliau gemar membaca buku dan menyimpan bakat seni
lukis. Beliau juga sempat mengikuti sanggar lukis bersama seorang seniman dan
pernah memperoleh penghargaan lomba tingkat kabupaten. Pada tahun 1992
beliau melanjutkan pendidikan umumnya di SMPN 1 Lasem hingga selesai pada
tahun 1995. Ketika pada masa SMP beliau juga aktif mengikuti pendidikan agama
di madrasah yang sama dan saat ia menginjak usia sekolah menengah pertama ada
beberap kitab yang beliau pelajari di antaranya Qaqa`idALI`LALAL, MAQ¢D,
AL¦AD´¤ AL ARBA`INAN NAWAWIYAH, AL I`L²L AL¢TlLA¦AN WA
ALLUGAW´. kitab- kitab yang telah disebutkan tadi dipelajari oleh beliau saat
beliau masih duduk dibangku madrasah diniyyah tingkat ibtidaiyyah.
Pada tahun 1995 beliau masuk SMAN 1 Rembang hingga lulus tahun 1998.
Selama di bangku SMAN beliau sering kelayapan untuk menimba ilmu diluar
sekolah. Beliau sangat semangat sekali dalam mencari ilmu tidak hanya di
pendidikan formal tetapi beliau juga rajin dalam mengikuti pendidkan non formal
seperti, pelatihan bahasa Arab, dan mengkaji kitab BUL®GUL MAR²M. Ketika
masa-masa SMA beliau sangat gemar sekali dengan pelajaran Eksakta seperti,
kimia, matematika, dan fisika. Maka tak heran pada saat itu beliau bercita-cita
untuk bisa masuk fakultas MIPA, farmasi, dan teknik. Akhirnya cita-cita beliau
27
terkabulkan setelah lulus SMA beliau melanjutkan kuliah di Universitas Gajah
Mada jurusan Teknik Sipil hingga lulus memperoleh gelar Ahli Madya (Amd).
Beliau juga tak sekedar kuliah saja beliau juga mengikuti program syari’ah dan
lughah di Pondok Pesantren Mahasiswa “ Daru Hida” Yogyakarta sejak tahun
1999 hingga 2001 di bawah asuhan Ustadz Tulus Mustofa, Lc. M.A. Setelah lulus
dari perguruan tinggi beliau bekerja di proyek jembatan di wilayah Purwokerto,
setelah beberapa lama bekerja tak ada angin tak ada apa tiba-tiba beliau ingin
sekali memperdalam bahasa Arab. Akhirnya pada tahun 2001 beliau mengikuti
program bahasa Arab yang meliputi morfologi, sintaksis, komposisi, dan
penerjemahan yang dibimbing langsung oleh Al Habib Muhdor Ahmad Assegaf
di Purwokerto. Setelah mengikuti program tersebut beliau membantu
menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab. Selesai mengikuti program bahas
Arab selam 7 bulan beliau kembali lagi ke Yogyakarta dan kuliah di dua
perguruan tinggi sekaligus di fakultas Ilmu Budaya jurusan Bahasa dan sastra
Arab dan fakultas Adab di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Selama beliau mengenyam pendidikan di bangku kuliah beliau aktif di
beberapa lembaga dan organisasi, di antaranya sebagai Sekertaris Umum di
Forum Jaliyah al- Lughah al-Arabiyah Jogjakarta (2003), Ketua Departemen
Penelitian dan Pengembangan Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat (IMABA) di
Fakultas Ilmu Budaya UGM (2003-2004), Pemimpin redaksi buletin bahasa dan
sastra Arab Sahara yang diterbitkan oleh IMABA FIB UGM (2003), Sekertaris
Redaksi majalah CD bahasa sastra dan budaya Arab berbasis teknologi al-
mu’allaqat (2004), Sekertaris Umum lembaga al-Mua’allaqat Cenre Yogyakarta (
28
2004), Ketua Divisi Pengembangan Leksikologi dan Lksikografi Arab al-
Mu’allaqat Centre Yogyakarta (2005), dan Direktur Al Mu’allaqat Centre
Yogyakarta (2006) kemudia pada tahun 2007 beralih nama menjadi The
Muallaqat Forum of Jogjakarta. Pada tahiun 2005 akhirnya memperoleh gelar
Ahli madya (Amd). Di bidang Bahasa Arab sekaligus meyandang penghargaan
sebagai lulusan terbaik III Tingkat Fakultas Program Diploma (D-III) pada wisuda
periode IV Tahun Akademik 2004/2005 dengan prediket caumlaud. Setelah itu ia
diterima sebagai mahasiswa Swadaya S-1 Program Sastra Arab jurusan Sastra
Asia Barat FIB UGM (2005), tetapi harus rela dilepaskan karena kendala biaya.
Satu tahun kemudian ia pun menyelesaikan Program S-1 di Fakultas Adab UIN
Sunan Kalijaga dengan predikat caumlaude dan sekaligus memperoleh
penghargaan dan menerima pin emas dari Rektor UIN Sunan Kalijaga sebagai
wisudawan terbaik dan tercepat. Tak hanya bahasa Arab, ia juga menggemari
bahasa-bahasa asing lainnya. Seperti bahasa Turki, Inggris, Jerman, Prancis,
Persia, Italia, dan Spanyol. Setelah selesai menyelesaikan studinya ia sempat
menjadi penerjemah freelance di beberapa penerbit selain menjadi penerjemah ia
juga menjadi peneliti tetap dan redaktur riset di penerbit datamedia Jogjakarta ia
juga menjadi editor freelance di beberapa penerbit. Ditengah keasyikan dan
kesibukannya dalam merampungkan proyek penyusunan kamus bahasa Arab ia
juga masih menyempatkan diri untuk mengelola sekaligus sebagai direktur sebuah
klub pencinta puisi Arab di Indonesia Nadi asy-Syi’ir al-‘Arabi bi Indunisiya (
Arabic Poetry Club – Indonesia dari tahun 2007 sampai sekarang. Pada tahun
2009 ia menjadi dosen di jurusan Sastra Asia FIB UGM. Selain menjadi dosen
29
juga sudah banyak karya beliau yang di publikasikan di antaranya, Mu’jam Al
mustholahat al Kimiya’iyyah (Kamus Istilah Kimia), leksikon sastrawan Arab
Modernn: Biografi dan karyanya dan masih banyak lagi karya beliau yang sudah
diterbitkan dan di publikasi.31
Biografi yang telah dipaparkan di atas bahwa beliau orang yang sangat
sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Banyak karya-karya beliau yang
dipublikasikan.
3. Gambaran Umum Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA)
Kamus ini merupakan kamus yang sangat banyak pemakainya di setiap
pesantren ataupun di perguruan tinggi khususnya yang mengambil jurusan bahasa
Arab. Kamus ini sangat membantu para santri maupun mahasiswa dalam belajar
bahasa Arab dan kamus ini juga menjadi rujukan utama. Sejak diterbitkan kamus
ini dalam belajar bahasa Arab sangat terbantu menggunakan kamus ini. Kamus ini
disusun oleh dua orang pengarang yang bersaudara yaitu A. Thoha Husein Al
Mujahid dan A. Athoillah Fathoni Al Khalil. Kamus ini disusun kurang lebih
sekitar 14 tahun. Tujuan adanya kamus ini ialah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Indonesia secara umum baik untuk kebutuhan akademisi atau profesi.
Bila dilihat jenisnya, kamus ini merupakan kamus bilinguial dilihat dari sisi
penggunaan bahasa menggunakan dua bahasa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
sumber bahasa Arab sebagai bahasa sasaran. Entrinya menggunakan bahasa
Indonesia sedangkan penjelasannya menggunakan bahasa Arab. Kamus ini
31 A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho’illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h. 1562
30
merupakan umum, karena menghimpun kosakata secara umum yang terfokus
pada kebahasaan umum dan disertai kosakata berbagai istilah dalam bidang-
bidang keilmuan tertentu seperti: kimia, fisika, biologi, linguistik, matematika,
teknik, kedokteran, ekonomi, keuangan, komputer, musik, sastra, psikologi,
filsafat dan sebagainya. Kamus dari segi isinya kamus ini merupakan gabungan
antara kamus bahasa dan kamus istilah ilmiah. Kamus ini disusun dengan jumlah
halaman 1562 kosakata, sehingga berdasarkan volumenya kamus ini termasuk
pada jenis kamus besar.32
32 A.Thoha Husein Al Mujahid dan A. Athoillah Fathoni AL Khalil, Kamus Akbar
Bahasa Arab, h. 27
31
BAB IV
ANALISIS PADANAN ISTILAH HUKUM DALAM KAMUS AKBAR BAHASA ARAB (Indonesia-Arab)
Peneliti akan menganalisis padanan istilah hukum dalam kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), dan mengambil istilah hukum secara acak dalam kamus
istilah hukum populer. Setelah itu, peneliti mencari padanan istilah hukum dalam
kamus Akbar bahasa Arab. Istilah yang akan dianalisis sebanyak 40 istilah
hukum. Agar data lebih valid. Selain dari kamus akbar bahasa Arab, peneliti juga
merujuk pada kamus Al-Ashri dan kamus-kamus lainnya. Sebelum menganalisis
istilah hukum dalam kamus Akbar Bahasa Arab peneliti mengidentifikasikan
istilah hukum terlebih dahulu dalam kamus tersebut. Setelah mengidentifikasi dan
mengetahui istilah hukum di dalamnya peneliti melanjutkan dengan analisis
istilah-istilah hukum tersebut.
A. Identifikasi Istilah
No Istilah Cakupan Penggunaan Istilah
1 Abdikasi Hukum, Politik
2 Absah Hukum
3 Administrasi Hukum, Politik
4 Abolisi Hukum, Politik
5 Ad Hoc Hukum, Politik
6 Ad Interim Hukum, Politik
7 Adendum Hukum, Politik
8 Adil Hukum, Politik
9 Administrasi Hukum, Politik
32
10 Administrasi
Pemerintahan
Hukum
11 Administrasi Perusahaan Hukum
12 Kepala Administrasi Hukum
13 Pusat Administrasi Hukum
14 Administrasi bidang
Ketenagakerjaan
Hukum
15 Administrasi bidang
Perencanaan
Hukum
16 Administrasi Perbankan Hukum
17 Hukum Acara Hukum, Politik
18 Hukum Acara Perdata Hukum
19 Hukum Acara Pidana Hukum
20 Pengacara Hukum, Politik
21 Asosiasi Pengacara Hukum
22 Lembaga Pengacara Hukum
23 Persatuan Pengacara
Internasional
Hukum
24 Advokasi Hukum, Politik
25 Advokat Hukum, Politik
26 Afiliasi Hukum, Politik
27 Afirmasi Hukum, Politik
28 Agitasi Hukum
29 Agraria Hukum
30 Aklamasi Hukum, Politik
31 Akseptabel Hukum
32 Akseptasi Hukum
33 Akseptor Hukum
33
34 Aksi Hukum
35 Aksioma Hukum
36 Akta Hukum, Politik
37 Amnesti Hukum, Politik
38 Asuransi Hukum, Ekonomi
39 Aturan Hukum
40 Akta Autentik Hukum, Politik
41 Akta Notaris Hukum
42 Akta Jaminan Hukum
43 Akta Kepemilikan Tanah Hukum
44 Akta Tanah Hukum
45 Anomali Hukum
46 Asosiasi Hukum
47 Aspirasi Politik Hukum
48 Badan Hukum
49 Badan Hukum Hukum, Politik
50 Badan Diplomatik Hukum, Politik
51 Badan Usaha Hukum, Politik
52 Badan Eksekutif Hukum, Politik
53 Badan Legislatif Hukum, Politik
54 Badan Sosial Hukum
55 Badan Pengawas
Keuangan
Hukum, Politik, Ekonomi
56 Birokrasi Hukum, Politik
57 Boikot Hukum, Politik
58 Bukti Hukum
59 Bilateral Hukum, Politik
34
60 Dakwa (Tuduhan) Hukum, Politik
61 Deklarasi Hukum, Politik
62 Demokrasi Hukum, Politik
63 Demokrasi Pancasila Hukum
64 Demokrasi Politik Hukum
65 Demokrasi Parlementer Hukum
66 Demonstrasi Hukum, Politik
67 Diplomasi Hukum, Politik
68 Diplomasi Militer Hukum
69 Diskriminasi Hukum,
70 Dispensasi Hukum
71 Eksekusi Hukum, Politik
72 Eksepsi Hukum, Politik
73 Fakta Hukum, Politik
74 Feodal Hukum, Politik
75 Fraksi Hukum, Politik
76 Gadai Hukum, Politik, Ekonomi
77 Ganti Rugi Hukum, Ekonomi
78 Garansi Hukum, Ekonomi
79 Gugatan (tuntutan) Hukum, Politik
80 Gugatan Balik Hukum, Politik
81 Gugatan Cerai Hukum
82 Hak Asasi Manusia Hukum, Politik
83 Hak Prerogatif Hukum
84 Hak Pakai Hukum
85 Hak Milik Mutlak Hukum
86 Hak Penyeledikan Hukum
35
87 Hakam Hukum
88 Hakim Hukum, Politik
89 Hukum Hukum
90 Hukum Acara Hukum, Politik
91 Hukum Acara Perdata Hukum
92 Hukum Administrasi Hukum, Politik
93 Hukum Pengadilan Hukum
94 Hukum Perdata Hukum
95 Hukum Pidana Hukum
96 Hukum Perdagangan Hukum
97 Hukum Positif Hukum
98 Hukuman Hukum
99 Idah Hukum
100 Ideologi Hukum, Politik
101 Imperatif Hukum
102 Imperialis Hukum, Politik
103 Interogasi Hukum, Politik
104 Intervensi Hukum, Ekonomi, Politik
105 Jaksa Hukum, Politik
106 Jaminan Hukum, Politik, Ekonomi
107 Kapital Hukum, Ekonomi
108 Kapitalisme Hukum, Ekonomi
109 Klaim Hukum
110 Kompilasi Hukum, Politik
111 Konsesi Hukum
112 Konsiliasi Hukum, Politik
113 Konstitusi Hukum, Politik
36
114 Korupsi Hukum, Politik
115 Kredit Hukum, Ekonomi, Politik
116 Kriminal Hukum
117 Kekuasaan Hukum, Politik
118 Laba Hukum, Ekonomi
119 Legalitas Hukum, Politik
120 Legislatif Hukum, Politik
121 Legalisasi Hukum, Politik
122 Legitimasi Hukum, Politik
123 Mahkamah Hukum
124 Mahkamah Agung Hukum
125 Mahkamah Agung
Internasional
Hukum
126 Mahkamah Militer Hukum
127 Mediasi Hukum, Politik
128 Militer Hukum
129 Monogami Hukum
130 Monopoli Hukum, Politik
131 Mufakat Hukum
132 Nasabah Hukum, Ekonomi
133 Narapidana Hukum
134 Negosiasi Hukum, Politik
135 Otorisasi Hukum, Politik
136 Pajak Hukum
137 Perkara Hukum
138 Pidana Hukum, Politik
139 Reparasi Hukum, Politik
37
140 Regulasi Hukum, Politik
141 Saksi Hukum, Politik
142 Subtitusi Hukum
143 Saksi Ahli Hukum
144 Sengketa Hukum
145 Serangan Hukum
146 Tahkim Hukum
147 Tuntutan Hukum, Politik
148 Unifikasi Hukum, Politik
149 Wakaf Hukum
150 Wasiat Hukum, Politik
B. Analisis Terhadap Padanan Istilah Hukum
1. Abdikasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata abdikasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.33 Istilah abdikasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer ialah kekuasaan, pelepasan hak, penuntut perkara, turun takhta
dengan sukarela.34 Istilah abdikasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pelepasan hak,wewenang, dan turun takhta dengan sukarela.35
33 Jonaedi Efendi dkk., Kamus Istilah Hukum Populer, (Jakarta : Prenadamedia Group,
2016) H 4. Subrata Kubung, Kamus Hukum Internasional & Indonesia, (Jakarta : Permata Pers) H 5. E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri abdikasi.
34 Jonaedi Efendi, Ismu Gunadi Widodo, Fifit Fitri Lutfianingsih, Kamus Istilah Hukum Populer, h 4
35 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri abdikasi.
38
Istilah abdikasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan
kata 36,تنازل عن العرش sedangkan kata dalam Kamus Al-Ashri تنازل عننزل عن/
berpadanan dengan meninggalkan, meletakkan jabatan.37 Istilah األمر نزل/تنازل عن
dalam Kamus kontekstual Arab-Indonesia berpadanan dengan meninggalkan atau
mengundurkan diri.38 Sama halnya dengan kata تنازل عن احلق dalam Kamus
Bahasa Arab berpadanan dengan meninggalkan haknya.39 Istilah ل عنز تنا dalam
Kamus al-Ma’ani Inggris-Arab berpadanan dengan abdication,40 sedangkan
istilah abdication dalam Kamus Bahasa Inggris berpadanan dengan turun takhta
atau melepaskan.41 Istilah abdication dalam q±mus Al Mauws`i berpadanan
dengan 42.یتنازل عن Istilah abdication dalam Mu`jam al-Q±nn berpadanan dengan
43.تنازل
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan abdikasi. Bentuk عن تنازل
36 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab,h 4 37 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, h 3 38 Basuni Imamuddin, Nashiroh Ishaq, Kamus Montekstual Arab Indonesia. (Jakarta :
Gema Insani, 2012), h 588 39 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, (Surabaya : Kashiko, 2000), h 539 40http://www.almaany.com 41 Jonhn M Echols, Hassan Shadily,Kamus Inggris Indonesia, h 1. 42 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i,(kairo: Athla¡ publishing, 2010) H 2 43 Majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, H 4
39
pemadanan istilah abdikasi dengan عن تنازل merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
2. Absah
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata absah termasuk
peristilahan di bidang hukum.44 Istilah absah dalam Kamus Istilah Hukum Populer
adalah asli, auntetik, benar, boleh dipercaya, halal, legal, asli, tak diragukan, telah
memilih ketetapan hukum.45 Istilah absah dalam Kamus Hukum Internasional &
Indonesia adalah sah, benar berlaku menurut undang-undang.46 Istilah absah
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah asli, autentik, benar, berlaku, legal,
sah, dan shahih.47
Istilah Absah dalam Kamus Akbar Bahasa Arab ( شرعي ) صحيح صحيح
صحيح : yang artinya absah,48 Sedangkan dalam Kamus Al Ashri kata (قانوين )
memiliki padanan benar,tepat.49 Bahwa istilah yang digunakan صواب , مضبوط
dalam kamus Akbar Bahasa Arab pada istilah hukum itu sudah cukup banyak
diketahui. Istilah absah dalam Kamus Al-Bisri dipadankan dengan . , صحيح
44 Jonaedi Efendi, Ismu Gunadi Widodo, Fifit Fitri Lutfianingsih, Kamus Istilah Hukum
Populer. H 6. Subrata Kubung, Kamus Hukum Internasional & Indonesia, h 7. E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri absah.
45 Jonaedi Efendi, Ismu Gunadi Widodo, Fifit Fitri Lutfianingsih, Kamus Istilah Hukum Populer, h 6
46 Subrata Kubung, Kamus Hukum Internasional & Indonesia, h 7 47 .E-kbbi Versi 2.1, bidang hukum entri absah. 48 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 5 49 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, h 5
40
50 شرعي , قانوين . Istilah legitimate dalam q±mus Al Mauws`i berpadanan
dengan 51.شرعي , قانوين
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah شرعي , قانوين
absah.Bentuk pemadanan istilah abdikasi dengan شرعي , قانون merupakan
pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
3. Administrasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata administrasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.52 Istilah administrasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah manajemen, tata usaha, usaha dan kegiatan yang meliputi
penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan
organisasi.53 Istilah administrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta menetaspan cara-cara
penyelenggaraan pembinaan organisasi.54
50 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri, (Surabaya, Pustaka Progressif,
1999) hal 1 51 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, h722 52 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 32. E-KBBI Versi 0.15 53 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, (Jakarta : Prenadamedia H 32 54 E-kbbi versi 0.15 bidang hukum entri administrasi.
41
Istilah administrasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan إدارة ج
berpadanan dengan حكم, إدارة : تدبري Dalam Kamus Al Ashri kata 55. إدارات
pengaturan, administrasi, dan menejemen,56 sedangkan Istilah إدارة dalam Kamus
Al Ma’ani Inggris-Arab berpadanan dengan Administration.57 Istilah
administration dalam kamus Inggris Indonesia berpadanan dengan administrasi.58
Sama halnya dalam dalam Kamus Al-Bisri istilah administrasi dipadankan dengan
sedangkan Istilah administrasi dalam Kamus Modern Al- Mufied 59,إدارة
dipadankan dengan 60. إدارة Istilah administration dalam Q±mus Al mauws`i
berpadanan dengan 61.إدارة Istilah administration dalam Mu`jam Al q±nn
berpadanan dengan 62.إدارة Istilah administrasi dalam berita bbc Arabic
قطاع غزة إدارة اتفاق فتح ومحاس على تأجيل تسليمTerjemahannya adalah Fatah dan Hamas menyepakati untuk menunda
penyerahan administrasi jalur Gaza.63 Pada berita tersebut penggunaaan istilah
administrasi masih dipakai dalam berita tersebut.
55 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 13 56 .Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, 62 57 http://www.almaany.com 58 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h12 59 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri, hal 2 60 Nur Mufied, Kamus Moden Al Mufied. ( Surabaya : Pustaka Progressif, 2010), hal 8 61 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, h 16 62 majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, H 3 63 http://www.bbc.com/arabic/middleeast-42172139 13 Desember 2017 Pukul 23:24
42
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata إدارة merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah administrasi.
Bentuk pemadanan istilah administrasi dengan إدارة merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
4. Advokasi
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata advokasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.64 Istilah advokasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pembelaan.65 Istilah advokasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah tindakan atau permasalahan suatu hal/ide/topik tertentu,
pembelaan.66
Istilah advokasi dalam Kamus Akbar bahasa Arab dipadankan dengan حماماة
,67 sedangkan kata حماماة dalam Kamus Almaani online Inggris-Arab berpadanan
dengan advocacy.68
Setelah membandingkan dari kedua kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata حماماة merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah advokasi.
64 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 36. E-KBBI Versi 2.1 65 E-kbii versi 2.1, bidang hukum entri advokasi. 66 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 36 67 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 16 68 . http://www.almaany.com
43
Bentuk pemadanan istilah advokasi dengan حماماة merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
5. Afirmasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata afirmasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.69 Istilah afirmasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah penetapan yang positif, penegasan, pernyataan atau
pengakuan yang sungguh-sungguh ( dibawah ancaman hukum) oleh orang yang
menolak melakukan sumpah.70 Istilah afirmasi dalam Kamus Istilah Hukum
Populer adalah penegasan, peneguhan, penetapan yang positif, pernyataan atau
pengakuan yang sungguh-sungguh(dibawah ancaman hukum) oleh orang yang
menolak melakukan sumpah.71
Istilah afirmasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan : إثبات
ialah afirmasi,72 sedangkan kata توكيد توكيد إثبات dalam Kamus Al Maani online
Inggris-Arab berpadanan dengan affirmation.73 Dalam Kamus Modern Al-Mufied
69 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 39. E-KBBI Versi 0.15 70E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri afirmasi. 71Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 39 72 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, hal 17 73 http://www.almaany.com
44
istilah afirmasi dipadankan dengan 74. إثبات : توكيد Istilah affirmation dalam
Q±mus Al mauws`i berpadanan dengan .75.إثبات : توكيد
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah إثبات : توكيد
abdikasi. Bentuk pemadanan istilah afirmasi dengan إثبات : توكيد merupakan
pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
6. Aklamasi
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata aklamasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.76 Istilah aklamasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat
dan sebagainya terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara.77 Istilah
aklamasi dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah pengambilan keputusan
yang diambil dengan dukungan secara penuh dari orang-orang yang mempunyai
hak suara. Pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat dan sebagainya
terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara.78
74 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, Hal 10 75 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 21 76 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer H 49. E-KBBI Versi 0.15 77 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri aklamasi. 78 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer H 49
45
Istilah aklamasi dalam Kamus Akabar Bahasa Arab dipadankan dengan هتاف
ialah aklamasi.79 Dalam Kamus Al-Bisri istilah aklamasi : تصفيق , ليل
dipadankan dengan التهليلي التصويت .80 Dalam kamus modern Al-Mufied istilah
aklamasi dipadankan dengan 81.تصويت التهليلى : هتاف : تصفيق Istilah acclamation
dalam Qa±mus Al mauws`i, berpadanan dengan 82.تصویت
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
: هتاف : تصفيقتصويت merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah
aklamasi. Bentuk pemadanan istilah aklamasi dengan تصويت: هتاف : تصفيق
merupakan pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
7. Amnesti
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata amnesti
termasuk peristilahan di bidang hukum.83 Istilah amnesti dalam Kamus Istilh
Hukum Populer adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan
kepala negara kepada umum yang telah melakukan tindak pidana tertentu.
Biasanya amnesti diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang melakukan
79A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab. H 29 80 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fata, Kamus Al Bisri, hal 4 81 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, hal 17 82 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 7 83 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 55. E-KBBI Versi 0.15
46
kejahatan politiuk.84 Istilah amnesti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan kepala negara kepada
seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu.85
Istilah amnesti dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan عفو عام
ialah amnesti,86 sedangkan istilah amnesti dalam Kamus Modern Indonesia-Arab
Al Mufied berpadanan dengan عام عفو .87 Istilah amnesti dalam Kamus Al-Bisri
Indonesia-Arab berpadanan dengan 88, عفو عام sedangkan kata عفو عام dalam
Kamus Almaani online Inggris-Arab berpadanan dengan amnesty,89 sedangkan
istilah amnesty dalam Q±mus Al mauws`i, berpadanan dengan 90.عفو عام Istilah
amnesty dalam mu`jam Al Mu¡thala¦at Addiflm±siyah wa Assiy±siyah
berpadanan dengan 91.عفو عام Istilah amnesti dalam berita bbc Arabic نيجرييا تنظر
Nigeria mempertimbangkan amnesti untuk يف إصدار عفو عام عن مجاعة بوكو حرام
84 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 55 85 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri amnesti. 86 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 48 87 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, hal 29 88 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 7 89 http://www.almaany.com 90 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 39 91 Amal Ar Rafai, mu`jam Al Mu¡thala¦at Addiflm±siyah wa Assiy±siyah, H12
47
kelompok Boko Haram.92 Penggunaan istilah tersebut masih dipakai dalam berita
bbc Arabic.
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata عفو عام merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah amnesti.
Bentuk pemadanan istilah amnesti dengan عفو عام merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
8. Bilateral
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata bilateral
termasuk peristilahan di bidang hukum.93 Istilah bilateral dalam Kamus Hukum
Indonesia adalah timbal balik dilakukan oleh 2 pihak.94 Istilah bilateral dalam
Kamus Politik adalah perjanjian antara 2 pihak yang membebankan kewajiban
pada masing-masing pihak untuk menjalankan isi dari perjanjian yang disetujui.95
Istilah bilateral dalam Kamus Akbar bahasa Arab berpadanan dengan 96 ثنائي,
sedangkan dalam Kamus Al Bisri istilah bilateral berpadanan dengan ثنا ئي
92 http://www.bbc.com/arabic/worldnews/2013/04/130405_nigeria_boko_haram_amensty
13 Desember 2017 Pukul 23:35
93 B.N Marbuni, Kamus Politik, H 61. B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 33. 94 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 33. 95 B.N Marbuni, Kamus Politik, h 61 96 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 179
48
.97Sama halnya dalam Kamus Modern Al-Mufid istilah bilateral berpadanan
dengan 98.ثنائي Istilah bilateral dalam Q±mus Al mauws`i, berpadanan dengan
99.ثنائي
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah bilateral. Bentuk ثنائي
pemadanan istilah bilateral dengan ثنائي merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
9. Birokrasi
Menururt penelususran peneliti terhadap bebera sumber, kata birokrasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.100 Istilah birokrasi dalam Kamus Politik
adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintahan.101 Istilah
birokrasi dalam Kamus Hukum Indonesia adalah sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh pegawai pemerintahan karena telah berpegang pada hirarki dan
jenjang jabatan.102
97 KH. Adib Bisri, KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 33 98 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, hal 109 99 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, H 120
100 B.N Marbuni, Kamus Politik, H 62. B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, 33. 101 B.N Marbuni, Kamus Politik, H 62. 102 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, 33
49
Istilah birokrasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan بريقراطية
ialah birokrasi.103 Istilah بريقراطية dalam Kamus Almaani online Inggris-Arab ialah
bureaucracy.104 Dalam Kamus modern Al-Mufid Indonesia-Arab istilah birokrasi
dipadankan dengan قراطية و بري .105 Dalam Kamus Al-Bishri istilah birokrasi
dipadankan dengan قراطية و بري .106 Istilah bureaucracy dalam Q±mus Al mauws`i
berpadana dengan قراطيةو بري .107 Istilah bureaucracy dalam mu`jam Al q±nn
berpadanan dengan قراطيةو بري .108
setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
.merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah birokrasi بريقراطية
Bentuk pemadanan istilah birokrasi dengan ةقراطيو بري melalui proses penyerapan.
103 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa Arab. H 186
104 http://www.almaany.com 105 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid. Hal 111 106 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri. Hal 35 107 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, h 169 108 majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, h 7
50
10 Bukti
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata bukti termasuk
peristilahan di bidang hukum.109 Istilah bukti dalam Kamus Istilah Hukum
Populer adalah data, keterangan nyata, pendukung argumentasi, saksi tanda.
Sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa, keterangan nyata, tanda, hal
yang menjadi tanda perbuatan jahat.110 Istilah bukti dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa, keterangan
nyata, dan tanda.111
Istilah bukti dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan برهان ج
sedangkan istilah bukti dalam Kamus Al-Bisri 112, برهني / إثبات ج إثباتات
Indonesia-Arab berpadanan dengan 113. برهان Istilah bukti dalam Kamus Almaani
online Inggris-Arab istilah evidence berpadanan dengan 114. برهان
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata برھان merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah bukti.
109 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 89. E-KBBI Versi 0.15 110 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 89 111 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri bukti. 112 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 204 113 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 40 114 http://www.almaany.com
51
Bentuk pemadanan istilah bukti dengan برهان merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
11. Deklarasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata deklarasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.115 Istilah deklarasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pernyataan ringkas dan jelas (tentang suatu hal).116
Istilah deklarasi dalam Kamus Hukum Populer adalah perjanjian Internasional
yang terkadang dapat berbentuk trakat, dokumen tidak resmi dan perjanjian resmi
( hukum internasional). Pernyataan ringkas dan jelas ( tentang suatu hal).117
Istilah deklarasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan , اعالن
dalam Kamus al-Ashri berpadanan اعالن, إشهار Kata 118. بيان , تصريح , إشهار
dengan pengumuman, deklarasi, proklamasi, statemen, sedangkan kata
dalam Kamus Lengkap Arab-Indonesia kedua kata itu berpadanan إشهار,إعالن
dengan publikasi, publisitas, dan deklarasi.119 Istilah إشهار dalam Kamus Al
Maani Inggris-Arab ialah declaration.120 Sama halnya istilah declaration dalam
115 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 113. E-KBBI Versi 0.15 116 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri deklarasi. 117 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 113 118 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 289 119 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, (Surabaya : Kashiko, 2000), H 307 120 http://www.almaany.com
52
Kamus Bahasa Inggris Indonesia berpadanan dengan pernyataan.121. Istilah
deklarasi dalam Kamus Modern AL-Mufied dan AL-Bisri dipadankan dengan .
122 نإعال, . Istilah declaration dalam Q±mus Al mauws`i berpadanan dengan
موجة رفض وحتذير دولية من إعالن Istilah deklarasi dalam berita bbc Arabic 123.إعالن
terjemahannya adalah “Gelombang penolakan dan ترامب القدس عاصمة إلسرائيل
peringatan Internasional terhadap deklarasi Trump mengenai Yarussalem sebagai
ibu Kota”.124 Dalam berita tersebut sudah jelas penggunaan istilah deklarasi
hingga saat ini masih dipakai.
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
.merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah deklarasi إعالن
Sehingga bentuk pemadanan istilah deklarasi dengan إعالن merupakan pemadanan
yang melalui proses penerjemahan. 12. Demokrasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata demokrasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.125 Istilah demokrasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta
121 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h 168 122 Nur Mufied, Kamus Moden Al Mufied, h 158, KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah,
Kamus Al-Bisri, h 59 123 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, h 331 124 http://www.bbc.com/arabic/middleeast-42251041 14 Desember 2017 Pukul 0:01
125 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 121. E-KBBI versi 0.15
53
memerintah dengan perantara wakilnya, pemerintahan rakyat.126 Istilah demokrasi
dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.127
Istilah demokrasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab ialah dipadankan dengan
kata 128,دميقراطية sedangkan kata دميقراطية dalam Kamus Al-Ashri berpadanan
dengan demokrasi. Istilah دیمقراطیة dalam Kamus Kontekstual Arab-Indonesia
berpadanan dengan demokrasi.129 Sama halnya kata دميقراطية dalam Kamus Arab-
Indonesia berpadanan dengan demokrasi.130 Kata دميقراطية dalam Kamus Al Maani
Inggris-Arab berpadanan democracy,131 sedangkan Istilah democracy dalam
Kamus Inggris Indonesia berpadanan dengan demokrasi.132 Istilah demokrasi
dalam Kamus Al Bisri dan Al Mufied berpadanan dengan .133.الدميقراطية Istilah
democracy dalam Q±mus Al mauws`i, berpadanan dengan 134.دميقراطية
126 E-KBBI versi 0.15, bidang hukum entri demokrasi. 127 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 121 128 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 292 129 Bashuni Imaduddin, Nashiroh Ishaq, Kamus Kontekstual Arab-Indonesia, (Jakarta :
Gema Insani, 2012), h 258 130 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, (Surabaya : Kashiko, 2000), h 199 131 http://www.almaany.com 132 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h 173 133 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri. hal 59, Nur Mufied, Kamus
Modern Al Mufied, hal 162 134 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, H 34
54
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan demokrasi. Bentuk الدميقراطية
pemadanan istilah demokrasi dengan الدميقراطية merupakan pemadanan yang
melalui proses penerapan.
13. Diskriminasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata diskriminasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.135 Istilah diskriminasi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga
negara.136 Istilah diskriminasi dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah
pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara.137
Istilah diskriminasi ini dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan
kata 138متييز , حتامل,sedangkan istilah حتامل dalam Kamus Al Maani Inggris-Arab
berpadanan dengan discrimination.139 Sama halnya istilah discrimination dalam
kamus Inggris-Indonesia berpadanan dengan diskriminasi.140 Istilah diskriminasi
dalam Kamus Modern AL-Mufied Indonesia-Arab berpadanan dengan 141 .
135 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 124. E-kbbi versi 0.15 136 E-kbbi versi 0.15, bidang hukum entri diskriminasi. 137 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 124 138 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 312 139 http://www.almaany.com 140 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. H 186 141 Nur Mufied, Kamus Moden Al Mufied. Hal 174
55
142.متييز Istilah discrimination dalam Q±mus Al mauws`i berpadanan denganمتييز
Istilah discrimination dalam Mu`jam Al q±nn, berpadana dengan 143.تمییز Istilah
diskriminasi dalam bbc Arabic متييز خفي ضد املرأة يف بيئة العمل terjemahannya ialah
diskriminasi tersenbunyi terhadap wanita di tempat kerja.144 Istilah diskriminasi
dalam berita pun berpadanan dengan زتمیی dan penggunaan istilah tersebut masih
dipakai sampai saat ini.
Setelah membandingkan bebebrapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
padanan kata متييز merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah
diskriminasi. Bentuk pemadanan istilah diskriminasi dengan متييز merupakan
pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
14. Dispensasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata dispensasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.145 Istilah dispensasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pengecualian dari aturan karena adanya pertimbangan
yang khusus pembebasan dari suatu kewajiban atau larangan.146 Istilah dispensasi
dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah pembebasan, penyimpangan dari
142 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 373 143 Majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, H 615
144 http://www.bbc.com/arabic/vert-cap-40373206 14 Desember 2017 Pukul 0:08 145 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 124. E-KBBI Versi 0.15 146 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri dispensasi
56
peraturan. Pengecualian dari aturan karena adanya pertimbangan yang khusus,
pembebasan dari suatu kewajiban atau larangan.147
Istilah dispensasi ini dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan
dalam Kamus إجازة , براءة , ادن, ترخيص : رخصة sedangkan kata ,148 اعفاء , تزخيص
Al-Ashri berpadanan dengan keringanan, izin, lisensi, dispensasi. Istilah
dispensasi dalam kamus Al Bisri berpadanan dengan dengan 149. ترخيص Sama
halnya istilah dispensasi dalam Kamus Modern AL-Mufied berpadanan
dengan 150.ترخيص Istilah dispensation dalam Q±mus Al mauws`i, berpadanan
dengan 151.ترخيص
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kataترخيص merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah dispensasi.
Bentuk pemadanan istilah dispensasi dengan ترخيص merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
147 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 124. 148 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 313 149 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri, hal 64 150 Nur Mufied, Kamus Moden Al Mufied, hal 174 151 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 377
57
15 Diplomasi
Menururt penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata diplomasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.152 Istilah diplomasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah urusan kepentingan sebuah negara dengan perantara
wakil-wakilnya di negara lain.153 Istilah diplomasi dalam Kamus Politik adalah
usaha memelihara hubungan antar negara dengan perantaraan dengan wakil-wakil
diplomatik yang khusus yaitu duta besar, duta dan kuasa usaha.154
Istilah diplomasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan
dalam kamus Al-Ashri berpadanan dengan دبلوماسية sedangkan istilah 155,دبلوماسية
diplomasi.156 Istilah دبلوماسية dalam Kamus Almaani online berpadanan dengan
diplomacy,157 sedangkan istilah diplomacy dalam Q±mus Al mauws`i
berpadanan dengan 158دبلوماسیة . Istilah diplomacy dalam Mu`jam Al Mu¡thala¦at
Addiflm±siyah wa Assiy±siyah berpadanan dengan 159.دبلوماسیة
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan
bahwa kata دبلوماسية merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah
152B.N Marbuni, Kamus Politik, (Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 2007), h. 120. E-KBBI Versi 0.15 153 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri diplomasi. 154B.N Marbuni, Kamus Politik, h 120 155 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 310 156 Attabik Ali, A Zuhdi Muhdor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, hal 881 157 http://www.almaany.com 158 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, h 367 159 Amal Ar Rafai, mu`jam Al Mu¡thala¦at Addiflm±siyah wa Assiy±siyah, H44
58
diplomasi. Bentuk pemadanan istilah diplomasi dengan دبلوماسية merupakan
pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
16 Dugaan
Menururt penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata dugaan
termasuk peristilahan di bidang hukum.160 Istilah dugaan dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah perkiraan, sangka, taksiran, konsep yang berkaitan :
dugaan tak bersalah.161 Istilah dugaan dalan Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sangkaan, perkiraan, taksiran.162
Istilah dugaan dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan , ظن
dalam Kamus فرضية artinya dugaan.163 Istilah ختمني , حدس, حسبان, فرض, ثقدير
Al-Ashri ialah hipotesa, perkiraan, dan dugaan.164
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata فرض merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah dugaan.
Bentuk pemadanan istilah dugaan dengan فرض merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
160 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer H 129. E-KBBI Versi 0.15 161 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer. H 129 162 E-KBBI Versi 0.15,bidang hukum entri dugaan. 163 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab H 322 164 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia H 1252
59
17 Eksekusi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata eksekusi
termasuk peristilahan di bidang hukum.165 Istilah eksekusi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pelaksanaan putusan hakim pelaksanaan hukuman badan
peradilan khususnya hukuman mati.166 Istilah eksekusi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah pelaksanaan putusan pengadilan, pelaksaan putusan hakim
atau pelaksanaan hukuman badan pengadilan (khususnya hukuman mati).167
Istilah eksekusi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan ,تنفيد
إجناز , إجراء, ialah eksekusi,168 sedangkan kata إجناز , إجراء dalam Kamus Almaani
online Inggris Arab berpadanan dengan execution.169 Dalam Kamus Al-Bisri
istilah eksekusi dipadankan dengan 170, تنفيد, إجناز , إجراء sedangkan dalam
Kamus Al Mufied istilah eksekusi dipadankan dengan 171.تنقيد , إجراء, إجناز Istilah
165 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 133. E-KBBI Versi 0.15 166 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri eksekusi. 167 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 133 168 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Assthoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab H 331 169 http://www.almaany.com 170 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 68 171 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, hal 185
60
execution dalam Q±mus Al mauws`i berpadana dengan 172.تنفید Istilah execution
dalam Mu`jam Al q±nn berpadana dengan 173.تنفید
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kataتنقيد merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah eksekusi.
Bentuk pemadanan istilah eksekusi dengan تنقيدmerupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
18. Fraksi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata fraksi termasuk
peristilahan di bidang hukum.174 Istilah fraksi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah kelompok dalam badan legislatif yang terdiri atas beberapa
anggota yang sepaham dan sependirian.175 Istilah fraksi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah kumpulan anggota DPR berdasarkan partai politiknya.
Fraksi hanya dapat dibentuk jika ada 10 atau lebih anggota dari partai politik yang
sama atau koalisi dari beberapa partai politik.176
172 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 449 173 majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, H 311 174 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 150. E-KBBI Versi 0.15 175 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri fraksi. 176 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 150
61
Istilah fraksi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan شقاق / جزء
sedangkan istilah fraksi dalam Kamus Al-Bisri Indonesia Arab 177,/ قسم
dipadankan dengan178.قسم / جزء Istilah fraksi dalam Kamus Al-Mufied
Indonesia-Arab istilah tersebut dipadankan dengan 179.جزء
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata جزء .merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah fraksi قسم
Bentuk pemadanan istilah fraksi dengan قسم جزء merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
19. Gugatan
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata gugatan
termasuk peristilahan di bidang hukum.180 Istilah gugatan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah tuntutan, celaan, kritikan, dan sanggahan.181 Istilah
gugatan dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah tuntutan hak yang
177 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 370 178KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 74 179 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, hal 203 180 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 159. E-KBBI Versi 0.15 181 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri gugatan.
62
mengandung sengketa dan di ajukan ke pengadilan untuk mendapatkan
putusan.182
Istilah gugatan dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan دعوى
dalam Kamus Al-Ashri ialah دعوى : قضية artinya gugatan.183 Istilah (الدعوى )
gugatan atau dakwa.184
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata دعوى merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah gugatan.
Bentuk pemadanan istilah gugatan dengan دعوى merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
20 Intervensi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata intervensi
termasuk peristilahan di bidang hukum.185 Istilah intervensi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah campur tangan dalam perselisihan dua pihak.186 Istilah
intervensi dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah masuknya pihak ketiga
182 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer. H 159 183 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab H 444 184 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia. H 896 185 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer. H 191. E-KBBI Versi 0.15 186 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri gugatan.
63
merasa mempunyai hak atau kepentingan untuk turut serta dalam perkara yang
sedang dalam proses pemeriksaan dipengadilan.187
Istilah intervensi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan تدخل
188, sedangkan kata تدخل dalam Kamus Al-Ashri berpadanan dengan
mengintervensi atau campur tangan.189 Kata تدخل/ تداخل dalam Kamus Lengkap
Arab-Indonesia berpadanan dengan intervensi, campur tangan.190 Istilah تدخل
dalam Kamus Al Maani Inggri-Arab berpadanan dengan intervention191,
sedangkan istilah intervention dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia berpadanan
dengan intervensi.192 Istilah intervention dalam Mu`jam Al q±nn berpadanan
dengan 193.تدخل
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah intervensi. Bentuk تدخل
pemadanan istilah intervensi dengan تدخل merupakan padanan yang melalui
proses penerjemahan.
187 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 191 188 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 537 189 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, h 441 190 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, h 184 191 http://www.almaany.com 192 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h 328 193Majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, H 610
64
21 Interogasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata interogasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.194 Istilah interogasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pernyataan, pemeriksaan terhadap seseorang melalui
pertanyaan lisan yang bersistem.195 Istilah interogasi dalam Kamus Istilah Hukum
Populer adalah pemeriksaan penyelidikan, pertanyaan. Pemeriksaan terhadap
seseorang melalui pertanyaan lisan yang bersistem.196
Istilah interogasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan
sedangkan dalam Kamus Al Maani online Inggris-Arab ,197 استجواب : استنطاق
kata استنطاق : استجواب berpadanan dengan interrogration.198 Dalam Kamus
Inggris-Indonesia istilah interrogration berpadanan dengan pemeriksaan.199
Istilah interogation dalam Q±mus Al mauws`i berpadanan dengan 200.إستجوابي
Istilah interogasi dalam berita bbc Arabic adalah تقرير لس الشيوخ يدين أساليب
terjemahannya adalah “Senat melaporkan bahwa 2001 االستنطاق بعد هجمات
194 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 191. E-KBBI Versi 0.15 195 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri interogasi. 196 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 191. 197 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 1537 198 http://www.almaany.com 199 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h 328 200 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, H 665
65
mereka mengecam keras metode interogasi pasca serangan 2001”.201 Istilah
interogasi dalam berita bbc Arabic berpadana dengan االستنطاق dan penggunaan
istilah tersebut masih dipakai sampai saat ini.
Setelah membandingkan dari kedua kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata استنطاق / استجواب merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah
interogasi. Bentuk pemadanan istilah interogasi dengan استنطاق / استجواب
merupakan pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
22. Jaksa
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata jaksa termasuk
peristilahan di bidang hukum.202 Istilah jaksa dalam Kamus Istilah Hukum
Populer adalah pejabat dibidang hukum yang bertugas menyampaikan dakwaan
atau tuduhan di dalam proses pengadilan terhadap orang yang diduga melanggar
hukum.203 Istilah hukum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pejabat di
bidang hukum yang bertugas menyampaikan dakwaan atau tuduhan didalam
proses pengadilan terhadap orang yang diduga melanggar hukum.204
201 http://www.bbc.com/arabic/multimedia/2014/12/141210_usa_cia_torture_repor 14
Desember 2017 Pukul 5 :57
202 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 197. E-KBBI Versi 0.15 203 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 197 204 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri jaksa.
66
Istilah jaksa dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan ) مدع عام
ialah jaksa,205 sedangkan istilah jaksa dalam Kamus Modern املدعى عام )
Indonesia-Arab Al-Mufied berpadanan dengan 206. املدعى /مدع Sama halnya
istilah jaksa dalam Kamus Al-Bisri Indonesia-Arab berpadanan dengan 207. املدعى
Dalam Kamus Al Maani online Inggris-Arab bahwa istilah مدع عام berpadanan
dengan prosecutor.208 Istilah jaksa dalam berita bbc Arabic ialah :انفصال كتالونيا
terjemahannya adalah املدعي العام اإلسباين يدعو لتوجيه ا امات ضد زعماء اإلقليم
“Pemisahan Catalonia: jaksa Spanyol menyerukan tuduhan terhadap para
pemimpin daerah”.209 Istilah jaksa dalam berita tersebut berpadanan dengan املدعي
.dan penggunaan istilah tersebut masih dipakai sampai saat ini العام
Setalah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata عام مدع merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah jaksa.
205 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 55 206 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, Hal 291 207 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, Hal 113 208 http://www.almaany.com
209 http://www.bbc.com/arabic/world-41801045 14 Desember 2017 Pukul 6:11
67
Bentuk pemadanan istilah jaksa dengan عام مدع merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
23. Jaminan
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata jaminan
termasuk peristilahan di bidang hukum.210 Istilah jaminan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah tanggungan atas pinjaman yang diterima.211 Istilah
jaminan dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah menetapkan segala
kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang baru akan ada
dikemudian hari menjadi tanggungan untuk segala perikatannya perseorang.212
Istilah jaminan dalam kamus hukum Indonesia adalah tanggungan atas
peminjaman yang diterima.213
Istilah jaminan ini dalam Kamus Besar Bahasa Arab berpadanan dengan كفالة
dalam Kamus Al-Ashri berpadanan كفالة , ضمان sedangkan kata , 214, ضمان
dengan jaminan, tanggungan, garansi. Sama halnya kata كفالة dalam kamus
210 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 198.B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, (Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 2009), h 130. E-KBBI Versi 0.15 211 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri jaminan. 212 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 198 213 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 130 214 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 563
68
Arab-Indonesia berpadanan dengan jaminan atau tanggungan.215 Kata كفالةdalam
Kamus Al Maani Inggris Arab berpadanan dengan collateral,216 sedangkan istilah
collateral dalam kamus Inggris-Indonesia berpadanan dengan jaminan.217 Istilah
jaminan dalam Kamus Al Bisri dipadankan dengan 218.ضمان
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan kata
.merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah jaminan كفالة , ضمان
Bentuk pemadanan istilah jaminan dengan كفالة , ضمان merupakan pemadanan
yang melalui proses penerjemahan.
24 Kedaulatan
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata kedaulatan
termasuk peristilahan di bidang hukum.219 Istilah kedaulatan dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah kekuasaan tertinggi mutlak atas negara beserta isinya.220
Istilah kedaulatan dalam Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara, daerah, dan sebagainya.221 Istilah
215 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, h 469 216 http://www.almaany.com 217 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h 124 218 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri, h 114 219Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 222. B.N Marbuni. Kamus
Hukum Indonesia, h 142 E-KBBI Versi 0.15. 220 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 222 221 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri kedaulatan.
69
kedaulatan dalam Kamus Hukum Indonesia adalah kekuasaan tertinggi atas
pemerintahan negara, daerah, dan kedaulatan satu negara.222
Istilah kedaulatan dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan سلطة
سيطرة , سلطة , حكم , قوة yang artinya kedaulatan.223 Kata / قدرة yang berpadanan
dengan pemerintah, kekuasaan, pengaruh.
Setelah membandingkan dari 2 kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
.merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah kedaulatan سلطة
Bentuk pemadanan istilah kedaulatan dengan سلطة merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
25 Konstitusi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata konstitusi
termasuk peristilahan di bidang hukum.224 Istilah konstitusi dalam Glosarium
Istilah Pemerintahan adalah hukum dasar baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis.225 Istilah konstitusi dalam Kamus Hukum Indonesia adalah segala
ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan atau undang-undang dasar dan
222 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 142 223 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 283 224 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 222. B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, h 142 Toman Sony Tambunan, Glosarium Istilah Pemerintahan, (Jakarta : Prenadamedia, 2016), h 268
225 Toman Sony Tambunan, Glosarium Istilah Pemerintahan, h 268
70
sebagainya.226 Istilah konstitusi dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah
menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara.227
Istilah konstitusi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan 228 دستور,
sedangkan kata الدستور dalam Kamus Al-Ashri berpadanan dengan konstitusi,
undang-undang, dan hukum. Istilah konstitusi dalam Kamus Al Bisri dipadankan
dengan 229الدستور Sama halnya dalam Kamus Al-Mufied istilah konstitusi
berpadanan dengan .230 دستور Kata دستور dalam Kamus Al Ma’ani Inggris-Arab
berpadanan dengan constituation.231 Istilah constituation dalam Q±mus Al
mauws`i berpadanan dengan 232.دستور Istilah konstitusi dalam berita bbc
Arabic ialah احملكمة االحتادية بالعراق تقضي بعدم دستورية استفتاء كردستان terjemahannya
ialah “Pengadilan feodal Irak memutuskan bahwa referendum Kurdistan tidak
226 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 160 227 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 237 228 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 725 229 KH. Adib Bisri, Munawwir A. Fatah, Kamus Al- Bisri, hal 159 230 Nur Mufied, Kamus Moden Al Mufied, hal 365 231 http://www.almaany.com 232 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, H 271
71
sesuai dengan konstitusi.233 Istilah konstitusi dalam berita berpadanan dengan
.dan penggunaan istilah tersebut masih dipakai sampai saat ini دستورية
Setelah membandingkan beberpa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah konstitusi. Bentuk دستور
pemadanan istilah konstitusi dengan دستور merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
25 Kredit
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata kredit termasuk
peristilahan di bidang hukum.234 Istilah kredit dalam Kamus Politik adalah
pinjaman yang diberikan atas dasar kepercayaan.235 Istilah kredit dalam Kamus
Istilah Hukum Populer adalah pembayaran dilakukan beberapa waktu setelah
barang diserahkan, tergantung pada waktu yang diberikan penjual.236 Istilah kredit
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara menjual barang dengan
pembayaran secara tidak tunai.237
233 http://www.bbc.com/arabic/middleeast-42055221 14 Desember 2017 Pukul 6:07
234 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer. H 241. B.N Marbuni. Kamus
Politik H 272. E-KBBI Versi 0.15 235 B.N Marbuni, Kamus Politik H 272. 236 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer. H 241 237 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri kredit.
72
Istilah kredit dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan : دين
dalam Kamus Al-Ashri dipadankan dengan دين sedangkan istilah 238, قرض مؤجل
kredit.239 Kata الدین dalam Kamus Al Bisri berpadana dengan kredit,240sama
halnya dalam Kamus Al Bisri Arab-Indonesia kata الدین berpadanan dengan
kredit.241
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata دين merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah kredit.
Bentuk pemadanan istilah kredit dengan دين merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
27. Konsesi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata konsesi
termasuk peristilahan di bidang hukum.242 Istilah konsesi dalam Kamus Hukum
Internasional & Indonesia adalah suatu penetapan administrasi negara yang
secara yuridis sangat komplek karena merupakat seperangkat dispensasi, izin
lisensi, disertai dengan pemberian semacam “ wewenang pemerintahan” sebatas
238 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 737 239 Attabik Ali, A Zuhdi Muhdor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Hal 922 240 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 162 241 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 215 242 B.N Marbuni, Kamus Politik, H 264. E-kbbi versi 0.15. Subrata Kubung, Kamus
Hukum Internasional & Indonesia, h 236
73
padda konsesionaris.243 Istilah konsesi dalm Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah keputusan yang berpihak pada kepentingan umum.244
Istilah konsesi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan 245, إمتياز
sedangkan istilah إمتياز dalam Kamus Al-Ashri berpadanan dengan
konsesi.246sama halnya kata اإلمتياز dalam Kamus Al Bisri Indonesia Arab
berpadanan dengan konsesi.247 Istilah concession dalam Q±mus Al mauws`i
berpadanan dengan 248.إمتیاز
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata إمتياز merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah konsesi.
Bentuk pemadanan istilah konsesi dengan إمتياز merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
243 Subrata Kubung, Kamus Hukum Internasional & Indonesia, h 236 244 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri konsesi. 245 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 724 246 Attabik Ali, A Zuhdi Muhdor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, hal 218 247 KH. Adib Bisri, KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 159 248 Ahmad Fikri, Q±mus Al mauws`i, H 261
74
28 . kejahatan
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata kejahatan
termasuk peristilahan di bidang hukum.249 Istilah kejahatan dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah suatu perbuatan tingkah laku yang bertentangan dengan
undang-undang.250 Istilah kejahatan dalam Kamus Hukum Indonesia adalah tindak
pidana yang tergolong berat, lebih berat dari sekedar pelanggaran, perbuatan yang
sangan anti sosial, yang oleh negara dengan sadar menjatuhkan hukuman kepada
pelakunya.251 Istilah kejahatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku yang telah
disahkan oleh hukum tertulis.252
Istilah kejahatan dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan
dalam Kamus Al-ashri berpadanan dengan جرمية sedangkan kata 253,جرمية
kejahatan.254 Istilah kejahatan dalam Kamus Al-Bisri Indonesia-Arab berpadanan
dengan 255,جرمية sedangkan istilah kejahatan dalam Kamus Kontekstual Arab-
Indonesia berpadanan dengan جریمة 256 Istilah kejahatan dalam berita bbc Arabic
ialah “Mentri luar negri وزير اخلارجية الفلسطيين: الصمت غري مقبول وهو مسامهة يف اجلرمية
249 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 222 B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, h 143 E-KBBI Versi 0.15. 250 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 222 251 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 143 252 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri kejahatan. 253 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 314 254 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, h 668 255 KH. Adib Bisri, KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, h 112 256 Basuni Imaduddin, Nashiroh Iahaq, Kamus Kontekstual Arab-Indonesia, h 186
75
Palestina berkata bahwa sikap diam (terhadap hal-hal yang terjadi di Palestina)
tidak bisa diterima karena hal itu merupakan bentuk dukungan terhadap kejahatan
tersebut”.257 Penggunaan istilah tersebut dalam berita bbc masih dipakai hingga saat ini.
Setelah membandingkan dari bebrbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata جرمية merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah kejahatan.
Bentuk pemadanan istilah kejahatan dengan جرمية merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
29 Legalitas
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata legalitas
termsuk peristilahan di bidang hukum.258 Istilah legalitas dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah legalitas dalam upaya paksa
penangkapan,penahanan,penggeledahan, dan penyitaan, hanya dilakukan
berdasarkan perintah tertulis oleh pejabat yang diberi wewenang oleh undang-
undang dan hanya dalam hal dan dengan cara yang diatur undang-undang.259
Istilah legalitas dalam Kamus Hukum Indonesia adalah perihal atau keadaan
257 www.bbc.com/arabic/media-42292535 14/12/2017 Pukul 6:32
258 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 252 B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, h 169 E-KBBI Versi 0.15. 259 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 252
76
sah,keabsahan.260 Istilah legalitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
perihal (keadaan) sah, keabsahan.261
Istilah legalitas dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan , قانونية
dalam Kamus Al-Ashri قانونية a262,sedangkan kata شرعية , مشروعية, التزام القانون
berpadanan dengan legalitas, keabsahan, dan validitas.263 Istilah شرعية : قانونية
dalam Kamus lengkap Arab-Indonesia berpadanan dengan legalitas264, sedangkan
kata قانونية dalam Kamus Al Ma’ani Inggris Arab berpadanan dengan legality.265
Sama halnya istilah legality dalam Kamus Inggris-Indonesia berpadanan dengan
legalitas.266 Istilah legalitas dalam Kamus Al Mufied berpadanan dengan.267 قانونية
: شرعية
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
.merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah legalitas قانونية شرعية
260 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 169 261 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri legalitas. 262 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 833 263 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, h 1428 264 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, h 294 265 http://www.almaany.com 266 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, h 353 267 Nur Mufied, Kamus Moden Al Mufied, h 403
77
Bentuk pemadanan istilah legalitas dengan قانونية شرعية merupakan pemadanan
yang melalui proses penerjemahan.
30 Mediasi
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata mediasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.268 Istilah mediasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda
pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasihat ahli maupun
melalui seorang mediator yang netral.269 Istilah mediasi dalam Kamus Hukum
Indonesia adalah proses penyelesaian sengketa secara damai yang melibatkan
bantuan pihak ketiga untuk memberikan solusi yang dapat diterima pihak-pihak
yang bersengketa.270 Istilah mediasi dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia adalah
proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai
penasihat.271
Istilah mediasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan
-sedangkan istilah mediasi dalam Kamus Modern Al-Mufied Indonesia 272,توسط
Arab dipadankan dengan 273.توسط Istilah توسط dalam Kamus Al Maani online
268 .Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 268 B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, h 186 E-KBBI Versi 0.15. 269 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 268 270 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia H 186 271 .E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum entri mediasi. 272 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 920 273 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, h 445
78
Inggris-Arab berpadanan dengan mediation.274 Istilah mediation dalam Q±mus Al
mauws`i berpadanan dengan 275.التوسط Istilah mediation dalam Legal Glosary
Masrud alkalim±t alq±nniyah wa ma`niha berpadanan dengan 276.توسط
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata توسط .merupakan istilah hukum yang berpadana dengan istilah mediasi.
Bentuk pemadanan istilah mediasi dengan توسط merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
31 Negosiasi
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata negosiasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.277 Istilah negosiasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah musyawarah, perundingan, tawar menawar.278 Istilah
negosiasi dalam Kamus Hukum Indonesia adalah proses tawar menawar dengan
cara berembuk untuk memberi atau menerima dengan maksud untuk mencapai
kesepakatan.279
Istilah negosiasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses tawar
menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara
274 http://www.almaany.com 275 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 781 276 Samia Zumaot, Legal Glosary Masrud alkalim±t alq±nniyah wa ma`niha, h 277 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer. H 276 B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, h 199 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri negosiasi. 278 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 276 279 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 199
79
satu pihak dan pihak lainnya.280Istilah negosiasi dalam Kamus Akbar Bahasa
Arab berpadanan dengan 281 مفاوضة, sedangkan dalam Kamus Al-Maani online
Inggris-Arab kata مفاوضة berpadanan dengan negotiation.282 Istilah negotiation
dalam Q±mus Al mauws`i berpadanan dengan 283.مفاوضھ Istilah negotiatian
mu`jam Al q±nn berpadanan dengan 284.مفاوضھ Istilah negosiasi dalam berita bbc
Arabic املندوبة األمريكية: مسألة السيادة على القدس ختضع للمفاوضات ialah “Delegasi
Amerika : Masalah kedaulatan atas Yarussalem dapat diselesaikan dengan
negosiasi”.285 Istilah tersebut dalam berita masih digunakan hingga saat ini.
Setelah membandingkan dari kedua kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata مفاوضة merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah negosiasi.
Bentuk pemadanan istilah negosiasi dengan مفاوضة merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
280 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri negosiasi 281 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 980 282http://www.almaany.com 283 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 839 284 Majma lughoh Al `rabiyah, mu`jam Al q±nn, H 670 285 http://www.bbc.com/arabic/media-42289021 14/12/2017 Pukul 6:39
80
32 Nasabah
Menurut penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata nasabah
termasuk peristilahan di bidang hukum.286 Istilah nasabah dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi
pelanggan bank.287 Istilah nasabah dalam Glosarium Istilah Pemerintahan adalah
pihak yang menggunakan jasa bank.288 Istilah nasabah dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah orang biasa berhubungan atau menjadi pelanggan
bank.289
Istilah nasabah dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan : مشرتك
dalam Kamus Al-Maani berpadanan dengan زبون sedangkan kata 290,زبون
customer.291 Sama halnya istilah customer dalam Q±mus Al mauws`i Inggris-
Arab berpadanan dengan 292.زبون, شخص
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata زبون merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah nasabah.
286 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 274. Toman Sony Tambunan,
Glosarium Istilah Pemerintahan, H 314 E-kbbi versi 0.15, bidang hukum, entri nasabah. 287 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 274. 288 Toman Sony Tambunan, Glosarium Istilah Pemerintahan, h 314 289 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri nasabah. 290 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab. H 973
291http://www.almaany.com 292 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 31
81
Bentuk pemadanan istilah nasabah dengan مشرتكmerupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
33 Otorisasi
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata ototrisasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.293 Istilah ototrisasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah pemberi kekuasaan.294 Istilah otorisasi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah pemberian kekuasaan.295
Istilah otorisasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan : توكيل
berpadanan dengan توكيل sedangkan dalam Kamus Al-Ashri kata ,296 تفؤيض
pendelegasian ( pemberi kuasa).297 Sama halnya dalam Kamus Al maani online
Inggris- Arab kata تفويض berpadanan dengan authozation298, sedangkan dalam
Kamus Inggris-Indonesia istilah authorization berpadanan dengan otorisasi.299
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan otorisasi. Bentuk تفويض
293 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 293. E-KBBI Versi 0.15,
bidang hukum, entri otorisasi. 294 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 293
296 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, h 1020 297 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, h 616 298http://www.almaany.com. 299 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : Gramedia,
2005), h 46
82
pemadanan istilah otorisasi dengan تفويض merupakan pemadanan melalui proses
penerjemahan.
34 Pajak
Menururt penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata pajak termasuk
peristilahan di bidang hukum.300 Istilah pajak dalam Kamus Istilah Hukum
Populer adalah pajak iuran kepada negara yang terutang oleh yang wajib
membayarnya berdasarkan undang-undang.301 Istilah pajak dalam Kamus Hukum
Indonesia adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh
penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubung
dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya.302 Istilah pajak
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pungutan wajib, biasanya berupa
uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara
atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang,
dan sebagainya.303
Istilah pajak dalam Kamus Akbar Bahas Arab dipadankan dengan ضريبة ج
sedangkan istilah pajak dalam Kamus Al-Ashri berpadanan ,304 ضرائب / ضريبات
300 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 298 B.N Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, h 214 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri pajak. 301 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 298 302 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 14 303 . E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri pajak. 304 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 1029
83
dengan 305. ضرائب Dalam Kamus Al Maani online Inggris-Arab bahwa kata ضرائب
berpadanan dengan taxation,306 sedangkan istilah taxation dalam Kamus
Inggris-Indonesia berpadanan dengan pajak.307
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah pajak. Bentuk ضرائب
pemadanan istilah pajak dengan ضرائب merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
35 Perkara
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata perkara
termasuk peristilahan di bidang hukum.308 Istilah perkara dalam Kamus Hukum
Indonesia adalah persoalan atau perkara yang perlu diselesaikan atau
dibereskan.309 Istilah perkara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
urusan yang perlu diselesaikan atau dibereskan.310
305 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, H 1205 306 www.almaany.com 307 Jonhn M Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, H 580 308 B.N Marbuni. Kamus Hukum Indonesia. H 258 E-kbbi versi 0.15, bidang hukum,
entri perkara. 309 B.N Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, h 258 310E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri perkara
84
Istilah perkara dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan مشكل ج
ialah perkara,311 sedangkan istilah perkara dalam Kamus Modern مشاكل
Indonesia- Arab Al-Mufied berpadanan dengan 312. مشكل ج مشاكل Istilah مشكل
dalam Kamus Al-Ashri berpadanan dengan persoalan atau problema.313 Sama
halnya istilah مشكل dalam Kamus Al Maani online dipadankan dengan
problema.314
Setelah membandingkan dari berbagai kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata مشكل merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah perkara.
Bentuk pemadanan istilah perkara dengan مشكل merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
36 Reparasi
Menururt penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata reparasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.315 Istilah reparasi dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah upaya pemulihan kondisi korban pelanggaran HAM
kembali ke kondidinya sebelum pelanggaran HAM tersebut terjadi pada dirinya.
Pemulihan ini menyangkut kondisi fisisk, psikis, harta benda, atau hak-hak/status
311 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 1089 312 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, Hal 522 313 Attabik Ali, A Zuhdi Muhdor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Hal 1732 314 http://www.almaany.com 315 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, h 358 E-KBBI Versi 0.15, bidang
hukum, entri reparasi.
85
sosial politik korban yang dirusak atau dirampas.316 Istilah reparasi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah perbaikan atas kerusakan.317
Istilah reparasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan : إصالح
dalam Kamus Al-Bisri berpadanan dengan إصالح sedangkan kata ,318 ترميم
perbaikan.319 Sama Halnya istilah reparasi dalam Kamus Al-Bisri berpadanan
dengan 320إصالح sedangkan istilah reparasi dalam Kamus Modern Al-Mufid
Indonesia –Arab berpadanan dengan 321 .إصالح Dalam Kamus Bahasa Arab kata
berpadanan dengan reparasi.322 إصالح
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
حإصال meruoakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah reparasi. Bentuk
pemadanan istilah reparasi dengan إصالح merupakan pemadanan yang melalui
proses penerjemahan.
316 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 358 317 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri reparasi. 318 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 533 319 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 415
320 KH. Adib Bisri , KH Munawwir Fatah, Kamus Al Bisri, hal 292 321 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, Hal 568 322 Tim Kashiko, Kamus Bahasa Arab, Hal 323
86
37 Saksi
Menururt penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata saksi termasuk
peristilahan di bidang hukum.323 Istilah saksi dalam Kamus Istilah Hukum
Populer adalah orang yang melihat, mengetahui mendengar, mengalami sendiri
suatu peristiwa atau kejadian orang memberikan keterangan di muka pengadilan
untuk kepentingan jaksa atau terdakwa.324 Istilah saksi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu
peristiwa.325 Istilah saksi dalam Kamus Hukum Indonesia adalah orang yang
melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa atau kejadian.326
Istilah saksi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab dipadankan dengan شاهد ج
dalam Kamus Al-Ashri berpadanan dengan saksi. 328 شاھد sedangkan kata ,327 شھود
Kata شاهد dalam Kamus Kontekstual Arab-Indonesia berpadanan dengan seorang
saksi.329 Sama halnya kata شاهد dalam Kamus Lengkap Arab-Indonesia
323 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 363 BN Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, H 306 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri saksi 324Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 363 325 E-KBBI Versi 0.15, bidang hukum, entri saksi 326 BN Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, H 306 327 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa Arab, H 1229 328 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, H 1113 329 Bashuni Imaduddin, Nashiroh Ishaq, Kamus Kontekstual Arab-Indonesia, H 339
87
berpadanan dengan saksi.330 Kata شاهد dalam Kamus Munawwir berpadanan
denga saksi.331
Setelah membandingkan beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa kata
merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah saksi. Bentuk شاھد
pemadanan istilah saksi dengan شاهد merupakan pemadanan yang melalui proses
penerjemahan.
38 Subtitusi
Menururt penelusuran peneliti terhadap beberapa sumber, kata subtitusi
termasuk peristilahan di bidang hukum.332 Istilah subtitusi dalam Kamus Hukum
Indonesia adalah memberi kuasa dengan hak subtitusi adalah memberi kuasa
dengan hak si menerimanya untuk mengangkat orang lain sebagai gantinya.333
Istilah subtitusi dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah hak subtitusi,
penggantian.334
330 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, H 307 331 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, H 747 332 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 375 BN Marbuni, Kamus
Hukum Indonesia, H 322 333 BN Marbuni, Kamus Hukum Indonesia, H 322 334 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 375
88
Istilah subtitusi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan : إبدال
-sedangkan istilah subtitusi dalam kamus modern Indonesia 335,. إستبدال : إحالل
Arab Al-Mufied berpadanan dengan 336. بديل
Setelah membandingkan dari kedua kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
pada kata إبدال : إستبدال : إحالل merupakan istilah hukum yang berpadanan
dengan istilah subtitusi. Bentuk pemadanan istilah subtitusi dengan إبدال : إستبدال
.merupakan pemadanan yang melalui proses penerjemahan : إحالل
39 Unifikasi
Menururt penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata unifikasi
termasuk peristilahan di bidang hukum.337 Istilah unifikasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah hal menyatukan, penyatuan, menjadikan seragam.338
Istilah unifikasi dalam Kamus Istilah Hukum Populer adalah penyatuan berbagai
hukum menjadi suatu kesatuan hukum secara sistematis yang berlaku bagi seluruh
warga negara di suatu negara.339
335 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 1357 336 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, Hal 651 337 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 412 E-KBBI versi 0.15, bidang
hukum, entri unifikasi. 338 E-KBBI versi 0.15, bidang hukum, entri unifikasi. 339 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 412
89
Istilah unifikasi dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan
sedangkan Istilah unifikasi dalam Kamus Modern Al Mufied berpadanan ,340توحيد
dengan 341توحيد, احتاد. Sama halnya istilah unification dalam Q±mus Al
mauws`i berpadanan dengan 342.توحيد
Setelah membandingkan dari beberapa kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata توحيد merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah unifikasi.
Bentuk pemadanan istilah unifikasi dengan توحيد merupakan pemadanan yang
melalui proses penerjemahan.
40 Yudikatif
Menurut penelususran peneliti terhadap beberapa sumber, kata yudikatif
termasuk peristilahan di bidang hukum.343 Istilah yudikatif dalam Kamus Istilah
Hukum Populer adalah bersangkutan dengan fungsi dan pelaksaan lembaga
peradilan, bersangkutan dengan badan yang bertugas mengadili perkara.344 Istilah
340 A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 1492 341 Nur Mufid, Kamus Modern Al-Mufid, Hal 736 342 Ahmad Fikri, Qa±mus Al mauws`i, H 1401
343 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 456 BN Marbuni, Kamus
Politik, H 504. E-KBBI versi 0.15, bidang hukum, entri yudikatif. 344 Jonaedi Efendi dkk, Kamus Istilah Hukum Populer, H 456
90
yudikatif dalam Kamus Politik adalah badan yang bersangkutan dengan fungsi
dan pelaksanaan keadilan.345 Istilah yudikatif dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah bersangkutan dengan fungsi dan pelaksanaan lembaga
peradilan.346
Istilah yudikatif dalam Kamus Akbar Bahasa Arab berpadanan dengan سلطة
dalam Kamus Al-Ashri berpadanan سلطة القضائية sedangkan kata ,347قضائية
dengan kekuasaan yudikatif.348
Setelah membandingkan dari kedua kamus, peneliti berkesimpulan bahwa
kata سلطة قضائية merupakan istilah hukum yang berpadanan dengan istilah
yudikatif. Bentuk pemadanan istilah yudikatif dengan سلطة قضائية merupakan
pemadanan yang melalui proses penerjemahan.
345 BN Marbuni, Kamus Politik, H 504. 346 E-KBBI versi 0.15, bidang hukum, entri yudikatif 347 .A.Thoha Husein Al Mujahid, A. Athoillah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab, H 1524 348 Attabik Ali, a.Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab Indonesia, H 1079
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang sudah dibahas sebelumnya peneliti menarik
kesimpulan bahwa banyak istilah-istilah hukum dan padanannya yang sering
dipakai dalam teks hukum terdapat dalam Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA),
sedangkan jumlahnya ada 150 istilah. Kamus Akbar Bahasa Arab sumbernya
bahasa Indonesia dan dialihbahasakan kedalam bahasa Arab. Kelebihan kamus ini
istilah yang terdapat didalamnya terdiri dari bahasa yang populer pada masa kini.
Penggunaan istilah hukum tersebut dalam berita bbc Arabic masih digunakan
istilah tersebut sampai saat ini. Kamus Akbar Bahasa Arab ini masih menawarkan
padanan atau makna yang begitu bervariasi. Peneliti juga melihat jelas perbedaan
Kamus Akbar Bahasa Arab dengan kamus lainnya.
92
B. Saran
Peneliti menyarankan agar Kamus Akbar Bahasa Arab banyak
istilah yang belom dibahas alangkah baiknya dilanjutkan dalam istilah-
istilah lainnya. Peneliti juga mengharapkan hadirnya Kamus Akbar Bahasa
Arab membantu para penerjemah pemula dalam menerjemahkan teks
khususnya menerjemahkan teks dari Indonesia ke dalam Bahasa Arab.
Peneliti sangat mengapresiasi kepada para penyusun kamus Akbar Bahasa
Arab.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada penyususn kamus
tersebut yang telah memberikan karyanya kepada negeri ini dengan
membuat kamus untuk membantu para pelajar dan mahasiswa khususnya
para penerjemah.
93
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Attabik dan Ahmad Zuhdi Muhdhor. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia.
Yogyakarta : Multi Karya Grafika, 1998.
Al Mujahid, A Thoha Husein dan A. Athoillah Fathoni Al-Khalil. Kamus Akbar
Bahasa Arab (Indonesia-Arab). Jakarta : Gema Insani, 2013.
As, Kaserun Rahman dan Nur Mufied. Kamus Modern Arab-Indonesia Al Kamal.
Surabaya : Pustaka Progressif, 2010.
Bisri, Adib dan Munawwir A Fattah. Kamus Indonesia-Arab Arab-Indonesia Al-
Bisri.Surabaya : Pustaka Progressif, 1999
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta, 2012.
Chaer, Abdul. Leksikologi & Leksikografi Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka
Cipta, 2007
Echols, M John dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 2005
Efendi, Jonaedi.dkk. Kamus Istilah Hukum Populer. Jakarta : Prenadamedia
Group, 2016
Fikri, Ahmad. Q±ms al mausu`i. Kairo : Athlas Publishing, 2010
Hamzah, Jur Andi. Terminologi Hukum Pidana. Jakarta : Sinargrafika, 2009.
Imaduddin Basuni, Nashiroh Ishaq. Kamus Kontekstual Arab-Indonesia. Jakarta :
Gema Insani, 2012
Kridalaksana Harimurti. Kamus Linguistik Umum. Jakarta : Pustaka Utama,2008
Kubung, Subrata. Kamus Hukum Internasional & Indonesia. Jakarta : Permata
Press, 2014
94
Marbuni , B,N. Kamus Hukum Indonesi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2009.
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Depok : AR-Ruzz Media, 2011.
Mufied, Nur. Kamus Modern Indonesia – Arab Al Mufied. Surabaya : Pustaka
Progressif, 2010
Marbuni, B,N. Kamus Politik. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2007.
Majma` lughah Al `arabiyah. Mu`jam Alq±nn. Kairo : Majma` lughah Al
`arabiyah, 1999
Nababan, M, Rudolf. Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2008.
Rafi, Ar Amal. Mu`jam Almu¢°a¦at Addiflm±siyah Assiy±siyah English-
Arabic. Nashr : www.Nashiri.Net, 2012.
Suparno, Darsita. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Adabia Pres, 2012.
Syihabuddin. Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek). Bandung :
Humaniora, 2005
Shoka, Gantarmitreka. Kesalahan Berbahasa Penggunaan EYD. Banjar Sari :
Genta smart, 2016
Sony, Toman Tambunan. Glosarium Istilah Pemerintahan. Jakarta :
Prenadamedia,2006
Taufiqurrochman,HR. Leksikologi Bahasa Arab. Yogyakarta : UIN Malang Pres,
2008.
Tim Kashiko. Kamus Lengkap Arab-Indonesia. Surabaya : Kashiko, 2000
95
Puspitasari, Linda. Sinonim Antonim dan Padanan Kata.Depok : Infra Pustaka,
2013.
Wahab, Muhb Abdul. Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
2012.
Zamout, Samia. English/Arabic Legal Glossary. California : Superior Court, 2005.
Situs Web
www.almaany.com
www.bbc Arabic.com
E-KBBI Versi 0.15 dan Versi 2.1
Kumpulan Istilah Hukum & Padanannya dalam Kamus Akbar Bahasa Arab (
Indonesia-Arab)
No Istilah Hukum Padanan Bahasa Arab Halaman
1 Abdikasi 3 تبزي ػ اؼرظ
2 Abolisi , إثطبيإغبء 4
3 Absah 5 ؾسر ) غرػ (, ؾسر ) لبى
4 Acara
5 Ad Hoc , خؿؽخبؼ , خؿىؼ 11
6 Ad Interim 13 ؤلتب , فترح , ثببثخ
7 Adendum ك سك ج الز 11
8 Adil 11 ػبدي
9 Administrasi 13 إدارح ج إداراد
11 Administrasi pemerintahan 13 إدارح زىىخ
11 Administrasi perusahaan اػروخإدارح 13
11 Kepala administrasi 13 رئص إدار
13 Pusat administrasi 13 روس اإلدارح
14 Administrasi bidang
ketenagakerjaan
غغبيإدارح األ 13
15 Administrasi bidang
perencanaan
13 إدارح اتخطم
16 Administrasi perbankan 13 إدارح ثىوخ
17 Hukum acara 7 لبى أؾىي اسبوبد
18 Hukum acara perdata اذخ لبى اإلخراءاد 7
19 Hukum acara pidana 7 لبى اإلخراءاد ادبئخ
11 Pengacara )7 سب ) اسب
11 Asosiasi pengacara 8 مبثخ اسب
11 Lembaga pengacara 8 هئخ اسب
13 Persatuan pengacara
internasional
اسب اذو اتسبد 8
14 Advokasi 16 سببح
15 Advokat 16 سب
16 Afiliasi بءاكب , اتطبة , ات 17
17 Afirmasi 17 إثجبد , تىوذ
18 Agitasi , إهبخخ , تهحإثبرح 19
19 Agraria 19 غؤو أرقخ
31 Aklamasi 19 هتبف , تؿفك , ته
31 Akseptabel ( مجىيرق : ) ارق 31
32 Akseptasi اضتسطبلجىي , تؼهذ , اضتال , 31
33 Akseptor 31 طت
34 Aksi 31 ػ ج أػبي
35 Aksioma , ثذهخزممخ مررح 31
36 Akta , وثمخ, غهبدح ؾه 31
37 Amnesti 48 ػفى ػب
38 Asuransi 82 تأ
39 Aturan
40 Akta autentik 31 غهبدح اؾخ
41 Akta notaris 31 ؾه وبتت ػذي
42 Akta jaminan بخوثمخ وف 31
43 Akta kepemilikan tanah 31 ؾه ارـ ىوخ
44 Akta tanah 32 ؾه أرـ
45 Anomali 63 إسراف ,غذود, زىد
46 Asosiasi 80 اتسبد
47 Aspirasi Politik 81 تطؼبد ضبضخ
B 48 Badan 96 ؤضطخ
49 Badan Hukum 96 ؤضطخ لبىخ
51 Badab Diplomatik 96 هئخ دثىبضخ
51 Badan Usaha 97 ؤضطخ تدبرخ
51 Badan Eksekutif 96 هئخ تفذخ
53 Badan Legislatif 97 هئخ تػرؼخ
54 Badan Sosial 97 ؤضطخ خرخ
55 Badan Pengawas Keuangan 97 هئخ رلبثخ اسطبثبد
56 Birokrasi 186 ثرولرالخ
57 Boikot 190 مبلؼخ
58 Bukti 204 ثرهب
59 Bilateral 179 ثبئ
D 61 Dakwa (Tuduhan) , دػىيإتهب 174
61 Deklarasi ,تؿرر, إغهبرإػال, ثب 189
61 Demokrasi 191 دمرالخ
63 Demokrasi Pancasila 191 دمرالخ ثبػبغىخ
64 Demokrasi Politik 191 دمرالخ ضبضخ
65 Demokrasi Parlementer 191 دمرالخ ثربخ
66 Demonstrasi 193 ظبهرح
67 Dip;omasi 311 دثىبضخ
68 Diplomasi Militer 311 دثىبضخ ػطىرخ
69 Diskriminasi 311 تسب, تس
71 Dispensasi 313 ترخؽ , إػفبء
E 71 Eksekusi 331 تفذ , إدبز, إخريء
71 Eksepsi 331 إضتثبء
F 73 Fakta 357 والؼخ ج ولبئغ
74 Feodal 361 إلطبػ
75 Fraksi / خسء ج أخساءلط ج ألطب 371
G 76 Gadai 374 ره
77 Ganti Rugi ثذي اخطبئر 387
78 Garansi 391 قبخ , وفبخ
79 Gugatan (tuntutan) 444 دػىي
81 Gugatan Balik 444 اذػىي اكبدح
81 Gugatan Cerai 444 دػىي اطالق
H 81 Hak Asasi Manusia طبزمىق اإلا 457
83 Hak Prerogatif 458 زك اإلتبز
84 Hak Pakai زك اإلضتخذا 458
85 Hak Milik Mutlak 458 ه طك
86 Hak Penyelidikan 458 زك اتفتع
87 Hakam 458 زمبئك
88 Hakim 458 لبـ
89 Hukum 499 لبى
91 Hukum Acara 499 لبى أؾىي اسبوبد
91 Hukum Acara Perdata 499 لبى اإلخراءاد اذخ
91 Hukum Administrasi 499 لبى إدار
93 Hukum Pengadilan 499 لىا اسىخ
94 Hukum Perdata 499 لبى األزىاي اػخؿخ
95 Hukum Pidana 499 لبى خبئ
96 Hukum Perdagangan 499 لبى اتدبرح
97 Hukum Positif 499 لىا وقؼخ
98 Hukuman 499 زى ج ازىب
I 99 Idah 514 ػذح
111 Ideologi 516 أذىىخخ
111 Imperatif 516 أر , إس
111 Imperialis 516 ؤذ إلضتؼبر
113 Interogasi 537 إضتدىاة
114 Intervensi 537 تذخ
J 115 Jaksa 555 ذع ػب
116 Jaminan 563 وفبخ, قب
K 117 Kapital رأضبي 613
118 Kapitalisme 614 ارأضبخ
119 Klaim 719 ادػبء
111 Kompilasi 719 دىػخ
111 Konsesi 714 اتبز , رخؿخ
111 Konsiliasi 714 اضترقبء
113 Konstitusi 715 دضتىر
114 Korupsi 731 فطبد,اختالش
115 Kredit 737 د ج دى
116 Kriminal 739 إخرا
117 Kekuasaan 747 ضطخ
L 118 Laba 778 رثر ج أرثبذ
119 Legalitas 833 لبىخ, غرػخ
111 legislatif 834 تػرؼ
111 legalisasi 833 إثبزخ, اضتجبزخ
111 Legitimasi 834 ؾسخ
M 113 Mahkamah 886 سىخ
114 Mahkamah Agung 886 سىخ اتس
115 Mahkamah Agung
Internasional
ثراسىخ امف و اال 886
116 Mahkamah Militer 886 سىخ ػطىرخ
117 Mediasi 911 تىضم
118 Militer 936 ػطىر
119 Monogami 948 زواج أزبد
131 Monopoli 949 إزتىبر
131 Mufakat 953 ىافمخ
N 131 Nasabah ,ػترنزثى 973
133 Narapidana 973 طدى
134 Negosiasi 981 فبوقخ
O 135 Otorisasi 1111 تىو : تفؤف
P 136 Pajak 1119 قرثخ ج قررائت
137 Perkara 1189 ػى ج ػبو
138 Pidana 1197 خبخ
R 139 Reparasi 533 إؾالذ , تر
141 Regulasi 1171 ظب
S 141 Saksi 1119 غبهذ
141 Subtitusi 1357 إضتجذاي : إثذاي
143 Saksi Ahli 1119 غبهذ خجر
144 Sengketa 1191 ساع, خؿىخ
145 Serangan 1311 هدى
T 146 Tahkim 1376 تسى
147 Tuntutan )1466 دػىي)اذػىي
U 148 Unifikasi 1491 تىزذ
W 149 Wakaf 1513 ولف
151 Wasiat 1531 وؾخ