pada Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ABSTRAK · button/tombol dan LED mempunya arti seperti ......

12
Makalah Seminar Kerja Praktek Teknologi Coded Orthogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM) untuk Sistem Telemetri pada Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Bambang Hadiwijaya (L2F 009 126) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK . Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin pesat. Bisa juga dikatakan bahwa dunia telekomunikasi sekarang ini bisa dikatakan sebagai bidang yang mengalami kemajuan paling pesat. Perkembangann teknologi telekomunikasi menuju teknologi digital baik dalam sistem modulasi, signaling maupun dalam sistem transmisinya. COFDM (Coded Orthogonal Frequency Divison Multiplexing) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang saling tegak lurus (orthogonal) seta memiliki Guard Interval dan Forward Error Correction (FEC) untuk mengurangi noise dan mengoreksi error.Teknologi COFDM digunakan untuk sistem telemetry pada UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Teknologi COFDM tersebut digunakan memodulasikan video dari pemancar yang ada di pesawat ke penerima yang ada di ground supaya menghasilkan gambar yang real time. Kata Kunci : COFDM,sistem Telemetri. Modulasi Video,UAV . 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia yang begitu pesat maka banyak perusahaan berbasis riset berusaha mengembangkan atau bahkan menciptakan teknologi baru yang bermanfaat. Salah satunya pada departemen pertahanan dan keamanan berusaha meningkatkan pengawasan daerah perbatasan negara. Pembuatan UAV ( Unmanned Aerial Vehicle ) atau sering disebut juga dengan Pesawat Udara Nir Awak merupakan terobosan terbaru yang sedang dikembangkan piak BPPT ( Badan Pengkaji dan Perkembangan Teknologi) UAV (Unmanned Aerial Vehicle) Unmanned Aerial Vehicle adalah kendaraan udara tanpa awak atau boleh juga di sebut Pesawat Udara Nir Awak (PUNA).PUNA dapat dikendalikan oleh pilotnya dari luar pesawat atau dapat juga dikendalikan oleh program yang sebelumnya ditanam untuk mengarahkan kemana PUNA tersebut harus berjalan (Autonomous).PUNA memiliki parameter performansi yang membuatnya dikatakan canggih. Didalam sistem pesawat nir awak, ada suatu mekanisme yang sangat penting untuk di ketahui, dan secara umum, hal tersebut adalah hal yang memungkinkan terciptanya PUNA, yaitu TCC (Tele Command Control) Tele Command Control : berasal dari tiga suku kata, yaitu tele yang berarti jauh, command yang berrarti perintah dan control yang berarti kendali, jadi bisa disimpulkan bahwa tele command control adalah perintah yang digunakan untuk mengontrol dari jauh salah satu aplikasi dari TCC ini adalah pada sistem Telemetry nya Telemetry merupakan alat komunikasi wireless (gelombang elektromagnetik ) yang merubah gelombang elektromagnetik kedalam bentuk data digital. Prinsip dasar telemetry adalah menangkap parameter dalam frekuensi gelombang elektromagnetik, yang kemudian dirubah kedalam data digital. Setelah itu data ini dapat ditransfer ke media lain, seperti telepon, jaringan komputer atau melalui serat optic. Telemetry juga merupakan tekhnologi yang memungkinkan pengukuran data dalam suatu jarak tertentu. . Transmiter telemetry terdiri dari beberapa perangkat yaitu sebuah encoder merupakan instrument yang membaca sinyal digital atau analog, modulator dan transmitter wireless dengan antena. Salah satu penerapannya adalah dalam modulasi Video menggunakan teknik COFDM (Coded Orthogonal Frequency Division Multiplexing) menggunakan alat DOMO SOLO4 pada pemancar dan penerima. 1.2 Tujuan Kerja Praktek di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Departemen Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan Tangerang : a. Mempelajari secara langsung peralatn yang berhubungan dengan aspek Telekomunikasi b. Mengetahui sistem telemetri dengan teknik COFDM pada UAV 1.3 Pembatasan Masalah Dalam melakukan penyusunan laporan kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi terarah, penulis akan membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas. Adapun pembahasan yang penulis angkat adalah Hal- hal yang akan dibahas pada laporan ini adalah modulasi Video dengan menggunakan Domo SOLO4

Transcript of pada Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ABSTRAK · button/tombol dan LED mempunya arti seperti ......

Makalah Seminar Kerja Praktek

Teknologi Coded Orthogonal Frequency Division Multiplexing (COFDM) untuk Sistem Telemetri

pada Unmanned Aerial Vehicle (UAV)

Bambang Hadiwijaya (L2F 009 126)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ABSTRAK

. Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin pesat. Bisa juga dikatakan bahwa dunia telekomunikasi sekarang ini

bisa dikatakan sebagai bidang yang mengalami kemajuan paling pesat. Perkembangann teknologi telekomunikasi menuju

teknologi digital baik dalam sistem modulasi, signaling maupun dalam sistem transmisinya. COFDM (Coded Orthogonal

Frequency Divison Multiplexing) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang

saling tegak lurus (orthogonal) seta memiliki Guard Interval dan Forward Error Correction (FEC) untuk mengurangi noise

dan mengoreksi error.Teknologi COFDM digunakan untuk sistem telemetry pada UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Teknologi

COFDM tersebut digunakan memodulasikan video dari pemancar yang ada di pesawat ke penerima yang ada di ground

supaya menghasilkan gambar yang real time.

Kata Kunci : COFDM,sistem Telemetri. Modulasi Video,UAV .

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi di

dunia yang begitu pesat maka banyak perusahaan

berbasis riset berusaha mengembangkan atau bahkan

menciptakan teknologi baru yang bermanfaat. Salah

satunya pada departemen pertahanan dan keamanan

berusaha meningkatkan pengawasan daerah

perbatasan negara. Pembuatan UAV ( Unmanned

Aerial Vehicle ) atau sering disebut juga dengan

Pesawat Udara Nir Awak merupakan terobosan

terbaru yang sedang dikembangkan piak BPPT (

Badan Pengkaji dan Perkembangan Teknologi)

UAV (Unmanned Aerial Vehicle) Unmanned

Aerial Vehicle adalah kendaraan udara tanpa awak

atau boleh juga di sebut Pesawat Udara Nir Awak

(PUNA).PUNA dapat dikendalikan oleh pilotnya dari

luar pesawat atau dapat juga dikendalikan oleh

program yang sebelumnya ditanam untuk

mengarahkan kemana PUNA tersebut harus berjalan

(Autonomous).PUNA memiliki parameter

performansi yang membuatnya dikatakan canggih.

Didalam sistem pesawat nir awak, ada suatu

mekanisme yang sangat penting untuk di ketahui, dan

secara umum, hal tersebut adalah hal yang

memungkinkan terciptanya PUNA, yaitu TCC (Tele

Command Control) Tele Command Control : berasal

dari tiga suku kata, yaitu tele yang berarti jauh,

command yang berrarti perintah dan control yang

berarti kendali, jadi bisa disimpulkan bahwa tele

command control adalah perintah yang digunakan

untuk mengontrol dari jauh salah satu aplikasi dari

TCC ini adalah pada sistem Telemetry nya

Telemetry merupakan alat komunikasi

wireless (gelombang elektromagnetik ) yang

merubah gelombang elektromagnetik kedalam bentuk

data digital. Prinsip dasar telemetry adalah

menangkap parameter dalam frekuensi gelombang

elektromagnetik, yang kemudian dirubah kedalam

data digital. Setelah itu data ini dapat ditransfer ke

media lain, seperti telepon, jaringan komputer

atau melalui serat optic. Telemetry juga

merupakan tekhnologi yang memungkinkan

pengukuran data dalam suatu jarak tertentu. .

Transmiter telemetry terdiri dari beberapa

perangkat yaitu sebuah encoder merupakan

instrument yang membaca sinyal digital atau

analog, modulator dan transmitter wireless

dengan antena. Salah satu penerapannya

adalah dalam modulasi Video menggunakan

teknik COFDM (Coded Orthogonal Frequency

Division Multiplexing) menggunakan alat

DOMO SOLO4 pada pemancar dan penerima.

1.2 Tujuan

Kerja Praktek di Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi Departemen Pusat

Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan

Tangerang :

a. Mempelajari secara langsung peralatn

yang berhubungan dengan aspek

Telekomunikasi

b. Mengetahui sistem telemetri dengan

teknik COFDM pada UAV

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam melakukan penyusunan laporan

kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi

terarah, penulis akan membatasi kajian

mengenai masalah yang dibahas. Adapun

pembahasan yang penulis angkat adalah Hal-

hal yang akan dibahas pada laporan ini adalah

modulasi Video dengan menggunakan Domo

SOLO4

2. DASAR TEORI

2.1 Pesawat Terbang

.

Pesawat terbang adalah suatu kendaraan yang

mampu terbang di atmsofer ,berikut mekanisme

timbulnya gaya angkat pada pesawat

Gambar 1 mekanisme timbulnya gaya angkat pada

pesawat

Gaya dorong (Thrust) yang berasal dari mesin

pesawat dan besarnya jauh lebih besar dari gaya

hambat (Drag) ini akan mendorong pesawat melaju

ke depan dengan kecepatan tertentu. Hal ini akan

menimbulkan gaya aerodinamik pada sayap yang

bentuknya telah dirancang sedemikian rupa

(Aerofoil) sehingga dapat menimbulkan gaya angkat

(Lift) pada sayap sehingga pesawat bisa terbang.

Gaya angkat pada sayap timbul karena adanya

kecepatan aliran udara pada sayap sehingga

menimbulkan perbedaan tekanan udara di bagian atas

dan di bagian bawah sayap sebagai akibat perbedaan

kecepatan aliran udara pada bagian atas dan bagian

bawah sayap sesuai dengan hukum Bernouli

2.2 Sistem Telemetry

Telemetry merupakan alat komunikasi wireless

(gelombang elektromagnetik ) yang merubah

gelombang elektromagnetik kedalam bentuk data

digital. Prinsip dasar telemetry adalah menangkap

parameter dalam frekuensi gelombang

elektromagnetik, yang kemudian dirubah kedalam

data digital. Setelah itu data ini dapat ditransfer ke

media lain, seperti telepon, jaringan komputer atau

melalui serat optic. Telemetry juga merupakan

tekhnologi yang memungkinkan pengukuran data

dalam suatu jarak tertentu. . Transmiter telemetry

terdiri dari beberapa perangkat yaitu sebuah encoder

merupakan instrument yang membaca sinyal digital

atau analog, modulator dan transmitter wireless

dengan antena.

2.3 COFDM ( Coded Orthogonal Freuency

Division Multiplexing)

Coded Orthogonal Frequency Division

Multiplexing (COFDM) merupakan suatu teknik

transmisi yang memadukan antara error control

coding dengan Orthogonal Frequency Division

Multiplexing (OFDM). Sistem COFDM ini telah

diaplikasikan pada banyak teknologi seperti pada

Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-

T) karena sistem ini memiliki efisiensi

spektrum yang tinggi, dan tahan terhadap

frequency selective fading

Karena daya yang diijinkan yang sangat

rendah terutama di spektrum bawah dari

5GHz, maka di kembangkan teknik modulasi

khusus yang memungkinkan untuk mengirim

data pada kecepatan sangat tinggi. Modulasi

ini di kenal dengan Coded Ortogonal

Frequency Division Multiplexing (COFDM).

COFDM dirancang untuk penggunaan indoor

dan lebih baik dari teknologi spread-spectrum.

Keandalan Teknologi COFDM dengan

yang lain yaitu pada Orthogonalitas Sinyal

Pembawa, Guard Interval dan Forward Error

Correction. Sinyal Pembawa yang Orthogonal

atau saling tegak lurus dengan sinyal pembawa

lain pada COFDM dimaksudkan agar tidak ada

interferensi pada sinyal pembawa satu dengan

yang lainnya.Guard Interval digunakan dengan

menambahkan beberapa bit akhir diawal

simbol berfungsi untuk mengurangi

Interferensi Simbol dan Forward Error

Correction berfungsi untuk mendeteksi dan

mengoreksi kesalahn pada bit bit yang

diterima.

Pada teknik COFDM sebuah gelombang

pembawa sebenarnya merupakan kumpulan

dari banyak sekali gelombang pembawa

(dimisalkan total 52 sinyal carrier) yang di

pancarkan secara parallel sekaligus. COFDM

menggunakan 48 sub carrier untuk pengiriman

data, dan empat (4) sub-carrier untuk error

correction.

Setiap kanal COFDM menggunakan

frekuensi dengan lebar 300KHz. Pada

kecepatan paling rendah, COFDM dapat

menggunakan teknik modulasi Binary Phase

Shift Keying (BPSK) yang dapat mengirim

data pada kecepatn 125Kbps per kanal. Oleh

karena itu sebuah carrier dengan 48 kanal

dapat mengirim data sebesar 6000Kbps atau

6MBps.

Dengan menggunakan teknik modulasi

yang lebih komplex, yaitu, 16 level quadrature

amplitude modulation 16 QAM yang akan

mengirimkan 4 bit per hertz, kita dapat

mengirimkan data pada kecepatan 24Mbps..

Untuk mencapai kecepatan 54Mbps, kita

perlu mempergunakan teknologi 64 QAM (64

level quadrature amplitude modulation), yang

akan memproses 8 bit per cycle atau 10 bit per

cycle, dengan jumlah seluruhnya sampai 1.125

Mbps per 300-KHz kanal. Oleh karena itu

dengan total 48 kanal, kecepatan maksimum

per carrier dapat mencapai 54Mbps

Tentunya dengan semakin banyak bits per

cycle (hertz) yang di encoded, akan semakin besar

kemungkinan terjadinya interferensi, fading, dan

jarak yang mungkin di tempuh semakin pendek

2.4 VIDEO

Video adalah teknologi untuk menangkap,

merekam, memproses, mentransmisikan dan menata

ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film

seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran

NTSC (National Television System Committee)

- 525 baris, 60 Hz refresh rate.

- Digunakan di Amerika, Korea, Jepang, dan

Canada.

- Frame rate 30 fps

PAL (Phase Alternating Line)

- 625 baris, 50 Hz refresh rate

- Digunakan di sebagian besar Eropa Barat.

- Frame rate25 fps

SECAM (Séquentiel couleur avec mémoire)

- Digunakan di Perancis, Rusia, dan Eropa

timur

- Berdasarkan frequency modulation dengan

25 Hz refresh rate dan 625 baris.

3. SISTEM TELEMETRI MODULASI VIDEO

PADA UAV MENGGUNAKAN COFDM

PADA DOMO SOLO4

3.1 SistemTtelemetri Modulasi Video pada UAV

menggunakan COFDM pada DOMO SOLO4

Produk Domo SOLO4 dan domo SOLO2

berkemampuan bagi pengguna untuk membangun

sistem video digital tanpa kabel. Produk Domo

SOLO4 dan SOLO2 dirancang untuk menyediakan

hubungan point-to-point untuk kualitas frame rate

video dan audio yang maksimal.

Sistem Domo SOLO4 dan SOLO2 adalah

sistem digital mengggunakan teknik modulasi

COFDM, sangat efektif menghilangkan masalah

yang disebabkan multipath dan pemantulan

3.2 Hal – Hal yang harus diperhatikan 1. Sebelum memulai pastikan pengaturan catu

daya memadai untuk memenuhi kebutuhan

setiap produk SOLO4 atau SOLO2.

2. Mengoperasikan dalam batasan lingkungan

yang spesifik

3. Jangan basah

4. Hanya yang sudah terlatih yang dapat

membuka produknya. Tidak ada cara yang

dibutuhkan pengguna untuk

mendapatkan akses ke interior dari

produk

4.3 Alat Digunakan

4.3.1 Pemancar

Gambar 2 Perangkat keras DOMO

pemancar

Pemancar SOLO2 dan SOLO4

dilengkapi dengan standar LED (Light

Emitting Diode) dan panel push button. Panel

dapat dilukiskan seperti dibawah dan

button/tombol dan LED mempunya arti seperti

dijelaskan dalam tabel

Gambar 3 Sketsa pemancar

Tabel 1 LED dan Tombol pada panel

Pemancar

LED/

Tombol

Warna Arti / Kegunaan

Alarm

LED

Merah

Itu mengindikasikan kondisi

yang salah dalam

perlengkapannnya. Biasanya

mengartikan tidak mengunci

video yang diterima

Kunci

Panel

LED

Kuning Mengindikasikan aliran

dienkripsi

RF LED Hijau

Mengindikasikan keluaran RF

sudah aktif

LED 1

sampai 8

Hijau Mengindikasikan 8 konfigurasi

yang dipilih

Mode

Jarak

LED

Green

Pemancar SOLO2 : LED tidak

berfungsi

Pemancar SOLO4 :

mengindikasikan mode jarak

1. Ultra Long Range

1,25MHz QPSK FEC

1/3 (optional)

2. Long range 2,5MHz

QPSK FEC 1/3

3. Medium Range 2,5MHz

QPSK FEC 2/3

4. Short Range 2,5MHZ

16QAM FEC2/3

Tombol

RF

-

Pemancar.

Tekan tombol RF makan RF

output menjadi OFF atau ON

Tekan terus untuk mengaktifkan

standby mode

Tombol

Config

-

Tombol Comfig ketika ditekan

akan memilih ke konfigurasi

selanjutnya

Tekan terus sakelar depan

terkunci

Tombol

Mode

-

Pemancar SOLO2 – Tidak

berfungsi

Pemancar SOLO4 – Tuas antara

range mode sebelumnya

4.3.2 Penerima

Penerima SOLO4 dan SOLO2 dapat

dicocokkan dengan satu dari dua LED dan

tombol tekan mode panel tergantung dari tipe model

Gambar 4 Sketsa Penerima

Tabel 2 LED dan Tombol pada panel Penerima

LED/

Tombol

Warna Kegunaan

Alarm

LED

Merah Merngondisikan adanya

kesalahan pada perlengkapan

LED

Front

Panel

Lock

Kuningt Mengondisikan laju telah

dienkripsi

RF LED Hijau Mengindikasikan RF kondisi ON

LED 1

sampai 8

Hijau Mengindikasikan 8 bagian

configurasi telah dipilih

LED

Jarak

Mode

Green Mengindikasikan perkiraan

kekuatan level sinyal

1. LED ON = Sinyal Level

Rendah

2. LED ON = Sinyal Level

Menengah

3. LED ON = Sinyal Level

Baik

4. LED ON = Sinyal Level

Sangat Baik

Tombol

RF

Tekan Tuas tombol RF untuk

OSD ( On Screen Display) pada

Penerima

Tekan sekali = OSD channel A

Tekan Lagi = OSD Channel B

Tekan Lagi = Mati

Tombol

Config

- Ketika ditekan memilih

konfigurasi selanjutnya

Tombol

Mode

Tidak Berfungsi

4.4 Prosedur Pemasangan

4.4.1 Pemancar

Gambar 5 Sketsa prosedur pemasangan

pemancar

Gambar 6 prosedur pemasangan perangkat keras

pada pemancar

1. Tekan konentor pada soket yang berlabel

“AV” cobalah meluruskan konektor.

Sambungkan video dan suara pada

sumbernya

Tabel 3 Hubungan konektor dengan sinyal

Konenktor Sinyal

Video PAL atau NTSC

Audio Line/Michrophone level audio

Line Level -2dBu klip lebel

impedansi rendah (< 600 ohm)

Mikrophone level 12, 24,36, dan

48 dB preamp

2. Pemancar dapat diberi daya 12V arus

searah(DC) atau AC ke DC dengan adaptor

3. Tekan LEMO konektor padakabel power ke

soket yang berlabel 12V, usahakan konektor

tetap lurus. Sambungkan banana konenktor

ke kabel yang mengubungkan sumber DC

4. Tegangan masukan 5,9 VF hingga 16 V,

terlindungi tegangan balik

5. Arus -0,48 hingga 0,4 pada 12 V (tergantung

mode)

6. Pemancar dilengkapi dengan sebuah

regulator masukan 5,9 sampai 16 V yang

dapat disambungkan secara langsung ke

baterai kendaraan. Konversi daya akan

dibutuhkan untuk kendaraan 24 V

4.4.2 Penerima

1. Komponen pada SOLO Penerima

a. Dua kabel RF

b. Kabel Video

c. Kabel Audio

d. Kabel kontrol

e. AC/DC adaptor

2. Down Conveter

Gambar 7 L-band dan S-Band

Gambar 8 C band dan 5.6 – 5,9 GHz down-

conveter

3. Domo SOLO Penerima

Gambar 9 Domo SOLO Penerima

4. Sistem penerima

Gambar 9 Sketsa pada sistem penerima

Gambar 10 Perangkat keras pada sistem

penerima

4.4.3 Aplikasi Kontrol Pemancar

Gambar 11 Aplikasi Kontrol Pemancar

Output Frequency (MHz)

Memasukkan frekuensi baru yang diinginkan di

ukuran langkah 250kHz.

Bandwidth Mode

Mode Bandwidth unit baik antara domo (kanal

bandwidth 2.5MHz atau 1.25MHz) Narrowband

/celah sempit atau Bandwidth DVB-T 8MHz.

Audio

Putar 'On' atau 'Off pengaturan dasar dioptimalkan

mengingat bit-rate dipilih mode pemancar.

Default Transmit Mode

Dalam Narrowband atau pita celah sempit pengguna

memiliki mode pre-defined berikut tersedia dari

jendela utama. Perhatikan bahwa Mode Jarak Ultra

Long Ultra Long Range:1.25MHz,QPSK,FEC 1/3

(opsional)

Long Range: 2.5MHz,QPSK,FEC 1/3

Medium Range:2.5MHz,QPSK,FEC 2/3

Pendek Range: 2.5MHz 16QAM FEC 2/3

Dalam DVB-T mode yang tersedia adalah

QPSK,1/2FEC,8MHz, 1/32Guard Interval

QPSK,3/4FEC,8MHz 1/32 Guard Interval

16QAM,1/2FEC,8MHz,1/32Guard Interval

Scrambling/Pengacakan

SOLO4, maka mungkin untuk mengenkripsi

jaringan.

File Option

Load Config - memuat data konfigurasi

tunggal dari file . Save Config - menyimpan

data konfigurasi ke file teks. Load Config Set

- memuat semua 8 konfigurasi dari file Save

Config Set - digunakan untuk menyimpan

semua 8 konfigurasi ke file teks

Gambar 12 Jendela Advanced TX Controller

Output Frekuency (MHz)

Memasukkan frekuensi baru kelipatan

250kHz.

Modulation Bandwidth

Modus normal operasi 2.5MHz.

Modulation Output

Kontrol ini digunakan untuk menghidupkan

dan mematikan keluaran RF.

Narrow Band FEC

Default FEC adalah 2/3, Namun peningkatan

rentang pengoperasian dapat dicapai dengan

memilih FEC 1/3. FEC 1/3 akan meningkatkan

jangkauan sinyal oleh 3dB. Namun FEC 1/3

mengurangi kapasitas link ke 1.2Mb / s sehingga

mengurangi kualitas gambar.

Tabel 4 Perbandingan FEC dengan Link Bitrate dan

Sensitivity

FEC Link Bitrate Sensitivity

2/3 2,4 Mbps -99 dBm

1/3 1,2 Mbps -102 dBm

Narrow Band Guard Interval

Default untuk Guard Interval 1/16. Interval 1/8 juga

tersedia untuk aplikasi jarak yang sangat jauh

(pesawat downlinks).

Narrow Band Modulation

Modus COFDM dapat diubah antara QPSK dan

16QAM. QPSK adalah modus default dan akan

memberikan kinerja RF yang paling kasar link

terkuat.

DVB-T Service Name

Berlaku di hanya modus DVB-T, default ke Unit 1.

Hal ini tidak boleh diubah dalam operasi normal

DVB-T FEC

Berlaku hanya di modus DVB-T, default adalah FEC

½.

DVB-T Guard Interval

Default untuk Guard Interval 1/32.

DVB-T Modulation

Modus DVB-T, modus COFDM dapat diubah antara

QPSK, 16QAM dan 64QAM. Default QPSK

memberikan kinerja RF yang paling kasar link

terkuat.

Output Attenuation

Membuat penyesuaian kecil untuk tingkat daya

keluaran,

Video Input

Memilih standar komposit video masukan.

Pilihannya adalah PAL, NTSC dengan dan tanpa alas

7,5 IRE.

MPEG Mode

Modus default encoding adalah MPEG2,

MPEG4 Encoding Mode

Default ini untuk interlace delay rendah

MPEG4 Frame Rate

Pilihan ini hanya tersedia pada upgrade produk

SOLO4 Ultra Narrow Band telah diinstal.

Video Bitrate

Mengatur bitrate video dalam batasan

kapasitas yang tersedia dalam saluran, tapi

hanya jika "Input Chaining" diatur ke ON.

Untuk pemancar SOLO normal, chaining

TIDAK BISA diaktifkan, dan sebagai video bit

rate control tersebut secara otomatis.

Tingkat bit video akan secara otomatis

dimaksimalkan di setiap konfigurasi saat

"Chaining Input" dimatikan.

Horizontal Resolution

Mengubah resolusi horizontal ke nilai yang

lebih rendah akan membuat gambar yang

terkodekan lebih lembut..

Audio Encoder

Audio OFF secara default, Mengaktifkan audio

akan menurunkan kualitas video, karena

beberapa dari kapasitas data yang tersedia

dialihkan dari video ke audio.

Audio Input Level

Menentukan penguat audio untuk diterapkan

pada sinyal input audio.

Unit Name

Memasukkan pengidentifikasi untuk layanan

yang mereka ingin untuk mengirimkan.

Sleep Mode

Unit menjadi Mode Sleep di mana fungsi

utama dinonaktifkan, konsumsi daya

berkurang

Data

Dengan kontrol ON / OFF ini pengguna dapat

memilih apakah pemancar melewati data serial

RS232 di link RF ke penerima.

Data Baud Rate

Bidang ini digunakan untuk memilih baud rate

dari setiap komponen data serial RS232 yang

akan dilewatkan dari pemancar ke penerima di link

RF.

Current Config

Bidang ini melaporkan jumlah konfigurasi terakhir

dimuat.

Scrambling

Scrambling harus diaktifkan pada pemancar dengan

memilih baik AES128 atau AES 256 di bidang

scrambling. Pada poin ini pengguna akan perlu

memastikan bahwa kunci yang benar sedang

digunakan dan ini dilakukan dengan menggunakan

Options / Write AES Key.

Kuncinya adalah kunci 128bit untuk AES128 dan

kunci 256bit untuk AES256

Video Locked (Status Only)

informasi status Ini menunjukkan apakah pemancar

berhasil dikunci ke sinyal video yang masuk

komposit.

Software Version (Status Only)

informasi status Ini menggambarkan versi perangkat

lunak yang berjalan pada produk pemancar SOLO.

FPGA Version (Status Only)

Informasi ini hanya untuk menggunakan rekayasa

domo.

Serial Number (Status Only)

informasi status Ini adalah nomor seri elektronik

pemancar PCB.

Chaining (Status Only)

Bidang ini melaporkan status input chaining ke

pemancar SOLO,

Options

Engineering - menyediakan akses ke fitur diagnostik

lebih lanjut dan kalibrasi. Halaman-halaman kalibrasi

Diagnostik dan Power Calibration tidak boleh

diubah. The Advanced Options di bawah menu

Engineering memungkinkan pengguna untuk

Mengubah alamat RS232, yang dapat berguna saat

menghubungkan beberapa unit bersama-sama melalui

multi-drop bus RS485 untuk tujuan pengendalian.

Kotak dialog kontrol Serial memungkinkan

pengguna untuk mengubah timeout digunakan

selama komunikasi serial antara unit dan controller.

Enable Polling - pemilihan opsi ini membuat

aplikasi kontrol otomatis me-refresh data yang

disajikan kepada pengguna setiap beberapa

detik.

Polling Option - pemilihan opsi ini

memungkinkan pengguna untuk menentukan

parameter yang akan disurvei secara teratur.

Write Encryption Key - membuka kotak

dialog untuk memasukkan ABS atau kunci

AES pengacakan, sebagai 32 karakter

heksadesimal ASCII (0 ... F)

Write License Code - membuka kotak lebih

lanjut untuk memasukkan kode lisensi untuk

aktivasi fitur licensable (misalnya pengacakan

AES) di pemancar. Hubungi domo untuk

dukungan dalam menerapkan lisensi baru

seperti yang diperlukan.

Restore Default - mengembalikan pengaturan

default pabrik di pemancar.

File

Set Icon Source, Set Logo , Set logo isze and

Set application title - memungkinkan

pengguna untuk menentukan branding

kontroler

Exit mengeluarkan kontrol aplikasi penerima

SOLO

4.4.4 Aplikasi Kontrol Penerima

Gambar 13 Aplikasi Kontrol Penerima]

Bandwidth Mode (Narrowband atau DVB-

T)

Peralihan pemilihan unit radio Narrowband

dan DVB-T

Input Frekuency (MHz)

Memasukkan frekuensi kelipatan 250kHz.

Service Name

Kolom ini memungkinkan pengguna untuk

memasukkan pengidentifikasi untuk layanan yang

mereka ingin terima.

Descrambling

Descrambling harus diaktifkan pada penerima dan

dapat dimasukkan dengan mengklik pada icon kuning

'kunci'.

File Options

Load Config - memuat data konfigurasi tunggal dari

file teks

Save Config - menyimpan data konfigurasi ke file

teks.

Load Config Set - memuat semua 8 konfigurasi dari

file teks

Save Config Set - digunakan untuk menyimpan

semua konfigurasi 8 ke file teks

Gambar 14 Jendela ‘Advance’ Rx Controller

Narrowband / DVB-T

Penerima SOLO4 mampu menerima transmisi di

Narrowband dan DVB-T.

Input Frequency

Memasukkan frekuensi baru yang diinginkan di

bidang ini.

Down converter LO

Supaya domo menyuplai downconverters

,harus ditetapkan sebagai berikut:

• 1880MHz untuk transmisi S band (2,28

hingga 2.55GHz)

• 1700MHz untuk transmisi pita L (1,15

sampai 1.4GHz).

Down Converter LO side

Supaya domo menyuplai downconverters, ini

harus ditetapkan sebagai berikut:

• RENDAH untuk transmisi S band (2,28

hingga 2.55GHz)

• TINGGI untuk transmisi pita L (2,28 hingga

2.55GHz)

OFDM Bandwidth

Menampilkan lebar dari sinyal OFDM diterima

OFDM Guard Interval

Biasanya guard interval yang digunakan 1/16

OFDM Mode (Status Only)

Menampilkan konstelasi COFDM yang sedang

didemodulasi pada penerima.

OFDM FEC (Status Only)

Menampilkan FEC COFDM (Forward Error

Correction) yang sedang didemodulasi pada

penerima.

Input SNR (Status Only)

Untuk setiap masukan IF, SNR (Signal to

Noise Ratio) dilaporkan. Nilai-nilai dalam

urutan 18dB sampai 22dB merupakan sinyal

yang diterima adalah kuat, sementara nilai-

nilai dalam urutan 5dB merupakan sinyal yang

diterima buruk yang kemungkinan akan

menimbulkan kesalahan decoding.

BER Pre Viterbi (Status Only)

Angka ini adalah untuk penggunaan

perekayasa dan memberikan representasi dari

tingkat kesalahan sebelum teknik koreksi

kesalahan telah diterapkan di penerima.

BER Post Viterbi (Status Only)

Angka ini menentukan ukuran tingkat

kesalahan bit setelah teknik koreksi kesalahan

telah diterapkan di penerima.

Input Level (Status Only)

Angka ini menunjukkan tingkat sinyal yang diterima

pada dua input penerima. Operasi normal akan

terjwujud ketika tingkat input -15 dan - 90 dBm.

Demod Lock Status (Status Only)

Hal ini menunjukkan apakah demodulasi yang

berhasil dikunci untuk sinyal RF.

Data

Dengan mengontrol ON / OFF ini pengguna dapat

memilih apakah penerima mengekstrak komponen

data yang mungkin dalam aliran yang dipancarkann.

Data Baud Rate (Status Only)

Melaporkan baud rate dari setiap komponen data

serial RS232 yang hadir dan dipilih dalam aliran.

Input Line Standard (Status Only)

Bidang ini melaporkan batas standar yang saat ini

sedang, atau terakhir diterjemahkan.

Power Up Line Standard

Memilih standar batas video penerima yang akan

dihasilkan (PAL / NTSC) ketika penerima pertama

kali dinyalakan dan sebelum itu telah terkunci ke

sinyal RF yang masuk.

Mode NTSC

Dengan kontrol ini, ketika berjalan di baris mode

525, pengguna dapat memilih apakah output video

NTSC komposit memiliki alas 7,5 IRE diterapkan.

Blue Screen on Fail

Ketika link gagal, pengguna dapat memilih antara

bidang biru video output (YES), dan frame beku

(NO) dengan pilihan ini.

Unit Name

Memasukkan pengidentifikasi untuk layanan

Descrambling

Descrambling juga harus diaktifkan pada penerima

dengan memilih AES128 atau AES256 di bidang

descrambling. Pada titik ini pengguna akan perlu

memastikan bahwa kunci yang benar sedang

digunakan pada penerima dan ini dilakukan dengan

memilih Options / Write AES Key di kontroler

penerima.

Kuncinya adalah nilai 128bit untuk AES128

dan nilai 256bit untuk AES256, dan

dimasukkan sebagai 32 atau 64 karakter

heksadesimal ASCII (0 ... F).

Decoder Lock Status (Status Only)

Melaporkan apakah decoder video berhasil

dikunci dengan aliran bit digital masuk.

Current Config

Memungkinkan pengguna untuk memilih

mana dari 8 konfigurasi memori penerima

beroperasi

Serial Number (Status Only)

status informasi Ini adalah nomor seri

elektronik pemancar PCB.

FPGA Version (Status Only)

Informasi ini adalah hanya menggunakan

untuk rekayasa domo.

Chaining

Chaining memungkinkan beberapa layanan

yang akan dikirim melalui satu link RF.

Sebuah penerima dapat dihubungkan ke

pemancar untuk membentuk chaining atau link

relay. Untuk memungkinkan hal ini, interface

chaining yang disediakan di penerima pertama

harus terhubung ke pemancar kedua. Tiga

mode operasi yang didukung - tidak ada

chaining (default), modus chaining, dan modus

estafet. Modus chaining memungkinkan dua

layanan (remote dan lokal) untuk digabungkan.

Modus estafet memungkinkan hanya layanan

remote untuk ditransmisikan mematikan

layanan lokal.

Options

Enginnering - menyediakan akses ke fitur

diagnostik lebih lanjut dan kalibrasi. Kotak

dialog Diagnostik tidak boleh diubah. kotak

dialog Advanced Options di bawah menu

Engineering memungkinkan pengguna untuk

Mengubah alamat RS232, yang dapat

berguna saat menghubungkan beberapa unit

bersama-sama melalui bus RS485 multi-drop

bertujuan untuk pengendalian. Kotak dialog

Serial control memungkinkan pengguna untuk

mengubah timeout yang digunakan selama

komunikasi serial antara unit dan kontroler.

Enable Polling - memilih opsi ini membuat aplikasi

kontrol otomatis me-refresh data yang disajikan

kepada pengguna setiap beberapa detik.

Polling Options - memilih opsi ini memungkinkan

pengguna untuk menentukan parameter yang akan

disurvei secara teratur.

Write Decryption Key - membuka kotak dialog

untuk memasukkan ABS atau kunci AES berebut,

sebagai 32 karakter heksadesimal ASCII (0 ... F)

Write License Code - membuka kotak lebih lanjut

untuk memasukkan kode lisensi untuk aktivasi fitur

licensable (misalnya AES pengacakan) di pemancar.

Hubungi domo untuk dukungan dalam menerapkan

lisensi baru seperti yang diperlukan.

Restore Defaults - mengembalikan pengaturan

default pabrik di pemancar.

File

Set Icon Source, Set logo source, Set logo size dan

Set application title - memungkinkan pengguna

untuk menentukan branding kontroler

Exit - keluar aplikasi kontrol penerima SOLO

4.5 Hasil uji

Gambar 15 persiapan menguji terbangkan UAV

dengan menggunakan domo SOLO4 long range

Gambar 16 UAV dengan menggunakan domo

SOLO4 long range take off

Gambar 17 Hasil Pengujian dengan

menggunakan Domo SLO4 dengan Long

Range

Gambar 18 UAV dengan

menggunakan domo SOLO4 long range

landing tetap mengunci posisi pemancar

(Sumber : Dokumentasi

BPPT)

Sistem Telemetri yang ditanamkan pada

kamera UAV mengambil data berupa gambar

sesuai prameter-prameter anjuran yang

diberikan seperti sistem modulasi, BPSK,

QPSK, maupun 16 QAM lalu dikirimkan dari

pemancar yang berada di on board menuju

penerima yang berada pada center ground

station

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa

gambar tidak terlalu maksimal, karena akan

menempuh jarak yang jauh maka dianjurkan

menggunakan mode Long Range yaitu

modulasi QPSK sehingga menyebabkan

gambar menjadi kurang maksimal hal tersebut

untuk menutupi delay yang besar dalam

transmisi video, lain halnya apabila

menggunakan mode Short Range untuk jarak

yang dekat , modulasi yang digunakan adalah

16 QAM hal ini berdampak resolusi gambar

akan menjadi sangat bagus akan tetapi bila

dipakai pada jarak yang jauh mode Short

Range, delay transmisi akan terlalu lama dan

kemungkinan pada jarak tertentu gambar tidak

dapat ditampilkan

4. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. PUNA dapat dikendalikan oleh pilotnya dari

luar pesawat atau dapat juga dikendalikan

oleh program yang sebelumnya ditanam

untuk mengarahkan kemana PUNA tersebut

harus berjalan (Autonomous)

2. Pada Sistem Telemetri Video, transmisinya

engunakan metode simpleks , yaitu

mengirimkan informasi berupa video dari sisi

pemancar di on board pada pesawat ke

penerima di GCS

3. Domo SOLO4 merupakan sebuah perangkat

dalam mengirimkan video karena sudah

memakai sistem COFDM

4. Galat Domo SOLO4 biasanya terjadi karena

kurang telitinya pengguna dalam

pemasangan

.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. http://www.bppt.go.id/, diakses pada tanggal

20 Juli 2012

[2]. http://www.ilmuterbang.com, diakses pada

tanggal 20 Juli 2012

[3]. http://www.wikipidea.com , diakses pada

tanggal 20 Juli 2012

[4]. (Rath, Manaswini, dkk. “Avionic

Framework”. 2006. Honeywell International

Inc : Morristown

[5]. MajalahAngkasa edisi koleksi UAV

[6]. "Telemetry: Summary of concept and

rationale". NASA Technical Reports Server.

Diakses pada tanggal 26 September 2011..

[7]. Telemetry West. Telemetry Tutorial. Sand

Diego: L-3 Communication

[8]. _____,Domo Product .SOLO2 and SOLO4

Users’ Manual. England : COBHAM.2008

[9]. Stott,J.H, Tutorial – COFDM “The how and

why COFDM”. EBU Technical Review

,1998.

[10]. Fahilah, Wike Septi ,Pengaruh

Modulasi M-PSK pada Unjuk Kerja Sistem

Orthogonal Frequency Division

Multiplexing ( OFDM), Makalah Tugas

Akhir Teknik Elektro Undip, 2008.

[11]. Wulandari, Putri, Desain Antena

Vertical Ground Plane pada Frekuensi 902 –

928 MHz dengan menggunakan CST,

Laporan Kerja Praktek Teknik Elektro

Al Azhar,2010.

[12]. _______,MULTIMEDIA,Fak

ultas Teknik Informatika Universitas

Kristen Duta Wacana,2005/2006

BIODATA

Bambang Hadiwijaya

(L2F009126). Lahir di

Medan, 9 September 1991.

Menempuh pendidikan di

SDN 101767 Tembung,

SMPN 2 Bogor, SMAN 3

Bogor dan sekarang tercatat

sebagai Mahasiswa Teknik

Elektro UNDIP angkatan 2009, Konsentrasi

Telekomunikasi

..

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Sukiswo, ST,MT

NIP.195806171987031002