Ternak ayam merupakan komoditas peternakan yang paling banyak dipelihara oleh para petani peternak. Produk komoditas peternakan ini adalah sumber protein hewani yang dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat secara luas. Berdasarkan sistem produksinya, maka industri peternakan ayam di Indonesia dikategorikan ke dalam 4 sektor, yaitu: Pertama, industri yang terintegrasi dengan kepemilikan 20.000 ekor hingga jutaan ekor, yang dipelihara secara superintensif. Kandangnya menggunakan model tertutup (closed house). Kedua, perusahaan produksi komersial dengan kepemilikan 1.000-20.000 ekor, yang dipelihara secara intensif. Ketiga, usaha produksi komersial yang memiliki 1.000-20.000 ekor. Keempat, backyard farming, yaitu pemeliharaan unggas dalam skala kepemilikan sampai ratusan ekor saja. Hampir semua peternakan rakyat, termasuk peternakan ayam kampung, berada dalam kelompok ini(Adjid, Tt).

Bangsa ayam adalah sekelompok ayam dalam kelas tertentu yang memiliki persamaan secara anatomis, morfologis maupun fisiologis, dan sifat tersebut diturunkan ke generasi berikutnya. Bangsa-bangsa ayam yang terkenal dari kelas Amerika ialah New Hamsire, Rhode Island Red, Wyandote dan Plymouth Rock. Bangsa ayam dari kelas Inggris yang terkenal ialah Corbnish. Bangsa Cornish merupakan nenek mooyang dari ayam penghasil daging saat in. Dari kelas Mediteran, yang terkenal ialah bangsa Leghorn. Ayam ini merupakan penghasil telur berkerabang putih yang sangat produktif, sedangkan dari kelas Asia dikenal bangsa Brahma, Cochin dan Langshan.

Ayam broiler merupakan salah satu sektor  peternakan yang menghasilkan bahan pakan hewani yang mempunyai nilai gizi yang tinggi. Perkembangan genetik ayam broiler semakin pesat, sehingga ayam broiler tidak lagi dipotong pada umur 35 hari tetapi menjadi lebih cepat yaitu 29 hari. Pertumbuhan yang cepat tersebut diikuti oleh menurunnya daya tahan tubuh ayam broiler(Rima, Tt).

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul (Kemal,2000).

Pada umumnya di Indonesia ayam broiler sudah dipasarkan pada umur 5-6 minggu dengan berat 1-1,6 kg walauppun laju pertumbuhannya belum maksimum, karena ayam broiler yang sudah berat sulit dijual. Ayam broiler yang baik adalah ayam ayam yang cepat tumbuh dengan warna bulu putih, tidak terdapat warna-warna gelap pada karkasnya, memiliki konfirmasi dan ukuran tubuh yang seragam. Ayam broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19-210C.

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : G. Gallus

Subspesies : G. G. Domesticus

Nama trinomial : Gallus gallus domesticus

Kulit ayam broiler sangat tipis dan tidak mempunyai kelenjar keringat. Kulit pada bagian pangkal ekor mempunyai kelenjar uropigial, yang berfungsi menghasilkan minyak untuk meminyaki bulunya, Kulit ini terdiri dari dua lapisan, bagian luar disebut epidermis dan bagian dalam disebut endodermis. Warna kulit unggas dipengaruhi oleh pigmen lipochrom dan melanin(Hardiwiyotto,1992).

Urat daging pada ternak broiler dilengkapidengan syaraf dan pembuluh darah, sehingga bila terjadi kerusakan syaraf, urat daging tersebut akan mengalami kelumpuhan. Pigmen pada urat daging adalah myoglobin. Konsentrasi pigmen berbeda pada urat daging bagian dada dan paha. Perbedaan tersebut menyebabkan daging bagian dada disebut light meat dan urat daging bagian paha disebut dark meat. Fungsi urat daging adalah sebagai penutup tulang dan membentuk tubuh, menghasilkan panas tubuh serta menggerakkan tubuh. Beberapa contooh urat daging pada unggas ialai urat daging dada (m.pectoralis), berfungsi mengangkat dan menurunkan sayap. Urat daging pada kaki(m.pectineus), memungkinkan ayam dapat tidur dalam keadaan berdiri. Kulit pada broiler terdapat urat daging, yaitu m. Dermal yang berfungsi menggerakkan bulu(Hardiwiyotto,1992).

Mekanisme ketahanan tubuh pada broiler dapat terjadi secara fisik maupun sistem imunological. Pada mekanisme secara fisik, ,yang berperan adalah kulit, asam dalam proventrikulus dan mucus serta silia pada saluran pernafasan. Yang berperan dalam mekanisme ketahanan tubuh dengan sistem imuunological adalah bursa fabrisius, thymus, dan sel-sel lymphoid dalam saluran pencernaan (Hardiwiyotto,1992).

STRAIN PADA AYAM BROILER

Strain pada ayam broiler adalah Strain Abror Acres, Strain Hubbard, Strain Indian River, Strain ASA 313, Strain Coob, Strain GOTO 607, Strain Hanhyup 607,Strain Isa Vede, Strain Kabir While, Strain Lohmannm Strain Hybro, Strain Marshal, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Adjid.Tt. Dukungan Teknologi Veteriner dan Strategi Pengendalian Penyakit Unggas di Sektor 3 dan 4. Balai Besar Penelitian Veteriner. Bogor

Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.

Hardiwiyotto.1992. Kimia dan Teknologi Daging Unggas. Buku Monograf. PAU Pangan dan Gizi, Universiitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Kemal.2000. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Jakarta

Rima.Tt.Menjadi Milyader Budidaya Ayam Broiler.Pustaka Baru Press.