p9

2
% inhibisi= % radang kontrol % radang obat % radang obat × 100 % Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penghambatan sediaan uji terhadap peradangan pada kaki tikus. Berdasarkan grafik yang telah dibuat didaptkan bahwa persentase inhibisi peradangan terhadap waktu diperoleh bahwa pada kelompok kontrol positif (natrium diklofenak) mempunyai kemampuan inhibisi radang paling tinggi, kemudian diikuti oleh kelompok IV, kelompok V dan kelompok III. Pada hasil uji statistik parametrik analisis varian (ANOVA) satu jalan diperoleh hasil yang tidak signifikan. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan 0,119 yang berarti lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan terhadap tiap kelompok dosis tidak terdapat perbedaan yang bermakna. A. Simpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa akar alang-alang yang digunakan dalam praktikum kali ini memiliki efek antiinflamasi hal ini dapat dilihat dari penurunan perdangan tikus yang telah diinduksi oleh karagenan. Dimana yang mempunyai kemampuan inhibisi radang paling tinggi, kelompok IV dengan dosis 2. B. Daftar Pustaka

description

9

Transcript of p9

Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penghambatan sediaan uji terhadap peradangan pada kaki tikus. Berdasarkan grafik yang telah dibuat didaptkan bahwa persentase inhibisi peradangan terhadap waktu diperoleh bahwa pada kelompok kontrol positif (natrium diklofenak) mempunyai kemampuan inhibisi radang paling tinggi, kemudian diikuti oleh kelompok IV, kelompok V dan kelompok III.Pada hasil uji statistik parametrik analisis varian (ANOVA) satu jalan diperoleh hasil yang tidak signifikan. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan 0,119 yang berarti lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan terhadap tiap kelompok dosis tidak terdapat perbedaan yang bermakna.

A. SimpulanDari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa akar alang-alang yang digunakan dalam praktikum kali ini memiliki efek antiinflamasi hal ini dapat dilihat dari penurunan perdangan tikus yang telah diinduksi oleh karagenan. Dimana yang mempunyai kemampuan inhibisi radang paling tinggi, kelompok IV dengan dosis 2.B. Daftar PustakaMunaf ST; Syamsul. (1994). Catatan Kuliah Farmakologi Bagian II. Staf Pengajar Laboratorium Farmakologi-FK UNSRI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mycek,M.J. (1995). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika. C. Daftar PustakaMunaf ST; Syamsul. (1994). Catatan Kuliah Farmakologi Bagian II. Staf Pengajar Laboratorium Farmakologi-FK UNSRI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mycek,M.J. (1995). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika.