P U T U S A N - pt-medan.go.id · NOMOR. 106/PDT/2014/PT-MDN ... Komplek Ganda Asri Nomor 12...
Transcript of P U T U S A N - pt-medan.go.id · NOMOR. 106/PDT/2014/PT-MDN ... Komplek Ganda Asri Nomor 12...
Hal. 1 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
P U T U S A N
NOMOR. 106/PDT/2014/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara gugatan antara:
1. SUMIRAN, Kepala Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten
Labuhan Batu, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING I semula TERGUGAT II ;
2. AMINUDDIN MANURUNG,SE, beralamat di Jalan Negeri Lama No.5
Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING II
semula TERGUGAT IV ;
Dalam hal ini Pembanding I semula Tergugat II dan
Pembanding II semula Tergugat IV keduanya
memberikan kuasa kepada Haris Nixcon
Tambunan,SH, Advokat / Penasihat Hukum,
berkantor di Ahmad Yani, Komplek Ganda Asri
Nomor 12 Rantauprapat, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 Agustus 2012 ;
3. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LABUHAN BATU
(Jalan Gautama Rantauprapat) CQ KEPALA
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN
NASIONAL PROPINSI SUMATERA UTARA (Jalan
Brigjen Katamso Nomor 45 Medan CQ KEPALA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL ( Jalan
Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta ), selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING III semula
TERGUGAT I;
Dalam hal ini Pembanding III semula Tergugat I
memberikan kuasa kepada CINTA PANDIA, SH,
Hal. 2 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
pekerjaan Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan
Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu,
beralamat di Jalan Pramuka Nomor 3 Rantauprapat
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16
Agustus 2012 ;
4. SABAR RITONGA, SH, alamat Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Provinsi Sumatera Utara, Jalan Brigjen Katamso
Nomor 45 Medan, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING IV semula TERGUGAT III;
Dalam hal ini dikuasakan kepada Liberty Sinaga,SH,
Santun Sianturi, SH, Fiktor Panjaitan,SH.MH,
masing-masing Advokat dari Kantor Hukum
Aanugerah Keadilan, berkantor di Jalan Menteng VII
Nomor 64-G Medan, berdasarkan surat kuasa
khusus tanggal 13 Januari 2014;
L A W A N :
1. NY. SUZANNA LUBIS, perempuan, Ibu Rumah tangga, beralamat di
Jalan Komplek Keuangan Nomor 09,RT 003,
Kelurahan Tebet, Menteng Dalam, Kecamatan
Tebet, Kodya Jakarta Selatan, untuk selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING I semula
PENGGUGAT I ;
2. NY. AISYAH LUBIS, usia 61 tahun, Jalan Palapa I Nomor 21 Tegal
Alur, Menceng, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat,
untuk selanjutnya disebut sebagai TERBANDING II
semula PENGGUGAT II ;
Dalam hal ini keduanya diwakili kuasa hukumnya
Tumbur M. Tampubolon,SH, Goraha T.
Tampubolon,SH dan Agnes PS.Tampubolon,SH
pada Kantor Tumbur M. Tampubolon dan Konsultan
Hukum, yang beralamat di Jalan Yos Sudarso
Hal. 3 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Nomor 39, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda,
Kodya Tangerang, Propinsi Banten, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor 07/TM/SK/II/2014
tanggal 28 Pebruari 2014 dan Nomor
08/TM/SK/II/2014 tanggal 28 Pebruari 2014, untuk
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I dan II
semula PENGGUGAT I dan II ;
D A N
CAMAT KECAMATAN BILAH HILIR, Kabupaten Labuhan Batu di Negeri
Lama, Kecamatan Bilah Hulu, selanjutnya disebut
sebagai TURUT TERBANDING semula
TERGUGAT V;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 106/PDT/2014/PT.MDN
dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Setelah membaca salinan putusan Pengadilan Negeri
Rantauprapat Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 15
Juli 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Rantauprapat pada tanggal 20 juli 2012 dalam Register Nomor
32/Pdt.G/2012/PN.RAP telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II memiliki sebidang tanah seluas
+ 500 Ha. yang di atasnya ditanami pohon kelapa sawit yang terletak
di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu,
dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan perkebunan P. T. Harisawit Jaya;
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah masyarakat ;
Hal. 4 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah masyarakat ;
Sebelah Timur berbatasan dengan perkebunan P. T. Harisawit Jaya ;
2. Bahwa kepemilikan Penggugat I dan Penggugat II diperoleh dari
pembebasan tanah masyarakat secara sukarela di hadapan Kepala
Desa Selat Besar dengan pembayaran ganti rugi sebagaimana
tertuang di dalam Surat Keterangan Pendaftaran Tanah oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu tertanggal 12-03- 1992 ;
3. Bahwa untuk mendapatkan status kepastian hukum terhadap tanah
aquo Penggugat I dan Penggugat II melalui Kepala Kantor Wilayah
Propinsi Sumatera Utara telah mengajukan permohonan Hak Milik
kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional dengan surat tertanggal
20 Agustus 1993 Nomor : 520-1-1642/8/93 atas nama Abdul Hadi
Pulungan, dkk (25 orang) dan surat tertanggal 16 Agustus 1993
Nomor : 520-1-1616/8/93 atas nama Asiah Lubis, dkk (25 orang).
Surat yang dimaksud adalah :
3.1. Permohonan Hak Milik Penggugat II yang ditujukan kepada
Kepala Badan Pertanahan Nasional yang didasarkan Surat
Kakanwil BPN Propinsi Sumatera Utara Nomor 520-1-
1616/8/93 tanggal 16 Agustus 1993 atas nama Asiah Lubis, dkk
terdiri dari dan atas nama :
No.
Urut
Identitas Pemohon
Letak
Tanah
Luas
Tanah
Gambar
Situasi
Surat
Keterangan
Pendaftaran
Tanah tanggal
12-3-1992
1. Asiah Lubis, usia 48
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
99.600
M2
No.
707/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
423/92
Hal. 5 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
2. Sariyah, usia 40
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
708/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
424/92
3. Holidah Darwin, usia
42 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
99.600
M2
No.
711/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
427/92
Hal. 6 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Sumater
a Utara
4. Yusnora Lubis, usia
52 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
No.
736/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
452/92
5. Holidah Nur
Hasibuan, usia 40
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
745/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
461/92
6. Kartini Lubis, usia 42
tahun, warga negara
Desa
Selat
99.600
M2
No.
717/199
No. 630-
433/92
Hal. 7 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
2
tanggal
12-3-
1992
7. Abdul Hadi
Pulungan, usia 56
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
No.
749/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
465/92
8. Kartini Rayo Usman,
usia 60 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
99.600
M2
No.
730/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
446/92
Hal. 8 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Kec. Bilah Hilir Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
9. Susanna Hadi, usia
45 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
753/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
469/92
10. A.H. Pulungan, usia
50 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
99.600
M2
No.
714/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
430/92
Hal. 9 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
11. A.Hadi. P., usia 52
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
No.
728/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
444/92
12. Rizani Pulungan,
usia 48 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
750/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
466/92
Hal. 10 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
13. Elvi Yuliana
Pulungan, usia 45
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
733/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
449/92
14. Hajjah Susanna
Lubis, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
No.
718/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
434/92
15. Rohana Lubis, usia
58 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
99.600
M2
No.
755/199
2
tanggal
No. 630-
471/92
Hal. 11 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
12-3-
1992
16. Hasnul Arifin
Pulungan, usia 48
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
751/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
467/92
17. Hazwan Pulungan,
usia 49 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
No.
713/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
429/92
Hal. 12 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
18. Hajjah Zainab
Lintang, usia 60
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
731/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
447/92
19. Y. Lubis, usia 48
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
99.600
M2
No.
720/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
436/92
Hal. 13 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Tingkat I
Sumater
a Utara
20. Darwin Lubis, usia
50 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
747/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
463/92
21. Hazwan, usia 41
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
742/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
458/92
22. Hasnul Arifin, usia 42 Desa 99.600 No. No. 630-
Hal. 14 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
M2 734/199
2
tanggal
12-3-
1992
450/92
23. E. Yuliana, usia 40
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
722/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
435/92
24. H.A.Pulungan, usia
40 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal di
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
99.600
M2
No.
738/199
2
tanggal
12-3-
No. 630-
454/92
Hal. 15 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Desa Selat Besar,
Kec. Bilah Hilir
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
1992
25. Suriani, usia 42
tahun, warga negara
Indonesia, pekerjaan
Bertani, bertempat
tinggal di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa
Selat
Besar,
Kecamat
an Bilah
Hilir,
Daerah
Tingkat
II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumater
a Utara
99.600
M2
No.
709/199
2
tanggal
12-3-
1992
No. 630-
425/92
3.2. Permohonan Hak Milik Penggugat II yang ditujukan kepada Kepala
Badan Pertanahan Nasional yang didasarkan Surat Kakanwil BPN
Propinsi Sumatera Utara Nomor 520-1-1642/8/93 tanggal 20
Agustus 1993 atas nama Abdul Hadi Pulungan, dkk terdiri dari dan
atas nama :
No.
U Urut
Identitas Pemohon Letak Tanah Luas
Tanah
Gambar
Situasi
Surat
Keterangan
Pendaftaran
Hal. 16 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Tanah
1. Abdul Hadi
Pulungan, usia 56
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
725/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-441/92
2. Sariyah, usia 40
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
739/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-445/92
3. Hasnul Arifin
Pulungan, usia 48
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
746/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-462/92
Hal. 17 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
4. Hasnul Arifin, usia
42 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
754/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-470/92
5. Rohana Lubis,
usia 58 tahun,
warga negara
Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
719/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-435/92
6. Rizani Pulungan,
usia 48 tahun,
warga negara
Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
726/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-442/92
7. Evi Yuliana Desa Selat 99.600 No. No. 630-445/92
Hal. 18 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Pulungan, usia 45
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
M2 729/1992
tanggal
12-3-
1992
8. Holidah Nur
Hasibuan, usia 40
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
727/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-443/92
9. Ny. Y. Lubis, usia
48 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
723/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-439/92
10. Asiah Lubis, usia Desa Selat 99.600 No. No. 630-460/92
Hal. 19 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
48 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
M2 744/1992
tanggal
12-3-
1992
11. Ny. Suzanna
Hadi, usia 45
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
735/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-451/92
12. E. Yuliana, usia
40 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
712/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-428/92
13. Hajjah Zainab
Lintang, usia 60
Desa Selat
Besar,
99.600
M2
No.
741/1992
No. 630-457/92
Hal. 20 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
tanggal
12-3-
1992
14. Darwin Lubis,
usia 50 tahun,
warga negara
Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
743/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-459/92
15. Hazwan, usia 41
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
732/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-448/92
16. A.H.Pulungan,
usia 50 tahun,
warga negara
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
99.600
M2
No.
706/1992
tanggal
No. 630-422/92
Hal. 21 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
12-3-
1992
17. Kartini Rayo
Usman, usia 60
tahun, warga
negara
Indonesia,
pekerjaan
Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
740/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-456/92
18. Holidah Darwin,
usia 42 tahun,
warga negara
Indonesia,
pekerjaan
Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
737/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-453/92
19. Kartini Lubis, usia
42 tahun, warga
negara Indonesia,
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
99.600
M2
No.
710/1992
tanggal
No. 630-426/92
Hal. 22 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
12-3-
1992
20. Suriani, usia 42
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
748/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-464/92
21. Hajjah Suzanna
Lubis, usia 47
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
715/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-431/92
22. Hazwan Desa Selat 99.600 No. No. 630-437/92
Hal. 23 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Pulungan, usia
49 tahun, warga
negara
Indonesia,
pekerjaan
Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
M2 721/1992
tanggal
12-3-
1992
23. H.A. Pulungan,
usia 40 tahun,
warga negara
Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu,
Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
716/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-432/92
24. A.Hadi.P, usia 52
tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Desa Selat
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
99.600
M2
No.
724/1992
tanggal
12-3-
1992
No. 630-440/92
25. Ny. Yusnora, usia Desa Selat 99.600 No. No. 630-468/92
Hal. 24 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
52 tahun, warga
negara Indonesia,
pekerjaan Bertani,
bertempat tinggal
di Desa Selat
Besar, Kec. Bilah
Hilir
Besar,
Kecamatan
Bilah Hilir,
Daerah
Tingkat II
Labuhan
Batu, Daerah
Tingkat I
Sumatera
Utara
M2 752/1992
tanggal
12-3-
1992
3. Bahwa di dalam jangka waktu yang begitu lama proses Surat
Permohonan Hak Milik para Penggugat yang berlangsung sejak
tanggal 20 Agustus 1993 dan tanggal 16 Agustus 1993, sampai
dengan gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Rantau Prapat,
tidak pernah atau belum menerbitkan Surat Hak Milik atas nama
para Penggugat sebagai landasan hukum untuk menguasai tanah
seluas 500 Ha. yang dimohon atas dasar Surat Keterangan
Pendaftaran Tanah yang terletak di Desa Selat Besar, Kecamatan
Bilah Hilir. Bahwa Tergugat I tidak melaksanakan kewajiban yang
dibebankan kepadanya oleh undang-undang yaitu Tergugat I
dengan sengaja atau tanpa kepatutan tidak menerbitkan sertifikat
Hak Milik untuk diserahkan kepada Penggugat I dan Penggugat II.
Bahwa dengan tidak diterbitkannya sertifikat Hak Milik tersebut,
Penggugat I dan Penggugat II telah mengalami kerugian yang
besar baik moral maupun material ;
4. Bahwa kerugian yang timbul dengan tidak terbitnya Sertifikat Hak
Milik yang dimohonkan dalam kurun waktu 20 tahun, dapat
disebutkan antara lain tanah para Penggugat telah dijual oleh
Sabar Ritonga (Tergugat III) seluas 250 Ha. (dua ratus lima puluh
hektar) kepada Aminuddin Manurung, S. E. (Tergugat IV) dan
sisanya seluas 250 Ha. (dua ratus lima puluh hektar) telah
diserahkan kepada masyarakat untuk digarap oleh Kepala Desa
Selat Besar (Tergugat II) bersama-sama dengan Camat Bilah Hilir
Hal. 25 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
(Tergugat V). Dengan demikian Penggugat I dan Penggugat II
tidak dapat lagi menguasai tanah tersebut secara berkelanjutan.
Maka berdasarkan hal tersebut di atas sangat patut Kepala Desa
Selat Besar dan Camat Bilah Hilir dijadikan sebagai Tergugat II
dan Tergugat V, karena telah membiarkan dan mengijinkan tanah
perkebunan milik Penggugat I dan Penggugat II yang telah
dibebaskan berdasarkan uang ganti rugi kepada masyarakat untuk
kemudian digarap oleh orang-orang yang tidak berhak dan juga
patut sdr. Sabar Ritonga sebagai Tergugat III yang bekerja di
Badan Pertanahan Nasional telah menjual 250 ha (dua ratus lima
puluh hektar) tanpa hak kepada Tergugat IV padahal tanah
tersebut diketahui adalah milik Penggugat I dan Penggugat II ;
5. Bahwa para Penggugat telah berulang kali memohon kepada
Tergugat I untuk menindaklanjuti diterbitkannya Sertifikat Hak Milik
para Penggugat, akan tetapi permohonan para Penggugat hanya
dianggap angin lalu saja, tanpa ada tindakan yang konkrit di
lapangan sebagaimana dimaksud dengan Pasal 19 UU No. 5
tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ;
6. Bahwa terhadap Tergugat II dan Tergugat V, para Penggugat
telah berkali-kali meminta agar penyerahan atau pemberian ijin
kepada masyarakat dibatalkan karena tanah tersebut telah
dibebaskan dengan membayar ganti rugi kepada masyarakat dan
penggantian tersebut dengan sepengetahuan Tergugat II dan
Tergugat V. Demikian juga terhadap tergugat III dan Tergugat IV
telah diperingatkan untuk menyerahkan tanah yang dibeli Tergugat
IV kepada para Penggugat, karena jual beli tersebut bertentangan
dengan aturan-aturan yang diatur dalam hukum Perdata tentang
sahnya jual beli ;
7. Bahwa dengan tidak diterbitkan Sertifikat Hak Milik oleh Tergugat I
yang menurut undang-undang untuk menerbitkan Sertifikat
tersebut, maka menurut hukum perbuatan Tergugat I adalah
merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan
Hal. 26 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
para Penggugat tidak dapat menguasai tanah tersebut secara
leluasa ;
8. Karena tergugat I tidak menerbitkan Sertifikat Hak Milik untuk
diserahkan kepada para Penggugat, maka dengan terpaksa para
Penggugat menempuh jalur hukum, yaitu mengajukan gugatan ini
untuk menyelesaikan secara menyeluruh permasalahan tersebut
di atas. Maka sepatutnya menurut hukum, Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu Cq. Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional di Jakarta diajukan ke hadapan
Pengadilan Negeri Rantau Prapat sebagai Tergugat I ;
9. Bahwa gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang autentik dan
oleh karenanya telah memenuhi ketentuan Pasal 180 H. I. R.,
maka oleh karenanya Penggugat mohon agar putusan perkara
dapat dilaksanakan lebih dahulu, meskipun ada upaya hukum
verzet, banding maupun kasasi;
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan secara hukum tersebut di
atas para Penggugat mohon sudilah kiranya Pengadilan Negeri
Rantauprapat memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat ini dan
memberikan putusan :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk
seluruhnya ;
2. Menyatakan sah Surat Permohonan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Propinsi Sumatera Utara dan segala surat-surat dan
lampirannya kepada Badan Pertanahan Nasional di Jakarta tanggal
20 Agustus 1993 No. 520-1-1642/8/93 atas nama Abdul Hadi
Pulungan, dkk (25 orang) dan tanggal 16 Agustus 1993 No. 520-1-
1616/8/93 atas nama Pemohon Asiah Lubis, dkk, untuk memperoleh
Hak Milik atas tanah Penggugat I dan Penggugat II ;
3. Menyatakan secara hukum perbuatan Tergugat I karena tidak
melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepadanya oleh undang-
undang tidak membuat atau memberikan serta menerbitkan Sertifikat
Hak Milik untuk Penggugat I dan Penggugat II, menurut hukum adalah
suatu perbuatan melawan hukum ;
Hal. 27 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
4. Menghukum Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu Cq.
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Sumatera Utara Cq. Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional di
Jakarta untuk segera membuat dan memberikan serta menerbitkan
Sertifikat Hak Milik untuk tanah seluas 500 Ha. (lima ratus hektar)
yang terletak di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir untuk
kepentingan Penggugat I dan Penggugat II ;
5. Menghukum Tergugat II (Kepala Desa Selat Besar) dan Tergugat V
(Camat Bilah Hilir) untuk membebaskan dari pendudukan dan
penghunian di atas tanah seluas 500 Ha. (lima ratus hektar) yang
telah mempunyai bukti hak Surat Keterangan Pendaftaran Tanah atas
nama Para Penggugat dan atau siapa saja yang mendapatkan hak
dari padanya menyerahkan tanah kepada para Penggugat dan segala
surat-surat permohonan tentang penguasaan tanah yaitu:
- Segala surat-surat ganti rugi tanah tanggal 6 Agustus 1990 yang
diketahui Kepala Desa Selat Besar (Tergugat) ;
- Segala surat-surat keterangan dari Kepala Desa Selat Besar No.
491/SR/VII/1990 tanggal 6 Agustus 1990 yang diketahui Camat Bilah
Hilir (Tergugat V) ;
6. Menghukum Tergugat III (Sdr. Sabar Ritonga) untuk mencabut segala
surat-surat pernyataan jual beli dari Tergugat IV (sdr. Aminuddin
Manurung, S. E.) dan dari siapa saja dan menyatakan surat-surat
tersebut batal demi hukum dan tidak berkekuatan hukum sebagai surat
akta jual beli di atas tanah seluas 500 Ha. (lima ratus hektar) yang telah
memperoleh Surat Keterangan Pendaftaran Tanah milik Penggugat I
dan Penggugat II ;
7. Menghukum para Tergugat I, II, III, IV dan V untuk membayar ongkos
perkara;
Menimbang, bahwa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya pada
persidangan tanggal 13 September 2012 menyatakan mengajukan
perubahan/ perbaikan tentang gugatannya No.32/Pdt.G/2012/PN.RAP
tanggal 15 Juli 2012 dengan Surat Perbaikan Gugatan dan Tambahan pada
Petitum Gugatan Nomor : 020/ T.M/ VIII/ 2012 tertanggal 6 September 2012
sebagai berikut:
Hal. 28 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
- Pada halaman 1 (satu) gugatan diperbaiki sehingga seharusnya
tertulis dan berbunyi :
Kepala Badan Pertanahan Nasional di Jalan Sisingamangaraja No.
2 Jakarta Cq. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Propinsi Sumatera Utara, Jalan Brigjen Katamso No. 45 Medan Cq.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu, di Jalan
Gautama Rantau Prapat, selanjutnya disebut sebagai Tergugat I ;
Sabar Ritonga, pekerjaan Staf Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara, di Jalan Brigjend. Katamso No. 45, Medan,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat III ;
- Pada halaman 12 (dua belas) tentang petitum dirubah dan ditambah
menjadi :
7. Menghukum untuk membatalkan segala surat-surat yang berhubungan
dengan tanah objek sengketa bagi pihak-pihak atau siapa saja yang
menguasai tanah objek-objek sengketa yang mendapat keuntungan
atas tanah sengketa ;
8. Menghukum para Tergugat baik sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama atau siapa saja yang mendapat hak daripadanya untuk
keluar dan mengosongkan tanah sengketa dan menyerahkannya
kepada Penggugat untuk dapat dipakainya dengan bebas ;
9. Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) kepada Penggugat karena
Penggugat tidak dapat menikmati hasil perkebunan kelapa sawit milik
Penggugat di atas tanah seluas + 500 Ha. dalam SKPT No. 630-422/92
s/d 630-471/92 Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten
Labuhan Batu dan harus dibayar oleh Tergugat I secara tunai dan
seketika dan sekaligus dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah perkara ini
berkekuatan hukum pasti ;
10. Menghukum para Tergugat I, II, III, IV dan V untuk membayar
ongkos perkara ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat I
telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
A. KOMPENTENSI ABSOLUT
Hal. 29 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
1. Bahwa Para Penggugat Dalam gugatannya terhadap Tergugat I
pada posita maupun petitumnya pokoknya mendalilkan :
(a) Tergugat I tidak pernah atau belum menerbitkan Surat Hak
Milik atas nama penggugat sebagai landasan hukum untuk
menguasai tanah seluas 500 Ha yang dimohon atas dasar
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah yang terletak di Desa
Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir.
(b) Bahwa tergugat I tidak melaksanakan kewajiban yang
dibebankan kepadanya oleh Undang-Undang yaitu tergugat I
dengan sengaja atau tanpa kepatutan tidak menerbitkan
Sertifikat Hak Milik untuk diserahkan kepada Penggugat I dan
Penggugat II.
(c) Bahwa dengan tidak diterbitkannya Sertifikat Hak Milik
Tersebut, Penggugat I dan Penggugat II telah mengalami
kerugian yang sangat besar baik moral maupun material.
(d) Menggugat untuk menyatakan sah surat Permohonan
Kepada Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi
Sumatera Utara dan segala surat dan lampirannya kepada
Badan Pertahanan Nasional di Jakarta tanggal 20 Agustus
1993 No.520-1-1642/8/93 atas nama Abdul Hadi Pulungan,
dkk (25 orang) dan tanggal 16 Agustus 1993 No. 520-1-
1616/8/93 atas nama Pemohon Asiah Lubis, dkk, untuk
memperoleh Hak Milik atas tanah Penggugat I dan
Penggugat II.
(e) Menggugat untuk menyatakan secara hukum perbuatan
Tergugat I karena tidak melaksanakan kewajiban yang
dibebankan kepadanya oleh Undang-Undang tidak membuat
atau memberikan serta menerbitkan Sertifikat Hak Milik untuk
Penggugat I dan Penggugat II, menurut Hukum adalah suatu
perbuatan melawan hukum.
(f) Menggugat untuk menghukum Kepala Kantor Pertahanan
Kabupaten Labuhan Batu cq. Kepala Kantor Wilayah Badan
Hal. 30 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera Utara cq. Kepala
Kantor Pertahanan Nasional di Jakarta untuk membuat dan
memberikan serta menerbitkan Sertifikat Hak Milik untuk
tanah seluas 500 Ha (lima ratus hektar) yang terletak di Desa
Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, untuk kepentingan
Penggugat I dan Penggugat II.
2. Bahwa segala yang didalilkan gugatan para Penggugat tersebut
di atas adalah merupakan perbuatan administrasi atau sengketa
administrasi yang merupakan perbuatan yang dikualifikasikan
sebagai perbuatan Pejabat Tata Usaha Negara sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 Juncto. Undang- Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang peradilan Tata Usaha Negara. Oleh karena itu, gugatan
Penggugat tersebut yang ditunjukan kepada Tergugat I tersebut
diatas adalah dalam memeriksa, mengadili dan memutuskan
merupakan kewenangan Pengadilan Negeri Rantauprapat.
3. Bahwa dalam gugatan Penggugat meminta untuk menghukum
Kepala Kantor Pertahanan Kabupaten Labuhanbatu cq. Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera
Utara cq. Kepala Kantor Pertahanan Nasional di Jakarta untuk
membuat dan memberikan serta menerbitkan Sertifikat Hak Milik
untuk tanah seluas 500 Ha (lima ratus hektar) yang terletak di
Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, untuk kepentingan
Penggugat I dan Penggugat II adalah bukan merupakan
kewenangan Pengadilan Negeri Rantauprapat tetapi mutlak
merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara di
Medan sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2004 Juncto. Undang- Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang peradilan Tata Usaha Negara mengenai sengketa
administrasi dan merupakan wewenang administrasi Kepala
Kantor Pertahanan Kabupaten Labuhanbatu cq. Kepala Kantor
Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera Utara
Hal. 31 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
cq. Kepala Badan Pertahanan Nasional untuk menerbitkan
Sertifikat Hak Milik atas Tanah ;
Oleh karena itu mohon gugatan Para Penggugat dalam perkara ini
dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard).
B. GUGATAN PARA KURANG PARA PIHAK ( Purium Litis
Consortium)
1. Bahwa pada halaman 10 point 5 dalam surat Gugatan Para
Penggugat Tertanggal 15 Juli 2012 dan atau perbaikan gugatan
Para Penggugat tertanggal 6 September 2012 menyatakan “....
tanah para penggugat telah dijual oleh Sabar Ritonga (Tergugat
III) Seluas 250 Ha (dua ratus lima puluh Hektar) kepada
Aminuddin Manurung,SE (Tergugat IV) dan sisanya seluas 250
Ha (dua ratus lima puluh hektar) telah diserahkan kepada
masyarakat untuk digarap oleh Kepala Desa Selat Besar
(Tergugat II) Bersama-sama dengan Camat Bilah Hilir (Tergugat
V), Akan tetapi pada halaman 1-2 Surat gugatan para Penggugat
jumlah Tergugat hanya 5 (lima) Tergugat tanpa menyebut nama-
nama Masyarakat yang menguasai tanah Seluas 250 Ha (dua
ratus lima puluh Hektar) yang seharusnya diikut sertakan sebagai
para Tergugat dalam perkara ini sehinnga kurang para pihak
para Tergugat yang seharusnya diikut sertakan sebagai para
tergugat dalam perkara ini. Oleh karena gugatan para Penggugat
mengandung cacat syarat formil maka gugatan yang diajukan
menjadi tidak sah atau tidak sempurna sehingga menyebabkan
gugatan para penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima
(niet onvantkelijke verklaard).
C. PARA PENGGUGAT TIDAK BERHAK MENGAJUKAN GUGATAN
(Legal Standing/error in persona standi injudicio)
Bahwa berdasarkan uraian gugatan para Penggugat (Penggugat I
dan Penggugat II) pada halaman 2 poin 1 dalam Surat Gugatan
Para Penggugat tertanggal 15 Juli 2012 dan atau perbaikan gugatan
Hal. 32 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Para Penggugat tertanggal 6 September 2012 menyatakan “Bahwa
Penggugat I dan Penggugat II memiliki sebidang tanah seluas + 500
Ha yang diatasnya ditanami pohon kelapa sawit yang terletak di
Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten
Labuhanbatu.........). yang mendalilkan dalam perkara ini
mendasarkan gugatannya berdasarkan surat keterangan
pendaftaran Tanah oleh Kepala Kantor Pertahanan Kabupaten
Labuhanbatu tertanggal 12-03-1992, ternyata dalam surat gugatan
para penggugat dicantumkan termasuk Surat Keterangan
Pendaftaran Tanah oleh Kepala Kantor Pertahanan Kabupaten
Labuhanbatu tertanggal 12-03-1992 milik atas nama orang lain yaitu
atas nama 1. Sariyah, 2. Holidah Darwin, 3. Yusnora Lubis, 4.
Holidah Nur Hasibuan, 5. Kartini Lubis, 6. Abdul Hadi Pulungan, 7.
Kartini Rayo Usman, 8. Susanna Hadi, 9. A.H.Pulungan, 10. A.Hadi,
11. Rizanni Pulungan, 12. Elvi Yuliana Pulungan, 13. Rohana Lubis,
14. Hasnul Arifin Pulungan, 15. Hazwan Pulungan, 16. Hajjah
Zainab Lintang, 17. Y.lubis, 18. Darwin Lubis, 19. Hazwan, 20.
Hasnul Arifi, 21.E.Yuliana, 23. H.A.pulungan, 24. Suriani. dan
ternyata nama-nama tersebut tidak ada memberi kuasa kepada
Penggugat I Dan Penggugat II untuk tanah dengan 46 Surat
Keterangan Pendaftaran Tanah dengan Total Luas = 4.576.290 M2
Atau 457,6290 Ha (Empat ratus lima puluh tujuh koma enam dua
sembilan nol hektar) maka dalam perkara ini sehinnga Penggugat I
dan Penggugat II tidak mempunyai persona standi injudicio
atau tidak berhak atau tidak mempunyai kedudukan hukum
sebagai Penggugat dalam perkara ini untuk mengajukan
gugatan di Pengadilan Negeri Rantauprapat terhadap tanah-
tanah yang tercantum atas nama orang-orang lain yang
tersebut di atas tersebut. Sedangkan berdasarkan uraian Para
Penggugat ternyata Penggugat ternyata Penggugat I sesuai surat
Keterangan Pendaftaran Tanah Oleh Kepala Kantor Pertahanan
Kabupaten Labuhanbatu tertanggal 12-03-1992 milik atas nama Ny.
SUZANNA LUBIS dengan 2 surat Keterangan Pendaftaran Tanah
Dengan Total luas = 2 x 99.600 M2 = 199.200 M2 = 19,9200 Ha
(sembilan belas koma sembilan nol nol Hektar) dan Penggugat II
Hal. 33 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
atas nama AISIAH LUBIS Dengan 2 Surat Keterangan Pendaftaran
Tanah Dengan total luas = 2 x 99.600 M2 = 199.200 M2 = 19,9200
Ha (sembilan belas koma sembilan nol nol Hektar), sehingga total
luas tanah yang didalilkan Para Penggugat adalah 19,9200 Ha +
19,9200 Ha = 29,8400 Ha (dua puluh sembilan koma delapan empat
nol nol hektar).
Oleh karena Penggugat I dan Penggugat II tidak mempunyai
persona standi injudicio atau tidak berhak atau tidak
mempunyai kedudukan hukum sebagai Penggugat dalam
perkara ini untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri
Rantauprapat terhadap tanah-tanah yang tercantum atas nama
orang-orang lain, mohon gugatan para penggugat dalam perkara
ini dinyatakan tidak dapat diterima ( niet onvantkelijke verklaard )
D. GUGATAN PENGGUGAT MENGANDUNG UNSUR OBSCUUR
LIBEL
Bahwa gugatan para penggugat mengandung unsur obscuur libel
yaitu :
1. Menggugat terhadap objek perkara ini dengan antara tentang
sengketa administrasi dan perbuatan melawan hukum tentang
sengketa perbuatan melawan. Hal ini menunjukkan ketidak
konsistenan para penggugat hukum apa yang harus diteraokan
dalam perkara ini terhadap objek perkara ini sehingga
menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas.
2. Penggugat I dan Penggugat II menggugat mendasarkan dirinya
sebagai pemilik dari tanah seluas 500 hektar, sedangkan dalam
gugatannya juga menguraikan adanya kepemilikan orang-orang
lain total seluas 457,6290 Ha (empat ratus lima puluh tujuh koma
enam dua senbilan nol hektar) dalam perkara ini. Hal ini
menunjukkan kekaburan siapa yang berhak dalam hal ini
terhadap tanah obyek terperkara yang digugat Para Penggugat
apakah Para Penggugat yang bernama Ny. SUZANNA LUBIS
(Penggugat I) dan AISIAH LUBIS (Penggugat II) atau ada
Hal. 34 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
pemilik-pemilik tanah lainnya yang bernama 1. Sariyah, 2.
Holidah Darwin, 3. Yusnora Lubis, 4. Holidah Nur Hasibuan, 5.
Kartini Lubis, 6. Abdul Hadi Pulungan, 7. Kartini Rayo Usman, 8.
Susanna Hadi, 9. A.H.Pulungan, 10. A.Hadi, 11. Rizanni
Pulungan, 12. Elvi Yuliana Pulungan, 13. Rohana Lubis, 14.
Hasnul Arifin Pulungan, 15. Hazwan Pulungan, 16. Hajjah Zainab
Lintang, 17. Y.lubis, 18. Darwin Lubis, 19. Hazwan, 20. Hasnul
Arifi, 21.E.Yuliana, 23. H.A.pulungan, 24. Suriani, sehingga
menyebabkan gugatan para penggugat menjadi kabur dan tidak
jelas.
3. Bahwa berdasarkan uraian gugatan para Penggugat (Penggugat
I dan Penggugat II) pada halaman 2 poin 1 dalam Surat Gugatan
Para Penggugat tertanggal 15 Juli 2012 dan atau perbaikan
gugatan Para Penggugat tertanggal 6 September 2012
menyatakan “Bahwa Penggugat I dan Penggugat II memiliki
sebidang tanah seluas lebih kurang 500 Ha yang diatasnya
ditanami pohon kelapa sawit yang terletak di Desa Selat Besar,
Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, dengan batas-
batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Perkebunan PT. Harisawit
Jaya
- Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Masyarakat
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Masyarakat n
- Sebelah Timur berbatasan dengan Perkebunan PT.
Harisawit Jaya
Bahwa gugatan Para Penggugat ini kabur dan tidak jelas yaitu
tidak jelas ukuran panjang atau lebar batas-batas tanahnya, tidak
jelas subyek atas nama masyarakat yang seharusnya disebutkan
nama-namanya yang berbatasan, sehingga menyebabkan
gugatan para penggugat menjadi kabur dan tidak jelas dan bisa
mengenai atau tumpang tindih pada tanah-tanah milik orang lain
Hal. 35 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
karena kekaburan dan ketidakjelasan ukuran panjang lebar dan
nama masyarakat yang seharusnya disebutkan nama-namanya
yang berbatasan, sehingga gugatan para penggugat tidak dapat
diterima.
Sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung RI yaitu :
- Putusan MA-RI No. 1149.K/Sip/1975, tanggal 17 April 1979
- Putusan MA-RI No. 1391.K/Sip/1975, tanggal 26 April 1979
Oleh karena itu mohon gugatan para penggugat dalam perkara ini
dinyatakan tidak dapat diterima ( niet onvantkelijke verklaard ).
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa pada prinsipnya TERGUGAT I membantah seluruh dalil
gugatan penggugat, kecuali secara tegas dinyatakan dalam jawaban
ini ;
2. Bahwa keseluruhan dalil-dalil yang tercantum dalam Eksepsi
TERGUGAT I tersebut di atas secara mutatis mutandis mohon
dianggap menjadi bagian dalam pokok perkara ini ;
3. Bahwa sampai sekarang Tergugat I tidak memiliki bukti dokumen
salinan atau asli dari surat Permohonan Hak Milik kepada Kepala
Badan Pertahanan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera Utara tertanggal 20
agustus 1993 Nomor : 520-1-1642/8/93 atas nama Abdul Hadi
Pulungan, dkk (25 orang) dan tertanggal 16 Agustus 1993 Nomor :
520-1-1616/8/93 atas nama Asiah Lubis, dkk (25 orang). Bahwa
Tergugat I hanya mendapat potocopy surat-surat dari penggugat I
dalam upaya Penggugat meminta penyelesaian terhadap
kepentingannya kepada Tergugat i ;
4. Bahwa sampai sekarang Tergugat I tidak memiliki catatan atau bukti
dokumen salinan atau asli dari Surat Keterangan Tanah yang
disebutkan Para Penggugat dalam surat gugatannya sebanyak 50
(lima puluh) buah Surat Keterangan Pendaftaran Tanah yang
masing-masing tertanggal 12-3-1992 dengan nomor-nomor surat
Hal. 36 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
yang berbeda sebagaimana yang disebutkan para penggugat dalam
surat gugatannya pada halaman 2 s/d 10.
Bahwa Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) berdasarkan
ketentuan peraturan pemerintah Nomor : 10 Tahun 1960 adalah
bukan bukti pemilikan tanah, tidak mempunyai akibat atau
dampak hukum, hanya berupa pemberitahuan yang menerangkan
bahwa tanah itu belum mempunyai sertifikat atau sertifikat-
sementara dan atau belum didaftarkan dengan sesuatu hak atas
tanah.
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah diterbitkan atas permohonan
yang bersangkutan untuk :
1. Lampiran Permohonan Hak Atas Tanah
2. Lampiran Persyaratan Lelang Atas Tanah
3. Memindahkan hak atas tanah yang belum dibukukan
4. Menggadaikan tanah atau meminjam uang dengan tanggungan
hak atas tanah yang belum dibukukan
5. Informasi
5. Bahwa logika hukum para penggugat sangat keliru dan ngawur yang
menyatakan kerugian yang timbul dengan tidak diterbitkannya
Sertipikat Hak Milik tersebut oleh Tergugat I, sehingga tanah-
tanahnya dijual orang lain dan dikuasai oleh masyarakat, dengan
demikian Penggugat I da Penggugat II tidak dapat lagi menguasai
tanah tersebut. Bahwa tergugat I sebagai Instansi Pemerintah (
Badan Pertahanan Nasional cq. Kantor Wilayah Badan Pertahanan
Nasional Propinsi Sumatera Utara cq. Kantor Pertahanan
Labuhanbatu) bukanlah instansi atau lembaga yang menjaga tanah
milik orang per orang atau badan hukum, tetapi pemiliknya sendiri
yang wajib menjaga dan menguasai tanah yang dianggap
dimilikinya. Oleh Karena itu jika para penggugat merasa tanahnya
dijual orang lain dan dikuasai orang lain, bukanlah karena tidak
diterbitkan Sertifikat Hak Milik tersebut oleh Tergugat I tetapi karena
tidak dikuasai dan diusahai oleh para penggugat atau ditelantarkan
atau karena alasan-alasan lain yang bukan merupakan tanggung
Hal. 37 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
jawab Tergugat I untuk menjaga tanahnya agar tidak dijual atau
dikuasai orang lain. Oleh karena itu mohon gugatan para penggugat
tentang dalil kerugian ini dan dalil tidak dapat dikuasainya karena
tidak diterbitkan Sertifikat Hak Milik tersebut oleh Tergugat I, Mohon
untuk ditolak
6. Bahwa para penggugat mendalilkan telah berulangkali memohon
kepada Tergugat I untuk menindaklanjuti diterbitkannya Sertifikat
Hak Milik para Penggugat, akan tetapi permohonan para penggugat
hanya dianggap angin lalu saja tanpa ada tindakan konkrit di
lapangan... Bahwa sebenarnya yang didalilkan para penggugat ini
adalah setelah lewat kurun waktu 20 tahun sebagaimana juga diakui
para penggugat dalam surat Gugatannya, sehingga setelah lewat
kurun waktu 20 tahun mempertanyakan kembali permohonannya
adalah waktu yang lama sekali dan penggugat tidak dapat
memperlihatkan asli dokumen-dokumen dimaksud dan juga tergugat
I tidak memiliki catatan atau bukti dokumen salinan atau aslinya
terkait yang disebutkan oleh para penggugat tersebut. Maka dengan
tidak adanya salinan atau asli dokumen terkait yang disebutkan oleh
para penggugat tersebut, maka tergugat I tidak dapat
menindaklanjuti bahkan ditambah kekaburan atau ketidakjelasan
objek tanah yang ditunjuk oleh para penggugat dan ditambah
lokasi tanah tersebut dikuasai orang lain yang dikategorikan
sengketa, maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
jo. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 jo. Peraturan
pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 jo. Peraturan Menteri Negara
Agraria/ Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 3 tahun 1997
tidak dapat diproses karena dikuasai orang lain dan dalam keadaan
sengketa. Bahwa sengketa administrasi ini (bukan perbuatan
melawan hukum seperti didalilkan para penggugat) adalah bukan
merupakan kewenangan Pengadilan Negeri Rantauprapat tetapi
merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan
sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
Hal. 38 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
2004 Juncto. Undang- Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
peradilan Tata Usaha Negara.
Oleh Karena mohon dalil gugatan Para Penggugat ini untuk ditolak ;
7. Bahwa perkara ini rawan konplik di lapangan maupun sengketa
perdata kerena melibatkan orang banyak (masyarakat) yang
menguasai tanah perkara aquo yang diikutsertakan sebagai para
pihak yaiti sebagai para tergugat untuk mempertahankan
kepentingannya. Sedangkan dalam perkara ini ternyata masyarakat
tersebut tidak diikutsertakan sebagai para tergugat atau para pihak
yang berperkara ;
8. Bahwa tergugat I (Petugas kantor pertahanan kabupaten
Labuhanbatu) telah melakukan peninjauan lapangan atas lokasi
tanah seluas 50 Ha sesuai SKPT dari No. Urut 630 s/d 471 / 1992
tanggal 12 Maret 1992 an. Ny. Suzanna Lubis yang terletak di Desa
Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu
Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Surat Tugas Kepala Kantor
Pertahanan Kabupaten Labuhanbatu Nomor : 200-240/8/2011
tanggal 8 Agustus 2011 untuk memenuhi permintaan Kepala
Kepolisian Resor Labuhan Batu sesuai dengan Surat Nomor :
B/4485/VII/2011 Tanggal 26 Juli 2011 perihal Permintaan Ahli untuk
mendudukkan Lokasi Tanah Seluas 50 Ha dari jumlah 500 Ha
sesuai SKPT dari No. Urut 630 s/d 471 milik korban Ny. Suzanna
Lubis. Peninjauan lapangan dihadiri oleh Sdr.
Tumbur.M.Tampubolon, SH. (Kuasa dari Sdri. Suzanna Lubis),
Sabar Ritonga, SH, Petugas penyidik Polres Labuhan batu, Kepala
Desa Selat Besar dan Masyarakat yang menguasai tanah yang
ditinjau tersebut. Yang hasilnya dituangkan dengan berita acara
Peninjauan Lapangan atas tanah yang terletak di Desa Selat Besar,
Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera
Utara tanggal 08 Agustus 2011 dan Peta Situasi tanggal 08 Agustus
2011.
Hal. 39 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Dengan hasil Peninjauan Lapangan sebagai berikut :
a. Bahwa tidak dapat mendudukan kembali di lapangan posisi letak
tanah yang dimaksud SKPT dari No. Urut 630 s/d 471 / 1992
tanggal 12 Maret 1992 karena tidak ada titik awal ikatan sebagai
pedoman pengukuran yang dapat diterapkan di lapangan
sebagaimana dimaksud dengan dokumen fotocopy SKPT
dimaksud sehingga tidak memenuhi syarat teknis untuk
meletakkan posisi letak tanah pada posisi sebenarnya.
b. Bahwa tidak ada asli SKPT maupun asli peta dimaksud yang
dapat dipedomani. Kuasa hukun Ny. Suzanna Lubis hanya
menunjukkan Fotocopy SKPT dan coretan gambar sketsa tanpa
skala yang dibuat sendiri dan ternyata tidak memenuhi syarat
teknis sebagai pedoman untuk dapat dilakukan pengukuran.
c. Bahwa Kuasa Hukun Ny. Suzanna Lubis menunjukkan lokasi
tanah yang dikuasai masyarakat dan tidak ada tanda-tanda diberi
tanda batas sebagai lokasi tanah yang dilaporkannya. Lokasi
yang ditunjuk secara sepihak oleh Kuasa Hukum Ny.Suzanna
Lubis ini dengan ditunjukkan dengan ujung jari mulai dari sini
sampai disana jauh kira-kira disana, yang dapat digambar secara
sketsa diarsir yang dimulai dari titik koordinat TM 3 X=146965
Y=1771139 sebagaimana Peta Situasi tanggal 8 Agustus 2011.
d. Bahwa di lapangan masyarakat dan kepala desa selat besar
menyampaikan protes karena masyarakat telah menguasai dan
mengusahakan tanah tersebut sejak lama dengan menunjukkan
usia pohon kelapa sawit yang ditanami masyarakat telah berusia
12-18 tahun.
e. Sebagai catatan sesuai dengan Rapat di Kantor Wilayah Badan
Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera Utara di Medan bahwa
Ny. Suzanna Lubis melalui Kuasa Hukumnya menyatakan
bersedia menunjukkan asli SKPT yang dilaporkannya dan
meletakkan tanda-tanda batas di lokasi tanah yang ditunjukkan
sebagai miliknya. Ternyata kenyataan di lapangan pada saat
Hal. 40 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
peninjauan lapangan ini, Kuasa Hukum Ny. Suzanna Lubis tidak
dapat menunjukkan asli SKPT dimaksud dan tidak ada
memasang tanda-tanda batas terhadap lokasi tanah yang
ditunjuknya. Berdasarkan fakta-fakta tersebut ternyata tanah-
tanah lokasi tersebut dikuasai masyarakat, sehingga bersesuaian
dengan uraian para penggugat dalam surat gugatannya.
Kemudian kekaburan dan ketidakjelasan lokasi dan batas-batas
tanahnya serta tidak ada memasang tanda-tanda batas terhadap
lokasi tanah dimaksud. Oleh karena itu gugatan para penggugat
dalam perkara ini mohon untuk dinyatakan ditolak ;
9. Bahwa gugatan para penggugat agar putusan perkara dapat
dilaksanakan lebih dahulu, meskipun ada upaya hukum verzet,
banding maupun kasasi, mohon untuk ditolak karena tidak
berdasarkan fakta-fakta hukum dan dasar hukum yang dapat
diterima ;
10. Bahwa para penggugat (Ny.Suzanna Lubis Dan Ny.Aisiah Lubis)
ternyata sebagai penduduk Jakarta yang menurut dalil gugatannya
membeli tanah dengan ganti rugi terhadap tanah pertanian di Desa
Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu
Propinsi Sumatera Utara, maka dikategorikan sebagai tanah
absentee yaitu dilarang menguasai/memiliki tanah pertanian di luar
batas kecamatan sebagaimana dimaksud dalam peraturan
pemerintah Nomor 224 Tahun 1960. Dengan demikian perbuatan
yang didalilkan para penggugat dalam gugatannya telah dilarang
berdasarkan hukum yang berlaku ;
11. Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan fakta hukum di atas maka
gugatan material dan moril dari penggugat sudah relevan lagi dan
tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga gugatan para
penggugat dalam perkara ini mohon untuk dinyatakan ditolak
seluruhnya ;
Hal. 41 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
12. Bahwa berdasarkan uraian-uraian, alasan-alasan hukum dan fakta-
fakta hukum di atas, mohon gugatan para penggugat dalam perkara
ini untuk dinyatakan ditolak seluruknya ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat II
telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
Bahwa Gugatan Penggugatan I dan Penggugat II selanjutnya
disebut sebagai Para Penggugat mengandung cacat hokum secara
formil,dengan alasan sebagai berikut:
A.SURAT GUGATAN ERROR INPERSONA DAN KURANG PIHAK
1. Bahwa Gugatan Para penggugat tidak memenuhi syarat formil berupa
kekeliruan pihak (error inpersona)
2. Bahwa dalam surat gugatan para Penggugat dan perubahannya sebagai
berikut:
Dalam hal.2 pada poin 2 disebutkan:
“Bahwa kepemilikan tanah penggugat I dan Penggugat II diperoleh dari
pembahasan tanah masyarakat secara sukarela dihadapan Kepala Desa
Selat besar dengan pembayaran ganti rugi sebagaimana tertuang
didalam surat Keterangan Pendaftaran tanah oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhan Batu Tertanggal 12-031992.
3. Bahwa tergugat II mulai Menjabat pertama sekali menjabat Kepala Desa
Selat Besar Sejak Tahun 2004 dan selanjutnya pada tahun 2011 terpilih
lagi hingga sekarang,sementara dinyatakan oleh para penggugat dalam
surat gugatan terjadinya ganti rugi pada tahun 1992 pada tanah
terpekara,maka salah besar Para Penggugat bahwa Tergugat II
mengetahui tentang terjadinya ganti rugi tanah terpekara,karena pada
tahun 1992 tergugat II belum menjadi Kepala Desa Selat Besar.
4. Bahwa dengan begitu seharusnya Para Penggugat seharusnya menarik
Subjek yang menjabat Kepala Desa Selat Besar pada tahun 1992,maka
dengan ini para penggugat tidak memenuhi syarat formil kekeliruan
pihak yang digugat.
Hal. 42 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
5. Bahwa selanjutnya, gugatan Penggugat kurang pihak (plurium litis
consortium) bahwa Penggugat tidak menarik subjek dari mana asal
tanah terpekara para penggugat peroleh.
6. Bahwa penggugat menyatakan dalam surat gugatannya perolehan tanah
terpekara atas penyerahan hak dari ganti rugi dari masyarakat,maka
apabila Para Penggugat merasa dirugikan haknya karena tanah
terpekara telah ada yang menguasai maka penggugat harus menarik
orang yang menguasai maka penggugat harus menarik orang yang
pernah menjual kepada Penggugat tanah tersebut.
7. Bahwa selanjutnya dengan tidak dijelaskan oleh para penggugat siapa
nama-nama yang melakukan penyerahan secara ganti rugi kepada para
penggugat, maka surat gugatan menjadi Obscuur libel, sehingga tidak
memenuhi syarat formil dalam membuat surat gugatan.
8. BAHWA DALAM SURAT GUGATAN PARA PENGGUGAT HARUS
MENGURAIKAN DARI SIAPA PARA PENGGUGAT TELAH
MELAKUKAN GANTI RUGI DAN SELANJUTNYA PARA PENGGUGAT
WAJIB MENARIK SUBJEK YANG MENYERAHKAN GANTI RUGI
TANAH TERSEBUT MENJADI TERGUGAT SEHINGGA GUGATAN
MENJADI LENGKAP,KARENA ADA HUBUNGANNYA DENGAN OBJEK
PERKARA. Sesuai dengan YURISPRUDENSI MAHKAMA AGUNG
NO.378/K/Pdt/1985 tanggal 11 Maret 1986.
B.PENGGUGAT DAN TERGUGAT II TIDAK MEMILIKI KAITAN HUKUM
1. Bahwa selanjutnya perlu ditegaskan tergugat II tidak mempunyai
hubungan/kaitan hukum dengan para penggugat diatas objek tanah
terpekara yang dimaksud dalam surat Gugatan Penggugat
2. Bahwa dalam surat gugatan Para Penggugat dan pereubahannya
sebagai berikut
Dalam hal.2 pada poin 2 disebutkan:
“Bahwa kepemilikan tanah penggugat I dan penggugat II diperoleh dari
pembebasan tanah masyarakat secara sukarela dihadapan kepala desa
selat besar dengan pembayaran ganti rugi sebagaimana tertuang
didalam surat keterangan Pendaftaran tanah oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhan Batu tertanggal 12-031992.
3. Bahwa tergugat II pertama sekali menjabat Kepala Desa Selat Besar
sejak tahun 2004 dan selanjutnya pada tahun 2011 terpilih lagi hingga
Hal. 43 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
sekarang, Sementara dinyatakan oleh para penggugat dalam surat
gugatan ganti rugi telah terjadi pada tahun 1992 terhadap tanah
terpekara, maka salah besar bahwa tergugat II belum menjadi kepala
desa selat besar.
4. Bahwa berdasarkan fakta diatas,tergugat tidak memiliki kaitan
hukum/perselisihan hukum Dengan Para Penggugat.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut maka tergugat IV
memohon agar Hakim Majelis yang memeriksa perkara ini untuk menolak
Gugatan Para penggugat dan Menerima Eksepsi tergugat IV dan
selanjutnya memutuskan perkara ini dengan Amar Putusan sebagai
berikut.
Menyatakan Gugatan Penggugat dk tidak dapat diterima (niet
onvantkelijtke Verklaard )
II. DALAM POKOK PERKARA
Bahwa tergugat II mengajukan jawaban atas gugatan Para
Penggugat sebagai berikut:
1. Bahwa semua dalil dalam eksepsi dianggap telah diulangi dalam
konvensi ini secara mutatis-mutandis
2. Bahwa tergugat II membantah dengan tegas dalil-dalil Gugatan
Penggugat dk kecuali yang diakui secara tegas
3. Bahwa Tergugat II tidak mempunyai hubungan Hukum dan Ataupun
tidak mempunyai perselisihan hak dengan para penggugat tentang
objek tanah terpekara seperti yang disebutkan alam surat gugatan
Penggugat,sehingga tidak ada alasan hukum bagi penggugat menarik
tergugat II untuk digugat.
4. Bahwa dalam surat gugatan Para Penggugat dan perubahannya
sebagai berikut:
Dalam hal.2 pada poin 2 disebutkan:
“Bahwa kepemilikan tanah Penggugat I dan Penggugat II
diperoleh dari pembebasan tanah masyarakat secara sukarela
dihadapan kepala desa selat besar dengan pembayaran ganti rugi
sebagaimana tertuang didalam surat keterangan Pendaftaran tanah
oleh kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu Tertanggal 12-03-
1992.
Hal. 44 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Dalam hal 10,poin 5
Bahwa kerugian yang ditimbulkan dengan tidak diterbitkannya
..dst..Dan sisa nya seluas 250 ha telah diserahkan kepada
masyarakat untuk digarap oleh kepala Desa Selat Besar (Tergugat II
)..dst..Maka berdasarkan hal tersebut diatas sangat patut Kepala
Desa Selat Besar dan..dst..
Dalam hal 11,poin 7
Bahwa terhadap tergugat II dan tergugat V,Para Penggugat
berkali-kali untuk meminta penyerahan atau pemberian izin kepada
Masyarakat dibatalkan ..dst..
5. Bahwa tergugat II dengan tegas membantah tentang dalil dalam surat
Gugatan Para Penggugat tersebut diatas.
6. Bahwa perlu disampaikan, Tergugat II pertama sekali Menjabat
Kepala Desa Selat besar sejak tahun 2004 dan selanjutnya pada
tahun 2011 terpilih lagi hingga sekarang , sementara dinyatakan oleh
Para Penggugat dalam surat gugatan ganti rugi telah terjadi pada
tahun 1992 terhadap tanah terpekara,maka salah besar bahwa
tergugat II mengetahui tentang terjadinya ganti rugi karena pada
tahun 1992 Tergugat II belum Menjadi Kepala Desa Selat Besar.
7. Bahwa perlu dipertegas selama tergugat II menjadi Kepala Desa Selat
Besar, tidak pernah mengetahui terjadinya transaksi ganti rugi antara
Para Penggugat dengan masyarakat Desa Selat Besar.
8. Bahwa tergugat II membantah bahwa Para Penggugat memiliki tanah
didesa Selat Besar, bahwa sewaktu pertama menjabat kepala desa
selat Besar pada tahun 2004 tidak pernah Para Penggugat
melaporkan kepada Tergugat ada memiliki lahan didesa selat Besar
seluas + 500 ha.
9. Bahwa tahun 2009,Para Penggugat melalui Kuasanya datang kepada
Tergugat II yangmengkaim memiliki tanah seluas + 500 ha,akan tetapi
tidak bisa menunjukan objek letak tanah juga tidak bisa menunjukan
alas hak yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum tentang
kepemilikan lahan diDesa Selat Besar.
10.Bahwa Berdasarkan uraian diatas,maka tergugat II membantah
semuah dalil dalam surat gugatan Para Penggugat dan mohon
Hal. 45 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk
mengesampingkan surat Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat
III telah mengajukan Jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
TENTANG EKSEPSI
1.Eksepsi Kewenangan Absolut
1.1 Bahwa dari uraian dalil gugatan halaman 2 angka 3 sampai
halaman 10 angka 4 diketahui substansi gugatan penggugat adalah
sebgai berikut :
1.1.1 Bahwa benar penggugat I dan II melalui Tergugat I incasu Kepala
Kantor pertahanan propinsi Sumatera Utara, ada mengajukan
permohonan Hak Milik atas Tanah seluas lebih kurang 500 Ha yang
terletak di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten
Labuhan Batu ada sebagaimana termaktub dalam surat permohonan
masing-masing surat tertanggal 16 Agustus 1993 Nomor :520-1-
1642/8/93 atas nama Abdul Hadi Pulungan Dkk;
1.1.2 Bahwa benar sejak permohonanhak milik atas tanah dimaksud
diajukan hingga gugatan ini didaftarkan pada Pengadilan Negeri
Rantau Prapat, Tergugat I tidak pernah atau belum menerbitkan surat
hak milik atas nama penggugat I dan II “;
1.2 Bahwa dari pengakuan penggugat I dan II yang merupakan fakta
hokum, jelas dan nyata dapat diketahui dan sekaligus merupakan
pokok tuntutan dalam gugatan yakni SURAT KEPUTUSAN
(beschikking) yang tidak diterbitkan Tergugat I atas permohonan Hak
Milik Atas Tanah Seluas Lebih Kurang 500 Ha yang diajukan oleh
penggugat I dan II;
1.3 Bahwa kebenaran dalil Tergugat III secara nyata dapat dilihat dari
dalil posita penggugat I dan II angka 8 yang selenggkapnya berbunyi :
“Bahwa dengan tindak diterbitkannya Sertifikat Hak Milik oleh
Tergugat I yang menurut Undang-Undang mempunyai Kewenangan
untuk menerbitkan sertifikat tersebut, maka menurut hukum perbuatan
tergugat I adalah merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang
mengakibatkan para penggugat tidak dapat menguasai tanah tersebut
secara luas “;
Hal. 46 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
1.4 Bahwa selain dari pada hal tersebut di atas, bukti nyata bahwa
pokok gugatan adalah berkenan dengan adanya permohonan hak yang
tidak di tanggapi atau tidak terealisasi dapat juga dilihat padadalil
petitum penggugat I dan II halaman 12 angka 4 yang selenggkapnya
berbunyi, “ Menghukum Kepala Kantor Pertahanan Kabupaten
Labuhan Batu cq. Kepala Kantor wilayah Badan pertahanan Nasional
Provinsi Sumatera Utara cq.Kepala Kantor pertahananan Nasional di
Jakarta untuk segera membuat dan memberikan serta menerbitkan
sertifikatHak milik untuk tanah seluas 500 Ha (lima ratus hektar) yang
terletak di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, untuk kepentingan
penggugat II dan penggugat II’;
1.5 Bahwa berkenan dengan permohonan hak yang ditujukan kepada
Badan atau pejabat Tata Usaha Negara, permohonan mana oleh
Badan atau pejabat Tata Usaha Negara tidak menggeluarkan
keputusan secara tegas ketentuannya dapat dilihat pada pasal 33 UU
No.5 Tahun 1986 sebagaimana dirubah dengan Undang-Undang
Nomor 51 tahun 2009 tentang peradilan Tata Usaha Negara
(selanjutnya disebut Undang-Undang peradilan Tata Usaha Negara),
yang secara redaksional berbunyi:
(1) Apabila Badan atau pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
keputusan, sedangkan hal itumenjadi kewajibannya,maka hal tersebut
disamakan dengan keputusan tata usaha Negara;
(2) Jika suatu Badan atau pejabat Tata Usaha Negara tidak dapat
mengeluarkan keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu
sebagaimana ditentukan dalam peraturan Undang-Undang dimaksud
telah lewat, maka Badan atau pejabat Tata Usaha Negara tersebut
dianngap telah menolak mengeluarkan keputusan yang dimaksud;
(3) Dalam hal peraturan perundang-undang yang bersangkutan tidak
menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya
permohonan, Badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan dianggap telah menggeluarkan keputusan penolakan;
1.6 Bahwa dengan merefer ketentuan pasal 3 undang-undang peradilan
Tata Usaha Negara dan dihubungkan dengan fakta hokum dalam
Hal. 47 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
perkara aquo berdasarkan logika hokum dapat ditarik suatu
kesimpulan:
1.6.1 Bahwa dengan adanya permohonan hak atas Tanah seluas lebih
kurang 500 Ha yakni masing-masing surat tertanggal 16 Agustus 1993
Nomor: 5201-1616/8/93 atas nama Asiah Lubis Dkk dan surat
tertanggal 20 Agustus 1993 Nomor: 520-1-1642/8/93 atas nama Abdul
Hadi Pulungan Dkk, dan pejabat Tata Usaha Negara incasu tergugat I
tidak menggeluarkan keputusan, maka hal tersebut disamakan dengan
keputusan tata usaha Negara ; (vid pasal 3 ayat (1) undang-undang
peradilan tata usaha Negara);
1.6.2 Bahwa selanjutnya sesuai dengan fakta hokum jelas dan nyata
bahwa tetangga waktu sejak diajukan permohonan sudah melebihi 4
bulan, dengan memedomani ketentuan pasal 3 ayat (2) dan (3)
undang-undang peradilan Tata Usaha Negara, maka Badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan incasu Tergugat I
dianggap telah menggeluarkan keputusan penolakan atau putusan
yang bersifat fiktif negatif;
1.7 Bahwa berdasarkan ketentuan hukum diatas jelas lah penggadilan
Negeri Rantau Prapat secara absoluttidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara aquo, maka dengan mempertimbangkan kaidah
hukum tersebut diatas, sebelum memeriksa pokok perkara kiranya
berkenan terlebih dahulu membuat putusan sela yang amarnya
berbunyi:” Menyatakan demi hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat
berdasarkan kewenangan absolute tidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini”;
2. Eksepsi Gugatan Kurang Pihak
2.1 Bahwa didasarkan pada fakta hukum sebagaimana ternyata dalam
dalil gugatan penggugat pada halaman 10 angka 5, penggugat secara
tegas mengakui,” Bahwa kerugian yang timbul dengan tidak terbitnya
sertifikat Hak Milik yang dimohonkan dalam kurun waktu 20 tahun,
dapat disebut antara lain tanah para penggugat telah dijual oleh Sabar
Ritonga (tergugat III) seluas 250 Ha(dua ratus lima puluh hektar)
kepada Aminuddin Manurung,S.E,(tergugat IV) dan sisanya seluas 250
Ha (dua ratus lima puluh hektar) telah diserahkan kepada masyarakat
untuk digarap kepala oleh kepala desa selat besar(tergugat II)
Hal. 48 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
bersama-sama I dan Camat Bilah Hilir (tergugat v).dengan demikian
penggugat I dan penggugat II tidak dapat dibagi menguasai tanah
tersebut sercara berkelanjut.”
2.2 Bahwa dari pengakuan tegas penggugat I dan II ditemukan fakta
hukum bahwa secara feitelijke sebagian dari tanah terpaksa seluas 250
Ha (dua ratus lima puluh hektar) telah dikuasai oleh masyarakat akan
tetapi penggugat I dan II tidak memasukkan sebagai pihak;
2.4 Bahwa dengan tidak dimasukkannya para pihak/masyarakat yang
sevara feitelijke menguasai sebagian tanah terperkara sebagai pihak
dalam perkara a quo, maka gugatan yang diajukan oleh penggugat I
dan II mengandung kesalahan formil karena terdapat para pihak yang
sangat berkepentingan, tetapi belum/tidak dimasukkan pihak dalam
perkara a quo dan sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor:1424 K/Sip/1975 tanggal 8 juni 1976
gugatan penggugat a quo harus ditolak;
2.5 Berdasarkan uraian-uraian eksepsi tersebut diatas, patut dan
beralasan kiranya menurut hukum apabila “gugatan penggugat I dan II
dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard)”;
TENTANG POKOK PERKARA
1. Bahwa tergugat III dengan tegas menyangkal dan menolak seluruh
dalil-dalil yang diajukan oleh penggugat I dan II didalam dalil gugatnya,
terkecuali yang diakui secara tegas dibawah ini;
2. Bahwa Tergugat III juga menghunjuk dengan seluruh uraian-uraian
yang telah dikemukakan didalam eksepsi di atas dan mohon dianggap
sebagai dengan uraian dibawah ini;
3. Bahwa tidaklah dapat diterima dan harus ditolak serta dikesampingkan
adanya karena tidak mengandung kebenaran dalil gugatan penggugat I
dan II pada halaman 10 angka 5 yang pada pokonya menyatakan
“bahwa kerugian yang timbul dengan tidak terbitnya sertifikat hak milik
yang dimohonkan dalam kurun waktu 20 tahun,dapat disebutkan antara
lain tanah para penggugat telah dijual oleh sabar Ritonga(tergugat III)
seluas 250 Ha(dua ratus lima puluh hektar) kepada Aminuddin
Manurung,S.E (tergugat IV)….dst”;
Hal. 49 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
4. Bahwa tergugat III dengan tegas menyatakan, tidak
adamengalihkan/menjual tanah milik penggugat I dan II seluas 250 Ha
yang terletak di Desa Selat Besar, kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten
Labuhan Batu Kepada Tergugat IV;
5. Bahwa akan tetapi benar, sesuai dengan fakta-fakta yang ada, sekitar
tahun 1992 yang lau, penggugat II datang berkonsultasi kepada
tergugat III yang pada saat itu selaku KASUBSI PENGUKURAN pada
Kantor pertahanan Kabupaten Labuhan Batu, perihal pengajuan
permohonan hak milik atas tanah seluas lebih kurang 500 Ha yang
terletak Desa Selat Besar,Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Daerah Tk
II Labuhan Batu;
6. Bahwa menggingat permohonan hak pemilik atas tanah dimohonkan
penggugat I LUASNYA LEBIHKURANG 500 Ha, sehingga oleh
tergugat III menyerahkan penggugat II mengajukan permohonan
penerbitan hak milik atas tanah tersebut pada kantor Badan
Pertahanan Nasional Wilayah Propinsi Wilayah Sumatera Utara;
7. Bahwa benar,selanjutnya penggugat II telah mengajukan permohonan
penerbitan hak atas tanah seluas 500 Ha tersebut pada badan
pertahanan Nasional Kantor wilayah propinsi Sumatera Utara;
8. Bahwa sesuai dengan tembusan surat kepala Kantor Badan
pertahanan Nasional wilayah propinsi sumatera Utara Nomor:520.1-1-
/6//93 tertanggal 16 Agustus 1993,perihal: permohonan Asiah Lubis
Dkk,untuk memperoleh hak milik atas tanah-tanah yang terletak
masing-masing di Desa Selat Besar,Kecamatan Bilah Hilir,Kabupaten
Daerah Tk II Labuhan Batu” dan surat Nomor:520.1-/624/8/93
tertanggal 20 Agustus 1993 perihal:permohonan Abdul Hadi Pulungan
Dkk, untuk memperoleh hak milikatas tanah-tanah yang terletak
masing-masing di Desa Selat Besar, kecamatan Bilah Hilir,Kabupaten
Daerah Tk II Labuhan Batu” yang disampaiakan pada kepala kantor
pertahanan penggugat II dan Abdul Hdi Pulungan Dkk tersebut, telah
diproses dan ditindak lanjuti kepada badan pertahanan Nasional di
Jakarta;
Hal. 50 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
9. Bahwa akan tetapi,sesuai dengan surat kepala kantor badan
pertahanan Nasional Wilayah Propinsi Sumatera Utara
No.520.1.2495/IX/93 tertanggal 25 Nopember 1993 perihal
permohonan AISYAH LUBIS Dkk (50 orang) untuk memperoleh hak
milik atas tanah-tanah yang terletak masing-masing di Desa Selat
Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Daerah Tingka Ii Labuhan
Batu yang ditujukan kepada Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
pertahanan Nasional yang tembusannya juga dikirimkan pada kantor
pertahanan kabupaten labuhan batu, secara tegas dalam pokok
suratnya “ Menunjukkan Daftar Pengantar Kami No.520.1-/642/8/93
tertanggal 20 Agustus 1993 dan N0.:520.1-1/616//93 tertanggal 16
Agustus 1993,yang ditujukan kepada Bapak perihal tersebut di atas
dengan ini kami tarik kembali untuk dilakukan penelitian ulang
dilapangan”;
10. Bahwa dari uraian-uraian fakta-fakta diatas dapat disimpulkan:
10.1 Bahwa tidak benar,penggugat I dan II ada memiliki dan menguasai
sebidang tanah seluas lebih kurang 500 Ha, terletak di Desa Selat
Besar, Kecamatan Bilah Hilir, dengan menanami tanaman pohon
kelapa sawit, sebab hal yang tidak dapt diterima akal sehat, tergugat III
dapat dan mampu menjual/mengalihkan tanh yang sudah diusahai dan
dikuasai penggugat I dan II kepada Tergugat IV, dan andaikata-quad
non- tergugat III telah menjual/mengalihkan tanah pengguat I dan II
seluas 250 Ha ,kepada tergugat IV, maka timbul pertanyaan hokum,”
Bagaimana cara Tergugat III mengalihkan tanah dimaksud?, dan surat-
surat apa yang dipergunakan tergugat III untuk menjual/mengalihkan
tanah penggugat I dan II?, hal tersebut tidak dikemukakan penggugat I
dan II?, hal tersebut tidak dikemukakan penggugat I dan II dalam dalil
gugatannya, sehingga dalil penggugat I dan II tersebut adalah dalil
yang mengada-ada bahkan penggugat I dan II terkesan menutup-
nutupi fakta-fakta hukum yang sebenarnya;
10.2 Bahwa tidak benar, penggugat I dan II ada memiliki tanah seluas
lebih kurang 500 Ha di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah
Hilir,Kabupaten Labuhan Batu sudah ditanami tanaman kelapa sawit ,
Hal. 51 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
yang diperoleh dari pembebasan tanah masyarakat secara sukarela,
karena dalil penggugat I dan II tersebut selain tidak mengandung
kebenaran,secara jelas dalil pebggugat I dan II tersebut sangat bertolak
belakang dengan dalil gugatan pada halaman 10 angka 5,di mana
disatu sisi penggugat I dan II mendalilkan tanah tersebut diperoleh dari
pembahasan tanah secara sukarela dari masyarakat, dan sisi lain,
penggugat I dan II mendalilkan” Tergugat II dan Tergugat V telah
menyerahkan tanah seluas 520 Ha kepada masyarakat untuk digarap.
10.3 Bahwa dari uraian fakta-fakta diatas,secara jelas dapat dipastikan
penggugat I dan II tidaklah pernah memperoleh tanah secara sukarela
dari masyarakat, sebab andaikata-quad non-benar penggugat I dan II
memperoleh tanah secara sukarela dari masyarakat, hal yang sangat
tidak dapat diterima akal sehat, masyarakat yang suah menyerahkan
tanah tersebut dapat menggarap dan menguasai tanah dan tanam-
tanaman penggugat I dan II, dan andaikata-quad non-benar
masyarakat ada menggarap tanah dan tanam-tanaman milik penggugat
I dan II,sudah barang tentu,penggugat idan II dalam gugatannya tidak
hanya menggugat tergugat I,II,III,IV dan V,akan tetapi harus
mengikutsertakan para pihak yang secara feiteljike menguasai tanah
terpekara,namun penggugat I dan II dalam gugatannya tidak mengikuti
sertakan masyarakat yang menguasai tanah terpekara;
11. Bahwa dari penguraian fakta-fakta di atas,sudah cukup jelas dan
terang, tergugat III tidak terbukti ada mengalihkan/menjual tanah milik
penggugat I dan II secara tanpa hak kepada tergugat IV, maka sesuai
dengn ketentuan hukum yang berlaku, tidak ada kewajiban kepada
tergugat IV, tidak ada kewajiban kepada tergugat III di hukum
mencabut segala surat pernyataan jual beli dari tergugat IV;
12. Bahwa dengan demikian oleh karena tergugat III tidak terbukti ada
mengalihkan/menjual tanah milik penggugat I dan II secara tanpa hak
kepada tergugat IV, maka secara hukum dalil petitum penggugat I dan
II sepanjang menyangkut tergugat III haruslah ditolak adanya;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat
IV telah mengajukan Jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
Hal. 52 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
I.DALAM EKSEPSI
Bahwa Gugatan Penggutan I dan Penggugat II selanjutnya disebut sebagai
para penggugat mengandung cacat hukum secara formil sehingga gugatan
menjadi obscuur libelum atau gugatan menjadi kabur,dengan alasan
sebagai berikut:
A.SURAT GUGATAN ERROR INPERSONA DAN KURANG PIHAK
1.Bahwa gugatan Para Penggugat tidak Memenuhi syarat formil berupa
kekeliruan pihak (error inpersona )dan gugatn kurang pihak (plurium litis
consortium)bahwa Penggugat tidak menarik subjek dari mana asal tanah
terpekara Para Penggugat Peroleh.
2.Bahwa Penggugat menyatakan dalam surat gugatannya perolehan tanah
terpekara atas penyerahan hak dari ganti rugi dari masyarakat,maka
apabila Para Penggugat merasa dirugikan haknya karena tanah terpekara
telah ada yang menguasai maka penggugat harus menarik orang yang
pernah menjual kepada Penggugat tanah tersebut.
3.Bahwa selanjutnya dengan tidak dijelaskan Oleh Para penggugat siapa
nama-nama yang melakukan penyerahan secara ganti rugi kepada para
penggugat,maka surat gugatan menjadi Obscuur libel, sehingga tidak
memenuhi syarat formil dalam membuat surat gugatan.
4.BAHWA DALAM SURAT GUGATAN PARA PENGGUGAT HARUS
MENGURAIKAN DARI SIAPA PARA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN
GANTI RUGI DAN SELANJUTNYA PARA PENGGUGAT WAJIB MENARIK
SUBJEK YANG MENYERAHKAN GANTI RUGI TANAH TERSEBUT
MENJADI TERGUGAT SEHINGGA GUGATAN MENJADI
LENGKAP,KARENA ADA HUBUNGANNYA DENGAN OBJEK
PERKARA.sesuai dengan YURISPRUDENSI MAHKAMAH AGUNG
NO.378/K/Pdt/1985 tanggal 11 Maret 1986.
5.Bahwa selanjutnya apabila kita cermati pada hal 2 s/d hal.10 dalam surat
gugatan disebutkan ada duapuluh lima(25)nama (subjek hukum) memiliki
alas hak surat tanah, sementara yang melakukan gugatan hanya dua nama
yaitu Ny.SUZANNA LUBIS (Penggugat I) dan Ny.AISYAH
LUBIS(Penggugat II)dan menyatakan klaim terhadap tanah seluas + 500
ha diDesa Selat Besar dan kalau kita cermati lagi dalam isi surat gugatan
tidak ada satupun yang menunjukan para Penggugat Memiliki tanah didesa
Hal. 53 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Selat Besar Hal ini menunjukan surat gugatan tidak memenuhi syarat formil
dalam memasukan Penggugat Lainnya dalam surat gugatan.
B.OBJEK TANAH PERKARA TIDAK JELAS LETAKNYA
1.Bahwa perlu disampaikan,Desa Selat Besar Sangat luas dan terdiri dari
beberapa dusun,para penggugat tidak menyebutkan diDusun mana tanah
terpekara seluas + 500 Ha yang dimaksud oleh Para Penggugat yang
sebahagiannya telah dikuasai oleh Tergugat IV.
2.Bahwa dalam surat gugatan juga tidak cantumkan ukuran tanah baik dari
sebelah utara,selatan,timur dan berat sehingga menimbulkan kekaburan
tentang luasan tahan yang digugat oleh penggugat.
3.Bahwa tergugat IV menilai,Para Penggugat sebenarnya masih ragu
tentang keberadaan letak objek tanah terpekara yang digugat oleh para
Penggugat tersebut, karena keraguannya tersebut maka Para Penggugat
tidak dapat menentukan ukuran batas-batas letak utara timur selatan dan
barat.
C.PENGGUGAT DAN TERGUGAT IV TIDAK MEMILIKI KAITAN HUKUM
1.Bahwa selanjutnya perlu ditegaskan tergugat IV merasa tidak mempunyai
hubungan/kaitan hukum dengan Para Penggugat.
2.Bahkan Tergugat IV tidak memiliki perselisihan hukum dengan
Penggugat karena objek tanah terpakara seperti dalil yang dimaksud
gugatan Para Penggugat Penggugat tidak memiliki
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut maka Tergugat IV memohon
agar Hakim Majelis yang memeriksa Perkara ini untuk menolak gugatan
para Penggugat dan menerima Eksepsi Tergugat IV dan selanjutnya
memutuskan perkara ini dengan Amar Putusan Sebagai berikut.
a.Menyatakan gugatan Penggugat dk tidak dapat diterima
(Nietonvantkelijtke Verklaard)
II.DALAM POKOK PERKARA
Bahwa tergugat IV Mengajukan jawaban atas gugatan Para Penggugat
sebagai berikut.
1.Bahwa semua dalil dalam eksepsi dianggap telah diulangi dalam
Konvensi ini secara mutatis-mutandis.
2.Bahwa Tergugat IV membantah dengan tegas dalil-dalil gugatan
Penggugat dk kecuali yang diakui secara tegas.
Hal. 54 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
3.Bahwa tergugat IV tidak mempunyai hubungan hukum dan
ataupun tidak mempunyai perselisihan hak dengan Para Penggugat
tentang objek tanah terpekara seperti yang disebutkan dalam surat
gugatan Penggugat,sehingga tidak ada alasan hukum bagi
Penggugat menarik Tergugat IV untuk digugat.
4.Bahwa apabila Penggugat merasa pernah melakukan hubungan
hukum dengan orang lain atau masyarakat yang berkaitan dengan
tanah yang pernah debeli oleh Para Penggugat,maka Penggugat
seharusnya hanya dapat menuntut Masyarakat tersebut untuk
mempertanggungjawabkan tentang perolehan tanah terpekara
5.Bahwa tergugat IV tidak ada menguasai tanah Para Penggugat
kalaulah Para Penggugat Pernah membeli dari masyarakat
dimaksud seperti dalam surat gugatan,kenapa masyarakat yang
menjual tidak ditarik oleh Para Penggugat sehingga tahu bahwa ada
tanah milik Para Penggugat.
6.Bahwa dengan tidak menyebutkan letak objek tanah terpekara
didusun mana serta tidak menyertakan beberapa ukuran batas-
batas yang dimaksud dalam gugatan Para Penggugat, hal ini
menunjukan bahwa Para Penggugat sendiri tidak memahami dan
mengetahui tentang letak tanah yang digugat.
7.Bahwa gugatan para penggugat tidak berlandaskan fakta-fakta
yang jelas, dan asal saja melakukan klaim tentang kepemilikan
tanahnya terhadap tergugat-tergugat yang ditarik oleh para Tergugat
dalam perkara ini.
8.Bahwa selanjutnya dipoin 5 hal.10 dalam surat gugatan Penggugat
Menyebutkan “bahwa kerugian yang ditimbulkan…dst…tanah para
Penggugat telah dijual oleh Sabar Ritonga (tergugat III )seluas 250
ha kepada Aminuddin Manurung (tergugat IV) dan..dst..
9.Bahwa dipoin 5 hal.10 adalah fitnah belaka yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya, Tergugat IV merasa
Heran,dari Mana Para Tergugat mendapat informasi yang
menyesatkan tersebut,dan oleh itu mohon kepada majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini untuk mengesampingkan seluruh
gugatan Para Penggugat.
Hal. 55 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
10.Bahwa sudah dijelaskan dan dipertegas oleh para
Penggugat,pada poin 5 hal.10 seperti yang tertuang dalam poin 8
diatas,,apabila benar Para Penggugat Memiliki lahan yang dijual
oleh Tergugat III, maka menjadi kewajiban hukum agar Para
Penggugat untuk lebih dahulu melakukan gugatan kepada Tergugat
III,sehingga dapat dipastikan objek letak tanah yang memang dimiliki
oleh Para Penggugat.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat V
telah mengajukan Jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
I.DALAM EKSEPSI
Bahwa Gugatan Penggutan I dan Penggugat II selanjutnya disebut sebagai
para penggugat mengandung cacat hukum secara formil sehingga gugatan
menjadi obscuur libelum atau gugatan menjadi kabur,dengan alasan
sebagai berikut:
A.SURAT GUGATAN ERROR INPERSONA DAN KURANG PIHAK
1.Bahwa gugatan Para Penggugat tidak Memenuhi syarat formil berupa
kekeliruan pihak (error inpersona )dan gugatn kurang pihak (plurium litis
consortium)bahwa Penggugat tidak menarik subjek dari mana asal tanah
terpekara Para Penggugat Peroleh.
2.Bahwa Penggugat menyatakan dalam surat gugatannya perolehan tanah
terpekara atas penyerahan hak dari ganti rugi dari masyarakat,maka
apabila Para Penggugat merasa dirugikan haknya karena tanah terpekara
telah ada yang menguasai maka penggugat harus menarik orang yang
pernah menjual kepada Penggugat tanah tersebut.
3.Bahwa selanjutnya dengan tidak dijelaskan Oleh Para penggugat siapa
nama-nama yang melakukan penyerahan secara ganti rugi kepada para
penggugat,maka surat gugatan menjadi Obscuur libel, sehingga tidak
memenuhi syarat formil dalam membuat surat gugatan.
4.BAHWA DALAM SURAT GUGATAN PARA PENGGUGAT HARUS
MENGURAIKAN DARI SIAPA PARA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN
GANTI RUGI DAN SELANJUTNYA PARA PENGGUGAT WAJIB MENARIK
SUBJEK YANG MENYERAHKAN GANTI RUGI TANAH TERSEBUT
MENJADI TERGUGAT SEHINGGA GUGATAN MENJADI
LENGKAP,KARENA ADA HUBUNGANNYA DENGAN OBJEK
Hal. 56 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
PERKARA.sesuai dengan YURISPRUDENSI MAHKAMAH AGUNG
NO.378/K/Pdt/1985 tanggal 11 Maret 1986.
5.Bahwa selanjutnya apabila kita cermati pada hal 2 s/d hal.10 dalam surat
gugatan disebutkan ada duapuluh lima(25)nama (subjek hukum) memiliki
alas hak surat tanah, sementara yang melakukan gugatan hanya dua nama
yaitu Ny.SUZANNA LUBIS (Penggugat I) dan Ny.AISYAH
LUBIS(Penggugat II)dan menyatakan klaim terhadap tanah seluas + 500
ha diDesa Selat Besar dan kalau kita cermati lagi dalam isi surat gugatan
tidak ada satupun yang menunjukan para Penggugat Memiliki tanah didesa
Selat Besar Hal ini menunjukan surat gugatan tidak memenuhi syarat formil
dalam memasukan Penggugat Lainnya dalam surat gugatan.
B.OBJEK TANAH PERKARA TIDAK JELAS LETAKNYA
1.Bahwa perlu disampaikan,Desa Selat Besar Sangat luas dan terdiri dari
beberapa dusun,para penggugat tidak menyebutkan diDusun mana tanah
terpekara seluas + 500 Ha yang dimaksud oleh Para Penggugat yang
sebahagiannya telah dikuasai oleh Tergugat IV.
2.Bahwa dalam surat gugatan juga tidak cantumkan ukuran tanah baik dari
sebelah utara,selatan,timur dan berat sehingga menimbulkan kekaburan
tentang luasan tahan yang digugat oleh penggugat.
3.Bahwa tergugat IV menilai,Para Penggugat sebenarnya masih ragu
tentang keberadaan letak objek tanah terpekara yang digugat oleh para
Penggugat tersebut, karena keraguannya tersebut maka Para Penggugat
tidak dapat menentukan ukuran batas-batas letak utara timur selatan dan
barat.
C.PENGGUGAT DAN TERGUGAT IV TIDAK MEMILIKI KAITAN HUKUM
1.Bahwa selanjutnya perlu ditegaskan tergugat IV merasa tidak mempunyai
hubungan/kaitan hukum dengan Para Penggugat.
2.Bahkan Tergugat IV tidak memiliki perselisihan hukum dengan
Penggugat karena objek tanah terpakara seperti dalil yang dimaksud
gugatan Para Penggugat Penggugat tidak memiliki
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut maka Tergugat IV memohon
agar Hakim Majelis yang memeriksa Perkara ini untuk menolak gugatan
para Penggugat dan menerima Eksepsi Tergugat IV dan selanjutnya
memutuskan perkara ini dengan Amar Putusan Sebagai berikut.
Hal. 57 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
a.Menyatakan gugatan Penggugat dk tidak dapat diterima
(Nietonvantkelijtke Verklaard)
II.DALAM POKOK PERKARA
Bahwa tergugat IV Mengajukan jawaban atas gugatan Para Penggugat
sebagai berikut.
1.Bahwa semua dalil dalam eksepsi dianggap telah diulangi dalam
Konvensi ini secara mutatis-mutandis.
2.Bahwa Tergugat IV membantah dengan tegas dalil-dalil gugatan
Penggugat dk kecuali yang diakui secara tegas.
3.Bahwa tergugat IV tidak mempunyai hubungan hukum dan
ataupun tidak mempunyai perselisihan hak dengan Para Penggugat
tentang objek tanah terpekara seperti yang disebutkan dalam surat
gugatan Penggugat,sehingga tidak ada alasan hukum bagi
Penggugat menarik Tergugat IV untuk digugat.
4.Bahwa apabila Penggugat merasa pernah melakukan hubungan
hukum dengan orang lain atau masyarakat yang berkaitan dengan
tanah yang pernah debeli oleh Para Penggugat,maka Penggugat
seharusnya hanya dapat menuntut Masyarakat tersebut untuk
mempertanggungjawabkan tentang perolehan tanah terpekara
5.Bahwa tergugat IV tidak ada menguasai tanah Para Penggugat
kalaulah Para Penggugat Pernah membeli dari masyarakat
dimaksud seperti dalam surat gugatan,kenapa masyarakat yang
menjual tidak ditarik oleh Para Penggugat sehingga tahu bahwa ada
tanah milik Para Penggugat.
6.Bahwa dengan tidak menyebutkan letak objek tanah terpekara
didusun mana serta tidak menyertakan beberapa ukuran batas-
batas yang dimaksud dalam gugatan Para Penggugat, hal ini
menunjukan bahwa Para Penggugat sendiri tidak memahami dan
mengetahui tentang letak tanah yang digugat.
7.Bahwa gugatan para penggugat tidak berlandaskan fakta-fakta
yang jelas, dan asal saja melakukan klaim tentang kepemilikan
tanahnya terhadap tergugat-tergugat yang ditarik oleh para Tergugat
dalam perkara ini.
8.Bahwa selanjutnya dipoin 5 hal.10 dalam surat gugatan Penggugat
Menyebutkan “bahwa kerugian yang ditimbulkan…dst…tanah para
Hal. 58 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Penggugat telah dijual oleh Sabar Ritonga (tergugat III )seluas 250
ha kepada Aminuddin Manurung (tergugat IV) dan..dst..
9.Bahwa dipoin 5 hal.10 adalah fitnah belaka yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya, Tergugat IV merasa
Heran,dari Mana Para Tergugat mendapat informasi yang
menyesatkan tersebut,dan oleh itu mohon kepada majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini untuk mengesampingkan seluruh
gugatan Para Penggugat.
10.Bahwa sudah dijelaskan dan dipertegas oleh para
Penggugat,pada poin 5 hal.10 seperti yang tertuang dalam poin 8
diatas,,apabila benar Para Penggugat Memiliki lahan yang dijual
oleh Tergugat III, maka menjadi kewajiban hukum agar Para
Penggugat untuk lebih dahulu melakukan gugatan kepada Tergugat
III,sehingga dapat dipastikan objek letak tanah yang memang dimiliki
oleh Para Penggugat.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat dan eksepsi
Tergugat I , Tergugat III dan Tergugat V tersebut Pengadilan Negeri
Rantauprapat telah menjatuhkan putusan sela tanggal 25 Pebruari 2013
Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP yang amarnya sebagai berikut:
- Menolak Eksepsi Tergugat I , Tergugat III dan Tergugat V;
- Menyatakan Pengadilan Negeri Rantau Parapat berwenang
mengadili perkara ini;
- Memerintahkan kepada Para pihak dalam perkara ini untuk
melanjutkan pemeriksaan pokok perkara;
- Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Rantauprapat telah menjatuhkan putusan tanggal 10 Desember
2013 Nomor 32 /Pdt.G/2012/PN.RAP yang amarnya sebagai berikut :
DALAM KONPENSI:
DALAM EKSEPSI :
Hal. 59 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
- Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV
dan Tergugat V untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
- Mengabulkan gugatan Penggugat –Penggugat untuk sebagian;
- Menyatakan sah Surat Permohonan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Propinsi Sumatera Utara dan segala surat-surat dan
lampirannya kepada Badan Pertanahan Nasional di Jakarta tanggal
20 Agustus 1993 No.520-1-1642/8/93 atas nama Abdul Hadi
Pulungan,Dkk (25 orang ) dan tanggal 16 Agustus 1993 No.520-1-
1616/8/93 atas nama Pemohon Asiah lubis,Dkk untuk memperoleh
hak milik atas tanah Penggugat I dan Penggugat II;
- Menyatakan secara hukum perbuatan Tergugat I karena tidak
melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepadanya oleh Undang-
Undang tidak membuat atau memberikan serta menerbitkan
Sertifikat Hak Milik untuk Penggugat I dan Penggugat II adalah
perbuatan melawan hukum;
- Menghukum Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu
CQ Kepala kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Sumatera Utara CQ Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional di
Jakarta untuk segera membuat dan memberikan serta menerbitkan
Sertifikat Hak Milik untuk tanah seluas 500 Ha ( Lima ratus hektar)
yang terletak di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir untuk
kepentingan Penggugat I dan Penggugat II;
- Menghukum Tergugat III ( Sdr Sabar Ritonga) untuk mencabut
segala surat-surat pernyataan jual beli dari Tergugat IV ( Sdr
Aminuddin Manurung,SE) dan dari siapa saja dan menyatakan
surat-surat tersebut batal demi hukum dan tidak berkekuatan hukum
sebagai surat akta jual beli di atas tanah seluas 500 Ha ( lima ratus
hektar) yang telah memperoleh Surat Keterangan Pendaftaran
Tanah milik Penggugat I dan Penggugat II;
Hal. 60 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
- Menghukum Para Tergugat baik sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama atau siapa saja yang mendapat hak dari padanya
untuk keluar dan mengosongkan tanah sengketa dan
menyerahkannya kepada Penggugat untuk dipakainya dengan
bebas;
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat III secara bersama-sama
untuk membayar ganti rugi sebesar Rp.340.451.500; ( Tiga ratus
Empat puluh juta empat ratus lima puluh satu ribu Lima ratus
rupiah);
- Menghukum Tergugat I,II,III,IV dan V untuk membayar segala biaya
yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp3.012.600 ( Tiga juta dua
belas ribu enam ratus rupiah);
------ Membaca 4 (empat) Relaas Pemberitahuan Isi Putusan yang
dibuat oleh : RAHUDDIN, Jurusita Pengadilan Negeri Rantauprapat dan
JULI SRINITA, SH. Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan masing-
masing No. 32/Pdt.G/2012/PN-RAP, yang menerangkan bahwa bunyi isi
putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 10 Desember 2013
Nomor : 32/Pdt.G/2012/PN-RAP. Telah diberitahukan dengan sempurna
kepada Kuasa Hukum Tergugat I, II, III, IV dan V masing-masing pada
tanggal 23,27 Desember 2013 dan tanggal 09,13 Januari 2014 ;---------------
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding
Nomor 32/PDT.G/2012/PN.RAP tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat
oleh BAIK SITEPU,SH, Wakil Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat
yang menerangkan bahwa Kuasa Tergugat II dan Tergugat IV telah
menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat
Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 10 Desember 2013 yang telah
diberitahukan kepada Kuasa Terbanding I semula Penggugat tanggal 10
Januari 2014, kepada Terbanding II semula Tergugat V, kepada
Pembanding II semula Tergugat I pada tanggal 9 Desember 2014 ;
Hal. 61 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding
Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 9 Januari 2014 yang dibuat PITER
MANIK,SH, Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat yang menerangkan
bahwa Kuasa Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Labuhan Batu telah
menyatakan banding terhadap Putusan dimaksud, yang telah diberitahukan
kepada Terbanding I semula Penggugat tanggal 30 Januari 2014,kepada
Terbanding II semula Tergugat V tanggal 20 Januari 2014, kepada
Pembanding I semula Tergugat II dan IV;
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan
Permohonan Banding Nomor 32/PDT.G/2012/PN-RAP tanggal 15 Januari
2014 yang dibuat PITER MANIK,SH Panitera Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang menerangkan Kuasa Hukum Tergugat III telah
mengajukan banding terhadap putusan tersebut yang diberitahukan
kepada Terbanding I semula Penggugat tanggal 29 Januari 2014, kepada
Terbanding II semula Tergugat V tanggal 21 Januari 2014 dan kepada
Pembanding I semula Tergugat II dan IV kepada Pembanding II semula
Tergugat I pada tanggal 21 Januari 2014;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal
13 Februari 2014 telah memberitahukan dan menyerahkan memori
banding kepada Pembanding III semula Tergugat III dan pada tanggal 4
Maret 2014 telah memberitahukan dan menyerahkan memori banding yang
diajukan oleh Pembanding I semula Tergugat II, IV dan tanggal 5 Maret
2014 telah menyerahkan memori banding yang diajukan oleh Pembanding I
semula Tergugat II, IV kepada Terbanding semula Tergugat V, pada
tanggal 25 Maret 2014 yang diajukan oleh Pembanding III semula Tergugat
III kepada Pembanding II semula Tergugat I, pada tanggal 26 Maret 2014
telah menyerahkan memori banding yang diajukan oleh Pembanding III
semula Tergugat III kepada Terbanding semula Tergugat V dan pada
tanggal 27 Maret 2014 kepada Pembanding I semula Tergugat II,IV;
Menimbang, bahwa Pembanding I semula Tergugat II dan
Tergugat IV mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai
berikut:
Hal. 62 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
- Bahwa dikabulkannya petitum kedua, petitum ketiga dan petitum
keempat dalam putusan aquo menunjukkan Pengadilan Tingkat
pertama telah melebihi kewenangannya, karena petitum tersebut
diatas merupakan keputusan yang menjadi wewenang Pengadilan
Tata Usaha Negara;
- Bahwa gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil karena
Para terbanding tidak memiliki kualitas legal standing/ persona
standi in Judicio;
- Bahwa para Terbanding error in persona dan kurang pihak (plurium
litis consortium);
- Bahwa kaitan perselisihan hukum terhadap Tergugat II/Pembanding
II dan Tergugat IV/Pembanding IV;
- Bahwa dalam surat gugatan terjadi pertentangan antara petitum dan
posita sehingga gugatan menjadi tidak jelas (obscuur libel);
- Bahwa Judex factie telah salah menerapkan hukum pembuktian
karena telah mengindahkan bukti surat Terbanding padahal bukti
surat tersebut telah disangkal kebenarannya oleh pihak Tergugat I
selaku Instansi yang menerbitkan;
- Bahwa keberatan dikabulkannya petitum ke tiga dan keempat;
- Bahwa keberatan dikabulkannya petitum keenam karena majelis
Hakim telah memutuskan melebihi dari kewenangannya;
- Bahwa keberatan dikabulkannya petitum ke-delapan;
- Bahwa keberatan dikabulkannya petitum kesembilan ;
Menimbang, bahwa keberatan Pembanding II semula Tergugat I
dalam memori bandingnya pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa penambahan gugatan Para Terbanding semula Para
Penggugat berupa penambahan pokok gugatan yaitu petitum point
7,8 dan 9 pada persidangan tanggal 13 September 2012 terhadap
surat gugatan tanggal 15 Juli 2012 karena telah melanggar hukum
acara perdata yang berlaku khususnya Pasal 127 Rv dan
Yurisprudensi MARI Nomor 1535 K/Pdt/1983 yang menyatakan
tambahan dan atau perubahan gugatan tidak boleh mengakibatkan
perubahan posita gugatan dan petitum (pokok perkara) gugatan;
Hal. 63 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
- Bahwa keberatan Pembanding I semula Tergugat I mengenai telah
menyalahi hukum acara perdata karena pada sidang pembuktian
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat pada acara
pemeriksaan bukti SKPT (P-1 s/d P-50) yang diajukan Penggugat
tidak dihadiri oleh Tergugat I, Majelis Hakim tidak lengkap (hanya
2(dua) orang Hakim perkara aquo, keberatan Kuasa Hukum
Tergugat II dan Tergugat IV tidak digubris, pada persidangan
berikutnya Tergugat I tidak diberi kesempatan untuk melihat bukti
SKPT yang dianggapnya asli yang diajukan Penggugat,
pemeriksaan perkara aquo telah menyalahi hukum acara perdata
karena berdasarkan pasal 150 RBG seharusnya memanggil
Tergugat I sekali lagi, pemeriksaan perkara aquo telah menyalahi
hukum acara perdata di tingkat pemeriksaan Pengadilan Negeri
Rantau Prapat, khususnya mengenai surat-surat bukti para
Penggugat;
- Bahwa Putusan sela Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
32/Pdt.G/2012/PN-RAP tanggal 25 Februari 2013 adalah tidak tepat,
salah dan keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya karena
hanya mempertimbangkan berdasarkan posita gugatan Penggugat,
Keberatan tersebut karena putusan sela tersebut terjadi kontradiktif
antara pertimbangan hukum dengan pertimbangan hukum di bagian
lain dan antara pertimbangan hukum dengan amar putusan, serta
melanggar ketentuan hukum mengenai kewenangan absolut, tidak
dapat dibenarkan melakukan penggabungan gugatan yang berbeda
yurisdiksi mengadilinya, majelis hakim mengakui gugatan Para
Penggugat mengandung aspek sengketa tata usaha negara selain
sengketa perdata mengenai perbuatan melawan hukum/sengketa
kepemilikan tanah dan jikalau petitum (tuntutan) mengandung unsur
sengketa tata usaha negara maka yang berwenang untuk mengadili
tersebut adalah Peradilan Tata Usaha Negara bukan wewenang
Pengadilan Negeri;
- Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 10 Desember 2013 adalah tidak
tepat, salah dan keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya
mengenai eksepsi error in persona dan kurang para pihak ( plurium
Hal. 64 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
litis consortium).Kepala Badan Pertanahan Nasional RI, Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera
Utara dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu
adalah subyek hukum yang mempunyai peranan, hak dan
kewenangan yang berbeda, oleh karenanya tidak dapat dijadikan
satu subyek hukum sebagai Tergugat I, seharusnya dipisahkan
tersendiri dan masing-masing sebagai Tergugat, sedangkan gugatan
kurang pihak karena tidak mengikutsertakan sebagai Tergugat
nama-nama masyarakat yang menggarap tanah obyek sengketa
dimaksud;
- Bahwa putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak tepat, salah
dan keliru dalam pertimbangan hukum dan putusannya, karena Para
Penggugat mengajukan gugatan kumulasi terhadap beberapa
subyek dan masing-masing obyek gugatan (50 bidang persil tanah)
yang dimiliki oleh pemilik yang berbeda atau berlainan,
penggabungan yang demikian baik secara subyektif dan obyektif
tidak dapat dibenarkan, dengan demikian Para Penggugat tidak
mempunyai persona standi in judicio atau tidak berhak atau tidak
mempunyai kedudukan hukum sebagai Penggugat dalam perkara ini
untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Rantauprapat
terhadap tanah-tanah yang tercantum atas nama orang-orang lain;
- Bahwa gugatan Penggugat mengandung unsur obscuur libel karena
obyek perkara antara tentang sengketa administrasi dan tentang
sengketa perbuatan melawan hukum, dalam gugatannya juga
menguraikan adanya kepemilikan orang lain dalam kepemilikan
tanah seluas 500 Ha yang menunjukkan kekaburan terhadap siapa
yang berhak, demikian juga tidak jelasnya ukuran panjang atau
lebar, tidak jelas nama masyarakat dan nama-nama yang
berbatasan dengan tanah obyek sengketa;
Menimbang, bahwa memori banding Kuasa Pembanding III semula
Tergugat III pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex factie
menyimpang dari dasar gugatan;
Hal. 65 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
2. Bahwa putusan Majelis hakim Judex factie dalam menangani
perkara aquo kurang tepat dan kurang terperinci;
3. Bahwa Majelis Hakim Judex Factie keliru menentukan dan
mengalihkan obyek perkara yang sebenarnya;
4. Bahwa Majelis Hakim Judex factie merekayasa dan memutarbalikan
fakta atas keterangan saksi Pembanding;
Menimbang, bahwa terhadap memori banding tersebut diatas
Terbanding I semula Penggugat I dan Terbanding II semula Penggugat II
telah mengajukan Kontra Memori Banding yang pada pokoknya sebagai
berikut:
- Bahwa putusan Judex Factie sudah benar dan tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan menurut hukum dan keberatan pembanding
terhadap petitum pada angka 7,8,9 tidak beralasan, yang benar
Terbanding semula Penggugat memperbaiki gugatan sehingga
berbunyi seperti terdapat pada angka 7,8,9 dalam gugatan;
- Bahwa judex factie tidak dapat menerapkan hukum acara perdata,
pada waktu Penggugat mengajukan bukti SKKP Pembanding I
semula Tergugat I tidak hadir,namun Pembanding II,III,IV.V hadir
dengan demikian keberatan tersebut tidak dapat diterima;
- Bahwa pertimbangan Judex Factie pada pokoknya beralasan sudah
melewati waktu 90 (sembilan puluh) hari, bukan merupakan suatu
keputusan Tata Usaha Negara, konkrit dan individual, gugatan tidak
hanya pada Pejabat Tata Usaha Negara, dengan demikian dalil-dalil
Pembanding I tidak tepat dan tidak beralasan;
- Bahwa putusan Judex factie sudah benar memutuskan Badan
Pertanahan Nasional C/q Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara Cq Kepala Kantor Pertanahan Labuhan
Batu merupakan kesalahan yang tidak dapat terpisahkan karena
penerbitan sertifikat dimulai dari Kepala Kantor Pertanahan Labuhan
Batu sebagai pelaksana tingkat bawah dan sebagai pengusul adalah
Kantor BPN Wilayah Propinsi dan pemutus adalah Kepala Badan
Pertanahan;
- Bahwa pertimbangan Judex factie terhadap legal standing sebagai
Penggugat sudah tepat;
Hal. 66 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
- Bahwa penolakan eksepsi Pembanding semula Tergugat gugatan
mengandung obscuur libel sudah tepat;
- Bahwa putusan Judex factie sudah tepat yang mengatakan sah
surat permohonan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara dan segala surat-surat dan lampirannya
kepada Badan Pertanahan Nasional di Jakarta menerbitkan sertifikat
Hak Milik untuk tanah seluas 500 Ha yang terletak di Desa Selat
Besar, Kec Bilah Hilir, untuk kepentingan Penggugat I dan
Penggugat II;
- Bahwa Putusan Judex Factie dengan menghukum Tergugat III untuk
mencabut segala surat-surat pernyataan jual beli dari Tergugat IV
dan siapa saja dan menyatakan surat surat tersebut batal demi
hukum dan tidak berkekuatan hukum sebagai akta jual beli diatas
tanah seluas 500 ha yang telah memperoleh surat keterangan
pendaftaran tanah milik Penggugat/ Terbanding I dan II telah tepat;
- Bahwa sangkalan Pembanding I semula tergugat I tidak benar
dengan adanya surat-surat dari Badan Pertanahan Nasional RI bukti
P-103,P-104, P-105 bukti P-106 yang pada pokoknya
memerintahkan untuk mengambil langkah penelitian dan mengambil
langkah-langkah penyelesaian atas tanah para
Penggugat/Terbanding dengan adanya bukti –bukti surat dimaksud
penyelesian tersebut tidak dapat dipisahkan dengan tindakan
Tergugat III/ Pembanding III sebagai pelaksana di lapangan dari
Pembanding I semula Tergugat I;
Menimbang, bahwa Turut Terbanding semula Tergugat V telah
mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa pada prinsipnya sependapat dengan dalil-dalil Para
pembanding dalam memori bandingnya tersebut;
- Bahwa tindakan Pembanding I semula Tergugat I yang tidak
menerbitkan Sertifikat Hak Milik terhadap Penggugat I dan Penggugat
II merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat fiktif negatif;
- Bahwa dengan dikabulkannya tuntutan kedua, ketiga dan keempat
sebagaimana putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat menunjukkan
Pengadilan Negeri Rantau Prapat telah melampaui kewenangannya
Hal. 67 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
yang seharusnya secara absolut menjadi kewenangan Pengadilan Tata
Usaha Negara, sehingga cukup alasan majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Sumatera Utara mengabulkan eksepsi dari Pembanding I
semula Tergugat I, Pembanding III semula Tergugat III dan Turut
Terbanding semula Tergugat V;
- Bahwa dalil-dalil memori banding dalam pokok perkara telah sesuai
dengan fakta persidangan sehingga beralasan hukum Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Rantauprapat Nomor 32/Pdt.G/2012/PN-RAP tanggal 10
Desember 2013 dan menyatakan gugatan Terbanding I semula
Penggugat I dan Pembanding II semula Tergugat II ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal
5 Januari 2014 kepada Pembanding I semula Tergugat II,IV, pada tanggal
13 Prebruari 2014 telah memberitahukan kepada Terbanding semula
Penggugat, pada tanggal 21 Januari 2014 kepada Pembanding II semula
Tergugat I, tanggal 22 Januari 2014 kepada Terbanding semula Tergugat
III, pada tanggal 24 Januari 2014 kepada Terbanding semula Tergugat V
untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding I
semula Tergugat II,IV dan Pembanding II semula Tergugat I serta
Pembanding III semula Tergugat III telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
oleh Undang-Undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara
formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding sesuai dengan
fungsinya sebagai Pengadilan Ulangan akan memutuskan tidak hanya
berdasarkan memori banding dan Kontra memori banding tersebut diatas
Hal. 68 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
namun juga seluruh fakta-fakta yang terdapat dalam berkas perkara dan
surat-surat dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor 106/PDT/2014/PT.MDN dan turunan
resmi putusan Sela Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
32/Pdt.G/2012/PN. RAP tanggal 25 Februari 2013 dan putusan Pengadilan
Negeri Rantauprapat Nomor 32/Pdt.G/2012/PN. RAP tanggal 10
Desember 2013 maka Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
Menimbang, bahwa setelah mencermati putusan Pengadilan
Tingkat pertama dalam mempertimbangkan eksepsi dari Pembanding I
semula Tergugat II,IV, Pembanding III semula Tergugat III, Turut
Terbanding semula Tergugat V maka Pengadilan Tingkat Banding tidak
sependapat dengan uraian pertimbangan tersebut baik dalam putusan sela
Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 25 Pebruari 2013 maupun dalam
putusan Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 10 Desember 2013 dengan
dasar pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa dengan mencermati dalil-dalil gugatan dalam
perkara ini dapat diketahui Para Terbanding semula Para Penggugat
melalui Pembanding II semula Tergugat I incasu Kepala Kantor Pertanahan
Propinsi Sumatera Utara telah mengajukan permohonan hak milik atas
tanah seluas lebih kurang 500 Ha, yang terletak di Desa Selat Besar,
Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu sebagaimana dalam Surat
permohonan masing-masing tanggal 16 Agustus 1993, Nomor: 520-1-
1616/8/93 atas nama Asiah Lubis,dkk dan surat tanggal 20 Agustus
1993,Nomor: 520-1-1642/8/93 atas nama Abdul Hadi Pulungan,dkk, namun
sampai dengan gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Rantauprapat,
Pembanding II semula Tergugat I tidak pernah/ belum menerbitkan Surat
Hak milik atas nama Para terbanding semula Para Penggugat;
Menimbang, bahwa dalam dalil gugatan berikutnya dinyatakan oleh
Para Terbanding semula Para Penggugat pada pokoknya dengan tidak
Hal. 69 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
diterbitkannya Sertifikat Hak Milik oleh Pembanding II semula Tergugat I
yang menurut Undang-Undang mempunyai kewenangan untuk
menerbitkan sertifikat tersebut, maka menurut hukum perbuatan
Pembanding II semula Tergugat I adalah merupakan suatu perbuatan
melawan hukum yang mengakibatkan Para Terbanding semula Para
Penggugat tidak dapat menguasai tanah tersebut secara leluasa;
Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan tersebut jikalau dihubungkan
dengan petitum gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat antara
lain supaya Pengadilan Negeri Rantauprapat memutuskan menghukum
Kepala Kantor Pertanahan Labuhan Batu Cq. Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara Cq. Kepala Kantor
Pertanahan Nasional di Jakarta untuk segera membuat dan memberikan
serta menerbitkan Sertifikat Hak Milik untuk tanah seluas 500 (lima ratus)
Ha yang terletak di Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, untuk
kepentingan Penggugat I dan Penggugat II;
Menimbang, bahwa berkaitan dengan dalil-dalil gugatan dan
petitum gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat tersebut
menurut pendapat Pengadilan Tingkat banding dapat disimpulkan
merupakan permohonan hak yang diajukan kepada Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara, namun Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
tersebut tidak menerbitkan keputusan secara tegas sesuai yang
dimohonkan oleh Pemohon;
Menimbang, bahwa berkaitan dengan masalah ini pasal 3 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana dirubah dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
telah mengatur dengan jelas sebagai berikut:
(1) Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan
Keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal
tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara;
(2) Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak dapat
mengeluarkan Keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu
Hal. 70 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dimaksud telah lewat, maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
tersebut dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan yang
dimaksud;
(3) Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak
menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat(2) maka
setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya
permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan dianggap telah mengeluarkan Keputusan penolakan;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dalil-dalil gugatan dan
petitum gugatan dihubungkan dengan ketentuan tersebut diatas, maka
Pengadilan Tingkat Banding berkesimpulan perbuatan penerbitan sertifikat
hak milik , bahkan perbuatan tidak menerbitkan permohonan sertifikat hak
milik atas tanah obyek perkara keseluruhannya merupakan Keputusan Tata
Usaha Negara atau bechikking yang dilakukan oleh Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara yang menjadi kewenangan absolut Peradilan Tata
Usaha negara, oleh karenanya Pengadilan Negeri Rantauprapat sebagai
Peradilan Umum tidak berwenang secara absolut untuk memeriksa dan
memutus perkara tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut
Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan dan
putusan sela Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 25 Februari 2013 yang pada pokoknya
menolak eksepsi kewenangan absolut dari Pembanding II semula Tergugat
I dan Pembanding I semula Tergugat II,IV Pembanding III semula Tergugat
III, Turut Terbanding semula Tergugat V karena seharusnya eksepsi
tersebut dikabulkan berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut
diatas dan menyatakan Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi absolut dari Pembanding
semula Tergugat dikabulkan maka keberatan- keberatan sebagaimana
Hal. 71 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
dalam memori banding dari Pembanding tidak ada urgensinya untuk
dipertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka putusan sela Pengadilan Negeri Rantauprapat
Nomor 32/Pdt.G/2012/PN RAP tanggal 20 Juni 2013 tidak dapat
dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan
mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa sebagai konsekwensi yuridis dikabulkannya
eksepsi kewenangan absolut Pembanding II semula Tergugat I dan
Pembanding I semula Tergugat II,IV Pembanding III semula Tergugat III,
Turut Terbanding semula Tergugat V dan Pengadilan Negeri menyatakan
tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat
Banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan
Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pokok perkara tersebut yang pada
pokoknya mengabulkan gugatan Terbanding I dan II semula Penggugat I
dan II untuk sebagian;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 10 Desember 2013 tidak dapat
dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan
mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat
Pertama dibatalkan, maka Terbanding I dan II semula Penggugat I dan II
berada dipihak yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat Pengadilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
Hal. 72 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I,II,III dan IV
semula Tergugat I, II, III, IV tersebut;
- Membatalkan Putusan Sela Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 25 Pebruari 2013 dan Putusan
Nomor 32/Pdt.G/2012/PN.RAP tanggal 10 Desember 2013 yang
dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI:
- Mengabulkan eksepsi Pembanding I semula Tergugat II,
Pembanding II semula Tergugat IV, Pembanding III semula Tergugat
I, Pembanding IV semula Tergugat III, dan Turut Terbanding semula
Tergugat V tersebut;
- Menyatakan Pengadilan Negeri dalam hal ini Pengadilan Negeri
Rantauprapat tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ini;
- Menghukum Terbanding I dan II semula Penggugat I dan II untuk
membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Pengadilan, yang
dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus
lima puluh ribu rupiah) ;
------ Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari : SENIN, tanggal 20 OKTOBER 2014
oleh : A.TH PUDJIWAHONO,SH.MHum. Ketua Pengadilan Tinggi
Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, SAUT H. PASARIBU,SH., dan
HERU PRAMONO, SH.MHum. Masing-masing sebagai Hakim Anggota,
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan No.
339/PDT/2013/PT.MDN., tanggal 20 Desember 2013, putusan tersebut
pada hari RABU, tanggal 29 OKTOBER 2014 diucapkan dalam
persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh
para Hakim Anggota tersebut, dibantu HJ. YUDI AGUSTINI,SH.MH
sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak.
Hal. 73 dari 72 Hal. Put. No.106/PDT/2014/PT-MDN.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA
SAUT H. PASARIBU, SH. A.TH. PUDJIWAHONO, SH.M.Hum.
HERU PRAMONO,SH.M.Hum
PANITERA PENGGANTI,
HJ. YUDI AGUSTINI, SH.MH
Perincian biaya:
1. Materai ……………… Rp. 6.000,00
2. Redaksi…….............. Rp. 5.000,00
3. Pemberkasan ……… Rp.139.000,00
Jumlah …………….... Rp.150.000,00 ( seratus lima puluh ribu
rupiah)