P U T U S A N Nomor :439/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN ... · secara adat telah membeli sebidang...
Transcript of P U T U S A N Nomor :439/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN ... · secara adat telah membeli sebidang...
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 1
P U T U S A NNomor :439/PDT/2015/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
1. MANUNGGU SITINJAK, Tempat/Tgl Lahir Siarsam, 29 Februari1952,
PekerjaanPensiunan PNS, Alamat Jl. Tarutung
Sitabotabo Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara, Sumatera Utara;
Selanjutnya disebut sebagaiPEMBANDING IsemulaTERGUGAT I;
2. JAUHMALAM SITINJAK, Pekerjaan Tani, Alamat Kampung Siholiholi, Desa
Sitinjak,Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir,
SumateraUtara;
Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING II semula
TERGUGAT II;3. GIBSON LUMBAN SIANTAR dengan gelar Amani Genap, Pekerjaan Tani,
AlamatKampung Sitahuru Desa SitinjakKecamatan
Onanrunggu,Kabupaten Samosir Sumatera Utara;
Selanjutnya disebut sebagaiPEMBANDING III semula
TERGUGAT III;4. KRISTA SITINJAK dengan gelar Nai Genap, Pekerjaan Tani,Alamat Kampung
Sitahuru Desa Sitinjak Kecamatan Onanrunggu
Kabupaten Samosir Sumatera Utara;
Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING IV semula
TERGUGATIV;
5. NURMITA SITINJAK dengan gelar Mama Rini, Pekerjaan Dagang, Alamat
Jl. PorosTenggiri Blok SPH No. 1 Desa Raya Jaya,
Hitam Hulu,Kabupaten Merangin, Bangko;
Selanjutnya disebut sebagai TURUT PEMBANDINGsemula TURUT TERGUGAT II;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 2
L a w a n :
1. LUCIA JAGANIRMA SITINJAK, Tempat/Tanggal Lahir Medan, 11 Agustus
1941,Pekerjaan Pensiunan PNS, Alamat Jl. Tarutung
No. 20Sitabotabo, Kecamatan Siborongborong,
KabupatenTapanuli Utara, Sumatera Utara;
Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula
PENGGUGAT I;2. HATINURBAYA SITINJAK, S.Th., MA., Tempat/Tanggal Lahir Tapanuli, 17
Oktober 1945, Pekerjaan Pensiunan Jaksa RI,
Alamat Jl. Bina Marga II No.6 Ciheuleut, Baranang
Siang – Bogor, Jawa Barat, dan Alamat Sementara Jl.
Tarutung No. 20 Sitabotabo
KecamatanSiborongborong, Kabupaten Tapanuli
UtaraSumatera Utara,
Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING II semula
PENGGUGAT II;3. WENNINAINGGOLAN dengan gelar Ama ni Vera Nainggolan, suami / ahli
waris dariAlmh. Rosida Sitinjak, Pekerjaan Sopir,
Alamat Bumi CiruasPermai 2 Blok E 29 No. 3 RT 3,
RW 5 Ranjeng Ciruas Serang Banten. Kode Pos
42182;
Selanjutnya disebut sebagaiTURUT TERBANDINGsemula TURUT TERGUGAT I;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Desember 2015,
Nomor:439/PDT/2015/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat Banding ;
2. Berkas perkara tanggal 23 September 2015
Nomor:01/Pdt.G/2015/PN.Blgdan surat-surat yang bersangkutan dengan
perkara tersebut;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 3
TENTANG DUDUK PERKARA:Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 31
Desember 2014, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige
dibawah Register Nomor : 1/Pdt.G/2015/PN.Blg tertanggal 05 Januari 2015, telah
mengajukan gugatan yang berbunyi sebagai berikut :
1. Bahwa Alm.Yakob Sitinjak adalah Bapak kandung Para Penggugat dan juga
Bapak kandung Tergugat I, Tergugat II, Almh. Rosida Sitinjak (Isteri Turut
Tergugat I) dan Turut Tergugat II akan tetapi beda Ibu.
2. Bahwa semasa hidupnya ayah Para Penggugat bernama: ALM. YAKOBSITINJAK, telah melangsungkan pernikahan dengan: ALMH. TOLPINGBORU SINAGA sekitar tahun 1915, tetapi tidak mempunyai keturunan, oleh
sebab itu Almh. Tolping Boru Sinaga, menyuruh suaminya Alm. Yakob
Sitinjak, menikah lagi sekitar tahun 1930, kepada maennya, yang menjadi
“tungkot” yakni: ALMH. SANGGUL BORU SINAGA buat pengganti perut
untuk hamil dan melahirkan anak dan pemegang kuasa, di mana antara
keluarga pihak laki-laki dan pihak perempuan telah membuat suatu perjanjian
dengan memakai acara adat Batak yang syah menurut adat setempat.
Tungkot menurut adat Batak terjadi jika seorang Ibu sudah hampir menemui
masa tuanya namun belum mendapat keturunan dan tidak ada harapan lagi
untuk melahirkan anak.Maka Ibu tersebut bisa martungkot (mengambil
tungkot), sehingga Ibu tersebut dinamai situngkotan.Tujuannya yang paling
utama adalah untuk melahirkan keturunan buat Ibu situngkotan dengan syarat
segala miliknya adalah milik tungkot-nya.Tungkot harus diambil dari salah
satu pariban, anggi (adek) ataupun maen (anak perempuan dari iboto) dari
Ibu situngkotan. Itu terjadi karena tungkot akan menjadi pengganti Ibu
situngkotan maka seluruh hak dan harta waris milik situngkotan adalah juga
hak dan waris dari tungkot. Tungkot harus diambil sendiri oleh Ibu
situngkotan, dan harus satu rumah, sada tataring (satu tempat memasak) dan
mereka tidak boleh berpisah.(Telah dituliskan/dibukukan di Pustaha Tumbaga
Holing Jilid 2 Karangan Raja Patik Tampubolon, Drs. Sitorus.Penerbit Dian
Utama Jakarta. Hlm 41)
3. Bahwa semasa hidupnya Almh. Tolping Boru Sinaga bekerja sebagai
pedagang antar pulau, dan Almh. Sanggul Boru Sinaga mengurusi rumah
tangga, dan keduanya hidup rukun dan damai serta seia sekata dalam satu
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 4
rumah (sada tataring/satu periuk) tinggal di PANANGGANGAN desa
Sitinjak Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir. Dari hasil pernikahan
dengan Almh. Sanggul Boru Sinaga mendapat keturunan: 2 (dua) orang anak
laki-laki dan 4 (empat) orang anak perempuan, akan tetapi dari keenam orang
tersebut, hanya dua orang yang hidup yaitu:
1. Lucia Jaganirma Sitinjak (Penggugat I)
2. Hatinurbaya Sitinjak (Penggugat II)
2. Bahwa Almh. Sanggul Boru Sinaga adalah maen (Boru ni Iboto ni Almh.
Tolping Boru Sinaga) maka tungkot inilah yang melahirkan anak buat Almh.
Tolpong boru Sinaga sehingga anak itu menjadi tanggung-jawab sepenuhnya
bagi merkea berdua. Itu sebabnya Almh. Tolping boru Sinaga dinamai: NaiLucia Jaganirna, dan Almh. Sanggul Boru Sinaga dinamai: NaiHatinurbaya.
3. Bahwa setelah para penggugat menginjak remaja, ayah para penggugat
mengambil keputusan diam-diam untuk kawin lagi dengan ALMH. TIONABORU TAMBA sekitar tahun 1951 yang merupakan madu (imbang)terhadap Almh. Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga tanpa
diketahui dan disetujui mereka dan serta tinggalnya isteri imbang / madu ini
jauh di lain desa, sengaja disembunyikan supaya tidak ketahuan oleh isteri
Tuan Laen ( Almh. Tolping Sinaga dan Almh. Sanggul Sinaga).Dari hasil
pernikahan ini mendapat keturunan 5 orang yaitu:
1. Manunggu Sitinjak yaitu Tergugat I
2. Rosida Sitinjak (Almh), yaitu Isteri dari Turut Tergugat I
3. Jauh Malam Sitinjak yaitu Tergugat II
4. Nurmita Sitinjak, yaitu Turut Tergugat II
5. Harapan Sitinjak (telah meninggal dan tidak punya keturunan).
4. Bahwa Alm. Yakob Sitinjak, telah meninggal dunia pada tahun 1969, Almh.
Tolping Boru Sinaga, meninggal pada Desember tahun 1966, dan Almh.
Sanggul Boru Sinaga meninggal dunia pada bulan Desember tahun 1989.
5. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Kepala Desa Sitinjak Kecamatan
Onan Runggu Kabupaten Samosir No. 105/2003/04/SAM/2014 tanggal 14
Oktober 2014 telah menjelaskan:
- bahwa Penggugat I dan Penggugat II adalah anak kandung dari Alm.
Yakob Sitinjak, sekaligus ahli waris, inilah yang berhak mewarisi dan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 5
memiliki harta-harta yang diperoleh dalam pernikahan dengan Almh.
Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga;
- bahwa Tergugat I, Isteri Turut Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat II
adalah anak kandung Alm. Yakob Sitinjak, sekaligus ahli waris yang
berhak mewarisi dan memiliki harta-harta yang diperoleh dalam
pernikahan dengan Almh. Tiona Boru Tamba (Op Rimson);
6. Bahwa dalam pernikahan Alm. Yakob Sitinjak dengan Almh. Tolping Boru
Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga dan juga Almh. Tiona boru Tamba
mengakibatkan Almh. Tolping boru Sinaga dan Almh. Sanggul boru Sinaga
bertitel Tuan Laen. Sedangkan Almh. Tiona Boru Tamba bertitel Imbang(Madu). Maka sesuai dengan hukum/ketentuan adat Batak, harta-harta yang
diperoleh dalam pernikahan Alm. Yakob Sitinjak dengan Almh. Tolping Boru
Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga yang bertitel Tuan Laen menjadi milik
Almh. Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga, dan ahli
warisnya yaitu Para Penggugat. Sedangkan harta-harta yang diperoleh oleh
Alm. Yakob Sitinjak dalam pernikahan dengan Almh. Tiona Boru Tamba,
bertitel imbang (Madu) menjadi milik Almh. Tiona Boru Tamba dan ahli
warisnya yaitu keempat anaknya yang hidup.
7. Bahwa semasa hidup Alm. Yakob Sitinjak dalam pernikahan dengan Ibu Para
Penggugat yaitu Almh. Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga,
secara adat telah membeli sebidang tanah yang menjadi objek dalam
gugatan ini yang semula adalah milik Op. Manggiling yaitu:
Sebidang tanah persawahanterletak di Kampung Sitahuru Desa Sitinjak,Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, yang luasnya kurang-lebih 374 m2, (panjang kurang-lebih 22 m dan lebar kurang-lebih 17 m),batas-batas sebagai berikut:- Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum;- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik Rominton Sitanggang;- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja,
sekarang dikelola Herta Siringoringo;- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja
sekarang dikelola Herta Siringoringo.
Di manaTanah persawahan tersebut, sejak dibeli sampai akhir hidup mereka
tetap dikerjakan/dikuasai dan dimiliki oleh mereka tanpa pernah
diganggu/digugat dari pihak manapun.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 6
8. Bahwa semenjak Alm. Yakob Sitinjak meninggal dunia tahun 1969, Para
Penggugat sebenarnya telah memperhatikan dan memberi kasih sayang
terhadap Tergugat I dan ketiga adiknya yaitu keturunan Almh. Tiona Boru
Tamba, dan selalu berusaha menjaga hubungan baik, agar jangan sampai
terputus. Dan tidak sedikit memberi bantuan kepada mereka dengan
semampu Para Penggugat, karena merasa bahwa mereka adalah adek
kandung sendiri yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini terbukti bahwa Tergugat
I dengan adek-adeknya (keturunan isteri imbang/isteri madu) sering dibantu
oleh Para Penggugat berupa finansial antara lain:
- Tergugat I bersama adiknya perempuan 2 orang yaitu Isteri Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II dibantu dalam pendidikan, di
Siborongborong dan di Jakarta;
- Tergugat I dibantu untuk masuk PNS;
- Salah satu putra Tergugat I mengalami kecelakaan di Jakarta;
- Salah satu putri Tergugat I menjalani operasi mata di Batam;
- Putri pertama Tergugat II mengalami kelumpuhan total dan dirawat di
Rumah Sakit Elisabeth Medan kurang-lebih 3 bulan dan perawatan jalan
kurang-lebih 3 bulan;
- Putra Pertama Tergugat II sekolah di Bogor, dan lain-lain.
9. Bahwa karena kesehatan Almh. Sanggul boru Sinaga semakin menurun dan
Para Penggugat tinggal di perantauan, sehingga tiga tahun sebelum
meninggalnya Almh. Sanggul Boru Sinaga tahun 1989, tanah tersebut
diberikan hanya untuk dikerjakan oleh Almh. Tiona Boru Tamba (Op. Rimson)
beserta Tergugat I dan Tergugat II, dan bukan untuk dimiliki apalagi dijual.
Akan tetapi beberapa tahun kemudian, tanpa sepengetahuan dan seizin Para
Penggugat tanah persawahan tersebut telah dikuasai/dijual atau dialihkan
oleh mereka kepada Tergugat III dan Tergugat IV. Dan sekarang sudah
berdiri bangunan yang dihuni oleh Tergugat III dan Tergugat IV.
10. Bahwa perpindahan tanah sawah tersebut kepada Tergugat III dan Tergugat
IV tidak jelas dalam bentuk transaksi apa, tetapi apapun nama dan bentuk
perpindahan tersebut adalah perbuatan “melawan hukum” karena Tergugat I
dan Tergugat II maupun Ibunya (Almh. Tiona Boru Tamba) tidak memiliki
kewenangan untuk melakukan perpindahan tanah sawah tersebut, dalam
bentuk dan nama apapun kepada Tergugat III dan Tergugat IV, sebab pemilik
adalah Para Penggugat selaku ahli waris dari Alm. Yakob Sitinjak dengan
Almh. Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga. Dan sebelum
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 7
gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Balige, Para Penggugat sudah
memberitahukan lebih dulu kepada Tergugat III dan Tergugat IV tanah
sengketa tersebut di atas adalah milik dari Para Penggugat.
11. Bahwa akibat dari perbuatan dan perilaku Tergugat I dan II dan Almh. Tiona
boru Tamba (Op. Rimson), yang memindah tangankan tanah sawah obyek
sengketa, Para Penggugat mengalami kerugian besar, karena semasa hidup
orangtua Para Penggugat, setiap tahunnya tanah sawah itu menghasilkan
sebanyak kurang-lebih 30 kaleng padi. Harga perkaleng Rp 40.000,-
sehingga hasil sejak dikerjakan/dikelola tahun 1986 s/d. sekarang oleh Almh.
Tiona Boru Tamba bersama keturunannya, sudah 28 tahun. Jadi hasil yang
tidak pernah Para Penggugat menikmati lagi dapat diperhitungkan, yakni 28 x
30 x Rp 40.000,- = Rp 33.600.000,- (tiga puluh tiga juta enam ratus ribu
rupiah). Dan seterusnya sebesar Rp 1.200. 000,- (satu juta dua ratus ribu
rupiah) untuk setiap tahunnya sampai dengan tanah tersebut dikembalikan
dalam kekuasaan Para Penggugat.
12. Bahwa kerugian yang lebih besar yaitu pengrusakan terhadap tanah
persawahan tersebut dengan penggalian-penggalian dan membangun
bangunan sehingga tingkat kesuburan lahan tanah menjadi hilang sebab
pembangunan harus menggunakan semen, pasir dan batu-batu dan yang
dicampur dengan tanah, mengakibatkan bagian atas dari permukaan
tanah/top soil yang subur menjadi rusak, maka penggunaan menanam padi
sudah tidak mungkin lagi. Dan untuk ini Para Penggugat telah mengalami
kerugian potensial yang diperkirakan sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah)
13. Bahwa selain kerugian tersebut di atas masih ada kerugian yang Para
Penggugat alami yaitu telah mengeluarkan biaya transport pesawat Jakarta-
Kualanamu, transport Bogor-Jakarta, Kualanamu-Tapanuli-Samosir pulang
pergi beberapa kali, dan biaya-biaya lainnya seperti mengadakan pertemuan
dengan aparat desa, para Tokoh Masyarakat dan sebagainya, mengalami
kerugian kurang-lebih Rp 40.000.000.- (empat puluh juta rupiah);
Bahkan masih ada kerugian immaterial di mana Penggugat I sangat stress
yang mendalam karena tidak pernah terpikirkan atau menduga Tergugat I,
dan II akan melakukan tindakan seperti itu, padahal selama ini mereka telah
ditolong dan diperhatikan, tetapi menjadi musuh besar disebabkan harta
orang tua, padahal tidak sedikit harta milik pusaka Ibu Para Penggugat yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 8
habis lewat Alm. Yakob Sitinjak untuk membiayai mereka selama puluhan
tahun, yang tidak dapat dinilai dengan materi.
14. Bahwa tahun 2006 Penggugat I berusaha mengumpulkan semua
keturunannya baik yang tinggal di Medan (Sumut) dan Pulau Jawa serta
mengundang Tergugat II dari Pulau Samosir dengan maksud supaya semua
keluarga tetap berdamai sehingga melakukan suatu upacara adat Batak yaitu
potong babi, namun Tergugat I dengan istrinya tidak menerima. Tapi setelah
Tergugat II marah-marah, Tergugat I dan istrinya terpaksa menerima, dan
ternyata selesai acara tersebut, situasi tidak ada perubahan, masih tetap
tidak ada damai.
15. Bahwa ketika setelah Para Penggugat mendengar desas-desus dan bahkan
setelah mengetahui lebih jelas kurang-lebih tahun 2004 bahwa Tergugat I dan
Tergugat II maupun Ibunya (Almh. Tiona boru Tamba) telah mememindah
tangankan obyek sengketa kepada Tergugat III dan Tergugat IV, Para
Penggugat telah berusaha merundingkan dengan Tergugat I dan Tergugat II
dengan baik-baik secara kekeluargaan, dengan melibatkan aparat Kepala
Desa dan Para Tua-Tua atau Raja-Raja setempat, tetapi semuanya sia-sia,
karena Tergugat I tidak ada itikad baik untuk bertemu muka, bahkan sengaja
mencari keributan supaya bertengkar dan akhirnya bubar. Dan sikapTergugat I terlalu melecehkan dan menghinaParaPenggugat,sepertitidak berarti serta tidak berharga karena perempuan,sebab itulah tidak punyak hak atas harta orang tua. Padahal hartatersebut adalah milik orangtua Para Penggugat sendiri.Maka parapenggugat harus mencari keadilan dan kebenaran, berdasarkan hukumwaris:
a. Yurisfrudensi MA-RI, antara lain:
- Putusan Mahkamah Agung RI No. 1979 K/SIP/1961, tanggal 01 November
1961, pembagian harta warisan bagian anak laki-laki adalah sama dengan
bagian anak perempuan;
- Bahwa Per-MA nomor 1 tahun 1963 menyatakan bahwa anak laki-laki dan
perempuan sama haknya di mata hukum termasuk dalam hukum warisan;
- Putusan Mahkamah Agung RI No. 136 K/SIP/1967, tanggal 31 Januari
1968, bahwa seorang anak perempuan patut diberikan bagian harta
warisan ayahnya menurut adat Batak;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 9
- Putusan Mahkamah Agung RI No. 415 K/SIP/1970, tanggal 16 Januari
1971 bahwa hukum adat di daerah Tapanuli kini telah berkembang ke arah
pemberian hak yang sama kepada anak perempuan dan laki-laki;
b. Hukum Nasional- Menurut hukum Nasional UUD 1945 pasal 27 ayat 1, yaitu laki-laki dan
perempuan adalah sama hak dan kedudukannya dalam hukum tertulis
dan tidak tertulis, termasuk hak waris
- Bahwa Undang-undang Pokok Agraria Pasal 9 ayat 2: Tiap-tiap warga
negara Indonesia baik laki-laki maupun perempuan punya kesempatan
sama untuk memperoleh hak atas tanah maupun hasilnya.
c. Firman Tuhan- Alkitab, Bilangan 27: 8, Apabila seseorang meninggal dunia dengan
tidak punya anak laki-laki maka yang punya hak atas milik pusakanya
adalah anak perempuan.
d. Hukum Dalihan Natolu, yakniADAT BATAK yang mengatakan:
Niduda rimbang, nilaokhon gala-gala,
Ndang sala marimbang, asal masiula di ibana.
(Buku Hukum Adat Dalihan Natolu Tentang Hak Waris Karangan Dr. HP
Panggabean, SH, MS dan Drs. Richard Sinaga, halaman 102; Pustaha
Tumbaga Holing karangan Raja Patik Tampubolon penerbit Dian Utama,
Jakarta, halaman 42)
Yang artinya dimadu tidaklah salah asal masing-masing mengerjakan
pekerjaannya, tidak saling berebut.
Bahwa menurut hukum adat Batak harta benda milik isteri yang dimadu
(Tuan Laen) diwarisi anak-anaknya sendiri dan harta benda milik isteri
madu/imbang diwarisi anak-anaknya sendiri juga. (Buku Hukum Adat
Dalihan Natolu Tentang Hak Waris Karangan Dr. HP Panggabean, SH, MS
dan Drs. Richard Sinaga, halaman 102)
Bahwa tentang hak di dalam adat-istiadat Batak dengan hukumnya
disebut: Molo martitelhon siambolong do ina i, martitel tubu ni siambolong
do nang anakna. Molo marsahala tubu ni titel sipartuanan soripada,
parsonduk bolon, na mora boru, tuan laen dohot puang bolon do ina i,
marsahalahon i ma nang tinubuhonna, sipartuanan dohot sihormatan.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 10
Asa mangihuthon titel ni ina i do angka hakna, jala hak ni angka ina i do
turun sipusakaan ni anak tinubuhonna di sude halak na marimbang i.
Taringot tu hak nunga ditotari adat patik dohot uhum didok: “Martapuk
bulung, marbona sangkalan, marnata do suhut marnampuna ugasan”.
Dipatuduhon i ido ise na marhak dohot na lumobi marhak, ise bonana, ise
suhutna, ima nampunasa, asa molo dipasuhar tampuk dohot bona nunga
sala i, ima na pajolo gogo papudi uhum. (Pustaha Tumbaga Holing.Jld
2.karangan Raja Patik Tampubolon, Drs. Sitorus, penerbit Dian Utama,
Jakarta, halaman 42)
Maksudnya: sudah ketahuan jelas siapa pemilik yang benar dan tidak
boleh diputar-balik, kalau diputar-balik pertanda mengandalkan kekuatan
dan menolak atau sudah melawan hukum.
16. Bahwa Para Penggugat khawatir pihak Tergugat, akan menghilangkan atau
mengalihkan harta yang digugat sebelum adanya putusan Pengadilan, maka
untuk menjamin gugatan ini, dimohon agar Pengadilan Negeri Balige
meletakkan “sita jaminan” atas objek gugatan sebagaimana disebutkan
pada butir angka 7 tersebut di atas.
Berdasarkan alasan-alasan dan dalil-dalil di atas, maka Para Penggugat
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Balige, dalam hal ini Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Balige, yang memeriksa, mengadili perkara ini, memanggil
kami kedua belah pihak untuk menghadap persidangan Pengadilan Negeri
Balige, dan memberikan putusan yang amar sebagai berikut:
- Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
1. Menyatakan Para Penggugat adalah anak kandung dan ahli waris dari
Alm. Yakob Sitinjak dengan perkawinannya dengan Almh. Tolping Boru
Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga, dan berhak atas harta-harta yang
diperoleh dalam pernikahan tersebut;
2. Menyatakan Tergugat I, II, dan Turut Tergugat I dan II, adalah anak
kandung dan ahli waris dari Alm. Yakob Sitinjak dengan pernikahannya
dengan Almh. Tiona Boru Tamba, dan berhak atas harta-harta yang
diperoleh dalam pernikahannya tersebut.
3. Menyatakan Sebidang tanah persawahanterletak di KampungSitahuru Desa Sitinjak, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 11
Samosir, yang luasnya kurang-lebih 374 m2, yang batas batasnyaadalah sebagai berikut:
- Utara dengan : Jalan umum;- Timur dengan : Tanah milik Rominton Sitanggang;- Selatan dengan : Tanah milik Rosdiana Lumbanraja, sekarang
dikelola Herta Siringoringo;- Barat dengan : Tanah milik Rosdiana Lumbanraja sekarang
dikelola Herta Siringoringo.
adalah milik Alm. Yakob Sitinjak yang diperoleh dalam perkawinannya
dengan Almh.Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga, dan
Para Penggugat yang berhak mewarisinya sesuai dengan hukum Dalihan
Natolu adat Batak;
4. Menyatakan perpindahan Sebidang tanah persawahanterletak diKampung Sitahuru Desa Sitinjak, Kecamatan Onan Runggu,Kabupaten Samosir, yang luasnya kurang-lebih 374 m2, yangberbatas sebelah:
- Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum;- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik Rominton Sitanggang;- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Rosdiana
Lumbanraja, sekarang dikelola Herta Siringoringo;- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja
sekarang dikelola Herta Siringoringo.
Oleh Tergugat I dan Tergugat II kepada Tergugat III dan Tergugat IV
dalam bentuk apapun namanya adalah: merupakan perbuatan melawanhukum, oleh sebab itu batal demi hukum.
5. Menghukum Tergugat I, II, III dan IV mengembalikan Sebidang tanahpersawahanterletak di Kampung Sitahuru Desa Sitinjak, KecamatanOnan Runggu, Kabupaten Samosir, yang luasnya kurang-lebih 374m2, yang berbatas sebelah:
- Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum;- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik Rominton Sitanggang;- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Rosdiana
Lumbanraja, sekarang dikelola Herta Siringoringo;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 12
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanrajasekarang dikelola Herta Siringoringo.
Kepada Para Penggugat Tanpa syarat, dalam keadaan kosong dan bebas
dari segala hak milik Tergugat I, II, III dan IV maupun hak milik orang lain
yang timbul karena mereka;
6. Menghukum Tergugat I, II, III dan IV membayar hasil objek sengketa sejak
tahun 1986 s/d. sekarang, selama 28 tahun, yakni 28 x Rp 1.200.000,- =
Rp 33.600.000,- (tiga puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah); dan
seterusnya sampai tanah tersebut dikembalikan dalam keadaan kosong
kepada Para Penggugat membayar setiap tahunnya Rp 1.200. 000,- (satu
juta dua ratus ribu rupiah) secara tanggung renteng
7. Menghukum Tergugat I, II, III dan IV membayar ganti rugi karena
kerusakan lahan tanah objek sengketa tidak berfungsi lagi sebesar Rp
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) secara tanggung renteng.
8. Menghukum Tergugat I, II, III dan IV membayar ganti rugi ongkos-ongkos
dari Jakarta – Tapanuli pulang pergi dan biaya lainnya seperti pertemuan-
pertemuan keluarga dengan aparat pemerintah. sebesar Rp 40.000.000,-
(empat puluh juta rupiah) secara tanggung renteng;
9. Menyatakan pelaksanaan sita jaminan atas harta obyek sengketa kuat
dan berharga;
10.Menghukum Tergugat I, II, III dan IV serta Turut Tergugat I dan Turut
Tergugat II, patuh dan tunduk pada putusan hakim;
11.Menghukum Tergugat I, II, III dan IV untuk membayar biaya perkara yang
ditimbulkan akibat perkara ini;
12.Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada
bantahan, banding atau kasasi (uitvourbaar bij voorad).
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan yang dibacakan tersebut, Para Penggugat
menyatakan ada perubahan terhadap gugatannya, yaitu sebagai berikut;
1. Alamat Turut Tergugat II, dahulu Jl. Poros Tenggiri Blok SPH No. 1 Desa
Raya Jaya, Hitam Hulu, Kabupaten Merangin, Jambi setelah diubah
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 13
menjadi Jl. Poros Tenggiri Blok SPH No. 1 Desa Raya Jaya, Hitam Hulu,
Kabupaten Merangin, Bangko
2. Posita Poin 6 : Bahwa dalam pernikahan Alm. Yakob Sitinjak dengan
Almh. Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga dan juga
Almh. Tiona boru Tamba mengakibatkan Almh. Tolping boru Sinaga dan
Almh. Sanggul boru Sinaga bertitel Tuan Laen. Sedangkan Almh. Tiona
Boru Tamba bertitel Imbang (Madu). Maka sesuai dengan
hukum/ketentuan adat Batak, harta-harta yang diperoleh dalam
pernikahan Alm. Yakob Sitinjak dengan Almh. Tolping Boru Sinaga dan
Almh. Sanggul Boru Sinaga yang bertitel Tuan Laen menjadi milik Almh.
Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul Boru Sinaga, dan ahli warisnya
yaitu Para Penggugat. Sedangkan harta-harta yang diperoleh oleh Alm.
Yakob Sitinjak dalam pernikahan dengan Almh. Tiona Boru Tamba,
bertitel imbang (Madu) menjadi milik Almh. Tiona Boru Tamba dan ahli
warisnya yaitu keempat anaknya yang hidup.
setelah diubah menjadi Bahwa dalam pernikahan Alm. Yakob Sitinjak
dengan Almh.Tolping Boru Sinaga dan Almh.Sanggul Boru Sinaga dan
juga Almh.Tiona boru Tamba mengakibatkan Almh.Tolping boru Sinaga
dan Almh.Sanggul boru Sinaga bertitel Tuan Laen(istri permaisuri atau
istri pertama).Sedangkan Almh. Tiona Boru Tamba bertitel Imbang(Madu).Maka sesuai dengan hukum/ketentuan adat Batak, harta-harta
yang diperoleh dalam pernikahan Alm.Yakob Sitinjak dengan
Almh.Tolping Boru Sinaga dan Almh.Sanggul Boru Sinaga yang bertitel
Tuan Laen menjadi milik Almh.Tolping Boru Sinaga dan Almh. Sanggul
Boru Sinaga, dan ahli warisnya yaitu Para Penggugat. Sedangkan harta-
harta yang diperoleh oleh Alm.Yakob Sitinjak dalam pernikahan dengan
Almh. Tiona Boru Tamba, bertitel imbang (Madu) menjadi milik Almh.
Tiona Boru Tamba dan ahli warisnya yaitu keempat anaknya yang hidup
3. Posita poin 8e, dahulu : Biaya perawatan di Rumah Sakit Elisabeth
Medan kurang-lebih 3 bulan dan perawatan jalan kurang-lebih 3 bulan
putri pertama Tergugat II karena mengalami kelumpuhan total, setelah
diubah menjadi Biaya perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Medan
kurang-lebih 3 bulan dan perawatan jalan kurang-lebih 3 bulan untuk
putri pertama Tergugat II karena mengalami kelumpuhan total.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut, Kuasa
Hukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Turut Tergugat II
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 14
telah mengajukan jawaban tertulis yang dibacakan pada persidangan tanggal 11
Mei 2015 yang isinya adalah sebagai berikut:
Jawaban Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat II
Alasan gugatan yang di kemukakan oleh kedua penggugat tersebut,
menurut Hukum Adat Batak dan Hukum Nasional Yang berlaku di Indonesia
adalah tidak tepat (Salah Menggugat), atau Gugatan Ngaur dan juga Gugatan ini
merupakan gugatan yang Sangat-sangat Tidak Mendasar Karenab:
Para pihak tergugat I, II dan turut tergugat adalah keturunan yang sah dan
Op.Rimson doli dan sekaligus pemilik segala warisan Op. Rimson tersebut.
Perlu kami jelaskan kepada kedua penggugat,
1. 1. Bahwa seorang janda/ istri dan Op.Rimson doli yaitu Tiona br.
Tamba/ Op. Rimson Boru juga pewanis sah dan Op. Rimson doli
2. Dalam Hukum nasional dan Hukum Adat Batak, apabila seseorang
bapak/suami meninggal dunia, pewaris sekaligus menguasai harta dan
orang meninggal tersebut (Op. Rimson doli) adalah anak Laki-laki yang
paling besarl Putra Sulung ( Manunggu Sitinjak)
3. Jadi dalam gugatan tersebut diatas para penggugat telah melakukan
pelecehan hukum terhadap tata adat batak karena isi gugatan para
penggugat mengaku sebagai pewaris sekaligus penerus keturunan dan
harta almarhum Jakkob Sitinjak.
Hal ini sangat bertentangan dalam tatanan hukum Adat Batak.
Perlu kami jelaskan dan ingatkan kepada kedua penggugat bahwa Jakkob Sitinjak
sampai menikah tiga kali (3x) dengan :
a. Tolping br Sinaga
b. Sanggul br Sinaga
c. Tiona br Tamba
Karena belum mempunyai penerus dan juga pewaris dan keluarga besar Op.
Rimson Sitinjak yaitu seorang anak lelaki.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 15
2. Setelah op.Rimson doli menikah dengan Tiona br.tarnba Tuhan member
berkat orang 2 putri dan 3 orang putra (yang putra sulung benama
Manunggu sitinjak/A.Rimson sitinjak, hal ini merupakan karunia yang
diberikan Tuhan kepada keluarga op.Rimson doli, yang tidak disyukuri
oleh kedua penggugat).
3. Dalam gugatatan mereka mengenai tanah yang dikuasai oleh Gibson
lumban siantar/Krista sitinjak (Amani/Nai Genap lumban siantar/tergugat
III dan IV) merupakan suatu pemberian dan keluarga besar Op.Rimson
sitinjak kepada keluarga tersebut karena pemberian:
a. Bukan merupakan jual/beli ataupun merupakan suatu bisnis karena
pemberian tersebut menggunakan prosesi adt batak disebut ulos
sora buruk yaitu tanah yang terletak di kampung Sitahuru desa
Sitinjak, Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir ( kurang lebih
17x22m1334m2).
b. Karena pihak Gibson Lumban Siantar hanya memberikan piso
piso/sombani uhum sebesar Rp.800.000 (delapan ratus ribu rupiah)
tidak sebanding dengan harga sebidang tanah tersebut. Pemberian
semacam ini dalam adat batak adalah hal yang biasa dan wajar
karena sang istri dari Gibson Lumban Siantar/Krista Sitinjak adalah
Boru/Cucu daripada tergugat.
4. Perlu kami jelaskan dan ingatkan kepada penggugat :
a. Bahwa harta jackop sitinjak (Op.Rimson) sejak beliau mengawini
ketiga istri sampai meninggal tidak pernah ada pembagian harta
(pengotak-otakan harta) berdasarkan istri 1, 2, dan 3.
b. Seluruh harta yang didapat Aim. Jackob Sitinjak dan bapaknya dan
iuga yang mereka dapat dari ketiga istri tetap merupakan suatu harta
gono-goni atas nama Op.Rimson Sitinjak doli.
c. Seluruh harta Op.Rimson sampai saat ini belum ada ataupun belum
pemah ada pembagian diseluruh keturunannya.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 16
Jadi, dalam hal inl penguasa seluruh harta dan Op.Rimson dan ketiga istri
meninggal, masih dalam pewaris sah sampai saat ini masih dikuasai oleh penerus
sekaligus pewaris sah Op.Rimson Sitinjak yaitu Manunggu Sitinjak.
5. Dan periu kami ingatkan dan jelaskan kepada para penggugat,
pemberian sebidang tanah tersebut tidak pernah melanggar adat
ataupun undang-undang di NKRI karena :
a. Penyerahan tanah tersebut dilakukan oleh ibu para penggugat dan
juga ibu para tergugat yaitu : (Tiona br Tainba/Op.Rimson boru).
b. Jadi dalam hal ini Op.Rimson br Tamba tetap melakukan aturan
aturan batak ruhut ruhut adat batak beliau merninta persetujuan dari
kedua anak laki lakinya (tergugat I dan 2). Sebagai penerus dan
pewaris keluarga Op.Rimson Sitnjak doli.
c. Perlu kami ingatkan sebagai keluarga besar Op.Rimson bahwa
perbuatan para penggugat benar benar telah melewati batas
kesabaran dan norma norma yaitu :
1. Bahwa para penggugat merasa mereka adalah pewaris mutlak dan
lebih berhak atas segala harta Alm. Jackop Sitinjak.
2. Yang lebih tidak bisa kami terima atas gugatan ini, gara gara
sebidang tanah diatas sampal mereka berani memecah belah
keluarga besar Op.Rimso berdasarkan penghasilan ketiga istrinya
diatas, hal ini bertentangan dengan cita cita dan rnaksud dari
Jackop Sitinjak Alm, karena beliau tidak pernah membeda
bedakan ketiga istrinya beserta keturunannya.
Hal ini bertentangan dengan kebiasaan adat batak/ruhut ruhut adat
batak, seorang bapak/laki laki/suami adalah penerus marga
bapaknya (azas patrilineal).
d. Karena Op.Rimson doli (Jackop Sitinjak) menikah (3x) agar beliau
mengharap :
1. Mempunyai penerus anak laki-laki, sekaligus pewaris dan harta
miliknya yaitu seorang pemimpin/bapak yang bisa membawa
namanya dan garis keturunan marganya.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 17
2. Tetapi para penggugat melakukan perbuatan perbuatan yang tidak
bisa kami terima (isi gugatan dalam perkara ini) karena:
a. Para penggugat telah tidak rnenghonnati seorang ibu yaitu
Tiona br Tamba, pada hal dalam hukum nasional kehidupan
sehari hari NKRI, apabila seorang ayah meninggal dunia yang
menjadi pelindung atau kepala keluarga/kepala rumah tangga
adalah seorang ibu dalam keluarga adat batak adalah seorang
putra paling besar bukan seorang putri yang paling besar.
b. Yang lebih memprihatinkan lagi dari para penggugat adalah
tindakan para penggugat telah melanggar norna-norma agama,
didalam norma agama dimanapun jelas tidak pernah dibenarkan
seorang anak tidak hormat kepada kedua orang tuanya, karena
salah satu dan penggugat seorang pendeta, perlu kami ingatkan
kepada saudari penggugat yang beragama Kristen, dalam
sepuluh perintah Tuhan, perintah yang keempat dikatakan
bahwa seorang anak harus menghormati kedua orang tuanya.
c. Bahwa harta Op.Rimson (Jackop Sitinjak), belum pernah dibagi
diantara para keturunannya, jadi dalam hal ini para penggugat
tidak hanya pemilik satu satunya dari harta Op.Rimson namun
juga milik para tergugat 1, 2, dan turut tergugat beserta ketiga
istrinya termasuk istrinya yang bernama Tiona br Tamba.
d. Perlu juga kami ingatkan kepada para penggugat tidak bisa
menggugat harta harta dari Jackop Sitinjak terhadap tergugat 1.
2. turut tergugat. karena para tergugat tersebut merupakan
pewaris sah dan harta harta Jackop Sitiniak/Op.Rimson doli.
e. Perlu kami ingatkan juga kepada para penggugat
gugatantersebut mengakibatkan kurangnya pihak penggugat
dan juga sekaligus kurangnya pihak tergugat, oleh Karena harta
sebagai obyek perkara adalah harta Op.Rimson doli
Hal tersebut diatas menyebabkan kurangnya pihak penggugat dan
sekaligus pihak tergugat, oleh karena sebidang tanah yang terletak di sitahuruk
yang digugat para penggugat adalah termasuk dalam harta gono gini Op. Rimson
doli.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 18
Berdasarkan penjesasan fakta-fakta hukum yang kami uraikan tersebut
diatas bahwa gugatan para penggugat tersebut diatas terhadap tergugat satu dan
dua adalah gugatan tidak jelas dan tidak sempurna adanya. Disebabkan
kurangnya pihak penggugat dan sekaligus pihak tergugat oleh karena harta objek
perkara adalah harta Op. Rimson yang terletak di kampung sitinjak Kec.
Onanrunggu Kab. Samosir tersebut diatas yang dimiliki bersama pleh para pgggat
dan dimiliki luga oleh tergugat satu, dua, tiga dan juga dimiliki oleh turut tergugat
satu dan dua serta para istri Jakob Sitinjak.
Menimbang kurangnya pihak penggugat sekaligus kurangnya pihak
tergugat, hal ini menunjukkan bahwa para penggugat bukanlah pemilik yang kuat
dalam hal harta Op. Rimson sitinjak dalarn tatanan (ruhut-ruhut adat batak) yang
lebih menguasai harta warisan yang terkuat dan seutuhnya adalah anak yang
paling besar yang berjenis kelarnin laki-laki/ putra tertua, hal ini sesuai dengan
azas patrilineal yang dianut oleh adat batak.
Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas kekurangan pihak
penggugat sekaligus pihak tergugat menyebabkan gugatan tidak jelas atau tidak
sempurna adanya, dalam hukum acara perdata yang berlaku gugatan yang tidak
jelas (obscuurlibel), disebabkan bahwa penggugat tidak berhak mengatas
namakan dirinya sebagai satu-satunya pewaris atas harta Op. Rimson karena
harta- harta Op. Rimson belum pemah dibagi oleh ahli warisnya jadi dalam hal ini
kepemilikan harta warisan Op. Rimson masih dimiliki bersama oleh para ahli
warisnya, karena dalam adat batak apabila kedua orangtuanya meninggal dunia
segala harta warisan yang ditinggalkannya sebelum dibagi oleh para ahli warisnya
biasanya dikuasai oleh anak tertua (putra sulung) dari orang tua yang meninggal
tersebut.
Oleh karena itu keturunan Op. Rimson adalah Manunggu Sitinjak yang
mempunyai seorang putra bernama Riinson Sitinjak, hal ini menunjukkan bahwa
Rimson Sitinjak cucu dari Op. Rimson adalah ahli waris sekaligus pembawa nama
keluarga besar Op. Rimson berikut segala harta warisannya karena bapaknya
Rimson Sitinjak yaitu Manunggu Sitinjak masih hidup sebagai putra sulung Op.
Rimson Sitinjak (tergugat satu ) yang menguasai sekaligus mengatur pembagian
harta Op. Rimson.
Jadi tindakan tergugat satu dan dua berikut ibunya tidak terdapat
pelanggaran hukum adat dan hukum nasional, apalagi perbuatan melawan hukum
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 19
seperti yang disampaikan para penggugat dalam gugatannya bahwa mereka
melakukan perbuatan melawan hukum tidak bisa mereka buktikan dalam gugatan
mereka tersebut.
Karena gugatan para penggugat kabur atau tidak sempurna berakibat
gugatan tersebut tidak dapat diterima, hal ini sesuai dengan putusan MA RI
No.443 K/SIP/1983/tanggal 30 Nov 1983. Gugatan para penggugat harus secara
tegas ditolak, penolakan gugatan dan para penggugat atas kerugian yang mereka
sebutkan dalam gugatan mereka harus jelas dan tegas ditolak.
Akibat gugatan dari para penggugat pihak tergugat mengalami kerugian
materi dan moril, apabila dirupiahkan sebesar 700 juta berupa materi dan kerugian
moril 2 Milyar Rupiah dibayar tunai kepada para tergugat.
Menimbang gugatan para penggugat tidak dapat diterima sudah sewajarnya
pihak penggugat membayar segala biaya-biaya yang timbul dan gugatan ini.
Dalam peradilan yang baik terdapat putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Jawaban Tergugat III dan Tergugat IV
Dengan ini tergugat III dan IV mengajukan Jawaban atas gugatan Penggugat I dan
II, yang mengatakan bahwa tanah sawah tempat tinggal saya dan istri dan anak-
anak saya sekeluarga yang mana telah berdiri rumah tempat tinggal kami, tanah
sawah yang terletak di sitahuru desa Sitinjak Kec. Onanrunggu Kab.Samosir,
luasnya Kurang lebih 374 M2yang berbatasan dengan :
Utara : Jalan Umum
Timur : Tanah milik A.Ginonggorn (Dikelola Rominton Sitanggang).
Selatan : Tanah Milik Rosdiana Lunban Raja (Dikelola Herta Siringo-ringo).
Barat : Tanab Milik Rosdiana Lunban Raja (Dikelola Herta Siringo-ringo).
Tanah tersebut diatas saya dapatkan dari hula-hula saya keluarga besar Jakob
Sitinjak (Op. Rimson) , cara pemberian/ penerimaan dalam hukum adat batak yang
disebut dengan istilah Ulos naso Raburuk dalarn adat batak hal ini sering terjadi
apabila seorang lelaki melakukan perkawinan dengan seorang perempuan dari
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 20
pihak hula-hulanya dan biasanya mereka tinggal di kampung tempat tinggal hula-
hulanya, kebiasaan keluarga batak apabila sebuah keluarga telah mampu untuk
mandiri sekaligus dapat membangun tempat tinggal di lingkungan adat batak ,
keluarga tersebut harus memohon kepada keluarga besar hula-hulanya untuk
dapat memilik sebidang tanah tempat dia mendirikan rumah.
Apabila pihak hula-hula memberikan sebidang tanah kepada putrinya/menantu
sebagai balasannya pihak menantu akan memberikan piso-piso (somba ni uhum )
kepada hula hulanya.
Saya tergugat III dan IV menerima tanah tersebut dari keluarga Op. Rimson doli
yang diserahkan oleh Op. rimson boru (Tiona br Tamba) dan juga manunggu
sitinjak ( Tergugat I) dan Jauh malam (tergugat II), sebagai balasannya saya
memberikan soniba ni uhum sebesar 800.000 rupiah.
Dalam tatanan/ ruhut-ruhut adat batak pemberian ulos naso raburuk harus
mempunyai syarat syarat yang harus di penuhi :
1. Tanah tersebut benar-benar milik dari keluarga besar Op. Rimson doli
2. Yang menyerahkan harus pemilik ( pewaris ) dan Op. Rimson Doli, karena
tergugat
I,II serta ibunya Tiona br Tamba adalah pewaris dan keturunan dan Op.
Rimson
Sitinjak. Dan tanah tersebut telah mereka miliki ratusan tahun lalu (warisan
dan Op.
Manunggu sitinjak)
3. Bahwa kami tergugat III dan IV tidak pernah melanggar ruhut-ruhut/ hukum
adat batak juga hukuin yang berlaku di NKRI.
Penjelasan tersebut diatas gugatan para penggugat terhadap tergugat III dan IV
telah salah pihak-pihak yang digugat, seyogyanya tergugat hanya keluarga besar
Op. Rimson sitinjak yaitu :
1. Op. Rimson sitinjak bow tamba
2. Manunggu sitinjak/ A.Rimson
3. Jauh Malam sitinjak / A.Jepri
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 21
4. Rosida sitinjak / Wenni Nainggolan.
Hal tersebut diatas dalam hukum acara perdata yang berlaku , harus memuat
posita dan popitum petendi secara terang dan jelas yang di ikuti dengan uraian
terperinci mengenai dasar hukurn (recht ground) yang memuat tentang dasar
pakta (feitlijk ground) yang menjadi landasan diajukannya gugatan yang dimaksud
tersebut, bahwa sebagai konsekuensi hukurnnya, apabila gugatan tidak memuat/
menguraikan hal-hal tersebut maka gugatan dimaksud adalah obscuurlibel.
Gugatan yang tidak jelas/ kabur menurut acara hukum perdata harus ditolak atau
setidak tidaknya tidak dapat diterima hal ini sesuai dengan putusan MA RI
NO.443/K/SIP/1 983 tanggal 30 Nov 1983
Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas gugatan para penggugat harus
secara tegas ditolak. Gugatan dari penggugat tersebut diatas tidak terbukti secara
hukum dan penggugat tidak mengalami kerugian seperti yang mereka sebutkan
dalam gugatannya. Untuk itu segala dalil-dalil hukum dan kerugian yang
disebutkan oleh para penggugat harus secara tegas ditolak.
Akibat dan gugatan dari para penggugat, tergugat IV dan V mengalami kerugian
sebesar Rp. 700.000.000 berupa materi dan kerugian moril sebesar Rp.
2.000.000.000 dibayar tunai
Menimbang gugatan para penggugat tidak dapat diterima sudah sewajarnya pihak
penggugat membayar segala biaya-biaya yang timbul dari gugatan ini.
Dalam peradilan yang balk terdapat putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Balige menjatuhkan Putusan tanggal23 September 2015 Nomor:
01/Pdt.G/2015/PN.Blg, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Pokok Perkara:- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
- Menyatakan Para Penggugat adalah anak kandung dan ahli waris dari Alm.
Yakob Sitinjak dengan perkawinannya dengan Alm. Tolping Boru Sinaga
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 22
dan Alm. Sanggul Boru Sinaga, dan berhak atas harta-harta yang diperoleh
dalam pernikahan tersebut;
- Menyatakan Tergugat I, II, dan Turut Tergugat I dan II, adalah anak
kandung dan ahli waris dari Alm. Yakob Sitinjak dengan pernikahannya
dengan Alm. Tiona Boru Tamba, dan berhak atas harta-harta yang
diperoleh dalam pernikahannya tersebut.
- Menyatakan Sebidang tanah persawahanterletak di Kampung SitahuruDesa Sitinjak, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, yangluasnya kurang-lebih 374 m2, yang batas batasnya adalah sebagaiberikut:
- Utara dengan : Jalan umum;- Timur dengan : Tanah milik Rominton Sitanggang;- Selatan dengan : Tanah milik Rosdiana Lumbanraja, sekarang
dikelola Herta Siringoringo;- Barat dengan : Tanah milik Rosdiana Lumbanraja sekarang
dikelola Herta Siringoringo.
adalah milik Alm. Yakob Sitinjak yang diperoleh dalam perkawinannya
dengan Alm.Tolping Boru Sinaga dan Alm. Sanggul Boru Sinaga, dan Para
Penggugat yang berhak mewarisinya sesuai dengan hukum Dalihan Natolu
adat Batak;
- Menyatakan perpindahan Sebidang tanah persawahanterletak diKampung Sitahuru Desa Sitinjak, Kecamatan Onan Runggu,Kabupaten Samosir, yang luasnya kurang-lebih 374 m2, yang berbatassebelah:
- Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum;- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik Rominton Sitanggang;- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja,
sekarang dikelola Herta Siringoringo;- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja
sekarang dikelola Herta Siringoringo.
Oleh Tergugat I dan Tergugat II kepada Tergugat III dan Tergugat IV dalam
bentuk apapun adalah merupakan perbuatan melawan hukum, oleh sebab
itu batal demi hukum.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 23
- Menghukum Tergugat I, II, III dan IV mengembalikan Sebidang tanahpersawahanterletak di Kampung Sitahuru Desa Sitinjak, KecamatanOnan Runggu, Kabupaten Samosir, yang luasnya kurang-lebih 374 m2,
yang berbatas sebelah:
- Sebelah Utara berbatas dengan jalan umum;- Sebelah Timur berbatas dengan tanah milik Rominton Sitanggang;- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja,
sekarang dikelola Herta Siringoringo;- Sebelah Barat berbatas dengan tanah milik Rosdiana Lumbanraja
sekarang dikelola Herta Siringoringo.
Kepada Para Penggugat Tanpa syarat, dalam keadaan kosong dan bebas
dari segala hak milik Tergugat I, II, III dan IV maupun hak milik orang lain
yang timbul karena mereka;
- Menghukum Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, patuh dan tunduk pada
putusan ini;
- Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.3.661.000,-(tiga juta enam ratus enam puluh satu ribu rupiah)
Membaca surat-surat:
1. Risalah Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Balige yang dibuat oleh
SERLI BERLIANA SIANIPAR sebagai Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri
Balige, pada tanggal 16 Oktober 2015 Putusan tersebut telah di beritahukan
kepada WENNI NAINGGOLAN sebagai Turut Terbanding semula Turut
Tergugat ;
2. Risalah Permohonan Banding pada hari Selasa tanggal 5 Oktober 2015 yang
dibuat oleh ALPOAN SIBURIAN, SH Panitera Pengadilan Negeri Balige,
menerangkan bahwa Para Pembanding dan Turut Pembanding melalui kuasa
hukumnya telah mengajukan Banding Nomor : 28/Bdg/Pdt/2015/PN. Blgterhadap Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 23 September 2015
Nomor:01/Pdt.G/2015/PN.Blg;
3. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh LAMHISAR
SIANTURI sebagai Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige telah
diberitahukan masing-masing kepada Terbanding I dan Terbanding II pada
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 24
tanggal 15 Oktober 2015, dan kepada Turut Terbanding pada tanggal 30
Oktober 2015;
4. Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Para Pembanding dan Turut
Pembandingtertanggal 10 Nopember 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 10 Nopember 2015, Memori Banding
mana telah diberitahukan kepada Terbanding I pada tanggal 17 Nopember
2015, kepada Terbanding II pada tanggal 17 Nopember 2015 dan kepada Turut
Terbanding pada tanggal 16 Nopember 2015;
5. Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Para Terbanding tertanggal 25
Nopember 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige
pada tanggal 25 Nopember 2015, Kontra Memori Banding mana telah
diberitahukan kepada Kuasa Hukum Para Pembanding dan Turut
Pembandingpada tanggal 25 Nopember 2015;
6. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh MARIDEN
SIMBOLON sebagai Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige Nomor:
01/Pdt.G/2015/PN.Blg, telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Para
Pembanding pada tanggal 27 Oktober 2015;
7. Relaas Pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh LAMHISAR
SIANTURI sebagai Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Tarutung, telah
diberitahukan kepada Terbanding I dan Terbanding IImasing-masing pada
tanggal 9 Nopember 2015, dan kepada Turut Terbanding pada tanggal 30
Oktober 2015, di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige dalam tenggang waktu
14 (empat belas) hari terhitung sejak hari berikutnya dari tanggal pemberitahuan
tersebut sebelum berkas perkara dikirimke Pengadilan Tinggi Medan ;
TENTANGPERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa Permohonan Banding dari Para Pembanding dan
Turut Pembandingmelalui Kuasa Hukumnya telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
Undang-Undang oleh karena itu Permohonan Banding tersebut secara formal
dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Para Pembanding dan Turut Pembandingmelalui
Kuasa hukumnya telah mengajukan Memori Banding, tertanggal 10 Nopember
2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 10
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 25
Nopember 2015, terhadap Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 29
September 2015 Nomor:01/Pdt.G/2015/PN.Blg, Telah mengajukan keberatan
sebagai berikut :
Dengan ini mengajukan memori banding dalam perkara tersebut, bahwa putusan
Pengadilan Negeri Balige Nomor 01/Pdt.G/2015/PN.Blg terdapat kesalahan
penerapan hukum dalam hal ini menyebabkan putusan tersebut menjadi cacat
hukum, hal ini terjadi karena Majelis yang memutuskan perkara tersebut telah
melakukan kesalahan dalam penerapan tentang beralihnya objek perkara dalam
perkara tersebut dengan mengatakan dalam putusan bahwa obyek sengketa
adalah milik Para Tergugat yang di dapat dari pembelian dari pihak oppung
manggiling (bahwa obyek sengketa mereka memiliki (oppu rimson) akibat dari jual
beli) hal ini yang menyebabkan putusan tersebut menjadi cacat hukum karena:
I. Menurut UU beralihnya kepemilikan sebidang tanah dari Pihak I ke pihak yang
lain bisa di sebabkan oleh :
a. Jual beli
b. Hibah/pemberian
c. wasiat
1) Tetapi dalam hal ini Majelis Hakim telah menyebabkan gugatan
tersebut bahwa obyek sengketa adalah milik Para
Penggugat/Terbanding tanpa adanya surat jual beli antara oppu
manggiling dengan oppu rimson boru
2) Padahal transaksi tersebut dilaksanakan pada saat Indonesia telah
merdeka, biasanya saat itu jual beli tanah di Indonesia selalu dibuat
dalam bentuk tertulis (bukti ini tidak terdapat dalam pemeriksaan
dalam persidangan tersebut)
3) Dalam hukum adat Batak bila terjadi jual beli tanah apabila tidak ada
dalam bentuk tertulis atau lisan selalu diadakan dalam bentuk lisan
yang di saksikan oleh beberapa keluarga dari kedua belah pihak
disertai warga sekampung sebagai saksi dan wajib / telah dewasa.
4) Dalam adat Batak transaksi jual beli tanah tidak pernah dilakukan
seorang isteri melainkan harus dilakukan oleh seorang suami. ( hal ini
dalam persidangan perkara tersebut di atas) pihak Terbanding tidak
menunjukan fakta-fakta hukum di atas.
Dalam pertimbangan Majelis tidak pernah mempertimbangkan hal-hal
dan fakta Hukum yang telah di ajukan Kuasa Hukum Pembanding yaitu:
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 26
1) Bahwa gugatan Terbanding jelas-jelas kabur (obscuurlibel), disebabkan :
a) Gugatan Terbanding telah kurangnya pihak Penggugat sekaligus
kurang pihak Tergugat.
b) Pihak yang digugat telah salah menggugat.
c) Luas tanah yang di gugat Terbanding tidak sama luasnya dengan
hasil pemeriksaan setempat.
Hal-hal dalam fakta hukum tersebut di atas dalam hukum acara pendeta
harus dtoak setidak-tidaknya tidak dapat di terima hal ini sesuai dengan
peraturan MARI NO. 443/ k/ SIP/ 1983 tanggal 30 Nopember 1983.
II. Majelis tidak pernah mempertimbangkan bukti-bukti yang telah disampaikan
Pembanding yaitu: Surat Bukti T1 sampai T4 yang di berikan pihak
Pembanding yaitu harta berupa tanah yang dimiliki oleh oppu rimson doliyang
diwaris nenek moyang-Nya dan juga penguasaan tanah yang telah di kuasai
pihak Pembanding lebih 50 tahun termasuk obyek perkara.
III. Majelis juga telah melakukan kesalahan dalam hal bukti-bukti yang
disampaikan pihak Terbanding, karena bukti-bukti tersebut terdapat
kebohongan dan juga bukti-bukti tersebut adalah hasil rekayasa Terbanding
misal :
a) Surat pernyataan yang di buat oleh Rita Situmorang (Bukti P7), bahwa
jelas-jelas disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa dia telah
meninggal dunia tetapi surat perjanjian ada, hal ini yang kami sebut sebagai
rekayasa Pembanding.
b) Majelis telah melakukan kesalahan dalam harta gono gini dari ompu Rimson
doli hal ini dalam hukum adat Batak :
1) Tidak pernah ada harta berdasarkan harta pencaharian isteri, tetap harta
gono gini berdasarkan atas nama suami dalam azas patrilineal yang di anut
dalam hukum adat Batak (tetapi Majelis telah memutuskan bahwa harta
tersebut dalam objek berperkara) adalh milik Terbanding sebagai warisan
dan ompu Rimson doli dengan isterinya Tolping boru Sinaga dan Sanggul
boru Sinaga, hal ini sangat bertentangan dengan adat Batak dan juga cita-
cita dari maksud Yacob Sitinjak (Rimson Doli) karena:
a) Harta Yacob Sitinjak harus menjadi satu, menjadi harta gono gini Yacob
Sitinjak/Oppu Rimson Doli dari ketiga isterinya.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 27
b) Harta tersebut harus di kuasai oleh anak laki-laki yang paling besar
sebagai tanda pemersatu dan sekaligus membawa nama keluarga besar
yaitu Manunggu Sitinjak (A. Rimson Sitinjak)
c) Harta gono gini dari Yacob Sitinjak belum pernah dibagi oleh para ahli
warisnya.
d) Karena fakta hukum di atas pihak Terbanding telah mengakui pemilik dari
obyek perkara tersebut, karena hal-hal tersebut di atas telah melanggar UU
dan sekaligus pelecehan terhadap adat Batak untuk itu kami mohon kepada
Majelis yang mulia yang menangani prkara nomor 01/Pdt.G/2015/PN.Blg di
dalam persidangan banding di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara kami
mohon dengan hormat untuk :
1) Membatalkan peraturan no 01/Pdt.G/2015/PN Balige
2) Dan memutuskan perkara tersebut dengan amar putusan sebagai
berikut:
1) Menerima permohonan banding ini, selanjutnya memutus :
a) Bahwa Pembanding adalah, anak kandung Yacob Sitinjak
dengan isterinya Tiona boru Tamba
b) Bahwa tanah yang terletak di Sitahuru seluas kurang lebih
(panjang 22 m dan lebar kurang lebih 17 m) batasnya sebagai
berikut:
- Utara berbatasan jalan umum
- Timur berbatasan tanah milik Rominton Sitanggang
- Selatan berbatasan tanah milik Rosdiana Lumban Raja yang
di kelola oleh Herta Siringo-ringo
- Barat berbatasan dengan tanah milik Rosdiana Lumban Raja
yang di kelola oleh Herta Siringo-ringo adalah milik
Pembanding
c) Bahwa semua harta ompu Rimson doli yang di dapat dari
ketiga isterinya merupakan harta gono gini, yang dimiliki oleh
ompu rimson doli tanpa mebeda-bedakan penghasilan dari
ketiga isterinya dan menjadi hak bersama seluruh ahli
warisnya baik Pembanding maupun Terbanding
d) Hal tersebut harus di kuasai dan sekaligus pembagiannya
diatur oleh Manunggu Sitinjak, sebagai ahli Waris dan
pembawa nama baik Keluarga besar Yacob Sitinjak (Op.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 28
Rimson Doli) hal ini sesuai dengan hukum adat Batak yang
menganut azas patrilinialisme, dan hal ini sesuai dengan
hukum adat nasional dan juga kebiasaan semua orang di
dunia ini.
e) Semua harta gono gini Yacob Sitinjak (Op. Rimson Doli) yang
di dapat dari ketiga isterinya merupakan suatu harta gono gini
yang dimiliki dan dikuasai oleh seluruh ahli waris dari Op.
Rimson doli yang di kuasai dan di kelola oleh Manunggu
Sitinjak. Hal ini sesuai dengan azas patrialisme yang dianut
dalam hukum adat Batak.
Untuk mendukung memori banding ini, kami lampirkan jawaban
gugatan serta kesimpulan dalam perkara tersebut.
Menimbang, bahwa Para Terbanding mengajukan Kontra Memori Banding,
tertanggal 24 Nopember 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Balige pada tanggal 25 Nopember 2015, bahwa dengan ini mengajukan
perlawanan atas keberatan-keberatan Para Pembanding sebagaimana dalam
memori bandingnya tersebut, sebagai berikut:
Bahwa terhadap putusan a quo, Para Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II
telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di
Medan, melalui Panitera Pengadilan Negeri Balige,pada tanggal 5 Oktober 2015
yang di susul dengan “memori banding” tanggal 10 Nopember 2015, yang oleh
Jurusita Pengadilan Negeri Balige, telah diserahkan kepada
Penggugat/Terbanding, pada tanggal 17 Nopember 2015.
Bahwa melalui kontra memori banding ini, Penggugat/Terbanding menolak segala
alasan yang dikemukakan oleh Tergugat I, II, III, IV, dan Turut Tergugat
II/Pembanding dalam memori banding mereka tersebut, kecuali mengenai fakta
hukum yang secara nyata telah sesuai dengan apa yang termuat dalam putusan a
quo.
Bahwa dalil Penggugat/Terbanding telah di peroleh fakta hukum berdasarkan sura-
surat bukti, keterangan saksi yang di periksa di depan persidangan Pengadilan
Negeri Balige, telah cukuo terbukti, tanah sengketa adalah tanah milik Yakob
Sitinjak bersam istri Tuan Laen (permaisuri) yaitu Tolping Boru Sinaga dan sanggul
Boru Sinaga yakni ibu Penggugat/-Terbanding, yang di beli dari Oppu Manggiling
Sitinjak, tanah sengketa bukan warisan Yakob Sitinjak yang di peroleh dari orang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 29
tuanya. Akan tetapi tanah sengketa adalah harta pencarian (Gono gini) Yakob
Sitinjak bersama istri Tuan Laen (permaisuri): Tolping Boru Sinaga dan Sanggul
boru Sinaga (lihat surat bukti bertanda P-1 s/d P-8 dan keterangan saksi yang di
ajukan Penggugat/Terbanding).
Bahwa Tergugat I, II, III, IV, dan Turut Tergugat I/Turut Terbanding dan Turut
Tergugat II/- Pembanding adalah anak Yakob Sitinjak dari isteri Imbang/Madu
Tiona Boru Tamba (Op. Rimson boru). → lihatpengakuan Tergugat I, II, dan Turut
Tergugat/Pembanding.
Bahwa menurut hukum Dalihan Natolu adat Batak, harta pencarian (gono-gini) dari
seseorang “lelaki/suami” yang beristeri: Tuan Laen (Permaisuri) dan Imbang
(Madu) tidak di satukana. Sehingga harta pencarian tersebut:
a. Yang di peroleh dalam perkawinan dengan isteri Tuan Laen (permaisuri)
menjadi milik dan turun kepada anak yang dilahirkan oleh istri Tuan Laen
(permaisuri) tersebut;
b. Dan yang diperoleh dalam perkawinan dengan istri Imbang (Madu)
menjadi milik dan turun kepada anak yang dilahirkan oleh isteri Imbang
(Madu) tersebut.
(Lihat “HukumAdat Dalihon Natolu” tentang Hak Waris, karangan Dr.
HP Panggabean, SH., MS & Drs. Richard Sinaga, halaman 102. Dan
“PustahaTumabang Holling” jilid 2 karangan Raja Patik Tampubolon &
Drs. Sitorus, Penerbit Dian Utama Jakarta, halaman 41-42).
Bahwa pada halaman 1 alinea keempat dan halam 2 alinea pertama , memori
banding mengatakan “... Majelis yang memutuskan perkara tersebut telah
melakukan kesalahan dalam hal penerapan tentang beralihnya obyek sengketa
adalah milik Para Tergugat yang di dapat pembelian dari pihak Oppu Manggiling
(bahwa obyek sengketa mereka miliki (Oppu Rimson) akibat dari jual beli) hal ini
menyebabkan putusan tersebut menjadi cacat hukum.”
Dalam putusan a quo, sama sekali tidak ada dalam pertimbangan
maupun putusan yang mengatakan tanah obyek sengketa milik Para
Tergugat dan milik Oppu Rimson Boru, tetapi tanah obyek sengketa
adalah milik Yacob Sitinjak bersama istri Tuan Laen: Tolping Boru
Sinaga dan Sanggul Boru Sinaga, yang di belidari Oppu Manggiling
Sitinjak.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 30
Bahwa memori banding halaman 2 angka 1) berbunyi: “tetapi dlam hal ini majelis
Hakim telah menyebabkan gugatan tersebutbahwa obyek sengketaadalah milik
Para Penggugat/Terbanding tanpa ada surat jual-beli antara Oppu Manggiling
dengan Oppu Rimson Boru.”
Perlu di jelaskan, Oppu Rimson Boru adalah Tiona Boru Tamba, istri
Imbang (Madu)Yacob Sitinjak, yakni ibu Tergugat I, II, dan Turut
Tergugat I/Turut Terbanding dan Turut Tergugat II/Pembanding.
Sedangkan yang membeli tanah obyek sengketa dari Oppu
Manggiling Sitinjak adalah Yakob Sitinjak bersama istri Tuan Laen
(permaisuri):nTolping Boru Sinaga dan Sanggul Boru Sinaga. Sangat
wajar tidak ada surat jual beliantara Oppu Manggiling Sitinjak dengan
Oppu Rimson Boru, karena Oppu Manggiling Sitinjak tidak pernah
menjual tanah kepada Oppu Rimson Boru, bahkan mereka tidak
pernah bertemu muka/jumpa seumur hidup sepanjang zaman.
Bahwa Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II/Pembanding dalam
memori banding pada halaman 2 mengajukan pertanyaan pada angka
2) s/d angka 4). Dimana pertanyaan tersebut seharusnya adalah
pertanyaan dari Penggugat/Terbanding.
Bahwa Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II/Pembanding pada halaman 3
memori banding mengatakan Majelis Hakim tidak pernah mempertimbangkan
mengenai hal-hal dan fakta hukum yang telah di ajukan Tergugat/Pembanding,
mengenai :
a) Gugatan Penggugat/Terbanding jelas-jelas kabur (obscuurlibel).
b) Hal-hal dalam fakta hukum tersebut di atas dalam hukum acara
pendeta harus di tolak setidak-tidaknya tidak dapat di terima sesuai
dengan peraturan MARI No. 443/k/SIP/-1983 tanggal 30 Nopember
1983.
Bahwa pernyataan Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat
II/Pembanding tersebut adalah pembohongan dengan alasan :
a. Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II/Pembanding tidak pernah
mengajukan eksepsi tentang gugatan kabur (obscuurlibel). Maka wajar
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 31
Majelis Hakim dalam putusan a quo, tidak memberikan pertimbangan
eksepsi.
b. Dalam memeriksa, dan memutus sesuatu perkara perdata yang di
pergunakan oleh Majelis Hakim adalah Hukum Acara Perdata yang
termuat dalam R. Bg, bukan hukum acara pendeta
- tidak pernah ada Peraturan Mari No.443/k/SIP/1983 tanggal 30Nopember 1983, merupakan suatu aturan yang harus di pedomani dalam
memeriksa, dan mengadili suatu perkara perdata.
Bahwa Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II/Pembanding, mengatakan :
“Majelis Hakim tidak pernah mempertimbangkan surat bukti T-1 s/d t-IV yaitu
berupa harta tanah yang di miliki oleh Oppu Rimson Doli yang di warisi nenek
moyangnya dan juga tanah yang telah di kuasai Pembanding lebih 50 Tahun
termasuk obyek perkara.”
Pernyataan tersebut adalah pembohongan, karena surat bukti yang
di ajukan Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II/Pembanding
hanya surat bukti bertanda T-I s/d T-III, dan surat bukti tersebut
karena tidak ada relevansinya untuk pembuktian dalam perkara a
quo, maka oleh Majelis Hakim tidak di pertimbangkan secara khusus.
(Lihat pertimbangan putusan halaman 31 alinea ke enam, yang
berbunyi : “..., sedangkan alat bukti yang tidak berhubungandengan pembuktian sesuatu dalil yang masih di bantah, tidakakan dipertimbangkan).”
Bahwa Kuasa Hukum Hukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat
II/Pembanding dalam memorie bandingnya pada halaman 3 nomor III bagian a)
mengatakan : “Surat Pernyataan yang di buat oleh Rita Situmorang (bukti P-7),
bahwa jelas-jelas di sebutkan dalam pernyataan tersebut Kontra Memori Banding
Penggugat/Terbanding bahwa dia telah meninggal dunia tetapi surat perjanjian
ada, hal ini yang kami sebut sebagai rekayasa Pembanding”.
Bahwa tepat sekali dalam hal ini rekayasa Pembanding, karena Rita
Situmorang masih hidup segar bugar sampai sekarang. Dan yang
menyatakan meninggal ini sangat terlalu kejam atau mungkin sudah
tidak bisa lagi membaca Surat Pernyataan dari
Terbanding/Penggugat. Karena itu pembuktian dalam perkara a quo
oleh Majelis Hakim sudah tepat dan benar.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 32
Bahwa dari apa yang sudah di uraikan oleh Penggugat/Terbanding di atas, maka
alasan-alasan dan pernyataan-pernyataan lainnya yang di kemukakan Tergugat I,
II, III, IV dan Turut Tergugat/Pembanding, dalam memori Banding tersebut,
semuanya telah terpatahkan, sehingga tidak perlu lagi di bahas secara khusu
dalam kontra memori banding ini.
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige, dalam menjatuhkan putusan a
quo, telah menerapkan hukum dan peraturan prundang-undangan sebagaimana
mestinya, serta telah memberi pertimbangan dan putusan, yang tepat dan benar.
Maka oleh sebabi itu Penggugat/Terbanding memohon ke hadapan Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan, agar menjatuhkan putusan sebagai
berikut:
- Menolak permohonan banding Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat
II/Pembanding;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor:
1/Pdt.G/2015/PN.Blg., tanggal 23 September 2015;
- Menghukum Tergugat I, II, III, IV dan Turut Tergugat II/Pembanding untuk
membayar biaya perkara di tingkat banding.
Menimbang, bahwa majelis Pengadilan Tinggi Medan setelah mempelajari
Memori Banding yang diajukan oleh Para Pembanding dan Turut Terbanding
melalui Kuasanya diatas Majelis Pengadilan Tinggi menilai bahwa pada dasarnya
alasan-alasan/keberatan-keberatan tersebut telah dipertimbangkan oleh hakim
tingkat pertama secara cermat dan benar dan ternyata pula bahwa materi-materi
dalam Memori Banding tidak memuat hal-hal baru yang dapat membatalkan
Putusan Hakim tingkat pertama, oleh karenanya memori banding tersebut tidak
relevan untuk dipertimbangkan lebih lanjut sedangkan Kontra Memori Banding
yang diajukan oleh Para Terbanding yang pada pokoknya adalah mendukung
Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 23 September 2015 No.
01/Pdt.G/2015/PN.Blg;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 23
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 33
September 2015 No. 01/Pdt.G/2015/PN.Blg, Memori Banding yang diajukan oleh
Para Pembanding melalui Kuasanya, Kontra Memori Banding yang diajukan oleh
Para Terbanding, Pengadilan Tinggi berpendapat alasan dan pertimbangan hukum
yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya
berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan oleh pihak, telah tepat dan
benar menurut hukum, maka Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan dan
pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah
tepat, benar dan beralasan menurut hukum dan menjadikannya sebagai alasan
dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding,
dengan penguatan sebagai berikut:
- Bahwa Para Terbanding semula Penggugat I, II adalah anak/keturunan
almarhum Yakob Sitinjak dengan almarhumah Sanggul boru Sinaga yang
disebut ibu Situngkotan, yang melangsungkan perkawinan atas persetujuan
keluarga dan istri pertama/almarhumah Tolping Boru Sinaga karena tidak
dapat memberi keturunan;
- Bahwa almarhumah Sanggul Boru Sinaga menjadi pengganti almarhumah
Tolping Boru Sinaga sehingga seluruh hak-hak dan harta warisan menjadi
milik almarhumah Sanggul Boru Sinaga dan anak-anaknya;
- Bahwa atas rasa kemanusiaan dan keadilan serta atas hakekat persamaan
hak antara wanita dan pria, menganggap sebagai hukum yang hidup di
seluruh Indonesia, seorang anak perempuan harus di anggap sebagai ahli
waris dan berhak menerima bagian dari harta warisan orang tuanya
(Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 23 Nopember 1961
No. 179/K/SIP/1961);
- Bahwa setelah di teliti serta berdasarkan fakta di persidangan ternyata Para
Terbanding semula Penggugat I, II lebih mempunyai hak atas objek
sengketa, yang merupakan harta yang diperoleh dalam perkawinan
almarhum Tolping Boru Sinaga dan almarhum Sanggul Boru Sinaga;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 23 September 2015 No.
01/Pdt.G/2015/PN.Blg, yang dimintakan banding tersebut haruslah dikuatkan;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 34
Menimbang, bahwa oleh karena Para Pembanding dan Turut
Pembanding semula Para Tergugat dan Turut Tergugat II berada di pihak
yangkalah maka dibebankan membayar biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan hukum
lainya yang bersangkutan dalam perkara ini ;
M E N G A D I L I
- Menerima Permohonan Banding dari Para Pembanding dan Turut Pembanding
semula Para Tergugat dan Turut Tergugat II tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 23 September 2015
Nomor : 01/Pdt.G/2015/PN.Blg, yang dimohonkan banding tersebut ;
- Menghukum Para Pembanding dan Turut Pembanding semula Para Tergugat
dan Turut Tergugat II untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,-
(seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 oleh kami Dr. H.SOEDARMADJI,SH., M.Hum Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan,
selaku Hakim Ketua Majelis, DHARMA E. DAMANIK, SH.,MH dan DALIZATULOZEGA,SH para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili
perkara ini, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal
28 Desember2015 Nomor :439/PDT/2015/PT.MDN, dan Putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 23Februari 2016 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim
Anggota, sertaILHAM PURBA, SH., MH Panitera Pengganti pada Pengadilan
Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun Kuasanya ;
Hakim Anggota Hakim Ketua
DHARMA E. DAMANIK, SH., MH Dr. H. SOEDARMADJI, SH., M.Hum
DALIZATULO ZEGA, SH
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 439/PDT/2015/PT.Mdn Halaman 35
Panitera Pengganti,
ILHAM PURBA, SH., MH
Perincian Biaya :1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 5.000,-3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )