P U T U S A N Nomor : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh ... · PDF fileTelah mempelajari berkas perkara...

12
P U T U S A N Nomor : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Pembanding, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kota Lhokseumawe, dahulu Termohon sekarang Pembanding; M e l a w a n : Terbanding, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal Kota Lhokseumawe, dahulu Pemohon sekarang Terbanding ; Mahkamah Syar’iyah Aceh ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhu- bungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor : 248/Pdt.G/2010/MS-Lsm. tanggal 22 Maret 2011 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rabiul Akhir 1432 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : I. DALAM KONPENSI : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Mahkamah Syar’iyah Hal 1 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

Transcript of P U T U S A N Nomor : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh ... · PDF fileTelah mempelajari berkas perkara...

P U T U S A NNomor : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak

pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan

putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

Pembanding, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan SD,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kota

Lhokseumawe, dahulu Termohon sekarang Pembanding;

M e l a w a n :

Terbanding, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,

pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal Kota

Lhokseumawe, dahulu Pemohon sekarang Terbanding ;

Mahkamah Syar’iyah Aceh ;

Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhu-

bungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUKPERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat

dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor :

248/Pdt.G/2010/MS-Lsm. tanggal 22 Maret 2011 M. bertepatan dengan

tanggal 17 Rabiul Akhir 1432 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

I. DALAM KONPENSI :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;

2. Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak

satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Mahkamah Syar’iyah

Hal 1 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

Lhokseumawe setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;

3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe untuk

mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai

Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewi-

layahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon serta tempat perkawinan

dilangsungkan ;

II. DALAM REKONPENSI :

1. Mengabulkan rekonpensi Penggugat Rekonpensi untuk sebagian ;

2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada

Penggugat Rekonpensi hutang mahar berupa emas sebanyak 6

(enam) mayam ;

3. Menetapkan akibat cerai talak Tergugat Rekonpensi dengan

Penggugat Rekonpensi sebagai berikut :

a. Biaya Nafkah iddah sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) ;

b. Biaya Kiswah (pakaian) sebesar Rp.500.000, (lima ratus ribu rupiah);

c. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 2.000.000, (dua juta rupiah) ;

4. Menetapkan kewajiban Tergugat Rekonpensi untuk memberi biaya

naf-kah dua orang anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat

Rekonpensi yang masing-masing bernama : 1. Aulia Urrahman, laki-

laki, umur 7 tahun, 2. Qurrotun Aini, perempuan, umur 1,5 tahun

untuk masa akan

datang sebesar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) setiap bulan,

terhitung sejak bulan Maret 2011 sampai anak tersebut dewasa dan

mandiri ;

5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada

Penggugat Rekonpensi sebagaimana tersebut pada angka II nomor

3 huruf a, b dan c serta nomor 4 amar putusan ini ;

6. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah masa

lalu (nafkah madhiyah) kepada Penggugat Rekonpensi sebesar

Rp.3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) ;

7. Menolak rekonpensi Penggugat Rekonpensi untuk selain dan

selebihnya ;

III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

- Membebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonpensi untuk mem-

bayar biaya perkara sebesar Rp.141.000,- (seratus empat puluh satu

ribu rupiah) ;

Membaca surat permohonan banding yang dibuat oleh Panitera

Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe bahwa Pembanding pada tanggal 28

Maret 2011 telah mengajukan permohonan banding atas putusan

Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor : 248/Pdt.G/2010/MS-Lsm.

tanggal 22 Maret 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 17 Rabiul

Akhir 1432 Hijriyah, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada

pihak lawannya pada tanggal 29 Maret 2011 ;

Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 11 April

2011 dan kontra memori banding Terbanding tanggal 25 April 2011 ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam

perkara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan

menurut cara-cara sebagaimana ditentukan undang-undang, maka permo-

honan banding tersebut dinyatakan dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh

Hal 3 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

setelah memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara

banding a quo, berpendapat bahwa atas dasar apa yang telah dipertim-

bangkan Majelis Hakim tingkat pertama dalam memutuskan perkara ini

sudah benar dan memenuhi syarat serta ketentuan hukum, akan tetapi

perlu memperbaiki pertimbangan hukum sebagai berikut :

DALAM KONPENSI :

Menimbang, bahwa tentang perselisihan rumah tangga Pemohon

dan Termohon bahwa pertimbangan majelis hakim tingkat pertama sudah

benar, namun perlu disempurnakan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta antara Pemohon/Terban-

ding dan Termohon/Pembanding sudah berpisah rumah sekitar sejak Juli

2010 sampai sekarang adalah merupakan fakta yang dapat ditarik

kesimpulan bahwa antara Pemohon/Terbanding dan Termohon/

Pembanding sudah tidak ada harapan untuk rukun kembali ;

Menimbang, bahwa dari fakta tersebut Majelis Hakim Mahkamah

Syar’iyah Aceh menilai rumah tangga a quo telah pecah (broken marriage)

dan tujuan perkawinan telah tidak terwujud, sebagaimana dikehendaki

pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, yaitu mewujudkan

kebahagiaan, ketenangan bathin (sakinah), terpenuhi kebutuhan biologis

(mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) antara suami isteri dan

sebagaimana dikehendaki al-Qur’an surah ar-Rum ayat 21 yang berbunyi :

و.م0ن, آ.ي.ات0ه0 أ.ن, خ.ل.ق. ل.كIم, م0ن, أ.ن,فIس0كIم, أ.ز,و.اج?ا ل0ت.س,كIنIوا إ0ل.ي,ه.ا و.ج.ع.ل. ب.ي,ن.كIم, م.و.د>ة? و.ر.ح,م.ة? إ0ن> ف0ي ذ.ل0ك. ل.ي.ات3 ل0ق.و,م

ي.ت.ف.ك>رIون

Artinya : Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan Allah) bahwa ia (Allah)

menciptakan pasanganmu dari jenismu sendiri agar kamu tente-

ram bersamanya, dan ia mengikat kamu dengan cinta (biologis)

dan kasih sayang, sesungguhnya yang demikian adalah tanda-

tanda bagi orang yang berpikir. (QS. 21) ;

Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga Pemohon/

Terbanding dan Termohon/Pembanding akan menimbulkan mafsadah bagi

kedua pihak, sedangkan perceraian juga menghilangkan kemaslahatan

yang tentu juga mafsadah bagi kedua pihak, namun oleh karena berha-

dapan dua mafsadah maka harus dipilih dengan melakukan mafsadah yang

lebih ringan akibatnya, hal ini sesuai dengan qaedah fiqh yang berbunyi :

إذ.ا ت.ع.ار.ض. م.ف,س.د.ت.ان0 رIوع0ي. أ.ع,ظ.مIهIم.ا ض.ر.ر?ا ب0ار,ت0ك.اب0 أ.خ.فaه0م.ا

Artinya : Apabila berhadapan dua mafsadah dihindari mafsadah yang

paling besar kemudharatannya dengan melakukan yang lebih

ringan mafsadahnya.

(vide : Al Asbah wa al-Nadzair, Asy-Syuyuti, halaman 161) ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh

berpendapat bercerai adalah mafsadah yang lebih ringan kemudharatan

yang diterima Pemohon/Terbanding dan Termohon/Pembanding, apabila

dihubungkan dengan mempertahankan rumah tangga tersebut ;

DALAM REKONPENSI :

Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan hukum yang telah

dipertimbangkan Majelis Hakim tingkat pertama, terutama yang berkenaan

dengan gugatan Penggugat Rekonpensi berupa, nafkah iddah, kiswah,

mut’ah dan nafkah madhiyah yang nominalnya sebagaimana tersebut pada

amar putusan seakan hanya mendasarkan pada kemampuan dan

kesanggupan yang dikemukakan Tergugat Rekonpensi sebagai seorang

Pegawai Negeri Sipil semata dengan menunjuk bukti (P.2), tanpa mem-

pertimbangkan jasa dan pengorbanan seorang isteri yang sudah 10

Hal 5 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

(sepuluh) tahun mengabdi untuk kelangsungan perjalanan sebuah rumah

tangga yang tiba-tiba ditinggal begitu saja tanpa nafkah lahir bathin dengan

beban memelihara dan membesarkan anak, karenanya Majelis Hakim

Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat perlu memperbaiki pertimbangan

hukum sebagai berikut :

1. Pengembalian harta bawaan dalam bentuk

emas seberat 9 (sembilan) mayam.

Menimbang, bahwa dalam jawab menjawab Tergugat Rekonpensi

mengakui benar ada meminjam emas harta bawaan Penggugat Re-

konpensi seberat 5 (lima) mayam yang digunakan untuk menyewa ru-

mah tempat tinggal bersama dan Penggugat Rekonpensi tidak mem-

bantah jawaban Tergugat Rekonpensi tersebut ;

Menimbang, bahwa sesuai Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 81 ayat (1) dan (2)

Kompilasi Hukum Islam, suami wajib menyediakan tempat kediaman

yang layak bagi isteri dan anaknya selama dalam ikatan perkawinan

atau dalam iddah talak, oleh karena itu Tergugat Rekonpensi sebagai

kepala keluarga berkewajiban menyediakan rumah tempat tinggal

bersama ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh menghukum Tergugat Re-

konpensi untuk menyerahkan kembali harta bawaan Penggugat

Rekonpensi sesuai dengan pengakuannya yang telah meminjam harta

bawaan tersebut seberat 5 (lima) mayam emas kepada Penggugat

Rekonpensi ;

2. Nafkah lampau/madhiyah selama 7 (tujuh)

bulan.

Menimbang, bahwa rekonpensi Penggugat Rekonpensi mengenai

nafkah lampau selama 7 (tujuh) bulan sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh

juta rupiah) adalah tuntutan yang wajar dan tidak melebihi kepatutan

dengan memperhatikan biaya minimal kebutuhan sehari-hari dan dihu-

bungkan dengan penghasilan Tergugat Rekonpensi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, Majelis Hakim Mah-

kamah Syar’iyah Aceh menghukum Tergugat Rekonpensi untuk mem-

berikan nafkah lampau Penggugat Rekonpensi selama 7 (tujuh) bulan

sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) ;

3. Kiswah.

Menimbang, bahwa kiswah (pakaian) adalah kebutuhan pokok

dalam kehidupan sehari-hari dan rekonpensi Penggugat Rekonpensi

tentang kiswah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dipan-

dang melebihi kepatutan dan kewajaran, oleh karena itu dengan mem-

pertimbangkan kepatutan dan kemampuan Tergugat Rekonpensi,

Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh menetapkan biaya kiswah

Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ;

4. Mut’ah.

Menimbang, bahwa Tergugat Rekonpensi adalah seorang Pega-

wai Negeri Sipil ;

Menimbang, bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

10 Tahun 1983 jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990, Pegawai

Negeri Sipil yang menceraikan isterinya wajib menyerahkan gajinya seper-

tiga untuk bekas isterinya sampai yang bersangkutan kawin lagi ;

Hal 7 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

Menimbang, bahwa dalam hukum Islam kewajiban bekas suami

terhadap bekas isterinya terbatas mengenai mut’ah dan nafkah selama

masa iddah, maka ketentuan kewajiban bekas suami menyerahkan seper-

tiga dari gajinya kepada bekas isterinya sebagaimana dimaksud Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo Peraturan Pemerintah Nomor 45

Tahun 1990, harus dipahami sebagai kewajiban mut’ah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh menetapkan besarnya mut’ah

Penggugat Rekonpensi adalah sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu rupiah) ;

5. Nafkah 2 (dua) orang anak.

Menimbang, bahwa rekonpensi Penggugat Rekonpensi mengenai

nafkah 2 (dua) orang anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat

Rekonpensi masing-masing bernama 1. xxxx, laki-laki, umur 7 tahun. 2.

xxxxx, perempuan, umur 1,5 tahun sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta

rupiah) setiap bulan adalah tuntutan yang wajar dan tidak melebihi

kepatutan dengan memperhatikan biaya minimal kebutuhan sehari-hari

dan dihubungkan dengan penghasilan Tergugat Rekonpensi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, Majelis Hakim Mah-

kamah Syar’iyah Aceh menghukum Tergugat Rekonpensi untuk mem-

berikan nafkah 2 (dua) orang anak sekurang-kurangnya sebesar Rp.

1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa

dan mandiri ;

Menimbang, bahwa apa yang tidak dipertimbangkan dalam putus-

an ini sepanjang mengenai gugat rekonpensi tersebut, Majelis Hakim Mah-

kamah Syar’iyah Aceh berpendapat bahwa apa yang telah dipertimbang-

kan Majelis Hakim tingkat pertama sudah benar dan tepat, oleh karena itu

mengambil alih dan menjadikannya pertimbangannya sendiri ;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang

perkawinan, maka sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya perkara untuk tingkat

pertama dibebankan kepada Pemohon/Terbanding dan biaya untuk tingkat

banding dibebankan kepada Termohon/Pembanding ;

Mengingat Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta

ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

Menerima permohonan banding dari Pembanding ;

Memperbaiki putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe Nomor :

248/Pdt.G/2010/MS-Lsm. tanggal 22 Maret 2011 M. bertepatan

dengan tanggal 17 Rabiul Akhir 1432 H, sehingga amarnya berbunyi

sebagai berikut :

I. DALAM KONPENSI :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i

terhadap Termohon di depan sidang Mahkamah Syar’iyah

Lhokseumawe ;

3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe untuk

mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai

Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewi-

Hal 9 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

layahi tempat perkawinan dilangsungkan ;

II. DALAM REKONPENSI :

1. Mengabulkan rekonpensi Penggugat Rekonpensi sebagian ;

2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada

Penggugat Rekonpensi hutang mahar berupa emas seberat 6

(enam) mayam ;

3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk menyerahkan harta

bawaan Penggugat Rekonpensi berupa emas seberat 5 (lima)

mayam;

4. Menghukum Penggugat Rekonpensi untuk memberikan kepada

Penggugat Rekonpensi berupa :

a. Nafkah lampau / madhiyah selama 7 ( tujuh) bulan

sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) ;

b. Nafkah iddah sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) ;

c. Biaya kiswah (pakaian) sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta

rupiah);

d. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta

lima ratus ribu rupiah) ;

5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk memberikan nafkah 2 (dua)

orang anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi

masing-masing bernama 1. xxxx, laki-laki, umur 7 tahun. 2. xxxx

perempuan, umur 1,5 tahun, sekurang-kurangnya sebesar Rp.

1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut

dewasa dan mandiri ;

6. Menolak rekonpensi Penggugat Rekonpensi selain dan selebihnya ;

III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

- Menghukum Pemohon/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya

perkara dalam tingkat pertama sebesar Rp.141.000,- (seratus empat

puluh satu ribu rupiah) ;

Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam

tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu

rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis

Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011 M.

bertepatan dengan tanggal 22 Jumadil Akhir 1432 H. oleh kami M. Ridwan

Siregar, SH, Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs.

Baidhowi HB, SH dan Drs. H. Abd. Hamid Pulungan, SH, MH, masing-

masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam

sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi

para Hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. Zakiah sebagai Panitera

Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara.

Hakim Anggota : Ketua Majelis,

dto dto

Drs. BAIDHOWI HB, SH. M. RIDWAN SIREGAR, SH.

dto

Drs. H. ABD. HAMID PULUNGAN, SH, MH.

Panitera Pengganti,

dto

Dra. ZAKIAH

Hal 11 dari 12 hal Put. No. : 42/Pdt.G/2011/MS-Aceh

Perincian Biaya Banding :

1. Materai ............................................ Rp. 6.000,-

2. Redaksi .......................................... Rp. 5.000,-

3. Leges .............................................. Rp. 5.000,-

4. Biaya Proses ................................... Rp.134.000,-

J u m l a h ....................................... Rp. 150.000,-

------------------------------(seratus lima pulu ribu rupiah)------------------------------

Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 13 Juni 2011 Panitera,

dto

DRS. H. SYAMSIKAR