P U T U S A N - ms-aceh.go.id · bukti P.2 berupa silsilah keturunan pada tanggal 08 November 2012,...

22
Hal. 1 dari 22 hal. Put. No.65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh P U T U S A N Nomor 65/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar‟iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Kewarisan pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ILYAS bin SYAMSU, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Gampong Cot Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, dahulu sebagai Tergugat I sekarang Pembanding” ; m e l a w a n 1. M. NASIR bin SYAMSU, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Desa Bireuen Meunasah Blang, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding; 2. VERADIBA binti ILYAS, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Gampong Cot Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, dahulu sebagai Tergugat II sekarang Turut Terbanding I” 3. NURLITA binti ZAINAL ABIDIN, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Gampong Cot Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, dahulu sebagai Tergugat III sekarang Turut Terbanding II” ; 4. SOFIANUR bin H. SULAIMAN, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Gang Pahlawan Jln. Thamren No 68 Pelawi Utara Babalan, Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara, dahulu sebagai Turut Tergugat sekarang Turut Terbanding III Mahkamah Syar‟iyah Aceh tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

Transcript of P U T U S A N - ms-aceh.go.id · bukti P.2 berupa silsilah keturunan pada tanggal 08 November 2012,...

Hal. 1 dari 22 hal. Put. No.65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

P U T U S A N Nomor 65/Pdt.G/2014/MS-Aceh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar‟iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara

Kewarisan pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah

menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

ILYAS bin SYAMSU, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani,

tempat tinggal di Gampong Cot Keumude, Kecamatan

Peusangan, Kabupaten Bireuen, dahulu sebagai Tergugat

I sekarang Pembanding” ;

m e l a w a n

1. M. NASIR bin SYAMSU, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan

PNS, tempat tinggal di Desa Bireuen Meunasah Blang,

Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, dahulu

sebagai Penggugat sekarang Terbanding;

2. VERADIBA binti ILYAS, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan

Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Gampong Cot

Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen,

dahulu sebagai Tergugat II sekarang Turut Terbanding I”

3. NURLITA binti ZAINAL ABIDIN, umur 37 tahun, agama Islam,

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Gampong

Cot Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten

Bireuen, dahulu sebagai Tergugat III sekarang Turut

Terbanding II” ;

4. SOFIANUR bin H. SULAIMAN, umur 43 tahun, agama Islam,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Gang Pahlawan

Jln. Thamren No 68 Pelawi Utara Babalan, Pangkalan

Brandan, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara,

dahulu sebagai Turut Tergugat sekarang Turut

Terbanding III

Mahkamah Syar‟iyah Aceh tersebut ;

Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan

dengan perkara ini ;

Hal. 2 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam

Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireuen Nomor 0297/Pdt.G/2012/MS-Bir.., tanggal

28 Februari 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435

Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

2. Menetapkan Syamsu bin Tgk. Abu Bakar telah meninggal dunia pada tahun

1965;

3. Menetapkan ahli waris almarhum Syamsu bin Tgk. Abu Bakar terdiri dari :

3.1. Halimah binti Ben Sawang (isteri) telah meninggal dunia pada tahun

1990;

3.2. Anzizah binti Syamsu (anak perempuan kandung) telah meninggal dunia

pada tahun 2001;

3.3. Ilyas bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

3.4. M. Nasir bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

4. Menetapkan harta peninggalan/tirkah almarhum Syamsu bin Tgk. Abu Bakar

sebagai berikut :

1/2 (setengah) petak tanah kebun yang terletak di Gampong Cot Keumude,

Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan batas-batas dan ukuran

sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan Muhammad Sulaiman, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Barat berbatas dengan M. Amin Aji, ukuran 122 m;

- Sebelah Timur berbatas dengan Halimah binti Ben Sawang, ukuran 125

m;

5. Menetapkan bagian ahli waris dari harta peninggalan Syamsu bin Tgk. Abu

Bakar sebagai berikut :

5.1. Halimah binti Ben Sawang (isteri) mendapat 1/8 (seperdelapan) bagian

dari harta yang tersebut pada dictum nomor 4 di atas, yang akan

diterima oleh ahli warisnya;

5.2. Satu orang anak perempuan bernama Anzizah binti Syamsu dan dua

orang anak laki-laki masing-masing bernama : Ilyas bin Syamsu dan M.

Nasir bin Syamsu mendapat „Ashabah, dengan ketentuan bagian anak

laki-laki dua berbanding satu (2:1) dengan bagian anak perempuan;

Hal. 3 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

6. Menetapkan Halimah binti Ben Sawang telah meninggal dunia pada tahun

1990, dengan meninggalkan ahli warisnya sebagai berikut:

6.1. Anzizah binti Syamsu (anak perempuan kandung) telah meninggal dunia

pada tahun 2001;

6.2. Ilyas bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

6.3. M. Nasir bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

7. Menetapkan harta peninggalan/tirkah almarhumah Halimah binti Ben Sawang

sebagai berikut :

1/2 (setengah) petak tanah kebun yang terletak di Gampong Cot Keumude,

Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan batas-batas dan ukuran

sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan Muhammad Sulaiman, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Barat berbatas dengan Syamsu bin Tgk Abu Bakar, ukuran 122

m;

- Sebelah Timur berbatas dengan jalan, ukuran 125 m;

8. Menetapkan bagian para ahli waris sebagai berikut :

8.1. Anzizah binti Syamsu (anak perempuan kandung) mendapat 1/5 bagian

dari harta yang tersebut pada dictum nomor 4 di atas dan 1/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 7 di atas, yang akan diterima oleh

ahli warisnya;

8.2. Ilyas bin Syamsu (anak laki-laki kandung) mendapat 2/5 bagian dari harta

yang tersebut pada dictum nomor 4 di atas dan 2/5 bagian dari harta

yang tersebut pada dictum nomor 7 di atas;

8.3. M. Nasir bin Syamsu (anak laki-laki kandung) mendapat 2/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 4 di atas dan 2/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 7 di atas;

9. Menetapkan Anzizah binti Syamsu telah meninggal dunia pada tahun 2001,

dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut:

9.1. Sofianur bin H. Sulaiman (anak laki-laki kandung);

9.2. Nurlita binti Zainal Abidin (anak perempuan kandung);

10. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris Anzizah binti Syamsu adalah

sebagai berikut :

10.1. Sofianur bin H. Sulaiman (anak laki-laki kandung) mendapatkan 2/3

bagian dari harta peninggalan Anzizah binti Syamsu;

Hal. 4 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

10.2. Nurlita binti Zainal Abidin (anak perempuan kandung) mendapatkan 1/3

bagian dari harta peninggalan Anzizah binti Syamsu;

11. Menyatakan surat-surat di bawah ini tidak mempunyai kekuatan pembuktian,

yaitu:

11.1. Surat Keterangan Faraid Damai tanggal 29 Februari 2000;

11.2. Sertifikat Hak Milik Nomor 21 tanggal 09 Maret 1994;

11.3. Surat Akta Hibah Nomor 594.4/01/I/2007 tanggal 17 Januari 2007;

11.4. Surat Pernyataan Permohonan tanggal 09 Januari 2007;

11.5. Surat Pernyataan tanggal 20 Mei 2008;

12. Menghukum Tergugat I, II, dan III serta Turut Tergugat untuk menyerahkan

bagian yang menjadi hak dan bagian Penggugat sebagaimana tersebut di

atas dalam keadaan utuh dan tanpa pembebanan hukum dengan pihak

manapun. Apabila pembagian tidak dapat dilaksanakan secara natura

(benda), maka pembagian dapat dilaksanakan dengan cara jual lelang sesuai

dengan peraturan yang berlaku dan hasilnya dibagi kepada para ahli waris

sesuai dengan bagian dan haknya masing-masing;

13. Menolak gugatan Penggugat selebihnya;

14. Menghukum Penggugat, Tergugat I, II, III, dan Turut Tergugat untuk

membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.256.000,- (dua juta dua ratus lima

puluh enam ribu rupiah) secara tanggung renteng;

Membaca Akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera

Mahkamah Syar‟iyah Bireuen bahwa Tergugat I pada tanggal 06 Maret 2014

telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Mahkamah Syar‟iyah

Bireuen Nomor 0297/Pdt.G/2012/MS-Bir. tanggal 28 Februari 2014 Masehi

bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 Hijriyah, permohonan banding

tersebut telah diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 12

Maret 2014. Sedangkan kepada para Tergugat/Turut Terbanding pada tanggal 12

Maret 2014 dan tanggal 27 Maret 2014;

Telah membaca memori banding yang diserahkan kepada Kepaniteraan

Mahkamah Syar‟iyah Bireuen pada tanggal 20 Maret 2014, dan telah disampaikan

kepada Penggugat /Terbanding pada tanggal 27 Maret 2014, Sedangkan kepada

para Turut Terbanding pada tanggal 27 Maret 2014 dan tanggal 16 April 2014;

Telah membaca kontra memori banding yang dibuat oleh M. Husen, SH

(Kuasa Tergugat) telah diserahkan kepada Kepaniteraan Mahkamah Syar‟iyah

Bireuen pada tanggal 22 April 2014, dan telah disampaikan kepada Tergugat

Hal. 5 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

I/Pembanding pada tanggal 22 Mei 2014, Sedangkan kepada para Turut

Tergugat/Terbanding lainnya tidak diserahkan;

Telah pula membaca relas pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara

banding kepada Tergugat I/Pembanding pada tanggal 22 Mei 2014, dan kepada

Penggugat/Terbanding dan para Turut Terbanding pada tanggal 19 Mei 2014.

Penggugat/Terbanding dan Tergugat I/Pembanding serta para Turut

Tergugat/Turut Terbanding tidak melakukan pemeriksaan berkas perkara sampai

dengan batas waktu yang telah ditentukan, hal ini sesuai dengan surat keterangan

Panitera Mahkamah Syar‟iyah Bireuen Nomor 0297/Pdt.G/2012/MS-Bir. tanggal

15 Agustus 2014;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini

telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan

peraturan perundang-undangan maka permohonan banding tersebut secara

formal harus dinyatakan dapat diterima ;

Menimbang, bahwa M.Husin, SH selaku Advokat/Pengacara yang

bertindak untuk atas nama M. Nasir bin Syamsu (Tergugat I/Pembanding) tidak

bisa lagi melaksanakan tugasnya sebagai kuasa karena kartu sebagai anggota

(KTA) Advokat/Pengacara habis masa berlaku yaitu sampai dengan tanggal 30

Mei 2013. Apabila masa berlaku Kartu Anggota Advokat atau pengacara, sudah

habis, maka selesailah sudah tugasnya dan tidak bisa lagi bertindak sebagai

kuasa. Oleh karenanya segala tindakan yang dilakukan oleh M.Husin, SH.sebagai

kuasa dari M. Nasir bin Syamsu dalam upaya banding tidak mempunyai akibat

hukum;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo posisi kasus dapat diringkaskan

bahwa Kuasa Penggugat/Terbanding menggugat Tergugat I/Pembanding, dan

para Turut Tergugat/Turut Terbanding agar harta warisan dari alm. Syamsu bin

Abubakar yaitu sepetak tanah kebun yang terletak di Gampong Cot Keumude,

Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen yang dikuasai oleh Tergugat

I/Pembanding dan para Turut Tergugat/Terbanding dan tanah terperkara belum

difaraidhkan kepada ahliwarisnya, Penggugat/Terbanding mohon kepada Ketua

Mahkamah Syar‟iyah Bireuen untuk dapat memfaraidhkan tanah tersebut kepada

Penggugat/Terbanding dan kepada ahliwaris lainnya sebagimana tersebut dalam

surat gugatannya;

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas perkara yang

dimintakan banding in casu Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireuen Nomor

Hal. 6 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

0297/Pdt.G/2012-MS-Bir. tanggal 28 Februari 2014 Masehi bertepatan dengan

tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 Hijriyah. Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah

Syar‟iyah Aceh selanjutnya akan menyampaikan pendapat dan pertimbangannya ;

Menimbang bahwa Tergugat I/Pembanding dalam memori banding yang

dibuat oleh kuasanya, menyatakan keberatan atas putusan perkara a-quo antara

lain sebagai berikut :

- Bahwa untuk petitum Nomor 7 dalam Gugatan Terbanding/Penggugat yang

menyatakan/menetapkan objek terperkara adalah peninggalan Alm. Syamsu

Bin Tgk. Abu Bakar/orang tua Penggugat/orang tua Tergugat 1/Kakek Tergugat

II dan III/Kakek Turut Tergugat yang belum difaraedkan/dibagi-bagikan kepada

ahli waris yang berhak menerimanya.

- Bahwa untuk petitum Nomor 8 dalam Gugatan Penggugat/Terbanding yang

menyatakan/menetapkan objek terperkara adalah peninggalan Alm. Syamsu

Bin Tgk. Abu Bakar/orang tua Penggugat/orang tua Tergugat I/kakek Tergugat

II dan III/kakek Turut Tergugat/menyatakan/menetapkan/memfaraedkan harta

peninggalan tersebut kepada masing-masing ahli waris yang jumlah besar

haknya sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

- Bahwa Terbanding/Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya karena

tidak jelas ukuran tanah, baik lebar dan luas obyek perkara tersebut. Sebagai

dasar dan alasan dari Pembanding/Tergugat I adalah sebagai berikut :

- Mohon diperiksa kembali beberapa alat bukti yang didalilkan oleh

Penggugat/Terbanding, baik yang diajukan maupun yang tidak diajukan di

muka persidangan.

- Bahwa Penggugat/Terbanding pada saat persidangan mengajukan alat

bukti P.2 berupa silsilah keturunan pada tanggal 08 November 2012, yang

dikeluarkan oleh Keuchik Bireun Meunasah Blang, Kecamatan Kota Juang,

Kabupaten Bireun.

- Bahwa alamat dari bukti P.2 tidak sesuai dengan tempat kedudukan yang

sebenarnya karena Gampong asli dari Tergugat yang memiliki hubungan

darah dengan Terbanding/Penggugat terletak pada Gampong Cot

Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireun.

- Bahwa Terbanding/Penggugat pada saat di persidangan mengajukan alat

bukti P.3 berupa Surat Keterangan Sertifikat Hak Milik. “Apakah alat bukti

P.3 merupakan bukti kepemilikan dari Penggugat/Terbanding atas tanah

obyek sengketa?”. Maka harus dibuktikan dahulu kekuatan dari alat bukti

P.3 tersebut, apakah alat bukti P.3 mempunyai kekuatan pembuktian.

Hal. 7 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

- Bahwa alat bukti P.3 dan keterangan saksi dari Penggugat/Terbanding

dalam persidangan dan pada pemeriksaan setempat terbukti

Penggugat/Terbanding bukan sebagai pemilik tanah obyek sengketa, hal

tersebut terungkap sebagaimana terurai dibawah ini :

a). Bahwa dilihat secara lahir alat bukti tersebut bukan merupakan dasar perolehan

hak atas tanah milik Penggugat/Terbanding yang sekarang menjadi obyek

sengketa, sebab Tergugat I/Pembanding memperoleh tanah tersebut dengan

cara menukarkan 1 tiket haji pada tahun 1975 seharga Rp. 650.000 (enam

ratus lima puluh ribu rupiah) dengan meminjam uang tersebut dari Ti Arafah.

b). Bahwa terhadap alat bukti P.3, diragukan kebenarannya, apabila surat tersebut

dibuat pada tanggal 09 Maret tahun 1994. Sebab alasan Tergugat

I/Pembanding karena pada tahun itu orang tua dari bapak Ilyas bin M. Syamsu

sudah meninggal pada tahun 1965.

Bahwa Judex Factie telah salah menerapkan hukum karena telah mengindahkan

bukti tertulis P.2 dan P.3 berupa bukti yang dimiliki oleh Penggugat/Terbanding apabila

alat bukti P.2 dan P.3 dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi dari

Penggugat/Terbanding pada persidangan yang telah disumpah, yang menerangkan :

1). Saksi Abdurrahman bin H. Yusuf :

Saksi tidak mengetahui letak, luas dan batas-batas tanah yang menjadi

obyek sengketa antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat

I/Pembanding dan para Turut Tergugat.

Saksi yang bernama Abdurrahman bin H.Yusuf telah salah memberikan

keterangan atas nama orang tua dari saudara Abdurraman karena nama

orang tua sebenarnya dari saudara Abdurrahman adalah H. Lot bukan

H.Yusuf (point 1).

Keterangan saksi pada point 13 tidak berdasarkan bukti yang sebenarnya

karena tidak mungkin termasuk kata-kata “orang kampung” dalam

pembagian faraidh.

Bahwa dalam point 11 “bahwa sekarang 2 petak tanah kebun tersebut

dikuasai oleh Ilyas, akan tetapi saksi tidak tahu atas dasar apa Ilyas

menguasainya”. Bahwa atas dasar keterangan Saksi Abdurraman di atas

terdapat hal yang sangat tidak pantas dilakukan oleh sorang Majelis Hakim

yaitu ada hal yang ditambahkan di dalam keterangan saksi yang pada fakta

sebenarnya keterangan tersebut tidak diucapkan di dalam persidangan.

2). Saksi M. Nur bin Usman :

Hal. 8 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

Bahwa pada point 1 dan 2 keterangan saksi hanyalah keterangan yang

ditambah-tambah oleh hakim, karena saksi tidak pernah mengucapkan

perkataan sebagaimana dimuat pada halaman 27 dalam putusan perkara

Nomor 297/pdt.G/2012/MS-BIR.

Bahwa pada point 4 saksi mengatakan Alm. Syamsu bin Abu Bakar memiliki

istri lain selain Halimah tetapi saksi tidak tahu namanya. Jelas keterangan

saksi tersebut tidak bisa menjadi pertimbangan dari putusan hakim karena

fakta sebenarnya Alm. Syamsu bin Abu Bakar tidak memiliki istri lain selain

Halimah.

Bahwa pernyataan saksi pada point 9 saksi tidak mengetahui mengenai

batas-batas wilayah tanah yang menjadi obyek sengketa tetapi hakim

menyebutkan bahwa saksi mengetahuinya.

3). Saksi M. Amin bin Hadi :

Saksi tidak mengetahui batas-batas tanah yang menjadi obyek sengketa

antara Terbanding/Penggugat dengan Pembanding/Tergugat I dan para

Turut Tergugat.

Bahwa pernyataan saksi pada point 1 dan 2 ditambah oleh hakim yang

sebenarnya pernyataan tersebut tidak ada dalam keterangan yang diberikan

oleh saksi pada saat pemeriksaan di pengadilan.

Bahwa adanya intimidasi terhadap keterangan saksi yang dihadirkan oleh

Tergugat I/Pembanding karena dalam pertimbangan hakim keterangan saksi

dari Tergugat I/Pembanding tidak didasarkan atas pengalaman, pendengaran

dan penglihatan sendiri, akan tetapi keterangan yang dihadirkan dari pihak

Penggugat/Terbanding tidak semuanya mengalami, mendengar dan melihat

sendiri terkait perkara ini. Pernyataan dari keterangan saksi Penggugat/

Terbanding yang didengar dari orang lain ada pada point 9 (keterangan saksi

M. Amin bin Hadi) yang dalam pernyataannya menyatakan : “bahwa saksi

pernah bertanya kepada Nurlita, dia mendapat bahagian orang tuanya

(Anzizah) sebanyak 17 meter, sedangkan Ilyas dan Nasir masing-masing

mendapat 34 Meter”.

Oleh karenanya berdasarkan alasan-alasan sebagaimana terurai di atas,

alat bukti P.2 dan P.3 tidak memiliki kekuatan pembuktian materil, sehingga tidak

ada hubungan hukum antara alat bukti P.2 dan P.3 dengan obyek sengketa dalam

perkara perdata Nomor 297/Pdt.G/2012/MS-BIR dan berarti pula bahwa obyek

sengketa tersebut bukan milik Penggugat/Terbanding.

Hal. 9 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

Bahwa dari keterangan alat bukti bahkan saksi-saksi yang menunjukkan adanya

hubungan hukum antara Penggugat/Terbanding dengan tanah obyek sengketa

yaitu sepetak tanah kebun yang dibeli dari Alm Tgk. Lot, akan tetapi petitum

gugatan Penggugat/Terbanding dalam gugatannya pada angka 7 dan 8,

Penggugat/Terbanding tidak dapat membuktikan kebenaran dalil-dalilnya. Oleh

karenanya, sangat layak dan patut Petitum Penggugat/Terbanding pada angka 7

dan 8 di tolak.

Bahwa sesuai dengan dasar dan alasan sebagaimana telah diuraikan di

atas, nyata-nyata Penggugat/Terbanding tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya

sebagaimana yang dituangkan dalam gugatannya. Seharusnya Judex facti

Pengadilan Tingkat Pertama menolak seluruh gugatan Penggugat/Terbanding

dalam pokok perkara.

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Tergugat I/Pembanding

memohon kepada Ketua Mahkamah Syar‟iah Aceh melalui Majelis Hakim

Mahkamah Syar‟iah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

memutuskan :

1. Menerima Permohonan Banding Tergugat I/Pembanding.

2. Memperbaiki Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireun Nomor : 297/Pdt.G/2012/

MS-BIR, tertanggal 28 Februari 2014 menjadi sebagai berikut :

MENGADILI

Dalam Pokok Perkara

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan dan memutuskan bahwa Halimah binti Ben Sawang bukan

sebagai pemilik sah atas harta peninggalan berupa lokasi setengah petak

tanah obyek perkara yang tidak sesuai dengan putusan Hakim pada

Mahkamah Syari‟iyah Bireuen karena tidak termasuk dalam gugatan yang

diajukan oleh Penggugat yang terdapat dalam angka 7 pada putusan

Mahkamah Syar‟iyah Bireun Nomor : 297/Pdt.G/2012/ MS-BIR.

3. Menyatakan dan memutuskan bahwa setengah petak tanah obyek sengketa

adalah sah milik Tergugat I yaitu ½ (setengah) petak tanah kebun terletak di

Gampong Cot Keumude, Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan

batas-batas dan ukuran sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Muhammad Sulaiman dan Alibasyah

lebar sekitar 50 M.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan umum Gampong lebar sekitar 50

M.

Hal. 10 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

- Sebelah Barat berbatasan dengan kebun warisan Alm. M.Syamsu Panjang

sekitar 122 M.

- Sebelah Timur berbatasan dengan jalan umum Gampong panjang sekitar

122 M.

4. Menetapkan harta peninggalan/tirkah Almarhum Syamsu Bin Tgk. Abu Bakar

sebagai berikut:

- ½ (setengah) petak tanah kebun terletak di Gampong Cot Keumude,

Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan batas –batas dan

ukuran sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan kebun Alm. M. Sulaiman lebar sekitar

35 M.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan umum Gampong lebar sekitar

35 M.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan kebun Tgk. Chatib/Amin Aji panjang

sekitar 122M.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan kebun Alm. Tgk. Lot/Pakcik panjang

sekitar 122M.

5. Menyatakan dan memutuskan bahwa Tergugat I, tidak melakukan perbuatan

melawan hukum.

6. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam

perkara ini.

Menimbang bahwa Penggugat/Terbanding dalam kontra memori banding

yang dibuat oleh kuasanya, menanggapi atas memori banding Tergugat

I/Pembanding antara lain sebagai berikut :

1. Bahwa Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireuen tanggal 28 Februari 2014

No: 0297/Pdt.G/2012/MS-Bir, adalah sudah tepat dan benar, baik dalam

penerapan hukumnya maupun penilaian alat bukti dan saksi-saksi kedua belah

pihak serta fakta persidangan sudah sebagaimana mestinya dimana Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut telah cukup

mempertimbangkan atas dalil gugatan Penggugat dan dalil-dalil jawaban/

bantahan Tergugat juga sekaligus keterangan saksi-saksi maupun alat-alat

bukti yang diajukan kedua belah pihak, terutama tentang objek terperkara

serta penguasaannya juga tentang letak dan batas-batasnya dan ukurannya,

atas perihal tersebut oleh Majelis Hakim telah melakukan penilaian terhadap

alat bukti Penggugat dan Tergugat dan Turut Tergugat, serta fakta hukum

yang terungkap dalam persidangan dan berita acara hasil pemeriksaan

Hal. 11 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

setempat/lapangan juga telah disesuaikan/dicocokkan dengan pembuktian

yang secukupnya, walaupun alasan Memori Banding Tergugat I pada poin 1

telah berpedoman kepada Putusan Mahkamah Agung RI No: 46.K/Sip/1969,

tgl 19 Juni 1971 dan HIR Pasal 178 Ayat 2 dan 3 Hakim dilarang untuk

memutuskan lebih dari pada apa yang diminta oleh Penggugat dan Hakim

harus mengejar kebenaran formil dan tanpa harus di dasari pada keyakinan

Hakim, akan tetapi Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini telah cukup

mempertimbangkan hal-hal yang terungkap dipersidangan dan telah

melakukan proses tahap demi tahap, apalagi perkara ini telah cukup lama

proses sampai memakan waktu hingga 1 tahun dan 6 bulan dan tidak ada

alasan bagi Hakim dalam memutus perkara ini tidak mempertimbangkan fakta-

fakta yang terungkap dipersidangan, dan tidak ada Majelis Hakim memutus

yang tidak dimintakan oleh Penggugat, terbukti dalil gugatan Penggugat objek

terperkara peninggalan Alm. Syamsu Bin Tgk. Abu Bakar dan menetapkan ahli

waris dari Alm dan untuk membagi-bagikan kepada ahli waris yang berhak

menerimanya, termasuk Penggugat dan Tergugat dan kepada Almh. Halimah

Binti Ben Sawang (ibu kandung Penggugat dan Tergugat), Almh. Anzizah Binti

Syamsu, dan telah sesuai dengan permintaan Penggugat dan Majelis Hakim

pun telah sesuai dengan apa yang dimintakan Penggugat dan tidak ada

penyimpangan dalam posita dan petitumnya, bahkan telah sesuai dengan

fakta hukum di depan persidangan, maka dengan demikian alasan

Pembanding tentang itu tidak tepat pada alasan poin 1 Memori Banding

tersebut dan mohon untuk dikesampingkan.

2. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam

memberikan pertimbangan hukum baik jawaban maupun duplik dan alat-alat

bukti/saksi-saksi yang diajukan pihak Tergugat I, II, II, dan Turut Tergugat

dalam hal pokok perkara telah dipertimbangkan secukupnya oleh Majelis

tersebut, sehingga dalam pertimbangan hukumnya yang menjadi pokok

permasalahan adalah Syamsu Bin Abu Bakar/ayah kandung Penggugat dan

Tergugat I/kakek Tergugat II dan III serta turut Tergugat telah meninggal dunia

pada tahun 1965, dengan meninggalkan ahli waris yaitu: 1. Halimah Binti Ben

Sawang (isteri), 2. Anzizah Binti Syamsu (anak kandung pr), 3. Ilyas Bin

Syamsu (anak kandung laki-laki), 4. M. Nasir Bin Syamsu (anak kandung laki-

laki), Halimah binti Ben Sawang telah meninggal dunia pada tahun 1990

dengan meninggalkan ahli waris yaitu: 1. Anzizah Binti Syamsu, 2. Ilyas Bin

Syamsu, 3. M. Nasir Bin Syamsu, Anzizah Binti Syamsu telah meninggal dunia

Hal. 12 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

pada tahun 2001, dengan meninggalkan 2 orang anak dan 2 orang suami

yaitu: 1. Saifannur bin H. Sulaiman, 2. Nurlita binti Zainal Abidin, bahwa selain

ahli waris tersebut diatas Alm. Syamsu bin Abu Bakar juga meninggalkan harta

peninggalan (tirkah) yaitu: sebidang tanah kebun yang terletak di Cot

Keumude Kec. Peusangan Kab. Bireuen sebagaimana gugatan Penggugat

sampai sekarang belum difaraidhkan kepada masing-masing ahli waris, atas

dalil gugatan Penggugat tidak dibantah dan diakui oleh Tergugat I dalam

jawabannya hal itu juga dipertegaskan dengan silsilah yang dijadikan bukti

oleh Penggugat, maka dengan demikian telah sesuai dan benar menurut fakta

hukum yang terungkap dipersidangan, alasan Pembanding pada poin 1

tersebut tidak pada tempatnya dan mohon dikesampingkan pada tingkat

Banding.

3. Bahwa Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireuen telah jelas dan terang dalam

mempertimbangkan hukum tentang penilaian pembuktian kedua belah pihak

atas dan terhadap ahli waris dan atas peninggalan Alm. Syamsu bin Abu

Bakar (objek perkara), dalam pertimbangan hukum pada halaman 42 alinia ke

2 menimbang bahwa mengenai kedudukan Penggugat dan Tergugat I sebagai

ahli waris dari Alm. Syamsu Bin Tgk. Abu Bakar, kedudukan Penggugat dan

Tergugat I sebagai ahli waris dari Almh. Halimah Bin Ben Sawang dan

kedudukan Tergugat III dan Turut Tergugat sebagai ahli waris dari Almh.

Anzizah binti Syamsu sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam gugatan

tersebut, ternyata telah pula diperkuat oleh keterangan para saksi Penggugat

maupun para saksi Tergugat I yang diajukan di persidangan, sebagaimana

Pasal 311 R.Bg pengakuan tersebut merupakan bukti lengkap dan sempurna

serta tidak dapat ditarik kembali, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa

dalil gugatan Penggugat yang telah diakui oleh Tergugat I beralasan hukum

telah terbukti ahli waris sebagaimana dikehendaki oleh Kitab Al-Bajuri Juz 2

Hal 334 yang artinya apabila Tergugat telah mengakui dawaan terhadap

dirinya maka tetaplah pengakuan itu dan tidak dapat dicabut kembali sesudah

itu, maka alasan Pembanding poin 4, 5, 6, dan 7 juga telah dipertimbangkan

oleh Majelis Hakim pada tingkat pertama secukupnya dan tidak ada alasan

untuk dapat dibatalkan Putusan tersebut pada tingkat Banding.

4. Bahwa Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireuen telah jelas dan terang dalam

mempertimbangkan hukum tentang keterangan saksi-saksi baik keterangan

saksi Penggugat maupun keterangan saksi Penggugat, keterangan saksi

tersebut telah dipertimbangkan sebagaimana berita acara Persidangan dan

Hal. 13 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

saksi-saksi tersebut menerangkan dibawah sumpah dan memberi keterangan

tersebut telah sesuai dengan yang diketahui sendiri dan mengalami sendiri

dan keterangan saksi tersebut dalam persidangan telah dibenarkan kedua

belah pihak, karena saksi tersebut tidak ada hubungan darah/keluarga dengan

Penggugat dan Tergugat, akan tetapi saksi Penggugat 1, 2, dan 3 adalah

sebelumnya tinggal di Desa Cot Keumude Kec. Peusangan Kab. Bireuen dan

sekarang berdomisili di Gampong Blang Tikeum, Buket Teukuh, dan Cot

Keumude, dan saksi-saksi tersebut yaitu saksi 1 dan 2 mempunyai tanah di

samping objek terperkara walaupun ianya telah pindah ketempat lain, akan

tetapi pada dasarnya mengetahui terutama orang tua Penggugat dan Tergugat

I juga mengetahui ahli waris yang ditinggalnya dan pula peninggalan

Almarhum yang ditinggalkan antara lain objek terperkara, dan objek terperkara

tersebut sudah ditunjuk oleh Tergugat I yang mewakili ahli waris untuk dibagi-

bagikan, akan tetapi penunjukan tersebut tidak mempunyai surat, baik Surat

Keterangan Faraidh maupun Surat Keterangan lainnya dan tidak tercapai

faraidh di Gampong, maka Penggugat meminta untuk difaraidhkan secara

hukum Islam melalui Mahkamah Syar‟iyah Bireuen, maka dari pertimbangan

tersebut di atas telah tepat dan benar sesuai dengan hukum yang berlaku dan

putusan tersebut dapat dipertahankan pada tingka Banding dan tidak ada

alasan hukum bagi Pembanding untuk membatalkan Putusan tersebut,

walaupun alasan Pembanding pada poin 15, 16, 17, 18, dan 19, hal-hal

tersebut telah dipertimbangkan secukupnya oleh Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara tersebut, dan alasan tersebut tidak pada

tempatnya dan mohon untuk dikesampingkan dalam perkara tersebut.

Berdasarkan kepada alasan-alasan/bantahan terhadap Memori Banding

tersebut di atas, bersama ini kami mohon kehadapan Majelis Hakim Mahkamah

Syar‟iyah Aceh di Banda Aceh agar berkenan memberi Putusan dengan Amarnya

sebagai berikut dibawah ini :

- Menolak Permohonan Banding dari Pemohon Banding untuk seluruhnya;

- Menguatkan Putusan Mahkamah Syar‟iyah Bireuen No: 0297/Pdt.G/ 2012/MS-

Bir, tanggal 28 Februari 2014.

- Mohon Putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa terhadap keberatan - keberatan tersebut Majelis

Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar‟iyah Aceh akan mempertimbangkan

sebagai berikut :

Hal. 14 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah

Syar‟iyah Aceh meneliti berkas perkara dan Berita Acara Sidang, pertimbangan

yang dirumuskan Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah Bireuen

sebagaimana tersebut dalam putusannya sudah tepat dan benar, karena telah

mempertimbangkan semua bukti, baik yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding

maupun yang diajukan oleh Tergugat I/Pembanding dan para Turut

Tergugat/Terbanding lainnya, baik berupa bukti surat maupun bukti para saksi,

dan apa yang dipertimbangkannya sesuai dengan Berita Acara Sidang dan tidak

ada penambahan yang dilakukan oleh hakim, dan juga apa yang

dipertimbangkannya sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku. Oleh

karenanya keberatan Tergugat/Pembanding sebagaimana tersebut dalam memori

bandingya tidak benar dan harus ditolak; .

Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti surat yang diajukan oleh

Penggugat/Terbanding dan Tergugat I/Pembanding dan para Turut

Tergugat/Terbanding lainnya, Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah

Syar‟iyah Bireuen menyatakan bahwa surat-surat tersebut termasuk bukti P.3

tidak mempunyai kekuatan pembuktian. Oleh karenanya keberatan Tergugat

I/Pembanding dalam masalah bukti P.3 tidak beralasan dan harus ditolak;

Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Syar‟iyah

Bireuen menyangkut tentang pokok perkara pertimbangannya sudah tepat dan

benar, dimana pertimbangannya telah disesuaikan dengan fakta yang timbul

dipersidangan, yaitu berdasarkan bukti keterangan tiga orang saksi

Penggugat/Terbanding dan keterangan satu orang saksi Tergugat III/Terbanding

III serta berdasarkan discente yang dilakukan Majelis Hakim Tingkat Pertama

Mahkamah Syar‟iyah Bireuen pada tanggal 22 Nopember 2013, Majelis Hakim

Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah Bireuen menyimpulkan bahwa objek

terperkara adalah berupa sebidang tanah kebun seluas 9.978,8 M yang terletak di

Gampong Cot Keumude, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, dengan

batas-batasnya sebagai berikut:

- Sebelah Utara dengan Muhammad Sulaiman 80.80 M;

- Sebelah Selatan dengan Jalan 80.80 M;

- Sebelah Barat dengan tanah M. Amin Aji 122 M;

- Sebelah Timur dengan Jalan 125 M;

Tanah tersebut setengah bagian adalah harta tirkah dari Alm. Syamsu bin Tgk.

Abu Bakar dan setengah bagian lagi adalah harta tirkah dari Almh Halimah binti

Ben Sawang;

Hal. 15 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

Menimbang bahwa, Alm. Syamsu bin Tgk. Abu Bakar telah meninggal

dunia pada tahun 1965, dengan meninggalkan isteri (Halimah bin Ben Sawang),

dua orang anak laki-laki (Ilyas dan M. Nasir) dan satu orang anak perempuan

(Anzizah).

Menimbang, bahwa disamping meninggalkan ahliwaris juga

meninggalkan harta tirkah yang berupa setengah dari sebidang tanah tersebut

yang luasnya 4.989,4 M2 yang terletak di Gampong Cot Keumude, Kecamatan

Peusangan, Kabupaten Bireuen, dengan batas-batasnya sebagai berikut:

- Sebelah Utara dengan Muhammad Sulaiman 40.40 M;

- Sebelah Selatan dengan Jalan 40.40 M;

- Sebelah Barat dengan tanah M. Amin Aji 122 M;

- Sebelah Timur dengan tanah Halimah binti Ben Sawang 125 M;

Menimbang, bahwa hak mafrudhah yang diberikan kepada isterinya 1/8

bagian, hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah An-Nisak

ayat 12 yaitu :

فان كان لكم ولد فلهن الثمن مما تركتم من بعد وصية توصون بها او دين

Artinya : Jika kamu mempunya anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan

dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu

buat atau sesudah dibayar utang-utangmu “

dan sisanya diberikan kepada dua orang anak laki-laki dan satu orang anak

perempuan dengan ketentuan bagian anak laki-laki dengan anak perempuan

adalah dua bading satu (2:1). Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-

Quran Surah An-Nisak ayat 11 yaitu :

للذكر مثل حظ االنثين

Artinya : Bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak

perempuan;

Menimbang bahwa, Almh. Halimah bin Ben Sawang telah meninggal

dunia pada tahun 1990, dengan meninggalkan dua orang anak laki-laki (Ilyas dan

M. Nasir) dan satu orang anak perempuan (Anzizah). Disamping meninggalkan

ahliwaris juga meninggalkan harta tirkah berupa setengah dari sebidang tanah

sebagaimana tersebut dalam surat gugatan Penggugat/Terbanding yang luasnya

4.989,4 M2 yang terletak di Gampong Cot Keumude, Kecamatan Peusangan,

Kabupaten Bireuen, dengan batas-batasnya sebagai berikut:

- Sebelah Utara dengan Muhammad Sulaiman 40.40 M;

Hal. 16 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

- Sebelah Selatan dengan Jalan 40.40 M;

- Sebelah Barat dengan tanah Syamsu bin Tgk. Abu Bakar, ukuran 122 M;

- Sebelah Timur dengan jalan, ukuran 125 M;

Dan ditambah 1/8 bagian yang diterima dari warisan Alm. Syamsu bin Tgk

Abubakar. Harta tirkah yang ditinggalkan Almh. Halimah bin Ben Sawang

dibagikan kepada ahliwarisnya yaitu dua orang anak laki-laki (Ilyas dan M. Nasir)

dan satu orang anak perempuan (Anzizah), yaitu bagian anak laki-laki dan anak

perempuan dua banding satu (2:1), sesuai firman Allah sebagimana tersebut di

atas;

Menimbang, bahwa Anzizah binti Syamsu telah meninggal dunia pada

tahun 2001, dengan meninggalkan dua orang anak yaitu seorang laki-laki

bernama Sofianur bin H. Sulaiman dan seorang anak perempuan bernama

Nurlita binti Zainal Abidin. Harta yang menjadi hak Anzizah binti Syamsu baik

yang mendapat dari bapaknya Alm. Syamsu bin Tgk. Abubakar maupun dari

ibunya Almh. Halimah binti Ben Sawang diterimakan kepada anaknya yang

bagian anak laki-laki dan anak perempuan dua banding satu (2:1);

Menimbang, bahwa terhadap harta peninggalan (tirkah) Syamsu bin Tgk.

Abu Bakar, Halimah binti Ben Sawang dan Anzizah binti Syamsu yang berada

dalam kekuasaan Tergugat I/Pembanding atau pada para Turut

Tergugat/Terbanding lainnya, maka kepadanya dihukum untuk menyerahkan

bagian Penggugat/Terbanding tersebut dalam keadaan utuh dan tanpa

pembebanan hukum dengan pihak manapun, dengan rincian bagian masing-

masing ahli waris sesuai dengan putusan ini;

Menimbang, bahwa harta sebagaimana telah disebutkan di atas adalah

benda tidak bergerak, oleh karenanya apabila harta tersebut tidak dapat dibagi

secara natura, maka dapat dibagi dengan cara jual lelang sesuai dengan

peraturan yang berlaku dan hasilnya dibagi kepada para ahli waris sesuai dengan

haknya masing-masing atau kompensasi pembayaran dengan nilai uang;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah

Bireuen telah mempertimbangkan terhadap permohonan sita jaminan yang

diajukan oleh Penggugat/Terbanding dengan alasan kekhawatiran bahwa

Tergugat I/Pembanding dan para Turut Tergugat/Terbanding akan

memindahtangankan atau menghilangkan objek sengketa, ternyata dalam proses

persidangan Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah Bireuen tidak

menemukan fakta atau bukti-bukti tentang alasan Penggugat/Terbanding tersebut,

maka terhadap permohonan Penggugat/Terbanding tentang Sita Jaminan tidak

Hal. 17 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

dapat dipertimbangkan dan harus dinyatakan ditolak. Apa yang dipertimbangkan

Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah Bireuen sudah tepat dan

benar, oleh karenanya akan diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim

Tingkat Banding Mahkamah Syar‟iyah Aceh;

Menimbang, bahwa mengenai hal-hal lainnya selain yang telah

dipertimbangkan dalam perbaikan dan tambahan pertimbangan hukum diatas,

maka atas dasar apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat

Pertama Mahkamah Syar‟iyah Bireuen dalam perkara ini sebagaimana dalam

putusan tersebut adalah sudah tepat dan benar, sehingga Majelis Hakim Tingkat

Banding Mahkamah Syar‟iyah Aceh dapat menyetjui pertimbangan hukum majelis

hakim tingkat pertama tersebut, selanjutnya akan diambil alih sebagai pendapat

Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar‟iyah Aceh sendiri;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah

Bireuen pada amar angka No. 7 putusan Nomor 0297/Pdt.G/2012/MS-Bir..,

tanggal 28 Februari 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435

Hijriyah, menetapkan harta peninggalan/tirkah almarhumah Halimah binti Ben

Sawang adalah hanya 1/2 (setengah) petak tanah kebun dan tidak ditambah 1/8

harta yang diterima dari suaminya Alm. Syamsu bin Tgk Abubakar, maka

terhadap amar angka No. 7 tersebut perlu diperbaiki;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar‟iyah

Aceh perlu menambah satu diktum lagi tentang bagian hak (porsi) harta bagi

Anzizah binti Syamsu untuk diterimakan kepada anak-anaknya.

Menimbang, bahwa dalam ilmu faraidh dikenal dengan RAD yang

merupakan sistem pembagian harta pusaka dilakukan dan berkembang pada

zaman Kalifah Umar bin Khathab. Sistem ini dilakukan untuk memudahkan dalam

pembagian warisan apabila terjadi kesulitan dalam pembagiannya. Perlunya RAD

dilakukan bila setelah dijumlahkan ternyata jumlah porsi masing-masing ahliwaris

melebihi asal masalah, hal tersebut harus diubah sehingga sama dengan porsi

ahliwaris, sebagimana perkara a-quo yang asal masalahnya 40 diubah menjadi

45;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, maka putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar‟iyah Bireuen

Nomor 0297/Pdt.G/2012/MS-Bir, tanggal 28 Februari 2014 Masehi bertepatan

dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 Hijriyah, tidak dapat dipertahankan dan

harus dibatalkan, dengan mengadili sendiri menyatakan gugatan Penggugat/

Hal. 18 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

Terbanding dikabulkan sebagian dan ditolak selebihnya yang amar lengkapnya

akan dicantumkan dibawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini perkara waris maka biaya

perkara sesuai Pasal 192 RBg patut dibebankan kepada pihak yang kalah, dan

oleh karena Tergugat I/Pembanding dan para Turut Tergugat/Terbanding adalah

pihak yang kalah, maka seluruh biaya baik pada tingkat pertama maupun tingkat

banding patut dibebankan kepada Tergugat I/Pembanding dan kepada para Turut

Tergugat/Terbanding yang besarnya sebagaimana tersebut dalam amar putusan

ini;

Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundangan yang berlaku

serta ketentuan hukum syarak yang berhubungan dengan perkara kewarisan ini ;

M E N G A D I L I

Menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding ;

Membatalkan putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 0297/Pdt.G/2012/MS-

Bir., tanggal 28 Februari 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul

Akhir 1435 Hijriyah;

Dengan mengadili sendiri :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding sebagian;

2. Menetapkan Syamsu bin Tgk. Abu Bakar telah meninggal dunia pada tahun

1965;

3. Menetapkan ahli waris almarhum Syamsu bin Tgk. Abu Bakar terdiri dari :

3.1. Halimah binti Ben Sawang (isteri) telah meninggal dunia pada tahun

1990;

3.2. Anzizah binti Syamsu (anak perempuan kandung) telah meninggal

dunia pada tahun 2001;

3.3. Ilyas bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

3.4. M. Nasir bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

4. Menetapkan harta peninggalan/tirkah almarhum Syamsu bin Tgk. Abu

Bakar sebagai berikut :

- 1/2 (setengah) petak tanah kebun yang terletak di Gampong Cot

Keumude, Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan batas-

batas dan ukuran sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan Muhammad Sulaiman, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Barat berbatas dengan M. Amin Aji, ukuran 122 m;

Hal. 19 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

- Sebelah Timur berbatas dengan Halimah binti Ben Sawang, ukuran 125

m;

5. Menetapkan bagian ahli waris dari harta peninggalan Syamsu bin Tgk. Abu

Bakar sebagai berikut :

5.1. Halimah binti Ben Sawang (isteri) mendapat 1/8 (seperdelapan) bagian

dari harta yang tersebut pada dictum nomor 4 di atas, atau mendapat

5/45 bagian;

5.2. Satu orang anak perempuan bernama Anzizah binti Syamsu mendapat

8/45 bagian;

5.3. Satu orang anak laki-laki Ilyas bin Syamsu mendapat 16/45 bagian;

5.4. Satu orang anak laki-laki M. Nasir bin Syamsu mendapat 16/45 bagian;

6. Menetapkan Halimah binti Ben Sawang telah meninggal dunia pada tahun

1990, dengan meninggalkan ahli warisnya sebagai berikut:

6.1. Anzizah binti Syamsu (anak perempuan kandung);

6.2. Ilyas bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

6.3. M. Nasir bin Syamsu (anak laki-laki kandung);

7. Menetapkan harta peninggalan/tirkah almarhumah Halimah binti Ben

Sawang sebagai berikut :

7.1. 1/8 bagian atau 5/45 bagian dari harta sebagaimana tersebut pada

angka No. 5.1 di atas;

7.2. 1/2 (setengah) petak tanah kebun yang terletak di Gampong Cot

Keumude, Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan batas-

batas dan ukuran sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan Muhammad Sulaiman, ukuran 40.40

m;

- Sebelah Selatan berbatas dengan jalan, ukuran 40.40 m;

- Sebelah Barat berbatas dengan Syamsu bin Tgk Abu Bakar, ukuran

122 m;

- Sebelah Timur berbatas dengan jalan, ukuran 125 m;

8. Menetapkan bagian para ahli waris sebagai berikut :

8.1. Anzizah binti Syamsu (anak perempuan kandung) mendapat 1/5 bagian

dari harta yang tersebut pada dictum nomor 7.1 di atas dan 1/5 bagian

dari harta yang tersebut pada dictum nomor 7.2 di atas, yang akan

diterima oleh ahli warisnya;

Hal. 20 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

8.2. Ilyas bin Syamsu (anak laki-laki kandung) mendapat 2/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 7.1 di atas dan 2/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 7.2 di atas;

8.3. M. Nasir bin Syamsu (anak laki-laki kandung) mendapat 2/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 7.1 di atas dan 2/5 bagian dari

harta yang tersebut pada dictum nomor 7.2 di atas;

9. Menetapkan Anzizah binti Syamsu telah meninggal dunia pada tahun 2001,

dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut:

9.1. Sofianur bin H. Sulaiman (anak laki-laki kandung);

9.2. Nurlita binti Zainal Abidin (anak perempuan kandung);

10. Menetapkan harta peninggalan/tirkah almarhumah Anzizah binti Syamsu

sebagai berikut :

10.1 1/5 bagian dari harta yang tersebut pada dictum nomor 7.1 dan 7.2;

11. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris Anzizah binti Syamsu adalah

sebagai berikut :

11.1. Sofianur bin H. Sulaiman (anak laki-laki kandung) mendapatkan 2/3

bagian dari harta peninggalan Anzizah binti Syamsu;

11.2. Nurlita binti Zainal Abidin (anak perempuan kandung) mendapatkan

1/3 bagian dari harta peninggalan Anzizah binti Syamsu;

12. Menyatakan surat-surat di bawah ini tidak mempunyai kekuatan

pembuktian, yaitu:

12.1. Surat Keterangan Faraid Damai tanggal 29 Februari 2000;

12.2. Sertifikat Hak Milik Nomor 21 tanggal 09 Maret 1994;

12.3. Surat Akta Hibah Nomor 594.4/01/I/2007 tanggal 17 Januari 2007;

12.4. Surat Pernyataan Permohonan tanggal 09 Januari 2007;

12.5. Surat Pernyataan tanggal 20 Mei 2008;

13. Menghukum Tergugat I, II, dan III serta Turut Tergugat untuk menyerahkan

bagian yang menjadi hak dan bagian Penggugat sebagaimana tersebut di

atas dalam keadaan utuh dan tanpa pembebanan hukum dengan pihak

manapun. Apabila pembagian tidak dapat dilaksanakan secara natura maka

pembagian dapat dilaksanakan dengan cara jual lelang sesuai dengan

peraturan yang berlaku dan hasilnya dibagi kepada para ahli waris sesuai

dengan bagian dan haknya masing-masing atau kompensasi pembayaran

dengan nilai uang ;

14. Menolak gugatan Penggugat selebihnya;

Hal. 21 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

15. Menghukum Penggugat, Tergugat I, II, III, dan Turut Tergugat untuk

membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.256.000,- (dua juta dua ratus lima

puluh enam ribu rupiah) secara tanggung renteng;

Membebankan Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat

banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang rapat permusyawaratan Majelis

Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar‟iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 30

Oktober 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 06 Muharram 1436 Hijriyah,

oleh kami Drs. H. ABD MANNAN HASYIM,S.H.,M.H., Ketua Majelis Dra. Hj.

YUNIAR A. HANAFIAH, S.H., dan Drs. H. FIRDAUS HM, S.H., M.H., masing-

masing Hakim Anggota dan putusan tersebut diucapkan oleh Ketua Majelis dalam

sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 11 Nopember 2014 Masehi

bertepatan dengan tanggal 18 Muharram 1436 Hijriyah dengan dihadiri oleh

Hakim-hakim Anggota tersebut dan Drs. SABRI, S.H., sebagai Panitera

Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara.

KETUA MAJELIS

dto

Drs. H. ABD MANNAN HASYIM, S.H., M.H.

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA

Dto dto

Dra. Hj. YUNIAR A. HANAFIAH, S.H. Drs. H. FIRDAUS HM, S.H., M.H.,

PANITERA PENGGANTI

dto

Drs. SABRI, S.H.,

Perincian biaya perkara : 1. Materai Rp. 6.000,- 2. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 3. Biaya Leges Rp. 3.000,- 4. Biaya Proses Rp. 136.000,- Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)

Hal. 22 dari 22 hal. Put. No 65 /Pdt.G/2014/MS-Aceh

Untuk salinan putusan yang sama bunyinya ;

Banda Aceh, 14 Nopember 2014 PANITERA MAHKAMAH SYAR‟IYAH ACEH

Dto

DRS. H. SYAMSIKAR