P kn plpg 2012

54
PKn PLPG PKn PLPG By : Drs. A. Dakir, M.Pd. By : Drs. A. Dakir, M.Pd.

Transcript of P kn plpg 2012

Page 1: P kn plpg 2012

PKn PLPGPKn PLPGBy : Drs. A. Dakir, M.Pd.By : Drs. A. Dakir, M.Pd.

Page 2: P kn plpg 2012

Kegunaan PKnKegunaan PKn1.1. untuk dirinya sendiri sebagai warga untuk dirinya sendiri sebagai warga

negara diharapkan menjadi sarana negara diharapkan menjadi sarana pemahaman, penghayatan, dan pemahaman, penghayatan, dan perwujudan nilai dan moral pancasila dan perwujudan nilai dan moral pancasila dan UUD’45 dalam kehidupan sehari-hari. UUD’45 dalam kehidupan sehari-hari.

2.2. sebagai guru/pendidik diharapkan menjadi sebagai guru/pendidik diharapkan menjadi media pendidikan yang memungkinkan media pendidikan yang memungkinkan peserta didik secara sadar dan sistematis peserta didik secara sadar dan sistematis berupaya untuk mengerti, menghayati dan berupaya untuk mengerti, menghayati dan menerapkan nilai dan moral Pancasila dan menerapkan nilai dan moral Pancasila dan UUD’45 sesuai dengan perkembangan UUD’45 sesuai dengan perkembangan pribadi dan lingkungannya.pribadi dan lingkungannya.

Page 3: P kn plpg 2012

4 Pilar Dalam Kehidupan 4 Pilar Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBerbangsa dan Bernegara

1. Pancasila1. Pancasila

2. UUD 19452. UUD 1945

3. Bhinneka Tunggal Ika3. Bhinneka Tunggal Ika

4. Negara Kesatuan Republik 4. Negara Kesatuan Republik

IndonesiaIndonesia

Page 4: P kn plpg 2012

““Ask not Ask not what your country can dowhat your country can do for for youyou, but ask , but ask what you can do for what you can do for your countryyour country””

Jangan tanyakan yang dapat Jangan tanyakan yang dapat dilakukan negara untukmu, tetapi dilakukan negara untukmu, tetapi tanyakan yang dapat kau lakukan tanyakan yang dapat kau lakukan untuk negaramu.untuk negaramu.

(John F. Kennedy)(John F. Kennedy)Mantan presiden ASMantan presiden AS

Page 5: P kn plpg 2012

Kedudukan dan Fungsi Kedudukan dan Fungsi PancasilaPancasila

a. a. Pancasila sebagai pandangan hidup Pancasila sebagai pandangan hidup bangsabangsa a adalah filsafat hidup dalah filsafat hidup seseorang yaitu kristalisasi nilai-nilai seseorang yaitu kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya, yang diyakini kebenarannya, ketepatan dan manfaatnya.ketepatan dan manfaatnya.

b. b. Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai Dasar Negara

Republik IndonesiaRepublik Indonesia ,,pancasila pancasila merupakan suatu dasar untuk merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.mengatur penyelenggaraan negara.

Page 6: P kn plpg 2012

c. c. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara IndonesiaNegara Indonesia , berarti ilmu , berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas)science of ideas) atau ajaran tentang atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. pengertian-pengertian dasar. 'idea' 'idea' disamakan artinya dengan, disamakan artinya dengan, 'cita-cita'.'cita-cita'.

d. d. Pancasila sebagai Ideologi yang Pancasila sebagai Ideologi yang Reformatif, Dinamis dan TerbukaReformatif, Dinamis dan Terbuka bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta pengetahuan, dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi dinamika perkembangan aspirasi masyarakatmasyarakat

Page 7: P kn plpg 2012

Nilai-nilai yang terkandung Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasiladalam ideologi pancasila

Nilai dasarNilai dasar merupakan essensi merupakan essensi dari sila-sila Pancasila yang dari sila-sila Pancasila yang sifatnya universal, sehingga sifatnya universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan serta nilai-nilai yang baik dan benar. benar.

Page 8: P kn plpg 2012

Nilai instrumental Nilai instrumental merupakan merupakan eksplisitasi, penjabaran lebih eksplisitasi, penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar dalam lanjut dari nilai-nilai dasar dalam rangka penyesuaian dalam rangka penyesuaian dalam pelaksanaan nilai-nilai dasar pelaksanaan nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.ideologi Pancasila.

Nilai praksis :Nilai praksis :1. Dimensi idealistis1. Dimensi idealistis2. Dimensi normatif2. Dimensi normatif3. Dimensi realistis3. Dimensi realistis

Page 9: P kn plpg 2012

Nilai praksisNilai praksis Dimensi idealistisDimensi idealistis

yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruhrasional dan menyeluruh

Dimensi normatifDimensi normatifyaitu nilai-nilai yang terkandung dalam yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan daPancasila perlu dijabarkan dallam suatu am suatu sistem normasistem norma

Dimensi realistisDimensi realistisPancasila harus mampu dijabarkan dalam Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehi-dupan masyarakat secara nyata kehi-dupan masyarakat secara nyata (kongkrit) baik dalam kehidupan sehari-(kongkrit) baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan hari maupun dalam penyelenggaraan negara. negara.

Page 10: P kn plpg 2012

Makna sila-sila pancasilaMakna sila-sila pancasila

1. 1. Ketuhanan Yang Maha EsaKetuhanan Yang Maha Esa

KetuhananKetuhanan berasal dari kata Tuhan berasal dari kata Tuhan

pencipta seluruh alam.pencipta seluruh alam.

Yang Maha EsaYang Maha Esa berarti Yang Maha berarti Yang Maha

Tunggal, tiada sekutu dalam zat-Nya, Tunggal, tiada sekutu dalam zat-Nya,

sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. sifat-Nya, dan perbuatan-Nya.

Page 11: P kn plpg 2012

2. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradabKemanusiaan yang adil dan beradabKemanusiaanKemanusiaan berasal dari kata manusia, berasal dari kata manusia, yaitu makhluk yang berbudaya dengan yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan ciptacipta . .AdilAdil berarti wajar, yaitu sepadan dan berarti wajar, yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang.seseorang. BBeradaberadab berarti berdasarkan nilai-nilai berarti berdasarkan nilai-nilai kesusilaan, bagian dari kebudayaan.kesusilaan, bagian dari kebudayaan. Kemanusiaan yang adil dan beradabKemanusiaan yang adil dan beradab ialah ialah kesadaran sikap dan perbuatan yang kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan kepada potensi budi nurani didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kesusilaannorma dan kesusilaan

Page 12: P kn plpg 2012

3. 3. Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesiayaitu yaitu bersatunya bermacam-macam bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.satu kebulatan.

4. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilanpermusyawaratan / perwakilanKerakyatan Kerakyatan disebut pula kedaulatan disebut pula kedaulatan rakyat.rakyat.Hikmat kebijaksanaanHikmat kebijaksanaan berarti berarti penggunaan pikiran atau rasio yang penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat, dan dilaksanakan kepentingan rakyat, dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab serta didorong dengan itikad baik jawab serta didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati nurani. sesuai dengan hati nurani.

Page 13: P kn plpg 2012

PermusyawaratanPermusyawaratan untuk untuk merumuskan dan atau merumuskan dan atau memutuskan suatu hal memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyatberdasarkan kehendak rakyat

PerwakilanPerwakilan adalah suatu sistem, adalah suatu sistem, dalam arti tata cara (prosedur) dalam arti tata cara (prosedur) mengusahakan turut sertanya mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara melalui kehidupan bernegara melalui lembaga perwakilan.lembaga perwakilan.

Page 14: P kn plpg 2012

5. 5. Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiarakyat IndonesiaAdil Adil yaitu suatu keputusan yang yaitu suatu keputusan yang didasarkan kepada hukum, tidak didasarkan kepada hukum, tidak memihak, layak, wajar dan memihak, layak, wajar dan benar secara moral.benar secara moral. Seluruh rakyat IndonesiaSeluruh rakyat Indonesia artinya seluruh manusia yang artinya seluruh manusia yang bertempat tinggal di wilayah bertempat tinggal di wilayah Indonesia.Indonesia.

Page 15: P kn plpg 2012

LAMBANG NEGARALAMBANG NEGARA

Lambang negara Republik Indonesia Lambang negara Republik Indonesia adalah Garuda Pancasila. Yakni adalah Garuda Pancasila. Yakni sublimasi gambar burung garuda yg sublimasi gambar burung garuda yg menoleh ke arah kanan dengan menoleh ke arah kanan dengan kedua sayap terbentang, dan kedua kedua sayap terbentang, dan kedua cakarnya mencengkeram pita cakarnya mencengkeram pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika.bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika.

Page 16: P kn plpg 2012

Gambar garuda diambil dari Gambar garuda diambil dari khazanah peradaban bangsa khazanah peradaban bangsa Indonesia. Terdapat juga di beberapa Indonesia. Terdapat juga di beberapa candi seperti Prambanan, Dieng, candi seperti Prambanan, Dieng, Panataran, sebagai lambang tenaga Panataran, sebagai lambang tenaga pembangunan.pembangunan.

Garuda Pancasila ditetapkan sebagai Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang negara dalam Peraturan lambang negara dalam Peraturan Pemerintah No.66 tahun 1951. Pemerintah No.66 tahun 1951. Penggunaannya diatur dalam Penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.43 tahun Peraturan Pemerintah No.43 tahun 1958. 1958.

Page 17: P kn plpg 2012

Penjelasan Garuda PancasilaPenjelasan Garuda Pancasila

1. Lambang garuda seluruhnya berwarna 1. Lambang garuda seluruhnya berwarna kuning emas.kuning emas.

2. Jumlah bulu-bulu Garuda Pancasila:2. Jumlah bulu-bulu Garuda Pancasila:a.a. Bulu pada tiap sayap ada Bulu pada tiap sayap ada 1717

melambangkan melambangkan tanggal proklamasi.tanggal proklamasi.b.b. Bulu pada ekor ada Bulu pada ekor ada 88 melambangkan melambangkan

bulan proklamasi.bulan proklamasi.c.c. Bulu dibawah perisai ada 19 dan Bulu dibawah perisai ada 19 dan

dibawah leher ada 45 melambangkan dibawah leher ada 45 melambangkan tahun proklamasi (1945).tahun proklamasi (1945).

Page 18: P kn plpg 2012

3. Rantai perisai berupa jantung yg 3. Rantai perisai berupa jantung yg tergantung di leher melambangkan tergantung di leher melambangkan Pancasila :Pancasila :

a.a. Bintang bersudut lima berwarna kuning Bintang bersudut lima berwarna kuning emas emas (Sila I)(Sila I)

b.b. Rantai baja berwarna kuning emas Rantai baja berwarna kuning emas (Sila (Sila II)II)

c.c. Pohon beringin berwarna hijau Pohon beringin berwarna hijau (Sila III)(Sila III)d.d. Kepala banteng berwarna hitam Kepala banteng berwarna hitam (Sila (Sila

IV)IV)e.e. Padi berwarna kuning emas dan kapas Padi berwarna kuning emas dan kapas

berwarna hijau-putih berwarna hijau-putih (Sila V)(Sila V)

Page 19: P kn plpg 2012

4. Warna latar belakang pada gambar 4. Warna latar belakang pada gambar kepala banteng dan gambar rantai kepala banteng dan gambar rantai baja adalah merah, sedangkan pada baja adalah merah, sedangkan pada gambar pohon beringin dan padi-gambar pohon beringin dan padi-kapas adalah putih. Warna-warna kapas adalah putih. Warna-warna tersebut melambangkan warna tersebut melambangkan warna bendera nasional bangsa Indonesia, bendera nasional bangsa Indonesia, yaitu yaitu merah putih.merah putih.

5. Di tengah perisai terdapat garis 5. Di tengah perisai terdapat garis tebal yg melambangkan bahwa tebal yg melambangkan bahwa Indonesia dilalui Indonesia dilalui garis khatulistiwa.garis khatulistiwa.

Page 20: P kn plpg 2012

6. Dua kaki Garuda Pancasila 6. Dua kaki Garuda Pancasila mencengkeram pita bertuliskan mencengkeram pita bertuliskan huruf latin dalam bahasa Jawa kuno huruf latin dalam bahasa Jawa kuno “Bhinneka Tunggal Ika”“Bhinneka Tunggal Ika”

BhinnekaBhinneka = Bhina (jeda) dan Ika = Bhina (jeda) dan Ika (itu)(itu)

Tunggal Tunggal = satu= satu Ika Ika = itu= itu Arti secara harfiahnya Arti secara harfiahnya “beda itu “beda itu

(tetapi) satu itu”(tetapi) satu itu”

Page 21: P kn plpg 2012

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika Kalimat Bhinneka Tunggal Ika diambil dari diambil dari kitab Sutasomakitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Makna yg karangan Empu Tantular. Makna yg dimaksudkan adalah dimaksudkan adalah “berbeda-beda “berbeda-beda tetapi satu jua”.tetapi satu jua”. Makna lebih jauh Makna lebih jauh adalah meski Indonesia dalam adalah meski Indonesia dalam keragaman suku, adat istiadat, keragaman suku, adat istiadat, agama, bahasa daerah, kesenian, agama, bahasa daerah, kesenian, namun tetap merupakan satu namun tetap merupakan satu kebudayaan nasional dengan satu kebudayaan nasional dengan satu bahasa nasional.bahasa nasional.

Page 22: P kn plpg 2012

Contoh pembelajaran PancasilaContoh pembelajaran Pancasila Sila 1Sila 1 : untuk menjelaskan arti Ketuhanan Yang : untuk menjelaskan arti Ketuhanan Yang

Maha Esa perlu pemberian contoh-contoh Maha Esa perlu pemberian contoh-contoh konkrit seperti gambar tempat ibadah beserta konkrit seperti gambar tempat ibadah beserta orang yang sedang beribadah, foto contoh orang orang yang sedang beribadah, foto contoh orang yang toleran terhadap pemeluk agama lain, dyang toleran terhadap pemeluk agama lain, dsb.sb.

Sila 2Sila 2 : Demikian pula tentang pokok bahasan : Demikian pula tentang pokok bahasan menghargai orang lain atau persamaan derajat menghargai orang lain atau persamaan derajat dapat dapat ditditampilkan contoh-contoh orang yang ampilkan contoh-contoh orang yang menghormati/menghargai orang lain dan menghormati/menghargai orang lain dan sekaligus memberi contoh bagaimana cara sekaligus memberi contoh bagaimana cara menghormati dan menghargai orang lain. Selain menghormati dan menghargai orang lain. Selain itu dapat menampilkan contoh langsung orang itu dapat menampilkan contoh langsung orang yang selalu menghormati/menghargai orang yang selalu menghormati/menghargai orang lain dan juga orang yang tidak menghargai lain dan juga orang yang tidak menghargai orang lain atau melalui cerita-cerita yang orang lain atau melalui cerita-cerita yang kontras nilai yang merupakan realitas kehidupan kontras nilai yang merupakan realitas kehidupan di masyarakat.di masyarakat.

Page 23: P kn plpg 2012

APAKAH AMANDEMEN ITU?APAKAH AMANDEMEN ITU?Mengamandemen artinya mengubah Mengamandemen artinya mengubah atau mengadakan perubahan atau mengadakan perubahan

MENGAPA UUD 1945 PERLU MENGAPA UUD 1945 PERLU DIAMANDEMEN ATAU DIUBAH?DIAMANDEMEN ATAU DIUBAH?

disebabkan perubahan kehidupan disebabkan perubahan kehidupan manusia, baik perubahan internal manusia, baik perubahan internal masyarakat yang bersangkutan, masyarakat yang bersangkutan, seperti pemikiran, kebutuhan hidup, seperti pemikiran, kebutuhan hidup, kemampuan diri maupun kehidupan kemampuan diri maupun kehidupan eksternal (luar) masyarakat, seperti eksternal (luar) masyarakat, seperti lingkungan hidup yang berubah dan lingkungan hidup yang berubah dan hubungan dengan masyarakat lain. hubungan dengan masyarakat lain.

Page 24: P kn plpg 2012

Menurut Mahfud Menurut Mahfud M. D. M. D. (dalam Denny (dalam Denny indrayana, Amandemen UUD 1945),indrayana, Amandemen UUD 1945),

ada lima kelemahan dasar dalam UUD 1945 ada lima kelemahan dasar dalam UUD 1945 (sebelum amandemen)(sebelum amandemen)

1.1. Sistem konstitusi dibawah UUD 1945 bersifat Sistem konstitusi dibawah UUD 1945 bersifat “sarat-eksekutif (executive heavy)”. “sarat-eksekutif (executive heavy)”.

2.2. tidak ada checks and balances didalamnya. tidak ada checks and balances didalamnya. 3.3. UUD 1945 mendelegasikan terlalu banyak aturan UUD 1945 mendelegasikan terlalu banyak aturan

konstitusional ke level undang-undang. konstitusional ke level undang-undang. 4.4. didalamnya terdapat sejumlah pasal yang didalamnya terdapat sejumlah pasal yang

bermakna ambigue alias rancu. bermakna ambigue alias rancu. 5.5. konstitusi ini terlalu banyak bergantung pada konstitusi ini terlalu banyak bergantung pada

politic goodwill dan integritas para politisi.politic goodwill dan integritas para politisi.

Page 25: P kn plpg 2012

BAGAIMANA PROSES AMANDEMEN BAGAIMANA PROSES AMANDEMEN UUD 1945?UUD 1945?

(1).Usul perubahan pasal-pasal Undang-(1).Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(2).Setiap usul perubahan pasal-pasal (2).Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.beserta alasannya.

Page 26: P kn plpg 2012

(3).Untuk mengubah pasal-pasal Undang-(3).Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawartan anggota Majelis Permusyawartan Rakyat.Rakyat.

(4).Putusan untuk mengubah pasal-pasal (4).Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurannya lima persetujuan sekurang-kurannya lima puluh persen ditambah satu anggota dari puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.Permusyawaratan Rakyat.

(5).Khusus mengenai bentuk Negara (5).Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.dilakukan perubahan.

Page 27: P kn plpg 2012

KAPAN DILAKUKAN KAPAN DILAKUKAN AMANDEMEN UUD 1945AMANDEMEN UUD 1945 ??

a.a. Amandemen Pertama Kali pada Sidang Amandemen Pertama Kali pada Sidang Umum MPR tahun 1999, Disahkan 19 Umum MPR tahun 1999, Disahkan 19 Oktober 1999Oktober 1999perubahan pertama diamandemen perubahan pertama diamandemen sebanyak 9 pasal.sebanyak 9 pasal.

b.b. Amandemen Kedua Terjadi pada Sidang Amandemen Kedua Terjadi pada Sidang Tahunan MPR, Disahkan 18 Agustus Tahunan MPR, Disahkan 18 Agustus 20002000perubahan kedua diamandemen perubahan kedua diamandemen sebanyak 25 pasal.sebanyak 25 pasal.

c.c. Amandemen Ketiga Terjadi pada Amandemen Ketiga Terjadi pada Sidang tahunan MPR, Disahkan 10 Sidang tahunan MPR, Disahkan 10 November 2001November 2001 perubahan ketiga diamandemen perubahan ketiga diamandemen sebanyak 23 pasalsebanyak 23 pasal

Page 28: P kn plpg 2012

d.d. Amandemen Keempat Terjadi pada Amandemen Keempat Terjadi pada Sidang Tahunan MPR, Disahkan 10 Sidang Tahunan MPR, Disahkan 10 Agustus 2002Agustus 2002 perubahan keempat diamandemen perubahan keempat diamandemen sebanyak 13 pasal serta 3 pasal AP dan sebanyak 13 pasal serta 3 pasal AP dan 2 pasal AT2 pasal ATDengan amandemen tersebut maka Dengan amandemen tersebut maka konstitusi negara Indonesia UUD 1945 konstitusi negara Indonesia UUD 1945 menjadi lebih lengkap dan bertambah menjadi lebih lengkap dan bertambah jumlah pasal-pasalnya. Jumlah jumlah pasal-pasalnya. Jumlah keseluruhan pasal yang diubah dari keseluruhan pasal yang diubah dari perubahan pertama sampai kempat ada perubahan pertama sampai kempat ada 73 pasal. Namun jumlah nomor pasal 73 pasal. Namun jumlah nomor pasal tetap yaitu 37 tidak termasuk Aturan tetap yaitu 37 tidak termasuk Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan.Peralihan dan Aturan Tambahan.

Page 29: P kn plpg 2012

TERDIRI APA SAJA UUD 1945?TERDIRI APA SAJA UUD 1945?

““Dengan ditetapkannya perubahan Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan Pembukaan dan dan Pasal-pasalPasal-pasal”.”.

(pasal 2 AT)(pasal 2 AT)

Page 30: P kn plpg 2012

Lima Kesepakatan MPR setelah Lima Kesepakatan MPR setelah melakukan perubahan UUD’45melakukan perubahan UUD’45

Tidak mengubah pembukaan UUD 1945Tidak mengubah pembukaan UUD 1945 Mempertahankan negara kesatuan RIMempertahankan negara kesatuan RI Mempertahankan sistem pemerintahan Mempertahankan sistem pemerintahan

presidensiilpresidensiil Hal-hal normatif dalam penjelasan UUD Hal-hal normatif dalam penjelasan UUD

1945 dimasukkan ke dalam pasal-pasal 1945 dimasukkan ke dalam pasal-pasal UUD 1945UUD 1945

Perubahan dilakukan dengan cara Perubahan dilakukan dengan cara addendumaddendum

Page 31: P kn plpg 2012

PETA KEWENANGAN PETA KEWENANGAN LEMBAGA NEGARA LEMBAGA NEGARA DALAM MENGATUR DALAM MENGATUR

CHECKS AND BALANCESCHECKS AND BALANCES

Page 32: P kn plpg 2012

NONONAMA NAMA

LEMBAGA LEMBAGA NEGARANEGARA

KEWENANGAN KEWENANGAN KONSTITUSIONAL KONSTITUSIONAL

LEMBAGA NEGARALEMBAGA NEGARA

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA YANG NEGARA YANG

MENJADI MENJADI MITRA KERJA MITRA KERJA

DALAM DALAM MELAKSANAKAMELAKSANAKA

N N KEWENANGANKEWENANGAN

PASAL PASAL DALADALA

M UUD M UUD 19451945

11 Majelis Majelis PermusyawarPermusyawaratan Rakyat atan Rakyat (MPR)(MPR)

a.a. Mengubah dan Mengubah dan menetapkan UUD.menetapkan UUD.

Pasal 3 Pasal 3 ayat (1)ayat (1)

b.b. Melantik Presiden Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden dan/atau Wakil Presiden

Pasal 3 Pasal 3 ayat (2)ayat (2)

c.c. Memutus usul DPR Memutus usul DPR berdasarkan putusan berdasarkan putusan MKRI untuk MKRI untuk memberhentikan Presiden memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya.dalam masa jabatannya.

DPR dan MKDPR dan MK

Pasal Pasal 7A dan 7A dan Pasal Pasal 7B ayat 7B ayat (7)(7)

Page 33: P kn plpg 2012

d.d. Melantik Wakil Presiden Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat atau tidak dapat melaksanakan melaksanakan kewajibannya dalam masa kewajibannya dalam masa jabatannya.jabatannya.

Pasal 8 Pasal 8 ayat (1)ayat (1)

e.e. Memilih Wakil Presiden Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang dari dua calon yang diajukan Presiden apabila diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam Wakil Presiden dalam masa jabatannya paling masa jabatannya paling lambat waktu enam puluh lambat waktu enam puluh hari.hari.

PresidenPresiden Pasal 8 Pasal 8 ayat (2)ayat (2)

Page 34: P kn plpg 2012

f.f. Memilih Presiden dan Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila Wakil Presiden apabila keduanya mengkat, keduanya mengkat, berhenti, diberhentikan, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa kewajibannya dalam masa jabatannya secara jabatannya secara bersamaan dari dua bersamaan dari dua pasang calon Presiden dan pasang calon Presiden dan Wakil Presiden yang Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon yang pasangan calon Presiden dan Presiden dan WakilPresiden meraih WakilPresiden meraih suara terbanyak pertama suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan dan kedua dalam pemilihan umum umum umum sebelumnya, umum sebelumnya, sampai berakhir masa sampai berakhir masa jabatannyajabatannya

Pasal 8 Pasal 8 ayat (3)ayat (3)

Page 35: P kn plpg 2012

22 PresidenPresidena.a. Memegang kekuasaan Memegang kekuasaan

pemerintahan menurut pemerintahan menurut UUD.UUD.

Pasal 4 Pasal 4 ayat (1)ayat (1)

b.b. Mengajukan RUU kepada Mengajukan RUU kepada DPR.DPR. DPRDPR Pasal 5 Pasal 5

ayat (1)ayat (1)

c.c. Menetapkan peraturan Menetapkan peraturan pemerintahpemerintah

Pasal 5 Pasal 5 ayat (2)ayat (2)

d.d. Memegang kekuasaan Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, yang tertinggi atas AD, AL, dan AUdan AU

TNITNI Pasal Pasal 1010

e.e. Menyatakan perang, Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan lain dengan persetujuan DPR.DPR.

DPRDPRPasal Pasal 11 ayat 11 ayat (1)(1)

f.f. Mengangkat duta dan Mengangkat duta dan konsulkonsul DPRDPR

Pasal Pasal 13 ayat 13 ayat (1)(1)

Page 36: P kn plpg 2012

g.g. Memberi grasi dan Memberi grasi dan rehabilitasi dengan rehabilitasi dengan mempertimbangkan MAmempertimbangkan MA

MAMAPasal Pasal 14 ayat 14 ayat (1)(1)

h.h. Memberi amnesti dan Memberi amnesti dan abolisi dengan abolisi dengan memperhatikan memperhatikan pertimbangan DPRpertimbangan DPR

DPRDPRPasal Pasal 14 ayat 14 ayat (2)(2)

i.i. Memberi gelar, tanda jasa, Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur kehormatan yang diatur dengan UUdengan UU

Pasal Pasal 1515

j.j. Membentuk suatu dewan Membentuk suatu dewan pertimbangan yang pertimbangan yang bertugas memberikan bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam UUselanjutnya diatur dalam UU

Pasal Pasal 1616

k.k. Membentuk suatu dewan Membentuk suatu dewan pertimbangan yang pertimbangan yang bertugas memberikan bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam UUselanjutnya diatur dalam UU

Pasal Pasal 1616

Page 37: P kn plpg 2012

l.l. Mengangkat dan Mengangkat dan memberhentikan para memberhentikan para menterimenteri

Pasal Pasal 17 ayat 17 ayat (2)(2)

m.m. Membahas dan melakukan Membahas dan melakukan persetujuan bersama persetujuan bersama dengan DPR setiap dengan DPR setiap rancangan undang-undang.rancangan undang-undang.

DPRDPRPasal Pasal 20 ayat 20 ayat (2)(2)

n.n. Mengesahkan rancangan Mengesahkan rancangan undang-undang yang telah undang-undang yang telah disetujui bersama untuk disetujui bersama untuk menjadi UUmenjadi UU

DPRDPRPasal Pasal 22 ayat 22 ayat (1)(1)

o.o. Menetapkan peraturan Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pemerintah sebagai pengganti undang-undangpengganti undang-undang

DPRDPRPasal Pasal 22 ayat 22 ayat (1)(1)

p.p. Mengajukan RUU anggaran Mengajukan RUU anggaran pendapatan dan belanja pendapatan dan belanja negara untuk dibahas negara untuk dibahas bersama DPR dengan bersama DPR dengan memperhatikan memperhatikan pertimbangan DPDpertimbangan DPD

DPR dan DPDDPR dan DPDPasal Pasal 23 ayat 23 ayat (2)(2)

q.q. Meresmikan anggota BPK Meresmikan anggota BPK yang dipilih oleh DPR yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan dengan memperhatikan pertimbangan DPDpertimbangan DPD

BPK, DPR dan BPK, DPR dan DPDDPD

Pasal Pasal 23F 23F ayat (1)ayat (1)

Page 38: P kn plpg 2012

r.r. Menetapkan hakim agung Menetapkan hakim agung yang diusulkan Komisi yang diusulkan Komisi Yudisial kepada DPRYudisial kepada DPR

KY dan DPRKY dan DPRPasal Pasal 24A 24A ayat (3)ayat (3)

s.s. Mengangkat dan Mengangkat dan memberhentikan anggota memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan Komisi Yudisial dengan persetujuan DPRpersetujuan DPR

KY dan DPRKY dan DPRPasal Pasal 24B 24B ayat (3)ayat (3)

t.t. Menetapkan sembilan Menetapkan sembilan anggota hakim konstitusi anggota hakim konstitusi yamg diajukan masing-yamg diajukan masing-masing tiga oleh MA, tiga masing tiga oleh MA, tiga orang oleh DPR, dan tiga orang oleh DPR, dan tiga orang oleh Presiden.orang oleh Presiden.

MK, MA, DPRMK, MA, DPRPasal Pasal 24C 24C ayat (3)ayat (3)

33 Dewan Dewan Perwakilan Perwakilan Rakyat (DPR)Rakyat (DPR)

a.a. Membentuk UU yang Membentuk UU yang dibahas dengan Presiden dibahas dengan Presiden untuk mendapat untuk mendapat persetujuan bersama.persetujuan bersama.

PresidenPresidenPasal Pasal 20 ayat 20 ayat (1) dan (1) dan (2)(2)

b.b. Memberikan persetujuan Memberikan persetujuan atas Perpuatas Perpu PresidenPresiden

Pasal Pasal 22 ayat 22 ayat (2)(2)

Page 39: P kn plpg 2012

c.c. Menerima dan membahas Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dengan bidang tertentu dengan mengikutsertakannya dalam mengikutsertakannya dalam pembahasanpembahasan

DPDDPD

Pasal Pasal 22D 22D ayat (1) ayat (1) dan (2)dan (2)

d.d. Memperhatikan Memperhatikan pertimbangan DPD atas pertimbangan DPD atas RUU APBN dan RUU yang RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agamapendidikan, dan agama

DPDDPDPasal Pasal 22D 22D ayat (2)ayat (2)

e.e. Menetapkan APBN Menetapkan APBN bersama Presiden dengan bersama Presiden dengan memperhatikan memperhatikan pertimbangan DPDpertimbangan DPD

Presiden dan DPDPresiden dan DPDPasal Pasal 23 ayat 23 ayat (2)(2)

f.f. Melaksanakan pengawasan Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU terhadap pelaksanaan UU APBN dan kebijakan APBN dan kebijakan pemerintahpemerintah

PresidenPresiden

Pasal Pasal 20A 20A ayat (1) ayat (1) dan dan Pasal Pasal 22D 22D ayat (3)ayat (3)

Page 40: P kn plpg 2012

g.g. Membahas dan Membahas dan menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan pengawasan yang diajukan DPD terhadap DPD terhadap pelakasanaan UU mengenai pelakasanaan UU mengenai otonomi daerah, otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, APBN, pajak, pendidikan, dan agama.dan agama.

DPDDPDPasal Pasal 22D 22D ayat (3)ayat (3)

h.h. Memilih anggota BPK Memilih anggota BPK dengan memperhatikan dengan memperhatikan pertimbangan DPDpertimbangan DPD

BPK, DPDBPK, DPDPasal Pasal 22F 22F ayat (1)ayat (1)

Page 41: P kn plpg 2012

i.i. Membahas dan Membahas dan menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pemeriksaan atas pertanggungjawaban pertanggungjawaban keuangan negara yang keuangan negara yang disampaikan oleh BPKdisampaikan oleh BPK

BPK, PresidenBPK, Presiden

Pasal Pasal 22E 22E ayat (2) ayat (2) dan (3)dan (3)

j.j. Memberikan persetujuan Memberikan persetujuan kepada Presiden atas kepada Presiden atas pengangkatan dan pengangkatan dan pemberhentian anggota pemberhentian anggota Komisi YudisialKomisi Yudisial

Presiden, KYPresiden, KYPasal Pasal 24B 24B ayat (3)ayat (3)

k.k. Memberikan persetujuan Memberikan persetujuan calon hakim agung yang calon hakim agung yang diajukan Komisi Yudisial diajukan Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presidenhakim agung oleh Presiden

Presiden, KY, dan Presiden, KY, dan MAMA

Pasal Pasal 24A 24A ayat (3)ayat (3)

l.l. Mengajukan tiga orang Mengajukan tiga orang calon anggota hakim calon anggota hakim konstitusi kepada Presiden konstitusi kepada Presiden untuk ditetapkanuntuk ditetapkan

Presiden, MKPresiden, MKPasal Pasal 24C 24C ayat (3)ayat (3)

Page 42: P kn plpg 2012

m.m. Memberikan pertimbangan Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk kepada Presiden untuk mengangkat duta, mengangkat duta, menerima penempatan duta menerima penempatan duta negara lain, dan dalam negara lain, dan dalam pemberian amnesti dan pemberian amnesti dan abolisiabolisi

PresidenPresiden

Pasal Pasal 13 ayat 13 ayat (2) dan (2) dan (3) dan (3) dan Pasal Pasal 14 ayat 14 ayat (2)(2)n.n. Memberikan persetujuan Memberikan persetujuan

kepada Presiden untuk kepada Presiden untuk menyatakan perang, menyatakan perang, membuat perdamaian, dan membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara perjanjian dengan negara lain, serta membuat lain, serta membuat perjanjian internasional perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara beban keuangan negara dan/atau pembentukan dan/atau pembentukan undang-undangundang-undang

PresidenPresidenPasal Pasal 11 ayat 11 ayat (2)(2)

Page 43: P kn plpg 2012

44 Dewan Dewan Perwakilan Perwakilan Daerah (DPD)Daerah (DPD)

a.a. Mengajukan kepada DPR Mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya pengelolaan sumber daya ekonomi lainnya, serta ekonomi lainnya, serta pertimbangan keuangan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.pusat dan daerah.

DPR, Pemda, dan DPR, Pemda, dan PresidenPresidenc.q. Depdagric.q. Depdagri

Pasal Pasal 22D 22D ayat (1)ayat (1)

b.b. Turut membahas bersama Turut membahas bersama DPR, RUU yang berkaitan DPR, RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan hubungan pusat dan daerah, pembentukan, daerah, pembentukan, pemekaran, dan pemekaran, dan penggabungan daerah, penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, serta ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan perimbangan keuangan pusat dan daerahpusat dan daerah

DPR, Pemda, dan DPR, Pemda, dan PresidenPresidenc.q. Depdagric.q. Depdagri

Pasal Pasal 22D 22D ayat (2)ayat (2)

Page 44: P kn plpg 2012

c.c. Memberikan pertimbangan Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agamapendidikan, dan agama

DPR, PresidenDPR, PresidenPasal Pasal 22D 22D ayat (2)ayat (2)

d.d. Dapat melakukan Dapat melakukan pengawasan atas pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, UU otonomi daerah, UU pembentukan, pemekaran, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan hubungan pusat dan daerah, pengelolaan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, APBN, pajak, pendidikan, dan agama.dan agama.

DPR, Pemda, dan DPR, Pemda, dan PresidenPresidenc.q. Depdagric.q. Depdagri

Pasal Pasal 22D 22D ayat (3)ayat (3)

e.e. Memberikan pertimbangan Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam kepada DPR dalam pemilihan anggota BPKpemilihan anggota BPK

DPR, BPKDPR, BPKPasal Pasal 23F 23F ayat (1)ayat (1)

f.f. Menerima hasil Menerima hasil pemeriksaan keuangan pemeriksaan keuangan negara dari RPKnegara dari RPK

Presiden, BPKPresiden, BPKPasal Pasal 23E 23E ayat (2)ayat (2)

Page 45: P kn plpg 2012

55 Mahkamah Mahkamah Agung (MA)Agung (MA)

a.a. Melakukan kekuasaan Melakukan kekuasaan kehakimankehakiman

Pasal Pasal 24 ayat 24 ayat (2)(2)

b.b. Mengadili pada tingkat Mengadili pada tingkat kasasikasasi

Pasal Pasal 24A 24A ayat (1)ayat (1)

c.c. Menguji peraturan Menguji peraturan perundang-undangan di perundang-undangan di bawah undang-undang.bawah undang-undang.

PresidenPresidenPasal Pasal 24A 24A ayat (1)ayat (1)

d.d. Mengajukan tiga orang Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi untuk calon hakim konstitusi untuk ditetapkan sebagai hakim ditetapkan sebagai hakim konstitusi oleh Presiden.konstitusi oleh Presiden.

Presiden, DPR, Presiden, DPR, MKMK

Pasal Pasal 24C 24C ayat (3)ayat (3)

e.e. Wewenang lain yang Wewenang lain yang diberikan oleh UUdiberikan oleh UU

66 Mahkamah Mahkamah Konstitusi Konstitusi (MKRI)(MKRI)

a.a. Menguji undang-undang Menguji undang-undang terhadap UUDterhadap UUD DPR, PresidenDPR, Presiden

Pasal Pasal 24C 24C ayat (1)ayat (1)

b.b. Memutus sengketa Memutus sengketa kewenangan konstitusional kewenangan konstitusional lembaga negaralembaga negara

Semua Lembaga Semua Lembaga NegaraNegara

Pasal Pasal 24C 24C ayat (1)ayat (1)

c.c. Memutus pembubaran Memutus pembubaran partai politikpartai politik PresidenPresiden

Pasal Pasal 24C 24C ayat (1)ayat (1)

Page 46: P kn plpg 2012

d.d. Memutus perselisihan hasil Memutus perselisihan hasil pemilu pemilu Presiden, KPUPresiden, KPU

Pasal Pasal 24C 24C ayat (1)ayat (1)

e.e. Memutus pendapat DPR Memutus pendapat DPR mengenai dugaan mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUDmenurut UUD

DPR, PresidenDPR, PresidenPasal Pasal 24C 24C ayat (2)ayat (2)

77 Komisi Komisi YudisialYudisial a.a. Mengusulkan pengangkatan Mengusulkan pengangkatan

calon hakim agung kepada calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat DPR untuk mendapat persetujuanpersetujuan

DPR, MADPR, MA

Pasal Pasal 24A 24A ayat (3)ayat (3)Pasal Pasal 24B 24B ayat (1)ayat (1)b.b. Kewenangan lain dalam Kewenangan lain dalam

rangka menjaga dan rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta keluhuran martabat, serta perilaku hakimperilaku hakim

MAMAPasal Pasal 24B 24B ayat (1)ayat (1)

88 Badan Badan Pemeriksaan Pemeriksaan Keuangan Keuangan (BPK)(BPK)

a.a. Memeriksa pengelolaan dan Memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab tentang tanggungjawab tentang keuangan negarakeuangan negara

Presiden c.q. Presiden c.q. Depkeu & BPKPDepkeu & BPKP

Pasal Pasal 23E 23E ayat (1)ayat (1)

Page 47: P kn plpg 2012

b.b. Menyerahkan hasil Menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan pemeriksaan keuangan negara kepada DPR, DPD, negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan dan DPRD sesuai dengan kewenangannyakewenangannya

DPR, DPD, DPR, DPD, PemdaPemda

Pasal Pasal 23E 23E ayat (2)ayat (2)

99 Pemerintah Pemerintah (an) Daerah(an) Daerah

a.a. Mengatur dan mengurus Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan menurut asas otonomi dan tugas pembantuantugas pembantuan

DPD dan Presiden DPD dan Presiden c.q. Depdagric.q. Depdagri

Pasal Pasal 18 ayat 18 ayat (2)(2)

b.b. Menjalankan otonomi Menjalankan otonomi dengan seluas-luasnya, dengan seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintah kecuali urusan pemerintah yang oleh undang-undang yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan ditentukan sebagai urusan Pemerintah PusatPemerintah Pusat

DPD dan Presiden DPD dan Presiden c.q. Depdagric.q. Depdagri

Pasal Pasal 18 ayat 18 ayat (5)(5)

c.c. Menetapkan peraturan Menetapkan peraturan daerah dan peraturan-daerah dan peraturan-peraturan lain untuk peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan melaksanakan otonomi dan tugas pembantuantugas pembantuan

DPD dan Presiden DPD dan Presiden c.q. Depdagric.q. Depdagri

Pasal Pasal 18 ayat 18 ayat (6)(6)

Page 48: P kn plpg 2012

1010

Komisi Komisi Pemilihan Pemilihan Umum (KPU)Umum (KPU)

Menyelenggarakan pemilu Menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota DPR, untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD, serta Presiden DPD, DPRD, serta Presiden dan Wakil Presiden, secara dan Wakil Presiden, secara langsung, umum, bebas, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.lima tahun sekali.

Pasal Pasal 22E 22E ayat (5), ayat (5), ayat (1) ayat (1) dan dan ayat (2)ayat (2)

1111Bank Sentral Bank Sentral Kewenangan diatur dengan UUKewenangan diatur dengan UU DPR dan Presiden DPR dan Presiden

c.q. Depkeuc.q. DepkeuPasal Pasal 23D23D

1212 Tentara Tentara Nasional Nasional (TNI)(TNI)

Mempertahankan, melindungi, Mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negarakedaulatan negara

PresidenPresidenPasal Pasal 30 ayat 30 ayat (3)(3)

1313Kepolisian Kepolisian Negara Negara Republik Republik

Menjaga keamanan dan Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melindungi, mengayomi, melayani, serta menegakkan melayani, serta menegakkan hukum.hukum.

PresidenPresidenPasal Pasal 30 ayat 30 ayat (4)(4)

Page 49: P kn plpg 2012

HIERARKI PERUDANG-UNDANGAN HIERARKI PERUDANG-UNDANGAN REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA

TAP MPR No.I/MPR/2003. TAP MPR No.I/MPR/2003. PENINJAUAN TERHADAP MATERI PENINJAUAN TERHADAP MATERI DAN STATUS HUKUM TAP MPRS DAN STATUS HUKUM TAP MPRS

DAN TAP MPR 1960 – 2002DAN TAP MPR 1960 – 2002

Page 50: P kn plpg 2012

Berdasarkan TAP MPRS No.XX/MPRS/1966 jo. TAP MPR No.V/MPR/1973 tentang Memorandum DPR-GR mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia•UUD 1945•TAP MPR •Undang-undang/perpu•Peraturan pemerintah •Keputusan presiden•Peraturan pelaksana lainnnya, termasuk peraturan menteri, intruksi menteri, dan lainnya

Page 51: P kn plpg 2012

Berdasarkan TAP MPR Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia•UUD 1945•TAP MPR •Undang-undang•Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)•Peraturan pemerintah•Keputusan presiden•Peraturan daerah

Page 52: P kn plpg 2012

Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia•UUD 1945•Undang-undang/perpu•Peraturan pemerintah•Peraturan presiden•Peraturan daerah

Page 53: P kn plpg 2012

KETERANGAN UU NO. 10 KETERANGAN UU NO. 10 TAHUN 2004TAHUN 2004

Undang-undang adalah Peraturan Perundang-Undang-undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama PresidenRakyat dengan persetujuan bersama Presiden

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal-ikhwal ditetapkan oleh Presiden dalam hal-ikhwal kegentingan yang memaksakegentingan yang memaksa

Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Perundang-undangan yang ditetapkan oleh untuk menjalankan undang-undang sebagaimana untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinyamestinya

Page 54: P kn plpg 2012

Peraturan Presiden adalah Peraturan Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Perundang-undangan yang dibuat oleh PresidenPresiden

Peraturan Daerah adalah Peraturan Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibentuk oleh Perundang-Undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerahpersetujuan bersama kepala daerah

Peraturan Desa/peraturan yang setingkat Peraturan Desa/peraturan yang setingkat adalah Peraturan Perundang-Undangan adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibuat oleh badan perwakilan desa yang dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnyakepala desa atau nama lainnya