P em il ih a n u m u m P r esid en I nd o nesia 2 0...

1
Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Pengembang Cookie statement Tampilan seluler Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014 Halaman ini terakhir diubah pada 20 Mei 2018, pukul 05.54. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. [tutup] Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, dan Telegram s b [tampilkan] l · b · s [tampilkan] l · b · s [tampilkan] l · b · s Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2014 2009 9 Juli 2014 2019 Calon Joko Widodo Prabowo Subianto Partai PDI-P Gerindra Pendamping Jusuf Kalla Hatta Rajasa Suara rakyat 70.997.833 62.576.444 Persentase 53.15% 46.85% Hasil pemilu memperlihatkan kandidat dengan mayoritas suara di masing- masing 33 provinsi di Indonesia. Prabowo Subianto: merah gelap; Joko Widodo: merah terang. Presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono Demokrat Presiden terpilih Joko Widodo PDI-P Google Doodle menyambut Pilpres 2014. Surat Suara Pilpres 2014 Cuplikan real count versi KawalPemilu.org, 17 Juli 2014 Portal Indonesia Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 (disingkat Pilpres 2014) dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk masa bakti 2014-2019. Pemilihan ini menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia. Presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat maju kembali dalam pemilihan ini karena dicegah oleh undang-undang yang melarang periode ketiga untuk seorang presiden. [1][2] Menurut UU Pemilu 2008, hanya partai yang menguasai lebih dari 20% kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau memenangi 25% suara populer dapat mengajukan kandidatnya. Undang-undang ini sempat digugat di Mahkamah Konstitusi, namun pada bulan Januari 2014, Mahkamah memutuskan undang-undang tersebut tetap berlaku. [3][4] Pemilihan umum ini akhirnya dimenangi oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan memperoleh suara sebesar 53,15%, mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh suara sebesar 46,85% sesuai dengan keputusan KPU RI pada 22 Juli 2014. [5] Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono. Daftar isi [sembunyikan] 1 Kandidat 1.1 Resmi 1.2 Lainnya 1.3 Potensial 2 Garis waktu 3 Gugatan Pra Pilpres 4 Koalisi Partai Politik 4.1 Kontroversi Koalisi Merah Putih Pra Pilpres 2014 4.2 Kontroversi Koalisi Tanpa Syarat Pra Pilpres 2014 5 Survei 5.1 Survei Sebelum Penetapan Resmi 5.2 Survei Setelah Penetapan Resmi 6 Kampanye 6.1 Dana Kampanye 6.2 Debat Calon 6.3 Kampanye di GBK 6.4 Fenomena Panasbung 7 Penghitungan dan hasil 7.1 Hitung cepat 7.2 Real count 7.3 Penarikan diri Prabowo 7.4 Pengumuman 7.5 Hasil resmi 8 Gugatan Pasca Pilpres 8.1 Gugatan ke Mahkamah Konstitusi 8.2 Gugatan ke DKPP 9 Referensi 10 Pranala luar Kandidat [ sunting | sunting sumber ] Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 50% jumlah provinsi di Indonesia. Dalam hal tidak ada pasangan calon yang perolehan suaranya memenuhi persyaratan tersebut, 2 pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali dalam pemilihan umum (putaran kedua). Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 pasangan calon, kedua pasangan calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat dalam pemilihan umum. Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 3 pasangan calon atau lebih, penentuan peringkat pertama dan kedua dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang. Dalam hal perolehan suara terbanyak kedua dengan jumlah yang sama diperoleh oleh lebih dari 1 pasangan calon, penentuannya dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang. Resmi [ sunting | sunting sumber ] Pemilihan umum ini diikuti oleh dua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu Prabowo Subianto, mantan Panglima Kostrad yang berpasangan dengan Hatta Rajasa, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2009-2014, serta Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009. Pada tanggal 31 Mei 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 2 pasang calon Presiden dan Wakil Presiden, serta melakukan pengundian nomor urut pada 1 Juni 2014. Berikut adalah kandidat resmi beserta nomor urutnya yang telah ditetapkan KPU. Nomor urut Calon Presiden Calon Wakil Presiden Partai Politik Kursi DPR Kursi DPR % Suara legislatif % Jabatan Terakhir 1 Prabowo Subianto Hatta Rajasa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Demokrat [6] Koalisi Merah Putih: Gerindra/Golkar/PPP/PKS/PAN/Demokrat 352 / 560 63.54% 59.52% Calon Presiden: Panglima Kostrad Periode 1998 Calon Wakil Presiden: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Periode 2009- 2014 2 Joko Widodo Muhammad Jusuf Kalla Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai NasDem Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) [7] Koalisi Indonesia Hebat: PDI–P/Hanura/NasDem/PKB 208 / 560 36.46% 40.38% Calon Presiden: Gubernur DKI Jakarta Periode 2012- 2017 Calon Wakil Presiden: Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2004- 2009 Lainnya [ sunting | sunting sumber ] Sebelum pemilihan umum legislatif tanggal 9 April 2014, tokoh-tokoh berikut telah terlebih dahulu menyatakan pencalonan diri sebagai calon Presiden. Setelah pemilihan umum legislatif selesai digelar, mereka mengurungkan niat setelah partainya gagal mencapai batas suara/kursi yang diperlukan agar bisa mencalonkan seorang Presiden. Beberapa di antaranya akhirnya memutuskan untuk mendukung salah satu pasangan calon resmi yang ditetapkan KPU. Partai Calon Status Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar [8][9] Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto Mantan Panglima TNI, calon Presiden 2004, dan calon Wakil Presiden 2009, dan Ketua Umum Partai Hanura [10] Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang dan Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang. [11] Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali Menteri Agama dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Potensial [ sunting | sunting sumber ] Berikut ini adalah tokoh-tokoh selain calon resmi yang pernah disebut-sebut potensial sebagai calon Presiden. Tokoh yang disebut sebagai calon potensial (per awal tahun 2014) adalah: Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi [12] Djoko Santoso, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Ani Yudhoyono, Ibu Negara Indonesia [13] Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Indonesia [14] Puan Maharani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI [15] Rizal Ramli, mantan Menteri Keuangan Indonesia Rhoma Irama, musisi [16] Sri Mulyani Indrawati, Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia, mantan Menteri Keuangan Indonesia [17] Surya Paloh, pebisnis, pemilik media, dan Ketua Partai Nasdem [18] Sutiyoso, mantan Gubernur Jakarta [19] Beberapa di antaranya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon Presiden. Namun, ada juga yang akhirnya bergabung ke salah satu calon Presiden dan calon Wakil Presiden resmi yang ditetapkan KPU. Konvensi Partai Demokrat Sejak tahun 2013, Partai Demokrat menyelenggarakan konvensi semi terbuka untuk menjaring calon-calon yang layak diajukan sebagai calon Presiden. Salah satu peserta konvensi, Dahlan Iskan dinyatakan sebagai pemenang konvensi, beberapa hari setelah pemilihan umum legislatif berakhir. Namun, Partai Demokrat memutuskan untuk tidak mencalonkan Dahlan Iskan setelah gagal mencapai batas 20% kursi / 25% suara pada pemilu legislatif April 2014. [20] Berikut ini adalah daftar peserta konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat: Ali Masykur Musa, anggota Badan Pemeriksa Keuangan [21] Anies Baswedan, rektor Universitas Paramadina [21] Dahlan Iskan, Menteri BUMN [21] Dino Patti Djalal, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat [21] Endriartono Sutarto, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia [21] Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan [21] Hayono Isman, anggota Dewan Perwakilan Rakyat [21] Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah [21] Marzuki Alie, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat [21] Pramono Edhie Wibowo, mantan Kepala Staf Angkatan Darat [21] Sinyo Harry Sarundajang, Gubernur Sulawesi Utara [21] Garis waktu [ sunting | sunting sumber ] Catatan: Garis waktu berikut ini mencakup pemilihan umum legislatif pada pertengahan 2014 dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pemilihan umum presiden. Tanggal Kegiatan Deskripsi Januari- Februari Persiapan Sepanjang Januari dan Februari, Partai Demokrat mengadakan rapat terbuka di kota-kota besar untuk mencari dukungan bagi para calon presiden Konvensi Partai Demokrat. [22] 16 Maret- 5 April Kampanye Kampanye nasional untuk oleh calon anggota legislatif 6–8 April Masa tenang Kampanye tidak boleh dilangsungkan 9 April Pemilu legislatif Pemilihan umum serentak nasional untuk Dewan Perwakilan Rakyat (60 kursi), 33 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi (DPRD I, 2.137 kursi), dan 497 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten dan kota (DPRD II, 17.560 kursi) Lihat pula: Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014 9 Mei Hasil Hasil pemilu legislatif diumumkan 30 hari setelah hari pemilihan. [23] 16 Mei Pencalonan Nama pasangan calon presiden dan wakil presiden dikirim ke Komisi Pemilihan Umum tujuh hari setelah hasil pemilu legislatif diumumkan (lihat di atas). [24] 31 Mei Pengumuman KPU mengumumkan nama-nama calon presiden dan wakil presiden 1 Juni Pengumuman KPU mengundi nomor urut calon presiden dan wakil presiden 4 Juni – 5 Juli Kampanye Kampanye nasional oleh calon presiden dan wakil presiden 6–8 Juli Masa tenang Kampanye tidak boleh dilangsungkan 9 Juli Pemilu presiden Pemilihan umum presiden 10–12 Juli Rekapitulasi Tingkat kelurahan 10–14 Juli Rekapitulasi Kawasan luar negeri 13–15 Juli Rekapitulasi Tingkat kecamatan 16–17 Juli Rekapitulasi Tingkat kabupaten dan kota 18–19 Juli Rekapitulasi Tingkat provinsi 20–22 Juli Rekapitulasi Tingkat nasional 22-23 Juli Hasil Hasil pemilu presiden diumumkan 14 hari setelah hari pemilihan. [23] 20 Oktober Pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono mengakhiri masa jabatannya. Presiden dan Wakil Presiden terpilih diambil sumpahnya. Gugatan Pra Pilpres [ sunting | sunting sumber ] Pada tanggal 23 Januari 2014, Yusril Ihza Mahendra dan Effendi Ghazali melakukan gugatan atas peraturan pengajuan calon presiden dan syarat penetapan calon presiden ke Mahkamah Konstitusi. Awalnya calon presiden diajukan oleh partai atau gabungan partai yang memenuhi syarat suara setelah pelaksanaan Pemilu legislatif. Menurut Yusril, seharusnya pengajuan ini tidak disertai ambang batas presiden (presidential threshold). Namun MK menolak sebagian gugatan, dan mengabulkan sebagian tuntutan dengan melaksanakan Pilpres dan Pileg serentak mulai 2019. [25] Koalisi Partai Politik [ sunting | sunting sumber ] Kontroversi Koalisi Merah Putih Pra Pilpres 2014 [ sunting | sunting sumber ] Partai Golongan Karya Kenetralan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan. Diskusi yang sesuai mungkin dapat ditemukan di the halaman pembicaraan. Tolong jangan menghapus templat pesan ini hingga kondisi yang diperlukan untuk melakukan itu terpenuhi. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Golkar pada tanggal 18 Mei 2014 memutuskan untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden ataupun Calon Wakil Presiden serta memberikan kewenangan kepada Aburizal Bakrie untuk menentukan arah kebijakan politik dan koalisi. [26] Golkar sebagai parpol yang menempati tempat kedua dalam Pileg 2014 (setelah PDIP) dengan perolehan 91 kursi (14,75%), di prediksi akan membangun poros tengah bersama partai Demokrat untuk mengimbangi kekuatan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, [27] namun kenyataannya, ketua umum Golkar Aburizal Bakrie lebih memilih bergabung dengan koalisi Prabowo-Hatta dengan meminta jatah "Menteri Senior" sehingga bertentangan dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional Golkar 2014. [28] Keputusan Aburizal Bakrie untuk bergabung dengan Prabowo-Hatta membuat kecewa banyak kader Golkar di daerah, yang beranggapan bahwa sebagai salah satu partai pemenang Pemilu seharusnya Golkar mengajukan calon Presiden ataupun calon Wakil Presiden, namun malah tidak menjadi apa-apa. Keputusan itu juga menghancurkan impian akan terbentuknya "Poros Tengah" dan meninggalkan Partai Demokrat sebagai partai terakhir yang masih belum menentukan arah pilihan koalisi. [butuh rujukan] Pada tanggal 30 Juni 2014, melalui ketua harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan siap mendukung dan memenangkan Prabowo-Hatta. [butuh rujukan] Muhammad Jusuf Kalla yang notabene adalah kader senior dari partai Golkar dicalonkan sebagai Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo terbukti mempengaruhi solidaritas di internal "Partai Beringin" ini. [butuh rujukan] Jusuf Kalla yang mempunyai segudang pengalaman di pemerintahan mulai dari jabatan menteri hingga Wakil Presiden, mempunyai pengaruh besar terhadap simpatisan dan kader Golkar di tingkat provinsi dan daerah. [butuh rujukan] Walaupun elit Golkar menyatakan dukungan resmi dan terbuka terhadap kubu Prabowo-Hatta, kenyataan berkata lain karena kader Golkar di daerah banyak yang memilih Jokowi-JK sebagai pilihan Presiden. Kuatnya sosok Jusuf Kalla karena ia sangat dihormati dan disegani di intenal partai Golkar. Aburizal Bakrie yang memutuskan untuk bergabung dengan Prabowo-Hatta melihat Jusuf Kalla sebagai ancaman akan ketidak kompakan dan krisis solidaritas di internal partai Golkar. Konflik muncul bermula saat ia memecat 3 kader golkar yang tidak mendukung Prabowo-Hatta, mereka adalah anggota DPR dari Partai Golkar, Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. [29] Pemecatan terhadap 3 kader muda Golkar itu merupakan awal benih perpecahan di internal partai beringin yang berakumulasi menjadi rencana pemecatan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Golkar. Banyak internal kader Golkar yang menilai pemecatan terhadap 3 kader golkar tersebut tidak sesuai dengan AD/ART dan prosedur partai. Sosok Aburizal Bakrie yang fenomenal dengan kasus "luapan Lumpur Lapindo" di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur merupakan beban yang harus di tanggung oleh Koalisi Merah Putih. Saat Aburizal Bakrie bergabung dalam kubu Prabowo-Hatta, masyarakat Jawa Timur enggan memberikan dukungannya kepada pasangan tersebut. [30] Berdasarkan data pemilihan legislatif 2014, kubu Prabowo Hatta diramalkan unggul di Jawa Timur dengan total 46 kursi parlemen (PKS 2 kursi; Golkar 11; Gerindra 11 kursi; Demokrat 11 kursi; PAN 7 kursi; PPP 4 kursi) dan kubu Jokowi-JK hanya 41 kursi parlemen (Nasdem 7 kursi; PKB 15 kursi; PDI Perjuangan 17 kursi; Hanura 2 kursi). [31] Berdasarkan data resmi KPU, Pasangan Jokowi-JK menang di Jawa Timur dengan perolehan 53.17%. Partai Persatuan Pembangunan Sebelum Koalisi Merah Putih terbentuk, Partai Persatuan Pembangunan mempunyai masalah dalam hal krisis kepemimpinan di dalam internal partai berlambang Kabah tersebut. Polemik di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berawal dari kedatangan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dalam kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Senayan pada tanggal 23 Maret 2014. [32] Kehadiran Suryadharma Ali untuk mendukung Prabowo adalah keputusan sepihak tanpa melalui prosedur parpol, sehingga menimbulkan polemik di lapisan bawah kader PPP di mana Prabowo tidak masuk dalam satu di antara delapan bakal capres yang ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung. [33] Atas sikap tersebut, sebanyak 27 dewan pimpinan wilayah (DPW) PPP mendesak agar Suryadharma segera dijatuhi sanksi, mulai dari pemberhentian sementara hingga pemecatan. Pengurus wilayah PPP protes lantaran sikap Suryadharma itu dianggap melecehkan usaha yang tengah dibangun kader di akar rumput di mana saat para kader PPP berjuang untuk memenangkan PPP, Suryadharma justru membelot ke partai lain. [34] Atas desakan tersebut, Suryadharma memecat Waketum PPP dan empat Ketua DPW, yaitu Suharso Monoarfa dari jabatan Wakil Ketua Umum PPP, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Rachmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPW Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara, dan Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Awaludin Noor. [35] Setelah pemecatan dilontarkan oleh Suryadharma Ali, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbagi menjadi dua kubu yakni kubu yang mendukung keputusan Suryadharma Ali untuk menjalin koalisi dengan Prabowo dan kubu yang menentang. Internal PPP menganggap bahwa Suryadharma Ali telah bertindak otoriter dengan memecat kader tanpa prosedur yang jelas dan membuat arah koalisi tanpa melalui proses rapimnas. [36] Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi menjelaskan PPP merupakan sebuah partai yang memiliki aturan dan konstitusinya sendiri. Menurutnya, tidak ada seorang pun di dalam partai yang bisa menempatkan dirinya di atas aturan dan konstitusi tersebut. [37] Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berakhir Minggu pada tanggal 20 April 2014 dini hari memutuskan untuk memberhentikan sementara Suryadharma Ali dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP. Alasan pemberhentian Suryadharma karena dia tidak bersedia menghadiri Rapimnas. [38] Pada tanggal 24 April 2014, Partai Persatuan Pembangunan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional III (Mukernas III) PPP di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor. Suryadharma Ali tidak disambut oleh para petinggi PPP yang sudah berada di meja pimpinan rapat. Tak terdengar juga ada tepuk tangan atau antusiasme dari para peserta. Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, yang dalam mukernas ini didaulat sebagai pelaksana tugas ketua umum sekaligus penyelenggara mukernas. Emron terlihat mendapatkan sambutan yang berbeda. Saat masuk ke ruang mukernas, Emron terlihat langsung disambut tepuk tangan para peserta. Dia juga langsung dipersilakan untuk naik ke meja pimpinan rapat. [39] Dalam pertermuan itu Kubu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dan kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy alias Romy kembali bersepakat untuk melakukan islah. Dalam kesempatan itu, Suryadharma Ali mengungkapkan permintaan maafnya kepada semua kader PPP yang hadir dalam Mukernas dan kepada mayarakat atas kisruh yang terjadi di internal PPP. Ia mengaku salah karena telah melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Namun jabatan ketua umum Suryadharma Ali di persingkat dan akan berakhir pada Oktober 2015. Pada tanggal 12 Mei 2014, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melaksanakan rapat pimpinan nasional yang akhirnya resmi memutuskan arah koalisinya ke Prabowo Subianto. Keputusan koalisi PPP ke Prabowo dilakukan secara musyawarah mufakat yang melibatkan 33 Dewan Pimpinan Wilayah PPP seluruh Indonesia. [40] Pada masa kampanye pemilihan Presiden 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait penyelenggaraan haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. [41] Sebelumnya, bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memuji kinerja Suryadharma sebagai Menteri Agama. Prabowo menilai, penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama setiap tahunnya sudah sangat baik. [42] Penetapan Suryadharma Ali sebagai tersangka dalam masa kampanye menambah sentimen negatif terhadap Koalisi Merah Putih. Partai Demokrat Partai Demokrat merupakan partai pemenang pemilu 2009 di mana Partai Demokrat mengantongi 20,85% suara atau 150 anggota legislatif, akan tetapi pada pemilihan legislatif 2014, Demokrat hanya mampu mengantongi 10,19% suara atau 61 anggota legislatif. Suara partai demokrat berguguran di setiap lini lumbung suara Demokrat, akibatnya partai Demokrat tidak mampu mengajukan calon presiden tetapi harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan capres. Terlepas dari suara Demokrat yang terjun bebas tidak dapat dipisahkan dengan rentetan kasus korupsi yang melibatkan pentolan kader demokrat di saat itu, [43] sebut saja: Muhammad Nazarudin, Bendahara Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada bulan Juni 2011 dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Angelina Sondakh, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembahasan anggaran proyek Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada pertengahan tahun 2012. Andi Mallarangeng, sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat yang kala itu juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, ditetapkan sebagai tersangka pada bulan Desember 2012 dalam kasus pembangunan pusat olahraga (sport center) di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anas Urbaningrum, sebagai mantan Ketua Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka pada bulan Maret 2014, dalam kasus pembangunan sarana dan prasarana sport center Hambalang di Bogor. Sutan Bhatoegana, sebagai Ketua DPP Partai Demokrat. Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana sebagai tersangka pada tanggal 14 Mei 2014 atas kasus dugaan korupsi terkait dengan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian ESDM tahun 2013. [44] SBY yang kala itu menjabat sebagai ketua umum demokrat menyatakan akan bersikap netral atau tidak akan bergabung secara formal dengan kubu capres Jokowi atau kubu capres Prabowo dalam pemilu presiden nanti, namun SBY meminta kepada kader Demokrat untuk tidak golput. Pernyataan resmi Partai Demokrat ini sesuai dengan hasil Rapimnas Partai Demokrat pada 17 Mei 2014 lalu, di mana Demokrat akan bersikap netral dalam pemilu presiden Juli nanti. [45] Demokrat gagal membentuk poros baru lantaran perolehan suara di pemilu legislatif hanya sekitar 10 persen, sehingga konvensi partai Demokrat untuk mengusung calon Presiden menjadi tidak relevan. Partai Demokrat kemudian berusaha membuka wacana untuk membangun poros tengah bersama partai Golkar demi mengimbangi kekuatan Jokowi-JK ataupun Prabowo-Hatta, namun keinginan itu harus kandas di tengah jalan karena Demokrat ditinggalkan partai Golkar yang lebih memilih menerima tawaran "Menteri Senior" dari kubu Prabowo-Hatta. [27] Ini berakibat pada partai Demokrat menjadi partai terakhir yang belum menentukan sikap akan arah pilihan politik. Dukungan informil partai Demokrat terhadap Prabowo-Hatta mengalir saat Pasangan capres-cawapres dari koalisi Merah Putih Prabowo-Hatta memaparkan visi misinya di depan elite dan kader Partai Demokrat di Hotel Sahid Jaya, Bogor. Akan tetapi SBY tidak hadir dalam acara tersebut demi menjaga netralitas sebagai seorang Presiden. [46] Akan tetapi, beberapa tokoh Demokrat justru merapat ke pasangan Jokowi-JK atas nama dukungan pribadi, antara lain: Dahlan Iskan, pemenang konvensi Capres Demokrat dengan elektabilitas tertinggi yang juga Menteri BUMN pada saat itu. Sinyo Harry Sarundajang, menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dan Peserta Konvensi Capres Demokrat. Letjen (Purn) TNI Suaidy Marasabessy, Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Anies Baswedan, intelektual, akademisi dan Peserta Konvensi Capres Demokrat. Hayono Isman, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Isran Noor, Politikus Partai Demokrat dan juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Ruhut Sitompul, Juru Bicara Partai Demokrat SBY sebagai ketua umum Demokrat menghargai hak setiap kader untuk menentukan pilihan politik masing-masing, oleh karena itu tidak ada kader yang di pecat karena berbeda haluan dan tidak ada benih perpecahan dalam kader internal Demokrat. Dengan demikian terlihat jelas bahwa Partai Demokrat tidak solid dalam mendukung koalisi merah putih. Kontroversi Koalisi Tanpa Syarat Pra Pilpres 2014 [ sunting | sunting sumber ] Muhammad Jusuf Kalla (JK) Pada tanggal 19 Mei 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura mendeklarasikan penetapan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Joang 45, Menteng. [47] Jusuf Kalla terpilih menjadi Calon Wakil Presiden dengan menyingkirkan kandidat kuat lainnya yakni Mahfud MD dan Ryamizard Ryacudu. Pada saat itu, partai Golkar belum resmi memutuskan sikap politiknya apakah akan mengusung capres atau bergabung dengan koalisi. Melalui proses negosiasi yang panjang dan berliku, pada akhirnya Ketua umum Golkar Aburizal Bakrie memutuskan untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta dengan meminta jatah "Menteri Senior" daripada mendukung rekan separtainya yang maju sebagai Cawapres. Jusuf Kalla dianggap sebagai sosok yang fenomenal karena karena ia tidak di dukung secara resmi oleh partai yang membesarkannya (partai Golkar), akan tetapi Jusuf Kalla mampu memecah kekuatan Golkar dengan mendapat dukungan dari kader dan simpatisan Golkar di akar rumput. Penetapan Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden mendapat beragam kritik dari pengamat politik, salah satu nya adalah pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit. Arbi Sanit menyatakan bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla akan sulit bekerja sama dan bahkan berpotensi untuk menyandera Jokowi. Ia menambahkan, Jusuf Kalla suka bertindak sendiri tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pasangannya, sehingga berpotensi memunculkan "matahari kembar". Arbi Sanit memperkirakan JK akan mengulangi skenario pemerintahan 2004-2009 di saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. [48] Dalam pernyataan resminya, Jusuf Kalla menampik hal tersebut, "Kalau kami ibarat kereta, kami kereta yang mesinnya lebih kuat. Dan bagaikan matahari, kami matahari yang sinarnya lebih kuat bukan dua matahari". [49] Pada saat masa kampanye, beredar video wawancara Jusuf Kalla dengan salah satu stasiun televisi swasta yang menyatakan "Kalau Jokowi Tiba-Tiba Jadi Presiden Bisa Hancur Negeri Ini", video inilah di jadikan alat propaganda oleh pihak lawan dengan menayangkannya berulang kali di beberapa stasiun swasta dan media cetak. [butuh rujukan] Namun, dalam pernyataan resminya, Jusuf Kalla menyatakan bahwa pernyataan itu dia keluarkan saat Jokowi baru 3-4 bulan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sehingga Jokowi dianggapnya belum memiliki kapasitas mumpuni sebagai calon Presiden. [50] Jusuf Kalla terbukti mempunyai kepiawaian dalam menangani masalah konflik di beberapa daerah di Indonesia, antara lain Poso, Ambon, dan Aceh, sehingga diduga penduduk setempat mempunyai ikatan emosional dengan sosok Jusuf Kalla. [51] Namun kenyataannya perolehan suaranya tidak menang di Aceh dan Maluku Utara. Survei [ sunting | sunting sumber ] Survei yang dilakukan beberapa waktu sebelum pemungutan suara Pemilu Presiden dilakukan oleh lembaga survei yang terdaftar maupun tidak terdaftar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Survei dilakukan untuk mengukur pandangan publik terhadap para bakal / calon Presiden. Berikut ini adalah beberapa hasil survei yang dilakukan dan dipublikasikan sebelum hari pemungutan suara Pilpres 2014. Survei Sebelum Penetapan Resmi [ sunting | sunting sumber ] Survei Setelah Penetapan Resmi [ sunting | sunting sumber ] Kampanye [ sunting | sunting sumber ] Kampanye Pemilu Presiden 2014 dimulai pada 4 Juni hingga 5 Juli 2014 dalam rapat umum terbuka dan debat calon. Dana Kampanye [ sunting | sunting sumber ] Di bawah ini adalah dana kampanye para calon Presiden selama kampanye Pilpres 2014 yang dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum pada 19 Juli 2014. Prabowo-Hatta Jokowi-JK Penerimaan 166.559.466.941 312.376.119.823 Pengeluaran 166.557.825.711 311.899.377.825 Saldo akhir 1.641.229 476.741.998 Debat Calon [ sunting | sunting sumber ] Berikut adalah daftar debat calon yang diselenggarakan selama kampanye Pilpres 2014. Waktu Peserta Materi Moderator Stasiun TV Penyelenggara Senin, 9 Juni 2014 Capres- Cawapres Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum Zainal Arifin Mochtar (Dosen Hukum UGM) SCTV dan BeritaSatu TV Minggu, 15 Juni 2014 Capres Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial Ahmad Erani Yustika (Guru Besar Universitas Brawijaya) MetroTV dan Bloomberg TV Indonesia Minggu, 22 Juni 2014 Capres Politik Internal dan Ketahanan Nasional Hikmahanto Juwana (Guru Besar Universitas Indonesia) tvOne Minggu, 29 Juni 2014 Cawapres Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK Dwikorita Karnawati (Wakil Rektor UGM) RCTI, MNCTV, dan Global TV Sabtu, 5 Juli 2014 Capres- Cawapres Pangan, Energi, dan Lingkungan Sudharto P. Hadi (Rektor UNDIP) TVRI, Kompas TV, dan RTV Beberapa isu menjadi kontroversi dalam debat-debat tersebut. Antara lain saat Jokowi memunculkan istilah tol laut yang disalahpahami sebagai jalan tol di atas laut yang melintasi seluruh nusantara. [54] Prabowo memunculkan kontroversi mengenai kebocoran anggaran yang kemudian diralat kembali sebagai kerugian potensial. [55] Selain itu, Prabowo juga membuat sebuah kejutan ketika ia menyatakan dukungan kepada Jokowi ketika berbicara tentang pengembangan ekonomi kreatif. [56] Jusuf Kalla menimbulkan kontroversi setelah meralat sendiri bahwa UN tidak akan dibatalkan. [57] Sementara Hatta Rajasa menimbulkan kontroversi setelah salah membedakan penghargaan Kalpataru dengan Adipura dalam debat putaran terakhir. [58] Kampanye di GBK [ sunting | sunting sumber ] Respon masyarakat terhadap kedua calon terlihat saat kampanye terbuka di Gelora Bung Karno. Kubu Prabowo pada 22 Juni 2014 memilih untuk mengadakan orasi di panggung dengan menggunakan identitas baju putih dan mengumpulkan massa dari berbagai perwakilan partai politik dan organisasi buruh. [59] Sementara Kubu Jokowi pada 5 Juli 2014 memilih kampanye dalam bentuk konser yang mengundang relawan dari siang hingga malam hari dengan diisi penampilan berbagai selebriti. Jokowi sendiri hanya muncul di saat akhir dengan memberi sambutan pendek. [60] Fenomena Panasbung [ sunting | sunting sumber ] Lihat pula: Pasukan nasi bungkus Kedua pihak saling bertukar tuduhan adanya relawan berbayar, khususnya di media sosial, atau populer dengan akronim panasbung, pasukan nasi bungkus. [61][62][63] Tim Prabowo pada beberapa kesempatan mengakui adanya bantuan dana operasional, [64] sementara kubu Jokowi - JK konsisten menyatakan relawannya tidak dibayar hingga hari-hari terakhir kampanye [65] Setelah pemilihan, juga terungkap pengakuan dari Perhimpunan Kebangkitan Suara Indonesia (PKSI) di Kabupaten Jember, Jawa Timur yang mendukung Hatta Rajasa, bahwa mereka tidak menerima bayaran yang dijanjikan. [66] Penghitungan dan hasil [ sunting | sunting sumber ] Setelah pilpres 9 Juli 2014, Joko Widodo atau Jokowi mengklaim kemenangannya berdasarkan hitung cepat suara dari beberapa wilayah. Banyak lembaga survei independen yang mengunggulkan Jokowi (52-53% suara versus 46-48% suara untuk Prabowo). [67] Prabowo juga mengklaim kemenangannya sambil mengutip lembaga survei lain. [68] Menjelang pengumuman hasil resmi oleh Komisi Pemilihan Umum, Prabowo meminta KPU menunda pengumumannya selama dua minggu agar partainya bisa memeriksa dugaan manipulasi proses pemungutan suara. Permintaan ini ditolak oleh KPU. [69] Kubu Prabowo juga menuntut diadakannya pemungutan suara ulang di sejumlah wilayah. [70] Namun demikian, beberapa pendukung Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi atas pemilihannya. Politikus PAN, Hanafi Rais, tiga hari sebelum hasil resmi diumumkan, mengirimkan sebuah pernyataan pers yang isinya, "kami mengucapkan selamat kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu 5 tahun mendatang". [71] Pada hari yang sama, ketua tim kampanye Prabowo, Mahfud M.D., mengembalikan mandatnya kepada Prabowo dan menyatakan bahwa pemilihan umum sudah berakhir. [71] Khawatir karena ketegangan antarpartai pernah mengakibatkan kerusuhan yang berujung pada jatuhnya mantan presiden Soeharto, pemerintah Indonesia mengerahkan lebih dari 250.000 personel polisi di seluruh Indonesia. Di Jakarta Pusat, ratusan polisi ditempatkan di sekitar gedung KPU. Kerumunan pendukung Prabowo melakukan unjuk rasa damai di dekat gedung KPU. [72] Hitung cepat [ sunting | sunting sumber ] Proses hitung cepat dimulai pada tanggal 9 Juli 2014 oleh berbagai lembaga survei. Perbedaan hasil hitung cepat menghasilkan perdebatan mengenai keabsahan beberapa lembaga yang melakukan perhitungan. Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) merasa harus mengadakan audit terhadap metode yang digunakan oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya. JSI dan Puskaptis mengabaikan panggilan ini. Hasilnya, JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan Persepi karena dianggap tidak memiliki itikad baik untuk mempertanggungjawabkan kegiatan ilmiah yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat. [76] Sementara RRI yang juga ikut mengadakan hitung cepat dengan hasil yang hampir mendekati hasil rekapitulasi KPU, baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden, juga mendapatkan tekanan politis dari Komisi I DPR RI yang mempertanyakan aktivitas RRI dalam melakukan survei yang dianggap tidak sesuai dengan tupoksi. Karena itu Komisi I berencana akan melakukan pemanggilan terhadap direksi RRI [77] yang akhirnya menimbulkan kecaman dari masyarakat dan jurnalis. [78] Real count [ sunting | sunting sumber ] Lihat pula: Urun daya dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014 Selain hitung cepat, beberapa kelompok independen maupun organisasi dan partai mendukung juga melakukan perhitungan yang di media disebut real count (dari bahasa Inggris yang artinya "hitung sesungguhnya"). Berbeda dengan hitung cepat yang mengambil sampel secara statistik, real count berusaha mengumpulkan data dari seluruh pemilih atau TPS, atau mendekati seluruhnya. Ada yang menggunakan data dari KPU, dan ada juga yang menggunakan input dari saksi-saksi relawan partai dan tim sukses di TPS. Situs KawalPemilu.org termasuk salah satu situs yang memulai melansir hasil real count. Situs ini dibuat oleh sekelompok ahli teknologi informasi Indonesia yang berdomisili di luar negeri, dan meluncurkan hasil awalnnya pada 14 Juli. Input situs ini berasal dari hasil TPS di formulir C1 yang dilansir oleh KPU, dan didigitalisasi oleh sekitar 700 relawan. [79] Beberapa hari kemudian, hasil rekapitulasi KPU dalam bentuk data DA1, DB1 dan DC1 dilansir KPU dalam bentuk digital, dan beberapa situs lain dan media juga melakukan real count berdasarkan data-data ini. Pihak Prabowo-Hatta menggunakan real count yang dilakukan oleh PKS. Berbeda dengan hasil hitung cepat maupun real count lainnya, perhitungan ini menunjukkan keunggulan tipis Prabowo-Hatta. Namun sempat terjadi kontroversi karena publikasi hasil real count sementara pada 9 Juli 2014 sama persis dengan publikasi hasil exit poll yang dilakukan pada tanggal 5 Juli 2014. [80] Setelahnya, kubu Prabowo Hatta tidak pernah lagi mempublikasikan hasil real count. Mahfud MD menyatakan hasil perhitungan tersebut rahasia, [81] meskipun kemudian ia mengakui tidak pernah melihat data itu. [82] Di lain pihak, Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera Taufik Ridho beralasan menghentikan publikasi Real Count karena ingin mematuhi himbauan Komisi Penyiaran Indonesia. [83] Sementara dari pihak Jokowi-Jusuf Kalla, real count dilakukan baik oleh internal PDIP [84] maupun di gedung DPP Partai Nasdem. [85] Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan beberapa kelompok relawan dibandingkan dengan hasil rekapitulasi KPU. Sumber Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Joko Widodo-Jusuf Kalla KawalPemilu.org (berdasarkan formulir C1) 47,03% 52,96% KawalPemilu.org (berdasarkan data DC1) 46,84% 53,15% Publikasi Real Count PKS per 9 Juli 2014 52,04% 47,96% Publikasi Real Count PDIP dan Partai Nasdem per 15 Juli 2014 46,54% 53,46% Pilpres2014.org (berdasarkan data DB1) 47,03% 52,97% Pilpres2014.org (berdasarkan data DC1) 46,85% 53,15% Caturan.com (berdasarkan data DA1) 47,06% 52,93% Penarikan diri Prabowo [ sunting | sunting sumber ] Pada tanggal 22 Juli 2014, hari pengumuman hasil resmi oleh KPU, Prabowo menyatakan menarik diri dari proses pemilihan umum setelah sebelumnya menegaskan kemenangannya sejak hasil hitung cepat dirilis. Ia mengatakan bahwa rakyat Indonesia "kehilangan hak-hak demokrasi" karena "telah terjadi kecurangan masif dan sistematis", [86] dan menyatakan bahwa ia dan Hatta "menggunakan hak konstitusional kami yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum". [69] Pidatonya yang disiarkan langsung berimplikasi bahwa ia akan menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi. [86][86] Beberapa laporan memperdebatkan seputar apakah Prabowo mengundurkan diri dari proses pemilu atau menolak hasil resminya saja. [70] Menurut Douglas Ramage dari Bower Asia Group Jakarta, legitimasi proses pemilihan umum dipertanyakan untuk pertama kalinya sejak era reformasi dimulai tahun 1998. Ramage menyatakan bahwa Indonesia sedang memasuki "wilayah tak terjamah". [69] Keabsahan penolakan Prabowo belum jelas karena apabila ia menyatakan mundur, maka ia tidak lagi dianggap sebagai calon presiden. [69] Menurut The Jakarta Post, selisih suara sebesar 6,3 persen akan menyulitkan Prabowo menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. [87] Menurut Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo bisa dipidana dengan kurungan penjara paling lama 6 tahun dan denda 100 miliar rupiah karena mengundurkan diri. [69][86] Seusai pengumuman tersebut, nilai tukar rupiah Indonesia jatuh 0,3 persen, dan JSX Composite jatuh 0,9 persen. [70] Para pengamat menolak tuduhan kecurangan yang dilemparkan Prabowo dan mengatakan bahwa pemilihan umum berlangsung "adil dan bebas". Maswadi Rauf dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa "tidak ada tanda- tanda kecurangan" dan pengunduran Prabowo mencerminkan "sikap asli kalangan elit yang tidak siap kalah". [88] Pengumuman [ sunting | sunting sumber ] Menyusul pengunduran Prabowo, saksi-saksinya juga meninggalkan acara pengumuman hasil pemilu oleh KPU. Akan tetapi, penghitungan resmi terus berlanjut, dan Ketua KPU, Husni Kamil Manik, mengatakan bahwa mereka sudah memenuhi kewajibannya untuk mengundang para saksi. [89] Kemenangan Jokowi sudah diprediksi [70] dan terbukti beberapa jam kemudian karena jadwal pengumuman yang awalnya ditetapkan pukul 16:00 mundur empat jam. [89] KPU menyatakan bahwa Jokowi memperoleh 53,15 persen suara (mewakili 70,99 juta pemilih) dan Prabowo memperoleh 46,85 persen suara (62,57 juta pemilih). [87] Kubu Prabowo tetap menolak hitungan KPU dan menyatakan bahwa mereka lebih memercayai hasil yang diberikan PKS ketimbang KPU. [90] Pasca pengumuman, Jokowi mengatakan bahwa seumur-umur hidup di bawah pemerintahan Orde Baru, ia tidak pernah membayangkan seseorang berlatar kelas bawah bisa naik menjadi presiden. The New York Times melaporkan bahwa Jokowi berkata, "Sekarang sudah seperti Amerika. Kita kenal yang namanya impian Amerika, dan di sini ada impian Indonesia". [91] Jokowi adalah presiden Indonesia pertama yang tidak berasal dari kalangan militer atau elit politik yang terkait dengan Soeharto. Pengamat politik Salim Said menyebut Jokowi sebagai "tetangga kita yang memutuskan terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai presiden". [91] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono memberikan ucapan selamat kepada Jokowi sesaat setelah penetapan KPU. Selain itu, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, juga memberikan ucapan selamat di Twitter beberapa menit setelah penetapan tersebut dan berharap kinerja Jokowi selanjutnya dapat memperkuat hubungan antara kedua negara tersebut. [92] Selain Presiden dan Wapres petahana, serta Perdana Menteri Singapura, ucapan selamat kemudian mengalir dari berbagai kepala pemerintahan dan perwakilan berbagai negara di dunia terhadap Presiden dan Wakil Presiden terpilih, di antaranya Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, [93] dan sebagainya. Hasil resmi [ sunting | sunting sumber ] Hasil resmi memperlihatkan kemenangan pasangan Jokowi - Jusuf Kalla, sekaligus mengkonfirmasi beberapa lembaga yang mengadakan survei, exit poll, dan quick count, serta kelompok-kelompok relawan yang membantu penghitungan real count dengan angka kemenangan 53,15% dan Prabowo - Hatta Rajasa sebesar 46,85% Selain itu angka golput tercatat sebesar 30,42%. Ringkasan hasil pemilu Presiden Indonesia 9 Juli 2014 Calon Pasangan Partai Suara % Prabowo Subianto Hatta Rajasa Partai Gerakan Indonesia Raya 62.576.444 46,85 Joko Widodo Jusuf Kalla Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 70.997.833 53,15 Total 133.574.277 100% Suara sah 133.574.277 98,98 Suara tidak sah 1.379.690 1,02 Pemilih pengguna hak pilih 134.953.967 69,58 Pemilih golput 58.990.183 30,42 Pemilih terdaftar 190.307.134 Sumber: KPU Suara menurut wilayah [94][95][96] Total suara Prabowo Subianto Gerindra Joko Widodo PDI–P Suara % Suara % Sumatera Aceh 1.089.290 54.93 913.309 45.61 2.002.599 Sumatera Utara 2.831.514 44.76 3.494.835 55.24 6.326.349 Sumatera Barat 1.797.505 76.92 539.308 23.08 2.336.813 Riau 1.349.338 50.12 1.342.817 49.88 2.692.155 Jambi 871.316 49.25 897.787 50.75 1.769.103 Sumatera Selatan 2.132.163 51.26 2.027.049 48.74 4.159.212 Bengkulu 433.173 45.27 523.669 54.73 956.842 Lampung 2.033.924 46.93 2.299.889 53.07 4.333.813 Bangka-Belitung 200.706 32.74 412.359 67.26 613.065 Kepulauan Riau 332.908 40.37 491.819 59.63 824.727 Jawa Banten 3.192.671 57.10 2.398.631 42.90 5.591.302 DKI Jakarta 2.528.064 46.92 2.859.894 53.08 5.387.958 Jawa Barat 14.167.381 59.78 9.530.315 40.22 23.697.696 Jawa Tengah 6.485.720 33.35 12.959.540 66.65 19.445.260 Yogyakarta 977.342 44.19 1.234.249 55.81 2.211.591 Jawa Timur 10.277.088 46.83 11.669.313 53.17 21.946.401 Kalimantan Kalimantan Barat 1.032.354 39.62 1.573.046 60.38 2.605.400 Kalimantan Tengah 468.277 40.21 696.199 59.79 1.164.476 Kalimantan Selatan 941.809 50.05 939.748 49.95 1.881.557 Kalimantan Timur 687.734 36.62 1.190.156 63.38 1.877.890 Kalimantan Utara Sunda Kecil Bali 614.241 28.58 1.535.110 71.42 2.149.351 Nusa Tenggara Barat 1.844.178 72.45 701.238 27.55 2.545.416 Nusa Tenggara Timur 769.391 34.08 1.488.076 65.92 2.257.467 Sulawesi Sulawesi Utara 620.095 46.12 724.553 53.88 1.344.648 Gorontalo 378.735 63.10 221.497 36.90 600.232 Sulawesi Tengah 632.009 45.17 767.151 54.83 1.399.160 Sulawesi Tenggara 511.134 45.10 622.217 54.90 1.133.351 Sulawesi Barat 165.494 26.63 456.021 73.37 621.515 Sulawesi Selatan 1.214.857 28.57 3.037.026 71.43 4.251.883 Maluku Maluku 433.981 49.48 443.040 50.52 877.021 Maluku Utara 306.792 54.45 256.601 45.55 563.393 Papua Papua 769.132 27.51 2.026.735 72.49 2.795.867 Papua Barat 172.528 32.37 360.379 67.63 532.907 Luar negeri 313.600 46.26 364.257 53.74 677.857 Gugatan Pasca Pilpres [ sunting | sunting sumber ] Kubu Prabowo-Hatta Rajasa mengajukan beberapa gugatan atas hasil pemilihan ini, yaitu ke DKPP dan Mahkamah Konstitusi. Selain itu, koalisi merah putih di DPR juga berencana meluncurkan pansus pilpres yang akan memanggil KPU. [97] Namun Kubu Prabowo-Hatta Rajasa membantah bahwa pansus ini digunakan untuk membatalkan hasil pemilihan umum, melainkan memperjuangkan pelaksanaan Pemilu yang lebih baik pada masa depan [98] Selain itu juga ada rencana mengajukan gugatan ke PTUN dan MA jika gugatan ke MK tidak dikabulkan [99] Gugatan ke Mahkamah Konstitusi [ sunting | sunting sumber ] Gugatan ke Mahkamah Konstitusi dimasukkan pada tanggal 25 Juli 2014 dengan klaim kemenangan seharusnya ada di pihak Prabowo dengan 67.139.153 atau 50,25 persen suara dan 66.435.124 atau 49,75 persen suara untuk pasangan nomor urut 2. Selisihnya 704.029 suara [100] Tim Hukum Prabowo juga sempat mengklaim bukti sebanyak 10 truk, [101] yang kemudian berkurang menjadi 15 mobil lapis baja, dan berkurang lagi menjadi 3 bundel [102] Gugatan ini diunggah ke situs Mahkamah Konstitusi sehingga menimbulkan banyak kritikan akibat banyaknya kesalahan ketik, struktur penulisan, dan penjumlahan angka-angka di gugatan tersebut. [103] Pada tanggal 7 Agustus, gugatan tersebut diperbaiki dan dikirimkan ulang kepada MK. [104] Selain itu, bukti-bukti baru juga ditambahkan sebanyak 76 bundel ditambah klaim adanya 2000 saksi. [105] Namun MK membatasi saksi sejumlah 25 di tiap sidang karena keterbatasan waktu. [106] Inti gugatan Prabowo adalah adanya kejanggalan jumlah DPKTb (Daftar Pemilih Khusus Tambahan), [107] pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM), [108] mempermasalahkan sistem noken di Papua, [109] serta hasil penghitungan yang seharusnya memenangkan Prabowo - Hatta sebesar 50,25 persen. [110] Saat memberikan kesaksian, saksi kubu Prabowo juga mengklaim merasa diancam saat Pemilu berlangsung. [111] Pada tanggal 21 Agustus 2014, MK memutuskan "menolak secara keseluruhan" seluruh gugatan tim hukum Prabowo - Hatta. [112][113] Gugatan ke DKPP [ sunting | sunting sumber ] Kubu Prabowo juga mendaftarkan gugatan kepada Dewan Kerhormatan Penyelenggara Pemilu pada tanggal 1 Agustus 2014, dengan mempermasalahkan pembukaan kotak suara oleh KPU pada 30 Juli 2014 sebelum keluarnya persetujuan Mahkamah Konstitusi. [114] Namun Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqie menyatakan gugatan ini hanya terkait masalah etika individu di KPU, sehingga tak akan mempengaruhi hasil pilpres. [115] Pada tanggal 21 Agustus 2014, DKPP memutuskan memberi peringatan kepada Ketua KPU karena tidak memimpin rapat dan tidak menandatangani SK No 453/Kpts/KPU/2014 tanggal 31 Mei 2014 tentang penetapan capres dan cawapres, [116] pemecatan 2 komisioner KPU Kabupaten Serang karena menerima suap dari Gerindra, [117] memecat seluruh anggota KPUD Dogiyai karena tidak menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu Kabupaten Dogiyai dan menggunakan Form DB-1 untuk Pileg bukan Form DB-1 Pilpres, [118] peringatan keras kepada lima anggota KPU Kabupaten Halmahera Timur karena tidak melakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepada masyarakat Desa Soasangaji bahwa akan dilakukan PSU di TPS 1 dan TPS 2 di desa tersebut sehingga masyarakat tidak hadir, [119] memecat dua anggota Panwaslu Banyuwangi karena menggunakan fasilitas negara yang diduga digunakan untuk kegiatan kampanye salah satu kandidat. [120] DKPP juga memecat satu anggota KPU Samosir, satu orang anggota KPU Minahasa Utara, tujuh orang di KPU Kota Tual, dan dua orang di Kota Kendari. Jumlah putusan mencapai 29: empat ketetapan, dan 25 putusan. Sedangkan anggota KPU yang diberi peringatan ada 49 orang, sedangkan 72 lainnya tidak terbukti sehingga masih dilindungi. [121] DKPP memuji Hadar Gumay karena tidak melaporkan balik dengan pasal pencemaran nama baik atas aduan dirinya melakukan pelanggaran etika karena bertemu Trimedya Pandjaitan, yang merupakan tim sukses pasangan calon nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla di restoran Sate Senayan pada Sabtu malam, 7 Juni 2014. DKPP juga mengapresiasi Ketua Panwaslu Kabupaten Sukoharjo Subakti yang dianggap merespons cepat terjadinya pelanggaran yang diunggah di Youtube dan menindaklanjutinya. [122] Referensi [ sunting | sunting sumber ] Pranala luar [ sunting | sunting sumber ] (Indonesia) Berita dan video para calon presiden Pemilu 2014 Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014 Pemilihan umum di Indonesia Pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Indonesia Kategori: Wikipedia pages with incorrect protection templates Pemilihan umum di Indonesia Indonesia dalam tahun 2014 Pemilihan umum 2014 di Asia 1. ^ Denny Indrayana (2008) Indonesian Constitutional Reform 1999-2002: An Evaluation of Constitution-Making in Transition, Kompas Book Publishing, Jakarta ISBN 978-979- 709-394-5. 2. ^ Law No. 42/2008 on the Election of the President and Vice-president 3. ^ Markus Junianto Sihaloho, ' Presidential Threshold Likely to Here to Stay' , The Jakarta Globe, 13 September 2013. 4. ^ Ina Parlina, ' Ruling stymies Prabowo's bid' , The Jakarta Post, 25 Januari 2014. 5. ^ Antara News: KPU tetapkan Jokowi-JK sebagai presiden-wapres terpilih 6. ^ Kompas: Partai Demokrat resmi dukung Prabowo-Hatta 7. ^ PKPI jadi partai terakhir dukung Jokowi=JK 8. ^ "Bakrie Nomination Starts Indonesia's Presidential Race" . South East Asia Real Time. Diakses tanggal 12 Juli 2014. 9. ^ Bagus BT Suragih, ' Akbar sets six-month deadline for Aburizal' , The Jakarta Post, 17 Desember 2012. 10. ^ Wiranto officially runs for president' , The Jakarta Post, 2 Juli 2013. 11. ^ "Deklarasi Pencalonan Yusril Sebagai Capres Akan Dilaksanakan Di Surabaya" . Partai Bulan Bintang. Diakses tanggal 12 Juli 2014. 12. ^ Abraham Samad Pilih Jadi Ketua RW Daripada Presiden , Suara Pembaruan, 5 Desember 2013. 13. ^ Democrats Like Ani Yudhoyono for 2014 Presidential Race , The Jakarta Globe, 15 Mei 2012. 14. ^ ' "I will run for president if people want": Megawati' , 15. ^ "Puan ready to join the" . The Jakarta Post. Diakses tanggal 12 Juli 2014. 16. ^ " 'Dangdut' king ready for presidency" . The Jakarta Post. 14 November 2012. Diakses tanggal 14 November 2012. 17. ^ Sandro Gatra, ' Masuk Bursa Capres, Sri Mulyani: Saya Merasa Terhormat ', Kompas, 21 August 2013. 18. ^ "Metro TV (Seandainya Surya Paloh Menjadi Presiden RI)" . Media.kompasiana.com. 2011-01-26. Diakses tanggal 2012-10-21. 19. ^ "Sutiyoso Layak Diusung Sebagai Capres 2014" . Inilahcom. Diakses tanggal 12 Juli 2014. 20. ^ ' Golkar Party, Democrats Leave Coalition Puzzle Unsolved , 21. ^ a b c d e f g h i j k ' Eleven Hopefuls, but all Eyes on Pramono' , The Jakarta Globe, 30 Agustus 2013. 22. ^ Maftuh Basyuni: Our mandate is to seek a presidential candidate' , Tempo, 22 December 2013. 23. ^ a b This requirement is set out in the Law on the National Elections. 24. ^ This requirement is set out in the Law on the Election of the President. 25. ^ MK Tolak Uji Materi UU Pilpres yang Diajukan Yusril. Diakses dari situs berita Kompas pada 31 Juli 2014 26. ^ Inilah Hasil Rapimnas Golkar , Diakses dari situs berita Solopos pada 10 Agustus 2014 27. ^ a b Bentuk Poros Ketiga Demokrat-Golkar Jajaki Koalisi . Diakses dari situs berita Okezone pada 10 Agustus 2014 28. ^ Minta Jatah Menteri, Golkar Merapat ke Prabowo , Diakses dari situs berita Tempo pada 10 Agustus 2014 29. ^ Aburizal Pecat 3 Kader Golkar yang Tak Dukung Prabowo-Hatta . Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 30. ^ Korban Lapindo Ogah Dukung Prabowo-Hatta karena Trauma Terhadap Ical . Diakses dari situs berita Tribunnews pada 10 Agustus 2014 31. ^ Inilah Perolehan Kursi DPR 10 Parpol di 33 Propinsi , Diakses dari situs berita Tribunnews pada 10 Agustus 2014 32. ^ Prabowo Bingung Suryadharma Ali Datang di Kampanye Gerindra , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 33. ^ Suharso Monoarfa: Prabowo Tak Masuk Daftar Bakal Capres PPP , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 34. ^ 27 DPW PPP Desak Suryadharma Dipecat sebagai Ketum , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 35. ^ Suryadharma Pecat Waketum PPP dan Empat Ketua DPW , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 36. ^ Ulama Tasikmalaya Nilai SDA Pemimpin Otoriter , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 37. ^ Kisruh Internal, PPP Minta Maaf kepada Umat Islam . Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 38. ^ Hasil Rapimnas PPP, Suryadharma Diberhentikan Sementara , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 39. ^ Ketika Suryadharma Tak Lagi Disambut Kader PPP . Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 40. ^ PPP Resmi Dukung Prabowo pada Pilpres , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 41. ^ KPK Tetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali Tersangka , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 42. ^ Prabowo Puji Suryadharma soal Penyelenggaraan Haji , Diakses dari situs berita Kompas pada 10 Agustus 2014 43. ^ Bintang iklan anti-korupsi Demokrat yang diciduk KPK , Diakses dari situs berita Merdeka pada 11 Agustus 2014 44. ^ KPK Tetapkan Sutan Bhatoegana sebagai Tersangka , Diakses dari situs berita Kompas pada 11 Agustus 2014 45. ^ Partai Demokrat memilih netral dalam pilpres , Diakses dari situs berita BBC Indonesia pada 11 Agustus 2014 46. ^ SBY Tak Akan Hadir Saat Prabowo-Hatta Paparkan Visi-Misi ke Demokrat , Diakses dari situs berita Kompas pada 11 Agustus 2014 47. ^ Jusuf Kalla resmi dampingi Jokowi sebagai cawapres , Diakses dari situs berita Anratanews pada 11 Agustus 2014 48. ^ Arbi Sanit: JK-Jokowi Berpotensi Munculkan Matahari Kembar , Diakses dari situs berita Republika pada 11 Agustus 2014 49. ^ Denny JA: Jokowi-JK Tak Akan Jadi Matahari Kembar , Diakses dari situs berita Detik pada 11 Agustus 2014 50. ^ Sebut Jokowi capres Indonesia hancur, JK berdalih itu tahun lalu , Diakses dari situs berita Yahoo pada 11 Agustus 2014 51. ^ Sekali Lagi tentang Prestasi Jusuf Kalla , Diakses dari situs berita Tribunnews pada 11 Agustus 2014 52. ^ Zulkifar, Muhammad. "Tiga Keunggulan Prabowo Subianto Sebagai Calon Presiden Menurut Survei Ini" . Tribunnews. Diakses tanggal 7 Maret 2014. 53. ^ Ramadhan, Bilal. "INES Klaim Hasil Survei Inginkan Capres Dari Militer" . Republika Online. Diakses tanggal 7 Maret 2014. 54. ^ Ejek Jokowi Soal Tol Laut, Tweet Fadli Zon Dikritik. Diakses dari situs berita Solopos pada 25 Juli 2014 55. ^ Hatta Koreksi Pernyataan Prabowo Potential Loss, Bukan Bocor. Diakses dari situs Berita Kompas pada 25 Juli 2014 56. ^ Kompas: Tolak nasihat timnya, Prabowo dukung ide bagus Jokowi 57. ^ Ditanya Hatta Bakal Hapus UN, Ini Kata Jusuf Kalla. Diakses dari situs berita Vivanews pada 25 Juli 2014 58. ^ Ironis, Cawapres Hatta Rajasa Tak Bisa Bedakan Kalpataru dan Adipura. Diakses dari situs berita Tribunnews pada 25 Juli 2014 59. ^ Pendukung Prabowo Hatta Padati Gelora Bung Karno. Diakses dari situs berita Tempo pada 25 Juli 2014 60. ^ Ragam Kreasi Relawan Jokowi di Konser Salam 2 Jari. Diakses dari situs berita Tempo pada 25 Juli 2014 61. ^ Prabowo vs Jokowi: Inilah Beda Panasbung Prabowo Hatta dan Jokowi JK. Diakses dari situs berita Solopos pada 21 Agustus 2014 62. ^ Fadli Zon Panggil Pendukung Jokowi Panasbung, Anies Baswedan: Astaghfirullah. Diakses dari situs berita Detik pada 22 Agustus 2014 63. ^ Jokowers balik tuduh Jokowi haters sebagai panasbung. Diakses dari situs berita Metro TV pada 22 Agustus 2014 64. ^ Relawan Prabowo Tidak Dibayar, Cuma Diberi Dana Operasional. Diakses dari situs berita bisnis.com pada 21 Agustus 2014 65. ^ Jokowi Didukung Relawan, Bukan Orang Bayaran. Diakses dari situs berita Antaranews pada 21 Agustus 2014 66. ^ Honor Belum Dibayar, Ratusan Relawan Hatta Rajasa di Jember Kecewa. Diakses dari situs berita Tribun pada 21 Agustus 2014 67. ^ Madison Park and Kathy Quiano (7 July 2014). "Indonesian presidential candidate declares victory, opponent says not so fast" . CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014. 68. ^ Zubaidah Nazeer (9 July 2014). "Indonesia polls: Prabowo claims win although quick count favours Jokowi" . Straits Times. Singapore. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014. 69. ^ a b c d e Kathy Quiano, Madison Park and Casey Tolan (22 July 2014). "Prabowo withdraws from Indonesian election process" . CNN. Diakses tanggal 22 July 2014. 70. ^ a b c d Novrida Manurung, Rieka Rahadiana and Yoga Rusmana (22 Juli 2014). "Widodo Heads for Indonesia Win as Prabowo Withdraws From Count" . Bloomberg. Diakses tanggal 22 Juli 2014. 71. ^ a b "Jokowi Confirmed Indonesia's Next President, But Still No Surrender From Desperate Prabowo" . The Jakarta Globe. 22 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014. 72. ^ Greg Jenett (22 July 2014). "Indonesia elections: Joko 'Jokowi' Widodo confirmed as next president after official results released" . Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014. 73. ^ a b c d e f g h i j k "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei - Kompas.com 74. ^ "TV One" Sepihak Tambah 3 Lembaga Survei, Poltracking Batalkan Kerja Sama 75. ^ Detik News: Quick count Saiful Mujani Research & Consulting 76. ^ Persepi keluarkan JSI dan Puskaptis . Diakses dari situs Berita BBC.co.uk Indonesia pada tanggal 25 Juli 2014 77. ^ Komisi I akan Panggil RRI Karena Lakukan Quick Count. Diakses dari situs berita Kompas pada tanggal 25 Juli 2014 78. ^ Ironis, Komisi I DPR dipanggil RRI karena Quick Count. Diakses dari situs berita Kompas pada 25 Juli 2014 79. ^ "TechInAsia.com, 5 things you need to know about Indonesia's election tech fighters" . Diakses tanggal 2014-07-18. “700 volunteers are working for free, with no backers, and consist of supporters of both presidential candidates.” 80. ^ Real Count PKS Dipertanyakan . Diakses dari situs berita Republika tanggal 9 Agustus 2014. 81. ^ Mahfud MD Rahasiakan Hasil Real Count PKS. Diakses dari situs berita Detik pada tanggal 25 Juli 2014 82. ^ Mahfud MD: PKS Tak Pernah Tujukkan Data Apapun ke Saya . Diakses dari situs berita Kompas tanggal 9 Agustus 2014. 83. ^ PKS Hentikan Publikasi Real Count Prabowo Hatta. Diakses dari situs berita Kompas pada tanggal 25 Juli 2014 84. ^ Real Count Internal PDIP Jokowi-JK Menang di DKI. Diakses dari situs seruu.com pada 25 Juli 2014 85. ^ Ini Ruangan Khusus di Balik Real Count Jokowi-JK. Diakses dari situs berita Kompas pada 25 Juli 2014 86. ^ a b c d Bachelard, Michael (22 July 2014). "Prabowo Subianto 'withdraws' from Indonesian presidential election on day vote was to be declared" . Sidney Morning Herald. Diakses tanggal 22 July 2014. 87. ^ a b "Official, final tally: Jokowi 53.15%, Prabowo 46.85%" . The Jakarta Post. 22 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014. 88. ^ Niniek Karmini and Ali Kotarumalos (22 June 2014). "Jakarta Governor Wins Indonesian Presidency" . ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014. 89. ^ a b Yolanda Ryan Armindya (22 Juli 2014). "KPU Postpones Election Results Announcement" . Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juli 2014. Diakses tanggal 22 Juli 2014. 90. ^ "Prabowo camp says PKS tally more accurate than KPU's" . The Jakarta Post. 22 Juni 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juli 2014. Diakses tanggal 22 Juli 2014. 91. ^ a b Joe Cochrane (22 Juli 2014). "Joko Widodo, Populist Governor, Is Named Winner in Indonesian Presidential Vote" . The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juli 2014. Diakses tanggal 22 Juli 2014. 92. ^ Bagus BT Saragih (22 Juli 2014). "World leaders congratulate Jokowi" . The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2014. Diakses tanggal 23 Juli 2014. 93. ^ Tasrief Tarmizi (23 Juli 2014). "PM Jepang Ucapkan Selamat Ke Jokowi" . ANTARA. Diakses tanggal 24 Juli 2014. 94. ^ Hasil Pemilihan Umum Presiden 2014 95. ^ Kompas: Ini hasil rekapitulasi suara pilpres di 33 provinsi 96. ^ KPU Pilpres 2014: Rekap KPU 97. ^ KPU Siap Dipanggil Pansus Pilpres. Diakses dari situs berita Tempo pada 20 Agustus 2014 98. ^ PPP: Pansus Pilpres Bukan untuk Gulingkan Pemerintahan Baru. Diakses dari situs berita Jawa Post News Network pada 20 Agustus 2014 99. ^ Selesai di MK, Prabowo akan Tempuh Gugatan ke PTUN dan MA. Diakses dari situs Tribun News pada 20 Agustus 2014 100. ^ Gugat ke MK: Tim Prabowo Hatta Klaim Menang 50,25 Persen. Diakses dari situs berita Tribun pada 20 Agustus 2014 101. ^ Tim Prabowo Batal Bawa 10 Truk Barang Bukti ke MK. Diakses dari situs berita Kompas pada 20 Agustus 2014 102. ^ Ini Alasan Prabowo Tak Bawa Berkas Pakai 15 Mobil Lapis Baja. Diakses dari situs berita Merdeka pada 20 Agustus 2014 103. ^ Berkas Gugatan Banyak Salah Ketik, Ini Tanggapan Kuasa Hukum. Diakses dari situs berita Bisnis.com pada 20 Agustus 2014 104. ^ Prabowo Serahkan Perbaikan Gugatan. Diakses dari situs Berita BBC pada tanggal 20 Agustus 2014 105. ^ Prabowo-Hatta Tambah 76 Bundel Alat Bukti dan Siapkan 2.000 Saksi. Diakses dari situs berita Yahoo pada 20 Agustus 2014 106. ^ Terbatas Waktu, MK Batasi Jumlah Saksi di Sidang Gugatan Prabowo Hatta. Diakses dari situs berita Kompas pada 20 Agustus 2014 107. ^ Saksi Prabowo Hatta Permasalahkan Pemilih dalam DPKTb. Diakses dari situs berita Tempo pada 20 Agustus 2014] 108. ^ Bukti yang Membuat Yakin Kubu Prabowo Menang di MK. Diakses dari situs berita VivaNews pada 20 Agustus 2014 109. ^ Tim Prabowo: Kecurangan Pilpres Masuk Election of Crime. Diakses dari situs berita Aktual pada tanggal 20 Oktober 2014 110. ^ Tim Hukum Klaim Prabowo Hatta Menangkan Pilpres dengan 50,25 Persen. diakses dari situs berita Kompas pada 20 Agustus 2014 111. ^ Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam. Diakses dari situs berita Tempo pada 20 Agustus 2014 112. ^ Breaking News: MK Menolak Seluruh Gugatan Prabowo - Hatta. Diakses dari situs berita Tribun News pada 21 Agustus 2014 113. ^ Kompas: MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo - Hatta. Diakses dari situs Berita Kompas pada 21 Agustus 2014 114. ^ Pengacara Prabowo lapor DKPP Soal Surat Edaran KPU Buka Kotak Suara. Diakses dari situs berita Suara.com pada 21 Agustus 2014 115. ^ Jimly: Sidang DKPP Tak Mengubah Hasil Pilpres. diakses dari situs berita Kompas pada 21 Agustus 2014 116. ^ DKPP Jatuhi Sanksi Peringatan kepada Ketua KPU. Diakses dari situs Berita Liputan6 pada 21 Agustus 2014 117. ^ DKPP Pecat Komisioner KPU Serang Karena Terima Suap dari Gerindra. Diakses dari situs berita Detik pada 21 Agustus 2014 118. ^ DKPP Pecat Seluruh Anggota KPU Dogiyai. Diakses dari situs berita Republika pada 21 Agustus 2014 119. ^ DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras untuk 5 Anggota KPU Halmahera Timur. Diakses dari situs Berita Kompas pada 21 Agustus 2014 120. ^ Sengketa Pilpres 2014, DKPP Pecat 9 Anggota KPUD dan Panwaslu. Diakses dari situs berita Solopos pada 21 Agustus 2014 121. ^ DKPP Pecat 14 Anggota KPU. Diakses dari situs berita MetroTV pada 21 Agustus 2014 122. ^ Hadar Gumay Dipuji DKPP sebagai Negarawan. Diakses dari situs berita Tempo pada 21 Agustus 2014 Survei sebelum pencalonan [tampilkan] Survei setelah pencalonan [tampilkan] Hasil hitung cepat [tampilkan] Halaman Pembicaraan Baca Sunting Sunting sumber Versi terdahulu Cari Wikipedia Sunting interwiki Halaman Utama Perubahan terbaru Peristiwa terkini Halaman baru Halaman sembarang Komunitas Warung Kopi Portal komunitas Bantuan Wikipedia Tentang Wikipedia Pancapilar Kebijakan Menyumbang Hubungi kami Bak pasir Bagikan Facebook Twitter Google+ Cetak/ekspor Buat buku Unduh versi PDF Versi cetak Perkakas Pranala balik Perubahan terkait Halaman istimewa Pranala permanen Informasi halaman Item di Wikidata Kutip halaman ini Pranala menurut ID Bahasa lain اﻟﻌﺮﺑﻴﺔDeutsch English Español Français 한국어 Bahasa Melayu Русский 中文 6 lagi Belum masuk log Pembicaraan Kontribusi Buat akun baru Masuk log

Transcript of P em il ih a n u m u m P r esid en I nd o nesia 2 0...

Page 1: P em il ih a n u m u m P r esid en I nd o nesia 2 0 14netgrit.org/wp-content/uploads/2016/10/Pemilihan-umum-Presiden... · kursi), dan 497 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten

Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Pengembang Cookie statement Tampilan seluler

Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014

Halaman ini terakhir diubah pada 20 Mei 2018 pukul 0554

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons ketentuan tambahan mungkin berlaku Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya

[tutup]

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook Twitter Instagram dan Telegram

s bull b

[tampilkan]l middot b middot s

[tampilkan]l middot b middot s

[tampilkan]l middot b middot s

Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2014

2009 larr 9 Juli 2014 rarr 2019

Calon Joko Widodo Prabowo Subianto

Partai PDI-P Gerindra

Pendamping Jusuf Kalla Hatta Rajasa

Suara rakyat 70997833 62576444

Persentase 5315 4685

Hasil pemilu memperlihatkan kandidat dengan mayoritas suara di masing-masing 33 provinsi di Indonesia Prabowo Subianto merah gelap Joko

Widodo merah terang

Presiden petahana

Susilo Bambang Yudhoyono Demokrat

Presiden terpilih

Joko Widodo PDI-P

Google Doodle menyambut Pilpres2014

Surat Suara Pilpres 2014

Cuplikan real count versi KawalPemiluorg 17 Juli 2014

Portal Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 (disingkatPilpres 2014) dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 untuk memilih Presiden dan Wakil PresidenIndonesia untuk masa bakti 2014-2019 Pemilihan ini menjadi pemilihan presiden langsung ketiga diIndonesia Presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat maju kembali dalam pemilihanini karena dicegah oleh undang-undang yang melarang periode ketiga untuk seorang presiden[1][2]

Menurut UU Pemilu 2008 hanya partai yang menguasai lebih dari 20 kursi di Dewan PerwakilanRakyat atau memenangi 25 suara populer dapat mengajukan kandidatnya Undang-undang inisempat digugat di Mahkamah Konstitusi namun pada bulan Januari 2014 Mahkamah memutuskanundang-undang tersebut tetap berlaku[3][4] Pemilihan umum ini akhirnya dimenangi oleh pasanganJoko Widodo-Jusuf Kalla dengan memperoleh suara sebesar 5315 mengalahkan pasanganPrabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh suara sebesar 4685 sesuai dengan keputusanKPU RI pada 22 Juli 2014[5] Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik pada tanggal 20 Oktober2014 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono

Daftar isi [sembunyikan]

1 Kandidat11 Resmi12 Lainnya

13 Potensial2 Garis waktu3 Gugatan Pra Pilpres

4 Koalisi Partai Politik41 Kontroversi Koalisi Merah Putih Pra Pilpres 201442 Kontroversi Koalisi Tanpa Syarat Pra Pilpres 2014

5 Survei51 Survei Sebelum Penetapan Resmi

52 Survei Setelah Penetapan Resmi6 Kampanye

61 Dana Kampanye62 Debat Calon

63 Kampanye di GBK64 Fenomena Panasbung

7 Penghitungan dan hasil71 Hitung cepat

72 Real count

73 Penarikan diri Prabowo74 Pengumuman

75 Hasil resmi8 Gugatan Pasca Pilpres

81 Gugatan ke Mahkamah Konstitusi82 Gugatan ke DKPP

9 Referensi10 Pranala luar

Kandidat [ sunting | sunting sumber ]

Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50 dari jumlah suara dengan sedikitnya 20suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 50 jumlah provinsi di Indonesia Dalam hal tidak ada pasangan calon yangperolehan suaranya memenuhi persyaratan tersebut 2 pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilihkembali dalam pemilihan umum (putaran kedua) Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2pasangan calon kedua pasangan calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat dalam pemilihan umum Dalam hal perolehan suaraterbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 3 pasangan calon atau lebih penentuan peringkat pertama dan kedua dilakukanberdasarkan persebaran wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang Dalam hal perolehan suara terbanyak keduadengan jumlah yang sama diperoleh oleh lebih dari 1 pasangan calon penentuannya dilakukan berdasarkan persebaran wilayahperolehan suara yang lebih luas secara berjenjang

Resmi [ sunting | sunting sumber ]

Pemilihan umum ini diikuti oleh dua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu Prabowo Subianto mantan Panglima Kostrad yang berpasangan dengan Hatta Rajasamantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2009-2014 serta Joko Widodo Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mantan Wakil PresidenRepublik Indonesia periode 2004-2009 Pada tanggal 31 Mei 2014 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 2 pasang calon Presiden dan Wakil Presiden sertamelakukan pengundian nomor urut pada 1 Juni 2014 Berikut adalah kandidat resmi beserta nomor urutnya yang telah ditetapkan KPU

Nomor urut

Calon Presiden Calon Wakil Presiden Partai Politik Kursi DPRKursi

DPR Suara

legislatif JabatanTerakhir

1

Prabowo Subianto Hatta Rajasa

Partai Gerakan

Indonesia Raya(Gerindra)

Partai

Golongan Karya(Golkar)

Partai Amanat

Nasional (PAN)

Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) Partai

PersatuanPembangunan(PPP)

Partai Bulan

Bintang (PBB) Partai

Demokrat[6]

Koalisi Merah Putih GerindraGolkarPPPPKSPANDemokrat352 560

6354 5952

CalonPresidenPanglimaKostradPeriode 1998

Calon WakilPresidenMenteriKoordinatorBidangPerekonomianIndonesiaPeriode 2009-2014

2

Joko Widodo Muhammad Jusuf Kalla

PartaiDemokrasiIndonesiaPerjuangan (PDIP)

Partai

KebangkitanBangsa (PKB)

Partai NasDem

Partai HatiNurani Rakyat(Hanura)

Partai Keadilandan PersatuanIndonesia (PKPI)[7]

Koalisi Indonesia Hebat PDIndashPHanuraNasDemPKB208 560

3646 4038

CalonPresidenGubernur DKIJakartaPeriode 2012-2017

Calon WakilPresiden

WakilPresidenRepublikIndonesiaPeriode 2004-2009

Lainnya [ sunting | sunting sumber ]

Sebelum pemilihan umum legislatif tanggal 9 April 2014 tokoh-tokoh berikut telah terlebih dahulu menyatakan pencalonan diri sebagai calon Presiden Setelah pemilihanumum legislatif selesai digelar mereka mengurungkan niat setelah partainya gagal mencapai batas suarakursi yang diperlukan agar bisa mencalonkan seorang PresidenBeberapa di antaranya akhirnya memutuskan untuk mendukung salah satu pasangan calon resmi yang ditetapkan KPU

Partai Calon Status

Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar[8][9]

Partai Hati Nurani Rakyat WirantoMantan Panglima TNI calon Presiden 2004 dan calon Wakil Presiden 2009 dan Ketua Umum PartaiHanura[10]

Partai Bulan BintangYusril IhzaMahendra

Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang dan Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang[11]

Partai PersatuanPembangunan

Suryadharma Ali Menteri Agama dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan

Potensial [ sunting | sunting sumber ]

Berikut ini adalah tokoh-tokoh selain calon resmi yang pernah disebut-sebut potensial sebagai calon Presiden Tokoh yang disebut sebagai calon potensial (per awal tahun2014) adalah

Abraham Samad Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi[12]

Djoko Santoso mantan Panglima Tentara Nasional IndonesiaDjoko Suyanto Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

Ani Yudhoyono Ibu Negara Indonesia[13]

Megawati Soekarnoputri mantan Presiden Indonesia[14]

Puan Maharani anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI[15]

Rizal Ramli mantan Menteri Keuangan IndonesiaRhoma Irama musisi[16]

Sri Mulyani Indrawati Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia mantan Menteri Keuangan Indonesia[17]

Surya Paloh pebisnis pemilik media dan Ketua Partai Nasdem[18]

Sutiyoso mantan Gubernur Jakarta[19]

Beberapa di antaranya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon Presiden Namun ada juga yang akhirnya bergabung ke salah satu calon Presiden dan calonWakil Presiden resmi yang ditetapkan KPU

Konvensi Partai Demokrat

Sejak tahun 2013 Partai Demokrat menyelenggarakan konvensi semi terbuka untuk menjaring calon-calon yang layak diajukan sebagai calon Presiden Salah satu pesertakonvensi Dahlan Iskan dinyatakan sebagai pemenang konvensi beberapa hari setelah pemilihan umum legislatif berakhir Namun Partai Demokrat memutuskan untuk tidakmencalonkan Dahlan Iskan setelah gagal mencapai batas 20 kursi 25 suara pada pemilu legislatif April 2014[20] Berikut ini adalah daftar peserta konvensi yangdiselenggarakan Partai Demokrat

Ali Masykur Musa anggota Badan Pemeriksa Keuangan[21]

Anies Baswedan rektor Universitas Paramadina [21]

Dahlan Iskan Menteri BUMN[21]

Dino Patti Djalal Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat[21]

Endriartono Sutarto mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia[21]

Gita Wirjawan Menteri Perdagangan[21]

Hayono Isman anggota Dewan Perwakilan Rakyat [21]

Irman Gusman Ketua Dewan Perwakilan Daerah[21]

Marzuki Alie Ketua Dewan Perwakilan Rakyat[21]

Pramono Edhie Wibowo mantan Kepala Staf Angkatan Darat[21]

Sinyo Harry Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara[21]

Garis waktu [ sunting | sunting sumber ]

Catatan Garis waktu berikut ini mencakup pemilihan umum legislatif pada pertengahan 2014 dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pemilihan umum presiden

Tanggal Kegiatan Deskripsi

Januari-Februari

PersiapanSepanjang Januari dan Februari Partai Demokrat mengadakan rapat terbuka di kota-kota besar untuk mencari dukungan bagi para calonpresiden Konvensi Partai Demokrat[22]

16 Maret-5 April

Kampanye Kampanye nasional untuk oleh calon anggota legislatif

6ndash8 April Masa tenang Kampanye tidak boleh dilangsungkan

9 AprilPemilulegislatif

Pemilihan umum serentak nasional untuk Dewan Perwakilan Rakyat (60 kursi) 33 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi (DPRD I 2137kursi) dan 497 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten dan kota (DPRD II 17560 kursi) Lihat pula Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014

9 Mei Hasil Hasil pemilu legislatif diumumkan 30 hari setelah hari pemilihan[23]

16 Mei PencalonanNama pasangan calon presiden dan wakil presiden dikirim ke Komisi Pemilihan Umum tujuh hari setelah hasil pemilu legislatif diumumkan(lihat di atas)[24]

31 Mei Pengumuman KPU mengumumkan nama-nama calon presiden dan wakil presiden

1 Juni Pengumuman KPU mengundi nomor urut calon presiden dan wakil presiden

4 Juni ndash 5Juli

Kampanye Kampanye nasional oleh calon presiden dan wakil presiden

6ndash8 Juli Masa tenang Kampanye tidak boleh dilangsungkan

9 JuliPemilupresiden

Pemilihan umum presiden

10ndash12Juli

Rekapitulasi Tingkat kelurahan

10ndash14Juli

Rekapitulasi Kawasan luar negeri

13ndash15Juli

Rekapitulasi Tingkat kecamatan

16ndash17Juli

Rekapitulasi Tingkat kabupaten dan kota

18ndash19Juli

Rekapitulasi Tingkat provinsi

20ndash22Juli

Rekapitulasi Tingkat nasional

22-23 Juli Hasil Hasil pemilu presiden diumumkan 14 hari setelah hari pemilihan[23]

20Oktober

Pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono mengakhiri masa jabatannya Presiden dan Wakil Presiden terpilih diambil sumpahnya

Gugatan Pra Pilpres [ sunting | sunting sumber ]

Pada tanggal 23 Januari 2014 Yusril Ihza Mahendra dan Effendi Ghazali melakukan gugatan atas peraturan pengajuan calon presiden dan syarat penetapan calon presidenke Mahkamah Konstitusi Awalnya calon presiden diajukan oleh partai atau gabungan partai yang memenuhi syarat suara setelah pelaksanaan Pemilu legislatif MenurutYusril seharusnya pengajuan ini tidak disertai ambang batas presiden (presidential threshold) Namun MK menolak sebagian gugatan dan mengabulkan sebagian tuntutandengan melaksanakan Pilpres dan Pileg serentak mulai 2019[25]

Koalisi Partai Politik [ sunting | sunting sumber ]

Kontroversi Koalisi Merah Putih Pra Pilpres 2014 [ sunting | sunting sumber ]

Partai Golongan Karya

Kenetralan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan Diskusi yang sesuai mungkin dapat ditemukan di thehalaman pembicaraan Tolong jangan menghapus templat pesan ini hingga kondisi yang diperlukan untuk melakukan ituterpenuhi (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Golkar pada tanggal 18 Mei 2014 memutuskan untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai Calon Presiden ataupun Calon WakilPresiden serta memberikan kewenangan kepada Aburizal Bakrie untuk menentukan arah kebijakan politik dan koalisi[26] Golkar sebagai parpol yang menempati tempatkedua dalam Pileg 2014 (setelah PDIP) dengan perolehan 91 kursi (1475) di prediksi akan membangun poros tengah bersama partai Demokrat untuk mengimbangikekuatan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta[27] namun kenyataannya ketua umum Golkar Aburizal Bakrie lebih memilih bergabung dengan koalisi Prabowo-Hatta denganmeminta jatah Menteri Senior sehingga bertentangan dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional Golkar 2014[28]

Keputusan Aburizal Bakrie untuk bergabung dengan Prabowo-Hatta membuat kecewa banyak kader Golkar di daerah yang beranggapan bahwa sebagai salah satu partaipemenang Pemilu seharusnya Golkar mengajukan calon Presiden ataupun calon Wakil Presiden namun malah tidak menjadi apa-apa Keputusan itu juga menghancurkanimpian akan terbentuknya Poros Tengah dan meninggalkan Partai Demokrat sebagai partai terakhir yang masih belum menentukan arah pilihan koalisi[butuh rujukan] Padatanggal 30 Juni 2014 melalui ketua harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan siap mendukung dan memenangkan Prabowo-Hatta[butuh rujukan]

Muhammad Jusuf Kalla yang notabene adalah kader senior dari partai Golkar dicalonkan sebagai Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo terbukti mempengaruhisolidaritas di internal Partai Beringin ini[butuh rujukan] Jusuf Kalla yang mempunyai segudang pengalaman di pemerintahan mulai dari jabatan menteri hingga Wakil Presidenmempunyai pengaruh besar terhadap simpatisan dan kader Golkar di tingkat provinsi dan daerah[butuh rujukan] Walaupun elit Golkar menyatakan dukungan resmi dan terbukaterhadap kubu Prabowo-Hatta kenyataan berkata lain karena kader Golkar di daerah banyak yang memilih Jokowi-JK sebagai pilihan Presiden Kuatnya sosok Jusuf Kallakarena ia sangat dihormati dan disegani di intenal partai Golkar

Aburizal Bakrie yang memutuskan untuk bergabung dengan Prabowo-Hatta melihat Jusuf Kalla sebagai ancaman akan ketidak kompakan dan krisis solidaritas di internalpartai Golkar Konflik muncul bermula saat ia memecat 3 kader golkar yang tidak mendukung Prabowo-Hatta mereka adalah anggota DPR dari Partai Golkar Ketua DPPGolkar Agus Gumiwang Kartasasmita Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid serta Poempida Hidayatulloh[29] Pemecatan terhadap 3 kader muda Golkar itumerupakan awal benih perpecahan di internal partai beringin yang berakumulasi menjadi rencana pemecatan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Golkar Banyak internalkader Golkar yang menilai pemecatan terhadap 3 kader golkar tersebut tidak sesuai dengan ADART dan prosedur partai

Sosok Aburizal Bakrie yang fenomenal dengan kasus luapan Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo Jawa Timur merupakan beban yang harus di tanggung oleh Koalisi MerahPutih Saat Aburizal Bakrie bergabung dalam kubu Prabowo-Hatta masyarakat Jawa Timur enggan memberikan dukungannya kepada pasangan tersebut[30] Berdasarkandata pemilihan legislatif 2014 kubu Prabowo Hatta diramalkan unggul di Jawa Timur dengan total 46 kursi parlemen (PKS 2 kursi Golkar 11 Gerindra 11 kursi Demokrat 11kursi PAN 7 kursi PPP 4 kursi) dan kubu Jokowi-JK hanya 41 kursi parlemen (Nasdem 7 kursi PKB 15 kursi PDI Perjuangan 17 kursi Hanura 2 kursi)[31] Berdasarkan dataresmi KPU Pasangan Jokowi-JK menang di Jawa Timur dengan perolehan 5317

Partai Persatuan Pembangunan

Sebelum Koalisi Merah Putih terbentuk Partai Persatuan Pembangunan mempunyai masalah dalam hal krisis kepemimpinan di dalam internal partai berlambang Kabahtersebut Polemik di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berawal dari kedatangan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dalamkampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno Senayan pada tanggal 23 Maret 2014[32] Kehadiran Suryadharma Ali untuk mendukung Prabowo adalah keputusansepihak tanpa melalui prosedur parpol sehingga menimbulkan polemik di lapisan bawah kader PPP di mana Prabowo tidak masuk dalam satu di antara delapan bakal capresyang ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung[33]

Atas sikap tersebut sebanyak 27 dewan pimpinan wilayah (DPW) PPP mendesak agar Suryadharma segera dijatuhi sanksi mulai dari pemberhentian sementara hinggapemecatan Pengurus wilayah PPP protes lantaran sikap Suryadharma itu dianggap melecehkan usaha yang tengah dibangun kader di akar rumput di mana saat para kaderPPP berjuang untuk memenangkan PPP Suryadharma justru membelot ke partai lain[34] Atas desakan tersebut Suryadharma memecat Waketum PPP dan empat KetuaDPW yaitu Suharso Monoarfa dari jabatan Wakil Ketua Umum PPP Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Rachmat Yasin Ketua DPW Jawa TimurMusyaffa Noer Ketua DPW Sumatera Utara Fadli Nursal Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara dan Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Awaludin Noor[35]

Setelah pemecatan dilontarkan oleh Suryadharma Ali Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbagi menjadi dua kubu yakni kubu yang mendukung keputusan SuryadharmaAli untuk menjalin koalisi dengan Prabowo dan kubu yang menentang Internal PPP menganggap bahwa Suryadharma Ali telah bertindak otoriter dengan memecat kadertanpa prosedur yang jelas dan membuat arah koalisi tanpa melalui proses rapimnas[36] Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi menjelaskan PPP merupakan sebuah partaiyang memiliki aturan dan konstitusinya sendiri Menurutnya tidak ada seorang pun di dalam partai yang bisa menempatkan dirinya di atas aturan dan konstitusi tersebut[37]

Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berakhir Minggu pada tanggal 20 April 2014 dini hari memutuskan untuk memberhentikansementara Suryadharma Ali dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP Alasan pemberhentian Suryadharma karena dia tidak bersedia menghadiri Rapimnas[38]

Pada tanggal 24 April 2014 Partai Persatuan Pembangunan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional III (Mukernas III) PPP di Hotel Seruni Cisarua Bogor Suryadharma Alitidak disambut oleh para petinggi PPP yang sudah berada di meja pimpinan rapat Tak terdengar juga ada tepuk tangan atau antusiasme dari para peserta Wakil Ketua UmumPPP Emron Pangkapi yang dalam mukernas ini didaulat sebagai pelaksana tugas ketua umum sekaligus penyelenggara mukernas Emron terlihat mendapatkan sambutanyang berbeda Saat masuk ke ruang mukernas Emron terlihat langsung disambut tepuk tangan para peserta Dia juga langsung dipersilakan untuk naik ke meja pimpinanrapat[39] Dalam pertermuan itu Kubu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dan kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy alias Romykembali bersepakat untuk melakukan islah Dalam kesempatan itu Suryadharma Ali mengungkapkan permintaan maafnya kepada semua kader PPP yang hadir dalamMukernas dan kepada mayarakat atas kisruh yang terjadi di internal PPP Ia mengaku salah karena telah melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partaiNamun jabatan ketua umum Suryadharma Ali di persingkat dan akan berakhir pada Oktober 2015

Pada tanggal 12 Mei 2014 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melaksanakan rapat pimpinan nasional yang akhirnya resmi memutuskan arah koalisinya ke PrabowoSubianto Keputusan koalisi PPP ke Prabowo dilakukan secara musyawarah mufakat yang melibatkan 33 Dewan Pimpinan Wilayah PPP seluruh Indonesia[40]

Pada masa kampanye pemilihan Presiden 2014 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaankorupsi terkait penyelenggaraan haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013[41] Sebelumnya bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subiantomemuji kinerja Suryadharma sebagai Menteri Agama Prabowo menilai penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama setiap tahunnya sudah sangatbaik[42]

Penetapan Suryadharma Ali sebagai tersangka dalam masa kampanye menambah sentimen negatif terhadap Koalisi Merah Putih

Partai Demokrat

Partai Demokrat merupakan partai pemenang pemilu 2009 di mana Partai Demokrat mengantongi 2085 suara atau 150 anggota legislatif akan tetapi pada pemilihanlegislatif 2014 Demokrat hanya mampu mengantongi 1019 suara atau 61 anggota legislatif Suara partai demokrat berguguran di setiap lini lumbung suara Demokratakibatnya partai Demokrat tidak mampu mengajukan calon presiden tetapi harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan capres

Terlepas dari suara Demokrat yang terjun bebas tidak dapat dipisahkan dengan rentetan kasus korupsi yang melibatkan pentolan kader demokrat di saat itu[43] sebut saja

Muhammad Nazarudin Bendahara Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada bulan Juni 2011 dalam kasus dugaan suap pembangunan wismaatlet SEA Games di Palembang Sumatera SelatanAngelina Sondakh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembahasan anggaran proyek Kementerian Pendidikan Nasionaldan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada pertengahan tahun 2012Andi Mallarangeng sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat yang kala itu juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ditetapkan sebagaitersangka pada bulan Desember 2012 dalam kasus pembangunan pusat olahraga (sport center) di Hambalang Kabupaten Bogor Jawa Barat

Anas Urbaningrum sebagai mantan Ketua Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka pada bulan Maret 2014 dalam kasus pembangunan sarana danprasarana sport center Hambalang di BogorSutan Bhatoegana sebagai Ketua DPP Partai Demokrat Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoeganasebagai tersangka pada tanggal 14 Mei 2014 atas kasus dugaan korupsi terkait dengan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di KementerianESDM tahun 2013[44]

SBY yang kala itu menjabat sebagai ketua umum demokrat menyatakan akan bersikap netral atau tidak akan bergabung secara formal dengan kubu capres Jokowi atau kubucapres Prabowo dalam pemilu presiden nanti namun SBY meminta kepada kader Demokrat untuk tidak golput Pernyataan resmi Partai Demokrat ini sesuai dengan hasilRapimnas Partai Demokrat pada 17 Mei 2014 lalu di mana Demokrat akan bersikap netral dalam pemilu presiden Juli nanti[45]

Demokrat gagal membentuk poros baru lantaran perolehan suara di pemilu legislatif hanya sekitar 10 persen sehingga konvensi partai Demokrat untuk mengusung calonPresiden menjadi tidak relevan Partai Demokrat kemudian berusaha membuka wacana untuk membangun poros tengah bersama partai Golkar demi mengimbangi kekuatanJokowi-JK ataupun Prabowo-Hatta namun keinginan itu harus kandas di tengah jalan karena Demokrat ditinggalkan partai Golkar yang lebih memilih menerima tawaranMenteri Senior dari kubu Prabowo-Hatta[27] Ini berakibat pada partai Demokrat menjadi partai terakhir yang belum menentukan sikap akan arah pilihan politik

Dukungan informil partai Demokrat terhadap Prabowo-Hatta mengalir saat Pasangan capres-cawapres dari koalisi Merah Putih Prabowo-Hatta memaparkan visi misinya didepan elite dan kader Partai Demokrat di Hotel Sahid Jaya Bogor Akan tetapi SBY tidak hadir dalam acara tersebut demi menjaga netralitas sebagai seorang Presiden[46]

Akan tetapi beberapa tokoh Demokrat justru merapat ke pasangan Jokowi-JK atas nama dukungan pribadi antara lain

Dahlan Iskan pemenang konvensi Capres Demokrat dengan elektabilitas tertinggi yang juga Menteri BUMN pada saat itu

Sinyo Harry Sarundajang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dan Peserta Konvensi Capres DemokratLetjen (Purn) TNI Suaidy Marasabessy Anggota Dewan Kehormatan Partai DemokratAnies Baswedan intelektual akademisi dan Peserta Konvensi Capres Demokrat

Hayono Isman Anggota Dewan Pembina Partai DemokratIsran Noor Politikus Partai Demokrat dan juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi)Ruhut Sitompul Juru Bicara Partai Demokrat

SBY sebagai ketua umum Demokrat menghargai hak setiap kader untuk menentukan pilihan politik masing-masing oleh karena itu tidak ada kader yang di pecat karenaberbeda haluan dan tidak ada benih perpecahan dalam kader internal Demokrat Dengan demikian terlihat jelas bahwa Partai Demokrat tidak solid dalam mendukung koalisimerah putih

Kontroversi Koalisi Tanpa Syarat Pra Pilpres 2014 [ sunting | sunting sumber ]

Muhammad Jusuf Kalla (JK)

Pada tanggal 19 Mei 2014 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Nasdem Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura mendeklarasikan penetapanJokowi dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Joang 45 Menteng[47] Jusuf Kalla terpilih menjadi Calon Wakil Presiden denganmenyingkirkan kandidat kuat lainnya yakni Mahfud MD dan Ryamizard Ryacudu

Pada saat itu partai Golkar belum resmi memutuskan sikap politiknya apakah akan mengusung capres atau bergabung dengan koalisi Melalui proses negosiasi yang panjangdan berliku pada akhirnya Ketua umum Golkar Aburizal Bakrie memutuskan untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta dengan meminta jatah Menteri Senior daripadamendukung rekan separtainya yang maju sebagai Cawapres Jusuf Kalla dianggap sebagai sosok yang fenomenal karena karena ia tidak di dukung secara resmi oleh partaiyang membesarkannya (partai Golkar) akan tetapi Jusuf Kalla mampu memecah kekuatan Golkar dengan mendapat dukungan dari kader dan simpatisan Golkar di akarrumput

Penetapan Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden mendapat beragam kritik dari pengamat politik salah satu nya adalah pengamat politik dari Universitas Indonesia ArbiSanit Arbi Sanit menyatakan bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla akan sulit bekerja sama dan bahkan berpotensi untuk menyandera Jokowi Ia menambahkan Jusuf Kalla sukabertindak sendiri tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pasangannya sehingga berpotensi memunculkan matahari kembar Arbi Sanit memperkirakan JK akanmengulangi skenario pemerintahan 2004-2009 di saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla[48] Dalam pernyataan resminyaJusuf Kalla menampik hal tersebut Kalau kami ibarat kereta kami kereta yang mesinnya lebih kuat Dan bagaikan matahari kami matahari yang sinarnya lebih kuat bukandua matahari[49]

Pada saat masa kampanye beredar video wawancara Jusuf Kalla dengan salah satu stasiun televisi swasta yang menyatakan Kalau Jokowi Tiba-Tiba Jadi Presiden BisaHancur Negeri Ini video inilah di jadikan alat propaganda oleh pihak lawan dengan menayangkannya berulang kali di beberapa stasiun swasta dan media cetak[butuh rujukan]

Namun dalam pernyataan resminya Jusuf Kalla menyatakan bahwa pernyataan itu dia keluarkan saat Jokowi baru 3-4 bulan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakartasehingga Jokowi dianggapnya belum memiliki kapasitas mumpuni sebagai calon Presiden[50]

Jusuf Kalla terbukti mempunyai kepiawaian dalam menangani masalah konflik di beberapa daerah di Indonesia antara lain Poso Ambon dan Aceh sehingga didugapenduduk setempat mempunyai ikatan emosional dengan sosok Jusuf Kalla[51] Namun kenyataannya perolehan suaranya tidak menang di Aceh dan Maluku Utara

Survei [ sunting | sunting sumber ]

Survei yang dilakukan beberapa waktu sebelum pemungutan suara Pemilu Presiden dilakukan oleh lembaga survei yang terdaftar maupun tidak terdaftar Komisi PemilihanUmum (KPU) Survei dilakukan untuk mengukur pandangan publik terhadap para bakal calon Presiden Berikut ini adalah beberapa hasil survei yang dilakukan dandipublikasikan sebelum hari pemungutan suara Pilpres 2014

Survei Sebelum Penetapan Resmi [ sunting | sunting sumber ]

Survei Setelah Penetapan Resmi [ sunting | sunting sumber ]

Kampanye [ sunting | sunting sumber ]

Kampanye Pemilu Presiden 2014 dimulai pada 4 Juni hingga 5 Juli 2014 dalam rapat umum terbuka dan debat calon

Dana Kampanye [ sunting | sunting sumber ]

Di bawah ini adalah dana kampanye para calon Presiden selama kampanye Pilpres 2014 yang dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum pada 19 Juli 2014

Prabowo-Hatta Jokowi-JK

Penerimaan 166559466941 312376119823

Pengeluaran 166557825711 311899377825

Saldo akhir 1641229 476741998

Debat Calon [ sunting | sunting sumber ]

Berikut adalah daftar debat calon yang diselenggarakan selama kampanye Pilpres 2014

Waktu Peserta Materi Moderator Stasiun TV Penyelenggara

Senin 9 Juni2014

Capres-Cawapres

Pembangunan Demokrasi Pemerintahan yang Bersih danKepastian Hukum

Zainal Arifin Mochtar (Dosen Hukum UGM) SCTV dan BeritaSatu TV

Minggu 15 Juni2014

Capres Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan SosialAhmad Erani Yustika (Guru BesarUniversitas Brawijaya)

MetroTV dan Bloomberg TVIndonesia

Minggu 22 Juni2014

Capres Politik Internal dan Ketahanan NasionalHikmahanto Juwana (Guru BesarUniversitas Indonesia)

tvOne

Minggu 29 Juni2014

Cawapres Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK Dwikorita Karnawati (Wakil Rektor UGM)RCTI MNCTV dan GlobalTV

Sabtu 5 Juli2014

Capres-Cawapres

Pangan Energi dan Lingkungan Sudharto P Hadi (Rektor UNDIP) TVRI Kompas TV dan RTV

Beberapa isu menjadi kontroversi dalam debat-debat tersebut Antara lain saat Jokowi memunculkan istilah tol laut yang disalahpahami sebagai jalan tol di atas laut yangmelintasi seluruh nusantara[54] Prabowo memunculkan kontroversi mengenai kebocoran anggaran yang kemudian diralat kembali sebagai kerugian potensial[55] Selain ituPrabowo juga membuat sebuah kejutan ketika ia menyatakan dukungan kepada Jokowi ketika berbicara tentang pengembangan ekonomi kreatif[56] Jusuf Kalla menimbulkankontroversi setelah meralat sendiri bahwa UN tidak akan dibatalkan[57] Sementara Hatta Rajasa menimbulkan kontroversi setelah salah membedakan penghargaan Kalpataru

dengan Adipura dalam debat putaran terakhir[58]

Kampanye di GBK [ sunting | sunting sumber ]

Respon masyarakat terhadap kedua calon terlihat saat kampanye terbuka di Gelora Bung Karno Kubu Prabowo pada 22 Juni 2014 memilih untuk mengadakan orasi dipanggung dengan menggunakan identitas baju putih dan mengumpulkan massa dari berbagai perwakilan partai politik dan organisasi buruh[59] Sementara Kubu Jokowi pada5 Juli 2014 memilih kampanye dalam bentuk konser yang mengundang relawan dari siang hingga malam hari dengan diisi penampilan berbagai selebriti Jokowi sendiri hanyamuncul di saat akhir dengan memberi sambutan pendek[60]

Fenomena Panasbung [ sunting | sunting sumber ]

Lihat pula Pasukan nasi bungkus

Kedua pihak saling bertukar tuduhan adanya relawan berbayar khususnya di media sosial atau populer dengan akronim panasbung pasukan nasi bungkus[61][62][63] TimPrabowo pada beberapa kesempatan mengakui adanya bantuan dana operasional[64] sementara kubu Jokowi - JK konsisten menyatakan relawannya tidak dibayar hinggahari-hari terakhir kampanye[65] Setelah pemilihan juga terungkap pengakuan dari Perhimpunan Kebangkitan Suara Indonesia (PKSI) di Kabupaten Jember Jawa Timur yangmendukung Hatta Rajasa bahwa mereka tidak menerima bayaran yang dijanjikan[66]

Penghitungan dan hasil [ sunting | sunting sumber ]

Setelah pilpres 9 Juli 2014 Joko Widodo atau Jokowi mengklaim kemenangannya berdasarkan hitung cepat suara daribeberapa wilayah Banyak lembaga survei independen yang mengunggulkan Jokowi (52-53 suara versus 46-48suara untuk Prabowo)[67] Prabowo juga mengklaim kemenangannya sambil mengutip lembaga survei lain[68]

Menjelang pengumuman hasil resmi oleh Komisi Pemilihan Umum Prabowo meminta KPU menunda pengumumannyaselama dua minggu agar partainya bisa memeriksa dugaan manipulasi proses pemungutan suara Permintaan ini ditolakoleh KPU[69] Kubu Prabowo juga menuntut diadakannya pemungutan suara ulang di sejumlah wilayah[70] Namundemikian beberapa pendukung Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi atas pemilihannya Politikus PAN HanafiRais tiga hari sebelum hasil resmi diumumkan mengirimkan sebuah pernyataan pers yang isinya kami mengucapkanselamat kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu5 tahun mendatang[71] Pada hari yang sama ketua tim kampanye Prabowo Mahfud MD mengembalikan mandatnyakepada Prabowo dan menyatakan bahwa pemilihan umum sudah berakhir[71]

Khawatir karena ketegangan antarpartai pernah mengakibatkan kerusuhan yang berujung pada jatuhnya mantanpresiden Soeharto pemerintah Indonesia mengerahkan lebih dari 250000 personel polisi di seluruh Indonesia Di JakartaPusat ratusan polisi ditempatkan di sekitar gedung KPU Kerumunan pendukung Prabowo melakukan unjuk rasa damaidi dekat gedung KPU[72]

Hitung cepat [ sunting | sunting sumber ]

Proses hitung cepat dimulai pada tanggal 9 Juli 2014 oleh berbagai lembaga survei

Perbedaan hasil hitung cepat menghasilkan perdebatan mengenai keabsahan beberapa lembaga yang melakukan perhitungan Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini PublikIndonesia (PERSEPI) merasa harus mengadakan audit terhadap metode yang digunakan oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya JSI dan Puskaptismengabaikan panggilan ini Hasilnya JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan Persepi karena dianggap tidak memiliki itikad baik untuk mempertanggungjawabkankegiatan ilmiah yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat[76]

Sementara RRI yang juga ikut mengadakan hitung cepat dengan hasil yang hampir mendekati hasil rekapitulasi KPU baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihanpresiden juga mendapatkan tekanan politis dari Komisi I DPR RI yang mempertanyakan aktivitas RRI dalam melakukan survei yang dianggap tidak sesuai dengan tupoksiKarena itu Komisi I berencana akan melakukan pemanggilan terhadap direksi RRI[77] yang akhirnya menimbulkan kecaman dari masyarakat dan jurnalis[78]

Real count [ sunting | sunting sumber ]

Lihat pula Urun daya dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014

Selain hitung cepat beberapa kelompok independen maupun organisasi dan partai mendukung juga melakukanperhitungan yang di media disebut real count (dari bahasa Inggris yang artinya hitung sesungguhnya) Berbedadengan hitung cepat yang mengambil sampel secara statistik real count berusaha mengumpulkan data dariseluruh pemilih atau TPS atau mendekati seluruhnya Ada yang menggunakan data dari KPU dan ada juga yangmenggunakan input dari saksi-saksi relawan partai dan tim sukses di TPS

Situs KawalPemiluorg termasuk salah satu situs yang memulai melansir hasil real count Situs ini dibuat olehsekelompok ahli teknologi informasi Indonesia yang berdomisili di luar negeri dan meluncurkan hasil awalnnyapada 14 Juli Input situs ini berasal dari hasil TPS di formulir C1 yang dilansir oleh KPU dan didigitalisasi olehsekitar 700 relawan[79] Beberapa hari kemudian hasil rekapitulasi KPU dalam bentuk data DA1 DB1 dan DC1dilansir KPU dalam bentuk digital dan beberapa situs lain dan media juga melakukan real count berdasarkandata-data ini

Pihak Prabowo-Hatta menggunakan real count yang dilakukan oleh PKS Berbeda dengan hasil hitung cepatmaupun real count lainnya perhitungan ini menunjukkan keunggulan tipis Prabowo-Hatta Namun sempat terjadikontroversi karena publikasi hasil real count sementara pada 9 Juli 2014 sama persis dengan publikasi hasil exitpoll yang dilakukan pada tanggal 5 Juli 2014[80] Setelahnya kubu Prabowo Hatta tidak pernah lagi mempublikasikan hasil real count Mahfud MD menyatakan hasilperhitungan tersebut rahasia[81] meskipun kemudian ia mengakui tidak pernah melihat data itu[82] Di lain pihak Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera TaufikRidho beralasan menghentikan publikasi Real Count karena ingin mematuhi himbauan Komisi Penyiaran Indonesia[83]

Sementara dari pihak Jokowi-Jusuf Kalla real count dilakukan baik oleh internal PDIP[84] maupun di gedung DPP Partai Nasdem[85]

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan beberapa kelompok relawan dibandingkan dengan hasil rekapitulasi KPU

SumberPasangan

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Joko Widodo-Jusuf Kalla

KawalPemiluorg (berdasarkan formulir C1) 4703 5296

KawalPemiluorg (berdasarkan data DC1) 4684 5315

Publikasi Real Count PKS per 9 Juli 2014 5204 4796

Publikasi Real Count PDIP dan Partai Nasdem per 15 Juli 2014 4654 5346

Pilpres2014org (berdasarkan data DB1) 4703 5297

Pilpres2014org (berdasarkan data DC1) 4685 5315

Caturancom (berdasarkan data DA1) 4706 5293

Penarikan diri Prabowo [ sunting | sunting sumber ]

Pada tanggal 22 Juli 2014 hari pengumuman hasil resmi oleh KPU Prabowo menyatakan menarik diri dari proses pemilihan umum setelah sebelumnya menegaskankemenangannya sejak hasil hitung cepat dirilis Ia mengatakan bahwa rakyat Indonesia kehilangan hak-hak demokrasi karena telah terjadi kecurangan masif dansistematis[86] dan menyatakan bahwa ia dan Hatta menggunakan hak konstitusional kami yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum[69] Pidatonya yangdisiarkan langsung berimplikasi bahwa ia akan menggugat KPU ke Mahkamah Konstitusi[86][86] Beberapa laporan memperdebatkan seputar apakah Prabowo mengundurkandiri dari proses pemilu atau menolak hasil resminya saja[70]

Menurut Douglas Ramage dari Bower Asia Group Jakarta legitimasi proses pemilihan umum dipertanyakan untuk pertama kalinya sejak era reformasi dimulai tahun 1998Ramage menyatakan bahwa Indonesia sedang memasuki wilayah tak terjamah[69] Keabsahan penolakan Prabowo belum jelas karena apabila ia menyatakan mundur makaia tidak lagi dianggap sebagai calon presiden[69] Menurut The Jakarta Post selisih suara sebesar 63 persen akan menyulitkan Prabowo menggugat hasil pemilu keMahkamah Konstitusi[87] Menurut Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Prabowo bisa dipidana dengan kurungan penjara paling lama 6 tahun dandenda 100 miliar rupiah karena mengundurkan diri[69][86]

Seusai pengumuman tersebut nilai tukar rupiah Indonesia jatuh 03 persen dan JSX Composite jatuh 09 persen[70] Para pengamat menolak tuduhan kecurangan yangdilemparkan Prabowo dan mengatakan bahwa pemilihan umum berlangsung adil dan bebas Maswadi Rauf dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kecurangan dan pengunduran Prabowo mencerminkan sikap asli kalangan elit yang tidak siap kalah[88]

Pengumuman [ sunting | sunting sumber ]

Menyusul pengunduran Prabowo saksi-saksinya juga meninggalkan acara pengumuman hasil pemilu oleh KPU Akan tetapi penghitungan resmi terus berlanjut dan KetuaKPU Husni Kamil Manik mengatakan bahwa mereka sudah memenuhi kewajibannya untuk mengundang para saksi[89] Kemenangan Jokowi sudah diprediksi[70] dan terbuktibeberapa jam kemudian karena jadwal pengumuman yang awalnya ditetapkan pukul 1600 mundur empat jam[89] KPU menyatakan bahwa Jokowi memperoleh 5315 persensuara (mewakili 7099 juta pemilih) dan Prabowo memperoleh 4685 persen suara (6257 juta pemilih)[87] Kubu Prabowo tetap menolak hitungan KPU dan menyatakan bahwamereka lebih memercayai hasil yang diberikan PKS ketimbang KPU[90]

Pasca pengumuman Jokowi mengatakan bahwa seumur-umur hidup di bawah pemerintahan Orde Baru ia tidak pernah membayangkan seseorang berlatar kelas bawah bisanaik menjadi presiden The New York Times melaporkan bahwa Jokowi berkata Sekarang sudah seperti Amerika Kita kenal yang namanya impian Amerika dan di sini adaimpian Indonesia[91] Jokowi adalah presiden Indonesia pertama yang tidak berasal dari kalangan militer atau elit politik yang terkait dengan Soeharto Pengamat politik SalimSaid menyebut Jokowi sebagai tetangga kita yang memutuskan terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai presiden[91]

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono memberikan ucapan selamat kepada Jokowi sesaat setelah penetapan KPU Selain itu Perdana MenteriSingapura Lee Hsien Loong juga memberikan ucapan selamat di Twitter beberapa menit setelah penetapan tersebut dan berharap kinerja Jokowi selanjutnya dapatmemperkuat hubungan antara kedua negara tersebut[92] Selain Presiden dan Wapres petahana serta Perdana Menteri Singapura ucapan selamat kemudian mengalir dariberbagai kepala pemerintahan dan perwakilan berbagai negara di dunia terhadap Presiden dan Wakil Presiden terpilih di antaranya Perdana Menteri Australia Tony AbbottPerdana Menteri Malaysia Najib Razak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe[93] dan sebagainya

Hasil resmi [ sunting | sunting sumber ]

Hasil resmi memperlihatkan kemenangan pasangan Jokowi - Jusuf Kalla sekaligus mengkonfirmasi beberapa lembaga yang mengadakan survei exit poll dan quick countserta kelompok-kelompok relawan yang membantu penghitungan real count dengan angka kemenangan 5315 dan Prabowo - Hatta Rajasa sebesar 4685 Selain ituangka golput tercatat sebesar 3042

Ringkasan hasil pemilu Presiden Indonesia 9 Juli 2014

Calon Pasangan Partai Suara

Prabowo Subianto Hatta Rajasa Partai Gerakan Indonesia Raya 62576444 4685

Joko Widodo Jusuf Kalla Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 70997833 5315

Total 133574277 100

Suara sah 133574277 9898

Suara tidak sah 1379690 102

Pemilih pengguna hak pilih 134953967 6958

Pemilih golput 58990183 3042

Pemilih terdaftar 190307134

Sumber KPU

Suara menurut wilayah[94][95][96] Total suaraPrabowo Subianto

Gerindra

Joko Widodo PDIndashP

Suara Suara

Sumatera

Aceh 1089290 5493 913309 4561 2002599

Sumatera Utara 2831514 4476 3494835 5524 6326349

Sumatera Barat 1797505 7692 539308 2308 2336813

Riau 1349338 5012 1342817 4988 2692155

Jambi 871316 4925 897787 5075 1769103

Sumatera Selatan 2132163 5126 2027049 4874 4159212

Bengkulu 433173 4527 523669 5473 956842

Lampung 2033924 4693 2299889 5307 4333813

Bangka-Belitung 200706 3274 412359 6726 613065

Kepulauan Riau 332908 4037 491819 5963 824727

Jawa

Banten 3192671 5710 2398631 4290 5591302

DKI Jakarta 2528064 4692 2859894 5308 5387958

Jawa Barat 14167381 5978 9530315 4022 23697696

Jawa Tengah 6485720 3335 12959540 6665 19445260

Yogyakarta 977342 4419 1234249 5581 2211591

Jawa Timur 10277088 4683 11669313 5317 21946401

Kalimantan

Kalimantan Barat 1032354 3962 1573046 6038 2605400

Kalimantan Tengah 468277 4021 696199 5979 1164476

Kalimantan Selatan 941809 5005 939748 4995 1881557

Kalimantan Timur687734 3662 1190156 6338 1877890

Kalimantan Utara

Sunda Kecil

Bali 614241 2858 1535110 7142 2149351

Nusa Tenggara Barat 1844178 7245 701238 2755 2545416

Nusa Tenggara Timur 769391 3408 1488076 6592 2257467

Sulawesi

Sulawesi Utara 620095 4612 724553 5388 1344648

Gorontalo 378735 6310 221497 3690 600232

Sulawesi Tengah 632009 4517 767151 5483 1399160

Sulawesi Tenggara 511134 4510 622217 5490 1133351

Sulawesi Barat 165494 2663 456021 7337 621515

Sulawesi Selatan 1214857 2857 3037026 7143 4251883

MalukuMaluku 433981 4948 443040 5052 877021

Maluku Utara 306792 5445 256601 4555 563393

PapuaPapua 769132 2751 2026735 7249 2795867

Papua Barat 172528 3237 360379 6763 532907

Luar negeri 313600 4626 364257 5374 677857

Gugatan Pasca Pilpres [ sunting | sunting sumber ]

Kubu Prabowo-Hatta Rajasa mengajukan beberapa gugatan atas hasil pemilihan ini yaitu ke DKPP dan Mahkamah Konstitusi Selain itu koalisi merah putih di DPR jugaberencana meluncurkan pansus pilpres yang akan memanggil KPU[97] Namun Kubu Prabowo-Hatta Rajasa membantah bahwa pansus ini digunakan untuk membatalkanhasil pemilihan umum melainkan memperjuangkan pelaksanaan Pemilu yang lebih baik pada masa depan[98] Selain itu juga ada rencana mengajukan gugatan ke PTUN danMA jika gugatan ke MK tidak dikabulkan [99]

Gugatan ke Mahkamah Konstitusi [ sunting | sunting sumber ]

Gugatan ke Mahkamah Konstitusi dimasukkan pada tanggal 25 Juli 2014 dengan klaim kemenangan seharusnya ada di pihak Prabowo dengan 67139153 atau 5025 persensuara dan 66435124 atau 4975 persen suara untuk pasangan nomor urut 2 Selisihnya 704029 suara [100] Tim Hukum Prabowo juga sempat mengklaim bukti sebanyak 10truk[101] yang kemudian berkurang menjadi 15 mobil lapis baja dan berkurang lagi menjadi 3 bundel[102] Gugatan ini diunggah ke situs Mahkamah Konstitusi sehinggamenimbulkan banyak kritikan akibat banyaknya kesalahan ketik struktur penulisan dan penjumlahan angka-angka di gugatan tersebut[103] Pada tanggal 7 Agustus gugatantersebut diperbaiki dan dikirimkan ulang kepada MK[104] Selain itu bukti-bukti baru juga ditambahkan sebanyak 76 bundel ditambah klaim adanya 2000 saksi[105] Namun MKmembatasi saksi sejumlah 25 di tiap sidang karena keterbatasan waktu[106]

Inti gugatan Prabowo adalah adanya kejanggalan jumlah DPKTb (Daftar Pemilih Khusus Tambahan)[107] pelanggaran pemilu yang terstruktur sistematis dan masif(TSM)[108] mempermasalahkan sistem noken di Papua[109] serta hasil penghitungan yang seharusnya memenangkan Prabowo - Hatta sebesar 5025 persen[110] Saatmemberikan kesaksian saksi kubu Prabowo juga mengklaim merasa diancam saat Pemilu berlangsung[111]

Pada tanggal 21 Agustus 2014 MK memutuskan menolak secara keseluruhan seluruh gugatan tim hukum Prabowo - Hatta[112][113]

Gugatan ke DKPP [ sunting | sunting sumber ]

Kubu Prabowo juga mendaftarkan gugatan kepada Dewan Kerhormatan Penyelenggara Pemilu pada tanggal 1 Agustus 2014 dengan mempermasalahkan pembukaan kotaksuara oleh KPU pada 30 Juli 2014 sebelum keluarnya persetujuan Mahkamah Konstitusi[114] Namun Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie menyatakan gugatan ini hanya terkaitmasalah etika individu di KPU sehingga tak akan mempengaruhi hasil pilpres[115]

Pada tanggal 21 Agustus 2014 DKPP memutuskan memberi peringatan kepada Ketua KPU karena tidak memimpin rapat dan tidak menandatangani SK No453KptsKPU2014 tanggal 31 Mei 2014 tentang penetapan capres dan cawapres[116] pemecatan 2 komisioner KPU Kabupaten Serang karena menerima suap dariGerindra[117] memecat seluruh anggota KPUD Dogiyai karena tidak menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu Kabupaten Dogiyai dan menggunakan Form DB-1 untuk Pilegbukan Form DB-1 Pilpres[118] peringatan keras kepada lima anggota KPU Kabupaten Halmahera Timur karena tidak melakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepadamasyarakat Desa Soasangaji bahwa akan dilakukan PSU di TPS 1 dan TPS 2 di desa tersebut sehingga masyarakat tidak hadir[119] memecat dua anggota PanwasluBanyuwangi karena menggunakan fasilitas negara yang diduga digunakan untuk kegiatan kampanye salah satu kandidat[120] DKPP juga memecat satu anggota KPUSamosir satu orang anggota KPU Minahasa Utara tujuh orang di KPU Kota Tual dan dua orang di Kota Kendari Jumlah putusan mencapai 29 empat ketetapan dan 25putusan Sedangkan anggota KPU yang diberi peringatan ada 49 orang sedangkan 72 lainnya tidak terbukti sehingga masih dilindungi[121]

DKPP memuji Hadar Gumay karena tidak melaporkan balik dengan pasal pencemaran nama baik atas aduan dirinya melakukan pelanggaran etika karena bertemu TrimedyaPandjaitan yang merupakan tim sukses pasangan calon nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla di restoran Sate Senayan pada Sabtu malam 7 Juni 2014 DKPP jugamengapresiasi Ketua Panwaslu Kabupaten Sukoharjo Subakti yang dianggap merespons cepat terjadinya pelanggaran yang diunggah di Youtube dan menindaklanjutinya[122]

Referensi [ sunting | sunting sumber ]

Pranala luar [ sunting | sunting sumber ]

(Indonesia) Berita dan video para calon presiden Pemilu 2014

Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014

Pemilihan umum di Indonesia

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Indonesia

Kategori Wikipedia pages with incorrect protection templates Pemilihan umum di Indonesia Indonesia dalam tahun 2014 Pemilihan umum 2014 di Asia

1 ^ Denny Indrayana (2008) Indonesian Constitutional Reform 1999-2002 An Evaluationof Constitution-Making in Transition Kompas Book Publishing Jakarta ISBN 978-979-709-394-5

2 ^ Law No 422008 on the Election of the President and Vice-president3 ^ Markus Junianto Sihaloho Presidential Threshold Likely to Here to Stay The

Jakarta Globe 13 September 2013

4 ^ Ina Parlina Ruling stymies Prabowos bid The Jakarta Post 25 Januari 20145 ^ Antara News KPU tetapkan Jokowi-JK sebagai presiden-wapres terpilih6 ^ Kompas Partai Demokrat resmi dukung Prabowo-Hatta7 ^ PKPI jadi partai terakhir dukung Jokowi=JK

8 ^ Bakrie Nomination Starts Indonesias Presidential Race South East Asia RealTime Diakses tanggal 12 Juli 2014

9 ^ Bagus BT Suragih Akbar sets six-month deadline for Aburizal The Jakarta Post17 Desember 2012

10 ^ Wiranto officially runs for president The Jakarta Post 2 Juli 201311 ^ Deklarasi Pencalonan Yusril Sebagai Capres Akan Dilaksanakan Di Surabaya

Partai Bulan Bintang Diakses tanggal 12 Juli 2014

12 ^ Abraham Samad Pilih Jadi Ketua RW Daripada Presiden Suara Pembaruan 5Desember 2013

13 ^ Democrats Like Ani Yudhoyono for 2014 Presidential Race The Jakarta Globe 15Mei 2012

14 ^ I will run for president if people want Megawati 15 ^ Puan ready to join the The Jakarta Post Diakses tanggal 12 Juli 2014

16 ^ Dangdut king ready for presidency The Jakarta Post 14 November 2012Diakses tanggal 14 November 2012

17 ^ Sandro Gatra Masuk Bursa Capres Sri Mulyani Saya Merasa Terhormat Kompas 21 August 2013

18 ^ Metro TV (Seandainya Surya Paloh Menjadi Presiden RI) Mediakompasianacom2011-01-26 Diakses tanggal 2012-10-21

19 ^ Sutiyoso Layak Diusung Sebagai Capres 2014 Inilahcom Diakses tanggal 12 Juli2014

20 ^ Golkar Party Democrats Leave Coalition Puzzle Unsolved 21 ^ a b c d e f g h i j k Eleven Hopefuls but all Eyes on Pramono The Jakarta Globe 30

Agustus 2013

22 ^ Maftuh Basyuni Our mandate is to seek a presidential candidate Tempo 22December 2013

23 ^ a b This requirement is set out in the Law on the National Elections

24 ^ This requirement is set out in the Law on the Election of the President25 ^ MK Tolak Uji Materi UU Pilpres yang Diajukan Yusril Diakses dari situs berita

Kompas pada 31 Juli 201426 ^ Inilah Hasil Rapimnas Golkar Diakses dari situs berita Solopos pada 10 Agustus

201427 ^ a b Bentuk Poros Ketiga Demokrat-Golkar Jajaki Koalisi Diakses dari situs berita

Okezone pada 10 Agustus 2014

28 ^ Minta Jatah Menteri Golkar Merapat ke Prabowo Diakses dari situs berita Tempopada 10 Agustus 2014

29 ^ Aburizal Pecat 3 Kader Golkar yang Tak Dukung Prabowo-Hatta Diakses dari situsberita Kompas pada 10 Agustus 2014

30 ^ Korban Lapindo Ogah Dukung Prabowo-Hatta karena Trauma Terhadap Ical Diakses dari situs berita Tribunnews pada 10 Agustus 2014

31 ^ Inilah Perolehan Kursi DPR 10 Parpol di 33 Propinsi Diakses dari situs beritaTribunnews pada 10 Agustus 2014

32 ^ Prabowo Bingung Suryadharma Ali Datang di Kampanye Gerindra Diakses darisitus berita Kompas pada 10 Agustus 2014

33 ^ Suharso Monoarfa Prabowo Tak Masuk Daftar Bakal Capres PPP Diakses darisitus berita Kompas pada 10 Agustus 2014

34 ^ 27 DPW PPP Desak Suryadharma Dipecat sebagai Ketum Diakses dari situs beritaKompas pada 10 Agustus 2014

35 ^ Suryadharma Pecat Waketum PPP dan Empat Ketua DPW Diakses dari situs beritaKompas pada 10 Agustus 2014

36 ^ Ulama Tasikmalaya Nilai SDA Pemimpin Otoriter Diakses dari situs berita Kompaspada 10 Agustus 2014

37 ^ Kisruh Internal PPP Minta Maaf kepada Umat Islam Diakses dari situs beritaKompas pada 10 Agustus 2014

38 ^ Hasil Rapimnas PPP Suryadharma Diberhentikan Sementara Diakses dari situsberita Kompas pada 10 Agustus 2014

39 ^ Ketika Suryadharma Tak Lagi Disambut Kader PPP Diakses dari situs beritaKompas pada 10 Agustus 2014

40 ^ PPP Resmi Dukung Prabowo pada Pilpres Diakses dari situs berita Kompas pada10 Agustus 2014

41 ^ KPK Tetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali Tersangka Diakses dari situs beritaKompas pada 10 Agustus 2014

42 ^ Prabowo Puji Suryadharma soal Penyelenggaraan Haji Diakses dari situs beritaKompas pada 10 Agustus 2014

43 ^ Bintang iklan anti-korupsi Demokrat yang diciduk KPK Diakses dari situs beritaMerdeka pada 11 Agustus 2014

44 ^ KPK Tetapkan Sutan Bhatoegana sebagai Tersangka Diakses dari situs beritaKompas pada 11 Agustus 2014

45 ^ Partai Demokrat memilih netral dalam pilpres Diakses dari situs berita BBCIndonesia pada 11 Agustus 2014

46 ^ SBY Tak Akan Hadir Saat Prabowo-Hatta Paparkan Visi-Misi ke Demokrat Diaksesdari situs berita Kompas pada 11 Agustus 2014

47 ^ Jusuf Kalla resmi dampingi Jokowi sebagai cawapres Diakses dari situs beritaAnratanews pada 11 Agustus 2014

48 ^ Arbi Sanit JK-Jokowi Berpotensi Munculkan Matahari Kembar Diakses dari situsberita Republika pada 11 Agustus 2014

49 ^ Denny JA Jokowi-JK Tak Akan Jadi Matahari Kembar Diakses dari situs beritaDetik pada 11 Agustus 2014

50 ^ Sebut Jokowi capres Indonesia hancur JK berdalih itu tahun lalu Diakses dari situsberita Yahoo pada 11 Agustus 2014

51 ^ Sekali Lagi tentang Prestasi Jusuf Kalla Diakses dari situs berita Tribunnews pada11 Agustus 2014

52 ^ Zulkifar Muhammad Tiga Keunggulan Prabowo Subianto Sebagai Calon PresidenMenurut Survei Ini Tribunnews Diakses tanggal 7 Maret 2014

53 ^ Ramadhan Bilal INES Klaim Hasil Survei Inginkan Capres Dari Militer RepublikaOnline Diakses tanggal 7 Maret 2014

54 ^ Ejek Jokowi Soal Tol Laut Tweet Fadli Zon Dikritik Diakses dari situs berita Solopospada 25 Juli 2014

55 ^ Hatta Koreksi Pernyataan Prabowo Potential Loss Bukan Bocor Diakses dari situsBerita Kompas pada 25 Juli 2014

56 ^ Kompas Tolak nasihat timnya Prabowo dukung ide bagus Jokowi57 ^ Ditanya Hatta Bakal Hapus UN Ini Kata Jusuf Kalla Diakses dari situs berita

Vivanews pada 25 Juli 201458 ^ Ironis Cawapres Hatta Rajasa Tak Bisa Bedakan Kalpataru dan Adipura Diakses

dari situs berita Tribunnews pada 25 Juli 201459 ^ Pendukung Prabowo Hatta Padati Gelora Bung Karno Diakses dari situs berita

Tempo pada 25 Juli 2014

60 ^ Ragam Kreasi Relawan Jokowi di Konser Salam 2 Jari Diakses dari situs beritaTempo pada 25 Juli 2014

61 ^ Prabowo vs Jokowi Inilah Beda Panasbung Prabowo Hatta dan Jokowi JK Diaksesdari situs berita Solopos pada 21 Agustus 2014

62 ^ Fadli Zon Panggil Pendukung Jokowi Panasbung Anies Baswedan AstaghfirullahDiakses dari situs berita Detik pada 22 Agustus 2014

63 ^ Jokowers balik tuduh Jokowi haters sebagai panasbung Diakses dari situs beritaMetro TV pada 22 Agustus 2014

64 ^ Relawan Prabowo Tidak Dibayar Cuma Diberi Dana Operasional Diakses dari situsberita bisniscom pada 21 Agustus 2014

65 ^ Jokowi Didukung Relawan Bukan Orang Bayaran Diakses dari situs beritaAntaranews pada 21 Agustus 2014

66 ^ Honor Belum Dibayar Ratusan Relawan Hatta Rajasa di Jember Kecewa Diaksesdari situs berita Tribun pada 21 Agustus 2014

67 ^ Madison Park and Kathy Quiano (7 July 2014) Indonesian presidential candidatedeclares victory opponent says not so fast CNN Diarsipkan dari versi asli tanggal14 July 2014 Diakses tanggal 22 July 2014

68 ^ Zubaidah Nazeer (9 July 2014) Indonesia polls Prabowo claims win although quickcount favours Jokowi Straits Times Singapore Diarsipkan dari versi asli tanggal22 July 2014 Diakses tanggal 22 July 2014

69 ^ a b c d e Kathy Quiano Madison Park and Casey Tolan (22 July 2014) Prabowowithdraws from Indonesian election process CNN Diakses tanggal 22 July 2014

70 ^ a b c d Novrida Manurung Rieka Rahadiana and Yoga Rusmana (22 Juli 2014)Widodo Heads for Indonesia Win as Prabowo Withdraws From Count BloombergDiakses tanggal 22 Juli 2014

71 ^ a b Jokowi Confirmed Indonesias Next President But Still No Surrender FromDesperate Prabowo The Jakarta Globe 22 July 2014 Diakses tanggal 22 July 2014

72 ^ Greg Jenett (22 July 2014) Indonesia elections Joko Jokowi Widodo confirmed asnext president after official results released Australian Broadcasting CorporationDiarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014 Diakses tanggal 22 July 2014

73 ^ a b c d e f g h i j k Quick Count Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei - Kompascom74 ^ TV One Sepihak Tambah 3 Lembaga Survei Poltracking Batalkan Kerja Sama75 ^ Detik News Quick count Saiful Mujani Research amp Consulting

76 ^ Persepi keluarkan JSI dan Puskaptis Diakses dari situs Berita BBCcouk Indonesiapada tanggal 25 Juli 2014

77 ^ Komisi I akan Panggil RRI Karena Lakukan Quick Count Diakses dari situs beritaKompas pada tanggal 25 Juli 2014

78 ^ Ironis Komisi I DPR dipanggil RRI karena Quick Count Diakses dari situs beritaKompas pada 25 Juli 2014

79 ^ TechInAsiacom 5 things you need to know about Indonesias election techfighters Diakses tanggal 2014-07-18 ldquo700 volunteers are working for free with nobackers and consist of supporters of both presidential candidatesrdquo

80 ^ Real Count PKS Dipertanyakan Diakses dari situs berita Republika tanggal 9Agustus 2014

81 ^ Mahfud MD Rahasiakan Hasil Real Count PKS Diakses dari situs berita Detik padatanggal 25 Juli 2014

82 ^ Mahfud MD PKS Tak Pernah Tujukkan Data Apapun ke Saya Diakses dari situsberita Kompas tanggal 9 Agustus 2014

83 ^ PKS Hentikan Publikasi Real Count Prabowo Hatta Diakses dari situs beritaKompas pada tanggal 25 Juli 2014

84 ^ Real Count Internal PDIP Jokowi-JK Menang di DKI Diakses dari situs seruucompada 25 Juli 2014

85 ^ Ini Ruangan Khusus di Balik Real Count Jokowi-JK Diakses dari situs beritaKompas pada 25 Juli 2014

86 ^ a b c d Bachelard Michael (22 July 2014) Prabowo Subianto withdraws fromIndonesian presidential election on day vote was to be declared Sidney MorningHerald Diakses tanggal 22 July 2014

87 ^ a b Official final tally Jokowi 5315 Prabowo 4685 The Jakarta Post 22 July2014 Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014 Diakses tanggal 22 July 2014

88 ^ Niniek Karmini and Ali Kotarumalos (22 June 2014) Jakarta Governor WinsIndonesian Presidency ABC News Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014Diakses tanggal 22 July 2014

89 ^ a b Yolanda Ryan Armindya (22 Juli 2014) KPU Postpones Election ResultsAnnouncement Tempo Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juli 2014 Diaksestanggal 22 Juli 2014

90 ^ Prabowo camp says PKS tally more accurate than KPUs The Jakarta Post 22Juni 2014 Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juli 2014 Diakses tanggal 22 Juli2014

91 ^ a b Joe Cochrane (22 Juli 2014) Joko Widodo Populist Governor Is Named Winnerin Indonesian Presidential Vote The New York Times Diarsipkan dari versi aslitanggal 22 Juli 2014 Diakses tanggal 22 Juli 2014

92 ^ Bagus BT Saragih (22 Juli 2014) World leaders congratulate Jokowi The JakartaPost Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2014 Diakses tanggal 23 Juli 2014

93 ^ Tasrief Tarmizi (23 Juli 2014) PM Jepang Ucapkan Selamat Ke Jokowi ANTARADiakses tanggal 24 Juli 2014

94 ^ Hasil Pemilihan Umum Presiden 201495 ^ Kompas Ini hasil rekapitulasi suara pilpres di 33 provinsi

96 ^ KPU Pilpres 2014 Rekap KPU97 ^ KPU Siap Dipanggil Pansus Pilpres Diakses dari situs berita Tempo pada 20

Agustus 201498 ^ PPP Pansus Pilpres Bukan untuk Gulingkan Pemerintahan Baru Diakses dari situs

berita Jawa Post News Network pada 20 Agustus 201499 ^ Selesai di MK Prabowo akan Tempuh Gugatan ke PTUN dan MA Diakses dari situs

Tribun News pada 20 Agustus 2014

100 ^ Gugat ke MK Tim Prabowo Hatta Klaim Menang 5025 Persen Diakses dari situsberita Tribun pada 20 Agustus 2014

101 ^ Tim Prabowo Batal Bawa 10 Truk Barang Bukti ke MK Diakses dari situs beritaKompas pada 20 Agustus 2014

102 ^ Ini Alasan Prabowo Tak Bawa Berkas Pakai 15 Mobil Lapis Baja Diakses dari situsberita Merdeka pada 20 Agustus 2014

103 ^ Berkas Gugatan Banyak Salah Ketik Ini Tanggapan Kuasa Hukum Diakses darisitus berita Bisniscom pada 20 Agustus 2014

104 ^ Prabowo Serahkan Perbaikan Gugatan Diakses dari situs Berita BBC pada tanggal20 Agustus 2014

105 ^ Prabowo-Hatta Tambah 76 Bundel Alat Bukti dan Siapkan 2000 Saksi Diakses darisitus berita Yahoo pada 20 Agustus 2014

106 ^ Terbatas Waktu MK Batasi Jumlah Saksi di Sidang Gugatan Prabowo HattaDiakses dari situs berita Kompas pada 20 Agustus 2014

107 ^ Saksi Prabowo Hatta Permasalahkan Pemilih dalam DPKTb Diakses dari situsberita Tempo pada 20 Agustus 2014]

108 ^ Bukti yang Membuat Yakin Kubu Prabowo Menang di MK Diakses dari situs beritaVivaNews pada 20 Agustus 2014

109 ^ Tim Prabowo Kecurangan Pilpres Masuk Election of Crime Diakses dari situs beritaAktual pada tanggal 20 Oktober 2014

110 ^ Tim Hukum Klaim Prabowo Hatta Menangkan Pilpres dengan 5025 Persen diaksesdari situs berita Kompas pada 20 Agustus 2014

111 ^ Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam Diakses dari situs berita Tempopada 20 Agustus 2014

112 ^ Breaking News MK Menolak Seluruh Gugatan Prabowo - Hatta Diakses dari situsberita Tribun News pada 21 Agustus 2014

113 ^ Kompas MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo - Hatta Diakses dari situs BeritaKompas pada 21 Agustus 2014

114 ^ Pengacara Prabowo lapor DKPP Soal Surat Edaran KPU Buka Kotak SuaraDiakses dari situs berita Suaracom pada 21 Agustus 2014

115 ^ Jimly Sidang DKPP Tak Mengubah Hasil Pilpres diakses dari situs berita Kompaspada 21 Agustus 2014

116 ^ DKPP Jatuhi Sanksi Peringatan kepada Ketua KPU Diakses dari situs BeritaLiputan6 pada 21 Agustus 2014

117 ^ DKPP Pecat Komisioner KPU Serang Karena Terima Suap dari Gerindra Diaksesdari situs berita Detik pada 21 Agustus 2014

118 ^ DKPP Pecat Seluruh Anggota KPU Dogiyai Diakses dari situs berita Republikapada 21 Agustus 2014

119 ^ DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras untuk 5 Anggota KPU Halmahera TimurDiakses dari situs Berita Kompas pada 21 Agustus 2014

120 ^ Sengketa Pilpres 2014 DKPP Pecat 9 Anggota KPUD dan Panwaslu Diakses darisitus berita Solopos pada 21 Agustus 2014

121 ^ DKPP Pecat 14 Anggota KPU Diakses dari situs berita MetroTV pada 21 Agustus2014

122 ^ Hadar Gumay Dipuji DKPP sebagai Negarawan Diakses dari situs berita Tempopada 21 Agustus 2014

Survei sebelum pencalonan [tampilkan]

Survei setelah pencalonan [tampilkan]

Hasil hitung cepat [tampilkan]

Halaman Pembicaraan Baca Sunting Sunting sumber Versi terdahulu Cari Wikipedia

Sunting interwiki

Halaman UtamaPerubahan terbaruPeristiwa terkiniHalaman baruHalaman sembarang

Komunitas

Warung KopiPortal komunitasBantuan

Wikipedia

Tentang WikipediaPancapilarKebijakanMenyumbangHubungi kamiBak pasir

Bagikan

FacebookTwitterGoogle+

Cetakekspor

Buat bukuUnduh versi PDFVersi cetak

Perkakas

Pranala balikPerubahan terkaitHalaman istimewaPranala permanenInformasi halamanItem di WikidataKutip halaman iniPranala menurut ID

Bahasa lain

العربيةDeutschEnglishEspantildeolFranccedilais한국어

Bahasa MelayuРусский中文

6 lagi

Belum masuk log Pembicaraan Kontribusi Buat akun baru Masuk log