Overview Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit · staf dengan tanggungjawab RS untuk...
Transcript of Overview Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit · staf dengan tanggungjawab RS untuk...
Overview Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan
di Rumah Sakit
Eka Wahyu Harsawardhani
CURICULUM VITAE
Nama : Dr . Eka Wahyu Harsawardhani, MARSAlamat : Jl Merpati I Blok H2 No 27 Bintaro JayaTmpt / tgl. Lahi : Pamekasan, 28 Pebruari 1964 Status : MenikahEmail : [email protected] : 081511164229
PENDIDIKANS‐1 Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya ‐ Jakarta , Lulus 1991S‐2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005
PELATIHAN / SEMINAR2018: Essentials in Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA
Application on Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA
2017: Accreditation Basics, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA: Hospital Accreditation Essentials, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA: Environment of Care & Infection Prevention & Control – A Partnership, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USACertified Profesional Healthcare Risk Management course, Chicago USAPatient Safety Up Date, Joint Commision International (JCI) Singapore
2006 : Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR)ORGANISASI2010 - 2012 : Pengurus KKPRS Persi2007 – 2012 : Pengurus MKEK Pusat2005 - Saat ini : Anggota ASHRM (American Society of Healthcare Risk Management)2005 - Saat ini : Tim Konsultan Manajemen Risiko, Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS2017 : PT Esa Global Hutama
3
PENGALAMAN KERJA2018: Tim Konsultan RS Intan Permata Banten2017 – 2018 :Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD dr Zainoel Abidin AcehTim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Abdoel Wahab Sjahranie SamarindaTim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD WonogiriTim Konsutan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD AmbarawaTim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSU Kuningan Luragung 2016 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kota Tangerang
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD KendalTim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Wlingi BlitarTim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Gorontalo
2015: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS Advent Bandung2014 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Tarakan Kaltim
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Sleman2013: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Kanujoso Balikpapan2012: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUP Fatmawati
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar2011 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUD TarakanKaltim2010 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh2009 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makasar
Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Pelni Jakarta Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Sardjito
2007 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RS PersahabatanTim Konsultan Manajemen Risiko RSK Dharmais
4
Fokus area standar MFK :
1. Kepemimpinan & Perencanaan2. Keselamatan & Keamanan3. Bahan Berbahaya & Beracun4. Kesiapan Penanggulangan Bencana5. Proteksi Kebakaran6. Peralatan Medis7. Sistem Utilitas8. Program Monitoring Fasilitas9. Pendidikan Staf
5
1. KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
1. Kumpulkan peraturan perundang‐undangan yang berlaku untuk bangunan dan fasilitas RS
2. Kumpulkan izin‐izin yang masih berlaku 3. Kumpulkan bukti kalibrasi, hasil pemeriksaan dari luar RS4. Kumpulkan bukti rekapitulasi hasil pemeriksaan atau badan eksternal lain
dan laporan & tindaklanjutnya (foto‐foto, pengeluaran anggaran, dll)
Apa yang dilakukan ?
Izin yang harus disiapkan :1. Izin bangunan2. Izin opersional RS 3. SLF (Sertifikat Laik Fugsi) bila diperlukan4. IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah)5. Izin Genset6. Izin Radiologi7. Sertifikat Sistem Pengamanan/pemadaman kebakaran8. Sistem Kelistrikan9. Izin Incenarator (bila ada)10. Izin tempat pembuangan sementara bahan berbahaya dan beracun (TPS B3)11. Izin lift (bila ada)12. Izin Instalasi Petir13. Izin Lingkungan
6
2. Program Manajemen Risiko Fasilitas & Lingkungan
1. Ada program manajemen risiko fasilitas & lingkungan yang masih berlaku & diterapkan sepenuhnya, meliputi:‐‐ (R) Keselamatan & Keamanan Bahan berbahaya & beracun (B3) dan limbahnya Penanggulangan Bencana (Emergensi) Proteksi Kebakaran (Fire Safety) Peralatan Medis Sistem Penunjang (Utilitas)
2. Ada regulasi peninjauan & pembaruan program minimal 1x setahun3. Ada regulasi bahwa penyewa lahan/tenant wajib mematuhi aspek program
manajemen risiko fasilitas & lingkungan, meliputi keselamatan & keamanan, B3 & limbahnya, penanggulangan bencana, proteksi kebakaran
4. Kumpulkan bukti penerapan program manajemen risiko fasilitas & lingkungan
5. PIC program manajemen risiko fasilitas & lingkungan ‐> K3RS6. Kumpukan bukti review atau pembaharuan program manajemen risiko
fasilitas & lingkungan 7. Kumpulkan bukti audit kepatuhan penyewa lahan ‐> form ceklis terkait
kepatuhan ‐> beserta laporan pelaksanaan auditnya
Apa yang dilakukan ?
ProgramManajemenRisikoFasilitas&Lingkungan
1. Pendahuluan2. Latar belakang3. Tujuan umum dan khusus4. Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
• Kegiatan pokok :1. Keselamatan2. Keamanan3. Bahan beracun dan berbahaya4. Disaster plan5. Kebakaran6. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya7. Peralatan medis8. Program monitoring9. Pendidikan Staf
• Rincian Kegiatan :1.Identifikasi risiko2.Analisa risiko3.Evaluasi risiko4.Pengendalian risiko5.Komunikasi & Konsultasi 6.Monitoring & review insiden7. Cara melaksanakan kegiatan8. Sasaran9. Jadwal pelaksanaan kegiatan10. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya ‐‐> review program 11. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
7
Proses Manajemen Risiko
8
9
3. Organisasi & Individu melakukan pengawasan terhadap perencanaan & pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas & lingkungan
1. SK pengorganisasian manajemen risiko fasilitas & lingkungan 2. SK Individu yang mengawasi perencanaan & penerapan program
manajemen risiko fasilitas & lingkungan ‐> beserta UTW3. Ada program monitoring terhadap program manajemen risiko fasilitas &
lingkungan ‐> (R)4. Bukti sertifikat pelatihan manajemen risiko5. Bukti laporan kegiatan PIC program
Apa yang dilakukan ?
Jobdesc:a. Mengawasi semua aspek program manajemen risiko fasilitas &
lingkunganb. Mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan
berkesinambunganc. Melakukan edukasi stafd. Melakukan pengujian/testing dan pemantauan programe. Secara berkala menilai ulang & merevisi program manajemen risiko
fasilitas & lingkunganf. Menyerahkan laporan tahunan kepada direktur RSg. Mengorganisasikan & mengelola laporan kejadian/insiden,
melakukan analisa & upaya perbaikan
DIREKTUR
KOMITE MEDIK BAGIAN TU / KEU
Komite K3RS
KOMITE KEPERAWATAN
SUB KOMITEKESELAMATAN & KEAMANAN
SUB KOMITEB3 & LIMBAH
SUB KOMITEPENANGGULANGAN BENCANA
BIDANG
SMF
INSTALASI
KOMITE MUTU, KP & MR
SUB KOMITEPROTEKSI KEBAKARAN
SUB KOMITEPERAKATAN MEDIS
SUB KOMITEUTILITAS
BAGIAN DIKLAT
KOMITE PPI
KOMITE STAF LAIN
SATUAN PENGAWAS INTERNAL(MONITORING PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS & LINGKUNGAN RS)
Sekretaris Komite K3RS
11
4. KESELAMATAN & KEAMANAN
1. Program keselamatan & keamanan RS ‐> SK kan2. Pedoman pengorganisasiannya beserta unit kerjanya ‐> SK kan3. Bukti identifikasi risiko area risiko terkait keselamatan & keamanan ‐> Risk Register 4. Pemberian identitas pada penunggu pasien, pengunjung termask tamu, staf RS,
pegawai kontrak ‐> regulasinya5. Ada bukti pemeriksaan fasilitas ‐> form ceklis kondisi bangunan & fasilitas beserta
laporan pelaksanaannya6. Ada bukti CCTV di area risiko yang ditetapkan
Apa yang dilakukan ?
4.1 ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI
Apa yang dilakukan ?1. Ada regulasi asesmen risiko pra konstruksi ‐> (R)2. Bukti pelaksanaan PCRA, meliputi
1. Kualitas udara2. Pengendalian infeksi (ICRA)3. Utilitas4. Kebisingan5. Getaran6. Bahan Berbahaya7. Layanan darurat, seperti response terhadapa kode28. Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan dan layanan
3. Bukti tindaklanjut PCRA4. Audit kepatuhan kontraktor
12
4.2 MERENCANAKAN & MENYEDIAKAN ANGGARAN UNTUK KESELAMATAN & KEAMANAN
Apa yang dilakukan ?
1. Interview bag keuangan dan/atau bag perencanaan2. Bukti RKA, RBA untuk keselamatan & kemanan RS3. Ada bukti anggaran untuk penerapan PCRA dan ICRA
13
5. BAHAN BERBAHAYA & BERACUN
1. Ada pengelolaan B3 dan limbahnya ‐> SK kan2. Pengelolaan B3 dan limbahnya, meliputi:
a) Data inventaris B3 dan limbahnya (jenis, jumlah & lokasi)b) Penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3 dan limbahnyac) Penggunaan APD, prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi insidend) Tumpahan atau paparane) Pemberian label yang tepat pada B3 dan limbahnyaf) Pelaporan & investigasi dari tumpahan atau paparan ‐> bukti laporg) Dokumentasi, izin, lisensi atau persyaratan lainh) Pengadaan/pembelian B3, pemasok wajib melampirkan MSDSi) MSDS (Material Safety Data Sheet) atau LP (Lembar Data Pengaman)
3. Bukti izin IPAL, izin TPS B3, izin Incenerator/MOU dengan pihak ketiga. Izin transporter
Apa yang dilakukan ?
5.1 SISTEM PENYIMPANAN & PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR & PADAT
Apa yang dilakukan ?1. Ada regulasi terkait penyimpanan & pengolahan limbah B32. Izin TPS B3 masih berlaku3. Izin IPAL atau izin IPLC (izin Pembuangan Limbah Cair) masih berlaku4. Izin pengolah limbah k3 (izin operasional, izin trnasporter & bukti pemusnahan)
14
6. KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
1. Ada regulasi terkait manajemen disaster RS, meliputi:a) menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan
kejadianb) menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan
bila terjadi bencana ‐> HSIc) menentukan peran RS dalam peristiwa/kejadian tersebutd) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadiane) mengelola sumberdaya selama kejadian termasuk sumber alternatiff) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif
pada waktu kejadiang) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggungjawab staf selama kejadianh) mengelola keadaaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggungjawab pribadi
staf dengan tanggungjawab RS untuk tetap menyediakan pelayanan pasien2. Ada regulasi ruang dekontaminasi dalam pedoman pelayanan IGD ‐> SK3. Ada bukti HVA ‐> identifikasi risiko bencana internal dan eksternal4. Ada denah ruang dekontaminasi IGD5. Fasilitas ruang dekon di IGD, mencakup:
1. Ruangan ditemaptkan didepan atau diluar IGD, terpisah dengan ruang IGD2. Pintu masuk menggunakan swing membuka kedalam otomatis3. Bahan pintu harus bisa mengantisipasi benturan benturan brankar4. Bahan lantai tidka licin, tahan air5. Konstruksi dinding tahan air hingga ketinggian 120 cm dari permukaan lantai6. Ruang dilengkapi dengan wastafel dan pancuran air (shower)
Apa yang dilakukan ?
15
6.1 PELAKSANAAN SIMULASI DISASTER
1. Simulasi minima 1x setahun2. Ada bukti pelaksanaan simulasi 3. Ada bukti lakukan diskusi setiap akhir simulasi (debrefing) ‐> buat laporan ‐>
tindaklanjut4. Ada bukti daftar peserta simulasi (staf RS, pegawai kontrak, penyewa lahan)
Apa yang dilakukan ?
16
7. PROTEKSI KEBAKARAN
1. Ada bukti hasil asesmen risiko untuk proteksi kebakaran (FRSA) dan tindaklanjutnya ‐> buat programnya aktif & pasien ‐> SK kan program
2. Program proteksi kebakaran meliputi1. Penyimpanan dan penanganan bahan mudah terbakar termasuk gas medis
disimpan dengan aman2. Penanganan bahaya terkait konstruksi apapun, di atau yang berdekatan dengan
bangunan yang ditempati pasien3. Penyediaan sarana evakuasi yang aman, tidak terhalangi bila terjadi kebakaran4. Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini (detektor asap, alarm
kebakaran, fire patrols)5. Penyediaan mekanisme pemadaman api (selang air, bahan kimia pemadam api,
sistem sprinkler) ‐> sistem kebakaran aktif3. Asemen risiko proteksi kebakaran, meliputi:
a) Tekanan dan risiko lainnya di kamar opeasib) Sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan
asapc) Daerah berbahaya (kamar linen kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang
penyimpanan oksigen) dan ruang diatas langit‐langit diseluruh aread) Sarana evakuasie) Dapur produksi dan peralatan masakf) Londri, lineng) Sistem tenaga listrik darurat dan peralatanh) Gas medis dan komponen sistem vakum
Apa yang dilakukan ?
17
7. 1 SIMULASI PROTEKSI KEBAKARAN
1. Ada bukti pelaksanaan simulasi 1x setahun ‐> koordinasi dgn diklat2. Simulasikan evakuasi pasien ke tempat yang aman3. Bukti inspeksi, uji coba, maintenan peralatan pemadam kebakaran
Apa yang dilakukan ?
7. 2 KAWASAN TANPA ROKOK & ASAP ROKOK
Apa yang dilakukan ?
1. Ada regulasi penetapan RS sebagai kawasan bebas rokok ‐> (R)2. Ada bukti evaluasi kepatuhan larangan merokok3. Observasi ke lingkungan RS, Interview staf, satpam, pengunjung
18
8. PERALATAN MEDIS
1. Ada regulasi pengelolaan peralatan medis ‐> SK2. Ada program pemeliharan preventif dan kalibrasi ‐> SK3. Pengelolaan peralatan medis meliputi:
a) Inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimiliki RS, peralatan medis dengan KSO
b) Pemeriksaan peralatan medis secara teraturc) Uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrikd) Pemeliharaan preventif dan kalibrasi
4. Ada bukti inventarisasi peralatan medis5. Ada bukti identifikasi risiko untuk semua peralatan medis yang digunakan di RS6. Ada ceklis pemeriksaan peralatan medis7. Ada bukti hasil inspeksinya8. Ada bukti uji fungsi sejak baru, sesuai umur, sesuai penggunaan, rekomendasi pabrik9. Ada bukti pemeliharaan preventif & kalibrasi10. Ada bukti pelaksanaan pengelolaan peralatan medis dilakukan oleh staf yang
kompeten (ijazah, sertifikat pelatihan)
Apa yang dilakukan ?
19
8.1 RECALL PERALATAN MEDIS
1. Ada regulasi pemantauan & penarikan kembali peralatan medis2. Ada bukti pertemuan membahas alat medis yang direcall, laporan insiden
terkait alat medis, kegagalan alat medis ‐> sertai bukti pemantauan3. Ada bukti pelaporan insiden terkait peralatan medis (sentinel) ke KNKP dan
KARS
Apa yang dilakukan ?
20
9. SISTEM UTILITAS
1. Ada regulasi pengelolaan sistem utilitas, meliputi:a) Ketersediaan air & listrik 24 jam setiap hari terus menerusb) Daftar inventaris sistem utilitas, pemetaan distribusinya ‐> update berkalac) Pemeriksaan, pemeliharaan & perbaikan sistem utilitas yang ada di daftar
inventarisd) Jadwal pemeriksaan, uji, pemeliharaan sistem utilitas berdasar kriteria
(rekomendasi pabrik, tingkat risiko, pengalaman di RS)e) Pelabelan tuas2 sistem utilitas ‐> membantu pemadaman darurat f) Komponen listrik yang digunaakn di RS sesuai standar & regulasi
2. Ada bukti daftar inventaris sistem utilitas & lokasinya3. Ada bukti hasil pemeriksaan / inspeksi sistem utilitas4. Ada bukti hasil uji sistem utilitas5. Ada bukti hasil pemelihraan sistem utilitas6. Ada bukti hasil perbaikan sistem utilitas, jika ada7. Observasi label tuas2 sistem utilitas membantu pemadaman darurat
Apa yang dilakukan ?
21
9.1 SISTEM UTILITAS UTAMA
1. Ada regulasi sistem utilitas meliputi:a) Identifikasi peralatan, sistem dan area yang memiliki risiko paling tinggi tehadap
pasien & staf (area yang memerlukan penerangan, listrik untuk lemari pendingin, ventilator, air bersih untuk strilisasi alat)
b) Air bersih & listrik tersedia setiap hari 24 jam terus menerusc) Uji ketersediaan & kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih
darurat/backupd) Dokumentasikan hasil pengujiane) Pastikan pengujian sumber alternatif air bersih & listrik min 6 bulan sekali atau
lebih sering sesuai persyaratan regulasi didaerah, rekomendasi produsen atau kondisi sumber listrik & airnya
Apa yang dilakukan ?
9.2 MENJAMIN TERSEDIANYA AIR BERSIH & LISTRIK Apa yang dilakukan ?
1. Ada regulasi sistem utilitas utama/penting2. Ada bukti daftar inventaris sistem utilitas & sistem utilitas utama3. Ada bukti inspeksi sistem utilitas utama/penting ‐> form ceklis & pelaksanaannya4. Inspeksi dilakukan teratur sesuai kriteria yang disusun RS5. Ada bukti uji test secara teratur untuk sistem utilitas utama/penting6. Ada bukti hasil pemelihraan sistem utilitas utama/penting7. Ada bukti hasil perbaikan sistem utilitas utama/penting, jika ada
22
2. Observasi tempat penampungan air bersih3. Observasi sumber pistrik utama & sumber listrik alternatif, termasuk UPS untuk
ventilator & server sentral4. Ada bukti identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan listrik5. Ada bukti identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan suply air bersih (tercemar
atau terganggu)6. Ada bukti dilakukan upaya mengurangi risiko bila terjadi kegagalan ‐> MOU dengan
penyedia air bersih7. Ada bukti mengkaji kebutuhan sumber listrik dan sumber air alternatif bila terjadi
emergensi8. Ada bukti MOU dengan penyedia air bersih bila terjadi gangguan9. Observasi ke genset & sumber air bersih alternatif
9.2 MENJAMIN TERSEDIANYA AIR BERSIH & LISTRIK
Apa yang dilakukan ?
23
1. Ada regulasi uji coba sumber air bersih & sumber listrik alternatif2. Ada bukti pelaksanaan uji coba sumber air bersih alternatif3. Ada bukti pelaksanaan uji coba sumber listrik alternatif4. Observasi penyimpanan bahan bakar untuk genset ‐> jumlah harus mencukupi
9.2.1 UJI BEBAN LISTRIK & SUMBER AIR ALTERNATIF
Apa yang dilakukan ?
9.3 PEMERIKSAAN AIR BERSIH & AIR LIMBAH SECARA BERKALA
Apa yang dilakukan ?
1. Ada regulasi pemeriksaan air bersih & air minum termasuk air limbah, meliputi:a) Monitoring mutu air bersih min setahun 1x, untuk pemeriksaan kimia 6 bulan
1x atau lebih tergantung regulasi daerah, kondisi sumber air, pengalaman sebelumnya dgn masalah mutu air dokumentasikan hasil pemeriksaan
b) Pemeriksaan air limbah 3 bulan 1x atau lebih tergantung regulasi daerah, kondisi air limbah, hasil pemeriksaan limbah terakhir dokumentasikan
c) Pemeriksaan mutu air rutin yg digunakan untuk dialisis 1 bulan 1x untuk menilai pertumbuhan bakteri & endotoksin dokumentasikan
d) Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia dokumentasikan e) Monitoring hasil pemeriksaan air & lakukan perbaikan bila perlu ‐>
dokumentasikan bukti tindaklnajutnya
24
1. Ada regulasi sistem pelaporan insiden dari setiap program manajemen risiko fasilitas2. Bukti laporan insiden terkait manajemen risiko fasilitas & hasil analisanya3. Bukti tindak lanjut hasil analisa ‐> misal mengganti atau meningkatkan (upgrade)
teknologi medis, peralatan, dll4. Bukti pelaksanaan pengawasan & pelaporan program manajemen risiko fasilitas ke
direktur 3 bulan 1x
10. PROGRAM MONITORING FASILITAS
Apa yang dilakukan ?
11. PENDIDIKAN STAF
Apa yang dilakukan ?
1. Ada program pelatihan MFK2. Ada bukti pelaksanaan pelatihan program MFK untuk staf koordinasi dengan diklat3. Ada bukti pelaksanaan edukasi ke pengunjung, suplier, pekerja kontrak, dll
koordinasi dengan diklat4. Ada bukti evaluasi pelatihan berupa pra & post test
25
11.1 PENDIDIKAN STAF
Apa yang dilakukan ?1. Staf dilatih & diberi pengetahuan tentang peran mereka dalam program RS untuk
proteksi kebakaran, keamanan & penanggulangan bencana2. Simulasi menghadapi kebakaran3. Simulasi tindakan untuk menghilangkan, mengurangi / meminimalisir atau
melaporkan terkait keselamatan dan keamanan4. Simulasi prosedur penyimpanan, penanganan dan pembuangan gas medis serta
limbah B35. Simulasi penanganan kedaruratan serta bencana internal atau eksternal
11.2 PENDIDIKAN STAFApa yang dilakukan ?
1. Ada bukti pelaksanaan pelatihan menjalankan peralatan medis sesuai tugasnya2. Ada bukti test yang dilakukan untuk menjalankan peralatan medis3. Simulasi menjalankan peralatan medis4. Ada bukti pelaksanaan pelatihan menjalankan sistem utilitas sesuai tugasnya5. Ada bukti test yang dilakukan untuk menjalankan sisten utilitas6. Simulasi menjalankan sistem utilitas7. Ada bukti pelaksanaan pelatihan memelihara peralatan medis8. Ada bukti test memelihara pemeliharaan medis9. Ada bukti pelaksanaan pelatihan memelihara sistem utilitas sesuai tugasnya10. Ada bukti test memelihara sistem utilitas
Thank You