Otonomi daerah

20
K E L O M P O K 4 Nama kelompok Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan UNIVERSITAS sriwijaya 1. Amalia Agustina (06081181419003) 2. Dwi Oktalidiasari (06081181419019) 3. Mei Ayu Tiara (06081181419015) 4. Nurul Ain Safura (06081181419025) Prodi : Pend. matematika

Transcript of Otonomi daerah

Page 1: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Nama kelompok

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

UNIVERSITAS sriwijaya

1. Amalia Agustina (06081181419003)

2. Dwi Oktalidiasari (06081181419019)

3. Mei Ayu Tiara (06081181419015)

4. Nurul Ain Safura (06081181419025)

Prodi : Pend. matematika

Page 2: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Page 3: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

A. Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi Daerah yaitu kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa (inisiatif) sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 4: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Page 5: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

B. Dasar Hukum Otonomi Daerah

Berikut dasar hukum otonomi daerah yang diatur lebih lanjut oleh undang-undang.

1. UUD 1945 Pasal 18 ayat (2)2. UUD 1945 Pasal 18 ayat (5)3. UUD 1945 Pasal 18 ayat (6)4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 20045. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

Page 6: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Dalam UU No. 32 Tahun 2004, bahwa Daerah berkewajiban untuk:

1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;3. mengembangkan kehidupan demokrasi;4. mewujudkan keadilan dan pemerataan;5. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;6. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;

Page 7: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak;

8. mengembangkan sistem jaminan sosial; 9. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; 10. mengembangkan sumber daya produktif di daerah;11. melestarikan lingkungan hidup;12. mengelola administrasi kependudukan;13. melestarikan nilai sosial budaya;14. membentuk dan menerapkan peraturan perundang-

undangan sesuai dengankewenangannya; dan15. kewajiban lain yang diatur dalam perundang-

undangan.

Page 8: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

C. Tujuan, Asas dan Prinsip Otonomi Daerah

1. Tujuan Otonomi DaerahOtonomi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah ini bersifat mandiri dan bebas. Pemerintah daerah bebas dan mandiri untuk membuat peraturan bagi wilayahnya. Namun, harus tetap mempertanggung jawabkannya dihadapan Negara dan pemerintahan pusat.

Page 9: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Selain tujuan diatas, masih terdapat beberapa point sebagai tujuan dari otonomi daerah. Dibawah ini adalah beberapa tujuan dari otonomi daerah dilihat dari beberapa aspek :

1. Aspek politik, 2. Aspek pemerintahan3. Aspek sosial budaya4. Aspek ekonomi

Page 10: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

2. Asas dan Prinsip Otonomi DaerahDalam sistem otonomi daerah, dikenal

tiga asas yakni :

1. Asas desentralisasi2. Asas Dekonsentrasi3. Asas tugas pembantuan

Page 11: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Atas dasar pencapaian tujuan dan asas, prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman dalam pemberian Otonomi Daerah adalah sebagai berikut (Penjelasan UU No. 32 Tahun 2004) :

1. Prinsip otonomi seluas-luasnya 2. Prinsip otonomi yang nyata3. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab

Page 12: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

D. Pembagian Kekuasaan dalam Kerangka Otonomi Daerah

Kewenangan yang diserahkan kepada daerah otonom provinsi dalam rangka desentralisasi mencakup :

1. Kewenangan yang bersifat lintas kabupaten dan kota2. Kewenangan pemerintahan lainnya3. Kewenangan kelautan4. Kewenangan yang tidak atau belum dapat ditangani

daerah kabupaten dan daerah kota diserahkan kepada provinsi dengan pernyataan dari daerah otonom kabuapaten atau kota tersebut.

Page 13: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

E. Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia

Sejak diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, banyak aspek positif yang diharapkan dalam pemberlakuan Undang-Undang tersebut. Termasuk diharapkannya penerapan otonomi daerah karena kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di jakarta. Sementara itu pembangunan di beberapa wilayah lain dilalaikan. Otonomi Daerah memang dapat membawa perubahan positif di daerah dalam hal kewenangan daerah untuk mengatur diri sendiri. Pada masa lalu, pengerukan potensi daerah ke pusat terus dilakukan dengan dalih pemerataan pembangunan. Alih-alih mendapatkan manfaat dari pembangunan, daerah justru mengalami proses pemiskinan yang luar biasa. Dengan kewenangan yang didapat daerah dari pelaksanaan Otonomi Daerah, banyak daerah yang optimis bakal bisa mengubah keadaan yang tidak menguntungkan tersebut.

Page 14: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Beberapa contoh keberhasilan dari berbagai daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu:

1. Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masyarakat lokal dan LSM yang mendukung telah berkerja sama dengan dewan setempat untuk merancang suatu aturan tentang pengelolaan sumber daya kehutanan yang bersifat kemasyarakatan (community-based).

2. Di Gorontalo, Sulawesi, masyarakat nelayan di sana dengan bantuan LSM-LSM setempat serta para pejabat yang simpatik di wilayah provinsi baru tersebut berhasil mendapatkan kembali kontrol mereka terhadap wilayah perikanan tradisional/adat mereka.

Page 15: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

F. Dampak Penyelenggaraan Otonomi Daerah

1. Dampak Positif Sesuai dengan tujuan pemberian otonomi daerah, diharapkan pelaksanaan otonomi daerah menurut Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 membawa dampak positif :

2. Perkembangan proses demokrasi dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan akan meningkat;

3. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses kepemerintahan, baik dalam proses penentuan kebijakan, dan pelaksanaan maupun dalam proses evaluasi dan pengawasan, akan semakin meningkat;

4. munculnya kreativitas dan inovasi daerah untuk mengembangkan pembangunan daerahnya;

5. meningkatnya gairah birokrasi pemerintahan daerah

Page 16: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

5. meningkatnya pengawasan atas jalannya pemerintahan Daerah

6. meningkatnya peranan DPRD sebagai wahana demokrasi dan penyalur aspirasi rakyat dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan;

7. pemberian pelayanan umum kepada masyarakat semakin meningkat, baik kualitas maupun kuantitas,

8. munculnya semangat kedaerahan yang menjadi faktor pendorong yang kuat bagi pengembangan daerahnya, dalam arti peningkatan Akuntabilitas.

Page 17: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

2. Dampak Negatif

1. Keinginan bagi daerah otonom untuk meningkatkan penghasilan asli daerah (PAD) yang berlebihan, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak ekonomi biaya tinggi, memberatkan masyarakat, dan kurang terjaminnya kelestarian lingkungan (tidak transparan.

2. Kemungkinan munculnya konflik kepentingan antar daerah dan antara daerah dan pusat yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya alam, seperti sumber daya air, hutan, lautan, lingkungan hidup

3. Munculnya egoisme kedaerahan yang sempit yang mendorong atau menjurus kepada eksklusivisme daerah dan proteksionisme kedaerahan, sehingga akan mengganggu kepada makna persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Pelayanan yang diberikan hanya standar minimum.

Page 18: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

G. Upaya Mengatasi Masalah Yang Terjadi Dalam Otonomi Daerah Pada Masa Reformasi

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam otonomi daerah adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah pusat harus melaksanakan otonomi daerah dengan penuh keikhlasan agar daerah dapat memperoleh hak untuk mengolah sumber daya di daerah secara optimal.

2. Pemda dalam rangka otonomi daerah perlu mengembangkan strategi efesiensi dalam segala bidang.

3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan secara sistematis, mensinergikan kegiatan lembaga/institusiriset pada PTN/PTS di daerah dengan industri kecil menengah dan tradisional.

Page 19: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

4. Merekomendasikan kepada pemerintah untuk memperbaiki dasar-dasar ekonomi yang sudah rapuh

5. Memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam dengan baik

6. Mendorong desentralisasi pembangunan daerah

Page 20: Otonomi daerah

KELOMPOK 4

Terima Kasih