otonomi daerah

4
OTONOMI DAERAH 26 Apr Mendeskripsikan Otonomi Daerah 1. Pengertian Otonomi Daerah Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangt-undangan. 2. Tujuan Otonomi Daerah Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik. 2. Pengembangan kehidupan demokrasi. 3. Keadilan. 4. Pemerataan. 5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. 6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. 7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 3. Syarat-syarat pembentukan Otonomi Daerah Syarat-syarat pembentukan daerah sesuai dengan pasal 5, antara lain : Administrasi 1) Untuk provinsi meliputi persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur. 2) Untuk kabupaten/kota meliputi persetujuan DPD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota. Teknis, meliputi faktor sebagai berikut : 1) Kemampuan ekonomi. 2) Potensi daeah. 3) Social budaya. 4) Social politik. 5) Kependudukan. 6) Luas daerah. 7) Pertahanhan. 8) Keamanan. 9) Factor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. Fisik, meliputi : 1) Paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi. 2) Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kabupaten. 3) Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kota. 4. Dasar hukum diselenggarakan otonomi daerah di Indonesia Dasar hukum otonomi daerah yaitu :

description

otonomi daerah

Transcript of otonomi daerah

OTONOMIDAERAH

26 Apr

Mendeskripsikan Otonomi Daerah

1. Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangt-undangan.

2. Tujuan Otonomi Daerah

Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.

2. Pengembangan kehidupan demokrasi.

3. Keadilan.

4. Pemerataan.

5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.

6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.

7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Syarat-syarat pembentukan Otonomi Daerah

Syarat-syarat pembentukan daerah sesuai dengan pasal 5, antara lain :

Administrasi

1) Untuk provinsi meliputi persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur.

2) Untuk kabupaten/kota meliputi persetujuan DPD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota.

Teknis, meliputi faktor sebagai berikut :

1) Kemampuan ekonomi.

2) Potensi daeah.

3) Social budaya.

4) Social politik.

5) Kependudukan.

6) Luas daerah.

7) Pertahanhan.

8) Keamanan.

9) Factor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.

Fisik, meliputi :

1) Paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi.

2) Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kabupaten.

3) Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kota.

4. Dasar hukum diselenggarakan otonomi daerah di Indonesia

Dasar hukum otonomi daerah yaitu :

1. UUD 1945 pasal 18

2. UU No. 32 tahun 2004

3. Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2003

5. Bentuk dan Susunan Pemerintah Daerah

1. Dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD)

DPRD merupakan lembaga yang berperan sebagai badan legislative di daerah baik di provinsi, kabupaten maupun kota. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di dearah merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi Pancasila. Dan dipilih melalui pemillu.

2. Pemerintahan Daerah

Pemerintah daerah merupakan lembaga di daerah yang berperan sebagai badan eksekutif daerah. Berdasarkan UUD 1945 pasal 18 ayat 4 pemerintah daerah yang dibentuk di wilayah provinsi, kabupaten dan kota ini dipilih secara demokratis. Dlam menjalankan kewenangannya, pemerintah daerah berhak menetpkan peraturan daerah dan peraturan lainnya untuk melaksanakn otonomi dan tugas bantuan.

6. Syarat-syarat Pembentukan daerah Otonom

Wilayah Negara kesatuan RI dapat dijadikan sebagai daerah otonom apabila daerah tersebut memenuhi persyaratan, yaitu :

a. Kemampuan ekonomi

Untuk menjadi daerah otonom, suatu daerah harus mempunyai kemampuan ekonomi yang memadai agar jalannya pemerintahn tidak tersendat-sendat dan pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

b. Luas daerah

Untuk menjadikan daerah otonom diperlukan luas wilayah tertentu, sehingga keamanan dan stabilitas serta pengawasan dari pemerintah daerah dapat dijalani dengan baik.

c. Pertahanan dan Keamanan Nasional

Hankam suatu daerah merupakan modal penting utama bagi jalannya sebuah pemerintahan.

d. Syarat-syarat lain

Artinya yaitu segala sesuatu yang memungkinkan daerah untuk dapat melaksanakan pembangunan dan pembinaan kestabilan politik serta persatuan dan keatuan bangsa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab.

7. Asas-asas Otonomi Daerah

Asas Sentralisasi adalah pemusatan seluruh penyelenggaraan pemerintah Negara dengan pemerintah pusat.

Asas Desentralisasi adalah segala pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

Asas Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah gubernur sebagai wakil pemerintah dan perangkat pusat di daerah.

Asas Pembantuan adalah asas yang menyatakan turut serta dalam pelaksanaan urusan pemerintah yang ditugaskan kepada pemerintah daerah dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kepada yang memberi tugas.

8. Kewenangan yang dimiliki oleh daerah otonom

Kewenangan Politik

Adanya otonomi daerah, rakyat melalui DPRD memiliki kewenangan memilih kepala daerah sendiri.

Kewenangan Administrasi

Menyangkut keuangan pemerintah pusat dengan memberikan uang kepada daerah untuk mengelola karyawan dan organisasi.

Alasan perbedaan perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri dalam ilmu ekonomi, yaitu sebagai berikut :

a.Pada Umumnya, gerak faktor-faktor produksi ke luar negeri lebih sulit dari pada gerak faktor-faktor produksi di dalam negeri.

b.Adanya perbedaan pertimbangan dalam melakukan perdagangan, yaitu antara perdagangan luar negeri dan perdagangan antar daerah dalam satu Negara.

c.Adanya perbedaan system keuangan dan hokum dalam melakukan transaksi perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri.

Nah, sekarang kalian sudah tahu kan apa alasan perbedaan dari perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri. Jika sudah tahu, saya mau lanjut lagi nih jurnal lovers, hal-hal apa saja yang erat dengan perdagangan antarnegara disimak lagi ya

Hal-hal yang erat kaitannya dengan perdagangan antarnegara terdiri dari :

1. Ekspor

Menjual barang ke luar negeri. Orang atau badan yang menjual barang ke luar negeri disebut eksportir. Biasanya, harga barang-barang yang diekspor ini lebih murah di dalam negeri jika dibandingkan dengan harga barang yang sama di luar negeri. Kegiatan ekspor akan memperoleh keuntungan. Dengan adanya ekspor, pemerintah akan memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor, semakin besar devisa yang diterima oleh Negara.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor, yaitu :

1) Keadaan Pasar di Luar Negeri

Keadaan pasar ini meliputi perkiraan kekuatan permintaan dan penawaran dari berbagai Negara. Jadi apabila dipasar dunia permintaan suatu barang atau jasa lebih kuat dari pada penawarannya, maka harga barang atau jasa tersebut akan cenderung naik dan akan memudahkan Negara penghasilan untuk mengembangkan ekspornya.

2) Iklim Usaha yang Diciptakan oleh Pemerintah

Dorongan para pengusaha untuk melakukan ekspor juga dipengaruhi oleh iklim usaha, seperti kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah untuk melakukan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain adalah penyerdehanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya yang berkenaan dengan ekspor, pemberiaan fasilitas untuk produksi barang-barang ekspor, dan adanya lembaga-lembaga lain yang menunjang ekspor.

3) Kelincahan para Eksportir untuk Merebut Pasar Dunia

Apabila eksportir pandai meneliti dan mencari peluang ekspor, maka pasar luar negeri semakin luas. Tentu saja keuletan dan kegigihan eksportir juga diperlukan untuk mengembangkan ekspor.

2. Impor

Kegiatan memasukkan atau mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Orang atau badan yang melakukan kegiatan impor disebut importer. Importer tertarik melakukan kegiatan impor karena mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh karena harga barang di dalam negeri lebih mahal dari pada di luar negeri. Barang-barang yang di impor dapat berupa barang konsumsi, barang-barang modal, bahan baku, dan bahan penolong.

Harga barang impor di dalam negeri lebih mahal dari pada di luar negeri karena beberapa kemungkinan berikut :

1) Negara pengimpor tidak dapat menghasilkan barang tersebut karena memang tidak mempunyai bahan-bahan dasarnya.

2) Negara pengimpor dapat memproduksi barang impor, tetapi biayanya lebih mahal, akibatnya, harga menjadi lebih mahal.

3) Sebenarnya, Negara pengimpor sudah dapat menghasilkan sendiri, tetapi jumlahnya belum bisa mencukupi permintaan masyarakat.