Otonomi Daerah
-
Upload
mutiasariwardana -
Category
Documents
-
view
548 -
download
0
Transcript of Otonomi Daerah
OTONOMI DAERAH DALAM KERANGKA
NKRIOleh kelompok 5:
Maulida Putri AhdainiQaffah Silma Azas
Robin Siagian
Daftar Isi Hakikat Otonomi Daerah Visi Otonomi Daerah Bentuk dan Tujuan Desentralisasi dalam Konteks
Otonomi Daerah Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia Prinsip-prinsip Pelaksanaan Otonomi Daerah Pembagian Kekuasaan dalam Kerangka Otonomi
Daerah Pemilihan, Penetapan, dan Kewenangan Kepala
Daerah Kesalahpahaman Terhadap Otonomi Daerah Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah Otonomi Daerah dan PILKADA LAngsung
Hakikat Otonomi Daerah
Kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
Tujuan Otonomi Daerah:Stabilitas PolotikKesenjanganKesejahteraanPemerataan pembangunan
VISI OTONOMI DAERAH Bidang politik Bidang ekonomi Bidang sosial dan budaya
Sebuah proses untuk membuka ruang bagi lahirnya kepala pemerintahan daerah yg dipilih secara demokratis
Harus menjamin lancarnya pelaksanaan kebijakan ekonomi di daerah, di sisi lain harus mendorong terbukanya peluang bagi pemerintah daerah mengembangkan kebijakan lokal kedaerahan
otonomi daerah harus diarahkan pada pengelolaan, penciptaan, dan pemeliharaan integrasi dan harmoni sosial
Bentuk dan Tujuan Desentralisasi dalam Konteks Otonomi Daerah
Terciptanya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahSebagai saran apendidikan politik bagi pemerintah daerahPersiapan untuk karier politik lanjutanStabilitas politik Kesetaraan politikAkuntabilitas publik
Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia
UU No.1 Tahun 1945 ditetapkan 3 jenis daerah otonom: keresidenan, kabupaten,dan kota UU No.22 Tahun 1948 berfokus pd pengaturan tentang susunan pemerintahan
daerah yg demokratis UU yg disebut terakhir mengatur pokok- pokok
penyelenggaraan pemerintahan yg menjadi tugas pemerintahan pusat di daerah
UU No.22 Tahun 1999 munculnya kehendak masyarakat u/ melakukan reformasi
disemua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara UU No.32 Tahun 2004 dominasinya pengaturan tentang pemilihan kepala daerah
yg bobotnya hampir 25% dr keseluruhan isi UU tersebut
Prinsip-prinsip Pelaksanaan Otonomi Daerah Penyelenggaraan otonomi daerah dgn memperhatikan
aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi, dan keanekaragaman daerah
Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab
Pelaksanaan otonomi daerah yg luas dan utuh Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dgn konstitusi Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan
peranan dan fungsi badab legislatif daerah Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan
kemandirian daerah otonom Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah
provinsi dalam keduduklan sbg wilayah administrasi Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan
Pembagian Kekuasaan dalam Kerangka Otonomi Daerah Otonomi daerah yg diterpkan di Indonesia
bersifat luas, nyata, dan bertanggung jawabLuas : karena kewenangan sisa justru berada
pd pemerintah pusatNyata : karena kewenangan yg
diselenggarakan menyangkut yg diperlukan, tumbuh, hidup, dan berkembang
Bertanggung jawab : karena kewenangan yg diserahkan itu harus diselenggarakan demi pencapaian tujuan otonomi daerah
Pemilihan, Penetapan, dan Kewenangan Kepala Daerah UU No.22 Tahun 1999 bupati dan walikota sepenuhnya menjadi
kepala daerah otonom yg dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada DPRD dan dapat dihentikan oleh DPRD
UU No.32 Tahun 2004 kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat
melalui pilkada langsung
Kesalahpahaman Terhadap Otonomi Daerah Otonomi dikaitkan semata- mata dengan uang Daerah belum siap dan belum mampu Dengan otonomi daerah, maka pusat akan
melepaskan tanggung jawab u/ membantu dan membina daerah
Dengan otonomi daerah, maka daerah dapat melakukan apa saja
Otonomi daerah akan menciptakan raja- raja kecil di daerah dari memindahkan korupsi ke daerah
Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah Faktor- faktor prakondisi yg di harapkan
dari pemerintah daerah, yaitu: Fasilitas Pemerintah daerah harus kreatif Politik lokal yg stabil Pemerintah daerah harus menjamin
kesinambungan berusaha Pemerintah daerah harus komunikatif
dengan LSM/NGO
Otonomi Daerah dan PILKADA LAngsungPenyelenggaraan PILKADA harus memenuhi beberapa kriteria:o Langsungo Umumo Bebaso Rahasiao Jujuro Adil
Kelemahan PILKADA langsung: Dana yg dibutuhkan Membuka kemungkinan konflik elite dan massa Aktivitas rakyat terganggu
Kelebihan PILKADA langsung:• Kepala daerah terpilih akan memiliki mandat dan legitimasi
yg sangat kuat• Kepala daerah terpilih tidak perlu terikat pd konsesi partai-
partai• Sistem ini lebih akuntabel• Check and balance antara lembaga legislatif dan eksekutif
lebih berjalan seimbang• Kriteria calon kepala daerah dapat dinilai secara langsung
oleh rakyat• Wadah pendidikan politik rakyat• Kancah pelatihan dan pengembangan demokrasi• Sebagai persiapan untuk karier politik lanjutan• Membangun stabilitas politik dan mencegah separatisme• Kesetaraan politik• Mencegah konsentrasi kekuasaan dipusat