Otomasi Industri

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan merupakan sektor yang berpotensi besar dalam industri agribisnis. Area perkebunan secara umum memiliki luas area yang lebih besar dibandingkan dengan area pertanian. Tanaman yang dikembangkan pada perkebunan umumnya adalah strawberry, melon, semangka, teh, tembakau, bunga matahari, tanaman hias, tanaman obat-obatan, dan masih banyak yang lainnya. Perkebunan sering kali mendapat gangguan dari hama ataupun hewan pengganggu seperti kucing, anjing, kelinci, tikus, domba, dan lain-lain. Untuk mencegah hewan-hewan tersebut masuk ke area perkebunan, pengelola harus mengawasi area perkebunan secara rutin. Hal tersebut sangat tidak efektif, memakan banyak tenaga, dan membutuhkan waktu yang lama. Selain faktor keterbatasan manusia untuk bisa mengontrol 24 jam, luas area perkebunan yang sangat luas akan sangat menyulitkan pengawasan. Perkebunan juga sangat memerlukan proses penyiraman air secara teratur. Untuk itu sangat diperlukan sistem yang dapat melakukan otomasi dalam melakukan penyiraman untuk mempermudah petani mengelola kebunnya. 1

description

Penelitian mengenai sistem otomasi industri

Transcript of Otomasi Industri

Page 1: Otomasi Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan merupakan sektor yang berpotensi besar dalam industri agribisnis. Area

perkebunan secara umum memiliki luas area yang lebih besar dibandingkan dengan area

pertanian. Tanaman yang dikembangkan pada perkebunan umumnya adalah strawberry,

melon, semangka, teh, tembakau, bunga matahari, tanaman hias, tanaman obat-obatan,

dan masih banyak yang lainnya.

Perkebunan sering kali mendapat gangguan dari hama ataupun hewan pengganggu seperti

kucing, anjing, kelinci, tikus, domba, dan lain-lain. Untuk mencegah hewan-hewan

tersebut masuk ke area perkebunan, pengelola harus mengawasi area perkebunan secara

rutin. Hal tersebut sangat tidak efektif, memakan banyak tenaga, dan membutuhkan

waktu yang lama. Selain faktor keterbatasan manusia untuk bisa mengontrol 24 jam, luas

area perkebunan yang sangat luas akan sangat menyulitkan pengawasan.

Perkebunan juga sangat memerlukan proses penyiraman air secara teratur. Untuk itu

sangat diperlukan sistem yang dapat melakukan otomasi dalam melakukan penyiraman

untuk mempermudah petani mengelola kebunnya.

Oleh karena itu, dibuatlah Scarebugs, alat pengusir hewan sekaligus penyiram kebun

otomatis. Alat ini akan sangat membantu petani dalam mengelola area perkebunan baik

dalam penyiraman otomatis maupun untuk mengusir hewan penggangu.. Diharapkan

dengan pemanfaatan alat ini, hasil perkebunan menjadi lebih baik dan meminimalisir

kerusakan akibat gangguan hewan liar sehingga petani mendapatkan kemudahan dan

keuntungan yang lebih maksimal.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari perancangan sistem otomasi ini antara lain:

Apa tujuan dibuatnya perancangan sistem otomasi ini?

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat ini?

1

Page 2: Otomasi Industri

Apa saja kelebihan dan kekurangan dari alat tersebut?

1.3 Tujuan

Tujuan perancangan sistem otomasi ini antara lain:

Alat ini dirancang untuk melindungi tanaman dari hewan pengganggu yang masuk ke

dalam kebun dan merusak tanaman.

Mengestimasikan biaya yang diperlukan dalam pembuatan alat tersebut.

Mengetahui kelebihan, kekurangan, serta mengevaluasi sistem yang dipakai.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diberikan dalam perancangan sistem otomasi ini antara lain:

Dapat menciptakan alat yang inovatif dalam bidang perkebunan yang dapat

mempermudah pekerjaan manusia.

Dapat mengerti cara kerja Scarebugs sehingga pembaca dapat membuat sendiri

1.5 Batasan dan Asumsi

Scarebugs ini dapat berfungsi secara maksimal apabila batasan-batasan yang di

inputkan pada alat ini terpenuhi. Batasannya antara lain:

Alat ini di khususkan untuk perkebunan dengan tinggi tanaman tidak lebih dari 50

cm (contohnya buah stroberi, melon dan semangka) dan luasan dengan sudut

pandang 2 dimensi.

Ukuran hewan pengganggu yang mampu dideteksi oleh Scarebugs adalah dengan

tinggi 5-50 cm dan lebar 2-20 cm

Scarebugs ini akan mengalami gangguan atau tidak bisa berfungsi secara optimal apabila:

Scarebugs ini diasumsikan mampu mendeteksi hewan seukuran belalang hingga

kucing sehingga sesuatu yang berukuran lebih kecil atau lebih besar dari batas

ukuran tersebut tidak akan disemprot.

Sumber daya (baterai) yang digunakan habis, sehingga diperlukan re-charge baterai

agar Scarebugs dapat digunakan kembali.

2

Page 3: Otomasi Industri

BAB II

DESKRIPSI SISTEM

2.1 Komponen Penyusun

Untuk menjalankan Scarebugs ini diperlukan sebuah rangkaian serta komponen-

komponen yang menyusun sedemikian rupa sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang

diinginkan. Komponen penyusun Scarebugs ini terdiri dari:

2.2.1 Sensor

Sensor merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala

atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik,

energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Dalam

rankaian ini, pada sensor terdapat:

1. Photodioda yang berfungsi sebagai penerima cahaya

2. LED (Light Emmiting Diode) berfungsi sebagai pemancar cahaya

3. OP AMP (Operasional Amplifier) bertugas sebagai pembanding untuk

membandingkan suatu input dengan suatu refrensi yang telah di tetapkan

nilainya

4. Resistor berfungsi untuk menghambat arus listrik yang mengalir pada sebuah

rangkaian

5. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog dan sebagai

pengendali masukan untuk sirkuit elektronik

2.2.2 Actuator

Peranti yang menghasilkan gerakan pada robot atau suatu mesin terotomasi. Dalam

peralatan Scarebugs yang berfungsi sebagai actuator adalah pompa air yang

berfungsi untuk mengeluarkan air (dalam hal ini yang digunakan adalah pompa air

pada akuarium) dan relay yang digunakan untuk penyiraman air terotomasi.

2.2.3 Analyzer

Pada perangkat ini yang berfungsi sebagai analyzer adalah PLC. PLC berguna

sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram

3

Page 4: Otomasi Industri

untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik

seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu

mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu

mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan

keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.

2.2 Cara Kerja Sistem

Secara umum, cara kerja sistem ini digambarkan dalam dua flowchart. Flowchart

merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses

beserta instruksinya (). Flowchart yang dipakai dalam sistem ini yaitu flowchart untuk

proses proteksi dan proses penyiraman. Di bawah ini merupakan gambar dari flowchart

tersebut secara berturut-turut.Start

Status= 1

Detik= 0Menit= 0Jam= 0

Timer= 0

Detik= detik+1

Detik= 60

Detik= 0

Menit= menit+1

Menit= 60

Menit= 0

Jam= jam+1

Jam= 12

Pompa ON

Timer= time+1

Timer= 5 menit

Pompa OFF

Status= 0

End

No

Yes

No

Yes

Yes

No

No

No

Yes

Yes

Gambar 2.1 Flowchart Penyiraman Tanaman Secara Berkala

4

Page 5: Otomasi Industri

Gambar 2.2 Flowchart sistem pengusiran hewan

Block diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan operasi, keterkaitan dan saling

ketergantungan komponen dalam sebuah sistem (http://translate.google.co.id). Dalam

sistem ini hanya terdapat 1 block diagram, yaitu block diagram sistem proteksi terhadap

tanaman seperti gambar di bawah ini.

Gambar

Gambar 2.3 Block Diagram proses proteksi

5

No

Yes

Yes

No

No

Yes

No

Yes

START

END

Status=1

Baca Sensor

S=1

t=5 detik

Status = 0

Pompa = 0

Pompa = 1

Proc

ess

Proteksi Perkebunan (Kedatangan Hewan)

Hewan Datang

Fung

si S

enso

r(I

nput

)

Photodioda & LED

Fung

si

Kep

utus

an(p

enge

ndal

i)

Proc

ess

Control Unit(PLC)

Pompa Air

Menyemprotkan Air

Page 6: Otomasi Industri

Ladder logic diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan kerja setiap

komponen dalam satu sistem pada kondisi tertentu. Ladder logic diagram pada sistem ini,

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4 Ladder Logic Diagram Proteksi Hewan

Gambar 2.5 Ladder Logic Diagram Proses Penyiraman

6

Sensor 1

Sensor 2

Sensor 3

Sensor 4

Pompa

Status Time

Status

Pompa

Pompa Timer

Timer

Counter II

Timer

Timer

OFF ON

Pompa

Counter I

Pompa

Pompa

Counter III

Counter I

Status

Status

Counter II

Status

Page 7: Otomasi Industri

Gambar 2.6 Gambar Rancangan Pemasangan Scarebugs

Gambar 2.7 Kondisi Photodioda Saat Dilewati Hewan

Berdasarkan gambar di atas, photodioda sebagai sensor berada pada posisi ON apabila

tidak ada cahaya (terhalang oleh hewan yang masuk area perkebunan) yang diterima dari

LED. Kemudian photodiode akan OFF pada saat ada cahaya. Ketika photodiode pada

perubahan dari ON ke OFF maka akan mengirim sinyal ke pusat pengolah data yaitu

PLC. Setelah itu PLC akan mengolahnya sebagai perintah dan dikirim ke pompa untuk

menyemprotkan air. Air akan menyemprot selama 5 detik.

Selain itu Scarebugs juga dirancang untuk dapat menyiram tanaman. Scarebugs akan

melakukan penyiraman secara otomatis setiap 12 jam selama 5 menit. Gerbang logika

atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang

mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logika

(wikipedia.com). Pada rancangan Scarebugs ini berikut logic gate untuk rancangan

tersebut.

Gambar 2.8 Logic gateP = (A.B.C.D)

7

LED Photodioda

AREA PERKEBUNAN SINAR

LED Photodioda OFF LED Photodioda ON

Hewan lewat

Page 8: Otomasi Industri

Tabel 2.9 Truth tabelA B C D A.B.C.D0 0 0 0 00 0 0 1 10 0 1 0 10 0 1 1 10 1 0 0 10 1 0 1 10 1 1 0 10 1 1 1 11 0 0 0 11 0 0 1 11 0 1 0 11 0 1 1 11 1 0 0 11 1 0 1 11 1 1 0 11 1 1 1 1

2.3 Rancangan Fisik

Pada tugas rancang otomasi ini dibuat prototype Scarebugs yang menyerupai bentuk asli

alat. Pada prototype ini menggunakan skala 1:100. Pada sistem ini terdapat beberapa

komponen yang memiliki fungsi masing-masing. Alat ini menggunakan LED sebagai

sensor cahaya dan photodiode sebagai penerima cahaya. Apabila photodiode dalam

kondisi OFF ketika menerima cahaya dari LED. Ketika photodiode tidak menerima

cahaya dari LED maka dalam kondisi ON dan akan menghidupkan pompa. Pompa akan

menyemprotkan air untuk mengusir hewan. Pada rancangan fisik yang asli scarebugs

menggunakan komponen PLC, namun karena kendala biaya yang sangat mahal, pada

prototype komponen PLC diganti dengan microcontroler. Microcontroler itu sendiri

terdiri atas kapasitor yang berfungsi sebagai filter, transformator sebagai penurun

tegangan, diode sebagai penyearah tegangan, transistor dan relay sebagai switching lalu

IC+Soket, jumper dan blank host sebagai konektor.

Selain berfungsi untuk mengusir hewan yang masuk area perkebunan, scarebugs juga

dapat melakukan penyiraman secara berkala. Penyiraman ini dilakukan menggunakan

timer yang sudah di setting pada awal pemasangan. Berikut ini adalah ilustrasi dari

rancangan fisik dari Scarebugs:

8

Page 9: Otomasi Industri

Gambar 2.10 Rancangan Fisik Prototype Scarebugs

9

PLC Actuator Pump

Listirk PLN

LED

LED

LED

LED

Photodioda

Photodioda

Photodioda

Photodioda

Transducer

Sumber Air

Lahann

Page 10: Otomasi Industri

BAB III

METODOLOGI PENULISAN

3.1 Perumusan Masalah

Merupakan langkah awal untuk mengetahui batasan-batasan masalah yang akan diambil.

Banyak hewan pengganggu yang sering masuk ke dalam kebun dan merusak hasil

perkebunan sedangkan kemampuan petani terbatas untuk selalu mengawasi kebunnya.

3.2 Pengumpulan Data

Penulisan dan pembuatan tugas rancang otomasi ini dilakukan dengan mencari informasi

dan perkembangan dari masalah yang dibahas. Untuk memperoleh data yang

berhubungan dengan sistem proteksi ini maka dilakukan studi pada website.

3.3 Kajian Pustaka

Dalam telaah pustaka ini dikumpulkan data-data mengenai komponen yang digunakan

dalam membuat alat proteksi ini dan bagaimana cara kerja sistem.

3.4 Pembahasan

Setelah dilakukan pengumpulan data dan telaah pustaka, data tersebut dipilah dan diatur

sesuai dengan jenisnya. Dari sini penulis menganalisis berdasarkan data-data yang telah

diperoleh.

3.5 Kesimpulan

Analisis sistem disusun berdasarkan data, informasi, dan pengamatan. Dari hasil analisis

disimpulkan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat terotomasi ini serta apa

kelebihan dan kekurangan dari alat tersebut. Saran dan rekomendasi perbaikan sistem

yang berkaitan juga dikemukakan agar kelak dapat dilakukan pengembangan yang lebih

baik lagi.

10

Page 11: Otomasi Industri

Berikut ini adalah bagan metode penulisan tugas rancang ini:

11

Mulai

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Kajian Pustaka

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Page 12: Otomasi Industri

BAB IV

ANALISA SISTEM

4.1 Analisa Fungsionalitas

Sistem proteksi ini berfungsi sebagai pelindung tanaman agar hewan pengganggu tidak

dapat merusak tanaman. Jika sensor mendeteksi adanya hewan yang masuk, maka sistem

akan menyemprotkan air untuk mengusir hewan. Sistem ini dikatakan berhasil jika sistem

mampu mengusir setiap hewan binatang yang masuk ke dalam kebun agar produktivitas

kebun meningkat. Akan tetapi, apabila sistem tidak mampu mengusir hewan dengan

benar, yaitu jika kedatangan hewan pengganggu tidak dapat dideteksi atau alat tidak

menyemprotkan air, maka sistem dikatakan tidak berfungsi sebagai mana mestinya.

Meskipun kesalahan dalam mendeteksi atau menyemprotkan air tersebut tidak terjadi

secara terus-menerus sistem tersebut tetap dikatakan tidak berfungsi sebagaimana

mestinya karena tidak bekerja sesuai yang diharapkan.

4.2 Analisa Biaya

3.2.1 Analisa Biaya Alat

Dalam pembuatan alat ini dibutuhkan biaya, dimana biaya tersebut digunakan

untuk pembuatan software dan hardware (rancangan fisik). Adapun biaya-biaya

tersebut akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Biaya yang Dibutuhkan

No ItemJumlah Item Satuan

HargaJumlah Harga

(unit atau m ) (Rupiah) (Rupiah)1 Resistor 12 unit 100 1.2002 Kapasitor 2 unit 500 1.0003 Dioda 5 unit 2.500 12.5004 OP AMP 1 unit 50.000 50.0005 LED 4 unit 2.000 8.0006 Photodioda 1 unit 3.000 3.0007 Pompa air 1 unit 300.000 300.0008 PLC 1 unit 30.000 30.0009 Kabel 4 m 2.500 10.00010 Relay 1 unit 30.000 30.000 Total 445.700

12

Page 13: Otomasi Industri

Sistem proteksi ini diestimasikan mampu bertahan selama 10 tahun. Setelah alat

digunakan selama 10 tahun, maka diperkirakan alat akan mengalami kerusakan

sehingga petani harus membeli alat yang baru untuk tetpa melaksanakan proses

proteksi terotomasi. Oleh sebab itu, hasil perkebunan selama 10 tahun harus

mampu menutupi biaya yang digunakan untuk membeli alat tersebut sekaligus

memberikan keuntungan yang lebih bagi petani.

3.2.2 Analisa Biaya Perkebunan

Berikut ini adalah analisis usaha hasil budidaya buah naga pada lahan seluas satu

hektar yang berisi 1600 tiang dan 4 tanaman pertiang (6400 tanaman).

Jumlah rata-rata buah hasil kebun yang dijual adalah sebanyak buah setiap tahunnya.

Jadi total buah yang dijual selama ........ tahun adalah sebanyak ......... buah. Dengan

membandingkan total biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli komponen sistem

proteksi terhadap hasil penjualan buah selama ........ tahun, maka diketahui seberapa besar

biaya pembelian sistem proteksi yang ditanggung oleh satu buah. Setiap buah tersebut

menganggung biaya sebesar Rp ......... per buah, maka total hasil penjualan selama .......

tahun adalah Rp ................ Berdasarkan analisis biaya yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa total biaya yang dikeluarkan petani untuk membeli alat ini jauh lebih

kecil bila dibandingkan dengan total hasil penjualan selama ........ tahun sehingga petani

tidak akan mengalami kerugian apabila menggunkanan sistem proteksi ini.

Dari analisa biaya yang dilakukan, total biaya yang dikeluarkan petani untuk

menerapkan system ini jauh lebih kecil dibandingkan total hasil penjualan selama sepuluh

tahun sehingga petani tidak akan mengalami kerugian jika menerapkan sistem ini.

4.3 Analisa Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dari alat ini adalah alat ini tidak alat ini tidak berbahaya bagi manusia maupun

hewan karena media penyemprotnya memakai air dan tidak memakai bahan kimia, selain

itu alat ini dapat dipasang secara bertingkat sehingga jika sensor dibawah tidak

mendeteksi maka sensor yang diatas masih dapat mendeteksi adanya hewan yang masuk

ke dalam areal perkebunan.

13

Page 14: Otomasi Industri

Kekurangan yang terdapat di alat ini adalah alat menyemprotkan air di kebun secara

keseluruhan ketika mendeteksi adanya hewan yang masuk untuk melindungi tanaman.

Dampak yang mungkin terjadi adalah jika frekuensi kedatangan hewan pengganggu

cukup tinggi (sering), maka pernyiraman pada kebun akan semakin banyak dilakukan

sehingga komposisi air pada tanaman menjadi berlebih.

14

Page 15: Otomasi Industri

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Alat ini diberi nama Scarebugs. Dimana scare berarti takut atau menakuti dan bugs

berarti hama atau hewan-hewan kecil. Alat ini berguna untuk mempermudah

pekerjaan manusia khususnya di bidang perkebunan. Karena dapat melakukan

pengawasan selama 24 jam.

2. Alat ini dirancang untuk melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan liar yang

dapat mengganggu area perkebunan dan apabila hewan tersebut memasuki area

perkebunan maka alat ini secara otomatis akan menyemprotkan air untuk mengusir

hewan pengganggu tersebut.

3. Selain berguna mengawasi serta mengusir hewan pengganggu alat ini pun dapat

melakukan tugas sebagai penyiram otomatis dengan menggunakan pengatur waktu

(timer).

4. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini ialah sebesar …

5. Kelebihan dari alat ini antara lain alat ini tidak berbahaya dan ramah lingkungan

karena bahan utama pengusirnya adalah air yang disemprotkan dengan tekanan

yang tinggi, sensor yang dimiliki alat ini bertingkat sehingga apabila salah satu

sensor tidak dapat mendeteksi maka sensor yang lainnya yang akan mendeteksi,

baterai yang digunakan apabilatelah habis dapat di re-charge.

6. Suatu alat pun tentunya tidak ada yag sempurna, selain kelebihan-kelebihan di atas

terdapat pula kekurangan antara lain apabila intensitas kedatangan hewan

pengganggu tinggi maka secara tidak langsung akan terjadi intensitas penyiraman

yang berlebihan pada tanaman di area perkebunan yang dapat menyebabkan

pembusukan akibat kandungan air yang berlebihan di tanah, alat ini tidak dapat

diterapkan pada perkebunanan dengan jenis tanaman tinggi karena semprotan air

tidak akan dapat menjangkau hewan pengganggu yang sudah telanjur masuk ke

area perkebunan, alat ini dapat mendeteksi hewan pengganggu apabila hewan

tersebut telah dan akan memasuki area perkebunan karena alat penyemprot air

berada di tengah perkebunan. Sehingga ada baiknya alat ini digunakan untuk jenis

perkebunan yang memiliki tanaman memerlukan banyak air.

15

Page 16: Otomasi Industri

7. Alat ini pun memiliki batasan-batasan yaitu hanya dapat menyemprot atau

mengusir hewan pengganggu dengan tinggi 5-50 cm dan lebar 2-20 cm, sehingga

lebih besar atau lebih kecil dari ukuran tersebut hewan pengganggu tidak akan

terdeteksi oleh sensor.

8. Komponen-komponen penyusun dari alat scarebugs ini antara lain: sensor,

actuator, analyzer. Pada sensor pun memiliki beberapa kompenen penyusun, yaitu

Photodida, LED (Light Emmiting Diode), OP AMP (Operasional Amplifier ) ,

Resistor, Potensiometer. Actuator-nya berupa pompa air kecil akuarium. Serta

analyzer-nya berupa PLC (Programable Logic Control).

9. Adapun cara kerja dari alat ini yaitu LED memancarkan cahaya dimana photodiode

akan menerima cahaya. Apabila hewan pengganggu melewati sensor cahaya ini

maka cahaya dari LED akan tertutupi oleh badan hewan tadi. Ketika photodiode

tidak menerima cahaya dari LED maka scarebugs akan berada dalam kondisi ON

dan akan menyemprotkan air bertekanan untuk mengusir hewan pengganggu dari

area perkebunan.

5.2 Saran (Rekomendasi perbaikan sistem)

Selalu melakukan pengecekan pada spare part mesin setiap beberapa bulan sekali

agar kinerja alat stabil dan biaya yang akan dikeluarkan untuk mengganti spare part

mesin tidak terlalu banyak, serta mengurangi resiko terjadinya kerusakan mesin yang

fatal dan penggantian alat secara keseluruhan.

Alat ini dapat mendeteksi dan mengusir hewan pengganggu ketika hewan tersebut

telah memasuki area perkebunan. Sebaiknya sensor dan alat ini ditempatkan dan

diberi jarak dari area perkebunan, sehingga sebelum hewan pengganggu ini masuk

alat ini sudah terlebih dahulu mendeteksi dan mengusirnya.

16

Page 17: Otomasi Industri

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika [11 Desember 2009]

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://dictionary.babylon.com/Block_diagram [11 Desember 2009]

http://en.wikipedia.org/wiki/Ladder_diagram [11 Desember 2009]

http://irma14.blogspot.com/2008/09/pengertian-dasar-dan-simbol-flowchart.html [11 Desember 2009]

17

Page 18: Otomasi Industri

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Arfini Alivia DewantyJenis Kelamin : PerempuanTempat tanggal lahir : Surabaya, 15 Januari 1991Alamat : Siwalankerto Timur I/15 B SurabayaNo Hp/ No telp : 08563380934 / 0318436407Motto : Jangan menyerah!

Riwayat Pendidikan:1. SD Kutisari III / 516 Surabaya 1996 - 20022. SLTPN 12 Surabaya 2002-20053. SMAN 16 Surabaya 2005-20084. Teknik Industri ITS 2008 – sekarang

Karya tulis yang pernah dibuat:1. Pemanfaatan Biji Kecipir ???2. Green Noodle dari Tepung Biji Kecipir Psophocarpus tetragonolobus (L). D.C)

sebagai Alternatif Makanan Bergizi Tinggi

Riwayat Organisasi:Staf Badan Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ITS Departemen PPA 2009-2010

18

Page 19: Otomasi Industri

Nama : Seftian Fika PrihandiniJenis Kelamin : PerempuanTempat tanggal lahir : Tulungagung, 20 September 1989Alamat : Griya Asri G2/23 Pakuwon City, SurabayaNo Hp/ No telp : 085649679072Motto : Tetap sehat, tetap semangat!

Riwayat Pendidikan:5. SDN Kampung Dalem I Tulungagung 1996-20026. SLTPN 1 Tulungagung 2002-20057. SMAN 1 Boyolangu, Tulungagung 2005-20088. Teknik Industri ITS 2008 – sekarang

Karya tulis yang pernah dibuat:3. Tinta getah Pisang Untuk Batik Tulis

19

Page 20: Otomasi Industri

Nama : Diar PratamaJenis Kelamin : Laki-lakiTempat tanggal lahir : Surabaya, 30 mei 1990Alamat : Jl Wiguna Tengah 14/27No HP/ No telp : 0856 3289 306Motto : Just be Yourself, i don’t care about other people say...Riwayat Pendidikan :

1. SDN Kalirungkut IV/580 1996-20022. SLTPN 12 Surabaya 2002-20054. SMAN 16 Surabaya 2005-20085. Teknik Industri ITS 2008 – sekarang

Riwayat Organisasi : Departemen Minat dan Bakat HMTI ITS Departemen Hubungan Luar BEM ITS

MPK SMAN 16 Surabaya KIR SMAN 16 Surabaya

20

Page 21: Otomasi Industri

Nama : Rizqi Mardhi FarisiJenis Kelamin : Laki-lakiTTL : Sidoarjo, 2 Mei 1990Alamat : Graha Tirta, Tirta Bougenville no 101, SurabayaAlamat Asal : Baranangsiang Indah D3/20, BogorNo. HP :085694921166Motto : I am what i am

Riwayat pendidikan : SD Tamansiswa TM3, Palembang 1996-2002 SMP Negeri 15 Palembang 2002-2003 SMP Negeri 2 Bogor 2003-2005 SMA Negeri 3 Bogor 2005-2008 S1 Teknik Industri ITS 2008-sekarang

21

Page 22: Otomasi Industri

Nama : Andi Nurul Fadhilah AyuJenis Kelamin : PerempuanTempat tanggal lahir : Denpasar, 7 Mei 1990Alamat : Jl. Monumen Emmi Saelan III no. 55, Makassar-Sulawesi

SelatanNo Hp/ No telp : 081355244113 / 0411 8214847Motto : Do the best all the time

Riwayat Pendidikan:1. TK Muhammadiyah – Denpasar 1995 – 1996

2. SDN Muhammadiyah – Denpasar 1996 – 1997

3. SDN 11 – Manado 1997 – 2001

4. SDN Mangkura III – Makassar 2001 – 2002

5. SMPN 6 – Makassar 2002 – 2005

6. SMAN 2 – Makassar 2005 – 2008

7. Teknik Industri – FTI ITS Surabaya 2008 – sekarang

Riwayat Organisasi:1. Pramuka SMPN 6 Makassar, 2002

2. SHOT ESQ Teens Makassar, 2005 - sekarang

3. Kerukunan Remaja Masjid Baitur-Rauf (Keramat SMADA), 2005 – 2006

4. Kelompok Ilmiah Remaja SMADA, 2005 – 2008

5. Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ITS, 2009 – 2010

22