Osteologi umum

55
Osteologi Umum

description

medisch

Transcript of Osteologi umum

Osteologi Umum

Materi Kuliah Osteologi

A. Osteologi umum

B. Arthrologi umum

C. Tulang aksial (cranium, vertebrae, costae)

D. Tulang ekstremitas superior

E. Tulang ekstremitas inferior

PendahuluanAlat gerak

Pasif : rangka (tulang) Aktif : otot

Asal : derivat mesoderm para-aksialAkhir mg II terbentuk somit Somit terdiri atas:

Dermatome (bakal kulit & derivat) Myotome (bakal otot) Sklerotome (bakal tulang/rangka).

Menurut letak tulang Eksoskeletum (serangga) Endoskeletum ( manusia, hewan tk tinggi)

Fungsi tulang : Membentuk rangka badan Tempat melekat otot Proteksi organ tubuh Penyimpanan mineral dan lipid Produksi sel-sel darah; RBC, WBC Sebagai pengungkit

3 tahap perkembangan endoskeletum:Tingkat jaringan mesenkim

Tingkat jaringan rawan

Tingkat jaringan tulang

Umumnya pembentukan rangka melalui 3 tahap tsb.

Kecuali, tulang tengkorak dari mesenkim

Klasifikasi tulangI. Berdasarkan bentuk

Ossa longa (tulang panjang), misal: os.humerus

Ossa brevia (tulang pendek), misal: ossa carpalia

Ossa plana (tulang gepeng) misal: os parietale

Ossa irregularia (tulang tak teratur), misal: os. vertebrae

Ossa pneumatica (tulang berongga), misal: os. frontale

II. Berdasarkan letak

Struktur Makroskopis tulang

Terdiri atas : Periosteum Substansia compacta/tabula externa Substansia spongiosa/ tabula interna endosteum Cavum medullare/ diploe,

yang berisi sumsum tulang:

1. Tulang panjang : sumsum tulang kuning ( medulla ossium flava)

2. Tulang gepeng & pendek : sumsum tulang merah ( medulla ossium rubra)

Mikroskopis & faal struktur tulang 1. Substansia compacta

Unit fungsional : osteon/ sistem haversi Struktur Osteon :

Osteocyte tersusun dalam lapisan 2x kosentris

Di sentral canalis sentralis/ haversi,

berisi pembuluh darah u/ nutrisi osteon. Canalis volkmann, menembus lapisan osteon,

untuk suplai darah ke osteon yang letak lebih dalam.

Canaliculi, saluran penghubung pembuluh darah dan lamela. Untuk pertukkaran nutrien, gas

2. Substansia spongiosa Terdiri atas trabeculae Trabeculae tersusun menurut garis

tegangan utama “trayektori”. Letak : epiphyse tulang panjang Fungsi :

Menerima dan menyalurkan gaya yang diterima tulang.

Mengurangi beban tulang dan memudahkan kerja otot.

Proteksi sumsum tulang

3. Periosteum dan Endoosteum Permukaan tulang dilapisi oleh jaringan ikat fibrosa,

yaitu: Sisi luar : periosteum

Fungsi: mengisolasi tulang dari jaringan lain Dilalui oleh pembuluh darah & saraf ke

tulang Pertumbuhan dan perbaikan tulang

Sisi dalam : endosteum Lapisan epitel mengelilingi cavum medullare Terdiri atas sel osteoblast, osteoprogenitor cell,

osteoclast

Vaskularisasi tulang

Tulang kaya vaskularisasi Terdiri atas 3 sistem perdarahan

1. A.v. nutrien, masuk via foramen nutrien.Berjalan sepajang diafisis ke korteks (osteon)

2. Pembuluh metaphyseal, memperdarahi epifisis

3. Pembuluh periosteal, memperdarahi periosteum

Pembentukan tulang

Ossifikasi : pembentukan tulang

Mesenkim / kartilago tulang 2 jenis ossifikasi:

Ossifikasi intramembranosa, pada tulang pipih mis; clavicula, cranium, mandibulae

Ossifikasi endochondral, pada tulang anggota gerak

Pertumbuhan tulang

Bertambah ukuran panjang

Bertambah ukuran diameter

Penambahan panjang tulang Terjadi di metafisis (pusat pertumbuhan

sekunder)Proses : Migrasi osteoblast ke metafisis

Khondrosit prolifersi (zona tulang rawan)

Destruksi khondrosit oleh kondroklast

Diganti oleh osteoblast ( zona sel rawan vesikuler besar)

Osteosit & matriks tulang (Tulang baru)

Gb. Penambahan panjang tulang

Penambahan ukuran diameter tulang

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang

Diet : Kalsium dan phospat (>>) Mineral; mg, fe, fl, mn (<<)

Hormonal : Calciterol Calcitonin Growth hormone (estrogen & androgen) Tiroksin Paratiroid

Vitamin : Vit A, B12, C, D, K

B. Arthrologi umum Defenisi : ilmu yang mempelajari

persambungan tulang (sendi) pada umumnya.

Klasifikasi berdasar ada/ tdk persambungan: SYNARTHROSIS, terdapat persambungan

antara kedua tulang oleh suatu jaringan. DIARTHROSIS, tidak terdapat

persambungan krn ada ruang antar kedua tulang (cavum articulare)

Synarthrosis

KLASIFIKASI, Berdasarkan jenis jaringan a. Sindesmosis (jar. Ikat)

i. Suturaii. Schindylesisiii. Gomphosisiv. Syndesmosis elasticav. Syndesmosis fibrosa

b. Synchondrosis (tulang rawan)c. Synostosis (tulang)

a. sutura

d. Gomphosis e. Schindylesis

b. Syndesmosis elastica

c. Syndesmosis fibrosa

DiarthrosisBagian 2x sendi diarthrosis Capsula articulare Fossa articulare/ cavitas glenoidalis Cavum articulare Capsula articulare Alat 2x khusus:

Labium articulare Discus articulare Meniscus Bursae mucosae Ligamentum , ekstra & intra-capsularis

Bursa mucosae

Caput articulareligamentum

Cavum articulare

Ligamentum

meniscus

Capsula articulare

Fossa articulare

Klasifikasi diarthrosis

Berdasarkan kemungkinan geraknya:

1. Amphiarthrosis, gerak sedikit Misal : art. Sacroiliaca

2. Articulationes, gerak luasA. Sendi satu sumbu

sendi engsel (ginglymus); art. Humero-ulnaris Sendi kisar (art. Trochoidea) ; art radio-ulnaris

B. Sendi dua sumbu Sendi telur ( art ellipsoidea), kepala sendi

cembung. Misal : art. Radiocarpae Sendi pelana (art. Sellaris) , kepala sendi

seperti pelana, misal : art. Carpometacarpae I

C. Sendi tiga sumbu Sendi peluru (art. Globoidea), lekuk sendi

mencakup ½ kepala sendi. Mis ; art. Humeri. Sendi buah pala (art. Spheroidea), lekuk

sendi mencakup > ½ kepala sendi . Misal ; art. coxae

a. Multi axial

c. Sendi kisar d. Sendi ellipsoidea

b. Sendi engsel

f.sendi peluru e. Sendi pelana

Ikhtisar gerakan tubuh

Jenis gerakan pada tubuh 1. Gerakan angular

1. Fleksi dan ekstensi2. Abduksi dan adduksi

2. Rotasi1. Eksorotasi dan endoratosi2. Supinasi dan pronasi

3. Gerakan khusus1. Inversi dan eversi2. Dorsofleksi dan plantarfleksi3. Oposisi4. Protraksi dan retraksi5. Elevasi dan depresi

Defenisi jenis gerakan tubuh

No Jenis Gerakan Defenisi

1 Fleksi Memperkecil sudut antar 2 bagian rangka

2 Ekstensi Memperbesar sudut antar 2 bagian rangka

3 Abduksi Menjauhi batang badan

4 Adduksi Mendekati batang badan

5 Endorotasi Gerak kisar ke arah dalam

6 Eksorotasi Gerak kisar ke arah luar

7 Supinasi Eksorotasi lengan bawah

8 Pronasi Endoraotasi lengan bawah

No Jenis gerakan Defenisi

9 Inversi Menggerakan telapak kaki ke sisi dalam

10 Eversi Menggerakan telapak kaki ke sisi luar

11 Dorsofleksi Fleksi kaki

12 Plantafleksi Ekstensi kaki

13 Oposisi Gerakan memegang objek pada jari I dan V tangan

14 Protaksi Gerakan ke depan pada bidang datar

15 Retraksi Gerakan ke belakang pada bidang datar

16 Elevasi Gerakan ke atas

17 Depresi Gerakan ke bawah

Miologi umum

Pendahuluan Fungsi otot:

Pergerakan Menjaga postur dan posisi badan Menyokong jaringan lunak Mengatur zat yang masuk dan keluar

tubuh Menjaga temperatur tubuh

Otot rangka mempunyai origo dan insersio.

Origo: melekat otot pada tulang yang kurang bergerak.

Insersio: melekat otot pada tulang yang lebih bergerak.

Otot berakhir pada tulang melalui perantaraan tendo

Jenis otot berdasar hubungan serabut otot dan tendo:Otot-otot paralel

serabut paralel dengan tendomisal: m. biceps brachii

Otot-otot konvergen serabut berjalan konvergen Misal; m. pectoralis mayor

Otot-otot pennatus (L. penna, feather)Serabut membentuk sudut dengan tendoMisal : m.extensor digitorum

Otot-otot sirkular/ sphingterSerabut melingkari suatu celah Misal : m. orbicalaris oris

Tendo merupakan jaringan ikat perantara

antara perut (venter otot) dan tulang.

Bila satu tendo mempunyai 2 atau 3 venter

otot, maka otot disebut biceps atau triceps

(misal; m. biceps brachii dan m.triceps brachii)

Pada otot planus (tipis) maka ia akan melekat

pada rangka via apponeurosis (misal; m.

obliqus eksternus abdominis)

Struktur fungsional otot

Kontraksi otot

Unit fungsional otot (motor unit