OSN KEBUMIAN

78
OSN KEBUMIAN OSN KEBUMIAN

description

OSN KEBUMIAN. Materi OSN Kebumian. Litosfer (40%) Atmosfer (30%) Astronomi (20%) Hidrosfer (10%). LITOSFER. Sejarah Pembentukan Bumi. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of OSN KEBUMIAN

Page 1: OSN KEBUMIAN

OSN KEBUMIANOSN KEBUMIAN

Page 2: OSN KEBUMIAN

Materi OSN KebumianMateri OSN Kebumian

• Litosfer (40%)

• Atmosfer (30%)

• Astronomi (20%)

• Hidrosfer (10%)

Page 3: OSN KEBUMIAN

LITOSFERLITOSFER

Page 4: OSN KEBUMIAN

Sejarah Pembentukan BumiSejarah Pembentukan Bumi

Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari Matahari, Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar. Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah dicampakkan sangat jauh tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus-menerus mengelilingi gumpalan besar (matahari) tersebut. Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah mengalami proses pendinginan akan menjadi padat. Padatan itulah kemudian yang menjadi planet-planet di tata surya kita. Dari gumpalan yang terlepas tersebut (planet), terlepas pula sebagian dari planet tetapi juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah yang disebut bulan atau satelit.

Page 5: OSN KEBUMIAN

Perkembangan Bentuk BumiPerkembangan Bentuk Bumi

• Teori Kontraksi (Contration Theory)

• Teori Apungan Benua (Continental Drift)

• Teori Arus Konveksi (Convection Zone)

• Teori Pergeseran Dasar Samudera (Ocean Flour Spreading)

• Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)

Page 6: OSN KEBUMIAN

TEORI KONTRAKSITEORI KONTRAKSI

• Teori ini dikemukakan oleh Descartes (1596-1650) yang kemudian diteruskan oleh Suess (1831-1914)

• Teori ini menyatakan bahwa bumi, dalam hal ini kerak bumi, mengalami pengerutan / penyusutan karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas. Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak rata, sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah.

• Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener (1912) dalam bukunya The Origin of the Continental and Ocean’s

• Teori ini menyatakan bahwa dahulu kala bumi hanya mempunyai satu benua yang disebut Pangea yang mengapung di atas benua yang disebut Thetys. Benua Pangea ini pada akhirnya terpecah menjadi Laurasia dan Gondwana, dimana kedua benua ini bergerak ke arah yang berbeda. Laurasia dan Gondwana inilah merupakan cikal bakal benua-benua yang ada saat ini

TEORI APUNGAN BENUATEORI APUNGAN BENUA

Page 7: OSN KEBUMIAN

TEORI APUNGAN BENUATEORI APUNGAN BENUA

Page 8: OSN KEBUMIAN

TEORI ARUS KONVEKSITEORI ARUS KONVEKSI

• Teori ini dianut oleh Harry Hess (1962)

• Teori ini menyatakan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan mantel (astenosfer) yang agak kental. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak dan mengakibatkan kerak bergerak mengikuti arus tersebut.

TEORI PERGESERAN TEORI PERGESERAN DASAR SAMUDERADASAR SAMUDERA

• Teori ini merupakan pengembangan dari teori Arus Konveksi. Teori ini dikembangkan oleh seorang geolog AS yang bernama Robert Diesz.

• Teori ini menyatakan bahwa adanya arus konveksi di bagian bawah kerak bumi, mengakibatkan dasar samudera semakin meluas diakibatkan adanya desakan dari arus konveksi.

Page 9: OSN KEBUMIAN

TEORI ARUS KONVEKSITEORI ARUS KONVEKSI

Page 10: OSN KEBUMIAN

TEORI PERGESERAN DASAR TEORI PERGESERAN DASAR SAMUDERASAMUDERA

Page 11: OSN KEBUMIAN

TEORI LEMPENG TEKTONIKTEORI LEMPENG TEKTONIK

• Teori merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya.

• Teori ini menyatakan kerak bumi (litosfer) yang mengapung di atas lapisan astenosfer dianggap satu lempeng (lempeng benua / lempeng samudera) yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedang dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan materi di lapisan itu.

• Pergerakkan lempeng didunia berbeda-beda, yaitu berkisar 1,5 cm – 7,5 cm per tahun. Pergerakan lempeng tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36 meter/tahun) dan Kep.Madagaskar (9 meter/tahun)

• Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi terbentuk oleh sekitar enam lempengan besar dan sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang bergerak sendiri-sendiri

• Lempengan-lempengan tersebut saling bertemu di sepanjang tiga tipe garis tepi yang berbeda-beda. Setiap tipe garis tepi dapat dikenali dari gerakan lempeng, gempa, dan gejala-gejala lainnya yang berbeda-beda pula.

Page 12: OSN KEBUMIAN

Lempeng TektonikLempeng Tektonik

Page 13: OSN KEBUMIAN

LEMPENG TEKTONIK DI DUNIALEMPENG TEKTONIK DI DUNIA

Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama, yaitu :

1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia

2. Lempeng Indo-Australia, wilayahnya meliputi Lautan Hindia serta subkontinen India dan Australia bagian barat

3. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh Lautan Pasifik

4. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan Atlantik

5. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik, dan bagian barat Lautan Hindia

6. Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi Kontinen Antartika dan lautan Antartika

Page 14: OSN KEBUMIAN

Lempeng DuniaLempeng Dunia

Page 15: OSN KEBUMIAN

Ada tiga kemungkinan bentuk interaksi antar

lempeng, yaitu : Lempeng saling tabrakan (zona konvergen) Lempeng saling menjauh (zona divergen) Lempeng saling bergesekan (zona transform fault)

BENTUK-BENTUK INTERAKSI BENTUK-BENTUK INTERAKSI LEMPENG TEKTONIKLEMPENG TEKTONIK

Page 16: OSN KEBUMIAN

ZONA KONVERGENZONA KONVERGEN

• Terdapat aktivitas vulkanisme (intrusi & ekstrusi)• Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam• Lempeng dasar samudera menujam ke bawah lempeng benua

(zona subduksi)• Terbentuk palung laut di tempat tumbukan• Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan

pegunungan • Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng• Timbunan sedimen campuran• Contoh bentukan yang diakibatkan oleh interaksi lempeng ini adalah

Pegunungan Himalaya, Palung Mindanao, jalur pegunungan di Indonesia (sirkum mediterania & sirkum pasifik), dan Kep. Jepang

Page 17: OSN KEBUMIAN

ZONA DIVERGENZONA DIVERGEN

• Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut

• Pembentukan tanggul dasar samudera (mid oceanic ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng

• Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer

• Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya • Contoh : di tengah Samudera Atlantik yang memanjang

di dekat kutub utara sampai mendekati kutub selatan, celahnya menyebabkan Benua Amerika bergerak menjauh dengan Benua Eropa dan Afrika

Page 18: OSN KEBUMIAN

ZONA TRANSFORM FAULTZONA TRANSFORM FAULT

• Terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai gempa yang tidak kuat

• Menimbulkan bentukan lipatan dan patahan, seperti patahan San Andreas di AS

• Terdapat pegunungan dan lembah

Page 19: OSN KEBUMIAN

Bentuk Interaksi LempengBentuk Interaksi Lempeng

Page 20: OSN KEBUMIAN

KAITAN LEMPENG TEKTONIK DENGAN KAITAN LEMPENG TEKTONIK DENGAN PERSEBARANG G.BERAPI DAN GEMPA BUMIPERSEBARANG G.BERAPI DAN GEMPA BUMI

Page 21: OSN KEBUMIAN

SKALA WAKTU GEOLOGISKALA WAKTU GEOLOGI

Skala waktu geologi secara umum dapat dibagi menjadi 4 divisi yang disebut eon. Keempat eon tersebut adalah Haden (dibawah muka bumi), Archean (Kuno), Proterozoic (awal kehidupan), dan Phanerozoic (kehidupan yang terlihat). Dalam pembahasan kali ini hanya di fokuskan pada Phanerozoic eon

Page 22: OSN KEBUMIAN

PHANEROZOIC EONPHANEROZOIC EON

Phanerozoic eon yang mencakup waktu hingga jutaan bahkan milyaran tahun dibagi lagi ke dalam skala yang lebih pendek yang disebut era. Penemuan ini didasarkan pada penemuan fosil pada batuan (pada 3 eon sebelumnya tidak ditemukan fosil). Phanerozoic eon dibagi menjadi 3 era, yaitu Paleozoic (Paleozoikum, kehidupan kuno), Mesozoikum, kehidupan masa pertengahan), dan Cenozoic (Kenozoikum, masa sekarang)

Page 23: OSN KEBUMIAN

SKALA WAKTU GEOLOGISKALA WAKTU GEOLOGI

Page 24: OSN KEBUMIAN

ROCK CYCLEROCK CYCLE(SIKLUS BATUAN)(SIKLUS BATUAN)

Page 25: OSN KEBUMIAN

ROCK CYCLEROCK CYCLE

Page 26: OSN KEBUMIAN

BATUAN PEMBENTUK BUMIBATUAN PEMBENTUK BUMI

• BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)• BATUAN SEDIMENT (SEDIMENTARY ROCK)• BATUAN MALIHAN/METAMORF

(METAMORPHIC ROCK)

Page 27: OSN KEBUMIAN

BATUAN YANG TERBENTUK DARI MAGMA YANG MEMBEKU

Page 28: OSN KEBUMIAN

Tidak mungkin mengandung fosil

Susunan sesuai dengan pembentukannya

Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang permukaan ke semua arah sama

Page 29: OSN KEBUMIAN

BEKU DALAM(PLUTONIK)

BEKU LUAR(EFUSIF)

BEKU GANG(PORFIRIK)

Page 30: OSN KEBUMIAN
Page 31: OSN KEBUMIAN

BATUAN YANG TERBENTUK KARENA ADANYA PROSES PENGENDAPAN (SEDIMENTASI)

Page 32: OSN KEBUMIAN

Biasanya berlapis-lapis baik nyata maupun kurang jelas

Mengandung sisa-sisa jasad atau bekas-bekasnya seperti terdapatnya cangkang binatang koral dan serat-serat kayu

Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat-bulat yang menyusunnya

Page 33: OSN KEBUMIAN

MENURUT TENAGA YANG

MENGENDAPKAN

MENURUTTEMPAT

PENGENDAPAN

MENURUT CARA

PENGENDAPAN

SEDIMEN AKUATIS (AIR)SEDIMEN AEOLIS (ANGIN)SEDIMEN GLASIAL (GLETSER

SEDIMEN TERISTRIS (DARAT)SEDIMEN MARINE (LAUT)SEDIMEN LIMNIS (DANAU)SEDIMEN FLUVIAL (SUNGAI)SEDIMEN GLASIAL (GLETSER)

SEDIMEN MEKANIS

SEDIMEN KIMIAWISEDIMEN ORGANIK

Page 34: OSN KEBUMIAN
Page 35: OSN KEBUMIAN

BATUAN YANG TELAH MENGALAMI PERUBAHAN, BAIK SECARAFISIK MAUPUN KIMIAWI SEHINGGA MENJADI BERBEDA DARI BATUAN INDUKNYA

Page 36: OSN KEBUMIAN

SUHU TINGGI(Kontak/Termal) SUHU & TEKANAN

TINGGI(Pneumatolitis Kontak)

TEKANAN TINGGI(Dinamo/Kinetis)

Page 37: OSN KEBUMIAN
Page 38: OSN KEBUMIAN

Proses Perlapisan Bumi

• Homogen

• Differensiasi

• Zonafikasi

Page 39: OSN KEBUMIAN
Page 40: OSN KEBUMIAN

TENAGA ENDOGEN TENAGA EKSOGEN

Tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun (Tektonis,

Vulkanis, dan gempa bumi

Tenaga berasal dari luar bumi dan bersifat merusak

(Pelapukan, Erosi, Pengangkutan, dan

Sedimentasi)

Page 41: OSN KEBUMIAN

DIATROPISME(TEKTONISME)

VULKANISME

SEISME(GEMPA BUMI)

Page 42: OSN KEBUMIAN

EPIROGENESAEPIROGENESADANDAN

OROGENESAOROGENESA

Gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang

relatif lambat, dalam waktu yang lama, dan

meliputi area yang luas

Merupakan perubahan kulit bumi dengan laju kecepatan yang relatif

singkat

Page 43: OSN KEBUMIAN

EPIROGENETIKPOSITIF

EPIROGENETIKNEGATIF

GERAKAN DENGAN ARAH KE BAWAH,MENYEBABKAN DARATANMENGALAMI PENURUNAN DAN SEOLAH-OLAH PERMUKAAN LAUT MENJADI NAIK

GERAKAN DENGAN ARAH KE ATAS,MENYEBABKAN DARATANMENGALAMI PENURUNAN DAN SEOLAH-OLAH PERMUKAAN LAUT MENJADI TURUN

Page 44: OSN KEBUMIAN
Page 45: OSN KEBUMIAN

FAULTING(LIPATAN)

FOLDED(PATAHAN)

GERAKAN TEKANAN HORIZONTAL MENYEBABKAN LAPISAN KULIT BUMI YANG ELASTIS BERKERUT, MELIPAT DAN MENYEBABKAN RELIEF-RELIEF MUKA BUMI BERBENTUK PEGUNUNGAN

GERAKAN TEKANAN HORIZONTAL DANVERTIKAL YANG MENYEBABKAN LAPISANKULIT BUMI YANG RAPUH MENJADI RETAKATAU PATAHA

Page 46: OSN KEBUMIAN
Page 47: OSN KEBUMIAN

LIPATAN MIRINGLIPATAN TEGAK

LIPATAN ISOKLINLIPATAN

MENGGANTUNGLIPATAN KELOPAK

LIPATAN REBAH

Page 48: OSN KEBUMIAN

Sinklin

Antiklin

Page 49: OSN KEBUMIAN

GrabenHorst

Page 50: OSN KEBUMIAN

NORMAL FAULT

STRIKE FAULT

REVERSE FAULT

Page 51: OSN KEBUMIAN
Page 52: OSN KEBUMIAN

GETARAN YANG DAPAT DIRASAKAN DI PERMUKAAN BUMI

KARENA ADANYA GERAKAN, TERUTAMA YANG BERASAL DARI

DALAM LAPISAN BUMI. ILMU YANG MEMPELAJARI GEMPA SECARA KHUSUS ADALAH SEISMOLOGI

Page 53: OSN KEBUMIAN

GEMPA TEKONIS

GEMPA RUNTUHAN

GEMPA VULKANIS

Page 54: OSN KEBUMIAN

GELOMBANG LONGITUDINAL / PRIMER

GELOMBANGTRANSVERSAL / SKUNDER

GELOMBANG YANG BERGERAK KE SEGALA ARAH DENGAN KECEPATAN7 – 14 KM / DETIK. GELOMBANG INIADALAH GELOMBANG YANG DI CATATSEISMOGRAF PERTAMA KALI

GELOMBANG YANG BERGERAK MENGIKUTI GEL. PRIMER, NAMUN BERGERAK DENGAN KECEPATAN4 – 7 KM / DETIK

Page 55: OSN KEBUMIAN
Page 56: OSN KEBUMIAN
Page 57: OSN KEBUMIAN
Page 58: OSN KEBUMIAN
Page 59: OSN KEBUMIAN

HIPOSENTRUM EPISENTRUM

HOMOSEISTA ISOSEISTA

MAKROSEISMA MIKROSEISMA

PLEISTOSEISTA

Page 60: OSN KEBUMIAN

DURING AN EARTHQUAKE

1. REMAIN CALM AND CONSIDER THE CONSEQUENCES OF YOUR ACTION

2. IF YOU ARE INDOORS, STAY INDOORS AND GET UNDER A DESK, BED, OR A STRONG DOORWAY

3. IF YOU ARE OUTSIDE, STAY AWAY FROM BUILDINGS, WALLS, POWER POLES, AND OTHER OBJECT THAT COULD FALL. IF YOU ARE DRIVING, STOP YOUR CAR IN AN OPEN AREA

4. DO NOT USE THE ELEVATORS, AND IF YOU ARE IN THE CROWDED AREA, DO NOT RUSH FOR A DOOR

5. STAY AWAY FROM THE BEACH

Page 61: OSN KEBUMIAN
Page 62: OSN KEBUMIAN
Page 63: OSN KEBUMIAN

GELOMBANG YANG SANGAT BESAR YANG DITIMBULKAN OLEH TENAGA YANG TIBA-TIBA (GEMPA), TERUTAMA YANG TERJADI DI DASAR

LAUT

TSUNAMI BERGERAK DENGAN KECEPATAN RATUSAN KM/JAM. DI SAMUDERA TERBUKA JARAK ANTAR PUNCAK GELOMBANG MENCAPAI 150 KM &

TINGGI GELOMBANG HANYA 1 M. NAMUN SAAT MEMASUKI PERAIRAN DANGKAL KECEPATANNYA

BERKURANG, SEDANGKAN TINGGINYA BERTAMBAH HINGGA LEBIH DARI 30 M

Page 64: OSN KEBUMIAN

Peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari

dalam perut bumi. Ilmu yang mempelajari

vulkanisme secara khusus disebut vulkanologi

Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan

cair, liat, serta sangat panas. Aktivitas magma

disebabkan oleh tingginya suhu magma dan

banyaknya gas yang terkandung di dalamnya

Page 65: OSN KEBUMIAN
Page 66: OSN KEBUMIAN

EKSTRUSI MAGMA

INTRUSIMAGMA

Page 67: OSN KEBUMIAN

PROSES PENEROBOSAN MAGMA MELALUI

REKAHAN-REKAHAN (RETAKAN) DAN

CELAH PADA LAPISAN BATUAN PEMBENTUK

LITOSFER, TETAPI TIDAK SAMPAI

KELUAR KE PERMUKAAN BUMI

PROSES KELUARNYA MAGMA KE

PERMUKAAN BUMI

Page 68: OSN KEBUMIAN

ERUPSI EKSPLOSIF(LEDAKAN)

ERUPSI EFUSIF(MELELEH)

Melalui retakan-retakan pada badan gunung

api

Mendesak tubuh gunung api sehingga

menghancurkan sebagian badan

gunung api

ERUPSI CAMPURAN

Perpaduan antara Erupsi Eksplosif dan Erupsi Efusif

Page 69: OSN KEBUMIAN

ERUPSI EFUSIF

ERUPSI EKSPLOSIF

ERUPSI CAMPURA

N

Page 70: OSN KEBUMIAN

TIPE HAWAII TIPE STROMBOLI

TIPE VULKANO

TIPE MERAPITIPE PELEE

TIPE VINCENT

TIPE PERRET

Page 71: OSN KEBUMIAN

No Jenis G. Berapi Keadaan Lava Tekanan Gas

Kedalaman Dapur Magma

1 Tipe Hawaii Cair Encer Rendah Sangat Dalam

2 Tipe Stromboli Cair Encer Sedang Dangkal

3 Tipe Perret Cair Kental Sangat Tinggi

Sangat Dalam

4 Tipe Vulkano Cair Kental Sedang Dangkal

5 Tipe Merapi Kental Rendah Sangat Dalam

6 Tipe St. Vincent Kental Sedang Dangkal

7 Tipe Pelee Kental Tinggi Dalam

Page 72: OSN KEBUMIAN
Page 73: OSN KEBUMIAN

BAHAN PADAT(EFLATA)

BAHAN GAS(EKSHALASI)

BENDA CAIR

Page 74: OSN KEBUMIAN

MENURUT UKURANNYA DIBEDAKAN ATAS : BOM,LAPILI, PASIR,

ABU, DAN DEBU

TERDIRI ATAS LAVA, LAHAR PANAS, LAHAR

DINGIN

TERDIRI ATAS SOLFATAR,

FUMAROL, MOFET

Page 75: OSN KEBUMIAN
Page 76: OSN KEBUMIAN
Page 77: OSN KEBUMIAN
Page 78: OSN KEBUMIAN