OSN 2016 KEBUMIAN Teori

19
hal. 1 SOAL TES TEORI OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 CALON PESERTA INTERNATIONAL EARTH SCIENCE OLYMPIAD (IESO) 2016 Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2015 KEBUMIAN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

description

WAKWAWOSN 2016lollll

Transcript of OSN 2016 KEBUMIAN Teori

Page 1: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 1

SOAL TES TEORI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015

CALON PESERTA

INTERNATIONAL EARTH SCIENCE OLYMPIAD (IESO) 2016

Waktu : 150 menit

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2015

KEBUMIAN

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Page 2: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

PETUNJUK:

1. Isilah Nama dan Nomor Peserta pada lembar jawaban yang telah disediakan.

2. Tes terdiri dari 40 soal pilihan ganda dan 8 soal esai

3. Waktu mengerjakan tes total 2 jam 30 menit (150 menit) tanpa istirahat

4. Untuk pilihan ganda : untuk setiap soal jawaban benar bernilai 1,5 (satu setengah), jawaban salah bernilai -

0,5 (minus setengah), jawaban kosong bernilai 0 (nol)

5. Nilai untuk esai: untuk setiap soal berkisar 0 – 5

6. Gunakan ballpoint/pulpen untuk menulis jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan.

7. Peserta diperkenankan menggunakan kalkulator jika diperlukan.

Page 3: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 3

KEPULAUAN DREMOLEM DI SEBELAH BARAT SUMATERA

Pernah naik dremolem? Apa itu? Kalau komidi putar pasti sudah tahu. Kakek nenek kita dahulu menyebutkan kata dari Bahasa Belanda “draaimolen” dengan dremolem. “Draaimolem” adalah “carrousel” atau dalam Bahasa Indonesia kita kenal sebagai komidi putar. Kalau kita naik komidi putar bagaimana rasanya? Selain berputar tentu saja kuda-kudaan yang kita naiki akan bergerak naik turun. Percaya tidak kalau pulau-pulau di sebelah barat Sumatera ternyata seperti dremolem?

Pulau Simelue, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai adalah pulau-pulau yang terbentuk dari sebuah prisma akresi di zona subduksi sebagai akibat adanya penunjaman kerak Samudera Hindia-Australia di bawah kerak Eurasia. Apa itu prisma akresi? Prisma akresi adalah bubungan kerak di atas zona subduksi yang terbentuk saat kerak terdorong oleh kerak lain yang bergerak melesak ke bawah.

Gambar 1. Peta tektonik Pulau Sumatera (Natawidjaja, 2007).

Karena posisinya tepat berada di daerah subduksi ini, maka pulau-pulau tersebut terletak pada daerah yang secara tektonik sangat aktif. Apabila tekanan yang dihasilkan pada bidang kontak dari pertemuan kedua lempeng ini sudah tidak bisa ditahan, maka rekatan pada bidang kontak tersebut akan pecah dan lempeng akan terhentak ke atas. Energi yang dilepaskan akan menyebabkan goncangan yang kita kenal sebagai gempa bumi. Lentingan lempeng ini akan membuat pulau-pulau di sebelah barat terangkat, sebaliknya yang di bagian timur turun akibat adanya deformasi elastik. Selain itu, permukaan bumi di dasar lautan juga ikut terangkat sehingga sejumlah besar volume air ikut terdorong ke atas dan menghasilkan gelombang tsunami.

Page 4: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 4

Gambar 2. Siklus gempa bumi pada zona subduksi lempeng yang juga menghasilkan tsunami (poster LIPI- Caltech).

Salah satu gempa besar yang terjadi di daerah ini adalah Gempa Bumi Sumatera 2005 atau Gempa bumi Nias-Simelue. Gempa ini terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya berada di 2° 04′ 35″ U 97° 00′ 58″ T, 30 km di bawah permukaan Samudera Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatera atau, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMKG di Indonesia mencatat 8,2).

Ribuan orang menjadi korban baik meninggal ataupun luka. Menurut USGS (United States Geological Survey), gempa ini adalah gempa terbesar kedelapan di dunia sejak 1900. Kita ketahui bahwa tiga bulan sebelumnya, yaitu pada tanggal 26 Desember 2004, juga terjadi gempa lain yang sangat besar, gempa Aceh 2004. Gempa ini mengangkat bagian barat Pulau Nias sampai 3 m. Wilayah selatan Pulau Simelue juga terangkat 2 s.d. 1,5 m. Sebaliknya di beberapa wilayah di sisi timur seperti di Pulau Tuanku atau Pulau Bale terjadi penurunan 0,5 sd 1 m (Natawidjaja, 2007).

Page 5: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 5

Gambar 3. A. Pulau Bale yang turun 1 m. Terlihat air pasang menggenangi pulau tersebut. B. Pelabuhan Sirombu di Nias yang daratannya naik 3 m (Natawidjaja, 2007).

Walaupun gempa Nias-Simelue ini cukup besar, tetapi tidak terjadi tsunami besar seperti yang terjadi akibat gempa Aceh sebelumnya. Mengapa? Yang jelas adalah bahwa volume air yang terangkat tidak terlalu banyak. Terdapat berbagai alasan untuk itu. Zona subduksi yang bergeser pada gempa ini diperkirakan hanya 400 km, dibandingkan dengan gempa Aceh yang 1200km. Pengangkatan tektonik di bawah samudera yang terjadi pada gempa Aceh adalah sekitar 5,4 m, sedangkan pada gempa Nias- Simelue ini hanya 2.9 m. Selain itu pengangkatan maksimum pada gempa Aceh terjadi pada bagian laut dalam, sedangkan pengangkatan di Nias-Simelue terfokus di daratan. Hal tersebut juga membuat pada saat tsunami datang, daratan sudah terangkat sehingga gelombang tsunami yang menghempas jadi tidak terlalu tinggi.

Memahami sistem Bumi-Bulan-Matahari dalam merupakan langkah ilmiah penting yang dapat dikaitkan dengan gempa dan pasang-surut air laut, terutama dalam rangka menganalisis gaya tarik yang dialami Bumi dan pengaruhnya pada stabilitas hidrosfer. Gambaran tipe pasang surut di wilayah Indonesia, menunjukkan bahwa kondisi pasang surut di Pulau Nias adalah tipe pasang surut adalah Campuran Condong ke Harian Ganda (Pariwono, J. 1982).

Dari segi meteorologi pulau Nias dan pulau kecil lainnya di selatan Pulau Sumatra termasuk dalam wilayah dengan pola curah hujan jenis ekuatorial yang tidak memiliki musim kemarau. Disamping itu wilayah dengan pola curah hujan ekuatorial juga memiliki dua puncak musim penghujan yaitu pada bulan Maret- April dan Oktober-November, sedangkan untuk wilayah Indonesia lainnya memiliki pola monsunal dan Lokal seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 5.

Pola monsunal memiliki musim kemarau yang berlangsung dari bulan Juli – Oktober dan musim penghujan dari bulan November – Mei tahun berikutnya. Untuk Pola lokal, dengan wilayah tutupan yang relatif kecil memiliki dua subpola, yaitu yang tidak memiliki musim penghujan dan yang memiliki musim penghujan. BMKG mendefinisikan musim penghujan mulai ketika curah hujan yang turun dalam 1 dekade (10 harian) minimal sejumlah 50 mm dan harus terjadi dalam 3 dekade berurutan. Atau dengan kata lain dalam sebulan jumlah curah hujan yang turun harus lebih besar sama dengan 150 mm. Dengan demikian untuk sup tipe ini, walaupun hujan turun sepanjang tahun, tapi tidak memiliki musim penghujan seperti di Kabupaten Banggai dan Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Subtipe lokal yang memiliki musim penghujan, musim penghujan terjadi pada pertengahan tahun, yaitu Mei – Agustus, seperti yang terjadi di Pulau Talabu, Maluku Utara, Kabupaten sorong Selatan dan Kabupaten Fakfak bagian utara dan wilayah Kabupaten Maluku Tengah bagian selatan.

Page 6: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 6

Gambar 4. Tipe pasang surut di Indonesia dan sekitarnya (Pariwono, J. 1982).

Gambar 5. Pola Curah Hujan Indonesia (Sumber BMKG)

Page 7: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 7

Pola curah hujan Ekuatorial sangat dipengaruhi oleh garis ekuator yang dilewati oleh Matahari 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September. Sedangkan tipe monsunal sangat dipengaruhi oleh mosun Indonesia Australia, yang mengalami musim penghujan pada saat musim panas Belahan Bumi Selatan (BBS). Tipe lokal sangat dipengaruhi kondisi topografi lokal, arus laut disekitarnya dan sirkulasi Walker.

Soal:

1. Prisma akresi merupakan bentukan akibat aktivitas tektonik. Batuan yang banyak dijumpai pada

lokasi semacam itu adalah batuan yang merupakan campuran batuan yang berasal dari lingkungan pembentukan yang berbeda dan tercampur melalui suatu mekanisme tertentu baik secara tektonik maupun melalui proses sedimentasi. Batuan semacam itu dikenal sebagai batuan… a. Konglomerat b. Bancuh c. Breksi d. Crossbed sandstone e. Ignimbrit

2. In a sediment deposit caused by a tsunami, sometime a sedimentary structure can be found (shown by X). The name of that sedimentary structure is…. a. rip up clast b. flute cast c. load cast d. flame structure e. slump X

3. Pada tsunami yang terbentuk akibat gempa tersebut di atas, apabila kedalaman laut sebesar 5.000 meter maka kecepatan penjalaran gelombang tsunami yang terjadi adalah… a. 250,8 m/s b. 221,5 m/s c. 222 m/s d. 198,5 m/s e. 188,7 m/s

4. Gelombang laut yang diakibatkan oleh gempa tersebut diperkirakan akan mencapai Sri Langka

yang berjarak 1.850 km arah barat laut Pulau Nias…. a. Pada pukul 00.39 WIB b. Pada pukul 02.30 WIB c. Pada pukul 01.39 WIB d. Pada pukul 00.45 WIB e. Pada pukul 23.45 WIB

Page 8: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 8

5. Bila diketahui Log E = 11,4 + 1,5M M: magnitude gempa Besarnya gempa terukur adalah 8,7SR, maka energi yang dilepaskan dari gempa tersebut adalah… a. 2,616.1020 erg b. 3,456. 1020 erg c. 2,818. 1020 erg d. 2,678. 1020 erg e. 1.818. 1020 erg

6. Salah satu metoda yang digunakan untuk mengukur perubahan muka bumi adalah dengan

menggunakan metoda mikroatol untuk mengukur terumbu karang yang terangkat dan tenggelam akibat aktivitas tektonik. Terumbu yang terangkat ke permukaan akan mati sedangkan terumbu yang masih berada di dalam air masih hidup dan berkembang. Pada gambaran grafis di bagian bawah terdapat mikro atoll yang sudah muncul ke permukaan. Apabila diperhatikan, sudah terjadi pengangkatan sebanyak:

a. 3 kali b. 4 kali c. 6 kali d. 2 kali e. 5 kali

7. Diitemukan mikroatol pada sebuah pulau di sekitar Nias seperti gambar di bawah. Dari mikroatol tersebut diperoleh data dari pengukuran ketinggian mikroatol sebagai berikut: titik A setinggi 75 cm, titik B setinggi 15 cm, titik C setinggi 58 cm dan titik D setinggi 32 cm. Dari data tersebut maka proses tektonik yang terjadi adalah… a. Gaya dari arah utara miring ke selatan b. Gaya dari arah Baratlaut miring ke timur c. Gaya dari arah timurlaut secara merata d. Gaya dari arah timur miring ke barat e. Gaya dari arah selatan miring ke utara

Page 9: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 9

U

A

B

C

D

8. Tsunami tidak terjadi secara tiba-tiba. Biasanya sebelum datang tsunami, fenomena-fenomena tertentu akan berlangsung sebagai pertanda. Rentang waktu dari tanda-tanda tersebut menuju datangnya gelombang tsunami berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. Beberapa hal yang menandakan akan terjadinya tsunami adalah sebagai berikut, kecuali…

a. Gempa bumi yang dirasakan di sekitar pantai b. Muka air pantai surut secara drastis dan tiba-tiba, sehingga biasanya ikan-ikan di sekitar pantai

akan terjebak di daratan c. Terjadinya likuifaksi d. Suara dentuman keras mungkin terjadi diikuti oleh suara menderu seperti pesawat terbang e. Muncul cahaya berwarna kemerahan di sepanjang horizon atau disebut juga dengan aurora.

Pancaran cahaya yang hanya berlangsung sesaat ini timbul karena perubahan perilaku elektromagnetik bumi akibat getaran gempa

9. Gambar di samping merupakan rekaman endapan tsunami yang diperoleh dalam parit uji di sekitar pantai di Nias. Dari gambar tersebut ditemukan bahwa telah E terjadi beberapa kali tsunami, yaitu pada lapisan yang ditunjukkan oleh lapisan A, B, C, D, dan E. Apabila lapisan A terjadi pada tahun 1365 dan lapisan E terjadi pada tahun 1996. Diasumsikan terbentuknya endapan terjadi pada periode yang sama,

D maka endapan lain terjadi pada…. a. B sekitar 1520, C sekitar 1675, D sekitar 1830 b. B sekitar 1526, C sekitar 1685, D sekitar 1835 c. B sekitar 1525, C sekitar 1690, D sekitar 1837 d. B sekitar 1523, C sekitar 1680, D sekitar 1838

C

e. B sekitar 1515, C sekitar 1685, D sekitar 1827 B

A

10. Terdapat data yang menunjukkan bahwa pergeseran maksimum pada waktu gempa 2005 adalah

9-11 meter, sedangkan kecepatan penunjaman adalah ± 40 mm/tahun. Perkiraan waktu yang diperlukan oleh proses tektonik untuk memproduksi gempa dengan intensitas yang relatif sama adalah…

Page 10: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 10

a. 225-275 tahun b. 220-280 tahun c. 227-280 tahun d. 225-270 tahun e. 230-275 tahun

11. Berdasarkan kondisi tektonik posisinya Pulau Nias tepat terdapat di daerah subduksi ini, maka akibat adanya subduksi tersebut akan terdapat kondisi perairan laut yang sempit tetapi sangat dalam yang dinamakan… a. Danau laut b. Palung (Trench) c. Sea mount d. Guyot e. Table mount

12. Dengan kejadian pengangkatan daratan pulau tersebut maka akan terjadi perubahan garis

pantai, maka akan terjadi… a. Garis pantai akan mundur b. Garis pantai akan maju c. Garis pantai seimbang d. Garis pantai Tetap e. Garis pantai dapat maju dan mundur

13. Dengan kejadian pengangkatan daratan pulau tersebut akan terjadi perubahan garis pantai, maka

akan terjadi…

a. Kondisi Mean Sea Level (MSL) akan Turun sebesar 0,50-1,00 meter b. Kondisi Mean Sea Level (MSL) akan Naik sebesar 0,50-1,00 meter c. Kondisi Mean Sea Level (MSL) akan Naik –T urun sebesar 0,50-1,00 meter d. Kondisi Mean Sea Level (MSL) akan Tetap e. Kondisi Mean Sea Level (MSL) akan Berubah-ubah

14. Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran tinggi rendahnya muka air laut rata-rata atau

Mean sea Level (MSL) adalah : a. Wave Recorder b. Tidal Recorder c. Tidal Gauges d. Tidal Wave e. Current Recorder

15. Berdasarkan informasi di atas maka faktor yang menyebabkan suatu daerah terkena gelombang

tsunami adalah… a. Kondisi kemiringan/kelandaian pantai terjal dan daratan tinggi serta gelombang tinggi b. Kondisi kemiringan/kelandaian pantai landai dan daratan rendah serta gelombang rendah c. Kondisi gelombang tinggi kemiringan/kelandaian pantai tinggi dan daratan rendah d. Kondisi gelombang tinggi kemiringan/kelandaian pantai terjal dan daratan tinggi e. Kondisi gelombang tinggi dan kemiringan/kelandaian pantai landai serta daratan rendah

Page 11: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 11

16. Kondisi perairan P. Bale secara geografis terletak di pantai barat Sumatera dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Oleh karena itu maka pada saat angin berhembus dari arah tenggara dengan nilai fetch yang besar menyebabkan kondisi gelombang dengan tinggi gelombang (H) relatif besar sekitar 1,5 meter. Dengan adanya kejadian gempa dan terjadi tsunami maka tinggi gelombang bertambah 2 meter. Pilih pernyataan yang paling benar… a. Tinggi gelombang di P. Bale maksimal 1,5 m + 2 m, b. Tinggi gelombang di P. Bale lebih kecil sama dengan 1,5 m + 2 m c. Tinggi gelombang di P. Bale lebih besar 1,5 m + 2 m, d. Tinggi gelombang di P. Bale lebih kecil 1,5 m + 2 m e. Tinggi gelombang di P. Bale sama dengan 1,5 m + 2 m

17. Dengan adanya kejadian gempa dan terjadi tsunami maka tinggi gelombang bertambah 2 meter.

Pilih pernyataan yang paling benar… a. Gelombang tsunami terjadi menunjukkan bahwa tinggi gelombang tinggi, tetapi periode

gelombang panjang b. Gelombang tsunami terjadi menunjukkan bahwa tinggi gelombang tinggi, tetapi periode

gelombang pendek c. Gelombang tsunami terjadi menunjukkan bahwa tinggi gelombang tinggi, tetapi periode

gelombang sedang d. Gelombang tsunami terjadi menunjukkan bahwa tinggi gelombang tinggi, tetapi periode

gelombang tetap e. Gelombang tsunami terjadi menunjukkan bahwa tinggi gelombang sedang , tetapi

periode gelombang pendek

18. Di Pulau Nias pasang surutnya adalah..

a. Dalam Satu hari terdapat satu kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang dan surutnya sama

b. Dalam satu hari terdapat dua kali pasang dan satu kali surut dengan tinggi pasang berbeda, tetapi surutnya sama

c. Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang dan surut hamper sama

d. Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang dan tinggi surut berbeda

e. Dalam satu hari terdapat satu kali pasang dan satu kali surut dengan tinggi beda

19. Kedudukan muka air akibat kejadian pasang surut laut antara lain MSL (Mean Sea Level);

sedangkan yang dimaksud dengan HHWl adalah… a. Kedudukan muka air pada kondisi Air Tinggi (High Water Level) b. Kedudukan muka air pada kondisi Air Tertinggi (Highest Water Level) c. Kedudukan muka air Tinggi Air Tertinggi (High Highest level) d. Kedudukan muka air Tertinggi tinggi (Highest High Water Level) e. Kedudukan muka air pada kondisi air tertinggi Tertiinggi (Highest Highest water Level)

Page 12: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 12

20. Kita mengenal tentang arus laut, dimana arus laut dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena suhu air laut, karena angin dan sebagainya. Arus yang disebabkan oleh angin di katulistiwa adalah…

a. Oyashio Current b. Kuroshio Current c. Arlindo Current d. Density Current e. Equator Current

21. Dengan memperhatikan Gambar 5, maka kita dapat menentukan bahwa kota Banda Aceh akan

memiliki pola curah hujan … a. Ekuatorial b. Monsunal c. Sublokal 1 d. Sublokal 2 e. Ekuinox

22. Dari Gambar 5 diketahui pula bahwa Pulau Nias tidak mengenal musim kemarau sehingga dapat

dikatakan, jika terjadi kerusakan hutan dan lingkungan, maka bahaya meteohidrologis akan terus mengancam Nias sepanjang tahun. Namun demikian dari pola curah hujan dapat diperkirakan puncak bencana meteohidrologis akan terjadi pada…

a. Maret – April b. Juni – Juli c. September – Oktober d. November – Desember e. Januari – Februari

23. Sirkulasi Walker yang dimaksud dalam narasi di atas, adalah …

a. Sirkulasi Zonal b. Sirkulasi Meridional c. Sirkulasi Monsunal d. Sirkulasi Lokal e. Sirkulasi Harian

24. Pola hujan monsunal sangat dipengaruhi oleh angin monsoon. Suatu wilayah dinyatakan sebagai

wilayah monsoon apabila memenuhi 3 persyaratan (Ramage, 1971) yaitu: a). Perubahan arah angin “Prevailing” antara bulan Januari dan Juli minimal 1200, b). Frekuensi rerata angin “Prevailing” ≥ 40% dan c). Kecepatan angin rerata harus ……. m/detik

a. ≤ 5

b. ≥ 5 c. ≤ 3

d. ≥ 3 e. a – d salah

25. Salah satu alat meteorologi yang biasanya di tempatkan dalam sangkar meteorologi adalah yang

disebut Atmometer atau Piche. Alat ini digunakan untuk mengukur parameter cuaca …….. a. Kelembaban b. Tekanan c. Penguapan

Page 13: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 13

d. Temperatur e. Jenis presipitasi/emdapan

26. Jika diketahui luas total wilayah Pulau Nias adalah 5625 km2 dan jumlah curah hujan pada bulan

terkering 210 mm, berapa liter air curah hujan yang jatuh dalam satu hari (asumsi hujan terdistribusi secara merata dan sebulan 30 hari) di atas wilayah Teluk Dalam dan sekitarnya yang memiliki luas ≈ 1 % dari wilayah Nias?

a. 11.812,50 x 106 liter b. 393,75 x 106 liter c. 11.418,75 x 106 liter d. 12.206,25 x 106 liter e. a – d, salah

Pay attention to the south coastline of North Sumatera Province as shown by coastline sketch as in the picture below. Use the coastline sketch to answer questions number 27 and 28.

27. It is well known that coastline affect the direction of sea breeze. Considering geographical position of Sumatera island which is slant against horizontal line, determine the direction of the sea breeze at afternoon at the point A and C

a. East b. South East c. South d. South West e. West

28. At which points are clouds most probable to form because of convergence? (Pick the most correct

answer) a. A and B b. A and C c. A and D d. B and C e. B and D

29. Angin laut dan angin darat akan terbentuk apabila ada perbedaan temperatur yang cukup besar antara

keduanya. Angin laut mulai bertiup ketika temperatur daratan lebih panas 100 – 180 dari laut sehingga pada siang hari akan terbentuk ……………..di atas daratan dimana peristiwa konveksi akan terjadi sehingga terbentuk awan cumulus. (Pilih yang paling benar)

a. Shallow cold front b. Inversi c. Sea breeze front

Page 14: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 14

d. a, b benar e. a, c benar

30. Di suatu lokasi dekat Gunung Sitoli memiliki posisi 1⁰15’ N dan 97⁰36’ E, pada tanggal berapa

sajakah di tahun 2015 ini seseorang akan tampak tidak memiliki bayangan pada jam 12 siang di lokasi tersebut?

a. 27 Maret dan 17 September b. 22 Maret dan 22 September c. 21 Juni dan 22 Desember d. 1 Januari dan 1 Mei e. a – d, salah

31. Dalam bulan Maret setiap tahunnya, posisi matahari dilihat dari Bumi berada di rasi Pisces. Pada

bulan apakah rasi Pisces akan terlihat di meridian tepat pada saat tengah malam? a. Juni b. Juli c. Agustus d. September e. Oktober

32. Fenomena apakah yang dirasakan oleh manusia sehubungan dengan variasi konfigurasi Bumi,

Bulan dan Matahari? a. Anomali meteorologi b. Pasang surut air laut c. Kecepatan sudut rotasi bumi d. Sistem penanggalan e. Pemanasan global

33. Pada tanggal 28 Maret 2005, berapakah deklinasi matahari?

a. 01:24.3

b. 00:24.3

c. +00:24.3

d. +01:24.3

e. +02:24.3

34. Tinjaulah bulan yang menurut almanak pada tanggal tersebut terbit pada jam 21:31 WIB Apakah

fase bulan saat itu? a. Baru b. Gembung awal c. Purnama d. Gembung akhir e. Sabit akhir

35. Pada waktu gempa terjadi, jam berapakah waktu sideris lokal setempat?

a. Pukul 09:09 b. Pukul 10:09 c. Pukul 11:09 d. Pukul 12:09

Page 15: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 15

e. Pukul 13:09 Perhatikanlah carta langit utara (grid ekuatorial) yang diamati dari lokasi pusat gempa sebagai berikut. Dalam carta ini ditunjukkan ekliptika.

36. Salah satu rasi yang merupakan zodiak adalah: a. Ursa Majoris b. Gemini c. Orion d. Canis Majoris e. Lynx

37. Obyek langit yang merupakan bintang sirkumpolair berdasarkan carta bintang yang ditunjukkan

di atas untuk lokasi Nias adalah a. Polaris b. Betelgeuse c. Pollux d. Castor e. Sirius

38. Dari carta ini berapakah Asensio Rekta bulan?

a. 11j:39m

b. 12j:39m

c. 13j:39m

d. 14J:39m

Page 16: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 16

e. 15j:39m

39. Merujuk pada peristiwa gempa ini, bilamana terjadinya bulan baru?

a. 6 Maret b. 7 Maret c. 8 Maret d. 9 Maret e. 10 Maret

40. Bulan Maret setiap tahunnya merupakan bulan yang penting dalam Astronomi karena pada

bulan ini Matahari berada di Vernal Equinox. Pada saat itu a. Pukul 00.00 Waktu Lokal berkorespondensi dengan pukul 00.00 Waktu Sideris lokal b. Pukul 00.00 Waktu Lokal berkorespondensi dengan pukul 06.00 Waktu Sideris lokal c. Pukul 00.00 Waktu Lokal berkorespondensi dengan pukul 12.00 Waktu Sideris lokal d. Pukul 00.00 Waktu Lokal berkorespondensi dengan pukul 18.00 Waktu Sideris lokal e. Pukul 00.00 Waktu Lokal berkorespondensi dengan pukul 21.00 Waktu Sideris lokal

Page 17: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 17

Esai

1. Terdapat data seri kejadian tsunami yang berlangsung dari tahun 1000 sampai tahun 2014.

NO TAHUN KEJADIAN

SR KEJADIAN TSUNAMI

NO TAHUN KEJADIAN

SR KEJADIAN TSUNAMI

1 1095 6,5 tidak 14 1478 6,5 Tidak

2 1101 8.5 tsunami 15 1580 7,9 Tsunami 3 1128 7,8 tsunami 16 1597 6,8 Tidak 4 1155 6,4 tidak 17 1706 8,5 tsunami 5 1227 3,4 tidak 18 1965 5,2 Tidak 6 1238 7,8 tsunami 19 1989 5,7 Tidak 7 1254 3,5 tidak 20 2001 8,7 tsunami 8 1256 8,4 tidak 21 2003 4,4 Tidak 9 1267 7,8 tsunami 22 2005 7,5 tsunami

10 1288 4,4 tidak 23 2010 6.7 Tidak 11 1305 3.8 tidak 24 2012 3,5 Tidak 12 1345 5,9 tidak 25 2014 6,9 tsunami 13 1375 7.6 tsunami

Dari data tersebut… a. Berapa persen peluang terjadinya tsunami dalam kurun waktu tersebut b. Berapa persentase gempa besar namun tidak diikuti oleh kejadian tsunami c. Terdapat periodisasi gempa 100-200 tahunan yang diikuti dengan terjadinya tsunami, tahun berapa sajakah itu?

2. Kejadian gempa tercatat pada suatu seismogram seperti di bawah ini. Pada seismogram yang di

bawah, tentukan dimana posisi mulai terdeteksinya gelombang P, gelombang S dan gelombang permukaan.

Page 18: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 18

3. Gambarkan tipe pasang surut di P. Nias.

4. Diketahui bahwa gempa mengangkat bagian barat Pulau Nias sampai 3 m. Jika elevasi P. Nias

bagian barat sebelum terjadi gempa bumi misalkan sekitar 3 meter di atas permukaan laut. Kondisi gelombang normal (tidak terjadi tsunami) dengan tinggi gelombang relatif besar adalah sekitar 1,5 meter. Dengan adanya kejadian gempa dan terjadi tsunami maka tinggi gelombang bertambah 3 meter. a. Buatlah sketsa potongan melintang kondisi daratan dan perairan laut di Pulai Nias tersebut

sebelum terjadi gempa dan tsunami. b. Buatlah sketsa potongan melintang kondisi daratan dan perairan laut di Pulai Nias tersebut

dan gambarkan tinggi air genangan di perairan depan P. Nias sebelum terjadi Tsunami c. Buatlah sketsa potongan melintang kondisi daratan dan perairan laut di Pulai Nias tersebut

dan gambarkan tinggi air genangan di perairan depan P. Nias saat terjadi Tsunami

5. Puncak tertinggi di Kabupaten Nias Selatan menunjukkan ketinggian lokasi 550 m dari permukaan laut dan tekanan udara terbaca 947,25 hPa. Berapakah tekanan udara di pantai Teluk Dalam, jika densitas udara adalah 1,2 kg/m3 dan tidak berubah terhadap ketinggian serta percepatan gravitasi 10 m/detik2.

6. Salah satu bencana meteorologi yang terkenal di Indonesia adalah angin puting beliung yang

dapat merobohkan pepohonan dan rumah sehingga dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa. Jika diketahui energi kinetik suatu benda dengan masa m yang bergerak dengan kecepatan v adalah 0,5 m . v2 , hitunglah energy kinetik angin (ρ = 1,2 kg/m3) dengan kecepatan 10 m/detik yang mendorong sebuah rumah dengan penampang melintang seluas 50 m2.

7. Dari lokasi episentrum gempa, seorang pengamat membekali diri dengan sebuah refraktor dengan diameter lensa obyektif 40 mm, nisbah fokal 10,5 dan eyepiece dengan panjang fokus 12 mm

dan medan pandang semu 45. a. Hitunglah pembesaran refraktor tersebut b. Hitung pula medan pandangnya c. Jika bulan memiliki diameter 3474,8 km dan saat pengamatan berjarak 376.898 km dari Bumi,

apakah seluruh piringan bulan akan tampak dengan menggunakan refraktor ini? Uraikan penjelasannya.

8. Gaya gravitasi Bulan berperan penting dalam menimbulkan pasang naik permukaan air laut. Perubahan bentuk permukaan hidrosfer Bumi akibat gaya tarik Bulan dan Gaya sentrifugal Bumi dapat digambarkan sebagai berikut,

Page 19: OSN 2016 KEBUMIAN Teori

hal. 19

Rotasi Bumi

Ke Bulan

Percepatan sentrifugal

Percepatan gravitasi Bulan

Percepatan pasang

Jika diketahui m massa Bulan yang gaya gravitasinya berpengaruh pada permukaan Bumi, R adalah jari- jari Bumi dan rL adalah jarak Bumi ke Bulan, maka dari gambar di atas, a. Rumuskanlah percepatan pasang (aT) di titik A dan titik B dengan asumsi gaya sentrifugal sama di

seluruh permukaan Bumi. b. Jika saat gempat Nias diketahui jarak bumi-bulan = 376.898 km , maka hitunglah percepatan pasang

laut di lokasi pusat gempa c. Dalam waktu 1 jam dengan berapakah kenaikan pasang air laut? Asumsikanlah bahwa permukaan

air laut tidak memiliki kecepatan awal vertikal.

Besaran-besaran penting

G=6,673841011 m3/det2 kg RBumi=6378,14 km

mBulan=7,351022 kg