Organisasi_pendidikan (1)

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk organisasional, karena sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi dibentuk untuk kepentingan manusia (antroposentris) bukan manusia diciptakan untuk kepentingan organisasi, jadi manusia jangan sampai diperbudak oleh organisasi, tetapi manusialah yang harus memperbudak organisasi. Organisasi bukan merupakan tujuan, tetapi organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Maka dari itu manusia tidak dapat terpisahkan dengan organisasi dalam kehidupannya, walaupun pengalaman berorganisasi itu ada yang menyenangkan dan menjengkelkan, ada yang positif dan ada pula yang negatif tetapi manusia tetap memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini sebagai konsekuensi bahwa manusia pada hakikatnya tidak sama atau penuh dengan perbedaan. Perbedaan ini tidak terjadi karena latar belakang pendidikan, pengalaman, status sosial ekonomi, budaya, usia dan sebagainya yang berbeda. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai pengorganisasian dalam manajemen pendidikan. B. Rumusan Masalah 1

description

Organisasi_pendidikan (1)

Transcript of Organisasi_pendidikan (1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk organisasional, karena sejak lahir manusia tidak

dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi dibentuk untuk

kepentingan manusia (antroposentris) bukan manusia diciptakan untuk

kepentingan organisasi, jadi manusia jangan sampai diperbudak oleh organisasi,

tetapi manusialah yang harus memperbudak organisasi.

Organisasi bukan merupakan tujuan, tetapi organisasi adalah alat untuk

mencapai tujuan. Maka dari itu manusia tidak dapat terpisahkan dengan

organisasi dalam kehidupannya, walaupun pengalaman berorganisasi itu ada

yang menyenangkan dan menjengkelkan, ada yang positif dan ada pula yang

negatif tetapi manusia tetap memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini

sebagai konsekuensi bahwa manusia pada hakikatnya tidak sama atau penuh

dengan perbedaan.

Perbedaan ini tidak terjadi karena latar belakang pendidikan, pengalaman,

status sosial ekonomi, budaya, usia dan sebagainya yang berbeda.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai

pengorganisasian dalam manajemen pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Organisasi Pendidikan?

2. Apa Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan?

3. Apa Sajakah Jenis Dan Tipe Organisasi Pendidikan ?

4. Apa Sajakah Asas-Asas Dan Prinsip Pengorganisasian?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Memahami Pengertian Organisasi Pendidikan

2. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan.

3. Untuk Mengetahui Dan Memahami Jenis Dan Tipe Organisasi Pedidikan.

4. Untuk Mengetahui Asas-Asas Dan Prinsip Pengorganisasian.

1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Pendidikan

Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum

yang berarti alat. Sedangkan, organize (bahasa inggris) berarti

mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai

sesuatu. Organizing (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk

mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen

sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Gibson

at.almengartikan organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat

dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara

sendiri-sendiri.1 Robbins mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan (entity)

social yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relative

dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk

mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.2 Sondang P.

Siagian mengemukakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk persekutuan

antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat

dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan

mana terdapat sesorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan

seorang atau sekolompok orang yang disebut “bawahan”. Prajudi Atmosudirjo

mengemukakan bahwa organisasi adalah struktur tata hubungan kerja antara

sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara

tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.

Hoy dan Miskel3 menelusuri kajian organisasi dalam tiga pandangan,

yaitu rational, natural, dan open system. Pandangan rasional: organisasi

merupakan instrument formal yang dibuat untuk mencapai tujuan organisasi

dan struktur merupakan aspek yang paling penting. Pandangan natural:

organisasi dipandang sebagai kelompok sosial khusus yang bertujuan untuk

pertahanan, orang-orang aspek yang paling penting. Sedangkan, dalam

1 Gibson, James L., Ivancevich, John M., dan Donnelly, James H., Organization (Jakarta: Banarupa Aksara, 1995), hlm.6.2 Stephen P. Robbin, Teori Organisasi; struktur, Desain, dan Aplikasi (Jakarta: Arcan, 1994), hal.4.3 Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Education Adminitration; Theory, Research, and Practice (New York: McGraw Hill, 2001), hal. 1.

2

pandangan open system, organisasi dipandang sebagai sesuatu yang

potensial untuk menggabungkan komponen rasional dan natural dalam suatu

kerangka dan memberikan satu pandangan yang lebih lengkap.

Dari beberapa pengertian tersebut, organisasi adalah sebuah wadah,

tempat, atau system untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Sedangkan, pengorganisasian (organizing)

merupakan proses pembentukan wadah atau system dan penyusunan

anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Jika dikaitkan dengan pendidikan (organisasi pendidikan), organisasi

adalah tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan yang diinginkan. Sedangkan, pengorganisasian pendidikan

adalah sebuah proses pembentukan tempat atau system dalam rangka

melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang

diinginkan.

Unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah sebagai

berikut:

1. Adanya tujuan bersama. Organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan

diinginkan, biasanya terumuskan dalam visi, misi, target, dan tujuan.

Tujuan inilah yang menyatukan berbagai unsur dalam organisasi.

2. Adanya kerja sama dua orang atau lebih. Organisasi terbentuk karena

adanya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

3. Adanya pembagian tugas. Untuk efektifitas, efisiensi, dan produktivitas

organisasi dibutuhkan pembagian tugas.

4. Adanya kehendak untuk bekerja sama. Anggota organisasi mempunyai

kemauan atau kehendak untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama.

B. Tujuan dan manfaat Organisasi Pendidikan

Pendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian

rupa agar aktivitas pelaksanaan program pendidikan dapat berjalan secara

efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan demikian, di antara tujuan dan manfaat organisasi

pendidikan sebagai berikut:

3

1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya

yang dimilik dalam mencapai tujuan pendidikan.

2. Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan.

3. Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang

dimilik.

4. Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.

Di samping tentang tujuan dan manafaat adanya pengorganisasian di

lingkungan pendidikan, kita perlu memahami mengenai efektivitas organisasi.

Organisasi dinyatakan efektif apabila tujuan anggota organisasi dan tujuan

organisasi tercapai sesuai atau di atas target yang telah ditetapkan. Artinya,

baik pihak pelanggan internal maupun pihak pelanggan eksternal organisasi

merasa puas.

C. Jenis-Jenis Dan Tipe Organisasi

1. Organisasi Formal

Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur

organisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama

antara organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal

dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung

jawab kepada personel dan membangun hubungan tertentu diantara

orang-orang pada berbagai kedudukan.4 Lembaga pendidikan (SD/MI,

SMP/MTs, SMU/MA) merupakan contoh organisasi formal.

Struktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur-unsur

administrasi sebagai berikut.

a) Kedudukan. Struktur menggambarkan letak atau posisi setiap orang

dalam organisasi.

b) Hierarki kekuasaan. Struktur digambarkan sebagai suatu rangkaian

hubungan antara satu orang dan orang lain dalam suatu organisasi.

c) Kedudukan garis dan staf. Organisasi garis menegaskan struktur

pengambilan keputusan, jalan permohonan, dan saluran komunikasi

4Tim Dosen Adpen, Pengelolaan Pendidikan (Bandung: Jurusan Adpen Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI),hlm. 70.

4

resmi untuk melaporkan informasi dan mengeluarkan instruksi,

perintah, dan petunjuk pelaksana.

Bentuk atau skema struktur organisasi formal dapat berbentuk

pyramidal, mendatar, atau melingkar. Skeme-skema di bawah ini adalah

contoh skema struktur organisasi.

2. Organisasi Informal

5

Sulit mendefinisikan organisasi informal akan tetapi keberadaan dan

karakteristiknya sangat akrab di tengah-tengah masyarakat kita.

Karakteristik organisa informal ini adalah adanya norma perilaku, tekanan

untuk menyesuaikan diri, dan adanya kepemimpinan informal.5

Norma perilaku adalah standar perilaku yang diharapkan menjadi

perilaku bersama yang ditetapkan oleh kelompok dalam sebuah

kesepakatan sosial sehingga sanksinya pun berupa sangsi sosial. Norma

perilaku dalam organisasi informal tidak tertulis sebagaimana organisasi

formal, tetapi menjadi kesepakatan bersama diantara orang-orang atau

anggota kelompok/ organisasi.

Tekanan untuk menyesuaikan diri akan muncul apabila seseorang

akan bergabung dengan suatu kelompok informal. Tergabungnya

seseorang dalam kelompok informal bukan semata-mata fisik, melainkan

melibatka sosio-emosionalnya sehingga menjadi satu kesatuan dan

saling memiliki di antara anggota.

Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu

komponen yang sangat kuat mempengaruhi orang-orang di dalam

organisasi, bahkan dimungkinkan melebihi kepemimpinan dalam

organisasi formal. Pemimpin informal munculdari kelompok dan

membimbing serta mengarahkan melalui persuasi dan pengaruh.

Kepemimpinan semacam ini dapat dilihat dalam kepemimpinan adat suku

tertentu, kelompok, agama, dan lain-lain.

3. Organisasi Penyelenggara Pendidikan Nasional

Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia terorganisasi

sebagaimana dapat dilihat dalam skema berikut.

5 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan; Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesionalisme (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 221.

6

D. Asas-asas dan Prinsip pengorganisasian

Asas Pengorganisasian:

1. Asas Pembagian Tugas

2. Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab

3. Asas disiplin

4. Asas kesatuan komando

5. Asas mengutamakan kepentingan umum

6. Asas keadilan

7. Asas inisiatif

8. Asas kesatuan dan kebersamaan

Prinsip-prinsip pengorganisasian:

1. Tujuan organisasi sebagai acuan dalam proses menstrukturkan kerja

sama

7

2. Kesatuan tujuan, sasaran-sasaran unit kerja harus bermuara pada tujuan

organisasi

3. Kesatuan komando: struktur organisasi harus dapat menggambarkan

sumber kewenangan yang berhak menentukan kebijakan

4. Span of control : harus memperhatikan batas kemampuan manajer dalam

mengkoordinasikan unit kerja yang ada

5. Pelimpahan wewenang: keterbatasan kemampuan manajer dalam

mengkoordinasikan unit kerja yang ada

6. Keseimbangan wewenang dan tanggung jawab, makin berat tanggung

jawab yang diberikan makin besar wewenang yang dilimpahkan

7. Bertanggung jawab: meskipun sudah melimpahkan tanggung jawab

kepada staf, manajer tetap bertanggung jawab kepada apa yang

dilimpahkannya

8. Pembagian kerja: manajer harus dapat membagi habis semua pekerjaan

yang ada

9. The right-man on the right place : menetapkan personalia yang sesuai

dengan fungsi dan tugasnya

10. Hubungan kerja: merupakan rangkaian hubungan fungsional (horizontal)

dan hubungan tingkat kewenangan (vertikal)

11. Efisiensi: struktur organisasi mengacu pada pencapaian hasil yang

optimal

12. Koordinasi: rangkaian kerja sama perlu dikoordinasikan, diintegrasikan,

disederhanakan dan disinkrinisasikan.

Dengan demikian dapat ditegaskan disini, bahwa dalam proses

pengorganisasian, semua sumber daya organisasi diorganisir dan digerakkan

sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing.

Di samping hal itu berbicara tentang manajemen lembaga pendidikan

tidak terlepas dari unsur-unsur yang membentuk budaya lembaga itu sendiri.

Salah satunya adalah lingkungan sekolah yang terdiri atas lingkungan

internal sekolah, misalnya tempat belajar mengajar, peran penting dari

keberadaan para pendidik dan anak didik atau ada guru dan murid, para

karyawan sekolah, alat-alat, dan fasilitas sekolah, perpustakaan sekolah, dan

aktivitas pembelajaran. Semua itu secara keseluruhan terlibat langsung

8

dalam suasana interaktif yang membentuk kultur lembaga pendidikan.

Adapun lingkungan lembaga pendidikan yang bersifat eksternal adalah yang

keberadaanya di luar lembaga, misalnya lingkungan masyarakat, hubungan

struktural sekolah dengan pemerintah dan interaksi pihak lembaga dengan

keluarga seluruh anak didik6.

6http://nikendwirahmawati.blogspot.com/2012/03/pengorganisasian-dalam-manajemen.html

9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum

yang berarti alat. Sedangkan, organize (bahasa inggris) berarti

mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai

sesuatu. Organizing (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk

mencapai sesuatu. organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau system

untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sedangkan, pengorganisasian (organizing) merupakan proses pembentukan

wadah atau system dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Lalu dalam proses pengorganisasian, semua sumber daya organisasi

diorganisir dan digerakkan sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing.

Di samping hal itu berbicara tentang manajemen lembaga pendidikan

tidak terlepas dari unsur-unsur yang membentuk budaya lembaga itu sendiri.

Salah satunya adalah lingkungan sekolah yang terdiri atas lingkungan

internal sekolah, misalnya tempat belajar mengajar, peran penting dari

keberadaan para pendidik dan anak didik atau ada guru dan murid, para

karyawan sekolah, alat-alat, dan fasilitas sekolah, perpustakaan sekolah, dan

aktivitas pembelajaran.

B. Penutup

Dalam proses pengorganisasian, semua sumber daya organisasi

diorganisir dan digerakkan sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing.

Di samping hal itu berbicara tentang manajemen lembaga pendidikan

tidak terlepas dari unsur-unsur yang membentuk budaya lembaga itu sendiri.

Salah satunya adalah lingkungan sekolah yang terdiri atas lingkungan

internal sekolah, misalnya tempat belajar mengajar, peran penting dari

keberadaan para pendidik dan anak didik atau ada guru dan murid, para

karyawan sekolah, alat-alat, dan fasilitas sekolah, perpustakaan sekolah, dan

aktivitas pembelajaran.

10

DAFTAR PUSTAKA

Kurniadin, Didin dan Imam Machali. 2013. Manajemen pendidikan konsep

dan prinsip pengelolaan pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz media.

Purwanto, Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

http://nikendwirahmawati.blogspot.com/2012/03/pengorganisasian-dalam-

manajemen.html

11