Organisasi pendidikan

25
C. Sekolah sebagai Organisasi 1.Pengertian Organisasi Organisasi adalah sistem dari kegiatan manusia yang bekerja sama. Atchison dan Winston W. Hill , dalam bukunya “management today”, mengatakan, “ Organisasi adalah sistem yang dipolakan orang untuk melaksanakan tujuan atau untuk mencapai sasaran.” Berikut ini beberapa pengertian hal yang terkait dengan organisasi. a.Pengorganisasian. Sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingjungannya. b.Struktur organisasi. Susunan komponen- komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

Transcript of Organisasi pendidikan

Page 1: Organisasi pendidikan

C. Sekolah sebagai Organisasi

1.Pengertian OrganisasiOrganisasi adalah sistem dari kegiatan manusia

yang bekerja sama. Atchison dan Winston W. Hill , dalam bukunya “management today”, mengatakan, “ Organisasi adalah sistem yang dipolakan orang untuk melaksanakan tujuan atau untuk mencapai sasaran.”

Berikut ini beberapa pengertian hal yang terkait dengan organisasi.a.Pengorganisasian. Sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingjungannya.b.Struktur organisasi. Susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

Page 2: Organisasi pendidikan

c. Bagan organisasi. Suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana dalam gambar tersebut ada garis-garis yang menunjukkan kewenangan dan hubungan komunikasi formal yang tersusun secara herarkis.

Untuk menglengkapi definisi di atas, organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang membentuk kerja sama dalam suatu wadah untuk mencapai suatu visi, misi, dan tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Suatu organisasi harus memenuhi beberapa prinsip umum, antara lain:a. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas dan

kesamaan pandangan seluruh personal yang terlibat didalamnya.

b. Organisasi harus mempunyai pimpinan yang mampu mengarahkan para anggotanya dan mendelegasikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada mereka sesuai dengan bakat, pengetahuan dan kemampuan mereka.

Page 3: Organisasi pendidikan

c. Organisasi memiliki struktur organisasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga batasan wewenang pekerjaan antar personal menjadi jelas.

Berdasarkan beberapa definisi dan prinsip umum di atas, dapat dipahami bahwa sedikitnya ada tiga hal penting yang harus dimiliki suatu organisasi. Pertama, adanya visi, misi, dan tujuan. Kedua, untuk mencapai tujuan maka, setiap organisasi perlu menyusun dan memiliki program, dan menentukan metode bagaimana program itu dapat dilaksanakan. Ketiga, setiap organisasi akan memiliki pimpinan atau menejer yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai tujuan.

Page 4: Organisasi pendidikan

2. Aspek-Aspek OrganisasiOrganisasi dapat dilihat dua aspek. Pertama,

aspek struktur organisasi. Aspek ini meliputi:a) Pengelempokan secara formalb) Bagan organisasi

Kedua, aspek proses perilaku. Setelah struktur organisasi diisi dengan manusia / orang, maka terjadi proses perilaku. Proses perilaku adalah aktivitas kehidupan dalam struktur organisasi, antara lain meliputi:c) Komunikasid) Pembuatan keputusane) Motivasif) kepemimpinan

Page 5: Organisasi pendidikan

3. Organisasi Formal dan Organisasi InformalOrganisasi formal adalah organisasi yang dengan

penuh kesadaran dan dengan sengaja dibentuk , dimana di dalamnya terdapat suatu sistem dan hierarki hubungan, wewenang, tugas, dan tanggung jawab para anggota demi terlaksananya suatu kerja sama dalam rangka tercapainya tujuan.

Sedangkan informal timbul dengan tidak sengaja. Organisasi ini muncul tidak karena ditentukan oleh peraturan-peraturan, melainkan dengan spontan terwujud karena: (a) persamaan kebutuhan, hobi, dan lain-lain. (b) persamaan asal daerah, persamaan alumni suatu universitas, pondok pesantren, dan lain-lain. Organisasi informal merupaka kelompok yang tidak resmi tetapi memengaruhi kehidupan dan aktivitas perorangan.

Page 6: Organisasi pendidikan

4. Fungsi OrganisasiOrganisasi memiliki beberapa fungsi antara lain:

a) Menerapkan bidang-bidang kerja, metode dan alat yang dibutuhkan, serta personal yang dibutuhkan.

b) Membina hubungan antara personal yang terlibat, tanggung jawab, wewenang, hak dan kewajiban mereka sehingga mempercepat tercapainya tujuan organisasi.

5. Azas-Azas OrganisasiOrganisasi mempunyai 13 Azas diantaranya:

1) Azas kejelasan tujuan2) Azas pembagian tugas3) Azas fungsional4) Azas pengembangan jabatan fungsional5) Azas koordinasi

Page 7: Organisasi pendidikan

6) Azas kesinambungan7) Azas kesederhanaan8) Azas keluwesan9) Azas akordion10) Azas pendelegasian wewenang11) Azas rentang kendali12)Azas jalur dan staf13)Azas kejelasan dalam pembaganan

Sementara menurut Hadari Nawawi, azas-azas dalam organisasi pendidikan adalah:

14)Organisasi harus profesional15)Pengelompokan kesatuan kerja harus

menggambarkan pembagian kerja16)Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang

dan tanggung jawab

Page 8: Organisasi pendidikan

4) Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol5) Organisasi harus mengandung kesatuan perintah6) Organisasi harus fleksibel dan seimbang6. Struktur Organisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:

a) Tujuan organisasib) Teknologi yang digunakanc) Manusia yang terlibatd) Besar kecilnya organisasi7. Unsur-Unsur Struktur Organisasia) Spesialisasi kegiatan-kegiatanb) Standar disasi kegiatan-kegaiatanc) Koordinasi kegiatan-kegiatand) Sentralisasi dan disentralisasi

Page 9: Organisasi pendidikan

8. Hierarki dalam OrganisasiAspek-aspek hierarki meliputi:a) Lini dan stafb) Rentang kendalic) Panitia dan satuan tugas

1) Komite2) Satuan Tugas

9. Bentuk-Bentuk Organisaia) Organisasi LiniOrganisasi ini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.

Page 10: Organisasi pendidikan

Ciri-ciri utama organisasi lini adalah: 1) Jumlah karyawan relatif sedikit2) Organisasi relatif kecil3) Karyawan saling mengenal dan akrab4) Belum ada spesialisasi kerja

Kebaikan organisasi lini adalah:5) Perintah dan komando berjalan lancar6) Keputusan dapat diambil dengan cepat7) Solidaritas karyawan sangat tinggi

Kelemahannya yaitu:8) Kemampuan pemimpin sangat berpengaruh /

berperan penting9) Pemimpin cenderung otoriter10)Perkembangan individu / staf terbatas

Page 11: Organisasi pendidikan

b) Organisasi FungsionalOrganisasi funsional adalah suatu organisasi dimana

pimpinan tertinggi melimpahkan wewenangkan kepada kepala unit struktural yang memimpin kelompok yang menduduki jabatan fungsional.

Kelebihan organisasi model fungsional ini adalah:1) Adanya spesialisasi tugas yang jelas2) Atasan adalah ahli dibidang fungsinya3) Karyawan didayagunakan semaksimal mungkin sesuai

dengan spesialisasinyaKelemahannya adalah:

4) Koordinasi agak sulit karena bawahan mempunyai beberapa atasan

5) Pengambilan keputusan agak terhambat karena ditentukan oleh top management

6) Sulit mencari seorang spesialis

Page 12: Organisasi pendidikan

c. Organisasi lini dan stafDalam organisasi lini dan staf ada perbedaan

antara unit pelaksana tugas pokok (lini) dan unit penunjang (staf). Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:1) Organisasi yang besar dan kompleks memerlukan

staf untuk membantu pimpinan atau manajer2) Staf merupakan para ahli dalam bidang tertentu yang

bertugas membantu menejer mengambil keputusan3) Perintah kepada bawahan diberikan oleh pimpinan.

Bukan staf. Kecuali, apabila staf mendapat wewenang dari menejer untuk memberi perintah kepada bawahan

Page 13: Organisasi pendidikan

Kelebihan:1) Dapat ditetapkan diorganisasi besar maupun kecil2) Ada pembagian tugas diantara pimpinan dan

bawahan karena adanya staf3) Keputusan dapat diambil secara baik karena adanya

bantuan stafKelemahan:

4) Rasa silidaritas berkurang karena besarnya organisasi

5) Kadang-kadang perintah agak kabur karena kurang jelas

6) Pelaksanaan pekerjaan agak terlambat bila koordinasi staf kurang baik.

Page 14: Organisasi pendidikan

d. Organisasi lini dan fungsionalSuatu bentuk organisasi di mana pimpinan tertinggi melimpahkan wewenangnya kepada para pejabat fungsional.

e. Organisasi Gabun ganOrganisasi gabungan merupakan perpaduan dari ketiga bentuk organisasi yang meliputi:1) Struktur organisasi lini2) Struktur organisasi fungsional3) Struktur organisasi lini dan staf

f. Organisasi MatriksStruktur bentuk organisasi matriks adalah bentuk organisasi yang paling mutakhir dan gabungan dari berbagai bentuk organisasi yang sudah ada sebelumnya.

Page 15: Organisasi pendidikan

Inti organisasi matriks adalah mengombinasikan pola-pola fungsional dan hasil yang akan dicapai dalam kegiatan produksi/jasa/proyek.

keunggulan utamanya adalah keluwesan menghadapi setiap permasalahan dan mudahnya untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan karena berfungsinya pola koordinasi antar-bagian yang efektif, sehingga setiap permasalah dapat didekati dari sisi fungsioanal dan sisi produk.

kelemahannya adalah karena ia memiliki “pimpinan ganda” maka setiap menejer mempunyai dualisme pertanggung jawaban.

Page 16: Organisasi pendidikan

g. Sekolah sebagai OrganisasiSekolah adalah organisasi sosial yang

diselenggarakan dan dirancang sedemikian rupa yang mengutamakan kegiatannya dalam bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional, regional maupun institusional.D. Sekolah sebagai Organisasi Hidup

Organisasi menurut Janet M. Kraegel dalam Ndraha, merupakan organisme hidup. Artinya, bersama-sama dengan unsurjasmani (anatomik) berupa administrasi yang menggambarkan wujud lembaga, unsur jiwa (fisiologik) berupa menejemen yang menjadi tenaga gerak dari dalam, dan unsur ruh sebagai sumber gerak berupa kepemimpinan serta unsur tingkah laku (behavioral) berupa kegiatan dan budaya sekolah menjadi organisme hidup.

Page 17: Organisasi pendidikan

Sekolah sebagai organisme dapat tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan sekolah, sebagaimana dikatakan oleh Kraegel dalam Ndraha, didorong oleh antara lain lain paham holisme. Paham ini mengajarkan bahwa keseluruhan (the whol) lebih dari jumlah bagian-bagian. Artinya, para penyelenggara dan pengelola sekolah cenderung memperbesar sekolah sebagai organisasi antara lain melalaui penambahan jumlah murid, kelas, guru, pegawai dan sarana prasarana, penambahan jurusan maupun program studi, penambahan dan pengembangan aktivitas sekolah.

untuk mempertahankan hidup dan kemampuan berkembang, maka setiap sekolah harus berjuang, sebagaimana konsep teori Darwin, apa yang ada di dunia bukan merupakan takdir tetapi keadilan. Seluruh mahluk hidup termasuk sekolah mempunyai musuh-musuh.

Page 18: Organisasi pendidikan

E. Perjuangan Hidup SekolahBagian penting kegiatan menejemen pendidikan

adalah perjuangan hidup sekolah. Mengingat hidup dan matinya sekolah, mundur dan majunya sekolah juga sangat tergantung pada perjuangan hidup para pengelola sekolah. Perjuangan agar sekolah tetap hidup, eksis dan terus berkembang inilah yang merupakan kegiatan menejemen.

Menurut Darwin, apa yang ada di dunia bukan merupakan takdir tetapi keadilan. Bentuk kehidupan yang lebih baik akan tumbuh terus mencapai yang lebih tinggi. Alam tidak peduli dengan kepunahan. Alam tidak menghasilakn sedikit dan melindunginya dengan hati-hati. Alam memproduksi dalam jumlah banyak dan sedikit saja yang dilindungi. Hal ini merupakan hukum alam.

Page 19: Organisasi pendidikan

Perjuangan hidup lembaga pendidikan juga semakin kuat ditingkat perguruan tinggi. Misalnya, pada tahun 2006 di kota Malang terdapat 40 perguruan tinggi (PT). Setiap PT ingin mendapatkan 1000 mahasiswa baru setiap tahun, padahal calon mahasiswa yang datang ke Malang hanya ada 20.000. Maka, terjadilah perjuangan, persaingan, bahkan perebutan untuk mendapatkan mahasiswa.

Page 20: Organisasi pendidikan

Ada enam dalil menurut teori Evolusi Darwin yang harus diterapakn dalam strategi menejemen pengembangan lembaga pendidikan dalam berbagai jenis maupun jejangnya, yaitu:1. Pertumbuhan 2. Reproduksi3. Warisan4. Keragaman atau Bercorak5. Pejuangan Hidup6. Yang terkuat yang dapat bertahan

Page 21: Organisasi pendidikan

F. Perubahan Bagian Pejuangan SekolahSebagai organisasi hidup, maka konsekuensinya

sekolah selalu mengalami dinamika baik berupa perkembangan maupun perubahan. Teori perubahan organisasi dilatarbelakangi pada konsep bahwa organisasi tergantung pada dan harus berinteraksi dengan lingkungan luar demi kelangsungan hidupnya. Faktor internal yang mempengaruhi cara organisasi melakukan aktivitasnya, juga merupakan kegiatan untuk perubahan, yang didukung oleh change agent (pemimpin) yang mumpuni.

Page 22: Organisasi pendidikan

Seperti yang diungkapakan Drucker dalam Stoner, terdapat banyak sekali corak kekuatan eksternal untuk perubahan. Demikian pula banyak faktor eksternal yang mendorong sekolah sebagai lembaga sosial maupun pendidikan melakukan perubahan, antara alain pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, perubahan peranan sekolah dalam masyarakat serta pergumulan sekolah di era global. Program perubahan selalu diperlukan karena pergerseran dalam waktu dan hubungan yang terjadi diseluruh organisasi dunia.

Page 23: Organisasi pendidikan

Menurut Lewin dalam Stoner, chage agent perlu melakukan proses perubahan sebab ia seringkali menghadapi dua tantangan besaer. Pertama, ia tidak mampu mengubah sikapatau perilaku yang sudah tertanam sejak lama. Kedua, perubahan itu hanya berlangsung singkat, setelah melalui periode singkat dalam usahanya dengan cara yang lain, individu tersebut kerap kembali kepada pola perilakunya yang tradisional. Untuk mengatasi rintangan-rintangan semacam itu, Lewin yang kemudian dilanjutkan oleh Edgar H. Schien dan kawan-kawan, dalam Stoner dkk. Mengembangkan model tiga langkah secara berurutan dalam proses perubahan. Model itu diantaranya:

Page 24: Organisasi pendidikan

1) Pencairan (unfreezing)2) Pengubahan (changing)3) Membekukan kembali (refreezing)

Bedasarkan teori perubahan di atas, agar sekolah tetap survive, maka setiap pengelola sekolah harus melakukan program untuk melakukan perubahan dalam lembaga sekolahnya, baik berupa perubahan kecil yang dilakukan setiap setahun sekali dan perubahan yang dilakukan tiap lima tahun sekali. Namun dalam realitasnya melakukan perubahan di sekolah tidak mudah, karena sekolah sering terjebak pada budaya kerja rutinitas sebelumnya yang sudah berurat akar dan dianggap benar.

Page 25: Organisasi pendidikan

G. Klasifikasi Organisasi Pendidikan Untuk mempermudah bahasan ini, penulis

mengambil istilah sekolah sebagai sampelnya. Jika dilihat dari sudut mutu penyelenggaraan pendidikannya, sekolah dapat dibagi menjadi lima kelompok: 1)Sekolah bermutu sangat rendah2)Sekolah bermutu rendah3)Sekolah bermutu sedang4)Sekolah bermutu atau maju5)Sekolah unggul

Pengelompokan sekolah berdasarkan mutu penyelenggaraan pendidikan di atas tentunya menyampingkan penilaian yang di dasarkan jumlah murid. Selama jumlah murid mencapai standar normal, yaitu antara 20-40 siswa per kelas.