Ore Reserves by Classic Methods

37
ORE RESERVES BY CLASSIC METHODS PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN OKTOVIAN SIBALA’ D621 10 274

Transcript of Ore Reserves by Classic Methods

Page 1: Ore Reserves by Classic Methods

ORE RESERVES BY CLASSIC METHODS

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDINKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

OKTOVIAN SIBALA’D621 10 274

Page 2: Ore Reserves by Classic Methods

INTODUCTION

Evaluasi cadangan merupakan hal yang paling vital dalam kegiatan eksplorasi. Perhitungan dimulai dari sumberdaya sampai pada cadangan tertambang sebagai tahapan akhir dari proses eksplorasi. Hasil perhitungan cadangan tertambang kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah kegiatan penambangan yang direncanakan layak atau tidak.

Page 3: Ore Reserves by Classic Methods

MANFAAT• Memberikan besaran kuantitas (tonase)

dan kualitas terhadap suatu endapan bahan galian.

• Memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi dari endapan bahan galian serta distribusi ruang (spatial) dari nilainya.

• Jumlah cadangan menentukan umur tambang.

• Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat berdasarkan besaran sumberdaya.

Page 4: Ore Reserves by Classic Methods

SUMBERDAYA (RESOURCES)

Sumberdaya adalah endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumberdaya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.

Page 5: Ore Reserves by Classic Methods

CADANGAN (RESERVES)

Cadangan (Reserves) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

Page 6: Ore Reserves by Classic Methods

KLASIFIKASI SUMBERDAYA

HIPOTETIK

TEREKA TERUNJUK TERUKUR

Page 7: Ore Reserves by Classic Methods

SUMBERDAYA HIPOTETIK

Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survei tinjau.

Page 8: Ore Reserves by Classic Methods

SUMBERDAYA TEREKA

Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap prospeksi.

Page 9: Ore Reserves by Classic Methods

SUMBERDAYA TERUNJUK

Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.

Page 10: Ore Reserves by Classic Methods

SUMBERDAYA TERUKUR

Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.

Page 11: Ore Reserves by Classic Methods

KLASIFIKASI CADANGAN

TERKIRA

TERBUKTI

Page 12: Ore Reserves by Classic Methods

CADANGAN TERKIRA

Sumberdaya terunjuk dan sebagian sumberdaya terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.

Page 13: Ore Reserves by Classic Methods

CADANGAN TERBUKTI

Sumberdaya terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.

Page 14: Ore Reserves by Classic Methods

KLASIFIKASI IMM/AIMC

Howe dan McCarthy (1987) telah membuat klasifikasi USBM / USGS dan telah dibandingkan dengan yang diusulkan oleh Australasian IMM dan Australasian Mining Industry Council (AIMC) (1987). Meskipun mirip, pedoman Australasia akan mempertahankan deposit mineral dalam kategori sumber daya sampai studi kelayakan telah selesai dan semua faktor yang mempengaruhi produksi dari deposit telah ditangani.

SUMBERDAYA CADANGAN

TEREKATERINDIKASI

TERUKUR

TERKIRATERBUKTI

Page 15: Ore Reserves by Classic Methods

KLASIFIKASI USBM/USGS

Klasifikasi ini sebagian besar didasarkan pada yang diusulkan oleh McKelvey (1972). Klasifikasi USBM / USGS merupakan klasifikasi yang telah diterima secara internasional, tetapi sekarang sedang ditantang oleh klasifikasi AIMM / AMIC.

SUMBERDAYA CADANGAN

IDENTIFIED-SUB ECONOMIC UNDISCOVERED

TERUKURTERINDIKASI

TEREKA

Page 16: Ore Reserves by Classic Methods

KLASIFIKASI APEO

Association of Professional Engineer of the Province of Ontario (APEO) (1976) telah mengusulkan definisi sederhana tentang cadangan. Ini mengakui Cadangan Geologi, yang tidak memperhitungkan dilusi pertambangan atau metode, cadangan insitu, layak ditambang, tetapi belum terbukti layak dengan metode penambangan tertentu atau dalam kondisi ekonomi tertentu.

SUMBERDAYA CADANGAN

ORE RESERVESGEOLOGICAL RESERVESIN SITU RESERVESMINEABLE RESERVES

Page 17: Ore Reserves by Classic Methods

Untuk menentukan batas dan endapan bijih digunakan cut off grade. Ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu :

PENENTUAN BATAS ENDAPAN BIJIH

1Metode Cross

2Metode Network

3 Metode Vektor

Page 18: Ore Reserves by Classic Methods

METODE CROSS

batas endapan bijih

Page 19: Ore Reserves by Classic Methods

METODE NETWORK

network

batas endapan bijih

Page 20: Ore Reserves by Classic Methods

METODE VEKTOR

I

II

I

II

II

I

II

I

batas endapanbijih

Page 21: Ore Reserves by Classic Methods

METODE KLASIK PERHITUNGAN CADANGAN

Page 22: Ore Reserves by Classic Methods

METODE KLASIK

METODE TRIANGULAR

METODE POLIGON

METODE ISOLINE

METODE PENAMPANG

Page 23: Ore Reserves by Classic Methods

METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)

Metode ini masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari perhitungan. Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih menggunakan komputer. Namun hasil perhitungan secara manual ini tidak dapat digunakan secara langsung dalam perencanaan tambang menggunakan komputer.

Page 24: Ore Reserves by Classic Methods

S 1

S 2

L

S1,S2 = luas penampang endapan

L = jarak antar penampang

V = volume cadangan 

Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang uniform.

METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)

Page 25: Ore Reserves by Classic Methods

Prismoda

V = ( S1 + 4M + S2 )(L/6)

S1,S2 = luas penampang ujung

M = luas penampang tengah

L = jarak antara S1 dan

S2

V = volume cadangan

METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)

Page 26: Ore Reserves by Classic Methods

S2

S 1

L

Kerucut Terpancung

V L 3

S1 + S2 + S1 S2

S1 = luas penampang atas

S2 = luas penampang alas

L = jarak antar S1 dan S2

V = volume cadangan 

METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)

Page 27: Ore Reserves by Classic Methods

a2

S 2

S 1

a1

b1

b2

Obelisk

Rumus ini merupakan suatu modifikasi dari rumus Prismoida dengan mengsubstitusi :

M =

a1 + a2

b1 + b2

2 2

Subtitusi M ke persamaan :

2S + 4M + 1S 6

LV

Sehingga diperoleh :

2S +

4

2

b + 1

b 2

a + 1

a 4 +

1S

6

L

L3 24

S1 + S2 + a1 + b2 a2 + b1

METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)

Page 28: Ore Reserves by Classic Methods

METODE POLIGON

Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu.

Page 29: Ore Reserves by Classic Methods

METODE POLIGON (AOI)

10

2

3

9 8 7

4

5

61

= titik bor/sumur uji

= daerah pengaruh/daerah yang diarsir

1. Jika ketebalan endapan bijih pada titik 1 adalah t1 dengan kadar rata-rata k1, maka volume - assay - produk (V%)

V% = S1 x t1 x k1 (volume pengaruh). 2. Bila spec. gravity dari bijih = g , maka :

Tonnage bijih = S1 x t1 x k1 x g (tonnage %)

Page 30: Ore Reserves by Classic Methods

METODE POLIGON

Untuk jumlah data yang sedikit, metode poligon ini mempunyai kelemahan, antara lain : • Belum memperhitungkan tata letak

(ruang) nilai data di sekitar poligon. • Tidak ada batasan yang pasti sejauh

mana nilai conto mempengaruhi distribusi ruang.

Page 31: Ore Reserves by Classic Methods

METODE ISOLINE

Metode ini menggunakan kontur, yaitu kurva garis yang menghubungkan titik-titik dengan nilai yang sama. Metode Isoline atau metode kontur digunakan untuk endapan dengan kadar dan ketebalan yang berubah-ubah, terutama untuk endapan dengan tebal dan kadar yang memusat. Metode ini tidak cocok untuk endapan yang kompleks dan terputus-putus.

Page 32: Ore Reserves by Classic Methods

METODE ISOLINE

section

plan

Metode ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.

Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur.

Page 33: Ore Reserves by Classic Methods

METODE ISOLINE

Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur, kemudian mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan contour grade.

oA

g nA ... + 22A + 12A + oA

2g

+ oA og =

Dimana :go = kadar minimum dari bijih

g = interval kadar yang konstan antara dua konturAo = luas endapan dengan kadar go dan lebih tinggi

A1 = luas endapan bijih dengan kadar go + g dan lebih

tinggiA2 = luas endapan bijih dengan kadar go + 2g dan lebih

tinggi

Page 34: Ore Reserves by Classic Methods

METODE ISOLINE

A 21

A 1

g2

A 31g3

A 32

g3g1

g2

A o

go

Bila kondisi mineralisasi tidak teratur maka kadar rata-rata dapat dihitung dengan rumus :

G =

go Pb + g2

Ao + 2A1 + 2 A21 + A22 + A31 + A32

Ao

Page 35: Ore Reserves by Classic Methods

METODE TRIANGULAR

1

23

4

5

67

8

1

23

4

5

67

8 1

23

t2

t1

t3

Layout dari segitiga-segitiga Prisma-prisma trianguler

Page 36: Ore Reserves by Classic Methods

METODE TRIANGULAR

Volume = 1/3(t1 + t2 + t3) S

Dimana :

S = luas segitiga 123

t1 , t2 , t3 = ketebalan endapan pada

masing-masing titik

  

1

23

t2

t1

t3

Page 37: Ore Reserves by Classic Methods

THANKYOU