Oral Color Change Lesion

download Oral Color Change Lesion

of 66

Transcript of Oral Color Change Lesion

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    1/66

    ORAL COLOR CHANGE LESION

    ABSTRAK

    Lesi pigmentasi biasa ditemukan di dalam mulut. Lesi tersebut mewakili berbagai entitas

    klinis, mulai dari perubahan fisiologis (misalnya pigmentasi ras) sampai manifestasi daripenyakit sistemik (Misalnya penyakit Addison) dan neoplasma ganas (Misalnya melanoma dan

    sarkoma kaposi). Oleh karena itu makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman tentangkelainan atau penyakit sistem stomatognatik dengan karakteristik lesi perubahan warna ditinjau

    dari pengertian, jenis-jenisnya, etiologipatogenitas, malignasi, penatalaksanaan pen!egahan dan

    pemeriksaan penunjang serta prosedur dan strategi penegakkan diagnosis dan diagnosis banding.

    Lesi pigmentasi dapat terjadi karena adanya pigmen eksogen dan endogen. "asus yang terdapatpada skenario terjadi karena deposisi pigmen endogen yang dibuktikan dengan pemeriksaan

    #arthin-starry dan penge!atan $erl%s. #arna biru keabu-abuan pada skenario dapat terjadi karena

    hemo!hromatosis, konsumsi obat anti malaria yaitu atabrine yang digunakan untuk mengatasimasalah sensiti&itas pasien terhadap !ahaya matahari serta porfiria !utanea tarda. 'ari hasil

    diskusi kelompok dapat disimpulkan bahwa diagnosis diferensial kasus tersebut adalah $orfiria!utanea tarda, drug indu!ed pigmentation dan hemo!hromatosis. ntuk mendapatkan hasil yanglebih pasti diperlukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan fisik, pengukuran O' pada

    plasma darah, air kemih dan tinja terhadap kemungkinan adanya porfirin, dan biopsi kulit. *erapi

    yang dapat dianjurkan yaitu pembatasan meminum alkohol, menghindari konsumsi suplemenyang mengandung besi, serta manajemen tanda dan gejala.

    "ata kun!i+ lesi pigmentasi, $orfiria utanea *arda, 'rugs ndu!ed $igmentation,

    emo!hromatosis

    /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    2/66

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Lesi pigmentasi biasa ditemukan di dalam mulut. Lesi tersebut mewakili berbagai entitas

    klinis, mulai dari perubahan fisiologis (misalnya pigmentasi ras) sampai manifestasi dari

    penyakit sistemik (Misalnya penyakit Addison) dan neoplasma ganas (Misalnya melanoma dan

    sarkoma kaposi). Oleh karena itu, sebuah pemahaman tentang penyebab pigmentasi mukosa dan

    di muka, kulit dan bibir perioral harus diketahui ("au0man, et al, 1223). Lesi pigmentasi se!ara

    umum dapat disebabkan oleh proses intrinsik (misalnya, $eut0-4eghers sindrom), proses

    ekstrinsik (misalnya, tato !ampuran), proses hiperplastik atau neoplastik (misalnya, melanoma),

    dan pigmentasi oral iatrogenik misalnya melanosis perokok (5ajjar and 'orfman, 1226).

    $igmentasi eksogen terjadi karena implantasi benda asing pada mukosa oral. $igmen endogen

    dapat berupa melanin, hemoglobin, hemosiderin dan karotin. Melanin diproduksi oleh melanosit

    di lapisan basal epitel dan sel ne&us yang merupakan turunan dari krista neural dan ditemukan

    pada kulit dan mukosa. Lesi pigmentasi yang disebabkan oleh peningkatan produksi melanin

    dapat berwarna !oklat, biru, abu-abu atau hitam tergantung pada jumlah dan lokasi melanin

    dalam jaringan (7reenberg and 7li!k, 1228).

    Makalah ini akan membahas sebuah kasus mengenai lesi berwarna biru keabu-abuan pada

    palatum durum bersifat asimtomatik dan tidak berubah warna saat ditekan yang dialami oleh

    seorang petani pria berusia 89 tahun. $embahasan dalam makalah ini men!akup pengertian dan

    ma!am-ma!am kelainan atau penyakit sistem stomatognatik dengan karakteristik lesi perubahan

    warna, kondisi patologis dan sindroma yang menyebabkan lesi perubahan warna, prosedur dan

    strategi penegakkan diagnosis dan diagnosis banding, konsep dasar penatalaksanaan

    kelainanpenyakit lesi perubahan warna, lesi prekanker dan kanker rongga mulut, serta prinsip

    dasar pen!egahan dan pemeriksaan penunjang diagnostik.

    :eberapa penyakitkelainan yang memiliki karakteristik lesi pigmentasi diantaranya adalah

    Porfiria Cutanea Tarda yang merupakan salah satu dari banyak tipe porfiria, dipi!u oleh

    defisiensi en0im yang disebut uroporfirinogen dekarboksilase (UROD); Drug Induced

    Pigmentationkarena konsumsi atabrine yang merupakan terapi supresif terhadap malaria dan

    berefek samping timbulnya suatu hiperpigmentasi mukokutaneus biru-hitam ($inborg, 122

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    3/66

    serta hemo!hromatosis yaitu gangguan umum di mana terdapat akumulasi tinggi dari besi dalam

    jaringan dan organ dalam tubuh.

    8

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    4/66

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. DEFINISI LESI PERUBAHAN WARNA

    1. LESI PUTIH

    Lesi putih merupakan suatu istilah non spesifik yang digunakan untuk menunjuk

    suatu daerah abnormal dari mukosa mulut yang pada pemeriksaan klinis tampak lebih putih

    daripada jaringan di sekelilingnya dan biasanya agak lebih tinggi dari sekitarnya, lebih kasar,

    atau memiliki tekstur yang berbeda dari jaringan normal di dekatnya (Lyn!h, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    5/66

    terjadi akibat trauma atau luka pada mukosa atau yang merupakan akibat dari kerakteristik

    ras atau karakteristik yang ditetapkan oleh genetik lainnya dari mukosa (Lyn!h, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    6/66

    odontogenesis (sebagai !ontoh pigmen bilirubin, porphyrin, dan hemosiderin). $igmen

    endogen pada mukosa mulut paling sering digambarkan oleh adanya hemoglobin,

    hemosiderin, dan melanin. emoglobin memberikan warna biru atau merah pada mukosa

    dan memperlihatkan kembali pigmen yang berhubungan dengan lesi &askular. $ewarnaan

    disebabkan oleh eritrosit mengalir meskipun pembuluh terlindungi. emosiderin berwarna

    !oklat dan didepositkan sebagai akibat dari ekstra&asasi darah, yang terjadi karena

    mekanisme trauma atau kelemahan di hemostatik(7reenberg dan 7li!k, 1228).

    Lesi pigmentasi terbagi menjadi 8, yaitu+

    a. $igmentasi terlokalisasi

    b. 7enerali0ed pigmentation

    !. $igmentasi bahan kimia dan logam berat

    B. MACAM KELAINAN/PENYAKIT SISTEM STOMATOGNATIK DENGAN

    PERUBAHAN WARNA BERDASARKAN KAUSANYA

    1. JEJAS KIMIA/FISIK

    a. A!ute trauma and !hemi!al burn

    Lesi putih karena trauma akut, seperti episode tunggal pada gigitan lidah atau

    gigitan pipi, menghasilkan formasi pada bintik ke!il putih yang sering dibebaskan setelah

    8-3 hari. hemi!al burn dapat diproduksi oleh penempatan aspirin pada mukosa ketika

    sakit gigi. Area yang paling sering terkena adalah mukosa bukal dan gingi&al (:ri!ker

    dkk., /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    7/66

    d. $igmentasi bahan kimia dan logam berat

    1) $lumbum (kera!unan timah)

    Manifestasi klinik adalah nyeri abdominal, gangguan gastrointestinal, gejala

    psikologis. *erjadi perubahan pada kulit yang disebut @ lead hue@, terdiri dari area

    bintik ke!il atau pu!at dan erithema (:ri!ker dkk., /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    8/66

    'estruksi Adreno!arti!oid yang disebabkan oleh infeksi organisma yang

    &irulen.

    3) $emeriksaan

    "orelasi yang ketara pada mu!o!utaneos pigment dan '3 !ount

    !ell!CLD122.

    b. A!ute $seudomembranous andidiasis

    /) >tiologi

    andidiasis disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari Candida albicans,

    Mirip dengan organisme yang memproduksi pigmen !okelat atau hitam,

    bertanggungjawab pada black hair" tongue.

    1) $erangai "linis

    "eadaan ini dapat di!irikan dengan area putih pada mukosa oral yang dapat

    diseka, dan meninggalkan daerah perlukaan merah.

    8) *erapi

    *erapi harus bertujuan untuk member kontak pada agen anti jamur dengan

    area yang terinfeksi. $ada hal ini, menyikat dorsum lidah dengan !ampuran antara

    pasta gigi, pumi!e, dan mouthwash, selain untuk berkontak dengan antifungal

    lo0enges, biasanya membawa resolusi. *erapi terbaik untuk !andidiasis adalah dengan

    penggunaan n"statin #aginal tablet sebagai lo0enges. ntuk kasus yang sulit

    disembuhkan tablet amphotericin : /2 mg dan tablet clotrima$ole #aginal sangat

    berguna sebagai lo0enges.

    3) $emeriksaan

    'iagnosis pada !andidiasis dapat dibuat oleh biopsi atau smear atau

    mengkultur organisme (:ri!ker dkk., /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    9/66

    !. hroni! "eratoti! (yperplati!) andidiasis

    /) $erangai "linis

    :entuk !andidiasis ini mungkin pertama kali mun!ul dalam bentuk

    leukoplakia.

    1) $atofisiologis dan istopatogenesis

    Organisme di dalam lapisan permukaan epithelium menstimulasi sebuah

    respon hiperplastik, memproduksi eksesif keratinisasi. $ada bentuk kronisnya white

    pat!h tidak dapat dikupas.

    8) $emeriksaan

    'iagnosis harus dibuat dengan biopsy. Organisme dapat diidentifikasi dengan

    penge!atan ematosin dan >osin, kadang-kadang ditambahkan dengan penge!atan

    periodi! a!id-=!hiff ($A=).

    3) *erapi

    %hite patch biasanya diatasi dengan aplikasi topi!al n"statin troches, enam

    kali sehari selama minimal /3 hari. $ada beberapa kasus,surgical strippingmungkin

    diperlukan, dan dapat kambuh kembali. $asien seperti ini harus ditindaklanjuti se!ara

    lebih, karena bentuk ini dapat dihubungkan dengan speckled er"htoplakia, dan

    kebanyakan lesi ini adalah premaligna atau bahkan lebih buruk.

    3. GANGGUAN TEKAIT IMUNOLOGIS

    a. airy Leukoplakia

    airy Leukoplakia adalah suatu temuan benar-benar mirip leukoplakia yang

    menunjukkan infeksi dan imuno supresi dari (;*L-).

    /) >tiologi

    Lesi ini sering terjadi pada pasien yang immunecompromised. $enyakit ini

    berasal dari &irus karena &irus >pstein :arr dengan konsentrasi '3F * limfosit

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    10/66

    telah diidentifikasi ada di dalam sel-sel epitel yang terjangkit. 'inamakan airy

    Leukoplakia karena kupasan seperti rambut dari lapisan permukaan parakeratotik.

    1) *anda dan 7ejala

    Lesi ini adalah asimptomatik tetapi akan menunjukkan simptom apabila

    diinfeksi dengan candida albicans. *anda dan gejala menunjukkan terdapat lesi

    L ini adalah characteristic gross appearance (dengan atau tanpa respon pada

    antifungal terapi). 4arang terjadi pada pasien dengan imun sistem yang normal.

    8) 7ambaran "linis

    airy Leukoplakia menimbulkan lipatan-lipatan tegak &ertikal yang putih

    pada sisi lateral lidah. Lesi ini dapat dilihat putih dan kadang-kala ele&ated plaGue

    yang tidak dapat dibersihkan. $ada mulanya lesi lesi tersebut mempunyai lipatan-

    lipatan agak putih dan lekuk-lekuk merah muda disekitarnya yang saling

    bergantian. =ehingga membuatnya tampak bak !u!i dengan lirik putih &ertikal

    yang khas. Lesi-lesi besar biasanya tidak mempunyai gejala, tepi-tepinya tidak

    berbatas jelas dan tidak hilang dengan gosokan. Lesi ini telah ter!atat dijumpai di

    palatum dan mukosa pipi.

    3) 'iagnosis

    *erlihat ber!ak putih atau !oklat di lidah atau mukosa pipi dan tidak sakit

    bila mengenai tepi lateral lidah.

    9) $engobatan

    Obat anti&irus seperti A!i!lo&ir, akan menghalang replikasi >:, dapat

    mengurangi ukuran lesi tetapi kurang membantu dalam mengubah proses infeksi

    .

    ?) $atofisiologis dan istopatogenesis$ada pemeriksaan histologis menunjukkan hiperkeratosis, koilositosis,

    akantosis, dan terdapat nuclear bonding dan chromatin margination. "oilositosis

    dengan edemous epithelial cell dan p"knotic nuclei merupakan !hara!teristi!

    patofisiologisnya.

    /2

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    11/66

    $ada pemeriksaan h"bridi$ation of histologis atau c"tologic specimens

    menunjukkan posif apabila distain untuk melihat >: '5A atau pada pemeriksaan

    dengan ele!tron microscop" of histologis or c"tolog" menunjukkan terdapat

    herpes&irus- like parti!le.

    4. GENODERMATOSI

    a. 7eographi! *ongue

    'ikenal dengan istilah lain eritema migarans, merupakan suatu kondisi benigna,

    sering berada di lidah dan jarang terjadi ditempat lain (geographi! stomatitis)

    /) $erangai "linis

    "eadaan ini ada lesi multiple, terdemakrasi, eritema, mengelompok ke!il-

    ke!il, dikelilingi garis putih yang lebih tinggi, berada di punggung lidah, asimtomatik,

    biasanya disertai dengan fissure tongue. 'iagnosis ditegakkan se!ara klinis.

    1) >tiologi

    Masih belum diketahui tetapi mungkin genetik

    8) 'ifferensial 'iagnosis

    andidiasis, linken planus, reiter syndrome, pat!h dari shipilis di mukosa

    3) *reatment

    =upportif (Laskaris, 122?)

    b. 'yskeratosis ongenital

    'ikenal dengan nama lain HinsserI>ngmanIole syndrome, penyakit yang jarang

    terjadi (Laskaris, 122?). :iasanya terjadi dari !ampuran 8 ras yaitu kulit putih, ndian dan

    afrika-amerika di kota alifaEm, 5orth arolina (ege0y et al, 1228).

    //

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    12/66

    /) $erangai "linis

    *erjadi hiperpigmentasi, daerah tesebut atropik, telangiaktasia, kuku

    membesar, bulla pada kulit dan mukosa, blepharitis, dan e!tropiom, anemia, dan

    bermanifestasi di oral. Lesi oral terdapat luka melempuh yang berulang, epitel atropi,

    dan leukoplakia. Mungkin bisa terjadi karsinoma sel skuamous (Laskaris, 122?).

    1) >tiologi

    7enetik, mungkin berhubungan denga autosomal resesif dan ikatan kromosom

    J (Laskaris, 122?). "romosom 3G89 waktu pembelahan tahap telofase (ege0y et al,

    1228)

    8) $atofisiologis 'an istopatogenesis

    ampir mirip antara mukosa oral dan konjungti&a. >pitel mengalami

    hiperplasi dan akantosis dengan edema interselular. $embesaran keratinosis hialin

    pada separuh sel epotel. =el infiltrate inflamasi sedikit di lamina propia, dan jaringan

    ikat dan epitel masih dapat dibedakan dengan jelas. (ege0y et al, 1228)

    3) 'iferensial 'iagnosis

    Leukoplakia, linken planus, epidermosis bulosa, pa!hyony!hia !ongenital

    (Laskaris, 122?).

    9) *reatment

    =upportif (Laskaris, 122?).

    !. #hite =ponge 5e&us

    'ikenal dengan nama lain penyakit !annon, merupakan genodermatosis yang

    jarang terjadi

    /) $erangai "linis

    *erdapat lesi simetris dengan banyak kerutan dan tekstur sepertisponge. Lesi

    sudah terlihat sejak lahir, atau di masa kanak-kanak. =ering tejadi di mukosa bukal

    /1

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    13/66

    dan &entral lidah, meskipun luka juga bias berkembang di berbagai tempat di mukosa

    mulut bahkan di mukosa genitalia dan re!tal (Laskaris, 122?). 'itemukan se!ara

    bilateral pada mukosa bukal, tetapi dapat juga pada mukosa labial, palatum lunak,

    gingi&al dan area lain. "ulit tidak terpengaruhi. :iasanya tebal, terdapat area putih

    yang tidak memiliki signifikansi klinis (:ri!ker dkk., /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    14/66

    /) $erangai "linis

    *erlihat adanya penebalan kuku se!ara simetris, palmolantar hyperkeratosis,

    hiperhidrosis, melempuh, keratosis folikular, dan lesi di oral. Lesi di oral telah terlihat

    sejak lahir dan tampak seperti plak tebal yang berwarna putih atau putih keabu-abuan,

    biasanya di mukosa bukal, lidah, dan gingi&al. 'iagnosis ditegakkan berdasarkan

    riwayat dan penampakan klinis,

    1) >tiologi

    7enetik, berhubungan dengan autosomal dominan

    8) 'iferensial 'iagnosis

    'yskeratosis !ongenita, leukoplakia, li!hen planus, white sponge ne&us, dan

    fo!al palmoplantar dan oral mu!osa hyperkeratosis sindrom.

    (Laskaris, 122?)

    e. Kolikular "eratosis (Darter&s disease' Darier!%hite disease)

    *umor benigna dan tidak bersesiki terjadinya malignasi

    /) $enampakan "linis

    $redileksi di kulit, tetapi /8 pasien terdapatpada mukosa oral. irinya lesi

    terdapat di seluruh muka dan badan se!ara simetris. Lesi tampak menyatu dan terasa

    berminyak karena adanya produksi keratin. 4arang terjadi penebalan pada telapak

    tangan dan kaki. 4ari kuku dapat untuk menegakkan diagnosis karena rapuh dan

    menyerpih. $ada mukosa oral sering terjadi di gingi&al dan palatum lunak seperti batu

    bulat dengan diameter 1-8 mm dan dapat meluas ke oropharing dan pharing.

    1) >tiologi

    7angguan autosomal dominan, atau mutasi baru pada gen A*$1A1, yang

    mengkode sarkoplasmik reti!ulum endoplasma !al!ium-adenosinetriphosphatase

    (a1F-A*$ase) isoform

    /3

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    15/66

    8) $atofisiologis 'an istopatogenesis

    Merupakan lesi kutaneus, dengan penamapakan adanya akantolisis sel epitel

    dengan formasi !elah suprabasal, proliferasi lapisan basal dengan !epat, formasi !elah

    &erti!al yang menunjukkan adanya sel parakeratosis dan dyskeratosis, dan adanya sel

    spesifik diskeratosis benigna seperti butiran padi.

    3) *reatement

    itamin A artau retinoid, tapi tidak untuk terapi yang lama (ege0y et al, 1228).

    f. ereditary emorrhagi! *elangie!tasia

    5ama lainnya adalah OslerIenduI#eber disease, merupakan gangguan

    mukokutaneus yang jarang terjadi dengan karakteristik adanya gangguan pembuluh darah

    kapiler.

    /) $erangai "linis

    :iasanya di daerah mukosa rongga mulut dan luka tampak adanyan papula

    merak !erah yang multipel, ukuran /-1 mm yang akan hilang ketika ditekan, juga

    terlihat adanya lesi noduler atau seperti sarang laba-laba. =ering terjadi hemoragi

    ketika terjadi kerusakan mekanis yang ringan. Lesi berada di bibir, lidah, mukosa

    bukal, dan palatal. *erjadi epistaksis dan perdarahan gastrointestinal ( Laskaris,

    122?).

    1) >tiologi

    :erhubungan dengan autosomal dominan (Laskaris, 122?).

    8) $atofisiologis 'an istopatogenesis

    =e!ara mikroskopis tapak hemangioma kapiler atau kar&enosa, tergantung

    ukuran kapiler. uangan &as!ular hanya dikelilingi oleh endotel tanpa otot yang

    menyokongnya (ege0y et al, 1228).

    /9

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    16/66

    3) 'iferensional 'iagnosis

    >=* syndrome, &ari!osities, Maffu!!i syndrome,multiple hemangiomas

    9) *reatment

    =upportif (Laskaris, 122?). *erapi hati-hati ketika dilakukan pembedahan,

    obat emobilisasi daan s!lerosant, terapi leser (ege0y et al, 1228).

    g. 5ormal $igmentasi

    Meningkatnya produksi melanin di ukosa oral yang sering terjadi se!ara

    fisiologis, khususnya pada indi&idu dengan kulit hitan

    /) $erangai "linis

    $igmentasi ini bersifat persisten dan simetris, asimtomatis, adanya area hitam

    atau !oklat dengan ukuran yang ber&ariasi. =ering terkadi di gingi&al, lalu di mukosa

    bukal, palatal, dan lidah. $igmentasi akan lebih sering di daerah yang terkena tekanan

    atau gesekan, dan akan meningkat pigmentasinya seiring bertambahnya umur

    1) >tiologi

    $ada indi&idu dengan kulit hitam

    8) 'ifferential 'iagnosis

    Addison disease, smoker%s melanosis, drug-indu!ed pigmentation, pigmented

    ne&i, melanoma, amalgam tattoo.

    3) *reatment

    *idak memerlukan treatment (Laskaris, 122?).

    h. Makula afe-au-lait (neurofibromatosis)

    Merupakan suatu pigmentasi yang terjadi pada kulit se!ara ireguler dan berwarna

    !oklat. *erlihat pada waktu lahir dan juga terdapat pada anak yang normal

    /?

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    17/66

    /) >tiologi

    7angguan autosomal-dominant, terdapat dua jenis yaitu neuro-fibromatosis /

    (5K/; yang dulunya dikenal #on Reck!Unghausen&s disease) dan neurofibromatosis 1

    (5K1; acoustic neurofibromatosis) 5K/ lebih sering biasanya terjadi pada / dari

    8222 indi&idu.

    1) "linis

    5eurofibroma terjadi pada kulit, mukosa oral, ner&us, sistem syaraf pusat, dan

    rahang. *erdapat tanda bintik-bintik (rowes sign) yang pathogonomani!

    8) $atofisiologis 'an istopatogenesis

    *idak dapat ditandai se!ara khusus, menunjukkan adanya melanin pada

    keratinosit di basal dan makrofag, melanosit tampak normal dan kadang juga

    meningkat.

    (ege0y et al, 1228)

    i. "eratosis folli!ularis

    Adalah penyakit yang diturunkan se!ara autosomal dominan, yang memiliki

    predileksi pada pria. 'isebut juga 'arier disease dan 'arier-#hite disease. $enyakit

    'arier dikarakteristikkan oleh hiperkeratosis !oklat kekuningan !rusted papule termasuk

    muka, badan dan ekstrimitas. Lesi pada oral adalah multiple small, papul keratosis putih

    yang biasanya menjadi !obblestone (batu kerikil) disekitarnya (:ri!ker >t Al, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    18/66

    /) >tiologi

    $enyakit ini jarang ditemui tetapi dapat timbul sebagai akibat hiposekresi

    hormon adreno kortikotropik (A*) dari kelenjar hipofisis atau karena rusaknya

    korteks adrenal, yang membuat hormon yang menstimulasi melanosit (M=) dan

    pengendapan melanin dalam kulit, sebagai akibat dari penyakit tuberkolosis, beberapa

    infeksi parasit yang kronis atau keganasan. Akhir-akhir ini penyakit addison

    diasosiasikan dengan penyakit . 'ewasa ini sebagian besar kasusnya tidak

    diketahui penyebabnya.

    1) *anda dan 7ejala

    $enderita mengalami rasa lelah, letargi, menurunnya berat badan, mual,

    muntah, tekanan darah rendah, dan hiperpigmentasi kulit.

    8) 7ambaran "linis

    $igmentasi abnormal dari kulit dan membran mukosa merupakan salah satu

    tanda-tanda paling dini dari penyakit Addison. $igmentasi abnormal ini memiliki

    tendensi untuk timbul dalam jaringan parut dan lipatan-lipatan kulit. keadaan ini juga

    dapat timbul pada mukosa mulut dimana keadaannya tampak menyerupai bintik-

    bintik ungu kebiruan yang kelihatannya seperti menempel pada mukosa mulut. 'alam

    penyakit Addison yang khas dan sudah berkembang nyata, kulit pasien mungkin

    berwarna merah tua.

    iperpigmentasi pada penderita penyakit ini, kulit akan menjadi !oklat

    perunggu. #arna ini menetap setelah terpapar matahari. $roses menjadi hitam,

    awalnya terlihat pada buku-buku jari, siku, lipatan telapak tangan, dan mukosa intra

    oral.

    =e!ara intra oral, ditandai oleh hipermelanosis yang penampakannya sama

    dengan melanoplakia. $olanya tidak unik dan dapat terdiri atas ber!ak-ber!ak biru

    hitam multipel atau biru hitam menyeluruh, !oret-!oret difus dari pigmentasi !oklat

    tua. :iasanya terjadi di mukosa pipi dan gusi, tetapi pigmentasi dapat meluas ke lidah

    dan bibir.

    /6

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    19/66

    3) 'iagnosis

    $ada umumnya terjadi pada penderita hipotensi. $emeriksaan serologis

    menunjukkan adanya penurunan kadar natrium bersamaan dengan meningkatnya

    kalium. Kungsi adrenal dapat dilihat dari respon terhadap A* sintetis (tes

    sinakden).

    9) $engobatan

    7lukokortikoid dan mineralokortikoid yang diberikan se!ara sistemik bisa

    memperbaiki defisiensi ini. *erapi penggantian dengan kortikosteroid akan

    mengurangi hiperpigmentasi sedikit demi sedikit.

    ?) $atofisiologis dan istopatogenesis

    $enyakit ini sering disertai dengan suatu eusinofilia yang mana bisa sampai

    62-

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    20/66

    1) $erangai "linis

    'erajat pigmentasi berkisar dari !oklat muda sampai tua dan tampak langsung

    berhubungan dengan banyaknya tembakau yang dihisap. :iasanya kita menjumpai

    fo!us !oklat tua yang tersebar asimetris sebagai ber!ak tidak jelas yang !oklat muda.

    8) >tiologi

    Melanosis perokok mengenai orang-orang lebih tua yang perokok berat.

    *ampak sebagai ber!ak !oklat difus yang ukurannya beberapa sentimeter. 7usi

    anterior mendibula dan mukosa pipi adalah daerah yang peling sering terkena.

    'aerah-daerah rawan lain termasuk mukosa bibir, palatum, lidah, dasar mulut, dan

    bibir. Melanosis perokok bukan permulaan keganasan, tetapi klinisharus diperhatikan

    dengan !ermat jaringan-jaringan di sekitarnya untuk lesi-lesi lain akibat tembakau.

    3) $atofisiologis dan istopatogenesis

    Merokok memberi perubahan warna yang khas pada permukaan mukosa yang

    disebut melanosis perokok. ubungan antara melanosis perokok dan perubahan-

    perubahan radang yang diakibatkan panas, mengisap asap dan absorbs pigmen-

    pigmen eksogen belum bisa dipastikan. "eadaan tersebut bukanlah proses fisiologis

    ayng normal, tetapi terutama lebih diakibatkan dari pengendapan melanin dalam

    lapisan sel basal dari mukosanya.

    !. *atto

    *atto disebabkan karena kesengajaan atau tidak sengaja pada pigmen eksogen di

    mukosa. *ipe yang paling umum adalah amalgam tattoo, yang biasanya berwarna agak

    12

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    21/66

    kehitam-hitaman. $aling sering terlihat pada area gingi&al edentulous dan dihasilkan dari

    pengisian amalgam ke dalam soket gigi selama ekstraksi. Amalgam tattoo dapat terlihat

    di daerah palatum, mukosa bukal, dan dasar mulut. Memiliki &ariasi millimeter pada

    diameternya (:ri!ker >t Al, /phelis adalah bintik-bintik yang mun!ul pada bibir dan kulit seperti ber!ahaya

    atau ma!ula !oklat gelap. $redileksi untuk ephelis adalah orang-orang dengan light!

    skinnedatau red!headed(:ri!ker >t Al, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    22/66

    3. MEDIKAMENTOSA

    a. Antimalarial $igmentation

    /) *anda 'an 7ejala

    a) *imbul hiperpigmentasi biru keabu-abuan di bawah kuku, di palatum durum

    ($inborg, 122

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    23/66

    penggunaan Guina!rine (atabrine). "emudian ada juga penelitian dari papua nugini,

    pigmentasi disebabkan oleh obat anti malaria NamodiaGuine@ (amoGuin)

    hloroGuine juga memiliki efek samping menyebabkan rambut berwarna

    kelabu, merusak sel-sel otot, dan menurunkan jumlah darah. :ila penggunaan dalam

    jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan penumpukan pigmen kulit warna

    merah atau biru (#alla!e, 122B).

    "lorokuin dan hidroksiklorokuin menyebabkan warna biru keabu-abuan, biru-

    hitam. "uinakrin menimbulkan warna kekuningan (Murniati, dkk., /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    24/66

    b) Lesi bisa menyebar bisa juga berkumpul.

    8) >tiologi

    $enyakit ini disebabkan oleh merokok.

    3) $atofisiologis 'an istopatogenesis

    Lesi yang terjadi tergantung dari berapa banyak konsumsi rokok perhari. Lesi

    dapat hilang setelah 8 tahun berhenti merokok. :iopsy sebaiknya dilakukan pada

    daerah-daerah yang jarang terjadi seperti palatum durum, dan bila terdapat

    penampakan yang tidak biasa (5e&ille, 1228).

    4. VASKULER

    a. =ubmu!osal emorrage

    /) *anda 'an 7ejala

    Asimptomatik.

    1) $erangai "linis

    a) Lesi berwarna merah sampai keunguan, kadang juga dapat berwarna biru sampai

    abu-abu kehitaman.b) *idak berwarna putih saat ditekan.

    !) Lesi dapat membesar.

    d) :iasanya daerah hemorrhage akan dijumpai jaringan granulasi.

    8) >tiologi

    Akibat pe!ahnya pembuluh darah yang diakibatkan oleh trauma, operasi,

    $enyakit ini biasanya merupakan tanda dari adanya kelainan pada darah, seperti

    penyakit hemophilia, leukemia, trombositopenia, atau terapi antikoagulan.

    3) $atofisiologis 'an istopatogenesis

    $embuluh darah yang pe!ah mengakibatkan darah keluar ke jaringan ikat

    lunak. 'i area hemorrhage sering terjadi jaringan granulasi.

    13

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    25/66

    b. emokromatosis

    /) >tiologi

    $enyakit endogenik ini terjadi akibat deposisi 0at besi dan juga melanin dalam

    jumlah abnormal dalam jaringan tubuh. "eadaan ini menunjukkan adanya gangguan

    metabolisme 0at besi dan dapat terjadi akibat meningkatnya masukan 0at besi sehari-

    hari, *ranfusi yang berlebihan atau obat-obat yang mengandung 0at besi lainnya

    se!ara parental atau peningkatan absorbsi 0at besi di dalam usus. $igmentasi ini telah

    dilaporkan terjadi dalam

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    26/66

    3) $atofisiologis dan istopatogenesis

    $igmentasi endogenik ini terjadi akibat deposit 0at besi dan juga melanin

    dalam jumlah abnormal di dalam jaringan tubuh.

    !. $ete!hiae

    /) *anda dan gejala

    *erdapat pada palatum mole dan asimptomatik.

    1) $erangai klinis

    :erupa titik atau bulatan pada mukosa atau submukosa mulut. *idak berwarna

    putih ketika ditekan. Capillar" hemorrhages akan kelihatan merah pada mulanya dan

    kemudian akan menjadi !oklat dalam beberapa hari dan akan degradasi ke

    hemosiderin. :eda oral purpura dan petes!hia adalah oral purpura kelihatan pinpoint

    sedangkan petes!hia kelihatan multiple.

    8) >tiologi

    *erjadi disebabkan oleh infeksi &irus, trauma atau sakit sistemik. nfeksi &irus

    lebih sering menyebabkan oral purpura. *rauma+ batuk yang terus-menerus, muntah,

    fellatio (oral seE). nfeksi &iral+pstein!*arr #irus *P-mononu!leosis, ri!kettsial

    infe!tion. 4uga dapat disebabkan penya kit seperti thrombositopenia, leukemia,

    disseminated intra&as!ular !oagulation (').

    3) $atofisiologis dan istopatogenesis

    :atuk yang terus-menerus, muntah, maupun fellatio dapat menyebabkan

    adanya trauma fisik pada mukosa oral. *rauma tersebut menyebabkan pe!ahnya

    pembuluh darah, sehingga darah menyebar ke jaringan ikat lunak di sekitar daerah

    trauma tersebut. :iasanya lesi ini akan sembuh dalam jangka waktu B hari.

    D. SINDROMA YANG DAPAT MENYEBABKAN LESI PERUBAHAN WARNA

    1?

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    27/66

    /. Ko!al $almoplantar and Oral Mu!osa yperkeratosis =yndrom

    7angguan mukokutan yang jarang terjadi

    /) $erangai "linis

    $enampakan klinis utama terlihat adanya hiperkeratosis fokal pada telapak

    tangan, telapak kaki, dan mukosa oral. 4arang terjadi penebalan pada kuku dan

    terlihat adanya hiperhidrosis. Lesi oral tampak adanya plak putih hyperkeratosis

    (leukoplakia) di gingi&al !ekat lidah di bagian lateral, dan palatal. Lesi berkembanga

    di masa kanak-kanak.

    1) >tiologi

    7enetik, berhubungan dengan autosomal dominan

    8) 'iferensional 'iagnosis

    $a!hyony!hia !ongenita, dyskeratosis !ongenita, leukoplakia

    3) *reatment

    =upportif, terapi retinoid dapat membantu ( Laskaris, 122?)

    b. =indrom $eut0-4egher

    /) >tiologi

    'asar fisiologi dari lokasi daerah pigmentasi tersebut tidak diketahui dan

    keadaan itu sendiri tidak berbahaya serta tidak membutuhkan terapi.

    1) *anda dan 7ejala

    'aerah-daerah disekitar mata, bibir, dan lubang hidung ini berukuran / mm

    sampai /2 mm dan biasanya memiliki batas yang jelas. $olip interstinal dapat

    menimbulkan gejala-gejala seperti perdarahan dan nyeri abdomen. Lesi ini jarang

    sekali (kurang dari 8) mengalami degenerasi keganasan. "eadaan ini tidak boleh

    dika!aukan dengan familial colonic pol"chromatosis yang tidak menunjukkan

    1B

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    28/66

    pigmentasi abnormal dan memiliki insiden transformasi keganasan yang sangat

    tinggi.

    8) istopatologi

    *erdapat pigmentasi melanin yang abnormal dari daerah di sekeliling dan di

    daerah interdigital tangan. $olikosis dari uterus dan fossa nasalis mungkin disertai

    dengan pigmentasi abnormal serupa. 'aerah-daerah pigmentasi ini tidak memberikan

    gambaran yang khas untuk dibedakan dari daerah pigmentasi yang dijumpai dalam

    penyakit Addison.

    3) $atofisiologis

    =indroma ini yang disertai dengan pigmentasi dari jaringan mulut dan juga

    poliposis intestinal, baik ke!il maupun besar, merupakan suatu kondisi yang

    diwariskan dan terjadi dalam frekuensi yang sama besarnya baik pada pria maupun

    wanita.

    E. PROSEDUR DAN STRATEGI PENEGAKKAN DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS

    BANDING LESI PERUBAHAN WARNA

    =eorang dokter gigi harus membentuk diferensial diagnosis berdasarkan medical histor"

    untuk membentuk suatu diagnosis di regio orofa!ial. $emeriksaan fisik dan uji yang diperlukan

    seperti biopsi dan imaging studies. =imptom pasien menunjukkan kehadiran penyakit sistemik

    dan data klinis yang kompleks, langkah-langkah yang dapat dilakukan dilakukan diantaranya (/)

    meninjau medical histor"' penampakan klinis, hasil radiografi, dan tes laboratorium, (1)

    men!atat abnormalitas atau yang mengesyorkan kemungkinan masalah kesehatan yang

    memerlukan e&aluasi, (8) mengelompokkan item menjadi tanda primer dan sekunder serta

    simptom, membedakan penyakit akut atau kronis dan memilih prioritas untuk perawatan, (3)

    mengkategorikan kelompok berdasarkan system yang standar untuk klasifikasi penyakit.

    16

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    29/66

    Akurasi suatu diagnosis itu akan ter!apai tergantung pada anamnesis dan pemeriksaan

    data yang dikumpul dan berdasarkan pengetahuan operator dan kemampuan untuk men!o!okkan

    data klinis dengan representasi konseptual proses berlaku suatu penyakit itu.

    Operator yang bb berpengalaman yang mempunyai pengetahuan yang banyak dalam

    fisiologi manusia, etiologi penyakit dan pengetahuan yang luas dapat menghasilkan diagnosis

    yang baik.

    ntuk perawatan yang efektif, apabila terdapat lebih dari satu masalah kesehatan,

    diagnosis untuk keluhan utama disenaraikan dulu dan diikuti dengan subsidiar" diagnosis.

    "ondisi yang didiagnosis terlebih dahulu harus diperhatikan. 'iagnosis final tidak boleh

    ditentukan sebelum melakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, dan laboratorium (7reenberg,

    1226). Menurut #ood (/

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    30/66

    a. :ibir dan mukosa labial

    "ontrol muskular pada bibir dapat die&aluasi ketika bi!ara. $ada keadaan tidak

    bi!ara, bibir akan berkontak. 'apat diindikasikan pernapasan melalui mulut, tongue

    thrusting, dan masalah lain seperti obstruksi nasal dan rheumatoid arthritis. 7aris bibir

    perlu ditentukan ketika pasien senyum atau ketika bibir dalam posisi istirahat. ermillion

    border die&aluasi dari warna, tekstur, dan fissure. Kungsi kalenjar mukosa dapat diakses

    dengan mengeringkan bibir kemudian memperhatikan sali&a yang terkumpul. *ekanan

    yang lembut pada bibir atas dan bawah menunjukkan tekanan pada frenulum labial pada

    gingi&a !ekat. $alpasi bibir digunakan untuk memeriksa nodul submukosa, bulae dan

    abnormalitas lain.

    b. Mukosa bukal

    Mukosa bukal diperiksa dengan keadaan mulut pasien tertutup sedikit dengan

    ka!a mulut untuk melihat. Mukosa dikeringkan dengan spons kemudian diperhatikan

    lagi. :ukal mukosa juga dapat dipalpasi se!ara bidigital dan bimanual.

    !. Lipatan Mukobukal

    nspeksi pada daerah ini se!ara &isual dan palpasi. 5odules atau daerah yang sakit

    dapat diketahuai dengan menggunakan jari. $ada kondisi tertentu, 7arre%s osteomyelitis

    dan central e+pansion lesionsmaEilla dan mandibula, area lipatan mukosa bukal dapat

    terangkat sehingga ketinggian al&eolar ridge.

    d. ard $alate

    ard palate diinspeksi se!ara &isual langsung atau dengan penggunaan ka!a

    mulut. ard palate yang sehat kelihatanpale pink. Apabila terdapat ulser, periphery hard

    palate terasa sakit jika dilakukan palpasi dengan lembut. ugae harus terasa padat dan

    melekat erat pada midline dan agak kenyal makin ke lateral.

    e. $alatum mole dan &ula

    82

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    31/66

    $alatum mole dapat dilihat dengan menggunakan ka!a mulut, pantulan !ahaya,

    depressing pada lidah, dan pasien menyebut Nahh@. $alatum mole dipalpasi dengan

    menggunakan indeE finger dan menekannnya ke arah atas.

    f. Orofaring dan 5asofaring

    'aerah orofaring diperiksa dengan meletakkan ka!a mulut pada dorsum lidah

    pasien kemudian menekan menggunakan tongue blade, ka!a diletakkan orofaring dekat

    dengan dinding post

    erior faring. "a!a mulut itu kemudian dirotasikan untuk melihat nasofarink.

    g. *ongue

    Lidah dilihat dengan keadaan mulut pasien terbuka luas. *remor yang luar biasa,

    bentuk, sai0, !orak fissural, panjang papila, perubahan pada !orak retensi keratin,

    perubahan warna, ele&asi, depression, dan bentuk batas diperhatikan. ntuk melihat

    semua permukaan, spons kasa digunakan untuk meretraksi lidah ke depan, kiri, kanan,

    bawah, dan ke atas. adiE lidah dapat dipalpasi dengan penggunaan topi!al anestesi

    untuk kontrol gerak refleE.

    h. 'asar mulut

    'asar mulut dapat dilihat dengan mengarahkan pasien mengangkat lidah ke atap

    mulut. ahaya dipantulkan menggunakan ka!a mulut ke bagian anterior lidah. arun!ula

    dikeringkan dan fungsi kalenjar mandibular die&aluasi dengan menekan kalenjar. =ali&a

    akan keluar melalui pembukaan duktus. 'asar mulut posterior dan tepi lingual al&eolar

    ridges dapat diamati dengan retraksi lateral tepi lidah dengan ka!a mulut. $alpasi se!ara

    manual adalah dengan meletakkan jari pada mulut pasien dan ujung jari tangan satu lagi

    pada area submandibular. Apabila lidah pasien relaks dan mulut pasien tertutup sedikit,

    dasar lidah lebih mudah untuk dipalpasi.

    i. Muskulus mastikasi

    *emporalis muskulus di palpasi dengan menyuruh pasien !len!hed gigi pasien.

    Muskulus Masseter dapat dipalpasi dengan mengkatup rahang pasien se!ara paksa. $ada

    8/

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    32/66

    muskulis internal pterygpid, bagian posterior muskulus ini tidak dapat dipalpasi. :agian

    anterior muskulus ini dipalpasi dengan meletakkan jari dengan sudut 39Q dari dasar mulut

    pasien. Muskulus pterugoideus eksternal pasien dideteksi dengan menggunakan jari pada

    lateral tuberositas maksila dan medial pada prosesus !oronoideus. 4ari menekan area itu

    kemudian perubahan abnormalitas die&aluasi.

    j. $eriodontium

    $emeriksaan pada daerah periodontium dilakukan dengan teknik &ision, palpasi

    dan probing. Langkah pertama adalah menginspeksi gingi&a pada aspek labial dan

    lingual. $erubahan dari warna !oral pink, ketajaman sudut gingi&a tepi, bentuk papila

    interdental yang berkait dengan lokasi dan lengkung gigi, kehadiran dan derajat inflamasi

    gingi&al, kehadiran plak diperhatikan.7ingi&al yang merah, berdarah apabila di palpasi

    atau diprob, menunjukkan terjadi inflamasi di gingi&al.

    2. Pee!"#$%%& O*+e#'",

    $emeriksaan klinis merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi supaya

    diagnosis dapat dilakukan. *eknik untuk mendapatkan informasi beda dari setiap dokter gigi.

    nspeksi &isual dan palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang sering digunakan. 'aerah

    yang diinspeksi harus diamati perubahan pada ukuran, tekstur, bentuk, warna, dan bentuk.

    'aerah yang basah harus dikeringkan menggunakan spon untuk mengurangi jumlah !ahaya

    yang terpantul. *ujuan dari pemeriksaan klinis ini adalah untuk mendapatkan gambaran

    umum fisikal status pasien. $emeriksa harus memerhatikan gaya jalan pasien, status nutrisi

    pasien, stature, posture, dan bentuk muka. =tature merujuk kepada tinggi dan berat badan.

    =tatus nutrisi adalah e&aluasi tingkat obesitas. 'okter gigi harus menentukan ukuran, tinggi,

    berat badan, dan status nutrisi adalah normal untuk indi&idu. *inggi dan berat diperlukan

    untuk menge&aluasi status nutrisi. $emeriksaan ekstraoral meliputi posture dan gaya jalan

    pasien, ekstremitas superior, lengan, tangan, kuku, dan &ital signs.

    a. $ostur dan gaya jalan pasien

    7aya jalan dapat digunakan untuk menentukan diagnosis dan ren!ana perawatan.

    $asien dengan gaya jalan yang hati-hati memerlukan !ara yang berbeda dengan pasien

    81

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    33/66

    yang mempunyai langkah yang energetik. $asien dengan mobilitas yang terbatas dapat

    disediakan fasilitas yang dapat membantu pasien tersebut bergerak. $ostur merujuk

    kepada posisi tubuh. $osture tubuh yang berbeda dari normal harus diperiksa sebab

    berlaku postur tubuh itu.

    b. >ktremitas superior

    $emeriksaan pada ekstremitas superior terbatas pada inspeksi &isual tangan, kuku,

    dan jari. Obyektif dari inspeksi itu adalah untuk melihat perubahan pada kulit,

    deformitas atau perubahan fungsi tangan, kuku, dan jari. $erubahan dapat digunakan

    untuk menentukan kesehatan sistemik pasien. "ulit tangan dapat berhubungan dengan

    li!hen planus, erythema multiforme, atau &esi!ulobullous lesions. "ulit dapat mengalami

    memar yang berlebihan, kehilangan pigmentasi, penyakit kuning atau sianosis. *ulang

    sendi jari dapat digunakan untuk inspeksi kemerahan, pembesaran, dan limitasi pada

    fungsi.

    !. 4ari

    #arna dan kehadiran hemophages pada kuku harus diperhatikan. #alaupun kuku

    dapat digunakan untuk menentukan kondisi sistemik pasien tapi perubahan itu tidak

    pathognomonik untuk penyakit yang spesifik.

    d. ital signs

    ital signs ini meliputi tekanan darah, tekanan nadi, kadar respirasi, dan suhu

    oral. *ekanan darah diambil dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.

    *ekanan nadi ditentukan menggunakan jari. "adar respirasi adalah jumlah inspirasi yang

    di!atat selama / menit. =uhu oral pasien pula diambil dengan menggunakan termometer

    oral. nfeksi dan keadaan hipermetabolik seperti hipertiroidisme dapat menyebabkan

    peningkatan suhu. $enurunan suhu atau hipotermia dikaitkan pula dengan keadaan

    hipometabolik seperti miksoedema.

    e. $emeriksaan pada kepala

    88

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    34/66

    *ujuan pemeriksaan ini adalah untuk e&aluasi abnormalitas yang disebabkan

    sistemik, genetik, atau oral. $emeriksaan pada kepala ini meliputi daerah muka, rambut,

    kulit, mata, telinga, limfobodi pre dan post aurikular, hidung, sinus paranasal, *M4, dan

    kalenjar parotid.

    f. :entuk muka

    $osisi mata, hidung, mulut, dan telinga ditentukan dalam melihat simetris bentuk

    wajah. #arna kulit diperhatikan karena yang pigmentasi ringan lebih sering terkena

    radiasi yang dapat meningkatkan peluang untuk mendapat kanker oral. :engkak yang

    unilateral mungkin disebabkan oleh selulitis atau tumor kalenjar ludah. :ilateral bengkak

    dikaitkan dengan hipertrofi muskulus masseter dan perubahan pada sendi *M4,

    peningkatan sai0 rahang bawah.

    g. "ulit

    "ulit diperiksa dengan palpasi dan obser&asi. #arna, tekstur, elastisitas, dan

    kehadiran edema harus diperhatikan. $endedahan pada !ua!a dan perubahan pada

    aktifitas tiroid memberi pengaruh kepada tekstur kulit. *ekstur kulit dapat die&aluasi

    dengan menggunakan palpasi ringan. >lastisitas kulit dapat ditentukan dengan !ubit kulit

    di dahi. $alpasi dapat digunakan untuk mengindikasi edema pada kulit.

    h. ambut

    ambut pasien harus diperhatikan !orak distribusi, warna dan tekstur. =etengah

    kondisi sistemik dapat merubah warna dan tekstur rambut.

    i. Mata

    :ola mata harus diinpeksi dengan menge&aluasi ukuran dan bentuk bola mata.

    Mata menonjol se!ara abnormal kemungkinan pasien mengidap eEophtalmos. "elopak

    mata atas dan bawah pasien juga diperiksa. ntuk mendapat pandangan yang baik pada

    kelopak mata bawah pasien diarahkan untuk memandang atas. "ulit dibawah kelopak

    mata mudah diretraksi dengan ibu jari dan jari indeE. Area kelopak mata atas dapat

    diamati dengan+

    83

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    35/66

    /) Mengarahkan pasien relaks dan memandang bawah.

    1) Memegang kelopak atas pasien dengan lembut dan menarik kelopak mata itu ke

    bawah dan sedikit ke depan.

    3) Menggunakan cotton s,ab, tarsal plate ditolak ke atas.

    4) $egang bulu mata kearah alis mata. "emerahan dan ul!eration pada permukaan

    konjukti&al harus diperhatikan.

    j. *elinga

    *elinga harus diinpeksi se!ara &isual untuk abnormal nodules atau distorsi. =akit

    pada ketika palpasi di daerah telinga mengindikasikan mastoiditis.

    k. $re dan post-auri!ular limfonodi

    'aerah pada sekitar telinga dipalpasi untuk deteksi limfonodi. $reauri!ular

    limfonodi terletak pada depan tragus. $ostauri!ular limfonodi terletak dibelakang telinga

    dekat insersi muskulus sternomastoideus.

    l. *M4

    *M4 terletak di depan tragus telinga. "edua sendi tulang harus dipalpasi pada

    ketika yang sama. =tethos!ope dapat menunjukkan bunyi yang abnormal. :unyi yang

    abnormal mengindikasikan disfungsi pada otot mastikasi atau internal pada kapsul sendi

    itu. $opping juga dapat mengindikasi perubahan internal pada kapsul sendi dan juga

    tumor atau osteophyte. "repitasi mengindikasikan kontak tulang ke tulang dan

    merupakan peringkat perubahan internal pada kapsul sendi yang lebih parah. =ekiranya

    sakit pada ketika palpasi dilakukan juga mengindikasikan perubahan internal dan

    inflamasi.

    m. "alenjar parotid

    Apabila bengkak, kalenjar parotid mengangkat lubang telinga dan terdapat

    sumbatan pada =tensen%s du!t. Ka!ial paralisis juga dapat berlaku apabila kalenjar parotid

    itu mengalami infeksi sekunder.

    n. idung dan $aranasal =inus

    89

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    36/66

    =inus frontalis terletak pada midline di atas mata. 'aerah ini dapat dipalpasi dan

    diperkusi dengan jari akan menimbulkan rasa sakit apabila terjadi inflamasi di sinus.

    Krontal sinus dapat ditransluminasi dengan menggunakan sumber !ahaya yang ke!il dan

    terang pada kamar yang digelapkan. ahaya diletakkan di dalam !anthus mata dan

    jumlah !ahaya yang melewati sinus itu dibandingkan. =inus yang dipenuhi dengan massa

    atau !airan tidak akan memiarkan !ahaya melewatinya.

    =inus maksila dipalapasi dengan dengan meletakkan indeE finger dan jari tengah

    pada setiap sisi hidung di bawah rima orbita. =ekiranya pada tekanan yang lembut tidak

    menghasilkan sakit, sinus diperkusi. #alaupun pada ketiadaan rasa sakit pada perkusi

    tersebut, kemungkinan sinusitis masih bisa terjadi. *ransluminasi sinus maEilla dapat

    ter!apai dengan meletakkan sumber !ahaya dalam mulut dan meletakkan diantara lateral

    dan anterior aspek hard palate dengan keadaan bibir pasien tutup. 4umlah !ahaya yang

    terlihat pada sinus diperhatikan.

    o. $emeriksaan pada leher

    =truktur pada leher yang diinspeksi untuk melihat pembengkakan yang abnormal,

    perubahan kulit, muskulus yang tidak berfungsi, dan distention pada pembuluh darah.

    Muskulus pada leher dapat mengindikasikan abnormalitas. Muskulus yang bersifat

    tenderness pada muskular atau pada torigin mus!ular adalah disebabkan stresss atau

    disfungsi myofa!ial.

    F. KONSEP DASAR PENATALAKSANAAN KELAINAN/PENYAKIT LESI

    PERUBAHAN WARNA

    "arena merupakan penyakit kronis dan tidak dapat disembuhkan, manajemen difokuskan

    pada keparahan gejala dan kesehatan umum pasien. $endekatan ini untuk menetralkan limfosit

    yang menyinggung tidak mengenali beberapa sel host, melepaskan sitokin inflamasi yang

    memulai respon dan tanda-tanda dan gejala. Manajemen dan perawatan pasien mempunyai

    komponen penting untuk menjamin tidak menular (menular) penyakit, dan menghindari

    keganasan (=il&erman, 122/).

    8?

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    37/66

    =e!ara sistemik, obat yang paling berguna untuk mengendalikan respon limfosit yang

    rusak adalah prednisone. :iasanya 32 sampai 62 mg per hari mengurangi tanda-tanda dan gejala.

    >fek samping yang paling umum jangka pendek dari pemberian prednisone adalah insomnia,

    perubahan mood, dan retensi !airan (kembung) (=il&erman, 122/).

    $erawatan juga harus diambil pada pasien dengan penyakit sistemik tertentu. $rednisone

    mengubah glikogen hati dan otot menjadi glukosa, dengan demikian menempatkan pasien

    diabetes pada risiko dari hiperglikemia. "arena retensi !airan dari eliminasi natrium menurun,

    hipertensi dapat membuat masalah. 'ieresis potassium merupakan masalah ringan, tetapi dapat

    ditekankan pada pasien yang memakai diuretik. al ini dapat mengganggu fungsi otot. $erhatian

    khusus juga harus dilakukan pada pasien dengan riwayat lesi gastrointestinal, untuk menghindari

    kemungkinan meningkatkan perdarahan ulkus. "arena kemungkinan perubahan dalam tekanan

    okular, pasien dengan glaukoma harus bersih sebelum pemakaian. $emberian jangka panjang

    dari prednisone dapat memperparah osteoporosis, karena hilangnya kalsium dari tulang dan

    kurangnya pembantukan kembali (=il&erman, 122/).

    "adang-kadang, menggabungkan sitotoksik (antimetabolit) obat a0athioprine (muran)

    dengan rednison sinergis meningkatkan efek anti-inflamasi. :iasanya dosis tambahan efektif

    harian saat dibutuhkan ber&ariasi antara 92 mg dan /22 mg per hari. $ada saat-saat, ketika pasien

    tidak toleran dengan dosis prednison yang diperlukan untuk mengontrol tanda dan gejala, dosis

    prednison yang lebih rendah dapat dibuat efektif dengan menambahkan a0athioprine. "ombinasi

    ini juga dipertimbangkan pada pasien dengan tanda dan gejala inflamasi akut parah (=il&erman,

    122/).

    Agen topikal dapat digunakan bila ada alasan medis tidak menggunakan obat sistemik

    atau jika pasien memiliki alasan tersendiri. =elain itu, pemberian agen se!ara topikal

    dimungkinkan untuk pasien dengan penyakit ringan (=il&erman, 122/).

    G. LESI PREKANKER DAN KANKER RONGGA MULUT

    "elainan pre-maligna adalah suatu kelainan pada mukosa rongga mulut yang paling awal

    sebelum berubah menjadi tumor ganas.

    8B

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    38/66

    /. Leukoplakia

    /) >tiologi

    :eberapa 0at berikut merupakan etiologi leukoplakia+ tembakau, alkohol dan

    iritasi lokal, sifilis, defisiensi &itamin, ketidakseimbangan hormon, gal&anisme, gesekan

    kronis, dam kandidiasis. :eberapa bentuk pada leukoplakia disebabkan karena trauma

    kronis seperti pada bibir dan gigitan bibir. :entuk lain pada leukoplakia timbul dari

    penggunaan tembakau dan termasuk cigarette keratosis Lesi putih yang lain terlihat pada

    kedua bibir dari merokok yang terlalu pendek (:ri!ker >t Al, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    39/66

    menunjukan suatu displasia yang irre&ersible walaupun penderita menghentikan

    rokoknya. =e!ara Mikroskopis dapat ditemukan hiperplasia, keratosis, diskeratosis.

    >pstein, 4 /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    40/66

    >ritroplakia dapat terjadi di setiap tempat di dalam mulut, tetapi paling sering

    dalam lipatan mukobukal mandibula, orofaring dan dasar mulut. Lokasi yang paling

    sering ialah dasar mulut, palatum molle dan trigunum retromolar.

    3) $emeriksaan

    :ila ditemui kelainan ini maka penangananya dianggap sebagai karsinoma rongga

    mulut. $ada hasil biopsi ditemukan lebih dari 62 menjadi displasia. $ada studi

    asymtomatik kanker mulut, ?2 merupakan !ampuran leukoplakia dan erytroplakia.

    esiko menjadi ganas 3 sampai B kali dibanding leukoplakia (>pstein, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    41/66

    $en!egahan penyakit sangat penting dilakukan oleh setiap orang. =ebaiknya, kegiatan ini

    diterapkan sejak dini atau saat tubuh masih sehat sehingga penyakit enggan menjangkiti tubuh

    kita, kesehatan tubuh pun terjaga. 'engan tubuh sehat dan prima, kita dapat berakti&itas dengan

    aman dan nyaman.

    E&% -()% &'# e&e0% -e&%#"'

    :eberapa pola dibawah ini, jika dilakukan dengan rutin dan sungguh-sungguh dapat

    membantu agar tubuh tidak mudah terserang penyakit.

    /. $ola pikiran positif (manejemen pikiran) agar terhindar dari stress.

    1. $ola hidup yang sehat dan seimbang.

    8. $ola istirahat yang !ukup.

    3. $ola bernapas dalam yang benar dan teratur.

    9. $ola makan yang seimbang dalam kandungan gi0inya. Menerapkan pola food

    combainingyang se!ara efektif dapat men!egah berbagai ma!am penyakit.

    $erawatan pen!egahan manga!u pada langkah yang diambil untuk men!egah timbulnya

    suatu penyakit. $en!egahan penyakit ini memiliki empat tingkatan, diantaranya yaitu+

    /. $en!egahan primer

    $en!egahan yang bertujuan untuk menghindari pertumbuhan penyakit kearah yang lebih

    parah.

    1. $en!egahan sekunder

    "egiatan ini bertujuan untuk mendeteksi se!ara dini dari tanda dan gejala suatu penyakit,

    dengan demikian dapat meningkatkan peluang untuk men!egah perkembangan dari suatu

    penyakit.

    8. $en!egahan tersier

    3/

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    42/66

    $roses ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari penyakit yang sudah mun!ul

    dengan !ara mengembalikan fungsi dan mengurangi komplikasi yang berhubungan dengan

    penyakit

    3. $en!egahan kuartener

    Merupakan serangkaian kegiatan kesehatan yang mengurangi atau menghindari konsekuensi

    dari inter&ensi yang berlebihan dalam sistem kesehatan.

    ontoh sederhana dari kegiatan pen!egahan penyakit antara lain adalah men!u!i tangan

    sebelum dan sesudah makan, atau imunisasi balita. ntuk seseorang yang yang memiiki riwayat

    penyakit menurun di keluarganya, dapat melakukan screening ataugeneral check uppada usia

    yang lebih dini dan atau lebih sering dari pada seseorang yang tidah memiliki riwayat penyakit

    menurun.

    31

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    43/66

    BAB III

    PERMASALAHAN

    =eorang petani laki-laki 89 tahun dating untuk men!abutkan gigi geraham bawah. $emeriksaan

    klinis menunjukkan gigi 86 karies dan nekrosis pulpa, setempat di palatum durum tampak biru

    keabu-abuan, asimtomatik dan tidak berubah warna pada saat ditekan. "eadaan ini telah

    berlangsung 8 tahun. $ada dasar kuku, kulit !uping hidung juga tampak biru keabu-abuan.

    =ebelumnya pasien adalah perokok berat tetapi sejak < bulan lalu telah berhenti. 'ikeluhkan

    adanya nafas pendek, terkadang gangguan perut berupa konstipasi, namun :A: tidak ada

    kelainan. $emeriksaan fisik dan laboratories dalam batas normal. /2 tahun terakhir ini pasien

    menggunakan atabrine untuk mengatasi sensitifitasnya terhadap paparan sinar matahari. asil

    biopsy pada mukosa palatal menunjukkan adanya permukaan sediaan tertutup epitel skuamuskompleks. 4aringan fibrokolagenus di bawahnya berisi lemak dan kelenjar ludah minor. $ada

    bagian dalam dari kelenjar mukosa terdapat sebukan limfosit sedang. $ada jaringan ikat yang

    berbatasan dengan epitel tampak menyebar makrofag bulat dan spindle. $enge!atan dengan

    #arthin-=tarry p 8,9 terlihat adanya melanin di dalam sel makrofag, penge!atan $erl%s terlihat

    banyak sel positif untukferric ion.

    38

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    44/66

    BAB IV

    DISKUSI

    A. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

    1. C"e, C(-)%"&

    $asien datang untuk men!abutkan gigi geraham bawah.

    2. P!e$e&' I))&e$$

    5afas pendek, terkadang mengalami gangguan perut berupa konstipasi namun :A:

    tidak ada kelainan.

    5apas pendek atau sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas yang terjadi ketika

    melakukan akti&itas fisik. =esak napas merupakan gejala dari beberapa penyakit dan dapat

    bersifat akut atau kronis. =esak napas dikenal juga dengan istilah N-hortness Of *reath@.

    $enyakit tersebut pada umumnya mun!ul se!ara mendadak, dan merupakan gejala penyakit

    yang membutuhkan perhatian dokter. =esak napas dapat disebabkan oleh beberapa penyakit,

    seperti asma, penggumpalan darah pada paru-paru sampai pneumonia. =esak napas juga

    dapat disebabkan karena kehamilan. 'alam bentuk kronisnya, sesak napas merupakan suatu

    gejala penyakit-penyakit seperti asma, emfisema, beberapa penyakit paru-paru lain.

    'alam kasus ini kemungkinan napas pendek atau sesak napas diakibatkan oleh karena

    pasien dahulu memiliki kebiasaan merokok, sehingga walaupun kebiasaan tersebut telah

    dihentikan, namun telah terjadi kelainan pada paru-paru pasien.

    "onstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pen!ernaanyang

    membuat seorang manusia mengalami pengerasan fesesatau tinjayang berlebihan sehingga

    sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada

    penderitanya. $enyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain

    karena sedang menjalankan ibadahpuasa, kekurangan !airan tubuh atau dehidrasi,

    menderitapanas dalam,stresdalam pekerjaan, akti&itas yang padat, pengaruhhormondalam

    tubuh, sedang dalam masakehamilan, kelainananatomispada sistem pen!ernaan, gaya

    hidupyang buruk, efek samping akibat meminum obat tertentu (misalnya obat antidiare,

    33

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dehidrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panas_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Streshttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Antidiarehttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dehidrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panas_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Streshttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Antidiare
  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    45/66

    analgesik, dan antasida), kekurangan asupan &itamin , disebakan olehpenyakit,

    menahan rangsanganuntuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama dan seharusnya

    segera dikeluarkan dan dibuang, kekurangan makanan berserat, karena usia lanjut, dan masih

    banyak lainnya.

    3. Me"%) H"$'(!

    $asien adalah perokok berat tetapi sejak < bulan lalu telah berhenti. Merokok

    merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak !ukup besar terhadap kesehatan.

    "ebiasaan merokok juga diasosiasikan dengan berbagai ma!am perubahan yang berbahaya

    dalam rongga mulut seperti kaitannya dengan kanker mu/ut (uslan, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    46/66

    7igi diinspeksi se!ara &isual dan apabila terlihat ada kelainan, dapat digunakan alat

    diagnostik seperti ka!a mulut, sonde, tes >, dan lain sebagainya sesuai keperluan

    diagnostik. "elainan yang paling sering dijumpai pada gigi adalah karies gigi. 'alam

    pemeriksaan karies gigi, diperlukan pen!ahayaan yang baik dan gigi harus dalam kondisi

    kering dan bersih. ntuk daerah yang sukar dilihat dapat digunakan alat bantu berupa ka!a

    mulut. =onde dapat digunakan untuk men!ari adanya karies di email. $ada karies yang telah

    men!apai dentin, sondasi dapat dilakukan untuk menilai sensiti&itas gigi. $ada beberapa

    lokasi, diperlukan bantuan J-ray untuk mendiagnosis adanya karies (=usanto, 122

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    47/66

    dengan baik hingga pulpa menjadi mati. "ondisi ini apabila dibiarkan akan menjadi fokal

    infeksi.

    $alatum durum diinspeksi se!ara &isual langsung atau dengan penggunaan ka!a

    mulut. $alatum durum yang sehat akan terlihat berwarna pale pink (:ri!ker, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    48/66

    :eberapa kondisi yang menyebabkan perubahan warna pada dasar kuku dan mukosa

    !uping hidung di antaranya adalah+

    .ntimalaria

    $igmentasi yang ditimbulkan oleh obat antimalaria terjadi di kulit, mukosa, dasar

    kuku, jarang di lempeng kuku. "lorokuin hidroksiklorokuin menyebabkan warna biru keabu-

    abuan, biru-hitam. "uinakrin menimbulkan warna kekuningan

    Cutanea porfiria tarda

    Merupakan kondisi metabolik dimana terjadi penumpukan porfirin di kulit yang

    membuatnya sensitif terhadap !ahaya akibat kelebihan en0im uroporphyrinogen

    dekarboksilase. "ebanyakan gejala !enderung mempengaruhi terutama pada daerah kulit

    yang terkena sinar matahari.

    'elapan puluh persen dari indi&idu-indi&idu dengan $* memiliki penyakit yang

    diperoleh akan menjadi aktif ketika faktor seperti besi, alkohol, &irus hepatitis (),

    , estrogens (seperti yang digunakan dalam lisan kontrasepsi dan pengobatan kanker

    prostata), dan mungkin merokok, menggabungkan untuk menyebabkan kekurangan en0im

    dalam hati.

    $engobatan dengan menggunakan tablet antimalaria untuk meningkatkan kemampuan

    tubuh dalam mengekskresikan porphyrins.

    Hemochromatosis

    Merupakan gangguan umum di mana terdapat akumulasi tinggi dari besi dalam

    jaringan dan organ dalam tubuh. emo!hromatosis biasanya diwariskan dan sifatnya resesif.

    :esi adalah logam yang sangat penting untuk kesehatan dalam jumlah ke!il. al ini

    diperlukan untuk transportasi oksigen yang normal dan untuk pertumbuhan sel. Hat besi ini

    didapat dari makanan seperti hati, daging merah, dan sayuran berdaun hijau. 'alam

    hemo!hromatosis, tubuh menyerap 0at besi dari makanan dan tidak dapat se!ara efektif

    menghilangkan kelebihan.

    36

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    49/66

    Peut$ /egher s"ndrome

    "elainan yang ditandai oleh pigmentasi mukokutan autosom dominan dan umum

    poliposis usus. "linis normal !arrier dan monosymptomati! kasus telah dilaporkan. :intik

    !at biasanya mun!ul pada masa kanak-kanak, tetapi mungkin hadir pada saat lahir atau

    berkembang di kemudian hari. Mukosa mulut hampir selalu terlibat. :er!ak-ber!ak

    pigmentasi atau !okelat hampir hitam dengan diameter /-9 mm yang tidak teratur

    didistribusikan pada mukosa bu!!al, gusi, langit-langit mulut dan bibir keras. $igmented spot

    juga dapat mun!ul pada wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut dan tangan dan kaki.

    $oliposis usus dapat dinyatakan dalam sakit perut dan muntah-muntah. 7ejala ileus,

    perdarahan gastrointestinal dan anemia sekunder dapat terjadi sebagai hasilnya. *erdapat

    peningkatan risiko keganasan

    $erubahan #arna "uku pada $enyakit =istemik

    'efisiensi :/1 !oklat-hitam

    :ronkhiektasi biru muda atau kekuningan

    emo!hromatosis abu-abu, !oklat, putih

    iperbilirubinemia !oklat, kuning

    ipertiroidi !oklat

    Malnutrisi !oklat difus, pita !oklat

    0ello, nail s"ndrome kuning difus atau kehijauan

    C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    3

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    50/66

    1. B"(-$" P%% M#($% P%)%'%)

    $ada hasil biopsy ditemukan bahwa sediaan tertutup epitel skuamous kompleks. al

    ini merupakan keadaan normal. >pitel yang menyusun palatum durum merupakan epithelium

    s1uamosum stratificatum yang mengalami keratinisasi. $ada palatum durum, epitel

    mukosanya mengalami keratinisasi, karena !enderung mengalami banyak gesekan (Soung,

    1222). 4aringan fibrokolagenous berisi lemak dan kelenjar ludah minor. al ini juga

    merupakan penampakan normal. =esuai dengan teori, pada mukosa palatum, terdapat

    glandula sali&arius minor dan sel-sel adipose berisi lemak (Kaw!ett, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    51/66

    Makrofag mempunyai fungsi antara lain+

    /. Kungsi utama adalah melahap partikel dan men!ernakannya oleh liso0om

    dan mengalarkan sederetan substansi yang berperan dalam fungsi pertahanan dan

    perbaikan.1. 'alam system imun tubuh sel ini berperan serta dalam mempengaruhi akti&itas dari

    respon imun, mereka menelan, memproses dan menyimpan antigen dan menyampaikan

    informasi pada sel-sel berdekatan se!ara imunologis !ompoten (limposit dan sel plasma)

    8. Ma!rofag yang aktif juga merupakan sel sektori yang dapat mengeluarkan beberapa

    substansi penting, termasuk en0im-en0im, liso0im, elastase, kolagenase, dua protein dari

    sistim komplemen dan gen anti &irus penting, inter&eron (>fendi, 1228).

    Morfologi makrofag tidak selalu sama baik pada makrofag diberbagai jaringan

    maupun antara makrofag normal dengan yang dalam keadaan patologik, 5amuin kebanyakan

    makrofag adalah suatu sel yang besar, intinya bulat atau berlekuk, aparat golgi yang

    sempurna, &akuola endositik, lisosom dan fagolisosom, dan suatu membran plasma yang

    ditutupi oleh mikro&ili atau kerutan-kerutan (=umawinata, 12/2).

    =el-sel kun!i dalam respon antigen-antibodi adalah sel limfosit. *erdapat dua jenis

    limfosit yang berperan, yaitu limfosit :dan *. "eduanya berasal dari sel tiang yang sama

    dalam sumsum tulang. $endewasaan limfosit : terjadi di :ursa Kabri!iuspada unggas,

    sedangkan pada mamalia terjadi di hati fetus, tonsil, usus buntu dan jaringan limfoid dalam

    dinding usus.$endewasaan limfosit * terjadi di organ timus.=istim kebal atau imun terdiri

    dari dua ma!am, yaitu sistim kebal humoral dan seluler. Limfosit : bertanggung jawab

    terhadapsistim kebal humoral. Apabila ada antigen masuk ke dalam tubuh, maka limfosit :

    berubah menjadi sel plasma danmenghasilkan antibodi humoral. Antibodi humoral yang

    terbentuk di lepas ke darah sebagai bagian dari fraksi g- globulin.

    Antibodi humoral ini memerangi bakteri dan &irus di dalam darah. =istem humoral

    merupakan sekelompok protein yang dikenal sebagai imunoglobulin (g) atau antibodi (Ab).

    Limfosit * bertanggung jawab terhadap kekebalan seluler. Apabila ada antigen di dalam

    tubuh, misalnya sel kanker atau jaringan asing,maka limfosit * akan berubah menjadi

    limfoblast yang menghasilkan limphokin (sema!am antibodi), namun tidak dilepaskanke

    9/

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    52/66

    dalam darah melainkan langsung bereaksi dengan antigen di jaringan. =istim kekebalan

    seluler disebut juga Nrespon yangdiperantarai [email protected] ada antigen masuk ke dalam tubuh

    ternak maka tubuh akan terangsang dan memun!ulkan suatu respon awal yangdisebut

    sebagai respon imun primer.

    espon ini memerlukan waktu lebih lama untuk memperbanyak limfosit dan

    membentukingatan imunologik berupa sel-sel limfosit yang lebih peka terhadap antigen.

    "alau antigen yang sama memasuki tubuhkembali maka respon yang mun!ul dari tubuh

    berupa respon imun sekunder. espon ini mun!ul lebih !epat , lebih kuat danberlangsung

    lebih lama daripada respon imun primer.

    2. Pe&0e%'%& W%!'"&S'%!! P 356

    $ewarnaan perak agrofilik #arthin-=tarry agrophili! sil&er stain dengan p 8.1

    adalah metode yang paling efektif untuk menunjukkan melanin pada jaringan. 'elapan puluh

    lima persen tumor melanostik telah diteliti menggunakan prosedur #arthin-=tarry dan

    Kontana-Masson. *eknik #arthin-=tarry mewarnai sel tumor hingga ?6 tanpa kehilangan

    detail sel. 'ua puluh tiga persen tumor yang terlihat amelanotik pada pewarnaan

    hematoEilin-eosin terbukti positif dengan pewarnaan #arthin-=tarry namun negatif dengan

    teknik Kontana-Masson. $ewarnaan #arthin-=tarry lebih sensitif dan spesifik untuk melanin

    daripada prosedur Kontana-Masson (#arkel, Luna and elwig, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    53/66

    tidak mengganggu fungsi organ; hemo!hromatosis menga!u pada kondisi beban besi yang

    terkait dengan kegagalan organ).

    D. DIAGNOSIS DIFERRENTIAL

    1. P(!,"!"% C'%&e% T%!% 8PCT9

    a. 7ambaran mum

    Asam amino merupakan prekursor dari banyak senyawa komplek nitrogen yang

    penting dalam fungsi fisiologis. $orfirin salah satu dari komplek tersebut, adalah senyawa

    siklik yang membentuk heme dan klorofil. =ebagai gugus prostetik dari banyak protein,

    heme membentuk sejumlah hemeprotein yang se!ara terus menerus mengalami proses

    sintesa dan degradasi. =ebagai !ontoh, ? sampai B gram hemoglobin disintesa setiap hari

    untuk menggantikan heme yang hilang dalam proses katabolismenya. $embentukan dan

    peme!ahan komponen porfirin dari hemoglobin berperan dalam menjaga keseimbangan

    nitrogen tubuh.

    $orfirin adalah kompleks molekul dalam tubuh yang bergabung dengan 0at besi

    untuk memproduksi heme, yang bertanggungjawab dalam memberi warna merah pada

    darah. $orfirin sangat penting pada pembuatan hemoglobin didalam sel darah merah,

    untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh. eme bergabung dengan globin untuk

    membentuk hemoglobin.

    eme adalah kompleks senyawa protoporfirin J dengan logam besi yang

    merupakan gugus prostetik berbagai protein seperti hemoglobin, mioglobin, katalase,

    peroksidase, sitokrom dan triptophan pirolase. "emampuan hemoglobin dan mioglobin

    mengikat oksigen tergantung pada gugus prostetik ini yang sekaligus memberi warna

    khas pada kedua hemeprotein tersebut.

    =ejumlah kelainan dapat terjadi selama proses sintesa porfirin dan hasil

    penguraian senyawa porfirin akan membentuk pigmen empedu yaitu bilirubin. 7angguan

    98

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    54/66

    dalam metabolisme bilirubin selanjutnya akan memun!ulkan keadaan klinis yang sering

    dijumpai yaitu ikterus.

    $orfiria adalah nama dari kelompok penyakit yang disebabkan oleh ekses porfirin

    dalam darah. $orfiria !utanea tarda adalah bentuk porfiria yang paling sering ditemukan

    dan merupakan satu-satunya porfiria yang bukan herediter(keturunan).

    b. >tiologi

    $* dapat disebabkan atau dipi!u oleh hemokromatosis (akumulasi 0at besi

    dalam hati), penggunaan alkohol yang berat, estrogen (kontrasepsi oral dan perawatan

    kanker prostat), dan infeksi &irus ( dan ), dan kemungkinan merokok. epatitis

    merupakan infeksi yang umum berhubungan dengan infeksi &irus. 'alam faktanya,

    beberapa studi menemukan bahwa orang dengan $* yang dapat dila!ak dengan infeksi

    &irus, lebih dari 92 berasal dari infeksi &irus hepatitis . 'efisiensi O' yang

    diturunkan bertanggungjawab dalam sekitar 12 kasus $*. $* dapat terjadi baik pada

    laki-laki maupun perempuan dan biasanya menyerang usia dewasa dan dapat menyerang

    ras atau kelompok etnis apapun.

    $enyakit ini diturunkan se!ara autosomonal resesif atau bisa berupa penyakit yang

    didapat yang disebabkan oleh defisiensi salah satu en0im pada jalur biosintesa heme dan

    mengakibatkan penumpukan dan peningkatan porfirin atau pra0atnya dijaringan atau

    didalam urine. "elainan ini jarang dijumpai tapi perlu dipikirkan dalam keadaan tertentu

    misalnya sebagai diagnosa banding pada penyakit dengan gejala klinis nyeri abdomen,

    fotosensiti&itas dan gangguan psikiatri.

    !. *anda dan 7ejala

    7ejala klinis yang dapat mun!ul dapat dikelompokkan dalam dua patogenesa

    yaitu bila kelainan en0im sintesa heme menyebabkan penumpukan asam amino le&ulenat

    dan porfobilinogen disel atau !airan tubuh akan menghambat kerja A*$-ase dan mera!uni

    neuron sehingga menimbulkan gejala-gejala neuro-psikiatri sedangkan bila kelainan

    en0ym sintesa heme menyebabkan penumpukan porfirinogen dikulit dan dijaringan lain

    akan teroksidasi spontan membentuk porfirin yang apabila terpapar dengan !ahaya,

    93

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    55/66

    porfirin akan bereaksi dengan O1 molekuler membentuk suatu radikal bebas yang sangat

    reaktif dan merusak jaringan atau kulit dimana porfirin terdeposisi, peristiwa ini

    memun!ulkan gejala-gejala fotosensiti&itas.

    d. $atofisiologi dan istopatogenesis

    $enyakit ini terjadi bila uroporfirinogen dekarboksilase (salah satu en0im di hati

    yang penting untuk pembentukan heme) menjadi tidak aktif sehingga terjadi penumpukan

    porfirin di kulit dan membuat sensitif terhadap !ahaya. #alaupun penyakit ini tidak

    diturunkan, kadang-kadang kekurangan en0im uroporfirinogen dekarboksilase yang

    bersifat parsial, diwariskan oleh salah satu dari kedua tuanya dan menjadikan seseorang

    mudah menderita penyakit ini. "asus seperti ini sering disebut Porfiria Cutanea Tarda

    2amilial. $orfiria !utanea tarda ($*) adalah salah satu dari banyak tipe porfiria, dipi!u

    oleh defisiensi en0im yang disebut uroporfirinogen dekarboksilase (UROD) Akti&itas

    O' yang berkurang menyebabkan o&erproduksi dan pertambahan banyak dari protein

    uroporfirinogen dalam darah dan urin pasien. ni menyebabkan produksi abnormal dari

    heme, bahan yang ditemukan pada seluruh jaringan tubuh dan terutama pada hati,

    sumsum tulang, dan sel darah merah. "eadaan ini memun!ulkan fenomena berupa

    eritrosit yang berumur pendek, urine pasien merah karena ekskresi uroporfirin dalam

    jumlah besar, gigi yang berfluoresensi merah karena deposisi porfirin dan kulit yang

    hipersensitif terhadap sinar karena porfirin yang diaktifkan !ahaya bersifat sangat reaktif .

    e. $erangai klinis

    7ejala dari $* biasanya terbatas pada kulit. Lesi atau lepuh kulit lebih banyak

    terlihat pada tangan, lengan bawah, leher bagian belakang dan wajah, dan area yang

    terekspos matahari. "ulit dapat menjadi merah, melepuh dan mengelupas setelah paparan

    langsung dengan matahari atau trauma minor. $* juga dapat menyebabkan kulit

    menjadi lebih gelap atau lebih terang, meningkatkan rambut wajah, jaringan parut,

    alope!ia (rambut rontok), penebalan kulit, rasa sakit dan penuaan kulit premature. =etelah

    itu akan terbentuk keropeng atau jaringan parut yang memerlukan waktu lama untuk

    proses penyembuhannya.

    99

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    56/66

    $ada kasus yang berat, kalsium dapat terdeposit pada kulit menyebabkan ulser

    yang tidak sembuh-sembuh. "erusakan kulit tersebut disebabkan oleh porfirin yang

    dihasilkan di hati dipindahkan oleh plasma darah ke kulit. Kungsi en0im hati dapat

    abnormal meskipun en0im biasanya hanya sedikit meningkat. :iopsi hati menunjukkan

    adanya penumpukan 0at besi.

    f. $emeriksaan

    'iagnosis porfiria cutanea tarda diperlukan pemeriksaan fisik, pengukuran

    O' pada plasma darah, air kemih dan tinja terhadap kemungkinan adanya porfirin,

    dan biopsi kulit. $ada orang penderita $* maka kadar porfirin dalam plasma darah akan

    tinggi. $ada urin akan terlihat peningkatan uroporfirin, sementara pada tinja terjadi

    peningkatan coproporfirindan uroporfirin. =elain itu bisa juga dengan pemeriksaan urin

    menggunakan %ood3s lamp, akan terlihat colar pink fluorescenceyang disebabkan karena

    kelebihan porfirin.

    g. *erapi

    *erapi yang dapat diberikan hanyalah bersifat simptomatik karena terapi kausal

    yang bersifat genetik masih sulit dikerjakan. *anda dan gejala dari $* dapat

    dimanajemen, tetapi tidak ada pengobatannya. Manajemen yang biasa dilakukan+

    /) $hlebotomies (pembersihan darah) untuk mereduksi 0at besi pada hati, sekitar 2,9 L

    darah diambil setiap /-1 minggu. :iasanya phlebotomi dilakukan hanya 9-?

    kali; anemiaakan terjadi bila terlalu sering dilakukan phlebotomi. $hlebotomi akan

    membuat penderita mengalami kekurangan 0at besi yang ringan. $hlebotomies

    diberikan hingga le&el ferritin dalam serum berkurang sekitar 12ngml. $hlebotomies

    juga dapat mereduksi porfirin hingga le&el normal pada darah. "adar porfirin di hati

    dan plasma darah akan turun se!ara bertahap, kulit akan membaik dan pada akhirnyamenjadi normal kembali. 4ika penyakit ini kambuh, mungkin perlu dilakukan

    phlebotomi tambahan. =ekali le&el ferritin dan porfirin dalam darah normal, $*

    tidak akan timbul lagi.1) Menghindari matahari jika memungkinkan, menggunakan sunscreen dan baju

    pelindung seperti sarung tangan, topi, !elana, dan baju lengan panjang ketika diluar.

    9?

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    57/66

    8) 'osis rendah dari chloro1uine dan h"dro+"chloro1uine(obat yang biasa digunakan

    untuk merawat malaria). Obat-obatan tersebut mengeluarkan porfirin yang berlebihan

    dari hati. *etapi dosis yang telalu tinggi menyebabkan pengeluaran porfirin yang

    terlalu !epat, sehingga untuk sementara waktu dapat memperburuk keadaan pofiria

    kutanea tarda dan merusak hati.

    3) Larangan makanan yang mengandung 0at besi

    9) $erawatan dari penyakit yang mendasari () dengan interferon plus riba&irin telah

    diketemukan dapat mengurangi lesi kulit dan jumlah O' yang ditemui pada urin.

    ?) Menghindari faktor predisposisi hindari preparat atau obat yang merangsang aktifitas

    sitokrom $- 392 seperti obat anestesia, alkohol, steroid dan lain-lain.B) $emberian 0at-0at seperti glukosa dan hematin yang menekan kerja ALA sintase

    untuk menghambat pembentukan pra 0at porfirin.

    6) $emberian anti oksidan seperti karoten, &itamin >, dan

    (Kran!is!us, 122B; Mardiani, 1223)

    2. D!0$ I&e P"0e&'%'"(&

    a. *anda 'an 7ejala

    *imbul hiperpigmentasi biru keabu-abuan di bawah kuku, di palatum durum

    ($inborg, 122

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    58/66

    iperpigmentasi berwarna kekuningan juga ditemukan di kulit (5e&ille, 1228).

    b. $erangai "linis

    $igmentasi yang ditimbulkan oleh obat antimalaria terjadi di kulit, mukosa,

    subungual, jarang di lempeng kuku. 4aringan dari wajah, subngual, dan pretibial yang

    paling sering terkena. Mukosa mulut terdapat pigmentasi dari palatum keras dengan suatu

    batas yang jelas antara palatum keras dan palatum lunak. $igmentasi pada palatum durum

    berwarna kelabu kebiru-biruan hingga hampir hitam (:urket, 1226; $indborg, 122tiologi

    Akibat terapai supresif terhadap malaria dengan pemberian Guina!rine (Atabrine),

    amodiaGuine (amoGuin) atau hydroEy!hloroGuine (>r!oGuin) telah terbukti dapat

    menimbulkan suatu hiperpigmentasi mukokutaneus biru-hitam ($inborg, 122t Al, 1226).

    hloroGuine juga memiliki efek samping menyebabkan rambut berwarna kelabu,

    merusak sel-sel otot, dan menurunkan jumlah darah. :ila penggunaan dalam jangka

    waktu yang panjang bisa menyebabkan penumpukan pigmen kulit warna merah atau biru

    (#alla!e, 122B).

    "lorokuin dan hidroksiklorokuin menyebabkan warna biru keabu-abuan, biru-

    hitam. "uinakrin menimbulkan warna kekuningan (Murniati, dkk., /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    59/66

    $emeriksaan histologis dari spesimen biopsi yang diambil dari kulit pasien ini

    menunjukkan suatu granula kekuningan sampai !oklat tua yang menyerupai melanin,

    sekalipun komposisi yang pasti tidak diketahui.

    3. He(#!(%'($"$

    a. 'efinisi

    emokromatosis merupakan penyakit kelebihan 0at besi yang diturunkan, yang bisa

    berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak 0at besi yang diserap, $enyakit

    ini menyerang lebih dari / juta orang di A= (=ujono, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    60/66

    keabu-abuan pada palatum keras dengan derajat yang ringan pada gingi&a !ekat (Lyn!h et

    al, /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    61/66

    akibat anemia sinderoblastis, thalesemia alpha dan beta yang parah, sindrom

    myeodysplastik ($owel, 1221).

    g. *erapi

    $embatasan meminum alkohol, menghindari konsumsi suplemen yang

    mengandung besi ($owel, 1221).

    $rimaGuine fosfat dan 1uinacrine h"drochloride(Atabrine) dapat menyebabkan

    kera!unan. $rimaGuine fosfat dan 1uinacrine h"drochloride merupakan agen

    pengoksidasi dan dapat menyebabkan methemoglobinemia atau hemolyti! anemia

    (terutama pada pasien dengan 7?$' glu!ose-?-phosphate dehydrogenaseP defisiensi).

    "era!unan primaGuine dan Guina!rine dapat menyebabkan kelainan gastrointestinal dan

    juga dapat menyebabkan methemoglobinemia berat atau hemolisis. emolisis dan

    methemoglobinemia dapat menjadi tanda dari o&erdosis primaGuine dan Guina!rine. ji

    laboratoris lain yang dapat digunakan adalah :, free plasma hemoglobin, dan

    methemoglobin (Olson, 1223).

    ?/

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    62/66

    BAB V

    MAPPING CONCEPT

    ?1

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    63/66

    BAB VI

    KESIMPULAN

    'ari hasil diskusi kelompok dapat disimpulkan bahwa diagnosis diferensial kasus tersebut

    adalah $orfiria !utanea tarda, drug indu!ed pigmentation dan hemo!hromatosis. ntuk

    mendapatkan hasil yang lebih pasti diperlukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan fisik,

    pengukuran O' pada plasma darah, air kemih dan tinja terhadap kemungkinan adanya

    porfirin, dan biopsi kulit. *erapi yang dapat dianjurkan yaitu pembatasan meminum alkohol,

    menghindari konsumsi suplemen yang mengandung besi, serta manajemen tanda dan gejala.

    ?8

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    64/66

    BAB VII

    DAFTAR PUSTAKA

    http+anneahira.!ompen!egahan-penyakit

    http+dermis.netdermisrooten31?88diagnose.htm

    http+dermnetn0.orgsystemi!porphyria-!utanea-tarda.html

    http+en.wikipedia.orgwiki$re&enti&eTmedi!ine

    http+en!y!lopedia1.thefreedi!tionary.!omGuina!rine

    http+hemo!hromatosis.orgnternal.aspU$ageV=igns12and12=ymptoms

    ''-://".;"#"-e"%.(!0/;"#"/M%#!(,%0%

    http+library.usu.a!.iddownloadfkhistologi-0ukesti/.pdf

    http+my.opera.!omgreatranikablogUidV391?921

    http+medi!astore.!ompenyakitB91$orfiriaT"utaneaT*arda.html

    http+totalkesehatananda.!omli&er1.html

    Anonym. 122thedition.=t Louis.

    Langlais $, Miller =. 122

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    65/66

    Lewis MAO, Lamey $4. /

  • 7/23/2019 Oral Color Change Lesion

    66/66

    #alla!e '4. 122B. The 8upus *ook Panduan 8engkap *agi Penderita 8upus dan 5eluargan"a.

    $enerbit :-Kirst. Sogyakarta.

    #ood 5", $aul #7. /