Optimisme Arwana di Pasar Keramik -...

1

Transcript of Optimisme Arwana di Pasar Keramik -...

Page 1: Optimisme Arwana di Pasar Keramik - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2258/f0575bc0_Des17-ProvidentAgroTbk_cropped.pdf · Pejabat Baru Kementerian ESDM & SKK Migas Dilantik

14 INDUSTRI

Kontan Kamis, 29 Maret 2018

nMANUFAKTUR nMINERAL

Saya berharap, regenerasi itu kompetensi,

bukan yang lain.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Gerai

Pejabat Baru Kementerian ESDM & SKK Migas Dilantik

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mi-neral (ESDM) Ignasius Jonan melantik pejabat baru di Kementerian ESDM dan pejabat di Satu-an Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rabu (28/3). Salah satu yang dilantik adalah Djoko Siswanto sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM.

Pejabat lain yang dilantik adalah Akhmad Syakhroza sebagai Inspektur Jenderal Kemente-rian ESDM, E Widyo Sunaryo sebagai Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Hukum dan Keamanan Sekretariat Jende-ral Kementerian ESDM, Ediar Usman, sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas, serta Muhammad Wafid seba-gai Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Ditjen Mineral dan Batubara. Sementa-ra Tunggal, dilantik sebagai Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas.

Jonan berharap, para pejabat terpilih sesuai kompetensi yang dibutuhkan. "Setiap kali ada proses regenerasi, saya berharap regenerasi itu dasarnya adalah kompetensi, bukan dasar yang lain," ujar Jonan saat memberikan sambutan, Rabu (28/3).

Usai dilantik, Djoko menyatakan sejumlah tar-get kerja Ditjen Migas. Antara lain, penghapusan izin penghambat investasi, menerapkan perizin-an online, serta penyelesaian Daftar Isian Pelak-sanaan Anggaran (DIPA). "Penyelesaian kontrak production sharing contract (PSC) delapan wi-layah kerja juga dikejar," kata Djoko, Rabu (28/3).

Febrina Ratna Iskana

bisnis batubaran

Dwi Guna Melunasi Utang dari Dana IPOJAKARTA. Demi kelangsungan operasional, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) melakukan perubahan penggunaan dana hasil penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO). Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), kemarin.

Zulfian Mirza, Direktur Utama DWGL mengatakan, dana IPO sebagian besar untuk melunasi utang pem-bayaran ke pemasok batubara, yakni Borneo Indo Bara. "Ada somasi dari supplier, yang meminta kami melakukan pembayaran utang dengan nilai tertentu," katanya kepada KONTAN, Rabu (28/3).

Setalah melewati negosiasi, disepakati pembayaran utang dilunasi dari dana hasil IPO. Dana IPO yang dialokasikan untuk melunasi utang sebesar Rp 243 miliar. "Dengan penghapusan denda dan bunga, lebih baik karena cut off waktunya 30 November 2017," ungkapnya.

RUPSLB juga bersepakat, sisa dana IPO sebesar Rp 94 miliar untuk modal kerja. Akhir tahun lalu, Dwi Guna mengabarkan rencana IPO dengan target per-olehan dana Rp 465 miliar.

Zulfian mengklaim, meski ada perubahan penggu-naan dana IPO hal itu tidak berpengarauh terhadap rencana bisnis dan target tahun ini. "Target tetap 6 juta metrik ton tahun ini," sebut Zulfian.

Tahun 2017, DWGL mencatatkan penjualan batu-bara 3 juta metrik ton. Selain fokus produksi batuba-ra, Dwi Guna juga eningkatkan pendapatan dari pe-layanan jasa pelabuhan. Langkah ini untuk mening-katkan sisi pendapatan perusahaan.

Zulfian menerangkan, permintaan batubara pasar lokal paling banyak terserap untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hampir 90% produksi batubara DWGL terserap oleh PLN. "Tahun 2018, kami ingin mengembangkan pasar di luar PLN seperti industri semen, nikel dan smelter di Sulawesi," bebernya.

Dwi Guna memproyeksikan kinerja positif pada tahun ini. Perusahaan ini membidik pendapatan men-dekati Rp 1,1 triliun. Sayang, Zulfian tidak menyebut pencapaian pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun lalu.

Aulia Fitri

BANTEN. PT Arwana Citra-mulia Tbk optimistis pasar keramik masih mulus. Bukti-nya, emiten berkode saham ARNA di Bursa Efek Indone-sia (BEI) ini tetap menarget-kan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 1,88 triliun, atau naik 8,6% dibandingkan reali-sasi penjualan tahun lalu yang sebesar Rp 1,73 triliun.

Edy Suyanto, Direktur Ope-rasional Arwana Citramulia, mengatakan, target tersebut dapat tercapai lantaran sudah menyiapkan berbagai prog-ram yang mendukung kenaik-an nilai penjualan. “Kami tetap

optimistis karena sudah me-miliki program-program yang mendukung,” kata Edy kepa-da KONTAN, Rabu (28/3).

Setidaknya ada tiga prog-ram yang dapat mendukung realisasi target penjualan ta-hun ini. Ketiganya adalah program penambahan daerah distribusi, peluncuran produk baru, serta pengembangan pasar ekspor.

Menyusun strategi

Kalau tidak ada onak dan duri, Arwana Citramulia akan membuka tiga daerah distri-busi produk keramik baru yang berada di wilayah Nang-groe Aceh Darussalam, Am-

bon (Maluku) dan Kupang (Nusa Tenggara Timur). Un-tuk mendukung program ter-sebut, Arwana Citramulia se-dang mempersiapkan infra-struktur pendukung dan sumber daya manusia (SDM).

Sementara terkait peluncur-an produk keramik baru, Ar-wana Citramulia akan merilis keramik tipe Arwana berukur-an 25 centimeter (cm) x 50 cm yang menyasar pasar me-

nengah bawah. Selain itu, Ar-wana Citramulia juga akan memproduksi keramik tipe

Uno berukuran 20 cm x 60 cm yang menyasar kelas mene-ngah atas.

Di pasar ekspor, Arwana

Citramulia akan membidik beberapa negara potensial. Tahun ini ditargetkan pasar ekspor dapat mencuil sekitar 2% dari keseluruhan penjual-an Arwana Citramulia. Negara tujuan pasar ekspor tersebut adalah Malaysia, Filipina, Ko-rea Selatan, Pakistan, Maurit-ius dan Oman.

Tidak hanya fokus pada pe-ningkatan penjualan, Arwana Citramulia juga sedang proses peningkatan kapasitas pabrik di Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel). “Kenapa kita memi-lih pabrik di Ogan Hilir karena pasar di Sumatra cukup ba-nyak dan ingin menjawab permintaan di pasar Sumatra,” ujar Edy.

Untuk menambah kapasitas tersebut, Arwana Citramulia merogoh kocek hingga Rp 150 miliar. Pabrik ini akan resmi beroperasi tahun 2019 dan menghasilkan keramik ukur-an 50 cm x 50 cm, yang sebe-lumnya telah diproduksi di pabrik di Jawa Timur.

Pabrik di Plant 4 Arwana Citramulia ini telah beropera-si sejak September 2013. Ka-pasitas produksi mencapai 8 juta meter persegi (m²) kera-mik per tahun. Dengan pe-nambahan kapasitas produksi hingga 6 juta m² per tahun ini, maka total produksi pabrik keramik Arwana Citramulia di Sumatra Selatan akan men-jadi 14 juta m² per tahun. n

Optimisme Arwana di Pasar Keramik PT Arwana Citramulia Tbk akan melakukan berbagai strategi mendongkrak penjualan

Ferrika Sari

Kapasitas dan Hasil Produksi2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah kapasitas 38,20 40,86 41,37 49,37 49,37 49,37 57,37 57,37

Jumlah produksi 36,14 37,35 21,26 44,20 49,08 41,66 50,23 51,43

*Juta m² per tahun² per tahun per tahun Sumber: BEI

Volume Penjualan dan Hasil Produksi

2017 2016

Volume penjualan 51,78 46,42

Hasil Produksi 51,43 50,23

*Juta m²

Tahun ini Arwana

Citramulia

menargetkan

penjualan ekspor

mencuil 2%

Zainudin
Typewriter
29 Maret 2018, Kontan | Hal.14