OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR...

14
OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh MUHAMMAD ARIL TANJUNG NIM. 24005060 Program Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan INSITITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

Transcript of OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR...

Page 1: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT

TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Oleh

MUHAMMAD ARIL TANJUNG

NIM. 24005060

Program Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan

INSITITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

Page 2: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

ii

ABSTRAK

OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT

Oleh

Muhammad Aril Tanjung

NIM : 24005060

Peristiwa Dilli pada tahun 1991 Telah mengubah postur Tentara Nasional Indonesia (TNI), dimulai pada peristiwa itulah embargo senjata mulai di berlakukan dunia khususnya Amerika Serikat kepada TNI, dan kemudian diteruskan oleh badai krisis moneter berkepanjangan yang dimulai pada tahun 1998 sehingga Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) riil untuk semua sektor termasuk juga porsi anggaran TNI turut berkurang seiring dengan “terjun bebas” nya nilai tukar rupiah bila dibandingkan mata uang lain. Proses peremajaan peralatan persenjataan mulai tersendat, di lingkungan TNI Angkatan Darat (TNI AD) paradigma ini harus di akui telah mengurangi kesiapan sistem persenjataannya khususnya pada kendaraan tempur yang memerlukan perawatan dan suku cadang yang mahal dan sangat spesifik sehingga tidak bisa didapatkan di pasar bebas. Dengan di cabut nya embargo senjata oleh Amerika Serikat dan timbulnya kesadaran akhir-akhir ini akan penting nya sebuah angkatan bersenjata yang profesional bagi sebuah negara, yang di wujudkan dengan peningkatan anggaran TNI maka sudah selayaknya perawatan kendaraan tempur yang tingkat kesiapannya sudah jauh di bawah standar perlu di perhatikan kembali. Perawatan kendaraan tempur dapat dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan tingkat perawatan yang diperlukan oleh ranpur tersebut, sebagai ilustrasi perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup ditangani oleh bengkel lapangan di tingkatan Komando Distrik Militer (Kodim) sedangkan untuk perawatan berat seperti overhaul, upgrade kendaraan tempur (Ranpur) kewenangannya diserahkan kepada bengkel tingkat empat (IV) yang saat ini keberadaannya hanya ada di kota Bandung. Dengan jumlah kendaraan tempur yang lebih dari 1000 unit, TNI AD berada dalam posisi yang sulit jika menginginkan armada Ranpur nya berada pada tingkat kesiapan 100% jika tetap mengandalkan satu buah bengkel tingkat IV, karena proses perawatan berat mempunyai siklus 10 tahun sedangkan kapasitas komulatif bengkel tingkat IV hanya sekitar 120 unit bergantung kepada jenis ranpur yang dirawat. Kapasitas ini kelihatannya memadai bila dilihat sepintas, tetapi permasalahan sebenarnya adalah pada jenis Ranpur Tank dimana rasio jumlah tank dibandingkan dengan kapasitas perawatan adalah 34, hal ini menunjukkan bahwa butuh 34 tahun agar seluruh tank mendapatkan perawatan besar, hal ini

Page 3: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

iii

tentu tidak sesuai dengan siklus standar perawatan besar sepuluh tahunan seperti yang diungkapkan diatas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah bengkel yang efektif dan efisien ditinjau dari sisi pembiayaan dan kesiapan ranpur beserta konsekuensi yang mungkin ditimbulkan dari pemilihan lokasi dan jumlah bengkel dari optimasi tersebut serta membandingkan dengan kondisi saat ini. Metode pemrograman linier di aplikasikan untuk menentukan jumlah dan lokasi bengkel tingkat IV dan kemudian analisa SWOT dipergunakan untuk menentukan posisi strategis beserta konsekuensinya dari hasil optimasi. Manfaat yang diharapkan dari kajian ini adalah memberikan masukan kepada Direktur Peralatan TNI AD mengenai manajemen makro sistem perawatan berat Ranpur yang efisien dan efektif ditinjau dari sisi ekonomi dan pertahanan. Lima lokasi strategis untuk pendirian bengkel ditentukan berdasarkan analisa postur dan kebutuhan TNI saat ini dan yang akan datang. Semua data mengenai kendaraan tempur bersifat sangat rahasia sehingga tidak bisa ditampilkan secara eksplisit dan hanya di wakili dalam bentuk persentase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diperlukan dua buah bengkel tingkat IV tambahan serta penambahan 50% kapasitas bengkel tingkat IV yang sudah ada. Berikut ini adalah kesimpulan yang dihasilkan melalui penelitian ini: • Penambahan jumlah bengkel akan memperkecil biaya perawatan secara

keseluruhan bila dibandingkan dengan kondisi saat ini. • Jumlah bengkel yang optimum untuk merawat kendaraan tempur TNI-AD

terdapat di sejumlah tiga lokasi yaitu : Medan, Bandung dan Pontianak. • Selanjutnya, dengan skenario penambahan sejumlah bengkel maka biaya

perawatan total kendaraan tempur sebesar 80% dari skenario perawatan total kendaraan tempur saat ini.

• Skenario penambahan jumlah bengkel dapat menghasilkan penghematan Devisa Negara sebesar 70% dari biaya total perwatan kendaraan tempur dengan skenario kondisi saat ini.

• Selain terjadi penghematan Devisa Negara yang cukup signifikan diharapkan juga terjadi Multiplier effect untuk supporting industries di Indonesia bila skenario penambahan bengkel di laksanakan.

• Komponen utama dalam penentuan layak investasi sebuah bengkel dalam study ini adalah : Harga tanah dan ongkos transportasi ( jarak ).

• Hasil analisa SWOT menunjukkan bahwa skenario penambahan jumlah bengkel berada pada kuadran I yaitu kuadran ideal sehingga skenario ini sangat layak untuk dipertimbangkan.

Kata kunci: Optimasi biaya perawatan ranpur.

Page 4: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

iv

ABSTRACT

THE OPTIMIZATION OF COMBAT VEHICLE MAINTENANCE COST IN INDONESIAN ARMY

By Muhammad Aril Tanjung

NIM: 24005060

The Dilli tragedy in the year 1991 has changed the posture of Indonesian armed forces (TNI). Due to this event, the United States started its the weaponry embargo to TNI. The TNI’s posture change was also affected by the Indonesia’s monetary crisis starting in the year 1998. Due to the monetary crisis, the Indonesia’s State Budget (APBN) for all sectors – including the budget for TNI – has declined. Because of the limited budget, the rejuvenation process of TNI’s equipment, including the equipment of the Indonesian army (TNI AD) has been disrupted. As far as the TNI AD is concerned, the limited budget has interrupted not only its highly expensive combat vehicles treatment but also its very specific spare parts which cannot be bought in the free market. With the cancellation of weaponry embargo by United States in 2006 and recent awareness for the importance of professional armed forces for a nation and with the increasing budget for TNI, it seems it is the right time for TNI to reconsider maintaining their old combat vehicles so that they meet the standard required. The maintenance of combat vehicle can be grouped into several classes according to its maintenance level required by each combat vehicle. As an illustration, a light maintenance like battery and lamps replacement can be handled by field workshop in the District Military Command (Kodim) while the heavy maintenance like combat vehicle overhaul and upgrading is done by the workshop of class four (IV), which now exists only in Bandung. With the number of tank-typed combat vehicles, which is more than 1000 units, the TNI AD has a difficult position if they want to keep all of its combat vehicles in a desired readiness condition while the TNI AD merely relies on the only one class IV workshop. One of the reasons is that the heavy maintenance has a ten-year cycle while the cumulative capacity of class IV workshop is only for around 120 units of combat vehicles. This capacity seems to be adequate if seen at a glance, but the real problems occur at the tank – typed combat vehicle where the ratio between the number of tank – typed combat vehicles and its treatment capacity is 34. This indicates that TNI AD needs 34 years to conduct a heavy maintenance for all its tank – typed combat vehicles. This obviously does not match the standard of the ten-year cycle of the heavy maintenance. This study aims to determine the number of efficient and effective workshops – particularly from the point of view of the cost efficiency, the readiness of the combat vehicles, and consequences – if the workshops are optimized on the basis of their existing condition. Linear programming method was utilized to determine the number and the locations of the class IV workshops. SWOT analysis was also

Page 5: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

v

utilized to determine the strategic positions along with their consequences resulting from the optimization. It is expected that this study can give inputs to The Military Equipment Director (Direktur Peralatan) of TNI AD about the effective and efficient macro management of combat vehicle maintenance system, which is evaluated from the economic and defense point of view. Five strategic locations for the workshop establishment are determined based on the posture analysis and requirement of the existing of TNI as well as the future need of TNI’s posture. All data about combat vehicles cannot be presented explicitly. They are presented in a form of percentage. The results of this study suggest that two additional new workshops be built, and fifty percent (50%) capacity to the existing workshop be added. The study has the following conclusions: • Constructing new workshops will lower overall maintenance cost compared to

existing • condition. • From the optimization, two additional class IV workshops must be built

besides the existing one. Therefore, there will be three additional workshops altogether, which are located in Medan, Bandung, and Pontianak.

• With the scenario of new workshop constructions, the total cost of vehicle combats maintenance equals to 80% of the total maintenance cost of the existing combat vehicles.

• The scenario of the new workshop constructions could save 70% of national expenditure compared with sustaining the existing combat vehicles maintenance condition.

• Besides the significant saving of national expenditure, if the scenario is implemented, it could give multiplying effects to the related industries in Indonesia.

• The main determining components for the feasibility of the workshop constructions are land price and transportation cost (the distance).

• The result of SWOT analysis indicates that the scenario stays at quadrant I, which is the ideal quadrant. It means that the scenario is feasible to be implemented for the combat vehicle maintenance system in the future.

Keyword: optimization, combat vehicle, maintenance cost

Page 6: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

vi

OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT

Oleh Muhammad Aril Tanjung

NIM : 24005060

LEMBAR PENGESAHAN Program Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui

Tanggal…7……Mei…..2007

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Arsegianto M.Sc. NIP : 130935677

Page 7: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

vii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut

Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta

ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut

Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi

pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus

disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin

Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

Page 8: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

viii

Dipersembahkan kepada (alm)Ayah , dan ibu,Fanny Livia (istri), Safitri Arifa (anak)

Page 9: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T , atas selesainya tesis ini. Tesis ini

disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Magister dari Institut

Teknologi Bandung.

Penulis sangat berterima kasih kepada: 1. Dr.Ir.Arsegianto Msc. Dosen pembimbing. Atas segala saran, arahan dan

bimbingan selama penelitian berlangsung hingga selesainya penulisan tesis ini dengan baik.

2. Dr.Ir.Krishna Nur Pribadi Msc.Mpil. Dosen penguji pada ujian tesis.

3. Dr.Ir. Bambang Kismono Hadi. Dosen penguji pada ujian tesis.

4. Dosen dan staf Program Magister Cranfield University,UK .

5. Pihak Departemen Pertahanan yang telah memberikan beasiswa pada penulis.

6. Pihak Direktorat Peralatan Angkatan Darat.

7. Pihak Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat.

8. Teman-teman mahasiswa Program Magister Studi Pembangunan Alur Studi

Pertahanan ITB Angkatan pertama Tahun 2005.

9. Dosen dan staff Program Magister Studi Pembangunan ITB.

10. Terakhir penulis sampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada Istri,

dan putri tercinta yang selalu berdoa, dan setia menemani penulis dalam suka

maupun duka.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan penulis.

Namun hal tersebut tidaklah mengurangi minat penulis untuk ikut

menyumbangkan suatu pemikiran yang mungkin berguna bagi masyarakat.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan saran, kritik dan pandangan pembaca

laporan ini, yang bersifat membangun dan bermanfaat.

Bandung,…7 Mei….2007.

Penulis

Page 10: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT .......................................................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. vi

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................ vii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI ........................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv

Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 14

I.1 Latar belakang. .............................................................................................. 1

I.2 Maksud dan tujuan ......................................................................................... 3

I.3 Ruang lingkup ................................................................................................ 3

I.4 Metodologi Studi .......................................................................................... 4

I.5 Sistematika laporan ........................................................................................ 6

Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD ...................... 8

II.1 Direktorat Peralatan Angkatan Darat ........................................................... 8

II.1.1 Sejarah Peralatan Angkatan Darat ..................................................................... 10 

II.2 Perawatan Ranpur ....................................................................................... 15

II.3 Kondisi kendaraan tempur .......................................................................... 18

Bab III Metodologi .............................................................................................. 20

III.1 Identifikasi masalah dan model pendekatannya ........................................ 20

III.2 Model optimasi biaya perawatan kendaraan tempur. ................................ 21

III.3 Data ........................................................................................................... 26

III.4 Analisis SWOT ......................................................................................... 27

Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis, dan Diskusi ............................................ 30

IV.2 Hasil perhitungan ..................................................................................... 31

IV.2.1 Sistem Perawatan Ranpur Saat ini ................................................................... 31 

IV.2.1 Skenario Penambahan Bengkel ........................................................................ 33 

IV.3 Analisis dan diskusi .................................................................................. 37

Page 11: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

xi

IV.3.1 Persentase volume kendaraan kondisi awal dengan skenario usulan ...... 37 

IV.3.2 Penghematan Devisa Negara ............................................................................. 39 

IV.4 Analisis SWOT ......................................................................................... 42

IV.4.1 Data ......................................................................................................................... 42 

IV.4.2 Hasil perhitungan ................................................................................................. 43 

IV.4.3 Diskusi dan Analisis ............................................................................................ 45 

Bab V Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 48

V.1 Kesimpulan ................................................................................................ 48

V.2 Saran ........................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50

Page 12: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

xii

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI

Gambar I. 1 Diagram Alir Proses Pengerjaan Tesis ................................................ 6

Gambar III. 1 Model Sistem Transportasi Perawatan Kendaraan Tempur ............ 24

Gambar IV. 1 Persentase Unit Ranpur yang Dirawat Berdasarkan Wilayah

(Kondisi Awal) .............................................................................. 32 

Gambar IV. 2 Persentase Unit Ranpur yang di Rawat di Bengkel Berdasarkan

Wilayah (Skenario usulan). ........................................................... 35 

Gambar IV. 3. Persentase Volume Kendaraan Kondisi Awal Vs Skenario Usulan

....................................................................................................... 37 

Gambar IV. 4. Perbandingan Breakdown Biaya Antara Kondisi Awal Dengan

Skenario Usulan. ............................................................................ 40 

Gambar IV. 5 Grafik Analisis SWOT ................................................................... 46 

Page 13: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

xiii

DAFTAR TABEL Tabel IV. 1 Kekuatan ............................................................................................ 43 

Tabel IV. 2 Kelemahan ......................................................................................... 44 

Tabel IV. 3 Peluang............................................................................................... 44 

Tabel IV. 4 Ancaman ............................................................................................ 45 

Tabel IV. 5 Gabungan ........................................................................................... 45 

Page 14: OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR …digilib.itb.ac.id/files/disk1/636/jbptitbpp-gdl-muhammadar-31767-1... · perawatan ringan seperti penggantian baterai, lampu-lampu cukup

xiv

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Nama Pemakaian Pertama/

Pada Halaman

APBN

ABRI

Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

1

10

Bengpuspalad

Ditpalad

Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat

Direktorat Peralatan Angkatan Darat

2

2

GPS Global Positioning System 4

NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia 1

Ranpur Kendaraan Tempur 2

SWOT

TKR

Strength, Weakness, Opportunities, Threat

Tetara Keamanan Rakyat

16

8

TNI Tentara Nasional Indonesia 2

TNI AD TNI Angkatan Darat 2

POLRI Polisi Republik Indonesia 10