Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

42
Dr. Rusilanti, M.Si Universitas Negeri Jakarta

Transcript of Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Page 1: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Dr. Rusilanti, M.Si

Universitas Negeri Jakarta

Page 2: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Pada periode sejak terjadi konsepsi sampai bayi berusia setahun terjadi pertumbuhan otak yang cepat yang dinamai Periode Lompatan Pertumbuhan Otak atau Periode Pertumbuhan Otak Cepat (Brain Growth Spurt). Pada periode ini neuron sangat peka dan sangat dipengaruhi oleh situasi lingkungan seperti pola asuh diantaranya dengan belaian kasih sayang ibu, membacakan cerita pada anak sebelum tidur, juga termasuk pola asuh makan yaitu dengan cara memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan bayi yang diberikan dengan penuh kasih sayang. Dengan demikian periode ini dapat termanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kecerdasan anak.

Page 3: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 4: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 5: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Salah satu upaya untuk mencapai kecerdasan otak dan pertumbuhan yang optimal adalah dengan cara pemberian makanan pertama dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Bayi yang menderita kurang gizi berat di masa pertumbuhan otak ini akan mengalami berkurangnya jumlah sel otak sebanyak 15 – 20% sehingga dapat menghambat pertumbuhan otak, yang tentunya akan berpengaruh pada perkembangan kecerdasan bayi.

Page 6: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 7: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Banyak hasil penelitian telah membuktikan bahwa makanan yang terbaik bagi bayi usia 4 – 6 bulan adalah ASI, setelah usia itu bayi perlu mendapat makanan tambahan seperti bubur susu, biskuit, bubur beras, nasi tim, buah pisang, buah pepaya. Dalam hal ini makanan bagi ibu menyusuipun tak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui berpengaruh terhadap kualitas produksi ASI yang diberikan. Kebutuhan gizi ibu yang menyusui lebih besar daripada ibu hamil, karena dibutuhkan untuk penyediaan air susu dan pemulihan kesehatan ibu sesudah melahirkan.

Page 8: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 9: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

1. ASI lebih mengandung antibodi (zat kekebalan) yang dapat melindungi bayi dari infeksi dan memiliki komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi bila dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi. Didalam usus laktosa akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat. Adanya asam laktat dalam usus bayi memberi manfaat berupa: a) Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen; b) merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin dalam usus; c) memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinat (protein susu); d) memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral seperti: calsium, fosfor, magnesium

Page 10: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Suhu ASI lebih sesuai dengan suhu tubuh bayi, Mudah diserap oleh pencernaan bayi yang masih

lemah, Lebih praktis dan ekonomis, karena ASI dapat

diberikan kapan saja, dimana saja dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membelinya.

Melindungi bayi dari resiko diare, karena lebih aman terhadap kontaminasi

Resiko alergi pada bayi kecil sekali Bayi yang menyusu pada ibunya, pertumbuhan

gerahamnya lebih baik. Payudara ibu telah diciptakan sedemikian rupa

sehingga waktu bayi menghisap, sehingga kemungkinan bayi akan terselak kecil sekali.

Yang tak kalah pentingnya adalah adanya ikatan batin (emotional bonding) antara ibu dan anak. Karena selama menyusui terjalin ikatan kasih sayang yang sangat kuat antara ibu dan anak seperti yang dibutuhkan dibutuhkan oleh bayi.

Page 11: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

1. Kolostrum, yaitu sampai hari ketiga setelah persalinan, berwarna kekuningan, kental dan agak lengket. Kandungan kolostrum dibandingkan dengan air susu yang berwarna putih: kolostrum mengandung lebih banyak protein, imunoglobulin A dan Laktoferin dan sel-sel darah putih yang berperan penting dalam mencegah timbulnya infeksi penyakit, lebih banyak vitamin A, lebih banyak natrium dan seng namun kurang dalam hal lemak dan laktose.

Page 12: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi.

Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.

Page 13: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.

Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum.

Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah.

Terdapat anti microbaterial factor.

Page 14: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.

PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature. Lemaknya lebih banyak mengandung

Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature.

Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi pada bayi.

Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.

Page 15: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

2. ASI masa transisi, yaitu mulai hari ke empat sampai hari ke sepuluh. ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa).

Kadar protein semakin rendah Volume semakin meningkat.

Page 16: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

3. ASI Matur Disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya,

yang dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.

Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertamabagi bayi.

Page 17: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untu bayi.

Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat, riboflaum dan karotin.

Tidak menggumpal bila dipanaskan. Volume: 300 – 850 ml/24 jam

Page 18: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Terdapat anti microbaterial factor, yaitu: Antibodi terhadap bakteri dan virus, Cell

(phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T), Enzim (lysozime, lactoperoxidese) , Protein (lactoferrin, B12

Ginding Protein) , Faktor resisten terhadap staphylococcus, Complecement ( C3 dan C4)

Page 19: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Berdasarkan hasil penelitian, salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia zat gizi tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi karena dapat membantu perkembangan syaraf secara normal.

Page 20: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. 

Page 21: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.

Page 22: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

ASI mengandung hormon protein yang dikenal sebagai adinopectin. Kadar adiponectin yang tinggi dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko terkena serangan jantung, sementara rendahnya kadar adiponectin dalam darah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini.

Page 23: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Pada ASI ditemukan juga hormon leptin yang berperan dalam metabolisme lemak. Leptin dipercaya sebagai molekul penyampai pesan kepada otak tentang terdapatnya lemak pada tubuh. Hal ini memperkecil peluang terjadinya obesitas pada bayi.

Page 24: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Bayi mengalami pengalaman pertama tentang rasa makanan sejak masih dalam kandungan. Rasa cairan ketuban berubah-ubah bergantung jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Rasa dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan di salurkan ke cairan ketuban yang tidak hanya dirasakan oleh janin tetapi juga meningkatkan penerimaan dan kenikmatan bayi pada saat masa penyapihan ASI. Kemampuan bayi untuk mengetahui dan menerima rasa dan selera berkembang setelah lahir.

Page 25: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Oleh karena itu pengalaman pertama terhadap rasa dan selera mempunyai dampak terhadap penerimaan rasa dan selera pada masa bayi dan anak. Telah diketahui sejak lama bahwa bayi yang terpapar dengan rasa dalam ASI akan meningkatkan penerimaan rasa tersebut sehingga mempercepat keberhasilan penyapihan. Beberapa bayi yang mendapat ASI lebih dapat menerima sayur-sayuran pada pemberian pertama dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula. Anak yang diberikan ASI paling sedikit 6 bulan juga lebih jarang mengalami kesulitan makan (picky eaters), sepanjang cara pemberian ASInya benar.

Page 26: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Bayi usia 4 – 5 bulan Pada masa ini bayi mulai diperkenalkan dengan

makanan tambahan berupa sari buah dan bubur susu. Sari buah haruslah berasal dari buah yang manis seperti pepaya, pisang, jeruk. Hindari buah-buahan yang berasa asam. Dalam pemberian jus buah sebaiknya hindari penggunaan gula dan madu karena bayi belum memiliki kemampuan daya tahan tubuh terhadap bakteri C. Botulinum yang teradapat pada madu, bakteri tersebut penyebab keracunan makanan, sementara penggunaan gula belum diperlukan karena pada tahap ini bertujuan untuk memperkenalkan rasa alami.

Disamping sari buah, bayi juga boleh diberikan biskuit bayi yang dicairkan dengan dengan tekstur yang cair, atau bubur tepung seperti tepung beras, tepung kacang hijau.

Page 27: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Bayi usia 6 - 8 bulan Pada ini bayi mulai dapat diperkenalkan

dengan makanan yang teksturnya sedikit lebih kental dibandingkan untuk usia sebelumnya, sepert bubur tepung yang lebih kental, bubur beras campur yang disaring atau diblender serta tim saring. Buah-buahan sebagai sumber vitamin, mineral dan serat tetap diberikan.

Page 28: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Bayi usia 9 – 12 bulan Seperti pada usia sebelumnya, buah-buahan

masih diberikan namun sudah lebih beragam, namun demikian tetap hindari buah-buahan yang memiliki rasa yang tajam seperti nanas, durian, sawo. Perhatikan bila sesudah makan buah lalu bayi tersebut mengalamin diare maka hindari buah tersebut.

Page 29: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 30: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Usia 1 – 3 tahun Usia 4 – 6 tahunJenis bahan Berat Jenis bahan

BeratBeras 150 gr Beras 200

grDaging/telur/ayam/ 50 gr Daging/telur/ayam/ikan 50 gr

Tempe/tahu 50 gr Tempe/tahu 50

grSayuran 50 gr Sayuran 50

grBuah 100 gr Buah 100

gr Susu segar/cair 200 gr Susu segar/cair 200

grGula pasir 2 sdm Gula pasir 3

sdmMinyak goreng 2 sdm Minyak goreng 2

sdm

Page 31: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 32: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 33: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Menurut Chase dan kawan-kawan (1971) dalam Satoto 1990 lebih kurang 75 persen sel otak manusia telah terbentuk pada saat kelahiran dan mengandung 100 miliar sel otak (neuron). Di usia setahun, pertumbuhannya mencapai 70% dari otak dewasa, selain itu 70 – 85% neuron yang ada sudah terbentuk secara lengkap.

Page 34: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Susunan saraf pusat manusia berkembang pesat selama dalam kandungan dan sesudah lahir dalam dua tahun pertama juga masih berkembang pesat, lebih pesat dari bagian-bagian lain tubuh, sehingga kurang lebih 80 – 90 persen ukuran otak orang dewasa dicapai pada usia empat tahun (As’ad, 2002).

Page 35: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Protein, merupakan zat pembangun yang juga berperan pada pertumbuhan otak.

Lemak, bahan makanan sumber lemak khususnya kolesterol berperan pada pertumbuhan sel otak, demikian juga dengan asam amino esensial diantaranya ialah asam lemak omega-3 rantai panjang seperti asam lemak eikosapentanoat (EPA) dan docosa-heksanoat (DHA). Proporsi DHA dalam fosfolipid otak manusia adalah yang paling tinggi.

Page 36: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Mineral Iodium, karena berperan pada pembentukan hormone tiroksin. Hormon ini sangat berperan pada proses metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi iodine rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat kompensasi dengan membesarkan kelejarnya. Prevalensi gangguan akibat kekurangan iodine (GAKI) di Indonesia termasuk tinggi, karenanya defisiensi iodine atau gondok endemic merupakan salah satu masalah gizi utama. Salah satu dampak GAKI ialah terjadinya penurunan IQ point. Bahan makanan sumber iodine ialah ikan dan hasil laut lainnya, rumput laut dan garam beryodium.

Page 37: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Asam folat, pada umumnya pada ibu hamil terjadi keseimbangan asam folat yang negative. Makanan sehari-hari yang tidak memenuhi kebutuhan asam folat dapat menyebabkan kurangnya pertumbuhan otak janin. Dengan demikian sejak dalam kandungan janin sudah membutuhkan asam folat demikian juga pada masa terjadinya pertumbuhan pesat otak (growth spurt).

Page 38: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Pada anak kecil dan bayi, timbunan asam folat yang rendah ketika dilahirkan disertai dengan kebutuhan yang tinggi akan vitamin ini untuk pertumbuhan pesat menyebabkan banyak anemia megaloblastik menyerang kelompok umur ini. Pada metabolisme asam folat berhubungan erat dengan vitamin B12 dan vitamin C. Bahan makanan sumber asam folat adalah bahan makanan hewani maupun nabati.

Page 39: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Pada waktu anak diberi makan sebaiknya tersenyum, bicara dan bercanda dengan anak. Hubungan emosional antara anak dengan ibu hendaklah dibina dengan baik, ibu harus tenang, sabar dan tekun. Suasana makan hendaknya dalam keadaan saantaai dan menyenangkan bagi anak.

Makan sebaiknya dihidangkan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak pada permulaan makan. Berilah kesempatan pada anak untuk menambah makanannya sesuai dengan keinginannya.

Jangan memaksa anak untuk mencoba makanan yang baru kalau ia tidak mau

Page 40: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Untuk memperkenalkan makanan yang baru sebaiknya dihidangkan bersama-sama makanan yang disukai anak.

Biarkanlah anak belajar makan sendiri dengan sendok meskipun sekitarnya menjadi kotor. Berilah alat-alat makan yang sesuai dan disukai anak, seperti: sendok, piring, gelas.

Berilah pujian pada anak bila ia berhasil makan dengan baik agar anak merasa senang karena mendapatkan penghargaan.

Page 41: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang
Page 42: Optimalisasi pertumbuhan balita dengan gizi seimbang

Terima kasih