OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 BANGSALAN TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: KURNIAWAN IS RAHARJO K4606007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes...

Page 1: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT

TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA KELAS VI SD

NEGERI 1 BANGSALAN TERAS BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

KURNIAWAN IS RAHARJO

K4606007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT

TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA KELAS VI SD

NEGERI 1 BANGSALAN TERAS BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

KURNIAWAN IS RAHARJO

K 4606007

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd Drs. Bambang Wijanarko, M.kes

NIP. 19651128 199003 1 001 NIP. 19620518 198702 1 001

Page 4: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 18 Oktober 2010

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Sunardi, M.Kes

Sekretaris : Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes

Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Anggota II : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Kurniawan Is Raharjo. OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN

MODIFIKASI PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA

SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 BANGSALAN TAHUN PELAJARAN

2010/2011, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimana efektifitas penerapan

pembelajaran dengan modifikasi permainan untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan tahun pelajaran 2010/2011.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.

Intack Group dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 18 siswa. Data hasil belajar lompat

tinggi gaya straddle diperoleh melalui tes unjuk kerja kemampuan psikomotorik,

lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa di

dalam mengikuti proses pembelajaran lompat tinggi gaya straddle melalui

penerapan pendekatan bermain, sedangkan angket digunakan untuk memperoleh

data hasil belajar secara kognitif.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa hasil

keterampilan lompat tinggi gaya straddle meningkat dari 33,33 % pada kondisi

awal menjadi 61,11 % pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 77,78% pada akhir

siklus II. Sedangkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

lompat tinggi gaya straddle dari 42,7% pada kondisi awal menjadi 62,22% pada

akhir siklus I dan meningkat menjadi 86,7% pada akhir siklus II. Sementara hasil

belajar secara tes tertulis atau angket pada kondisi awal sebesar 36,1% meningkat

menjadi 61,67% pada akhir siklus dan meningkat menjadi 82,2% pada akhir

siklus II. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan

pembelajaran dengan modifikasi permainan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

tahun pelajaran 2010 /2011.

Page 6: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Sesungguhhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

( Surat Asy-Syarh, 94: 6)

OLAHRAGA adalah sahabat sejati, sahabat bukan MATEMATIKA

yang dapat dihitung dengan rumus, EKONOMI yang mengharapkan

materi, PPKN yang dituntut oleh undang-undang, FISIKA yang hanya

memikirkan logika. Tiada hari tanpa OLAHRAGA.

( Penulis )

Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti

takkan berhasil jika tidak mencoba. Dan kegagalan adalah kesuksesan

yang tertunda.

( Beverly Hills)

Page 7: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Kucurahkan segala pikiran dan doaku untuk membuat hasil karya skripsi ku ini,

dan kupersembahkan sebagai bukti cintaku kepada:

Ayah dan ibuku tercinta

Dengan kasih sayang, doa, dukungan dan pengorbanannya berusaha memberikan yang

terbaik untuk putera puterinya

Adik ku tersayang (Gunaning Epinasti)

Kamu yang selalu aku cari saat senang dan sedih sehingga mengerti makna saudara

Pembimbingku

Terima kasih atas waktu, bantuan ide, motivasi, nasehat, dan Do’anya

Pendamping hidupku kelak

If it is love true….. it is so easy… semoga engkau dapat menjadi pendamping hidupku

selamanya di dunia dan akherat. Amin…

Sahabat-sahabatku

Genk masjid, kost kuda, n genk gembel CS, terima kasih untuk nasehat,kritik, saran,

semangat, serta kenangan manis dan pahit kita di kampus Manahan tercinta

POK Jaya.

Teman-teman FKIP UNS POK khususnya Penjaskesrek ’06

Terima kasih untuk kebersamaanya selama menempuh kuliah di UNS

Almamaterku

Tempat dimana mengajariku belajar, berkenalan, dengan teman-teman berjuang bersama-sama

mencari ilmu untuk bekal dimasa depan.

Page 8: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami

hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut

dapat diatasi. Oleh karena itu penulis ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd sebagai pembimbing I yang dengan sabar

memberikan petunjuk, membimbing, mengarahkan, menuntun, serta

menyarankan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Ibu Herning Suprapti, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Ibu. Sri Satiti, S.Pd

Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan

membantu peneliti, serta Siswa kelas VI yang bersedia menjadi subyek

penelitian.

7. Bapak, ibu, adik serta segenap keluarga yang senantiasa memberikan

dorongan, motivasi dan semangat sehingga skripsi ini dapat terwujud.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya hanya ungkapan terima kasih yang begitu besar dan berharap

semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat. Semoga segala amal

baik tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Surakarta, September 2010

Page 9: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

PENGAJUAN ................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTRAR TABEL DAN GRAFIK ................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 8

1. Hakikat Aktivitas Belajar .............................................................. 8

2. Pendidikan Jasmani ...................................................................... 13

3. Pembelajaran ................................................................................. 15

4. Bermain ......................................................................................... 22

5. Lompat Tinggi .............................................................................. 26

B. Kerangka Berpikir ............................................................................ 32

C. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 34

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 35

Page 10: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

A. Setting Penelitian .............................................................................. 35

1. Tempat Penelitian ........................................................................ 35

2. Waktu Penelitian .......................................................................... 35

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................................... 35

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................... 36

C. Subjek Penelitian .............................................................................. 36

D. Sumber Data ................................................................................... 36

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................ 37

F. Analisis Data .................................................................................... 37

G. Prosedur Penelitian ........................................................................... 39

1. Rancangan Siklus I ...................................................................... 39

2. Rancangan Siklus II ..................................................................... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42

A. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................... 42

B. Deskripsi Hasil Tindakan ................................................................. 48

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 78

A. Simpulan ........................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................. 78

Daftar Pustaka ................................................................................................... 80

Lampiran ........................................................................................................... 82

Page 11: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Awalan Lompat Tinggi Gaya Straddle ........................................... 30

Gambar 2. Tolakan Lompat Tinggi Gaya Straddle .......................................... 30

Gambar 3. Sikap Badan Diatas Mistar Lompat Tinggi Gaya Straddle ............. 31

Gambar 4. Pendaratan Lompat Tinggi Gaya Straddle ...................................... 32

Gambar 5. Kerangka Berpikir ........................................................................... 34

Gambar 6. Bagan Teknik Analisis Data Model Interaktif ................................ 38

Gambar 7. Strategi Penelitian .......................................................................... 39

Gambar 8. Grafik Aktivitas Belajar Lompat Tinggi Siswa Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal ......................................... 46

Page 12: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan .............................................. 35

2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ......................................................... 37

3. Prosentase Indikator Pencapaian Keberhasilan Penelitian.......................... 41

4. Daftar Nilai Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa Kelas

VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal .......................................... 42

5. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Stradde

Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal. .................... 43

6. Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada

Kondisi Awal .............................................................................................. 45

7. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal .............................. 46

8. Angket Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada

Kondisi Awal .............................................................................................. 47

9. Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya

Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan ...................................... 55

10. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan Siklus I Pertemuan Pertama dan Pertemuan

Kedua ......................................................................................................... 56

11. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Siswa Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus I Pertemuan Pertama. ............................. 57

12. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI Pada Siklus I Pertemuan Kedua .................................................. 57

13. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus I Pertemuan Pertama .............................................................. 59

14. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus I Pertemuan Kedua ................................................................. 60

15. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus I Pertemuan Pertama .............................. 61

Page 13: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

16. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus I Pertemuan Kedua ............................................ 59

17. Diskripsi Angket Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan ............................................................... 62

18. Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 70

19. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan Siklus II Pertemuan Pertama dan Pertemuan Kedua . 71

20. Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa Kelas

VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Pertama ................. 71

21. Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa Kelas

VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Kedua ................... 72

22. Diskipsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus II Pertemuan Pertama ............................................................. 73

23. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus II Pertemuan Kedua ................................................................ 74

24. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Pertama ........................................ 75

25. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Kedua ........................................... 75

26. Diskripsi Angket Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus II ....................................... 76

Page 14: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Hasil Wawancara Dengan Guru .................................................................. 82

2. Daftar Nama Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011 ................................................................................................... 83

3. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran Lompat Tinggi

Gaya Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan ............................. 84

4. Angket Soal Tes Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................................ 85

5. Angket Soal Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................ 86

6. Angket Soal Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................... 87

7. Daftar Nilai Siswa PTK Pembelajaran Penjasorkes Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan ..................................................................................... 88

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................................... 89

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .................................. 98

10. Diskripsi Angket Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1 Lompat Tinggi Gaya

Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011 ................................................................................................... 107

11. Diskripsi Angket Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 2 Lompat Tinggi Gaya

Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011 ................................................................................................... 108

12. Diskripsi Angket Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 1 Lompat Tinggi Gaya

Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011 ................................................................................................... 109

13. Diskripsi Angket Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 2 Lompat Tinggi Gaya

Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011 .................................................................................................. 110

14. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas

VI SD Negeri 1 Bangsalan Siklus I Pertemuan Pertama ........................ 111

15. Hasil Kemampuan Lompt Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas

VI SD Negeri 1 Bangsalan Siklus I Pertemuan Kedua ............................... 112

Page 15: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

16. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan Siklus II Pertemuan Pertama ................................ 113

17. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan Siklus II Pertemuan Kedua .................................. 114

18. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 115

Page 16: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang

mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi,

pendidikan, politik dan budaya dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

tersebut peranan pendidikan amatlah strategis. Untuk itu sekolah sebagai salah

satu pendidikan formal berusaha meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat

berperan serta dan bersaing di kancah internasional, termasuk didalamnya adalah

pendidikan jasmani. Pendidikan dalam situasi moderen dituntut untuk

menyiapkan warga negara yang mampu berpartisipasi dalam zaman globalisasi

sekarang ini.

Dalam rangka pendidikan nasional, Sekolah Dasar (SD) merupakan satu

jenjang pendidikan yang paling penting keberadaanya. Sehingga peningkatan

mutu pendidikan harus dimulai dengan peningkatan mutu pendidikan di Sekolah

Dasar. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai

tantangan yang tidak dapat ditanggulangi dengan menggunakan paradigma lama.

Perkembangan ilmu dan teknologi tidak dapat dikejar kalau pembelajaran di

sekolah masih menggunakan cara-cara lama. Paradigma pembelajaran harus

diubah dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar, sehingga fungsi guru

juga berubah dari pengajar menjadi fasilitator. Hal diatas juga dikemukakan Toho

Cholik, Rusli Lutan (2001: 3) gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam

praktek pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model metode-metode praktek

ditekankan pada “Teacher Centered“ dimana para siswa melakukan latihan fisik

berdasarkan perintah yang dilakukan oleh guru.

Dewasa ini hampir semua orang mengukur tingkat keberhasilan

pendidikan berdasarkan hasil saja. Pembelajaran yang baik hendaknya bersifat

menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek

kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat

1

Page 17: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dilihat dari kualitas yang

telah dilakukan di sekolah-sekolah. Oleh sebab itu pembelajaran yang aktif

ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara

langsung. Akan tetapi hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru

lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum dibandingkan

dengan prosesnya.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui

aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk kebugaran

jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

sehat dan aktif, sikap sportif (fair play), serta kecerdasan emosi. Tujuan yang

ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pembangunan individu secara

menyeluruh antara lain aspek kognitif, afektif, psikomotor, mental, emosional,

sosial dan spiritual, oleh karena itu pendidikan jasmani telah diajarkan dari tingkat

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas bahkan di

Perguruan Tinggi.

Usaha untuk meningkatkan pembelajaran dan proses pendidikan jasmani

belum berjalan seperti apa yang diharapkan, hal ini terlihat dari kesulitan siswa

dalam memahami konsep penguasaan teknik dasar olahraga yang dikarenakan

aktivitas belajarnya sangat kurang, sehingga berakibat rendahnya hasil belajar

siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa model pembelajaran yang

digunakan guru masih kurang ideal. Dalam setiap pembelajaran perhatian siswa

kurang terpusat karena materi yang disampaikan kurang menarik dan tidak diolah

secara baik misalnya dalam cabang olahraga atletik yang setiap guru hanya

menitik beratkan pada penilaian hasil bukan proses pembelajarannya, sehingga

dalam belajar siswa tidak menggunakan kesempatan untuk berlatih dan

beraktivitas gerak secara aktif. Hal ini terjadi dalam mata pelajaran Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) pada materi lompat tinggi gaya

straddle pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Belum maksimalnya cara atau model pembelajaran atletik disekolah

akan berdampak terhadap rendahnya hasil belajar lompat tinggi di sekolah dengan

jumlah peserta didik yang cukup banyak dan berakibat kurang efektifnya

Page 18: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pembelajaran. Disamping banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa antara lain kurang efektifnya guru Penjasorkes disekolah dalam

membuat dan mengembangkan media pembelajaran juga model-model

pembelajaran yang belum banyak mengenal PAIKEM (pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) membuat proses pembelajaran

pendidikan jasmani khususnya materi lompat tinggi dilaksanakan dalam situasi

monoton.

Dengan adanya upaya peningkatan aktivitas belajar siswa maka akan

dihasilkan sumber daya manusia yang lebih berpotensi dan kompetensi tinggi

sehingga juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun perbedaan sumber

daya manusia atau individu seseorang sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar

siswa saat kegiatan belajar di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Sri

Satiti, S.Pd mengungkapkan sebagian siswanya merasa malas dan bosan saat

pelajaran Penjasorkes. Selain itu kebanyakan siswa beranggapan pelajaran

Penjasorkes adalah pelajaran yang membosankan dan melelahkan. Seperti yang

diungkapkan salah satu siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan yang bernama

Aziz dan beberapa siswa mengungkapkan pelajaran Penjasorkes membosankan

dan cabang olahraganya sangat banyak tetapi tidak pernah ada permainan.

Menanggapi permasalahan tersebut sehingga perlu adanya strategi atau

pendekatan yang dapat membuat anak lebih tertarik dalam pelajaran Penjasorkes.

Dilain pihak, melalui hasil observasi pada siswa kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan tahun pelajaran 2010/2011. Pada mata pelajaran pendidikan jasmani

dalam materi lompat tinggi ketersediaan sarana dan prasarana belum bisa

dioptimalkan untuk pembelajaran lompat tinggi yang efektif. Selain itu siswa

terkadang mengalami kesulitan dalam mempraktikkan teknik gerakan lompat

tinggi. Siswa kurang paham dalam setiap tahap pembelajaran karena kurang

mampu memahami secara penuh teknik gerakan lompat tinggi yang benar seperti

yang dicontohkan. Kombinasi gerakan awalan, tolakan, saat berada di atas mistar

dan saat jatuh atau mendarat belum dapat dipahami oleh siswa, karena siswa

merasa bosan dan kesulitan mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh

guru selama ini.

Page 19: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dalam penyampaian mata pelajaran pendidikan jasmani sebenarnya

banyak metode yang dapat digunakan oleh guru, salah satu adalah model

permainan (gaming). Model permainan (gaming) adalah kegiatan belajar yang

menghendaki siswa berkompetisi atau berlomba baik fisik maupun mental sesuai

dengan aturan permainan yang telah ditetapkan. Dalam model pembelajaran

permainan ini harus ada menang atau kalah. Karena dunia anak lebih peka

dengan situasi permainan dari pada serius, dan mereka juga akan merasa

tertantang untuk berkompetisi. Didalam pembelajaran disajikan banyak variasi-

variasi supaya tidak mudah jenuh sebab siswa kerap kali juga cepat bosan dalam

melaksanakan kegiatannya.

Sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang tidak bisa

dipisahkan dari aktvitas bermain, maka pembelajaran lompat tinggi gaya straddle

di Sekolah Dasar juga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas bermain dan

disesuaikan dengan kondisi siswa. Perlu diketahui oleh seorang guru bahwa siswa

Sekolah Dasar mempunyai karakter cepat bosan, oleh karena itu dengan

permainan membuat siswa keluar dari kegiatan rutinitas dikelas dan merasa

senang saat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Selain itu

permainan dapat memberikan siswa peluang agar lebih mengenal materi dalam

suatu hubungan yang baik, untuk jenis pelajaran yang membosankan. Dengan

model permainan ini siswa akan berkompetisi atau berlomba untuk mendapatkan

hasil yang terbaik. Salah satu teori belajar menegaskan bahwa sesulit apapun

materi pelajaran apabila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan, maka

pelajaran tersebut akan mudah dipahami.

Berdasarkan uraian pendekatan bermain yang telah diungkapkan diatas

menggambarkan bahwa, model permainan merupakan salah satu model atau

pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan pada materi lompatan tinggi gaya

straddle, namun pencapaian hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh model

pembelajaran bermain saja, masih ada faktor lain seperti kemampuan kondisi

fisik.

Upaya untuk mengatasi permasalahan dalam pencapaian hasil belajar

lompat tinggi gaya straddle tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih

Page 20: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mendalam baik secara teoritik maupun praktik melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, pembelajaran Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang telah dilaksanakan di SD Negeri 1

Bangsalan masih banyak kendala yang dihadapi, misalnya siswa kurang senang

dengan pelajaran atletik, siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran

dan fasilitas yang terbatas. Disamping hal tersebut model pembelajaran yang

diterapkan oleh guru belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini terlihat dari

ketrampilan gerak, aktivitas belajar yang rendah, serta hasil belajar dan

kemampuan siswa dalam melakukan lompatan yang masih rendah dikarenakan

pembelajaran yang masih monoton. Kondisi-kondisi ini harus diperhatikan dan

perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya. Berdasarkan masalah yang telah

dikemukakan diatas yang melatar belakangi judul penelitian ”Optimalisasi

Pembelajaran Dengan Modifikasi Permainan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan Tahun Pelajaran 2010/2011”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Banyak kendala yang dihadapi dalam pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle, pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Bangsalan Tahun

Pelajaran 2010/2011.

2. Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran 2010/2011

belum menguasai teknik lompat tinggi gaya straddle dengan benar.

3. Aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa Sekolah

Dasar Negeri 1 Bangsalan masih rendah.

4. Model pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bangsalan

belum menunjukkan hasil yang optimal.

Page 21: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

5. Adanya sarana dan prasana belum mendukung hasil belajar lompat tinggi gaya

straddle yang optimal.

6. Belum diketahui efektifitas model pembelajaran bermain terhadap hasil

belajar lompat tinggi lompat tinggi gaya straddle.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian sehingga perlu

dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam

penelitian sebagai berikut :

1. Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Bangsalan belum menguasai teknik

lompat tinggi gaya straddle dengan benar.

2. Efektifitas pembelajaran dengan modifikasi bermain terhadap hasil belajar

lompat tinggi gaya straddle.

3. Aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle siswa kelas VI Sekolah

Dasar Negeri 1 Bangsalan yang masih rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan modifikasi permainan dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada

siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, tujuan

penelitian ini adalah :

Page 22: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Ingin mengetahui efektivitas pembelajaran dengan modifikasi permainan

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle

pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Bangsalan Tahun Pelajaran

2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi guru pendidikan jasmani dapat dijadikan pedoman untuk menentukan

dan memilih pendekatan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle untuk siswanya.

2. Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan lompat tinggi gaya straddle serta

mendapatkan aktivitas pembelajaran yang menyenangkan.

Page 23: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Aktivitas Belajar

a. Pengertian Aktivitas

Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Kegiatan ini

bisa saja dilakukan sekali-sekali, bisa saja dilakukan berkali-kali dan terus-

menerus (http://www.wikimu.com). Sedangkan menurut Haditono dkk tahun 1983

(http://uin-suka.info/ ejurnal/ index.php?option=com), aktivitas adalah melakukan

suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas menunjukkan adanya kebutuhan

untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

W.J.S Poerwadarminta (1991 : 108) mengatakan bahwa “aktivitas adalah

keaktifan, kegiatan, kesibukan kerja atau salah satu kegiatan kerja yang

dilaksanakan ditiap bagian kerja diperusahaan”. Sedangkan menurut Oemar

Hamalik (2009: 171) dalam pengajaran modern lebih menitikberatkan kepada

aktivitas sejati, yaitu siswa belajar dengan bekerja untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lain, serta dapat

mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.

Dalam Martinis Yamin (2007: 76) disebutkan bahwa dalam diri siswa

terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip inilah

yang dapat mengendalikan siswa. Dengan kata lain, untuk dapat mengendalikan

(mengarahkan) siswa, dibutuhkan suatu aktivitas. Dimyati juga menambahkan

bahwa aktivitas pembelajaran siswa dapat merangsang dan mengembangkan bakat

yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah (Martinis, 2007:

77). Sehingga aktivitas siswa sangat berperan dalam pembelajaran.

Siswa belajar aktif ditandai bukan hanya aktif secara fisik tetapi juga

aktif secara mental. Dan biasanya aktif secara mental inilah yang sangat penting

8

Page 24: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dan utama dalam pembelajaran. Karena dengan aktivitas pembelajaran dapat

tersimpan dalam memori sampai siswa dewasa.

Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan aktivitas

merupakan kegiatan yang dilakukan secara aktif untuk memperoleh pengetahuan,

pemahaman, atau keterampilan lain untuk hidup di masyarakat.

b. Pengertian Aktivitas Belajar

Terdapat kesalahan pengertian yang sering muncul bahwa aktivitas

dalam pembelajaran disamakan dengan menyuruh siswa melakukan sesuatu.

Tetapi aktivitas yang dimaksud itu jika siswa sendiri melakukan sesuatu kearah

perkembangan jasmani dan kejiwaan. Sehingga ia tidak hanya menggunakan

telinga saja tetapi juga mata, tangan, ikut memikirkan, merasakan sesuatu, dan

sebagainya.

Gagne dan Briggs (1979) dalam Martinis Yamin (2007: 83) menjelaskan

rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas yang meliputi 9

aspek guna menumbuhkan aktivitas siswa. Masing – masing diantaranya :

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional ( kemampuan dasar ) kepada siswa

3) Mengingatkan kompetensi prasyarat

4) Memberikan stimulus ( masalah, topik dan konsep) yang akan dipelajari

5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya

6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

7) Memberikan umpan balik ( feed back )

8) Melakuakan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes sehingga kemampuan

siswa selalu terpantau dan terukur

9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah

serangkaian kegiatan yang melibatkan beberapa indra agar memperoleh

Page 25: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pengetahuan , pemahaman , aspek perilaku lain , dan memajukan keterampilan

yang dimiliki.

c. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar Siswa

Menurut S. Nasution (1988: 93) yang dikutip H.J. Gino (1998: 52-53)

macam-macam keaktifan belajar siswa antara lain: ”Visual activities, oral

activitis, listening activities, drawing activities, motor activities, mental activities,

emotional activities”.

Sedangkan menurut Getrude M Whipple dalam Oemar Hamalik (2009:

173) membagi 7 kegiatan aktivitas belajar yaitu:

1) Bekerja dengan alat-alat visual

a) Mengumpulkan gambar dan bahan ilustrasi lainnya

b) Mempelajari gambar, streograph slide film, khusus mendengarkan

penjelasan, mengajukan pertanyaan

c) Mengurangi pameran

d) Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang menarik minat, sambil mengamati

bahan visual

e) Memilih alat-alat visual ketika memberikan laporan lisan

f) Menyusun pameran, menulis tabel

g) Mengatur file material yang akan digunakan kelak

2) Ekskursi dan trip

a) Mengunjungi museum, akuarium, dan kebun binatang

b) Mengundang lembaga yang dapat memberikan keterangan dan bahan

c) Menyaksikan demonstrasi, seperti proses produksi di pabrik sabun, proses

penerbitan surat kabar, dan proses penyiaran televisi

3) Mempelajari masalah-masalah

a) Mencari informasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penting

b) Mempelajari ensiklopedi dan referensi

c) Membawa buku-buku dari rumah dan perpustakaan umum untuk

melengkapi seleksi sekolah

Page 26: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

d) Mengirim surat kepada badan-badan bisnis untuk memperoleh informasi

dan bahan-bahan

e) Melaksanakan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Guidance yang telah

disiarkan oleh guru

f) Membuat catatan-catatan sebagai persiapan diskusi dan laporan

g) Menafsirkan peta, menentukan lokasi-lokasi

h) Melakukan ekperimen, misalnya membuat sabun

i) Menilai informasi dari berbagai sumber, menentukan kebnenaran atas

pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan

j) Mengorganisasi bahan bacaan sebagai persiapan diskusi atau laporan lisan

k) Mempersiapkan dan memberikan laporan-laporan lisan yang menarik dan

bersifat informatif

l) Membuat rangkuman, menulis laporan dengan maksud tertentu

m) Mempersiapkan daftar bacaan yang digunakan dalam belajar

n) Men-skin bahan untuk menyusun subjek yang menarik untuk studi lebih

lanjut.

4) Mengapresiasi literatur

a) Membaca cerita-cerita yang menarik

b) Mendengarkan bacaan untuk kesenangan dan informasi

5) Ilustrasi dan konstruksi

a) Membuat chart dan diagram

b) Membuat blue print

c) Menggambar dan membuat peta, relief map, pictorial map

d) Membuat poster

e) Membuat ilustrasi, peta, dan diagram uuntuk sebuah buku

f) Menyusun rencana permainan

g) Menyiapkan suatu frieze

h) Membuat artikel untuk pameran

6) Bekerja menyajikan informasi

a) Menyarankan cara-cara penyajian informasi yang menarik

b) Mengedit bahan-bahan dalam buku-buku

Page 27: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c) Menyusun bulletin board secara up to date

d) Merencanakan dan melaksanakan suatu program assembly

e) Menulis dan menyajikan dramatisasi

7) Cek dan tes

a) Mengerjakan informal dan standardized test

b) Menyiapkan tes-tes untuk murid lain

c) menyusun grafik perkembangan

d. Manfaat Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar siswa dapat memberikan banyak manfaat. Oemar

Hamalik (2009: 91) menyatakan adanya 8 manfaat aktivitas belajar yaitu:

1) Siswa mencari dan mendapatkan pengalaman sendiri.

2) Dapat mengembangkan seluruh aspek diri siswa.

3) Dapat meningkatkan kerjasama dengan siswa lain.

4) Dapat mengatasi perbedaan individual karena siswa belajar dan bekerja sesuai

dengan minat dan kemampuannya.

5) Menumbuhkan sikap-sikap positif seperti disiplin belajar dan musyawarah.

6) Dapat memupuk kerjasama antara sekolah dan orang tua siswa yang

bermanfaat dalam pendidikan siswa.

7) Dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis sehingga

pembelajaran dilaksanakan secara realistik dan konkrit.

8) Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih hidup.

Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino (1998:52) bahwa, “dari semua unsur

belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar

sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang

belajar”.

Page 28: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari phsysical education yang

digunakan di Amerika. Pengertian dari pendidikan jasmani adalah pendidikan

mengenai fisik dan mental seseorang. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan

sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk

mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian

pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan

disusun secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan

pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Syarifudin dan Muhadi, 1992 : 04).

Sedangkan menurut H.J.S. Husdarta (2009: 18) Penjas adalah proses pendidikan

melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas

jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap

sportif, dan kecerdasan emosi (Samsudin, 2008: 2). Pendidikan jasmani dapat

didefinisikan sebagai salah satu proses pendidikan, yang ditujukan untuk

mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik (Toho Cholik, Rusli Lutan,

2001: 2). Selain dari berbagai pendapat diatas salah satu definisi pendidikan

jasmani yang patut dikemukakan adalah yang dilontarkan dalam Lokakarya

Nasional tentang Pembangunan Olahraga pada tahun 1981 (Abdul Gafur, 1983: 8-

9) yang dikembangkan oleh penulis (Cholik Mutohir, 1992) dikutip dari Toho

Cholik, Rusli Lutan (2001: 27) adalah sebagai berikut:

”.......pendidikan jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar

dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, kesehatan dan

kesegaran jasmani, kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan

perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka

Page 29: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan

Pancasila”

Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, itu

menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang

mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building),

kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities) dan

pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian ini memberikan

pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang

sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan

tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan

itu tidak mengandung unsur-unsur pembelajaran.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Jika dicermati secara mendalam perumusan pendidikan jasmani,

olahraga dan kesehatan, merupakan bagian dari pendidikan nasional secara

keseluruhan melalui aktivitas jasmani seseorang. Untuk itu seiring dengan tujuan

pendidikan secara umum maka pendidikan jasmani dan olahragapun harus

ditingkatkan, sebab banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui pendidikan

jasmani. Sedangkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan, maka

pendidikan jasmani haruslah dilaksanakan dengan baik dan benar dalam instansi

dan lembaga pendidikan. Tujuan utama pengajaran pendidikan jasmani di sekolah

dasar adalah membantu peserta didik agar meningkat keterampilan gerak mereka,

di samping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai

aktivitas (Toho Cholik, Rusli Lutan, 2001: 54).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian pendidikan yang

mempunyai peran penting untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan jasmani mempunyai manfaat penting bagi perkembangan dan

pertumbuhan anak, meningkatkan ketrampilan gerak anak, berkembangnya

kecerdasan dan pembentukan watak dan sikap sportif yang semuanya penting

untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti dikemukakan

tercapainya tujuan pendidikan jasmani menurut (Samsudin, 2008: 3) antara lain :

Page 30: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Meletakkan landasan karakter yang dibuat melalui internalisasi nilai dalam

pendidikan jasmani.

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial

dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran

pendidikan jasmani.

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan ketrampilan teknis serta strategi berbagai permainan dan

olahraga, aktivitas pengembangan senam, aktivitas, ritmis, akuatik (aktivitas

air).

6) Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan

dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai

aktivitas jasmani.

7) Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan

orang lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi

untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.

9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat kreatif.

3. Pembelajaran

a. Definisi Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari kata instruction, menunjuk pada

kegiatan, yaitu bagaimana peserta didik belajar dan peserta didik mengajar atau

dapat dikatakan proses belajar mengajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2003: 17) pembelajaran adalah “proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar”. Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74)

bahwa “mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru

kepada siswa”. Selanjutnya menuurut Undang-Undang RI. No 20 tahun 2003

pasal 1 ayat 20 pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga berguna untuk

mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan pembelajaran, pendekatan

pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting dan mempunyai hubungan

Page 31: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

fungsional untuk mencapai tujuan instruksional. Untuk itu seorang guru harus

memilih atau menentukan pendekatan pembelajaran mana yang sesuai untuk

pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses

pembelajaran secara efektif dalam kegiatan interaksional. Pembelajaran yang

tepat ditentukan berdasar analisis terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian

kegiatan pembelajaran dengan sendirinya harus memperhatikan faktor-faktor

internal dan eksternal yang merupakan faktor yang penting dalam menentukan

pembelajaran.

b. Ciri-ciri Dalam Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan

informasi atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa. Berdasar hal tersebut,

maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru

mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan

belajar dapat tercapai. Menurut H.J Gino (1998: 36) menyatakan, “ciri-ciri

pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar

siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4)

suasana belajar dan (5) kondisi subyek belajar”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri

pembelajaran terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar, alat

bantu belajar, suasana belajar, dan kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran

tersebut harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri

pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:

1) Motivasi belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar bila seorang siswa tidak dapat

melakukan tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk

menemukan sebab-sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau

melakukan tugas ajar dari guru.dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi

rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya.

Page 32: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk

mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang

oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh dalam diri seseorang. Dalam

kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak didalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar yang

menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.

2) Bahan belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi

belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan

memperhatikan karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta,

prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.selain bahan yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi

pengajaran dapat merangsang daya cipta atau yang bersifat menantang agar

menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk menemukan atau memecahkan

masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.

3) Alat bantu belajar

Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat-alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru

harus berusaha agar materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap

dengan mudah oleh siswa. Apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan

alat-alat yang menarik, maka siswa akan merasa senang dan pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik.

4) Suasana belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran.suasana belajar akan berjalan dengan baik,

Page 33: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

apabila terjadi komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa.

Disamping itu juga, adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana

belajar mengajar akan berlangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan

dengan karakteristik siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik.

5) Kondisi siswa yang belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda,

tetapi juga memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan

dan memliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.

Dengan kondisi siswa yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi

siswa dalam proses belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan

pada peranan dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi

lebih berperan sebagai fasilitator, motivator, dan sebagai pembimbing.

c. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM)

PAIKEM adalah suatu akronim yang digunakan dalam konteks

pembelajaran. Akronim sejenis yang digunakan yakni ASIK yang berarti Aktif,

Senang, Inovatif dan Kreatif. Secara umum memang dikenal dengan sebutan

PAKEM yakni Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Tetapi

seiring dengan perkembangannya ditambah dengan pengembangan dari

pembelajaran kreatif yakni pembelajaran yang inovatif. Dan sekarang lebih

dikenal dengan PAIKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan.

Adapun maksud dari masing-masing kata PAIKEM menurut Suparlan

dkk, (2008: 70) yaitu :

1) Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif

mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan memecahkan

masalah.

2) Inovatif yaitu guru harus menciptakan kondisi belajar dan kegiatan

pembelajaran yang baru sesuai tuntutan dan perkembangan pendidikan.

Page 34: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Kreatif yaitu guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga

memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

4) Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran yakni mencapai tujuan/kompetensi yang ditetapkan.

5) Menyenangkan yaitu guru harus mampu menciptakan suasana belajar-

mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya

tinggi.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) merupakan model

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk mandiri dan aktif

dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan guru bertugas sebagai motivator dan

fasilitator. Setiap kegiatan yang dilakukan siswa selalu dipantau dan setiap

kesulitan yang dihadapi siswa memberi selalu memberi solusi.

Secara garis besar Suparlan, dkk (2008: 71) menggambarkan PAIKEM

sebagai berikut:

1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar

melalui berbuat.

2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan

semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi

siswa.

3) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,

termasuk cara belajar kelompok.

4) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasan dan

melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Berdasarkan pendapat tersebut menggambarkan bahwa PAIKEM

diantara guru dan siswa merupakan hubungan timbal balik. Guru berusaha

merancang pembelajaran sebaik mungkin dan siswa harus aktif dalam kegiatan

belajar-mengajar. Dengan kata lain, antara guru dan siswa terjalin koordinasi

pembelajaran yang interaktif dan setiap kegiatan yang dilakukan siswa selalu

dipantau oleh guru.

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM) merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut

Page 35: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Suparlan, dkk (2008: 74) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

melaksanakan PAIKEM yaitu :

1) Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi.

Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap

berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu

lahan yang harus diolah guru sehingga subur bagi perkembangan kedua

sifat tersebut.

2) Mengenal anak secara perorangan

Masing masing siswa/anak berasal dari lingkungan keluarga yang

bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM

perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam

kegiatan pembelajaran. Dengan mengenal kemampuan anak, guru dapat

membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar anak menjadi

optimal.

3) Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain

berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam

pengorganisasian belajar. Dengan duduk berkelompok akan

memudahkan mereka untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran

dalam menyelesaikan tugasnya.

4) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan

memecahkan masalah

Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Kemampuan

berpikir kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan

alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berfikir tersebut berasal dari

rasa ingin tahu dan berimajinasi oleh karena itu tugas guru adalah

mengembangkannya dengan sering-sering memberikan tugas atau

mengajukan pertanyaan yang terbuka.

5) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.

Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk dapat memberi motivasi

siswa bekerja lebih baik lagi dan menimbulkan inspirasi bagi siswa

lainnya. Dan juga dapat dijadikan rujukan bagi guru ketika membahas

suatu masalah.

6) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) sebagai bahan dan sumber

belajar perlu dimanfaatkan oleh guru, agar anak menjadi lebih senang,

dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati,

mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi,

membuat tulisan, membuat gambar dan lainnya.

7) Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan

belajar

Umpan balik merupakan interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik

hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa

Page 36: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dan diberikan secara santun untuk menanamkan rasa percaya diri. Guru

harus konsisten memeriksa dan memberikan hasil pekerjaan siswa.

8) Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental

Aktif mental lebih diutamakan daripada aktif secara fisikal. Hal ini

dimaksudkan untuk menimbulkan keberanian dari siswa. Guru

hendaknya mampu menghilangkan perasaan penyebab rasa takut

tersebut.

Hal-hal di atas jika diperhatikan dengan baik maka akan memberi

peluang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM) akan berhasil. Ciri-ciri PAIKEM berhasil, Menurut Suparlan, dkk

(2008: 95) adalah “aktif, kritis, kreatif, kematangan emosional sosial meningkat,

produktif dan siap menghadapi perubahan”. Dan tidak diragukan lagi jika

PAIKEM benar-benar dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya maka tujuan

pendidikan seperti apa yang diharapkan dalam Undang-Undang yakni membentuk

watak dan mengembangkan potensi anak didik akan tercapai.

d. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk

mendekati sesuatu. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan mengatur faktor

eksternal dalam suatu kegiatan belajar yang menjaga dan mendorong tercapainya

tujuan pengajaran. Dengan demikian pembelajaran merupakan suatu proses

membuat orang belajar atau memanipulasi lingkungan sehingga memberikan

kemudahan kepada orang lain untuk belajar. Berkaitan dengan pembelajaran,

Sukintaka (1992: 55) menyatakan, “pembelajaran mengandung pengertian,

bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi disamping

itu juga terjadi peristwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”.

Jadi didalam pembelajaran terjadi dua kejadian secara bersama yaitu (1)

ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini guru atau pelatih, (2) pihak lain yang

menerima yaitu, peserta didik atau siswa. Dengan demikian dalam peristiwa

pembelajaran dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif antara guru dan

siswa.

Page 37: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dalam kegiatan pembelajaran, pendekatan pembelajaran merupakan

aspek yang sangat penting, dan mempunyai hubungan fungsional untuk mencapai

tujuan instruksional. Untuk itu seorang guru harus memilih dan menentukan

pendekatan yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses

pembelajaran secara efektif dalam kegiatan interaksional.

Pendekatan pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan analisis

terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian kegiatan pembelajaran dengan

sendirinya harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pendekatan

pembelajaran. Berkaitan dengan pendekatan pembelajaran Wahjoedi (1999: 121)

menyatakan bahwa, “pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan

belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga

dapat meperoleh hasil belajar secara optimal”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan bahwa, pendekatan

pembelajaran adalah cara kerja yang mempunyai system tertentu untuk

memudahkan pelaksanaan proses proses pembelajaran dengan membelajarkan

siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain sangat disukai oleh anak karena sifat dari bermain sendiri

menyenangkan. Yudha M. Saputra (2001:6) menyatakan “bermain adalah

kegiatan yang menyenangkan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:

698) bahwa ”bermain adalah melakukan sesuatu untuk bersenang-senang”.

Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004: 4) yaitu ”bermain adalah dunia anak,

sambil bermain mereka belajar, dalam belajar, anak-anak adalah ahlinya”.

Selanjutnya menurut M. Furqon (2008: 4) menyatakan bahwa:

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di

mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya.

Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal yang

menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain

Page 38: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

juga bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk

meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan

rasa untuk menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena

anak berada di luar kenyataan, dengan memasuki suatu dunia imajiner.

Bermain memberikan suatu arena di mana anak masuk dan terlibat untuk

menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-

kadang menemukan dirinya dari bermain.

Bermain memberikan suatu arena dimana anak masuk dan terlibat untuk

menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-kadang

menemukan dirinya dari bermain. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa aktifitas siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan mempunyai tujuan

pengembangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga melalui bermain

dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa.

Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen-

elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya. Bermain pada intinya

adalah aktivitas yang digunakan sebagi hiburan (Husdarta, 2009: 6). Dilain pihak

olahraga adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan,

dan ketiganya dapat menjadi satu secara pas dalam konteks pendidikan jika

digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan.

Siswa dan bermain merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya

kebutuhan akan makan, minum, tidur dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat

mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti

halnya atletik adalah nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang

kaya yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut

Yudha M. Saputra (2001: 9-10) kegiatan atletik bernuansa permainan

mengandung beberapa ciri sebagai berikut :

1) Siswa terlibat dalam tugas gerak yang bervariasi dengan irama tertentu.

2) Mengakibatkan kegemaran berlomba atau bersaing secara sehat.

3) Menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat berlatih.

4) Tugas gerak yang mengandung resiko yang sepadan dengan kemampuan

siswa dan menjadi tantangan.

5) Menguji ketangkasan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang baru.

Page 39: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Dari pengertian diatas ditarik kesimpulan yang dimaksud bermain adalah

dunia anak yang menjadi aktivitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu untuk

bersenang-senang.

b. Fungsi Bermain

Anak yang bermain akan melakukan aktivitas bermain dengan sukarela

dan akan melakukan aktivitas bermain tersebut dengan kesungguhan, demi untuk

memperoleh kesenangan dari aktivitas tersebut. Menurut Sukintaka (1992: 7)

“bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, kadang

memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui

kemampuan lawan, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya”.

Selanjutnya menurut Yudha M. Saputra (2001:6) “dengan bermain dapat

memberikan pengalaman belajar sangat berharga bagi siswa. Selain itu kegiatan

bermain dapat meningkatkan siswa dengan sasaran aspek yang dapat

dikembangkan menurut lima aspek”. Aspek-aspek tersebut adalah:

1) Manfaat bermain untuk perkembangan fisik

2) Manfaat bermain untuk perkembangan motorik

3) Manfaat bermain untuk perkembangan sosial

4) Manfaat bermain untuk perkembangan emosional

5) Manfaat bermain untuk perkembangan ketrampilan olahraga

c. Dorongan Dasar Anak Dalam Bermain

Dorongan dasar bagi anak sangat penting terutama anak dalam masa

pertumbuhan maupun perkembangan. Menurut Agus Mahendra (2004: 8)

”dorongan dasar adalah suatu keinginan untuk melakukan dan menghasilkan

sesuatu”. Semua anak memiliki perasaan seperti ini yang kemungkinan besar

merupakan sifat keturunan atau pengaruh lingkungan. Dorongan dasar dikaitkan

dengan pengaruh masyarakat, guru, orang tua dan teman-teman sendiri. Biasanya

dorongan besar akan berpola sama pada setiap anak dan tidak dipengaruhi oleh

sifat kematangan.

Page 40: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Selanjutnya menurut Agus Mahendra (2004: 8-9) ”dorongan tersebut

niscaya mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan untuk

menciptakan program yang sesuai dengan sifat-sifat anak”. Dorongan-dorongan

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Dorongan untuk bergerak

2) Dorongan untuk berhasil dan mendapatkan pengakuan.

3) Dorongan untuk mendapatkan pengakuan teman dan masyarakat.

4) Dorongan untuk bekerja sama dan bersaing.

5) Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik.

6) Dorongan untuk bertualang.

7) Dorongan untuk kepuasan kreatif.

8) Dorongan untuk menikmati irama.

Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 35-36) menyatakan, manakala

guru menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya

kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut:

1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama

sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.

2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan

membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan

untuk menguasai strategi.

3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih

dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.

Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang

guru. Jika dalam pelaksanaan permainan kurang menarik dan peranan siswa

dalam pembelajaran permainan tersebut kurang optimal karena teknik yang masih

rendah, maka seorang guru harus dengan segera mampu mengatasinya. Selama

pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati kegiatan pembelajaran

sebaik mungkin. Guru selalu memberikan semangat atau motivasi untuk semua

siswa untuk berusaha sebaik mungkin supaya tidak banyak mengalami kesulitan

dan kesalahan dalam teknik gerakan maupun tujuan pembelajaran. Kesalahan-

kesalahan yang dibiarkan selama pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan

tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Page 41: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5. Lompat Tinggi

a. Pengertian Lompat Tinggi

Lompat tinggi adalah suatu gerakan yang diawali dengan lari, menolak,

melayang untuk melewati mistar dan mendarat. Berkaitan dengan lompat tinggi

Aip Syarifudin (1992: 106) menyatakan “lompat tinggi adalah suatu bentuk

gerakan melompat keatas dengan cara mengangkat kaki kedepan keatas dalam

upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh

(mendatar) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan

pada salah satu kaki untuk mencapai suatu ketinggian tertentu”. Menurut

Mochamad Djumidar A. Widya (2004: 85) “lompat tinggi adalah suatu rangkaian

gerakan untuk mengangkat tubuh keatas dengan melalui proses lari, menumpu,

melayang, dan mendarat”.

Berdasarkan pengertian lompat tinggi yang dikemukkan dua ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, lompat tinggi merupakan suatu gerakan yang

diawali dengan lari, menumpu dan menolak dengan menggunakan salah satu kaki

setingi-tingginya untuk melewati mistar yang telah dipasang diatas penompang

tiang lompat dengan gaya tertentu.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Lompat tinggi

Dalam cabang olahraga lompat tinggi tujuan utama adalah mencapai

lompatan yang setingi-tingginya. Untuk mencapai lompatan yang setinggi-

tingginya dipengaruhi oleh banyak faktor. Unsur-unsur dasar dalam prestasi

lompat tinggi tersebut adalah, (1) faktor-faktor kondisi: perkembangan khusus

dan tenaga lompat yang mutlak, perasaan irama, ketrampilan reaksi dan gerakan

bagi lebarnya langkah serta penyebaran. (2) faktor-faktor teknik : dalam

hubungannya dengan perkembangan kondisi, pengambilan secara tuntas fase-fase

gerakan yang sangat penting (ancang-ancang, persiapan lompatan dan

pemindahan, perjalanan dengan bilah dan dan pendaratan”. Menurut Aip

Syarifudin dan Muhadi (1992: 76) bahwa, “untuk dapat mencapai hasil lompatan

Page 42: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

yang setinggi-tingginya (optimal), selain memiliki kecepatan, ketepatan,

kekuatan, kelentukan dan koordinasi gerakan, juga harus menguasai tekniknya”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukan bahwa, untuk mencapai

prestasi lompat tinggi dipengaruhi oleh faktor kondisi fisik dan faktor teknik

melompat. Ditinjau dari kondisi fisik, unsur-unsur yang mendukung dalam lompat

tinggi adalah daya ledak, kecepatan, kekuatan, kelincahan, koordinasi dan

kelentukan. Ditinjau dari segi teknik lompat tinggi meliputi awalan, menumpu

untuk menolak, sikap badan diatas mistar dan pendaratan. Dari kedua faktor

tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mencapai prestasi

lompat tinggi seoptimal mungkin.

c. Pengertian Lompat Tinggi Gaya Straddle

Dalam lompat tinggi terdapat beberapa macam gaya atau cara melompat.

Hal ini dapat diamati dari sikap tubuhnya pada waktu melewati mistar. Dengan

menggunakan salah satu cara melompat dimaksudkan agar dapat melewati mistar

setinggi-tingginya. Sikap tubuh saat melewati mistar dalam lompat tinggi penting

sekaliagar dapat membawa atau mengangkat titik berat badan yang setinggi-

tingginya.

Salah satu gaya lompat tinggi yang popular dan masih diajarkan

disekolah adalah gaya straddle. Lompat tinggi gaya straddle atau the western rool

style mulai dikenal sejak tahun 1930 yang pertama kali diperkenalkan oleh Jim

Stewart dari Amerika Serikat.

Lompat tinggi gaya straddle sering juga disebut dengan lompat tinggi

gaya kangkang karena pada saat melewati mistar berposisi kangkang. Dalam

perkembangannya gaya straddle lebih cepat tersebar keberbagai Negara termasuk

Indonesia. Lompat tinggi gaya straddle ini memberikan beberapa keuntungan jika

dibandingkan dengan gaya gunting dan guling sisi. Tamsir Riyadi (1985: 81)

menyatakan bahwa secara teknis lompat tinggi gaya straddle memiliki beberapa

keuntungan karena:

1) Berat tubuh dapat dibawa keatas dengan segera.

Page 43: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Saat diatas mistar sikap tubuh tidur telungkup, sehingga jarak antara titik

berat badan dengan mistar relatif kecil atau dekat.

3) Gerakan kangkang saat melewati mistar merupakan gerakan yang wajar,

mudah dilakukan dan tidak banyak menuntut tenaga.

4) Saat diatas mistar pelompat sempat melihat mistar, sehingga dapat

mengendalikan gerakan yang perlu saja.

Banyaknya kentungan yang dimiliki dari gaya straddle ini, sehingga

cepat berkembang jika dibandingkan dengan gaya guling sisi atau gaya gunting.

Dan bahkan hampir diduga gaya ini merupakan gaya terakhir dari gaya lompat

tinggi. Namun dugaan itu belum tepat karena pada tahun 1986 diciptakan gaya

lompat tinggi baru yang diciptakan oleh Richard Fusbury Flop dan kemudian

disebut dengan gaya Flop. Dengan demikian gaya straddle merupakan gaya yang

efektif kedua untuk mencapai lompatan tertinggi dalam lompat tinggi.

d. Teknik Pelaksanaan Lompat Tinggi Gaya Straddle

Teknik merupakn rangkuman metode yang digunakan dalam melakukan

gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu proses

gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga. Atau dengan kata lain,

teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang

hasil yang optimal dalam latihan atau pertandingan.

Dalam lompat tinggi terdapat beberapa macam gaya atau cara melompat,

yaitu bila dilihat dari sikap tubuhnya pelompat pada waktu melewati mistar yang

dipasang pada saat ketinggian tertentu. Dipilihnya atau digunakanya salah satu

mistar yang setinggi-tingginya. Sikap tubuh dalam melewati mistar lompat tinggi

penting sekali diperhatikan agar dapat membawa atau mengangkat titik berat

badan setinggi-tingginya.

Berdasarkan sikap tubuh diatas mistar tersebut, maka dalam peaksanaan

lompat tinggi dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu, lompatan secara

gunting dan lompatan secara guling (Aip Syarifudin, 1992: 107). Lompatan secara

gunting yaitu, pelompat melakukan tolakan dengan kaki yang terjauh dari mistar,

sedangkan pada lompatan secara guling, pelompat melakukan lompatan dengan

Page 44: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kaki yang terdekat dengan mistar. Namun pada dasarnya teknik daras lompat

tinggi tersebut adalah sama yang terdiri dari awalan, tolakan, sikap badan diatas

mistar dan pendaratan. Aip Syarifudin (1992: 107) menyatakan, teknik

pelaksanaan lompat tinggi terdiri dari empat bagian yaitu: “(1) awalan atau

ancang-ancang (approach run), (2) tolakan atau take off, (3) sikap badan diatas

mistar (clearance of the bar) dan (4) sikap mendarat atau sikap jatuh (landing)”.

Untuk lebih jelasnya teknik pelaksanaan lompat tinggi gaya straddle diuraikan

secara singkat sebagai berikut:

1) Awalan atau Ancang-Ancang (Aproach Run)

Arah awalan pada lompat tinggi gaya straddle dengan sudut antara 350

sampai 450 terhadap letak mistar. Panjang awalan atau jarak awalan

tergantung dari masing-masing pelompat, menyesuaikan ketinggian mistar.

Seperti dikemukakan Syarifudin dan Muhadi (1992: 77) bahwa, “pengambilan

awalan dalam lompat tinggi biasanya dengan menggunakan langkah misalnya

3 langkah, 5 langkah, 7 langkah dan seterusnya sesuai dengan ketinggian

mistar yang akan dilompatinya. Kecepatan awalan dalam lompat tinggi

biasanya dilakukan secara berangsur-angsur, artinya mulai dari pelan makin

lama makin cepat”.

Pada dasarnya jarak awalan dalam lompat tinggi menyesuakan

ketinggian mistar. Hal terpenting yaitu, pada tiga atau empat langkah terakir

saat akan melakukan tolakan langkah harus lebih panjang dan cepat serta

badan agak direndahkan dan agak dicondongkan kebelakang. Agar selalu

bertumpu pada titik tumpu yang tepat dianjurkan menggunakan tanda atau

check mark. Kalau tumpuan dilakukan dengan kaki kiri, maka awalan

dilakukan dari sebelah kiri bak lompat. Untuk lebih jelasnya berikut ini

disajikan ilustrasi awalan lompat tinggi gaya straddle sebagai berikut:

Page 45: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 1. Awalan Lompat Tinggi Gaya Straddle

(Soenaryo Basoeki, 2000: 29)

2) Tolakan (Take Off)

Tolakan adalah perpindahan gerakan dari gerakan horisontal kearah

vertikal yang dilakukan secara cepat. Tolakan kaki tumpu harus kuat agar

menghasilkan gerakan naik yang maksimal. Untuk mencapai hal tersebut, maka

langkah terakir agak lebar dengan sikap badan agak mengadah disertai gerakan

ayunan ke atas untuk membantu mengangkat titik berat badan lebih tinggi.

Sikap badan yang agak mengadah menyebabkan sudut tumpuan yang

besar sehingga akan mempermudah gerakan mengayun kaki yang juga

membantu gerakan keatas. Gerakan kaki ayun dalam keadaan lurus tetapi tidak

kaku. Setelah kaki kanan diayunkan keatas dan badan terangkat dengan kaki

tumpu lepas dari tanah, kaki ayun tidak lurus lagi. Ayunan kaki lebih tinggi dari

kepala dan melewati mistar lebih dulu dari bagian badan yang lain. Agar

diusahakan lengan kiri tidak sampai menyentuh mistar. Untuk lebih jelasnya

berikut ini disajikan ilustrasi gerakan tolakan atau menumpu pada saat lompat

tinggi gaya straddle sebagai berikut:

Gambar 2. Tolakan Lompat Tinggi Gaya Straddle

(Soenaryo Basoeki, 2000: 30)

Page 46: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3) Sikap Badan Di Atas Mistar (Clearance Of The Bar)

Sikap badan diatas mistar sangat erat kaintannya dengan sudut awalan

pada waktu akan melakukan tolakan. Setelah mencapai titik tinggi

maksimum badan diputar ke kiri penuh (bertumpu kaki kiri) dengan kepala

mendahului melewati mistar, perut dan dada menghadap ke bawah. Kaki

tumpuan yang semula bergantung, ditarik dalam sikap kangkang. Pada saat

ini kaki kanan sudah turun dan tangan bersiap-siap membantu pendaratan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi sikap badan diatas mistar

lompat tinggi gaya straddle sebagai berikut:

Gambar 3. Sikap Badan Diatas Mistar Lompat Tinggi Gaya Straddle

(Soenaryo Basoeki, 2000: 31)

4) Sikap Mendarat (Landing)

Sikap mendarat merupakan fase terakir dalam lompat tinggi. Jika

tempat pendaratan dari karet busa yang tebal, maka pendaratan langsung jatuh

pada punggung. Tetapi kalau tempat pendaratan bak pasir, pendaratan

dilakukan dengan kaki kanan (kaki ayun) dan dabantu oleh kedua tangan.

Kalau badan terpaksa dijatuhkan, terlebih dahulu pundak bagian kanan

dilanjutkan berguling. Yang terpenting dalam lompat tinggi adalah

berhasilnya melampaui mistar. Pendaratan tidak jadi masalah, bagaimanapun

caranya asal tidak menimbulkan bahaya bagi pelompat. Untuk lebih jelasnya

Page 47: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berikut ini disajikan ilustrasi gerakan mendarat lompat tinggi gaya straddle

sebagai berikut:

Gambar 4. Pendaratan Lompat Tinggi Gaya Straddle

(Aip Syarifudin, 1992: 113)

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan di atas maka dapat disusun

suatu kerangka pemikiran. Pada awal pembelajaran guru yang masih

menggunakan menggunakan pembelajaran konvensional menjadikan siswa lebih

mudah bosan dan informasi yang disampaikan sulit diserap oleh siswa serta tidak

merangsang aktivitas dan partisipasi siswa. Guru lebih menekankan pada

terselesainya materi pelajaran daripada tingkat kemampuan siswa dalam

memahami materi, komunikasi pembelajaran hanya satu arah sehingga membuat

keaktifan siswa kurang dalam pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara yang diterapkan seorang

guru untuk memberikan materi pelajaran dengan cara-cara tertentu yang efektif

agar materi pelajaran dapat diterima atau dikuasai dengan baik oleh siswa. Banyak

pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

Page 48: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

siswa, diantaranya dengan pendekatan bermain. Pendekatan bermain dapat

diterapkan dalam semua cabang olahraga termasuk lompat tinggi.

Pembelajaran lompat tinggi dengan pendekatan bermain merupakan cara

belajar, dimana tugas ajar yang diberikan disajikan dalam bentuk permainan.

Dalam hal ini teknik-teknik lompat tinggi dipelajari melalui bentuk permainan.

Permainan untuk lompat tinggi telah dikonsep oleh guru. Konsep permainan

lompat tinggi dapat menggunakan alat bantu pembelajaran atau tanpa alat bantu

yang mengarah pada pola gerakan lompat tinggi.

Maksud dan tujuan pembelajaran lompat tinggi dengan pendekatan

bermain adalah untuk memenuhi hasrat gerak anak, dapat menimbulkan rasa

senang dan gembira, meningkatkan hasil belajar juga aktivitas siswa. Disamping

itu juga, melalui pendekatan bermain siswa dituntut untuk memiliki kreatif dan

inisiatif untuk dapat melakukan tantangan dari permainan tersebut. Kemampuan

siswa untuk memahami konsep permainan, dapat meningkatkan penguasaan

teknik lompat tinggi. Dengan menguasai teknik lompat tinggi diharapkan siswa

dapat melakukan lompat tinggi gaya straddle dengan benar dan aktivitas serta

hasil belajar siswa dapat meningkat.

Berdasarkan ciri-ciri dari pendekatan bermain tersebut menunjukan

bahwa, pendekatan bermain merupakan metode pembelajaran yang dapat

memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak. Pengaruh yang ditimbulkan

dari pendekatan bermain bersifat menyeluruh baik fisik, teknik maupun sosial.

Dengan demikian diduga pendekatan bermain memiliki pengaruh terhadap

peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar lompat tinggi. Dari pemikiran di

atas dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 49: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 5. Kerangka Berpikir

C. Perumusan Hipotesis

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut:

”Optimalisasi pembelajaran dengan modifikasi permainan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya stradlle pada siswa

kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan tahun pelajaran 2010/2011

Aktivitas belajar lompat tinggi meningkat

sehingga hasil belajar siswa juga meningkat

Kondisi awal

Kondisi akhir

Tindakan

Pembelajaran

Konvensional

Aktivitas dan hasil

belajar Lompat

Tinggi rendah

Pembelajaran dengan modifikasi

permainan

Siklus II

Dengan target, aktivitas

dan hasil belajar siswa

dapat meningkat

mencapai 70%

Siklus I

Dengan target, aktivitas

dan hasil belajar siswa

dapat meningkat

mencapai 60%

Page 50: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1) Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1

Bangsalan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.

2) Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan mulai bulan Juni sampai

Agustus 2010.

3) Siklus (Penelitian Tindakan Kelas) PTK

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada dua siklus untuk melihat

peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

lompat tinggi melalui pendekatan bermain.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan

No Rencana Kegiatan

Waktu (Bulan)

Mar

2010

Apr

2010

Mei

2010

Juni

2010

Juli

2010

Agt

2010

Sep

2010

1 Persiapan

a. Observasi √

b. Identifikasi Masalah √

c. Penentuan Tindakan √ √

d. Pengajuan Judul √

e. Penyusunan Proposal √

f. Pengajuan Ijin Penelitian √

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal √

b. Pengumpulan data

penelitian dan pelaksanaan

tindakan

√ √ √

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisam Laporan √ √

35

Page 51: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dan

dibuat berbagai instrumental yang akan dikenakan untuk memberikan perlakuan

dalam PTK, yaitu:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dengan Kompetensi Dasar mempraktekan gerakan lompat tinggi gaya

straddle dengan menggunakan peraturan-peraturan yang sesungguhnya serta

nilai kerjasama, kejujuran, semangat, dan percaya diri.

2) Perangkat Pembelajaran yang berupa: lembaran pengamatan siswa berupa

lembaran penilaian dan lembaran Observasi

3) Dalam persiapan juga akan diurutkan siswa sesuai absen namun saat penilaian

dibagi kelompok putra dan putri.

C. Subyek Penelitian

Subyek Penilaian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VI Sekolah

Dasar Negeri I Bangsalan tahun pelajaran 2009/ 2010, yang berjumlah 18 siswa.

Dengan komposisi siswa putra 9 anak dan siswa putri 9 anak.

D. Sumber Data

Sumber data dalam Penilaian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1) Siswa, untuk mendapatkan data tentang lompat tinggi gaya straddle dengan

pendekatan bermain pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri I Bangsalan

tahun pelajaran 2009/ 2010.

2) Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pendekatan bermain dalam pembelajaran lompat tinggi gaya straddle Sekolah

Dasar Negeri I Bangsalan tahun pelajaran 2009/ 2010.

Page 52: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini

terdiri dari tes dan observasi.

1) Tes: dipergunakan untuk mendapatkan tentang hasil gerakan lompat tinggi

gaya straddle siswa SD Negeri 1 Bangsalan.

2) Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar saat penerapan

pendekatan bermain dalam pembelajaran lompat tinggi.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa Hasil ketrampilan lompat

tinggi

Tes Praktek Tes

Ketrampilan

lompat tinggi

2

Siswa

Kemampuan melakukan

rangkaian gerakan

ketrampilan lompat tinggi dan

sikap saat aktivitas

pembelajaran

Unjuk kerja

praktek dan

pengamatan

Pedoman

Observasi

3 Siswa Pengetahuan siswa dalam

pembelajaran lompat tinggi

Tes tertulis

Angket

F. Analisis Data

Menurut Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam Iskandar,

(2008: 222) dalam proses analisa ada tiga komponen yang harus disadari oleh

peneliti. Tiga komponen tersebut adalah 1) data reduksi, 2) Penyajian data, 3)

penarikan simpulan”. Langkah-langkah tersebut adalah:

1) Reduksi data

Reduksi data adalah suatu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan informasi data yang telah muncul dari beberapa catatan

tertulis yang diperoleh di lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis

Page 53: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yang menajamkan, membuang yang tidak perlu, mengarahkan,

menggolongkan, dan mengorganisasi data sehingga diperoleh suatu

kesimpulan.

2) Penyajian data (display data)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan

memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan

berbagai informasi yang telah didapat selama kejadian berlangsung.

3) Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali pada

benar tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian.

Gambar 6. Bagan Teknik Analisis Data: Model Interaktif

(Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam Iskandar, 2008: 222)

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1) Hasil ketrampilan lompat tinggi gaya straddle dengan menganalisis rata-rata

tes lompat tinggi. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

2) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi siswa saat

pembelajaran.

Pengumpulan data Sajian Data

Reduksi data Penarikan Kesimpulan

Page 54: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3) Hasil belajar siswa dengan angket tes tertulis hasil belajar lompat tinggi gaya

straddle

G. Prosedur Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2008 : 16) dalam pelaksanaan PTK ini,

mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus yang tercakup empat

kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Gambar 7. Strategi Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

hasil belajar lompat tinggi kelas VI Sekolah dasar Negeri I Bangsalan tahun

pelajaran 2010/ 2011. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang

dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi,

(4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.penelitian ini

direncanakan dalam dua siklus:

1) Rancangan siklus I

a) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario

pembelajaran yang terdiri dari:

perencanaan

Siklus I

pengamatan

perencanaan

Siklus II

pengamatan

pelaksanaan

pelaksanaan

refleksi

refleksi

?

Page 55: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam

pembelajaran penjasorkes.

2. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lompat

tinggi.

3. Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian lompat tinggi.

4. Menyiapkan media yang diperlikan untuk membantu pengajaran.

5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:

1. Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

2. Melakukan pemanasan.

3. Permainan dengan alat bantu pembelajaran.

4. Melakukan teknik dasar lompat tinggi.

a. Awalan atau ancang-ancang (aproach run)

b.Tolakan (take off)

c. Sikap badan diatas mistar (clereance of the bar)

d. Sikap mendarat (landing)

5. Melakukan rangakaian gerakan lompat tinggi.

6. Melaksanakan pendinginan (cooling down)

c). Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: (1) hasil ketrampilan lompat

tinggi, (2) kemampuan melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi, (3)

aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

d). Tahap evaluasi (refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

Page 56: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penilitian pada tabel

berikut:

Tabel 3. Prosentase Indikator Pencapaian Keberhasilan Penelitian

Aspek yang

diukur

Prosentase target pencapaian Cara mengukur

Kondisi

awal

Siklus

1

Siklus

2

Hasil

ketrampilan

lompat tinggi

33,33 % 60 % 70 % Diamati saat guru

memberikan materi

lompat tinggi pada awal

pembelajaran

Aktivitas

siswa saat

pembelajaran

42,7%

60 %

70 %

Diamati saat proses

belajar mangajar dengan

menggunakan lembar

observasi penelitian.

Pemahaman

siswa dalam

lompt tinggi

36,1%

60%

70%

Soal tes dengan angket.

2) Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jamani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,

dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

Page 57: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Peneliti melakukan kegiatan survey awal pada siswa kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan sebelum melaksanakan tindakan penelitian. Kegiatan survey awal ini

dilakukan untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan

menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah dalam proses pembelajaran

lompat tinggi gaya straddle di sekolah tersebut khususnya kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan. Selain itu survey awal ini dilakukan untuk menggali data observasi

awal untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar aktivitas dan hasil belajar

siswa sebelum diberi tindakan berupa pembelajaran dengan modifikasi

permaianan. Kondisi awal penelitian diukur dengan lembar observasi, angket, dan

tes unjuk kerja kemampuan lompat tinggi gaya straddle. Setelah peneliti

melakukan pendekatan dengan guru kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan dan

mengamati keadaan siswa melalui observasi pembelajaran dan pengisian angket

di kelas, peneliti menemukan bahwa pembelajaran atletik nomor cabang lompat

tinggi gaya straddle masih sulit oleh siswa. Hal ini menyebabkan aktivitas dan

hasil belajar siswa menjadi kurang sehingga nilai pelajaran masih belum

memuaskan.

Berdasarkan nilai tes lompat tinggi gaya straddle sebelum tindakan,

dapat diketahui bahwa prosentase hasil belajar siswa tergolong rendah seperti

terlihat pada tabel 4 berikut ini:

42

Page 58: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4. Daftar Nilai Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa Kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal.

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Hasil

Capaian (cm)

Nilai Keterangan

1 Dwi Purwanto Putera 95 70 Tuntas

2 Agung Cahyo Putera 90 65 Tuntas

3 Choliq Noto Negoro Putera 80 55 TT

4 Muhammad Sholeh Putera 80 55 TT

5 Umi Rodliyah Puteri 70 55 TT

6 Andrea Aji Lupito Putera 90 65 Tuntas

7 Aziz Fan Fauzi PM Putera 90 65 Tuntas

8 Binti Nafiah Puteri 70 55 TT

9 Digna Yona Ramadhani Puteri 75 60 TT

10 Fredika Ari Prastyawan Putera 90 65 Tuntas

11 Ircha Ajeng Rahmawati Puteri 75 60 TT

12 Joko Untung Wahyudi Putera 80 55 TT

13 Muhammad Tri Atmojo Putera 80 55 TT

14 Putri Sri Ruwantini Puteri 80 65 Tuntas

15 Titik Istiqomah Puteri 65 50 TT

16 Marviani Indri Astuti Puteri 60 45 TT

17 Anisa Rena Hapsari Puteri 60 45 TT

18 Titonika Arum Pambudi Puteri 65 50 TT

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil

kemampuan tes lompat tinggi gaya straddle siswa kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan sebagai berikut :

Tabel 5. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal.

No Nilai (x) Frekuensi (fi) fi.Xi Prosentase (%) Keterangan

1 45 2 90 11,11% Dibawah KKM

2 50 2 100 11,11% Dibawah KKM

3 55 6 330 33,33% Dibawah KKM

4 60 2 120 11,11% Dibawah KKM

5 65 5 325 27,78% Diatas KKM

6 70 1 70 5,56% Diatas KKM

7 75 0 0 0% Diatas KKM

8 80 0 0 0% Diatas KKM

Jumlah 18 1035 100%

Nilai Rata-Rata = 1035 : 18 = 57,5

Prosentase Ketuntasan = 6 : 18 X 100% = 33,33%

Page 59: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar

keterampilan lompat tinggi gaya straddle siswa SD Negeri 1 Bangsalan masih

sangat kurang yaitu hanya mencapai 33,33% siswa yang nilainya 65 keatas (diatas

KKM) atau sejumlah 6 siswa. Standar ketinggian ketuntasan bagi putera adalah 90

centimeter dan puteri 80 centimeter. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari

seluruh siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan yang berjumlah 18, masih banyak

siswa yang nilainya dibawah KKM yaitu sebanyak 12 siswa atau 66,67%.

Selain hasil kemampuan lompat tinggi gaya stradlle, peneliti juga

melakukan observasi dan mengamati siswa untuk mengetahui aktivitas belajar

siswa sesuai dengan indikator perilaku yang diharapkan. Dari observasi yang

dilakukan peneliti maka dapat diketahui bahwa keseluruhan aktivitas belajar

lompat tinggi gaya straddle siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan masih sangat

rendah.

Rendahnya aktivitas belajar ditunjukan dengan angka prosentase dari

seluruh aktivitas belajar siswa hanya mencapai 42,7%. Dari indikator perilaku

siswa yang diinginkan, aspek bertanya dan keingintahuan adalah yang masih

belum optimal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel 6 dan 7. Dari tabel 7

skor aktivitas belajar lompat tinggi siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada

Kondisi Awal dapat disajikan dalam bentuk gambar 8 berupa grafik.

Page 60: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 6. Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada

Kondisi Awal.

No Nama Siswa Indidikator Aktivitas

Per

hat

ian

Moti

vas

i

Ber

tanya

Kem

auaa

n

Bes

ungguh -

sungguh

Per

caya

Dir

i

Ket

erli

bat

an

Kei

ngin

tahuan

Kom

pet

isi

Ker

jasa

ma

Jml

1 Dwi Purwanto √ - - √ - - √ - √ - 4

2 Agung Cahyo √ - - - √ - √ - - - 3

3 Choliq Noto Negoro - √ √ - - - √ √ - - 4

4 Muhammad Sholeh √ - - √ √ √ √ - - √ 6

5 Umi Rodliyah √ √ - √ - - √ - √ - 5

6 Andrea Aji Lupito - - - - √ - √ √ - - 3

7 Aziz Fan Fauzi P M √ √ - - - - √ - √ - 4

8 Binti Nafiah √ - √ √ - - √ - - - 4

9 Digna Yona R - √ √ - √ √ √ - - √ 6

10 Fredika Ari P √ - - √ - √ √ - √ - 5

11 Ircha Ajeng R - √ √ - √ √ √ √ - - 6

12 Joko Untung Wahyudi √ - - - - - √ - √ - 3

13 Muhammad Tri A - - - √ √ - √ - √ - 4

14 Putri Sri Ruwantini √ - - √ - - √ - - - 3

15 Titik Istiqomah - - - - √ √ √ - - √ 4

16 Marviani Indri Astuti √ - - √ - - √ - - - 3

17 Anisa Rena Hapsari √ √ - - √ - √ √ √ - 5

18 Titonika Arum P - - - √ √ - √ √ - √ 5

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x 100% ( 10 x 100%)

77

4,27

42,7

Page 61: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Kondisi Awal.

No Aktivitas Yang diinginkan Frekuensi Prosentase

1 Perhatian 11 61,11%

2 Motivasi 6 33,33%

3 Bertanya 4 22,22%

4 Kemauan 9 50%

5 Bersungguh-sungguh 9 50%

6 Percaya Diri 5 27,78%

7 Keterlibatan 18 100%

8 Keingintahuan 5 27,78%

9 Kompetisi 7 38,89%

10 Kerjasama 4 22,22%

Gambar 8. Aktivitas Belajar Lompat Tinggi Siswa Kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan Pada Kondisi Awal

Pada kondisi awal ini peneliti juga menggali data dengan angket untuk

mengetahui hasil belajar siswa secara tertulis atau kognitif tentang pelajaran

lompat tinggi gaya straddle. Dari angket dan pertanyaan yang diberikan, diperoleh

data hasil belajar siswa seperti tabel di bawah ini:

0

5

10

15

20

11

64

9 9

5

18

57

4

Fre

kue

nsi

Aktivitas yang diinginkan

Jumlah Siswa

Page 62: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 8. Angket Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada

Kondisi Awal.

No Nama Siswa Nomor Item Soal Jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Dwi Purwanto √ - - √ - - √ - √ - 4

2 Agung Cahyo √ - - - √ - √ - - - 3

3 Choliq Noto Negoro - √ √ - - - √ √ - - 4

4 Muhammad Sholeh √ - - √ √ √ √ - - √ 3

5 Umi Rodliyah √ √ - √ - - √ - √ - 4

6 Andrea Aji Lupito - - - - √ - √ √ - - 2

7 Aziz Fan Fauzi P M √ √ - - - - √ - √ - 4

8 Binti Nafiah √ - √ √ - - √ - - - 4

9 Digna Yona R - √ √ - √ √ √ - - √ 2

10 Fredika Ari P √ - - √ - √ √ - √ - 5

11 Ircha Ajeng R - √ √ - √ √ √ √ - - 4

12 Joko Untung Wahyudi √ - - - - - √ - √ - 3

13 Muhammad Tri A - - - √ √ - √ - √ - 4

14 Putri Sri Ruwantini √ - - √ - - √ - - - 3

15 Titik Istiqomah - - - - √ √ √ - - √ 4

16 Marviani Indri Astuti √ - - √ - - √ - - - 3

17 Anisa Rena Hapsari √ √ - - √ - √ √ √ - 4

18 Titonika Arum P - - - √ √ - √ √ - √ 3

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x 100% ( 10 x 100%)

65

3,61

36,1

Hasil angket tes hasil belajar siswa menunjukan hasil yang

masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi tidak terlepas dari rendahnya

aktivitas belajar siswa. Prosentase nilai rata-rata hasil belajar siswa hanya

mencapai 36,1%.

Berdasarkan data pada observasi kondisi awal dapat diketahui bahwa

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan pada mata

pelajaran Penjasorkes pada materi lompat tinggi gaya straddle tergolong kurang

sekali. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti berusaha untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Penjasorkes khususnya pada materi

lompat tinggi gaya straddle penelitian di kelas VI yang menerapkan Pendekatan

Modifikasi Permainan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

Page 63: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

belajar siswa yang masih rendah sehingga hasil pembelajarannya akan lebih

optimal dan memuaskan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan

Di dalam deskripsi hasil penelitian ini akan diungkapkan mengenai

proses penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus

terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) tahap perencanaan tindakaan, (2) tahap

pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, (4) tahap analisis dan refleksi. Berikut

ini adalah deskripsi tindakan siklus I dan siklus II.

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 X 35 menit) yang dilaksanakan setiap

jam pelajaran Penjasorkes yaitu pada hari sabtu tanggal 17 Juli 2010 dan 24 Juli

2010, yang diikuti oleh siswa kelas VI sebanyak 18 siswa. Dalam penelitian ini

peneliti berperan langsung sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran

Penjasorkes dalam materi lompat tinggi gaya straddle dengan menerapkan

pendekatan modifikasi permainan dan dibantu oleh seorang observer yaitu guru

kelas VI yang bernama Ibu Sri Satiti, S.Pd. Adapun tahapan-tahapan yang

dilaksanakan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan siswa. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung, penggunaan metode,

model, strategi, serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Peneliti juga

melakukan wawancara dengan guru guna mencatat hasil belajar yang diperoleh

oleh masing-masing siswa khususnya nilai Penjasorkes.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara terhadap pembelajaran serta

hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data kondisi awal. Hasil

pencatatan tersebut menunjukkan bahwa dari 18 siswa kelas VI SD Negeri 1

Page 64: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Bangsalan , hanya 6 siswa atau 33,33 % siswa yang mencapai ketuntasan belajar

(mendapat nilai di atas KKM ≥65) dalam hal ketrampilan hasil lompat tinggi.

Sedangkan sebanyak 12 siswa atau 66,67% belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu ≥65. Sedangkan berdasarkan hasil obsevarsi aktivitas

belajar siswa (afektivitas siswa) peneliti mendapatkan hasil kondisi awal aktivitas

belajar siswa yang masih rendah yaitu sebesar 42,7% dari kriteria atau indikator

keaktifan siswa. Selain hasil kemampuan lompat tinggi gaya straddle

(psikomotor) dan observasi aktivitas belajar siswa (afektif), peneliti juga menggali

data tentang hasil belajar siswa pengetahuan lompat tinggi gaya straddle

(kognitif) yaitu dengan angket, dan didapatkan data kondisi awal sebesar 36,1%.

Berdasarkan semua data kondisi awal peneliti mencari alternatif yang dapat

digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi gaya

straddle siswa yaitu menggunakan pendekatan modifikasi permainan.

Selanjutnya peneliti melakukan langkah – langkah berikutnya. Dengan

berpedoman pada Silabus Sekolah Dasar Kelas VI maka peneliti melakukan

langkah - langkah sebagai berikut :

1) Memilih dan menetapkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan

Indikator

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3) Mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran

4) Mempersiapkan evaluasi pembelajaran

5) Mempersiapkan lembar observasi dan angket hasil belajar siswa

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua selama 2 x 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai

peneliti dan pelaksana Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan guru tetap

melaksanakan pembelajaran dengan peneliti juga membantu dalam proses

pembelajaran sekaligus Penelitian Tindakan Kelas. Dalam pembelajaran guru

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi permainan.

Page 65: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2010 pada jam

pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00-08.20 WIB. Pada pertemuan ini

materi yang diajarkan adalah lompat tinggi gaya straddle. Pada kegiatan awal,

guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas, kemudian guru

memberi salam, memimpin berdoa, dan melakukan presensi kehadiran siswa.

Pada hari tersebut tidak ada siswa yang absen. Selanjutnya, guru memberikan

pemanasan pada siswa. Pemanasan dialokasikan selama 15 menit terdiri dari lari

mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dinamis, dan satu permainan. Permainan

tersebut adalah memindahkan kardus tiap orang satu dari ujung barat ke timur.

Sebelumnya siswa dibagi dua kelompok dan mereka berkompetisi berusaha cepat-

cepatan. Setelah selesai pemanasan guru melakukan apersepsi yaitu tanya jawab

tentang cabang olahraga Atletik. Guru bertanya “Siapa yang tau apa sajakah

cabang olahraga atletik itu? “Siapa yang pernah melihat perlombaan Atletik?

Kemudian guru menjelaskan bahwa lari, lompat, dan lempar merupakan cabang

dari olahraga atletik. Kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu lompat tinggi gaya straddle. Supaya lebih bersemangat guru

memberi motivasi kepada siswa dan mengajak siswa bernyanyi “ Halo-Halo

Bandung” sambil lompat-lompat ditempat.

Kegiatan inti dimulai dengan guru memberikan pertanyaan macam-

macam teknik dasar lompat tinggi gaya straddle. Kemudian siswa ditunjukkan

oleh guru teknik dasar lompat tinggi gaya straddle. Berikutnya adalah siswa

mempraktikan secara berkelompok teknik dasar tersebut. Dalam hal ini, siswa

dituntut keaktifanya.

Pembelajaran kegiatan inti dimulai dengan permainan yaitu formasi

siswa berbaris dua berbanjar atau menjadi dua kelompok, kemudian siswa

berkompetisi melewati bilah yang ditata diatas kardus untuk siswa yang kalah

akan mendapatkan hukuman adalah lompat sebanyak 15 kali. Setelah itu formasi

zig-zag dengan kardus (ditata dengan menggunakan kardus bekas untuk

permainan kegiatan lari zig-zag).

Page 66: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Setelah selesai permainan formasi siswa berbaris tiga bersaf, kemudian

merentangkan kedua lengan untuk mengatur jarak. Kemudian baris pertama

melakukan gerakan bolak-balik dari barat sampai ke timur dan kembali lagi ke

barat, dan setelah selesai diikuti oleh barisan kedua dan ketiga sesuai contoh

gerakan yang dipraktikan guru. Aktivitas gerakan tersebut antara lain:

a) Berlari santai atau jogging.

b) Berlari sambil mengangkat paha kedepan tinggi sejajar perut.

c) Berlari sambil menyentuhkan kaki ke pantat.

d) Berlari dua langkah kemudian lompat dengan satu kaki setinggi-tingginya

salah satu paha ditekuk untuk melatih teknik tumpuan.

e) Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu

menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian

mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan

tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat

dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.

f) Melakukan dengan awalan tiga langkah dan lompat, sama dengan teknik

gerakan gaya straddle tanpa awalan.

g) Aktivitas gerakan diatas dinamakan satu season atau pengulangan, maka

gerakan tersebut dilakukan dua season atau dua kali.

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran teknik dasar lompat tinggi

sebelum menuju ketiang dan mistar yang sebenarnya, siswa diberikan permainan

lagi untuk mengasah daya ingat dan respon gerak mereka. Permainanya adalah

permainan angka, yaitu apabila guru mengucapkan angka 1 maka siswa melompat

dengan dua kaki kekanan, angka 2 siswa melompat kekiri, angka 3 siswa

melompat ke depan, angka 4 siswa melompat kebelakang, dan angka 5 berputar

. Dan bagi siswa yang salah mendapatkan hukuman melompat

sebanyak 3 kali tiap satu kesalahan.

Pada saat pelaksanaan keterampilan lompat tinggi gaya straddle pada

mistar dan tiang sebenarnya siswa dibagi menjadi dua kelompak putera dan puteri.

Untuk kelompok putera melakukan latihan pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle dengan posisi mistar dibuat miring atau dengan ketinggianyang berbeda.

Page 67: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kemudian setelah selesai latihan maka akan didata hasil lompatannya. setelah

siswa putera melakukan kemudian siswa puteri melakukan pembelajaran yang

sama dengan putera dan didata hasilnya diakhir pembelajaran.

Selama pembelajaran guru mendampingi siswa dan bertindak sebagai

fasilitator. Guru mengamati kinerja siswa dalam mengerjakan tugas guna

memantau perkembangan siswa. Selama pembelajaran berlangsung kemudian

guru merefleksikan, menyimpulkan, dan memberikan evaluasi selama

pembelajaran berlangsung. Setelah selesai guru menutup kelas dan

memberitahukan kegiatan pembelajaran untuk pertuemuan berikutnya.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Juli 2010 pada jam

pelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.00-08.40 WIB. Pada pertemuan

ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi yang telah lalu,

yaitu lompat tinggi gaya straddle.

Pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam,

dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas, memeriksa kesiapan siswa, memimpin

berdoa dan presensi. Kemudian guru memberikan pemanasan seperti minggu lalu

yaitu lari mengeliligi lapangan, pemansan statis, pemanasan dinamis, dan

permainan. Setelah pemanasan guru melakukan apersepsi tentang materi yang lalu

dengan tanya jawab tentang materi yang lalu. Guru bertanya tentang “Adakah

yang tau apa saja macam gaya dalam lompat tinggi? kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu identifikasi teknik-teknik dasar dan

proses pelaksanaan lompat tinggi gaya straddle. Guru memberi motivasi

menyanyikan lagu “Topi Saya Bundar” dengan diikuti gerakan, supaya perhatian

siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran sambil lompat ditempat saat

menyebutkan kata bundar.

Kegiatan inti dimulai dengan siswa memperhatikan demonstrasi guru

secara bagian-bagian memperaktekan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle.

Kemudian siswa dan guru bertanya jawab mengenai macam – macam teknik dasar

lompat tinggi gaya straddle. Siswa menyebutkan dan mendeskripsikan macam –

Page 68: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

macam teknik dasar lompat tinggi gaya straddle. Kemudian guru menjelskan

secara lengkap bagaimana pelaksanaan lompat tinggi gaya straddle.

Pembelajaran kegiatan inti dimulai dengan permainan yaitu formasi

siswa berbaris dua berbanjar atau menjadi dua kelompok, kemudian siswa

berkompetisi melewati bilah yang ditata diatas kardus untuk siswa yang kalah

akan mendapatkan hukuman adalah lompat sebanyak 15 kali. Setelah selesai

permainan formasi siswa berbaris tiga bersaf, kemudian merentangkan kedua

lengan untuk mengatur jarak. Kemudian baris pertama melakukan gerakan bolak-

balik dari barat sampai ke timur dan kembali lagi ke barat, dan setelah selesai

diikuti oleh barisan kedua dan dan ketiga sesuai contoh gerakan oleh yang

dipraktikan guru. Aktivitas gerakan tersebut antara lain:

a) Berlari santai atau jogging.

b) Berlari sambil mengangkat paha kedepan tinggi sejajar perut.

c) Berlari sambil mengangkat kaki kebelakang sampai menyentuh pantat.

d) Berlari dua langkah kemudian lompat dengan satu kaki setinggi-tingginya

salah satu paha ditekuk untuk melatih teknik tumpuan.

e) Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu

menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian

mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan

tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat

dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.

f) Melakukan dengan awalan tiga langkah dan lompat, sama dengan teknik

gerakan gaya straddle tanpa awalan.

g) Aktivitas gerakan diatas dinamakan satu season atau pengulangan, maka

gerakan tersebut dilakukan dua season atau dua pengulangan.

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran dengan teknik dasar lompat

tinggi gaya straddle, sebelum menuju ketiang dan mistar yang sebenarnya, siswa

diberikan permainan lagi untuk mengasah daya ingat dan respon gerak mereka.

Permainannya adalah permainan angka, yaitu apabila guru mengucapkan angka 1

maka siswa melompat dengan dua kaki ke kanan, angka 2 siswa melompat kekiri,

angka 3 siswa siswa melompat kedepan, angka 4 siswa melompat kebelakang, dan

Page 69: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

. Dan bagi siswa yang salah mendapatkan

hukuman melompat sebanyak 3 kali setiap satu kesalahan.

Untuk pertemuan kedua kali ini siswa melakukan latihan lompat tinggi

gaya straddle bersama-sama putera dan puteri. Selama pelaksanaan lompat tinggi

gaya straddle guru memberikan motivasi, evaluasi, dan penghargaan (reward)

bagi siswa dengan hasil dan teknik lompatan yang baik. Evaluasi diberikan secara

individu maupun secara kelompok saat pembelajaran berlangsung.kemudian

setelah melakukan latihan siswa putera malaksanakan tes kemampuan lompat

tinggi gaya straddle dan didata hasilnya begitu juga siswa puteri melakukan

aktivitas yang sama setelah siswa putera selesai.

Pembelajaran diakhiri dengan guru menyimpulkan pembelajaran yang

telah dilaksakan. Guru memberi penghargaan (reward) kepada siswa terbaik.

Guru menutup pelajaran dengan menyanyikan lagu Sayonara bersama siswa.

c. Tahap Observasi Tindakan

Observasi dilaksanakan saat pembelajaran Penjasorkes materi pelajaran

lompat tinggi gaya straddle dengan menggunakan modifikasi permainan.

Pertemuan pertama berlangsung pada hari Sabtu, 17 Juli 2010 pukul 07.00-08.40

WIB. Pertemuan kedua, pada hari Sabtu, 24 Juli 2010 pukul 07.00-08.40 WIB.

Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan observasi terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Alat

yang digunakan adalah lembar observasi,angket dan kamera.

Pada pertemuan pertama, suasana kelas belum tertib karena ada

beberapa siswa yang masih berada dikamar ganti pakaian. Guru meminta siswa

tersebut segera kumpul bersama siswa yang lain. Pada saat guru menerangkan,

ada siswa malah asyik berbicara sendiri. Hal ini menyebabkan suasana kelas

menjadi gaduh. Pada saat guru meminta beberapa siswa menjelaskan cabang-

cabang olahraga atletik siswa cenderung malu hanya beberapa siswa yang berani

merespon pertanyaan guru. Selain itu guru juga menunjuk beberapa siswa untuk

berinteraksi. Pada saat pembelajaran guru dan peneliti berkolaborasi mengamati

Page 70: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

aktivitas belajar siswa dan menajadikan sebuah data pada akhir kegiatan, siswa

mengerjakan tes angket dalam waktu 10 menit.

Pada pertemuan kedua ini, suasana kelas belum tertib karena ada

beberapa siswa yang masih gaduh sendiri meskipun jam pelajaran sudah mulai.

Saat guru memulai pelajaran dengan melakukan tanya jawab tentang

pembelajaran yang telah lalu, beberapa siswa tunjuk jari menjawab pertanyaan

dari guru. Hal ini membuktikan bahwa siswa masih ingat dengan pembelajaran

sebelumnya. Saat pembelajaran kegiatan inti berlangsung ada beberapa siswa

sangat aktif hingga guru memberikan hukuman kartu kuning atau peringatan. Hal

ini terjadi saat guru sedang memberikan demonstrasi kepada siswa namun siswa

sudah ikut melakukan ketika belum diperintah. Hal tersebut tidak diinginkan guru

harena siswa saat diberikan materi harus memperhatikan dulu dan setelah ada

perintah baru mereka melakukan.

Pada pertemuan kedua ini ketika melakukan latihan lompat tinggi gaya

straddle dengan mistar dan tiang sebenarnya banyak siswa merasa antusias dan

ingin segera melakukan lompatan. Namun mereka melakukan satu persatu harus

urut sesuai absen. Pada akhir kegiatan, siswa mengerjakan tes dalam waktu 10

menit.

Guru membagikan angket dan guru mengisi lembar observasi dilakukan

untuk memperoleh data mengenai tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa.

Observasi ini dilakukan oleh guru kelas dalam rangka mengamati aktivitas belajar

siswa pada proses belajar mengajar. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar

siswa pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya

Straddle Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan.

Aspek Kondisi Awal Siklus 1

Pertemuan 1

Siklus 1

Pertemuan 2

Hasil kemampuan

lompat tinggi

33,33%

55,56%

61,11%

Aktivitas belajar siswa 42,7% 5,33%

62,22%

Hasil belajar kognitif 36,1% 48,9% 61,67%

Page 71: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Hasil hasil kemampuan lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan, Siklus 1 Pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Pada Siswa Kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan Siklus I Pertemuan Pertama dan Pertemuan

Kedua.

No Nama Siswa Jenis

Kel

Siklus 1

Pertemuan Pertama

Siklus 1

Pertemuan Kedua

Cm Nilai Ket Cm Nilai Ket

1 Dwi Purwanto Pa 100 75 T 100 75 T

2 Agung Cahyo Pa 90 65 T 90 65 T

3 Choliq Noto Negoro Pa 85 60 TT 90 65 T

4 Muhammad Sholeh Pa 80 55 TT 80 55 TT

5 Umi Rodliyah Pi 80 65 T 80 65 T

6 Andrea Aji Lupito Pa 90 65 T 90 65 T

7 Aziz Fan Fauzi PM Pa 90 65 T 90 65 T

8 Binti Nafiah Pi 70 55 TT 70 55 TT

9 Digna Yona Ramadhani Pi 80 65 T 80 65 T

10 Fredika Ari Prastyawan Pa 90 65 T 90 65 T

11 Ircha Ajeng Rahmawati Pi 80 65 T 80 65 T

12 Joko Untung Wahyudi Pa 90 65 T 95 70 T

13 Muhammad Tri Atmojo Pa 80 55 TT 85 60 TT

14 Putri Sri Ruwantini Pi 80 65 T 80 65 T

15 Titik Istiqomah Pi 65 50 TT 70 55 TT

16 Marviani Indri Astuti Pi 70 55 TT 75 60 TT

17 Anisa Rena Hapsari Pi 65 50 TT 70 55 TT

18 Titonika Arum Pambudi Pi 70 55 TT 75 60 TT

Page 72: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 11. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Siswa Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus I Pertemuan Pertama.

No Nilai (x) Frekuensi (fi) fi.Xi Prosentase (%) Keterangan

1 45 0 0 0% Dibawah KKM

2 50 2 100 11,11% Dibawah KKM

3 55 5 330 33,33% Dibawah KKM

4 60 1 60 5,56%% Dibawah KKM

5 65 9 585 50% Diatas KKM

6 70 0 0 0% Diatas KKM

7 75 1 75 5,56% Diatas KKM

8 80 0 0 0% Diatas KKM

Jumlah 18 1150 100%

Nilai Rata-Rata = 1150 : 18 = 63,89

Presentase Ketuntasan = 10 : 18 X 100% = 55,56%

Tabel 12. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI Pada Siklus I Pertemuan Kedua

No Nilai (x) Frekuensi (fi) fi.Xi Prosentase (%) Keterangan

1 45 0 0 0% Dibawah KKM

2 50 0 0 0% Dibawah KKM

3 55 4 220 22,22% Dibawah KKM

4 60 3 180 16,67% Dibawah KKM

5 65 9 585 50% Diatas KKM

6 70 1 70 5,56% Diatas KKM

7 75 1 75 5,56% Diatas KKM

8 80 0 0 0% Diatas KKM

Jumlah 18 1130 100%

Nilai Rata-Rata = 1130 : 18 = 62,77

Presentase Ketuntasan = 11 : 18 X 100% = 61,11%

Hasil observasi kemampuan lompat tinggi yang dilakukan dengan tes

ketrampilan lompat tinggi gaya straddle pada siklus I pertemuan pertama dari

tabel diatas menunjukan bahwa baru 10 siswa yang berhasil tuntas dengan nilai ≥

65 yaitu sesuai KKM. Dari 10 siswa tersebut dapat dilihat prosentasenya adalah

55,56% siswa tuntas belajar, sehingga mengalami peningkatan dari kondisi awal

sebesar 22,23% yang sebelumnya 33,33% menjadi 55,56%. Peningkatan ini

dikarenakan siswa antusuias dalam pembelajaran lompat tinggi gaya straddle.

Namun dari hasil yang diperoleh belum menunjukan hasil yang optimal. Sehingga

Page 73: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pada siklus I pertemuan kedua dilakukan observasi kemampuan lompat tinggi

gaya straddle lagi. Hasil observasi menunjukan adanya peningkatan siswa tuntas

belajar yaitu menjadi 11 siswa. Dilihat dari prosentasenya adalah 61,11% siswa

tuntas belajar untuk kemampuan lompat tinggi gaya straddle. Peningkatan

tersebut sebesar 5,56% dari siklus I pertemuan pertama.

Selain observasi tentang hasil kemampuan lompat tinggi gaya straddle

guru juga melakukan observasi untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar

siswa sesuai dengan indikator atau perilaku yang diharapkan. Hasil observasi pada

siklus 1 pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 74: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 13. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus I Pertemuan Pertama.

No Nama Siswa Indikator

Per

hat

ian

Moti

vas

i

Ber

tanya

Kem

auaa

n

Bes

ungguh –

sungguh

Per

caya

Dir

i

Ket

erli

bat

an

Kei

ngin

tahuan

Kom

pet

isi

Ker

jasa

ma

Jml

1 Dwi Purwanto √ - - √ √ √ √ - √ - 6

2 Agung Cahyo √ - - - √ - √ - √ √ 5

3 Choliq Noto Negoro - √ √ - - - √ √ - - 4

4 Muhammad Sholeh √ - - √ √ √ √ - - √ 6

5 Umi Rodliyah √ √ - √ - - √ - √ - 5

6 Andrea Aji Lupito - √ √ - √ - √ √ - - 5

7 Aziz Fan Fauzi P M √ √ - √ √ - √ - √ - 6

8 Binti Nafiah √ - √ √ - √ √ - - - 5

9 Digna Yona R - √ √ - √ √ √ - - √ 6

10 Fredika Ari P √ √ - √ √ √ √ - √ - 7

11 Ircha Ajeng R - √ √ - √ √ √ √ - √ 7

12 Joko Untung Wahyudi √ - - √ √ √ √ - √ - 6

13 Muhammad Tri A - - - √ √ - √ - √ - 4

14 Putri Sri Ruwantini √ - - √ - - √ - - - 3

15 Titik Istiqomah - - - - √ √ √ - - √ 4

16 Marviani Indri Astuti √ - - √ - - √ - - √ 4

17 Anisa Rena Hapsari √ √ - - √ - √ √ √ - 6

18 Titonika Arum P √ - - √ √ √ √ √ - √ 7

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x 100% ( 10 x 100%)

96

5,33

53,3

Page 75: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 14. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus I Pertemuan Kedua

No Nama Siswa Indikator

Per

hat

ian

Moti

vas

i

Ber

tanya

Kem

auaa

n

Bes

ungguh -

sungguh

Per

caya

Dir

i

Ket

erli

bat

an

Kei

ngin

tahuan

Kom

pet

isi

Ker

jasa

ma

Jml

1 Dwi Purwanto √ √ - √ √ √ √ - √ - 7

2 Agung Cahyo √ - - - √ - √ - √ √ 5

3 Choliq Noto Negoro - √ √ √ √ - √ √ - √ 7

4 Muhammad Sholeh √ - - √ √ √ √ - - √ 6

5 Umi Rodliyah √ √ - √ - - √ - √ - 5

6 Andrea Aji Lupito - √ √ - √ - √ √ √ √ 7

7 Aziz Fan Fauzi P M √ √ - √ √ - √ - √ - 6

8 Binti Nafiah √ - √ √ - √ √ - - - 5

9 Digna Yona R - √ √ - √ √ √ - - √ 6

10 Fredika Ari P √ √ - √ √ √ √ - √ √ 8

11 Ircha Ajeng R - √ √ - √ √ √ √ - √ 7

12 Joko Untung Wahyudi √ - - √ √ √ √ - √ - 6

13 Muhammad Tri A - - - √ √ - √ - √ √ 5

14 Putri Sri Ruwantini √ - - √ - - √ - √ √ 5

15 Titik Istiqomah √ - - √ √ √ √ - - √ 6

16 Marviani Indri Astuti √ - - √ √ √ √ - - √ 6

17 Anisa Rena Hapsari √ √ - - √ - √ √ √ √ 7

18 Titonika Arum P √ - - √ √ √ √ √ √ √ 8

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x 100% ( 10 x 100%)

112

6,22

62,2

Page 76: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus I Pertemuan Pertama.

No Indikator Keaktivan Yang Diinginkan Frekuensi Prosentase

1 Perhatian 12 66,67%

2 Motivasi 8 44,44%

3 Bertanya 5 27,78%

4 Kemauan 11 61,11%

5 Bersungguh-sungguh 13 72,22%

6 Percaya Diri 9 50%

7 Keterlibatan 18 100%

8 Keingintahuan 5 27,78%

9 Kompetisi 8 44,44%

10 Kerjasama 7 38,89%

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus I Pertemuan Kedua.

No Indikator Keaktifan Yang Diinginkan Frekuensi Prosentase

1 Perhatian 13 72,22%

2 Motivasi 9 50%

3 Bertanya 5 27,78%

4 Kemauan 13 72,22%

5 Bersungguh-sungguh 15 83,33%

6 Percaya Diri 10 55,56%

7 Keterlibatan 18 100%

8 Keingintahuan 5 27,78%

9 Kompetisi 11 61,11%

10 Kerjasama 13 72,22%

Angket digunakan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana hasil

belajar siswa dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

disediakan. Angket ini diisi oleh siswa secara individu. Pengisian angket ini

dilakukan setelah pembelajaran selesai. Nilai hasil belajar siswa dari angket dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 77: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 17. Diskripsi Angket Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan.

No Nama Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Dwi Purwanto 4 7

2 Agung Cahyo 6 6

3 Choliq Noto Negoro 4 6

4 Muhammad Sholeh 6 6

5 Umi Rodliyah 5 5

6 Andrea Aji Lupito 5 5

7 Aziz Fan Fauzi P M 6 6

8 Binti Nafiah 4 4

9 Digna Yona R 6 6

10 Fredika Ari P 5 7

11 Ircha Ajeng R 6 8

12 Joko Untung Wahyudi 3 7

13 Muhammad Tri A 4 6

14 Putri Sri Ruwantini 3 7

15 Titik Istiqomah 5 5

16 Marviani Indri Astuti 5 7

17 Anisa Rena Hapsari 6 6

18 Titonika Arum P 5 7

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x

100% ( 10 x 100%)

88

4,89

48,9%

111

6,16

61,6%

Indikator ketercapaian pada siklus I ini adalah 60%. Dari hasil angket

hasil belajar kognitif siswa didapat bahwa pada siklus 1 pertemuan pertama hasil

belajar siswa meningkat masih sangat rendah yaitu 12,8% dari kondisi awal yaitu

36,1% menjadi 48,9%. Setelah siklus 1 pertemuan pertama hasilnya kurang

optimal maka dilakukan siklus 1 pertemuan kedua dan hasil belajar siswa dari

hasil angket mengalami peningkatan yaitu menjadi 61,6% atau mengalami

peningkatan 12,7%. Pada siklus 1 pertemuan pertama rata-rata nilai siswa masih

rendah yaitu 4,89, sedangkan pada siklus 1 pertemuan kedua rata-rata siswa sudah

mencapai nilai 6,61.

Page 78: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dari tabel nilai angket hasil belajar siswa tersebut dapat ditemukan

bahwa kegiatan siswa pada siklus I ini siswa sudah dapat memahami materi saat

guru menyampaikan pelajaran dilapangan dan memperhatikan penjelasan guru,

terutama penjelasan dari guru mengenai lompat tinggi gaya straddle. Namun

ketika mendapatkan angket atau tugas tertulis tersebut siswa masih belum bisa

sepenuhnya menjelaskan dalam bentuk jawaban angket hasil belajar siswa.

d. Tahap Refleksi

Data hasil observasi yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru kelas,

peneliti memperoleh temuan bahwa aktivitas belajar yang masih jarang dilakukan

oleh sebagian besar siswa adalah pada aspek bertanya dan keingintahuan yakni 1)

Siswa belum terlihat adanya keberanian bertanya tentang materi yang sedang

diajarkan, 2) Siswa belum berani dalam menjawab pertanyaan dari guru terutama

pertanyaan yang dilontarkan secara spontan dan secara lisan, 3) masih ada

beberapa siswa yang belum menunjukkan keberanian dalam bertanya. Aspek ini

memang sangat berpengaruh bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka.

Berdasarkan data tersebut, peneliti bekerjasama dengan guru kelas membahas

solusi dari permasalahan tersebut yakni peneliti memberikan penjelasan kepada

siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar

mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Selain kendala yang diadapi pada siklus 1 namun ada keberhasilan yang

juga didapat yaitu keberhasilan guru atau siswa dalam penerapan pendekatan dengan

modifikasi permainan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Pendekatan bermain

lebih menantang siswa untuk mengikuti pembelajaran lompat tinggi gaya straddle,

karena pembelajarannya bersifat kompetisi sehingga anak tidak merasa bosan dalam

mengikuti pelajaran.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian dalam siklus I perlu

dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berkaitan dengan hal

tersebut maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya.

Page 79: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 X 35 menit) yang dilaksanakan pada

jam pelajaran Penjasorkes yaitu Sabtu, tanggal 31 Juli dan 7 Agustus 2010 yang

diikuti oleh siswa kelas VI sebanyak 18 siswa. Dalam penelitian ini peneliti

berperan langsung sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran Penjasorkes

dengan menerapkan Pendekatan Modifikasi Permainan dan dibantu oleh seorang

observer yaitu guru kelas VI yang bernama Ibu. Sri Satiti, S.Pd. Adapun tahapan-

tahapan yang dilaksanakan dalam siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahui

bahwa ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1

Bangsalan tetapi belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih ada 8

siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran lompat tinggi gaya straddle. Dengan

berpedoman pada analisis dan hasil refleksi pada siklus I maka tahap perencanaan

pada siklus II ini meliputi:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung

3) Mempersiapkan evaluasi pembelajaran

4) Mempersiapkan lembar observasi dan angket hasil belajar siswa

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua selama 2 x 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai

peneliti dan pelaksana Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan guru tetap

melaksanakan pembelajaran dengan peneliti juga membantu dalam proses

pembelajaran sekaligus Penelitian Tindakan Kelas. Dalam pembelajaran guru

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi permainan.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2010 pada jam

pelajaran pertama dan ke dua yaitu pukul 07.00-08.20 WIB. Pada pertemuan ini

materi yang diajarkan adalah lompat tinggi gaya straddle. Pada kegiatan awal,

Page 80: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas, kemudian guru

memberi salam, memimpin berdoa, dan melakukan presensi kehadiran siswa.

Pada hari tersebut tidak ada siswa yang absen. Selanjutnya, guru

memberikan pemanasan pada siswa. Pemanasan dialokasikan selama 15 menit

terdiri dari lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dinamis, dan satu

permainan. Permainan tersebut adalah siswa membentuk 4 kelompok, 2 saling

berhadap-hadapan. Kemudian salah satu menjadi kucing dan satu menjadi tikus,

permainanya kucing mengejar tikus, dan tikus boleh berhenti di barisan terdepan

tiap kelompok kemudian orang yang paling belakang itu menjadi tikus. Supaya

lebih bersemangat guru memberi motivasi kepada siswa dan mengajak siswa

bernyanyi “ Halo-Halo Bandung” sambil lompat-lompat ditempat.

Kegiatan inti dimulai dengan siswa ditunjukkan oleh guru teknik dasar

lompat tinggi gaya straddle. Berikutnya adalah siswa mempraktikan secara

berkelompok teknik dasar tersebut. Dalam hal ini, siswa dituntut keaktifanya.

Pembelajaran inti kali ini langsung mengarah pada teknik dasar lompat tinggi

gaya straddle yang di dalamnya ada unsur permainan, antara lain:

a) Awalan atau ancang-ancang.

Pada pembelajaran awalan, pola pembelajaran adalah gerakan bersifat

kompetisi antar regu. Caranya siswa dibagi menjadi dua regu dengan

jumlah anggota sama banyak. Masing-masing anggota akan berlari

mengitari barisannya dari samping kiri ban kemudian melewati samping

kanan ban dengan kecepatan maksimal, anak paling depan lebih dulu

berlari setelah selesai kembali ke barisan dilanjutkan anak di belakangnya

demikian seterusnya. Gerakan ini dilakukan secara bersama-sama antara

dua regu, regu yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali ke barisan

regu itulah keluar sebagai pemenangnya.

b) Tolakan (take off)

Permainan berikutnya adalah permainan yang mengandung unsur

pembelajaran menumpu. Pola permainannya adalah berlari melompati

empat kardus yang sudah disusun dengan jarak dan tinggi kardus yang

sama. Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot kaki tumpu dan melatih

Page 81: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

daya ledak kaki tumpu. Setelah selesai permainan kemudian siswa

melakukan teknik gerakan tolakan yaitu berlari dua langkah kemudian

lompat dengan satu kaki setinggi-tingginya salah satu paha ditekuk untuk

melatih teknik tumpuan.

c) Posisi melayang di udara dan sikap mendarat.

Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu

menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian

mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan

tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat

dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.

d) Melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya straddle

Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu

menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian

mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan

tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat

dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran teknik dasar lompat tinggi

gaya straddle sebelum menuju ketiang dan mistar yang sebenarnya, siswa

diberikan permainan „Kuda Bisik‟ melatih indera pendengaran, melatih kerja

sama, dan melatih kontrol emosi. Jumlah siswa satu kelas dibagi 2 kelompok,

kemudian pilih salah seorang siswa menjadi ketua kelompok. Kedua kelompok

berbaris berbanjar, membelakangi pemimpin, jarak antar pemain 1-2 m, jarak

antara kedua kelompok berkisar 3 meter. Kedua pemimpin membisikkan kata-kata

atau pesan kepada pemain pertama masing-masing kelompoknya, pemain kedua

berbalik dan menerima pesan serta menyampaikannya kepada pemain ketiga dan

seterusnya. Pemain terakhir berlari ke depan (dekat pemimpin) dan menyebutkan

pesan atau kata-kata sekeras-kerasnya. Kelompok pertama yang lebih dulu

berhasil menyebutkan kata atau pesan dengan benar dinyatakan sebagai

pemenang. Permainan dapat dilanjutkan kembali dan pemain terakhir dijadikan

pemain pertama.

Page 82: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Pada saat pelaksanaan keterampilan lompat tinggi gaya straddle pada

mistar dan tiang sebenarnya siswa dibagi menjadi dua kelompok putera dan

puteri. Untuk kelompok putera melakukan latihan pembelajaran lompat tinggi

gaya straddle dimulai dengan posisi mistar dibuat miring atau dengan ketinggian

yang berbeda. Kemudian setelah selesai latihan maka akan didata hasil

lompatannya. Setelah siswa putera melakukan pembelajaran lompat tinggi

dilanjutkan dengan siswa puteri dengan pembelajaran yang sama.

Selama pembelajaran guru mendampingi siswa dan bertindak sebagai

fasilitator. Guru mengamati kinerja siswa dalam mengerjakan tugas guna

memantau perkembangan siswa. Selama pembelajaran berlangsung kemudian

guru merefleksikan, menyimpulkan, dan mengevaluasi untuk pertemuan

berikutnya.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Agustus 2010 pada

jam pelajaran pertama dan ke dua yaitu pada pukul 07.00-08.20 WIB. Pada

pertemuan ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi yang

telah lalu, yaitu lompat tinggi gaya straddle.

Seperti pertemuan sebelumnya pembelajaran dimulai dengan guru

membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas,

memeriksa kesiapan siswa, memimpin berdoa dan presensi. Kemudian guru

memberikan pemanasan. Setelah pemanasan guru melakukan apersepsi tentang

materi yang lalu dengan tanya jawab tentang materi yang lalu. Guru bertanya

tentang “Siapa yang mengalami kesulitan dalam lompat tinggi gaya straddle?

kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu identifikasi teknik-

teknik dasar dan proses pelaksanaan lompat tinggi gaya strddle. Guru memberi

motivasi menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” supaya perhatian siswa

menjadi lebih fokus dalam pembelajaran sambil lompat-lompat ditempat.

Kegiatan inti dimulai dengan siswa ditunjukkan oleh guru teknik dasar

lompat tinggi gaya straddle. Berikutnya adalah siswa mempraktikan secara

berkelompok teknik dasar tersebut. Dalam hal ini, siswa dituntut keaktifanya.

Page 83: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Pembelajaran inti kali ini langsung mengarah pada teknik dasar lompat tinggi

gaya straddle yang di dalamnya ada unsur permainan, antara lain:

a) Awalan atau ancang-ancang.

Pada pembelajaran awalan, pola pembelajaran adalah gerakan bersifat

kompetisi antar regu. Caranya siswa dibagi menjadi dua regu dengan

jumlah anggota sama banyak. Masing-masing anggota akan berlari

mengitari barisannya dari samping kiri simpai kemudian melewati

samping kanan simpai dengan kecepatan maksimal, anak paling depan

lebih dulu berlari setelah selesai kembali ke barisan dilanjutkan anak di

belakangnya demikian seterusnya. Gerakan ini dilakukan secara bersama-

sama antara dua regu, regu yang pelari terakhirnya lebih dulu tiba kembali

ke barisan regu itulah keluar sebagai pemenangnya.

b) Tolakan (take off)

Permainan berikutnya adalah permainan yang mengandung unsur

pembelajaran menumpu. Pola permainannya adalah berlari melompati

empat kardus yang sudah disusun dengan jarak dan tinggi kardus yang

sama. Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot kaki tumpu dan melatih

daya ledak kaki tumpu. Setelah selesai permainan kemudian siswa

melakukan teknik gerakan tolakan yaitu berlari dua langkah kemudian

lompat dengan satu kaki setinggi-tingginya salah satu paha ditekuk untuk

melatih teknik tumpuan.

c) Posisi melayang di udara dan sikap mendarat.

Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu

menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian

mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan

tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat

dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.

d) Melakukan rangkaian gerakan lompat tinggi gaya straddle

Melakukan teknik gerakan lompat tinggi gaya straddle tanpa awalan, yaitu

menghadap serong kanan jika tumpuan dengan kaki kiri. Kemudian

mengayunkan kaki kanan ke depan setinggi-tingginya, disertai gerakan

Page 84: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tubuh memutar seolah-olah melompat diatas mistar dan sikap mendarat

dengan tumpuan kedua tangan serta kaki.

Untuk pertemuan kedua kali ini siswa melakukan latihan lompat tinggi

gaya stradde bersama-sama putera dan puteri. Selama pelaksanaan lompat tinggi

gaya straddle guru memberikan motivasi, evaluasi, dan penghargaan bagi siswa

dengan teknik lompatan yang baik. Evaluasi diberikan secara individu maupun

secara kelompok saat pembelajarn berlangsung. Kemudian setalah selesai

melakukan latihan siswa putera melaksanakan tes kemampuan hasil lompat tinggi

gaya straddle dan didata hasilnya begitu juga siswa puteri melakukan setelah

siswa putera selesai.

Pembelajaran diakhiri dengan guru mengumpulkan siswa dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberi

reward (penghargaan) kepada siswa terbaik. Guru menutup pelajaran

dengan menyanyi Sayonara bersama siswa.

c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan saat pelajaran Penjasorkes materi pelajaran

lompat tinggi gaya straddle dengan menggunakan modifikasi permainan.

Pertemuan pertama berlangsung pada hari Sabtu, 31 Juli 2010 pukul 07.00-08.45

WIB. Pertemuan kedua, pada hari Sabtu, 7 Agustus 2010 pukul 07.00-08.20

WIB. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan observasi

terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Alat yang digunakan adalah lembar observasi, angket, dan kamera.

Pada pertemuan pertama, siswa sudah menempatkan diri di lapangan.

Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kesiapan siswa. Saat guru membuka

pelajaran dengan mengucapkan salam, siswa sangat bersemangat menjawabnya.

Pada saat kegiatan tanya jawab dengan guru tentang materi yang lalu, siswa sudah

mulai berebut menjawab. Hal ini menunjukkan siswa masih ingat materi yang

lalu. Sehingga menyebabkan suasana kelas menjadi lebih kondusif dari

sebelumnya.

Page 85: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Pada pertemuan kedua ini, suasana kelas sudah tertib. Kemudian saat

guru memulai pelajaran dengan melakukan tanya jawab tentang pembelajaran

yang telah lalu, terlihat lebih banyak siswa berebut tunjuk jari menjawab

pertanyaan dari guru. Hal ini membuktikan bahwa siswa selalu mengingat

pembelajaran sebelumnya. Sehingga dimungkinkan pada akhir kegiatan, siswa

mengerjakan tes akan lebih mudah dan cepat.

Guru membagikan angket dan guru mengisi observasi dilakukan untuk

memperoleh data mengenai tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa. Observasi

ini dilakukan oleh guru kelas dalam rangka mengamati aktivitas dan hasil belajar

siswa pada proses belajar mengajar.

Tabel 18. Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan

Siklus II.

Aspek Kondisi

Awal

Siklus 1

Pertemuan 1

Siklus 1

Pertemuan 2

Siklus II

Peertemuan 1

Siklus II

Pertemuan 2

Hasil

kemampuan

lompat tinggi

33,33%

55,56%

61,11%

66,67% 77,78%

Aktivitas

belajar siswa

42,7% 5,33%

62,22%

68,9%

86,7%

Hasil belajar

kognitif

36,1% 48,9% 61,67% 69,4% 82,2%

Page 86: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 19. Hasil Kemampuan Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa Kelas VI SD

Negeri 1 Bangsalan Siklus II Pertemuan Pertama dan Pertemuan Kedua

No Nama Siswa Jenis

Kel

Siklus 2

Pertemuan Pertama

Siklus 2

Pertemuan Kedua

Cm Nilai Ket Cm Nilai Ket

1 Dwi Purwanto Pa 105 80 T 110 85 T

2 Agung Cahyo Pa 95 70 T 95 70 T

3 Choliq Noto Negoro Pa 90 65 T 95 70 T

4 Muhammad Sholeh Pa 85 60 TT 85 60 TT

5 Umi Rodliyah Pi 80 65 T 80 65 T

6 Andrea Aji Lupito Pa 95 70 T 100 75 T

7 Aziz Fan Fauzi PM Pa 90 65 T 95 70 T

8 Binti Nafiah Pi 75 60 TT 75 60 TT

9 Digna Yona Ramadhani Pi 85 70 T 85 70 T

10 Fredika Ari Prastyawan Pa 90 65 T 90 65 T

11 Ircha Ajeng Rahmawati Pi 85 70 T 85 70 T

12 Joko Untung Wahyudi Pa 100 75 T 105 80 T

13 Muhammad Tri Atmojo Pa 90 65 T 90 65 T

14 Putri Sri Ruwantini Pi 80 65 T 80 65 T

15 Titik Istiqomah Pi 75 60 TT 75 60 TT

16 Marviani Indri Astuti Pi 75 60 TT 80 65 T

17 Anisa Rena Hapsari Pi 75 60 TT 75 60 TT

18 Titonika Arum Pambudi Pi 75 60 TT 80 65 T

Tabel 20. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Pertama

No Nilai (x) Frekuensi (fi) fi.Xi Persentase (%) Keterangan

1 55 0 0 0% Dibawah KKM

2 60 6 360 33,33% Dibawah KKM

3 65 6 390 33,33% Diatas KKM

4 70 4 280 22,22% Diatas KKM

5 75 1 75 5,56% Diatas KKM

6 80 1 80 5,56% Diatas KKM

7 85 0 0 0% Diatas KKM

8 90 0 0 0% Diatas KKM

Jumlah 18 1185 100%

Nilai Rata-Rata = 1185 : 18 = 65,83

Prosentase Ketuntasan = 12 : 18 X 100% = 66,67%

Page 87: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 21. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Kedua

No Nilai (x) Frekuensi (fi) fi.Xi Persentase (%) Keterangan

1 55 0 0 0% Dibawah KKM

2 60 4 240 22,22% Dibawah KKM

3 65 6 390 33,33% Diatas KKM

4 70 5 350 27,78% Diatas KKM

5 75 1 75 5,56% Diatas KKM

6 80 1 80 5,56% Diatas KKM

7 85 1 85 5,56% Diatas KKM

8 90 0 0 0% Diatas KKM

Jumlah 18 1220

Nilai Rata-Rata = 1220 : 18 = 67,78

Prosentase Ketuntasan = 14 : 18 X 100% = 77,78%

Dari tabel hasil kemampuan lompat tinggi gaya Straddle dan tabel

distribusi frekuensi nilai lompat tinggi gaya Straddle menunjukan adanya

peningkatan pada siklus II. Hal ini dilihat dari hasil ketuntasan siswa pada siklus

II pertemuan pertama 12 siswa yang tuntas, dan pada siklus II pertemuan kedua

meningkat menjadi 14 siswa yang tuntas. Prosentase dari nilai ketuntasan siswa

tersebut pada siklus II pertemuan pertama adalah 66,67%, dan pada siklus II

pertemuan kedua adalah 77,78% peningkatanya sebesar 11,11%. Dengan

demikian target capaian yang telah ditetapkan pada siklus II ini sebesar 70%

sudah tercapai.

Selain observasi tentang hasil kemampuan lompat tinggi gaya straddle

guru juga melakukan observasi untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar

siswa sesuai dengan indikator atau perilaku yang diharapkan. Hasil observasi pada

siklus I pertemuan pertama dan kedua telah mencapai target capaian yaitu 60%,

namun hasil tersebur belum optimal sehingga masih dilajutkan dengan siklus II.

Hasil dari observasi aktivitas belajar lompat tinggi gaya straddle siswa kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan siklus II pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat dari

tabel dibawah ini.

Page 88: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 22. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus II Pertemuan Pertama.

No Nama Siswa Indikator

Per

hat

ian

Moti

vas

i

Ber

tanya

Kem

auaa

n

Bes

ungguh -

sungguh

Per

caya

Dir

i

Ket

erli

bat

an

Kei

ngin

tahuan

Kom

pet

isi

Ker

jasa

ma

Jml

1 Dwi Purwanto √ √ √ √ √ √ √ - √ - 8

2 Agung Cahyo √ √ √ - √ - √ - √ √ 7

3 Choliq Noto Negoro - √ √ - √ √ √ √ - 6

4 Muhammad Sholeh √ - - √ √ √ √ √ √ √ 8

5 Umi Rodliyah √ √ - √ √ √ √ - √ √ 8

6 Andrea Aji Lupito - √ √ - √ - √ √ - √ 6

7 Aziz Fan Fauzi P M √ √ - √ √ - √ - √ √ 7

8 Binti Nafiah √ - √ √ - √ √ - - √ 6

9 Digna Yona R - √ √ - √ √ √ √ √ √ 8

10 Fredika Ari P √ √ - √ √ √ √ - √ - 7

11 Ircha Ajeng R - √ √ - √ √ √ √ - √ 7

12 Joko Untung Wahyudi √ √ - √ √ √ √ - √ √ 8

13 Muhammad Tri A - √ - √ √ - √ - √ √ 6

14 Putri Sri Ruwantini √ √ - √ - - √ √ √ - 6

15 Titik Istiqomah - √ - - √ √ √ - - √ 5

16 Marviani Indri Astuti √ √ √ √ √ √ √ - - √ 8

17 Anisa Rena Hapsari √ √ - - √ - √ √ √ - 6

18 Titonika Arum P √ - - √ √ √ √ √ - √ 7

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x 100% ( 10 x 100%)

124

6,89

68,9

Page 89: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 23. Diskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan

Pada Siklus II Pertemuan Kedua

No Nama Siswa Indikator

Per

hat

ian

Moti

vas

i

Ber

tanya

Kem

auaa

n

Bes

ungguh -

sungguh

Per

caya

Dir

i

Ket

erli

bat

an

Kei

ngin

tahuan

Kom

pet

isi

Ker

jasa

ma

Jml

1 Dwi Purwanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 9

2 Agung Cahyo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10

3 Choliq Noto Negoro - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9

4 Muhammad Sholeh √ - - √ √ √ √ √ √ √ 8

5 Umi Rodliyah √ √ - √ √ √ √ - √ √ 8

6 Andrea Aji Lupito √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 9

7 Aziz Fan Fauzi P M √ √ - √ √ √ √ - √ √ 8

8 Binti Nafiah √ - √ √ - √ √ √ √ √ 8

9 Digna Yona R √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 9

10 Fredika Ari P √ √ - √ √ √ √ - √ - 7

11 Ircha Ajeng R √ √ √ - √ √ √ √ √ √ 9

12 Joko Untung Wahyudi √ √ √ √ √ √ √ - √ √ 9

13 Muhammad Tri A √ √ √ √ √ - √ - √ √ 8

14 Putri Sri Ruwantini √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 9

15 Titik Istiqomah - √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9

16 Marviani Indri Astuti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10

17 Anisa Rena Hapsari √ √ √ √ √ - √ √ √ - 8

18 Titonika Arum P √ √ √ √ √ √ √ √ - √ 9

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x 100% ( 10 x 100%)

156

8,67

86,7

Page 90: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 24. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Pertama.

No Indikator Keaktivan Yang Diinginkan Frekuensi Prosentase

1 Perhatiabn 12 66,67%

2 Motivasi 15 83,33%

3 Bertanya 8 44,44%

4 Kemauan 11 61,11%

5 Bersungguh-sungguh 16 88,89%

6 Percaya Diri 12 66,67%

7 Keterlibatan 18 100%

8 Keingintahuan 8 44,44%

9 Kompetisi 11 61,11%

10 Kerjasama 13 72,22%

Tabel 25. Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri

1 Bangsalan Pada Siklus II Pertemuan Kedua.

No Indikator Keaktivan Yang Diinginkan Frekuensi Prosentase

1 Perhatian 16 88,89%

2 Motivasi 16 88,89%

3 Bertanya 13 72,22%

4 Kemauan 15 83,33%

5 Bersungguh-sungguh 17 94,44%

6 Percaya Diri 16 88,89%

7 Keterlibatan 18 100%

8 Keingintahuan 13 72,22%

9 Kompetisi 17 94,44%

10 Kerjasama 15 83,33%

Angket digunakan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana hasil

belajar siswa dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

disediakan. Angket ini diisi oleh siswa secara individu. Pengisian angket ini

dilakukan setelah pembelajaran selesai. Nilai hasil belajar siswa dari angket dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 91: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 26. Diskripsi Angket Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle Siswa

Kelas VI SD Negeri 1 Bangsalan.

No Nama Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Dwi Purwanto 9 9

2 Agung Cahyo 6 8

3 Choliq Noto Negoro 6 8

4 Muhammad Sholeh 8 8

5 Umi Rodliyah 5 7

6 Andrea Aji Lupito 5 8

7 Aziz Fan Fauzi P M 7 8

8 Binti Nafiah 6 9

9 Digna Yona R 7 8

10 Fredika Ari P 7 8

11 Ircha Ajeng R 9 9

12 Joko Untung Wahyudi 9 9

13 Muhammad Tri A 7 7

14 Putri Sri Ruwantini 9 9

15 Titik Istiqomah 5 9

16 Marviani Indri Astuti 7 9

17 Anisa Rena Hapsari 6 8

18 Titonika Arum P 7 7

Jumlah

Rata-rata

Rata-rata/Nilai Maksimal x

100% ( 10 x 100%)

125

6,94

69,4

148

8,22

82,2

Indikator ketercapaian pada siklus II ini adalah 70%. Dari hasil angket

hasil belajar kognitif siswa didapat bahwa pada siklus II pertemuan pertama hasil

belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai 6,94, sedangkan pada siklus II

pertemuan kedua dengan rata-rata 8,22. Dari nilai rata-rata tersebut diketahui

bahwa prosentasenya adalah 69,4% pada siklus II pertemuan pertama dan 82,2%

pada siklus II pertemuan kedua. Dari data iatas dapat diketahui peningkatanya

adalah 12,8%. Tercapainya hasil belajar dala aspek kognitif diatas sangat

ditunjang dengan aktivitas belajar siswa yang juga meningkat.

Page 92: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

d. Tahap Refleksi

Hasil analisis data dan diskusi antara peneliti dan guru kelas terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi permainan pada

siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan, dimana

aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada materi lompat tinggi gaya

straddle dengan menggunakan modifikasi permainan semakin dapat mengaktifkan

siswa. Aktivitas pembelajaran siswa khususnya bertanya dan keingintahuan juga

meningkat, mereka lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru, tanpa

ditunjuk oleh guru, bahkan para siswa juga lebih berani untuk berbicara dan

beraktivitas di depan kelas. Dengan aktivitas pembelajaran siswa yang semakin

meningkat maka proses kegiatan belajar mengajarpun lebih menyenangkan.

Dari analisis hasil observasi pada siklus II diketahui bahwa tingkat

ketuntasan siswa dalam nilai kemampuan lompat tinggi gaya straddle

menunjukan 77,78% siswa telah tuntas, sedangkan dalam hal keaktifan siswa

sudah mencapai 86,7%, dan hasil belajar kogitif siswa sudah mencapai 82,22%.

Dan hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II tersebut sudah di atas indikator

ketercapaian.

Atas dasar ketentuan tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada data

observasi dan angket siswa, maka pembelajaran yang menggunakan modifikasi

bpermainan dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Page 93: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Penerapan pembelajaran dengan modifikasi permainan sangat efektif

dalam meningkatkan hasil belajar lompat tinggi gaya straddle pada siswa kelas VI

SD Negeri 1 Bangsalan tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa hasil keterampilan lompat tinggi gaya straddle meningkat dari

33,33% pada kondisi awal menjadi 61,11% pada akhir siklus I dan meningkat

77,78% pada akhir siklus II. Sedangkan aktivitas belajar siswa pada kondisi awal

42,7% meningkat menjadi 62,22% pada akhir siklus I dan mencapai 86,7% pada

akhir siklus II. Selain aspek kemampuan lompat tinggi gaya straddle dan aktivitas

belajar siswa diatas hasil penelitian juga diperoleh dari angket siswa hasil belajar

kognitif yaitu pada kondisi awal 36,1% meningkat menjadi 61,67% pada akhir siklus

I dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 82,2%.

B. Saran

1) Bagi Guru

a) Hendaknya pembelajaran dengan modifikasi permainan dapat dikembangkan

dan digunakan dalam pembelajaran lompat tingi gaya straddle di sekolah.

b) Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa dan

menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian akan

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan jasmani.

2) Bagi Siswa

a) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran

apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri

untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru.

78

Page 94: OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI … · materi, PPKN yang dituntut ... Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Bangsalan yang telah memberikan ijin dan commit to user viii ... Kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

b) Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan

berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan

dan wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru

untuk berlatih mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

3) Bagi Peneliti Berikutnya

Disarankan bagi peneliti di masa mendatang untuk dapat

mengembangkan penelitian tentang pendekatan pembelajaran, sebab pada

dasarnya terdapat beberapa pendekatan pembelajaran lain yang dapat digunakan

untuk memodifikasi teknik pembelajaran pendidikan jasmani.