OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

99
i OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK MELALUI STORYTELLING DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora Oleh YUNI HERITA NIM.404180137 PRODI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Page 1: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

i

OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT

BACA ANAK MELALUI STORYTELLING DI DINAS PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan pada

Fakultas Adab dan Humaniora

Oleh

YUNI HERITA

NIM.404180137

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

ii

Page 3: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

iii

Page 4: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

iv

Page 5: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

v

MOTTO

ساى هي علق (۱) اقزأباسوزب ك لذي خلق (۳) اقزأوربك الكزم (۲) خلق ال

ساى هالن (۴) الذي علن بالقلن (۵) يعلن علن ال

Artinya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1), Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

Maha Mulia (3), Yang mengajar (manusia) dengan pena (4), Dia mengajarkan

manusia apa yang tidak diketahuinya(5).1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jawa Barat: Diponegoro, 2006)

Page 6: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tua, Ayah Haryanto dan Ibu Yusni

Emrita yang tak pernah lelah mendidikku, mengasuhku, dan selalu mendo’akanku

siang dan malam. Tanpa mereka berdua aku bukanlah siapa-siapa.

Ucapan kata terimakasih tak pernah cukup untukku ucapkan padamu.

Semoga Allah senantiasa selalu melindungimu.

anak-anakmu akan selalu berusaha untuk

memberi kebahagiaanmu

Page 7: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas berkah, rahmat dan segala limpahan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam selalu dicurahkan kepada

junjungan alam, kepada suri tauladan yaitu Nabi Muhammad SAW.

Penelitian skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustkaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi yang berjudul “Optimalisasi Layanan Anak dalam

Menumbuhkan Minat Baca Anak melalui Storytelling di Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi”.

Terlepas dari kekurangan dan keterbatasan peneliti, atas izin Allah SWT

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta dukungan, do’a dan bantuan dari

beberapa pihak, baik berupa saran maupun kritik, terlebih bantuan bersifat moral.

Karena itu selayaknya dalam kesempatan istimewa ini peneliti ingin mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Rektor Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, M.A Ph. D, Wakil Rektor, Dekan, Wakil

Dekan, di Jajaran UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Prof. Dr. Halimah Dja’far, S.Ag.M.Fil.l selaku Dekan, Bapak Dr. Ali

Muzakir, M.Ag selaku Wakil Dekan 1, Bapak Dr. Alfian, S.Pd, M.Ed selaku

Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Raudhoh., S.Ag, SS selaku Wakil Dekan III

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Ibu Athiatul Haqqi, S. Ag, S. IPI, M.I.Kom selaku Ketua Prodi Ilmu

Perpustakaan, dan Ibu Masyrisal Miliani, SS, M.Hum Selaku sekretaris Prodi

Ilmu Perpustakaan.

4. Ibu Athiatul Haqqi, S. Ag, S. IPI, M.I.Kom selaku Dosen pembimbing I, dan

Bapak Syamsuddin, S. Ag., S. IPI., M.M selaku pembimbing II yang banyak

sekali membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini, dan juga ucapan terima

kasih yang sangat besar peniliti ucapkan.

5. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi khususnya dosen Prodi Ilmu Perpustakaan yang telah banyak

membantu.

6. Kepala Perpustakaan, Pustakawan, Staf Perpustakaan dan Pemustaka-

Pemustaka Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta

memberikan informasi yang penulis butuhkan.

7. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan, karena kalian

menjadi tempat bertukar pikiran dalam penulisan skripsi ini, dan juga

pengalaman dengan kalian tidak akan terlupakan.

8. Adikku yang selalu memberikan bantuan, motivasi, semangat kepadaku

sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Dan terimah kasih juga dari berbagai pihak yang telah ikut membantu peneliti

dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

viii

Semoga Allah membalas semua bantuan, pengorbanan dan amal baik mereka

semua, serta menjadi pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi diri penulis dan

orang yang membacanya serta mohon kritik dan saran yang membangun demi

terjaminnya kualitas tugas akhir ini.

Jambi, Januari 2020

Penulis,

Yuni Herita

NIM. 404180137

Page 9: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

ix

ABSTRACT

Herita, Yuni. 2020. Optimizing Children's Services in Fostering Children's

Reading Interest through Storytelling in the Jambi Provincial Library and

Archive Service. Library Science Study Program Faculty of Adab and

Humanities. Advisor I: Athiatul Haqqi, S. Ag, S. IPI, M.I.Kom and Advisor

II: Syamsuddin, S. Ag., S. IPI., M.M

This study discusses the optimization of children's services in fostering children's

interest in reading through storytelling in the Jambi Provincial Library and

Archive Service. The purpose of this study was to determine the optimization of

the Children's Service of the Library and Archive Service of the Jambi Province

Province to foster children's interest in reading through storytelling, to find out the

obstacles faced by the Children's Services of the Library and Archive Service of

the Jambi Province in growing children's reading interest through storytelling

activities. This research uses descriptive qualitative method with a purposive

sampling approach. Data collection uses observation, interview, and

documentation techniques. Data analysis techniques used are data reduction, data

presentation, and drawing conclusions. Then to find out the validity of the data,

then it is done by data triangulation techniques. The results of this study indicate

that the Optimization of Children's Services in Fostering Children's Reading

Interest through Storytelling is to provide adequate facilities and infrastructure,

conduct promotions, collaborate with kindergartens, give awards, provide services

to visitors. Obstacles faced by the Jambi Provincial Library and Archive Service

in fostering children's interest in reading through storytelling are funds that affect

the timing of storytelling and teaching aids, which causes sub-optimal children's

services in growing children's reading interest through storytelling in the Jambi

Provincial Library and Archives Service .

Keywords: Children's Services. Interest in Reading. Story telling.

Page 10: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

x

ABSTRAK

Herita, Yuni. 2020. Optimalisasi Layanan Anak dalam Menumbuhkan Minat

Baca Anak Melalui Storytelling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi. Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Pembimbing I : Athiatul Haqqi, S. Ag, S. IPI, M.I.Kom dan Pembimbing II :

Syamsuddin, S. Ag., S. IPI., M.M

Penelitian ini membahas tentang optimalisasi layanan anak dalam menumbuhkan

minat baca anak melalui storytelling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi

Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling, untuk mengetahui kendala

yang dihadapi Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi dalam menumbuhkan minat baca anak melalui kegiatan storytelling.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan

purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah

reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Kemudian untuk

mengetahui keabsahan data, maka dilakukan dengan teknik triangulasi data. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Optimalisasi yang dilakuakan Layanan Anak

dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui Storytelling yaitu menyediakan

sarana dan prasarana yang mencukupi, melakukan promosi, melakukan kerja sama

dengan sekolah TK, memberikan penghargaan, memberikan layanan kepada

pemustaka. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi dalam menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling yaitu

dana yang mempengaruhi waktu pelaksaan storytelling dan alat peraga, yang

menyebabkan kurang optimalnya layanan anak dalam menumbuhkan miat baca

anak melalui storytelling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Kata Kunci : Layanan Anak. Minat Baca. Storytelling.

Page 11: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

ABSTRAK .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 5

E. Batasan Masalah .......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Layanan Anak ............................................................................. 6

B. Minat Baca .................................................................................. 9

C. Storytelling .................................................................................. 14

D. Studi Relevan .............................................................................. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan penelitian .................................................. 22

B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 22

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 23

D. Subjek Penelitian ......................................................................... 23

E. Metode Pengumpulan data .......................................................... 24

F. Metode Analisis Data .................................................................. 26

Page 12: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

xii

G. Keabsahan Data ........................................................................... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi ...................................................................................... 28

2. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi ........................................................................ 31

3. Tujuan dan Sasaran Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi ........................................................................ 32

4. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi ........................................................... 32

5. Tata Kerja ............................................................................... 33

6. Susunan Organisasi ................................................................ 33

7. Sarana dan Prasarana Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi ........................................................................ 36

8. Seksi Deposit dan Pengembangan Bahan Pustaka ................. 40

9. Seleksi Layanan, Otomasi, dan Kerja Sama Perpustakaan .... 41

10. Jenis-Jenis Layanan ................................................................ 43

11. Sistem Layanan dan Jadwal Kunjungan Perpustakaan .......... 44

12. Keanggotaan ........................................................................... 45

13. Sekretariat ............................................................................... 45

14. Anggaran ................................................................................ 49

15. Bidang Pembinaan, pengembangan Perpustakaan dan

Pembudayaan Kegemaran Membaca ..................................... 49

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan

1. Optimalisasi Layanan Anak dalam Menumbuhkan Minat

Baca Anak Melalui Storytelling ............................................. 52

2. Kendala yang Dihadapi Oleh Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dalam

Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui Storytelling ......... 62

Page 13: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 66

B. Saran ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Relevan ................................................................................. 18

Tabel 4.1 Kendraan Operasional .................................................................... 37

Tabel 4.2 Koleksi Layanan Dewasa ............................................................... 38

Tabel 4.3 Koleksi di Ruangan Referensi........................................................ 38

Tabel 4.4 Bahan Pustaka Referensi Lainnya.................................................. 39

Tabel 4.5 Bahan Pustaka Lainnya .................................................................. 39

Tabel 4.6 Koleksi Selain Buku....................................................................... 40

Tabel 4.7 Koleksi yang Rusak dan Hilang ..................................................... 40

Tabel 4.8 Pustakawan..................................................................................... 48

Tabel 4.9 Pengelolah Perpustakaan Desa....................................................... 51

Page 15: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ..................................................................... 35

Gambar 4.2 Pegawai Pustakawan .................................................................. 48

Page 16: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan dapat diartikan suatu unit kerja yang mempunyai tugas

mengumpulkan, mengelolah, menyimpan, dan menyebar luaskan bahan

pustaka dengan sistem tertentu, serta memudahkan pemustaka dalam

pencarian informasi dan membantu pustakawan dalam mengelolah informasi

baik itu buku maupun non buku.

Secara signifikan banyak pengertian perpustakaan yang dikemukakan

oleh para ahli ilmu perpustakaan dengan defenisi yang berbeda. Hal ini

banyak pandangan yang berbeda dalam melihat suatu perpustakaan, ada yang

melihat dari aspek gedung, koleksi, fasilitas, layanan, serta aktivitas yang ada

di perpustakaan. Perpustakaan dapat menyediakan berbagai informasi baik

dalam bentuk buku maupun non buku. Informasi yang di sediakan oleh

perpustakaan bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan

masyarakat dengan cara membaca koleksi yang di sediakan oleh

perpustakaan.

Membaca merupakan sesuatu yang penting bagi semua orang, baik itu

orang dewasa maupun anak-anak, dengan membaca orang akan banyak

mendapatkan informasi. Informasi yang di dapat akan menambah wawasan

ilmu pengetahuan. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan maka harus rajin

membaca, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Faktor yang menjadi

pendorong atas bangkitnya minat baca ialah ketertarikan, kegemaran dan hobi

membaca, dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan

dan kebiasaan membaca.2

Kemauan dan kebiasaan membaca merupakan sesuatu proses yang

memerlukan waktu yang panjang dan banyak faktor yang dilibatkan, salah

satunya adalah melalui pembiasaan yang dimulai dari masa kanak-kanak.

Masa kanak-kanak adalah waktu yang penting untuk menanamkan kebiasaan

222

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hal. 27

Page 17: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

2

membaca. Menurut Dunn dalam buku Suherman, anak-anak pada

umumnya siap untuk membaca ketika mereka memperlihatkan minat pada

cerita-cerita dan buku-buku favorit. “ketika mereka meminta dibacakan

cerita tertentu berulang-ulang, itulah pertanda yang pasti.” Dunn juga

mencatat bahwa usia anak-anak yang telah siap adalah usia dua setengah

tahun, akan tetapi yang lebih umum adalah usia tiga atau empat tahun. 3

Mendorong tumbuhnya kebiasaan membaca, perpustakaan bertanggung

jawab terhadap pembudayaan gembar membaca menurut undang-undang 43

tahun 2007 Bab XIII Pasal 50 yang menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan

Daerah memfasilitasi dan mendorong pembudayaan kegemaran membaca

dengan menyediakan bahan bacaan bermutu dan terjangkau, serta

menyediakan prasarana perpustakaan yang mudah diakses,4

seperti

perpustakaan menyediakan layanan anak-anak.

Perpustakaan menyediakan layanan anak-anak ini bertujuan untuk

menarik perhatian anak-anak datang ke perpustakaan, membina,

mengembangkan dan memelihara kesenangan anak membaca dan membantu

menambah pengetahuan sosial pada anak. Selain itu layanan anak bertujuan

untuk mempromosikan kepada anak-anak bahwa perpustakaan merupakan

tempat yang menyenangkan untuk bermain, membaca, dan belajar bersama

teman-teman. Layanan anak ini menyediakan berbagai jenis layanan yaitu

layanan peminjaman bahan pustaka, bimbingan membaca, referensi, dongeng,

penunjukan film, dan penunjukan boneka.5

Layanan anak-anak meyediakan sarana dan prasarana yang lengkap,

memperbaruhi koleksi secara berkala dan mengadakan koleksi buku yang

mempunyai sampul warna yang menarik, mengadakan menulis kreatif,

3 Suherman, Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Referensi Pengelolaan Perpustakaan

Sekolah, (Bandung: MQS Publising, 2009), hal. 54 4 Undang - undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, hal. 46

5 Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, (Makasar: Universitas Islam

Alauddin), hal. 9. https://www.academia.edu/6910952/jenisjenis_layanan_di_perpustakaan&sa=u

&ved=2ahukewjlq_cmgzvnahvv83mbhadbcrsqfjaaegqiaxab&usg=aovvaw1n8ch9vvnsrgdezvcaeq

hj

Page 18: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

3

mendesain ruangan yang nyaman dan menarik, dan memberikan layanan

khusus untuk anak-anak seperti layanan storytelling.6

Layanan Storytelling dapat memotivasi anak-anak untuk gemar

membaca.7

Storytelling merupakan sebuah seni bercerita yang dapat

digunakan sebagai sarana mananamkan nilai-nilai pada anak yang dilakukan

tanpa perlu menggurui sang anak. Storytelling dapat menyalurkan kebutuhan

imajinasi pada anak, merangsang minat menulis dan membaca,

menumbuhkan rasa ingin tahu, menumbuhkan rasa percaya diri, menambah

wawasan ilmu pengetahuan pada anak, dan melalui storytelling seorang anak

akan belajar membaca tanpa merasa terpaksa untuk melakukannya8

.

Storytelling sangat penting diadakan oleh perpustakaan untuk memotivasi

anak menumbuhkan kemauan, kebiasaan, kegemaran dan hobi membaca pada

anak sejak dini.

Layanan storytelling merupakan suatu layanan yang ada di Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yang termasuk dalam kategori

layanan khusus anak-anak, dengan adanya layanan storytelling dapat menarik

perhatian anak-anak untuk berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi dan juga dapat menumbuhkan minat baca anak-anak,

serta dapat di jadikan sebagai tempat rekreasi mendidik dan anak-anak dapat

berfikir yang konkret9.

Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 9 Maret 2019 yang

peneliti lakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi,

peneliti mendapat hasil satu berbanding sepuluh anak-anak yang tertarik

6 Andri Agnesa Linda dan Desriyenti, “Upaya Pustakawan dalam Meningkatkan Minat

Baca Anak BPAD Provinsi Sumatera Barat”, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Vol. 4, No. 1, September 2015, hal. 275-277. Diakses pada 16 Maret 2019

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/6170/4794 7 Christina Yolanda, “Pengaruh Pemberian Kegiatan Storytelling Terhadap Minat Kunjung

Anak ke Perpustakaan : Studi Kasus Pada Perpustakaan Komunitas Jendela Semarang”, Jurnal

Ilmu Perpustakaan. hal. 3 diakses pada tanggal 27 Oktober 2019 http://9347-17930-1-PB 8 Sya’adatul Niswah, Pengaruh Metode Storytelling terhadap Pengembangan Minat Baca

dan Bahasa Anak Kelompok B di TK Tunas Bangsa Pati Tahun Ajaran 2012/2013, (Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013), hal. 7. Diakses pada tanggal 29 November 2019

http://eprints.ums.ac.id/26492/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 9

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja

Posdakarya, 2016), hal. 178

Page 19: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

4

dengan buku dan memanfaatkan koleksi yang ada di Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, sedangkan sembilan anak kebanyakan

bermain.10

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu petugas

perpustakaan pada tanggal 9 Maret 2019 mengatakan bahwa “anak

berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi rata-

rata 5 sampai 10 orang perhari kecuali ada acara storytelling dari sekolah.”11

Informasi ini diperkuat dari data pengunjung Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi bahwasanya anak-anak

bekunjung ke Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi rata-rata perhari lebih kurang 10 (sepuluh) orang dan pengunjung saat

acara storytelling melebihi 30 (tiga puluh) orang perhari.12

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

merasa tertarik untuk mengali lebih lanjut tentang permasalah tersebut.

Adapun tema yang akan diangkat dalam penelitian skripsi ini adalah

Optimalisasi Layanan Anak dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak

Melalui Storytelling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka menjadi rumusan masalah

pada penelitian ini adalah

1. Bagaimana optimalisasi Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi menumbuhkan minat baca anak melalui

storytelling?

2. Kendala apa yang dihadapi Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi dalam menumbuhkan minat baca anak melalui

kegiatan storytelling?

10

Obsevasi, oleh peneliti di Ruangan Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 9 Maret 2019 11

Wawancara dengan Petugas Layanan Anak, tanggal 9 Maret 2019 12

Buku Pengunjung Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

Page 20: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui optimalisasi Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi menumbuhkan minat baca anak melalui

storytelling.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dalam menumbuhkan

minat baca anak melalui kegiatan storytelling.

D. Manfaat Penelitian

Setelah tujuan terlaksana dengan baik tentang masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini maka sebaiknya dipergunakan:

1. Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menumbuhkan minat baca anak

melalui kegiatan storytelling

2. Dapat memberikan solusi mengenai kendala yang dihadapi Layanan Anak

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dalam

menumbuhkan minat baca anak secara optimal.

E. Batasan Masalah

Guna menghindari kesalahpahaman penafsiran dalam pembahasan yang

akan diteliti, maka dalam penelitian ini membatasi permasalahan yang akan di

kaji pada minat baca anak yaitu anak-anak yang mengikuti kegiatan

storytelling (anak-anak TK) di Ruangan Layanan Anak Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Page 21: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Layanan Anak

1. Pengertian Layanan Anak

Layanan anak adalah upaya dari perpustakaan umum menjaring

pembaca sebanyak-banyaknya, dan sedini mungkin mengenal

perpustakaan.13

Menurut Joan M. Rietz dalam Jurnal Fatmawati

menjelaskan bahwa layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang

ditujukan untuk anak-anak sampai umur 13 (tiga belas) tahun, di dalamnya

termasuk pengembangan koleksi, mendongeng, membantu pengajaran

dalam mengajarkan tugas atau pekerjaan rumah, biasanya disediakan di

ruang anak yang ada di perpustakaan. Layanan Anak menurut Roy adalah

layanan yang biasa diberikan untuk anak-anak mulai dari usia pra-sekolah

sampai tingkat menengah pertama.14

Layanan anak adalah bagian penting yang tidak terpisahkan dari

perpustakaan umum, karena anak-anak adalah bagian dari masyarakat

secara umum, dimana merekalah yang menjadi tujuan atau sasaran dari

layanan yang disediakan perpustakaan umum tersebut, dengan adanya

layanan anak di perpustakaan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi

gemar membaca.

2. Tujuan Layanan Anak

Menurut Anwar dalam jurnal Muhammad Khaironi Elfisa

mengatakan bahwa tujuan utama dari layanan anak-anak yaitu:

a. Menyediakan koleksi berbagai bentuk bahan pustaka, serta penyajian

menarik perhatian anak dan mudah digunakan.

13

Muhammad Khaironi Elfisa, “Layanan Anak pada Perpustakaan Proklamator Bung Hatta

dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak”, (Padang: UNP) 3 Desember 2019, hal. 3

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palime4cd11c0352full.pdf 14

Fatmawati dan Rukiyah, “Kecendrungan Pemustaka dalam Memilih Koleksi Anak di

Perpustakaan Grahatama Pustaka Yogyakarta”, Jurnal Informasi, (Semarang: Undip Tembalang,

2016), hal. 2 diakses pada 9 Januari 2020 http://ejournal3.undip.ac.id

Page 22: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

7

b. Memberikan bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan

bahan pustaka lainnya yang sesuai dengan usianya.

c. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membaca

(sebagai hobi) dan mendidik anak belajar mandiri.

d. Mempergunakan sumber yang ada di perpustakaan untuk menunjang

belajar seumur hidup.

e. Membantu anak untuk mengembangkan kecakapan dan menambah

pengetahuan sosialnya.

f. Berfungsi sebagai suatu kegiatan sosial dalam masyarakat untuk

mensejahterahkan anak-anak.15

Tujuan layanan anak yaitu sebagai tempat rekreasi dan menambah

ilmu pengetahuan bagi anak-anak, layanan anak ini menyediakan koleksi

baik karya cetak maupun non cetak untuk digunakan anak-anak membaca

maupun membina, mengembangkan dan memelihara minat baca pada

anak.

3. Jenis-Jenis Layanan pada Layanan Anak

Jenis- jenis layanan anak di perpustakaan umum, yaitu;

a. Peminjaman bahan pustaka

Peminjamanan bahan pustaka di perlukan peraturan dalam

meminjamkan buku bagi anak adalah hal yang baik untuk mengajarkan

anak-anak bahwa perpustakaan umum adalah milik masyarakat.16

b. Bimbingan membaca

Layanan ini diperlukan bagi anak-anak yang membutuhkan

bacaan khusus namun sulit untuk mendapatkannya. Anak-anak

diperkenalkan kepada buku secara bertahap yaitu dengan memberikan

buku bergambar tanpa teks. Setelah mengenal huruf mereka diberikan

buku bergambar dengan teks sederhana dan mudah dibaca. Setelah

lancar membaca maka mereka diberi buku dengan teks yang lebih

15

Muhammad Khaironi Elfisa, “Layanan Anak pada Perpustakaan Proklamator Bung Hatta

dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak”, hal. 2 http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-

palime4cd11c0352full.pdf 16

Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, hal. 9.

Page 23: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

8

banyak dari pada gambar sampai kepada buku yang hanya terdiri dari

teks saja. Untuk acara bimbingan membaca ini perlu dilakukan secara

terencana dengan jadwal yang teratur sehingga tidak menganggu jam

pelajaran di sekolah. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan

bimbingan membaca adalah:

1) Pustakawan harus meluangkan waktu untuk memberi perhatian pada

anak-anak.

2) Anak-anak dilatih untuk berani meminta bantuan mencari bahan

bacaan atau informasi yang dibutuhkan kepada petugas

perpustakaan.

3) Pustakawan harus memperhatikan kepada anak-anak buku yang

cocok dan bermanfaat bagi mereka.

4) Pustakawan yang bertugas memberikan layanan ini dituntut untuk

mengetahui minat anak, buku yang disukai yang tidak disukai,

kemampuan membaca pada usia tertentu buku yang baik dan cocok

untuk anak-anak.17

c. Layanan Referensi

Anak-anak perlu diperkenalkan kepada buku-buku referensi sejak

dini. Bahan referensi untuk anak-anak mencangkup ensiklopedia,

kamus, atlas, dan lain-lain. Kegiatan layanan referensi untuk anak-anak

antara lain:

1) Koleksi harus sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan anak

2) Koleksinya harus berkualitas

3) Hanya dilayani oleh petugas

4) Memiliki ruangan terpisah

5) Pustakawan wajib membimbing anak bagaimana mencari informasi,

cara mempergunakan buku referensi secara benar dan wajib

menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan anak-anak.18

17

Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, hal. 9 18

Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, hal. 9

Page 24: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

9

d. Mendongeng/ Storytelling

Kegiatan mendongeng ini biasanya sangat digemari anak-anak

terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar, pada usia ini anak-

anak memiliki rasa ingin tahu. Kegiatan mendongeng adalah suatu

kegiatan yang memberi pengenalan utama kepada buku dan terutama

ditunjukan bagi anak-anak kecil yang baru saja belajar membaca dan

juga untuk mendorong mereka lebih banyak belajar membaca dengan

cerita-cerita yang lebih beragam.19

e. Pertunjukan film

Pertunjukan film ini lama putarnya disesuaikan dengan usia anak.

Anak-anak pra-sekolah lebih cocok diputarkan film-film pendek,

sedangkan untuk anak-anak usia sekolah dapat diputar film-film

pendidikan, dengan masa putar lebih kurang 1 jam.20

f. Pertunjukan boneka

Pertunjukan boneka dapat dilakukan setiap 2 minggu atau 3

minggu sekali berselang seling dengan pertunjukan film.

Jenis layanan yang diberikan layanan anak seperti peminjaman

bahan pustaka, bimbingan membaca, layanan rujukan, mendongeng,

penunjukan film, dan penunjukan boneka merupakan sebagai bentuk

promosi perpustakaan untuk mengajak anak-anak datang keperpustakaan

dengan senang hati tanpa ada paksaan sehingga akan tumbuh minat pada

anak untuk datang keperpustakaan dan memanfaatkan koleksi. 21

B. Minat Baca

1. Pengertian Minat Baca

Minat dapat diartikan dalam Kamus Bahasa Indonesia yaitu gairah

atau keingian.22

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau

19

Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, hal. 10 20 Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, hal. 11 21

Khaidir Akbar, Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan, hal. 11 22

Ready Susanto, Kamus Baku Bahasa indonesia, (Jakarta: Lazuardi buku Utama, 2010),

hal.94

Page 25: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

10

keinginan seseorang terhadap sesuatu.23

Jadi minat dapat diartikan sebagai

gairah atau keinginan dari hati seseorang untuk melakukan sesesuatu tanpa

ada yang menyuruh.

Minat baca merupakan suatu keinginan atau kecendrungan hati yang

tinggi terhadap bahan bacaan, dan keinginan itu merupakan suatu

dorongan dari dalam diri seseorang untuk lebih megemari membaca. 24

Kemudian minat baca menurut Darmono adalah kecendrungan jiwa yang

mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca.25

Minat baca merupakan hasil proses sosial budaya, artinya minat baca

tidak akan tumbuh secara alami, melainkan memerlukan pertimbangan

yang positif agar dapat tumbuh. Minat baca akan tumbuh bila didukung

dengan bahan-bahan bacaan yang mamadai dan diminati oleh

pembacanya.26

Berdasarkan beberapa defenisi ahli mengenai minat baca, minat baca

dapat diartikan sebagai suatu dorongan hati seseorang untuk membaca dan

menjadi keharusan tanpa ada paksaan dari orang lain didukung dengan

bahan bacaan yang memadahi.

2. Faktor-Faktor yang Mendorong Minat Baca

Faktor-faktor yang mendorong minat baca, yaitu:

a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan

informasi

b. Keadaan lingkungan fisik yang memadahi, dalam arti tersedianya bahan

bacaan yang lebih kondusif

c. Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, maksudnya adanya

iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca

d. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual

23

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, hal. 27. 24

Andri Aknesa dan Desriyenti, “Upaya pustakawan dalam meningkatkan minat baca anak

BPAD Provinsi Sumatera Barat”, hal. 273 25

Suharmono Kasiun, “Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana untuk

Mencerdaskan Bangsa”, Jurnal Pena Indonesia (JPI) Vol. 1, No.1, Maret 2015, hal. 81 diakses

pada 17 Maret 2019 http://journal.unesa.ac.index.php/jpi 26

Dian Sinaga, Mengelolah Perpustakaan Sekolah, (Bandung, Bejana, 2011), hal. 95.

Page 26: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

11

e. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.27

Tumbuhnya minat baca berpengaruh terhadap faktor pendorong

minat baca, dengan adanya rasa ingin tahu, haus akan informasi,

tersedianya bahan bacaan, dan tertanamnya dalam diri masyarakat bahwa

membaca merupakan kebutuhan rohani yang harus di penuhi, maka

terbentuklah minat baca dalam diri masyarakat tanpa ada paksaan.

3. Kegiatan Pembinaan Minat Baca

Kegiatan pembinaan minat baca yang dapat dilakukan yaitu:

a. Mengadakan kegiatan pameran kecil (sederhana) berupa pemajangan

buku-buku dan koleksi lain yang memungkinkan yang sedang menjadi

perhatian pemustaka.

b. Menginformasikan atau mengumumkan adanya jenis koleksi terbaru di

perpustakaan

c. Mengadakan kegiatan storytelling

d. Melakukan kegiatan pemutaran film

e. Melakukan kegiatan lomba yang berbasis pada peningkatan minat baca,

seperti lomba meringkas bacaan dan lomba mengarang.

f. Memberikan hadiah sederhana yang rajin berkunjung dan

memanfaatkan perpustakaan.28

4. Upaya Menumbuhkan Minat Baca

Upaya pustakawan dalam menumbuhkan minat baca anak menurut

Andri Agnesa Linda dan Desriyenti yaitu:

a. Menyediakan sarana dan prasarana seperti meja, kursi baca, dan rak.

b. Memperbaruhi koleksi buku secara berkala dan mengadakan koleksi

buku yang mempunya sampul warna yang menarik

c. Memberikan layanan khusus untuk-anak-anak seperti storytelling

pustakawan atau guru sekolah membacakan buku pada anak-anak yang

datang ke perpustakaan,

27

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat , hal. 28 28

Pawit M. Yusuf, Pedoman Peyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana,

2005), hal. 85

Page 27: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

12

d. Mengadakan menulis kreatif tingkat SD menggunakan berbagai metode

antara lalin: menonton film, memberikan ringkasan cerita, memberikan

berbagai makanan namun setelah memberikan makanan anak-anak

diberikan pelatihan berupa menceritakan bagaimana rasa kue yang

diberikan dengan cara menulis

e. Mengadakan kegiatan layanan khusus, seperti mengambar bersama.

f. Mendesain ruangan yang nyaman dan menarik

g. Mengadakan kerjasama dengan sekolah29

Upaya pustakawan meningkatkan kegemaran membaca pada anak,

yaitu

a. Menciptakan suasana membaca

1) Fisik : ruangan yang bersih, terasa legah dimana buku-buku

disusun secara rapi dan teratur serta terawat bersih, akan dengan

sendirinya mengajar anak untuk mencintai dan menyukai suatu

ruangan yang disebut sebagai perpustakaan.

2) Mental : guru tidak hanya mengajar membaca, tetapi juga

memotivasi anak menyukai membaca dan memnjadi pembaca

yang baik.

3) Sarana : anak harus dikelilingi dengan buku dalam sebuah

perpustakaan harus mempunyai banyak koleksi yang mudah

didapat. Selain buku, idealnya juga tersedia, vidio, film, VCD,

DVD, internet dan koleksi elektronik lainya yang isinya

berhubungan dengan bacaan.

b. Menyelengarakan berbagai program

1) Melalui acara yang tidak ada kaitanya secara langsung dengan

buku/ sastra

2) Melalui program sastra, yaitu berkaitan dengan bacaan

c. Mengadakan kerjasama dengan masyarakat

1) Orang tua

29

Andri Agnesa Linda dan Desriyenti, “Upaya pustakawan dalam meningkatkan minat

baca anak BPAD Provinsi Sumatera Barat”, 275-277

Page 28: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

13

2) Sukarelawan

3) Penerbit

4) Organisasi sosial, dan lain-lain

d. Membangun jaringan kerja

1) Antar sekolah

2) Antar perpustakaan

3) Antar guru/ antar pustakawan

e. Mempromosikan Perpustakaan

1) Melalui cetakan/ brosur

2) Melalui buku telpon

f. Mencari dana30

Dengan adanya berbagai upaya yang di lakukan pustakawan baik

dari penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap, menyediakan buku

yang up to date, mengadakan kerjasama dengan sekolah, mengadakan

berbagai kegiatan seperti lomba, story telling, pembacaan dongeng, dan

lain sebagainya dapat membangkitkan minat baca pada anak-anak.

5. Indikator Minat Baca

Indikator minat baca pada anak menurut Prasetyono dapat dilihat

dari tahapan proses pengembangan membaca yang berkaitan erat dengan

kerangka tindakan AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action), yaitu:

“Rasa keingintahuan atau perhatian (attention) terhadap suatu obyek

dapat menimbulkan rasa ketertarikan atau menaruh minat pada

sesuatu (interest). Rasa ketertarikan akan menimbulkan rangsangan

atau keinginan (desire) untuk melakukan sesuatu (membaca).

Keinginan yang tinggi dalam diri seorang anak/ siswa akan

menimbulkan gairah untuk terus membaca (action), sehingga anak/

siswa akan selalu berusaha untuk mendapatkan bacaan untuk

memenuhi kebutuhannya. Anak/ siswa yang mempunyai kebisaan

untuk membaca, ditunjukan oleh ketersediaannya untuk

mendapatkan sejumlah bacaan dan kemudian membacanya atas

dasar kesadaran sendiri. Seorang anak yang mempunyai perhatian

terhadap dunia buku, akan menjadikan aktivitas membaca sebagai

30

Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, (Jakarta: Ikatan pustakawan

Indonesia pengurus daerah DKI Jakarta, 2006), hal. 277-278

Page 29: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

14

sesuatu kebiasaan membaca maka pada tahap selanjutnya kebiasaan

ini menjadi kegemaran membaca.”31

Indikator minat baca pada usia dini dapat melihat dan mengukur

sejauh mana minat baca anak. Indikator ini dimulai dari perhatian,

ketertarikan, keinginan anak terhadap bahan bacaan dan tindak lanjut

untuk mendapatkan bahan bacaan untuk memenuhi kebutuhannya.

C. Storytelling

1. Pengertian Storytelling

Storytelling merupakan bentuk komunikasi antara pencerita dengan

sejumlah peserta melalui suara dan gerakan.32

Mendongeng merupakan

seni menyampaikan peristiwa dalam bentuk kata-kata, gambar, suara yang

biasanya dibarengi dengan improvisasi atau gerakan.33

Storytelling yaitu

bercerita atau mendongeng adalah sebuah teknik atau kemampuan untuk

menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan juga dialog. 34

Storytelling sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya

pada tingkat pemula atau anak-anak sehingga dapat menarik anak-anak

untuk membaca.

2. Manfaat Storytelling

Manfaat kegiatan storytelling untuk anak-anak yaitu:

a. Membantu membentuk pribadi dan moral anak

b. Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi anak

c. Memacu kemampuan ferbal anak

d. Merangsang minat menulis dan membaca anak

31

Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajar Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini,

(Yogyakarta: think, 2008), hal. 58-59 32

Lasa HS, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009),

hal. 190 33

Suherman, Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah: Referensi Pengelolan Perpustakaan

Sekolah, hal. 162 34

Jumariah binti Kassim, “Metode Storytelling untuk Meningkatkan Minat Membaca pada

Anak Usia Dini di TK An Nur Gang Modin”, (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,

2018), hal.24 diakses pada tanggal 27 Oktober 2019 http://jumariahB3214117

Page 30: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

15

e. Membuka cakrawala pengetahuan anak.35

f. Menumbuhkan rasa ingin tahu pada anak

g. Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak

h. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bahan untuk diceritakan

kepada orang lain.36

3. Jenis-Jenis Storytelling

a. Fabel

Fabel yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang. Dongeng

ini yang paling di senangi oleh anak-anak karena daya ketertarikan

anak-anak terhadap binatang masih sangat tinggi. Sebagai contoh

dongeng kancil dengan buaya.

b. Legenda

Legenda yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban

suatu tempat. Sebagai contoh dongeng yang terjadinya danau toba.

c. Mite

Mite yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makluk halus. Isi

ceritanya tentang kepercayaan animisme.

d. Sage

Sage yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah.

Karena diceritakan dari mulut kemulut, lama kelamaan terdapat

tambahan cerita yang bersifat khayal, sebagai contoh dongeng jaka

tingkir.

e. Parabel

Parabel yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai

pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat

35

Sya’adatul Niswah, Pengaruh Metode Storytelling terhadap Pengembangan Minat Baca

dan Bahasa Anak Kelompok B di TK Tunas Bangsa Pati Tahun Ajaran 2012/2013, (Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013), hal. 7. Diakses pada tanggal 29 November 2019

http://eprints.ums.ac.id/26492/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 36

Lasa HS, Manajemen Perpustakaan Sekolah, hal. 190-191

Page 31: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

16

atau hikma sebagi pedoman hidup. Sebagai contoh dongeng si malin

kundang.37

4. Proses Storytelling

Melakukan storytelling di perlukan proses yang dapat membuat

storytelling lebih menarik dan dibilang berhasil, dalam kegiatan

storytelling ada beberapa teknik yang harus di perhatikan dalam penyajian

cerita sehingga berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang sesuai menurut

majid, yaitu

a. Tempat storytelling

b. Posisi duduk

c. Bahasa dongeng

d. Intonasi pencerita

e. Pemunculan tokoh-tokoh

f. Penampakan emosi

g. Peniruan suara

h. Penguasaan terhadap anak yang tidak serius

i. Menghindari ucapan spontan

5. Tahapan-Tahapan Storytelling

Terdapat tiga tahapan dalam storytelling yaitu persiapan sebelum

acara storytelling dimulai, saat proses storytelling berlangsung dan

sesudah kegiatan storytelling selesai.

a. Persiapan sebelum acara Storytelling

Hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah memilih judul

buku yang menarik dan mudah diingat. Selain itu juga, terdapat

beberapa lagi persiapan sebelum storytelling yang harus di cermati oleh

pendongeng diantaranya:

37

Rosidatun, Model Implementasi Pendidikan Karakter, (Gresik: Caremedia

Communation, 2018), hal. 94.

Page 32: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

17

1) Pilihlah cerita sebelum memulai mendongeng, namun dalam

memilih cerita harus sesuai dengan umur dan pendengar yang ingin

dibacakan

2) Hafalkan jalan atau alur cerita yang ingin dibaca.

3) Tentukan suasana dan imajinasi yang akan ditampilkan

4) Berlatih dalam intonasi suasana, dalam garak gerik tubuh dan

ekspresi wajah

5) Sediakan alat peraga

6) Persiapkan dialog-dialog pancingan untuk penonton supaya dapat

menciptakan suasana yang akrab dan mendukung

7) Pilih waktu yang tepat dan kondusif.

b. Saat storytelling berlangsung

Ada beberapa faktor yang dapat menunjang berlangsungnya

proses storytelling agar menjadi menarik untuk disimak yaitu,

1) Kontak mata

2) Mimik wajah

3) Gerakan tubuh

4) Suara

5) Kecepatan

6) Alat peraga

c. Sesudah kegiatan Storytelling selesai

Proses storytelling selesai dilaksanakan, tibalah saatnya bagi

pendongeng untuk mengevaluasi cerita. Melalui cerita tersebut kita

dapat belajar tentang apa saja. Setelah itu pendongeng dapat mengajak

peserta untuk gemar membaca dan merekomendasikan buku-buku

dengan tema lain yang isinya menarik.38

\

38

Jumariah binti Kassim, “Metode Storytelling untuk Meningkatkan Minat Membaca pada

Anak Usia Dini di TK An Nur Gang Modin”, hal. 39-42

Page 33: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

18

6. Metode Storytelling

Menurut Made Taro dalam buku Suherman menjelaskan antara

dongeng anak-anak dan remaja memiliki perbedaan, baik dalam teknik

maupun penyajian. Tema cerita anak-anak dengan remaja tidak sama,

cerita anak-anak lebih banyak menggunakan tema fabel (cerita binatang)

dari segi pemilihan dongeng dipilih cerita yang mengandung unsur

legenda dan mitos. Metode yang bisa dipakai pada dongeng remaja lebih

mengutamakan partisipasi aktif, yaitu remaja ikut aktif mengisi cerita

dalam bentuk teater dan ikut aktif berperan dalam cerita, dongeng yang

dibawakan untuk remaja mengandung unsur pertualangan.39

Metode

storytelling dapat memandu pustakawan memilih metode yang tepat untuk

bercerita dengan anak-anak pra-sekolah maupun anak-anak remaja.

D. Studi Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan permasalahan penelitian ini

adalah:

Tabel 2.1

Penelitian Relevan

Penelitian I Penelitian II Penelitian III

Judul Upaya pustakawan

dalam

meningkatkan

minat baca anak di

Badan

Perpustakaan dan

Arsip Provinsi

Sumatera Barat

Upaya

menumbuhkan

budaya baca anak

melalui layanan

dongeng pada

Dinas

Perpustakaan dan

Arsip Kota Jambi

Fungsi

perpustakaan

meningkatkan

minat baca

masyarkat (studi

kasus terhadap

fungsi

Perpustakaan

Arsip dan

Dokumentasi

Daerah

Kabupaten

Bungo.

39

Suherman, Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah, hal. 175

Page 34: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

19

Tempat

penelitian

Badan

Perpustakaan dan

Arsip Provinsi

Sumatera Barat

Dinas

Perpustakaan Dan

Arsip Kota Jambi

Perpustakaan

Arsip dan

Dokumentasi,

Kabupaten

Bungo.

Penulis Andri Aknesa

Linda

Andani Defira Kusumah

Tahun 2015 2017 2011

Rumusan

Masalah

Tidak ada 1. Bagaimana

menumbuhkan

budaya baca

anak melalui

layanan

dongeng di

Dinas

Perpustakaan

Dan Arsip kota

Jambi

2. Apa kendala

dalam

menumbuhkan

budaya baca

anak melaui

layanan

dongeng di

Dinas

Perpustakaan

Arsip dan

Dokomentasi

1. Bagaimana

fungsi

perpustakaan

arsip dan

dokumentasi

daerah

kabupaten

bungo dalam

meningkatkan

minat baca

masyarakat

bungo?

2. Apa kendala-

kendala yang

dihadapi oleh

perpustakaan

arsip dan

dokumentasi

daerah

kabupaten

bungo dalam

meningkatkan

minat baca

masyarakat

bungo?

Page 35: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

20

kota Jambi

3. Apa upaya

layanan dogeng

dalam

menumbuhkan

budaya baca

anak di Dinas

Perpustakaan

Arsip dan

Dokomentasi

kota Jambi?

3. Apa upaya

yang

dilakukan oleh

perpustakaan

arsip dan

dokumentasi

daerah

kabuaten

bungo

menghadapi

kendala-

kendala dalam

meningkatkan

minat baca

masyarakat

bungo?

Jenis data

dan analitis

Kualitatif

deskriptif

Kualitatif Kualitatif

deskriptif

Jenis

Penelitian

Observasi dan

wawancara

Observasi,

wawancara, dan

dokumentasi

Obsevasi,

wawancara, dan

dokumentasi

Hasil

penelitian

1. Upaya

pustakawan

untuk

meningkatkan

minat baca

anak-anak di

Badan Badan

Perpustakaan

dan Arsip

Provinsi

Sumatera Barat,

menyediakan

1. Menumbuhkan

budaya baca

anak melalui

layanan

dongeng yaitu

menggunakan

boneka dan

juga

menjelaskan

tentang buku-

buku yang

diperoleh untuk

1. Mewujudkan

bahwa fungsi

perpustakaan

dan

dokumentasi

daerah

kabupaten

bungo yaitu

berfungsi

sebagai

informasi,

menumbuhkan

Page 36: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

21

fasilitas dan

menyediakan

koleksi yang up

to date,

memberikan

layanan yang

baik dan adanya

kerjasama

dengan sekolah.

2. Masalah yang

dihadapi oleh

pustakawan

untuk

meningkatkan

minat baca

anak-anak

adalah meja dan

kursi terbatas,

taman bermain

anak-anak

belum tersedia,

kurangnya

perhatian anak-

anak untuk

membaca, ruang

kegiatan anak

tidak memadahi,

warna cat

ruangan tidak

menarik dan

kurang

pustakawan

pada layanan

anak-anak.

di baca oleh

anak-anak.

2. Melakukan

kerjasama

dengan guru

dan member

penjelasan

kepada anak-

anak untuk rajin

membaca dan

perpustakaan

dan

mempromosika

n atau

mengenalkan

Dinas

Perpustakaan

Arsip dan

Dokomentasi

Kota Jambi.

minat baca

msyarakat,

berfungsi

rekrasi, tempat

penyimpanan

arsip dan

dokumentasi

kabupaten

bungo, dan

tempat

pendidikan.

2. Kendala yang

dihadapi yaitu

kurangnya

berpatisipasi

masyarakat

tentang

keberadaan

perpustakaan,

masih kurang

koleksi,

gedung

perpustakaan

dan sarana dan

prasarana

perpustakaan

yang masih

kurang luas,

serta mengenai

SDM.

Page 37: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

22

Page 38: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Upaya mencari dan mengumpulkan data yang akurat, peneliti

menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu proses

penemuan dan pengumpulan analisis dan interprestasi data visual dan naratif

yang komprehensif untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu fenomena

atau masalah yang menarik perhatian.40

Penelitian kualitatif dapat digunakan

apabila ingin melihat dan menggunakan sesuatu keadaan maupun suatu objek

dalam konteksnya, menemukan makna atau pemahaman yang mendalam

tentang sesuatu masalah yang dihadapi yang tampak dalam bentuk data

kualitatif, baik berupa gambar, kata maupun suatu kejadian.41

Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif,

yang menjelaskan penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui gejala

yang ada pada saat penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah optimal layanan anak dalam menumbuhkan minat baca anak melalui

storytelling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, Jl. Rd.Purboyo Kolopaking No.65 Telanai Pura Jambi.

Telp.(0741) 62158.

Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini kerena penulis

ingin mengetahui lebih dalam tentang optimalisasi layanan anak untuk

menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling yang di lakukan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, sedangkan perpustakaan

memiliki ruangan layanan anak yang bagus, koleksi yang memadahi dan

fasilitas yang mencukupi.

40

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta: Kencana, 2017), hal. 330 41

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, hal. 43

Page 39: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

23

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data berguna untuk memperoleh gambaran dan data

yang dibutuhkan, dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka

peneliti menggolongkan sumber data kepada dua golongan, yaitu:

1. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

yang memerlukannya.42

Data primer ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang

berkenaan langsung dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini. Data

primer yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah data observasi,

wawancara dan dokumentasi mengenai optimalisasi layanan anak dalam

menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling di Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi. Adapun yang menjadi data primer yaitu

buku kunjung Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, Bapak RB selaku Kasi Layanan, Ibu ER selaku penanggung jawab

layanan storytelling, Ibu E selaku pencerita, dan anak-anak yang mengikuti

kegiatan storytelling.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.43

Adapun yang menjadi sumber data berupa sejarah, visi misi, struktur

organisasi, jumlah koleksi Dinas Perpustaakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, skripsi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian.

D. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah Kasi Layanan yaitu Bapak RB, Penanggung

Jawab Layanan Storytelling yaitu Ibu ER, dan Pencerita yaitu Ibu E.

42

Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal. 21 43

Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik

Page 40: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

24

Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu anak-anak yang

mengikuti kegiatan storytelling.

Penelitian ini menggunakan teknik porposive sampling, teknik ini dipilih

berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan teknik ini

sumber data yang ditetapkan telah cukup memberikan informasi yang akurat.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis.44

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi partisipatif yaitu peneliti terlibat ikut serta dalam kegiatan

storytelling yang diadakan Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi.

b. Observasi terus terang yaitu peneliti menyatakan terus terang kepada

sumber data, bahwa peneliti akan melakukan penelitian, sehingga mereka

yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas si

peneliti di Ruangan Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian.45

Dalam melakukan wawancara

pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah disiapkan dan setiap responden

diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data dan mencatatnya.

44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2010), hal. 145 45

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, hal.

372

Page 41: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

25

Metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh data atau

informasi langsung melalui tanya jawab dengan informan untuk mengetahui

apakah sudah optimal minat baca anak melalui storytelling di Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi. Peneliti juga menggunakan

alat bantu berupa kamera poto, rekaman vidio/suara, dan material lainya

yang dapat membantu kelancaran wawancara, baik itu wawancara

terstruktur maupun wawancara mendalam.

a) Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang di peroleh. Dalam melakukan wawancara,

pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabanya pun telah

disiapkan.46

Peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan

Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

dengan mempersiapkan instrument pengumpulan data.

b) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistimatis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.47

Peneliti

melakukan wawancara tidak terstruktur untuk mendapatkan informasi

dengan petugas Layanana Anak dan orang tua peserta storytelling.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang

berkaitan dengan minat baca anak melalui storytelling di Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, traskip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapa,

46

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal. 138 47

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal, 140

Page 42: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

26

lengger, agenda, dan sebagainya.48

Metode ini peneliti gunakan untuk

mencari data yang berkenaan dengan pembahasan peneliti dengan metode

ini, peneliti akan mudah mendapatkan yang tidak ditemukan dalam

observasi maupun wawancara yaitu buku profil, buku Peminjaman, Buku

Pengunjung Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi,

F. Metode Analisis data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistimatis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di

pahami oleh diri sendiri maupun orang lain.49

Analisis data yang digunakan adalah analisis model:

1. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.50

Reduksi

data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, di cari pola dan temanya.51

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan data, maka akan mudah untuk

memahami yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah di pahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.52

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hal. 231 49

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal. 244 50

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal. 249 51

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal.247 52

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal. 249

Page 43: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

27

3. Conclusion Drawing/ Verification (Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan merupakan temuan yang berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang sebelumnya masih remeh temeh atau interaktif, hipotesis,

atau teori.53

G. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui

triangulasi. Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data

untuk mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan

kridibel.54

Triangulasi yang peneliti gunakan dalam skripsi ini yaitu triangulasi

metode, triangulasi sumber data, dan triangulasi teori. Triangulasi metode

merupakan proses verifikasi data dari wawancara dengan wawancara,

wawancara dengan observasi. Triangulasi sumber data adalah proses verifikasi

data wawancara dengan data-data sumber tertulis (dokumentasi). Triangulasi

teori dalah proses verifikasi antara data-data yang diperoleh dilapangan

(wawancara, observasi, dan dokumentasi.)

53

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hal. 253 54

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan Peneluian Gabungan, hal.

395

Page 44: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perpustakaan

1. Sejarah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Sebelum diberlakukan otonomi daerah tahun 2001, Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi (sebelumnya bernama

Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi) berdiri sejak tahun 1980 sesuai

dengan keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan RI nomor

0221/a/O/1980 tanggal 2 september 1980, namun baru berjalan pada

tanggal 4 April 1981 yang merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) dari

pusat pembinaan perpustakaan departemen pendidikan dan kebudayaan

dan bertanggung jawab langsung kepada kepala pusat pembinaan

perpustakaan, Direktoral Jendral Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Pada awal berdirinya (masih bernama Perpustakaan Wilayah

Provinsi Jambi) dalam menjalankan tugas dan fungsinya menempati salah

satu gedung didalam kompleks SMP Negeri 2 Jambi Jalan Veteran No.

169 menempati bekas perumahan guru berukuran 95,40 m2.

Pada saat itu jumlah pegawainya hanya 6 orang dan ditunjuk bapak

Ibrahim Budjang, S.H. sebagai kepala, Surul Hendry D sebagai

bendaharawan serta di bantu oleh Hj. Hinopifah, BBA sebagai pimpinan

proyek pengembangan Perpustakaan Wilayah Jambi tahun 1980/1981.

Pada tahun 15 september 1985 Perpustakaan Wilayah Jambi Di

pindahkan kelokasi gedung baru di Jalan Rd. P. Kolopaking Telanaipura

dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 6 Juni 1988 oleh Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Fuad Hasann. Seiring dengan

tuntutan masyarakat yang semakin meningkat akan jasa layanan

perpustakaan, pada tanggal 6 Maret 1989 terbit Keppres Nomor 111 Tahun

1989 tentang Perpustakaan Nasional RI. Berdasarkan Keppres tersebut

Perpustakaan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen

(LPND) yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung

pada Presiden. Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) disebutkan

Page 45: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

29

dalam keppres tersebut Perpustakaan Nasional RI merupakan wadah

integrasi Perpustakaan Nasional RI, Pusat Pembinaan Perpustakaan dan 26

Perpustakaan Wilayah Depdikbud diseluruh Indonesia.

Perpustakaan Nasional mempunyai satuan organisasi yang bernama

Perpustakaan Daerah yang berkedudukan di masing-masing Ibu kota

Provinsi yang bertanggung jawab langsung kepada kepala Perpustakaan

Nasional RI dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan

memperhatikan petunjuk Gubernur. Sejak Keppres Nomor 11 Tahun 1989

ini lah nama Perpustakaan Wilayah Jambi berubah menjadi “Perpustakaan

Daerah Jambi.”

Perubahan nama tidak sampai disitu saja, pada tahun 1997

Perpustakaan Nasional mengalami perubahan cukup besar

dilingkungannya, yaitu adanya perluasan struktur suatu organisasi yang

berada di daerah yang ditempatkan melalui Keppres Nomor 50 Tahun

1997 tentang Perpustakaan Nasional RI dimana Perpustakaan Nasional

Provinsi (sebelum Perpustakaan Daerah) di sejajarkan dengan Lembaga

Pemerintah Non Departemen lainnya serta Departemen yang berada

diwilayah Provinsi. Berdasarkan keppres Nomor 50 Tahun 1997 inilah

Perpustakaan Daerah Jambi berubah nama menjadi “Perpustakaan

Nasional Provinsi Jambi.”

Pembentukan Lembaga Kearsipan Provinsi jambi pada hakekatnya

merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang No. 7 Tahun 1971

tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan yang diperbaharui dengan

Undang-Undang No.43 tahun 2009 tentang kearsipan. Melalui Perda No. 6

Tahun 1996 dibentuk “Kantor Arsip Daerah Provinsi Jambi” dan

berdasarkan peraturan pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah. Embrio terbentuknya Kantor Arsip Daerah

Provinsi Jambi adalah Subbag Arsip dan Ekspedisi, bagian Tata Usaha

Umum dan Arsip, Biro Umum pada Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi

Jambi, dengan tingkat kewenangan setingkat dengan Eselon V.

Page 46: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

30

Sejak diberlakukan Otonomi Daerah, yakni sejak diserahkannya

Aset P3D Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi dari Pemerintah Pusat

kepada Pemerintah Provinsi Jambi tanggal 22 Maret 2001, maka

seluruhnya aset Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi diserahkan kepada

Pemerintah Provinsi Jambi. Sehingga sejak bulan Mei 2001 Perpustakaan

Nasional Provinsi Jambi resmi menjadi unit satuan organisasi Pemerintah

Provinsi Jambi.

Terbitnya Perda Provinsi Jambi Nomor 17 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan Daerah

Provinsi Jambi maka nama Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi berubah

menjadi “Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jambi” yang merupakan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Jambi.

Keberadaan Perpustakaan sekarang ini menjadi begitu penting

dengan adanya UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang

menjadi payung hukum bagi segala aktifitas Perpustakaan dan seluruh

elemen pendukungnya meliputi pustakawan, gedung, koleksi dan

pemustaka.

Selanjutnya, berdasarkan Perda Provinsi Jambi No. 15 Tahun 2008

bergabung 2 Institusi yaitu Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi dengan Kantor Arsip Daerah Provinsi Jambi menjadi “Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Jambi” dan masih

merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jambi.

Kemudian pada akhir tahun 2016 terbitlah Perda Provinsi Jambi No.

8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Provinsi Jambi serta Pergub Jambi No. 46 Tahun 2016 tentang kedudukan,

susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi berubah nama menjadi “Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah (DPAD) Provinsi Jambi” pada awal tahun anggaran 2017.

Kemudian menyusul Pergub Jambi No. 25 Tahun 2017 tentang perubahan

Page 47: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

31

atas peraturan No. 46 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi,

tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi.55

2. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

a. Visi

Tugas pokok dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi harus eksis dan unggul, konsisten dan berkelanjutan

dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil yang dituangkan dalam penyataan visi:

“Mewujudkan pelayanan prima dalam bidang perpustakaan dan

kearsipan yang baik menuju jambi tuntas 2021.”

Visi tersebut diatas merupakan gambaran dan harapan ingin

dicapai Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dimasa

depan, yakni cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam membentuk

masyarakat informatif dan masyarakat yang sadar arsip.56

b. Misi

Rangkaian mendukung pencapaian visi Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, maka ditetapkan misi sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan urusan perpustakaan dan kearsipan yang efesien

dan efektif untuk mewujudkan good governance.

2) Pengembangan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat

dalam urusan perpustakaan dan kearsipan yang berkualitas.

3) Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dan

budaya kerja yang tinggi.

55

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 1-3 56

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 6

Page 48: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

32

4) Penyelamatan kandungan informasi dan pengembangan sistem

perpustakaan serta kearsipan yang terintegrasi dengan sistem

nasional yang berbasis teknologi informasi (TI).57

3. Tujuan dan Sasaran Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi.

a. Tujuan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi mempunyai

tujuan untuk meningkatkan minat gemar membaca.

b. Sasaran

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi mempunyai

sasaran Pelajar (PAUD, TK, SD, SMP, SMA), mahasiswa, dan

masyarakat umum.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dalam

malaksankan tugas mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan

yang telah ditetapkan dan melaksanakan program-program kegiatan teknis

perpustakaan dan kearsipan dan tugas-tugas lain yang langsung berada

dibawah Gubernur dan bertanggung jawab kepada Gebernur.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi mempunyai

tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan dibidang

perpustakaan dan kearsipan yang menjadi kewenangan daerah provinsi

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang perpustakaan dan kearsipan.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah

dibidang perpustakaan dan kearsipan.

57

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 7

Page 49: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

33

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perpustakaan dan

kearsipan.58

5. Tata Kerja

Semua unit kerja dilingkungan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Untuk melakukan pembinaan dan

pengembangan perpustakaan di Daerah Jambi, maka Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi secara terus menerus berupaya

meningkatkan peran serta seluruh masyarakat untuk bersama-sama

mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Dalam hal ini Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi selalu mengadakan

koordinasi dan hubungan kerja dengan instansi-instansi yang secara

fungsional mempunyai kepentingan yang sama dalam meningkatkan

potensi sumber daya insani bangsa Indonesia.59

6. Susunan Organisasi

Berdasarkan peraturan Gubernur Jambi Nomor 25 tahun 2017

tentang perubahan atas peraturan Gubernur Nomor 46 tahun 2017 tentang

perubahan kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata

kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, susunan

organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi terdiri

dari:

a. Kepala

b. Sekretariat, terdiri dari:

1) Sub bagian umum dan kepegawaian

2) Sub bagian keuangan

3) Sub bagian program

58

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 5 59

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi,hal. 7-8

Page 50: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

34

c. Bidang deposit, pengembangan koleksi layanan dan pelestarian bahan

perpustakaan, terdiri dari:

1) Seksi deposit dan pengembangan bahan perpustakaan

2) Seksi layanan, otomatis dan kerjasama perpustakaan

3) Seksi pelestarian dan alih media bahan perpustakaan

d. Bidang pembinaan, pengembangna perpustakaan dan pembudayaan

kegemaran membaca, terdiri dari:

1) Seksi pembinaan dan pengembangan kelembagaan perpustakaan

2) Seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan

3) Seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca

e. Bidang Konsevasi arsip terdiri dari:

1) Seksi pelayanan arsip

2) Seksi pengolahan arsip

3) Seksi akuisisi arsip

f. Bidang pembinaan dan pengembangan kearsipan, terdiri dari:

1) Seksi pembinaan tenaga kearsipan

2) Seksi pengembangan kearsipan

3) Seksi pelestarian arsip

g. Kelompok Jabatan Fungsional.60

60

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 4

Page 51: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

35

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi61

.

61

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal 6

Kepala

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Sekretaris

Bidang

Pembinaan dan

Pengembangan

Kearsipan

Bidang Konsevasi

Arsip

Bidang

Pembinaan,

Pengembangan

perpustakaan dan

Pembudayaan

Gemar Membaca

Bidang Deposit,

Pengembangan

Koleksi Layanan

dan Pelestarian

Bahan Pustaka

Seksi deposit dan

pengembangan

bahan

perpustakaan

Seleksi

Pelestarian bahan

pustaka

Seleksi layanan

otomasi dan

kerjasama

perpustakaan

Seksi pembinaan

dan

pengembangan

kelembaan

perpustakaan

Seksi pembinaan

dan

pengembangan

tenaga

perpustakaan

Seksi

pengembangan

pembudayaan

kegemaran

membaca

Seksi Pembinaan

Kearsipan

Seksi Akuisisi

Arsip

Seksi

Pengolahan arsip

Seksi Pelayanan

Arsip

Seksi pelestarian

Arsip

Seksi

Pengembangan

Kearsipan

Sub Bagian

Umum dan

Kepegawaian

Sub Bagian

program

Sub Bagian

keuangan

Page 52: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

36

7. Sarana dan Prasarana Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Privinsi

Jambi.

a. Aset Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi,

1) Gedung Perpustakaan

Pada tahun-tahun pertama berdirinya Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi (masih Perpustakaan Wilayah Provinsi

Jambi), yakni dari tahun anggaran 1981/1982 sampai dengan Tahun

Anggaran 1985/1968 menempati gedung sementara yang berlokasi

komplek SMPN 2 Jambi Jl. Veteran No. 169 Jambi, dengan Luas

Bangunan 95,40 m2.

Pembangunan gedung perpustakaan di Jl. RD. Poerboyo

Kolopaking (dulu Jl. Melur II) Telanaipura, yang dimulai dari Tahun

Anggaran 1982/1983, 1983/1984, 1984/1985, dan 1985/1986 dengan

dana proyek Pengembangan Perpustakaan Jambi dengan luas

bangunan 1.500 m2 berlantai tiga, mulai ditempati pada tanggal 15

Desember 1985. Sedangkan peresmian pemakaiannya oleh Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Fuad Hasan, dilakukan

Pada Tanggal 6 Juni 1988. Di samping gedung kantor, juga terdapat

bagunan rumah dinas type 70 dibangun annex dengan pembangunan

gedung lantai ke 3 tahun aggaran 1985/1986.

2) Gedung Arsip

Gedung Arsip sendiri saat ini masih tergabung dengan Badan

Penelitian Pengembangan Daerah (BALITBANGDA), dan Arsip

Memiliki depo tersendiri untuk menyimpan arsip.62

3) Kendaraan Operasional

Sejak Tahun 1981 hingga sekarang, Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi telah memiliki 62 unit kendraan yang

terdiri dari motor dinas, mobil dinas, mobil perpustakaan keliling

62

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 9

Page 53: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

37

dan mobil sadar arsip. Adapun rincian dari kendraan operasional

yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi,

sebagai berikut:63

Tabel 4.1

Kendraan Operasional

Jenis Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Roda 4 13 unit - 9 unit

Roda 2 36 unit 2 unit 2 Unit

4) Aset Lainnya

Selain dari poin-poin sebelumnya, ada beberapa aset yang

tesimpan dan dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, seperti alat-alat kantor dan rumah tangga, jaringan,

buku-buku perpustakaan serta aset rusak berat yang tidak terpakai

lagi namun masih dalam status milik negara berupa kendaraan dan

alat-alat rumah tangga.64

b. Koleksi Perpustakaan

Tahun pertama berdirinya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi (dahulu masih Perpustakaan Wilayah jambi)

mempunyai jumlah koleksi buku sebanyak 4.210 judul = 8.866

eksemplar. Dengan semakin berkembangnya minat baca masyarakat

dari tahun ketahun, koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi juga selalu dikembangkan dengan penambahan melalui

dana rutin dan proyek, hadiah maupun pertukaran antar perpustakaan

serta serah simpan karya cetak dan karya rekam. Sampai dengan tahun

anggaran 2018 pengadaan koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip

63

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 9-10 64

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 10

Page 54: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

38

Daerah Provinsi Jambi meningkat dengan pesat yakni mencapai

150.378 eksemplar.

Koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

tahun 2018, maka koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi setelah dikurangi dengan koleksi yang rusak berat,

dihadiahkan ke perpustakaan lain, dirotasikan ke perpustakaan desa dan

yang tidak diketemukan, maka koleksi yang ada dan siap dilayangkan

berdasarkan klasifikasi adalah sebagai berikut.

Jumlah buku di ruang layanan dewasa berdasarkan klasifikasi

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Koleksi Layanan Dewasa

No Kelas Jumlah Buku

1 000 (Karya Umum) 1.608 eksemplar

2 100 (Filsafat, Psikologi) 1.418 eksemplar

3 200 (Agama) 8.339 eksemplar

4 300 (Ilmu Sosial) 7.373 eksemplar

5 400 (Bahasa) 1.251 eksemplar

6 500 (Ilmu Murni) 987 eksemplar

7 600 (Ilmu Terapan) 9.249 eksemplar

8 700 (Olah Raga, Kesenian) 1.080 eksemplar

9 800 (Cerita, Kesusastraan) 2.478 eksemplar

10 900 (Sejarah, Geografi) 1.847 eksemplar

Jumlah 35.630 eksemplar

Jumlah buku di ruang referensi berdasarkan klasifikasi sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Page 55: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

39

Koleksi di Ruangan Referensi

No Kelas Jumlah Buku

1 000 (Karya Umum) 452 eksemplar

2 100 (Filsafat, Psikologi) 61 eksemplar

3 200 (Agama) 620 eksemplar

4 300 (Ilmu Sosial) 1.315 eksemplar

5 400 (Bahasa) 415 eksemplar

6 500 (Ilmu Murni) 319 eksemplar

7 600 (Ilmu Terapan) 475 eksemplar

8 700 (Olah Raga, Kesenian) 67 eksemplar

9 800 (Cerita, Kesusastraan) 60 eksemplar

10 900 (Sejarah, Geografi) 409 eksemplar

Jumlah 4.193 eksemplar

Tabel 4. 4

Bahan Pustaka referensi Lainnya

No Bahan Pustaka Jumalah Buku

1 Bahan pustaka referensi di

ruangan sirkulasi

77 eksemplar

2 Bahan pustaka referensi di

ruangan diskusi

145 eksemplar

3 Bahan pustaka referensi di

ruangan pengolahan

149 eksemplar

4 Bahan pustaka referensi di

ruangan layanan anak-anak

663 eksemplar

Jumlah 1.034 eksemplar

Tabel 4. 5

Page 56: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

40

Bahan Pustaka Lainnya

No Bahan Pustaka Jumlah buku

1 Bahan Pustaka di ruangan

kepala bidang layanan

perpustakaan

464 eksemplar

2 Bahan Pustaka di ruangan

layanan anak-anak

1.301 eksemplar

3 Bahan Pustaka di ruangan

deposit

10.354 eksemplar

4 Bahan Pustaka hasil weeding 68.079 eksemplar

5 Bahan pustaka yang sedang

diolah

1.215 eksemplar

6 Bahan pustaka yang tersedia

untuk rotasi atau layanan

terpadu

5.402 eksemplar

7 Bahan pustaka yang sedang di

rotasikan ke kabupaten

1.269 eksemplar

8 Bahan pustaka dalam mobil

keliling

515 eksemplar

9 Bahan pustaka yang sedang

dipinjamkan layanan terpadu

5.402 eksemplar

10 Bahan pustaka yang masih

dipinjam anggota perpustakaan

1.127 eksemplar

11 Bahan pustaka di rak BI corner 40 eksemplar

Jumlah 1.113.149 eksemplar

Tabel 4. 6

Koleksi Selain Buku

Page 57: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

41

No Nama Koleksi Jumlah Koleksi

1 Statistik 346 eksemplar

2 Bibliografi 108 eksemplar

3 Katalog 65 eksemplar

4 Accession List 106 eksemplar

5 Kliping Surat kabar 70 eksemplar

6 Majalah yang dijilid 240 eksemplar

7 Braile 146 eksemplar

8 Majalah Braile 142 eksemplar

9 Kelender Braile 12 eksemplar

10 Koran Pusat/ Daerah 2.156 eksemplar

11 Majalah Hadiah 2.456 eksemplar

12 Majalah Rutin 166 eksemplar

13 Brosur 10 eksemplar

Jumlah 1.415.612 eksemplar

Tabel 4. 7

Koleksi yang Rusak dan Hilang

No Bahan Pustaka Jumlah Koleksi

1 Bahan pustaka yang rusak

ringan

51 eksemplar

2 Bahan pustaka yang rusak

berat

26 eksemplar

3 Bahan pustaka yang hilang 1.127 eksemplar

Page 58: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

42

4 Majalah rutin yang hilang 75 eksemplar

Jumlah 153.127 eksemplar

8. Seksi Deposit dan Pengembangan Bahan Pustaka

Seksi deposit dan pengembangan koleksi bahan pustaka mempunyai

tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan merencanakan

kegiatan di bidang deposit, pegembangan koleksi layanan dan pelestarian

bahan perpustakaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seksi deposit dan pengembangan bahan perpustakaan menyelenggarakan

fungsi:

a. Pelaksanaan penghimpunan dan pelestarian karya cetak dan karya

rekam, penyusunan Bibliografi Daerah (BID) dan Katalog Induk

Daerah (KID) serta layanan diposit

b. Pengembangan, pengolahan bahan perpustakaan

c. Pelaksanaan verifikasi, validasi, pemasukan data ke data base

Adapun kegiatan- kegiatan dari seleksi deposit dan pengembangan

bahan pustaka adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mengumpulkan hasil pelacakan karya cetak dan karya

rekam untuk diolah dan dialihkan dari data bibliografi manual ke sistem

otomasi

b. Menghimpun dan mengumpulkan surat kabar Daerah Jambi untuk

diindeks dalam bentuk buku dan Compact Dist (CD)

c. Melakukan penyusunan direktori penerbit karya cetak dan pengusahaan

rekaman

d. Melaksanakan pengolahan buku deposit dan melaksanakan input data

ke dalam sisem otomasi

e. Mencetak laporan

f. Mencetak dan digitalisasi bibliografi daerah

g. Penjilidan surat kabar daerah

Page 59: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

43

h. Memberikan layanan kepada seluruh masyarakat pemustaka untuk

membaca koleksi deposit tentang karya cetak dan karya rekam

khasanah budaya rakyat jambi.65

9. Seksi Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan

Seksi layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan mempunyai

tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan merencanakan

kegiatan seksi layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas

tersebut, seksi layanan dan otomasi dan kerja sama perpustakaan

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan layanan sirkulasi, rujukan, literasi informasi bimbingan

pemustaka, dan layanan ekstensi (perpustakaan keliling, pojok baca,

dan sejenisnya)

b. Pengembangan teknologi, informasi, komunikasi perpustakaan dan

penyusunan literatur sekunder

c. Pengelolaan jaringan perpustakaan dan supervisi e-library

d. Pelaksanaan kerjasama antar perpustakaan

Adapun kegiatan-kegiatan dari seksi layanan, otomasi dan kerjasama

perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan seleksi pengadaan bahan pustaka berupa buku bahasa dan

sastra ilmu pengetahuan umum, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi

serta kesehatan

b. Melakukan kegiatan pengolahan bahan pustaka yang meliputi registrasi,

deskripsi, bibliografi, klasifikasi, dan tajuk subyek, input data pada

sistem otomasi dan kelengkapan bahan pustaka

c. Penambahan sarana penelusuran koleksi perpustakaan secara online

(OPAC)

d. Melakukan penyusunan dan alih media dalam bentuk CD, VCD,

literature sekunder berupa indeks surat kabar daerah Jambi, bibliografi

65

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 17-18

Page 60: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

44

teknologi tepat guna, daftar penambahan buku, abstrak karya ilmiah dan

Katalog Induk Daerah (KID)

e. Melakukan perawatan jaringan dan pengembangan website

f. Melakukan digitalisasi untuk mengisi konten website

g. Melakukan pengiriman literatur sekunder ke-Perpustakaan Nasional RI

dan perpustakaan lainnya.66

10. Jenis-jenis layanan yang dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi

Sistem layanan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi bersifat terbuka untuk umum dimana siapapun

boleh datang ke Perpustakaan untuk membaca dan menjadi anggota

perpustakaan dengan memenuhi syarat-syarat tertentu yang sudah

ditetapkan, dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan

tidak memungut biaya apapun dari setiap administrasi calon anggota

perpustakaan.

a. Layanan ditempat, diantara lain:

1) Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi diberikan kepada anggota perpustakaan

(dibuktikan dengan kartu anggota Dinas perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi). Setiap anggota berhak meminjam 2 (dua)

buah buku dalam waktu satu minggu, setelah itu dapat

diperpanjang kembali. Buku yang dipinjam harus dikembalikan

tepat waktu.

2) Layanan dewasa

a) Layanan peminjaman buku

b) Layanan pengembalian buku

66

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 18-19

Page 61: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

45

c) Layanan pembuatan kartu anggota

d) Layanan perpanjangan kartu anggota

e) Layanan bebas pustaka

3) Layanan Anak-anak

a) Layanan peminjaman buku

b) Layanan pengembalian buku

c) Layanan storytelling

d) Layanan referensi/ rujukan

b. Layanan Keluar (ekstensi), diantara lain:

1) Layanan perpustakaan mobil keliling Taman Bacaan Masyarakat,

Layanan perpustakaan mobil keliling Taman Bacaan

Masyarakat yaitu layanan yang dilaksanakan ke pos-pos layanan

perpustakaan keliling di lokasi sebagai berikut:

a) Taman Bacaan Masyarakat Lavenda

b) Taman Bacaan Masyarakat Bougenville

c) Taman Bacaan Masyarakat Pinang Merah

d) Taman Bacaan Masyarakat Seroja Aur Duri

e) Taman Bacaan Masyarakat Eka Jaya

2) Layanan perpustakaan Terpadu

Layanan perpustakaan terpadu merupakan layanan

perpustakaan yang dilaksanakan bersama-sama dengan

perpustakaan yang sudah ada ditempat/ pos layanan.

3) Layanan rotasi buku

Layanan rotasi buku merupakan layanan yang dilaksanakan

dalam rangka pengembangan dan kerjasama layanan perpustakaan

guna memenuhi kebutuhan buku-buku yang diminati pemustaka

yang berada di perpustakaan kabupaten/ kota se-Provinsi Jambi.67

67

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 19-20

Page 62: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

46

11. Sistem Layanan dan Jadwal Kunjungan Perpustakaan

Sistem layanan yang diberikan kepada seluruh pemustaka adalah

sistem terbuka atau open acces system, artinya para pemustaka diberi

kebebasan untuk mencari, memilih dan mengambil sendiri koleksi yang

diinginkan langsung ke rak koleksi yang tersedia. Jadwal kunjungan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi sebagai berikut:

a. Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB

b. Sabtu : 09.00 – 15.00 WIB

c. Minggu dan libur nasional : Tutup68

12. Keanggotaan

Syarat menjadi anggota Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi yaitu:

a. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota

b. Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 1 lembar

c. Menyerahkan foto copy kartu pelajar atau kartu mahasiswa (bagi

pelajar dan mahasiswa)

d. Pendaftaran anggota tidak dipungut bayaran (gratis).69

13. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka,

pelaksanaan sebagai tugas dan fungsi dinas di bidang umum,

kepegawaian, keuangan, aset, program dan pelaporan yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas

membantu sekretaris dalam rangka menyiapkan bahan administrasi

perdinasan

68

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 21 69

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 20

Page 63: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

47

1) Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi file persuratan dan

administrasi perdinasan

2) Pengurusan administrasi perjalanan dinas dan tugas keprotokolan

3) Pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan dinas,

penyelenggaraan rapat dinas dan dokumentasi

4) Pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan dinas,

penyelenggaraan rapat dinas dan dokumentasi

5) Penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan

inventaris perlengkapan dinas

6) Pelaksanaan perawatan/ pemeliharaan, perbaikan gedung dan

perlengkapan dinas serta proses penghapusan barang inventaris

7) Pengordinasian penyusunan rencana kerja dan pelaporan

pelaksanaan kerja

8) Pelaksanaan tata usaha kepegawaian

9) Pelaksanaan urusan mutasi

10) Pelaksanaan upaya pengembangan karir, kesejahteraan dan

disiplin pegawai

11) Penyiapan perencanaan bahan ujian dinas, penghargaan jasa dan

sumpah pelantikan pegawai

12) Penyiapan bahan pelaksanaan analisis jabatan kelembagaan dan

ketatalaksanaan.70

b. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris

dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran,

pengelolaan penatausahaan dan administrasi keuangan. Untuk

melaksanaan tugas tersebut, sub bagian keuangan menyelenggarakan

fungsi:

1) Pengoordinasian sub bagian keuangan

2) Pendayagunaan staf sub bagian keuangan

70

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 14-15

Page 64: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

48

3) Penyusunan dan penghimpunan bahan-bahan usulan rencana

anggaran kerja dari masing-masing bidang

4) Pelaksanaan administrasi keuangan

5) Penelitian laporan dan evaluasi hasil kegiatan rutin dan

pembangunan

6) Penelitian daftar gaji dan mutasi gaji pegawai yang diusulkan

7) Penghimpunan, mempelajari, melaksanakan, dan menyampaikan

peraturan perundang-undangan tentang keuangan.71

c. Sub Bagian Program

Sub bagian program mempunyai tugas membantu sikretaris

dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan program, monitoring,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas. Untuk

melaksanakan tugas tersebut, sub bagian program menyelenggarakan

fungsi:

1) Penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan rencan

kegiatan dinas

2) Pengolahan data dengan melakukan pengumpulan, peremajaan dan

pengolahan serta merumuskan data dan informasi

3) Penghimpunan, memfasilitasi dan melaksanakan perencanaan

terpadu melalui kerjasama antar unit lembaga, dinas, instansi, dan

dinas yang terkait dengan diklat teknis.

4) Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan anggaran dinas

5) Pengkoordinasian dan mensinkronisasian kebijakan operasional

dan program antar bidang

6) Perumusan instrument untuk melaksanakan pemantauan program

dan kegiatan

7) Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan penilaian

pelaksanaan program dinas

71

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 15

Page 65: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

49

8) Penyiapan rumusan standarisasi teknis, norma, pedoman, kriteria

dan prosedur pengelolaan program

9) Pengefasilitasian bahan tugas koordinasi pengawasan internal

untuk menjembatani pengawasan eksternal melalui rapat secara

berkala.72

d. Sumber Daya Manusia

Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi mempunyai sumber daya manusia

(SDM) sebanayak 127 pegawai yang terdiri dari:73

Gambar 4.2

Pegawai Pustakawan

Jumlah pustakawan yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi sampai sejauh ini berjumlah 18 orang

diantaranya:74

72

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 15-16 73

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 16 74

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 25

Pelaksana (49

Orang)

Pegawai Tidak

Tetap (32 Orang)

Pejabat Fungsional

(26 Orang)

Pejabat Struktural

(20 Orang)

Page 66: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

50

Tabel 4.8

Pustakawan

No Nama Jabatan

1 Hasudungan Ambarita, SSos Pustakawan Madya

2 Mardamsyah, S.Pd Pustakawan Madya

3 Zaharman, S.Pd Pustakawan Madya

4 Irana Firlinawani, S.Pd Pustakawan Madya

5 Zunwanis, S.Pd Pustakawan Madya

6 Rahendra Sudrajat, S.Sos Pustakawan Madya

7 Ellisa, S.IP Pustakawan Madya

8 Sumintarsih, S.IP Pustakawan Madya

9 Hj. Jasmanidar Pustakawan Penyelia

10 Antar Br. Bangun Pustakawan Penyelia

11 Arnold Lumbantoruan, A.Ma Pustakawan Penyelia

12 Fiona Frolence Pustakawan Penyelia

13 Wuryani, A.Ma Pustakawan Penyelia

14 Elia Roza, A.Ma Pustakawan Penyelia

15 Mardianto, A.Ma Pustakawan Penyelia

16 Salamuddin, A.Ma Pustakawan Penyelia

17 Sofiardi, A.Ma Pustakawan Penyelia

18 Mike Aflisa, A.Md Pustakawan Penyelia

14. Aggaran

Semua unit kerja di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah dalam anggran yang disediakan untuk mendukung kegiatan Dinas

Page 67: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

51

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi pada wal berdirinya tahun

1981/1982 hanya Rp. 60.970.000, anggaran ini semakin meningkat setiap

tahun anggaran baik rutin maupun proyek seiring dengan beban kerja

semakin meningkat dan luas dalam pembinaan perpustakaan di daerah

Jambi, tahun anggaran 2017 dari APBD berjumlah Rp. 5.913.241.591,

sedangkan pada tahun anggaran 2018 dari APBD berjumlah Rp.

5.800.000.000, mengalami penurunan jumlah anggaran dari tahun

sebelumnya.75

15. Bidang Pembinaan, Pengembangan Perpustakaan dan

Pembudayaan Kegemaran Membaca.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi melalui

bidang pembinaan, pengembangna perpustakaan dan pembudayaan

kegemaran membaca selalu melakukan kegiatan pembinaan terhadap

sumber daya manusia, pembinaan semua jenis perpustakaan baik itu

perpustakaan umum kabupaten, kota, kecamatan, kelurahan/ desa

maupun sekolah, perguruan tinggi, khusus, taman bacaan masyarakat dan

perpustakaan rumah ibadah (perpustakaan mesjid, gereja, dll).

Bidang pembinaan, pengembangan perpustakaan dan pembudayaan

kegemaran membaca mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka

memimpin dan merencanakan kegiatan di bidang pembinaan,

pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, bidang pembinaan, pengembangan perpustakaan dan

pembudayaan kegemaran membaca menyelenggarakan fungsi,

pengembangan berbagai jenis perpustakaan, implementasi norma,

standar, prosedur, dan kriteria, pendataan kelembagaan keperpustakaan,

pendataan tenaga perpustakaan, bimbingan teknis tenaga pengelolaan

perpustakaan dan kepustakawanan, pelaksanaan pwmbinaan

keterampilan, kesejahteraan dan karir tenaga pengelola, keperpustakaan

75

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, (Jambi, 2019), hal. 8

Page 68: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

52

serta oenilaian angka kredit pustakawan, dan pelaksanaan survey,

pengkajian, dan pelaksanan pembudayaan kegemaran membaca,

pemasyarakatan perpustakaan.

a. Seksi Pembinaan dan pengembangan kelembagaan perpustakaan.

Seksi pembinaan dan pengembangan kelembagaan perpustakaan

mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan

merencanakan kegiatan pembinaan pengembangan kelembagaan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk

melaksanakan tugas tersebut, seksi pembinaan dan pengembangan

kelembagaan perpustakaan menyelenggarakan fungsi:

1) Pengembangan berbagai jenis perpustakaan, implementasi norma,

standar, danprosedur.

2) Pendataan kelembagaan perpustakaan

3) Pengembangan kelembagaan perpustakaan.

b. Seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan

Seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan

mempunyai tugas membantu bidang dalam memimpin dan

merencanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kelembagaan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk

melaknakan tugas tugas tersebut, seksi pembinaan dan pengembangan

tenaga perpustakaan menyelenggarakan fungsi:

1) Pendataan tenaga perpustakaan

2) Pelaksanaan bimbingan teknis tenaga pengelola perpustakaan dan

kepustakawanan

3) Pelaksanaan pembinaan keterampilan, dan karir serta penilaian

angka kredit pustakawan.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang

perpustakaan guna menunjang kinerja pengelola perpustakaan pada

tahun 2017 melaksanakan kegiatan bimbingan teknis tenaga pengelola

perpustakaan sekolah tingkat SMA sederajat, diman sasaran dari

kegiatan ini adalah tenaga pengelola perpustakaan SMA sederajad se-

Page 69: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

53

Provinsi Jambi yang diikuti sebanyak 60 orang peserta. Serta Kegiatan

raat koordinasi pengembangan perpustakaan sekolah tingkat SLTA se-

Provinsi Jambi dengan sasaran kepala perpustakaan sekolah se-

Provinsi Jambi sebanyak 40 orang peserta.

Jumlah pengelolah perpustakaan desa/ kelurahan se-Provinsi

Jambi antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.9

Pengelolah Perpustakaan Desa

No

Kabupaten/ Kota

Jumlah

Desa/

Kelurahan

Jumlah Pengelolah

Yang sudah

mengikuti

bintek

Yang belum

mengikuti

bintek

1 Kota Jambi 62 42 20

2 Kab. Batanghari 125 75 50

3 Kab. Muaro Jambi 156 67 89

4 Kab. Tanjung Jabung

Barat

134 53 81

5 Kab. Tanjung Jabung

Timur

94 64 30

6 Kab. Bungo 154 71 83

7 Kab. Tebo 113 66 47

8 Kab. Marangin 212 70 142

9 Kab. Sarolangun 159 71 88

10 Kab. Kerinci 287 67 220

11 Kab. Sungai Penuh 69 17 52

c. Seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca

Seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca

mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan

merencanakan kegiatan pengembangan pembudayaan kemeran

membaca sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 70: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

54

Untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi pengembangan

pembudayaan kegemaran membaca menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan survey, pengkajian dan pelaksanaan pembudayaan

kegemaran membaca

2) Pemasyarakatan perpustakaan

Kegiatan-kegiatan seksi pengembangan pembudayaan

kegemaran membaca pada tahun 2018 yaitu, pameran ulang tahun

Provinsi Jambi, pameran dalam rangka bulan gemar membaca dan

hari kunjungan perpustakaan setiap tanggal 14 september, survei

kebutuan bahan pustaka, dan survei indeks kepuasan masyarakat.76

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan

1. Optimalisasi Layanan Anak dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak

Melalui Storytelling

Penanaman kebiasaan membaca harus dimulai dari kanak-kanan,

dan tidak dapat disangsikan bahwa di Layanan Anak Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi merupakan tempat yang sangat tepat

untuk membina dan menumbuhkan minat baca anak. Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi menyediakan layanan storytelling untuk

menumbuhkan minat baca anak. Layanan storytelling ini biasanya sangat

digemari anak-anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pada

usia ini anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang lebih, oleh karena itu

sangat tepat bila usia ini di perkenalkan kepada buku-buku yang sesuai

dengan alam fikiran anak-anak. Dalam menumbuhkan minat baca terhadap

anak biasanya menggunakan metode pembelajaran yang berbeda seperti

yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, buku

tersebut dibacakan oleh pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi. Selain itu Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi menyediakan koleksi yang memadahi dan sesuai

76

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal. 23-26

Page 71: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

55

dengan umur anak-anak yang dapat menarik minat membaca pada anak

anak-anak.

Untuk mencapai tujuan yang sebenarnya yakni optimalisasi

layanan anak sebagai salah satu sarana untuk menumbuhnya minat baca

anak, maka Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

melakukan berbagai pengoptimalan minat baca anak yaitu:

a. Sarana Prasarana

Dalam pengoptimalisasian layanan anak dalam menumbuhkan

minat baca anak melalui storytelling perlu di perhatiakan sarana dan

prasarananya. Sarana dan prasarana sangat penting dalam proses

penumbuhan minat baca anak, baik dari segi koleksi, perabot, dan

ruangan yang memadahi, bersih, yang dapat menarik perhatian anak-

anak.

Informasi mengenai kajian ini diperoleh dari hasil keterangan

pustakawan yaitu Ibu E mengatakan bahwa:

“Kami berusaha melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan

yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka (anak-anak) agar

mereka merasa senang untuk datang ke perpustakaan dan

tertarik dengan bahan bacaan yang telah kami sediakan.”77

Informasi ini di perkuat dari hasil wawancara Ibu ER,

mengatakan bahwa:

“Sarana dan prasarana merupakan aset yang sangat penting di

perpustakaan terutama dalam menumbuhkan minat baca anak-

anak, tanpa adanya sarana dan prasarana kegiatan ini tidak bisa

berjalan dengan baik.”78

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada beberapa informan

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana

perpustakaan adalah paling penting karena tanpa adanya sarana dan

77

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 21 Februari 2020.

78

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 21 Februari 2020.

Page 72: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

56

prasarana kegiatan ini tidak bisa berjalan dengan baik, maka sarana

dan prasarana harus di perhatikan.

b. Promosi

Storytelling atau mendongeng pada Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dapat dijadikan media

promosi untuk mengajak anak-anak belajar membaca dengan suasana

yang sangat menyenangkan bagi anak-anak.

Pustakawan perlu memotivasi anak-anak yang berkunjung ke

perpustakaan untuk mencintai buku sejak awal, salah satu cara

pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

menumbuhkan minat baca anak dan mengajak anak-anak untuk

berkunjung keperpustakaan yaitu melalui brosur, media sosial, dan

storytelling.79

Informasi mengenai kajian ini diperoleh dari hasil

wawancara dengan pustakawan yaitu Ibu E mengatakan bahwa:

“Cara kami untuk mengajak anak-anak untuk datang ke

perpustakaan selain brosur dan sosial media, yaitu dengan cara

mem-promosikan storytelling ke sekolah, kami mengundang

anak-anak TK yang ada di Kota Jambi, itu kami undang dan

secara bergiliran untuk bisa hadir ke perpustakaan untuk

mendengarkan dongeng atau storytelling yang di sampaikan

oleh pustakawan yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi ini, kami menyiapi bukan hanya snack

tetapi juga untuk transportasinya. Adapun selain kami

mengundang ada juga TK- TK yang ada di Kota Jambi ini yang

menyadari akan pentingnya kunjungan keperpustakaan itu untuk

anak-anaknya, mereka menyurati ke sini bahwasanya mereka

akan berkunjung ditentukan tanggalnya, yang seperti itu berarti

mereka sudah menyadari pentingnya anak-anak untuk

berkunjung ke perpustakaan.”80

Pernyataan ini kemudian di perkuat lagi dengan hasil

wawancara dengan salah satu pustakawan Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi yaitu Ibu ER:

79

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 28 November 2019. 80

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 28 November 2019.

Page 73: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

57

“Cara perpustakaan mengajak anak-anak datang ke perpustakaan

ini, dengan cara mempromosikan perpustakan melalui sosial

media dan mengundang sekolah untuk menghadiri storytelling.

Storytelling ini sama dengan promosi menarik perhatian dia

(anak-anak), sehingga anak-anak ingin datang lagi dan lagi ke

perpustakaan dan dapat menumbuhkan minat baca mereka.”81

Anak-anak yang memiliki ketertarikan pada dongeng akan

memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi. Ketika mereka tertarik

pada dongeng, mereka menjadi lebih tertarik pada buku-buku cerita

yang bergambar, dengan sendirinya minat baca mereka meningkat.82

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap informan

dapat disimpulkan bahwa cara Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi mempromosikan perpustakaan yaitu melalui brosur,

sosial media dan melalui storytelling.

c. Kerja Sama

Kerja sama tidak lain adalah untuk mencapai tujuan bersama

khususnya dalam optimalisasi layanan anak dalam menumbuhkan

minat baca anak melalui storytelling. Informasi mengenai kajian ini

diperoleh dari hasil keterangan pustakawan yaitu Bapak RB

mengatakan bahwa:

“Kerja sama yang kami lakukan dengan TK yang ada di Kota

Jambi sangat berpengaruh positif, dengan adanya kerja sama ini

kami dapat dengan muda mengajak anak-anak ke perpustakaan

dan menumbuhkan minat baca anak sejak dini.”83

Informasi ini di perkuat dari hasil wawancara Ibu ER,

mengatakan bahwa:

“Kami melakukan kerja sama dengan guru-guru TK yang ada di

Kota Jambi supaya dapat memberikan bimbingan kepada anak-

anak dan orang tua untuk datang ke perpustakaan.”84

81

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 26 November 2019. 82

I Ketut Artana, Anak, Minat Baca, Mendongeng, Vol.3, No.1, Juni 2017, hal. 33. Diakses

pada 9 Januari 2020 http://ejournal.undiksha.ac.id 83

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 26 November 2019. 84

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 26 November 2019.

Page 74: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

58

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan dapat

disimpulkan bahwa, Dinas perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi mengadakan kerja sama dengan sekolah TK untuk

mengoptimalkan minat baca anak melalui storytelling.

d. Penghargaan

Penghargaan merupakan bentuk apresiasi yang di berikan

kepada sesesorang yang telah melakukan suatu keunggulan, seperti

halnya pemustaka yang sering berkunjung ke perpustakan, Informasi

mengenai kajian ini diperoleh dari hasil keterangan pustakawan yaitu

Ibu ER mengatakan bahwa:

“Kami memberikan penghargaan untuk anak-anak yang rajin ke

perpustakaan, pemberian penghargaan ini di lakukan pada hari

kunjung perpustakaan.”85

Informasi ini di perkuat dari hasil wawancara dengan Bapak RB,

mengatakan sebagai berikut:

“Kami akan memberikan penghargaan kepada pemustaka yang

rajin berkujung ke perpustakaan sebagai bentuk apresiasi kami

kepada mustaka, muda-mudahan dengan adanya penghargaan

tersebut pemustaka semakin rajin berkunjung ke

perpustakaan.”86

e. Layanan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

menyedikan berbagai jenis layanan untuk menunjang proses

pengoptimalan minat baca anak di Layanan Anak yaitu:

1) Layanan peminjaman buku

Pelaksanaan peminjaman buku merupakan tanggung jawab

dari pustakawan, pelayanan yang di berikan harus optimal dan

tidak mempersulit pemustaka yang datang ke perpustakaan,

85 Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 21 Februari 2020. 86

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 21 Februari 2020.

Page 75: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

59

sehingga kenyamanan yang di terima pemustaka dapat memotivasi

pemustaka untuk meminjam buku. Informasi mengenai kajian ini

peneliti dapat dari hasil keterangan Ibu E, mengatakan bahwa:

“Disini anak-anak kalau pinjam buku harus menjadi anggota

perpustakaan dulu, perpustakaan meminjamkan setiap orang

dua buah buku, orang tua juga bisa meminjamkan buku

untuk anaknya.”87

Informasi ini di perkuat dari keterangan petugas layanan

anak, mengatakan bahwa:

“Kami meminjamkan 2 buah buku ke setiap anak, dan masa

pinjamnya satu minggu”88

Berdasarkan hasil keterangan dari informan dapat

disimpulakan bahwa anak-anak yang ingin meminjam buku untuk

di bawa pulang harus memiliki kartu anggota dan peminjaman

setiap orang dua buku.

2) Layanan pengembalian buku

Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi juga menyediakan layanan pengembalian buku,

layanan pengembalian buku ini bertujuan untuk melayani

pemustaka yang ingin mengembalikan buku yang telah dipinjam.

3) Layanan storytelling

Kegiatan storytelling ini dapat memberi pengenalan utama

untuk anak-anak usia dini mengenai buku, dan mengajak anak-anak

untuk belajar membaca dengan berbagai macam buku, yaitu

dengan cara menceritakan kepada anak-anak mengenai kisah-kisah

dongeng, sehingga anak-anak tertarik terhadap buku. Berdasarkan

hasil pengamatan peneliti di Ruangan Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi melihat tahapan-

87 Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 21 Februari 2020 88

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 21 Februari 2020

Page 76: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

60

tahapan yang dilakukan pustakawan untuk memperkenalkan

perpustakaan dan buku kepada anak-anak yaitu:

a) Persiapan sebelum acara storytelling

Pustakawan mempersiapkan judul cerita yang menarik

dan sesuai dengan umur anak-anak, menghafal alur cerita yang

ingin diceritakan, berlatih intonasi, gerakan tubuh dan ekspresi

wajah.

b) Saat storytelling berlangsung

Sebelum pustakawan bercerita, pustakawan

memperkenalkan terlebih dahulu perpustakaan secara singkat,

jenis layanan yang di berikan, dan koleksi-koleksi yang

dimiliki oleh Dinas Perpustakaan. Saat pustakawan

menceritakan dongeng kepada anak-anak, pustakawan meniru

gerakan tubuh, mimik wajah dan suara tokoh yang diceritakan

pustakawan. Saat pustakawan bercerita ekspresi anak sangat

senang, ketawa, dan ada yang bertanya dengan pustakawan dan

mengemukakan pendapat.

c) Sesudah kegiatan storytelling selesai

Saat storytelling selesai, pustakawan mulai mengevaluasi

cerita seperti pustakawan memberikan pertanyaan kepada-

anak-anak. Pustakawan menunjuk anak-anak secara acak untuk

menjawab pertanyaan yang dilontarkan pustakawan, pada saat

pustakawan memberikan pertanyaan, anak-anak dapat

menjawab pertanyaan yang diberikan dan setelah sesi tanya

jawab selesai pustakawan mewajibkan anak untuk membaca

dengan orang tua dan guru.89

89

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, November 2019

Page 77: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

61

Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai

tahapan yang dilakukan pustakawan dalam melakukan storytelling

yaitu Ibu Ellisa, yang memberikan keterangan sebagai berikut:

“Sebelum mengadakan storytelling pustakawan harus

menguasai cerita di buku itu, sehingga tidak melihat buku

dan pada saat pustakawan itu melakukan storytelling-nya

dengan reaksi sesuai dengan jalan cerita, interaksi, mimik dan

ekspresi harus ada dalam diri pustakawan dan dia pun harus

menjiwai anak-anak itu sendiri, akan tetapi kalau ada

pustakawan itu yang terpaku pada buku, kaku maka anak-

anak akan merasa bosan, apabila pencerita yang ber-

storytelling dia juga bersemangat, reaksinya bagus, mimiknya

ada, ekpresi lengkap anak-anak akan merasa senang, itu be

kuncinya.”90

Informasi ini diperkuat dari keterangan Ibu Elia Roza yaitu:

“Sebelum kami mengadakan kegiatan storytelling ini, kami

menetapkan jadwal dan tempat untuk diadakan kegiatan

storytelling ini dan menentukan siapa yang akan bercerita.

Pencerita itu sendiri sudah mempersiapan diri untuk

bercerita”91

Tahapan storytelling mulai dari persiapan acara storytelling,

saat storytelling, dan sesudah acara storytelling selesai yang

dilakukan Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi dapat menumbuhkan rasa senang kepada anak-anak

dilihat dari ekspresi anak, adanya umpan balik anak-anak terhadap

pustakawan dan adanya pengaruh positif setelah diadakan

storytelling yaitu minat baca anak meningkat.

d) Layanan referensi/ rujukan

Kegiatan layanan referensi untuk anak-anak yang ada di

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yaitu;

90

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 28 November 2019 91

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 26 November 2019

Page 78: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

62

perpustakaan menyediakan koleksi refensi sesuai dengan usia dan

tingkat pendidikan anak-anak, dan koleksinya berkualitas. 92

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dapat

disimpulkan bahwa, usaha Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi untuk mengoptimalkan minat baca terhadap anak yaitu

memberikan layanan membaca di tempat, peminjaman koleksi,

pengembalian koleksi, mengadakan kegiatan srtorytelling.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat

setelah kegiatan storytelling di lakuakan terhadap minat baca anak yaitu:

a. Perhatian (attention)

Perhatian anak-anak setelah diadakan kegiatan storytelling ini

mengalami peningkatan, anak-anak melihat dan mencari bahan bacaan ke

rak buku, mereka mencari buku yang sampulnya menarik baik dari segi

warna dan gambar, pada umumnya anak mengambil buku seperti gambar

binatang, buah, dan kartun anak. Setelah mereka memilih bahan bacaan

mereka mulai membuka-buka halaman buku di rak maupun di lantai.

Berdasarkan hasil Obervasi pada tanggal 26 November 2019

peneliti melihat lebih dari seperoh anak yang melihat dan memilih bahan

bacaan setelah diadakan storytelling.93

Hasil observasi pada tanggal 28

November menunjukan bahwa hampir keseluruhan anak-anak melihat

dan memilih buku yang ada di rak Setelah diadakan storytelling.94

b. Ketertarikan (interest)

Setelah anak-anak mendapatkan buku yang disukainya, anak-anak

membuka-buka halaman buku untuk mencari bahan bacaan yang

92

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Profil Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi, hal,20 93 Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 26 November 2019. 94

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 28November 2019.

Page 79: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

63

disukaianya dan sekali-kali anak-anak bertanya kepada guru dan orang

tuanya mengenai gambar yang dilihatnya.95

c. Keinginan (desire)

Tahap ini peneliti melihat anak-anak membaca dengan alur gambar

yang tertera pada bahan bacaan dan mengeja kata yang ada di atas

maupun di bawah gambar. Setelah kegiatan storytelling orang tua dan

guru mendampingi anak untuk melihat, belajar mengeja dan membaca.96

d. Tindakan lanjut (action)

Peran sekolah dan orang tua sangat penting untuk menanamkan

pada anak pentingnya perpustakaan, yaitu dengan cara mengajak anak

untuk datang keperpustakaan dan menjalin kerjasama antara sekolah

dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Berdasarkan dari data pengunjung peneliti melihat bahwa setelah

diadakan kegiatan storytelling jumlah pengunjung sedikit mengalami

peningkatan dari pada hari-hari sebelumnya.97

Berdasarkan hasil

wawancara yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan informasi dari

anak-anak dan orang tua bahwasanya anak-anak mengunjungi

perpustakaan pada saat libur sekolah.98

Informasi mengenai kajian ini di

dapat dari hasil wawancara dengan informan yaitu Ibu A, menangatakan

bahwa;

“Anak kami berkunjung ke perpustakaan pada saat libur sekolah.

Kami jarang datang keperpustakan karena anak kami sekolah dan

jarak dari rumah lumayan jauh dari perpustakaan ini.”99

95 Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 26-28 November 2019. 96 Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 26-28 November 2019. 97

Buku Pengunjung Layanan Anak 98

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, 26-28November 2019. 99

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 26 November 2019

Page 80: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

64

Kemudian petugas perpustakaan layanan anak memberikan

informasi sebagai berikut:

“Ruangan layanan anak ini rami pada saat-saat libur sekolah yaitu

hari jum’at dan sabtu.”100

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan dapat

disimpulkan bahwa bahwa perhatian dan ketertarikan anak terhadap

membaca mengalami peningkatan dilihat dari anak melihat-lihat sampul

bacaan, anak membuka-buka halaman bacaan, anak mencari bahan bacaan

yang disukaianya dan anak mulai bertanya kepada orang tua dan guru

mengenai gambar yang ditemuinya. Sedangkan keinginan dan tindakan

lanjut anak terhadap membaca sedikit mengalami peningkatan dilihat dari

anak-anak membaca dengan alur gambar yang tertera pada bahan bacaan

dan mengeja kata yang ada di bahan bacaan dan mau berkunjung

keperpustakaan pada saat libur sekolah. Pada tahap ini keinginan anak untuk

meminjam buku sangat kurang dilihat dari data peminjaman buku layanan

anak.

Storytelling merupakan seni berbicara yang dapat digunakan sebagai

sarana untuk menanamkan budaya baca pada anak tanpa harus menggurui

sang anak, dengan adanya optimalisasi layanan anak melalui storytelling ini

dapat menumbuhkan minat baca anak dan menjadi budaya membaca dengan

keiinginan anak itu sendiri.

2. Kendala yang Dihadapi Oleh Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak

Melalui Kegiatan Storytelling.

Perpustakaan sebagaimana yang ada dan dikembangkan telah

digunakan sebagai pusat informasi, sebagai sumber ilmu pengetahuan,

penelitian, rekreasi, pelestarian bahan pustaka serta memberikan berbagai

layanan jasa lainnya. Perpustakaan sebagai pusat informasi dan pemustaka

yang membutuhkan informasi, menjadikan dua sisi yang berbeda saling

100

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 28 November 2019

Page 81: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

65

membutuhkan, hal ini dapat terwujud manakalah perpustakaan sudah siap

melayani dengan sumber informsi yang memadahi, sementara pemustaka

mampu, memahami, menghayati pentingnya informasi dalam kehidupan

sehari-hari, karena pada dasarnya perpustakaan mempunyai peranan yang

cukup menentukan untuk membantu dan menunjang terselengarakannya

program-program kerja lembaga pendidikan secara optimal.101

Menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi terdapat beberapa kendala

yaitu:

a. Anggaran atau dana

Angaran atau dana adalah suatu rencana yang disusun secara

sistimatis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang

meliputi semua aktifitas perpustakaan untuk jangka tertentu dimasa yang

akan datang. Dana merupakan unsur utama untuk menjalankan aktivitas

perpustakaan termasuk kegiatan storytelling, tanpa dana perpustakaan

tidak mungkin dapat berjalan dengan sempurna meskipun sistemnya

bagus dan pustakawannya bermutu. Informasi mengenai kajian ini

diperoleh dari hasil wawancara dari informan bahwasanya mulainya

kegiatan storytelling ini tergantung dana. Apabila dana terhambat maka

kegiatan storytelling ini tidak dapat dilakukan sebagai mana yang telah

direncanakan sebelumnya. Informasi mengenai kajian ini diperoleh dari

hasil wawancara pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi yaitu Ibu ER, yaitu:

“Kegiatan storytelling ini diadakan 3 (tiga) bulan sekali tergantung

dananya dan 20 kali dalam satu tahun jadi tegantung kapan

mulainya, misalnya tribulan pertama 5 (lima), tribulan ke-2 (dua) 5

(lima), tribulan ke-3 (tiga) 5 (lima) dan tribulan ke-4 (empat) 5

(lima), jadi pas 20 (dua puluh) dan dalam sehari kegiatan

storytelling ini digunakan dalam kurun waktu 2 (dua) jam sehari

dari jam 8.00 sampai jam 10.00 wib.”102

101

Bukhari katutu, Manajemen Pelayanan Perpustakaan: Menelisik Pelayanan

Perpustakaan IAIN STS Jambi, (Jambi: Boanza, 2011), hal. 1 102

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 26 November 2019.

Page 82: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

66

Pernyataan ini kemudian di perkuat dengan hasil wawancara

dengan pustawanan yaitu Bapak RB yang memberikan keterangan

sebagai berikut:

“Kegiatan storytelling ini diadakan tergantung pada faktor

dananya.”103

Pernyataan ini kemudian di perkuat dengan hasil wawancara

dengan pustawanan yaitu Ibu E, mengatakan bahwa:

“Untuk kegiatan kami ini khususnya layanan storytelling, itu

bersadarakan kebijakan Kepala Dinas, karena mempengaruhi

dengan adanya pendanaan” Berdasarkan hasil data pengunjung Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi menunjukkan bahwa

kegiatan storytelling yang diadakan selama tahun 2019 yaitu pada bulan

Januari melakukan storytelling sebanyak 2 (dua) kali, Maret sebanyak 5

(lima) kali, September sebanyak 1 (satu) kali, Oktober sebanyak 1 (satu)

kali, November sebanyak 4 (empat) kali dan bulan Desember sebanyak 8

(delapan) kali. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berbeda-beda setiap

kali diadakan kegiatan storytelling.104

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil dokumentasi dari buku

pengunjung dapat disimpulkan bahwa dana sangat mempengaruhi waktu

pelaksanaan kegiatan storytelling.

b. Alat Peraga

Sebuah perpustakaan akan menyelenggarakan kegiatan apabila

kinerja, kondisi dan layanan storytelling semakin diperlukan oleh anak-

anak untuk menumbuhkan minat baca pada anak, akan tetapi layanan

anak akan kurang diminati apabila terdapat beberapa hal atau masalah

yang tidak diatasi atau diselesaikan. Adapun permasalah yang timbul

saat mengadakan storytelling yaitu kurangnya alat peraga berupa

boneka. Informasi mengenai kajian ini diperoleh dari hasil wawancara

103

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 26 November 2019 104

Buku Pengunjung Layanan Anak

Page 83: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

67

pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yaitu

Ibu E yaitu:

“Ibu menyampaikan cerita menggunakan mimik wajah, namun alat

bantu yang lain seperti boneka tadi ibu belum pernah

menggunakannya dan itupun disaat ibu bercerita itu isi cerita ibuk

itu tidak ada bonekanya.”105

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lihat bahwasanya Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi menyediakan alat

peraga berupa boneka, akan tetapi tidak banyak sehingga pada saat

pustakawan bercerita sering tidak menggunakan alat peraga.106

Faktor

yang menunjang berlangsungnya proses storytelling agar menarik untuk

disimak yaitu kontak mata, mimik wajah, gerakan tubuh, suara,

kecepatan, dan alat peraga.107

Alat peraga merupakan bagian yang terpenting untuk menunjang

berlangsungnya kegiatan storytelling agar anak-anak merasa tertarik

dengan aktivitas storytelling, dengan adanya ketertarikan terhadap

storytelling maka anak akan tertarik untuk membaca buku dan akan

menjadi gemar membaca.

105

Wawancara, oleh peneliti dengan responden di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi, 28 November 2019 106

Obsevasi, oleh peneliti di Layanan Anak Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi, November 2019. 107

Jumariah Binti Kasim, Metode Storytelling untuk Meningkatkan Minat Membaca pada

Anak Usia Dini di TK An Nur Gang Modin, hal. 41

Page 84: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Optimalisasi yang dilakukan Layanan Anak dalam Menumbuhkan Minat

Baca Anak Melalui Storytelling yaitu menyediakan sarana dan prasarana

yang mencukupi, melakukan promosi, melakukan kerja sama dengan

sekolah TK, memberikan penghargaan, memberikan layanan kepada

pemustaka.

2. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi dalam menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling yaitu dana

yang mempengaruhi waktu pelaksaan storytelling dan alat peraga, yang

menyebabkan kurang optimalnya layanan anak dalam menumbuhkan miat

baca anak melalui storytelling di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi.

B. Saran

Dalam penelitian ini peneliti menyarankan beberapa hal diantaranya

sebagai berikut:

1. Sebaiknya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi melakukan

kerja sama dengan berbagai pihak tidak hanya sekolah TK saja.

2. Melakukan storytelling sebaiknya pustakawan menggunakan alat peraga

dalam bercerita untuk menarik perhatian anak-anak saat bercerita, dengan

adanya ketertarikan terhadap storytelling maka anak akan tertarik untuk

membaca buku dan akan menjadi gemar membaca dan waktu pelaksanaanya

lebih sering lagi.

Page 85: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jawa Barat:

Diponegoro.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi. 2019. Profil Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi. Jambi.

Katutu, Buchari. 2011. Manajemen Pelayanan Perpustakaan: Menelisik

Pelayanan Perpustakaan IAIN STS Jambi. Jambi: Boanza.

Lasa HS. 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book

Publisher.

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan

Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Mengajar Gemar Membaca pada

Anak sejak Dini. Yogyakarta: think.

Rosidatun. 2018. Model Implementasi Pendidikan karakter. Gresik:

Caremedia Communation.

Sinaga, Dian. 2011. Mengelolah Perpustakaan Sekolah. Bandung, Bejana.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suherman. 2009. Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Referensi

Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bandung: MQS Publising.

Susanto, Ready. 2010. Kamus Baku Bahasa indonesia. Jakarta: Lazuar di

buku Utama.

Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.

Undang - Undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan.

Yusuf, Syamsu. 2016. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: Remaja Posdakarya.

Page 86: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Kencana.

B. Sumber Internet Akbar, Khaidir. Jenis-Jenis Layanan di Perpustakaan. (Makasar:

Universitas Islam Alauddin), hal. 9. https://www.academia.edu/691095

2/JENISJENIS_LAYANAN_DI_PERPUSTAKAAN&sa=U&ved=2ah

UKEwjLq_CMgZvnAhVV83MBHaDbCrsQFjAAegQIAxAB&usg=A

OvVaw1N8ch9VvnsrgdEzvcaeQhJ

Artana, I Ketut. 2017. “Anak, Minat Baca, Mendongeng”. Jurnal Acarya

Pustaka. Vol.3, No.1, 9 http://ejournal.undiksha.ac.id (Januari 2020)

Elfisa, Muhammad Khaironi. 2019. “Layanan Anak pada Perpustakaan

Proklamator Bung Hatta dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak”.

Jurnal Ilmu Informasi dan Kearsipan, Padang: UNP.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-

palime4cd11c0352full.pdf (3 Desember 2019)

Fatmawati dan Rukiyah. 2016. “Kecendrungan Pemustaka dalam Memilih

Koleksi Anak di Perpustakaan Grahatama Pustaka Yogyakarta”.

Semarang: Undip Tembalang. http://ejournal3.undip.ac.id (17 Maret

2019)

Jumariah binti Kassim. 2018. Metode Storytelling Untuk Meningkatkan

Minat Membaca Pada Anak Usia Dini di TK An Nur Gang Modin,

http://jumariahB3214117 (27 Oktober 2019)

Kasiun, Suharmono. 2015. “Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana

Untuk Mencerdaskan Bangsa”, Jurnal Pena Indonesia (JPI) Vol. 1,

No.1, http://journal.unesa.ac.index.php/jpi (17 Maret 2019)

Linda , Andri Agnesa. 2015 “Upaya pustakawan dalam meningkatkan minat

baca anak BPAD Provinsi Sumatera Barat”, Jurnal Ilmu Informasi

Perpustakaan dan Kearsipan. Tahun 2015. Volume 4. Nomor 1.

Padang: BPAD Provinsi Sumatera Barat.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/6170/4794 (16

Maret 2019)

Niswah,Sya’adatul. 2013. Pengaruh Metode Storytelling terhadap

Pengembangan Minat Baca dan Bahasa Anak Kelompok B di TK Tunas

Bangsa Pati Tahun Ajaran 2012/2013. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

http://eprints.ums.ac.id/26492/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf (29

November 2019)

Page 87: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Yolanda, Christina. 2019. “Pengaruh Pemberian Kegiatan Storytelling

Terhadap Minat Kunjung Anak ke Perpustakaan: Studi Kasus Pada

Perpustakaan Komunitas Jendela Semarang”. Jurnal Ilmu

Perpustakaan. http://9347-17930-1-PB (27 Oktober 2019)

Page 88: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

LAMPIRAN

Page 89: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

INTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. Observasi

1. Survei dan melihat langsung kondisi Ruangan Layanan Anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

2. Survei dan Melihat langsung kegiatan storytelling (sebelum, sedang, dan

sesudah diadakan kegiatan storytelling) di Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi.

B. Wawancara

1. Siapa saja yang sering memanfaatkan Layanan Anak Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi?

2. Sarana dan Prasarana apa saja yang dapat mendukung kegiatan

optimalisasai layanan anak di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi?

3. Bentuk promosi apa saja yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi dalam menumbuhkan minat baca anak?

4. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi melakukan kerja sama

dengan siapa saja dalam melakukan optimalisasi layanana anak ?

5. Apakah ada penghargaan dari perpustakaan untuk mendukung kegiatan

optimalisasi layanan anak dalam menumbuhkan minat baca anak?

6. Jenis layanan apa saja yang telah disediakan oleh layanan anak Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi?

7. Berapa kali dalam sebulan diadakan storytelling?

8. Jenis cerita apa yang disukai oleh anak-anak?

9. Tahapan apa saja yang dilakukan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi dalam melakukan kegiatan storytelling?

10. Kendala apa yang dihadapi oleh Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah untuk menumbuhkan minat baca anak melalui storytelling?

Page 90: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

C. Dokumentasi

1. Buku Profil yang memuat informasi mengenai Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi.

2. Struktur Otganisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

3. Photo kondisi Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi

4. Photo kegiatan storytelling di Ruangan Layanan Anak Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Page 91: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Gambar 1

Koleksi Perpustakaan

Gambar 2

Wawancara dengan Informan

Gambar 3

Sebelum Diadakan Kegiatan Storytelling

Page 92: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Gambar 4

Saat Kegiatan Strorytelling Berlangsung

Page 93: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Gambar 5

Sesudah Kegiatan Storytelling

Gambar 7

Perubahan Setelah Kegiatan Storytelling

Page 94: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …
Page 95: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Gambar 8

Ruangan Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi

Gambar 9

Buku Kunjung Layanan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi

Page 96: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …
Page 97: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

Gambar 10

Daftar Peminjaman Bahan Pustaka

Page 98: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yuni Herita

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 30 Juni 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Koto Nan IV, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten

Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Angkatan/ Tamatan : 2018/ 2020

Gmail : [email protected]

No. HP : 0821-6994-7057

Orang Tua

Nama Ayah : Haryanto

Nama Ibu : Yusni Emrita

Pendidikan

2003-2009 : SD 02 Koto Nan IV

Page 99: OPTIMALISASI LAYANAN ANAK DALAM MENUMBUHKAN MINAT …

2009-2012 : SMP Negeri 1 Ranah Pesisir

2012-2015 : SMA Negeri 1 Ranah Pesisir

2015-2018 : D3 Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang

2018-2020 : S1 Ilmu Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi