OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI...

17
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BEDADUNG II (Primer Barat) KABUPATEN JEMBER NAZARUDDIN LATHIF NRP 3109030089 IWAN AFANDI QS NRP 3109030109 Dosen pembimbing Ir. PUDIASTUTI NIP 19501015 198502 1 002 DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya

Transcript of OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI...

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BEDADUNG II (Primer Barat) KABUPATEN JEMBER

NAZARUDDIN LATHIF NRP 3109030089 IWAN AFANDI QS NRP 3109030109 Dosen pembimbing Ir. PUDIASTUTI NIP 19501015 198502 1 002 DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BEDADUNG II (Primer Barat) KABUPATEN JEMBER

1.1 Umum • DI. Bedadung II (primer barat) terletak di kab. Jember

dengan luas baku 6969 Ha. • Awal tanam biasanya dimulai ketika awal November. • Seluruh area tersebut dapat ditanami secara maksimal. • Saluran dan bangunan penunjang irigasi banyak yang

rusak. • Pembagian air yang kurang merata dan pengaturan pola

tanam yang kurang maksimal.

1.2 Latar belakang

• Banyak sekali problematika yang terjadi di lapangan, antara lain:

1. Saluran dan bangunan penunjang irigasi banyak yang rusak

2. Pola tanam yang kurang maksimal 3. Pembagian air yang tidak merata serta

banyaknya pencurian air • Maka dari itu perlu diadakanya usaha untuk

meningkatkan produktifitas tanaman, usaha tersebut meliputi operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi yang tepat.

1.3 Rumusan masalah

• Bagaimana cara meningkatkan intensitas tanaman pada DI. Bedadung II (Primer barat) ?

• Bagaimana sistem operasional dan pemeliharaan yang tepat untuk DI. Bedadung II (Primer barat) ?

• Apakah nilai BCR (Benefit Cost Ratio) rencana lebih besar daripada nilai BCR eksisting ?

1.4 Batasan masalah

• Pada Laporan Tugas Akhir ini akan dijelaskan mengenai sistem operasional dan pemeliharaan DI. Bedadung II ( Primer Barat).

• Beberapa masalah yang akan dibahas hanya meliputi kebutuhan air, pola tanam rencana, analisa dan perhitungan intensitas tanam, rencana operasi dan pemeliharaan, serta perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR).

1.5 Tujuan

• Meningkatkan nilai intensitas tanam DI. Bedadung II (Primer Barat).

• Menentukan sistem operasional dan pemeliharaan yang tepat untuk jaringan irigasi Bedadung II (Primer Barat).

• Mencari nilai BCR rencana agar lebih besar daripada BCR eksisiting.

1.6 Manfaat

• Dapat ditanami secara maksimal, dan • Diharapkan adanya peningkatan hasil produksi

pada wilayah DI. Bedadung II (Primer Barat).

Metodologi • Mengatur pola tanam rencana menggunakan

metode golongan dan memanfaatkan debit andalan.

• Menganalisa biaya operasional dan pemeliharaan dengan metode BCR, yang nilainya harus lebih besar daripada satu (BCR>1).

Data Penunjang • Data luas baku sawah • Skema jaringan • Pola tanam eksisting • Data debit intake dam Bedadung • Data intensitas tanam eksisting

• Pola tanam eksisting (excel)

Grafik Water Balance eksisting

0.00

5000.00

10000.00

15000.00

20000.00

25000.00

30000.00

Nop

1N

op 2

Nop

3De

s 1De

s 2De

s 3Ja

n 1

Jan

2Ja

n 3

Feb

1Fe

b 2

Feb

3M

ar 1

Mar

2M

ar 3

Apr 1

Apr 2

Apr 3

Mei

1M

ei 2

Mei

3Ju

n 1

Jun

2Ju

n 3

Jul 1

Jul 2

Jul 3

Ags 1

Ags 2

Ags 3

sept

1se

pt 2

sept

3O

kt 1

Okt

2O

kt 3

Debit Kebutuhan

Debit Intake

• Pola tanam rencana menggunakan metode golongan (excel)

Grafik Water Balance rencana menggunakan metode golongan

-5000.00

0.00

5000.00

10000.00

15000.00

20000.00

25000.00

30000.00

Nop

1

Nop

2

Nop

3

Des 1

Des 2

Des 3

Jan

1

Jan

2

Jan

3

Feb

1

Feb

2

Feb

3

Mar

1

Mar

2

Mar

3

Apr 1

Apr 2

Apr 3

Mei

1

Mei

2

Mei

3

Jun

1

Jun

2

Jun

3

Jul 1

Jul 2

Jul 3

Ags 1

Ags 2

Ags 3

sept

1

sept

2

sept

3

Okt

1

Okt

2

Okt

3

Q kebuthn

Q intake

Analisa ekonomi

• Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit cost ratio (BCR) adalah perbandingan antara

keuntungan dan pembiayaan dari suatu proyek yang akan dilaksanakan. Suatu proyek layak dilaksanakan apabila nilai BCR sama atau lebih besar dari satu, atau dengan rumus :

BCR = benrfit/cost > 1

• Dari hasil perhitungan di dapat nilai BCR eksisting sebesar 0.89 < 1 (tidak memenuhi syarat)

• Sedangkan untuk nilai BCR rencana sebesar 1.10 > 1 (memenuhi syarat)

Kesimpulan • Cara meningkatkan intensitas tanam Bedadung

adalah membanginya menjadi 2 golongan dan mengatur awal tanam. Yang semula golongan 2 November 1 digeser/dimundurkan menjadi November 3.

• Karena nilai BCR Rencana lebih besar dari satu, maka dapat disimpulkan bahwa usulan produksi tanam rencana lebih menguntungkan dari produksi tanam eksisting.

Sekian Terimah kasih