OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas...

138
UNIVERSITAS INDONESIA DISTRIBUSI BERAT LAHIR BAYI HIDUP TUNGGAL INTRAUTERINE SESUAI USIA KEHAMILAN PADA LIMA PUSKESMAS DI KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011 Oleh DHORKAS DHONNA MARPAUNG 0806335832 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2012 Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Transcript of OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas...

Page 1: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

UNIVERSITAS INDONESIA

DISTRIBUSI BERAT LAHIR BAYI HIDUP TUNGGAL

INTRAUTERINE SESUAI USIA KEHAMILAN PADA LIMA

PUSKESMAS DI KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011

Oleh

DHORKAS DHONNA MARPAUNG

0806335832

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2012

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 2: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 3: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 4: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

We’re pilgrims on the journey of the narrow road

and those who’ve gone before us line the way

Cheering on the faithful, encouraging the weary

Their lives a stirring testament to God’s sustaining grace

Surrounded by so great a cloud of witnesses

Let us run the race not only for the prize

But as those who’ve gone before us

Let us leave to those behind us

The heritage of faithfulness passed on through godly lives

Oh may all who come behind us find us faithful

May the fire of our devotion light their way

May the footprints that we leave

Lead them to believe

and the lives we live inspire them to obey

Oh may all who come behind us find us faithful

After all our hopes and dreams have come and gone

and our children sift through all we’ve left behind

May the clues that they discover

and the memories they uncover

Become the light that leads them

to the road we each must find

Find us Faithful by Steve Green

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 5: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Dhorkas Dhonna Ruth Marpaung

Nama Panggilan : Dhorkas

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 30 Juli 1990

Alamat Rumah : Jalan Karya Mesjid No. 29 Medan Kec. Medan

Barat, Sumatera Utara

Agama : Kristen Protestan

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal :

1999-2001 : TK Swasta Bina Asih Medan

2001-2006 : SD Swasta Santo Thomas 4 Medan

2004-2006 : SMP Swasta Santo Thomas 4 Medan

2006-2008 : SMA Negeri 1 Medan

2008-2012 : Peminatan Epidemiologi (S1 Reguler), Program

Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 6: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah,

kasih, dan penyertaanNya memampukan penulis menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat

diselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk

moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. dr. Asri C. Adisasmita, MPH., Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan jurnal-jurnal untuk mengarahkan dan

membimbing saya serta perhatian yang begitu besar bagi penulis dalam

penyusunan skripsi ini;

2. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, MSc., selaku penguji yang telah memberikan

masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini;

3. Nining Mularsih, S.K.M., selaku penguji yang telah menyediakan waktu,

tenaga, dan materi dalam pengumpulan data skripsi serta menyampaikan saran

dan masukan untuk penulisan skripsi ini;

4. DR. dr. Ratna Djuwita, MPH., selaku Ketua Departemen Epidemiologi, para

dosen, dan staf pengajar yang telah memberikan ilmu, dukungan, dan

bimbingan selama penulis menyelesaikan studi dan skripsi ini.

5. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang beserta staf, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi di

wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang;

6. Kepala Puskesmas Kecamatan Curug, Puskesmas Kecamatan Cikupa,

Puskesmas Kecamatan Cisoka, Puskesmas Kecamatan Balaraja, dan

Puskesmas Kecamatan Salembaran Jaya beserta staf, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi;

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 7: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

7. Orangtua saya, H. Marpaung, S.P. dan H. boru Manurung serta adik-adik saya,

Christen Ordain Marpaung dan Daniel Adieu Marpaung, serta seluruh

keluarga besar, yang dengan penuh kasih senantiasa mendoakan penulis dalam

menjalani dan menyelesaikan studi hingga sampai saat ini;

8. PKK (Pariama Nova Siburian), teman-teman KK (Widyarsih, Defrina,

Herlin), dan anak-anak KK terkasih (Marina, Zsazsa, Riama, Agnes,

Gisheila), yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis;

9. Febrina, Theresia, Sintha, Ema, Yosi, serta teman-teman POSA FKM UI dan

PO UI lainnya yang senantiasa mendukung, mendoakan, menyemangati,

memotivasi, serta memberikan kritik dan saran membangun bagi penulis;

10. Dina Simatupang dan Findy Silalahi, sahabat-sahabat yang senantiasa

mendukung, mendoakan, menyemangati, dan bersedia hadir menemani

penulis;

11. Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang

berjuang bersama mewujudkan kesatuan dan kedewasaan, khususnya dalam

studi dan pelayanan di PMK-PMK se-Jakarta;

12. Hanitya dan Rizka Panji, serta teman-teman Epidemiologi lainnya yang telah

bersama-sama saling mendukung dalam melewati masa perkuliahan di FKM

UI.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai

dan memberkati kita semua. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan.

Soli deo Gloria.

Depok, Juli 2012

Penulis

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 8: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 9: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

ABSTRAK

Nama : Dhorkas Dhonna Ruth Marpaung

Program Studi : Sarjana Reguler

Judul Skripsi : Distribusi Berat Lahir Bayi Tunggal Sesuai Usia Kehamilan

Pada Ibu-Ibu Hamil Di Puskesmas Kabupaten Tangerang Tahun 2011

Bayi kecil atau besar untuk usia kehamilan dapat diidentifikasikan dengan

menggunakan grafik persentile berat lahir untuk usia kehamilan. Indonesia belum

memiliki grafik persentile ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi

berat lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan pada ibu-ibu hamil di Puskesmas

Kabupaten Tangerang tahun 2011 dan membandingkan grafik persentile berat

lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan dengan populasi dari negara lain.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan 5

Puskesmas di Kabupaten Tangerang yaitu Puskesmas Curug, Puskesmas Cikupa,

Puskesmas Cisoka, Puskesmas Balaraja, dan Puskesmas Salembaran Jaya.

Pengambilan data sekunder sebanyak 1178 data dilakukan pada bulan Juni hingga

Juli tahun 2012 dengan kriteria inklusi ibu hamil yang melahirkan bayi hidup,

bayi tunggal, dan bayi yang tidak mengalami cacat. Penelitian mendapati hasil

distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu secara umum mengalami

peningkatan di setiap persentilnya. Ibu dengan usia kehamilan 31 minggu dengan

rentang persentil 3th hingga 97th memiliki berat lahir 1200 hingga 2200 gram. Ibu

dengan usia kehamilan 42 minggu memiliki bayi dengan berat lahir 2500 hingga

4471 gram dengan persentil 3th hingga 97th. Percentile berat lahir sesuai usia

kehamilan di negara Meksiko bila dibandingkan hampir sama dengan di

Tangerang, Indonesia pada percentile 3rd dan juga 50th. Namun, pada percentile

97th Indonesia sedikit berada di bawah Meksiko dengan berat lahir sesuai usia

kehamilan 31 hingga 42 minggu sebesar 2200 hingga 4500 gram.

Kata kunci: berat lahir, usia kehamilan, puskesmas

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 10: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

ABSTRACT

Name : Dhorkas Dhonna Ruth Marpaung

Program Study : Regular Undergraduate

Title of Script : Distribution of Birth Weight Babies Living Singleton Intra-

Uterine for Gestational Age to The Five Community Health Centers in Regency

of Tangerang in 2011

Baby is small or large for gestational age can be identified by using the percentile

charts of birth weight for gestational age. Indonesia does not have these percentile

charts. The purpose of this study to determine the distribution of single-birth

weight infants according to gestational age in pregnant women in Tangerang

district health center in 2011 and compared the birth weight percentile charts of

single infants with gestational age of the population of other countries. This study

uses cross-sectional design. The research was conducted five health centers in

Tangerang district health center is waterfall, Cikupa Health Center, Health Center

Cisoka, Balaraja Health Center and Health Center Salembaran Jaya. Secondary

data capture as many as 1178 data is done in June and July of 2012 with the

inclusion criteria of pregnant women who delivered live infants, a single baby,

and babies who do not have disabilities. The study found that the distribution of

birth weight for gestational age infants mothers in general have increased in each

percentile. Mothers with gestational age 31 weeks with a range of 3th to 97th

percentile had birth weights 1200 to 2200 grams. Mothers with gestational age 42

weeks had a baby with a birth weight 2500 to 4471 grams with 3th to 97th

percentile. Birth weight percentile according to gestational age in the country of

Mexico when compared to almost the same as in Tangerang, Indonesia on the 3rd

and 50th percentile. However, at the 97th percentile Indonesia slightly below

Mexico with a birth weight according to gestational age 31 to 42 weeks of 2200 to

4500 grams.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 11: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Key words: birth weight, gestational age, puskesmas

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 12: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

UNIVERSITAS INDONESIA

DISTRIBUSI BERAT LAHIR BAYI HIDUP TUNGGAL

INTRAUTERINE SESUAI USIA KEHAMILAN PADA LIMA

PUSKESMAS DI KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011

Oleh

DHORKAS DHONNA MARPAUNG

0806335832

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2012

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 13: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 14: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 15: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

We’re pilgrims on the journey of the narrow road

and those who’ve gone before us line the way

Cheering on the faithful, encouraging the weary

Their lives a stirring testament to God’s sustaining grace

Surrounded by so great a cloud of witnesses

Let us run the race not only for the prize

But as those who’ve gone before us

Let us leave to those behind us

The heritage of faithfulness passed on through godly lives

Oh may all who come behind us find us faithful

May the fire of our devotion light their way

May the footprints that we leave

Lead them to believe

and the lives we live inspire them to obey

Oh may all who come behind us find us faithful

After all our hopes and dreams have come and gone

and our children sift through all we’ve left behind

May the clues that they discover

and the memories they uncover

Become the light that leads them

to the road we each must find

Find us Faithful by Steve Green

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 16: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Dhorkas Dhonna Ruth Marpaung

Nama Panggilan : Dhorkas

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 30 Juli 1990

Alamat Rumah : Jalan Karya Mesjid No. 29 Medan Kec. Medan

Barat, Sumatera Utara

Agama : Kristen Protestan

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal :

1999-2001 : TK Swasta Bina Asih Medan

2001-2006 : SD Swasta Santo Thomas 4 Medan

2004-2006 : SMP Swasta Santo Thomas 4 Medan

2006-2008 : SMA Negeri 1 Medan

2008-2012 : Peminatan Epidemiologi (S1 Reguler), Program

Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 17: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah,

kasih, dan penyertaanNya memampukan penulis menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat

diselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk

moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. dr. Asri C. Adisasmita, MPH., Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan jurnal-jurnal untuk mengarahkan dan

membimbing saya serta perhatian yang begitu besar bagi penulis dalam

penyusunan skripsi ini;

2. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, MSc., selaku penguji yang telah memberikan

masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini;

3. Nining Mularsih, S.K.M., selaku penguji yang telah menyediakan waktu,

tenaga, dan materi dalam pengumpulan data skripsi serta menyampaikan saran

dan masukan untuk penulisan skripsi ini;

4. DR. dr. Ratna Djuwita, MPH., selaku Ketua Departemen Epidemiologi, para

dosen, dan staf pengajar yang telah memberikan ilmu, dukungan, dan

bimbingan selama penulis menyelesaikan studi dan skripsi ini.

5. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang beserta staf, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi di

wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang;

6. Kepala Puskesmas Kecamatan Curug, Puskesmas Kecamatan Cikupa,

Puskesmas Kecamatan Cisoka, Puskesmas Kecamatan Balaraja, dan

Puskesmas Kecamatan Salembaran Jaya beserta staf, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi;

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 18: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

7. Orangtua saya, H. Marpaung, S.P. dan H. boru Manurung serta adik-adik saya,

Christen Ordain Marpaung dan Daniel Adieu Marpaung, serta seluruh

keluarga besar, yang dengan penuh kasih senantiasa mendoakan penulis dalam

menjalani dan menyelesaikan studi hingga sampai saat ini;

8. PKK (Pariama Nova Siburian), teman-teman KK (Widyarsih, Defrina,

Herlin), dan anak-anak KK terkasih (Marina, Zsazsa, Riama, Agnes,

Gisheila), yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis;

9. Febrina, Theresia, Sintha, Ema, Yosi, serta teman-teman POSA FKM UI dan

PO UI lainnya yang senantiasa mendukung, mendoakan, menyemangati,

memotivasi, serta memberikan kritik dan saran membangun bagi penulis;

10. Dina Simatupang dan Findy Silalahi, sahabat-sahabat yang senantiasa

mendukung, mendoakan, menyemangati, dan bersedia hadir menemani

penulis;

11. Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang

berjuang bersama mewujudkan kesatuan dan kedewasaan, khususnya dalam

studi dan pelayanan di PMK-PMK se-Jakarta;

12. Hanitya dan Rizka Panji, serta teman-teman Epidemiologi lainnya yang telah

bersama-sama saling mendukung dalam melewati masa perkuliahan di FKM

UI.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai

dan memberkati kita semua. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan.

Soli deo Gloria.

Depok, Juli 2012

Penulis

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 19: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 20: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

ABSTRAK

Nama : Dhorkas Dhonna Ruth Marpaung

Program Studi : Sarjana Reguler

Judul Skripsi : Distribusi Berat Lahir Bayi Tunggal Sesuai Usia Kehamilan

Pada Ibu-Ibu Hamil Di Puskesmas Kabupaten Tangerang Tahun 2011

Bayi kecil atau besar untuk usia kehamilan dapat diidentifikasikan dengan

menggunakan grafik persentile berat lahir untuk usia kehamilan. Indonesia belum

memiliki grafik persentile ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi

berat lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan pada ibu-ibu hamil di Puskesmas

Kabupaten Tangerang tahun 2011 dan membandingkan grafik persentile berat

lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan dengan populasi dari negara lain.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan 5

Puskesmas di Kabupaten Tangerang yaitu Puskesmas Curug, Puskesmas Cikupa,

Puskesmas Cisoka, Puskesmas Balaraja, dan Puskesmas Salembaran Jaya.

Pengambilan data sekunder sebanyak 1178 data dilakukan pada bulan Juni hingga

Juli tahun 2012 dengan kriteria inklusi ibu hamil yang melahirkan bayi hidup,

bayi tunggal, dan bayi yang tidak mengalami cacat. Penelitian mendapati hasil

distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu secara umum mengalami

peningkatan di setiap persentilnya. Ibu dengan usia kehamilan 31 minggu dengan

rentang persentil 3th hingga 97th memiliki berat lahir 1200 hingga 2200 gram. Ibu

dengan usia kehamilan 42 minggu memiliki bayi dengan berat lahir 2500 hingga

4471 gram dengan persentil 3th hingga 97th. Percentile berat lahir sesuai usia

kehamilan di negara Meksiko bila dibandingkan hampir sama dengan di

Tangerang, Indonesia pada percentile 3rd dan juga 50th. Namun, pada percentile

97th Indonesia sedikit berada di bawah Meksiko dengan berat lahir sesuai usia

kehamilan 31 hingga 42 minggu sebesar 2200 hingga 4500 gram.

Kata kunci: berat lahir, usia kehamilan, puskesmas

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 21: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

ABSTRACT

Name : Dhorkas Dhonna Ruth Marpaung

Program Study : Regular Undergraduate

Title of Script : Distribution of Birth Weight Babies Living Singleton Intra-

Uterine for Gestational Age to The Five Community Health Centers in Regency

of Tangerang in 2011

Baby is small or large for gestational age can be identified by using the percentile

charts of birth weight for gestational age. Indonesia does not have these percentile

charts. The purpose of this study to determine the distribution of single-birth

weight infants according to gestational age in pregnant women in Tangerang

district health center in 2011 and compared the birth weight percentile charts of

single infants with gestational age of the population of other countries. This study

uses cross-sectional design. The research was conducted five health centers in

Tangerang district health center is waterfall, Cikupa Health Center, Health Center

Cisoka, Balaraja Health Center and Health Center Salembaran Jaya. Secondary

data capture as many as 1178 data is done in June and July of 2012 with the

inclusion criteria of pregnant women who delivered live infants, a single baby,

and babies who do not have disabilities. The study found that the distribution of

birth weight for gestational age infants mothers in general have increased in each

percentile. Mothers with gestational age 31 weeks with a range of 3th to 97th

percentile had birth weights 1200 to 2200 grams. Mothers with gestational age 42

weeks had a baby with a birth weight 2500 to 4471 grams with 3th to 97th

percentile. Birth weight percentile according to gestational age in the country of

Mexico when compared to almost the same as in Tangerang, Indonesia on the 3rd

and 50th percentile. However, at the 97th percentile Indonesia slightly below

Mexico with a birth weight according to gestational age 31 to 42 weeks of 2200 to

4500 grams.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 22: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Key words: birth weight, gestational age, puskesmas

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 23: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii HALAMAN ORISINALITAS .................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv SURAT PERNYATAAN............................................................................................ v DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. viii ABSTRAK .................................................................................................................. xi DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................... xv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Berat Lahir Bayi .................................................................................. 6 2.2 Birth Weight Curves ............................................................................ 6 2.3 SGA dan IUGR ................................................................................... 7 2.4 Berat Lahir Dipengaruhi Karakteristik Bayi ....................................... 19 2.5 Berat Lahir Dipengaruhi Karakteristik Ibu ......................................... 21 2.6 Berat Lahir Dipengaruhi Keterpaparan Ibu Terhadap

Penyalahgunaan Zat ............................................................................ 26 2.7 Berat Lahir Dipengaruhi Kondisi Medis Ibu ...................................... 27 2.8 Berat Lahir Dipengaruhi Sosial Ekonomi Ibu ..................................... 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Teori.................................................................................... 28 3.2 Kerangka Konsep ................................................................................ 29 3.3 Definisi Operasional............................................................................ 30

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ................................................................................. 31 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 31 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 31 4.4 Besar Sampel ....................................................................................... 31 4.5 Sumber Data ........................................................................................ 32 4.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 32 4.7 Manajemen dan Pengolahan Data ....................................................... 32

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 24: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

iii

4.8 Analisis Data ....................................................................................... 33 BAB 5 HASIL

5.1 Deskripsi Tempat Penelitian ............................................................... 34 5.2 Analisis Berat Lahir ............................................................................ 35 5.3 Karakteristik Sampel ........................................................................... 35 5.4 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan pada Seluruh

Sampel ................................................................................................. 37 5.5 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................................... 39 5.6 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Paritas .. 42 5.7 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Usia

Ibu ....................................................................................................... 46 5.8 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan pada Bayi

Laki-laki .............................................................................................. 51 5.9 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan pada Bayi

Perempuan ........................................................................................... 63 5.10 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan

Antara Sampel dengan Beberapa Negara dan Populasi di Dunia ....... 68 5.11 Perbandingan Mean dan Standar Deviasi di Puskesmas Kabupaten

Tangerang ............................................................................................ 87 BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 94 6.2 Ringkasan Hasil .................................................................................. 95 6.3 Perbandingan Kemajuan dengan Negara-Negara yang

dibandingkan dengan Kabupaten Tangerang ...................................... 95 6.4 Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Pada Seluruh Sampel . 96 6.5 Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................................... 97 6.6 Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Paritas ... 99 6.7 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Usia

Ibu ........................................................................................................ 99 6.8 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Pada Bayi Laki-Laki

Menurut Paritas ................................................................................... 100 6.9 Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Pada Bayi

Perempuan Menurut Paritas …………………………………… ....... 101

BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 102 7.2 Saran .................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 104 LAMPIRAN ............................................................................................................... xvi

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 25: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 30 Tabel 5.1 Nilai dari Variabel-Variabel Penelitian ............................................... 36 Tabel 5.2 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada

Seluruh Sampel ................................................................................... 37 Tabel 5.3 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Laki-laki .............................................................................................. 39 Tabel 5.4 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Perempuan ........................................................................................... 41 Tabel 5.5 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk

Paritas Ibu = 1 ..................................................................................... 42 Tabel 5.6 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk

Paritas Ibu >1 ...................................................................................... 44 Tabel 5.7 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia < 20 tahun ............................................................................... 46 Tabel 5.8 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia 20-35 tahun ............................................................................. 48 Tabel 5.9 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia > 35 tahun ............................................................................... 50 Tabel 5.10 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Laki-Laki dan Paritas = 1 .................................................................... 52 Tabel 5.11 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk

Bayi Laki-Laki, Paritas > 1 ................................................................. 53 Tabel 5.12 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia < 20 tahun, Bayi Laki-Laki .................................................... 55 Tabel 5.13 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia 20-35 tahun, Bayi Laki-Laki .................................................. 57 Tabel 5.14 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia > 35 tahun, Bayi Laki-Laki .................................................... 58 Tabel 5.15 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Perempuan, Paritas = 1 ........................................................................ 60 Tabel 5.16 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Perempuan, Paritas > 1 ........................................................................ 62 Tabel 5.17 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia < 20 tahun, Bayi Perempuan .................................................. 63 Tabel 5.18 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia 20-35 tahun, Bayi Perempuan ................................................ 65 Tabel 5.19 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia > 35 tahun, Bayi Perempuan .................................................. 67 Tabel 5.20 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu Secara

Umum pada Populasi di Negara Meksiko ........................................... 69 Tabel 5.21 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu

pada Populasi di Negara Australia ..................................................... 71 Tabel 5.22 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu

pada Populasi di Negara Kanada........................................................ 72

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 26: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

v

Tabel 5.23 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Asia Timur di Kanada ............................................. 74

Tabel 5.24 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Amerika ....................................................... 75

Tabel 5.25 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Malawi ..................................................................... 77

Tabel 5.26 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas = 1 pada Populasi di Skotlandia .... 78

Tabel 5.27 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas > 1 pada Populasi di Skotlandia .... 80

Tabel 5.28 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Australia ...................................................... 81

Tabel 5.29 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Kanada......................................................... 82

Tabel 5.30 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi Asia Timur di Kanada .................................................. 84

Tabel 5.31 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Amerika ....................................................... 86

Tabel 5.32 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan pada Populasi di Malawi ..................................................................... 87

Tabel 5.33 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas = 1 pada Populasi di Skotlandia .. 89

Tabel 5.34 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas > 1 Populasi di Skotlandia ........... 90

Tabel 5.35 Perbandingan Mean ± Standar Deviasi di Puskesmas Kabupaten Tangerang, Tahun 2011 ...................................................................... 92

Tabel 6.1 Perbandingan GDP, HDI, dan IMR berbagai negara .......................... 96

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 27: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Seluruh Sampel ................................................................................... 38 Grafik 5.2 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-laki...................................................................................... 40 Grafik 5.3 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan .................................................................................. 41 Grafik 5.4 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Paritas Ibu = 1 ..................................................................................... 43 Grafik 5.5 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk

Paritas Ibu >1 ...................................................................................... 45 Grafik 5.6 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun ......................................................................... 47 Grafik 5.7 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun ....................................................................... 49 Grafik 5.8 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun ......................................................................... 50 Grafik 5.9 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-Laki dan Paritas = 1 ........................................................... 52 Grafik 5.10 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk

Bayi Laki-Laki, Paritas > 1 ................................................................. 54 Grafik 5.11 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun, Bayi Laki-Laki .............................................. 56 Grafik 5.12 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun, Bayi Laki-Laki ............................................ 57 Grafik 5.13 Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun, Bayi Laki-Laki .............................................. 59 Grafik 5.14 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Perempuan, Paritas = 1 ........................................................................ 61 Grafik 5.15 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi

Perempuan, Paritas > 1 ........................................................................ 62 Grafik 5.16 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun, Bayi Perempuan ............................................ 64 Grafik 5.17 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun, Bayi Perempuan .......................................... 66 Grafik 5.18 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun, Bayi Perempuan ............................................ 67 Grafik 5.19 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan

Ibu Secara Umum di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Meksiko .................................................................................. 70

Grafik 5.20 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Australia .... 71

Grafik 5.21 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Kanada .................................................................................... 73

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 28: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

vii

Grafik 5.22 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Asia Timur di Kanada ......................................................................... 74

Grafik 5.23 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Amerika .................................................................................. 76

Grafik 5.24 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Malawi................................................................................................. 77

Grafik 5.25 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas = 1 di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Skotlandia ............................................ 79

Grafik 5.26 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas > 1 di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Skotlandia ............................................ 80

Grafik 5.27 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Australia .............................................................................................. 81

Grafik 5.28 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Kanada .................................................................................... 83

Grafik 5.29 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi Asia Timur di Kanada ................................................................................. 85

Grafik 5.30 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Negara Amerika .................................................................................. 86

Grafik 5.31 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Malawi................................................................................................. 88

Grafik 5.32 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas = 1 di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Skotlandia ............................................ 89

Grafik 5.33 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas > 1 di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Skotlandia ............................................ 91

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 29: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan peristiwa normal secara fisiologis yang terjadi pada

wanita usia produktif. Hasil akhir dari kehamilan itu sendiri adalah proses

interaksi biologis, psikologis, dan sosial yang bersifat kompleks. Setiap wanita

hamil tentunya menginginkan bayi yang dilahirkan dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal baik fisik maupun mental. Produk kehamilan yang baik dapat lahir

melalui proses interaksi yang baik pula sehingga ibu hamil melahirkan bayi cukup

bulan dan mengalami pertumbuhan dengan baik. Salah satu produk kehamilan

yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah berat lahir

(Sakinah, 2004).

Berat lahir adalah suatu indikator yang penting, yang digunakan untuk

mengakses kesehatan bayi yang baru lahir. Berat lahir bayi dibagi menjadi Bayi

Berat Lahir Normal (BBLN) yaitu bayi dengan berat ≥ 2500 gram dan Bayi Berat

Lahir Rendah (BBLR) yaitu bayi dengan berat < 2500 gram (Depkes, 2003).

Definisi ini sering kali tidak memperhatikan usia kehamilan. Padahal penting

untuk melihat perbedaan antara bayi kecil karena mereka lahir premature dan

mereka yang kecil untuk usia kehamilan (Small for Gestational Age) disebabkan

adanya perbedaan masalah kesehatan di masa dahulu. Mereka mungkin

pertumbuhannya terhambat yang diakibatkan banyak faktor yang saling berkaitan

yaitu intake makanan ibu hamil yang kurang, bekerja berat selama hamil, dan

adanya penyakit terutama infeksi. Selain itu, tinggi badan ibu yang rendah, usia

ibu hamil muda, paritas yang tinggi, dan jarak kelahiran yang dekat merupakan

faktor-faktor yang saling berhubungan (Worthington, 1998). Selain itu, bayi-bayi

yang kecil untuk usia kehamilan dapat juga mengalami peningkatan risiko

komplikasi lain seperti asfiksia, hipoglikemia, cacat kongenital, infeksi

intrauterine kronis dan pendarahan di paru-paru (Bonellie, et al, 2008).

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan oleh WHO sebagai bayi

yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr . Definisi ini berdasarkan pada

hasil observasi epidemiologi yang membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 30: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

2

Universitas Indonesia

kurang dari 2500 gram mempunyai kontribusi terhadap kesehatan yang buruk.

Menurunkan insiden BBLR hingga sepertiganya menjadi salah satu tujuan utama

“ A World Fit For Children” hingga tahun 2010 sesuai deklarasi dan rencana kerja

United Nations General Assembly Special Session on Children in 2002. Lebih

dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran, merupakan

BBLR di Asia adalah 22% (Rahayu, 2009). Sementara itu, prevalensi BBLR di

Indonesia tahun 2005 menurut Depkes RI diperkirakan 7 – 14% yaitu sekitar

459.200-900.000 bayi, tahun 2007 Riskesdas menemukan prevalensi BBLR di

Indonesia 11,5% sedangkan di provinsi Banten sebesar 5,8%. Menurut Data

Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001, BBLR merupakan penyebab

terbesar kematian neonatal, yaitu sebesar 29,2% kemudian yang kedua adalah

asfiksia sebesar 27% (Depkes RI, 2001). BBLR memiliki risiko kemungkinan

meninggal lima kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir normal. Untuk

semua bayi baru lahir, kematian paling banyak terjadi pada masa neonatal dini (0-

6 hari), di mana hampir 75% dari kematian tersebut terjadi pada bayi dengan berat

lahir rendah, terutama bayi-bayi yang beratnya < 1500 gram (Anna Alisyahbana,

2000). Semakin rendah berat lahir bayi, diyakini semakin meningkatkan risiko

kematiannya. Kemungkinan bayi meninggal sebelum berumur satu tahun, 17 kali

lebih besar dari bayi dengan berat lahir normal (Depkes, 2002).

Kardjati (1985) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi bayi berat

lahir rendah menjadi faktor bayi yaitu jenis kelamin, genetik, ras, keadaan

plasenta dan faktor ibu yang terdiri dari faktor biologi dan faktor lingkungan.

Faktor biologi yaitu umur ibu, paritas, berat prahamil, penambahan berat badan

selama hamil, dan ukuran antropometri lainnya. Faktor lingkungan yaitu status

sosial ekonomi, nutrisi, jarak kelahiran, infeksi, aktivitas fisik, pemanfaatan

pelayanan kesehatan, tinggi tempat tinggal, merokok dan konsumsi alkohol.

Pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan di beberapa daerah

menunjukkan bahwa kejadian BBLR pada ibu berusia 16-19 tahun 4,33 kali lebih

besar dibandingkan dengan ibu yang berusia 20-34 tahun. Sedangkan kejadian

BBLR pada ibu yang berusia ≥ 35 tahun hanya 0,88 kali dibandingkan ibu yang

berusia 20-34 tahun. Kejadian BBLR pada ibu yang paritasnya 1 adalah 2,14 kali

dibanding ibu yang paritasnya ≥ 2. Ibu yang mengalami kelainan kehamilan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 31: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

3

Universitas Indonesia

ditemukan memiliki bayi BBLR sebesar 3,7 kali dibandingkan dengan ibu yang

normal (Rosemary, 1997). Ibu yang menerima pelayanan antenatal dengan jumlah

< 4 kali memiliki risiko 1,84 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR dibanding

ibu yang menerima pelayanan antenatal dengan jumlah 4 kali atau lebih (Natalia,

2004).

World Health Organization (WHO) 1979, telah membagi umur kehamilan

menjadi tiga kelompok yaitu: Pre-term yaitu kurang dari 37 minggu (259 hari),

Term, yaitu mulai 37 minggu sampai 42 minggu yaitu antara 259-293 hari, dan

Post-term, yaitu lebih dari 42 minggu (294 hari) (Manuaba, 2007).

Bayi besar untuk usia kehamilan (Large for Gestational Age) juga

berhubungan dengan masalah kesehatan. Identifikasi bayi kecil atau besar untuk

usia kehamilan penting dilakukan sebagai usaha mengatur kehamilan bagi tiap

individu dan bayinya. Itu juga berguna sebagai bantuan untuk studi epidemiologis

di mana bantuan itu mendefinisikan faktor risiko atau untuk mengakses

pengaturan kehamilan.

Bayi kecil atau besar untuk usia kehamilan dapat diidentifikasikan dengan

menggunakan grafik persentil berat lahir untuk usia kehamilan. Grafik persentil

digunakan untuk memonitor pengukuran klinis pada individu dalam konteks

populasi. Persentile kasar dapat dihitung dari data yang tepat tapi kacau dalam

kurva yang tak memungkinkan untuk menggambarkan pola pertumbuhan dasar di

level populasi. Oleh karena itu wajar untuk menggunakan metode statistik untuk

memperoleh serangkaian kurva yang rapi menunjukkan bagaimana pengukuran

persentile, dalam hal ini kasus berat lahir, yang akan berubah ketika diplot

terhadap waktu, dalam hal ini usia kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum perlu grafik referensi ataupun grafik standard untuk berat

lahir sesuai usia kehamilan di masyarakat. Ini diperlukan dengan alasan untuk

mengetahui perbandingan dari perkembangan bayi baru lahir di suatu populasi. Di

negara maju seperti Amerika, Kanada, Australia, dan lain-lain memiliki grafik

tersebut. Sedangkan di negara berkembang tidak banyak ditemukan grafik terkait

berat lahir sesuai usia hamil. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 32: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

4

Universitas Indonesia

memiliki grafik standardnya. Tetapi, ini belum tentu dapat digunakan dan sesuai

untuk populasi-populasi tertentu, termasuk juga populasi di negara Indonesia.

Di Indonesia sendiri pun belum ada grafik referensi maupun grafik

standard yang ditampilkan secara nasional. Maka, hal ini membuat sulit untuk

menilai berat lahir bayi sesuai usia kehamilan untuk populasi di Indonesia,

sebagai contohnya di populasi di Kabupaten Tangerang.

Dengan alasan di populasi Kabupaten Tangerang belum ada grafik

referensi maka perlu dibuat grafik referensinya untuk populasi di Kabupaten

Tangerang. Untuk mengetahui hal ini, maka dilakukan penelitian berat lahir sesuai

usia kehamilan dengan menggunakan data kohort ibu yang terdapat di puskesmas-

puskesmas di Kabupaten Tangerang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui distribusi berat lahir bayi hidup tunggal intrauterine sesuai

usia kehamilan pada 5 Puskesmas di Kabupaten Tangerang tahun 2011.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengembangkan grafik persentil berat lahir bayi tunggal sesuai usia

kehamilan menurut umur ibu yang melahirkan pada 5 Puskesmas di

Kabupaten Tangerang tahun 2011

2. Mengembangkan grafik persentil berat lahir bayi tunggal sesuai usia

kehamilan menurut jumlah paritas ibu yang melahirkan pada 5 Puskesmas

di Kabupaten Tangerang tahun 2011

3. Mengembangkan grafik persentil berat lahir bayi tunggal sesuai usia

kehamilan menurut jenis kelamin bayi pada ibu yang melahirkan pada 5

Puskesmas di Kabupaten Tangerang tahun 2011

4. Membandingkan grafik persentil berat lahir bayi tunggal sesuai usia

kehamilan pada 5 Puskesmas di Kabupaten Tangerang tahun 2011 dengan

populasi dari negara lain (baik populasi negara maju maupun dengan

sesama negara berkembang)

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 33: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

5

Universitas Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat

• Menjadi pengetahuan untuk mencegah dari awal jika di masyarakat ditemukan

kasus berat lahir bayi tunggal tidak sesuai usia kehamilan serta dapat

menanganinya sesuai prosedur kesehatan.

1.4.2 Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

• Mengetahui berat lahir bayi yang dapat dijadikan indikator kesehatan dalam

bentuk grafik persentil berat lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan di area

sekitar Puskemas di Kabupaten Tangerang

• Menjadi bahan masukan bagi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

1.4.3 Manfaat Bagi Mahasiswa

• Menjadi pengalaman dalam meneliti di semester akhir dan bekal untuk

menyudahi perkuliahan.

• Memberikan informasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih

lanjut terkait dengan kesehatan maternal.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui distribusi berat lahir

bayi tunggal sesuai usia kehamilan pada ibu-ibu hamil di Puskesmas Kabupaten

Tangerang pada tahun 2011. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni hingga

Juli 2012 dengan metode deskriptif yang menggunakan data sekunder berupa

rekam medis pasien ibu-ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan di

Puskesmas dan wilayah cakupannya.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 34: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

6 Universitas Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Berat Lahir Bayi

Berat lahir bayi menjadi topik yang sering diteliti setiap tahunnya karena

berat lahir merupakan prediktor yang sangat tepat untuk menilai apakah bayi yang

lahir dapat bertahan hidup atau tidak. Selain itu pada tingkat populasi, berat lahir

juga berhubungan dengan angka kematian bayi, sebagai contoh penelitian pada

bayi yang terlahir dari ibu merokok cenderung akan memiliki masalah kesehatan

di kemudian hari (Wilcox, 2001).

Berat lahir selama ini dikategorikan menjadi berat lahir rendah (BBLR)

dengan berat bayi kurang dari 2500 gram dan berat lahir normal (BBLN) dengan

berat bayi lebih atau sama dengan 2500 gram. Biasanya BBLR akan dihubungkan

dengan kelahiran prematur, dan istilah ini dipergunakan dalam literatur ilmiah

dari tahun 1920-1960 (Wilcox, 2001).

Padahal tidak semua bayi kecil terlahir prematur, dan tidak semua bayi

terlahir prematur akan berukuran kecil. Akhirnya pada tahun 1961, WHO

menyarankan agar BBLR tidak diartikan sebagai prematur. Sekarang premature

(preterm) lebih diartikan kepada kondisi di mana bayi lahir terlalu dini atau

sebelum usianya matang. Namun, kasus bayi lahir kurang dari 2500 gram masih

memiliki risiko kematian yang tinggi dan muncul juga permasalahan baru yaitu

ditemukannya gangguan pada pertumbuhan intrauterine, dikenal dengan

Intrauterine Growth Retardaction (IUGR). IUGR didefinisikan sebagai kecil

untuk masa kehamilan (KMK) atau Small for Gestational Age (SGA), berada di

bawah percentile 10th. Sehingga dapat disimpulkan bila bayi lahir kecil dan tidak

prematur (cukup usia kehamilannya) maka ia mengalami pertumbuhan yang

lamban (Wilcox, 2001).

2.2 Birth Weight Curves

Grafik pertumbuhan dapat direkomendasi menjadi “referensi”

pertumbuhan dengan menggunakan data dari anak-anak yang sehat. Kumpulan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 35: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

7

Universitas Indonesia

dari referensi grafik-grafik pertumbuhan dapat menjadi gambaran pola

pertumbuhan yang berlaku sehingga menjadi “standar” yang mendefinisikan pola

pertumbuhan yang optimal atau seharusnya. Grafik standar pertumbuhan

dibangun dari data representasi visual grafik referensi pertumbuhan, melalui

komputerisasi, digambar ulang ke semua format, diberi izin dari mereka yang

memiliki hak cipta terhadap data. Lalu grafik pertumbuhan disajikan dalam

persentil dan terdapat juga nilai Standar Deviasi (SD), tetapi persentil yang tepat

digunakan bervariasi.

Grafik pertumbuhan ini dapat digunakan dalam dua uji klinis yaitu

penilaian dan pemantauan anak secara individu dan dalam penyaringan populasi

secara keseluruhan. Biasanya di grafik akan terdapat pertumbuhan yang bervariasi

sesuai dengan usia. Jika terdapat anak yang tumbuh melenceng dari grafik maka

hal ini dapat diselisiki dan juga dipantau mengenai masalah kesehatan yang

terdapat pada anak tersebut. Sedangkan di masa bayi, pemantauan berat badan

sesuai usia kehamilan sangat penting untuk diperhatikan. Adapun data yang dapat

dijadikan standar ataupun referensi adalah lingkar badan, lingkar kepala pada

masa bayi, dan berat badan serta tinggi badan pada anak-anak (Wright, C. et al,

2002).

2.3 Small Gestational Age (SGA) dan Intrauterine Growth Retardaction

(IUGR)

2.3.1 Pengertian SGA dan IUGR

Penggunaan istilah Small for Gestational Age (SGA) dan Intrauterine

Growth Retardation (IUGR) sering mengalami tumpang tindih. SGA merupakan

bayi yang lahir dengan berat lahir kecil masa kehamilan yaitu bayi yang lahir

dengan berat lahir atau panjang lahir dibawah 2 standar deviasi dibawah rata-rata

(≤ -2 SD) untuk usia kehamilan, berdasarkan data populasi acuan (Chateline,

2000; Peter et al, 2003). Definisi lain SGA adalah bayi lahir dengan berat lahir

atau panjang lahir dibawah persentil 10, 5 atau 3 untuk usia kehamilan. Untuk

menentukan apakah bayi merupakan kelompok SGA atau tidak dibutuhkan data

akurat tentang berat lahir dan panjang lahir menurut usia kelahirannya. Bayi AGA

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 36: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

8

Universitas Indonesia

didefinisikan sebagai kelompok bayi yang lahir dengan berat lahir dan panjang

lahir diantara ± 2 SD menurut usia kehamilan. Maka kelompok bayi SGA adalah

bayi lahir dengan berat lahir dan panjang lahir kurang dari 2 SD dibawah rata-rata

(≤ -2 SD) untuk usia kehamilan, atau sekitar persentil ketiga. Pengklasifikasian ini

penting untuk penentuan terapi hormone pertumbuhan (Growth hormone

theraphy) pada bayi SGA. Maka bayi dengan berat lahir rendah dan panjang lahir

rendah dapat diklasifikasikan sebagai kelompok SGAW (Low birth weight),

SGAL (Low Birth Length) atau SGAWL (Low Birth Weight and Length) (Peter

et al, 2003).

Pengertian SGA sering disalahartikan dengan pengertian IUGR. Peter et al

(2003) menjelaskan bahwa batasan SGA tidak merujuk pada pertumbuhan janin

tetapi untuk ukuran bayi saat lahir. Sedangkan IUGR menunjukkan gangguan

pertumbuhan pada janin yang diukur minimal dari 2 pengukuran pertumbuhan

intrauterine. Berarti SGA dan IUGR berbeda. IUGR menunjukkan adanya proses

patofisiologis yang terjadi di dalam rahim yang menghambat pertumbuhan janin.

Seorang anak yang lahir SGA belum tentu menderita IUGR, dan bayi yang lahir

setelah periode singkat IUGR belum tentu SGA. Chateline (2000) membedakan

antara SGA dan IUGR. IUGR adalah suatu keadaan dimana bayi lahir dengan

panjang lahir kurang atau sama dengan -2 SD dibawah rata-rata usia kehamilan

dan SGA terjadi ketika berat lahir dan atau panjang lahir dibawah atau sama

dengan -2 SD rata-rata usia kehamilan, seperti terlihat pada tabel 1.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 37: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

9

Universitas Indonesia

Sumber:Chatelain, 2000

Pada 1950-an sampai dengan tahun 1960-an, para ahli epidemiologi dan

dokter perinatal mulai mengklasifikasikan penyebab Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) terdiri dari dua kelompok utama, yaitu prematur dan gangguan

pertumbuhan intrauterin (IUGR). Chateline (2000) menjelaskan bahwa

berdasarkan data fital dari California dan Caronina Utara membuat standar

persentil berat lahir untuk setiap minggu kehamilan, dan standar ini masih

digunakan. Pada standar tersebut definisi IUGR adalah bayi lahir dengan usia

kehamilan cukup bulan (> 37 minggu) tetapi lahir dengan berat rendah (<2.500

gram) (13-17) (Gambar 3 dan Gambar 4).

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 38: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

10

Universitas Indonesia

Gambar 3. Skema Klasifikasi berat lahir menurut usia kehamilan, CDC, 1994 (Sumber:

Kiely)

Gambar 4. Persentil pertumbuhan janin menurut berat dan usia

kehamilan (Sumber: Peleg et al, 1998)

Klasifikasi IUGR

Holmes et al (1977), Georgief (1986), Lockwood dan Weiner (1986)

dalam Kusharisupeni (2002) merekomendasikan penggunaan indeks ponderal dari

Rohrer untuk mengkasifikasikan bayi IUGR dalam dua kelompok, yaitu pertama

IUGR API (Intra Uterine Growth Retardation Adequate Ponderal Indeks)

neonatus cukup bulan dengan berat badan kurang masa kehamilan (< 2500 gram)

dan indeks ponderal yang cukup disebut juga IUGR Simetris. Kedua IUGR LPI

(Intra Uterine Growth Retardation Low Ponderal Indeks): neonatus cukup bulan

dengan berat badan kurang masa kehamilan dan indeks ponderal rendah disebut

juga IUGR Asimetris. Janin yang mengalami malnutrisi kronis diklasifikasikan

dalam IGUR_API sedangkan janin yang mengalami malnutrisi akut

diklasifikasikan dalam IUGR-LPI.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 39: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

11

Universitas Indonesia

1. IUGR Simetrik

IUGR Simetrik menunjukan pada bayi dengan potensi penurunan

pertumbuhan. Tipe IUGR ini dimulai pada gestasi yang lebih awal (USCF

Childrens Hospital, 2007). Gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu

sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar

kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah

gestasi yang sebenarnya (Wikojosastro et al, 1999). Lingkar dada dan kepala,

panjang dan beratnya semua dibawah 10 persentil untuk usia kehamilan, tetapi

bayi ini memiliki Indek Ponderal yang normal. Tipe IUGR simetrik merupakan

akibat dari hambatan pertumbuhan pada awal kehamilan. Pada tahapan awal

pertumbuhan embrio fetus, ditandai dengan mitosis pada usia kehamilan 4 sampai

dengan 20 minggu yang disebut fase hiperplasti. Apabila ada kondisi patologis

selama fase ini akan mengurangi jumlah sel untuk bayi. Keadaan ini disebabkan

adanya hambatan mitosis ketika terjadi infeksi dalam kandungan (misalnya,

herpes simplek, rubella, cytomegalovirus dan toksoplasma), kelainan kromosom,

dan kelainan kongenital. Fetus yang simetrik mungkin secara tampilan kecil dan

menderita tetapi tidak semuanya mengalami ketidaknormalan (USCF Childrens

Hospital, 2007).

2. IUGR Asimetrik

Tipe IUGR Asimetrik menunjukan pada hambatan pertumbuhan pada

neonatus dan frekuensi terbanyak berhubungan dengan insufisiensi uteroplasental.

Tipe IUGR ini merupakan hasil keterlambatan pertumbuhan yang terjadi beberapa

minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan

lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi

tampak waste dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit

kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang

(Wikojosastro et al, 1999). IUGR asimetrik selalu terjadi sesudah minggu ke 28

dari kehamilan. Pada akhir trimester II, pertumbuhan fetus normal ditandai

dengan adanya hipertropi. Pada fase hipertropi, secara cepat terjadi peningkatan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 40: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

12

Universitas Indonesia

ukuran sel dan pembentukan lemak, otot, tulang dan jaringan yang lainnya

(Lenevo et al, 2003).

Tabel 2. Perbandingan IUGR tipe Simetris dan Asimetris

KARAKTERISTIK IUGR

SIMETRIS

IUGR ASIMETRIS

Penyebab Intrinsik atau

ekstrinsik:

genetic,

teratogenik,

infeksi intra

uterin

Hanya ekstrinsik: insufisiensi

plasenta kronik

Frekuensi 20% - 30% 70%- 80%

Mulai Di awal

kehamilan

Biasanya trimester ketiga

Ponderal indeks Normal Meningkat

Bagian Organ

terganggu

Sering

mikrosefalus

IUGR simetris

mempengaruhi

semua system

organ secara

seimbang.

Lingkar perut kecil, kelainan

panjang tulang paha umumnya

terpengaruhi belakangan, lingkar

kepala dan diameter biparietal

juga berkurang. Berat lahir,

panjang lahir, Timus, hati,

jantung, otak. Rasio otak dengan

liver: 6:1 (Kepala lebih besar dari

perut)

Efek terhadap jumlah

sel:

Berkurang Berkurang

Ukuran Sel Normal Subnormal (kecil)

Pertumbuhan plasenta Biasanya normal Subnormal

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 41: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

13

Universitas Indonesia

Kelainan fetus Sering multiple Tidak ada

Evaluasi USG: BPD Pertumbuhan

lambat

Pertumbuhan datar

Lingkar Perut (AC) Kecil Kecil

Rasio Lingkar

Kepala: Lingkar Perut

(HC-AC)

Sama dengan

AGA fetus “no

brain sparing”

Lebih besar dari 1. Setelah 37

minggu biasanya dengan

„Relative brain sparing“

Komplikasi Bayi dengan

komplikasi

prognosisnya

buruk

Biasanya tanpa komplikasi baik

prognosisnya

2.3.2 Penyebab SGA dan IUGR

2.3.2.1 Penyebab SGA

Guna menentukan penyebab SGA perlu diidentifikasi berbagai faktor

risiko untuk menentukan mekanisme pengobatan. Kelainan metabolik yang

bervariasi akan mempengaruhi pertimbangan intervensi bayi SGA. Diagnosa SGA

dapat dilakukan melalui data perawakan pendek keluarga, sindrom Turner,

syndrome tubuh pendek lainnya, defisiensi hormon pertumbuhan, atau dysplasia

tulang. Gangguan pertumbuhan janin merupakan faktor risiko yang komplek dari

faktor ibu, plasenta, dan janin. Faktor ibu meliputi usia, paritas, kondisi medis

seperti hipertensi, infeksi (terutama toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan

virus herpes), kekurangan gizi, penyalahgunaan alkohol, dan merokok. Faktor

plasenta karena ketidaksesuaian antara perfusi plasenta dan oxygenasi.

Pemeriksaan plasenta oleh ahli patologi dapat membantu untuk menentukan

penyebab khusus, termasuk pembuluh darah. Faktor janin meliputi kelainan

kromosom dan cacat genetik (Peter A. Lee et al, 2003).

2.3.2.2 Penyebab IUGR

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 42: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

14

Universitas Indonesia

IUGR merupakan hasil dari suatu kondisi ketika ada masalah atau

abnormalitas yang mencegah sel dan jaringan untuk tumbuh atau menyebabkan

ukuran sel menurun. Hal tersebut mungkin terjadi ketika janin tidak cukup

mendapat nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meskipun beberapa bayi

kecil karena genetik (orang tuanya kecil), kebanyakan IUGR disebabkan oleh

sebab lain. Penyebab terjadinya IUGR terbagi menjadi tiga kategori mayor yaitu

pengaruh dari maternal, janin, dan plasenta (Harkness UF & Mari, 2004). 80%

kejadian IUGR disebabkan oleh insufisiensi uteroplasenta sebagai faktor maternal

misalnya defisiensi suplay zat gizi, perilaku ibu merokok, kurang gizi, anemia,

kebiasaan mengkonsumsi alkohol, penyakit vascular seperti tekanan darah tinggi,

penyakit kronis, diabetes, kehamilan kembar. Dan kurang lebih 20% penyebab

IUGR adalah karena faktor janin/plasenta.

Beberapa faktor risiko IUGR dari faktor maternal. Faktor maternal dapat

dikelompokkan menjadi faktor karaketristik dan riwayat kehamilan ibu, sosial

ekonomi, perilaku berisiko, malnutrisi, penyakit dan infeksi, obat-obatan.

Karakteristik dan riwayat kehamilan ibu sebagai faktor risiko IUGR berupa ras,

tinggi badan, berat lahir ibu, beran badan ibu sebelum kehamilan, indeks ponderal

dan tekanan darah selama kehamilan, riwayat SGA/IUGR kehamilan sebelumnya,

usia primiparity. Faktor sosial ekonomi seperti kelas sosial; pekerjaan berkaitan

dengan waktu kerja total harian dan waktu yang dihabiskan ibu berdiri, waktu

tidur setiap hari tidur, stres; tempat tinggal, gaji, imigrasi, dan diet.

2.3.3 Insiden SGA dan IUGR

IUGR asimetrik lebih umum terjadi dibandingkan IUGR simetrik,

gangguan tampaknya timbul pada trimester terakhir. Bayi ini memiliki lingkar

kepala dan panjang tubuh dalam persentil normal umumnya antara 25 dan 50

tetapi berat badan mereka di bawah persentil 10. Faktor ibu yang berhubungan

dengan IUGR yang paling sering termasuk toksemia, hipertensi kronik, dan

penyakit ginjal kronis. Tipe kedua yaitu IUGR simetrik mungkin dimulai di awal

kehamilan. Hal ini ditandai dengan pengurangan merata di lingkar kepala, panjang

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 43: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

15

Universitas Indonesia

tubuh dan berat. Semua ukuran ini berada di bawah persentil 10. Faktor yang

berhubungan termasuk infeksi virus intrauterine, kelainan kromosom, kelainan

bawaan besar, genetis kecil tapi dinyatakan baik bayi, dan mungkin ibu

kekurangan gizi.

2.3.4 Manifestasi IUGR

Bayi-bayi yang dilahirkan dengan IUGR biasanya tampak kurus, pucat,

dan berkulit keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibanding pada

bayi normal yang tampak tebal dan kuat. IUGR muncul sebagai akibat dari

berhentinya pertumbuhan jaringan atau sel. Hal ini terjadi saat janin tidak

mendapatkan nutrisi dan oksigenasi yang cukup untuk perkembangan dan

pertumbuhan organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meski pada sejumlah janin,

ukuran kecil untuk masa kehamilan bisa diakibatkan karena faktor genetik (kedua

orang tua kecil), kebanyakan kasus IUGR atau SGA dikarenakan karena faktor-

faktor lain. IUGR dapat terjadi kapanpun dalam kehamilan. IUGR yang muncul

sangat dini sering berhubungan dengan kelainan kromosom dan penyakit ibu.

Sementara IUGR yang muncul terlambat (>32 minggu) biasanya berhubungan

dengan problem lain. Pada kasus IUGR, pertumbuhan seluruh tubuh dan organ

janin menjadi terbatas. Ketika aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin akan

menerima hanya sejumlah kecil oksigen, ini dapat berakibat denyut jantung janin

menjadi abnormal, dan janin berisiko tinggi mengalami kematian. Bayi-bayi yang

dilahirkan dengan IUGR akan mengalami penurunan level oksigenasi, nilai

APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi segera

setelah lahir), aspirasi mekonium (tertelannya faeces/tinja bayi pertama di dalam

kandungan) yang dapat berakibat sindrom gawat nafas, hipoglikemi (kadar gula

rendah), kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin, polisitemia (kebanyakan sel

darah merah).

Saat inspeksi pertama pada bayi kecil masa kehamilan berdasarkan

karakterisktik fisik dengan jelas menunjukkan adanya IUGR. Pada IUGR

asimetrik, terlihat kepala tampak besar, namun lingkar kepala sebenarnya normal,

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 44: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

16

Universitas Indonesia

ini karena dada dan terutama keliling perut berkurang. Kepala hanya terlihat besar

pada tubuhnya. Ukuran otak kurang dipengaruhi, mungkin karena gangguan

intrauterine relative pada akhir kehamilan. Karena rasio massa otak dengan massa

hati adalah tinggi, hipoglikemia mungkin timbul pada bayi IUGR asimetrik.

Lemak pada kulit subkutan menghilang dan kulit terlihat longgar dan kering.

Meskipun kulit mereka tampak pucat, banyak dari IUGR ini mengalami

polisitemia; hematokrit vena. Pada IUGR asimetrik yang ekstrem massa otot pada

pantat, paha dan pipi juga berkurang. Oleh karena panjang tubuh bayi IUGR ini

tidak berkurang seperti lemak subkutan, maka bayi ini sering terlihat tipis dan

panjang. Lipatan kulit longitudinal dipaha menunjukkan penurunan berat lemak di

bawah kulit, sebaliknya dengan lipatan paha horizontal pada bayi yang lebih

besar. Bayi bermata lebar, mungkin karena terjadinya hipoksia kronis saat

intrauterine. Perut terlihat mendatar atau cekung (skafoid) bukan bulat seperti

pada bayi dengan gizi yang baik. Saat lahir, umbilicus umumnya tipis, berbeda

dengan umbilicus biasa yang besar, abu-abu berkilau dan lembab. Oleh karena

semua umbilicus akan terlihat layu setelah lahir maka kondisi umbilicus 24 jam

usia kelahiran mempunyai signifkansi diagnostik yang kecil. Rambut pada kulit

kepala biasanya jarang. Sutura di kepala sering melebar akibat pertumbuhan

tulang terganggu. Ubun-ubun besar meskipun ukurannya besar teraba lembut atau

cekung sehingga menyebabkan tekanan intracranial meningkat sehingga

mengakibatkan sutura melebar. Sebagian besar bayi ini lebih aktif dari yang

diperkirakan untuk berat lahir rendah. Kekuatan tangisan mereka mungkin sangat

mengesankan. Seringkali, tanda, ekspresi wajah terbelalak dikombinasikan

dengan menyodorkan lidah berulang yang merangsang gerakan menghisap. Kesan

keseluruhan semangat dan baik sering disalahartikan, karena kesan ini adalah

hasil dari stress yang disebabkan oleh hipoksia kronis saat intrauterine. Banyak

dari bayi mengalami kejang setelah 6-18 jam kemudian, terutama mereka yang

ubun-ubun besar keras akibat adanyaedema otak dari hipoksia intrauterine.

Sebaliknya pada asfiksia perinatal berat bayi mengalami depresi sehingga terlihat

flasid dan lethargi.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 45: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

17

Universitas Indonesia

Pada IUGR simetrik pula, terlihat dalam bayi kecil masa kehamilan

denganpenampilan cukup berbeda dari yang dijelaskan di atas. Bayi ini, yang

terjadi gangguanlebih awal, sehingga tidak terlihat wasted, yaitu mereka kecil,

tetapi kepala dan ukurantubuh proporsional. Kulit tidak berlebihan, tetapi lebih

tebal (dengan vaskuler subkutantidak jelas terlihat atau tidak tampak sama sekali)

dari yang diharapkan untuk bayidengan ukuran yang sama yang tumbuh sesuai

masa kehamilan. Mereka umumnya sangataktif dan kemungkinan terjadinya

hipoglikemik atau polisitemia sangat kecil. Bayi iniadalah hipoplasia yang bisa

ada malformasi atau terjadi infeksi pada awal intrauterine (seperti rubella atau

penyakit inklusi cytomegalic).

2.3.5 Dampak SGA dan IUGR

2.3.5.1 Dampak SGA

SGA merupakan kelompok janin yang sering mengalami kesulitan

bernafas saat lahir (aspiksia) dan komplikasi lainnya seperti gangguan macronium

menyebabkan persistensi peredaran ke janin, hypoglycemia, dan kelainan

congenital yang lebih berat dibandingkan bayi berat lahir rendah dengan AGA,

gangguan neorologi dan pertumbuhan bayi SGA. Beberapa anak yang lahir SGA

gagal untuk mengejar pertumbuhan optimal. Sebuah studi menunjukkan

keterlambatan pengejaran pertumbuhan pada bayi laki-laki dan bayi perempuan

yang lahir dengan SGA. Bayi lahir dengan SGA menunjukkan ketidaknormalan

penampilan berdasarkan hasil tes psikologi. Perawakan pendek pada anak yang

lahir dengan SGA akan mengalami gangguan psikososial dan masalah perilaku

dan gangguan kognitif. Gangguan metabolik seperti hiperkolesterimia

diperkirakan berhubungan dengan kegagalan untuk mengejar pertumbuhan (Peter,

2003).

Sebagian besar anak yang dilahirkan dengan SGA mengejar pertumbuhan

akan mencapai ketinggian >-2 SD. Proses Catch-up growth pada bayi SGA

kebanyakan selesai pada usia 2 tahun, dalam periode 2 tahun, bayi prematur SGA

(kehamilan < 37 minggu) bisa lebih lama untuk mengejar ketinggalan

dibandingkan dengan bayi SGA cukup bulan. Lebih dari 80% bayi yang lahir

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 46: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

18

Universitas Indonesia

SGA, pengejaran pertumbuhan terjadi selama 6 bulan pertama hidup, sehingga

penting dilakukan pemantauan pertumbuhan selama periode postnatal. Pola

pertumbuhan yang berbeda mungkin diidentifikasi pada bayi yang masih berumur

3 bulan.Sekitar 10% anak lahir SGA akan tetap mempunyai tinggi ≤-2 SD pada

usia anak, remaja bahkan sampai dewasa. Di antara anak-anak yang lahir SGA

dan tidak mencapai catch-up dengan 2 tahun, risiko relatif akan menjadi pendek (

≤-2 SD) di usia 18 tahun adalah 5,2 bagi mereka dengan berat lahir rendah dan 7.1

untuk yang panjang lahir rendah. Sehingga anak pendek yang lahir dengan SGA

dan belum mencapai usia 2 sampai 3 tahun tetapi catch up growth terhenti harus

dirujuk ke ke ahli endokrinologi.

2.3.5.2 Dampak IUGR

Morbiditas dan mortalitas janin dan bayi meningkat pada IUGR dan

meningkat tinggi apabila berat lahir bayi kurang dari persentil 5. IUGR pada saat

kelahiran mungkin berhubungan dengan resiko kesehatan dimana ini mungkin

akan menetap hingga dewasa. Diperkirakan bahwa istilah untuk bayi dengan berat

2.000-2.500 gram saat lahir resiko kematian neonatal adalah empat kali lebih

tinggi dibandingkan bayi dengan berat 2.500-3.000 gram dan sepuluh kali lebih

tinggi dibandingkan dengan bayi berat 3.000-3.500 gram. Dalam negara-negara

berkembang dengan prevalensi berat badan lahir rendah yang tinggi, bayi IUGR

menyebabkan sebagian besar kematian neonatal. Meskipun hubungan antara

IUGR dan kematian meningkat paling kuat selama periode neonatal dini (tujuh

hari), dan meluas di luar waktu ini. Selain itu, ada peningkatan resiko jangka diare

pada bayi di bwah 2.500 gram dan peningkatan resiko pneumonia pada bayi

IUGR dalam negara-negara berkembang.

IUGR memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan pada ukuran

tubuh, komposisi, dan kekuatan otot. bayi IUGR yang baru lahir di negara-negara

industri secara relatif mempengaruhi selama dua tahun pertama kehidupan.

Namun, hal ini biasanya tidak cukup untuk mengimbangi pertumbuhan prenatal

yang terhambat. Bayi ini akan lebih pendek sekitar 5 cm dan lebih ringan 5 kg

pada masa dewasa. Beberapa, tapi tidak semua studi mengaevaluasi hasil neuro

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 47: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

19

Universitas Indonesia

developmental pada bayi IUGR telah menunjukkan adanya disfungsi neurologis,

terutama pada laki-lakidengan status social rendah. Disfungsi neurologis

berhubungan dengan defisit perhatian, hiperaktif, kejanggalan, dan prestasi di

sekolah buruk. Dampak pada perkembangan kognitif dan perilaku dalam enam

tahun pertama kehidupan masih belum jelas, meskipun defisit dalam kognitif telah

ditemukan pada anak dengan berat badan lahir sangat rendah. Kebanyakan fungsi

kekebalan tubuh telah terbukti terjadi penurunan pada bayi IUGR. Semakin besar

hambatan pada pertumbuhan janin, semakin besar pula penurunan kompetensi

kekebalan. penurunan nilai ini mungkin akan berlanjut hingga masa kanak-kanak.

Satu studi menemukan bahwa pertumbuhan janin yang tidak proporsional

mengubah konsentrasi immunoglobulin E dalam kehidupan dewasa dan juga

menghubungkan kepada penyakit autoimun tiroid. Terdapat bukti dari asosiasi

antara pertumbuhan janin terhambat dan tekanan darah, non insulin dependent

diabetes, penyakit jantung koroner, dan kanker dalam kehidupan dewasa.

Hipotesis Barker mengatakan asal usul panyakit dengan gizi kurang selama

periode kritis pada awal kehamilan dan bayi meningkatkan resiko penyakit kronis

pada masa dewasa. Transisi gizi yaitu pergeseran pola diet dan gaya hidup yang

telah dihasilkan dari urbanisasi dan pembangunan ekonomi yang cepat dapat

mempercepat munculnya awal undernutrition pada konsekuensi pada usia dewasa.

Konsekuensi pada kejadian IUGR yang sering terjadi berupa hipoksia, hipotermia,

gangguan metabolik, gangguan hematologik, perubahan imunitas, gangguan

pertumbuhan.

2.4. Berat Lahir Dipengaruh Karakteristik Bayi

2.4.1. Pengaruh Jenis Kelamin

Barron S.L., Thomson, A. M. (1983) menjelaskan bahwa dalam masa

pertumbuhan anak laki-laki akan lebih tinggi dan lebih berat jika dibandingkan

dengan anak perempuan. Rata-rata bayi laki-laki sesuai usia kehamilannya (at

term) akan memiliki berat berlebih sebesar 150 gram jika dibandingkan bayi

perempuan. Di mana perbedaan ini mulai muncul pada kehamilan pada minggu

ke-30 dan ini berhubungan dengan hormon seks fetus.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 48: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

20

Universitas Indonesia

Penelitian Febriyetti (2001) memperoleh hasil bahwa bayi dengan jenis

kelamin perempuan mempunyai risiko mengalami BBLR 1,76 kali lebih besar

daripada bayi dengan jenis kelamin laki-laki. Rosemary et al (1998) menemukan

bahwa kejadian BBLR lebih besar pada bayi perempuan, namun hubungan ini

secara statistik tidak bermakna. Namun bertentangan dengan Riana (1998) yang

mengemukakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan

kejadian BBLR dengan OR = 0,653 yang berarti bayi perempuan lebih berisiko

0,653 kali untuk kejadian BBLR dibanding bayi laki-laki.

2.4.2. Pengaruh Etnik

Etnik berupa suku ataupun ras dari bayi akan mempengaruhi berat

lahirnya. Ini terlihat pada penelitian Joel G. Ray tahun 2009 di Kanada dengan

membandingkan antara ibu yang lahir di Kanada, Asia Timur dan Asia Selatan.

Terlihat bahwa ibu yang terlahir di Asia Timur yang melahirkan bayi laki-laki

akan berisiko 1,6 kali SGA dibandingkan dengan ibu kelahiran Kanada. Ternyata

ibu kelahiran Asia Selatan memiliki risiko yang lebih tinggi melahirkan bayi SGA

yaitu sebesar 2,78 kali dibandingkan dengan ibu kelahiran Kanada.

Hal ini juga telihat pada bayi perempuan yang dilahirkan ibu kelahiran Asia

Timur berisiko 1,28 kali SGA dibandingkan dengan ibu kelahiran Kanada.

Sedangkan ibu kelahiran Asia Selatan berisiko 2,03 kali melahirkan bayi SGA

dibandingkan dengan ibu kelahiran Kanada.

2.4.3. Bayi Tunggal versus Kembar

Penelitian di Jepang yang dilakukan oleh Noriko Kato pada tahun 2004

menemukan hubungan yang bermakna antara bayi tunggal versus bayi kembar

terhadap berat lahir bayi sesuai usia kehamilan. Hal ini terjadi karena dalam rahim

ibu bayi kembar akan berbagi unsur gizi yang didapat dari plasenta sehingga bayi

kembar akan berukuran lebih kecil daripada bayi tunggal.

Penelitian ini menemukan bayi tunggal terlahir dari ibu yang pertama kali

melahirkan dengan usia kehamilan 37 minggu memiliki bayi dengan berat lahir

2800 gram, sedangkan bayi kembar yang terlahir dari ibu yang juga pertama kali

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 49: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

21

Universitas Indonesia

melahirkan di usia kehamilan 37 minggu memiliki bayi dengan berat lahir 2400

gram.

2.4.4. Urutan Anak

Hamil yang berulang kali, melahirkan, dan merawat anak kecil tentunya

akan membuat tubuh seorang ibu menjadi mudah lemah. Setelah mengalami

kehamilan berulang kaili, seorang ibu akan menghadapi risiko masalah kesehatan

yang semakin meningkat, seperti anemia dan pendarahan (Kemenkes, 2010).

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa anak yang lahir pada urutan

kedua dan lebih akan memiliki berat lahir lebih tinggi dibandingkan dengan bayi

yang lahir pertama kali, dan perbedaannya kurang lebih 100 gram (Thompson et

al, 1970).

Cahyaningtyas Setioastuti (2001) dalam penelitiannya di Jawa Barat,

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah mengemukakan bahwa proporsi kejadian

BBLR terbesar terdapat di kategori anak urutan pertama dan keempat. Sedangkan

di RB Lestari Bogor tahun 2010-2011 tidak ditemukan signifikansi urutan anak

terhadap berat bayi yang dilahirkan (Fajrina, 2012).

2.5. Berat Lahir Dipengaruh Karakteristik Ibu

2.5.1. Umur Ibu

Ibu berusia muda atau remaja biasanya lebih berisiko untuk melahirkan

bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dibandingkan ibu yang telah dewasa,

sebab ibu yang masih remaja itu sendiri pun masih membutuhkan gizi untuk

pertumbuhannya sendiri (K. Felicity, 1993). Kehamilan wanita umur belasan

tahun membawa masalah kesehatan khususnya bagi ibu dan fetus. Berbagai faktor

risiko dapat memberikan komplikasi kehamilan dan komplikasi pada fetusnya.

Organ tubuhnya masih kurang matang membawa fetus selama hamil, dengan

tambahan berat badan yang kurang. Wanita umur belasan masih sedang tumbuh

berkembang, memerlukan kalori lebih besar dari wanita umur lebih tua. Wanita

umur belasan atau dengan berat badan rendah harus disarankan meningkatkan

asupan kalori sebanyak 400 kcal/hari. Risiko tersebut juga terjadi karena

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 50: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

22

Universitas Indonesia

perkembangan organ-organ reproduksi pada ibu yang masih muda belum optimal,

juga kematangan jiwa dan emosi yang masih kurang. Sedang pada ibu yang

berusia di atas 35 tahun, pada umumnya kesehatan ibu telah menurun sehingga

ibu berisiko melahirkan bayi BBLR. Dan menurut Departemen Kesehatan RI

(2000) rentang umur yang paling baik untuk hamil adalah 20 sampai dengan 35

tahun.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini (1993) di Kecamatan Gabus,

Wetan dan Kecamatan Liyeg, Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa risiko

ibu yang berusia kurang dari 20 tahun untuk melahirkan BBLR 2,39 kali lebih

tinggi daripada ibu yang berusia lebih tua. Begitu juga dengan penelitian Ernawati

(2001) yang dilakukan di RS. Sekar Wangi, Jakarta Barat menemukan bahwa ibu

yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko untuk melahirkan BBLR 2,01

kali lebih tinggi daripada ibu yang berusia 20 hingga 35 tahun. Hal ini didukung

oleh penjelasan Kramer (1987) yang menyatakan risiko tinggi ibu hamil

melahirkan bayi BBLR ada pada usia ibu muda (< 20 tahun) dan usia ibu tua (>

35 tahun).

2.5.2. Antropometri Ibu

Rata-rata saat hamil hingga melahirkan ibu akan mengalami kenaikan

berat badan sebanyak 8 kg pada penelitian Phaneendra Rao RS di India tahun

2001. Hasil penelitiannya menunjukkan secara statistik terdapat hubungan yang

bermakna antara kenaikan berat badan terhadap berat lahir bayi. Ibu dengan berat

badan kurang dari 40 kg sebelum kehamilan akan memiliki bayi dengan berat

2609 gram, sedangkan ibu dengan berat badan 40-44,9 kg bayinya seberat 2830

gram, ibu dengan berat badan 45-49,9 kg bayinya seberat 3074 gram, dan ibu

dengan berat badan lebih dari 50 kg bayinya seberat 3042 gram.

Begitu juga dengan tinggi badan ibu berpengaruh signifikan terhadap berat

bayi saat lahir. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm memiliki bayi dengan

berat lahir 2550 gram, tinggi badan 145-149,9 bayinya seberat 2727 gram, tinggi

badan 150-154,9 cm bayinya seberat 2768 gram, tinggi badan 155-159,9 cm

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 51: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

23

Universitas Indonesia

bayinya seberat 2937 gram dan tinggi badan lebih dari 160 cm bayinya seberat

3145 gram.

Penelitian ini didukung dengan penelitian J.S. Deshmukh (1997) yang

menunjukkan bahwa antropometri ibu baik berat badan sebelum hamil maupun

tinggi badan berhubungan secara signifikan.

2.5.3. Paritas

Salah satu yang mempengaruhi kesehatan wanita selama hidupnya ialah

jumlah anak yang dilahirkannya. Kelahiran pertama akan memiliki risiko terhadap

bahaya-bahaya komplikasi. Komplikasi yang terjadi ini dapat mengganggu

pertumbuhan janin di mana pertumbuhan janin terhambat sehingga bayi lahir

dengan berat kurang dari normal, bahkan juga dapat mengakibatkan kematian

pada bayi dan ibunya sendiri. Rata-rata bayi kedua akan memiliki kelebihan berat

100 gram daripada bayi pertama (Barron S.L. dan Thomson, A. M., 1983).

Selain itu Depkes (2000) juga menyatakan anak yang dilahirkan dari

seorang ibu dengan jumlah kelahiran lebih dari empat juga akan meningkatkan

risiko melahirkan BBLR. Hal ini disebabkan semakin melemahnya rahim ibu,

akibat anak yang telah banyak dikandung.

Penelitian Rini Haryati pada tahun 1993 di Kecamatan Gabus, Wetan dan

Kecamatan Liyeg, Kabupaten Indramayu menunjukkan ibu yang pertama kali

melahirkan bayi akan berisiko 1,85 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR bila

dibanding dengan ibu yang memiliki paritas satu atau lebih. Hal ini mungkin

diakibatkan ibu dengan paritas 1 belum berpengalaman dan belum siap untuk

merawat kehamilannya dengan benar.

2.5.4. Riwayat keguguran

Riwayat kehamilan dan persalinan seorang ibu dapat menjadi gambaran

dan meramalkan keadaan bayi yang sedang dikandungnya. Angka lahir mati dan

BBLR cenderung tinggi pada wanita yang memiliki riwayat kehamilan yang

buruk (Alisyahbana, 1985).

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 52: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

24

Universitas Indonesia

Ibu-ibu yang pernah mengalami abortus memiliki risiko untuk melahirkan

BBLR. Pada penelitian Rika Natalia (2003) ditemukan bahwa proporsi kejadian

BBLR lebih banyak terjadi pada ibu yang memiliki riwayat keguguran sebesar

11,6% dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki. Namun penelitian Nuniek

Sufithri (2002) menemukan tidak ada signifikansi antara riwayat abortus dengan

berat lahir bayi.

2.5.5. Anemia saat hamil

Pada ibu hamil seringkali didapati anemia, yang juga berhubungan dengan

defisiensi besi. Kusharisupeni dan A. Endang L. (2000) menyatakan bahwa

anemia selama hamil berhubungan dengan outcome kehamilan yang buruk,

seperti BBLR pada bayi genap bulan, premature, kesakitan bayi dan kematian

perinatal. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita defisiensi besi memiliki

prevalensi anemia yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi lainnya pada

usia enam bulan pertama masa kehamilannya.

Pengaruh anemia ibu pada bayinya tergantung pada kapan anemia tersebut

terjadi pada masa kehamilannya. Anemia yang terjadi pada awal kehamilan

meningkatkan risiko premature. Hal ini berimplikasi mengenai kapan sebaiknya

seorang ibu yang sedang hamil mulai mengkonsumi suplemen besi

(Kusharisupeni dan A. Endang L, 2000).

Batasan anemia untuk ibu hamil menurut WHO (1972) adalah kadar Hb

kurang dari 11 gr/dl dikategorikan sebagai anemia, sedangkan kategori normal

bila kadar Hb ≥ 11 gr/dl. Selanjutnya dua kategori itu dapat dibagi lagi menjadi 3

kategori, seperti di bawah ini:

1. Anemia berat bila kadar Hb kurang dari 7,0 gr/dl

2. Anemia sedang bila kadar Hb di antara 7,0 sampai dengan 9,9 gr/dl

3. Anemia ringan bila kadar Hb berada di antara 10,0-10,9 gr/dl

Dampak pada ibu yang memiliki anemia ringan adalah timbulnya gejala

umum anemia seperti lemah, lesu, anoreksia, preeklamsi dan eklmasi. Gejala-

gejala yang timbul pada ibu anemia itu disebabkan masukan dari makanan

kurang sehingga terdapat gangguan oksihemoglobin yang merupakan gabungan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 53: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

25

Universitas Indonesia

antara oksigen dan hemoglobin. Oksihemoglobin berperan sebagai pembawa zat

makanan ke seluruh tubuh (Prawirohardjo, 1991).

Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya BBLR. Ibu anemia

dengan kadar Hb 7-9 gr/dl berisiko untuk melahirkan bayi dengan BBLR sebesar

1,5 hingga 2 kali dan 3 hingga 3,5 kali lebih tinggi pada ibu yang kadar

hemoglobulinnya kurang dari 7 gr/dl. Ibu hamil dengan anemia akan

mempertinggi terjadinya premature kegawatan janin, bertambahnya kematian

perinatal dan bertambahnya risiko kematian maternal (Budiman, 1996).

Penelitian Ernawati (2001) menemukan bahwa ibu yang anemia (Hb <

11,0 gr/dl) memiliki risiko untuk melahirkan BBLR 1,8 kali lebih tinggi daripada

ibu yang tidak anemia. J.S. Deshmukh (1997) dalam penelitiannya juga

mendukung bahwa anemia (kadar Hb) berhubungan secara signifikan terhadap

berat lahir bayi yaitu 4,81 kali lebih berisiko BBLR ibu yang memiliki anemia

(kadar Hb rendah) dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki anemia.

2.5.6. Asuhan Antenatal Care (ANC)

Pelayanan antenatal merupakan istilah yang dipakai dalam dunia medis

untuk pemeriksaan kehamilan selama hamil dan diartikan sebagai salah satu

rangkaian tindakan pengamatan, pemeriksaan, dan bimbingan kesehatan yang

terencana bagi ibu yang sedang hamil (Wibowo, 1992).

Pelayanan antenatal care yang dilakukan ibu semasa hamil dapat

mempengaruhi berat lahir bayi. Ibu yang melaksanakan pelayanan antenatal yang

tidak adekuat akan melahirkan bayi dengan risiko BBLR dua kali lebih besar bila

dibandingkan dengan bayi dari ibu yang menggunakan pelayanan antenatal secara

adekuat (Wibowo, 1992).

Layanan antenatal menurut batasan operasional adalah pelayanan

kesehatan oleh tenaga medis/para medis yang diberikan kepada ibu selama hamil

yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang ditentukan (Depkes RI,

1993). Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional

yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal selengkapnya

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 54: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

26

Universitas Indonesia

melingkupi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan

laboratorium atau indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai risiko yang

ada), namun dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar minimal

“5T” untuk pelayanan antenatal yang terdiri dari:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur (Tekanan darah)

3. (Pemberian imunisasi) Tetanus Toksoid (TT) lengkap

4. (Ukur) Tinggi fundus uteri

5. (Pemberian) Tablet zat besi minimal 90 butir selama kehamilan

Secara operasional pelayanan antenatal yang tidak memenuhi standar “5T”

dianggap belum suatu pelayanan antenatal. Selain itu, ditetapkan pula bahwa

frekuensi kunjungan pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama masa

kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut:

1. minimal 1 kali pada triwulan pertama

2. minimal 1 kali pada triwulan kedua

3. minimal 2 kali pada triwulan ketiga (Depkes RI, 1993)

Hasil penelitian Alisjahbana (1990) menemukan tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara pelayanan antenatal dengan kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah.

2.6. Berat Lahir Dipengaruh Keterpaparan Ibu terhadap Penyalahgunaan

Zat

2.6.1. Merokok

Ibu yang terpapar dengan zat adiktif dari rokok baik secara aktif maupun

pasif akan mempengaruhi kesehatan bayi, hal ini terlihat dalam penelitian J.S.

Deshmukh (1997) bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara

ibu merokok dan BBLR.

Dalam penelitiannya J.S. Deshmukh di India ditemukan ibu yang terpapar

rokok baik menghisap langsung (aktif) ataupun tidak langsung (pasif) akan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 55: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

27

Universitas Indonesia

berisiko 3,14 kali melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR)

dibandingkan dengan ibu yang tidak merokok.

2.6.2. Alkohol

Ibu yang terpapar dengan alkohol di masa kehamilannya tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap berat lahir bayi. Hal ini terlihat dalam

penelitian Robin Young (2010) ibu yang mengonsumsi alkohol baik di trisemester

pertama maupun trisemester ketiga bayinya tidak berisiko BBLR.

2.7. Berat Lahir Dipengaruh Kondisi Medis Ibu

2.7.1. Hipertensi

Ibu dengan gangguan kondisi medis berupa hipertensi (tekanan darah

tinggi) pada saat hamil akan mempengaruhi kelahiran bayi. Berat bayi akan

berbeda, hal ini terlihat dalam penelitian di Meksiko bahwa ibu dengan hipertensi

saat hamil akan berisiko 1,53 kali memiliki bayi BBLR dibandingkan dengan ibu

yang tidak hipertensi (Torres-Arreola, 2005).

2.7.2. Diabetes

Ibu yang memiliki penyakit diabetes sebelum dan saat hamil akan

mempengaruhi kondisi kelahiran bayi. Hal ini secara statistik ditunjukkan

hubungan yang signifikan antara ibu dengan diabetes terhadap BBLR di

Massachusetts (Young, 2010).

2.8. Berat Lahir Dipengaruh Sosialekonomi Ibu

Sosialekonomi yang dimaksud salah satunya adalah pendidikan. Dalam

penelitian Eltahir M Elshibly (2008) ditemukan secara statistik hubungan antara

pendidikan ibu dengan berat bayi sesuai usia kehamilan saat dilahirkan tidak

signifikan, namun proporsinya menunjukkan jumlah tahun pendidikan yang

semakin tinggi akan semakin kecil melahirkan bayi BBLR.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 56: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

28 Universitas Indonesia

BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP,

DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Teori

Modifikasi dari berbagai literatur yang telah dibahas dalam Tinjauan

Pustaka menghasilkan bagan kerangka teori di bawah ini:

Faktor Bayi:

• Jenis kelamin • Etnik

• Bayi Tunggal/Kembar • Urutan Anak

Faktor Pelayanan Kesehatan: • Antenatal Care

(ANC)

Berat Lahir sesuai Umur Kehamilan

Faktor Ibu:

Biologis:

• Umur Ibu

• Antropometri

Ibu (tinggi

badan, BMI pra-

hamil

• Paritas

• Riwayat Abortus

• Anemia saat

hamil

Keterpaparan

Penyalahgunaan Zat:

• Merokok

• Alkohol

Kondisi Medis:

• Hipertensi

• Diabetes

Faktor Sosial

Ekonomi:

• Pendidikan

• Pekerjaan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 57: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

29

Universitas Indonesia

3.2 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa berat

lahir bayi sesuai usia kehamilan dipengaruhi oleh faktor ibu, faktor bayi, faktor

sosialekonomi dan juga faktor pelayanan kesehatan. Namun dalam penelitian ini

akan dibahas 2 faktor saja yaitu faktor ibu yang terdiri dari umur ibu dan jumlah

paritas serta faktor bayi yang terdiri dari jenis kelamin. Pemilihan terhadap

variabel-variabel ini dilakukan berdasarkan kelengkapan data yang terdapat di

lokasi penelitian. Sehingga, gambar kerangka konsep penelitian Distribusi Berat

Lahir Bayi Hidup Tunggal Intrauterine Sesuai Usia Kehamilan pada 5 Puskesmas

di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 ditampilkan sebagai berikut:

Variabel Dependen Variabel Independen

Berat lahir

sesuai Umur

Kehamilan

Faktor Ibu:

• Umur

• Jumlah paritas

Faktor Bayi:

• Jenis Kelamin

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 58: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

30

Universitas Indonesia

3.3 Defenisi Operasional (DO)

Variabel Dependen Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala

1. Berat lahir bayi Antropometri berat lahir (dalam

kg) yang dimaksudkan untuk

mengetahui berat bayi saat

penimbangan di jam pertama

lahir.

Rekam medis … gram Numerik

2. Usia kehamilan Usia estimasi kehamilan pada

saat bayi lahir yang dilaporkan

dalam satuan minggu dan

dihitung dari masa terakhir

menstruasi.

Rekam medis … minggu Numerik

Variabel Independen Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala

1. Umur Ibu Lama hidup ibu dalam tahun

yang dihitung sejak tanggal lahir

ibu sampai pada saat penelitian

ini dilakukan

Rekam medis 1 = kurang dari

20 tahun

2 = 20 hingga 35

tahun

3 = lebih dari 35

tahun

Ordinal

2. Jumlah Paritas Ibu Jumlah anak yang pernah

dilahirkan oleh ibu baik hidup

ataupun meninggal dunia

(termasuk kelahiran sekarang).

Rekam medis 1 = paritas 1

2 = paritas lebih

dari 1

Ordinal

3. Jenis Kelamin

Bayi

Jenis kelamin bayi yang lahir

dan tercatat dalam riwayat

rekam medis.

Rekam medis 1 = laki-laki

2 = perempuan

Nominal

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 59: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

31 Universitas Indonesia

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan menggunakan desain cross

sectional (potong lintang). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang telah

tersedia pada puskesmas-puskesmas di Kabupaten Tangerang mulai dari bulan

Januari hingga Desember 2011 dengan sumber data register kohort ibu.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 5 Puskesmas Kecamatan di Kabupaten

Tangerang yaitu Puskesmas Curug, Puskesmas Cikupa, Puskesmas Cisoka,

Puskesmas Balaraja, dan Puskesmas Salembaran Jaya. Pengambilan data sekunder

dilakukan pada bulan Juni hingga Juli tahun 2012.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan

diri dan melahirkan di 5 Puskesmas dan wilayah cakupannya di Kabupaten

Tangerang.

b. Sampel

1. Kriteria inklusi: ibu hamil yang melahirkan bayi hidup, bayi tunggal, dan

bayi yang tidak mengalami cacat.

2. Kriteria eksklusi: data yang tidak masuk akal baik data berat lahir maupun

usia kehamilan.

4.4 Besar Sampel

Seluruh ibu hamil dan melahirkan yang datanya tercatat di register kohort

ibu dari 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 pada 5 Puskesmas di Kabupaten

Tangerang diambil sebagai sampel dan didapati secara keseluruhan jumlahnya

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 60: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

32

Universitas Indonesia

sebesar 1178 kelahiran. Pada awalnya terkumpul 1220 kelahiran, namun data

stillbirth (bayi lahir mati) sebanyak 12, serta data yang tidak masuk akal

(implausible) yaitu usia kehamilan 51 minggu, termasuk juga usia kehamilan 45

minggu ke atas sebanyak 40 bayi dikeluarkan.

4.5 Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa register kohort ibu

yang sudah dimasukkan ke dalam komputer, dan disebut sistem Kartini. Sistem

Kartini tersebut mencakup karakteristik ibu yaitu nama ibu, alamat, waktu

persalinan, pemeriksaan, integrasi program, komplikasi dan kegiatan rujukan serta

karakteristik bayi yaitu nama bayi, nama orang tua, pemeriksaan, komplikasi,

IMD, pencegahan, keadaan pulang, dan rujukan.

Perbandingan distribusi dengan populasi wilayah dan negara lain

menggunakan sumber data dari literatur- literatur yang tersedia. Adapun data-data

tersebut telah mengalami proses smoothing (penghalusan). Sedangkan data yang

didapat dari populasi di Kabupaten Tangerang diolah dan ditampilkan dalam

grafik yang belum mengalami smoothing.

4.6 Teknik Pengumpulan Data

Cara pengambilan data dilakukan dengan mengambil data sekunder yaitu

semua data yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian. Data dikumpulkan

dengan cara mencatat data yang ada di register kohort ibu. Data meliputi

karakteristik ibu yaitu nama, umur, usia kehamilan, jumlah paritas serta

karakteristik bayi yaitu berat lahir bayi dan jenis kelamin.

4.7 Manajemen dan Pengolahan Data

Setelah melakukan proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka

tahapan berikutnya yang adalah melakukan pengolahan data dengan beberapa

tahapan sebagai berikut:

1. Menyunting data (data editing) yaitu kegiatan untuk melakukan

pengecekan isian formulir, sehingga semua variabel telah diisi dengan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 61: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

33

Universitas Indonesia

lengkap dan jelas. Setiap data yang didapatkan akan diperiksa terlebih

dahulu sehingga menghindari missing data.

2. Mengkode data (data coding) yaitu kegiatan mengubah data berbentuk

huruf menjadi data berbentuk angka data atau bilangan. Mengkode data

atau pengkategorian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah

dalam menganalisis data.

3. Memasukkan data (data entry) yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam

computer. Setiap data yang diterima dimasukkan secara bertahap dengan

bantuan software computer.

4. Membersihkan data (data cleaning) yaitu kegiatan pengecekan kembali

data yang telah dimasukkan, dipastikan bahwa data telah bersih dari

kesalahan dalam pengkodean maupun kesalahan dalam membaca kode.

Setelah itu langkah selanjutnya adalah memproses data agar data dapat

dianalisis.

4.8 Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis univariat digunakan untuk

memperoleh gambaran distribusi frekuensi variabel dependen dan independen

yang diteliti dari data yang telah dikumpulkan dari register kohort ibu tahun 2011.

Selain itu, analisis ini dipergunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi

semua variabel yang diteliti, baik dalam bentuk tabel maupun grafik.

Tabel dibuat dengan menghitung persentil berat lahir pada 3rd sampai 97th

untuk setiap usia kehamilan. Tabel disusun berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-

laki dan perempuan, lalu berdasarkan paritas yaitu nuliparitas dan multiparitas,

berdasarkan usia ibu yaitu < 20 tahun, 20 – 35 tahun, dan > 35 tahun. Grafik

dibuat dengan memplot berat lahir pada persentil 3rd, 50th, 97th terhadap usia

kehamilan.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 62: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

34 Universitas Indonesia

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Deskripsi Tempat Penelitian

Kabupaten Tangerang dengan ibukota Tigaraksa berada di Provinsi

Banten. Kabupaten Tangerang diapit oleh Laut Jawa di sebelah Utara, Kabupaten

Bogor di selatan, di Timur Kota Tangerang, dan di sebelah Barat terdapat

Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Dengan luas wilayah sekitar 959, 61

kilometer persegi yang didiami oleh 2.838.621 orang maka rata-rata tingkat

kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebanyak 2.958 orang per

kilometer persegi.

Jika dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk pria di

Kabupaten Tangerang lebih banyak daripada jumlah penduduk wanitanya. Jumlah

penduduk pria 1.454.914, sedangkan jumlah penduduk wanita 1.383.707,

didapatkan sex ratio sebesar 105,15 (BPS Kabupaten Tangerang, 2010).

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Tangerang diarahkan untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat dan terwujudnya masyarakat yang sehat.

Sehingga di Kabupaten Tangerang tersedia fasilitas-fasilitas kesehatan berupa

rumah sakit sebanyak 13 buah, Puskesmas non perawatan 35 buah, Puskesmas

perawatan 5 buah, Puskesmas Pembantu 35 buah, Puskesmas Keliling 42 buah,

Balai Pengobatan 572 buah, serta Rumah Bersalin 68 buah.

5.1.1. Puskesmas Curug, Puskesmas Cikupa, Puskesmas Cisoka, Puskesmas

Balaraja, dan Puskesmas Salembaran Jaya

Puskesmas Curug terletak di barat daya Kabupaten Tangerang, dengan

luas wilayah 2.537 hektar yang meliputi enam desa yang terdiri dari 48 RW dan

154 RT. Puskesmas Cikupa terletak di Desa Talagasari yang tidak jauh dari

ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 172.773 jiwa. Puskesmas Cikupa

mempunyai wilayah kerja sepuluh desa, dengan luas wilayah 4436,54 hektar.

Puskesmas Cisoka luas wilayah kerjanya sebesar 26,98 hektar, termasuk di

dalamnya sepuluh desa. Puskesmas ini terletak di Jalan Raya Cisoka Kecamatan

Cisoka. Puskesmas Cisoka merupakan puskesmas Unit Pelaksana Teknis

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 63: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

35

Universitas Indonesia

Kesehatan Daerah (UPTD) berarti berperan sebagai unit pelaksana tingkat

pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah cakupannya.

Puskesmas Balaraja terletak di Jalan Raya Serang Km. 24, dengan luas wilayah

kerja 3427,65 hektar. Puskesmas Balaraja terdiri dari satu kelurahan dan empat

desa. Puskesmas Balaraja juga merupakana puskesmas UPTD. Puskesmas

Salembaran Jaya terletak di Jalan Putrino Nomor 5.

Berdasarkan Database Kesehatan per Kabupaten didapatkan di Kabupaten

Tangerang, Banten pada tahun 2007 cakupan K4 mencapai 81,5%, dan terjadi

peningkatan di tahun 2008 menjad 84,52%. Sedangkan cakupan K1 pada tahun

2008 sebesar 96%. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan seperti dokter

ataupun bidan juga mengalami peningkatan, pada tahun 2007 sebesar 73,66% dan

tahun 2008 sebesar 80,51%.

5.2. Analisis Berat Lahir

Setelah dilakukan proses pengumpulan data, maka dilakukan analisis

univariat. Hasil analisis tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi

frekuensi untuk melihat gambaran karakteristik responden. Analisis univariat

digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel dependen yaitu berat

lahir bayi (gram) dan usia kehamilan ibu (minggu) dan variabel independen yaitu

umur ibu, jumlah paritas dan jenis kelamin bayi. Setiap variabel independen

dikategorikan untuk memudahkan analisis.

Data yang terkumpul dari lima puskesmas di Kabupaten Tangerang

sebanyak 1220. Namun, data tersebut ada yang terpaksa dikeluarkan karena masih

memuat data bayi lahir mati (stillbirth) sebanyak 12 kelahiran. Ada juga data yang

tidak masuk akal (implausible) yaitu usia kehamilan 51 minggu, sehingga

akhirnya usia kehamilan 45 minggu ke atas sebanyak 40 kelahiran juga

dikeluarkan. Maka penelitian ini menggunakan data dari 1178 sampel.

5.3 Karakteristik Sampel

Hasil analisis univariat variabel dependen maupun independen ditampilkan

dalam tabel 5.1. Jumlah kelahiran bayi hidup pada 5 Puskesmas di Kabupaten

Tangerang tahun 2011 adalah 1178 sehingga dapat diperoleh distribusi ibu yang

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 64: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

36

Universitas Indonesia

melahirkan rata-rata berusia 28 (27,91) tahun dengan rentang usia di antara 14

hingga 45 tahun. Proporsi terbanyak ada pada ibu berusia ibu berusia 20-35 tahun

841 orang (71,4%), kemudian lebih dari 35 tahun 188 (16%), dan terakhir kurang

dari 20 tahun 149 orang (12,6%).

Penelitian ini juga mendapati rata-rata ibu melahirkan bayi yang ke 3 atau

tepatnya 2,55. Ibu dengan jumlah paritas lebih dari 1 merupakan proporsi terbesar

di Kabupaten Tangerang yaitu sebesar 853 kelahiran (72,4%). Sedangkan proporsi

jumlah paritas sama dengan 1 sebesar 325 (27,6%).

Usia kehamilan ibu berada pada rentang 31 hingga 44 minggu, dengan

nilai mean 38,86 minggu. Proporsi usia kehamilan terbesar hingga terkecil yaitu

pada usia kehamilan 37 – 42 minggu sebesar 1009 (85,6%), usia kehamilan

kurang dari 20 tahun 135 (11,5%) dan lebih dari 35 tahun 34 (2,9%).

Karakteristik bayi terlihat dari berat bayi saat dilahirkan dan jenis kelamin

bayi. Bayi terkecil lahir dengan berat 1200 gram dan bayi terbesar lahir dengan

berat 4500 gram. Sehingga didapatkan nilai rata-rata berat lahir bayi adalah

2999,87 gram dengan proporsi berat lahir bayi < 2500 gram 188 (16%) dan

proporsi berat lahir bayi ≥ 2500 gram 990 (84%). Berdasarkan jenis kelamin,

proporsi bayi laki-laki 596 (50,6%) lebih besar daripada bayi perempuan 582

(49,4%).

Tabel 5.1. Nilai dari Variabel-Variabel Penelitian

Karakteristik Ibu Nilai

Usia Ibu < 20 tahun 149 (12,6%) 20 – 35 tahun 841 (71,4%) > 35 tahun 188 (16%)

Mean ± SD 27,91 ± 6,432 Min – Max 14 – 45 Paritas

Nuliparitas 325 (27,6%) Multiparitas 853 (72,4%)

Mean ± SD 2,55 ± 1,371 Min – Max 1 – 7 Usia kehamilan

< 37 minggu 135 (11,5%) 37 – 42 minggu 1009 (85,6%)

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 65: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

37

Universitas Indonesia

> 42 minggu 34 (2,9%) Mean ± SD 38,86 ± 2,376 Min – Max 31 – 44

Karakteristik Bayi Nilai

Berat lahir < 2500 gram 188 (16%) ≥ 2500 gram 990 (84%)

Mean ± SD 2999,87 ± 559,416 Min – Max 1200 – 4500 Jenis kelamin

Laki-laki 596 (50,6%) Perempuan 582 (49,4%)

Mean ± SD 1,49 ± 0,5

5.4. Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan pada seluruh sampel

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th yang disesuaikan dengan

usia kehamilan ibu (31 – 44 minggu) pada seluruh sampel yang diteliti (1178 data)

ditampilkan dalam Tabel 5.2. berikut ini.

Tabel 5.2. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Seluruh Sampel

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 8 1200 1200 1200 1350 1800 2075 2200 2200 2200 32 23 1250 1260 1340 1500 1700 2000 2200 2280 2300 33 20 1400 1403 1455 1625 2000 2100 2435 2498 2500 34 27 1600 1620 1690 1800 2000 2500 2720 2860 2900 35 29 1700 1725 1800 1900 2400 2700 2900 3000 3000 36 28 1800 1823 1895 2150 2700 3175 3205 3277 3300 37 147 2100 2100 2200 2400 2800 3100 3300 3400 3428 38 131 2198 2230 2320 2700 3000 3200 3500 3620 3700 39 233 2300 2385 2500 2900 3100 3400 3650 3800 3850 40 292 2400 2500 2700 2900 3000 3400 3700 4000 4000 41 121 2483 2700 2800 3000 3400 3800 4000 4150 4200 42 85 2500 2575 2800 3000 3200 3700 4220 4370 4471

> 42* 34 2310 2450 2800 3000 3150 3613 4350 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.1. di bawah ini menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang

mana juga menjelaskan distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu

pada seluruh sampel.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 66: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

38

Universitas Indonesia

Grafik 5.1. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Seluruh Sampel

Distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu secara umum dapat

dilihat mengalami peningkatan di setiap persentilnya. Ibu dengan usia kehamilan

31 minggu dengan rentang persentil 3th hingga 97th memiliki berat lahir 1200

hingga 2200 gram. Sedangkan ibu dengan usia kehamilan 37 minggu dengan

rentang persentil 3th hingga 97th memiliki berat lahir 2100 hingga 3428 gram.

Usia kehamilan 38 minggu menampilkan berat lahir 2198 hingga 3700 gram

(persentil 3th sampai dengan 97th). Dari penelitian ini ditemukan ibu dengan usia

kehamilan 42 minggu memiliki bayi dengan berat lahir 2500 hingga 4471 gram

dengan persentil 3th hingga 97th.

Pada Grafik 5.1 tampak bahwa tidak ada perpotongan dari garis 3rd, 50th,

dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan maka semakin

besar berat lahirnya, walaupun pada garis 50th peningkatan tersebut tidak terlihat

pada usia hamil 41 minggu ke atas. Persentil 3th berkisar di antara 1200 gram pada

usia kehamilan 31 minggu dan 2310 gram pada usia kehamilan lebih dari 42

minggu. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1800 sampai 3150 gram.

Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir 2200 sampai 4500

gram.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 67: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

39

Universitas Indonesia

5.5. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan

Jenis Kelamin

5.5.1. Bayi Laki-laki

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin laki-laki ditampilkan

dalam Tabel 5.3. berikut ini.

Tabel 5.3. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-laki

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 5 1300 1300 1300 1400 1700 2100 2200 2200 2200 32 6 1300 1300 1300 1375 1600 2075 2300 2300 2300 33 12 1450 1450 1465 1625 2000 2213 2440 2500 2500 34 15 1650 1650 1680 1800 2000 2300 2740 2800 2800 35 13 1750 1750 1770 1875 2400 2850 3000 3000 3000 36 15 1850 1850 1880 2000 2600 3200 3240 3300 3300 37 74 2063 2100 2200 2400 2800 3000 3300 3400 3475 38 73 2161 2200 2300 2600 3000 3200 3500 3700 3700 39 108 2250 2323 2495 2863 3000 3300 3650 3800 3873 40 150 2453 2600 2700 2900 3025 3400 3695 3945 4047 41 58 2439 2688 2800 3000 3300 3700 4010 4153 4200 42 48 2618 2750 2800 2963 3000 3675 4020 4410 4500

> 42* 19 2300 2300 2800 2900 3200 3600 4500 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.2. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 68: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

40

Universitas Indonesia

Grafik 5.2. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-laki

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1300 sampai

2200 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2063 sampai 3475 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2618 sampai 4500

gram, sedangkan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu berat lahir bayi

adalah 2300 sampai dengan 4500 gram.

Pada Grafik 5.2. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga usia kehamilan lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat

lahir bayi adalah 1300 sampai 2300 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi

adalah 1700 sampai 3200 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai

berat lahir 2200 sampai 4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari

garis 3rd, 50th, dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan

maka semakin besar berat lahirnya pada bayi laki-laki. Berat lahir bayi dengan

usia lebih dari 42 minggu akan mengalami penurunan terlihat di garis 3rd.

5.5.2. Bayi Perempuan

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin perempuan

ditampilkan dalam Tabel 5.4. berikut ini.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 69: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

41

Universitas Indonesia

Tabel 5.4. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 3 1200 1200 1200 1200 1900 2100 2100 2100 2100 32 17 1250 1250 1370 1550 1800 1950 2200 2200 2200 33 8 1400 1400 1400 1550 1900 2100 2450 2450 2450 34 12 1600 1600 1660 1825 2100 2575 2840 2900 2900 35 16 1700 1700 1770 1925 2375 2675 2815 2850 2850 36 13 1800 1800 2000 2475 2800 3100 3230 3250 3250 37 73 2100 2135 2200 2400 2850 3100 3300 3400 3439 38 58 2177 2248 2390 2775 3000 3263 3500 3603 3650 39 125 2378 2400 2500 2900 3200 3500 3670 3800 3850 40 142 2400 2415 2700 2895 3000 3400 3800 4000 4000 41 63 2492 2580 2770 3000 3400 3900 4060 4190 4204 42 37 2500 2500 2900 3000 3300 3900 4300 4405 4443

> 42* 15 2500 2500 2800 3000 3100 3650 4320 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.3. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu menurut jenis

kelamin bayi perempuan.

Grafik 5.3. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1200 sampai

2100 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3439 gram. Bayi yang

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 70: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

42

Universitas Indonesia

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 4443

gram, sedangkan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu berat lahir bayi

adalah 2500 sampai dengan 4500 gram.

Pada Grafik 5.3. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga usia kehamilan lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat

lahir bayi adalah 1200 sampai 2500 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi

adalah 1900 sampai 3100 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai

berat lahir 2100 sampai 4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari

garis 3rd, 50th, dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan

maka semakin besar berat lahirnya pada bayi perempuan. Berat lahir bayi

menunjukkan ketidakstabilan di garis 50th pada minggu ke-40.

5.6. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan

Paritas

5.6.1. Ibu Nuliparitas

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jumlah paritas ibu = 1 ditampilkan

dalam Tabel 5.5. berikut ini.

Tabel 5.5. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Paritas Ibu = 1

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 1 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 32 6 1300 1300 1300 1525 1750 1925 2300 2300 2300 33 6 1500 1500 1500 1650 2000 2125 2500 2500 2500 34 14 1750 1750 1775 1875 2000 2350 2750 2800 2800 35 4 1900 1900 1900 2075 2700 2838 2850 2850 2850 36 6 2000 2000 2000 2750 3200 3225 3300 3300 3300 37 41 2126 2200 2300 2475 3000 3200 3400 3495 3500 38 41 2150 2155 2300 2550 2900 3100 3480 3545 3587 39 61 2293 2355 2420 2800 3000 3300 3600 3695 3721 40 73 2361 2400 2600 2800 3200 3450 3860 4015 4089 41 37 2407 2445 2540 2900 3100 3700 3840 4020 4172 42 25 2500 2575 2780 3000 3200 3700 4160 4470 4500

> 42* 10 2300 2300 2350 2875 3050 3563 4155 4200 4200 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 71: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

43

Universitas Indonesia

Grafik 5.4. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi berdasarkan jumlah paritas ibu = 1.

Grafik 5.4. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Paritas Ibu = 1

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 2000 sampai

2000 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2126 sampai 3500 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2617,5 sampai 4500

gram, sedangkan dengan usia kehamilan > 42 berat lahir bayi adalah 2500 sampai

dengan 4500 gram.

Pada Grafik 5.4. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 2000 sampai 2300 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 2000

sampai 3050 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

2000 sampai 4200 gram. Di grafik terlihat ada titik temu dari garis 3rd, 50th, dan

97th yaitu di usia kehamilan 31 minggu. Hal ini disebabkan besar sampel yang

hanya sedikit (1 kelahiran). Meskipun di garis 3rd pada minggu ke-31 terlihat data

yang implausible, namun keseluruhannya menunjukkan bahwa semakin tua usia

kehamilan maka semakin besar berat lahirnya pada bayi yang pertama lahir atau

ibu yang belum pernah melahirkan.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 72: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

44

Universitas Indonesia

5.6.2 Ibu Multiparitas

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jumlah paritas ibu > 1 ditampilkan

dalam Tabel 5.6. berikut ini.

Tabel 5.6 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Paritas Ibu > 1

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 7 1200 1200 1200 1300 1700 2100 2200 2200 2200 32 17 1250 1250 1370 1500 1700 2000 2200 2200 2200 33 14 1400 1400 1425 1575 1950 2138 2375 2450 2450 34 13 1600 1600 1620 1750 2200 2550 2820 2900 2900 35 25 1700 1715 1780 1875 2300 2650 2940 3000 3000 36 22 1800 1808 1865 2100 2600 3000 3200 3243 3250 37 106 2100 2100 2200 2400 2725 3000 3230 3300 3390 38 90 2200 2278 2405 2700 3000 3300 3500 3673 3700 39 172 2300 2383 2500 2900 3100 3475 3700 3800 3850 40 219 2400 2600 2700 2900 3000 3400 3700 3900 4000 41 84 2700 2725 2900 3000 3450 3900 4100 4188 4200 42 60 2500 2513 2800 3000 3200 3775 4245 4300 4459

> 42* 24 2500 2575 2850 3000 3200 3638 4500 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.5. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi terhadap usia kehamilan ibu berdasarkan

jumlah paritas ibu > 1.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 73: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

45

Universitas Indonesia

Grafik 5.5. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Paritas Ibu > 1

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1200 sampai

2200 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3389,5 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 4458,5

gram, sedangkan dengan usia kehamilan > 42 berat lahir bayi adalah 2500 sampai

dengan 4500 gram.

Pada Grafik 5.5 ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31 hingga

lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi adalah 1200

sampai 2500 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1700 sampai 3200

gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir 2200 sampai

4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari garis 3rd, 50th, dan 97th.

Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan maka semakin besar

pula berat lahir pada bayi dengan urutan kedua, ketiga, dan seterusnya (ibu

melahirkan lebih dari satu kali). Pada garis 3rd, 50th, dan 97th terlihat di usia

kehamilan 42 hingga lebih dari 42 minggu berat lahir bayi stagnan.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 74: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

46

Universitas Indonesia

5.7. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan

Usia Ibu

5.7.1. Ibu Berusia Kurang dari 20 Tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan usia ibu kurang dari 20 tahun

ditampilkan dalam Tabel 5.7. berikut ini.

Tabel 5.7. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 2 1300 1300 1300 1300 1600 1900 1900 1900 1900 33 3 1500 1500 1500 1500 2000 2000 2000 2000 2000 34 5 1750 1750 1750 1775 1800 1950 2000 2000 2000 35 2 1800 1800 1800 1800 1900 2000 2000 2000 2000 36 1 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 37 20 2050 2053 2105 2213 2400 2438 2900 2995 3000 38 16 2150 2150 2150 2225 2350 2675 2990 3200 3200 39 28 2200 2200 2245 2363 2500 2775 2930 3420 3600 40 36 2306 2343 2400 2600 2925 3175 3360 3715 3789 41 15 2400 2400 2430 2700 2900 3000 3220 3400 3400 42 12 2500 2500 2575 2800 2975 3075 3670 3700 3700

> 42* 9 2500 2500 2500 2850 3000 3050 3200 3200 3200 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.6. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan usia

ibu kurang dari 20 tahun.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 75: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

47

Universitas Indonesia

Grafik 5.6. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun

Bayi dengan usia kehamilan 32 minggu memiliki berat lahir 1300 sampai

1900 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2050 sampai 3000 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 3700

gram, sedangkan dengan usia kehamilan > 42 berat lahir bayi adalah 2500 sampai

dengan 3200 gram.

Pada grafik 5.6. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31 hingga

lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi adalah 1300

sampai 2500 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1600 sampai 3000

gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir 1900 sampai

3200 gram. Bayi yang dilahirkan ibu berusia kurang dari 20 tahun dengan usia

kehamilan < 37 minggu jumlah sampelnya sangat sedikit sehingga analisis

menjadi tidak stabil serta grafik garis tampaknya berimpit. Di grafik terlihat

bahwa garis 3th, 50th, dan 97th cenderung berimpit di minggu ke-36 dikarenakan

kecilnya sampel.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 76: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

48

Universitas Indonesia

5.7.2. Ibu Berusia 20 – 35 Tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan usia ibu 20 hingga 35 tahun

ditampilkan dalam Tabel 5.8. berikut ini.

Tabel 5.8. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 8 1200 1200 1200 1350 1800 2075 2200 2200 2200 32 16 1400 1400 1470 1700 1800 2075 2230 2300 2300 33 15 1450 1450 1480 1700 2000 2250 2470 2500 2500 34 18 1700 1700 1790 1900 2200 2525 2710 2800 2800 35 25 1750 1765 1830 2000 2500 2750 2940 3000 3000 36 22 2000 2015 2100 2475 2950 3200 3235 3293 3300 37 102 2200 2215 2400 2700 3000 3200 3335 3400 3450 38 95 2294 2440 2660 2900 3000 3300 3570 3660 3700 39 169 2500 2700 2800 3000 3200 3500 3700 3825 3850 40 199 2600 2700 2800 2900 3100 3400 3800 4000 4050 41 90 2646 2800 2900 3000 3500 3825 4000 4173 4200 42 60 2500 2513 2800 3000 3200 3800 4295 4443 4500

> 42* 22 2300 2375 2830 3038 3300 3788 4500 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.7. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan usia

ibu 20 hingga 35 tahun.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 77: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

49

Universitas Indonesia

Grafik 5.7. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1200 sampai

2200 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2200 sampai 3450 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 4500

gram, sedangkan dengan usia kehamilan > 42 berat lahir bayi adalah 2300 sampai

dengan 4500 gram.

Pada grafik 5.7. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31 hingga

lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi adalah 1200

sampai 2300 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1800 sampai 3300

gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir 2200 sampai

4500 gram. Di garis 3rd terlihat penurunan di minggu ke-41 hingga usia kehamilan

lebih dari 42 minggu, namun secara keseluruhan tampak bahwa semakin tua usia

kehamilan maka semakin besar pula berat lahir pada bayi dengan ibu berusia 20

hingga 35 tahun.

5.7.3. Ibu Berusia Lebih dari 35 Tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan usia ibu > 35 tahun ditampilkan

dalam Tabel 5.9. berikut ini.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 78: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

50

Universitas Indonesia

Tabel 5.9. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 5 1250 1250 1250 1325 1500 1550 1600 1600 1600 33 2 1400 1400 1400 1400 1500 1600 1600 1600 1600 34 4 1600 1600 1600 1613 1825 2675 2900 2900 2900 35 2 1700 1700 1700 1700 1750 1800 1800 1800 1800 36 5 1800 1800 1800 1825 1900 2750 2800 2800 2800 37 25 2100 2100 2100 2200 2500 2900 3140 3270 3300 38 20 2100 2110 2310 2525 2700 2975 3100 3480 3500 39 36 2350 2350 2500 2925 3000 3275 3530 3800 3800 40 57 2374 2400 2700 2800 3000 3300 3720 3900 3952 41 16 3000 3000 3000 3225 3600 3875 4130 4200 4200 42 13 2800 2800 2880 3025 3300 3700 4240 4400 4400

> 42* 3 3000 3000 3000 3000 3500 3860 3650 3650 3650 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.8. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan berdasarkan usia ibu

> 35 tahun.

Grafik 5.8. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun

Bayi dengan usia kehamilan 32 minggu memiliki berat lahir 1250 sampai

1600 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3300 gram. Bayi yang

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 79: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

51

Universitas Indonesia

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2800 sampai 4400 gram

sedangkan dengan usia kehamilan > 42 minggu berat lahir bayi adalah 3000

sampai dengan 3650 gram.

Pada grafik 5.9. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31 hingga

lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi adalah 1250

sampai 3000 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1500 sampai 3500

gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir 1600 sampai

3650 gram. Seharusnya semakin tua usia kehamilan maka semakin besar pula

berat lahir pada bayi dengan ibu berusia lebih dari 35 tahun, namun di garis 97th

terlihat ada ketidakstabilan data di usia kehamilan 33 hingga 35 minggu

dikarenakan sampel yang sedikit. Selain itu dapat dilihat terjadi penurunan berat

lahir di usia lebih dari 42 minggu.

5.8. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Bayi Laki-

Laki

5.8.1. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Bayi Laki-

Laki Menurut Paritas

5.8.1.1. Ibu Nuliparitas

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin laki-laki menurut

paritas = 1 ditampilkan dalam Tabel 5.10. berikut ini.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 80: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

52

Universitas Indonesia

Tabel 5.10. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-Laki dan Paritas = 1

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 1 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 32 3 1300 1300 1300 1300 1700 2300 2300 2300 2300 33 3 2000 2000 2000 2000 2000 2500 2500 2500 2500 34 10 1750 1750 1755 1875 1950 2250 2790 2800 2800 35 1 2600 2600 2600 2600 2600 2600 2600 2600 2600 36 5 2000 2000 2000 2500 3200 3250 3300 3300 3300 37 22 2100 2115 2200 2400 3000 3200 3470 3500 3500 38 27 2150 2150 2270 2600 3000 3100 3340 3560 3600 39 30 2250 2305 2410 2775 3000 3200 3300 3445 3500 40 36 2378 2563 2670 2900 3150 3475 3930 4100 4100 41 20 2450 2463 2710 2925 3200 3700 3980 4190 4200 42 17 2750 2750 2790 3000 3200 3750 4100 4500 4500

> 42* 5 2300 2300 2300 2550 2900 3625 3750 3750 3750 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.9. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin laki-laki menurut paritas = 1.

Grafik 5.9. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-Laki dan Paritas = 1

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 2000 sampai

2000 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3500 gram. Bayi yang

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 81: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

53

Universitas Indonesia

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2750 sampai 4500

gram, sedangkan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu berat lahir bayi

adalah 2300 sampai dengan 3750 gram.

Pada Grafik 5.10. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga usia kehamilan lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat

lahir bayi adalah 2000 sampai 2300 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi

adalah 2000 sampai 2900 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai

berat lahir 2000 sampai 3750 gram. Garis 3th, 50th, dan 97th terlihat tidak stabil di

usia kehamilan < 36 minggu dikarenakan kecilnya sampel selain minggu ke-34

(10 data). Tampak juga terjadi penurunan berat lahir bayi di usia kehamilan 42

minggu hingga lebih dari 42 minggu pada semua sampel bayi laki-laki dengan

urutan kelahiran pertama.

5.8.1.2. Ibu Multiparitas

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin laki-laki menurut

paritas > 1 ditampilkan dalam Tabel 5.11. berikut ini.

Tabel 5.11. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-Laki, Paritas > 1

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 4 1300 1300 1300 1350 1600 2075 2200 2200 2200 32 3 1400 1400 1400 1400 1500 2000 2000 2000 2000 33 9 1450 1450 1450 1550 1900 2175 2300 2300 2300 34 5 1650 1650 1650 1675 2200 2400 2500 2500 2500 35 12 1750 1750 1765 1863 2300 2875 3000 3000 3000 36 10 1850 1850 1855 1900 2300 2800 3190 3200 3200 37 52 2030 2083 2200 2413 2750 2975 3200 3300 3341 38 46 2200 2235 2370 2600 3000 3313 3630 3700 3700 39 78 2250 2298 2495 2900 3075 3400 3800 3805 3900 40 114 2445 2600 2700 2900 3000 3400 3600 3825 4000 41 38 2451 2685 2890 3000 3350 3725 4100 4153 4192 42 31 2500 2650 2800 2800 3000 3300 4160 4380 4500

> 42* 14 2800 2800 2850 3000 3200 3625 4500 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 82: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

54

Universitas Indonesia

Grafik 5.10. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin laki-laki menurut paritas > 1.

Grafik 5.10. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Laki-Laki, Paritas > 1

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1300 sampai

2200 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2029,5 sampai 3341 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 4500

gram, sedangkan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu berat lahir bayi

adalah 2800 sampai dengan 4500 gram.

Pada Grafik 5.10. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1300 sampai 2800 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1600

sampai 3200 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

2200 sampai 4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari garis 3rd,

50th, dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan maka

semakin besar pula berat lahir pada bayi laki-laki dengan ibu yang melahirkan

pertama kali. Pada garis 97th terlihat juga di usia kehamilan 42 hingga lebih dari

42 minggu berat lahir bayi stagnan.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 83: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

55

Universitas Indonesia

5.8.2. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Bayi Laki-

Laki Menurut Usia Ibu

5.8.2.1. Usia Ibu kurang dari 20 tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin laki-laki menurut usia

ibu kurang dari 20 tahun ditampilkan dalam Tabel 5.12. berikut ini.

Tabel 5.12. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun, Bayi Laki-Laki

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 1 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 33 2 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 34 4 1750 1750 1750 1763 1850 1975 2000 2000 2000 35 1 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 36 1 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 37 9 2050 2050 2050 2300 2400 2900 3000 3000 3000 38 12 2150 2150 2150 2225 2350 2825 3110 3200 3200 39 11 2200 2200 2210 2250 2400 2600 3140 3200 3200 40 18 2350 2350 2395 2600 2950 3200 3520 3700 3700 41 7 2450 2450 2450 2700 2900 3000 3100 3100 3100 42 9 2750 2750 2750 2800 2950 3300 3700 3700 3700

> 42* 3 2800 2800 2800 2800 2900 3000 3000 3000 3000 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.11. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang mana juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin laki-laki menurut usia ibu kurang dari 20 tahun.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 84: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

56

Universitas Indonesia

Grafik 5.11. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun, Bayi Laki-Laki

Bayi dengan usia kehamilan 32 minggu memiliki berat lahir 1300 gram

pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37

minggu memiliki berat lahir 2050 sampai 3000 gram. Bayi yang lahir pada usia

kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2750 sampai 3700 gram, sedangkan

dengan usia kehamilan > 42 minggu berat lahir bayi adalah 2800 sampai dengan

3000 gram.

Pada grafik 5.11. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1300 sampai 2800 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1300

sampai 2900 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

1300 sampai 3000 gram. Terlihat di persentil 3th, 50th, dan 97th dengan usia

kehamilan kurang dari 36 minggu kosong karena jumlah sampel yang terlalu

sedikit. Terdapat juga ketidakstabilan garis 97th karena penurunan jumlah sampel

di usia kehamilan 31 minggu.

5.8.2.2. Usia Ibu 20 – 35 tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin laki-laki menurut usia

ibu 20 hingga 35 tahun ditampilkan dalam Tabel 5.13. berikut ini.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 85: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

57

Universitas Indonesia

Tabel 5.13. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun, Bayi Laki-Laki

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 5 1300 1300 1300 1400 1700 2100 2200 2200 2200 32 5 1400 1400 1400 1450 1700 2150 2300 2300 2300 33 9 1450 1450 1450 1600 2000 2275 2500 2500 2500 34 9 1700 1700 1700 1900 2200 2600 2800 2800 2800 35 12 1750 1750 1765 1863 2450 2875 3000 3000 3000 36 11 2000 2000 2020 2100 3000 3200 3280 3300 3300 37 49 2050 2150 2400 2650 2800 3100 3400 3450 3500 38 50 2333 2450 2700 2900 3050 3350 3600 3700 3700 39 79 2500 2500 2750 3000 3100 3400 3650 3800 3900 40 103 2600 2700 2740 2900 3100 3400 3760 4000 4100 41 41 2504 2800 2920 3000 3400 3700 4000 4145 4187 42 51 2412 2650 2800 3000 3200 3700 4280 4500 4500

> 42* 60 2500 2513 2800 3000 3200 3800 4295 4443 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.12. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin laki-laki menurut usia ibu 20 hingga 35 tahun.

Grafik 5.12. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun, Bayi Laki-Laki

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 86: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

58

Universitas Indonesia

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1300 sampai

2200 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2050 sampai 3500 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2412 sampai 4500

gram, sedangkan dengan usia kehamilan > 42 minggu berat lahir bayi adalah 2500

sampai dengan 4500 gram.

Pada grafik 5.12. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1300 sampai 2500 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1700

sampai 3200 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

2200 sampai 4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari garis 3rd,

50th, dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan maka

semakin besar pula berat lahir pada bayi laki-laki dengan usia ibu 20 hingga 35

tahun.

5.8.2.3. Usia Ibu lebih dari 35 tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin laki-laki menurut usia

ibu > 35 tahun ditampilkan dalam Tabel 5.14. berikut ini.

Tabel 5.14. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun, Bayi Laki-Laki

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 0 - - - - - - - - - 33 1 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 34 2 1650 1650 1650 1650 1825 2000 2000 2000 2000 35 0 - - - - - - - - - 36 3 1850 1850 1850 1850 1900 2700 2700 2700 2700 37 16 2100 2100 2100 2225 2450 3000 3230 3300 3300 38 11 2300 2300 2320 2450 2600 2800 2960 3000 3000 39 18 2350 2350 2350 2813 3000 3300 3800 3800 3800 40 29 2700 2700 2700 2900 3000 3250 3600 3700 3800 41 10 3000 3000 3020 3275 3600 3950 4190 4200 4200 42 4 2800 2800 2800 2863 3175 3600 3700 3700 3700

> 42* 0 - - - - - - - - - Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 87: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

59

Universitas Indonesia

Grafik 5.13. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin laki-laki menurut usia ibu > 35 tahun.

Grafik 5.13. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun, Bayi Laki-Laki

Bayi dengan usia kehamilan 33 minggu memiliki berat lahir 1600 gram

pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37

minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3300 gram. Bayi yang lahir pada usia

kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2800 sampai 3700 gram

Pada grafik 5.13. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1600 sampai 2800 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1600

sampai 3175 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

1600 sampai 3700 gram. Di grafik terlihat ada perpotongan dari garis 3rd, 50th, dan

97th di usia kehamilan 33 minggu karena sedikitnya jumlah sampel, serta tidak

terdapat data di usia kehamilan 35 minggu.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

33 34 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 88: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

60

Universitas Indonesia

5.9. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Bayi

Perempuan

5.9.1. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Bayi

Perempuan Menurut Paritas

5.9.1.1. Nuliparitas

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan ibu

yang pertama kali melahirkan ditampilkan dalam Tabel 5.15. berikut ini.

Tabel 5.15. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan, Paritas = 1

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 3 1600 1600 1600 1600 1800 1800 1800 1800 1800 33 3 1500 1500 1500 1500 1700 2000 2000 2000 2000 34 4 1800 1800 1800 1850 2150 2450 2500 2500 2500 35 3 1900 1900 1900 1900 2800 2850 2850 2850 2850 36 1 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200 37 19 2300 2300 2400 2800 3100 3300 3400 3450 3450 38 14 2200 2200 2250 2475 2800 3100 3525 3550 3550 39 31 2300 2360 2420 2800 3200 3500 3690 3760 3850 40 37 1626 2310 2480 2800 3200 3450 3840 4005 4043 41 17 2400 2400 2480 2775 3000 3700 3840 4000 4000 42 8 2500 2500 2500 3000 3000 3600 4400 4400 4400

> 42* 5 3000 3000 3000 3000 3100 3700 4200 4200 4200 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.14. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin perempuan dengan ibu yang pertama kali melahirkan.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 89: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

61

Universitas Indonesia

Grafik 5.14. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan, Paritas = 1

Bayi dengan usia kehamilan 32 minggu memiliki berat lahir 1600 sampai

1800 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2300 sampai 3450 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 4400 gr,

sedangkan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu berat lahir bayi adalah

3000 sampai dengan 4200 gram.

Pada Grafik 5.14 dimulai dari percentil 3rd dengan usia kehamilan 32

hingga lebih dari 42 minggu karena tidak terdapat data di usia kehamilan 31

minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi adalah 1600 sampai 3000

gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1800 sampai 3100 gram.

Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir 1800 sampai 4200

gram. Di percentil 3rd garis tidak stabil dikarenakan di usia kehamilan 36 minggu

berat lahir bayi 3200 gram (hanya 1 data) serta di minggu ke-40 berat lahirnya

1626 gram.

5.9.1.2. Multiparitas

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan ibu

yang lebih dari satu kali melahirkan ditampilkan dalam Tabel 5.16. berikut ini.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 90: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

62

Universitas Indonesia

Tabel 5.16. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan, Paritas > 1

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 3 1200 1200 1200 1200 1900 2100 2100 2100 2100 32 14 1250 1250 1325 1500 1750 2025 2200 2200 2200 33 5 1400 1400 1400 1600 2100 2275 2450 2450 2450 34 8 1600 1600 1600 1825 2100 2675 2900 2900 2900 35 13 1700 1700 1740 1900 2300 2550 2700 2700 2700 36 12 1800 1800 1950 2438 2750 3000 3235 3250 3250 37 54 2100 2100 2200 2375 2725 3000 3300 3363 3418 38 44 2153 2263 2500 2825 3000 3288 3500 3638 3650 39 94 2385 2438 2600 3000 3200 3500 3650 3813 3850 40 105 2400 2500 2730 2900 3000 3400 3800 3970 4000 41 46 2700 2735 2900 3000 3600 4000 4115 4200 4230 42 29 2500 2500 3000 3000 3300 4000 4300 4375 4450

> 42* 10 2500 2500 2550 3000 3200 3713 4440 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.15. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin perempuan dengan ibu yang lebih dari satu kali melahirkan.

Grafik 5.15. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Bayi Perempuan, Paritas > 1

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1200 sampai

2100 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3418 gram. Bayi yang

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 91: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

63

Universitas Indonesia

lahir pada usia kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2618 sampai 4500 grm,

sedangkan dengan usia kehamilan > 42 berat lahir bayi adalah 2500 sampai

dengan 4450 gram.

Pada Grafik 5.15. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1200 sampai 2500 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1700

sampai 3200 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

2100 sampai 4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari garis 3rd,

50th, dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan maka

semakin besar pula berat lahir pada bayi perempuan dengan jumlah paritas ibu

lebih dari 1.

5.9.2. Distribusi Berat Lahir Bayi Sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Bayi

Perempuan Menurut Usia Ibu

5.9.2.1. Usia Ibu kurang dari 20 tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan ibu

yang berusia < 20 tahun ditampilkan dalam Tabel 5.17. berikut ini.

Tabel 5.17. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun, Bayi Perempuan

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 1 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 33 1 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 34 1 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 35 1 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 36 0 - - - - - - - - - 37 11 2100 2100 2110 2200 2300 2400 2440 2450 2450 38 4 2200 2200 2200 2225 2350 2625 2700 2700 2700 39 17 2200 2200 2280 2400 2500 2800 3040 3600 3600 40 18 2300 2300 2390 2500 2925 3050 3350 3800 3800 41 8 2400 2400 2400 2588 2825 3000 3400 3400 3400 42 3 2500 2500 2500 2500 3000 3100 3100 3100 3100

> 42* 6 2500 2500 2500 2875 3000 3125 3200 3200 3200 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 92: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

64

Universitas Indonesia

Grafik 5.16. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin perempuan dengan ibu yang berusia < 20 tahun.

Grafik 5.16. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia < 20 tahun, Bayi Perempuan

Bayi dengan usia kehamilan 32 minggu memiliki berat lahir 1900 gram

pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37

minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 2450 gram. Bayi yang lahir pada usia

kehamilan, 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 3100 gram, sedangkan

dengan usia kehamilan > 42 berat lahir bayi adalah 2500 sampai dengan 3200

gram.

Pada grafik 5.16. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 32

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1900 sampai 2500 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1900

sampai 3000 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

1900 sampai 3200 gram. Jumlah sampel yang sedikit pada usia kehamilan < 37

minggu membuat grafik dimulai dari minggu ke-37, selain itu grafik juga tidak

stabil.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

32 33 34 35 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 93: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

65

Universitas Indonesia

5.9.2.2. Usia Ibu 20 – 35 tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan ibu

yang berusia 20-35 tahun ditampilkan dalam Tabel 5.18. berikut ini.

Tabel 5.18. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu

berusia 20-35 tahun, Bayi Perempuan Usia

Kehamilan Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 3 1200 1200 1200 1200 1900 2100 2100 2100 2100 32 11 1600 1600 1620 1700 1800 2100 2200 2200 2200 33 6 1700 1700 1700 1775 2050 2188 2450 2450 2450 34 9 1800 1800 1800 1950 2200 2550 2700 2700 2700 35 13 1900 1900 1940 2050 2500 2700 2830 2850 2850 36 11 2300 2300 2320 2550 2900 3200 3240 3250 3250 37 53 2200 2270 2440 2700 3000 3200 3330 3415 3450 38 45 2269 2330 2560 2800 3000 3300 3520 3635 3650 39 90 2546 2700 2800 3000 3300 3500 3700 3850 3850 40 96 2491 2685 2800 2900 3200 3400 3800 4000 4005 41 49 2600 2750 2900 3050 3600 3950 4100 4200 4225 42 25 2500 2500 2800 3000 3300 4050 4300 4405 4450

> 42* 6 3000 3000 3000 3075 3600 4275 4500 4500 4500 Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.17. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin perempuan dengan ibu yang berusia 20-35 tahun.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 94: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

66

Universitas Indonesia

Grafik 5.17. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia 20-35 tahun, Bayi Perempuan

Bayi dengan usia kehamilan 31 minggu memiliki berat lahir 1200 sampai

2200 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2200 sampai 3450 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 2500 sampai 4450

gram, sedangkan dengan usia kehamilan > 42 minggu berat lahir bayi adalah 3000

sampai dengan 4500 gram.

Pada grafik 5.17. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1200 sampai 3000 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1900

sampai 3600 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

2100 sampai 4500 gram. Di grafik terlihat tidak ada perpotongan dari garis 3rd,

50th, dan 97th. Selain itu juga tampak bahwa semakin tua usia kehamilan maka

semakin besar pula berat lahir pada bayi perempuan dengan ibu berusia 20 hingga

35 tahun.

5.9.2.3. Usia Ibu lebih dari 35 tahun

Berat lahir bayi dalam persentil 3rd hingga 97th sesuai dengan usia

kehamilan ibu (31 – 44 minggu) berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan ibu

yang berusia > 35 tahun ditampilkan dalam Tabel 5.19. berikut ini.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 > 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 95: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

67

Universitas Indonesia

Tabel 5.19. Distribusi Berat Lahir Bayi terhadap Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun, Bayi Perempuan

Usia Kehamilan

Jumlah 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 0 - - - - - - - - - 32 5 1250 1250 1250 1325 1500 1550 1600 1600 1600 33 1 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 34 2 1600 1600 1600 1600 2250 2900 2900 2900 2900 35 2 1700 1700 1700 1700 1750 1800 1800 1800 1800 36 2 1800 1800 1800 1800 2300 2800 2800 2800 2800 37 9 2100 2100 2100 2150 2500 2775 3000 3000 3000 38 9 2100 2100 2100 2650 2900 3100 3500 3500 3500 39 18 2500 2500 2770 2975 3000 3250 3510 3600 3600 40 28 2300 2345 2400 2800 2950 3375 3900 4010 4100 41 6 3000 3000 3000 3000 3650 3875 4100 4100 4100 42 9 3000 3000 3000 3100 3300 3850 4400 4400 4400

> 42* 0 - - - - - - - - - Ket: * usia kehamilan 43-44 minggu

Grafik 5.18. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang juga

menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan jenis

kelamin perempuan dengan ibu yang berusia 20-35 tahun.

Grafik 5.18. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu untuk Ibu berusia > 35 tahun, Bayi Perempuan

Bayi dengan usia kehamilan 32 minggu memiliki berat lahir 1250 sampai

1600 gram pada percentil 3rd sampai 97th. Pada bayi yang lahir dengan usia

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 96: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

68

Universitas Indonesia

kehamilan 37 minggu memiliki berat lahir 2100 sampai 3000 gram. Bayi yang

lahir pada usia kehamilan 42 minggu memiliki berat lahir 3000 sampai 4400

gram.

Pada grafik 5.18. ditampilkan percentil 3rd dengan usia kehamilan 31

hingga lebih dari 42 minggu, dan seperti terlihat pada grafik berat lahir bayi

adalah 1250 sampai 3000 gram. Pada percentil 50th berat lahir bayi adalah 1500

sampai 3300 gram. Sedangkan pada percentil 97th bayi mempunyai berat lahir

1600 sampai 4400 gram. Di grafik terlihat ada perpotongan dari garis 3rd, 50th, dan

97th di usia kehamilan 33 dan 35 minggu karena sedikitnya jumlah sampel. Namun

secara keseluruhan mulai usia kehamilan 35 minggu, tampak bahwa semakin tua

usia kehamilan maka semakin besar pula berat lahir pada bayi perempuan dengan

ibu berusia > 35 tahun.

5.10. Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu

Antara Sampel (Tangerang, Indonesia) dengan Beberapa Negara dan

Populasi di Dunia

Perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan di populasi

Kabupaten Tangerang, Indonesia akan dibandingkan dengan beberapa negara dan

populasi di dunia. Data dari beberapa negara dan populasi di dunia didapat dari

literature, dan tidak semua memiliki perbandingan yang sama dengan penelitan di

Kabupaten Tangerang ini. Sehingga hanya data dari Meksiko yang

menggambarkan secara umum yang dapat dibandingkan dengan seluruh sampel di

Kabupaten Tangerang. Namun, perbandingan distribusi berat lahir sesuai usia

kehamilan berdasarkan jenis kelamin bayi cukup banyak terdapat di literatur misal

dengan populasi Asia Timur di Kanada, Malawi, negara Amerika, dsb. akan

ditampilkan dalam penjelasan di bawah. Perbandingan berdasarkan jenis kelamin

dan paritas ibu dengan populasi di Skotlandia pun akan ditampilkan.

5.10.1 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu secara Umum

Meksiko menjadi negara perbandingan dengan populasi di Kabupaten

Tangerang, Indonesia dikarenakan menjadi salah satu negara untuk membuat

grafik standard oleh WHO. Selain itu Meksiko juga merupakan negara

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 97: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

69

Universitas Indonesia

berkembang sama dengan negara Indonesia. Tabel 5.20 menjelaskan distribusi

berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu secara umum pada populasi di negara

Meksiko.

Tabel 5.20 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu Secara Umum pada Populasi di Negara Meksiko

Usia Kehamilan

1st 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th 99th

31 1194 1280 1325 1395 1513 1643 1773 1890 1960 2005 2091 32 1327 1422 1473 1551 1681 1825 1970 2100 2178 2228 2324 33 1464 1569 1625 1711 1854 2014 2173 2317 2403 2459 2564 34 1604 1719 1780 1874 2032 2206 2381 2538 2632 2694 2809 35 1745 1870 1937 2039 2210 2400 2590 2761 2864 2930 3056 36 1885 2020 2092 2203 2387 2593 2798 2983 3093 3165 3301 37 2021 2167 2244 2362 2561 2781 3001 3199 3318 3395 3540 38 2153 2308 2390 2516 2727 2961 3196 3407 3533 3615 3770 39 2276 2440 2527 2660 2884 3132 3380 3603 3736 3823 3987 40 2390 2562 2653 2794 3028 3288 3549 3783 3923 4014 4186 41 2492 2671 2766 2913 3157 3428 3700 3944 4090 4185 4365

Sumber: Mikolajczyk, Rafael T. et al, 2011

Grafik 5.19. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu secara umum di

populasi negara Meksiko dan Tangerang, Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 98: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

70

Universitas Indonesia

Grafik 5.19 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu Secara Umum di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di

Negara Meksiko

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1194 hingga 2091 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 41 minggu berada di rentang 2492 hingga 4365

gram. Bayi populasi Meksiko dengan usia 37 minggu pada persentil 10th berada di

berat lahir 2362 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.19, digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Meksiko hampir sama dengan di Indonesia pada percentile 3rd dan

juga 50th. Namun, pada persentil 97th Indonesia sedikit berada di bawah Meksiko

yaitu berat lahir sesuai usia kehamilan 31 hingga 42 minggu sebesar 2200 hingga

4500 gram (lihat Tabel 5.2).

5.10.2. Perbandingan Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Ibu pada

Bayi Laki-Laki

5.10.2.1 Perbandingan Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Ibu

secara Umum pada Bayi Laki-Laki

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Meksiko

50th Meksiko

97th Meksiko

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 99: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

71

Universitas Indonesia

5.10.2.1.1. Perbandingan dengan Australia

Tabel 5.21 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin laki-laki pada populasi di negara Australia.

Tabel 5.21 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Australia

Usia Kehamilan

1st 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th 99th

31 910 1070 1130 1310 1490 1670 1870 2070 2170 2280 2450 32 1020 1150 1230 1400 1640 1890 2100 2320 2470 2690 2980 33 1210 1360 1450 1640 1900 2120 2370 2650 2920 3060 3300 34 1310 1560 1670 1840 2100 2350 2600 2870 3080 3250 3530 35 1600 1830 1960 2110 2360 2590 2850 3140 3330 3490 3770 36 1780 2020 2150 2320 2560 2820 3100 3380 3570 3730 3960 37 2030 2270 2380 2550 2800 3080 3370 3660 3840 3960 4200 38 2310 2520 2620 2780 3030 3310 3600 3870 4050 4160 4390 39 2500 2690 2790 2940 3180 3460 3750 4020 4200 4310 4520 40 2630 2830 2920 3070 3320 3600 3890 4170 4340 4460 4680 41 2730 2930 3030 3180 3440 3730 4030 4310 4490 4600 4820 42 2730 3030 3040 3210 3470 3780 4090 4390 4570 4680 4910

Sumber: Roberts Christine L. et al, 1999

Grafik 5.20. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki di populasi negara Australia dan Tangerang, Indonesia.

Grafik 5.20 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Negara Australia

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Australia

50th Australia

97th Australia

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 100: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

72

Universitas Indonesia

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 910 hingga 2450 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2730 hingga 4910

gram. Bayi laki-laki dari populasi Australia dengan usia 37 minggu pada persentil

10th berada di berat lahir 2550 gram (> 2500 gram).

Dari Grafik 5.20, digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Australia selalu berada di atas Indonesia baik pada persentil 3rd, 50th,

dan juga 97th.

5.10.2.1.2. Perbandingan dengan Kanada

Tabel 5.22 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin laki-laki pada populasi di negara Kanada.

Tabel 5.22 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Kanada

Usia Kehamilan

3rd 5th 10th 50th 90th 95th 97th

31 1012 1098 1259 1698 2069 2209 2327 32 1164 1266 1444 1906 2319 2478 2614 33 1344 1460 1648 2127 2580 2750 2897 34 1552 1677 1866 2360 2851 3029 3184 35 1783 1907 2091 2600 3132 3318 3475 36 2024 2144 2321 2845 3411 3604 3759 37 2270 2384 2552 3080 3665 3857 4003 38 2498 2605 2766 3290 3877 4065 4202 39 2684 2786 2942 3465 4049 4232 4361 40 2829 2927 3079 3613 4200 4382 4501 41 2926 3025 3179 3733 4328 4512 4631 42 2960 3070 3233 3815 4433 4631 4773

Sumber: Kramer Michael S. et al, 2001

Grafik 5.21. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki di populasi negara Kanada dan Tangerang, Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 101: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

73

Universitas Indonesia

Grafik 5.21 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Negara Kanada

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1012 hingga 2327 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2960 hingga 4773

gram. Bayi laki-laki dari populasi Kanada dengan usia 37 minggu pada persentil

10th berada di berat lahir 2552 gram (> 2500 gram).

Dari Grafik 5.21, digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Kanada hampir selalu berada di atas Indonesia baik pada persentil

3rd, 50th, dan juga 97th.

5.10.2.1.3. Perbandingan dengan populasi Asia Timur di Kanada

Tabel 5.23 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin laki-laki pada populasi di negara-negara Asia Timur.

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Kanada

50th Kanada

97th Kanada

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 102: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

74

Universitas Indonesia

Tabel 5.23 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Asia Timur di Kanada

Usia Kehamilan

3rd 10th 50th 75th 90th 97th

35 2050 2050 2515 2764 3125 3170 36 1913 2320 2645 2909 3145 4032 37 2215 2435 3080 3266 3675 4200 38 2492 2776 3258 3545 3765 4100 39 2602 2880 3351 3575 3800 4194 40 2848 3014 3500 3676 3906 4281 41 2875 3150 3695 3885 4256 4740

Sumber: Ray, Joel G. et al, 2009

Grafik 5.22. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki populasi Asia Timur di Kanada dan Tangerang, Indonesia.

Grafik 5.22 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

Asia Timur di Kanada

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 35 minggu berkisar di antara 2650 hingga 3170 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 41 minggu berada di rentang 2875 hingga 4740

gram. Bayi laki-laki dari populasi Asia Timur di Kanada dengan usia 37 minggu

pada persentil 10th berada di berat lahir 2435 gram (< 2500 gram).

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

35 36 37 38 39 40 41

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd

50th

97th

3rd2

50th2

97th2

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 103: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

75

Universitas Indonesia

Dari Grafik 5.22 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan populasi Asia Timur di Kanada selalu berada di atas Indonesia pada

persentil 97th, 50th, dan 3rd.

5.10.2.1.4. Perbandingan dengan Amerika

Tabel 5.24 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin laki-laki pada populasi di negara Amerika.

Tabel 5.24 Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Amerika

Usia Kehamilan

3rd 10th 25th 50th 75th 90th 97th

31 1093 1267 1441 1631 1818 1984 2147 32 1246 1433 1622 1829 2034 2218 2398 33 1422 1625 1830 2057 2284 2488 2688 34 1589 1810 2035 2285 2536 2763 2987 35 1728 1980 2238 2527 2819 3084 3348 36 1886 2170 2462 2792 3127 3432 3737 37 2103 2401 2708 3056 3411 3736 4060 38 2356 2652 2959 3306 3661 3986 4312 39 2545 2833 3131 3469 3813 4129 4446 40 2666 2950 3245 3579 3919 4232 4545 41 2755 3039 3333 3666 4007 4319 4633

Sumber: Olsen Irene E. et al, 2010

Grafik 5.23. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki populasi di Amerika dan Tangerang, Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 104: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

76

Universitas Indonesia

Grafik 5.23 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Negara Amerika

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1093 hingga 2147 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 41 minggu berada di rentang 2755 hingga 4633

gram. Bayi laki-laki dari populasi Amerika dengan usia 37 minggu pada persentil

10th berada di berat lahir 2401 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.23 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Kanada selalu berada di atas Indonesia pada persentil 97th dan juga

50th. Namun persentil 3rd (bayi kecil) di Amerika pada minggu 31 hingga 37

mendekati persentil di Indonesia.

5.10.2.1.5. Perbandingan dengan Malawi

Tabel 5.25. menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin laki-laki pada populasi di Malawi.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Amerika

50th Amerika

97th Amerika

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 105: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

77

Universitas Indonesia

Tabel 5.25. Distribusi Berat Lahir Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Malawi

Usia Kehamilan 10th 50th 90th

31 1170 1739 2307 32 1332 1915 2497 33 1501 2090 2679 34 1681 2268 2856 35 1867 2445 3022 36 2063 2623 3183 37 2259 2792 3326 38 2451 2958 3466 39 2605 3092 3578 40 2704 3181 3657 41 2743 3215 3688 42 2750 3216 3682

Sumber: Verhoeff, FH. et al, 2001

Grafik 5.24. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki populasi di Malawi dan Tangerang, Indonesia.

Grafik 5.24 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Laki-Laki sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Malawi

Dengan rentang persentil 10th hingga 90th didapati berat lahir bayi pada

usia kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1170 hingga 2307 gram, sedangkan

bayi yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2750 hingga

3482 gram. Bayi laki-laki dari populasi Malawi dengan usia 37 minggu pada

persentil 10th berada di berat lahir 2259 gram (< 2500 gram).

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

10th Malawi

50th Malawi

90th Malawi

10th Indonesia

50th Indonesia

90th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 106: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

78

Universitas Indonesia

Dari Grafik 5.24 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Malawi hampir sama dengan persentil di Indonesia pada persentil

90th, 50th, dan 10th.

5.10.2.2 Perbandingan Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Ibu

Berdasarkan Paritas pada Bayi Laki-Laki

5.10.2.2.1. Perbandingan dengan Skotlandia

Tabel 5.26. menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin laki-laki dengan ibu berparitas 1 pada populasi di

Skotlandia.

Tabel 5.26. Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas = 1 pada Populasi di Skotlandia Usia

Kehamilan 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 976 1068 1204 1419 1643 1855 2037 2143 2211 32 1142 1239 1382 1609 1848 2075 2272 2387 2460 33 1326 1425 1574 1812 2065 2308 2519 2643 2722 34 1521 1622 1774 2021 2286 2543 2768 2901 2986 35 1729 1830 1983 2235 2510 2779 3018 3159 3250 36 1950 2050 2204 2461 2744 3026 3278 3428 3526 37 2159 2259 2412 2671 2959 3250 3513 3671 3774 38 2363 2461 2613 2871 3162 3457 3726 3889 3996 39 2546 2643 2794 3050 3341 3638 3910 4075 4182 40 2711 2809 2960 3217 3510 3809 4083 4250 4359 41 2859 2957 3110 3369 3664 3964 4238 4405 4514 42 2935 3034 3187 3445 3736 4031 4299 4461 4567

Sumber: Bonellie, Sandra et al, 2008

Grafik 5.25. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki, Paritas = 1 pada populasi di Skotlandia dan Tangerang,

Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 107: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

79

Universitas Indonesia

Grafik 5.25 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas = 1 di Tangerang,

Indonesia dengan Populasi di Skotlandia

Dengan rentang persentil 3rd hingga 97th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 976 hingga 2211 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2935 hingga 4567

gram. Bayi laki-laki dengan ibu nuliparitas dari populasi Skotlandia dengan usia

37 minggu pada persentil 10th berada di berat lahir 2412 gram (< 2500 gram). Dari

Grafik 5.25 menunjukkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia kehamilan di

Skotlandia berbeda dengan persentil di Indonesia baik 3rd, 50th, maupun 97th. Pada

garis 97th terlihat bahwa berat bayi sesuai usia kehamilan di populasi Skotlandia

selalu berada di atas populasi di Kabupaten Tangerang.

Tabel 5.27 di bawah ini menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia

kehamilan ibu menurut jenis kelamin laki-laki dengan ibu berparitas lebih dari 1

pada populasi di Skotlandia.

0

1000

2000

3000

4000

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Skotlandia

50th Skotlandia

97th Skotlandia

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 108: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

80

Universitas Indonesia

Tabel 5.27 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas > 1 pada Populasi di Skotlandia

Usia Kehamilan

3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 1044 1125 1249 1453 1676 1897 2093 2209 2284 32 1183 1269 1400 1618 1859 2099 2314 2442 2525 33 1344 1434 1573 1806 2065 2325 2560 2701 2792 34 1520 1614 1760 2007 2284 2565 2821 2975 3076 35 1708 1807 1961 2224 2523 2828 3108 3278 3389 36 1927 2031 2194 2473 2792 3121 3425 3610 3731 37 2181 2287 2452 2737 3063 3400 3711 3902 4027 38 2457 2560 2721 2997 3313 3639 3940 4124 4245 39 2663 2762 2916 3179 3480 3788 4072 4245 4358 40 2831 2931 3086 3349 3649 3955 4236 4407 4519 41 2962 3063 3221 3489 3793 4102 4386 4557 4670 42 3005 3110 3272 3546 3856 4172 4460 4634 4748

Sumber: Bonellie, Sandra et al, 2008

Grafik 5.26. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki, Paritas > 1 pada populasi di Skotlandia dan Tangerang,

Indonesia.

Grafik 5.26 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Laki-Laki, Paritas > 1 di Tangerang,

Indonesia dengan Populasi di Skotlandia

Dengan rentang persentil 3rd hingga 97th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1044 hingga 2284 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 3005 hingga 4748

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Skotlandia

50th Skotlandia

97th Skotlandia

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 109: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

81

Universitas Indonesia

gram. Bayi laki-laki dengan ibu multiparitas dari populasi Skotlandia dengan usia

37 minggu pada persentil 10th berada di berat lahir 2452 gram (< 2500 gram). Dari

Grafik 5.26 menunjukkan bahwa persentil 3rd, 50th, maupun 97th berat lahir sesuai

usia kehamilan di Skotlandia berbeda dengan persentil di Indonesia. Pada garis

97th (bayi besar) dan 50th (bayi rata-rata) terlihat bahwa berat bayi sesuai usia

kehamilan di populasi Skotlandia selalu berada di atas populasi di Kab.

Tangerang.

5.10.3. Perbandingan Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Ibu pada

Bayi Perempuan

5.10.3.1 Perbandingan Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Ibu

Secara Umum pada Bayi Perempuan

5.10.3.1.1. Perbandingan dengan Australia

Tabel 5.28 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin perempuan pada populasi di negara Australia.

Tabel 5.28 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan

Ibu pada Populasi di Negara Australia Usia

Kehamilan 1st 3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th 99th

31 800 990 1050 1140 1360 1590 1765 2000 2130 2330 2560 32 920 1070 1170 1340 1560 1780 2000 2230 2470 2640 2970 33 1135 1280 1385 1520 1790 2040 2265 2515 2755 2955 3150 34 1260 1440 1570 1760 2010 2260 2530 2810 3090 3290 3510 35 1520 1740 1840 2030 2260 2490 2760 3100 3340 3500 3710 36 1740 1950 2060 2220 2450 2720 3000 3300 3505 3650 3860 37 1940 2170 2280 2430 2680 2960 3240 3520 3700 3830 4050 38 2220 2420 2520 2660 2900 3170 3460 3730 3900 4020 4220 39 2390 2580 2670 2820 3050 3320 3600 3860 4030 4140 4340 40 2530 2720 2810 2950 3180 3450 3730 4000 4170 4280 4490 41 2630 2820 2910 3050 3290 3560 3850 4130 4300 4410 4620 42 2630 2830 2930 3080 3320 3610 3920 4210 4370 4500 4700 Sumber: Roberts Christine L. et al, 1999

Grafik 5.27. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan pada populasi di negara Australia dan Tangerang,

Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 110: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

82

Universitas Indonesia

Grafik 5.27 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Negara Australia

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 800 hingga 2560 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2630 hingga 4700

gram. Bayi perempuan dari populasi Australia dengan usia 37 minggu pada

persentil 10th berada di berat lahir 2430 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.27, digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Australia hampir selalu berada di atas Indonesia baik pada persentil

3rd dan 97th. Sedangkan untuk bayi rata-rata (persentil 50th) terlihat bayi populasi

di Australia dan di Kab. Tangerang hampir sama (garis hampir berhimpit).

5.10.3.1.2. Perbandingan dengan Kanada

Tabel 5.29 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin perempuan pada populasi di negara Kanada.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Australia

50th Australia

97th Australia

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 111: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

83

Universitas Indonesia

Tabel 5.29 Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Kanada

Usia Kehamilan

3rd 5th 10th 50th 90th 95th 97th

31 938 1026 1168 1613 2004 2150 2347 32 1089 1184 1346 1817 2242 2399 2578 33 1264 1369 1548 2035 2494 2664 2825 34 1467 1581 1768 2266 2761 2948 3097 35 1695 1813 1998 2506 3037 3242 3384 36 1935 2052 2227 2744 3307 3523 3660 37 2177 2286 2452 2968 3543 3752 3886 38 2406 2502 2658 3169 3738 3931 4061 39 2589 2680 2825 3334 3895 4076 4202 40 2722 2814 2955 3470 4034 4212 4331 41 2809 2906 3051 3576 4154 4330 4444 42 2849 2954 3114 3655 4251 4423 4554

Sumber: Kramer Michael S. et al, 2001

Grafik 5.28. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan pada populasi di negara Kanada dan Tangerang,

Indonesia.

Grafik 5.28. Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Negara Kanada

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Kanada

50th Kanada

97th Kanada

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 112: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

84

Universitas Indonesia

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 938 hingga 2347 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2849 hingga 4554

gram. Bayi perempuan dari populasi Kanada dengan usia 37 minggu pada

persentil 10th berada di berat lahir 2452 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.28, digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan menurut jenis kelamin perempuan di Kanada selalu berada di atas

Indonesia baik pada persentil 3rd dan 97th. Garis 50th menjelaskan bahwa bayi rata-

rata di populasi Kanada dan populasi di Kab. Tangerang hampir sama besarnya

kecuali pada minggu ke-40 hingga lebih.

5.10.3.1.3. Perbandingan dengan populasi Asia Timur di Kanada

Tabel 5.30. menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin perempuan pada populasi di negara-negara Asia Timur.

Tabel 5.30. Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi Asia Timur di Kanada

Usia Kehamilan

3rd 10th 50th 75th 90th 97th

35 1855 1855 2182 2371 2896 2896 36 2078 2081 2761 3275 3610 4400 37 2445 2497 2913 3075 3183 3246 38 2405 2561 3070 3308 3617 3810 39 2625 2759 3260 3556 3760 3976 40 2704 2935 3380 3590 3825 4140 41 2839 3024 3447 3715 3900 4162

Sumber: Ray, Joel G. et al, 2009

Grafik 5.29. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan pada populasi Asia Timur di Kanada dan Tangerang,

Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 113: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

85

Universitas Indonesia

Grafik 5.29 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi Asia

Timur di Kanada

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 35 minggu berkisar di antara 1855 hingga 2896 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 41 minggu berada di rentang 2839 hingga 4162

gram. Bayi perempuan dari populasi Asia Timur di negara Kanada dengan usia 37

minggu pada persentil 10th berada di berat lahir 2497 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.29 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di negara-negara Asia Timur hampir sama dengan di Indonesia pada

persentil 50th (bayi rata-rata), begitu juga dengan persentil 97th mulai dari usia

kehamilan > 37 minggu.

5.10.3.1.4. Perbandingan dengan USA

Tabel 5.31. menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin perempuan pada populasi di negara Amerika.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

35 36 37 38 39 40 41

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Asia Timur

50th Asia Timur

97th Asia Timur

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 114: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

86

Universitas Indonesia

Tabel 5.31. Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu pada Populasi di Negara Amerika

Usia Kehamilan

3rd 10th 25th 50th 75th 90th 97th

31 1033 1196 1361 1546 1731 1897 2062 32 1177 1352 1530 1731 1933 2116 2297 33 1356 1545 1738 1956 2178 2379 2580 34 1523 1730 1944 2187 2434 2661 2888 35 1626 1869 2123 2413 2711 2985 3261 36 1745 2028 2324 2664 3015 3339 3667 37 1958 2260 2575 2937 3308 3651 3997 38 2235 2526 2829 3173 3525 3847 4172 39 2445 2724 3012 3338 3670 3973 4276 40 2581 2855 3136 3454 3776 4070 4363 41 2660 2933 3214 3530 3851 4142 4433

Sumber: Olsen Irene E. et al, 2010

Grafik 5.30. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan pada populasi di negara Amerika dan Tangerang,

Indonesia.

Grafik 5.30. Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Negara Amerika

Dengan rentang persentil 1st hingga 99th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1033 hingga 2062 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 41 minggu berada di rentang 2660 hingga 4433

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Amerika

50th Amerika

97th Amerika

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 115: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

87

Universitas Indonesia

gram. Bayi perempuan dari populasi Amerika dengan usia 37 minggu pada

persentil 10th berada di berat lahir 2260 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.30 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Kanada berada di atas Indonesia pada persentil 97th yaitu bayi

berukuran besar. Sedangkan persentil 50th dan 3rd di Kanada mendekati persentil

di Indonesia.

5.10.3.1.5. Perbandingan dengan Malawi

Tabel 5.32. menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin perempuan pada populasi di Malawi.

Tabel 5.32. Distribusi Berat Lahir Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan pada Populasi di Malawi

Usia Kehamilan 10th 50th 90th

31 1126 1615 2104 32 1237 1724 2211 33 1411 1913 2414 34 1644 2170 2697 35 1902 2449 2995 36 2129 2674 3220 37 2281 2800 3319 38 2393 2883 3374 39 2475 2946 3417 40 2547 3013 3479 41 2635 3104 3573 42 2676 3138 3600

Sumber: Verhoeff, FH. et al, 2001

Grafik 5.31. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan pada populasi di Malawi dan Tangerang, Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 116: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

88

Universitas Indonesia

Grafik 5.31. Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi Bayi Perempuan sesuai Usia Kehamilan Ibu di Tangerang, Indonesia dengan Populasi

di Malawi

Dengan rentang persentil 10th hingga 90th didapati berat lahir bayi pada

usia kehamilan 31 minggu berkisar di antara 1126 hingga 2104 gram, sedangkan

bayi yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2676 hingga

3600 gram. Bayi perempuan dari populasi Malawi dengan usia 37 minggu pada

persentil 10th berada di berat lahir 2281 gram (< 2500 gram).

Dari Grafik 5.31 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Malawi hampir sama dengan persentil di Indonesia pada persentil

50th dan 10th. Namun di persentil 90th mulai dari minggu ke-39 hingga 42, terdapat

perbedaan, berat lahir bayi sesuai kehamilan pada populasi Malawi berada di

bawah populasi Kab. Tangerang.

5.10.3.2 Perbandingan Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Ibu

Berdasarkan Paritas pada Bayi Perempuan

5.10.3.2.1. Perbandingan dengan Skotlandia

Tabel 5.33 menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan

ibu menurut jenis kelamin perempuan dengan ibu berparitas 1 pada populasi di

Skotlandia.

0

1000

2000

3000

4000

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

10th Malawi

50th Malawi

90th Malawi

10th Indonesia

50th Indonesia

90th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 117: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

89

Universitas Indonesia

Tabel 5.33 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas = 1 pada Populasi di Skotlandia

Usia Kehamilan

3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 904 980 1097 1294 1514 1735 1935 2055 2133 32 1057 1138 1263 1473 1709 1947 2163 2293 2377 33 1233 1319 1451 1675 1927 2181 2412 2551 2642 34 1429 1519 1659 1894 2159 2428 2672 2819 2914 35 1640 1734 1879 2123 2399 2678 2932 3086 3186 36 1855 1950 2099 2350 2633 2920 3182 3340 3443 37 2066 2162 2312 2565 2851 3142 3407 3567 3672 38 2280 2376 2524 2776 3062 3353 3619 3780 3886 39 2464 2557 2702 2949 3230 3518 3783 3944 4049 40 2610 2702 2845 3091 3371 3661 3928 4091 4198 41 2754 2845 2987 3232 3514 3806 4078 4244 4354 42 2845 2934 3073 3313 3590 3879 4148 4314 4424

Sumber: Bonellie, Sandra et al, 2008

Grafik 5.32. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan, Paritas = 1 pada populasi di Skotlandia dan Tangerang,

Indonesia.

Grafik 5.32 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas = 1 di

Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Skotlandia

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Skotlandia

50th Skotlandia

97th Skotlandia

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 118: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

90

Universitas Indonesia

Dengan rentang persentil 3rd hingga 97th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 904 hingga 2133 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2845 hingga 4424

gram. Bayi perempuan dengan ibu nuliparitas dari populasi Skotlandia dengan

usia 37 minggu pada persentil 10th berada di berat lahir 2312 gram (> 2500 gram).

Dari Grafik 5.32 digambarkan bahwa persentil berat lahir sesuai usia

kehamilan di Skotlandia berbeda dengan persentil di Indonesia dan garis persentil

Indonesia terlihat tidak stabil karena belum mengalami proses smoothing.

Tabel 5.34 di bawah ini menjelaskan distribusi berat lahir bayi sesuai usia

kehamilan ibu menurut jenis kelamin perempuan dengan ibu berparitas lebih dari

1 pada populasi di Skotlandia.

Tabel 5.34 Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas > 1 Populasi di Skotlandia

Usia Kehamilan

3rd 5th 10th 25th 50th 75th 90th 95th 97th

31 989 1061 1174 1365 1580 1798 1996 2115 2193 32 1137 1213 1331 1531 1759 1990 2201 2329 2412 33 1301 1381 1505 1716 1956 2202 2427 2564 2654 34 1488 1572 1704 1930 2188 2453 2698 2847 2945 35 1684 1775 1917 2161 2442 2732 3000 3164 3272 36 1877 1973 2125 2386 2687 2999 3289 3466 3583 37 2092 2192 2349 2620 2932 3256 3558 3742 3864 38 2347 2446 2601 2868 3176 3495 3792 3974 4094 39 2556 2652 2801 3057 3352 3656 3939 4111 4225 40 2706 2802 2951 3206 3498 3799 4077 4247 4359 41 2824 2921 3072 3330 3625 3927 4205 4375 4486 42 2855 2954 3109 3373 3673 3979 4260 4431 4543

Sumber: Bonellie, Sandra et al, 2008

Grafik 5.33. menampilkan persentil 3th, 50th, dan 97th yang menjelaskan

perbandingan distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin perempuan, Paritas > 1 pada populasi di Skotlandia dan Tangerang,

Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 119: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

91

Universitas Indonesia

Grafik 5.33 Perbandingan Distribusi Berat Lahir Bayi sesuai Usia Kehamilan Ibu menurut Jenis Kelamin Perempuan, Paritas > 1 di

Tangerang, Indonesia dengan Populasi di Skotlandia

Dengan rentang persentil 3rd hingga 97th didapati berat lahir bayi pada usia

kehamilan 31 minggu berkisar di antara 989 hingga 2193 gram, sedangkan bayi

yang lahir pada usia kehamilan 42 minggu berada di rentang 2855 hingga 4543

gram. Bayi perempuan dengan ibu multiparitas dari populasi Skotlandia dengan

usia 37 minggu pada persentil 10th berada di berat lahir 2349 gram (< 2500 gram).

Grafik 5.33 menjelaskan bahwa persentil 3rd dan 50th berat lahir sesuai usia

kehamilan di Skotlandia hampir sama dengan persentil di Indonesia namun

berbeda pada persentil 97th (berada di atasnya) dan garis persentil Indonesia

terlihat tidak stabil karena belum mengalami proses smoothing.

5.11. Perbandingan Mean dan Standar Deviasi di Puskesmas Kabupaten

Tangerang

Perbandingan nilai mean dan standar deviasi (SD) seluruh variabel

independen yaitu jenis kelamin, jumlah paritas, usia ibu melahirkan di Puskesmas

Kabupaten Tangerang ditampilkan dalam Tabel 5.35.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

be

rat l

ahi

r (g

ram

)

usia kehamilan (minggu)

3rd Skotlandia

50th Skotlandia

97th Skotlandia

3rd Indonesia

50th Indonesia

97th Indonesia

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 120: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

92

Universitas Indonesia

Tabel 5.35 Perbandingan Mean ±±±± Standar Deviasi di Puskesmas Kabupaten Tangerang, Tahun 2011

Usia Kehamilan (minggu)

Total Laki-Laki Perempuan Paritas = 1 Paritas > 1 Usia Ibu

< 20 tahun

Usia Ibu 20-35 tahun

Usia Ibu > 35 tahun

31 1737.5 ± 373.927

1740 ± 364.692

1733.33 ± 472.582

- 1733.33 ± 472.582

- 1737.50

± 373.927

-

32 1741.3 ± 295.67

1700 ± 384.708

1755.88 ± 270.348

1733.33 ± 115.470

1760.71 ± 296.245

1600 ± 424.264

1850 ± 260.768

1450 ± 132.288

33 1917.5 ± 328.583

1941.67 ± 328.103

1881.25 ± 348.402

1733.33 ± 251.661

1970 ± 393.065

1833.33 ±

288.675

1990 ± 318.030

1500 ± 141.421

34 2129.63

± 377.303

2080 ± 355.467

2191.67 ± 410.007

2150 ± 310.913

2212.50 ± 470.372

1850 ± 100.00

2227.78 ±

340.943

2037.5 ± 601.907

35 2324.14

± 423.974

2361.54 ± 473.970

2293.75 ± 391.950

2516.67 ± 534.634

2242.31 ± 359.308

1900 ± 141.421

2404 ± 399.458

1750 ± 70.711

36 2655.36

± 497.836

2576.67 ± 560.251

2746.15 ± 418.062

3200 2708.33 ± 412.770

1900 2790.91

± 422.193

2210 ± 495.480

37 2773.47

± 394.409

2749.32 ± 388.049

2797.95 ± 401.943

2989.47 ± 360.007

2730.56 ± 397.090

2397.50 ±

260.806

2903.43 ±

346.500

2544 ± 377.856

38 2949.39

± 399.984

2928.77 ± 415.491

2975.34 ± 381.563

2846.43 ± 424.474

3016.36 ± 362.473

2468.75 ±

310.846

3075.47 ±

346.145

2735 ± 321.223

39 3115.88

± 404.054

3065.28 ± 407.434

3159.6 ± 397.558

3122.58 ± 445.503

3171.81 ± 382.237

2564.29 ±

320.837

3218.64 ±

348.840

3062.5 ± 348.338

40 3132.98

± 408.494

3133 ± 386.163

3132.96 ± 432.207

3108.11 ± 519.550

3141.71 ± 399.407

2895.83 ±

370.207

3191.36 ±

404.948

3078.95 ±

388.213

41 3397.52

± 476.570

3365.52 ± 450.653

3426.98 ± 501.033

3194.12 ± 508.946

3513.04 ± 475.095

2830.0 ±

262.406

3460.56 ±

450.810

3575 ± 409.064

42 3337.06

± 526.565

3260.42 ± 494.970

3436.49 ± 555.984

3237.50 ± 578.020

3491.38 ± 547.245

3008.33 ±

339.005

3386.67 ±

552.028

3411.54 ±

459.236

> 42* 3313.24

± 537.433

3200 ± 557.026

3330 ± 530.431

3300 ± 509.902

3345 ± 566.887

2944.44 ±

200.693

3454.55 ±

589.574

3383.33 ±

340.343

Tabel 5.35. menunjukkan bahwa pada usia 36 minggu nilai mean bayi

berjenis kelamin laki-laki lebih besar nilai meannya daripada bayi perempuan

walaupun tidak konsisten karena keterbatasan sampel. Sedangkan pada usia lebih

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 121: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

93

Universitas Indonesia

dari 36 minggu, kelompok bayi berjenis kelamin perempuan memiliki nilai mean

berat lahir yang lebih besar daripada bayi laki-laki.

Berdasarkan jumlah paritas, berat bayi dengan ibu paritas > 1 memiliki

nilai mean yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang terlahir dari ibu paritas = 1.

Namun hal ini tidak terlihat di usia kehamilan kurang dari 37 minggu dikarenakan

keterbatasan sampel.

Berdasarkan usia ibu saat melahirkan, nilai mean berat bayi yang terbesar

terdapat di kategori usia 20 hingga 35 tahun, dan hal ini terlihat secara konsisten

di seluruh usia kehamilan (kecuali minggu ke-31 tidak ada data).

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 122: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

94 Universitas Indonesia

BAB VI

PEMBAHASAN

6. 1. Keterbatasan Penelitian

Data penelitian ini adalah data sekunder dari buku register kohort

puskesmas sehingga peneliti tidak dapat mengukur tingkat kesalahan dari data

yang dicatat oleh petugas, akrena kebenaran data sangat tergantung pada petugas

yang melakukan pencatatan serta akurasi pengukuran data peneliti tidak

mengetahuinya.

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah umur ibu, usia

kehamilan, berat lahir, jenis kelamin bayi dan jumlah paritas ibu. sedangkan

variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi seperti riwayat keguguran,

berat badan, tinggi badan ibu, pendidikan ibu, status anemia, pelayanan ANC

tidak diteliti karena tidak tersedianya data di kartu kohort serta keterbatasan waktu

peneliti.

Akibat keterbatasan waktu dan tenaga peneliti tidak melakukan penelitian

pada seluruh Puskesmas Kecamatan di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini hanya

dilakukan pada 5 Puskesmas Kecamatan. Kelima Puskesmas yang diteliti ini pun

hanya mencakup kelahiran yang ditolong oleh bidan desa dan juga kelahiran di

Puskesmas dan tidak mencakup kelahiran dari rumah sakit, klinik, maupun dukun

yang telah terlatih. Sehingga mungkin penelitian ini kurang mewakili distribusi

berat lahir sesuai usia kehamilan secara keseluruhan di wilayah kerja Puskesmas.

Data yang digunakan berasal dari kartu kohort ibu yang telah

terkomputerisasi selama setahun yaitu tahun 2011 sehingga mungkin masih belum

cukup untuk menggambarkan distribusi berat lahir sesuai usia kehamilan di

Kabupaten Tangerang. Hal ini disebabkan data dari tahun-tahun sebelumnya

sudah tidak tersedia di tempat ataupun tidak dientry ke dalam sistem Kartini.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 123: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

95

Universitas Indonesia

6.2. Ringkasan Hasil

Semakin tinggi usia kehamilan maka semakin berat juga berat lahir

bayinya. Dan hal ini terlihat konsisten pada seluruh tingkatan persentil, baik pada

keseluruhan sampel, berdasarkan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan,

berdasarkan jumlah paritas nuliparitas maupun multiparitas, dan juga berdasarkan

kelompok usia ibu.

Persentil 10th secara umum pada total sampel dengan usia kehamilan 37

minggu menunjukkan berat lahir bayi sesuai usia kehamilan adalah 2200 gram

sedangkan usia kehamilan 38 minggu sebesar 2320 gram. Kedua minggu ini baik

minggu ke-37 maupun minggu ke-38 ternyata beratnya berada kurang dari 2500

gram. Sehingga dapat disimpulkan salah bila populasi Kabupaten Tangerang

menggunakan cutoff point 2500 gram untuk usia kehamilan 37 maupun 38

minggu. Maka, pada populasi Kabupaten Tangerang dapat ditemukan lebih

banyak bayi yang dikategorikan sebagai Intrauterine Retardaction Growth

(IUGR) dibandingkan bila menggunakan cutoff point persentil 10th yang telah ada.

6.3. Perbandingan Kemajuan dengan Negara-Negara yang dibandingkan

dengan Kabupaten Tangerang

Data negara lain telah mengalami proses smoothing (penghalusan)

sedangkan data dari populasi di Kabupaten Tangerang belum mengalami

smoothing sehingga grafik terlihat kasar.

Di bawah ini dalam Tabel 6.1. ditampilkan penghasilan kasar (GDP),

perkembangan sumber daya manusia, serta angka kematian bayi berdasarkan

negara-negara yang dibandingkan dan juga Kabupaten Tangerang, Indonesia.

Perbandingan ini bersumber dari United National Development Program (UNDP)

dan Central Intelligence Agency (CIA) tahun 2011.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 124: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

96

Universitas Indonesia

Tabel 6.1. Perbandingan GDP, HDI, dan IMR berbagai negara Gross

Development Product (GDP)

Human Development Index (HDI)

Infant Mortality Rate (IMR)

Indonesia 30.5 0.617 29.97 Malawi 28.4 0.4 79.02 Meksiko 17.6 0.77 16.77 Amerika 9.7 0.91 5.98 Australia 17.5 0.929 4.55 Kanada 13.6 0.908 4.85 Skotlandia, UK 11.2 0.863 4.56

Sumber: UNDP 2011 dan CIA 2011

Tabel 6.1. menampilkan bahwa Indonesia, Malawi, dan juga Meksiko

yang merupakan negara berkembang memiliki Gross Development Product

(GDP) dan Infant Mortality Rate (IMR) berada di atas atau lebih tinggi dari

negara maju seperti Amerika, Australia, Kanada, maupun United Kingdom.

Sedangkan Human Development Index (HDI) negara berkembang berada di

bawah negara maju. Ini menunjukkan betapa berpengaruhnya angka penghasilan

dan tingkat perkembangan manusia pada angka kematian bayi per seratus ribu

kelahiran.

6.4. Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Pada Seluruh Sampel

Distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan ibu pada seluruh sampel

di Kabupaten Tangerang, Indonesia mengalami peningkatan di setiap

persentilnya. Penelitian di Meksiko yang menjadi negara pembanding dengan

populasi Kabupaten Tangerang, Indonesia juga mengalami peningkatan di setiap

persentilnya. Maka, dapat disimpulkan apabila semakin tua masa kehamilan,

maka semakin besar berat lahir bayi. Pada grafik terlihat juga, bahwa baik bayi

besar (persentil 97th), bayi rata-rata (persentil 50th), serta bayi kecil (persentil 3rd)

memiliki garis yang hampir sama antara populasi Kabupaten Tangerang,

Indonesia dan negara Meksiko.

Bayi dari populasi Meksiko dengan usia 37 minggu pada persentil 10th

berada di berat lahir 2362 gram berarti kurang dari 2500 gram, di populasi

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 125: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

97

Universitas Indonesia

Tangerang sebesar 2200 gram. Maka, penelitian ini dapat menyimpulkan bila

populasi Kabupaten Tangerang menggunakan cutoff point 2500 gram untuk usia

kehamilan 37 minggu tidak tepat. Pada populasi Kabupaten Tangerang dapat

ditemukan banyak bayi yang masuk dalam kategori Intrauterine Retardaction

Growth (IUGR) bila dibandingkan dengan menggunakan cutoff point persentil

10th sesuai populasi. Hal ini dapat dikarenakan usia kehamilan yang sudah matang

(at term) tidak mengalami gangguan pertumbuhan (IUGR) baik simetris maupun

asimetris serta didukung faktor-faktor dari bayi itu sendiri, dari pelayanan

kesehatan serta dari ibu. Faktor bayi yang diteliti merupakan bayi tunggal, bukan

kembar. Faktor pelayanan kesehatan, ibu rutin memeriksakan kandungannya

(hingga K4) selama hamil sehingga mendapat pemeriksaan secara berkala dan

asupan vitamin dan mineral yang cukup. Faktor ibu yaitu usia ibu yang tidak

berisiko untuk melahirkan, tidak merokok, bukan penderita diabetes, dan

sebagainya. Faktor-faktor ini yang dapat mendukung bayi terlahir normal bukan

small for gestational ages (SGA) ataupun large for gestational ages (LGA).

Indonesia dan Meksiko merupakan negara berkembang. Jika

memperhatikan Tabel 6.1. terlihat perbedaan pada pendapatan kasar dan juga

angka kematian bayi. GDP Indonesia 30,5, GDP Meksiko 17,6 dan IMR

Indonesia sebesar 29,97, IMR Meksiko sebesar 16,77. Sedangkan HDI Indonesia

0,617 dan HDI Meksiko 0,77. Ini menggambarkan bahwa pendapatan kasar yang

dimiliki masyarakat dari tiap populasi mempengaruhi angka kematian bayi,

namun tidak begitu halnya dalam tingkat perkembangan SDM.

6.5. Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Jenis

Kelamin

Dalam masa pertumbuhan anak laki-laki biasanya lebih tinggi dan lebih

berat jika dibandingkan dengan anak perempuan (Thompson et al, 1983). Rata-

rata bayi laki-laki sesuai usia kehamilannya (at term) akan memiliki berat berlebih

sebesar 150 gram jika dibandingkan bayi perempuan. Di mana perbedaan ini

mulai muncul pada kehamilan pada minggu ke-30 dan ini berhubungan dengan

hormon seks fetus.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 126: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

98

Universitas Indonesia

Penelitian Febriyetti (2001) memperoleh hasil bahwa bayi dengan jenis

kelamin perempuan mempunyai risiko mengalami BBLR 1,76 kali lebih besar

daripada bayi dengan jenis kelamin laki-laki. Rosemary et al (1998) menemukan

bahwa kejadian BBLR lebih besar pada bayi perempuan, namun hubungan ini

secara statistik tidak bermakna. Namun bertentangan dengan Riana (1998) yang

mengemukakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan

kejadian BBLR dengan OR = 0,653 yang berarti bayi perempuan lebih berisiko

0,653 kali untuk kejadian BBLR dibanding bayi laki-laki.

Penelitian terhadap distribusi berat lahir sesuai usia kehamilan berdasarkan

jenis kelamin di Kabupaten Tangerang mendapatkan hasil yang berbeda dengan

penelitian-penelitian lain. Hasil yang didapatkan menunjukkan pada usia 36

minggu nilai mean bayi laki-laki lebih besar nilai meannya daripada bayi

perempuan walaupun tidak konsisten. Sedangkan pada usia lebih dari 36 minggu,

kelompok bayi berjenis kelamin perempuan memiliki nilai mean berat lahir yang

lebih besar daripada bayi laki-laki.

Penelitian di negara lain mengenai distribusi berat lahir sesuai usia

kehamilan berdasarkan jenis kelamin seperti di negara Australia menunjukkan

bahwa nilai mean bayi perempuan berada di bawah bayi laki-laki, dan ini terlihat

secara konsisten di seluruh usia kehamilan. Hal serupa ditemukan juga di negara

Kanada, Amerika dan juga populasi Asia Timur di Kanada serta di Malawi.

Gambaran yang terlihat berbeda ini belum diketahui mengapa sebabnya

bayi perempuan lebih besar daripada bayi laki-laki pada usia kehamilan lebih dari

36 minggu. Hal ini mungkin terjadi kebetulan dikarenakan jumlah sampel yang

kecil.

Bila penelitian di populasi Kabupaten Tangerang dan populasi dari negara-

negara (baik negara maju maupun negara berkembang) dibandingkan menurut

tingkat kemajuan maka memang mungkin dihasilkan perbedaan pada berat lahir

bayi maupun kejadian IUGR. Hal ini mungkin karena perbedaan tingkat

pendapatan per kapita dan juga perkembangan sumber daya manusia dari tiap

negara.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 127: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

99

Universitas Indonesia

6.6. Distribusi Berat Lahir sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Paritas

Salah satu yang mempengaruhi kesehatan wanita selama hidupnya ialah

jumlah anak yang dilahirkannya. Kelahiran pertama akan memiliki risiko terhadap

bahaya-bahaya komplikasi. Komplikasi yang terjadi ini dapat mengganggu

pertumbuhan janin di mana pertumbuhan janin terhambat sehingga bayi lahir

dengan berat kurang dari normal, bahkan juga dapat mengakibatkan kematian

pada bayi dan ibunya sendiri. Menurut penelitian Barron S.L. dan Thomson, A.

M. (1983) rata-rata bayi kedua akan memiliki kelebihan berat 100 gram daripada

bayi pertama.

Berdasarkan jumlah paritas, distribusi berat lahir sesuai usia kehamilan di

Kabupaten Tangerang tahun 2011 pada ibu dengan paritas lebih besar dari 1

(multiparitas) memiliki nilai mean yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang

terlahir dari ibu dengan paritas sama dengan 1 (nuliparitas). Namun hal ini tidak

terlihat di usia kehamilan < 37 minggu dikarenakan keterbatasan sampel.

Ini didukung dengan penelitian di Kecamatan Gabus, Wetan dan

Kecamatan Liyeg, Kabupaten Indramayu oleh Rini Haryati pada tahun 1993.

Penelitian ini menunjukkan ibu yang pertama kali melahirkan bayi akan berisiko

1,85 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR bila dibanding dengan ibu yang

memiliki paritas satu atau lebih. Hal ini mungkin diakibatkan ibu dengan paritas 1

belum berpengalaman dan belum siap untuk merawat kehamilannya dengan

benar.

6.7. Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Berdasarkan Usia Ibu

Kehamilan wanita umur belasan tahun membawa masalah kesehatan

khususnya bagi ibu dan fetus. Berbagai faktor risiko dapat memberikan

komplikasi kehamilan dan komplikasi pada fetusnya. Risiko tersebut juga terjadi

karena perkembangan organ-organ reproduksi pada ibu yang masih muda belum

optimal, juga kematangan jiwa dan emosi yang masih kurang. Sedang pada ibu

yang berusia di atas 35 tahun, pada umumnya kesehatan ibu telah menurun

sehingga ibu berisiko melahirkan bayi BBLR. Dan menurut Departemen

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 128: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

100

Universitas Indonesia

Kesehatan RI (2000) rentang umur yang paling baik untuk hamil adalah 20

sampai dengan 35 tahun.

Berdasarkan usia ibu saat melahirkan, penelitian mengenai distribusi berat

lahir sesuai usia kehamilan di Kabupaten Tangerang tahun 2011 dengan kategori

usia 20 hingga 35 tahun memiliki nilai mean berat lahir bayi yang lebih besar

dibandingkan kategori usia ibu kurang dari 20 tahun dan usia ibu lebih dari 35

tahun. Bila kategori usia ibu kurang dari 20 tahun dibandingkan dengan usia ibu

lebih dari 35 tahun, maka didapati nilai mean berat lahir bayi lebih besar pada ibu

dengan kategori usia lebih dari 35 tahun.

Hal ini didukung oleh penjelasan Kramer (1987) yang menyatakan risiko

tinggi ibu hamil melahirkan bayi BBLR ada pada usia ibu muda (< 20 tahun) dan

usia ibu tua (> 35 tahun). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini (1993) di

Kecamatan Gabus, Wetan dan Kecamatan Liyeg, Kabupaten Indramayu juga

menunjukkan bahwa ibu yang berusia kurang dari 20 tahun berisiko untuk

melahirkan BBLR 2,39 kali daripada ibu yang berusia lebih tua. Ernawati (2001)

dalam penelitiannya di RS. Sekar Wangi, Jakarta Barat juga menemukan bahwa

ibu yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko untuk melahirkan BBLR 2,01

kali lebih tinggi daripada ibu yang berusia 20 hingga 35 tahun.

6.8. Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Pada Bayi Laki-Laki

Menurut Paritas

Penelitian terhadap distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan pada

bayi laki-laki dengan paritas ibu sama dengan 1 (nuliparitas) di Kabupaten

Tangerang menunjukkan penurunan. Sedangkan pada bayi laki-laki dengan

paritas ibu lebih dari 1 (multiparitas) menunjukkan stagnansi (data yang sama).

Berat lahir bayi di usia kehamilan 42 minggu hingga lebih dari 42 minggu

menurun ataupun stagnan terjadi di semua persentil dikarenakan jumlah sampel

yang sedikit.

Penelitian di Skotlandia terhadap distribusi berat lahir bayi sesuai usia

kehamilan pada bayi laki-laki dengan paritas ibu sama dengan 1 menunjukkan

persentil di atas persentil Indonesia. Begitu juga dengan distribusi berat lahir bayi

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 129: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

101

Universitas Indonesia

sesuai usia kehamilan pada bayi laki-laki dengan paritas ibu lebih dari 1, populasi

Skotlandia berada di atas populasi Kabupaten Tangerang, Indonesia. Hal ini

mungkin dikarenakan perbedaan genetik antara bayi di Skotlandia dan juga di

Kabupaten Tangerang. Perbedaan intake gizi ibu, antropometri ibu, kondisi medis

ibu saat hamil dan juga keterpaparannya dengan rokok ataupun alkohol.

Menurut Gross Development Product (GDP) dan Human Development

Index (HDI) antara populasi di Kabupaten Tangerang dan Skotlandia, United

Kingdom memang terdapat perbedaan yang mencolok. GDP Indonesia 30,5, HDI

Indonesia 0,617, sedangkan GDP United Kingdom 11,2, HDI United Kingdom

0,863. Perbedaan ini juga mempengaruhi Infant Mortality Rate (IMR) per seratus

ribu kelahiran di Indonesia (29,97) maupun di United Kingdom (4,56). Maka,

dapat disimpulkan bahwa tingkat kemakmuran dan kemajuan masyarakat

mempengaruhi kesehatan (angka kematian bayi) suatu populasi.

6.9. Distribusi Berat Lahir Sesuai Usia Kehamilan Pada Bayi Perempuan

Menurut Paritas

Penelitian terhadap distribusi berat lahir bayi sesuai usia kehamilan pada

bayi perempuan dengan paritas ibu sama dengan 1 (nuliparitas) di Kabupaten

Tangerang menunjukkan grafik yang tidak stabil dikarenakan di usia kehamilan

36 minggu berat lahir bayi 3200 gram (hanya 1 data) serta di minggu ke-40 berat

lahirnya 1626 gram. Sedangkan pada bayi perempuan dengan paritas ibu lebih

dari 1 (multiparitas) menunjukkan bahwa semakin tua usia kehamilan maka

semakin besar pula berat lahir pada bayi perempuan dengan jumlah paritas ibu

lebih dari 1.

Sedangkan penelitian di Skotlandia distribusi berat lahir bayi sesuai usia

kehamilan pada bayi perempuan dengan paritas ibu sama dengan 1 (nuliparitas)

menunjukkan persentil 97th berada di atas populasi Kabupaten Tangerang,

Indonesia. Begitu juga dengan paritas ibu lebih dari 1 (multiparitas) di persentil

97th, lebih tinggi populasi Skotlandia daripada Tangerang. Distribusi berat lahir

sesuai usia kehamilan pada persentil 3rd dan 50th di Skotlandia hampir sama

dengan persentil di Indonesia.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 130: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

102

Universitas Indonesia

Hampir sama dengan bayi laki-laki, distribusi berat lahir sesuai usia

kehamilan pada bayi perempuan di Kabupaten Tangerang dan di Skotlandia

berbeda dikarenakan perbedaan genetik antara kedua populasi tersebut. Baik itu

perbedaan asupan gizi, antropometri ibu (berat badan dan tinggi badan), kondisi

medis ibu saat hamil, keterpaparannya dengan rokok ataupun alkohol, serta status

sosialekonominya.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 131: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

102 Universitas Indonesia

BAB VI

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Jumlah kelahiran bayi hidup pada 5 Puskesmas di Kabupaten Tangerang

tahun 2011 adalah 1178 sehingga dapat diperoleh distribusi ibu yang melahirkan

rata-rata berusia 28 tahun, rata-rata ibu melahirkan bayi yang ke 3 atau tepatnya

2,55. Usia kehamilan ibu berada pada rentang 31 hingga 44 minggu, berat lahir

bayi 1200 hingga 4500 gram.

2. Distribusi berat lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan ibu pada seluruh

sampel mengalami peningkatan di setiap persentilnya yang berarti semakin tua

usia kehamilan maka semakin besar berat lahir bayi.

3. Distribusi berat lahir bayi tunggal sesuai usia kehamilan ibu berdasarkan

jenis kelamin menunjukkan bahwa kelompok bayi berjenis kelamin perempuan

rata-rata memiliki nilai mean berat lahir yang lebih tinggi daripada bayi laki-laki,

namun hal ini terlihat tidak konsisten di seluruh usia kehamilan.

4. Berdasarkan jumlah paritas, distribusi berat lahir bayi tunggal sesuai usia

kehamilan dengan ibu paritas > 1 memiliki nilai mean yang lebih tinggi

dibandingkan bayi yang terlahir dari ibu paritas = 1. Namun hal ini tidak terlihat

di usia kehamilan < 37 minggu dikarenakan keterbatasan sampel.

5. Berdasarkan usia ibu saat melahirkan, nilai mean berat bayi yang terbesar

terdapat di kategori usia 20 hingga 35 tahun, dan hal ini terlihat secara konsisten

di seluruh usia kehamilan (kecuali minggu ke-31 tidak ada data).

6. Perbandingan grafik persentil berat lahir bayi tunggal sesuai usia

kehamilan antara sampel (Tangerang, Indonesia) dengan negara Meksiko secara

umum dan populasi di Malawi berdasarkan jenis kelamin tidak berbeda.

Sedangkan bila dibandingkan dengan negara maju terdapat perbedaan berat bayi

sesuai usia kehamilan terutama pada bayi besar (persentil 97th). Namun, pada bayi

rata-rata (persentil 50th) dan bayi kecil (persentil 3rd) secara umum tidak terlalu

berbeda walaupun Indonesia berada di bawah negara-negara maju tersebut.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 132: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

103

Universitas Indonesia

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Masyarakat

• Masyarakat disarankan memperhatikan berat lahir bayi sesuai usia

kehamilan sehingga dapat menilai apakah bayi yang dilahirkan normal atau tidak.

Bayi yang dimaksud dengan normal ialah bayi dengan berat lahir sesuai dengan

masa kehamilannya, tidak terlalu kecil (SGA) ataupun terlalu besar (LGA) serta

tidak mengalami gangguan pertumbuhan intrauterine (IUGR).

• Perlu ditingkatkan kesadaran ibu-ibu bahwa berat lahir bayi sesuai usia

kehamilan yang normal sangat dipengaruhi jumlah paritas dan juga usia saat

hamil serta beberapa faktor lain untuk menjadi pembelajaran dan pencegahan

awal dalam menangani kelainan-kelainan di masa kehamilan, melahirkan dan

nifas.

7.2.2 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

• Dinas Kesehatan perlu mengadakan survei data berat lahir bayi dan usia

kehamilan ibu yang lebih akurat. Hal ini dimulai dari pengumpulan data berat

lahir bayi melalui rumah sakit atau puskesmas atau bidan desa atau klinik serta

dukun bayi yang telah terlatih. Kemudian data-data ini disarankan dientry dalam

sistem komputerisasi yaitu Kartini yang telah tersedia untuk memudahkan

pengolahan data.

• Memperbaiki pengentryan data untuk kelengkapan sistem Kartini, tidak

hanya dilakukan oleh bidan desa namun juga puskesmas melengkapi dengan

register yang terdapat dari rumah sakit, klinik ataupun dukun bayi yang telah

terlatih.

• Pihak Dinas Kesehatan sebaiknya mengingatkan Puskesmas secara

kontiniu untuk memberikan perhatian yang lebih kepada ibu hamil terkhusus

mereka yang mempunyai risiko melahirkan bayi BBLR misal kepada ibu yang

berusia berisiko melahirkan kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun serta ibu

yang baru pertama kali hamil. Puskemas dapat menggiatkan pelayanan Antenatal

Care (ANC) seperti melakukan perbaikan gizi, suplementasi vitamin, dan juga

memastikan tablet besi yang diberikan benar-benar dikonsumsi oleh ibu hamil.

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 133: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

104

Universitas Indonesia

• Perlunya sektor Dinas Kesehatan Tangerang bekerja sama dengan sektor

lain seperti pendidikan, ekonomi, dan sebagainya untuk berperan serta dalam

meningkatkan pengetahuan, status ekonomi, status gizi ibu selama masa hamil

terkait berat lahir bayi sesuai usia kehamilan.

7.2.3 Bagi Peneliti Lain

• Sebaiknya penelitian ini dilanjutkan dengan memasukkan variabel-

variabel independen yang lain seperti riwayat keguguran, berat badan, tinggi

badan ibu, pendidikan ibu, status anemia, pelayanan ANC, dan lainnya agar

mendapatkan gambaran yang lebih baik.

• Penelitian dengan topik serupa sebaiknya menggunakan sampel data yang

lebih banyak dan berasal dari jangka waktu yang panjang sehingga dapat

mewakili distribusi berat lahir sesuai usia kehamilan secara keseluruhan

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 134: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, Anna. BBLR: Kriteria WHO dan Tatalaksana BBLR dalam kumpulan makalah Diskusi Pakar Bidang Gizi tentang ASI – MP ASI, Antropometri, dan BBLR. Cipanas: Persatuan Ahli Gizi, LIPI, dan UNICEF; 2000.

Barron S. L., Thomson, A. M. Obstetrical Epidemiolgy. England: Academic Press

Inc.;1983 Bertino E., S. Milani, C. Fabris, M De Curtis. Neonatal Anthropometric Charts:

What They Are, What They Are Not. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2007;92:7-10.

Bonellie, Sandra, James Chalmers, Ron Gray, Ian Greer, Stephen Jarvis, Claire

Williams. Centile Charts for Birtweight for Gestational Age for Scottish Singleton Births. BMC Pregnancy and Childbirth. 2008;1-10.

BPS Kabupaten Tangerang. Hasil Sensus Penduduk 2010, Data Agregat per

Kecamatan Kabupaten Tangerang. Tangerang: BPS;2010 Bracken Michael B. Perinatal Epidemiology. New York: Oxford University Press;

1984 Budiman, Hendy. Hubungan antara Kadar Hb Selama Kehamilan dengan

Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kabupaten Garut Tahun 1995-1996. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;1996

Chateline P. 2000. Children Born with Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)

or Small for Gestational Age (SGA): Long Term Growtn and Metabolic Conseguences. Endocrine Regulation. 2000;33:33-36

Division of Health Promotion and Disease Prevention. Preventing Low

Birthweight. Washington, D.C: National Academy Press;1985 Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan

Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Depkes RI;1993

Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 1999. Jakarta:

Depkes RI;2000 Departemen Kesehatan RI. Survey Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2001.

Jakarta: Depkes RI;2002

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 135: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Universitas Indonesia

Departemen Kesehatan RI. Penuntun Hidup Sehat. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Depkes RI;2010

Deshmukh, J.S., D.D. Motghare, S.P. Zodpey and S.K. Wadhva. Low Birth

Weight and Associated Maternal Factors in an Urban Area. Indian Pediatrics. 1998;35:33-36

Elshiblyl, Eltahir M., and Gerd Schmalisch. The Effect of Maternal

Anthropometric Characteristics and Social Factors on Gestational Age and Birth Weight in Sudanese Newborn Infants. BMC Public Health. 2008;8:244-250

Ernawati. Hubungan Antara Anemia dan Faktor-Faktor Lain yang Berhubungan

dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di Rumah Sakit Sekar Wangi Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat (Analisis Data Sekunder RS Sekar Wangi Tahun 2000). Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;2001

Ferdyunus, Cyril, Catherine Quantin, Michal Abrahamowicz, Robert Platt,

Antoine Burguet, Paul Sagot, Christine Binquet, Jean-Bernard Gouyon. Can Birth Weight Standards Based on Healthy Populations Improve the Identification of Small for Gestational Age Newborns at Risk of Adverse Neonatal Outcomes? Jounal of Pediatrics. 2009;123(2):723-730

Haryati, Rini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) di Kecamatan Gabus Wetan dan Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu 1991-1993. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;1993

Kardjati, Sri et al. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan Obor

Indonesia. Jakarta;1985 Kato, Noriko. Reference Birthweight Range For Multiple Birth Neonates in Japan.

BMC Pregnancy and Chilbirth. 2004;4:2-10 Kiely JL, Stella Yu, Rowley DL. Low Birth Weight and Intrauterine Growth

Retardation. From Data to Action. CDC’S Public Health Surveilance for Women, Infants, and Children. 2000:185-202

Kramer, Michael S. Determinan of Low Birth Weight at Term: A Population

Study. Bulletin of WHO. 1990;65(5) Kramer Michael S., Robert W. Platt, Shi Wu Wen, K.S. Joseph, Alexander Allen,

Michal Abrahamamowicz, Beatrice Blondel, Gerard Breart. A New and Improved Population-Based Canadian Reference for Birth Weight for Gestational Age. Pediatrics. 2001;108(2):35-41

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 136: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Universitas Indonesia

Kusharisupeni, Endang L. Achadi. Determinan dan Prediktor Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR): Telaah Literatur. Dalam: Kumpulan Makalah Diskusi Pakar Bidang Gizi Tentang Masalah MP-ASI, Antropometri dan BBLR, serta Implikasi pada Program Perbaikan Gizi. Cipanas: Persatuan Ahli Gizi, LIPI, dan Unicef;2000

Lee, Peter A., MD; Steven D. Chernausek; Anita C. S. Hokken-Koelega, Paul

Czernichow. International Small for Gestational Age Advisory Board Consensus Development Conference Statement: Management of Short Children Born Small for Gestational Age, April 24–October 1, 2001. Pediatrics. 2003;111:1253-1261

Lubis, M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Berat Bayi Lahir (Analisis

Data Sekunder Kohort Ibu Hamil dan Bayi di Puskesmas Inderalaya Kab. Oki, Sumatera Selatan). Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;1999

Lum, Sooky, Ah-Fong Hoo, Carol Dezateux, Iris Goetz, Angie Wade, Laura

Derooy, Kate Costeloe, and Janet Stocks. The Association Between Birthweight, Sex, and Airway Function in Infants of Nonsmoking Mothers. Am J Respir Crit Care Med. 2001;164:2078–2084

Manuaba, IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran ECG: Jakarta;1998 Mikolajczyk Rafael T., Jun Zhang, Ana Pilar Betran, Joao Paulo Souza, Rintaro

Mori, A Metin Gulmezoglu, Mario Merialdi. A Global Reference for Fetal-Weight and Birthweight Percentiles. Lancet. 2011;377:1855-1861.

Mohammadzadeh, Ashraf, Ahmadshah Farhat, Rana Amiri, and Habibollah

Esmaeeli. 2010. Clinical Study: Effect of Birth Weight and Socioeconomic Status on Children’s Growth in Mashhad, Iran. International Journal of Pediatrics. 2010;1-5

Natalia, Rika. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat

Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2001. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;2003

Olsen Irene E, Sue A. Groveman, M. Louise Lawson, Reese H. Clark, Baberte S.

Zemel. New Intrauterine Growth Curves Based on United States Data. Pediatrics. 2010;125:214-224.

Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka;1997

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 137: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Universitas Indonesia

Rao, Phaneendra, Prakash KP, Sreekumaran Nair N. 2001. Influence of Pre-Pregnancy Weight, Maternal Height, and Weight Gain During Pregnancy on Birth Weight. Bahrain Medical Bulletin. 2001;23(1):22-26

Ray, Joel G., Depeng Jiang, Michael Sgro, Rajiv Shah, Gita Singh, Muhammad

M. Mamdani. Thereshold for Small for Gestational Age Among Newborns of East Asian and South Asian Ancestry. Journal Obstetrics Gynaecology Can. 2009;31(4):322-330

Ray, Joel G., Michael Sgro, Muhammad M. Mamdani, Richard H. Glazier, Alan

Bocking, Robert Hilliard, Marcelo L. Urquia. Birth Weight Curves Tailored to Maternal World Region. Obstetrics Gynaecology Can. 2012;34(2):159-171

Riana. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR di Rumah Sakit

Bhakti Yudha Depok, 2000. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;2001

Roberts Christine L., Paul A L Lancaster. Australian National Birthweight

Percentiles by Gestational Age. MJA. 1999;170:114-118. Rosemary, F. et al. Hubungan Layanan Antenatal dengan Kejadian Bayi Berat

Lahir Rendah di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Tahun 1997. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 1997;4(XXVI):224-231.

Sakinah. Berat Lahir (Bayi) Hubungannya dengan Karakteristik Ibu di Rumah

Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kec. Pasar Minggu, Jaksel Tahun 2004. Skripsi. Program Sarjana Fakulas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;2004

Setioastuti, Cahyaningtyas. Analisis Distribusi Data Berat Badan Lahir dan

Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah (Analisis Data Sekunder SDKI 1997). Skripsi. Program Sarjana Fakulas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2001

Storms, Michelle R., and Robert S. Van Howe. Birth Weight by Gestational Age

and Sex at a Rural Referral Center. Journal of Perinatology. 2004;24:236 – 240

Sufithri, Nuniek. Faktor-Faktor Eksternal pada Ibu Hamil yang Berhubungan

dengan Berat Bayi Lahir di RSIA. Hermina-Depok Tahun 2002. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;2002

Torres-Arreola, Laura P, Patricia Constantino-Casas, Sergio Flores-Hernandez,

Juan Pablo Villa-Barragan, and Enrique Rendón-Macías. Socioeconomic

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012

Page 138: OPAC - Universitas Indonesia Library - …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320557-S-PDF-Dhorkas D...Rekan-rekan sepelayanan Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta, yang berjuang bersama

Universitas Indonesia

Factors and Low Birth Weight in Mexico. BMC Public Health. 2005;5:20-26

Verhoeff, FH, BJ Brabin, S. van Buuren, L. Chimsuku, P. Kazembe, JM Wit, RL

Broadhead. 2001. Original Communication: An Analysis of Intra-uterine Growth Retardation in Rural Malawi. European Journal of Clinical Nutrition. 55:682-689

Wilcox, Allen J. On The Importance and The Unimportance of Birthweight. USA:

International Journal of Epidemiology;2001 Wright, C.M., I.W. Booth, J.M.H. Buckler, N. Cameron. Growth Reference

Charts For Use in the United Kingdom. Archieves of Disease in Childhood. 2002;86(1):11-15

Young, Robin L., Janice Weinberg, Veronica Vieira, Ann Aschengrau, and

Thomas F Webster. Research a Multilevel Non-hierarchical Study of Birth Weight and Socioeconomic Status. International Journal of Health Geographics. 2010;9:36-47

Distribusi berat..., Dhorkas D. Marpaung, FKM UI, 2012