ontoepisaksi

9
fakta adalah suatu hasil pengamatan yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta . http://arwanekaa.blogspot.com/2012/10/pengertian-paradigma- teori-konsep.html http://muhanakhalis.blogspot.com & WIKIPEDIA Ontologi hukum yaitu ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat hukum dan konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep demokrasi, hubungan hukum dan kekuasaan, hubungan hukum dan moral). Aksiologi hukum yaitu ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang termuat dalam hukum seperti kelayakan, persamaan, keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb) Epistemologi yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi sejauhmana pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah- masalah fundamental dalam filsafat hukum mungkin dijalankan akal budi manusia) https://wonkdermayu.wordpress.com/kuliah-hukum/filsafat-hukum/ 3. Prinsip d. Definisi Prinsip Alwasilah (2010:85) berpendapat bahwa “ Prinsip merujuk pada proposisi atau pernyataan yang umum, atau merujuk pada panduan berpikir dan bertindak” sedangkan Suriasumantri

description

kimia

Transcript of ontoepisaksi

fakta adalah suatu hasilpengamatanyangobyektifdan dapat dilakukanverifikasioleh siapapun.Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Prinsipadalah suatu pernyataan fundamental ataukebenaranumum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuahpedomanuntuk berpikir atau bertindak.teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .http://arwanekaa.blogspot.com/2012/10/pengertian-paradigma-teori-konsep.htmlhttp://muhanakhalis.blogspot.com & WIKIPEDIAOntologi hukum yaitu ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat hukum dan konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep demokrasi, hubungan hukum dan kekuasaan, hubungan hukum dan moral).Aksiologi hukum yaitu ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang termuat dalam hukum seperti kelayakan, persamaan, keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb)Epistemologi yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi sejauhmana pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah-masalah fundamental dalam filsafat hukum mungkin dijalankan akal budi manusia)https://wonkdermayu.wordpress.com/kuliah-hukum/filsafat-hukum/3. Prinsipd. Definisi PrinsipAlwasilah (2010:85) berpendapat bahwa Prinsip merujuk pada proposisi atau pernyataan yang umum, atau merujuk pada panduan berpikir dan bertindak sedangkan Suriasumantri (2010:153) menyampaikan bahwa Prinsip dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu, yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi, umpamanya saja hukum sebab akibat sebuah gejala. Dalam ilmu ekonomi kita mengenal prinsip ekonomi dan dalam fisika kita mengenal prinsip kekekalan energi. Dengan prinsip-prinsip ini maka kita mampu menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam ilmu ekonomi dan fisika.

e. Ciri-Ciri PrinsipMenurut Alwasilah (2010:85) bahwa prinsip sifatnya lebih umum. Akan tetapi, antara prinsip dan aturan adalah bagian integral dari program pendidikan. Keduanya memiliki dampak psikologi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pendidikan. Misalnya, begitu masuk PNS, kita diwajibkan menaati berbagai aturan. Dan, aturan-aturan itu dipersiapkan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Seperti, halnya resep, aturan pun secara eksplisit mengatur seseorang untuk melakukan sesuatu (action), tidak secara tegas benar atau salah.

f. Tujuan PrinsipSuriasumantri (2010:155) mengatakan bahwa Dengan prinsip kita dapat menjelaskan pengertian efisiensi dan mengembangkan berbagai teknik seperti analisis sistem dan riset operasional (operasions research) untuk meningkatkan efisiensi. Dengan mengetahui prinsip yang mendasarinya, maka tidak sukar bagi mereka yang mempelajari teknik-teknik tersebut yang bernaung dalam payung konsep sistem, untuk memahami bukan saja penjelasan teknis namun sekaligus pengkajian filsafati.

4. Teoria. Definisi TeoriMenurut Babbie (2006:37) bahwa teori ialah suatu penjelasan yang sistematis untuk mengobservasi fakta-fakta dan hukum-hukum yang berkait dengan aspek tertentu dari kehidupan. Misalnya kenakalan remaja, atau mungkin pula stratifikasi sosial, renovasi politik, dan sebagainya, sedangkan tim pengembang UPI (2007:85) mengatakan bahwa teori merupakan suatu perangkat (a set statement) yang menjelaskan serangkaian hal. Ketidaksepakatannya terletak pada karakteristik pernyataan tersebut. Lalu, Suriasumantri (2010:143) mengatakan bahwa teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.

b. Ciri-Ciri TeoriNarbuko dan Achmadi (2002:28) berpendapat sebagai berikut.1. Hubungan dengan data, teori dibangun dengan data yang tersusun dalam satu sistem pemikiran yang sistematik. Karena itu, maka pengumpulan data dilakukan hanya sesudah segala sesuatupun mengenai masalah penelitian telah selesai direncanakan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa teori tidak tepat disamakan dengan pengertian metafisik yang tidak praktis. Justru segala tindakan praktis di dalam kehidupan didasarkan atas satu sudut pandangan dan teori tertentu. Misalnya, tindakan pedagogik tertentu bagi seorang guru didasarkan atas dasar teori perubahan tingkah laku. Juga segala tindakan praktis pemerintah di bidang moneter didasarkan atas teori kenegaraan. Walaupun mungkin teori itu berubah-ubah dari pemerintah satu dengan yang lain.2. Hubungan dengan hipotesis penelitian, sebuah teori adalah perumusan sementara tentang suatu kemungkinan dalil. Teori sebagai titik permulaan di dalam arti bahwa dari situlah bersumbernya hipotesis yang akan dibuktikan. Adapun secara etimologi (asal-usul kata), hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya kurang atau lemah sedangkan tesis atau thesis yang berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannyanya. Jika suatu hipotesis telah terbukti kebenarannya, ia akan berubah namanya yang disebut tesis, jadi merupakan teori.Utama (2013:9), berpendapat bahwa teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut.1) Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontraksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan.2) Harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya apabila tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.3) Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx: (1) Model Based TheoryBerdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris. Validitas substansi terletak pada tahap-tahap awal dalam pengujian model, yaitu apakah model bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti.(2) Teori DeduktifTeori kedua mengatakan suatu teori dikembangkan melalui proses deduksi. Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkansebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logikapikiran dengan disertai premis-premis sebagai bukti. Teori deduktifmerupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptualdan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus padapembangunan konsep sebelum pengujian empiris.(3) Teori InduktifTeori ketiga menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi. Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut.(4) Teori FungsionalTeori keempat mengatakan suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya. Perbedaan utama dengan teori deduktif terletak pada proses terjadinya konseptualisasi pada awal pengembangan teori. Pada teori deduktif rancangan hubungan konspetualnya diformulasikan dan pengujian dilakukan pada tahap akhir pengembangan teori.

c. Prinsip-Prinsip TeoriPendapat Babbie (2006:44-45) mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip konstruksi teori ialah sebagai berikut.1) Menentukan topik2) Menentukan batasan fenomena yang menjadi sasaran teori.3) Mengidentifikasi dan menentukan konsep-konsep,variabel-variabel utama. Apakah teori yang akan digunakan akan mencakup seluruh kehidupan manusia, atau hanya untuk orang Amerika saja, kaum muda saja atau bagaimana?4) Mengumpulkan apa saja yang telah diketahui (proposisi) tentang hubungan antara variabel-variabel tersebut.5) Mempertimbangkan secara logis ketertarikan antara proposisi tersebut dengan topik-topik tertentu yang akan dikupas.

g. Tujuan TeoriNarbuko dan Achmadi (2002:28) mengatakan bahwa Teori dibutuhkan sebagai pegangan-pegangan pokok secara umum.

h. Unsur-Unsur TeoriBabbie (2006:37) mengatakan bahwa Jonathan Turner (1974) telah menguji diantaranya tiga elemen atau unsur teori, yakni konsep, variabel, dan pernyataan. Penjelasan dari ketiga unsur teori tersebut adalah sebagai berikut di bawah.1. KonsepTurner menyebut konsep sebagai kumpulan bangunan dasar dari teori (1986). Konsep adalah elemen abstrak yang menampilkan sekelompok fenomena dalam suatu bidang kajian. Konsep-konsep yang relevan dengan kenakalan remaja misalnya, akan mencakup konsep tentang remaja dan kenakalan remaja dan kenalah sebagai titik pijaknya. Kelompok sebaya, orang-orang menjadi teman keluturan dan mengidentifikasikan dirinya, akan menjadi konsep relevan lainnya. Kelas sosial dan etnisitas tidak dapat disangkal lagi akan menjadi konsep-konsep yang relevan dengan kenakalan remaja. Capaian sekolah mungkin relevan juga dengan teori kenaalan remaja.2. VariabelVariabel merupakan sejawat empiris dari konsep. Jika konsep berada pada wilayah teori, maka variabel merupakan alat dari observasi dan pengukuran. Dengan demikian, variabel lebih spesifik dibandingkan dengan konsep. Contohnya, sebagai variabel penghasilan dapat dispesifikkan menjadi penghasilan tahunan keluarga, seperti lazim tertulis pada pertanyaan survai.3. PernyataanTeori terdiri beberapa tipe pernyataan. Dua diantara prinsip atau hukum adalah aksioma dan proposisi. Aksioma merupakan pernyataan fundamental, karena selalu dianggap benar, bilamana teorinya mendasar. Proposisi adalah kesimpulan yang menggambarkan hubungan-hubungan diantara konsep-konsep berdasarkan hubungan-hubungan yang logis diantara aksioma.Dalam teori kenakalan remaja, kita bisa memulainya dengan aksioma seperti misalnya setiap orang berhasrat pada kepuasaan material dan kemampuan untuk memperoleh kepuasaan material secara legal lebih dimiliki oleh kelas atas dibandingkan kelas bawah. Dari aksiomatis ini maka dapat disimpulkan bahwa kalangan muda kelas bawah lebih berpotensi untuk melanggar hukum dalam rangka memperoleh kepuasaan material ketimbang kalangan muda dari kelas atas. Kesimpulan ini dapat menjadi sebuah proposisi.

i. Kelebihan-Kelebihan TeoriSuriasumantri mengatakan bahwa: (1) makin tinggi tingkat keumuman sebuah konsep maka makin teoretis konsep tersebut (2010:153). Lalu, (2) Teori-teori yang mempunyai tingkat keumuman yang lebih rendah disatukan dalam suatu teori umum yang mampu mengikat keseluruhan teori-teori tersebut dan (3) Pengetahuan ilmiah dalam bentuk teori dan hukum ini merupakan alat yang dapat kita pergunakan untuk mengontrol gejala alam (2010:147).

j. Langkah-Langkah Menyusun Teori Narbuko dan Achmadi (2002:33) menyampaikan bahwa langkah-langkah tugas menyusun teori meliputi usaha-usaha untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum atau aturan-aturan mengenai hubungan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain atau kondisi yang satu dengan kondisi yang lain atau peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.Mencari hukum berarti berusaha untuk mendapat aturan-aturan baru atau berusaha untuk menemukan pengimbangan hukum-huum baru berdasar hukum-hukum atau aturan-aturan lama yang mendahului. Merumuskan hukum atau aturan berarti berusaha untuk menyusun rumusan, definisi, atau dalil tentang hubungan antara gejala dengan gejala, peristiwa dengan peristiwa, kondisi dengan kondisi. Jadi, untuk menyusun teori harus ada gejala peristiwa atau kondisi dan harus ditemukan bagaimana, kapan, apa akibat yang mungkin timbul dari hubungan itu.Tim pengembang UPI (2007:89) menyatakan bahwa terdapat tiga proses terbentuknya suatu teori, yaitu: 1) Pendefinisian istilah merupakan hal yang sangat penting dalam berteori, terutama berkenaan dengan kejelasan atau ketepatan penggunaan istilah yang telah didefinisikan.2) Klasifikasi yaitu pengelompokkan informasi-informasi yang relevan dengan kategori-kategori yang sejenis. Klasifikasi juga merupakan pengelompokkan fakta dan generalisasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen, tetapi tidak menjelaskan interelasi antarkelompok atau interaksi antara fakta dengan generalisasi dalam suatu kelompok.3) Mengadakan induksi/ deduktif. Induksi dan deduksi merupakan dua prinsip penting di dalam mengembangkan pernyataan-pernyataan teoretis setelah pendefinisian dan pengklasifikasian. Induksi merupakan proses penarikan kesimpulan yang lebih bersifat umum dari fakta-fakta atau hal-hal yang bersifat khusus. Deduksi merupakan penurunan kaidah-kaidah khusus dari kaidah yang lebih umum.http://smanplusprovinsiriau.blogspot.com/2014/05/terminologi-ontologi-epistemologi.html