Omah Mburi Racing Team

download Omah Mburi Racing Team

of 20

Transcript of Omah Mburi Racing Team

Omah Mburi Racing Team adalah bengkel balap yang terkenal di Kota Klaten, spesialis road race dan drag race, serta melayani servis besar sampai servis kecil bahkan melayani pembuatan knalpot custom untuk mereka yang menyukai kecepatan.

Cakra Racing Team digawangi oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Agus Brongkol, tanggung jawab : kecepatan Fuad Latansa, tanggung jawab : knalpot custom Sion Unwidha, tanggung jawab : servis, kecepatan Putra Ardiansyah (pembalap) Photuk Reseng (pembalap) Bejo Reseng, (Tukang Gocek)

Supplier : 1. Latansa 2. BRT 3. HRP 4. AHRS 5. Chrisna Distro Lokasi : Jln. Candi - Brongkol Km 4 Telp (0272)6021686 Melayani pemesanan parts racing dengan harga yang terjangkau.Diposkan oleh omah mburi racing team di 08:54 1 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Bore Up Harian atau Ekstrem?

Bicara mekanik balap skubek di wilayah Klaten dan sekitarnya, nama Omah Mburi Racing Team tidak boleh dilewatkan. Bengkel yang awalnya langganan menggarap mesin balap 2-tak ini, sekarang malah setiap hari sibuk membuat dan seting mesin skubek. Mulai buat balap liar, drag sampai road race. "Sejak keluar Mio, saya tertarik untuk ngoprek. Bisa dibilang untuk wilayah Klaten saya pemulanya," kata salah satu mekanik Omah Mburi Racing Team. Di workshopnya yang berada di kawasan Klaten, Jateng ini para mekanisnya dibekali semua peralatan bubut. Tentunya untuk bisa lebih maksimal menghasilkan mesin berkapasitas besar. Untuk meningkatkan volume silinder skubek, Bengkel ini termasuk yang ekstrem. "Saya sudah banyak membuat Mio yang sampai 350 cc," . Tapi, akhir-akhir ini yang datang lebih banyak konsumen hanya meminta bore up 150 cc aja. "Sebab 150 cc masih aman dan nyaman buat pemakaian harian. Kalau di atas 250 cc kan buat balap," tambah seorang mekanik lainnya. Karena sudah teruji, sekarang konsumen yang datang tidak hanya dari Jatim aja, tapi juga dari Jakarta dan luar kota. Untuk tarif, anak buah Punk_Ring Racing Team secara gamblang menceritakan. Kalau untuk membuat mesin balap skubek, rentang harganya mulai Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Harga itu sudah termasuk spare-parts. jadi......yang pengen skutiknya menang lawan pesawat.......silahkan datang ke Omah MburiRacing Team..... Diposkan oleh omah mburi racing team di 08:15 0 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Trik Darurat Slip KoplingKendaraan Selip Kopling, manfaatkan soft drink sebelum pergi ke bengkel terdekat Di saat kendaraan anda mengalami selip kopling ketika melakukan perjalanan jauh, anda bisa manfaat soft drink sebelum anda ke bengkel terdekat. Namun hanya berlaku untuk kendaraan yang girboksnya kelihatan dan bersifat sementara. Caranya : Penerapan pemberian kucuran soft drink ini berlaku pada kerusakan kopling

yang disebabkan adanya kebocoran oli atau kopling aus dengan catatan keausan belum terlalu parah karena kedua kerusakan ini makin parah gejalanya ketika mesin menerima beban lebih besar misalnya tanjakan atau jalan macet. Maka pada saat itulah kucuran minuman soft drink ini diperlukan. Pengucuran minuman dilakukan sedikit demi sedikit sambil dirasakan pada pedal koplingnya. Cairan soft drink membuat lengket permukaan kopling dan flywheel (roda gila) sehingga sangat membantu mengurangi gesekan ketika pedal kopling diinjak. Jika kendaraan sudah bisa jalan, hentikan pemakaian. Lalu ulangi ketika selip mulai terasa lagi. Kemudian segera bawa ke bengkel terdekat. Jangan lupa beritahukan mekanik nya cairan apa yang Anda siramkan pada kopling untuk catatan mekanik ketika mendeteksi kerusakan.Diposkan oleh omah mburi racing team di 07:58 0 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Cara mengatasi panas pada mesin korekanklo olie kental ga kenceng lagi bos, kayak orang kalo darahnya kental ntar kena stroke.. hihihi.... pasang oil coolernya bener gak? sirkulasinya harus bagus lo... gw lupa caranya gimana... klo masih kurang dingin ya pasang oil cooler yang lebih gede, klo perlu ambil punya radiator, atau ala mobil turbo? disuntik methanol.. Klo cuma buat balap bentar sih paling gampang, bikinin box dry ice aja. dijamin ademm... atau pasang intercooler buat dinginin udara yang masuk. Kan udah pernah pasang turbo.. gini doank buat bro gembul sih kecil kayaknya....:D:D utk box dry ice pernah gw bikin tp skala 'ngawur' krn gw jejelin lgs di box udara !! tenaga emang gd bro,msn gak cpt panas cmn boros di dry icenya bro..gak smp 1 jam dry ice yg ukurannya biasa utk tkg es krim lgs abis..gw lg mikirin make freon !! pasti lebih dahsyat dari NOS n dry ice hasilnya..gw blm tau sih gmn2nya cm udah ada semua dikepala gw !! utk oil coolernya gw udah masang bener,malah udah gw tambahin semprot air tp hasil yg gw harapin blm tercapai yaitu berbentuk spray..masih air bkn spray !!

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:39 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Cara mudah pangkas KemNah, kali ini cara super praktis yang jauh lebih simpel. Bisa dimulai dengan langsung memangkas kem secara rata guna mengubah tinggi angkatan klep (lift). Soal cara dan hal yang perlu diperhatikan dalam pangkas kem, bisa disimak. Bedanya, karena cara ini tidak perlu itung-itungan, pangkasnya sedikit demi sedikit dulu dan harus rata benar. Bisa mulai dari 0,3 mm, lalu cek dulu, jelas

Adriansyah, Cara ngeceknya, bisa amati dari perubahan posisi buka dan tutup klep yang dirasakan dari gigi sproket keteng. Pasti titik buka dan tutup klep jadi berubah maju mendekati garis TMA (Titik Mati Atas), Bentar-bentar. Tau enggak gimana posisi buka dan tutup klep dilihat dari gigi sproket kem atau biasa disebut gigi sentris. Begini, puter gigi sentris searah jarum. Sampai terasa glek kayak berhenti, itu artinya posisi buka. Bisa dilihat juga pada posisi rocker-arm yang terlihat menekan. Diterusin lagi muter, nanti akan terasa glek lagi. Itu artinya klep nutup. Bisa dilihat posisi rocker-arm narik balik alias mulai bebas. Menurut Adri, panggilan akrab Adriansyah. Kalau posisi buka jadi maju 2 mata dan yang nutup maju antara 1 sampai 1,5 mata, ke arah garis TMA, berarti pangkasan bisa dirasa cukup (gbr. 1). Kalau dicek masih kurang, bisa pangkas lagi. Biasanya sih, pangkasan antara 0,3 mm sampai 0,5 mm, Kenapa gitu? Kalau nambahnya lebih dari 2 mata, takutnya lift terlalu tinggi. Buat harian tak perlu, Alasan kenapa harus ada selisih minimal 0,5 sampai 1 mata antara klep buka dan tutupnya, karena kalau berada pada angka yang sama, klep nutup terlalu cepat. Makanya minimal selisih 0,5 sampai 1 mata, Soal olahan gigi sentris, Adri juga punya cara simpel lain untuk kohar. Tanpa pangkas kem, cukup ubah lubang baut gigi sentris, ujarnya. Caranya begini. Lubang baut dikikir kira-kira 0,3 mm-0,5 mm. Lubang satu ke arah bawah, satunya lagi ke arah atas. Posisi geseran juga antara 2 mata saat klep buka dan 1,5 mata saat klep nutup, Ubahan itu akan jitu dongkrak putaran bawah. Tenaga atas tetap. Beda dengan ubahan lift kem yang bikin tenaga atas ikut bagus. Tapi untuk harian, cukup, Tapi, kalau mau cara ini, enggak bisa dipaduin dengan ubahan kem. Malah enggak pas, karena perubahan memang enggak sesuai. Salah satu aja. Terapin yang paling gampang buat korek harian,

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:36 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Cara buang kulit jeruk pada manifoldSelesai kupas kem, materi Kohar alias korek harian lanjut ke yang lain. Kali ini menyoal lubang transfer dan buang di kepala silinder. Sebab kalau modif balap biasanya lubang porting digedein. Tujuannya agar aliran gas bakar makin lancar. Nah, untuk Kohar tak perlu seperti itu. Nggak sampai bikin lubang tambah gede. Cukup diampelas sampai

bagian yang tadinya mirip kulit jeruk jadi halus, Caranya sederhana dan bisa dilakukan manual. Sediakan ampelas dua lembar. Satu ukuran 220 (agak kasar), satu lagi ukuran 400 ( halus). Mulai dengan gesek secara merata di seluruh permukaan dari lubang transfer dan buang menggunakan ampelas kasar. Penggunaan ampelas kasar cukup sampai kulit jeruk hilang. Dilanjut dengan amplas halus untuk meratakan. Lakukan, sampai permukaan yang diampelas benar-benar rata dan rapi. Kalau diraba akan terasa licin. Terasa beda dengan sebelum diampelas. Kelar pengampelasan, head boleh langsung dicuci menggunakan bensin. Tujuannya, mengusir semua bekas ampelasan. Soalnya kalau tersisa bahaya. Bisa masuk ke mesin, Buat yakinin kotoran lari semua, bisa gunakan bantuan angin kompresor. Lakukan sampai kering dan bersih. Baru dipasang kembali, Gampang, Kan?

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:34 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Piston TeflonsSaya ulas sedikit kelebihan piston ini, piston ini sebetulnya di kembangkan secara khusus untuk keperluan modifikasi balap motor motor standar yang turun di ajang road race . setelah selama beberapa tahun belakangan ini di aplikasi oleh beberapa tim balap di ajang road race dan menunjukan hasil yang memuaskan maka pabrikan memtuskan untuk memproduksinya secara masal. kalau anda sering membaca M+ pasti pernah mendengar berita tentang di kembangkannya piston ini. tekhnologi piston ini selain menggunakan metal yang lebih baik dari dari piston stardar juga melapisi dinding piston dengan teflon sehingga gesekan piston dengan dinding silinder menjadi lebih licin dan membuat gerakan piston jadi lebih enteng dan otomatis tarikan jadi lebih enteng . kenapa saya bilang piston ini spek balap? karena pada umumnya modifikasi standar pada mesin agar menjadi lebih bertenaga adalah dengan memapas head silinder hingga kompresi menjadi lebih padat di ruang bakar, tapi kendalanya adalah setelan klep harus sangat besar agar batang klep tidak beradu dengan permukaan piston terlebih lagi kalau kita juga memodifikasi camshaft hingga jarak durasinya menjadi lebih jauh, untuk solusinya biasanya permukaan piston di coak untuk memberi jarak main batang klep, tapi kendalanya pemukaan kepala piston menjadi lebih tipis dan rentan bolong jika putaran mesin makin tinggi belum lagi suara berisik yang di hasilkan, nah .... pabrikan piston teflon ini memberi solusi dengan membuat coakan pada permukaan piston sesuai jenis motornya dan membuat permukaan piston agak lebih tebal dari

ukuran standar tetapi dengan bahan yang lebih kuat dan lebih ringan.Efek samping? tidak ada sama sekali, karena jelas kualitas piston ini jauh lebih bagus dari pada piston standar .

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:33 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Kawin Silang PartKAWIN SILANG HASIL GEMILANG Suzuki Smash dan Yamaha Vega Piston Shogun 110. Material kuat, pucuk piston lebih nongol Kem Shogun 125, durasi lebih gendut Pengapian Vega, tanpa limiter Ingin meningkatkan performa motor, mesti perhatikan kualitas serta kekuatan komponen yang dipakai. Memang sih di pasaran sudah banyak dijual part kompetisi. Tapi banderolnya tau sendiri, lumayan mencekik isi dompet. Paling parah, banyak merek aneh dan aspal (asli tetapi palsu) yang kualitasnya gak jelas. Padahal, bisa kok mensubtitusi komponen orisinal motor sejenis yang kualitas dan kekuatannya sudah terbukti gemilang di arena balap. PANAS TINGGI Ambil contoh Suzuki Smash. Bebek pabrikan berlambang S ini secara teknologi mesin lebih unggul dari saudara tuanya, Shogun 110. Namun sayang, untuk dipakai balap beberapa komponennya gak tahan gesekan ekstrem, panas maupun kompresi tinggi. Mengakalinya, Bisa adopsi piston orisinal Shogun 110. Yang asli buatan Jepang, materialnya kuat dan tahan gebukan kompresi tinggi, Disamping kuat, pucuk piston juga lebih menonjol. Sehingga membantu mendongkrak kompresi. Komponen lain Smash yang juga kadang enggak kuat menahan kompresi dan panas tinggi adalah klep. Biasanya suka bengkok, Maklum umumnya motor berspesifikasi balap putaran mesinnya tingi serta pembakaran di ruang bakar lebih dahsyat. Kalau buat harian sih gak majalah, eh, masalah. Jadi, sudah pasti panas yang dihasilkan lebih gila ketimbang motor harian. Nah, dulu para mekanik road race nasional sebelum menggunakan klep kompetisi seperti merek TK dan sebagainya, yang kerap dipakai adalah punya Shogun 110 atau 125 cc. Beberapa komponen Shogun, terutama yang 125 cc bisa saling tukar dengan punya Smash. Memang sih tidak persis banget, tapi bisa dipakai dan mudah untuk penyesuaiannya, bilang Ibnu Sambodo. Untuk klep, rata-rata yang sering digunakan adalah milik Shogun 125. Bukan cuma klep saja, kem Shogun 125 juga bisa dipasang pula ke kepala silinder Smash. Durasi kem Shogun 125 memang lebih bagus buat diterapkan ke Smash. Karakter bukaannya lebih gendut

sehingga pasokan bahan bakar bisa lebih banyak, Tetapi tentunya ada beberapa langkah penyesuaian yang mesti dilakukan. Selain Smash, Yamaha Jupiter Z juga bisa diterapkan trik senada dengan mengandalkan beberapa komponen saudaranya, yakni Yamaha Vega. Part Vega yang paling sering dicomot adalah komponen pengapian, mulai dari koil, CDI sampai pulser. Soalnya CDI Vega tanpa limiter. Sehingga rpm mesin bisa tinggi, Buktinya, walau cuma pakai onderdil pengapian orisinal Vega di Jupiter Z pacuan Wawan Hermawan, Heri mampu mengantar Wawan jadi juara nasional kelas pemula. Oh ya, menurut Heri beberapa komponen Jupiter Z juga ada yang gak kuat menerima gesekan dan panas ekstrem. Antara lain pelatuk klep. Sudah beberapa kali bantalan pelatuk klep asli terkikis dalam. Sehingga clearance klep sering berubahubah, bebernya. Sebab, umumnya di mesin kompetisi per klep diganti dengan yang lebih keras. Akibatnya angkatan klep jadi keras pula. Sehingga tekanan noken as terhadap bantalan kruk as jadi makin kuat. Heri memprediksi lantaran bantalan pelatuk klep dibuat menyatu batang pelatuk. Selain itu bahannya mungkin kurang kuat buat menerima tekanan keras, ujarnya. Berbeda dengan punya Vega. Bantalan pelatuk dibikin terpisah. Sehingga terlihat seperti tempelan. Bahannya juga terbuat dari baja kuat. Heri yang sudah cukup lama menerapkannya di Jupiter Z pacuan Wawan mengaku tak pernah lagi mendapat kendala bantalan pelatuk cepat terkikis. Oh ya, pakai pelatuk klep Vega ke Jupiter Z tak perlu ada penyesuaian. Tinggal plek!

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:31 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Oli yang bagus untuk HondaPada Honda Revo 100cc, oli bawaan pabrik dari AHM yaitu Supreme Ultratech 20W-50. Sampai saat ini diperkirakan harga oli tersebut kurang lebih Rp24.000,00. Memang cukup murah karena oli tersebut merupakan standar minimal untuk motor bebek Honda generasi 100cc. Karena merupakan standar minimal, performanya tentu kurang memuaskan bagi orang-orang yang butuh akselerasi dan kecepatan tinggi. Perpindahan gigi kurang halus alias nyendal, Stater saat mesin dingin agak susah n butuh waktu sekitar 2 menit untuk mencapai putaran mesin stasioner, akselerasi lambat, dan top speed hanya di kisaran 95km/jam. Nah, bagi yang kurang puas dengan performa oli ultratech, ni beberapa oli yang udah aku coba n performanya bagus di Honda Revo 100cc. Dengan harga tak lebih dari 30ribu

Oli Castrol Power 1 15W-40 terbukti bagus. Di kemasan oli tertulis label increase power. Dengan molekul power release dan teknologi trizone bisa ningkatin performa mesin. Akselerasinya bagus di semua putaran mesin. Top speed Revo bisa nyentuh 105km/jam n distater pas pagi hari cukup digas selama 10an detik, putaran mesin sudah bisa langsam. Konsumsi bbm revoku pake oli ini 1 liter bisa jalan sampe 60km. Suara mesin sedikit lebih kasar karena oli ini emang lebih encer, tapi perpindahan gigi cukup mulus. Harga kurang lebih Rp28.000,00.

Oli Castrol Activ Extra punya tingkat keenceran sama dengan Ultratech, yaitu 20W-50. Tapi oli ini masih lebih bagus. Akselerasi sedikit lebih baik dari oli standar. Top speed Honda Revo nggak jauh beda. 100km/jam udah maksimal. Perpindahan gigi sedikit lebih mulus. Di kemasan oli tertulis label Extreme Heat Protection. Jadi untuk menjaga suhu mesin supaya nggak cepet panas. Stater pagi hari perlu digas kira-kira selama 20an detik untuk mencapai putaran langsam (stasioner). Konsumsi bbm 1liter kira-kira 55km-60km. Harga ada di kisaran Rp25.000,00. Cukup lumayan dengan selisih 1.000rupiah dibanding oli Ultratech.

Ini oli AHM yang baru. MPX 1 10W-30. Oli encer ini cukup irit bbm. Honda Revo 100cc ku 1 liter bisa nempuh 65km pake oli ini. Akselerasi pagi hari cukup bagus. Namun akselerasi di siang hari sedikit di bawah Castrol Power 1. Top speed Revo pake oli ini tembus 105km/jam. Perpindahan gigi harus mencapai rpm tertentu atau rpm tinggi agar pengoperannya mulus. Pengoperan gigi juga harus cepat. Kalo pelan malah nyendal. Menguntungkan buat yang butuh akselerasi n top speed. Suara mesin kasar karena spek oli yang super encer. Ketika stater di pagi hari, pake elektrik stater mesin langsung nyala dan cukup digas selama 5detik, mesin Revo dah bisa berputar langsam. Cukup bagus ni oli. Harga sekitar Rp 30.000,00. Sekian sharing oli untuk Honda Revo 100cc.

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:27 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Honda Raih Juara Pertama di Road Race Gubernur Cup 2009

Banjarbaru - Honda kembali menunjukkan performance terbaiknya dalam kejuaraan Daerah Road Race Gubernur Cup 2009 di lapangan Murjani Banjarbaru Minggu (1/3/09) Honda meraih Juara pertama dan kedua dalam kelas berbeda. dengan para pembalapnya Edy Waluyo (Rahul), M Prasetya (Tole) dan

Aldian R. dari Trio Motor Boss Club, Ian Ntel dari Surya Motor Martapura Club dan Nunur Scoots dari Intan Motor Banjarbaru. Mereka saling menunjukkan dan adu gengsi dalam mencari posisi terbaik. Road race yang di mulai dari jam 09.00 wita ini di buka langsung oleh Gubernur kalsel H Rudi Arifin dan dan dihadiri oleh Wakil Walikota Banjarbaru, ketua IMI Kalsel Pengurus B Club Banjarbaru serta undangan khusus motor club yang ada di kota Banjarbaru dan Martapura. Kejurda Road Race Gubernur Cup 2009 ini berhadiah 1 unit Motor Honda new Revo 110cc persembahan Trio Motor Main Dealer Honda Kalsel-Teng. " Semoga event kejuaraan Daerah Road Race 2009 ini terus berlanjut untuk yang akan datang, dengan adanya kegiatan balap ini dapat menyalurkan talenta anak muda yang suka balap," pidatonya Gubernur Kalsel. Kemudian acara dilanjutkan dengan foto bareng. tadinya di seluruh lapangan Murjani Hening berubah menjadi suara raungan motor, suasana jadi tambah semagat, babak penyisihan dimulai dengan MP1, dalam kejurda ini para pembalap Honda membuktikan dengan menyelesaikan babak penyisihan dengan masuk babak final.

Di Kelas bebek 4 tak 110 cc Tune Up Pemula (MP3) pembalap dari Surya Motor Martapura, Ian Ntel meraih Juara Ketiga, Tapi di kelas Scuter Matic s/d 135 cc Tune Up Terbuka, dengan Motor Honda BeATnya Ian Ntel dari club Surya Motor Martapura, ini tidak memberi ampun kepada para pembalap lain yang menggunakan motot Mio dan Spin, dan meraih juara Pertama setelah meyelesaikan 6 putaran. dalam kelas Matic ini Honda Trio Motor Boss Club meraih Juara Keempat dengan ridernya rahul (Edy Waluyo). Honda Trio Motor Boss Club juga meraih juara pertama di kelas MP4, Bebek 4 tak 125 cc Tune Up Pemula, di kelas 125cc ini persaingan sangat ketat dan saling salip antar pembalap di 6 putaran, akhirnya pembalap Honda dengan pembalap anyarnya Aldian R, masuk finish terlebih dahulu dan meraih juara Pertama. Tidak mau kalah dari pembalap Honda lainnya, Nunur Scoots dari dealer Honda Intan Motor Banjarbaru, di kelas bebek 4 tak s/d 110 cc Std Showroom, dengan Honda Bladenya menunjukkan performa terbaiknya meraih Juara Kedua. Untuk pertama kalinya Honda Blade di turunkan di Kejurda Road race Ini, memberikan performa terbaik langsung terbukti dengan meraih sebuah prestasi ! (Sub)

Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:24 0 komentar

Link ke posting ini

Reaksi:

Bore up Honda 100 ccMendongkrak tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring. karena terlalu dekat, susah untuk dibore up gedegedean, itu karena pilihan diameter piston pengganti jadi terbatas. kalo enggak tahu cara mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya bisa pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi cepat panas. untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa adopsi piston honda Sonicdengan diameter piston 58 60mm.

yang mesti dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian crankcase juga ikut dibuka. setelah itu, bubut bagian mulut crankcase yang menghadap pantat blok silinder sebanyak 3mm. bagian crankcase tetap kudu dibubut agar boring baru bisa masuk.

kemudian lanjut ke silinder blok sendiri, sebelum memasang atau menentukan liner piston baru, kudu bilang ke tukang bubut, jelaskan papas bagian blok yang punya jarak renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm. jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya.

tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman. nah setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan. setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking. Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:17 0 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Hasil Drag Bike Juanda 23 juni 2009

BEBEK 2 TAK TUNE UP 125cc

1. Rizky Unyil (Malang) 8.095 dtk 2. Dadang (Jogjakarta) 8.113 dtk 3. Taufik (Surabaya) 8.123 dtk 4. Dadang (Malang) 8.127 dtk 5. Antonius (Jogjakarta) 8.139 dtk

Bebek 4 Tak Tune Up s.d 125 cc

1. Taufik (Surabaya) 8.881 dtk 2. Ricko Bocel (Surabaya) 8.883 dtk 3. David Kancil (Kediri) 9.047 dtk 4. Wel Wel (Surabaya) 9.048 dtk 5. Yopi Rakeri (Surabaya) 9.079 dtk

Sport 2 Tak Tune Up s.d 155 cc

1. Eko Kodok (Semarang) 7.669 dtk 2. David Kancil (Kediri) 7.705 dtk 3. Rizky Unyil (Malang) 7.826 dtk 4. Nawan Rolet (Magelang) 7.847 dtk 5. Taufik (Surabaya) 7.856 dtk

Campuran FFA 2 Tak s.d 250 cc, 4 Tak s.d 400 cc

1. Bowo Cheta (Jogjakarta) 7.444 dtk 2. Antonius (Jogjakarta) 7.467 dtk 3. Nawan Rolet (Magelang) 7.480 dtk 4. David Kancil (Kediri) 7.617 dtk 5. Agung Unyil (Sidoarjo) 7.718 dtk

SELAMAT KEPADA PARA PEMENANG, BAGI YANG LAIN HARAP MENGEJAR LEBIH KENCANG. TETAP SEHAT-TETAP SEMANGAT!! GAS POLLL!!! Sumber : Otomotif Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:14 0 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Hasil Drag Bike JuandaDiposkan oleh omah mburi racing team di 04:13 0 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Hasil Drag Bike Juanda

boleh jadi tanggal bersejarah bagi jawa timur, cukup banyak Pebalap Jatim sukses sebagai tuan rumah dalam Putaran III Kejurnas Drag Bike 2009 kemarin. Dalam even yang digeber di Bandara Lama Juanda itu, pebalap drag Jawa Timur mampu tampil meyakinkan di depan pendukungnya. Pada tiap kelas kejurnas yang dilombakan terdapat pebalap Jatim di ranking lima besar. Sebagaimana kelas Sport 2tak TUNE UP 155 cc, mempertarungkan motorsport 2tak paling liar, dengan spec-spec yang diambil dari motor Special Engine bersuara knalpot ala lebah, desingan magnet racing, karburator skep kotak berventuri raksasa dengan membran VFORCE 3.0 di dalamnya, serta pemilihan rasio dengan berat badan joki menjadi kuncian kemenangan di ajang balap ini. Dialah, Andi Memet dan

Rizky Unyil, pebalap profesional dari TIM Drag Bike Jawa-Timur, Bofas, mampu menorehkan prestasi gemilang dengan finish satu dan dua di kelas yang sama. Sementara Galang, pebalap yang seringkali juga menangani motor Suzuki Satria KoniSpeed mengalah untuk sementara waktu di podium keempat. Sedangkan sang legenda balap Eko Chodox Sulistyo, Juara Nasional 2008, pemimpin peringkat Juara Nasional 2009 hingga putaran III ini tertahan lajunya di posisi ketiga. Spektakuler!! Apalagi serunya di kelas para raja, Free For All MOTOR 2 Tak hingga 250cc. Bagaimana ban Comet M1 yang berlabel KING OF DRAG dipaksa meladeni power besar dan kehandalan para pebalap. Lihat bagaimana selisih waktu yang hanya dalam hitungan seperseratus detik menentukan kalah-menangnya seseorang. Bowo berhasil finish hanya bermodalkan 0.023 detik di depan rivalnya Antonius Petruk. Keduanya adalah pebalap Jogjakarta. Sedangkan Pebalap Jatim hanya berhasil bertengger di podium 4 dan 5, Diwakili oleh athlete David R, pembalap dari Vertical, mampu sedikit lebih cepat Rizky, dari klub War. Namun dari perolehan waktu antara sang juara dan peraih podium no.5 cukup rapat, hanya beda seperempat secon saja. Skill pembalap dalam mengendalikan motor kelas raja lah mungkin yang membedakan. Di kelas bebek, yakni bebek 2 tak tune up 125 cc Jawa-Timur menang 3 : 0 atas pembalap Jogjakarta. Lagi-lagi sang pebalap handal Rizky Unyil dari kota Malang mampu menorehkan 8 koma NOL detik untuk jarak 201 meter mengendarai motor bebek. Dadang menempel ketat di urutan kedua dengan selisih 0.1 detik saja lebih lambat. Namun lihat betapa urutan 3,4,5 perolehan waktunya begitu rapat. HEBAT!! Engine tuning modern telah bergeser trend ke arah motor 4-TAK, ini terbukti dengan torehan waktu yang semakin tajam. Maestro-maestro tuner motor drag melakukan perkawinan dengan joki-joki kawak maka hasilnya sangat mengesankan, bagaimana motor bebek 4-Tak berkapasitas mesin hanya 125 cc mampu menembus perolehan waktu 8 detik. Sebuah hasil seni dan ilmu pengetahuan, serta riset dan ketekunan terbayar disini. Podium 1-2-3-4-5, disapu bersih oleh tim Drag Jawa Timur. Terlalu dini untuk mengatakan kebangkitan balap di Jawa Timur, jika para tuner dan pebalap Jatim makin solid maka bukan tidak mungkin era kejayaan drag bike akan terulang. Dengan Taufik asal Surabaya juara pertama dengan perolehan waktu 8.88 second, dan dikunci oleh Yopi asal Surabaya dengan timer 9.07, atau bisa dibilang teknik bikin motor 4 TAK di Jawa Timur makin merata, hanya bagaimana pebalap mengolahnya di Lintasan Drag Strip. Diposkan oleh omah mburi racing team di 04:11 0 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

KOREK HARIAN MOTORsaya mempunyai pengetahuan sedikit banyak tentang mesin terutama soal up-grade mesin standar ke balap ( bore-up ). Berikut ini akan saya bagi dua: 1. Untuk mesin korek harian 2. Untuk korek balap Namun, mohon maaf apabila tidak terlalu komplit karena data ini berasal dari Spesifikasi motor saya yang juga kebetulan Yamaha Jupiter Z dan ada data-data yang kami mohon maaf sekali masih dirahasiakan ( privasi ) saya. KOREK HARIAN

Dalam pengerjaan mesin ini, memang tergolong sederhana dan tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan mesin balap, Korek Harian ini juga yang sering dipilih sebagai alternative ke dua para pecinta motor ( Bikers) yang suka akan akselerasi serta kecepatan juga yang mempunyai Budget sedang, Namun, walaupun pengerjaan mesin tidak terlalu berat tetap membutuhkan perhitungan serta trik agar budget tidak terlalu membengkak atau tidak terlalu membuang banyak spare part. 1. Piston Sudah barang wajar jika ingin cepat mengail tenaga mesin bawah maupun atas perlu perbesaran piston, hal ini dimaksudkan agar pembakaran dalam dapur pacu meningkat, sehingga tenaga motor bertambah beberapa hp. Namun, dalam korek harian hal ini sering tidak perlu karena akan merubah konstruksi dapur pacu sehingga perlu settingan yang berbeda dari mesin standar. Tatapi, juga ada yang masih berani menganti piston dengan diameter besar, hal ini sah-sah saja asalkan D piston < 55mm-56mm ini penuturan dari salah satu mekanik juga kalau piston untuk korek harian tidak usah memakai piston besar, cukup kanibalkan motor Underbond sejenisnya saja, karena akan terlalu memakan banyak liner yang akan mengakibatkan panas serta gesekan yang tinggi, terlebih bila dipakai harian pasti umur piston akan cepat aus, hal ini berbeda dengan mesin balap, kalau mesin balap sesudah selesai balap mesin langsung dibelah !

2. Kopling Manual Sekarang sudah banyak produk motor Underbone yang sudah mengadopsi sistem kopling manual, sehingga hanya perlu mengubah per dan kampas, selebihnya tinggal setting. Namun, bagi motor Underbone yang masih menganut sistem kopling otomatis seperti juga Yamaha Jupiter-Z, perlu dilakukan pengubahan sistem pemindah gigi ini, karena di dalam sistem kopling otomatis tenaga motor akan terbuang sekitar 15% di otomatis . hal ini berakibat pada penguranag tenaga, buat apa pengapian serta dapur pacu sudah di up-grade tetapi kopling masih standar, memang tenaga meningkat, tetapi lebih maksimal lagi mengantian kopling dari sistem otomatis ke sistem manual, selanjutnya tinggal merubah dan menyetting seperti pengerasan per kopling, pengantian kampas konvensional ( ABS ) ke green paper atau yang lebih wah! lagi penggantian dengan kampas model kanvelar yang diadopsi motor balap, bisa juga menyetting dudukan kopling itu sendiri, dan selanjutnya terserah anda mau bagaimana enaknya memakai kopling manual. 3. Klep ( Valve ) Barang satu ini bertugas untuk mengatur keluar masuk bahan bakar, klep ini sengat vital keberadaannya di dalam motor 4 langkah, hal ini juga yang sebagai pembeda 2 tak dan 4 tak, memang teknologi motor sekarang sudah mengadopsi sistem klep dengan jumlah klep mencapai 4 buah atau DOHC ( Double Over Head Cam ) ini bertujuan untuk meminute konsumsi bahan bakar lebih banyak sehingga tenaga mudah dikail, namun, di Indonesia produk motor, khususnya motor bebek, sangat jarang yang memakai sistem DOHC dan umumnya memakai sistem SOHC ( Single Over Head Cam ). Untuk sementara kita tinggalkan sistem DOHC, dan kita bicarakan SOHC karena motor Yamaha JupiterZ memakai sistem SOHC. Untuk korek harian tidak diwajibkan untuk mengganti klep besar atau malah sampai mengubah sudut kemiringan klep, cukup setting sasuai kebutuhan dan juga keadaan lingkungan sekitar, standar celah klep jupie adalah IN 0,05-0,10mm sedangkan EX 0.08mm-0,13mm, kita hanya cukup memainkan celah klep diantara batas toleransi tersebut, kalau ingin top speed kita mainkan batas terkecil, sedangkan kalau ini akselerasi tinggal kita mainkan batas atas, silahkan mencoba. Selain itu cara lain yang digunakan adalan mengganjal per klep atau menganti per klep yang keras, sekali lagi cukup mengkanibal motor lain. Ada juga satu cara lain, namun ini masih jarang diaplikasi, karena harus memakai keahlian khusus yaitu porting polish batang klep atau lazimnya memperkecil batang klep biar suplai bahan bakar lancar, ini sering juga bersamaan dengan memorting lubang klep dengan melapisi

logam tertentu, tetapi sekali lagi ini butuh biaya mahal dan tidak semua bengkel bisa karena harus memakai perhitungan serta keahlian khusus!

4. Karburator Karburator disini penting keberadaannya karena ia bertugas sebagai pencampur antara bahan bakar dengan udara yang selanjutnya akan dibakar di ruang bakar, didalam korek harian tidak perlu menganti karburator besar apalagi karburator model PE atau karburator kotak, sekali lagi Cuma memainkan setting, kita tinggal memainkan step main jet dan pilot jet bila main jet diganti ukuran lebih besar maka pilot jet juga ikut menyesuaikan. Terus tinggal membersihkan bagian pelampung serta lambung karburator dari endapan bahan bakar maupun dari debu luar. Tak lupa intake manifold atau leher karburator juga ikut dibersihkan, bila perlu diperhalus memakai amplas halus ataupun di porting, kalau tarikan lebih jos! Lagi dan lebih enteng betotan gasnya kita bisa memilih jarum skep yang model tirus atau lancip serta sedikit memodifikasi per skep karburator, setelah itu saya serahkan untuk setelan stationer maupun setelan udaranya, karena dalam karburator ada yang berubah semacam penggantian main ataupun pilot jetnya maka bergeser pula setelannya.

5. Penagapian Pengapian penting bagi sebuah mesin, karena berguna sebagai sumber api untuk membakar campuran bahan bakar di dalam ruang bakar, jangan terburu-buru tergiur untuk mengganti semua perangkat pengapian seperti penggantian sistem kelistrikan dari DC ke AC karena AC unggul dan stabil di putaran atas, dalam korek harian kita cukup hanya mengganti beberapa piranti, Yamaha Jupiter Z menganut sistem pengapian DC dan sudah terkenal tarikan bawah serta menengah yang garang, namun memasuki putaran atas tenaga mulai berkurang akibat adanya limiter pada piranti CDI, piranti ini berguna untuk mengatur dan meminute listrik yang ada serta mengubah sinyal dari spul pengapian, di Indonesia telah tersedia beberapa merk serta produk CDI Aftermarket. Seperti produk lokal yaitu merk BRT (cibinong) dan XP, kalau punya budget lebih sah-sah aja lirik produk luar seperti merk Black Hawk, Shindegen (Thailand), Kitti dll, tapi jelas harganya lebih mahal dan ndak usah membeli CDI yang menggunakan remote dan menggunakan sistem Dual Band. Di korek harian hanya butuh CDI Unlimite, dan tidak usah membutuhkan penyetingan pengapian seperti dalam korek balap, karena mesin tidak terlalu berubah serta pemakaiannya pun harian, dan bagi yang berkantong mepet juga jangan malu-malu untuk kembali lagi mengkanibalkan CDI dari motor merk lain yang sudah jelas pengakuannya atau bisa juga kita bereksperimen dengan mengabungkan 2 CDI standar intinya kita hanya menghilangkan limiter. Setelah itu kita fokus pada piranti yang bernama Koil, piranti ini bertugas sebagai pembesar tagangan (Voltase) dari CDI untuk disalurkan ke Busi (Spark) Koil ini kita rubah juga mengunakan produk Aftermarket dan juga merk yang sama seperti CDI.

Setelah itu kita lakukan penggantian Busi (Spark) piranti ini sebagai pucuk atau sumber api terakir yang berada di dalam ruang bakar karena piranti ini memercikan bunga api kedalam ruang bakar dan membakar campuran bahan bakar serta udara.

Penggantian ini tidak diharuskan, bila kita memakai busi standar sah-sah aja tinggal kita lihat kode

untuk busi dingin, dan kode untuk busi panas ini dilakukan untuk adaptasi mesin terhadap lingkungan kalau tempat tinggal anda panas kita pakai busi dingin, namun bila linkungan dingin kita pakai busi panas, ini dilakukan untuk menhindari mesin susah hidup pada kondisi dingin dan juga menghindari Overhold ( panas berlebih ) Diposkan oleh omah mburi racing team di 00:50 1 komentar Link ke posting ini

Reaksi:

Tes Performa Suzuki Skywave 125 Sensasi Baru SkubekKenapa Em-Plus bisa bilang begitu? Soalnya, skubek ini memang sejatinya yang disebut skuter bebek. Di mana sok belakangnya mengaplikasi model dua peredam kejut alias sokbreaker layaknya bebek. Begitu juga dimensi jok belakang dan adanya underbone atawa tulang tengah. Pengendara, tak langsung berhubungan dengan dek bawah. Bikin penasaran memang. Suzuki Skywave 125 kapasitas mesinnya sama dengan Suzuki Spin 125. Apalagi Skywave lebih berat dibanding Spin. Nah, jangan-jangan tenaga dan akselerasinya Skywave lebih loyo? AKSELERASI Sebagian besar, ini juga menjadi pertanyaan. Ya, lebih mantap mana akselerasi antara Suzuki Skywave 125 ketimbang Suzuki Spin 125. Makanya Em-Plus pun langsung mengeluarkan senjata andalan alias pesanan yang juga kebetulan baru datang. Yaitu, Vericom VC 3000. Bukan lagi Vericom tipe VC 2000 ya! Alat ini berfungsi buat mengukur akselerasi. Nah semua jawaban, bisa diberikan peranti digital ini secara presisi. Buat awalan, Em-Plus mengetes akselerasi mesin di putaran bawah.

Dua tes akselerasi awal dilakukan. Pertama, akselerasi kecepatan 060 km/jam. Lalu lanjut lagi ke perhitungan akselerasi melalui jarak 0100 meter. Dua tes awal ini, bisa Em-Plus bilang hanya sebatas putaran mesin bawah hingga menengah.

Sekarang dimulai pengetesan 0-60 km/jam. Buat akselerasi awal ini, skubek yang juga berkapasitas sama dengan Spin 125, sanggup mengukuhkan waktu 6,19 detik. Angka segitu, berhasil ditembus dengan jarak 60,4 meter.

Lanjut lagi ke perhitungan jarak. Yaitu, 0100 meter. Waktu terbaik yang berhasil diraih Skywave hanya 8,91 detik. Itu setelah meraih kecepatan 64,1 km/jam bersama Skywave 125.

Melihat dari dua data akselerasi itu, terlihat jelas bahwa performa putaran bawah Suzuki Skywave 125 lebih gesit ketimbang Suzuki Spin 125. Masih penasaran dengan performa mesin menengah ke atas, lanjut ke tes akselerasi berikutnya.

Yaitu, akselerasi 0-80 km/jam. Kenapa dibilang menengah ke atas? Itu karena untuk meraih kecepatan

segitu, butuh putaran mesin tinggi. Wush... Waktu yang didapat buat akselerasi ini, 12,76 detik. Dengan jarak tempuh 185,3 meter.

Mirip pembalap drag, Em-Plus lanjutkan lagi tes akselerasi perhitungan jarak 201 meter. Waktu terbaik yang berhasil ditembus, 14,17 detik. Waktu segitu, ditempuh dengan kecepatan 74,2 km/jam.

HANDLING DAN ERGONOMI Berkendara dengan Suzuki Skywave 125, memberi tawaran berbeda ketimbang berkendara dengan skubek lainnya. Itu karena skubek ini memiliki tulang tengah. Berkendara pun, agak mirip dengan menunggangi bebek. He,he,he.

Tapi manuver ekstrem yang lincah dilakukan di Spin 125, agak terhambat di Skywave. Mungkin karena dimensinya yang lebih panjang ketimbang Spin 125, yaitu, 1.935 mm. Berbeda dengan Spin 125 yang memiliki panjang 1.859 mm (Selisih 76 mm).

Belum lagi bobotnya yang lebih berat 18,8 kg ketimbang Spin 125 versi pelek cast wheel alias palang. Jadi buat manuver, sobat kudu keluarkan tenaga ekstra. Tapi semua itu, dibayar tuntas dengan redaman empuk dari suspensi dobel yang diusung Skywave 125.

Berkendara di jalan berlubang/rusak, terasa sangat nikmat. Lho kok? Iya, sok lembut bermain mengikuti entakan yang ada. Selain sok, hal ini mungkin karena didukung pemakaian lingkar roda yang lebih besar ketimbang Spin 125. Yaitu roda 16 inci, bukan 14 inci.

Yakin dengan kenyamanan suspensi yang diberikan, Em-Plus berani tancap gas di tikungan. Rebah kecepatan 60 atau 80 km/jam mantap dilakukan. Suspensi terasa sekali mengikuti gerak haluan dan buritan bermain.

KONSUMSI BENSIN Enggak lupa Em-Plus mengukur konsumsi bensin saat pengetesan ini. Soalnya, ini juga menjadi perhitungan seseorang buat membeli motor. Untuk ini, dilakukan dua teknik pengetesan secara bersamaan.

Pertama, Skywave 125 diajak berkeliling dengan gaya berkendara halus. Yaitu, bukaan gas dilakukan secara perlahan atau dengan cara mengurut. Begitu juga kecepatan. Lari skubek dipatok tak boleh lebih dari 70 km/jam. Kecepatan segitu merupakan kecepatan rata-rata pengendara di Ibu Kota.

Kombinasi gaya berkendara kedua. Yaitu, motor diajak berlari tanpa aturan. Artinya, bukaan gas dibuka secara spontan melalui medan uji coba yang stop and go. Bahkan, kecepatan tak dibatasi. Malah, kerap kali Em-Plus berlari dengan skubek ini di 100 km/jam. Dan, sekali-sekali menyentuh top speed di angka 110 km/jam di spidometer.

Dengan dua gaya berkendara itu, Suzuki Skywave 125 harus meminum satu liter Premium TT (Tanpa Timbel), sesudah berlari 32,5 kilometer. Kaget dengan angka itu, Em-Plus langsung buka contekan lama. Yaitu hasil Komparasi BBM Skubek, yang pernah ditulis di MOTOR Plus edisi 404/VIII.

Ya, hasil itu tidak ada ubahnya dengan hasil yang diberikan Suzuki Spin 125. Per liter Premium TT, Suzuki Spin 125 sanggup berlari hingga 32,5 km. Namun ditotal keseluruhan kapasitas tangki Skywave yang muat 4,7 liter, maka skubek pabrikan lambang S ini sanggup berlari hingga (TOTAL) 152,75 kilometer.

DATA AKSELERASI (DETIK) Akselerasi Spin Skywave 060 km/jam 7,32 6,19 080 km/jam 13,41 12,76 0100 meter 8,95 8,91 0201 meter 13,43

14,17

Top Speed: 110 Km/Jam (400 Meter) Konsumsi Bahan Bakar :1 Liter / 32,5 Km