Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do -...

91
Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini

Transcript of Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do -...

Page 1: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do

Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini

Page 2: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

iv

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Ikhtisar eksekutif

emerintah Kabupaten Paser berupaya menyelenggarakan

pemerintahan dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang

baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya.

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu

aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan.

Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi, misi, tujuan

dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas perumusan

perencanaan strategis organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin

dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan. Laporan

Kinerja tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana

yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja

kedepan. Dengan langkah ini setiap Instansi Pemerintah dapat senantiasa

melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran

menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana 22

sasaran yang ingin dicapai dengan 1 sasaran yang tidak dapat diukur yaitu

sasaran 16 Meningkatnya Pemahaman Masyarakat Tentang Pendidikan Politik

dan Perilaku Demokratis dengan indikator Tingkat partisipasi pemilihan umum

pada tahun 2017 tidak termasuk kedalam sasaran dan indikator kinerja yang

dinilai, karena tingkat partisipasi pemilihan umum dilaksanakan apabila ada

pemilihan umum, sehubungan pada tahun 2017 tidak ada pelaksanaan

Pemilu, maka sasaran 16 tidak dilakuan pengukuran, sehingga sasaran yang

ingin dicapai pada Tahun 2017 hanya menjadi 21 sasaran dan 55 indikator

kinerja, yang juga merupakan indikator kinerja Utama dengan mengacu pada

lima misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2017.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 21 sasaran strategis

yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 menunjukkan 16

sasaran telah berhasil dicapai dengan baik. Tingkat pencapaian Kinerja

Pemerintah Kabupaten Paser dengan rata-rata capaian sasaran sebesar

94,81% dengan kategori “Sangat Berhasil”. Rincian capaian kinerja rata-rata

tiap sasaran strategis tersebut dapat dideskripsikan dalam tabel yang

tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 16 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

P

Page 3: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

v

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Paser

Tahun 2017 ditetapkan sebagai berikut :

No Sasaran Rata-rata

capaian

Outcome (%)

Keterangan

1. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar

pembangunan, jaringan komunikasi dan

internet

102,5 Sangat Berhasil

2. Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat

yang berwawasan lingkungan

90,4 Sangat Berhasil

3. Meningkatnya akses dan kualitas dan daya

saing pendidikan

96,6 Sangat Berhasil

4. Meningkatkan partsisipasi dan peran aktif

pemuda dan prestasi keolahragaan

100 Sangat Berhasil

5. Meningkatkan akses, mutu dan daya saing

pelayanan kesehatan

71,5 Berhasil

6.

Meningkatnya produksi,Produktifitas dan

Kualitas Komoditi Pertanian, perkebunan,

Peternakan dan Perikanan

95 Sangat Berhasil

7. Meningkatnya nilai tukar petani (NTP) 94,7 Sangat Berhasil

8. Tercukupinya Ketersediaan Pangan 100 Sangat Berhasil

9. Berkembangnya sektor pariwisata 70 Berhasil

10

Meningkatnya peran pasar tradisional,

koperasi dan UMKM dalam perekonomian

masyarakat

105 Sangat Berhasil

11. Menurunnya Angka Pengangguran 104 Sangat Berhasil

12. Meningkatnya investasi 98 Sangat Berhasil

13. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan

hidup

94 Sangat Berhasil

14. Meningkatnya akuntabilitas kinerja birokrasi 92,25 Sangat Berhasil

15.

Meningkatnya perencanaan

pembangunan,pengelolaan data dan

implementasi kerjasama daerah

100

Tabel 1

Capaian Kinerja Per Sasaran

Page 4: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

vi

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

17.

Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk

berpartisipasi dalam berbagai proses

pembangunan

20,31 Kurang Berhasil

18. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan

lokal dalam pembangunan

100 Sangat Berhasil

19. Meningkatnya kerukunan, keamanan dan

ketertiban masyarakat

100 Sangat Berhasil

20. Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap

bencana alam

167 Sangat Berhasil

21. Meningkatnya perlindungan sosial bagi

masyarakat

106,5 Sangat Berhasil

22. Meningkatnya perlindungan bagi perempuan

dan pemenuhan hak anak

84,7 Berhasil

NILAI CAPAIAN KINERJA SASARAN ( RATA-

RATA SEDERHANA)

94,81 SANGAT BERHASIL

Tabel 2

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja

Kabupaten Paser Tahun 2017

Sasaran 1 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar pembangunan, jaringan komunikasi dan internet

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Panjang jalan dalam kondisi

mantap

94 km 80 Km 85

2. Panjang jembatan kondisi

mantap (persentase)

56,50% 54,55 96,54

3. Tingkat kepatuhan terhadap

dokumen RTRW

60% 74% 123

4. Irigasi kondisi mantap 47% 45,57

5. Persentase desa blankspot 30% 20% 133

6. Persentase pelayanan publik

terintegrasi dalam sistem e-

10% 10% 100

Page 5: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

vii

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

government

7. Hasil pelaksanaan konstruksi

yang terstandar SNI

10% 8% 80

8. Sarana dan prasarana publik

yang memadai

53 53 100

Sub Total 102,5

Sasaran 2 Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Luasan kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh

453,6 Ha 453 Ha 81,13

2. Rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih

56.200 KK 55.964 KK 99,58

Sub Total 90,4

Sasaran 3 Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing

Pendidikan NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. APK PAUD 50,45 48,47 96

2. APM PAUD 51,13 48,43 95

3. APK SD 100 113,2 113

4. APM SD 96,1 94,13 98

5. APK SMP 90 87,8 98

6. APM SMP 71,2 60,31 85

7. Rata-rata lama sekolah 9 8,19 91

Sub Total 96,6

Sasaran 4 Meningkatkan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dan Prestasi Keolahragaan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Jumlah wirausaha muda mandiri 2 2 100

2. Jumlah cabang olahraga berprestasi nasional

3 3 100

Sub Total 100

Page 6: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

viii

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sasaran 5 Meningkatkan Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Kesehatan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Angka harapan hidup 74 72,02 97

2. AKI/1000 penduduk 8 kasus 12 kasus 50

3. AKB/1000 penduduk 11 kasus 40 Kasus 28

4. Persentase penduduk memiliki

jaminan kesehatan

35% 29,71 85

5. Persentase Fasilitas Kesehatan

Terakreditasi

50% 45% 90

6. Indeks Keluarga Sehat 0,3 0,237 79

Sub Total 71,5

Sasaran 6 Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi Pertanian, Perkebunan, Peternaka dan Perikanan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Kontribusi sektor pertanian perkebunan, peternakan dan perikanan terhadap PDRB (%)

13,18 12,56 95%

Sub Total 95%

Sasaran 7 Meningkatnya Produksi Pertanian dalam Arti Luas NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1 Produksi Hasil Pertanian (Ton/tahun) a. Produksi Padi b. Produksi Jagung c. Produksi Kedelai

48.315 1.066 224

41.468 3.523

61

86 330 27

Rata-rata 148

2 Produksi Hasil Perikanan (Ton/tahun) a. Perikanan Tangkap b. Perikanan budidaya

10.870 15.157

10.937,70 12.476,5

100,6 82

Rata-rata 89,7

3 Produksi Hasil Perkebunan (Ton/tahun) a. Kelapa Sawit

3.040.000

2.029.319

67

Page 7: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

ix

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

b. Karet 10.500

10.640

101

Rata-rata 84

4 Produksi Hasil Peternakan (Ton) a. Daging b. Telur

559,29 572,98

319,68 324,09

57 57

Rata-rata 57

Sub Total 94,7

Sasaran 8 Tercukupinya Ketersediaan Pangan NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Jumlah Penanganan Desa Rawan Pangan

68 Desa 68 Desa 100

Sub Total 100

Sasaran 9 Berkebangnya Sektor Pariwisata NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Jumlah Kunjungan Wisata 25.609 Orang 17.834 Orang 70%

Sub Total 70%

Sasaran 10 Meningkatnya Peran Pasar Tradisional, Koperasi dan UMKM dalam Perekonomian Masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Omzet UMKM (%) 36% 38,69% 107

2. Presentase koperasi aktif 70% 78% 111

3. Kontribusi industri pengolahan

terhadap PDRB

4,64% 4,51% 97,20

Sub Total 105%

Sasaran 11 Menurunnya Angka Pengangguran NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

Page 8: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

x

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

1 2 3 4 5

1. Tingkat keterserapan tenaga

kerja (%)

91,41% 97,37 104%

Sub Total 104%

Sasaran 12 Meningkatnya Investasi NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Jumlah nilai investasi berskala

Nasional (juta)

522.665 510.165 98

Sub Total 98

Sasaran 13 Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup

76 66,56 88

2. Luas kawasan konservasi 225.831,17 225.831,17 100

Sub Total 94

Sasaran 14 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Opini BPK terhadap Laporan

Keuangan Daerah

WTP WTP 100

2. Nilai EKPPD 2,6 2,9 112

3. Nilai Evaluasi AKIP 60 40,58 68

4. Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan

yang melakukan Pelayanan

Publik

75 66,5 89

Sub Total 92,25

Sasaran 15 Meningkatnya PerencanaanPembangunan, Pengelolaan Data dan Implementasi Kerjasama Daerah

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Persentase Program Prioritas

yang tertuang dalam Rencana

Kerja Pemerintah Daerah

100% 100% 100

Page 9: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

xi

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sub Total 100

Sasaran 16 Meningkatnya Pemahaman Masyarakat tentang Pendidikan Politik dan Perilaku Demokrasi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Tingkat partisipasi pemilihan

umum

-

Sub Total

Sasaran 17 Meningkatnya Akses Masyarakat Lokal untuk Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Persentase komunitas adat

terpencil (KAT) yang menjadi

sasaran pembangunan

30% 11,9% 39,67

2. Indeks pembangunan gender 72,26 68,66 95%

Sub Total 20,31

Sasaran 18 Meningkatnya Promosi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Persentase program

pembangunan yang mengangkat

nilai-nilai kearifan lokal

80% 80% 100

Sub Total 100

Sasaran 19 Meningkatnya Kerukunan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Jumlah konflik berbau SARA 1 Kasus 0 Kasus 100

2. Persentase Penegakan PERDA 100% 100% 100

Sub Total 100

Sasaran 20 Meningkatnya Kesiapsiagaan Terhadap Bencana NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

Page 10: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

xii

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

1 2 3 4 5

1. Tingkat waktu tanggap (response

time rate) daerah layanan

Bencana Alam

3 Jam 1 Jam 167%

Sub Total 167%

Sasaran 21 Meningkatnya Perlindungan Sosial bagi Masyarakat NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Menurunnya Tingkat Kemiskinan 9,2 8,68 106,5

Sub Total 106,5

Sasaran 22 Meningkatnya Perlindungan bagi Perempuan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. kasus kekerasan terhadap

perempuan

18 Kasus 23 Kasus 72

2. kasus kekerasan terhadap

anak

18 Kasus 22 kasus 77,7

3. Predikat kabupaten layak

anak

600 480 80

4. Anak dan balita terlantar

(anak dan balita)

Anak Terlantar

70

62 111,4

Balita Terlantar

450

420 106,7

Rata2 109,1

Sub Total 84,7

Kinerja sasaran strategis yang diukur dengan 55 indikator

sebagaimana tersebut diatas, ada beberapa capaian indikator yang masih

rendah dan perlu digarisbawahi untuk dilakukan perbaikan capaiannya pada

tahun mendatang melalui serangkaian strategi, kebijakan, program dan

kegiatan yang terukur dan efektif dan tepat sasaran yang tertuang baik

dalam dokumen perencanaan maupun penganggaran, termasuk dalam hal

kebijakan percepatan, peningkatan dan penguatan pelayanan publik melalui

kebijakan penerapan standar pelayanan minimal bagi Perangkat Daerah

Page 11: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

xiii

Pemerintah Kabupaten Paser Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

pengampu SPM, penyusunan standar pelayanan publik, penyusunan SOP,

penerapan ISO di setiap satuan kerja, penguatan komitmen dalam

pencapaian target MDGs.

Perlu untuk mereview program dan kegiatan yang tetuang dalam

rencana kerja tahunan dengan program kegaiatan yang lebih memberikan

dampak percepatan dan perbaikan dalam capaian indikator kinerja dalam

rangka pencapaian sasaran organisasi khususnya bagi indikator kinerja yang

capaiannya rendah, adapun jkan program kegiatan yang sudah ditetapkan

dalam dokumen perencanaan dan juga tertuang dalam dokumen anggaran.

Yang juga menjadi dilema dan menjadi keluhan di setiap Perangkat

Daerah adalah terkait dengan penganggaran yaitu ukuran-ukuran

keberhasilan yang sudah ditetapkan dalam rencana jangka menengah

(Renstra Perangkat Daerah) belum terkawal secara optimal dalam bentuk

penganggaran yang memadai, oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem

yang memadai agar ukuran-ukuran keberhasilan yang sudah ditetapkan

dalam rencana jangka menengah terkawal dengan baik memenuhi dukungan

anggaran yang memadai.

Hal lain yang juga bersifat urgens untuk kedepannya adalah

membangun sistem pengelolaan data kinerja yang selama ini menjadi

kelemahan yang mendasar dalam pengumpulan data kinerja, kevalidan,

keabsahan dan keandalan data/informasi kinerja.

Page 12: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

xvii

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

DAFTAR ISI

PENGANTAR ............................................................................................................................................... i-iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................................................iv-iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................hal 1-32

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ............................................... hal 33-65

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................................hal 66-125

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................hal 126-128

LAMPIRAN :

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PASER TAHUN 2017

TABEL REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

(LKjIP) KABUPATEN PASER

Page 13: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKjIP 2017

xvii

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Page 14: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

1

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

A. UMUM

kuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan /

kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah

diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang

telah ditetapkan melalui Laporan Kinerja Insatansi Pemerintah yang

disusun secara periodik.

Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor

XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas

korupsi, Kolusi dan Nepotisme; dan Undang-undang Nomor 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya, sebagai kelanjutan dari produk

hukum tersebut diterbitkan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor

7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

pada tahun 2014 Pemerintah mengeluarkan Perpres Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai

pengganti Inpres Nomor 7 tahun 1999

Salah satu kewajiban Instansi pemerintah Daerah dalam

pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah

sebagaimana amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 adalah menyusun

Laporan Kinerja. Pengertian Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang

menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang

disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara / Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBN/APBD)

Lebih jauh Laporan Kinerja dibuat dalam rangka perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan serta

A

BAB I

PENDAHULUAN

Page 15: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

2

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu

sistem akuntabilitas yang memadai, sekaligus berperan sebagai alat

kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good

governance.

Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016 – 2021,

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Paser Tahun 2016

dan perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah; serta memperhatikan Peraturan menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2017 berisi Ikhtisar

Pencapaian Sasaran sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen

Penetapan Kinerja dan Dokumen Perencanaan. Pencapaian sasaran

tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RKPD,

realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang

memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator

sasaran, dengan demikian Laporan Kinerja Kabupaten Paser menjadi

laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah oleh Bupati kepada

Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang

berlaku.

Telah menjadi tekad seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten

Paser untuk semakin berbenah dan memberdayakan diri dalam

menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang akuntabel, transparant

dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan yang di

sesuaikan dengan potensi, tingkat kebutuhan dan karakteristik Daerah

Kabupaten Paser.

Sebagai tindak lanjut dari Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pemerintah

Kabupaten Paser membuat laporan Kinerja tahun anggaran 2017,

sebagai bentuk pertanggung jawaban.

Page 16: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

3

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

1. Kedudukan

Pemerintah Kabupaten Paser dibentuk berdasarkan Undang-undang

Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Nomor 3

Darurat Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di

Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9).

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk

mewujudkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Paser

berpedoman kepada antara lain :

1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Kolusi,Korupsi Nepotisme;

2) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,

3) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara RI

Tahun 2004 Nomor 126)

4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

5) Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (lembaran Negara RI Tahun

2005 Nomor140, tambahan Lembaran Negara RI Nomor

4577)

6) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (lembaran Negara RI Tahun 2007

Nomor 89, tambahan lembaran Negara RI Nomor 4741.

7) Perpres nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

9) Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja , pelaporan Kinerja dan Tata Cara Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Page 17: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

4

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

2. Struktur Organisasi

Pemerintah Kabupaten Paser dipimpin oleh Bupati Drs. H

Yusriansyah Syarkawi M.Si periode 2016 - 2021. Untuk mendukung

pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah, Pemerintah

Kabupaten Paser didukung dengan perangkat organisasi yang

terdiri dari :

a. Sekretariat Kabupaten,

b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

c. Badan sebanyak 5 satuan kerja,

d. Dinas sebanyak 20 satuan kerja dan

e. Inspektorat

f. Kecamatan 10 Satuan Kerja

g. Kesatuan Bangsa dan Politik.

h. Penanggulangan Bencana Daerah

i. Rumah Sakit Umum

j. Satuan Polisi Pamong Praja

k. Sekretariat Korpri

3. Kewenangan

Dengan dijadikannya Kabupaten Paser sebagai daerah otonomi,

maka sesuai UU nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah kewenangannya mencakup seluruh

bidang pemerintahan, kecuali kewenangan yang menjadi

kewenangan pusat yakni :

1) Politik luar negeri,

2) Pertahanan dan keamanan,

3) Peradilan,

4) Moneter dan fiskal,

5) Agama,

6) Pertanahan (ditunda sesuai Keppres Nomor 10 Tahun 2001

dan surat Mendagri dan Otda selaku Kepala BPN Nomor 110-

201-KBPN tanggal 23 Januari 2001)

Page 18: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

5

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

7) Kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian

nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem

administrasi negara dan lembaga perekonomian negara,

pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

pendayagunaan sumber daya alam, serta teknologi tinggi

yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional (sesuai

Keppres Nomor 62 Tahun 2001).

Dengan disahkannya Undang- Undang 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintah Daerah disebutkan tentang pembagian

penyelenggaraan urusan pemerintah, urusan pemerintahan

dibagi atas urusan absolut yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Pusat, urusan pemerintahan umum, dan Urusan

pemerintahan konkuren yang dibagi antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan Absolut adalah Urusan

Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan

Pemerintah Pusat. Urusan pemerintahan Konkuren adalah

Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat

dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan

pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.

Untuk urusan konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi

antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah

kabupaten/kota dibagi menjadi urusan pemerintahan wajib

dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib

adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh

semua Daerah. Sedangkan Urusan Pemerintahan Pilihan

adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh

Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah. Urusan

pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah daerah

terbagi menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan

Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak

berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Esensi dari

penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur berdasarkan

Page 19: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

6

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

distribusi kewenangan tersebut adalah untuk merealisasikan

fungsi – fungsi pemerintahan di bidang pelayanan publik,

pembangunan dan pemberdayaan, dan keamanan.

Pelaksanaan fungsi itu membutuhkan kejelasan kewenangan

yang memadai dan dukungan anggaran yang maksimal.

Untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

tanggung jawab Pemerintah Daerah, maka diterbitkanlah

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah. Diundangkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah pada

tanggal 19 Juni 2016 adalah mencabut dan menyatakan tidak

berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah

ini memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah

dalam menata Perangkat Daerah secara efisien, efektif, dan

rasional sesuai dengan kebutuhan nyata dan kemampuan

daerah masing-masing serta adanya koordinasi, integrasi,

sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan

antara Pusat dan Daerah. Dasar utama pembentukan

perangkat daerah adalah adanya urusan pemerintahan yang

diserahkan kepada daerah dan menjadi kewenangan daerah,

yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan

wajib dibagi atas urusan wajib yang berkaitan dengan

pelayanan dasar, dan urusan wajib yang tidak berkaitan

dengan pelayanan dasar. Penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah yang bersifat wajib, diselenggarakan

oleh seluruh pemerintah daerah, sedangkan penyelenggaraan

pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapat

diselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi unggulan

dan kekhasan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan

memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai

upaya optimalisasi

Page 20: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

7

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

pemanfaatan sumber daya daerah dalam rangka

mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada

konsepsi pembentukan organisasi yang terdiri atas 5 (lima)

elemen, yaitu :

- Strategic Apex (Kepala Daerah);

- Middle Line (Sekretaris Daerah);

- Operating Core (Dinas Daerah);

- Technostructure (Badan/Fungsi Penunjang); dan

- Supporting Staff (Staf Pendukung).

Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating

core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu

kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan

mengurus sesuai bidang Urusan Pemerintahan yang

diserahkan kepada Daerah, baik urusan wajib maupun urusan

pilihan. Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang

(technostructure) yang melaksanakan tugas dan fungsi

sebagai pembantu kepala daerah dalam melaksanakan fungsi

mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan fungsi inti (operating core).

Dalam rangka mewujudkan pembentukan perangkat

daerah sesuai dengan prinsip desain organisasi, pembentukan

perangkat daerah yang diatur dalam peraturan pemerintah ini

didasarkan pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian habis

tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas,

Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan

intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah. Kepala

Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari unsur

staf, unsur pelaksana, dan unsur penunjang. Unsur staf

diwadahi dalam Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD.

Unsur pelaksana urusan pemerintahan yang diserahkan

kepada daerah diwadahi dalam Dinas Daerah.

Page 21: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

8

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Unsur pelaksana fungsi penunjang Urusan Pemerintahan

Daerah diwadahi dalam Badan Daerah. Unsur penunjang yang

khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam wadah

Inspektorat. Di samping itu, pada Daerah kabupaten/kota

dibentuk Kecamatan sebagai Perangkat Daerah yang bersifat

kewilayahan untuk melaksanakan fungsi koordinasi

kewilayahan dan pelayanan tertentu yang bersifat sederhana

dan intensitas tinggi. Kepala Dinas, Kepala Badan, Sekretaris

DPRD, Kepala Inspektorat dan Camat atau nama lain di

kabupaten/kota bertanggung jawab kepada Kepala Daerah

melalui Sekretaris Daerah. Fungsi Sekretaris Daerah dalam

pertanggungjawaban tersebut hanyalah fungsi pengendalian

administrasi untuk memverifikasi kebenaran administrasi atas

pertanggungjawaban yang disampaikan oleh kepala dinas,

kepala badan, sekretaris DPRD, inspektur, kepala satuan polisi

pamong praja dan camat atau nama lain kepada Kepala

Daerah.

Berdasarkan pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah

kabupaten/kota sebagaimana dimuat dalam matriks

pembagian Urusan Pemerintahan konkuren, Perangkat Daerah

mengelola unsur manajemen yang meliputi sarana dan

prasarana, personil, metode kerja dan penyelenggaraan fungsi

manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengoordinasian, penganggaran, pengawasan,

penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan pengelolaan

informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.

Pembentukan Perangkat Daerah mempertimbangkan

faktor luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan keuangan

Daerah serta besaran beban tugas sesuai dengan Urusan

Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah sebagai

mandat yang wajib dilaksanakan oleh setiap Daerah melalui

Page 22: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

9

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah ini menetapkan

Perangkat Daerah dalam 3 (tiga) tipe, yaitu sekretariat Daerah,

sekretariat DPRD dan inspektorat tipe A; sekretariat Daerah,

sekretariat DPRD dan inspektorat tipe B; dan sekretariat

Daerah, sekretariat DPRD dan inspektorat tipe C; dinas tipe A,

dinas tipe B, dan dinas tipe C; badan tipe A, badan tipe B,

dan badan tipe C; serta kecamatan dalam 2 (dua) tipe, yaitu

kecamatan tipe A dan kecamatan tipe B. Penetapan tipe

Perangkat Daerah didasarkan pada perhitungan jumlah nilai

variabel beban kerja. Variabel beban kerja terdiri dari variabel

umum dan variabel teknis. Variabel umum, meliputi jumlah

penduduk, luas wilayah, jumlah anggaran pendapatan dan

belanja Daerah dengan bobot sebesar 20% (dua puluh

persen) dan variabel teknis yang merupakan beban utama

dengan bobot sebesar 80% (delapan puluh persen). Pada

tiap-tiap variabel, baik variabel umum maupun variabel teknis

ditetapkan 5 (lima) kelas interval, dengan skala nilai dari 200

(dua ratus) sampai dengan 1.000 (seribu).

Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan

Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan

dasar, agar kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi

secara optimal. Oleh karena itu, Perangkat Daerah yang

melaksanakan Urusan Pemerintahan wajib berkaitan dengan

pelayanan dasar diwadahi dalam bentuk dinas utama minimal

tipe C.

Pembinaan dan pengendalian Perangkat Daerah dalam

Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan dalam rangka

penerapan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi

antar Daerah dan antar sektor, sehingga masing-masing

Pemerintah Daerah taat asas dan taat norma dalam penataan

kelembagaan Perangkat Daerah. Menteri atau gubernur selaku

Page 23: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

10

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

wakil Pemerintah Pusat dapat membatalkan Perda tentang

pembentukan Perangkat Daerah yang bertentangan dengan

ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia baik yang berstatus PNS/CPNS yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Paser berjumlah 5.301 orang.

Tabel : 1

Jumlah Pegawai Pemerintah Daerah

Kabupaten Paser Menurut Golongan dan Jabatan 2016 Eselon

Golongan Echelon Staf Jumlah

Degree I II

III IV V

Staff Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Golongan IV 0 38 141 53 1 1 010 1 243 IV/E 0 0 0 0 0 1 1 IV/D 0 2 0 0 0 0 2 IV/C 0 29 0 0 0 1 30 IV/B 0 5 55 0 0 99 159 IV/A 0 2 86 53 1 909 1 051

Golongan III 0 0 16 497 10 2 502 3 025 III/D 0 0 16 270 0 517 803 III/C 0 0 0 188 1 389 578 III/B 0 0 0 39 7 785 831 III/A 0 0 0 0 2 811 813

Golongan II 0 0 0 1 2 1 003 1 006 II/D 0 0 0 1 2 190 193 II/C 0 0 0 0 0 390 390 II/B 0 0 0 0 0 259 259

II/A 0 0 0 0 0 164 164

Golongan I 0 0 0 0 0 77 77 I/D 0 0 0 0 0 24 24 I/C 0 0 0 0 0 41 41 I/B 0 0 0 0 0 9 9 I/A 0 0 0 0 0 3 3

Jumlah 0 38 157 551 13 4 592 5 351 Total 0 38 157 551 13 4 592 5 351

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Paser Catatan : Untuk CPNS Belum Diklasifikasikan Golongannya

Page 24: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

11

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

TABEL : 3

Luas Wilayah Menurut Kecamatan

di Kabupaten Paser Tahun 2015

TABEL : 4

Jumlah Pegawai Tidak Tetap/ Honor

Pemerintah Kabupaten Paser 2016

Unit Kerja Jumlah

Work Unit Total

(1) (2)

1 Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol 9 2 Bagian Hukum 1 3 Bagian Kesejahteraan Rakyat 8 4 Bagian Keuangan 2 5 Bagian Organisasi 3

Kecamatan

Luas Wilayah /

Area (Km2)

Jumlah /

Total

(Km2)

Persentase

Percentage ( ) Subdistrict Darat /

Land Laut / Sea

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1. Batu Sopang 1,111.38

0.00 1,111.38 9.58

2. Muara Samu 855.25 0.00 855.25 7.37

3. Tanjung Harapan 480.40 233.65 714.05 6.15

4. Batu Engau 1,501.61 5.65 1,507.26 12.99

5. Pasir Belengkong 836.62 153.49 990.11 8.53

6. Tanah Grogot 326.95 8.63 335.58 2.89

7. Kuaro 596.76 150.54 747.30 6.44

8. Long Ikis 1,138.37 65.85 1,204.22 10.38

9. Muara Komam 1,753.40 0.00 1,753.40 15.11

10. Long Kali 2,250.44 134.95 2,385.39 20.56

Kabupaten Paser 10,851.18

752.76 11,603.94 100.00

Sumber : Bappeda Kabupaten Paser

Source : Regional Development Planning Board of Paser Regency

Page 25: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

12

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

6 Bagian Pembangunan 10 7 Bagian Perekonomian 3 8 Bagian Pemerintahan 6 9 Bagian Umum 112

10 Sekretariat Dewan Pengurus Korpri 15

11 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat 47 12 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah 0

13 Inspektorat 7 14 RSUD Panglima Sebaya 358 15 Satuan Polisi Pamong Praja 69 16 Badan Kepegawaian Daerah 12 17 Badan Ketahanan Pangan D n Penyuluhan 69 18 Badan Lingkungan Hidup 18 19 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa 39 20 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Berencana 8 21 Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu 28 22 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 49

(1) (2)

23 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset 15 24 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 33 25 Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik 7 26 Kantor Perpustakaan Dan Arsip 16 27 Dinas Bina Marga Pengairan Dan Tata Ruang 70

28 Dinas Cipta Karya 45

29 Dinas Kebersihan Dan Pertamanan 208 30 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga 32

31 http://paserkab

35 Dinas Kehutanan

32 Dinas Kelautan Dan Perikanan 22 33 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 44

34 Dinas Kesehatan 452

35 Dinas Komunikasi Dan Informatika 28

36 Dinas Pendapatan Daerah 15

37 Dinas Pendidikan ** 2.316

38 Dinas Perdagangan Ko si Dan Usaha Kecil Menengah 120

39 Dinas Perhubungan 67

40 Dinas Perindustrian Dan Energi 12

41 Dinas Per ambangan 3

42 Dinas Per anian Dan Perkebunan 44

43 Dinas Pe ernakan Dan Kesehatan Hewan 28

44 Dinas Sosial 36

45 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 23

46 Kecamatan Batu Engau 23

47 Kecamatan Batu Sopang 27

48 Kecamatan Kuaro 39

49 Kecamatan Long Ikis 24

50 Kecamatan Long Kali 26

51 Kecamatan Muara Komam 28

52 Kecamatan Muara Samu 23

53 Kecamatan Pasir Belengkong 33

54 Kecamatan Tanah Grogot 29

55 Kecamatan Tanjung Harapan 15

56 Kelurahan Kuaro 6

57 Keluarahan Long Ikis 4

58 Kelurahan Long Kali 8

59 Kelurahan Muara Komam 2

60 Kelurahan Tanah Grogot 17

Jumlah 2016 4.848

Total 2015 2.552

2014 1.920

2013 163

Page 26: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

13

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Tabel 5

Penerimaan Penghargaan

NO JENIS PENGHARGAAN TAHUN PEMBERI PENGHARGAAN

1. Penghargaan LKjIP dengan predikat C 2016 Kementerian PAN dan Reformasi

Birokrasi

2. Kejuaran Provinsi Wushu Indonesia Kab. Paser

Juara I

2017 Gubernur Kaltim

3. LDBI Juara I 2017 Gubernur Kaltim

4. Juara I Beregu Puteri Tenis lapangan Pornas

KORPRI XIV

2017

5. Juara I Tenis (Ganda Beregu) Pornas KORPRI XIV 2017

6. Juara III Badminton Pornas KORPRI XIV 2017

7. Panji I Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

2017 Gubernur Kaltim

8. Panji I Bidang Ketahanan Pangan 2017 Gubernur Kaltim

9. Juara III Bidang Pangan, Perkebunan, Peternakan 2017 Gubernur Kaltim

10. Juara III tentang Pengelolaan Keungan Daerah 2017 Gubernur Kaltim

11. Juara III Bidang Kependudukan, Pemberdayaan

Perempuan dan KB

2017 Gubernur Kaltim

12. Tenis Meja 2018 Jerman

B. GAMBARAN UMUM DAERAH

1. Letak Geografis

Kabupaten Paser merupakan kabupaten paling selatan dari

Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Paser memiliki ibukota

kabupaten yang terletak di Kota Tanah Grogot. Secara geografis,

Kabupaten Paser terletak di antara 0°45’18,37”-2°27’20,82” Lintang

Selatan dan 115°36’14,5”–166°57’35,03” Bujur Timur.

Secara administratif, Kabupaten Paser dibagi menjadi 10

kecamatan yang tersebar pada wilayah pesisir (pantai Selat

Makassar) sebelah timur sampai wilayah perbukitan sebelah barat.

Pada bagian utara, Kabupaten Paser berbatasan langsung dengan

Kabupaten Kutai Barat dan Penajam Paser Utara. Di sebelah barat

terdapat Kabupaten barito Utara, Tabalong dan Balangan, Provinsi

Kalimantan Selatan, sedangkan di bagian selatan terletak

Page 27: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

14

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada sebelah

timur, terdapat Kepulauan Balabalagan yang terletak di perairan

Selat Makassar.

Peta 1 menyajikan gambaran sebaran wilayah administrasi

kecamatan di Kabupaten Paser. Luas wilayah masing-masing

kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6

Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Paser

Luas Wilayah / Area Jumlah /

Kecamatan (Km

2 )

Persentase

Total Percentage Subdistrict Darat /

Laut / Sea (Km 2

) (%)

Land

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Batu Sopang 1 111,38 0,00 1 111,38 9,58

2. Muara Samu 855,25 0,00 855,25 7,37

3. Tanjung Harapan 480,40 233,65 714,05 6,15

4. Batu Engau 1 501,61 5,65 1 507,26 12,99

5. Pasir Belengkong 836,62 153,49 990,11 8,53

6. Tanah Grogot 326,95 8,63 335,58 2,89

7. Kuaro 596,76 150,54 747,30 6,44

8. Long Ikis 1 138,37 65,85 1 204,22 10,38

9. Muara Komam 1 753,40 0,00 1 753,40 15,11

10. Long Kali 2 250,44 134,95 2 385,39 20,56

Kabupa en Paser 10 851,18 752,76 11 603,94 100,00

Page 28: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

15

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

2. Ekonomi.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Paser Tahun 2013 – 2016 ( Juta Rupiah )

40 000 000 39 000 000 38 000 000 37 000 000 36 000 000 35 000 000

Sumber : BPS Kabupaten Paser

Laju pertumbuhan PDRB menunjukkan perkembangan agregat

pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.

Tahun 2016 hanya 3 kabupaten/kota yang mengalami laju

pertumbuhan PDRB ADHK positif yaitu Kabupaten Mahakam Ulu, Kota

Balikpapan, dan Kota Samaarinda. Kabupaten/kota lainnya

mengalami pertumbuhan PDRB minus. Secara keseluruhan, Provinsi

Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan PDRB minus yaitu -0,38%.

Hasil perhitungan PDRB perkapita diperoleh dari PDRB atas Dasar

Harga Berlaku (ADHB) dibagi jumlah penduduk

pertengahan tahun. Data PDRB perkapita sering digunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah, meskipun

rata-rata perkapita yang tinggi tidak menjamin bahwa daerah

tersebut telah dapat mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat

yang tinggi. PDRB perkapita Kabupaten Paser Tahun 2016

mencapai 139 Juta.

39 250 901

38 249 407

36 916 267 37 191 462

2013 2014 2015* 2016**

Page 29: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

16

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

PDRB Perkapita Kabupaten Paser 2013 – 2016 (Juta

Rupiah)

180

148 153

160 146 139

140

120

100

80

60 39 43 45 47 40

20

0

2013 2014 2015* 2016**

PDRB Perkapita PDRB Perk pita Tanpa Pertambangan Batu Bara

b. Struktur Perekonomian Daerah

Struktur ekonomi merupakan indikator untuk melihat

peranan masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB.

Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang

paling besar memberikan konstribusi terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Paser. Besaran nilai konstribusi sektor pertambangan

dan penggalian terhadap struktur perekonomian Kabupaten Paser

adalah sebesar 71,31 persen. Sedangkan sektor lain yang juga

memberikan nilai konstribusi cukup besar terhadap pembentukan

perekonomian Kabupaten Paser adalah sektor pertanian,

kehutanan, dan perikanan (12,56 persen).

.

c. PDRB Perkapita

Hasil perhitungan PDRB perkapita diperoleh dari PDRB atas Dasar

Harga Berlaku (ADHB) dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun.

Data PDRB perkapita sering digunakan untuk mengukur tingkat

kesejahteraan masyarakat suatu daerah, meskipun rata-rata

Page 30: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

17

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

perkapita yang tinggi tidak menjamin bahwa daerah tersebut telah

dapat mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi.

PDRB perkapita Kabupaten Paser Tahun 2016 mencapai 139 juta

Seperti kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Paser terdapat

tambang non migas (batubara) yang,

pembentukan nilai PDRB, sehingga perperlu kita lihat angka

PDRB pertambangan non migas. pada tahun 2016 angka PDRB

perkapita tanpa tambang non migas sebesar 47 juta rupiah

d. Pertumbuhan Ekonomi

Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan ditujukan untuk

melihat pertumbuhan ekonomi secara riil tanpa dipengaruhi

perubahan harga barang dan jasa yang dihasilkan dalam proses

kegiatan ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan PDRB ADHK

tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser sebesar -4,79

persen.

Struktur ekonomi merupakan indikator untuk melihat

peranan masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB.

Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang

paling besar memberikan konstribusi terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Paser. Besaran nilai konstribusi sektor pertambangan

dan penggalian terhadap struktur perekonomian Kabupaten Paser

adalah sebesar 71,31 persen. Sedangkan sektor lain yang juga

memberikan nilai konstribusi cukup besar terhadap pembentukan

perekonomian Kabupaten Paser adalah sektor pertanian kehutanan,

dan perikanan (12,56 persen).

Page 31: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

18

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

3. SOSIAL BUDAYA.

a. Penduduk

Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam

membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi

penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing, baik

kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan

dan lain sebagainya. Tabel 3.1 menyajikan karakteristik penduduk

menurut umur dan jenis kelamin. Dari tabel tersebut diperoleh informasi

bahwa jumlah penduduk Kabupaten Paser tahun 2016 sebesar 268.261

jiwa yang terdiri dari 142.377 laki-laki dan 125.884 perempuan sehingga

menghasilkan Rasio Jenis Kelamin sebesar 113,10 persen, yang berarti

bahwa diantara 100 perempuan terdapat 113 laki-laki. Bila dirinci

menurut kelompok umur, secara umum jumlah laki-laki lebih banyak

dibanding jumlah perempuan, hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai

rasio jenis kelamin yang lebih dari 100 di hampir semua masing-masing

kelompok umur.

Tabel 6

Jumlah Penduduk Kabupaten Paser Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Tahun 2016

Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah

Rasio Jenis

Kelamin

(1) (2) (3) (4) (5)

0 - 4 13 801 13 232 27 033 104.30

5 - 9 13 348 12 400 25 748 107.65

10 - 14 12 637 11 947 24 584 105.78

15 - 19 12 327 11 231 23 558 109.76

20 - 24 12 299 10 892 23 191 112.92

25 - 29 12 762 10 992 23 754 116.10

30 - 34 12 889 11 094 23 983 116.18

35 - 39 12 022 10 273 22 295 117.03

40 - 44 10 736 9 444 20 180 113.68

45 - 49 9 617 7 835 17 452 122.74

50 - 54 7 126 5 978 13 104 119.20

Page 32: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

19

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

55 - 59 5 076 3 975 9 051 127.70

60 - 64 3 414 2 795 6 209 122.15

65 - 69 2 181 1 657 3 838 131.62

70 - 75 1 144 1 076 2 220 106.32

75+ 998 1 063 2 061 93.89

Jumlah 2016 142 377 125 884 268 261 113.10

2015 139 219 123 082 262 301 113.11

2014 135 925 120 250 256 175 113.04

Sumber: Proyeksi Penduduk

b. Tenaga Kerja

Data ketenagakerjaan dewasa ini semakin diperlukan, terutama untuk

evaluasi dan perencanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan

seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja, perluasan kesempatan

kerja dan berusaha serta produktifitas tenaga kerja. Sangat masuk

akal jika analisis mengenai kualitas sumber daya manusia biasanya

menempatkan faktor ketenagakerjaan sebagai salah satu dimensi yang

vital.

Apabila kita bicara masalah penduduk usia kerja dewasa ini

menurut UU No. 20 tahun 1999, berarti kita berbicara tentang

penduduk usia 15 tahun keatas yang terdiri dari angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja adalah

penduduk dalam usia kerja (15 tahun keatas) yang bekerja,

mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan orang tidak

bekerja yang mencari pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja,

adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun keatas) yang tidak

bekerja, tidak mencari pekerjaan, tetapi kegiatan golongan ini masih

bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya (seperti tidak m mpu

bekerja, pensiun).

Pada tahun 2016, BPS tidak melakukan Survei Angkatan Kerja

Nasional (Sakernas) yang menghasilkan angka estimasi hingga level

kabupaten, karena keterbatasan anggaran sebagai dampak dari

efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pada ahun

Page 33: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

20

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

2016 Sakernas yang dilaksanakan hanya menghasilkan data hingga

level propinsi. Oleh karena itu, pada publikasi Indikator Kesejahteraan

Rakyat Kabupaten Paser tahun ini masih menggunakan data tahun

2015.

Hasil Sakernas 2015 Kabupaten Paser seperti terlihat pada tabel

6.1 menunjukkan bahwa penduduk usia kerja (15 tahun keatas)

tercatat ada sebanyak 186.460 orang, yang terdiri dari angkatan kerja

sebesar 121.524 orang (65,17 persen) dan bukan angkatan kerja

sebesar 64.936 orang (34,83 persen). Sebagian besar penduduk usia

kerja tersebut kegiatan utamanya adalah bekerja (59,27 persen).

Bila dilihat dari jenis kelamin penduduk usia kerja, angkatan

kerja laki-laki lebih besar dibandingkan dengan angkatan kerja

perempuan, di mana persentasenya masing-masing sebesar 85,37

persen dan 41,70 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah

penduduk usia kerja laki-laki lebih berpotensi untuk bekerja dibanding

dengan penduduk perempuannya. Sebaliknya, untuk penduduk usia

kerja perempuan yang termasuk bukan angkatan kerja lebih besar

dibandingkan dengan laki-laki di mana persentasenya masing-masing

sebesar 58,30 persen dan 14,63 persen. Kegiatan utama seminggu

yang lalu untuk penduduk usia kerja laki-laki sebagian besar adalah

bekerja (80,47 persen) sementara penduduk usia kerja perempuan

lebih banyak mengurus rumah tangga (45,98 persen).

Tabel 7 Penduduk Usia Kerja (15 Tahun Keatas) Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Paser, Tahun 2015

Kegiatan Utama Laki - laki % Perempuan % Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Angkatan Kerja 85 568 85.37 35 956 41.70 121 524 65.17

Bekerja 80 655 80.47 29 856 34.62 110 511 59.27

Pengangguran Pernah Bekerja 2 114 2.11 1 014 1.18 3 128 1.68

Pengangguran Tidak Pernah Bekerja 2 799 2.79 5 086 5.90 7 885 4.23

2. Bukan Angkatan Kerja 14 660 14.63 50 276 58.30 64 936 34.83

Sekolah 9 884 9 86 8 900 10.32 18 784 10.07

Page 34: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

21

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Mengurus Rumah Tangga 1 122 1.12 39 653 45.98 40 775 21.87

Lainnya 3 654 3.65 1 723 2.00 5 377 2.88

Jumlah 100 228 100.00 86 232 100.00 186 460 100.00

Sumber: Sakernas 2015

Sedangkan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) adalah rasio antara

penduduk yang bekerja terhadap angkatan kerja. Antara TPT dan TKK

akan selalu berkaitan satu sama lain. Jika TPT semakin besar maka

kesempatan kerja akan berkurang, dan sebaliknya jika TKK besar berarti

TPT akan berkurang atau semakin kecil.

Tabel 8

Perkembangan Angkatan Kerja, TPAK, TPT dan TKK Kabupaten Paser,

Tahun 2013 - 2015

Uraian 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

Angkatan Kerja (jiwa) 110 147 117 188 121 524

TPAK (%) 62.03 64.11 65.17

TPT (%) 9.25 6.69 9.06

TKK (%) 90.75 93.31 90.94

Isu penting lain terkait ketenagakerjaan adalah masalah

pengangguran. Angka pengangguran sering kali menjadi tolok ukur

utama keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah, bahkan

cukup banyak pula dijadikan indikator makro pencapaian kinerja

pemerintah daerah setempat. Konsep pengangguran yang digunakan

adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan

usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin

mendapatkan pekerjaan, dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum

mulai bekerja dan pada waktu bersamaan merek tidak bekerja (job less).

Penganggur dengan konsep / definisi tersebut biasanya disebut

pengangguran terbuka (open unemploymnet ).

Page 35: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

22

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam

kelompok pengangguran diukur dengan tingkat pengangguran terbuka

(TPT), dimana Data base Sosial Ekonomi Kabupaten Paser 2014-2021

TPT merupakan persentase jumlah penganggur terhadap jumlah

angkatan kerja. TPT Kabupaten Paser pada tahun 2013 cenderung

menurun jika dibanding tahun 2012. TPT Kabupaten Paser tahun 2013

sebesar 9.25 persen sedang tahun 2015 adalah 9.06 persen.

Pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi tanpa diimbangi dengan

pembukaan lapangan kerja banyak akan berdampak pada rendah tingkat

kesempatan kerja (TKK) yang dimiliki penduduk usia kerja serta mampu

menciptakan peningkatan terhadap angka pengangguran yang ada.Tahun

2013, TKK di Kabupaten Paser sebesar 90.75 persen. Angka ini

memberikan gambaran bahwa kesempatan penduduk usia kerja di

Kabupaten Paser untuk memperoleh pekerjan masih relative cukup tinggi.

Jika dibandingkan dengan tahun 2015, walaupun tidak signifikan, angka

TKK ini mengalami peningkatan sebesar 90.94 persen.

c. Kesehatan

Sarana Kesehatan

Penyediaan sarana kesehatan yang memadai merupakan salah satu

kebutuhan pokok dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan

masyarakat, dan program ini terus ditingkatkan kualitas pelayanan

serta eberadaannya. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten

Paser ternyata cukup memadai untuk jumlah penduduk yang harus

dilayani. Hal ini dapat dilihat dari jumlah puskesmas, rumah sakit,

dan jumlah tenaga medis yang ada di Kabupaten Paser. Dari data

Dinas Kesehatan Kabupaten Paser dapat dilihat bahwa pada tahun

2016 terdapat satu unit ruma sakit, 18 unit puskesmas, dan

didukung oleh 1043 orang tenaga kesehatan. Salah satu indikator

yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk

terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk.

Rasio puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2016 adalah

sebesar 6,71 sedangkan pada tahun 2015 sebesar 6,48. Artinya,

diantara 100.000 penduduk Kabupaten Paser terdapat 6,71

puskesmas pada tahun 2016

Page 36: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

23

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Tabel 9

Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Paser, Tahun 2014 - 2016

Sarana/Tenaga 2014 2015 2016

Kesehatan

(1) (2) (3) (4)

Rumah Sakit 1 1 1

Puskesmas 17 17 18

Pusban 118 96 *)

Puskesmas Keliling 12 24 *)

Tenaga Kesehatan 1009 1116 1043

Ket: *) data tidak tersedia

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Paser

Keluhan dan Angka Kesakitan

Penduduk yang sehat cenderung memiliki kualitas fisik yang baik.

Dengan fisik yang baik segala aktivitas dalam kehidupn sehari-hari

akan berjalan dengan lancar baik bekerja, sekolah, mengurus rumah

tangga maupun melakukan aktivitas lainnya. Salah satu indikator

yang dapat menggambarkan status kesehatan penduduk adalah

angka keluhan kesehatan dan angka kesakitan. Angka keluhan

kesehatan diukur dengan menggunakan pendekatan penduduk yang

mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu,

sedangkan angka kesakitan merupakan persentase penduduk yang

mengalami gangguan kesehatan sehingga mengganggu aktivitasnya

sehari-hari.

Grafik 4.2

Perkembangan Angka Keluhan Kesehatan dan Angka Kesakitan Penduduk Kabupaten Paser, Tahun 2012 - 2016 22,41 20,91

16,5 15,16 16,25

9,65 8,38

9,41 8,46 8,01

2012 2013 2014 2015 2016 Angka Kesakitan Sumber: Susenas 2012 – 2016

Page 37: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

24

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa penduduk Kabupaten Paser yang

menderita sakit, sebagian besar terganggu aktivitas sehari-harinya selama

0 sampai 3 hari (50,40 persen), sedangkan yang terganggu akivitas

sehari-harinya selama 4 sampai 7 hari ada sebanyak 40,31 persen.

Selanjutnya, penduduk yang menderita sakit sehingga terganggu aktivitas

sehari-harinya selama 8 sam ai 14 hari sebesar 3,84 persen. Penduduk

yang menderita sakit sehingga terganggu aktivitas sehari-harinya selama

15 sampai 21 hari memiliki persentase sebesar 2,02 persen dan

penduduk yang menderita sakit sehingga terganggu aktivitas sehari-

harinya selama 22 sampai 30 hari sebanyak 3,43 persen

Tabel 10

Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi Menurut

Jumlah Hari Sakit,Tahun 2014 - 2016

Jumlah Hari Sakit 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

0 - 3 53.56 42.63 50.40

4 - 7 31.20 34.88 40.31

8 – 14 4.26 7.52 3.84

15 - 21 0.00 4.71 2.02

22 - 30 10.98 10.26 3.43

Sumber: Susenas 2014 – 2016

Penolong kelahiran

Data penolong kelahiran bayi dapat dijadikan salah satu

indikator kesehatan terutama dalam hubungannya dengan tingkat

kesehatan ibu dan anak serta pelayanan kesehatan secara umum.

Keberadaan tenaga medis seperti dokter dan bidan yang ditunjang

dengan sarana/peralatan yang memadai, akan sangat menolong

pada saat proses kelahiran. Dokter dan bidan mempunyai

pengetahuan yang memadai dalam proses kelahiran yang

mempunyai resiko kematian yang tinggi terhadap ibu dan anak.

Sehingga mereka diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian

ibu dan anak pada saat proses kelahiran.

Page 38: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

25

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Seiring dengan berkembangnya informasi, kesadaran

masyarakat akan resiko kelahiran pada ibu dan anak semakin

meningkat. Berdasarkan tabel 4.4, sebagian besar penolong

persalinan terakhir dari perempuan pernah kawin usia 15 – 49

tahun yang melahirkan anak lahir hidup kurang dari 2 tahun yang

lalu adalah tenaga medis yang terdiri dari bidan (59,37 persen),

dokter kandungan (25,71) dan dokter umum (3,56 persen).

Hal yang menjadi perhatian adalah masih adanya kelahiran

yang ditolong oleh dukun beranak/paraji, yakni sebesar 11,36

persen. Masih adanya masyarakat yang melakukan proses kelahiran

dengan dibantu oleh tenaga non medis dimungkinkan karena faktor

ekonomi dan budaya/kebiasaan masyarakat setempat, atau

kurangnya akses menuju informasi bagaimana proses kelahiran

yang aman serta akses pada fasilitas kesehatan yang ada.

Tabel 11

Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15 – 49 Tahun yang Melahirkan Anak Lahir

Hidup Kurang Dari 2 Tahun yang Lalu Menurut Penolong Persalinan Terakhir

di Kabupaten Paser, Tahun 2016

Fasilitas Kesehatan 2016

(1) (2)

Dokter Kandungan 25.71

Dokter Umum 3.56

Bidan 59.37

Perawat 0.00

Tenaga Kesehatan Lainnya 0.00

Dukun Beranak/Paraji 11.36

Lainnya 0.00

Tidak Ada 0.00

Sumber: Susenas 2016

Status Gizi Balita

Status gizi balita Gizi adalah elemen terdapat dalam makanan

dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh. Gizi yang

Page 39: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

26

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

seimbang dibutuhkan oleh tubuh terlebih pada balita yang masih

dalam masa pertumbuhan. Pemenuhan gizi pada setiap balita ini

merupakan keharusan karena sangat berpengaruh terhadap masa

depannya. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia

balita didasarkan fakta bahwa kekurangan gizi yang terjadi pada

masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Salah satu

indikator mengenai jumlah balita yang mengalami kekurangan gizi

adalah dengan melihat status gizinya.

Pemberian air susu ibu (ASI) merupakan metode pemberian

makan bayi yang terbaik, terutama pada bay berumur 6 bulan ke

bawah, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua

zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk seluruh gizi bayi pada 6

bulan pertama kehidupannya. Selain itu bayi yang diberi ASI

memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Pada umur 6-12

bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena

mengandung lebih dari 60 persen kebutuhan gizi bayi. Pemberian

ASI yang ideal adalah sampai anak berumur 24 bulan. Berdasarkan

grafik 4.4 diketahui bahwa bayi di Kabupaten Paser yang disusui

kurang dari 12 bulan sebanyak 54,56 persen. Namun terdapat

36,06 persen bayi yang hanya disusui sampai umur kurang dari 6

bulan. Selain itu, sebanyak 45,44 persen anak masih mendapatkan

ASI pada umur 12 sampai 23 bulan.

Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi

Menurut Jenis

Page 40: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

27

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi

Menurut Jenis Imunisasi di Kabupaten Paser, 2013‒2016

Percentage of Children Under Five Years Who Had Immunization

by Type of Immunization in Paser Regency, 2013‒2016

Jenis Imunisasi 2013 2014 2015 2016

Type of Immunization

(1) (2) (3) (4) (5)

B CG 95,13 95,74 94,94 82,12

Campak/M easles 91,32 88,38 82,67 72,37

DP T 95,91 94,96 86,03 79,28

P o lio 96,39 94,96 94,09 84,90

Hepatitis B 96,39 94,29 82,08 84,55

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor, Maret Source National Socio Economic Survey kor, M arch

ISU STRATEGIS

1. Isu Internasional

Perumusan isu strategis juga harus mempertimbangkan isu

internasional. Meskipun hanya berada dalam level kabupaten,

perencanaan pembangunan tidak terlepas juga dari isu krusial di level

internasional. Beberapa isu strategis di bawah ini dipilih berdasarkan

kesesuaiannya dengan konteks Kabupaten Paser;

a. MDGs/SDGs

Pada tahun 2014, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melakukan

pembaruan Millenium Development Goals (MDGs) dengan agenda

pembangunan global yang bernama Sustainable Development Goals

(SDGs). Tujuan-tujuan yang tertuang dalam SDGs merupakan

penyempurnaan tujuan pembangunan MDGs. Melalui mandat SDGs,

PBB berupaya untuk mewujudkan sumberdaya manusia global yang

berkualitas, meningkatkan perekonomian global yang tidak

mengesampingkan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang

berkelanjutan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk 2016-

2030 meliputi:

Page 41: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

28

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya.

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan

peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

3. Memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi

semua pada segala usia.

4. Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan

mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua.

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua

perempuan dan anak perempuan.

6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang

berkelanjutan.

7. Menjamin akses energi modern yang terjangkau, dapat

diandalkan, dan berkelanjutan untuk semua.

8. Mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkelanjutan, kesempatan kerja penuh dan produktif dan

pekerjaan yang layak untuk semua.

9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi

inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.

10. Mengurangi ketimpangan di antara negara-negara.

11. Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman,

tangguh dan berkelanjutan.

12. Memastikan pola-pola konsumsi dan produksi berkelanjutan.

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim

dan dampaknya.

14. Melestarikan dan memanfaatkan samudera, laut dan sumberdaya

kelautan untuk pembangunan berkelanjutan.

15. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan

ekosistem darat danpengelolaan hutan yang berkelanjutan,

memerangi desertifikasi, dan menghentikan dan membalikkan

degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman

hayati.

16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk

pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap

keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif,

akuntabel dan inklusif di semua tingkatan.

Page 42: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

29

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan

global untuk pembangunan berkelanjutan

b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini

menyebabkan perkembangan internet semakin pesat. Disertai

perkembangan teknologi media telekomunikasi yang menciptakan

konvergensi media, internet telah meruntuhkan sekat antar masyarakat

bahkan dalam level global. Membanjirnya informasi bisa dimaknai

sebagai peluang maupun tantangan bagi pemerintah daerah, bagi

pemerintah kabupaten Paser, teknologi komunikasi dan informasi (TIK)

penting untuk membantu proses pembangunan daerah. Penyediaan

teknologi dan sistem informasi akan mempermudah pemerintah

kabupaten untuk aktivitas penyediaan data, transparansi, penyebaran

informasi, sosialisasi, dan promosi daerah melalui website. Namun di

sisi lain, pemerintah kabupaten juga harus menyiapkan substansi

informasi agar nantinya teknologi dan infrastruktur yang disiapkan

dapat benar-benar dimanfaatkan secara optimal

c. Ekonomi Ekologis (Green Economy)

Pembangunan ekonomi global saat ini sudah mulai bergeser ke

konsep green economy, yaitu ekonomi ekologis. Pengertian green

economy merujuk pada ekonomi yang mempertimbangkan aspek

lingkungan dan ekologi sehingga praktiknya sangat memperhitungkan

pengurangan resiko terhadap kelestarian lingkungan. Ekonomi ekologis

tidak berarti ekonomi yang berbasis sektor lingkungan atau agraris

melainkan ekonomi yang tidak mengesampingkan resiko kerusakan

lingkungan dan ekologi. Misalnya perekonomian berbasis industri

dengan meminimalkan penggunaan bahan bakar minyak dan gas, dan

mereduksi polusi.

Prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan dalam green economy

tersebut menjadi pedoman perubahan arah pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi harus mengarah pada keberlanjutan ekologi.

Misalnya, perekonomian yang berbasis industri harus meminimalkan

Page 43: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

30

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

dampak lingkungan. Bahkan pembangunan berbasis ekonomi agraris

pun harus direncanakan dengan pertimbangan dampak ekologis yang

minimalis. Hal penting yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah

untuk mendukung perkembangan ekonomi hijau tersebut adalah dalam

level perencanaan pembangunan dengan menyeimbangkan

pertumbuhan ekonomi dengan minimalisir dampak lingkungannya.

2. Isu Nasional

Isu jangka panjang nasional yang dapat dijadikan referensi dalam

merumuskan isu strategis diantaranya adalah dokumen RPJP Nasional

dan RPJMN. Rujukan terhadap RPJPN bertujuan untuk mengetahui arah

pembangunan nasional dan sasaran pembangunan pada setiap tahapan

lima tahunan. Dengan mengetahui arah dan sasaran RPJPD Provinsi

Kalimantan Timur, maka isu strategis Kabupaten Paser dapat selaras

dengan tujuan pembangunan nasional. Adapun tahapan dan skala

prioritas pada RPJPN 2005-2025 ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 12 : Tahapan dan Skala Prioritas RPJPN 2005-2025

RPJMN I (2005-2009)

Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang, Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik

RPJMN II (2010-2014)

Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang, Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing daerah

RPJMN III (2015-2019)

Menetapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang, Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keungulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK

RPJMN IV (2020-2024)

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif

Page 44: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

31

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

3. Isu Provinsi Kalimantan Timur

Selain merujuk pada RPJPN dan RPJMN, arah pembangunan Paser

mempertimbangkan perencanaan pembangunan yang ditentukan oleh

Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Sinergi perencanaan

pembangunan tersebut dapat dilihat dalam dokumen RPJMD, hal ini untuk

memudahkan perencanaan dan pengawasan pembangunan, serta

pemerataannya di segala bidang. Perencanaan pembangunan tersebut

dapat dilakukan sebagai berikut (RPJMD Kalimantan Timur 2013-2018):

a. Diperlukannya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

mandiri dan berdaya saing,

b. Diperlukannya pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing berbasis

masyarakat dengan menggunakan sumber daya serta energi yang

terbarukan. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dijalankan dengan

penerapan konsep ekonomi hijau (green economy).

c. Diperlukannya peningkatan infrastruktur dasar yang berkualitas bagi

masyarakat secara merata,

d. Diperlukannya peningkatan tata kelola pemerintahan yang profesional,

transparan dan berorientasi pada pelayanan publik

e. Diperlukannya peningkatan kualitas lingkungan hidup yang baik dan

sehat serta berperspektif perubahan iklim.

4. Isu Strategis Kabupaten Paser

Berdasarkan hasil identifikasi dan pemetaan permasalahan pembangunan

pada isu-isu strategis di level nasional serta provinsi Kalimantan Timur,

maka dapat dirumuskan sejumlah isu strategis pembangunan daerah di

Kabupaten untuk lima tahun mendatang, yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan layanan dasar terutama layanan pendidikan dan

kesehatan melalui ketersediaan dan keterjangkauan infrastruktur,

sumberdaya manusia, dan peningkatan mutu layanan;

2. Peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berhubungan langsung

dengan aktivitas perekonomian masyarakat, terutama jalan dan listrik;

3. Peningkatan tatakelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai

isu strategis: pemberantasan korupsi, pengelolaan aset daerah

Page 45: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

32

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

profesional, ketepatan sasaran pembangunan, pemerataan

pembangunan, dan perkembangan kawasan sekitar;

4. Peningkatan produktivitas perekonomian daerah dengan

mengakomodasi berbagai isu strategis: pengelolaan sumber dan

peningkatan PAD secara optimal, peningkatan produktivitas dari sektor

non-tambang melalui diversifikasi usaha pertanian dan perkebunan,

perikanan dan jasa berbasis spirit ekonomi hijau secara merata dan

berkelanjutan;

5. Peningkatan sumberdaya manusia yang berhubungan langsung dengan

kebutuhan daerah, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal,

yang ditujukan bagi aparatur desa maupun masyarakat;

6. Pemberdayaan masyarakat adat dan pelestarian nilai-nilai sosial-

budaya secara berkesinambungan;

7. Terbukanya investasi di level regional (ASEAN) terutama di sektor

pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Page 46: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

33

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Untuk mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah

dimulai dari aspek perencanaan. Perencanaan strategis merupakan langkah

awal yang harus dilakukan oleh Instansi Pemerintah Daerah agar mampu

menjawab tantangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dan

tetap dalam tatanan sistem adminstrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rencana Strategis atau lazim dengan sebutan RENSTRA merupakan

suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai

selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan dan sasaran serta

strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah,

dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi

pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,

peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas

kinerjanya

Perencanaan strategis kabupaten/kota dikenal dengan dengan istilah

RPJMD atau Rencana Jangka Menengah Daerah, sebagaimana dinyatakan

dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan merupakan Perencanaan Strategis Daerah (Renstrada),

merupakan pejabaran Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program

Indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang telah disampaikan

kepada masyarakat pemilih dan dalam Sidang Paripurna DPRD dalam

tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala

Daerah secara langsung. Di samping itu, RPJMD yang disusun juga mengacu

pada RPJP Nasional dan berbagai kebijakan dan prioritas program

Pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi. Selain itu penyusunan RPJMD

dimaksudkan memberikan landasan kebijakan taktis strategis lima tahunan

dalam kerangka pencapaian visi misi sebagai tolok ukur pertanggungjawaban

kepala daerah pada akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan.

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Page 47: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

34

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

1. V I S I

Visi merupakan kondisi ideal sekaligus landasan konseptual bagi

daerah. Visi daerah ini disusun dengan memperhatikan aspek substantif

yang berpijak pada isu strategis, maupun aspek teknis berupa susunan

kata yang sederhana dan mudah dipahami. Dalam pembangunan lima

tahun mendatang, Kabupaten Paser memiliki visi:

Visi di atas merupakan keberlanjutan dan penegasan dari visi

pembangunan lima tahun kebelakang. Visi ini juga bermakna sebagai

keberlanjutan dan apresiasi pada pembangunan yang telah dijalankan

pada periode sebelumnya yang didasarkan pada realitas dan telaah

obyektif. Selain itu juga memiliki makna berupa harapan untuk terus

bergerak progresif menuju kondisi ideal, ketika memiliki modalitas dari

hasil pembangunan yang ada, selanjutnya fokus pembangunan lima

tahun mendatang terwakili oleh empat kata kunci di dalam visi ini, yaitu:

1. Maju

Maju mempunyai makna menjadikan Kabupaten Paser sebagai

daerah yang maju dan mampu sejajar dengan daerah lain. Maju juga

berarti berdaya saing, hal yang dibutuhkan bagi setiap daerah untuk

responsif dan dapat unggul di tengah perkembangan kondisi lokal,

regional dan global yang dinamis. Dalam visi ini, maju merujuk pada

beberapa hal, yaitu: pertama meningkatnya kualitas sumber daya

manusia dengan terpenuhinya kebutuhan dan peningkatan akses

terhadap pendidikan yang berkualitas. Kedua, sebagai suatu kondisi

semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Paser. Kondisi

tersebut mencakup ketersediaan dan akses pelayanan kesehatan

yang semakin baik dan merata serta kualitas pelayanan yang

semakin meningkat. Ketiga, adalah peningkatan kualitas sumber daya

Terwujudnya Kabupaten Paser yang Maju, Mandiri,

Sejahtera, dan Berkeadilan

VISI DAN MISI

Page 48: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

35

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

manusia masyarakat Paser agar selaras dengan kebutuhan pasar

kerja yang semakin kompetitif. SDM berkualitas selain berperan

dalam menghadapi perubahan sistem global, salah satunya melalui

pelaksanaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), juga mempunyai

peran penting sebagai sumber daya dalam pembangunan daerah.

2. Mandiri

Mandiri adalah suatu kondisi masyarakat Kabupaten Paser yang

mampu memenuhi kebutuhannya sendiri untuk lebih maju dengan

mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Mandiri juga merujuk

pada kondisi yang berkesinambungan dalam proses pembangunan

berkelanjutan yang mencakup aspek ekologi, ekonomi dan sosial.

Kabupaten Paser akan menjadi mandiri dengan mengandalkan sumber

daya yang berkualitas dengan perkonomian yang merata dan

berlandaskan pada potensi lokal.

3. Sejahtera

Sejahtera merupakan sebuah kondisi kehidupan individu dan

masyarakat yang dapat memenuhi standar kehidupan yang layak

sehingga tercipta kehidupan yang aman, sentosa dan makmur. Sejahtera

juga dimaknai sebagai sebuah kondisi derajat kehidupan masyarakat

Paser yang semakin membaik pada berbagai bidang pembangunan

terutama pada sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Masyarakat membutuhkan dua prasyarat utama yaitu pendidikan

dan kesehatan. Dua prasyarat tersebut sebagai modal untuk

mengoptimalkan potensi masyarakat agar lebih berdaya, mandiri, produktif

dan berbudaya. Semakin membaiknya tingkat kesejahteraan tersebut

antara lain ditandai dengan meningkatnya produktivitas ekonomi

masyarakat, meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat, hingga

meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat.

Kesejahteraan bermakna pula secara sosial dan budaya, yaitu

ketika masyarakat memiliki kohesivitas sosial yang menjadikannya sebagai

modal untuk berpartisipasi aktif, serta budaya yang menjadikan setiap

komponen merasa memiliki daerah dan bertanggung jawab atas

berjalannya pembangunan daerah. Kondisi tersebut akan menciptakan

situasi yang kondusif untuk menjalankan roda pembangunan. Namun

untuk mencapainya dibutuhkan syarat berupa tata kelola pemerintahan

Page 49: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

36

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

yang baik, yaitu adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat

serta sektor privat dan organisasi masyarakat sipil.

4. Berkeadilan

Berkeadilan merupakan perwujudan kesamaan hak dan kewajiban

dalam segala aspek kehiduan tanpa membedakan latar belakang suku,

agama, ras dan golongan. Adil juga bermakna bahwa pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan secara merata. Merata berarti

menghilangkan kesenjangan antar wilayah, termasuk kesenjangan antar

masyarakat. Nilai ini sekaligus bermakna menutup/memperkecil

kesenjangan dalam mendapatkan pelayanan publik, mengelola sumber

daya strategis serta memperoleh distribusi hasil pembangunan. Kondisi

pembangunan yang merata merupakan wujud penghormatan pada semua

masyarakat yang tinggal dan mencari penghidupan di Kabupaten Paser,

dan khususnya sebagai pengakuan, afirmasi, dan pemberdayaan

masyarakat Paser yang masih merasakan persoalan terkait pembangunan.

Harapannya akan tercipta stabilitas sosial sekaligus modal dasar bagi

pembangunan dari waktu ke waktu. Kesenjangan adalah problema

pembangunan bagi daerah yang mempunyai wilayah sangat luas,

sekaligus tertundanya pemenuhan hak bagi setiap masyarakat daerah

untuk menikmati hasil pembangunan. Dengan demikian, pemerataan

adalah kewajiban pembangunan yang harus terpenuhi melalui berbagai

urusan pemerintahan.

Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling

melengkapi. Secara substantif, rangkaian visi tersebut bertujuan

meningkatkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur, peningkatan

perekonomian masyarakat dan daerah, serta meningkatkan kualitas

pelayanan publik. Serta tidak kalah penting, untuk mewujudkan dan

meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan serta mewujudkan kohesi

sosial di tengah masyarakat Paser.

Page 50: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

37

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

2. M I S I

Guna mewujudkan visi kabupaten 2016-2021 sebagai Kabupaten Paser

Maju, Madiri, Sejahtera dan Berkeadilan diperlukan adanya misi sebagai

perwujudan dari penjabaraan visi. Adapun misi pembangunan yang akan

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Paser 2016-2021 adalah:

1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air

Bersih, dan Pemukiman.

2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan.

3. Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan

Berkelanjutan

4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan.

5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya, dan Adat Istiadat Lokal

6.

Agar misi yang diagendakan dapat diimplementasikan secara operasional

dan fokus diperlukan arahan umum dalam bentuk tujuan dan sasaran. Tujuan

merupakan pernyataan arahan umum dari sebuah perencanaan yang hendak

dicapai, sedangkan sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dengan

rujukan yang lebih spesifik dan terarah. Adapun tujuan dan sasaran yang

akan dijabarkan di bawah ini sesuai urutan yang terdapat pada misi.

1. Misi 1: Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air

Bersih, dan Pemukiman

Bagian ini akan secara khusus membahas misi pertama yang

diturunkan dari Visi yang telah ada khususnya mengenai peningkatan

pembangunan infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman.

Misi ini masih memberikan ruang bagi diimplementasikannya pembangunan

(ketersediaan) dan peningkatan (akses dan kualitas) infrastruktur yang

menjadi urusan wajib dasar. Pemerataan pembangunan dari sisi akses dan

kualitas infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman yang

layak masih menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan. Selain peningkatan

TUJUAN DAN SASARAN

Page 51: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

38

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

yang sudah ada, beberapa titik kritis di Paser masih membutuhkan

ketersediaan sejumlah infrastruktur tersebut.

Pembangunan infrastruktur harus bisa dimengerti sebagai ruang tempat

bertemunya berbagai dimensi dan sektor pembangunan. Fokus peningkatan

pembangunan infrastruktur di Kabupaten Paser juga dapat menjadi penjamin

terealisasinya perencanaan yang sudah dirumuskan. Misi ini akan diturunkan ke

dalam 4 tujuan besar yang mencakup bidang infrastruktur darat dan laut,

komunikasi dan informasi, energi dan air bersih, dan pemukiman dengan poin-poin

tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi publik.

b. Meningkatkan akses jaringan komunikasi.

c. Meningkatkan akses air bersih.

d. Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat

Sebagai penunjang mobilitas masyarakat dan sektor pendukung yang

menggerakkan aktivitas perekonomian, ketersediaan infrastruktur perhubungan

yang berkualitas dan menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Paser menjadi

prasyarat yang mesti dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Paser.

Ketersediaan infrastruktur perhubungan ini mencakup perhubungan darat dan

perhubungan laut sesuai kondisi geografis dan topografi Kabupaten Paser.

Peningkatan akses dan kualitas transportasi publik diarahkan untuk

meningkatkan infrastruktur transportasi darat dan laut. Di darat, infrastruktur

transportasi difokuskan pada peningkatan kualitas jalan dan jembatan yang

menghubungkan wilayah yang terisolir dengan pusat-pusat layanan publik dan

pusat kegiatan perekonomian. Hal ini sangat penting untuk memperlancar

interaksi masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan.

Perbaikan kualitas jalan dan jembatan juga mencakup berbagai

pembangunan fasilitas pelengkap jalan seperti turap penahan di wilayah yang

rawan longsor dan tanah amblas, penguatan jalan dan bantaran sungai

dengan jaring batu penahan (bronjong) serta penyediaan fasilitas penerangan

jalan, rambu dan taman hijau di sempadan jalan. Hal itu dimaksudkan untuk

meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Selain infrastruktur

transportasi darat, infrastruktur transportasi laut dan sungai juga perlu

ditingkatkan, mengingat wilayah Kabupaten Paser yang dilalui beberapa

sungai besar dan berbatasan dengan Selat Makassar. Kabupaten Paser hanya

memiliki satu infrastruktur pendukung perhubungan laut berupa pelabuhan

penyeberangan yaitu Pelabuhan Teluk Adang yang terletak 12 km dari ibu

kota kabupaten (Kecamatan Tanah Grogot). Karena itu, selain pelabuhan

penyeberangan, yang perlu dibangun di wilayah- wilayah pesisir adalah

Page 52: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

39

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

dermaga untuk perahu kecil (ketinting) sebagaipenghubung desa-desa dan

kecamatan yang ada di pesisir.

Selain itu, infrastruktur pendukung transportasi sungai juga perlu

ditingkatkan dengan membangun lebih banyak dermaga bagi perahu motor

yang berfungsi sebagai sarana transportasi ke wilayah-wilayah pedalaman.

Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan rasio antara jumlah

perahu motor dengan jumlah penduduk yang menggunakan sarana angkutan

ini. Peningkatan infrastruktur pendukung transportasi sungai ini sangat penting

mengingat wilayah-wilayah pedalaman sulit dijangkau dengan transportasi

darat, sementara banyak desa terletak di daerah aliran sungai. Dermaga-

dermaga angkutan perahu motor perlu dibangun lebih banyak di desa-desa

yang terletak di daerah aliran sungai ini.

Perbaikan fasilitas transportasi publik juga tidak terbatas pada

pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur fisik berupa jalan dan jembatan

tapi juga termasuk perbaikan tata kelola sarana dan prasarana perhubungan.

Hal itu dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas

transportasi publik dan perbaikan pelayanan angkutan umum. Hal ini juga

didorong untuk memperbaiki pelayanan urusan transportasi baik di darat

maupun di laut.

Peningkatan akses jaringan komunikasi juga menjadi aspek penting

dalam percepatan pembangunan di Kabupaten Paser. Upaya ini dapat

dilakukan dengan peningkatan jangkauan jaringan komunikasi seluler dan

jaringan internet ke seluruh wilayah yang sulit mendapatkan jaringan.

Keberadaan sarana komunikasi dan infromasi ini perlu diperluas jangkauan

distribusinya agar mampu mencapai dan diakses juga oleh masyarakat di

pedalaman, pesisir dan wilayah yang belum sepenuhnya terbuka terhadap

akses informasi dan komunikasi.

Tujuan selanjutnya dari misi ini adalah peningkatan akses air bersih.

Karena itu misi peningkatan infrastruktur air bersih pelu dilakukan secara

serius mengingat besarnya jumlah jumlah pemakaian air bersih dan terus

meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Paser dari tahun ke tahun. Upaya

ini dapat dilakukan dengan peningkatan jangkauan layanan air bersih baik

jenis perpipaan maupun non perpipaan. Ketersediaan air bersih merupakan

aspek sentral dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten

Paser.

Pengembangan infrastruktur pemukiman rakyat juga menjadi tujuan

tersendiri dalam perencanaan pembangunan lima tahunan Kabupaten Paser.

Keberadaan infrastruktur pemukiman merupakan hal mendesak dalam

Page 53: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

40

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tujuan ini konsen terhadap dua hal

yaitu peningkatan kawasan pemukiman yang berwawasan lingkungan dan

antisipatif bencana serta peningkatan kualitas pemukiman masyarakat yang

didalamnya termasuk perbaikan sanitasi dan ruang terbuka hijau. Berikut

tabel lengkap misi pertama dalam RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021.

Tabel 13

Tujuan dan Sasaran Misi 1

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan akses dan

kualitas pelayanan

transportasi publik , energi

air bersih dan pemukiman

1.1. Meningkatnya kualitas

infrastruktur dasar

pembangunan, jaringan

komunikasi dan internet

2 Meningkatkan kualitas

kawasan dan lingkungan

pemukiman

1.2. Meningkatnya kawasan

pemukiman rakyat yang

berwawasan lingkungan

1.3. Meningkatnya kualitas

pemukiman masyarakat

Kedua tujuan pada misi pertama ini berupaya mewadahi berbagai upaya

perbaikan kualitas pelayanan transportasi publik. Energi, air bersih dan

pemukiman serta kualitas kawasan dan lingkungan hidup. Dengan demikian,

keberadaan tujuan dan sasaran pada misi ini diharapkan mampu mengkover

kondisi kontekstual dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Paser.

2. Misi 2: Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan

Kesehatan

RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021 sangat memperhatikan

perencanaan pembangunan terutama yang bersifat pelayanan dasar yakni

pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh

kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaksana pembangunan, oleh

karenanya kualitas sumberdaya manusia harus menjadi prioritas penting

pembangunan. Di antara indikator dari kualitas sumberdaya manusia adalah

pada kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang baik

Page 54: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

41

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan merupakan tugas

nasional bagi semua aparatur pemerintahan di tingkat nasional maupun

daerah telah diatur melalui Peraturan Menteri yakni Permendikbud nomor 23

Tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan menteri pendidikan nasional

Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

di Kabupaten/kota sebagai tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar.

Sedangkan di bidang kesehatan, pemerintah melalui Menteri Kesehatan

mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 43 tahun

2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang mengatur

mengatur aspek pemenuhan sumber daya (sarana, prasarana, alat, tenaga

dan biaya) dalam pelaksanaan urusan kesehatan di daerah. Pemerintah

Daerah Kabupaten Paser dalam memenuhi kewajibannya melakukan

pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat

menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam dua peraturan

menteri tersebut.

Dalam rangka misi peningkatan pelayanan dasar di bidang pendidikan

dan kesehatan, terdapat dua tujuan yaitu:

a. Mewujudkan pendidikan yang maju , unggul dan merata.

b. Meningkatkan derajat kesehatan

Dalam hal peningkatan pelayanan pendidikan tujuan yang ditetapkan

oleh pemerintah Kabupaten Paser adalah untuk mewujudkan pendidikan yang

maju, unggul dan merata. Pertama, terkait dengan pemenuhan akses

pendidikan meliputi peningkatan profesionalisme tenaga pendidik, daya saing

peserta didik, ketersediaan sekolah, dan keterjangkauan siswa terhadap

pelayanan pendidikan. Kondisi riil saat ini dalam bidang pelayanan pendidikan

dan kesehatan masih terfokus pada program penyediaan dan infrastruktur,

padahal isu yang lebih penting dari isu pelayanan adalah soal peningkatan

profesionalisme tenaga pendidik dan keterjangkauan masyarakat sehingga

menyebabkan tingkat pelayanan yang rendah. Dengan kondisi geografis yang

sulit dan sarana perhubungan yang terbatas, pelayanan pendidikan.

Dalam hal peningkatan pelayanan pendidikan tujuan yang ditetapkan

oleh pemerintah Kabupaten Paser adalah untuk mewujudkan pendidikan yang

maju, unggul dan merata. Pertama, terkait dengan pemenuhan akses

pendidikan meliputi peningkatan profesionalisme tenaga pendidik, daya saing

peserta didik, ketersedian sekolah, dan keterjangkauan siswa terhadap

Page 55: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

42

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

pelayanan pendidikan. Kondisi riil saat ini dalam bidang pelayanan pendidikan

dan kesehatan masih terfokus pada program penyediaan dan infrastruktur.

Padahal isu yang lebih penting dari isu pelayanan adalah soal peningkatan

profesionalisme tenaga pendidik dan keterjangkauan masyarakat sehingga

menyebabkan tingkat pelayanan yang rendah. Dengan kondisi geografis yang

sulit dan sarana perhubungan yang terbatas, pelayanan pendidikan juga tidak

akan dapat dijangkau oleh siswa-siswa yang bertempat tinggal jauh dari

lokasi-lokasi sekolah. Oleh karenanya untuk meningkatkan keterjangkauan

masyarakat terhadap pendidikan diperlukan peningkatan akses masyarakat

maupun pelaksana lapangan, kedepan hal ini harus dilakukan untuk

meningkatkan angka partisipasi siswa usia sekolah dan usia dini. Kedua,

peningkatan kualitas pendidikan difokuskan pada kualitas peserta didik dan

lulusan sekolah baik melalui perbaikan kurikulum, manajemen sekolah dan

optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Ketiga, pelayanan pendidikan yang

berdaya saing tidak hanya dari aspek akreditasi sekolah dan guru tetapi

dengan dibuktikan hasil lulusan peserta didik sekolah yang mampu bersaing

dalam jenjang pendidikan yang lebih baik atau pasar kerja yang kompetitif.

Pemerintah Kabupaten Paser menyadari bahwa tingkat pelayanan dasar

di bidang pendidikan masih belum optimal, sehingga masyarakat kabupaten

Paser masih tertinggal dalam hal kualitas sumber daya manusianya. Oleh

karena itu, pemerintah daerah Kabupaten Paser memprioritaskan dalam misi

pembangunan untuk meningkatkan ketersediaan keterjangkauan dan kualitas

pelayanan pendidikan yang berdaya saing sehingga menghasilkan sumber

daya manusia yang mandiri dan berbudaya.

Dalam hal pelayanan kesehatan, tujuan yang ditetapkan oleh

pemerintah daerah Kabupaten Paser adalah meningkatkan derajat kesehatan.

Pertama, meningkatkan berbagai pelayanan primer hingga unit pelayanan

terkecil. Kedua, peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan

kesehatan, Ketiga, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan

menurunkan resiko kematian dari penyakit, Keempat, peningkatan pelayanan

kesehatan keluarga, remaja, dan balita, dan Kelima, peningkatan kualitas

kelembagaan dan sumberdaya

Kondisi kesehatan di Kabupaten Paser masih menjadi pekerjaan rumah

yang layak dijadikan prioritas terutama dengan adanya temuan minimnya

kualitas pelayanan, angka mortalitas ibu yang masih tinggi hingga

pengelolaan sistem pelayanan yang belum optimal. Sehingga perlu usaha

Page 56: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

43

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

strategis yang dirumuskan secara terarah agar tujuan pemerataan kesehatan

yang terpadu dapat terwujud dengan maksimal. Pada tabel di bawah ini

dipaparkan sasaran dari setiap tujuan pada Misi Kedua

Tabel 14

Tujuan dan Sasaran Misi 2

Tujuan Sasaran

1. Mewujudkan pendidikan

yang maju , unggul dan

merata

1.1. Meningkatnya akses dan kualitas

dan daya saing pendidikan

2. Meningkatkan derajat

kesehatan

2.1. Meningkatkan akses, mutu dan

daya saing pelayanan kesehatan

Dengan demikian, misi peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan

fokus pada tiga hal yaitu akses, kualitas dan daya saing yang semuanya

difokuskan pada penguatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten

Paser.

Misi 3: Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan

Berkelanjutan

Potensi lokal adalah dasar yang kuat untuk menggerakan dimensi

ekonomi dalam konsep pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Paser.

Potensi tersebut harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik agar mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paser pada masa kini

dan akan datang. Walaupun Kabupaten Paser memiliki sektor potensial

berupa hutan dan pertambangan, namun kedua sektor tersebut sudah ditarik

ke dalam urusan Pemerintah Pusat setelah pelaksanaan UU No.23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dengan pertimbangan tersebut, maka beberapa sektor potensial

penggerak ekonomi lokal yang menjadi otoritas Kabupaten Paser berasal dari

sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan jasa. Sektor

pertanian, perkebunan dan perikanan adalah beberapa sektor penyumbang

PDRB terbesar di Kabupaten Paser. Kebutuhan akan produk-produk dari

sektor ini terus bertambah, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan

penduduk. Oleh karena itu, misi pembangunan pertanian, perkebunan dan

Page 57: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

44

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

perikanan ke depan ditujukan untuk memperkuat produktivitas, kualitas dan

kontinuitas produk-produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Selain ketiga sektor potensial di atas, sektor pedagangan, jasa dan

investasi merupakan sektor pendukung yang sangat potensial untuk

dikembangkan. Sebagian besar masyarakat Paser berprofesi sebagai

pedagang, sebagian yang lain bergerak di bidang jasa, seperti pariwisata,

penginapan atau perhotelan. Dengan pertimbangan tersebut, maka dasar

perekonomian dari bidang perdagangan, jasa dan investasi akan menjadi

prioritas. Selain itu isu tentang degradasi lingkungan karena pertumbuhan

ekonomi juga akan menjadi prioritas untuk diperbaiki, sehingga konsep green

economy mampu diterapkan secara baik.

Dengan demikian, untuk memenuhi misi tiga RPJMD, priotitas dasar

perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan yang akan

dikelola oleh Kabupaten Paser adalah :

a. Meningkatkan Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi Pertanian,

perkebunan dan Peternakan.

b. Meningkatkan kesejakteraan petani

c. Mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

d. Meningkatkan kinerja pasar tradisional, koperasi dan UMKM

e. Meningkatkan iklim investasi

Pengembangan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas produk-produk

sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan merupakan salah

satu isu prioritas yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Paser. Isu ini

tidak hanya berhubungan dengan masalah ekonomi, namun juga berhubungan

dengan masalah ketahanan pangan, keseimbangan lingkungan dan mitigasi

bencana. Produk-produk pertanian, perikanan, dan peternakan berperan

penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sementara pengelolaan sektor

pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan menjadi kajian yang harus

benar-benar diperhatikan, agar stabilitas sosial-ekonomi dan kualitas

lingkungan dapat terjaga secara berkesinambungan. Sektor perkebunan di

Kabupeten Paser didominasi oleh perkebunan kelapa sawit. Produk hasil

olahan kelapa sawit memiliki nilai jual yang baik, namun berdampak kurang

baik terhadap ketersediaan air dalam tanah. Sehingga mitigasi terhadap

bencana kekeringan harus diperhatikan.

Selain sektor-sektor di atas, pariwisata adalah sektor potensial yang

harus dikembangkan ke depan. Pengembangan sektor pariwisata berbasis

Page 58: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

45

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

masyarakat dan berkelanjutan, akan mampu membuka lapangan pekerjaan

bagi masyarakat. Pengembangan ini perlu dilakukan agar aspek keberlanjutan

perekonomian Paser menjadi semakin kuat. Di masa depan, meningkatnya

lahan konversi eks-tambang diharapkan mampu berkontribusi terhadap

perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Paser. Untuk itu, reklamasi dan

rehabilitasi lahan pasca tambang perlu dilakukan

Sedangkan perdagangan, jasa dan investasi merupakan sektor

pendukung yang sangat potensial untuk dikelola. Jumlah pedagang di

Kabupaten Paser meningkat tiap tahun, akan tetapi belum terkelola dengan

baik agar mampu bersaing dengan pedagang dari pasar modern. Jika tidak

dikelola dengan baik, lambat laun pasar modern akan menjadi persoalan

bagi pedagang pasar tradisional. Oleh karena itu pengembangan pasar

tradisional, koperasi, UMKM dan IKM perlu ditingkatkan. Sedangkan kualitas

lingkungan selalu menjadi dasar terkuat untuk membangun perekonomian

yang berkelanjutan di masa depan. Pada tabel di bawah ini dipaparkan

sasaran dari setiap tujuan pada misi ketiga:

Tabel 15

Tujuan dan Sasaran Misi 3

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan Produksi,

Produktifitas dan Kualitas

Komoditi Pertanian, perkebunan

dan Peternakan

1.1. Meningkatnya

produksi,Produktifitas dan

Kualitas Komoditi Pertanian,

perkebunan dan Peternakan

2. Meningkatkan kesejahteraan

petani

2.1. Meningkatnya nilai tukar petani

(NTP)

2.2 Tercukupinya Ketersediaan

Pangan

3. Mengembangkan pariwisata

berbasis masyarakat yang

berkelanjutan

3.1 Berkembangnya sektor

pariwisata

4. Meningkatkan kinerja pasar

tradisional, koperasi dan UMKM

4.1. Meningkatnya peran pasar

tradisional,koperasi dan UMKM

dalam perekonomian

masyarakat

Page 59: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

46

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

4.2 Menurunnya Angka

Pengangguran

5. Meningkatkan iklim investasi 5.1. Meningkatnya investasi

6 Meningkatkan kualitas

lingkungan hidup

Meningkatnya indeks kualitas

lingkungan hidup

Dengan demikian, misi peningkatan fondasi perekonomian dengan basis

potensi ekonomi lokal dan berkelanjutan berupaya memperkuat perekonomian

tanpa merusak atau mendegradasi kualitas lingkungan. Sasaran-sasaran pada

tiap tujuan di atas secara spesifik menekankan perlunya penyelamatan

lingkungan hidup pada satu sisi tapi juga mendorong investasi dan

pengembangan ekonomi lokal dengan partisipasi masyarakat yang lebih kuat.

4. Misi 4: Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan

Peningkatan kualitas tatakelola merupakan pra-syarat yang menopang

berkerjanya misi-misi yang lain. Pembangunan infrastruktur fisik dan

peningkatan kualitas pelayanan publik terutama dalam bidang pendidikan dan

kesehatan membutuhkan tatakelola pemerintahan yang lebih baik. Selain itu,

pelaksanaan pembangunan juga sangat bergantung dengan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan yang tidak hanya berkaitan dengan

transparansi, akuntablitas, dan sinergitas, tapi juga berkaitan dengan

partisipasi publik dalam pembangunan. Oleh karena itu, misi keempat ini

mempunyai dua tujuan, yaitu:

a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan bersih serta

layanan publik yang berkualitas.

b. Meningkatkan iklim investasi

Pelaksanaan urusan pemerintahan dalam rangka pembangunan daerah

membutuhkan sistem dan sumber daya manusia yang berkualitas. Keduanya

menjalankan peran penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan bersama

legislatif daerah, sekaligus sebagai pelaksana kebijakan dan pelaksana

anggaran. Dengan kewenangan yang besar itu, untuk mencapai misi 4

RPJMD maka pengembangan sistem akuntabilitas pemerintahan menjadi hal

yang mutlak diperlukan. Sistem akuntabilitas dibangun secara internal

maupun eksternal..

Akuntabilitas internal untuk menjalankan tertib adiministrasi dan tata

kelola keuangan daerah. Sedangkan akuntabilitas eksternal merupakan wujud

Page 60: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

47

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat sebagai warga

negara yang mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima manfaat dari

berbagai kebijakan, tata kelola dan capaian pembangunan daerah. Adanya

akuntabilitas eksternal tersebut sekaligus sebagai wujud transparansi

pemerintah daerah.

Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan juga diarahkan untuk

meningkatkan sinergi antar dokumen perencanaan. Peningkatan sinergitas

agar terdapat ketersatuan arah untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran

daerah. Dalam hal ini merupakan sinergi antar dokumen perencanaan,

maupun antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran.

Perencanaan melalui berbagai dokumen tersebut, tidak lain untuk

menjalankan fungsi pemerintah sebagai pelayan publik. Dengan tidak

sedikitnya layanan yang diberikan, baik terkait urusan wajib maupun pilihan,

maka dalam pencapaian misi 4 ini, juga ditempuh melalui peningkatan kinerja

pelayanan pemerintah daerah

Seiring pula dengan tuntutan zaman yang membawa perubahan

paradigma berpemerintahan, maka tata kelola pemerintahan yang baik

mensyaratkan adanya keterlibatan aktif aktor di luar pemerintah, yaitu

masyarakat sipil dan sektor swasta. Dalam menjalankan pembangunan,

keterlibatan antar komponen daerah itu diperoleh dengan semakin

terbukanya ruang partisipasi. Keterbukaan ruang partisipasi tidak saja dalam

bentuk partisipasi pasif seperti halnya masyarakat mengetahui berbagai

informasi kebijakan pemerintah, sekaligus partisipasi aktif ketika publik dapat

berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan. Hal tersebut

merupakan partisipasi yang menekankan adanya kepastian aspirasi

masyarakat untuk ditindaklanjuti dan direalisasikan. Penjabaran misi 4 ke

dalam tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16

Tujuan dan Sasaran Misi 4

Tujuan Sasaran

1. Mewujudkan Tata Kelola

Pemerintahan Yang Efektif

dan Bersih serta Layanan

Publik yang Berkualitas

1.1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja

birokrasi

1.2 Meningkatnya kualitas pelayanan

publik

Page 61: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

48

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

1.3 Meningkatnya Pemanfataan Sistem

Informasi Publik

2. Meningkatkan Partisipasi

Publik Dalam Proses

Pembangunan, Hukum dan

HAM

2.1. Meningkatnya perencanaan

pembangunan,pengelolaan data

dan implementasi kerjasama

daerah

2.2 Meningkatnya pemahaman

masyarakat tentang pendidikan

politik dan perilaku demokratis

2.3 Meningkatnya kesadaran dan

ketaatan masyarakat dalam

pelaksanaan produk hukum

Sasaran-sasaran dari tiap tujuan tersebut menggambarkan kondisi yang

diinginkan oleh Pemerintah Kabupaten Paser dalam periode RPJMD dalam

rangka peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan..

5. Misi 5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya dan Adat Istiadat Lokal

Pembangunan di bidang pertambangan ternyata belum mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Persoalan tersebut

tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi tetapi juga terjadi

karena persoalan sosial. Selayaknya pembangunan pada umumnya,

pembangunan akan menciptakan kelas sosial baru. Kelas sosial ini akan

membentuk persoalan baru, apabila tidak diimbangi dengan perhatian

terhadap dimensi sosial dalam pembangunan berkelanjutan. Berpijak kepada

pemikiran tersebut, dalam RPJMD ini Pemerintah Kabupaten Paser berencana

untuk memperkuat kohesivitas sosial sebagai salah satu misi pembangunan

selama lima tahun ke depan. Kohesivitas sosial akan menjadi salah satu

perhatian utama di dalam proses pembangunan Kabupaten Paser.

Dalam RPJMD ini, misi tentang kohesivitas sosial dipandang sebagai

salah satu misi yang perlu diperhatikan dalam konsep pembangunan

berkelanjutan, mengingat adanya dua hal besar yang perlu diperhatikan.

Pertama, Kabupaten Paser memiliki penduduk yang berasal dari berbagai

latar belakang sosial (suku) yang beragam. Kedua, pemerataan hasil

Page 62: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

49

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

pembangunan ekonomi di Kabupaten Paser belum mampu berjalan dengan

optimal.

Secara umum misi ini berhubungan dengan proses penciptaan keselarasan/

harmoni kehidupan sosial dalam masyarakat. Harmoni sosial ini perlu

diciptakan dan dikelola dengan baik untuk menghindari adanya persoalan-

persoalan sosial, seperti konflik dan berbagai masalah sosial lainnya. Dengan

demikian guna memenuhi misi tiga RPJMD, pembangunan di bidang sosial

yang menjadi proritas Kabupaten Paser adalah :

a. Meningkatkan Rekognisi dan Promosi;

b. Meningkatkan Stabilitas Sosial

Rekognisi dan promosi adalah dua hal yang perlu ditingkatkan untuk

memberi ruang bagi masyarakat pribumi untuk mendapatkan pengakuan

dalam pembangunan. Pengakuan tersebut dapat dijalankan dengan membuka

akses partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, mulai dari

perencanaan, implementasi, evaluasi hingga menikmati hasil pembangunan.

Selama ini masyarakat pribumi berada di luar pusat aglomerasi ekonomi.

Oleh karena itu rekognisi dan promosi keterlibatan masyarakat perlu

ditingkatkan.

Selain rekognisi dan promosi, stabilitas sosial juga perlu ditingkatkan.

Kondisi ini dapat besifat fluktuatif karena persoalan lingkungan dan ekonomi.

Persoalan lingkungan seperti bencana kekeringan, sedangkan persoalan

ekonomi dapat berupa kemiskinan dan kurangnya pemerataan. Dalam RPJMD

ini, Pemerintah Kabupaten Paser akan meningkatkan perhatian pada bidang

stabilitas sosial untuk menjaga dimensi sosial dalam pembangunan yang

berkelanjutan meningkatkan stabilitas sosial merupakan tujuan yang

dirumuskan untuk meningkatkan kerukunan dan kohesivitas sosial di

Kabupaten Paser. Hingga saat ini, masyarakat Paser dikenal sebagai

masyarakat yang heterogen baik dari sisi etnis mupun agama, tapi mampu

hidup berdampingan dan harmonis.

Secara lebih detail, sasaran dari ketiga tujuan pada misi kelima ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 63: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

50

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Tabel 17

Tujuan dan Sasaran Misi 5

Tujuan Sasaran

1 Meningkatkan rekognisi

dan promosi

1.1. Meningkatnya akses masyarakat lokal

untuk berpartisipasi dalam berbagai

proses pembangunan

1.2. Meningkatnya akses perempuan untuk

berpartisipasi dalam berbagai proses

pembangunan

2 Meningkatkan stabilitas

sosial

2.1. Meningkatnya kerukunan, keamanan

dan ketertiban masyarakat

2.2 Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap

bencana alam

2.3 Meningkatnya perlindungan sosial bagi

masyarakat

2.4 Meningkatnya perlindungan bagi

perempuan dan pemenuhan hak anak

Seluruh ulasan pada Bab 5 akan diperdalam dan dilengkapi dengan alur

logika perencanaan dari visi-misi hingga ke program-kegiatan beserta

indikator-indikatornya. Sinergi beberapa dokumen perencanaan mulai dari

RPJMN, RPJMD Provinsi Kalimantan Timur, dan dokumen pengarusutamaan

ekonomi hijau berusaha ditampilkan dengan dasar yang ada di Bab 5. Bab 6

secara khusus akan melengkapi ulasan pada Bab 5 dengan refleksi khusus

mengenai strategi yang harus diambil untuk mewujudkan tujuan dan sasaran

yang menopang visi-misi pembangunan Kabupaten Paser. Hal lain yang akan

diperdalam adalah mengenai arah kebijakan. Beberapa pilihan teknokratis

seputar fokus program dan kegiatan yang akan dipilih maupun lokus wilayah

yang diprioritaskan bagi implementasi perencanaan. Semua ini akan menjadi

bagian formal dan substansial yang tidak bisa dipisahkan dari Bab 6 yang

akan dibahas.

Tabel 18

Program Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Paser

No Prioritas Pembangunan Sasaran Program Pembangunan Daerah /

Program Prioritas

Page 64: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

51

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

1 Meningkatkan

Pembangunan

Infrastruktur

Transportasi,

Telekomunikasi, Energi,

Air Bersih, Dan

Pemukiman

Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar Pembangunan, Jaringan Komunikasi dan Internet;

1. Pembangunan dan rehabilitasi jembatan

2. Pembangunan dan rehabilitasi jalan

3. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

4. Peningkatan Pelayanan Angkutan 5. Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan 6. Peningkatan dan Pengamanan

Lalu Lintas 7. Pengendalian dan Pengamanan

Lalu Lintas 8. Peningkatan Kelaikan

Pengoperasian Kendaraan Bermotor

9. Tanggap darurat jalan dan jembatan

10. Peningkatan sistem informasi dan data base jalan dan jembatan

11. Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

12. Perencanaan teknis ke-PU-an 13. Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Jalan 14. Pembangunan

turap/talud/bronjong 15. Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa 16. Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa/Internet

17. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa/Internet (Persandian)

18. Penyelenggaraan Persandian dan pengamanan Informasi

19. Peningkatan Tata Laksana Komunikasi dan Informatika

Meningkatnya Kawasan Pemukiman Rakyat yang Berwawasan Lingkungan

1. Program pembangunan infrastruktur pemukiman

2. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

3. Pengelolaan Areal Pemakaman 4. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 5. Pengembangan Perumahan 6. Pengendalian Banjir

Page 65: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

52

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

7. Lingkungan Sehat Perumahan 8. Peningkatan dan Fasilitasi

Pengembangan sarana dan prasarana kelistrikan

9. Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

10. Pengawasan dan Pengendalian serta pengelolaan bangunan dan lingkungan pemukiman

11. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

12. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya

13. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

2 Meningkatkan

Pelayanan Dasar di

Bidang Pendidikan dan

Kesehatan

Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing Pendidikan

1. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun

2. Pengembangan Budaya Baca dan pembinaan perpustakaan

3. Pengembangan PAUD 4. Pendidikan Non-formal 5. Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan 6. Pengembangan Manajemen

Pelayanan pendidikan 7. Program Pengembangan Nilai

Budaya

Meningkatnya Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Keseahatan

1. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

2. Peningkatan keselamatn ibu melahirkan dan anak

3. Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat

3 Memperkuat Fondasi

Perekonomian Yang

Berbasis Potensi Lokal

Dan Berkelanjutan

Meningkatkan Produksi,

Produktifitas dan Kualitas

Komoditi Pertanian,

perkebunan, Peternakan

dan perikanan

1. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan

2. Pengembangan budidaya perikanan

3. Pengembangan perikanan tangkap

4. Peningkatan produksi hasil peternakan

5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

6. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Page 66: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

53

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

7. Peningkatan penerapan teknologi pertanian

8. Peningkatan penerapan teknologi peternakan

9. Peningkatan penerapan teknologi peternakan

10. Peningkatan penerapan teknologi petanian/perkebunan

11. Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan

12. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

13. Penerapan teknologi peternakan 14. Peningkatan penerapan

teknologi pertanian/perkebunan 15. Optimalisasi pengelolaan

pemasaran produksi perikanan 16. Pencegahan dan penanggulangan

penyakit ternak 17. Peningkatan penerapan

teknologi pertanian/perkebunan 18. Pengembangan prikanan tangkap 19. Pengembangan budidaya

perikanan 20. Peningkatan penerapan

teknologi peternakan

Meningkatnya nilai tukar petani (NTP)

1. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

2. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat perikanan

4. Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan

5. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya

6. Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan

Berkembangnya sektor pariwisata

1. Pengembangan kemitraan 2. Pengembangan destinasi

pariwisata 3. Pengembangan pemasaran

pariwisata

Meningkatnya peran pasar tradisional, koperasi dan UMKM dalam perekonomian

1. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM

Page 67: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

54

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

masyarakat 2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

3. Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

4. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi aktif

5. Pengembangan industri kecil dan menengah

6. Pengembangan sentra industri potensial

7. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

8. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Menurunnya angka pengangguran

1. Perluasan kesempatan kerja 2. Penempatan tenaga kerja 3. Peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja 4. Pembinaan hubungan industrial

dan lembaga ketenagakerjaan

Meningkatnya investasi 1. Penyiapan potensi sumber daya sarana dan prasarana daerah

2. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

3. Peningkatan iklim investasi

Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup

1. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

2. Pengembangan kinerja pengeloaan persampahan

3. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam

4. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam

5. Pengelolaan tahura

4 Meningkatkan

Kualitas Tata Kelola

Pemerintahan

Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan lainnya

1. Perencanaan tata ruang 2. Meningkatnya sinergi antar

dokumen Perencanaan lainnya

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

2. Pemeliharaan Kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal (operasi/patrol)

3. Pemeliharaan Kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal (SDM dan Sarana Prasarana)

Page 68: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

55

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Meningkatnya partisipasi masyarakat

1. Pendidikan politik masyarakat (pilkada)

2. Pendidikan politik masyarakat (pileg dan pilpres)

3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan (konteks aduan masyarakat)

Meningkatnya kualitas pelayanan publik (Urusan Wajib Non-Pelayanan Dasar Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil)

1. Penataan administrasi kependudukan (KTP)

2. Penataan administrasi kependudukan (KK)

3. Penataan administrasi kependudukan (akta kelahiran)

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah

1. Pembinaan dan fasilitasi perencanaan dan pengelolaan keuangan desa

2. Peningkatan pembinaan dan pengembangan penyelenggaraan pemdes

Meningkatnya partisipasi publik

Peningkatan partisipasi masyarakat

dalam membangun desa

Meningkatnya akses terhadap informasi publik (Urusan Wajib Non-Pelayanan Dasar Komunikasi dan Informatika)

1. Pengembangan kelembagaan keterbukaan informasi

2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

3. Kerjasama informasi dan media masa

Meningkatnya akses terhadap informasi publik (Urusan Wajib Non-Pelayanan Dasar Statistik)

1. Pengembangan data/informasi/statistik daerah

2. Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah

3. Penyelesain Konflik-Konflik Pertanahan

4. Pengadaan Tanah Untuk Fasilitas umum dan Pemerintah

Terciptanya birokrasi yang bersih dan dipercaya masyarakat

1. Perbaikan sistem administrasi kearsipan

2. Peningkatan kualitas pelayanan informasi

3. Penyelamatan dan pelestarian dokumen

4. Pemeliharaan rutin sarana dan prasarana kearsipan

Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

1. Peningkatan disiplin aparatur 2. pelayanan administrasi

perkantoran (rutin SKPD) 3. Peningkatan sarana dan

Page 69: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

56

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

prasarana aparatur (rutin SKPD) 4. Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur/publik (khusus Dinas Pekerjaaan Umum dan Tata Ruang)

5. Pengawasan dan pengendalian bangunan dan lingkungan serta pengelolaan gedung dan rumah negara

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah

Pengadaan barang dan jasa secara elektronik

Meningkatnya akses terhadap informasi publik

Pengembangan data dan informasi

Meningkatnya konsistensi antar dokumen perencanaan dan antara perencanaan dengan penganggaran

1. Perencanaan pembangunan daerah (Khusus Bappeda)

2. Perencanaan pembangunan daerah (Setiap SKPD)

3. Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan

4. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah (Khusus Bappeda)

Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan lainnya

1. Perencanaan wilayah strategis dan cepat tumbuh

2. Perencanaan sosial budaya 3. Perencanaan pembangunan

ekonomi 4. Perencanaan prasarana wilayah

dan sumber daya alam 5. Perencanaan pengembangan

kota-kota menengah dan besar 6. Peningkatan kerjasama antar

pemerintah daerah

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah

1. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan kinerja dan keuangan

2. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

3. Manajemen aset daerah 4. Pengendalian dan evluasi

pelaksanaan pembangunan daerah

Meningkatnya kemandirian keuangan daerah

Peningkatan dan Pengembangan

pengelolaan keuangan daerah

Meningkatnya konsistensi antar dokumen perencanaan

Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

Page 70: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

57

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

dan antara perencanaan dengan penganggaran

keuangan kabupaten/kota

Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (Khusus BKD)

2. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (setiap SKPD)

3. Pembinaan dan pengembangan aparatur (Khusus BKD)

4. Pendidikan kedinasan 5. Pembinaan dan pengembangan

aparatur (BKD dan Bagian Organisasi dan Kerjasama)

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1. Pengembangan standarisasi pelayanan publik (SKPD urusan wajib pelayanan dasar)

2. Pengembangan standarisasi pelayanan publik

Terciptanya birokrasi yang bersih dan dipercaya masyarakat

Pengembangan Inovasi Daerah

Meningkatnya partisipasi publik

Peningkatan kapasitas lembaga

perwakilan rakyat daerah

Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan lainnya

Pengembangan wilayah perbatasan

Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

Fasilitasi dan dukungan

kelembagaan KORPRI

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1. Perumusan kebijakan bidang pemerintahan

2. Perumusan kebijakan bagian bina ekonomi, bagian pengadaan barang dan jasa dan bagian kesra

3. Perumusan kebijakan bidang administrasi umum

4. Koordinasi bagian pemerintahan dan hukum

5. Koordinasi bagian bagianekonomi, bagian pengadaan barang dan jasa&bina Kesra

6. Koordinasi bidang administrasi umum

7. Pelayanan administrasi bagian pemerintahan dan hukum

8. Pelayanan administrasi bagian ekonomi, bagian pengadaan

Page 71: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

58

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

barang dan jasa&bina Kesra 9. Pelayanan administrasi bidang

administrasi umum 10. Penataan peraturan perundang-

undangan

Meningkatnya partisipasi publik

Peningkatan pelayanan kedinasan

kepala daerah/wakil kepala daerah

Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

Peningkatan sistem pengawasan

internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

Terciptanya birokrasi yang bersih dan dipercaya masyarakat

Pencegahan dan pemberantasan

korupsi

Meningkatnya kualitas pelayanan publik (Urusan Kecamatan Penunjang Urusan Pemerintahan)

1. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum

2. Koordinasi pemberdayaan masyarakat

3. Koordinasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum

4. Koordinasi penerapan dan penegakkan perda dan perkada

5. Koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum

6. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan perangkat daerah lainnya

7. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan

5 Kohesivitas Sosial,

Budaya, Dan Adat

Istiadat Lokal

Meningkatnya akses masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan

1. Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

2. Penguatan/Revitalisasi lembaga adat

Meningkatnya akses bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana sosial

1. Penanggulangan korban bencana sosial

2. Rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana sosial

Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat

1. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya

Page 72: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

59

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

2. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma

3. Pembinaan panti jompo 4. Pemberdayaan lanjut usia 5. Pembinaan Anak Terlantar 6. Pembinaan Eks Penyandang

Penyakit Sosial 7. Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial

Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan

1. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan (jabatan politik dan publik)

2. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

3. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan

Peningkatan Kualitas Hidup dan

Perlindungan Perempuan

Meningkatnya pemenuhan hak anak

1. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak (kekerasan anak)

2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak (layak anak)

Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan

1. Pengembangan Nilai Budaya 2. Pengelolaan Keragaman Budaya 3. Pengembangan Kerjasama

Pengelolaan Kekayaan Budaya

Meningkatnya kerukunan, keamanan dan ketertiban masyarakat

1. Pengembangan Wawasan Kebangsaan

2. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam

Pencegahan dini dan

penanggulangan korban bencana

alam

Meningkatnya ketersediaan data kependudukan yang selalu diperbaharui

Penataan Administrasi

Kependudukan (e-KTP)

Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

2. Peningkatan Peran eerta Kepemudaan

3. Upaya Pencegahan

Page 73: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

60

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Penyalahgunaan Narkoba 4. Pembinaan dan Pemasyarakatan

Olahraga

Meningkatnya pengendalian dan pengelolaan migrasi

Pembangunan dan pengembangan

wilayah transmigrasi

Tabel 19

PERUMUSAN CAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SEBAGAI DASAR

PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. Meningkatkan akses

dan kualitas

pelayanan

transportasi publik ,

energi air bersih dan

pemukiman

1. Meningkatnya kualitas

infrastruktur dasar

pembangunan, jaringan

komunikasi dan internet

1. Panjang jalan

dalam kondisi

mantap

2. Panjang jembatan

kondisi mantap

(persentase)

3. Tingkat

kepatuhan

terhadap

dokumen RTRW

4. Irigasi kondisi

mantap

5. Persentase desa

blankspot

6. Persentase

pelayanan publik

terintegrasi dalam

sistem e-

government

7. Hasil pelaksanaan

konstruksi yang

terstandas SNI

8. Sarana dan

prasarana publik

yang memadai

2. Meningkatkan

kualitas kawasan

2. Meningkatnya kawasan

pemukiman rakyat yang

9. Luasan kawasan

kumuh dan

Page 74: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

61

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

dan lingkungan

pemukiman

berwawasan lingkungan kawasan

berpotensi kumuh

10. Rumah tangga

yang memiliki

akses minum dan

air bersih

3. Mewujudkan

pendidikan yang

maju , unggul dan

merata

3. Meningkatnya akses dan

kualitas dan daya saing

pendidikan

11. APK PAUD

12. APM PAUD

13. APK SD

14. APM SD

15. APM SMP

16. APK SMP

17. Rata-rat lama

sekolah

4. Meningkatkan partsisipasi

dan peran aktif pemuda

dan prestasi keolahragaan

18. Jumlah

wirausaha muda

mandiri

19. Jumlah cabang

olahraga

berprestasi

nasional

4. Meningkatkan derajat

kesehatan

5. Meningkatkan akses, mutu

dan daya saing pelayanan

kesehataan

20. Angka harapan

hidup

21. AKI/1000

penduduk

22. AKB/1000

penduduk

23. Persentase

penduduk

memiliki jaminan

kesehatan

24. Persentase

Fasilitas

Kesehatan

Terakreditasi

25. Indeks Keluarga

Sehat

Page 75: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

62

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

5. Meningkatkan

Produksi,

Produktifitas dan

Kualitas Komoditi

Pertanian,

perkebunan dan

Peternakan

6. Meningkatnya

produksi,Produktifitas dan

Kualitas Komoditi

Pertanian, perkebunan,

Peternakan dan Perikanan

26. Kontribusi sektor

pertanian

perkebunan,

peternakan dan

perikanan

terhadap PDRB

(%)

6. Meningkatkan

kesejahteraan

petani

7. Meningkatnya nilai tukar

petani (NTP)

27. Nilai Tukar

Petani (%)

8. Tercukupinya Ketersediaan

Pangan

28. Jumlah Desa

Rawan Pangan

7. Mengembangkan

pariwisata berbasis

masyarakat yang

berkelanjutan

9. Berkembangnya sektor

pariwisata

29. Jumlah

kunjungan

wisata

8. Meningkatkan

kinerja pasar

tradisional, koperasi

dan UMKM

10. Meningkatnya peran pasar

tradisional,koperasi dan

UMKM dalam

perekonomian masyarakat

30. Omzet UMKM

(%)

31. Presentase

koperasi aktif

32. Kontribusi

industri

pengolahan

terhadap PDRB

11. Menurunnya Angka

Pengangguran

33. Tingkat

keterserapan

tenaga kerja (%)

9. Meningkatkan iklim

investasi

12. Meningkatnya investasi 34. Jumlah nilai

investasi

berskala

Nasional (juta)

10. Meningkatkan

kualitas lingkungan

hidup

13. Meningkatnya indeks

kualitas lingkungan hidup

35. Indeks Kualitas

Lingkungan

Hidup

36. Luas kawasan

Page 76: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

63

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

konservasi

11. Mewujudkan Tata

Kelola

Pemerintahan Yang

Efektif dan Bersih

serta Layanan

Publik yang

Berkualitas

14. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja birokrasi

37. Opini BPK

terhadap

Laporan

Keuangan

Daerah

38. Nilai EKPPD

39. Nilai Evaluasi

AKIP

40. Rata-rata Nilai

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

Perangkat

Daerah yang

melakukan

Pelayanan Publik

12. Meningkatkan

Partisipasi Publik

Dalam Proses

Pembangunan,

Hukum dan HAM

15. Meningkatnya perencanaan

pembangunan,pengelolaan

data dan implementasi

kerjasama daerah

41. Persentase

usulan

Musrenbang

yang diakomodir

16. Meningkatnya pemahaman

masyarakat tentang

pendidikan politik dan

perilaku demokratis

42. Tingkat

partisipasi

pemilihan umum

13. Meningkatkan

rekognisi dan

promosi

17. Meningkatnya akses

masyarakat lokal untuk

berpartisipasi dalam

berbagai proses

pembangunan

43. Persentase

komunitas adat

terpencil (KAT)

yang menjadi

sasaran

pembangunan

44. Indeks

pembangunan

gender

18. Meningkatnya promosi

nilai-nilai kearifan lokal

dalam pembangunan

45. Persentase

program

pembangunan

yang

mengangkat

Page 77: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

64

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

nilai-nilai

kearifan lokal

14. Meningkatkan

stabilitas sosial

19. Meningkatnya kerukunan,

keamanan dan ketertiban

masyarakat

46. Jumlah konflik

berbau SARA

47. Angka

kriminalitas

20. Meningkatnya

kesiapsiagaan terhadap

bencana alam

48. Respon time

21. Meningkatnya perlindungan

sosial bagi masyarakat

49. Tingkat

Kemiskinan

22. Meningkatnya perlindungan

bagi perempuan dan

pemenuhan hak anak

50. kasus kekerasan

terhadap

perempuan

51. kasus kekerasan

terhadap anak

52. Predikat

kabupaten layak

anak

53. Anak dan balita

terlantar (anak

dan balita

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja adalah lembar /dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih

rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah

dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur

tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang

tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan

atas kinerja tahun ini, termasuk kinerja (out come) yang seharusnya terwujud

akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnnya. Dengan demikian target kinerja

yang diperjanjikan juga mencakup out come yang dihasilkan dari tahun-

tahun sebelumnya.

Page 78: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

65

Pemerintah

Kabupaten Paser

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Perjanjian kinerja menyajikan indikator kinerja utama yang

mengambarkan hasil-hasil utama dan kondisi seharusnya, tanpa

mengesampingkan indikator yang lain relevan.

Perjanjian Kinerja adalah sesuatu dokumen yang di dalamnya tertuang

rencana kinerja yang definitive atau sudah menjadi RKA/DPA SKPD, Perjanjian

Kinerja Kabupaten Paser Tahun 2017 sebagaimana dalam lampiran 1

Page 79: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

66

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

kuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari

perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan

mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi

organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan

akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Paser selaku

pengemban amanah masyarakat,melaksanakan kewajiban berakuntabilitas

melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten

Paser yang dibuat menyesuaikan dengan Permenpan dan RB Nomor 53

Tahun 2014.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

masing-masing sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD

Tahun 2016-2021. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja

digunakan untuk menggambarkan dan menilai keberhasilan serta kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan program dan kegiatan

yang ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Paser.

Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan

realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya

kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin

rendahnya kinerja, digunakan rumus:

A

A. PENGUKURAN KINERJA

Realisasi

Capaian IndkaTor Kinerja = x 100 %

Rencana

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 80: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

67

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya

kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya

kinerja, digunakan rumus:

Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja

juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan

realisasi tahun lalu.

Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja

dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran

digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran

dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah

direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk

masing- masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat

sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran

ordinal sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil

70 s/d <85 : Berhasil

55 s/d < 70 : Cukup Berhasil

0 s/d< 55 : Kurang Berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian

indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada

angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil

prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari

0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya

berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja

Realisasi – (realisasi – rencana)

Capaian Indikator Kinerja = x 100 %

Rencana

Page 81: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

68

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-

sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

bb

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi

pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu

pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan

apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang

bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan

dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan

ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi

pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan

dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Untuk dapat melakukan

Pengukuran IKU, maka Identifikasi untuk menetapkan IKU yang ingin

diukur harus dilakukan, untuk melaksanakan hal tersebut penetapan

pengukuran IKU haruslah memperhatikan aspek legalitas penetapan dasar

IKU,

Untuk memenuhi aspek legalitas dasar penetapan IKU, dirujuklah

RKPD Kabupaten Paser tahun 2017 sebagai dasar untuk menetapkan Goals

dari Tujuan, Sasaran, Target dan Capaian baik Kinerja maupun Keuangan

dengan berdasarkan pada Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh

seluruh stakeholder penyelenggara urusan pemerintahan pada lingkup

Pemerintah Kabupaten Paser.

Didalam dokumen RKPD Kabupaten Paser dijabarkan tentang Tujuan

Prioritas, sasaran dan target yang ingin dicapai pada tahun 2017. Untuk

melihat lebih jelas terkait hal tersebut disajikan melalui tabel berikut :

Berdasarkan pencapaian masing-masing sasaran sebagaimana di atas,

selanjutnya dilakukan Perumusan pengukuran Indikator Kinerja untuk

mengukur pencapaian sasaran strategis LKjIP Kabupaten Paser tahun

2017 sebagaimana tabel berikut :

b. B. IDENTIFIKASI PENETAPAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

c. C. PERUMUSAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 82: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

69

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Tabel 20

Perumusan Indikator Kinerja Utama Target dan pencapaian Indikator Kinerja

Utama

Sasaran Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya kualitas

infrastruktur dasar

pembangunan, jaringan

komunikasi dan internet

1 Panjang jalan dalam kondisi mantap 94 km

2 Panjang jembatan kondisi mantap

(persentase)

56,50%

3 Tingkat kepatuhan terhadap dokumen

RTRW

60%

4 Irigasi kondisi mantap 30%

5 Persentase desa blankspot 30%

6 Persentase pelayanan publik

terintegrasi dalam sistem e-government

10%

7 Hasil pelaksanaan konstruksi yang

terstandas SNI

10%

8 Sarana dan prasarana publik yang

memadai

53%

2. Meningkatnya kawasan

pemukiman rakyat yang

berwawasan lingkungan

1 Luasan kawasan kumuh dan kawasan

berpotensi kumuh

453,6 Ha

2 Rumah tangga yang memiliki akses

minum dan air bersih

64.527 RT

3. Meningkatnya akses dan

kualitas dan daya saing

pendidikan

1 APK PAUD 50,45

2 APM PAUD 51,13

3 APK SD 100

4 APM SD 96,1

5 APK SMP 90

6 APM SMP 71,2

7 Rata-rat lama sekolah -

4. Meningkatkan partsisipasi

dan peran aktif pemuda

dan prestasi keolahragaan

1 Jumlah wirausaha muda mandiri 2

2 Jumlah cabang olahraga berprestasi

nasional

3

5. Meningkatkan akses, mutu

dan daya saing pelayanan

kesehatan

1 Angka harapan hidup 74

2 AKI/1000 penduduk 8 kasus

3 AKB/1000 penduduk 11 kasus

4 Persentase penduduk memiliki jaminan

kesehatan

35%

5 Persentase Fasilitas Kesehatan

Terakreditasi

50%

6 Indeks Keluarga Sehat 0,3

6. Meningkatnya produksi,

Produktivitas dan Kualitas

Komoditi Pertanian,

perkebunan, Peternakan

dan Perikanan

1 Kontribusi sektor pertanian perkebunan,

peternakan dan perikanan terhadap

PDRB (%)

13,18

Page 83: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

70

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Sasaran Indikator Kinerja Target

7. Meningkatnya Produksi

Pertanian dalam Arti Luas

1 Produksi Hasil Pertanian

(Ton/Pertahun)

a. Produksi Padi

b. Produksi jangung

c. Produksi Kedelai

48.315

1.066

224

2 Produksi Hasil Perikanan (Ton/tahun)

a. Perikanan Tangkap

b. Perikanan Budidaya

10.870

15.157

3 Produksi Hasil Perkebunan

(Ton/Pertahun)

a. Kelapa Sawit

b. Karet

3.040.000

10.500

4 Produksi Hasil Peternakan

a. Daging

b. Telur

559,29

572,98

8. Tercukupinya Ketersediaan

Pangan

1 Jumlah Desa Rawan Pangan 68

9. Berkembangnya sektor

pariwisata

1 Jumlah kunjungan wisata 25.609 Orang

10. Meningkatnya peran

pasar tradisional,koperasi

dan UMKM dalam

perekonomian

masyarakat

1 Omzet UMKM (%) 36%

2 Presentase koperasi aktif 70%

3 Kontribusi industri pengolahan terhadap

PDRB

4,64%

11. Menurunnya Angka

Pengangguran

1 Tingkat keterserapan tenaga kerja (%) 91,41%

12. Meningkatnya investasi 1 Jumlah nilai investasi berskala Nasional

(juta)

522.665

13. Meningkatnya indeks

kualitas lingkungan hidup

1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 76

2 Luas kawasan konservasi -

14. Meningkatnya

akuntabilitas kinerja

birokrasi

1 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

Daerah

WTP

2 Nilai EKPPD 2,6

3 Nilai Evaluasi AKIP 60 = (B)

4 Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Perangkat Daerah

yang melakukan Pelayanan Publik

2,00

Page 84: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

71

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Sasaran Indikator Kinerja Target

15. Meningkatnya

perencanaan

pembangunan,

pengelolaan data dan

implementasi kerjasama

daerah

1 Persentase Program Prioritas yang

tertuang dalam RKPD

100%

16. Meningkatnya

pemahaman masyarakat

tentang pendidikan

politik dan perilaku

demokratis

1 Tingkat partisipasi pemilihan umum -

17. Meningkatnya akses

masyarakat lokal untuk

berpartisipasi dalam

berbagai proses

pembangunan

1 Persentase komunitas adat terpencil

(KAT) yang menjadi sasaran

pembangunan

30%

2

Indeks pembangunan gender 72,26

18. Meningkatnya promosi

nilai-nilai kearifan lokal

dalam pembangunan

1 Persentase program pembangunan

yang mengangkat nilai-nilai kearifan

lokal

80

19. Meningkatnya kerukunan,

keamanan dan ketertiban

masyarakat

1 Jumlah konflik berbau SARA 1 Kasus

2 Angka Kriminalitas -

20. Meningkatnya

kesiapsiagaan terhadap

bencana alam

1 Respon time 3

21. Meningkatnya

perlindungan sosial bagi

masyarakat

1 Tingkat Kemiskinan 9,2

22. Meningkatnya

perlindungan bagi

perempuan dan

pemenuhan hak anak

1 kasus kekerasan terhadap perempuan 18 Kasus

2 kasus kekerasan terhadap anak 18 Kasus

3 Predikat kabupaten layak anak 600

4 Anak dan balita terlantar (anak dan

balita

Anak : 70

Balita : 450

Page 85: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

72

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Tabel 21

Rekapitulasi Pengukuran Capaian Indikator Sasaran

Pemerintah Kabupaten Paser Tahun 2017

Sasaran 1 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar pembangunan, jaringan komunikasi dan internet

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Panjang jalan dalam kondisi

mantap

94 km 80 Km 85

2. Panjang jembatan kondisi

mantap (persentase)

56,50% 54,55 96,54

3. Tingkat kepatuhan terhadap

dokumen RTRW

60% 74% 123

4. Irigasi kondisi mantap 47% 45,57

5. Persentase desa blankspot 30% 20% 133

6. Persentase pelayanan publik

terintegrasi dalam sistem e-

government

10% 10% 100

7. Hasil pelaksanaan konstruksi

yang terstandar SNI

10% 8% 80

8. Sarana dan prasarana publik

yang memadai

53 53 100

Sub Total 102,5

Sasaran 2 Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Luasan kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh

453,6 Ha 453 Ha 81,13

2. Rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih

56.200 KK 55.964 KK 99,58

Sub Total 90,4

Page 86: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

73

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Sasaran 3 Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing Pendidikan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. APK PAUD 50,45 48,47 96

2. APM PAUD 51,13 48,43 95

3. APK SD 100 113,2 113

4. APM SD 96,1 94,13 98

5. APK SMP 90 87,8 98

6. APM SMP 71,2 60,31 85

7. Rata-rata lama sekolah 9 8,19 91

Sub Total 96,6

Sasaran 4 Meningkatkan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dan Prestasi Keolahragaan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Jumlah wirausaha muda mandiri 2 2 100

2. Jumlah cabang olahraga berprestasi nasional

3 3 100

Sub Total 100

Sasaran 5 Meningkatkan Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Kesehatan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Angka harapan hidup 74 72,02 97

2. AKI/1000 penduduk 8 kasus 12 kasus 42

3. AKB/1000 penduduk 11 kasus 40 Kasus 28

4. Persentase penduduk memiliki

jaminan kesehatan

35% 29,71 85

5. Persentase Fasilitas Kesehatan

Terakreditasi

50% 45% 90

6. Indeks Keluarga Sehat 0,3 0,237 79

Sub Total 70

Sasaran 6 Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi Pertanian, Perkebunan, Peternaka dan Perikanan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

Page 87: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

74

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

1. Kontribusi sektor pertanian perkebunan, peternakan dan perikanan terhadap PDRB (%)

13,18 12,56 95%

Sub Total 95%

Sasaran 7 Meningkatnya Produksi Pertanian dalam Arti Luas NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1 Produksi Hasil Pertanian (Ton/tahun) a. Produksi Padi b. Produksi Jagung c. Produksi Kedelai

48.315 1.066 224

41.468 3.523

61

86 330 27

Rata-rata 148

2 Produksi Hasil Perikanan (Ton/tahun) a. Perikanan Tangkap b. Perikanan budidaya

10.870 15.157

10.937,70 12.476,5

100,6 82

Rata-rata 89,7

3 Produksi Hasil Perkebunan (Ton/tahun) a. Kelapa Sawit b. Karet

3.040.000 10.500

2.029.319 10.640

67 101

Rata-rata 84

4 Produksi Hasil Peternakan (Ton) a. Daging b. Telur

559,29 572,98

319,68 324,09

57 57

Rata-rata 57

Sub Total 94,7

Sasaran 8 Tercukupinya Ketersediaan Pangan NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Jumlah Penanganan Desa Rawan Pangan

68 Desa 68 Desa 100

Sub Total 100

Page 88: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

75

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Sasaran 9 Berkebangnya Sektor Pariwisata NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Jumlah Kunjungan Wisata 25.609 Orang 17.834 Orang 70%

Sub Total 70%

Sasaran 10 Meningkatnya Peran Pasar Tradisional, Koperasi dan UMKM dalam Perekonomian Masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Omzet UMKM (%) 36% 38,69% 107

2. Presentase koperasi aktif 70% 78% 111

3. Kontribusi industri pengolahan

terhadap PDRB

4,64% 4,51% 97,20

Sub Total 105%

Sasaran 11 Menurunnya Angka Pengangguran NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Tingkat keterserapan tenaga

kerja (%)

91,41% 97,37 104%

Sub Total 104%

Sasaran 12 Meningkatnya Investasi NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Jumlah nilai investasi berskala

Nasional (juta)

522.665 510.165 98

Sub Total 98

Sasaran 13 Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup

76 66,56 88

2. Luas kawasan konservasi 225.831,17 225.831,17 100

Sub Total 94

Page 89: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

76

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Sasaran 14 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Opini BPK terhadap Laporan

Keuangan Daerah

WTP WTP 100

2. Nilai EKPPD 2,6 2,9 112

3. Nilai Evaluasi AKIP 60 40,58 68

4. Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan

yang melakukan Pelayanan

Publik

75 66,5 89

Sub Total 92,25

Sasaran 15 Meningkatnya PerencanaanPembangunan, Pengelolaan Data dan Implementasi Kerjasama Daerah

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Persentase Program Prioritas

yang tertuang dalam Rencana

Kerja Pemerintah Daerah

100% 100% 100

Sub Total 100

Sasaran 16 Meningkatnya Pemahaman Masyarakat tentang Pendidikan Politik dan Perilaku Demokrasi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Tingkat partisipasi pemilihan

umum

-

Sub Total

Sasaran 17 Meningkatnya Akses Masyarakat Lokal untuk Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Persentase komunitas adat

terpencil (KAT) yang menjadi

sasaran pembangunan

30% 11,9% 39,67

2. Indeks pembangunan gender 72,26 68,66 95%

Sub Total 20,31

Page 90: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

77

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Sasaran 18 Meningkatnya Promosi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Persentase program

pembangunan yang mengangkat

nilai-nilai kearifan lokal

80% 80% 100

Sub Total 100

Sasaran 19 Meningkatnya Kerukunan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. Jumlah konflik berbau SARA 1 Kasus 0 Kasus 100

2. Persentase Penegakan PERDA 100% 100% 100

Sub Total 100

Sasaran 20 Meningkatnya Kesiapsiagaan Terhadap Bencana NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Tingkat waktu tanggap (response

time rate) daerah layanan

Bencana Alam

3 Jam 1 Jam 167%

Sub Total 167%

Sasaran 21 Meningkatnya Perlindungan Sosial bagi Masyarakat NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5

1. Menurunnya Tingkat Kemiskinan 9,2 8,68 106,5

Sub Total 106,5

Sasaran 22 Meningkatnya Perlindungan bagi Perempuan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5

1. kasus kekerasan terhadap 18 Kasus 23 Kasus 72

Page 91: Olo Manin Aso Buen Si Olo N’do - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/ebook/laporan-kinerja-instansi... · Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi,

LKj IP 2017

78

Pemerintah

Kabupaten Paser Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

perempuan

2. kasus kekerasan terhadap

anak

18 Kasus 22 kasus 77,7

3. Predikat kabupaten layak

anak

600 480 80

4. Anak dan balita terlantar

(anak dan balita)

Anak Terlantar

70

62 111,4

Balita Terlantar

450

420 106,7

Rata2 109,1

Sub Total 84,7

Berdasarkan data tersebut diatas, dari 21 sasaran yang diukur

kinerjanya pada tahun 2017 berdasarkan 55 Indikator Kinerja, untuk

mengukur sasaran organisasi maka diperoleh rata-rata nilai capaian

kinerja tahun 2017 sebesar 94,81 dengan Kategori : Sangat Berhasil.