OLEH : TRI HARDI WIJAYA – 2206 100...
-
Upload
hoangnguyet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of OLEH : TRI HARDI WIJAYA – 2206 100...
OLEH :TRI HARDI WIJAYA – 2206 100 002
DOSEN PEMBIMBING :1. Dr. Ir. Wirawan, DEA2. Ir. Endang Widjiati M.Eng.Sc.
1
• Indonesia memiliki luas lautan yang lebih besar daripada luas daratan
• Sumberdaya laut tersebut sampai sekarang belum secara maksimal dapat dieksplorasi dan dieksploitasi
• Kurangnya teknologi informasi yang dapat digunakandi laut
2
Bagaimana karakteristik dari sinyal akustik bawah air yang dipropagasikan menggunakan model propagasiBellhop ?
Bagaimana ray path yang dihasilkan dari sinyal akustikyang menggunakan model propagasi Bellhop ?
Berapa transmission loss yang terjadi pada sinyalakustik bawah air jika dipropagasikan menggunakanmodel propagasi Bellhop ?
3
Mempelajari karakteristik sinyal akustik bawah air
Mengetahui bentuk ray path yang dihasilkan dari sinyal akustik
Mengetahui transmission loss yang terjadi pada sinyalakustik bawah air
4
• Simulasi dilakukan dengan menggunakan matlab 7.0.1 dengan toolbox yang
digunakan Acoustic Toolbox ActUp v2.21
• Data kecepatan, temperatur, salinitas dengan berbagai pada kedalaman
didapatkan dari World Ocean Atlas NOAA
• Data bathymetry berasal dari peta milik dinas hidro-oseanografi TNI-AL
• Daerah yang digunakan untuk simulasi yaitu selat Madura yang berada pada
7030’ Lintang Selatan dan 1130 hingga 115 0 Bujur Timur yang dibandingkan
dengan laut Sulawesi pada 0030’ Lintang Selatan dan 1240 hingga 1250 Bujur
Timur
5
Merupakan sinyal suara yang berpropagasi pada media air.
Variabel akustik yang paling penting di laut adalahkecepatan suara. Distribusi kecepatan suara di lautmempengaruhi semua fenomena akustik yang ada.
Kecepatan suara dipengaruhi oleh kedalaman, salinitas, dan temperatur
6
7
Kode BELLHOP merupakan suatu kode propagasi yang berdasarkan pada model ray theory yang menggunakan perhitungan Gaussian beam
Bersifat range dependent
8
Persamaan Gaussian Beam Tracing diawali denganmenggunakan persamaan Helmholtz
Dimana : Ø = P (s,n)= persamaan tekanan suara
P (s,n) merupakan fungsi tekanan yang bergantung pada amplitude danwaktu delay
9
10
MULAI
PENGUMPULAN DATA kedalaman, kecepatan suara, salinitas air laut, temperatur, dan latitude&longitude
lokasi )
Perhitungan nilai densitas
Pembuatan environment
Memasukkan nilai code dependent & code independent
Menjalankan simulasi
1
Menge-plot hasil simulasi
Pembuatan listing program matlab
Analisa data plot hasil simulasi dengan hasil perhitungan dengan
matlab
kesimpulan
END
1
11
12
13
14
Frekuensi yang digunakan : 500, 750, dan1000 Hz
Source depth : 10, 15, dan 20m Sudut take-off : 0,54 : 0,46 : 0,35 derajat Jumlah beam : 50 buah
15
16
SOURCE DEPTH 10M
SOURCE DEPTH 20M
SOURCE DEPTH 15M
17
18
19
20
Pada selat madura didapatkan parameter-parameter dari hasil simulasi yang paling cocok untuk model propagasi Bellhop, yaitu, frekuensi 1000Hz dengan sudut take-off 0.350 pada range 50 km.
Berikut ini parameter-parameter tersebut akan diterapkan pada laut dalamyaitu pada laut di Sulawesi.
21
Karena ray path yang dihasilkan memantul di dasar laut,maka dicek grafik ssp
22
Simulasi dengan menggunakan toolbox ActUp menghasilkan perhitungandelay dan transmission loss yang disebabkan oleh hubungan semua ray bukan untuk satu ray path saja.
Berikut ini delay dan TL yang disebabkan oleh ray path dengan frekuensi1000 Hz dan sudut take-off 0.350
23
Parameter-parameter model propogasi Bellhop yang cocok untuk digunakan di selat Madura, yaitu:Frekuensi 1000 Hz dan sudut take off 0.350 pada jarak50km. transmission loss yang terjadi maksimal 80 dB
Model propagasi Bellhop lebih baik digunakan padalaut dalam dibandingkan dengan laut dangkal dengantransmission loss yang terjadi maksimal sebesar 80 dB dengan jarak yang lebih jauh yaitu 75km
24
Tugas akhir ini menggunakan Toolbox Actup yang terdapatkekurangan. Antara lain, terdapat jumlah ray minimal yang diperlukan dalam perhitungan transmission loss sehinggatidak dapat mengetahui besarnya transmission loss yang hanyadiakibatka oleh tiap ray. Pada penelitian selanjutnya dapatmenggunakan referensi toolbox simulasi yang lain.
Penelitian kali ini hanya dilakukan di 2 lokasi yaitu selatMadura dan laut Sulawesi sehingga belum dapat mengetahuikarakteristik semua kanal propagasi laut di Indonesia. Sehingga diharapkan pada penelitian berikutnya dapatdilakukan di lokasi yang lainnya.
25
26