Oleh : Muhammad Fathurrohman , M.Pd.I

18
Oleh: Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I AKTUALISASI AJARAN DAN NILAI-NILAI AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMA’AH DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI

description

AKTUALISASI AJARAN DAN NILAI-NILAI AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMA’AH DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI. Oleh : Muhammad Fathurrohman , M.Pd.I. Pendahuluan. Banyak terjadi perkelahian , penyerangan dan pembantaian terhadap suatu aliran tertentu sehingga umat Islam menjadi tidak rukun lagi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Oleh : Muhammad Fathurrohman , M.Pd.I

Page 1: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Oleh: Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I

AKTUALISASI AJARAN DAN NILAI-NILAI AHLU AL-SUNNAH

WA AL-JAMA’AH DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT

MADANI

Page 2: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Pendahuluan• Banyak terjadi perkelahian,

penyerangan dan pembantaian terhadap suatu aliran tertentu sehingga umat Islam menjadi tidak rukun lagi

• Adanya buku yang mengatakan bahwa dzikir khusus, shalawat, ziaroh kubur itu perbuatan syirik, dan pelakunya adalah musyrik.

Page 3: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

PenyebabPenyebab

Kurangnya pengetahuan terhadap pemahaman ahlu al-sunnah wa al-jama’ah.

Kurangnya sikap inklusif terhadap suatu ajaran sehingga merasa bahwa dirinya paling benar dan menyalahkan yang lainnya.

Page 4: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Apa itu Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ahApa itu Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah

Ditinjau dari segi bahasa: Ahlun itu keluarga, atau golongan.

Sunnah itu sama dengan hadits: Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik berupa ucapan, perbuatan ataupun ketetapan.

Wa adalah huruf ‘athof yang berarti dan.

Al-Jama’ah: kumpulan atau kelompok. Maksudnya adalah kumpulan atau sahabat Nabi Muhammad SAW.

Page 5: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Ahlu al-Sunnah Wa al-Jama’ahAhlu al-Sunnah Wa al-Jama’ah

Golongan yang selalu berpegang teguh kepada al-Qur’an dan sunnah nabi serta perbuatan sahabat, dan menggunakan itu semua sebagai juklak atau landasan dalam pengambilan keputusan, baik berupa pemahaman keimanan (Aqidah), hukum (Syari’at) dan pendekatan diri kepada Allah (Tasawuf).

Page 6: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Awal mula ahlu al-sunnah wa al-jama’ahAwal mula ahlu al-sunnah wa al-jama’ah

ب�ع�ين� د�ى و�س� ود� ع�ل�ى إ�ح� ق�ت� ال�ي�ه� ت�ر� اف�ى ع�ل�ى ار� ق�ت� الن!ص� ر� ت� اف� ة$، و� ق� ر� ف�ذ�ي ال! ة$، و� ق� ر� ب�ع�ين� ف� اث�ن�ت�ي�ن� و�س�ت�ي ع�ل�ى م!

ن! أ� ر�ق� ت� د�ه� ل�ت�ف� ي ب�ي� س� ن�ف�د�ة1 ف�ي ة$ و�اح� ق� ر� ب�ع�ين� ف� ث�الث3 و�س�ار�", ب�ع�ون� ف�ي الن! ان� و�س� اث�ن�ت� ة�، و� ن! ال�ج�؟ , ه�، و�م�ن� ه�ي� ول� الل! س� ا ر� : ي� يل� ق�

اع�ة�". م� :"ال�ج� ال� ق�Mengapa al-jama’ah dan siapaاء� ل�ف� ن!ة� ال�خ� ن!ت�ي و�س� ع�ل�ي�ك�م� ب�س�

د�ين� اش� الر!

Page 7: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Karakteristik ahlu al-sunnah wa al-jama’ah Karakteristik ahlu al-sunnah wa al-jama’ah

1. Dalam bidang aqidah Islamiyah mengikuti faham atau pemikiran yang dicetuskan oleh Abu al-Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturidi beserta para pengikutnya.

2. Inti dari pahamnya adalah penggunaan wahyu dan rasio secara proporsional dalam masalah keimanan.

3. Dalam bidang fiqih mengikuti faham atau ajaran yang dirumuskan dengan baik oleh madzhab 4. Hal tersebut dikarenakan empat madzhab tersebut adalah madzhab yang bisa menunjukkan eksistensinya, sedangkan madzhab yang lain berguguran karena terbentur persoalan zaman, atau karena kerasnya ajaran.

4. Dalam bidang tasawuf mengikuti faham atau ajaran dari Junaidi al-Baghdadi dan Abu Hamid al-Ghazali, serta ulama yang sefaham dengan mereka berdua.

Page 8: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Masyarakat MadaniMasyarakat Madani

Masyarakat madani atau civil society adalah paham kemasyarakatan yang sudah ada dalam Islam bahkan tandensinya adalah Piagam Madinah, dimana terbentuk kerukunan, bukan hanya umat seagama, namun antar umat beragama sehingga terbentuk kesejahteraan hidup bermasyarakat atau baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Indonesia merupakan masyarakat madani, terbukti dengan adanya berbagai agama dan kerukunan juga hidup berdampingan antar sesama pemeluk agama, dan yang seagama.Jadi jika sudah memahami konsep masyarakat madani yang sempurna, maka umat Islam akan saling toleransi dan tidak saling menyalahkan.

Page 9: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Aktualisasi materi ahlussunnah wal jama’ahuntuk membentuk masyarakat madaniAktualisasi materi ahlussunnah wal jama’ahuntuk membentuk masyarakat madani

Aktualisasi materi Ahlussunnah wal Jama’ah adalah adalah menjadikan materi Ahlussunnah wal Jama’ah secara normatif dapat menjadi referensi actual bagi kehidupan sehari-hari.materi Ahlussunnah wal Jama’ah adalah hasil rumusan (produk pemikiran) yang telah dibakukan, yang meliputi tiga aspek: akidah, syari’ah dan akhlaqMateri dari tiga aspek itu banyak yang perlu diaktualkan dalam kehidupan sehari- hari

Page 10: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Materi akidah Materi akidah

Materi akidah yang berkembang dan dipelajari untuk tingkat dasar belum mewakili sepenuhnya akidah faham Ahlussunnah wal Jama’ahAkibatnya studi akidah, umumnya dalam bentuk tauhid, cenderung tidak menarik minat para pelajar untuk memahaminya secara mendalamHal ini sangat tidak menguntungkan bagi studi akidah yang membicarakan dasar-dasar agama. Keyakinan Islam seseorang juga akan rapuh dan mudah terpedaya kalau tidak dilandasi oleh akar keyakinan akidah yang kuat. Akibatnya tidak sedikit masyarakat muslim yang menjadi korban isme-isme baru yang bertentangan dengan akidah Islam. Isme-isme itu dapat berupa faham Liberalisme, Sekulerisme, Pluralisme, meterialisme, kapitalisme, hedonisme dan lain-lain, yang dapat menggeser nilai-nilai akidah, karena kurang berakar dengan kuat dan tidak memiliki dukungan pengetahuan secara baik

Page 11: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Alternatif solusinya Alternatif solusinya

Mengembangkan pemahaman sistem akidah dari berbagai madzhab dalam Islam secara baik dengan metode perbandingan, Mengembangkan pemahaman materi-materi akidah Ahlussunnah wal Jama’ah secara menyeluruh, Kesanggupan membumikan term-term akidah menjadi partisipatif dengan kehidupan nyataAda keberanian merumuskan kembali secara materiil faham akidah Ahlussunnwah wal jama’ah secara komprehensif dan kontekstual, dan untuk itu, ilmu ushul kalam perlu dikembangkan

Page 12: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Materi Syari’ah atau FiqhMateri Syari’ah atau Fiqh

Secara normatif materi syari’ah atau fiqh yang ada sangat memadai.Meskipun demikian dalam beberapa hal materi tersebut perlu dikonstektualisasikan dengan kehidupan nyata sehari-hari, terutama dalam hal yang berkaitan dengan aspek muamalah. Sementara aspek ibadah atau yang lebih tepat aspek ibadah murni secara materi tidak perlu ada aktualisasi. Tetapi aspek lain selain ibadah murni perlu diaktualisasikan, yaitu aspek sosial politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan, sumberdaya manusia, hak azasi manusia dan pendidikan.

Page 13: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

beberapa hal yang perlu dikemukakan :beberapa hal yang perlu dikemukakan :

1. empat madzhab fiqh, yakni Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hambali, perlu mendapat perhatian seimbang, meskipun dalam kehidupan praktis hanya satu madzhab yang dijadikan pedoman pengamalan.

2. Sumber utama madzhab perlu mendapat perhatian seimbang dengan sumber sekunder yang terdiri dari pengikut madzhab karena secara meteriil, sumber sekunder tentunya tidak dapat dipisahkan dari sumber utama.

3. ilmu ushul fiqh perlu juga mendapat perhatian untuk diaktualisasikan dalam rangka mengembangkan madzhab manhajiy, terutama ketika terjadi kasus-kasus modern yang secara materiil memang belum terjawab oleh fiqh Islam klasik.

4. mengembangkan secara nyata materi-materi fiqh sosial dan fiqh siyasah dengan rumusan yang dapat dikontekstualisasikan dengan ke-Indonesiaan (fiqh Islam kontemporer ke-Indonesiaan).

Page 14: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Materi akhlaq atau TasawufMateri akhlaq atau Tasawuf

Orientasi studi tasawuf pada umumnya di beberapa pondok pesantren tidak untuk mendalami, apalagi mengembangkan, tetapi lebih terfokus kepada sekedar untuk menjadikannya sebagai pedoman pengalaman, sehingga banyak kalangan awam sunni terjebak pada simbol faham tasawuf Sunni dari pada materi substansinya.

Secara materiil, yang membedakan faham tashawwuf Sunni dan yang lain hanyalah dalam tingkatan (maqamat) atau stasiun menuju AlHaqq, Materi faham tashawwuf Sunni tidak menunjukkan faham ekstrim, sehingga produk materi yang dikembangkan tidak melampaui secara ekstrim petunjuk nashsh agama

Page 15: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Lanjutan Lanjutan

Materi–materi itu perlu diaktualisasikan secara kontekstual sehingga dapat menjadi perisai faham- faham sekuler yang merugikan bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dari segi akhlaq. Karena itu juga perlu rumusan secara jelas tentang tasawuf sunni yang kontekstual, yang dapat mengembangkan pola dzikir dan pola pikir secara seimbang. Selain hal itu mengungkapkan misi komunikasi spiritual antara manusia dengan Tuhan melalui stasiun-stasiun, secara sederhana juga mengungkapkan pedoman dan petunjuk praktis tasawuf Sunni

Page 16: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Nilai-Nilai Ahl al-Sunnah wa al-JamaahNilai-Nilai Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah

Tasamuh

Thoriq al-Wustho

Komprehensif

Elastis atau kontekstual serta aktual

Kembali kepada al-Qur’an dan hadits, serta ulama-ulama salaf

Membuka pintu ijtihad, secara jam’i.

Page 17: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

Jika Bisa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut, maka mewujudkan Indonesia yang

damai dan sejahtera juga sebagai negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur

akan terlaksana

Jika Bisa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut, maka mewujudkan Indonesia yang

damai dan sejahtera juga sebagai negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur

akan terlaksana

Selamat mengimplementasikan dan berpikir

Page 18: Oleh :  Muhammad  Fathurrohman ,  M.Pd.I

SekianTerimakasih

Semoga Bermanfaat