OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

49
OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA 1 DISEMINASI UU NO. 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DALAM RANGKA REVITALISASI ORGANISASI KEPEMUDAAN TINGKAT NASIONAL Disampaikan pada acara Pelatihan Manajemen Pengelolaan Organisasi Kepemudaan yang diselenggarakan Asisten Deputi Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan Jakarta, 26 Juni 2010

description

DISEMINASI UU NO. 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DALAM RANGKA REVITALISASI ORGANISASI KEPEMUDAAN TINGKAT NASIONAL. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Page 1: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

OLEH:DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP

DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDAKEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

1

DISEMINASI UU NO. 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAANDALAM RANGKA

REVITALISASI ORGANISASI KEPEMUDAAN TINGKAT NASIONAL

Disampaikan pada acara Pelatihan Manajemen Pengelolaan Organisasi Kepemudaanyang diselenggarakan Asisten Deputi Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan

Jakarta, 26 Juni 2010

Page 2: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

GRAND STRATEGYGRAND STRATEGYPEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

KEPEMUDAANKEPEMUDAAN

1. Melaksanakan pengarusutamaan pemuda, sehingga pemuda menjadi bagian yang senantiasa melekat dan tak terpisahkan dalam setiap program pembangunan;

2.2. Menjangkau Menjangkau keseluruhan pemuda baik individu, keseluruhan pemuda baik individu, kelompok maupun lembagakelompok maupun lembaga kepemudaan, baik yang kepemudaan, baik yang berpotensi maupun yang bermasalahberpotensi maupun yang bermasalah;;

3.3. MMenempatkan organisasi kepemudaan pada posisi enempatkan organisasi kepemudaan pada posisi penting dan strategis dalam melaksanakan berbagai penting dan strategis dalam melaksanakan berbagai upaya pembangunan kepemudaan dalam lingkup upaya pembangunan kepemudaan dalam lingkup penyadaranpenyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan, pemberdayaan, dan pengembangan;;

4.4. MMenempatkan pembangunan kepemudaan menjadi enempatkan pembangunan kepemudaan menjadi tanggung jawab tanggung jawab bersama antara bersama antara Pemerintah, pemerintah Pemerintah, pemerintah daerah, daerah, organisasi kepemudaan, organisasi kepemudaan, dan masyarakat.dan masyarakat.

2

Page 3: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

SIAPAKAH PEMUDA ITU ?SIAPAKAH PEMUDA ITU ?

Pemuda adalah warga negara Indonesia Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 1berusia 166 ( (enam enam belas) sampai 30belas) sampai 30 (tiga(tiga

puluh) tahun.puluh) tahun.

(Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)(Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)

3

Page 4: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Fase Kemandirian dan kematangan

Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang memerlukan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan

Fase yang menitikberatkan pada :Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan

Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia

Undang-Undang Tentang Kepemudaan

Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak

FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS

Usia 0 < 16 th

Usia 16 – 30 th

Usia 30 th keatas

Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda 4

Page 5: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Fase Kemandirian dan kematangan

Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang memerlukan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan

Fase yang menitikberatkan pada:Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan

Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia

Undang-Undang Tentang Kepemudaan

Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak

FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS

Usia 30 th keatas

Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda 5

Usia 0 < 16 th

Usia 16 – 30 th

Page 6: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN

62.985.40162.985.401(Sumber: Proyeksi Data Single Years BPS Tahun 2009)(Sumber: Proyeksi Data Single Years BPS Tahun 2009)

Terdiri dari:Terdiri dari:1.1. Siswa SMA atau sederajat;Siswa SMA atau sederajat;2.2. Mahasiswa S1, S2, atau S3;Mahasiswa S1, S2, atau S3;3.3. Pekerja Pemula;Pekerja Pemula;4.4. Pekerja Profesional (Pegawai Pemerintah, Non Pekerja Profesional (Pegawai Pemerintah, Non

Pemerintah, Wiraswasta, Seniman dll);Pemerintah, Wiraswasta, Seniman dll);5.5. Anggota Legislatif;Anggota Legislatif;6.6. Anggota TNI/POLRI;Anggota TNI/POLRI;7.7. Pengangguran Tidak Terdidik, Kurang Terdidik, dan Pengangguran Tidak Terdidik, Kurang Terdidik, dan

Terdidik;Terdidik;8.8. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman, Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman,

Warga Binaan, dll);Warga Binaan, dll);9.9. Aktivis (LSM, Ormas, Orpol, dll).Aktivis (LSM, Ormas, Orpol, dll).

6

Page 7: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

ARSITEKTUR PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN

KEBIJAKAN KEPEMUDAAN (PEMERINTAH/KEMENTERIAN)SEBAGAI REGULATOR DAN FASILITATOR (NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA)

PELAKSANA KEBIJAKAN KEPEMUDAAN

PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH MASYARAKAT

INDIVIDU KELOMPOK LEMBAGA

PEMUDA MAJU

SASARAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

POTENSI KEPEMUDAAN

PELAYANAN PELAYANAN

PENYA

DAR

AN

Drs. H. SakhyanAsmara, M.SP –DeputiBidangPemberdayaanPemuda 57

Page 8: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

REALITAS KEBERADAAN ORGANSASI KEPEMUDAAN DI INDONESIA

1. Jumlahnya semakin banyak tetapi tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai;

2. Idealisme pengurus dan anggota mulai tekikis oleh kepentingan pragmatis;

3. Lebih cenderung berorientasi kepada kepentingan politik dari pada sosial kemasyarakatan;

4. Belum mampu mandiri dan masih tergantung kepada pihak lain;5. Belum mampu memainkan peran secara maksimal dalam

merespons persoalan sosial kemasyarakatan;6. Masih berorientasi kepada kuantitas dari pada kualitas;7. Amanat AD/ART organisasi tidak dapat dijalankan secara

konsisten, sehingga AD/ART hanya berfungsi sebagai acuan formal tapi tak mampu digunakan sebagai alat pemicu untuk mencapai tujuan organisasi.

8

Page 9: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PROBLEMATIKA ORGANISASI KEPEMUDAAN

1. Lemahnya manajemen kesekretariatan dan perkantoran;

2. Sumber pendanaan tidak konkrit;3. Konsolidasi organisasi tidak berjalan dengan

baik;4. Penyelenggaran program menghadapi banyak

kendala;5. Proses kaderisasi dan regenerasi umumnya tidak

berjalan secara normal, kecuali organisasi kemahasiswaan;

6. Usia pimpinan tergolong tidak muda atau banyak yang sudah tua-tua;

7. Peran strategis organisasi kepemudaan belum dapat dimanfatkan secara maksimal.

9

Page 10: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PERAN STRATEGIS ORGANISASI KEPEMUDAAN YANG DIHARAPKAN

1. Organisasi Kepemudaan dapat memainkan peran strategis sebagai mitra Pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional serta mengantisipasi dan menanggulangi perubahan dan perkembangan global;

2. Organisasi Kepemudaan dapat menempa pemuda bersikap sensitif dan menjadi wahana memperkuat empati sosial serta memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah nasional dan internasional;

3. Organisasi Kepemudaan menjadi kawah candradimuka untuk menempa para pemuda sebagai kader-kader pemimpin bangsa pada masa kini dan masa yang akan datang;

4. Organisasi Kepemudaan menjadi sarana konglomerasi pemikiran, gagasan dalam upaya mencapai kemajuan bangsa;

5. Organisasi Kepemudaan dapat memanfaatkan KNPI sebagai wadah berhimpun agar menjadi ujung tombak dalam pembangunan kepemudaan untuk menciptakan pemuda yang maju yakni pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing.

10

Page 11: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

REVITALISASI ORGANISASI KEPEMUDAAN

1. Menjadikan organisasi kepemudaan sebagai wadah pengembangan potensi pemuda yang handal;

2. Menjadikan organisasi kepemudaan sebagai organisasi yang melaksanakan prinsip good governance;

3. Menjadikan organisasi kepemudaan sebagai kawah candradimuka bagi kader-kader pemimpin bangsa;

4. Menjadikan organisasi kepemudaan sebagai organisasi yang berdaya dan mandiri;

5. Menjadikan anggota/pengurus organisasi kepemudaan sebagai pemuda yang progresif dan berpikiran maju. 11

Page 12: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI

TUJUAN

KOMPONEN YANG PERLU DISIAPKAN

TUJUAN

ARAH

LA

ND

AS

AN

PA

NC

AS

ILA

& U

UD

19

45

AS

AS

, FU

NG

SI,

TU

JUA

ND

AN

KA

RA

KTER

ISTIK

Menyiapkan Prasarana dan Sarana

ARAH

Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3)

Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3)

PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS,

DAN BERDAYA SAING

PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS,

DAN BERDAYA SAING

Penetapan Peran, Tanggung jawab dan

Hak Pemuda

Penetapan Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Pemerintah dan

Pemerintah daerah

Penetapan Strategi Pelayanan

Kepemudaan

INTI PELAYANANKEPEMUDAAN

PENGEMBANGAN

PEMBERDAYAAN

PENYADARAN

Menguatkan Organisasi Kepemudaan

Menyiapkan Pendanaan

Memberikan Penghargaan

Melakukan Koordinasi Kemitraan

PenguatanPeran Serta Masyarakat

12 Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Page 13: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAANTUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN(Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)(Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)

Terwujudnya pemuda yang beriman dan Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kesatuan Republik Indonesia.

13

Page 14: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

1.1. Pemuda yang beriman dan bertakwa; Pemuda yang beriman dan bertakwa; (Karakter)(Karakter)

2.2. Berakhlak mulia; Berakhlak mulia; (Karakter)(Karakter)

3.3. Demokratis; Demokratis; (Karakter)(Karakter)

4.4. Bertanggungjawab; Bertanggungjawab; (Karakter)(Karakter)

5.5. Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; (Kapasitas)(Kapasitas)

6.6. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan. dan kebangsaan. (Karakter & Kapasitas)(Karakter & Kapasitas)

7.7. Berdaya saing; Berdaya saing; (Daya Saing)(Daya Saing)

INTI TUJUAN INTI TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAANPEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

14

Page 15: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Pembangunan Pembangunan kepemudaan kepemudaan

dilaksanakan dalam dilaksanakan dalam bentuk pelayanan bentuk pelayanan

kepemudaan.kepemudaan. (Pasal 4)(Pasal 4)

15

Page 16: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

TUJUAN PEMBANGUNAN TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAANKEPEMUDAAN

Menjadikan pemuda Indonesia sebagai Menjadikan pemuda Indonesia sebagai pemuda yang maju yakni berkarakter, pemuda yang maju yakni berkarakter,

berkapasitas, dan berdaya saingberkapasitas, dan berdaya saing(Penjelasan Umum, Paragraf 6)(Penjelasan Umum, Paragraf 6)

16

Page 17: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PERAN AKTIF PEMUDA

Pemuda berperan aktif dalam segala aspek

pembangunan nasional, sebagai:1. Kekuatan Moral2. Kontrol Sosial3. Agen Perubahan

17

Page 18: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

1.1. Menumbuhkembangkan aspek etik dan Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan;dimensi kehidupan kepemudaan;

2.2. Memperkuat iman dan takwa serta Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual;ketahanan mental-spiritual;

3.3. Meningkatkan kesadaran hukum.Meningkatkan kesadaran hukum.

18

PERAN AKTIF PEMUDA PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI KEKUATAN MORALSEBAGAI KEKUATAN MORAL

Page 19: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

1.1. Memperkuat wawasan kebangsaan;Memperkuat wawasan kebangsaan;2.2. Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak, Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak,

dan kewajiban sebagai warga negara;dan kewajiban sebagai warga negara;3.3. Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan

penegakan hukum;penegakan hukum;4.4. Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan

publik; publik; 5.5. Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik;

Memberikan kemudahan akses informasi.Memberikan kemudahan akses informasi.

19

PERAN AKTIF PEMUDA PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI KONTROL SOSIALSEBAGAI KONTROL SOSIAL

Page 20: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

1.1. Pendidikan politik dan demokratisasi;Pendidikan politik dan demokratisasi;2.2. Sumber daya ekonomi;Sumber daya ekonomi;3.3. Kepedulian terhadap masyarakat;Kepedulian terhadap masyarakat;4.4. Ilmu pengetahuan dan teknologi;Ilmu pengetahuan dan teknologi;5.5. Olahraga, seni, dan budaya;Olahraga, seni, dan budaya;6.6. Kepedulian terhadap lingkungan hidup;Kepedulian terhadap lingkungan hidup;7.7. Pendidikan kewirausahaan;Pendidikan kewirausahaan;8.8. Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

20

PERAN AKTIF PEMUDA PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHANSEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Page 21: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Tanggung jawab pemuda dalam pembangunan nasional:Tanggung jawab pemuda dalam pembangunan nasional:1.1. Menjaga Pancasila sebagai ideologi negara;Menjaga Pancasila sebagai ideologi negara;2.2. Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan

Republik Indonesia;Republik Indonesia;3.3. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa;Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa;4.4. Melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya Melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya

hukum;hukum;5.5. Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan

masyarakat;masyarakat;6.6. Meningkatkan ketahanan budaya nasional; dan/atauMeningkatkan ketahanan budaya nasional; dan/atau7.7. Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi

bangsa.bangsa.

TANGGUNG JAWAB PEMUDATANGGUNG JAWAB PEMUDA

21

Page 22: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

1.1. Pemuda berhak mendapatkan:Pemuda berhak mendapatkan:a.a. Perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif;Perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif;b.b. Pelayanan dalam penggunaan prasarana dan sarana Pelayanan dalam penggunaan prasarana dan sarana

kepemudaan tanpa diskriminasi;kepemudaan tanpa diskriminasi;c.c. Advokasi;Advokasi;d.d. Akses untuk pengembangan diri; danAkses untuk pengembangan diri; dane.e. Kesempatan berperan serta dalam perencanaan, Kesempatan berperan serta dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengambilan pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengambilan keputusan strategis program kepemudaan.keputusan strategis program kepemudaan.

2.2. Pemuda yang berprestasi berhak mendapatkan Pemuda yang berprestasi berhak mendapatkan penghargaan.penghargaan.

HAK PEMUDAHAK PEMUDA

22

Page 23: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

1. PENYADARAN2. PEMBERDAYAAN3. PENGEMBANGAN

INTI PELAYANAN INTI PELAYANAN KEPEMUDAANKEPEMUDAAN

23

Page 24: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PENYADARANPENYADARAN

Penyadaran pemuda adalah Penyadaran pemuda adalah kegiatan yang diarahkan untuk kegiatan yang diarahkan untuk

memahami dan menyikapi memahami dan menyikapi perkembangan dan perubahan perkembangan dan perubahan

lingkungan.lingkungan.(Pasal 1 Angka 5)(Pasal 1 Angka 5)

2424 24

Page 25: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PENYADARANPENYADARAN(Pasal 23)(Pasal 23)

Penyadaran kepemudaan diwujudkan melalui:

1. Pendidikan agama dan akhlak mulia;2. Pendidikan wawasan kebangsaan;3. Penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;4. Penumbuhan semangat bela negara;5. Pemantapan kebudayaan nasional yang berbasis kebudayaan lokal;6. Pemahaman kemandirian ekonomi;7. Penyiapan proses regenerasi di berbagai bidang.

2525 25

Page 26: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN

Pemberdayaan pemuda Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda.potensi dan peran aktif pemuda.

(Pasal 1 Angka 6)(Pasal 1 Angka 6)

26

Page 27: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PEMBERDAYAANPEMBERDAYAANPemberdayaan pemuda dilakukan melalui:Pemberdayaan pemuda dilakukan melalui:

1.1. Peningkatan iman dan takwa; Peningkatan iman dan takwa; 2.2. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi;Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi;3.3. Penyelenggaraan pendidikan bela negara dan Penyelenggaraan pendidikan bela negara dan

ketahanan nasional; ketahanan nasional; 4.4. Peneguhan kemandirian ekonomi pemuda;Peneguhan kemandirian ekonomi pemuda;5.5. Peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya Peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya

pemuda; pemuda; 6.6. Peningkatan kemampuan hubungan internasional;Peningkatan kemampuan hubungan internasional;7.7. Peningkatan kemampuan pengelolaan lembaga Peningkatan kemampuan pengelolaan lembaga

kepemudaan; kepemudaan; 8.8. Penyelenggaraan penelitian dan pendampingan Penyelenggaraan penelitian dan pendampingan

kegiatan kepemudaan.kegiatan kepemudaan.27

Page 28: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PENGEMBANGANPENGEMBANGAN(Pasal 30, 31, 32, 33, dan 34)

Pengembangan Kepemudaan terdiri dari:Pengembangan Kepemudaan terdiri dari:

1.1. Pengembangan kepemimpinanPengembangan kepemimpinan

2.2. Pengembangan kewirausahaanPengembangan kewirausahaan

3.3. Pengembangan kepeloporanPengembangan kepeloporan

28

Page 29: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PENGEMBANGANPENGEMBANGAN1.1. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalahPengembangan kepemimpinan pemuda adalah

kegiatan mengembangkan potensi keteladanan, kegiatan mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.

2.2. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalahPengembangan kewirausahaan pemuda adalahkegiatan mengembangkan potensi keterampilan kegiatan mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha.dan kemandirian berusaha.

3.3. Pengembangan kepeloporan pemuda adalahPengembangan kepeloporan pemuda adalahkegiatan mengembangkan potensi dalam merintis kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas pelbagai dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah.masalah.

(Pasal 1 Angka 7, 8, dan 9)(Pasal 1 Angka 7, 8, dan 9)29

Page 30: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN, PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN, KEWIRAUSAHAAN, DAN KEWIRAUSAHAAN, DAN

KEPELOPORAN DILAKSANAKAN KEPELOPORAN DILAKSANAKAN MELALUI:MELALUI:

Pendidikan, Pelatihan, Pengaderan, Pemagangan, Pembimbingan, Pendampingan, Kemitraan, Promosi, Bantuan Akses Permodalan, dan Forum Kepemimpinan Pemuda

(Pasal 26, 27, 28, dan 29)

30

Page 31: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

3. ORGANISASI KEPEMUDAAN3. ORGANISASI KEPEMUDAAN(Pasal 40)(Pasal 40)

1)1) Organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda.Organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda.2)2) Organisasi kepemudaan dapat dibentuk Organisasi kepemudaan dapat dibentuk

berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, minat dan bakat, atau kepentingan, yang tidak minat dan bakat, atau kepentingan, yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.perundang-undangan.

3)3) Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup kepelajaran dan kemahasiswaan.ruang lingkup kepelajaran dan kemahasiswaan.

4)4) Organisasi kepemudaan berfungsi untuk Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional, mendukung kepentingan nasional, memberdayakan potensi, serta mengembangkan memberdayakan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan.kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan.

31

Page 32: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

ORGANISASI KEPELAJARAN ORGANISASI KEPELAJARAN DAN KEMAHASISWAANDAN KEMAHASISWAAN

(Pasal 41)(Pasal 41)

1)1) Organisasi kepelajaran dan kemahasiswaan Organisasi kepelajaran dan kemahasiswaan berfungsi untuk mendukung kesempurnaan berfungsi untuk mendukung kesempurnaan pendidikan dan memperkaya kebudayaan pendidikan dan memperkaya kebudayaan nasional.nasional.

2)2) Organisasi kepelajaran merupakan organisasi Organisasi kepelajaran merupakan organisasi ekstrasatuan pendidikan menengah.ekstrasatuan pendidikan menengah.

3)3) Organisasi kemahasiswaan terdiri atas Organisasi kemahasiswaan terdiri atas organisasi intrasatuan dan ekstrasatuan organisasi intrasatuan dan ekstrasatuan pendidikan tinggi.pendidikan tinggi.

32

Page 33: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

BENTUK ORGANISASI KEPEMUDAANBENTUK ORGANISASI KEPEMUDAAN(Pasal 44)(Pasal 44)

Organisasi kepemudaan dapat berbentuk struktural atau Organisasi kepemudaan dapat berbentuk struktural atau nonstruktural, baik berjenjang maupun tidak berjenjang.nonstruktural, baik berjenjang maupun tidak berjenjang.

Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berbentuk struktural" Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berbentuk struktural" adalah organisasi kepemudaan yang terikat dengan struktur organisasi adalah organisasi kepemudaan yang terikat dengan struktur organisasi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi atau sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi atau sejenisnya.sejenisnya.

Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berbentuk nonstruktural" Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berbentuk nonstruktural" adalah organisasi kepemudaan yang tidak terikat dengan struktur adalah organisasi kepemudaan yang tidak terikat dengan struktur organisasi, misalnya, kelompok diskusi, kelompok pencinta alam, serta organisasi, misalnya, kelompok diskusi, kelompok pencinta alam, serta kelompok minat dan bakat.kelompok minat dan bakat.

Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berjenjang" adalah Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berjenjang" adalah organisasi kepemudaan yang memiliki jenjang kepengurusan mulai dari organisasi kepemudaan yang memiliki jenjang kepengurusan mulai dari tingkat nasional sampai tingkat terendah yang ada di bawahnya.tingkat nasional sampai tingkat terendah yang ada di bawahnya.

Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan tidak berjenjang" adalah Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan tidak berjenjang" adalah organisasi kepemudaan yang tidak memiliki jenjang kepengurusan, misalnya organisasi kepemudaan yang tidak memiliki jenjang kepengurusan, misalnya organisasi yang hanya ada pada tingkat nasional atau tingkat daerah.organisasi yang hanya ada pada tingkat nasional atau tingkat daerah. 33

Page 34: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

FASILITAS ORGANISASI KEPEMUDAANFASILITAS ORGANISASI KEPEMUDAAN(Pasal 45)(Pasal 45)

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi organisasi kepemudaan, memfasilitasi organisasi kepemudaan, organisasi kepelajaran, dan organisasi organisasi kepelajaran, dan organisasi kemahasiswaan.kemahasiswaan.

Satuan pendidikan dan penyelenggara Satuan pendidikan dan penyelenggara pendidikan wajib memfasilitasi organisasi pendidikan wajib memfasilitasi organisasi kepelajaran dan kemahasiswaan sesuai kepelajaran dan kemahasiswaan sesuai dengan ruang lingkupnya.dengan ruang lingkupnya.

34

Page 35: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

KETENTUAN PERALIHANKETENTUAN PERALIHAN(Bab XV Pasal 52)(Bab XV Pasal 52)

Pada saat Undang-Undang ini berlaku, organisasi kepemudaan dan yang terkait dengan pelayanan kepemudaan harus

menyesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang ini paling lama 4 (empat) tahun

terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Page 36: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

PENUTUPParang patah jangan dicelaElok disepuh dibara apiHang tuah bijak pernah berkataTak pernah pemuda menyerah di bumi

Untuk apa memeras kelapaKalau tidak banyak santannyaUntuk apa jadi pemudaKalau tak bisa membangun bangsa

Walau debur ombak menerpaTak kan perahu berhenti lajuWalau hancur dihantam gempaPemuda Indonesia tetap bersatu

36

Page 37: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

37

Page 38: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

38

Page 39: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

ASUMSI JUMLAH UNIT ORGANISASI KEPEMUDAAN (OK) DI INDONESIA

Sumber Data :* = Badan Pusat Statistik, Des 2009** = Badan Pusat Statistik, Juni 2009

NO ORGANISASI KEPEMUDAAN (OK) JUMLAH

1 DPP KNPI 1   1

2 DPD KNPI Provinsi (33*) 33   33

3 DPD KNPI Kab/Kota (497*) 497   497

4 OK Tingkat Nasional (sudah berhimpun di KNPI) 82   82

5 OK Tingkat Nasional (tdk/blm berhimpun di KNPI) ± 77 77

6 OK Tingkat Provinsi (berhimpun di KNPI) 40 (rata2) 1.320

7 OK Tingkat Provinsi (tdk/blm berhimpun di KNPI) 10 (rata2) 330

8 OK Tingkat Kab/Kota (berhimpun di KNPI) 20 (rata2) 9.940

9 OK Tingkat Kab/Kota (tdk/blm berhimpun di KNPI) 5 (rata2) 2.485

10 OK Tingkat Kecamatan (6.579**) 5 (rata2) 32.895

11 OK Tingkat Kel/Desa (76.546**) 3 (rata2) 229.638

TOTAL 277.298 Unit

Page 40: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

INSTANSI DAERAH TINGKAT PROVINSI YANG MENANGANI KEPEMUDAAN

NO PROVINSI INSTANSI

1 Aceh Dinas Pemuda dan Olahraga

2 Sumatera Utara Dinas Pemuda dan Olahraga

3 Riau Dinas Pemuda dan Olahraga

4 Kepulauan Riau Dinas Pemuda dan Olahraga

5 Bengkulu Dinas Pemuda dan Olahraga

6 Jambi Dinas Pemuda dan Olahraga

7 Sumatera Selatan Dinas Pemuda dan Olahraga

8 Kepulauan Bangka Belitung Dinas Pemuda dan Olahraga

9 Lampung Dinas Pemuda dan Olahraga

10 Banten Dinas Pemuda dan Olahraga

11 Jawa Tengah Dinas Pemuda dan Olahraga

12 Kalimantan Barat Dinas Pemuda dan Olahraga

13 Kalimantan Tengah Dinas Pemuda dan Olahraga

14 Kalimantan Timur Dinas Pemuda dan Olahraga

40

Page 41: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Lanjutan …

NO PROVINSI INSTANSI

15 Sulawesi Tenggara Dinas Pemuda dan Olahraga

16 Sulawesi Tengah Dinas Pemuda dan Olahraga

17 Sulawesi Utara Dinas Pemuda dan Olahraga

18 Sulawesi Selatan Dinas Pemuda dan Olahraga

19 Maluku Utara Dinas Pemuda dan Olahraga

20 Papua Barat Dinas Pemuda dan Olahraga

21 DKI Jakarta Dinas Olahraga dan Pemuda

22 Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

23 Jawa Timur Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan

24 D.I. Yogyakarta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

25 Sumatera Barat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

26 Nusa Tenggara Barat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

27 Bali Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

28 Gorontalo Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

29 Nusa Tenggara Timur Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

30 Papua Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

31 Maluku Dinas Pendidikan, Pemuda,dan Olahraga

32 Sulawesi Barat Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata

33 Kalimantan Selatan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata

41

Page 42: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

TOKOH-TOKOH KEBANGKITAN NASIONAL

1. dr. Soetomo2. dr. Wahidin Sudirohusodo3. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo4. R. M. Suwardi Suryoningrat (Ki Hadjar Dewantara)5. dr. Douwes Dekker 6. Radjiman Wedyodiningrat7. M. Soelaiman8. RAA Tirtokusumo9. dr. Goembrek10. dr. Angka11. dr. Gunawan

42

Page 43: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Dr. Soetomo (lahir di Ngepeh, Nganjuk, 30 Juli 1888 (20 Tahun pada 1908), wafat Surabaya, 30 Mei 1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.

Pada tahun 1930, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Jakarta. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda.

Wahidin Sudirohusodo, dr. (Melati, Yogyakarta, 7 Januari 1852 (56 Tahun pada 1908) – wafat 26 Mei 1917) adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Namanya selalu dikaitkan dengan Budi Utomo karena walaupun ia bukan pendiri organisasi kebangkitan nasional itu, dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) Jakarta itu.

Dr. Cipto Mangunkusumo atau Tjipto Mangoenkoesoemo (Pecangakan, Ambarawa, 1886 (22 Tahun pada 1908) – Wafat Jakarta, 8 Maret 1943) adalah seorang tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia bersama Douwes Dekkerdan Ki Hajar Dewantara mendirikan Partai Indonesia (Indische Partij) pada 1912. Pada 1913 mereka bertiga diasingkan oleh pemerintah kolonial. Ia dimakamkan di TMP Watuceper, Ambarawa.

43

Page 44: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Ki Hadjar Dewantara (Yogyakarta, 2 Mei 1889 (19 Tahun pada 1908) – Wafat 26 April 1959) adalah seorang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.

Lahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat, beliau mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; lahir di Pasuruan, 8 Oktober 1879 (29 Tahun pada 1908) – wafat di Bandung, 28 Agustus 1950 dalam umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

Ia adalah anak ketiga (dari empat bersaudara) pasangan Auguste Henri Edouard Douwes Dekker (Belanda asli), seorang broker bursa efek dan agen bank, yang menikahi Louisa Margaretha Neumann, seorang indo dari ayah Jerman dan ibu Jawa. Dengan pekerjaannya itu, Auguste termasuk orang yang berpenghasilan tinggi. Ernest, biasa dipanggil Nes oleh orang-orang dekatnya atau DD oleh rekan-rekan seperjuangannya, masih terhitung saudara dari pengarang buku Max Havelaar, yaitu Eduard Douwes Dekker (Multatuli), yang merupakan adik kakeknya. Olaf Douwes Dekker, cucu dari saudaranya, menjadi penyair di Breda, Belanda.

44

Page 45: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

TOKOH-TOKOH SUMPAH PEMUDA

Kongres Pemuda Pertama tanggal 30 April s.d. 2 Mei 1926

Panitia Kongres:Ketua : Mohammad Tarbani (Jong Java) 21 tahunWakil Ketua : Soemarto (Jong Java) 21 tahunSekretaris : Djamaluddin Adinegoro (Jong Sumatranen Bond)Bendahara : Soewarso (Jong Java)

Anggota:• Bahder Djohan (Jong Sumatranen Bond) 25 tahun• Jan Toule Soulehuwij (Jong Ambon)• Paul Pinontoan (Jong Celebes)• Achmad Hamami (Sekar Rukun)• Sanoesi Pane ( Jong Bataks Bond) 20 tahun• Sarbaini (Jong Sumatranen Bond)

Sumber : Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda 2007.

45

Page 46: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Kongres Pemuda Kedua tanggal 27 s.d. 28 Oktober 1928

Panitia Kongres:Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI) 23 tahunWakil Ketua : R. M. Djoko Marsaid (Jong Java)Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) 25

tahunBendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond) 21 tahunPembantu I : Djohan Mohammad Tjaja (Jong Islamieten Bond) Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia)Pembantu III : R. C. L. Senduk (Jong Celebes)Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon) 23 tahunPembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi)Pencipta dan Pengiring Lagu Indonesia Raya : WR Soepratman, 19

tahun

Sumber : Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda 2007.

46

Page 47: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN OLEH ORGANISASI KEPEMUDAAN OLEH ORGANISASI KEPEMUDAAN

DALAM RANGKA REVITALISASIDALAM RANGKA REVITALISASI

1. Melengkapi dokumen organisasi meliputi:a. Database keanggotaan;b. Dokumen tentang kepengurusan;c. Dokumen tata laksana kesekretariatan dan keuangan, seperti Akte Notaris, NPWP, dan Rekening Bank a.n. organisasi;d. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau sejenisnya.

47

Page 48: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Lanjutan …Lanjutan …

2. Melaksanakan konsolidasi organisasi sesuai AD/ART, SK kepengurusan terakhir, dan amanat UU No. 40 Tahun 2009;

3. Menyusun program berbasis kinerja;

48

Page 49: OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

Biodata SingkatNama : DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SPTempat/Tanggal Lahir : Medan, 17 September 1956NIP : 19560917 198403 10 01Jabatan : Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan PemudaAgama : IslamPangkat/Golongan : Pembina Utama Madya (IV/d)Status Pernikahan : Menikah (dikaruniai 3 orang anak)Alamat Rumah : Perumahan Tanjung Barat Indah, Teratai II, A1. No. 3,

Jakarta Selatan.Alamat Kantor : Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Telp. 021-5738152Nomor Ponsel/HP : 0811645346E-Mail : [email protected], website: kemenpora.go.id

Pekerjaan dan Jabatan : 1. Pembantu Dekan III FISIP USU 2. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi SUMUT 3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi SUMUT 4. Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan Pemuda

Riwayat Organisasi : 1. Instruktur Kader HMI Cabang Yogyakarta 2. Wakil Ketua DPD KNPI Tingkat I Sumatera Utara 3. Ketua MPO Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta 4. Pengurus KAHMI Nasional 5. Pengurus MPN Pemuda Pancasila 6. Pengurus Nasional KAGAMA

49