OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA...

86
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO CAESAREA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN DI RUANG MUTIARA RSU DEWI SARTIKA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2018

Transcript of OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA...

Page 1: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM

SECTIO CAESAREA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN DI RUANG MUTIARA

RSU DEWI SARTIKA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan program

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan

OLEH

DINA MARDIANA

P00320015062

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018

Page 2: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

ii

Page 3: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dina Mardiana

Nim : P00120015062

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan

Judul KTI : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN POST PARTUM SECTIO CAESAREA

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA

NYAMAN DI RUANG MUTIARA RSU DEWI

SARTIKA KENDARI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 27 Maret 2018

Yang membuat pernyataan,

Dina Mardiana

Page 4: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis diberi kekuatan,

kesehatan, dan kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ilmah ini sebagai

salah satu syarat menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan politeknik

kesehatan kendari dengan judul “ gambaran asuhan keperawatan pada pasien

post partum sectio caesarea dalam pemenuhan kebutuah rasa nyaman di ruang

mutiara RSU Dewi Sartika Kendari.

Penulis menyadari bahwa apa yang penulis sajikan masih jauh dari

kesempurnaan, meskipun pada prinsipnya penulis telah berupaya semaksimal

mungkin dengan modal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk

mewujudkan penulisan ini. Seiring pula rasa terima kasih yang setinggi –

tingginya kepada khusunya Ibu lena atoy SST, MPH. Selaku pembimbing I dan

bapak muslimin L., A.Kep.,SPd., Msi selaku pembimbing II yang telah rela

dan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Ibu Askrening, S.KM.,M.Kes selaku direktur politeknik kesehatan kendari

2. Kepala Badan Riset Provinsi Sulawesi tenggara yang telah menerbitkan

surat izin penelitian.

3. Direktur Rumah Sakit Umum Dewi Sartika kendari

Page 5: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

v

4. Bapak Indriono Hadi, S.Kep., Ns.,M.Kes. selaku ketua jurusan

keperawatan politeknik kesehatan kendari.

5. Dewan penguji yang terhormat H. Taamu, A.Kep.,SPd.,M.Kes selaku

penguji I, ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah. SKp., M.Kes selaku penguji II, dan

bapak Abdul Syukur Bau. S.Kep., Ns.,MM selaku penguji III terima kasih

atas masukkannya dalam penyempurnaan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Para dosen politeknik kesehatan kemenkes kendari. Yang telah banyak

membimbing dan membagi ilmu selama penulisan mengikuti proses

belajar dibangku kuliah dan seluruh staf tata usaha yang telah banyak

membantu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

7. Kedua orang tua ayahanda Herman dan ibunda Gustin yang telah

membesarkan, mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan terima

kasih atas doa, dukungan, motivasi, pengorbanan yang begitu besar kepada

penulis ini.

8. Dewi sinta SPd, selaku saudara peneliti yang telah memberikan semangat

ketika penulis putus asa dalam mengerjakan karya tulis ilmiah.

9. Seluruh rekan – rekan perawat muda terima kasih sudah mau berbagi

semangat dan atas segala dukungan serta kebersamaan kita.

Harapan penulis semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada

kita semua, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan

mempersembahkan karya tulis ilmiah ini semoga bermanfaat.

Kendari 1 Agustus 2018

penulis

Page 6: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

vi

ABSTRAK

DINA MARDIANA (NIM POO320015062). Gambaran asuhan keperawatan

pada pasien post partum sectio caesarea dalam pemenuhan kebutuhan rasa

nyaman diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari. Dibawah bimbingan ibu

Lena atoy SST., MPH dan bapak Muslimin L.,A.Kep., SPd., Msi.

Latar belakang : peraslinan sectio caesarea di Ruang mutiara RSU Dewi Sartika

Kendari pada tahun 2015 tecatat 318 orang, tahun 2016 tecatat 496 orang, dan

ditahun 2017 tercatat 679 orang. Persalinan sectio caesarea adalah suatu

persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding depan perut dan

dinding rahim, ceasarea mengacu pada tindakan pembedahan yang bertujuan

melahirkan bayi dengan membuka dinding perut dan dinding rahim ibu.

Tujuan penelitian : Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien post

partum sectio caesarea dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman di ruang

Mutiara Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari.

Metode penelitian : jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif,

populasi yang digunakan ibu hamil yang melakukan tindakan persalinan sectio

caesarea.

Hasil penelitian : Masalah yang sering timbul pada ibu nifas sectio caesarea

yaitu rasa nyeri, rasa tidak nyaman, gelisah,sebagian besar penyebab nyeri

diakibatkan karena tindakan pembedahan /operasi. Nyeri adalah sebuah

pengalaman yang tidak menyenangkan baik secara sensoris maupun emosional

yang disebabkan oleh kerusakan jaringan di tubuh

Kata kunci : sectio caesarea

Page 7: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

vii

MOTTO

Ilmu adalah senjata yang paling hebat yang bisa kamu gunakan untuk mengubah

dunia. Tidak ada kata menyerah sebelum berhasil, lebih baik mencoba dari

pada tidak sama sekali,ikhtiar menuju tawakal dan berhasil keterharuan

atas kesabaran

.

Keberhasilan tidak datang secara tiba – tiba tapi karena usaha dan kerja keras,

hidup itu layaknya waktu yang terus berjalan dan tak kan pernah bisa

kembali,orang yang mampu belajar dari kegagalan adalah pemenang,namu orang

yang selalu menutupi kegagalan adalah pencundang.

Page 8: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

viii

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama : DINA MARDIANA

2. Nim : POO320015062

3. Tempat tanggal lahir : Puupi, 19 Oktober 1995

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia

7. Alamat : Desa puupi, kec. Kolono. Kab. Konsel.

B. Riwayat pendidikan

1. SD Negeri 2 puupi kecamatan kolono tamat tahun 2009

2. SMP Negeri 3 waworano tamat tahun 2012

3. SMA Negeri 1 kolono tamat 2014

4. Politehnik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan masuk tahun 2015

sampai sekarang.

Page 9: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... ........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KEASLIAN PENELITIAN ...................................................................... iv

ABSTRAK ..................... ........................................................................ v

MOTTO.......................... ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR .... ........................................................................ vii

DAFTAR ISI .................. ........................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar belakang ..... ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8

A. Konsep keperawatan kebutuhan rasa nyaman ............................... 8

1. Pengertian rasa nyaman .......................................................... 8

2. Fisiologi nyeri ........................................................................ 8

3. Mekanisme nyeri .................................................................... 10

4. Pengkajian nyeri ..................................................................... 11

5. Riwayat nyeri ........................................................................ 11

6. Diagnosa keperawatan ............................................................ 13

7. Perencanaan keperawatan ....................................................... 13

8. Pelaksanaan keperawatan........................................................ 13

9. Evaluasi ......... ........................................................................ 15

B. Konsep keperawatan kehamilan, persalinan dan sectio caesarea ... 16

1. Fisiologi kehamilan ............................................................... 16

a. Fertilisasi . ........................................................................ 16

b. Pembelahan zigot .............................................................. 16

2. Pengertian persalinan .............................................................. 19

a. Bentuk persalinan ............................................................ 19

b. Proses persalinan ............................................................. 20

3. Pengertian persalinan sectio caesarea dan penyebabnya .......... 21

Page 10: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

x

C. Konsep Asuhan keperawatan post partum sectio caesarea ............. 22

a. Pengkajian .... ........................................................................ 22

b. Diagnosa keperawatan ............................................................ 25

c. Rencana keperawatan ............................................................. 26

BAB III METODE STUDI KASUS ......................................................... 33

A. Rancangan studi kasus .................................................................. 33

B. Subjek studi kasus ........................................................................ 33

C. Fokus studi kasus ........................................................................ 34

D. Definisi operasional fokus studi kasus .......................................... 34

E. Tempat dan waktu studi kasus ...................................................... 35

F. Pengumpulan data ........................................................................ 35

G. Penyajian data ..... ........................................................................ 36

H. Etika studi kasus .. ........................................................................ 36

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ........................ 38

A. Hasil studi kasus . ........................................................................ 38

1. Pengkajian ........................................................................ 38

2. Diagnosa keperawatan ..................................................... 42

3. Rencana keperawatan........................................................ 42

4. Implementasi .................................................................... 43

5. Evaluasi ... ........................................................................ 44

B. Pembahasan ........ ........................................................................ 45

1. Pengkajian ....................................................................... 45

2. Diagnosa keperawatan ....................................................... 47

3. Rencana keperawatan ........................................................ 47

4. Implementasi keperawatan ................................................ 48

5. Evaluasi keperawatan ........................................................ 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 49

A. Kesimpulan ......... ........................................................................ 49

B. Saran ................... ........................................................................ 50

Daftar pustaka

Lampiran

Page 11: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

xi

Daftar lampiran

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan

Lampiran 2. Informasi & Pertanyaan Persetujuan (informed consent)

Lampiran 3. Bukti Proses Bimbingan

Lampiran 4. Instrumen Studi Kasus

Lampiran 5. Standar Operasional Prosedur Terapi Musik

Lampiran 6. Lembar observasi

Lampiran 7. Surat izin penelitian

Lampiran 8. Surat pengantar izin penelitian

Lampiran 9. Surat permohonan izin penelitian

Lampiran 10. Surat izin pengambilan data awal penelitian

Lampiran 11. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 12. Surat bebas administrasi

Lampiran 13. Surat bebas pustaka

Lampiran 14. Lembar konsul

Page 12: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan normal merupakan proses dari mulai mulesnya ibu sampai

pada keluarnya bayi dengan kondisi kepala dahulu melalui vagina, dengan

lama persalinan lebih dari 24 jam (Whalley, 2008). Proses ini kadang tidak

berjalan semestinya dan janin tidak lahir secara normal karena beberapa

faktor, yaitu komplikasi kehamilan, disproporsi sefalo – pelvik, partus ruptur

lama, riptur uteri, cairan ketuban yang tidak normal, kepala panggul. Keadaan

tersebut perlu tindakan medis berupa operasi sectio caesarea (padilla, et

al.2008).

Tindakan sectio caesarea merupakan pilihan utama bagi tenaga medis

untuk menyelamatkan ibu dan janin. Meskipun 90% persalinan termaksud

kategori normal atau tanpa komplikasi persalinan, namun apabila terjadi

komplikasi maka penanganan selalu berpegang teguh pada prioritas

keselamatan ibu dan bayi. Indikasi operasi caesar dilakukan jika kelahiran

pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin,

dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan sectio caesarea proses

persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal (Dystasia).

Operasi sectio caesarea ini merupakan pilihan persalinan, yang terakhir

setelah dipertimbangan cara - cara pervagina tidak bisa lagi dikerjakan

(Akhmad, 200; Asamoah et.al, 2011).

Page 13: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

2

Di indonesia Angka kejadian sectio caesarea mengalami peningkatan

pada tahun 2000 jumlah ibu bersalin dengan sectio caesarea 47,22%, tahun

2001 sebesar 45, 19%, tahun 2002 sebesar 47, 13, tahun 2003 sebesar 46, 87,

tahun 2004 sebesar 53, 2% tahun 2005 sebesar 51, 59%, dan tahun 2006

sebesar 53, 68%, dan tahun 2007 belum terdapat jumlah yang signifikan

(Grace, 2007). Survei Nasional pada tahun 2009, 921.000 persalinan dengan

sectio caesarea dari 4,039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh

persalinan.

Tindakan operasi sectio caesarea menyebabkan nyeri dan

mengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karena adanya

pembedahan. Pada proses operasi digunakan anestesi agar pasien tidak

merasakan nyeri pada dibedah. Namun setelah operasi selesai dan pasien

mulai sadar, akan merasakan nyeri di daerah sayatan yang membuat sangat

terganggu (Whalley, dkk 2008).

Menurut Maslow, seorang pelopor psikologis mengatakan bahwa

kebutuhan rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar setelah kebutuhan

fisiologis yang harus terpenuhi. Seorang yang mengalami rasa nyeri akan

berdampak pada aktifitas sehari- harinya, Orang tersebut akan terganggu

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidurnya, pemenuhan individual, juga

aspek interaksi sosialnya yang dapat berupa menghidari percakapan, menarik

diri, dan menghindari kontak. Selain itu, seseorang yang mengalami nyeri

hebat akan berkelanjutan, apabia tidak di tangani pada akhirnya dapat

mengakibatkan syok neurologik orang tersebut ( Istichomah, 2010 ).

Page 14: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

3

Sebagian besar penyebab nyeri diakibatkan karena tindakan

pembedahan /operasi. Nyeri adalah sebuah pengalaman yang tidak

menyenangkan baik secara sensoris maupun emosional yang disebabkan oleh

kerusakan jaringan di tubuh (Merskey & Bogduk, 1994 dalam Kinsel, 2008).

Nyeri persalinan merupakan pengaman subjektif tentang sensasi fisik yang

terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta

penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi

peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil,

dan ketegangan otot (Arifin 2008).

Pengendalian yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post

sectio caesarea berupa penggunaan farmakologi, biasanya untuk

menghilangkan nyeri digunakan analgetik yang terbagi menjadi dua golongan

yaitu analgesik dan non narkotik dan analgesik narkotik. Pengendalian nyeri

secara farmakologi efektif untuk nyeri sedang dan berat, Namun pemberian

farmakologi tidak bertujuan untuk meningkatkan kemampuan klien sendiri

untuk mengontrol nyerinya (Van Kooten, 1999 dalam Anggorowati dkk,

2007).

Penatalaksaan non farmakologi terdiri dari berbagai tindakan

mencakup intervensi perilaku kognitif meliputi tindakan distraksi, tehnik

relaksasi, imajinasi terbimbing, umpan balik biologis (biofeedback), hypnosis

dan setuhan terapeutik (Bernatzky, 2011).

Salah satu penanganan untuk mengatasi rasa nyaman nyeri adalah

tehnik distraksi. Tehnik distraksi dapat mengalihkan fokus perhatian pasien

Page 15: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

4

yang mengalami nyeri sehingga dapat menjadi strategi yang sangat berhasil.

Keefektifan tehnik distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk

menerima dan membangkitkan infut sensori, distraksi dapat mengatasi nyeri

berdasarkan teori Gate Control bahwa implus nyeri dapat diatur atau

dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf pusat. Tehnik

distraksi khususnya distraksi pendengaran dapat merangsang peningkatan

hormon endorfin yang merupakan subtansi sejenis morfin disuplai oleh tubuh.

Individu dengan endorfin banyak, lebih sedikit merasakan nyeri dan individu

dengan endorfin sedikit merasakan nyeri lebih besar, sehingga inilah yang

menyebabkan adanya perbedaan perubahan intensitas nyeri sebelum dan

setelah diberikan intervensi berupa distraksi pendengaran.

Salah satu tehnik distraksi yang efektif adalah terapi (mendengarkan

bacaan ayat-ayat suci Al – Qur’an), yang dapat menurunkan nyeri fisiologis,

stres, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari rasa nyeri

(potter & perry, 2010). Distraksi mendengarkan ayat – ayat suci Al – Qur’an

adalah dapat memberikan manfaat dan obat yang mujarab bagi seseorang

yang mengalami kegudaan hati keputusaan, kecemasan dan mengurangi rasa

sakit (Syarbini & Jamhari, 2012). Al – Qur’an memberikan ketenangan

terhadap sistem dan unsur tubuh manusia (Syarbini & Jamhari 2012).

Lantunan Al – Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia. Suara

manusia merupakan instrumen penyembuhan didengar menggunakan cd kaset

(Thalba 2013). Mendengar ayat – ayat suci Al – Qur’an dapat meurunkan

hormon – hormon stres, mengatifkan hormon endorfin alami, meningkatkan

perasaan rileks, danmengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, tegang.

Page 16: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

5

Memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta

memperlambat pernapasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas

gelombang otak (Basuki 2010).

Penelitian sebelumnya Rohmi handayani (2014) menemukan

penurunan skala nyeri setelah di berikan terapi Mendengarkan ayat – ayat

suci Al – Qur’an, dari data respon yang peneliti temukan dapat terlihat bahwa

sebagian besar skala nyeri berkurang setelah diberikan terapi mendengarkan

ayat – ayat suci Al – Qur’an dimana sebelum di berikan terapi mendengarkan

ayat – ayat suci Al – Qur’an skala nyeri yang tertinggi adalah 10 dan terendah

6,tetapi setelah di berikan terapi mendengarkan ayat – ayat suci Al – Qur’an

skala nyeri menurun menjadi 8 hingga 4

Berdasarkan data di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari,

jumlah persalinan sectio caesarea tahun 2015, sebanyak 318 orang, tahun

2016, sebanyak 496 orang dan tahun 2017 sebanyak 679 orang.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk

melakukan studi kasus dengan judul “ Gambaran Asuhan Keperawatan pada

pasien post partum Sectio Caesarea dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa

Nyaman di ruangan mutiara Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari.

Page 17: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

6

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari kasus diatas “Bagaimanakah gambaran asuhan

keperawatan pada pasien post partum Sectio Caesarea dalam pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman di ruangan mutiara Rumah Sakit Umum Dewi Sartika

Kendari.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum:

Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien post partum sectio

caesarea dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman di ruang Mutiara

Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari.

2. Tujuan khusus:

a. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian asuhan keperawatan pada pasien

post partum sectio caesarea diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

b. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien post partum sectio

caesarea diruag mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

c. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada pasien post partum sectio

caesarea diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

d. Untuk mengetahui implementasi dan evaluasi keperawatan pada post

partum sectio caeasarea diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

Page 18: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

7

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang asuhan tentang asuhan keperawatan pada post partum sectio

caesarea dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman.

2. Bagi ilmu pengetahuan dan teknologi

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan salah satu

bagian dari pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien post partum

sectio caesarea dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman.

3. Bagi penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan

khususnya dibidang maternitas tentang pelaksanaan pemenuhan rasa

nyaman pada pasien post partum sectio caesarea.

Page 19: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep keperawatan kebutuhan rasa nyaman

1. Pengertian

Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu

kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan

(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang suatu yang

melebihi masalah dan nyeri).

Nyeri adalah bentuk ketidaknyamanan baik sensori maupun emosional

yang berhubungan dengan resiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh,

timbul ketika jaringan sedang rusak dan menyebabkan individu tersebut

bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri (Andarmoyo, 2013).

2. Fisiologi Nyeri

Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan.

Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung

saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki

tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian,

dinding arteri, hati, dan kantung empedu. Reseptor nyeri dapat

memberikan respon akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi

tersebut dapat berupa zat kimiawi seperti histamine, bradikinin,

prostaglandin dan macam-macam asam yang dilepas apabila terdapat

Page 20: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

9

kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain

dapat berupa termal, listrik, atau mekanis (Alimul, 2013).

Selanjutnya, stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut ditransmisikan

berupa impul-impuls nyeri kesum-sum tulang belakang oleh dua jenis

serabut yang bermyelin rapat atau serabut A (delta) dan serabut lamban

(serabut C). Impuls-impuls yang ditransmisikan oleh serabut delta A

mempunya isi fatinhibitor yang ditransmisikan keserabut C. Serabut-

serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root)

sertasinaps pada dorsal horn. Dorsal horn terdiri atas beberapa lapisan atau

laminae yang saling bertautan. Diantara lapisan dua dan tiga terbentuk

substantia gelatinosa yang merupakansaluranutamaimpuls. Kemudian

impuls nyeri menyebrangi sumsum tulang belakang pada interneuron dan

bersambung ke jalur spinal asendens yang paling utama, yaitu jalur

spinothalamic tract (STT) atau jalur spinothalamus dan spinoreticular tract

(SRT) yang membawa informasi tentang sifat dan lokasi nyeri. Dari proses

transmisi terdapat dua jalur mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate

dan jalur nonopiate. Jalur opiate adalah ditandai oleh pertemuan reseptor

pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus yang

melalui otak tengah dan medula ketanduk dorsal dari sumsum tulang

belakang yang berkonduksi dengan nociceptor impuls supresif. Serotin

merupakan neurotransmiten dalam impuls supresif. Sistem supresif lebih

mengaktifkan stimulasi nociceptor yang ditransmisikan oleh serabut A.

Jalur nonopiate merupakan jalur desenden yang tidak memberikan respon

Page 21: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

10

terhadap naloxone yang kurang banyak diketahui mekanismenya (Barbara

C. Long, 1989 dalam alimul, 2013)

3. Mekanisme nyeri

Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi,

sensitasi perifer, perubahan penotip, sentisasi sentral, eksitabilitas ektopik,

reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Nyeri pada pasien post

operasi sectio caesarea diakibatkan dari robeknya lapisan kulit dan

jaringan di bawahnya akibat pembedahan. Nosisepsi adalah mekanisme

yang menimbulkan nyeri nosiseptif dan terdiri dari proses transduksi,

konduksi, modulasi, dan persepsi.

1) Transduksi merupakan proses perubahan rangsangan nyeri menjadi

suatu aktivitas listrik yang akan diterima ujung – ujung saraf.

Rangsangan ini dapat berupa stimulus fisik, kimia ataupun panas, dan

dapat terjadi diseluruh jalur nyeri

2) Transmisi adalah proses penyaluran implus listrik yang dihasilkan oleh

proses transduksi sepanjang jalur nyeri, di mana molekul – molekul

dicelah sinaptip menstramisi informasi dari satu neuron ke neuron

berikutnya.

3) Modulasi adalah proses modifikasi terhadap rangsangan. Modifikasi

ini dapat terjadi pada sepanjang titik dari sejak transmisi pertama

sampai ke korteks serebri. Modifikasi ini dapat berupa augmentasi

(peningkatan) ataupun inhibisi (penghambatan)

Page 22: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

11

4) Pesepsi adalah proses terakhir saat stimulus tersebut sudah mencapai

korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya di

terjemahkan dan ditindaklanjuti berupa tanggapan terhadap nyeri

4. Pengkajian Nyeri

Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri

yang efektif. Karena nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan

dirasakan secara berbeda pada masing-masing individu,maka seperti faktor

fisiologis, psikologis, perilaku, emosional,dan sosiokultural. Pengkajian

nyeri terdiri atas dua komponen utama, yakni

a. riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien

b. observasi langsung pada respon prilaku dan fisiologis klien. Tujuan

pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap

pengalaman subjektif.

Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRST :

P :Provoking atau pemicu, yaitu faktor yang memicu timbulnya nyeri

Q : Quality atau kualitas nyeri (mis, tumpul, tajam)

R : Region atau daerah yaitu daerah perjalanan kedaerah lain

S : Saverity atau keganasan, yaitu intensitasnya

T : Time ata waktu, yaitu serangan, lamanya, kekerapan dan sebab

5. Riwayat Nyeri

Page 23: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

12

Saat mengkaji riwayat nyeri, perawat sebaiknya memberi kesempatan

klien untuk mengungkapkan cara pandang mereka terhadap nyeri dan situasi

tersebut dengan kata-kata mereka sendiri. Langkah ini akan membantu

perawat memahami makna nyeri meliputi beberapa aspek antara lain :

a. Lokasi. Untuk menetukan lokasi nyeri yang spesifik, minta klien

menunjukan area nyerinya. Pegkajian ini bisa dilakukan dengan bantuan

gambar tubuh. Klien bisa menandai bagian tubuh yang mengalami nyeri.

Ini sangat bermanfaat, terutama untuk klien yang memiliki lebih dari satu

sumber nyeri.

b. Skala nyeri yang dirasakan pasien bisa diukur menggunakan angka,

dimulai dari angka 10 nyeri sangat berat, angka 7 – 9 nyeri berat, angka 4

– 6 nyeri sedang, angka 1 – 3 nyeri ringan dan angka 0 nyeri tidak

diraskan.

c. Kualitas nyeri. Terkadang nyeri bisa terasa seperti “dipukul-pukul “ atau

“ditusuk-tusuk”.

d. Pola nyeri meliputi waktu , durasi, dan kekambuhan atau interval nyeri

e. Faktor prespitasi. Terkadang aktivitas tertentu dapat memicu munculnya

nyeri.

f. Gejala yang menyertai. Gejala ini meliputi mual, muntah,pusing dan diare

g. Pengaruh pada aktivitas sehari-hari. Dengan mengetahui sejauh mana

nyeri memengaruhi aktivitas harian klien akan membantu perawat

memahami perspektif klien tentang nyeri.

h. Sumber koping. Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda

dalam menghadapi nyeri.

Page 24: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

13

i. Respon afektif. Respon afektif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung

pada situasi, derajat dn durasi nyeri, interprestasi tentang nyeri, dan

banyak faktor lainya.

6. Diagnosa Keperawatan

Terdapat beberapa diagnosis yang berhubungan dengan masalah nyeri,

diantaranya :

a. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan saraf pada daerah

bekas luka operasi

b. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive

c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka bekas operasi

d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

7. Perencanaan keperawatan

a. Mengurangi dan membatasi factor-faktor yang menambah nyeri

b. Menggunakan berbagai teknik non invasive untuk memodifikasi nyeri

yang dialami.

c. Menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yang optimal, seperti

memberikan analgesic sesuai dengan program yang ditentukan

8. Pelaksanaan keperawatan

a. Mengurangi factor yang dapat menahan nyeri, misalnya menggunakan

tehnik distraksi, relaksasi, pemberian obat analgetik dan pemberian

stimulator listri antara lain :

a) Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik-teknik

seperti:

(1) Teknik Distraksi (latihan pengalihan)

Page 25: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

14

a. Menonton televisi

b. Berbincang-bincang dengan orang lain

c. Mendengarkan musik.

d. Terapi mendengarkan ayat – ayat suci Al – Qur’an

(2) Teknik relaksasi

Menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan mengisi

paru-paru dalam udara, menghembuskannya secara perlahan,

melemaskan otot-otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta

mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi hingga

didapat rasa nyaman, tenang, dan rileks.

Stimulasi kulit

e. Menggosok dengan halus pada daerah nyeri

f. Menggosok punggung

g. Menggunakan air hangat dan dingin

h. Memijat dengan air mengalir.

(3) Pemberian obat analgesik, yang dilakukan guna menganggu atau

memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi

dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.

(4) Pemberian stimulator listrik, yaitu dengan memblok atau

mengubah stimulus nyeri dengan stimulus yang kurang

dirasakan.

Page 26: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

15

9. Evaluasi

Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan

dalam merespons rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya perasaan nyeri,

menurunnya intensitas nyeri, adanya respons fisiologis yang baik, dan

pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri

Page 27: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

16

B. Konsep keperawatan kehamilan, persalinan dan sectio caesarea

1. Fisiologi kehamilan

a. Fertilisasi

Proses penyatuan gamet pria dan wanita, terjadi didaerah ampula tuba

fallopi, sekitar 200 – 500 juta sel sperma berhasil mencapai sel telur, namun

hanya 1 sperma yang dapat membuahi sel telur. Terdapat berbagai rintangan

yang menghambat jalan sperma, lapisan keras yang melindungi ovum sangat

sukar untuk di tembus, namun sperma di lengkapi sistem khusus untuk

membantunya memasuki sel telur yaitu di bawah lapisan pelindung pada

kepala sperma terdapat kantung – kantung kecil yang berisi enzim – enzim

pelarut yaitu enzim – enzim akrosom. Sperma melepas enzim- enzim akroson

untuk menembus zonz pellusida yaitu sebuah perisai glikoprotein disekeliling

sel telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan

menginduksi reaksi akrosom. Reaksi akrosom yaitu reaksi yang terjadi

setelah penempelan ke zona pellusida dan induksi oleh protein- protein zona.

Penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput

yang meliputi bagian belakang sperma.

b. Pembelahan zigot

Setelah pebuahan terjadi mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat

berlangsung karena sitoplasma ovum banyak mengandung banyak zat asam

amino dan enzim. Setelah zigot mencapai tingkat dua sel, ia menjadi

pembelahan mitosis, mengakibatkan bertambahnya jumlah sel denga cepat.

Sel yang menjadi semakin kecil ini disebut blastomer dan sampai tingkat

Page 28: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

17

delapan sel, sel- selnya membentuk sebuah gumpalan longgar. Segera setelah

pembelahan ini terjadi maka, pembelahan- pembelahan selanjutnya berjalan

dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel- sel embrio

yang termanfaatkan kemudian membelah lagi, kemudian hasil konsepsi

berada pada stadium morula dengan 16 sel. Morula terdiri dari inner cell mass

(kumpulan sel- sel sebelah dalam, yang tumbuh menjadi jaringan embrio

sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sebelah luar yang akan membentuk

trofoblast yang tumbuh menjadi plasenta)

Pada stadium morulla energi untuk pembelahan ini diperoleh dari

vitelus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh

morula. Dengan demekian, zona pellusida tetap utuh, dengan perkataan lain,

besarnya hasil konsepsi disalurkan melalui saluran tuba yang sempit dan terus

kearah cavum uteri kira-kira pada waktu morula memasuki rongga rahim,

cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang

ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur antar sel menyatu, dan akhirnya

terbentuklah sebuah rongga, bastokel, pada saat ini mudigah disebut

blastokista. Sel-sel didalam massa sel dalam, yang sekarang disebut

embrioblast, terletak pada salah satu kutub, sedangkan sel – sel dimassa sel

luar atau trofoblast, menipis dan membentuk dinding epitel blastokista. Zona

pellusida sekarang menghilang, sehingga implantasi dapat dimulai. Dengan

demikian, menjelang akhir minggu pertama perkembangan, zigot telah

melewati tingkat morula dan blastokista dan sudah mulai berimplantasi di

selaput lendir rahim.

Page 29: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

18

1) Proses Implantasi

Kemudian blastula tersebut berimplantasi dalam endometrium dengan

bagian dimana bagian inner cell mass berlokasi, hal ini yang menyebabkan

tali pusat berpangkal sentral atau prasentral. Bila nidasi terjadi mulailah

diferensiasi sel-sel blastula . Sel-sel yang lebih kecil, yang dekat dengan

ruang eksoselom, membentuk ruangan amnion.

2) Perkembangan Trofoblast:

a) Pembentukan plasenta

b) Pembentukan tali pusat

c) Selaput janin (Amnion dan Korion)

c. Tanda- tanda kehamilan

1. Tanda tidak pasti kehamilan

a. Amenorhoe (berhentinya menstruasi pada seorang wanita

b. Mual dengan atau tanpa muntah(mual emesi dan muntah vomiting)

c. Ngidam

d. Sering kencing

e. Kostipasi atau obstipasi

f. Sinkope/ pingsan

g. Payudara Tegang

h. Pigmentasi Kulit

i. Epulis

j. Varices

k. Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan

2 Tanda Pasti Kehamilan

Page 30: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

19

Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan:

a. Denyut jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17-19

minggu, dengan Doppler pada usia kehamilan 10 minggu, dengan

elektrokardiografi dapat mendeteksi sejak 48 hari setelah HPHT

terakhir

b. Persepsi Gerakan Janin, Gerakan janin terdeteksi oleh pemeriksa

setelah usia kehamilan sekitar 20 minggu

c. Deteksi kehamilan secara Ultrasonograi Setelah 6 minggu denyut

jantung sudah terdeteksi. Kantung gestasi mulai dapat dilihat sejak

usia kehamilan 4 – 5 minggu sejak menstruasi terakhir dan pada

minggu ke- 8, usia gestasi dapat diperkirakan secara cukup akurat.

2. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses dimana janin, plasenta dan selaput ketuban

keluar dari uterus ibu (Depkes, 2008). persalinan adalah proses membuka dan

menipisnya serviks, dan janin turun kejalan lahir (sumara 2009)

a. Bentuk persalinan

1) Bentuk persalinan spontan adalah Persalinan yang berlansung dengan

kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.

2) Persalinan Bantuan adalah Persalinan dengan rangsangan yang

dibantu dengan tenaga dari luar ekstraksi dengan forcep atau dengan

dilakukan sectio caesarea.

3) Persalinan Anjuran adalah Persalinan yang tidak di mulai dengan

sendirinya, baru belangsung setelah pemecahan ketuban.

Page 31: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

20

b. Proses persalinan

Proses persalinan terdiri dari 4 kala:

1) Kala I, disebut kala pembukaan dimulai dengan pembukaan serviks

sampai terjadi pembukaan 10 cm. Proses pembukaannya serviks

disebabkan oleh HIS persalinan/ kontraksi.

Tanda dan gejala kala I

a) HIS sudah teratur, frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit

b) Penipisan dan pembukaan serviks

c) Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah.

2) Kala II, Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah

lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal

juga sebagai kala pengeluaran

Tanda dan gejala kala II :

a) Ibu merasakan keinginan meneran bersamaan dengan terjadinya

kontraksi.

b) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau

vaginamya.

c) Perineum terlihat menonjol.

d) Vulva – vagina dan singter ani terlihat membuka.

e) Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

3) Kala III persalinan dimulai setelah setelah lahirnya bayi dan berakhir

dengan lahirnya plasenta.

Tanda dan Gejala lepasnya plasenta:

Page 32: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

21

a) Perubahan ukuran dan bentuk uterus

b) Tali pusat memanjang

c) Semburan darah tiba – tiba

4) Kala IV , Setelah plasenta lahir, kontraksi rahim tetap kuat dengan

amplitude 60 sampai 80 mmHg, kekuatann kontraksi ini tidak diikuti

oleh interval pembuluh darah tertutup rapat dan terjadi kesempatan

membentuk thrombus melalui kontraksi yang kuat dan pembentukan

thrombus terjadi penghentian pengeluaran darah post partum.

Tanda dan gejala kala IV:

a) Bayi dan plasenta telah lahir

b) Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat

3. Pengetian sectio caesarea dan penyebab terjadinya sectio caesarea

Persalinan pada pasien post operasi sectio caesarea adalah suatu

persalinan dimana janin dildahirkan melalui insisi pada dinding depat perut

dan dinding rahim, tindakan sectio ceasarea mengacu pada tindakan

pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi dengan membuka dinding perut

dan dinding rahim ibu. Penyebab persalinan dengan bedah sectio caesarea:

1. Bayi sungsang

2. Sebagian kasus mulut tertutup plasenta

3. Bayi kembar

4. Kehamilan pada usia lanjut

5. Persalinan berkepanjangan

6. Bayi belum lahir lebih dari 24 jam sejak ketuban pecah

Page 33: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

22

7. Kontraksi terlalu lemah

C. Konsep Asuhan Keperawatan post partum Sectio Caesarea

a. Pengkajian

Pengkajian adalah pengumpulan data yang cermat tentang klien, keluarga

atau kelompok perawat mendapatkan data dengan melakukan

wawancara, observasi dan pemeriksaan terdapat dua jenis pengkajian

yaitu wawancara skrining penerimaan dan pengkajian fokus (Dermawan,

2012).

1) Identitas

Pada penderita dengan indikasi section caesarea dapat terjadi pada

setiap umur kehamilan yang dapat dilihat pada kehamilan muda.

2) Keluhan Utama

Pada klien dengan post operasi keluhan utamanya yaitu klien

mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, badannya lemah, tidak berani

bergerak, dan rasa haus yang berlebihan.

3) Riwayat Penyakit Sekarang

Pada riwayat penyakit sekarang yang harus dikaji yaitu jam selesa i

operasi, kesadaran klien, keadaan umum, letak dan ukurandari luka

operasi.

4) Riwayat Penyakit Dahulu

Apakah klien pernah mengalami riwayat tindakan operasi

sebelumnya.

5) Riwayat Penyakit Keluarga

Page 34: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

23

Peranan keluarga atau keturunan merupakan factor penyebab penting

yang perlu dikaji yaitu penyakit berat yang pernah diderita salah satu

anggota yang ada hubungannya dengan operasi misalnya : TBC, DM,

dan Hypertensi.

6) Riwayat Obstetri

Untuk mengetahui riwayat obstetri yang perlu diketahui adalah :

a) Keadaan haid

Perlu ditanyakan kapan datangnya menarche siklus haid, hari pertama

haid terakhir untuk dapat diketahui yang keluar darah muda atau darah

tua, encer atau menggumpal, lamanya nyeri atau tidak, pada sebelum

atau sesudah haid, berbau atau tidak, dimana untuk mengetahui

gambaran tentang keadaan alat kandungan

b) Perkawinan

Berapa kali kawin dan berapa lama dengan suami sekarang.

c) Kehamilan

Riwayat kehamilan pada klien dengan partus biasa terdapat pada

primi/multigravida.

d) Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Ditanyakan kelangsungan dari kehamilan dan persalinan serta nifas

yang lalu, bagaimana keadaan bayi yang dilahirkan, apakah cukup

bulan atau tidak, kelahirannya normal atau tidak, siapa yang menolong

persalinan dan dimana melahirkannya, sehingga mendapat gambaran

yang jelas tentang riwayat kehamilan, persalinan yang lalu.

e) Pola Kebiasaan Sehari-harimenurut Virginia Henderson

Page 35: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

24

1) Respirasi

Pada kasus post sectio caesarea penyulit yang sering ditemukan

adalah obstruksi jalan nafas, respirasi yang tidak adekuat dan

respirasi arrest.

2) Nutrisi

Klien setelah selesai operasi pemenuhan nutrisinya selama puasa

melalui infuse dan setelah 6 jam baru diberikan minum secara

bertahap dan setelah 8 jam baru diberikan makanan lunak, tapi

bila klien dengan lumbal fungsi langsung diberi makan, minum

seperti biasanya, bahkan dianjurkan banyak minum.

3) Eliminasi

Meliputi berapa kali BAB, konsistensi, warna, bau, dan lien

dengan post sectio caesarea, untuk BAK melalui dawercateter

yang sebelumnya telah terpasang.

4) Istirahat/tidur

Pada pasien dengan post sectio caesarea mengalami gangguan

istirahat tidur karena adanya rasa nyeri pada daerah operasi dan

ada rasa yang tidak enak pada uretra akibat terpasangnya dower

cateter.

5) Mempertahankan temperature tubuh dan sirkulasi

Pada pasien dengan post op section caesarea mengalami

gangguan dalam hal temperature tubuh, suhu tubuh>37,

6) Kebutuhan personal hygiene

Page 36: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

25

Klien dengan post sectio caesarea pada hari pertama dan hari

kedua sebelum kateter dibuka klien membutuhkan orang lain

untuk membersih kandiri dalam hal ini klien harus dimandikan.

7) Aktivitas

Pola aktivitas dapat terganggu dengan adanya rasa nyeri pada

daerah operasi sehingga klien membatasi gerakan.

b. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan pada klien persalinan post sectio caesarea

indikasi letak sungsang, Post operasi

1) Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan

2) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive yang ditandai

dengan klien mengeluh sakit bila bergerak, keadaan umum lemah.

3) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka bekas

operasi ditandai dengan klien mengeluh sakit bila bergerak, keadaan

umum lemah kebutuhan aktivitas klien tampak dibantu.

4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

Page 37: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

26

c. Rencana keperawatan

1) Dianosa keperawatan:

a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan:

(1) DS : Klien mengatakan nyeri perut bekas operasi sectio caesarea

(2) DO : Ekspresi wajah klien meringis

2) Tujuan (Noc)

a) Setelah dilakukan tindakan keperawatan hal yang diharapkan, klien dapat:

(1) Mengontrol nyeri (pain control) dengan kriteria hasil

(a) Klien dapat mengetahui penyebab nyeri, onset nyeri,

(b) Klien mampu menggunakan tehnik non farmakologi untuk mengurangi

nyeri dan tindakan peencengahan nyeri.

(c) Klien melaporkan nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

(2) Menunjukkan tingkat nyeri (pain level):

(a) Klien melaporkan nyeri dan pengaruhnya pada tubuh

(b) Klien mampu mengenal skala, intensitas, frekuensi, dan lamanya episode

nyeri

(c) Klien mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

(d) Tanda – tanda vital dalam batas normal

(e) Ekspresi wajah tenang

3) Intevensi keperawatan

Page 38: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

27

a) Manajemen nyeri (paint management):

1) Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik,

onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri dan faktor –

faktor prespitasi

2) Observasi syarat non verbal dari ketidaknyaman, khususnya

ketidakmampuan komunikasi secara efektif

3) Gunakan komunikasi terapeutik agar klien dapat mengekspresikan nyeri.

4) Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi (misalnya: napas dalam,

tehnik distraksi, atau massage)

5) Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah di

gunakan

6) Tingkatkan istirahat yang cukup

7) Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon klien

8) Monitor kenyamanan klien terhadapa manajemen nyeri

9) Libatkan keluarga untuk mengurangi nyeri

10) Informasikan kepada tim kesehatan lainnya/ anggota keluarga saat

tindakan non farmakologi dilakukan untuk pendekatan preventif

11) Pemberian analgetik (analgetic administration) : tentukan lokasi nyeri,

karakteristik, kualitas, dan keparahan sebelum pengobatan.

b) Berikan obat, memakai prinsip 5 benar cek alergi obat

Page 39: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

28

(1) Libatkan klien dalam pemulihan analgetik yang akan digunakan

(2) Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik pertama kali

(3) Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efek samping)

1) diagnosa keperawatan

a) resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive yang di tandai

dengan :

(1) DS : klien mengeluh sakit bila bergerak

(2) DO : keadaan umum lemah

2) Tujuan noc

(1) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam diharapkan

klien dapat meningkatkan pertahanan tubuh (immune status) dengan

kriteria hasil:

(a) Klien tidak menunjukkan tanda – tanda infeksi

(b) Suhu tubuh normal (36 – 37 derajat celcius)

(c) Nadi normal (70 – 80 x/ menit)

(d) Frekuensi napas normal (20 x/ menit)

(e) Tekanan darah normal 120 / 70 mmHg

(f) Cairan ketuban tidak berbau busuk

3) Intervensi keperawatan (noc)

Page 40: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

29

1) Pengendalian infeksi (infection control) dan perlindungan terhadap infeksi

(infection protection) :

(a) Pantau tanda dan gejala infeksi (misalnya : suhu tubuh, keadaan luka post

operasi, kondisi vulva, kelelahan dan malaise)

(b) Kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi (misalnya : usia lanjut,

status imun menurun dan malnutrisi)

(c) Pantau hygiene personal untuk perlindungan terhadap infeksi)

(d) Ajurkan klien atau keluarga untuk menjaga personal hygiene dan

melindungi tubuh terhadap infeksi)

(e) Ajarkan klien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi)

(f) Bersihkan lingkungan secara tepat setelah digunakan klien

(g) Batasi jumlah pengunjung

(h) Tingkatkan asupan nutrisi dan cairan

(i) Pertahankan tehnik aseptic

(j) Pertahankan tehnik isolasi sesuai kebutuhan.

1) Diagnosa keperawatan

a) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka bekas operasi

ditandai dengan :

(1) Ds : klien mengeluh sakit bila bergerak,

(2) Do : keadaan umum lemah, kebutuhan aktivitas klien tampak dibantu

Page 41: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

30

2) Tujuan (nic)

1) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam hal yang

diharapkan mobilitas klien meningkat (mobility level) dengan kriteria

hasil:

(a) Aktivitas fisik meningkat

(b) Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dan kemampuan dalam

bergerak

3) Intervensi keperawatan (noc)

1) Exercise therapy : ambulation ( terapi latihan : ambulasi)

(a) Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas

(b) Observasi penyebab gangguan mobilitas yang dialami klien

(c) Monitor dan catat kemampuan klien dalam mentoleransi aktivitas dan

penggunaan keempat ekstremitasnya

(d) Jika memungkinkan observasi tindakan yang di lakukan untuk nyerinya

dan gangguan musculokeletal

(e) Ajarkan latihan ROM secara pasif/ aktif sesuai kondisi klien

2) Positionning :

a) Pastikan keterbatasan gerak sendi yang dialami

b) Pastikan baju klien longgar

c) Lindungi klien dari trauma selama latihan

Page 42: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

31

d) Berikan reinforcement positif

e) Kolaborasi dengan fisioterapi

f) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik

1) Diagnosa keperawatan

a) Defisit perawatan diri mandi/ kebersihan berhubungan dengan kelemahan

fisik

2) Tujuan (nic)

(1) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam klien dapat

menunjukkan perawatan diri : aktivitas kebutuhan sehari – hari : mandi

dengan kriteria :

(a) Klien menerima bantuan atau perawatan total dari pemberian perawatan

jika diperlukan

(b) Klien mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan tubuh

dan hygiene mulut

3) Intervensi keperawatan (noc)

a) Bantu perawatan diri (self care assitance) :

(1) Kaji kemampuan klien untuk menggunakan alat bantu

(2) Pantau adanya perubahan kemampuan fungus

(3) Pantau kebutuhan klien terhadap perlengkapan alat – alat untuk kebersihan

diri, berpakaian dan makan

Page 43: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

32

(4) Berikan bantuan sampai klien mampu untuk melakukan perawatan diri

b) Bantu perawatan diri : mandi (self care assistance : bathing)

(1) Kaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari

(2) Kaji kondisi kulit saat mandi

(3) Pantaun kebersihan kuku, berdasarkan kemampuan perawatan diri klien

(4) Berikan bantuan sampai klien mampu secara penuh untuk melakukan

perawatan diri

Page 44: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

33

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan studi kasus

Desain penelitian ini adalah Deskriptif dengan bentuk studi kasus.

Metode penilitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan secara intensif,

terperinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi(individu) tujuan dari

peenelitian deskriptif adalah mengambarkan masalah penelitian yang terjadi

pada studi kasus asuhan keperawatan pada pasien post partum sectio

caesaraea diruangan mutiara Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari.

B. Subjek studi kasus

1. Definisi kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari suatu populasi atau

target yang akan di jadikan subjek. Kriteria inkluisi yaitu:

a. Pasien berjenis kelamin perempuan

b. Ibu hamil.

c. Ibu hamil yang akan menjalani operasi sectio caesarea

d. Berstatus menikah

e. Bersedia untuk dijadikan responden.

2. Definisi kriteria ekskluisi adalah anggota populasi yang tidak bisa

dijadikan sebagai subjek penelitian ( notoatmodjo 2010).

a. Pasien yang tidak hamil

b. Berjenis kelamin laki- laki

c. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden

Page 45: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

34

C. Fokus studi kasus

1. Kebutuhan Rasa Nyaman pada pasien sectio caesarea

2. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian asuhan keperawatan pada pasien

post partum sectio caesarea diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

3. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien post partum sectio

caesarea diruag mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

4. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada pasien post partum sectio

caesarea diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari

5. Untuk mengetahui implementasi dan evaluasi keperawatan pada post

partum sectio caeasarea diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari.

D. Definisi operasional fokus studi kasus

Definisi operasional fokus studi kasus

1. Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu

kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari – hari), kelegaan

(kebutuhan yang telah terpenuhi), dan traspenden (keadaan tentang suatu

yang melebihi masalah dan nyeri).

2. Tehnik distraksi dapat mengalihkan fokus perhatian pasien yang

mengalami nyeri sehingga dapat menjadi strategi yang sangat berhasil.

Keefektifan tehnik distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk

menerima dan membangkitkan infut sensori, distraksi dapat mengatasi

nyeri.

3. Nyeri adalah bentuk ketidaknyamanan baik sensori maupun emosional

yang dirasakan pasien nyeri yang dirasakan dapat diukur menggunakan

Page 46: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

35

P : penyebab nyeri

Q : qualitas nyeri

R : region nyeri

S : skala nyeri

T : time/ waktu

Skala nyeri yang dirasakan pasien bisa diukur menggunakan angka,

dimulai dari angka 10 nyeri sangat berat, angka 7 – 9 nyeri berat, angka 4

– 6 nyeri sedang, angka 1 – 3 nyeri ringan dan angka 0 nyeri tidak

diraskan.

4. Persalinan sectio caesarea adalah suatu persalinan dimana janin dilahirkan

melalui insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim, ceasarea

mengacu pada tindakan pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi

dengan membuka dinding perut dan dinding rahim ibu.

5. Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada

praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/ pasien

di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, yang terdiri dari pengkajian,

klasifikasi data, analisa data, diagnosa keperawatan. intervensi

keperawatan,implementasi dan evaluasi keperawatan. intervensi yang

diterapkan dalam penangan nyeri yaitu memberikan terapi mendengarkan

ayat – ayat suci al – quran, terapi ini di berikan 3 jam setelah operasi,

frekuensi minimal 3 kali dalam sehari, lama pemberian terapi kurang lebih

20 menit, pemberian terapi diberikan dalam durasi 5 jam setelah

pemberian obat. Hal yang di evaluasi adalah perubahan tingkat nyeri yang

dirasakan setelah pemberian terapi tersebut.

Page 47: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

36

E. Tempat dan waktu studi kasus

1. Tempat :Penelitian dilaksanakan di Ruangan Mutiara Rumah Sakit Umum

Dewi Sartika Kendari

2. Waktu : waktu penelitian dilaksanakan 09 sampai 12 juli 2018

F. Pengumpulan data

1. Wawancara (interview) metode wawancara ini akan mendapatkan

informasi yang valid dan langsung dari sumbernya, melalui percakapan

yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interview) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe).

Tehnik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur,

yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang sistematis

dan diajukan pertanyaan yang telah di susun.

2. Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti secara

langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang diteliti.

Dalam observasi ini dilakukan observasi penelitian secara lansung ,

dalam kegiatan observasi secara langsung pada pasien post partum sectio

caesarea di ruangan mutiara rumah sakit umum dewi sartika kendari.

G. Penyajian data

Penyajian data yang sesuai dalam penelitian studi kasus deskriptif, data yang

didapatkan dari responden dengan wawancara kemudian disajikan dalam

bentuk narasi dan mengambil kesimpulan dari suatu data, data yang dicantum

dalam bentuk narasi atau tekstuler. Penyajian data bentuk narasi yaitu

penyajian dalam bentuk kalimat.

Page 48: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

37

Dalam penelitian ini setelah data terkumpul dari data wawancara dan data

dari observasi tentang pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada pasien post

partum sectio caesarea kemudian disajikan dalam bentuk narasi

H. Etika studi kasus

Dalam melakukan penelitian ini peneliti harus mendapatkan

persetujuan dari direktur rumah sakit dan kepala ruangan tempat penelitian.

Setelah mendapatkan persetujuan dari direktur rumah sakit dan kepala

ruangan tempat penelitian, selanjutnya pertanyaan disampaikan kepada pasien

dengan menekankan etika yaitu :

1. Informemed consent (lembar persetujuan)

Peneliti meminta izin kepada pasien untuk mendatangani lembar

persetujuan penelitian setelah pasien menyatakan ketersedian untuk

berpartisipasi dalam penelitian

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian pasien, maka dalam lembar pengumpulan

data tidak di cantumkan nama tapi kode.

3. Confidentiality ( kerahasian)

Kerahasian informasi yang telah dikumpulkan dari partisipasi dijaga

oleh peneliti. Data hanya disajikan atau dilaporkan dalam bentuk kelompok

yang berhubungan dengan penelitian ini.

Page 49: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

38

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengkajian

Hasil penelitian menunjukkan Ny. H, usia 37 tahun, jenis kelamin

perempuan, status perkawinan menikah, agama islam, pendidikan terakhir SD

dan dirawat diruang inap diruang mutiara rumah sakit umum dewi sartika

dengan diagnosa medis sectio caesarea.

Ny. H masuk di RSU Dewi Sartika pada tanggal 8 juli 2018 pada jam

10 : 00 Wita melalui IGD dengan keluhan nyeri perut tembus sampai

belakang, dengan hasil USG mengandung anak kembar posisi kedua janin

sungsang sehingga dokter mengatakan Ny H, akan direncakan untuk operasi

jam 12 : 15 wita.

Persalinan sectio caesaraea dilakukan pada tanggal 09 juli 2018 pukul

12 : 20 malam. melahirkan anak kembar berjenis kelamin laki – laki dengan

berat badan bayi, 2700 gram, 1700 gram dan panjang badan 45 cm. Pada

pengkajian riwayat ginekologi Ny H Mengatakan tidak ada masalah, Ny H

mengatakan menggunakan KB yaitu KB implan,dan status obstetrikus

G4P4O0.

Page 50: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

39

Ketika dilakukan pengkajian pada tanggal 09 juli 2018 jam 10 : 12

WITA. Keluhan utama yang dirasakan Ny H nyeri di daerah perut bekas

jahitan operasi.

Riwayat kehamilan Ny H. Pada anak pertama dengan persalinan

normal sekarang berumur 20 tahun, anak kedua berumur 18 tahun, anak

ketiga berumur 14 tahun tahun dan anak keempat berumur 8 tahun pada anak

pertama,kedua, ketiga dan keempat Ny H mengatakan masalah sewaktu hamil

tidak ada. Ny H tidak pernah memeriksa kehamilan kerumah sakit ataupun

kepuskesmas tetapi hanya memeriksa kandungan kedukun bearanak

dikampungnya.

Dalam pengkajian pemeriksaan fisik didapat hasil bahwa klien dengan

keadaan umum lemah, kesadaran composmentis GCS: E5 V5 M 5 atau dalam

kesadaran penuh, berat badan 55 kg, tinggi badan 160 cm, pengukuran

tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 36,5oC, nadi 76x/menit, pernapasan

18x/menit.

Pada pemeriksaan kepala sampai leher, didapatkan hasil bahwa kepala

simetris, rambut hitam, tidak ada ketombe, rambut lepek, mata , tidak ada

edema, sclera putih, konjungtiva anemis, hidung bersih, tidak ada secret,

mulut bersih, tidak ada stomatitis, bibir lembab, telingah bersih, tidak ada

serumen, leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar thiroid

Pada pemeriksaan dada (jantung) inspeksi ictus cordis tidak tampak,

tidak ada bunyi tambahan, pada pemeriksaan paru – paru inspeksi didapatkan

bentuk dada simetris, kanan dan kiri, palpasi vokal permitus pengembangan

Page 51: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

40

dada kanan dan kiri sama, perkusi sonor, auskultasi suara napas vesikuler,

tidak ada suara napas tambahan.

Hasil pemeriksaan payudara simetris kanan dan kiri, bersih, puting

susu menonjol besar, pengeluaran air susu ibu ( ASI) sedikit, acrola berubah

menjadi hitam. Pada pemeriksaan abdomen Ny H mengeluh nyeri pada

daerah bekas jahitan luka operasi, masih tertutup kasa.Ny H mengeluh sakit

ketika bangun dari tempat tidur dan ketika disaat duduk dan kemudian berdiri

tegak, penilaian nyeri NSR nyeri setelah operasi, quality nyeri seperti tersaya-

sayat, region nyeri didaerah perut, scala 8, time, hilang timbul, fundus uterus

tiga jari di bawah pusat,

Pemeriksaan perineum dan genetalia, tidak ada kerusakan intregitas

kulit pada vagina, tidak ada edema tidak ada hematom, tidak ada tanda –

tanda REEDA, perineum utuh, terdapat lochea rubra, bau khas, konsistensi

cair, tidak ada hemoroid.

Pada pemeriksaan ekstremitas atas tidak ada edema, tangan kiri

terpasang infus RL, posisi tangan lurus, jari – jari bisa digerakkan perabaan

akral hangat. Ekstremitas bawah kaki kanan dan kiri tidak terdapat luka, jari –

jari dapat digerakkan, perabaan akral hangat tidak terdapat varises, tidak

terdapat edema, dan kaki kanan sering kram.

Pada pengkajian eliminasi selama di rawat dirumah sakit buang air

kecil ( BAK) Ny H terpasang kateter, jumlah urine 1500 cc. Bau khas, warna

kuning, Ny H selama setelah operasi belum pernah BAB.

Page 52: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

41

Pada pengkajian istirahat dan kenyamanan Ny H mengatakan tidak

kebiasaan khusus sebelum tidur, klien mengatakan susah tidur selama dirawat

dirumah sakit karena nyeri dan kegerahan.

Pada pemeriksaan mobilisasi dan latihan klien sebelum melahirkan

kemampauan merawat diri, makan dan minum, toileting, berpakaian,

berpindah posisi dengan mandiri, pada hari pertama setelah melahirkan

dengan persalinan sectio caesarea kemampuan merawat diri, makan, minum,

berpindah tempat dengan bantuan suaminya.tetapi pada hari kedua Ny H

sudah bisa makan, minum, berpakaian dan duduk dengan mandiri tanpa

bantuan suaminya.

Pada pengkajian nutrisi dan cairan, asupan nutrisi, Ny H mengatakan

makan 3x sehari, dengan nasi, lauk pauk, sayuran, porsi makan dihabiskan,

Ny H tidak memilih- milih makanan,dan minum air putih 1 liter dan teh

hangat.

Pada pengkajian keadaan mental adaptasi psikologis Ny H

mengatakan sangat cemas dan kaget ketika dokter mengatkan untuk dioperasi

dan bayinnya kembar. untuk pertama kalinya Ny H menjalani operasi, dan

untuk pertama kalinya Ny H melahirkan di rumah sakit.anak – anak

sebelummnya Ny H mengatakan melahirkan dirumah dengan bantuan dukun

beranak dikampungnya.

Riwayat keluarga didapatkan hasil klien mengatakan dalam anggota

keluarganya tidak ada yang melahirkan secara sectio caesarea tetapi kalau

Page 53: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

42

melahirkan kembar ada yaitu ipar klien, Ny H mengatakan tidak mempunyai

riwayat asma, jantung, alergi serta penyakit yang menular.

2. Diagnosa keperawatan

Pada tanggal 09 juli 2018 jam 12 : 20 wita diperoleh data subjektif Ny

H mengatakan nyeri luka post sectio caeasarea, qualitas nyeri seperti tersayat

– sayat , daerah nyeri dibagian perut ( abdomen) scala nyeri 8, nyeri dirasakan

saat bergerak, nyeri dirasakan hilang timbul/sewaktu – waktu. Respon

objektif Ny H tanpak meringis, gelisah, tanpak melindungi daerah nyeri,

tanpak merubah posisi dan tanpak ada luka operasi didaerah perut.

Berdasarkan data diatas menurut analisa peneliti mengangkat

diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

ditandai dengan : klien mengatakan nyeri luka post sectio caesarea, qualitas

nyeri seperti tersayat- sayat, daerah nyeri daerah nyeri dibagian perut (

abdomen) scala nyeri 8, nyeri dirasakan saat bergerak, nyeri dirasakan hilang

timbul/sewaktu – waktu. Respon objektif Ny H tampak meringis, gelisah,

tampak melindungi daerah nyeri, tanpak merubah posisi dan tanpak ada luka

operasi didaerah perut.

3. Rencana asuhan keperawatan

Rencana tindakan keperawatan dilakukan pada klien mengacu pada

Nanda 2015. Rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan peneliti

yaitu menggunakan tehnik distraksi/ pengalihan. Salah satu tehnik distraksi

yang diberikan adalah terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – quraan

Page 54: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

43

untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan Ny. H pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an, kolaborasi pemberian obat

analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE(Health education). Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 3x24 jam hal yang diharapkan: klien

mengatakan merasa lebih tenang,rileks dan nyaman setelah pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al –quran, kolaborasi pemberian obat

analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE ( health education) sehingga nyeri

sedikit berkurang, skala nyeri yang dirasakan yaitu 2.

d. Implementasi keperawatan

Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan.

pemberian intervensi dilakukan selama 5. Pemberian terapi diberikan tiga kali

dalam sehari setelah 5 jam pemberian obat analgetik (ranitidin).

Hari pertama tanggal 09 juli 2018, tindakan yang dilakukan pukul

17 : 00 wita, Pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci kurang lebih

20 menit, pukul 18 : 00 wita diberikan kembali terapi mendengarkan ayat –

ayat suci al – quran selama kurang lebih 15 menit, pukul 19 : 00 wita

pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – quran kurang lebih 20

menit,

Hari kedua tanggal 10 juli 2018, dilakukan tindakan yang sama yaitu

pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al quran, Pukul 10 : 12 wita

pemberian terapi dilakukan selama kurang lebih 15, pukul 11 : 12 wita terapi

diberikan kembali kurang lebih 20 menit, pukul 13 : 12 wita pemberian

terapi mendengarkan ayat – ayat suci al quran selama kurang lebih 15 menit.

Page 55: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

44

Hari ketiga pemberian terapi pukul 17 : 00 wita, pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an selama kurang lebih 15 menit

pukul 18 : 00 wita, pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al –

qur’an selama kurang 20 menit, pukul 19 : 00 wita pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an selama kurang lebih 15 menit.

Dihari keempat terapi diberikan hanya satu kali pemberian pukul

14:20 wita pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al –qur’an, pukul

16 : 30 wita klien sudah diperbolehkan pulang.

e. Evaluasi keperawatan

Hasil yang di evaluasi adalah perubahan setelah pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al-quran selama 4 hari.

Pada tanggal 09 juli 2018 pukul 17 : 00 wita sebelum terapi diberikan

mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an respon subjektif, klien

mengatakan nyeri , penyebab nyeri bekas luka operasi, region( lokasi) perut

bawah, scala nyeri 8, time( waktu) hilang timbul, masih tanpak gelisah dan

meringis. Setelah pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al –

qur’an, disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan

pemberian HE oleh perawat hasil yang didapatkan klien masih merasa tidak

nyaman, sehingga nyeri tidak berkurang ,skala nyeri masih tetap 8,

Pukul 18 : 00 wita sebelum tindakan terapi mendengarkan ayat – ayat

suci al – qur’an skala nyeri 8, setelah pemberian terapi mendengarkan ayat –

ayat suci al – quran disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin)

dan pemberian HE oleh perawat, klien masih merasakan tidak nyaman,gelisah

sehinga skala nyeri masih tetap 8.

Page 56: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

45

Pukul 19 : 00 wita terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – quran

kurang lebih 20 menit, setelah pemberian hasil yang didapatkan pemberian

terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – quran disertai kolaborasi pemberian

obat analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE oleh perawat, klien masih

merasa tidak nyaman, gelisah tidak rileks sehingga skala nyeri yang dirasakan

tidak berkurang.

Pada tanggal 10 juli 2018 pukul 17 : 00 wita sebelum pemberian

terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an dihari kedua , klien

mengatakan masih merasakan nyeri, penyebab nyeri bekas luka operasi,

region( lokasi) perut bawah, scala nyeri 7, time( waktu) hilang timbul, masih

tanpak gelisah dan meringis, setelah pemberian terapi mendengarkan ayat –

ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin)

dan pemberian HE, klien merasa sedikit lebih nyaman, tenang sehingga nyeri

yang dirasakan berkurang, skala nyeri yang dirasakan yaitu 6.

pukul 18 : 00 sebelum pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat

suci al – qur’an, klien mengatakan masih merasa nyeri,sehingga skala nyeri

yang dirasakan 6, setelah pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al

– qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan

pemberian HE, klien mangatakan merasa nyaman,dan tanpak tenang

sehingga nyeri yang dirasakan juga berkurang, skala nyeri yang dirasakan 5.

Pukul 19 : 00 wita, sebelum pemberian terapi mendengarkan ayat –

ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin)

dan pemberian HE skala nyeri 5, setelah pemberian terapi mendengarkan

ayat- ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik

Page 57: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

46

(ranitidin) dan pemberian HE klien mengatakan merasa tenang tetapi masih

merasa nyeri sehingga skala yang dirasakan tidak menurun tetap 5.

Pada tanggal 11 juli 2018 pukul 17 : 00 wita sebelum pemberian

terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi

pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE di hari ketiga hasil

yang didapatkan, klien mengatakan masih merasa nyeri, skala nyeri yang

dirasakan 5. Setelah pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al –

qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan pemberian

HE, klien mengatakan merasa lebih nyaman dan rileks sehingga nyeri yang

dirasakan dapat berkurang, skala nyeri yang dirasakan 4.

Pukul 18 : 00 wita sebelum pemberian terapi mendengarkan ayat –

ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin)

dan pemberian HE, klien mengatakan nyeri masih dirasakan, skala nyeri yang

dirasakan yaitu masih tetap 4. pukul 19 : 00 wita setelah pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi pemberian obat

analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE, klien merasa lebih rileks dari

sebelumnya sehingga nyeri yang dirasakan juga berkurang, skala nyeri yang

dirasakan juga menurun yaitu 3.

Pada tanggal 12 juli 2018 pukul 16 : 00 wita, sebelum pemberian

terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi

pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE, dihari keempat

skala nyeri yang dirasakan 3, setelah pemberian terapi mendengarkan ayat –

ayat suci al – qur’an disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin)

dan pemberian HE, klien mengatakan merasa jauh lebih rileks dan nyaman

Page 58: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

47

sehingga nyeri yang dirasakan juga semakin berkurang, skala nyeri yang

dirasakan 2. Pukul 17 : 20 wita pemberian terapi sudah tidak diberikan lagi

karena klien sudah pulang.

B. Pembahasan

Penulis akan membahas tentang pemberian tehnik distraksi, terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an terhadap penurunan intensitas

nyeri pada asuhan keperawatan Ny H dengan post partum sectio caesarea di

ruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari. Membahas tentang factor

kesenjangan – kesenjangan yang terjadi antara teori dengan kenyataan yang

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan

a. Pengkajian

Menurut prawirohardjo (2008) alasan melakukan sectio caesarea

yang tidak direncanakan, meliputi bayi yang letaknya sunsang, bayi kembar,

masalah dengan plasenta atau tali pusat menempatkan bayi pada resiko,bayi

terlalu besar untuk dilkeluarkan dari vagina, pada saat di kaji Ny H

mengatakan alasan yang menyebabkan dirinya melakukan persalinan dengan

sectio caesarea karena posisi janin sungsang dan kembar, serta kondisi yang

lemah sehingga tidak memungkinkan untuk persalinan normal.

Masalah yang sering timbul pada ibu nifas sectio caesarea yaitu rasa nyeri,

rasa tidak nyaman, gelisah,sebagian besar penyebab nyeri diakibatkan karena

tindakan pembedahan /operasi. Nyeri adalah sebuah pengalaman yang tidak

menyenangkan baik secara sensoris maupun emosional yang disebabkan oleh

kerusakan jaringan di tubuh (Merskey & Bogduk, 1994 dalam Kinsel, 2008).

Page 59: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

48

Menurut ( Herdman 2014) masalah pada klien dengan post sectio

caesarea dengan batasan karakteristik adanya laporan verbal atau non verbal,

menunjukkan perubahan posisi untuk nelindungi area nyeri, tingkah laku

berhati – hati, gangguan pola tidur, dan tingkah laku ekspresif ( gelisah,

meringis, dan lemah).

Menurut analisa peneliti teori sesuai dengan kasus. pada kasus Ny h

keluhan utama yang dirasakan klien yaitu nyeri, perasaan tidak nyaman,

gelisah, perubahan posisi untuk nelindungi area nyeri, tingkah laku berhati –

hati, di hari kedua setelah persalinan sectio caesarea klien susah untuk tidur,

dan tingkah laku ekspresif ( gelisah, meringis, dan lemah),

b. Diagnosa keperawatan

Hasil pengkajian dan analisa yang dilakukan pada Ny H peneliti

mengangkat diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik, dengan batasan karekteristik yang ditemukan peneliti pada Ny H

yaitu merasakan nyeri tersayat – sayat, merasa tidak nyaman, gelisah,skala

nyeri 8, sikap melindungi area nyeri, gelisah, meringis, mendesah, perubahan

posisi untuk menghindari nyeri.

Diagnosa nyeri ditegakkan, Menurut Maslow, seorang pelopor psikologis

mengatakan bahwa kebutuhan rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar

setelah kebutuhan fisiologis yang harus terpenuhi. Seorang yang mengalami

rasa nyeri akan berdampak pada aktifitas sehari- harinya, orang tersebut akan

terganggu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidurnya.

Page 60: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

49

c. Intervensi keperawatan

Berdasarkan kasus Ny H tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan

intervensi yang disusun pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera fisik.

Intervensi yang dilakukan peneliti untuk mengatasi nyeri yaitu dengan

Pendekatan non farmakologi untuk mengendalikan nyeri yaitu tehnik

distraksi, salah satu tehnik distraksi yang diterapkan adalah pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – quran selama selama 4 hari,

Menurut widayati (2011) mendengarkan ayat – ayat suci al – quran

adalah salah musik yang memiliki pengaruh positif bagi pendengar, terapi ini

dapat mempercepat penyembuhan. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli

seperti yang didilakukan Ahmad Al Khadi bahwa medengarkan ayat – ayat

suci al – quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam penurunan intensitas

nyeri.

d. Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan dengan diagnosa nyeri akut behubungan

dengan agen cidera fisik. Salah satu tehnik distraksi yaitu pemberian terapi

mendengarkan ayat – ayat suci al – quran . Pemberian terapi mendengarkan

ayat – ayat suci al – quran diberikan dihari pertama sampai dihari keempat

setalah operasi. pemberian terapi ini dilakukan setelah 6 jam pemberian obat

analgetik ( ranitidin ).

Page 61: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

50

Rohmi handayani (2014) sebagian besar skala nyeri berkurang setelah

diberikan terapi mendengarkan ayat – ayat suci Al – Qur’an dimana sebelum di

berikan terapi mendengarkan ayat – ayat suci Al – Qur’an skala nyeri yang

tertinggi adalah 10 dan terendah 6,tetapi setelah di berikan terapi

mendengarkan ayat – ayat suci Al – Qur’an skala nyeri menurun menjadi 8

hingga 4. Sebagaian besar rencana tindakan keperawatan dapat dilaksanakan

pada implementasi keperawatan.

e. Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan pada Ny H dengan masalah keperawatan nyeri

akut berhungan dengan agen cedera fisik. Evaluasi yang didapat dari hasil

pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – quran selama 4 hari.

Tanggal 09 juli 2018 pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci

al – quran, diberikan tiga kali dalam sehari, intensitas nyeri Masih tetap 8

walaupun sudah diberikan terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – quran

dihari pertama masalah belum teratasi.

Tanggal 10 juli 2018 pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci

al – quran disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan

pemberian HE diberikan tiga kali dalam sehari, intensitas nyeri di hari kedua

menurun, skala nyeri yang awalnya 7 turun menjadi 6, dari skala 6 turun

menjadi 5, masalah teratasi sebagian.

Tanggal 11 juli 2018 pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci

al- quran disertai kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan

Page 62: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

51

pemberian HE dihari ketiga intensitas nyeri juga menurun dari skala 4 turun

menjadi 3.

Tanggal 12 juli 2018 di hari keempat intensitas nyeri semakin

berkurang setelah pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci disertai

kolaborasi pemberian obat analgetik ( ranitidin) dan pemberian HE. skala nyeri

yang dirasakan dari skala 3 turun menjadi 2. Dihari keempat pukul 16 : 30 wita

klien sudah diperbolehkan pulang dengan kondisi baik dan skala nyeri 2 dalam

intensitas ringan.

Artikel kesehatan (2009) mengatakan bahwa tidak terjadi penurunan

intensitas nyeri dihari pertama, hal ini dikarenakan pada hari pertama ( 24 jam

setelah operasi ) luka post operasi masih dalam fase implamasi, di hari hari

berikutnya penurunan intesitas nyeri dapat terjadi, dikarenakan kemampuan

setiap individu berbeda dalam merespon dan mempresepsikan nyeri yang

dialami.

Page 63: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Persalinan sectio caesarea adalah suatu persalinan dimana janin

dilahirkan melalui insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim, ceasarea

mengacu pada tindakan pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi dengan

membuka dinding perut dan dinding rahim ibu. Setelah melakukan asuhan

keperawatan selama 4 hari pada Ny H dengan diagnosa medis sectio caesarea

diruang mutiara RSU Dewi Sartika Kendari penulis mengambil kesimpulan :

1. Pengkajian terhadap masalah nyeri akut pada Ny H telah dilakukan secara

komprehensif dan diperoleh hasil yaitu terdapat keluhan utama merasakan

nyeri, nyeri yang dirasakan disebabkan adanya luka bekas operasi, nyeri

seperti tersayat - sayat, skala nyeri 8, nyeri hilang timbul, sikap melindungi

area nyeri dan perubahan posisi untuk menghindari nyeri, tampak meringis

dan mendesah.

2. Diagnosa keperawatan yang dimucul pada Ny H adalah nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan klien mengatakan

merasakan nyeri, nyeri yang dirasakan disebabkan adanya luka bekas

operasi, nyeri seperti tersayat - sayat, skala nyeri 8, nyeri hilang timbul,

sikap melindungi area nyeri dan perubahan posisi untuk menghindari

nyeri, tampak meringis dan mendesah.

Page 64: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

53

3. Rencana keperawatan yang disusun untuk mengatasi masalah nyeri akut

yaitu dengan memberikan tehnik distraksi pemberian terapi mendengarkan

ayat – ayat suci al – quran dan stelah pemberian obat ranitidin..

4. Implementasi keperawatan yang dilkakukan pada Ny H selama 4 hari.

Implementasi sesuai dengan intervensi. Sebagaian besar rencana tindakan

keperawatan dapat dilaksanakan pada implementasi keperawatan.

5. Hasil evaluasi keperawatan dengan masalah nyeri akut pada Ny H belum

dapat teratasi pada hari keempat pemberian terapi,tetapi klien sudah bisa

pulang karena skala nyeri 2 dalam batasan ringan.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan

diagnosa keperawatan nyeri akut, penulis memberikan usulan dan masukan

yang positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan ( Rumah Sakit )

Hal ini di harapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan

dan mempertahankan hubungan kerja sama antara tim kesehatan maupun

klien. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan

yang obtimal pada umumnya dan klien post partum sectio caesarea

khususnya, diharapkan rumah sakit mampu menyediakan fasilitas serta

sarana dan prasarana yang mendukung kesembuhan klien.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam

memberikan asuhan keperawatan pada klien agar lebih maksimal,

Page 65: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

54

khususnya pada klien dengan post partum sectio caesarea. Perawat

diharapkan dapat memberikan pelayanan propesional dan komprehensif.

3. Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas

dan propesional sehingga dapat tercipta perawat profesional, terampil,

inovatif dan bermutu yang mampu memberikan asuhan keperawatan

secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.

Page 66: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

55

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S.A. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan Persalinan dan Perawatan

Bayi. Jogjakarta: Diglossia Media.

Anggorowati, DKK. 2007. Efektifitas Pemeberian Interpensi Spritual “ Spirit

Ibu” Terhadap Nyeri Post Sectio Caesarea (SC) Pada RS Sultan Agung

dan RS Roemani Semarang. Jurnal Media Ners Vol 1, No 1.

Arifin, L. 2008. Tehnik Akupuntur Pada Nyeri Persalinan.

Http//Keperawatan Maternitas-Blosgpot.com/2008/0/4. Akupresur.

Pada-Nyeri-Persalinan. HTM. Diakses Pada Tanggal 28 maret 2018

Asomah, Et.Al. 2011. Distribution Of Causes Of Maternal Mortalilty Among

Different Socio-Demographic Groups in Ghana; A Descriptive Study.

BMC. Publik Health.

Bernatzky, G. Presch M. DKK. Emotional Foundation Of Music as a Non-

Pharmacologi Pain Management Tool Medicine. Neuroscience and

Biobehayioral Reviews, 30(60):11. 2011

Djohan. 2009. Psikologi Musik , Best Publisher, Yogyakarta.

Depkes RI. 2008. Asuhan Persalina Normal. JNPK-KR. Jakarta.

Hidayat, A. Aziz Alimul., & Uliyah, Usrifatul. (2014). Pengantar Kebutuhan

Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Sumarah, DKK. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Keperawatan Pada

Ibu Bersalin). Jakarta: Fitramaya.

Padilla, Et.Al. 2008. Risk Factors In Caesarea Sectio. Ginocol Obstet Mex

Article In Spanish.

Walley J, DKK. 2008. Panduan Praktis Bagi Calon Ibu Kehamilan dan

Persalinan. Jakarta: PT, Bhuana Ilmu Popular.

Reni Yuli. 2017. Buku ajar Asuhan keperawatan Maternitas. Jakarta.

Yuda, Trauna. 2008. Stres Hipertensi dan Terapi Musik dalam

http://www.tanyadokter.com. Diakses tanggal 28 Maret 2018.

Page 67: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

56

Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

A. Alat dan bahan

Alat penelitian yang digunakan yaitu alat tulis, alat perekam, kamera,

cd musik, headset, sedangkan bahan penelitian yang digunakan yaitu lembar

wawancara dan observasi.

B. Tahap Kerja

1. Tahap persiapan

Tahap ini dilakukan untuk penyusunan proposal dan mengurus surat

izin atau pengantar dari Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan

yang di tujukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari unutuk

mendapatkan izin penelitian di tempat teersebut.

2. Tahap penelitian

a. Melakukan peninjauan langsung pada objek penelitian

b. Memberikan informed consent untuk di tanda tangani oleh subjek

yang akan di teliti

c. Melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien post partum sectio

caesarea dengan diagnosa nyeri akut di ruangan Mutiara Rumah

Sakit Umum Dewi Sartika Kendari

3. Tahap pengumpulan Data

Melakukan analisa berdasarkan data yang telah dikumpulkan,

kemudian menyajikan data tersebut untuk memberikan gambaran mengenai

Page 68: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

57

asuhan keperawatan pada pasien post partum sectio ceasarea dengan

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman.

4. Tahap Akhir

Tahap akhir dari penelitian ini yaitu penulisan laporan yang disajikan

dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah .

Page 69: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

58

Lampiran 2

LEMBAR PERTANYAAN PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Jenis Kelamin :

Setelah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta

memahami penelitian yang dilakukan dengan judul “ GAMBARAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO CAESAREA

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN DIRUANG

MUTIARA RSU DEWI SARTIKA KENDARI, dengan ini menyatakan

bersedia untuk berperan serta menjadi subjek penelitian dan bersedia

melakukan terapi sesuai dengan data yang diperlukan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada

paksaan dari pihak manapun.

Yang membuat surat pernyataan

Page 70: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

59

Lampiran 3

INSTRUMEN STUDI KASUS

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

1. Alat tulis dan buku

Alat tulis digunakan untuk menuliskan informasi yang didapatkan dari

narasumber.

2. Lembar wawancara

Lembar wawancara ini berisi pertanyaan seputar keadaan pasien post

partum sectio caesarea

3. Kamera

Kamera digunakan ketika peneliti melakukan observasi untuk

mendemostrasikan gambar

4. Alat perekam

Alat perekam digunakan untuk merekam suara ketika melakukan

pengumpulan data, baik menggunakan metode wawancara ataupun observasi.

5. CD Musik

CD Musik alat musik yang digunakan dalam pemberian terapi musik

Page 71: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

60

6. Headset

Headset digunakan untuk mendengar musik, dan diletakkan di kedua

telinga.

7. Tape musik/ radio

Digunakan untuk pemutaran cd musik

Page 72: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

61

Lampiran 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“ TERAPI AUDIO BACAAN AL – QUR’AN”

Pengertian : pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh

terapis kepada klien

Tujuan : memperbaiki kondisi fisik, emosional dan kesehatan

spiritual klien

Persiapan alat dan bahan : 1. tap musik / radio

2. kaset/ cd

3. headset

4. alat – alat yang sesuai

Prosedur :

Pre interaksi

1. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)

2. Siapkan alat – alat

3. Identifikasi faktor atau kondisi yang menyebabkan kontra indikasi

4. Cuci tangan.

Tahap orientasi :

1. Beri salam dan panggil klien dengan namanya

2. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya pada klien / keluarga

Page 73: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

62

Tahap kerja :

1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan

2. Menanyakan keluhan utama klien

3. Jaga privasi klien, memulai kegiatan dengan cara yang baik

4. Menetapkan perubahan pada perilaku atau fisiologi yang di inginkan

seperti relaksasi, stimulus, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit

5. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik

6. Identifikasi pilihan musik klien

7. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik

8. Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan klien

9. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman

10. Batasi stimulus eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan

telepon selama mendengarkan musik.

11. Dekatkan tab kaset /CD dan perlengkapan dengan klien

12. Pastikan tab kaset/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik

13. Dukung dengan headphone jika diperlukan

14. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik

15. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras

16. Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang

lama

17. Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat musik

atau bernyanyi jika diinginkan dan memungkinkan saat itu

18. Hindari stimulus musik setelah nyeri

Page 74: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

63

19. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/ atau fisiologi yang diinginkan

seperti relaksas, stimulus dan mengurangi rasa nyeri

20. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik

21. Identifikasi pilihan musik klien

Tahap terminasi :

1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)

2. Simpulkan hasil kegiatan

3. Berikan umpan balik positif

4. Kontrak pertemuan selanjutnya

5. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

6. Bereskan alat – alat

7. Cuci tangam\n.

Dokumentasi :

a. Catat hasil kegiatan didalam catatan keperawatan

1. Nama klie, umur, jenis kelamin.

2. Keluhan utama

3. Tindakan yang dilakukan (terapi musik)

4. Lama tindakan

5. Jenis tarapi audio bacaan al – qur’an yang diberikan

6. Reaksi setelah pemberian terapi musik

7. Respon klien

8. Nama perawat

9. Tanggal pemeriksaa

Page 75: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

64

Lampiran 5 lembar observasi

LEMBAR OBSERVASI

Nama Pasien : Ny.H

Umur : 37 Tahun

Hari/Tanggal pelaksanaan : Senin ,9 - 12 Juli 2018

Jenis Tindakan : Pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci al – qur’an

No Jam

Pre Pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci

al - qur’an

Post Pemberian terapi mendengarkan ayat – ayat suci

al – qur’an ketera

ngan

Skala Skala

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 01.00

2 02. 00

3 03. 00

4 04. 00

Page 76: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

65

5 05. 00

6 06. 00

7 07. 00

8 08. 00

9 09. 00

10 10. 00

11 11. 00

12 12.00

13 13. 00

14 14. 00

15 15.00

16 16. 00

17 17. 00

18 18. 00

19 19. 00

20 20. 00

21 21. 00

22 22. 00

23 23. 00

24 24. 00

Page 77: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

66

Page 78: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

67

Page 79: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

68

Page 80: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

69

Page 81: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

70

Page 82: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

71

Page 83: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

72

Page 84: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

73

Page 85: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

74

Page 86: OLEH DINA MARDIANA P00320015062 KEMENTERIAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/527/1/KTI DINA MARDIANA-compressed.pdf · GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO

75