Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok...

43
Oleh : Bambang Priyambodo

Transcript of Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok...

Page 1: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Oleh :

Bambang Priyambodo

Page 2: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

SISTEMATIKA CPOB: 2012 merupakan penyempurnaan dari CPOB: 2006, mencakup

revisi terhadap :

Pedoman CPOB: 2006

Suplemen I Pedoman CPOB: 2006 tahun 2009

Aneks 8 : Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik(CPBBAOB), tahun 2011

Tambahan - Aneks 14 : Manajemen Resiko Mutu

Semua terangkum menjadi 1 buku, yaitu Pedoman CPOB: 2012

Terdiri dari 12 Bab dan 14 Aneks

Istilah “Pembuatan” mencakup seluruh kegiatan penerimaan bahan,produksi, pengemasan ulang, pelabelan, pelabelan ulang, pengawasanmutu, pelulusan, penyimpanan dan distribusi obat serta pengawasanterkait

Sertifikasi CPOB: 2012, berupa :

Sertifikat CPOB

Sertifikat CPBBAOB

Page 3: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 1. Manajemen Mutu PRINSIP

Pemastian Mutu didesain secara menyeluruh danditerapkan secara benar serta menginkorporasi CPOBtermasuk Pengawasan Mutu dan Manajemen ResikoMutu. Hal ini HENDAKLAH didokumentasikan dandimonitor efektivitasnya.

PENGKAJIAN MUTU PRODUK

Industri farmasi dan Pemegang izin edar dihilangkan,hanya industri farmasi (yang berhak memperolehpemegang izin edar HANYA industri farmasi)

MANAJEMEN RESIKO MUTU

Aneks 14. Manajemen Resiko Mutu

Page 4: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 2. Personalia OPO (Otoritas Pengawasan Obat) Badan POM

ORGANISASI, KUALIFIKASI DAN TANGGUNG JAWAB

Persyaratan Kepala Bagian Pengawasan Mutu

Seseorang yang terkualifikasi dan lebih diutamakan seorangApoteker harus APOTEKER terkualifikasi

Page 5: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 3. Bangunan & Fasilitas AREA PRODUKSI

CPOB: 2006

Sarana Khusus & Self-contained :

Obat tertentu, seperti produk yang dapat menimbulkan sensititasi tinggi

Bangunan Terpisah :

Antibiotik tertentu (misal : penisilin), Produk hormon sex, Produk sitotoksik,Produk tertentu dengan bahan aktif berpotensi tinggi, Produk biologi (misal: yg berasal dari mikroorganisme hidup), Produk Non obat

CPOB : 2012

Sarana khusus & Self-contained

Obat tertentu, seperti produk yg dapat menimbulkan sensitisasi tinggi(misal golongan penisilin), Preparat biologis (misal Mikroorganisme hidup)

Bangunan Terpisah :

Antibiotik tertentu, hormon tertentu (misal hormon sex), sitotoksik tertentu,produk mengandung bahan aktif tertentu berpotensi tinggi, dan produk nonobat.

Pengecualian : Prinsip memproduksi bets produk secara “campaign” di dalamfasilitas yang sama DAPAT DIBENARKAN asal telah mengambil tindakanpencegahan yg spesifik dan VALIDASI yg diperlukan telah dilakukan

Page 6: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 3. Bangunan & Fasilitas KLAUSUL TAMBAHAN: KLASIFIKASI KEBERSIHAN RUANG

PEMBUATAN OBAT

Kelas A, B, C dan D untuk kelas kebersihan ruang untuk pembuatanproduk steril

Kelas E untuk kelas kebersihan ruang untuk pembuatan produknonsteril

Ruangan lain : hendaklah dilindungi sesuai tingkat perlindunganyang diperlukan

(ruang kelas F dan G dihilangkan)

Area di mana dilakukan kegiatan yg menimbulkan debu (misalnyapada saat pengambilan sampel, penimbangan bahan atau produk,pencampuran dan pengolahan bahan atau produk, pengemasanproduk kering) HARUS dilengkapi dengan Sarana PenunjangKhusus (dust collector) untuk mencegah pencemaran silang danmemudahkan pembersihan

Page 7: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 3. Bangunan & Fasilitas AREA PENYIMPANAN

Area PENERIMAAN dan PENGIRIMAN BARANG hendaklahdapat memberikan perlindungan bahan dan produk terhadapcuaca.

Area Penerimaan hendaklah didesain dan dilengkapi denganperalatan yang sesuai untuk kebutuhan PEMBERSIHAN WADAHBARANG sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan

Apabila status karantina dipastikan dengan cara penyimpanan diarea terpisah, maka area tersebut hendaklah DIBERIPENANDAAN yang jelas dan AKSES ke area tersebut TERBATASbagi personil yang berwenang

Page 8: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 4. PERALATAN DESAIN & KONSTRUKSI

Hendaklah tersedia ALAT TIMBANG dan ALAT UKUR dengan rentangdan ketelitian yang TEPAT untuk proses produksi dan pengawasan

PERAWATAN

Pelaksanaan perawatan dan pemakaian suatu alat utama HENDAKLAHdicatat dalam buku log (log book) yang menunjukan : Tanggal, waktu,produk, kekuatan, dan nomor setiap bets atau lot yang diolah

Peralatan dan alat bantu hendaklah dibersihkan, disimpan dan bilaperlu disanitasi dan disterilisasi untuk mencegah kontaminasi atau sisabahan sebelumnya

Bila peralatan digunakan untuk produksi produk dan produk antarayang sama secara berurutan atau secara campaign, peralatan hendaklahdibersihkan dalam tenggat waktu yang sesuai

Log book untuk peralatan utama dan kritis hendaklah dibuat untukpencatatan Validasi pembersihan dan pembersihan, termasuk tanggaldan personil yang melakukan kegiatan tsb.

Page 9: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 5. SANITASI & HIGIENE VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITAS

Prosedur tertulis hendaklah ditetapkan untuk pembersihan alat danpersetujuan untuk penggunaan bagi produksi obat, termasuk produkantara. Prosedur pembersihan hendaklah rinci supaya operator dapatmelakukan pembersihan tiap jenis alat secara konsisten dan efektif

Prosedur hendaklah mencantumkan :

Penanggung jawab untuk pembersihan alat

Jadwal pembersihan, termasuk sanitasi, jika perlu

Deskripsi lengkap dari metode pembersihan dan bahan pembersih yangdigunakan, termasuk PENGENCERAN bahan pembersih

Instruksi pembongkaran dan pemasangan kembali tiap bagian alat, bila perlu,untuk memastikan pembersihan yg benar

Instruksi untuk menghilangkan atau meniadakan identitas bets sebelumnya

Instruksi untuk melindungi alat yang sudah bersih terhadap kontaminasisebelum digunakan

Inspeksi kebersihan alat segera sebelum digunakan

Penetapan jangka waktu maksimum yang sesuai untuk pelaksanaanpembersihan alat setelah selesai digunakan produksi

Page 10: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 5. SANITASI & HIGIENE VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITAS

Tanpa terkecuali, prosedur pembersihan, sanitasi dan higienehendaklah divalidasi dan dievaluasi SECARA BERKALA untukmemastikan efektifitasnya

Hendaklah tersedia prosedur tertulis dan catatan pelaksanaan tindakandan bila perlu, kesimpulan yang dicapai untuk pembersihan dansanitasi, hal-hal tentang personel termasuk pelatihan, seragam kerja,higiene, pemantauan lingkungan dan pengendalian hama

Page 11: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 6. PRODUKSI BAHAN AWAL

Pembelian bahan awal hendaklah melibatkan staf yang mempunyaipengetahuan khusus dan menyeluruh perihal pemasok

Pembelian bahan awal, bila memungkinkan LANGSUNG dariPRODUSEN. Dianjurkan agar spesifikasi yang dibuat oleh pabrikpembuat bahan awal dibicarakan dengan pemasok

Sangat dianjurkan semua aspek produksi dan pengawasan bahan awaltermasuk persyaratan penanganan, pemberian label dan pengemasan,juga prosedur penanganan keluhan dan penolakan, dibicarakan denganpabrik pembuat dan pemasok

Untuk menjamin identitas isi bahan awal dari tiap wadah hendaklahdibuat prosedur atau dilakukan tindakan yang tepat. Wadah bahan awalyang telah diambil sampelnya hendaklah diidentifikasi

Page 12: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 6. PRODUKSI OPERASI PENGOLAHAN-PRODUK ANTARA & PRODUK

RUAHAN

Penyimpangan yang signifikan dari hasil standar hendaklah dicatat dandiinvestigasi

PRODUK CAIR, KRIM DAN SALEP (Non STERIL)

Produk cair, krim dan salep mudah terkena kontaminasi terutamaterhadap mikroba atau cemaran lain selama proses pembuatan. Olehkarena itu, tindakan khusus harus diambil untuk mencegahkontaminasi

Penggunaan SISTEM TERTUTUP untuk produksi dan transfer sangatdianjurkan.

Mutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklahdiperiksa sebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan

Page 13: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 6. PRODUKSI KEGIATAN PENGEMASAN

Pada umumnya, proses pengisian dan penutupan hendaklah segeradisertai dengan pemberian label. Bila tidak, hendaklah diterapkanprosedur yang tepat untuk memastikan agar tidak terjadikecampurbauran atau salah pemberian label

Perhatian khusus hendaklah diberikan bila memakai label potong danketika proses prakodifikasi dilakukan diluar jalur pengemasan

Alat pemindai kode electronic, alat penghitung dan peralatan lain yangserupa, hendaklah diperiksa untuk memastikan alat-alat tersebutbekerja dengan baik.

Pengawasan jalur pengemasan selama proses pengemasan hendaklahmeliputi paling sedikit hal-hal sbb :

Tampilan kemasan secara umum, apakah kemasan sudah lengkap, apakahproduk dan bahan pengemas yang dipakai sudah benar, apakah prakodifikasisudah benar dan apakah monitor pada jalur sudah berfungsi dengan benar

SAMPEL yang sudah diambil dari jalur pengemasan hendaklah TIDAKDIKEMBALIKAN

Page 14: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 6. PRODUKSI PRODUK KEMBALIAN

Industri hendaklah menyiapkan prosedur untuk penahanan,penyelidikan dan pengujian produk kembalian serta pengambilankeputusan apakah produk kembalian dapat diproses ulang atau harusdimusnahkan setelah dilakukan evaluasi secara kritis. Berdasarkanhasil evaluasi, produk kembalian dapat dikategorikan sebagai berikut:

produk kembalian yang masih memenuhi spesifikasi dan karena itu dapatdikembalikan ke dalam persediaan;

produk kembalian yang dapat diproses ulang; dan

produk kembalian yang tidak memenuhi spesifikasi dan tidak dapat diprosesulang.

Page 15: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 6. PRODUKSI PRODUK KEMBALIAN

Prosedur hendaklah mencakup:

identifikasi dan catatan mutu produk kembalian;

penyimpanan produk kembalian dalam karantina;

penyelidikan, pengujian dan analisis produk kembalian oleh bagian PengawasanMutu;

evaluasi yang kritis sebelum manajemen mengambil keputusan apakahproduk dapat diproses ulang atau tidak; dan

pengujian tambahan terhadap persyaratan dari produk hasil pengolahanulang.

Page 16: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 6. PRODUKSI PRODUK KEMBALIAN

Produk kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklahdimusnahkan. Prosedur pemusnahan bahan atau pemusnahan produkyang ditolak hendaklah disiapkan. Prosedur ini hendaklahmencakup tindakan pencegahan terhadap pencemaran lingkungandan penyalahgunaan bahan atau produk oleh orang yang tidakmempunyai wewenang.

Page 17: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Catatan : Terdapat banyak perubahan pada Bab ini

UMUM

Tugas utama kepala bagian Pengawasan Mutu dijelaskan pada Bab2 Personalia. Bagian Pengawasan Mutu secara keseluruhan jugamempunyai tanggung jawab, antara lain adalah:

membuat, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasanmutu,

menyimpan sampel pembanding dari bahan dan produk,

memastikan pelabelan yang benar pada wadah bahan dan produk,

memastikan pelaksanaan pemantauan stabilitas dari produk,

Ikut serta pada investigasi dari keluhan yang terkait dengan mutu produk,dll.

Semua kegiatan tersebut hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedurtertulis, dan dicatat di mana perlu.

Klausul 7.4 dan 7.5 (CPOB: 2006) dihilangkan

Page 18: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU CARA BERLABORATORIUM PENGAWASAN MUTU YANG BAIK

Personil, bangunan dan fasilitas serta peralatan laboratoriumhendaklah sesuai untuk jenis tugas yang ditentukan dan skalakegiatan pembuatan obat. Penggunaan laboratorium luar sesuaidengan ketentuan yang tercantum dalam Bab 11, Pembuatan danAnalisis Berdasarkan Kontrak, dapat diterima untuk hal tertentu

Bangunan dan fasilitas Laboratorium Pengawasan Mutu memenuhipersyaratan umum dan khusus untuk Pengawasan Mutu yangdisebutkan pada Bab 3 Bangunan dan Fasilitas.

Personil Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi persyaratanumum yang diuraikan pada Bab 2 Personalia.

Peralatan Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi persyaratan umumyang diuraikan pada Bab 4 Peralatan.

Page 19: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU DOKUMENTASI

Klausul Tambahan :

Revisi berkala terhadap spesifikasi diperlukan untuk memenuhipersyaratan yang diuraikan di dalam edisi farmakope nasional terakhiratau kompendial resmi lain.

Page 20: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU PENGAMBILAN SAMPEL

Klausul Tambahan

Pengambilan sampel hendaklah dilaksanakan sesuai denganprosedur tertulis yang telah disetujui yang menguraikan:

metode pengambilan sampel;

peralatan yang digunakan;

jumlah sampel yang harus diambil;

instruksi untuk semua pembagian sampel yang diperlukan;

tipe dan kondisi wadah sampel yang digunakan;

penandaan wadah yang disampling;

semua tindakan khusus yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitandengan pengambilan sampel bahan steril atau berbahaya;

kondisi penyimpanan;

instruksi pembersihan dan penyimpanan alat pengambil sampel.

Page 21: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Wadah sampel hendaklah diberi label yang menjelaskan isinya,

disertai nomor bets, tanggal pengambilan sampel dan wadah yangdiambil sampelnya.

Sampel pembanding hendaklah mewakili bets bahan atau produkyang sampelnya diambil. Sampel lain dapat diambil untuk memantaubagian proses dengan kondisi yang terberat (misalnya, awal atauakhir suatu proses).

Sampel pembanding tiap bets produk akhir hendaklah disimpansampai satu tahun pasca tanggal daluwarsa. Produk akhirhendaklah disimpan dalam kemasan akhir dan dalam kondisiyang direkomendasikan. Sampel bahan awal (di luar bahan pelarut,gas dan air) hendaklah disimpan selama paling sedikit dua tahunpasca pelulusan produk terkait bila stabilitasnya mengizinkan.Periode waktu ini dapat diperpendek apabila stabilitasnya lebihsingkat, sesuai spesifikasinya yang relevan. Jumlah sampelpertinggal bahan dan produk hendaklah cukup untukmemungkinkan pelaksanaan minimal satu pengujian ulang lengkap.

(Lihat juga Aneks 11 Sampel Pembanding dan Sampel Pertinggal)

Page 22: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Bahan Awal

Klausul Tambahan

Validasi tersebut hendaklah mencakup minimal aspek – aspekberikut:

sifat dan status industri pembuat dan pemasok serta pemahaman merekatentang ketentuan CPOB pada industri farmasi;

sistem Pemastian Mutu industri pembuat bahan awal;

kondisi pembuatan pada saat bahan awal tersebut diproduksi dandiperiksa;

sifat bahan awal dan produk jadi yang akan menggunakan bahan awaltersebut.

Dengan pengaturan seperti pada kondisi di atas, dimungkinkan suatuprosedur tervalidasi yang mengecualikan keharusan pengujian identitas bagi tiapwadah bahan awal dapat diterima untuk:

bahan awal yang berasal dari industri yang hanya membuat satu bahan;

bahan awal diterima langsung dari industri pembuat atau dalam wadahtertutup asli dari industri pembuat yang telah dibuktikan kehandalannyadan telah diaudit secara berkala oleh Sistem

Pemastian Mutu dari industri farmasi atau suatu badan terakreditasi.

Page 23: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Bahan Awal

Klausul Tambahan (lanjutan)

Adalah tidak mungkin suatu prosedur dapat divalidasi secara

memuaskan dalam hal:

bahan awal yang dipasok oleh perantara misal broker, di mana pabrikpembuat tidak dikenal atau tidak diaudit;

bahan awal digunakan untuk produk parenteral.

Page 24: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU PENGUJIAN

Klausul Tambahan :

Metode analisis hendaklah divalidasi. Semua kegiatan pengujianyang diuraikan dalam izin edar obat hendaklah dilaksanakanmenurut metode yang disetujui.

Hasil pengujian yang diperoleh hendaklah dicatat dan dicekuntuk memastikan bahwa masing-masing konsisten satu denganyang lain. Semua kalkulasi hendaklah diperiksa dengan kritis.

Page 25: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Pengujian yang dilakukan hendaklah dicatat dan catatannya

hendaklah mencakup paling sedikit data sebagai berikut: nama bahan atau produk dan, di mana perlu, bentuk sediaan;

nomor bets dan, di mana relevan, pembuat dan/atau pemasok;

rujukan spesifikasi dan prosedur pengujian yang relevan;

hasil pengujian, termasuk pengamatan dan kalkulasi, dan acuan kepadasemua sertifikat analisis;

tanggal pengujian;

paraf orang yang melaksanakan pengujian;

paraf orang yang melakukan verifikasi terhadap pengujian dan kalkulasi,di mana perlu;

pernyataan pelulusan atau penolakan (atau keputusan status lain) yangjelas dan tanda tangan orang yang bertanggung jawab yang dilengkapidengan tanggal.

Page 26: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Semua pengawasan selama-proses, termasuk yang dilakukan dalam

area produksi oleh personil prosuksi, hendaklah dilaksanakanmenurut metode yang disetujui kepala bagian Pengawasan Mutudan hasilnya dicatat.

Hasil uji di luar spesifikasi (HULS), yang diperoleh selamapengujian bahan atau produk, hendaklah diselidiki menurutprosedur yang disetujui. Catatannya hendaklah disimpan.

Page 27: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU PERSYARATAN PENGUJIAN

Bahan Awal dan Bahan Pengemas

Sebelum meluluskan bahan awal atau bahan pengemas untukdigunakan, kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklahmemastikan bahwa bahan tersebut telah diuji kesesuaiannyaterhadap spesifikasi untuk identitas, kekuatan, kemurnian danparameter mutu lain.

Pengujian identitas hendaklah dilaksanakan pada sampel daritiap wadah bahan awal. (Lihat juga Butir 7.22)

Produk Antara dan Produk Ruahan Dihilangkan

Pengawasan – Selama – Proses Dihilangkan

Page 28: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU PROGRAM STABILITAS ON-GOING

Setelah dipasarkan, stabilitas produk jadi hendaklah dipantaumenurut program berkesinambungan yang sesuai, yangmemungkinkan pendeteksian semua masalah stabilitas (misalperubahan pada tingkat impuritas, atau profil disolusi) yangberkaitan dengan formula dalam kemasan yang dipasarkan.

Tujuan dari program stabilitas on-going adalah untukmemantau produk selama masa edar dan untuk menentukanbahwa produk tetap, atau dapat diprakirakan akan tetap,memenuhi spesifikasinya selama dijaga dalam kondisipenyimpanan yang tertera pada label.

Page 29: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Hal ini berlaku bagi produk dalam kemasan yang dijual,

namun hendaklah dipertimbangkan pencakupan dalamprogram bagi produk ruahan. Misal, apabila produk ruahandisimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum dikemasdan/atau dikirim dari tempat produksi ke tempat pengemasan,dampak terhadap stabilitas produk yang dikemas dalam kondisilingkungan sekeliling hendaklah dievaluasi dan dikaji. Di sampingitu, hendaklah dipertimbangkan produk antara yang disimpandan digunakan setelah jangka waktu yang diperpanjang. Studistabilitas produk pascarekonstitusi dilakukan selamapengembangan produk dan tidak memerlukan pemantauanyang berbasis on-going. Namun, apabila relevan, stabilitasproduk pascarekonstitusi dapat juga dipantau.

Page 30: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Program stabilitas on-going hendaklah diuraikan dalam

suatu protokol yang disusun menurut aturan umumyang tertera pada Bab 10 Dokumentasi dan hasilnyadiformalisasi dalam suatu laporan. Peralatan yangdigunakan untuk melaksanakan program stabilitas on-going (antara lain stability chamber) hendaklahdikualifikasi dan dirawat menurut aturan umum yangtertera pada Bab 3 Bangunan dan Fasilitas serta Bab 12Kualifikasi dan Validasi.

Page 31: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Protokol untuk program stabilitas on-going hendaklah

menjangkau akhir masa edar dan hendaklah meliputi,namun tidak terbatas pada, parameter berikut:

jumlah bets per kekuatan dan per ukuran bets berbeda, dimana perlu;

metode pengujian fisis, kimiawi, mikrobiologis dan biologisyang relevan;

kriteria keberterimaan;

rujukan metode pengujian;

uraian sistem tutup wadah;

interval pengujian (titik waktu);

uraian kondisi penyimpanan (hendaklah menggunakankondisi menurut standar ICH untuk pengujian jangkapanjang yang konsisten dengan penandaan produk); dan

parameter lain yang berlaku spesifik bagi produk.

Page 32: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Protokol untuk program stabilitas on-going dapat berbeda dengan

protokol untuk studi stabilitas jangka panjang awal yang diajukandalam dokumen izin edar, apabila hal ini dijustifikasi dandidokumentasi dalam protokol (misal, frekuensi pengujian, atau ketikapemutakhiran rekomendasi ICH).

Jumlah bets dan frekuensi pengujian hendaklah memberikan data yangcukup jumlahnya untuk memungkinkan melakukan analisis tren.Kecuali dijustifikasi lain, minimal satu bets per tahun dari produkYang dibuat untuk tiap kekuatan dan tiap jenis pengemasan primer,bila relevan, hendaklah dicakup dalam program studi stabilitas (kecualitidak ada yang diproduksi selama setahun). Untuk produk di manapemantauan stabilitas on-going akan memerlukan pengujian yangmenggunakan hewan dan tidak tersedia alternatif yang sesuai,teknik yang tervalidasi tersedia, frekuensi pengujian dapatmempertimbangkan pendekatan risiko – manfaat. Prinsip desainbracketing dan matrixing dapat diterapkan jika dijustifikasi dalamprotokol secara ilmiah.

Page 33: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 7. PENGAWASAN MUTU Dalam situasi tertentu, bets-bets tambahan hendaklah dicakup dalam program

stabilitas on-going. Misal, suatu studi stabilitas on-going hendaklahdilaksanakan pada tiap perubahan yang signifikan atau penyimpangan yangsignifikan terhadap proses atau kemasan. Semua bets hasil kegiatanpengerjaan ulang, pengolahan ulang atau pemulihan hendaklah jugadipertimbangkan untuk dicakup.

Hasil studi stabilitas on-going hendaklah dapat diakses oleh personil kunci dan,terutama, kepala bagian Pemastian Mutu. Apabila studi stabilitas on-goingdiselenggarakan pada lokasi di luar lokasi pembuatan produk ruahan atauproduk akhir, hendaklah tersedia persetujuan tertulis antara kedua pihak. Hasilstudi stabilitas on-going hendaklah tersedia di lokasi pembuatan untuk diperiksaoleh Badan POM.

HULS atau tren atipikal yang signifikan hendaklah diselidiki. Semua hasilHULS yang dikonfirmasi, atau tren negatif yang signifikan, hendakahdilaporkan kepada Badan POM. Dampak yang mungkin ada Terhadap bets yangtelah berada di pasaran hendaklah dipertimbangkan sesuai Bab 9 PenangananKeluhan terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk, dan dikonsultasikandengan Badan POM.

Suatu rangkuman dari seluruh data yang dihasilkan, termasuk semua kesimpulandari program, hendaklah dibuat tertulis dan disimpan. Rangkuman hendaklahselalu siap untuk ditinjau secara berkala.

Page 34: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 8. INSPEKSI DIRI & AUDIT MUTU Aspek Untuk Inspeksi Diri, Tim Inspeksi Diri, Cakupan &

Frekuensi Inspeksi Diri, Laporan Inspeksi Diri, serta TindakLanjut Disatukan

Revisi :

Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara independen dan rinci olehpersonil (-personil) perusahaan yang kompeten. Manajemen hendaklahmembentuk tim inspeksi diri yang berpengalaman dalam bidangnyamasing-masing dan memahami CPOB.

Audit independen oleh pihak ketiga juga dapat bermanfaat.

Page 35: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 9. PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI

PRODUK Perubahan judul Bab (Produk Kembalian masuk ke Bab

Produksi)

Definisi dihilangkan

Page 36: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 10. DOKUMENTASI TIDAK ADA PERUBAHAN

Page 37: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 11. PEMBUATAN DAN ANALISIS BERDASARKAN KONTRAK

Klausul 11.3 dihilangkan

Page 38: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Bab 12. KUALIFIKASI & VALIDASI Perencanaaan Validasi, Dokumentasi, Kualifikasi, Validasi Proses,

Validasi Pembersihan dan Pengendalian Perubahan TIDAKADA PERUBAHAN

Validasi Metode Analisismengacu pada POP CPOB: 2006

Revisi klausul 12.48

Metode analisis Tujuan Prosedur Analisis

Page 39: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Aneks 1. PEMBUATAN PRODUK STERIL Secara umum , CPOB: 2012 tidak banyak perubahan dibanding

dengan Suplemen I Pedoman CPOB: 2006 (tahun 2009).

Klausul 22 mengenai Teknologi Isolator, dibagi menjadi 2, yaituklausul 22 dan 23.

PRODUK YANG DISTERILISASI AKHIR

Klausul 31

Pembuatan dan pengisian salep, krim, suspensi dan emulsiumumnya, hendaklah dilakukan di lingkungan Kelas C sebelumdisterilisasi akhir.

AIR

Tambahan Klausul 77 (Suplemen I), dibagi menjadi 2, yaituklausul 78 dan 79.

Page 40: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Aneks 1. PEMBUATAN PRODUK STERIL PENGOLAHAN

Klausul 83 (Suplemen I), dibagi menjadi Klausul 85 – 88.

Klausul tambahan (98): Tahap pengolahan komponen, wadahproduk ruahan dan peralatan hendaklah diberi identitas yangbenar.

Filter sterilisasi filter penyaring mikroba

Page 41: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Aneks 1. PEMBUATAN PRODUK STERIL Bioburden :

Bioburden hendaklah dipantau sebelum proses sterilisasi. Hendaklahditetapkan batas bioburden segera sebelum proses sterilisasi yangdikaitkan dengan efisiensi metode sterilisasi yang digunakan.Penentuan bioburden hendaklah dilakukan terhadap tiap bets produk,baik yang diproses dengan sterilisasi akhir maupun secara aseptis. Bilaparameter sterilisasi overkill ditetapkan untuk produk dengan sterilisasiakhir, pemantauan bioburden boleh hanya secara berkala denganinterval menurut jadwal yang sesuai. Untuk sistem pelulusanparametris, penentuan bioburden hendaklah dilakukan terhadap tiapbets dan dikategorikan sebagai pengujian selama-proses. Biladipersyaratkan, hendaklah dilakukan pemantauan terhadap cemaranendotoksin. Semua sediaan cair, khususnya larutan infus volume besar,hendaklah dilewatkan melalui filter mikroba yang, jika mungkin,dipasang dekat sebelum proses pengisian.

Bilamana larutan dalam air disimpan dalam tangki tertutup rapat,semua katup pelepas tekanan hendaklah dilindungi misal dengan filterudara mikroba hidrofobik.

Page 42: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI

Aneks 1. PEMBUATAN PRODUK STERIL STERILISASI

Sterilisasi Cara Radiasi

Produk yang peka terhadap panas peka terhadap radiasi

Klausul 123 s/d 127 (Suplemen I) dihilangkan

Page 43: Oleh : Bambang Priyambodo · PDF fileMutu bahan yang diterima dalam tangki oleh pemasok hendaklah diperiksasebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan. Bab 6. PRODUKSI