OLEH: ALEXANDER RUBI SATYOADI DIREKTUR INVESTIGASI BUMN DAN BUMD DEPUTI INVESTIGASI BPKP
-
Upload
kelly-mccarty -
Category
Documents
-
view
144 -
download
0
description
Transcript of OLEH: ALEXANDER RUBI SATYOADI DIREKTUR INVESTIGASI BUMN DAN BUMD DEPUTI INVESTIGASI BPKP
PENYAMAAN PERSEPSI ANTARA AUDITOR DAN APARAT PENEGAK HUKUM DALAM RANGKA PEMBERIAN LAYANAN KETERANGAN AHLI
OLEH:
ALEXANDER RUBI SATYOADI
DIREKTUR INVESTIGASI BUMN DAN BUMD DEPUTI INVESTIGASI BPKP JAKARTA, 13 MEI 2014
TUSI BPKP(Keppres 103/2001 Pasal 52, 53 dan 54)
•melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TUGAS
•pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
•perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
•koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
•pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan;
•penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
FUNGSI
PP 60/2008 TENTANG SPIPPasal 49 (2)
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;b. kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
ORGANISASI BPKP
PENUGASAN BIDANG
INVESTIGASI
ASSURANCE
CONSULTINGBLENDED ENGAGEMENTS
Audit InvestigatifAudit PKKNAudit Penyesuaian Harga Audit Klaim
EHKPFCPKajian PeraturanNarasumberSecond Opinion
Pemberian Keterangan Ahli
PERKA
BPKP tenta
ng Pedoman Penugasa
n Bidan
g Investigasi
PPBI 2012 • Pedoman Umum• Pedoman Pelaksanaan• Pedoman Pelaporan• Pedoman Pemantauan TL
PENUGASAN BIDANG INVESTIGASI
Untuk pekerjaan assurance, tidak ada pilihan lain selain kualitas !!
STRATEGI TIGA PILLAR
REPRESIF
PREVENTIF EDUKATIF
..
STRATEGI PEMBERANTASAN TPK YANG TERINTEGRASI
Repressive
Preventive
Pre-emptiveLatent
Moral Hazard
Actual Case
- Audit Forensik, Audit Investigatif, PKKN, PKA
- SPIP, FCP, Perbaikan Sisdur (SAI, LKPP/LKPD, IKMN, IKMD, ABK, SIMDA), GCG – Risk Management, UPPK
- Sosialisasi SPIP, FCP, SAKIP, SIMDA, IKN, IMD, ABK, GG, GCG – Risk Management, UPPK
Repre
ssive
for p
reve
ntive
KERUGIAN PERSEROAN, KERUGIAN NEGARA, KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
• UU 40/2007, Psl 97 (3)• UU 40/2007, Psl 97 (5)• UU 19/2003, Psl 71
Hukum Privat
• UU 15/2006, Psl 10
Hukum Administrasi • UU 31/1999 jo UU
20/2001, Psl 2
Hukum Pidana
Setiap anggota direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi atas kerugian perseroan
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
Doktrin Business Judgement Rule: • Kerugian bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya,• Itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan persero• Tidak mempunyai benturan kepentingan• Telah mengambil tindakan untuk
mencegah
Acquit Et De Charge
BPK menilai dan/atau menetapkan jumlah
kerugian negara karena PMH sengaja maupun lalai Pengelola BUMN€
PMH = onrechtmatige daad
Kesalahan, kelalaian
Setiap orang yg secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Secara melawan hukum =
wederrechtelijke
• Actus reus (perbuatan yg dilarang)
• Mens rea (sikap batin jahat/tercela)
Dikotomi Terminologi Keuangan Negara dalam Persepektif Tindak Pidana Korupsi, D Andhi Nirwanto, 2013 (Diolah Kembali)
Diperlukan Sisdur yang tepat dan AI “Search of The Truth” karena pada setiap tahapan kegiatan terdapat Asymmetric Information dan Risiko/Potensi terjadinya Fraud
MOU KEJAKSAAN-POLRI-BPKP“Dalam rangka pemberantasan korupsi, BPKP, Polri, dan Kejaksaan RI memiliki peran yang strategis,
Masing-masing memiliki peran sebagai lembaga pengawas dan penyidik serta penuntut umum”
Arahan Wapres Jusuf Kalla: ketiganya berkoordinasi dalam satu forum dan satu
mekanisme kerja yang sistematis dan testruktur untuk menangani informasi/kasus yang berindikasi tindak
pidana korupsi secara profesional dan tetap bepegang pada asas praduga tak bersalah, dengan tujuan: (1)
menghilangkan keraguan para penyelenggara dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan; (2) menyamakan persepsi dalam proses penyelidikan
dan penyidikan terhadap kasus-kasus berindikasi tindak pidana korupsi; (3) melaksanakan penegakan
hukum yang efisien dan efektif.”
• “Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus”
Pasal 120, ayat (1)
• “Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran, kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan”
Pasal 179, ayat (1)
• Alat bukti yang sah ialah: Keterangan saksi; Keterangan ahli; Surat; Petunjuk; Keterangan terdakwa;
Pasal 184, ayat (1)
INSTANSI YANG BERWENANG (UU 8/1981 KUHAP)
KPK mempunyai tugas:• k
oordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
• supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
• dst…
Penjelasan pasal 6 (Dikuatkan melalui Keputusan MK Nomor: 31/PUU-X/2012 Tgl. 23 Oktober 2012 ):• Y
ang dimaksud dengan “instansi yang berwenang” termasuk Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara, inspektorat pada Departemen atau Lembaga Pemerintah Non-Departemen.
INSTANSI YANG BERWENANG(UU 30/2002 KPK, Pasal 6)
Kerugian Keuangan Negara “adalah kerugian yang sudah dapat dihitung jumlahnya berdasarkan hasil temuan instansi yang berwenang atau akuntan publik yang ditunjuk”
Kerugian Keuangan Negara
(UU 31/1999 j.o. UU 20/2001, Penjelasan Pasal 32 (1))
PUTUSAN
SUMBER HUKUM• Peraturan Perundangan• Kebiasaan• Doktrin• Yurisprudensi• Perjanjian
KEYAKINANHAKIM
KEBENARANMATERIIL
2 AB + 1 KH
BARANGBUKTI
ALATBUKTI
SURAT DAKWAAN
PERISTIWA KONKRITDI PERSIDANGAN
FAKTAHUKUM
• SUBYEK
• TEMPUS
• LOCUS
• MODUS
BUKTIAUDIT
BUKTIAKUNTANSI
Psl. 143 KUHAPFormil & Materiil
Risiko Hukum Pidana?
Audit Investigatif
Gelar PerkaraIndikasi
TPK Terbukti?
Gelar Kasus
Proses Audit/Reviu/ IHKP atauTP/TGR/PERDATA
LIDLHAI DIK LHPKKN TUT
TIDAK
YA
TIDAK
MEKANISME PENANGANAN KASUS/PERKARA
YA
12
POLA PENANGANAN KASUS/PERKARABantuan BPKP kepada Instansi Penyidik
Permintaan tertulisInstansi Penyidik
ke BPKP
Gelar Kasus
DIK ?
Bantuan PKKN
Y
1Bantuan
Audit Investigatif
T
Memenuhi Syarat
PemberitahuanTdk dpt
Dipenuhi
Y
T
13
POLA PENANGANAN KASUS/PERKARABantuan BPKP kepada Instansi Penyidik
1 ProsesAudit Investigatif
QA Hasil AIRev Meeting
Ekpose Intern
QA Hasil AIGelar Kasus
Penyidik
KecukupanAlat Bukti
T
MemenuhiUnsur TPK
Y
BA/Risalah Kesepakatan
LHAI
LHAI
Y
T
PRO-JUSTICIA NON-JUSTICIA
14
MEKANISME BANTUAN PEMERIKSAAN KOMPUTER FORENSIK
HAMBATAN DALAM AI & PKKN
Perbedaan Persepsi antara
Penyidik dan Auditor
Hambatan Komunikasi
Minta Bantuan AI & PKKN tapi TSK
sudah ditahan
Perlu Bantuan Ahli
Teknis
Penentuan Harga
Pembanding
16
TERIMA KASIH