olahraga lansia

13
BAB I PENDAHULUAN Lanjut usia atau adalah dimana seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak. Saat lanjut usia tubuh tidak akan mengalami perkembangan lagi sehingga tidak ada peningkatan kualitas fisik. Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur: umur secara kronologis, biologis, dan psikologis. Dari ketiga macam umur tersebut, kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Ada beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia. Di Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun dari pekerjaannya pada usia 55 tahun. Namun, di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang Jepang kesuksesan justru

Transcript of olahraga lansia

Page 1: olahraga lansia

BAB I

PENDAHULUAN

Lanjut usia atau adalah dimana seseorang mengalami pertambahan umur dengan

disertai dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta

kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan

fungsi otak. Saat lanjut usia tubuh tidak akan mengalami perkembangan lagi sehingga tidak

ada peningkatan kualitas fisik. Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut),

setiap orang memiliki tiga macam umur: umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.

Dari ketiga macam umur tersebut, kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat dilihat atau

diukur hanya dari umur kronologis. Ada beberapa negara menetapkan usia kronologis yang

berbeda bagi orang lansia. Di Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun

dari pekerjaannya pada usia 55 tahun. Namun, di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan

sebagai lansia pada usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun.

Bagi orang Jepang kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Dan banyak wanita Jepang

yang masih bekerja pada usia 60 tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan

Dunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki masa lansia.

Karena itu tidak ada tolok ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia.

Page 2: olahraga lansia

Bab II

PEMBAHASAN

A. Olahraga lansia

Olahraga bermanfaat untuk kesehatan jasmani maupun rohani.Manfaat olahraga di

antaranya melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang,

menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol jahat, dan menaikkan kolesterol baik.

Olahraga juga bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi

otot, bahkan olahraga juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sedangkan manfaat lain

olahraga adalah biasanya dapat menghilangkan sembelit, membuat tidur lebih nyenyak, serta

mengurangi depresi.

Setiap orang hendaknya berusaha untuk menyempatkan diri berolahraga tidak hanya di

usia muda, namun perlu pula diteruskan pada usia lanjut. Olahraga perlu dijalankan secara

teratur. Pemilihan jenis olahraga yang akan dijalankan tentu disesuaikan dengan kegemaran,

biaya, serta kemampuan fisik seseorang. Olahraga dapat dilaksanakan sendiri, misalnya jalan

kaki, naik sepeda, atau berenang. Namun olahraga dapat juga dilakukan bersama, misalnya

tenis, badminton, dan golf. Olahraga sendiri memungkinkan kita melaksanakan olahraga tanpa

bergantung pada orang lain. Olahraga bersama juga menyenangkan karena kita dapat bergaul

dengan orang lain.

Adakalanya pada usia lanjut seseorang menderita penyakit tertentu. Ini tak berarti dia

tidak boleh berolahraga. Pada umumnya dia dapat melanjutkan kebiasaan berolahraga, hanya

dia perlu membicarakan dengan dokternya apakah olahraga yang dipilihnya cocok dan tidak

memengaruhi penyakitnya. Sering juga terjadi, semasa muda tak sempat berolahraga, barulah

setelah pensiun dia mempunyai waktu luang. Sudah tentu akan lebih baik bila kebiasaan

berolahraga dimulai secara teratur sejak kecil. Namun, memulai olahraga pada usia lanjut juga

tetap bermanfaat.Mulailah berolahraga secara bertahap. Mulai dengan olahraga ringan dan

sedikit demi sedikit intensitas serta lamanya berolahraga ditingkatkan. Setiap berolahraga

jangan lupa mulai dengan masa pemanasan dan ditutup dengan masa pendinginan.

Page 3: olahraga lansia

B. Prinsip dan Langkah-Langkah Olahraga Lansia

Prinsip olahraga bagi lansia :

1) Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)

2) Bersifat progresif (bertahap meningkat)

3) Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan

4) Lama latihan berlangsung 15-60 menit

5) Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali

C. Manfaat Olahraga untuk Lansia

1) Meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko serangan jantung.

2) Melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan

menghindari penyakit tekanan darah tinggi.

3) Menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu mengurangi berat

badanyang berlebih dan terhindar dari obesitas.

4) Menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari

penyakit rematik.

5) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit- penyakit

yang menyerang kaum lansia.

6) Mengurangi stres dan ketegangan pikiran.

7) Latihan / olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi

para lansia melalui berbagai hal, antara lain status kardiovaskuler, risiko fraktur,

abilitas fungsional dan proses mental.

8) Latihan menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif misalnya berjalan,

adalah yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi

sebagian besar lansia.

D. Latihan yang membahayakan bagi lansia

Olahraga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh, namun tidak semua

olahraga baik dilakukan oleh lansia. Ada beberapa macam gerakan yang dianggap

membahayakan saat berolahraga.

Page 4: olahraga lansia

Gerakan-gerakan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Sit-up dengan kaki lurus

Cara-cara sit-up yang dilakukan dengan kaki lurus dan lutut dipegang dapat

menyebabkan masalah pada punggung. Oleh karena itu sit-up cara klasik ini

menyebabkan otot liopsoas/fleksor pada punggung (otot yang melekat pada kolumna

vertebralis dan femur) menanggung semua beban. Otot ini merupakan otot terkuat di

daerah perut. Jika fleksor punggung ini digunakan, maka pinggul terangkat ke depan

dan otot-otot kecil pada punggung akan berkontraksi, sehingga punggung kita akan

melengkung. Jadi latihan seperti ini akan menyebabkan pemendekan otot punggung

bagian bawah dan paha. Akhirnya akan menyebabkan pinggul terangkat ke atas secara

permanen dan lengkung lordosis menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan

masalah pada pinggang. Tetapi bila kita membengkokkan lutut pada waktu latihan sit-

up, otot-otot fleksor panggung tidak bergerak. Dengan cara demikian, semua badan

bertumpu pada otot perut dan kecil kemungkinan terjadinya trauma pada pinggang

bagian bawah.

b) Meraih ibu jari kaki

Kadang-kadang untuk mengecilkan atau menguatkan perut dilakukan latihan

meraih ibu jari kaki. Latihan-latihan ini selain tidak dapat mencapai tujuan, yaitu

mengecilkan perut, juga kurang baik karena dapat menyebabkan cidera. sebetulnya

latihan-latihan meraih ibu jari kaki adalah latihan untuk menguatkan otot-otot

punggung bagian bawah.

Gerakan ini akan menyebabkan lutut menjadi hiperekstensi. Sebagai

konsekusensinya, tekanan yang cukup berat akan menimpa vertebra lumbalis yang

akhirnya menyebabkan keluhan-keluhan pada punggung bagian bawah. Kadang-

kadang hal ini dapat menyebabkan gangguan pada diskus intervertrebalis.

c) Mengangkat kaki

Mengangkat kaki pada posisi tidur terlentang sampai kaki terangkat ± 15 cm

dari lantai, kemudian ditahan beberapa saaat selama mungkin. Latihan ini tidak baik,

karena dapat menyebabakan rasa sakit pada punggung bagian bawah (low back pain)

Page 5: olahraga lansia

dan menyebabkan terjadinya lordosis yang dapat menyebabkan gangguan pada

punggung.

Bahaya yang ditimbulkan ialah otot-otot perut tidak cukup kuat untuk menahan kaki

setinggi 15 cm dari lantai dalam waktu yang cukup lama dan kaki tidak dapat

menahan punggung bagian bawah. Akibatnya terjadi rotasi pelvis ke depan. Rotasi ini

menyebabkn gangguan dari punggung bagian bawah.

d) Melengkungkan punggung

Gerakan hiperekstensi ini banyak dilakukan dengan tujuan merenggangkan

otot perut agar otot perut menjadi lebih kuat. Hal ini kurang benar, karena dengan

melengkungkan punggung tidak akan menguatkan otot perut, melainkan melemahkan

persensian tulang punggung.

E. Peraturan Perundang-Undangan Tentang Lanjut Usia

Deputi I Menkokesra

Empat peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lanjut usia, yaitu :

1) Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.

Yang menjadi dasar pertimbangan dalam undang-undang ini, antara lain

adalah bahwa pelaksanaan pembangunan yang bertujuan mewujudkan masyarakat

adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, telah

menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapah

hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah.

Selanjutnya dalam ketentuan umum, memuat ketentuan-ketentuan yang

antara lain dimuat mengenai pengertian lanjut usia, yaitu seseorang yang telah

mencapai usia 60 tahun ke atas.

Asas peningkatan kesejahteraan lanjut usia adalah keimanan, dan ketakwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kekeluargaan, keseimbangan, keserasian, dan

keselarasan dalam perikehidupan. Dengan arah agar lanjut usia tetap dapat

diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan pembangunan dengan

memperhatikan fungsi kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman,

Page 6: olahraga lansia

usia, dan kondisi fisiknya, serta terselenggaranya pemeliharaan taraf

kesejahteraannya.

Selanjutnya tujuan dari semua itu adalah untuk memperpanjang usia harapan

hidup dan masa produktif, terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya,

terpeliharanya sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa Indonesia serta lebih

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia

diberikan hak untuk meningkatkan kesejahteraan yang meliputi :

a. pelayanan keagamaan dan mental spiritual

b. pelayanan kesehatan

c. pelayanan kesempatan kerja

d. pelayanan pendidikan dan pelatihan

e. kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum

f. kemudahan dalam layanan dan bantuan hokum

g. perlindungan social

h. bantuan sosial

Dalam undang-undang juga diatur bahwa Lansia mempunyai kewajiban, yaitu

a. membimbing dan memberi nasihat secara arif dan bijaksana berdasarkan

pengetahuan dan pengalamannya, terutama di lingkungan keluarganya dalam rangka

menjaga martabat dan meningkatkan kesejahteraannya;

b. mengamalkan dan mentransformasikan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan,

kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya kepada generasi penerus;

c. memberikan keteladanan dalam segala aspek kehidupan kepada generasi penerus.

Page 7: olahraga lansia

Siapa yang mempunyai tugas dan tanggungjawab?

Pemerintah bertugas mengarahkan, membimbing, dan menciptakan suasana yang

menunjang bagi terlaksananya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.

Sedangkan pemerintah, masyarakat dan keluarga bertanggungjawab atas terwujudnya

upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.

1) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Lanjut Usia.

Upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia, meliputi :

a. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual, antara lain adalah pembangunan

sarana ibadah dengan penyediaan aksesibilitas bagi lanjut usia.

b. Pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya penyembuhan

(kuratif), diperluas pada bidang pelayanan geriatrik/gerontologik.

c. Pelayanan untuk prasarana umum, yaitu mendapatkan kemudahan dalam

penggunaan fasilitas umum, keringanan biaya, kemudahan dalam melakukan

perjalanan, penyediaan fasilitas rekreasi dan olahraga khusus.

d. Kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, yang dalam hal ini pelayanan

administrasi pemberintahan, adalah untuk memperoleh Kartu Tanda Penduduk

seumur hidup, memperoleh pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan milik

pemerintah, pelayanan dan keringanan biaya untuk pembelian tiket perjalanan,

akomodasi, pembayaran pajak, pembelian tiket untuk tempat rekreasi,

penyediaan tempat duduk khusus, penyediaan loket khusus, penyediaan kartu

wisata khusus, mendahulukan para lanjut usia.

Selain itu juga diatur dalam penyediaan aksesibilitas lanjut usia pada bangunan

umum, jalan umum, pertamanan dan tempat rekreasi, angkutan umum. Ketentuan

mengenai pemberian kemudahan dalam melakukan perjalanan diatur lebih lanjut oleh

Menteri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Page 8: olahraga lansia

1) Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional Lanjut Usia.

a. Keanggotaan Komisi Lanjut Usia terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat

yang berjumlah paling banyak 25 orang.

b. Unsur pemerintah adalah pejabat yang mewakili dan bertanggungjawab di

bidang kesejahteraan rakyat, kesehatan, sosial, kependudukan dan keluarga

berencana, ketenagakerjaan, pendidikan nasional, agama, permukiman dan

prasarana wilayah, pemberdayaan perempuan, kebudayaan dan

pariwisata,perhubungan, pemerintahan dalam negeri.

Unsur masyarakat adalah merupakan wakil dari organisasi masyarakat yang

bergerak di bidang kesejahteraan sosial lanjut usia, perguruan tinggi, dan dunia

usaha.

c. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dapat dibentuk Komisi

Provinsi/Kabupaten/Kota Lanjut Usia.

d. Pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia ditetapkan oleh Gubernur pada tingkat

provinsi, dan oleh Bupati/Walikota pada tingkat kabupaten/kota.

2) Keputusan Presiden Nomor 93/M Tahun 2005 Tentang Keanggotaan Komisi

Nasional Lanjut Usia.

a. Pengangkatan anggota Komnas Lansia oleh Presiden.

b. Pelaksanaan lebih lanjut dilakukan oleh Menteri Sosial

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Kedeputian I Bidang Kesejahteraan Sosial

Page 9: olahraga lansia

DAFTAR PUSTAKA

http://tyoteye.multiply.com/journal/item/4/Lansia_dan_Olahraganya

http://agus-warseno.blogspot.com/2009/07/macam-macam-olah-raga-latihan-fisik.html

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-olahraga-bagi-lansia.html

http://www.menkokesra.go.id